Disusun oleh :
Kementerian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Prgram Studi D-III Kesehatan Lingkungan Kampus Magetan
Tugas Akhir, Juli 2018
INTANIA DWI MAYANGSARI
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. CHAROEN POKPHAND
INDONESIA UNIT BERBEK. (STUDI KASUS: PENERAPAN
TINGKAT AWAL PENCAPAIAN POIN KEMANAN BEKERJA
BERDASARKAN SMK3)
(VII + 102 halaman + 7 gambar + 10 tabel + 4 lampiran )
PT. Charoen Pokphand Indonesia Unit Berbek merupakan salah saru
cabang perseroan dari PT. Charoen Pokphand Indonesia yang bergerak khusus
dalam bidang pengolahan daging sapi dan ayam dengan hasil produk sosi siap
saji. Perusahaan telah melakukan sistem manjemen keselamatan dan kesehatan
kerja dengan baik, namun setelah dilakukan survey pendahuluan ditemukan
pekerja belum menggunakan APD, sehingga munculah permasalahn terhadap
penerapan SMK3.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan SMK3 di
PT. Charoen Pokphand Indonesia Unit Berbek yang diduga belum melaksanakan
penerapan SMK3 dnegan baik dan benar. Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh unit yang berada di
PT. Charoen Pokphand Indonesia Unit Berbek khususnya pada unit ruang
produksi.
Hasil penelitian dari unit ruang produksi yaitu pada inspeksi K3 mendapat
prosenstase 93% pemenuhannya sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 50
Tentang Penerapan SMK3 dan 7% tidak memenuhi, sedangkan penerapan
pencapaian SMK3 (audit SMK3) mendapat prosentase 86% pemenuhannya sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tentang Penerapan SMK3 dan 14% tidak
memenuhi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemenuhan dalam inspeksi K3 telah
baik dapat ditinjau dari kebijakan K3 yang telah sesuai, perencanaan K3 yang
baik, dan penerapan rencana K3 yang sesuai dengan perencanaan. Selain itu hasil
dari temuan audit SMK3 yang telah dilakukan mendapati hasil baik.
Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui peninjauan dan
peningkatan kinerja K3 di PT. Charoen Pokphand Indonesia Unit Berbek.
Kementerian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Prgram Studi D-III Kesehatan Lingkungan Kampus Magetan
Final Assignment, 2018
INTANIA DWI MAYANGSARI
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. CHAROEN POKPHAND
INDONESIA UNIT BERBEK. (STUDI KASUS: PENERAPAN
TINGKAT AWAL PENCAPAIAN POIN KEMANAN BEKERJA
BERDASARKAN SMK3)
(VII + 94 page + 7 image + 10 tabels + 4 attachments )
PT. Charoen Pokphand Indonesia The Berbek Unit is one of the branch
companies of PT. Charoen Pokphand Indonesia specializing in the processing of
beef and chicken with the results of fast food products. The company has
conducted a safety and health management system well, but after the preliminary
survey it was found that workers have not used PPE, so there is a problem with
the implementation of SMK3.
The purpose of this research is to know the application of SMK3 in PT.
Charoen Pokphand Indonesia The Berbek Unit which is suspected to have not
implemented SMK3 properly and correctly. The type of research used is
descriptive.
Population and sample in this research that is all unit residing in PT.
Charoen Pokphand Indonesia Berbek Unit especially in unit of production room.
Result of research from unit of production room that is on inspection of K3
gets prosenstase 93% fulfillment according to Government Regulation no. 50 on
the Implementation of SMK3 and 7% does not meet, while the application of
SMK3 achievement (SMK3 audit) gets the percentage of 86% fulfillment in
accordance with Government Regulation no. 50 About the Implementation of
SMK3 and 14% did not meet.
The conclusion of this research is that the fulfillment of OHS inspection
has been well reviewed from the appropriate OSH policy, good health and safety
plan, and implementation of plan of OSH which is in accordance with the
planning. In addition, the results of the audit findings of SMK3 that have been
done to find good results.
Need for further research to know the review and improvement of health
and safety performance at PT. Charoen Pokphand Indonesia Berbek Unit.
Keywords : SMK3, Inspection K3, Audit SMK3
References : 12 (1996 – 2017)
PENDAHULUAN Jumlah kecelakaan total di Indonesia
mengalami kenaikan 5% - 10%
Berkembang pesatnya
(Kusumarini, 2017).
penerapan teknologi dalam proses
produksi saat ini semakin intensif, Pengelolaan Keselamatan
sehingga dapat menimbulkan dan Kesehatan Kerja (K3) dikelola
banyaknya efek samping berupa dengan aspek lainnya didalam
faktor fisik diantaranya suhu ekstrim, perusahaan seperti operasi, produksi,
kebisingan, getaran, radiasi, logistik, sumber daya manusia,
penerangan di tempat kerja, tekanan keuangan, dan pemasaran. Aspek K3
udara ekstrim, hingga keergonomian. tidak akan berjalan sebagaimana
Untuk mengurangi dan mencegah mestinya apabila tanpa adanya
terjadinya potensi bahaya terhadap intervensi dari manajemen berupa
keselamatan dan kesehatan kerja upaya terencana untuk
yang terjadi, maka harus adanya mengelolanya. Oleh sebab itu, sejak
kontrol terhadap bahaya yang akan tahun 1980an, ahli K3 berupaya
ditimbulkan dengan adanya untuk mendorong semua pihak
manajemen yang dapat diterima oleh organisasi agar menempatkan dan
pekerja (Martino et al). menerapkan aspek K3 dan aspek
lainnya, sehingga dapat mendorong
Berdasarkan data
lahirnya konsep mengenai
International Labour Organization
manajemen K3 (Agustina, 2012).
(ILO) mencatat bahwasannya pada
tahun 2013, setiap hari terjadi sekitar PT. Cahroen Pokhpand
6.000 kecelakaan kerja fatal di dunia. Indonesia Unit Berbek merupakan
Sedangkan di Indonesia, tercatat salah satu cabang perseoran dari PT.
hingga akhir tahun 2015 terjadi Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
kecelakaan kerja sebanyak 105.182 yang bergerak dalam bidang
kasus, diantaranya kecelakaan berat pengolahan daging ayam dan sapi
yang berakibat hingga kematian berupa sosis siap jadi. Pada unit ini
tercatat sebanyak 2.375 kasus dari mempekerjakan karyawan sebanyak
total jumlah kecelakaan kerja. 205 pekerja yang terdiri dari 26
tenaga pekerja tetap dan 179 tenaga Februari 2018, penerapan sistem
outsorching. manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja belum diterapkan
Kegiatan produksi makanan
dengan baik. Sehingga muncul
olahan yang dilakukan oleh PT.
permasalahan tentang penerapan
Charoen Pokphand Indonesia Unit
SMK3 yang terjadi di PT. Charoen
Berbek meliputi kegiatan produksi,
Pokphand Indonesia Unit Berbek.
pengemasan, dan distribusi serta
operasional perusahaan. Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Perusahaan telah
Kesehatan Kerja (SMK3) menurut
melakukan sistem manajemen
Kepmenaker 05 Tahun 1996 adalah
keselamatan dan kesehatan kerja
bagian dari sistem manajemen secara
dengan baik. Secara global hal
keseluruhan yang meliputi struktur
tersebut dapat dilihat dari website
organisasi, perencanaan, tanggung
PT. Charoen Pokphand Indonesia
jawab, pelaksanaan, prosedur,
Tbk.
proses, dan sumber daya yang
Hasil survey pendahuluan dibutuhkan bagi pengembangan,
yang dilakukan pada 7 Februari 2018 penerapan, pencapaian, pengkajian,
pada PT. Charoen Pokphand dan pemeliharaan kebijakan
Indonesia Unit Berbek mendapatkan keselamatan dan kesehatan kerja
hasil bahwasanya, tidak teraturnya dalam pengendalian risiko yang
penataan bahan baku dan toples berkaitan dengan kegitan kerja guna
pengemas yang hanya dibiarkan terciptanya tempat kerja yang aman,
begitu saja di jalan sehingga dapat efisien, dan produktif (Nurcahyo
mengganggu lalu lintas pekerja. 2007).
Selain itu, pekerja yang tidak
Berdasarkan uraian latar
menggunakan earmuf pada unit
belakang diatas, maka penulis
mesin boiler.
tertarik untuk melakukan pengkajian
Melihat hasil survey studi kasus yang berjudul
pendahuluan yang dilakukan pada 7 “Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja elemen yaitu pada poin ke 6 tentang
(SMK3) di PT. Charoen Pokphand Kemanan bekerja berdasarkan
Indonesia Unit Berbek (Studi SMK3 terdiri dari 21 kriteria. Selain
Kasus: Penerapan Tingkat Awal itu, terdapat identifikasi mengenai
Pencapaian SMK3 Pada Sub manajemen yang berada pada
Keamanan Bekerja Berdasarkan perusahaan.
SMK3”
1. Alat penilaian.
METODE PENELITIAN Alat yang digunakan untuk
penelitian yaitu:
Jenis penelitian yang
a. Lembar ceklis atau lembar
dilakukan adalah deskriptif, dengan
observasi yang dibuat
pendekatan case study.
berdasarkan Peraturan
Menggunakan penelitian deskriptif
Mentri Nomor 50 Tahun
karena penerapan metode kualitatif
2012.
dan data yang dikumpulkan berupa
b. Lembar identifikasi
kata – kata, gambar, dan bukan
penilaian data manajemen.
angka (Fitriana, 2017).
2. Prosedur penilaian
Sampel pada penelitian ini a. Melakukan observasi
adalah unit produksi pada tahap lapangan.
penggilingan di PT. Charoen b. Melakukan wawancara
Pokphand Indonesia Unit Berbek. kepada petugas terkait.
Penilaian menggunakan Standar c. Mengidentifikasi peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 50 dan standar peraturan
Tahun 2012 tentang penerapan perusahaan.
sistem manajemen keselamatan dan d. Mengisi angka pada lembar
kesehatan kerja (SMK3). Observasi observasi dan memberi tanda
yang akan dilakukan mengambil centang (√) pada lembar
penilaian tingkat awal yang terdiri identifikasi.
dari 12 elemen 64 kriteria. Namun, e. Melakukan analisa data dan
pada observasi ini difokuskan pada 1 membandingkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor termasuk tingkat penilaian
50 Tahun 2012. memuaskan.
f. Menilai hasil analisa data Teknik pengolahan data
sesuai dengan Peraturan menggunakan observasi, wawncara,
Pemerintah Nomor 50 Tahun dan dokumentasi.
2012. HASIL
g. Mengambil kesimpulan 1. Identifikasi Kebijakan K3
terhadap hasil penilaian Perusahaan
analisa data.
3. Skoring penilaian
Rumus menilai hasil analisa :