Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

“PENYAKIT GAGAL JANTUNG”

Disusun oleh :

Kharisma Rike Pravita (1734011)

Dosen Pembimbing :

Margareta Haiti S.Pd.,S.Kep.,M.Kes

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

TAHUN 2020/2021
GAGAL JANTUNG
A. PENGERTIAN
Gagal jantung mengacu pada kumpulan tanda dan gejala yang
diakibatkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompakan cukup
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Pompa itu sendiri
terganggu dan tidak mampu mensuplai darah adekuat untuk memenuhi
kebutuhan seluler. Gagal jantung adalah salah satu tipe kegagalan
sirkulasi, suatu istilah juga yang mencakup hipoperfusi yang diakibatkan
oleh kondisi jantung tambahan seperti hipovolemia, vasodilatasi perifer
dan ketidakadekuatan oksigenisasi hemoglobin.
(Tambayang Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Penerbit
: Buku Kedokteran EGC. Hal 86).

Gagal jantung adalah ketidakmampuan mempertahankan curah


jantung yang cukup untuk kebutuhan tubuh. Sehingga timbul akibat klinis
dan patofisiologi yang khas.
(Davey Patick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga.
Hal 150).

Gagal jantung dibagi menjadi gagal jantung kiri dan gagal jantung
kanan, berdasarkan manifestasi kliniknya.
1. Gagal jantung kiri
gagal jantung kiri terjadi bila curah (output) ventrikel kiri kurang
dari volume total darah yang diterima dari jantung kanan melalui
sirkulasi pulmoner. Akibatnya terjadi bendungan di sirkulasi paru, dan
tekanan darah sistemik menurun.
2. Gagal jantung kanan
Gagal jantung kanan terjadi bila curah ventrikel kanan kurang dari
masukan dari sirkulasi vena sistemik. Sebagai akibatnya, sirkulasi vena
sistemik terbendung, dan curah ke paru-paru menurun.
(Tambayang Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Penerbit
: Buku Kedokteran EGC. Hal 87-88).

B. PENYEBAB
Faktor Etiologi gagal ginjal :
a. Hipertensi (10-15%)
b. Kardiomiopati (dilatasi, hipertrofik, restriktif)
c. Penyakit katup jantung (mitral dan aorta)
d. Kongenital
e. Aritmia (persisten)
f. Sering mengkonsumsi alkohol
g. Obat-obatan penyekat β
h. Kondisi curah jantung tinggi
i. Perikard (kontriksi atau efusi)
j. Gagal jantung kanan (hipertensi paru)
(Gray Huon H & Keith D. Dawkins dkk. Kardiologi. Edisi
keempat. Penerbit : Erlangga. Hal 87-88).

C. TANDA DAN GEJALA


Tanda khas gagal jantung :
a. Takikardia
b. Takipnea
c. Ronki paru
d. Efusi pleura
e. Peningkatan tekanan vena jugularis
f. Edema perifer
g. Hepatomegali
Gejala khas gagal jantung :
a. Sesak nafas saat istirahat atau aktifitas
b. Kelelahan
c. Edema tungkai
(Siswanto Bambang Budi & Nani Hersunarti, dkk. 2015.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Pedoman Tata
Laksana Gagal Jantung. Edisi Pertama Hal : 1).
1. Gagal jantung kiri :
a. Tanda
 Kulit lembab
 Tekanan darah (tinggi, rendah atau normal)
 Denyut nadi (volume normal atau rendah)
 Pergeseran apeks
 Regurgitasi mitral fungsional
 Krepitasi paru
 (± efusi pleura)
b. Gejala
 Penurunan kapasitas aktvitas
 Dispnu
 Batuk (hemoptisis)
 Letargi dan kelelahan
 Penurunan nafsu makan dan berat badan
2. Gagal jantung kanan :
a. Tanda
 Denyut nadi (aritmia takikardia)
 Peningkatan JVP
 Edema
 Hepatomegali dan asites
 Gerakan bergelombang parasternal
 S3 atau S4 RV
 (efusi pleura)
b. Gejala
 Pembengkakan pergelangan kaki
 Dispnu (namun bukan ortopnu atau PND)
 Penurunan kapasitas aktivitas
 Nyeri dada
(Gray Huon H & Keith D. Dawkins dkk. Kardiologi. Edisi
keempat. Penerbit : Erlangga. Hal 85-86).

D. PATOFISIOLOGI
Bila terjadi gangguan kontraktikitas miokard primer atau beban
hemodinamik berlebih diberikan pada ventrikel normal, jantung akan
mengadakan sejumlah mekanisme adaptasi untuk mempertahankan curah
jantung dan tekanan darah.
(Gray Huon H & Keith D. Dawkins dkk. Kardiologi. Edisi
keempat. Penerbit : Erlangga. Hal 82).
Bila reservasi jantung normal untuk berespons terhadap stres tidak
adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, maka jantung gagal
untuk melakukan tugasnya sebagai pompa dan akibatnya terjadi gagal
jantung. Demikian juga pada tingkat awal, disfungsi komponen pompa
secara nyata dapat mengakibatkan gagal jantung. Terdapat empat
mekanisme respons primer terhadap gagal jantung meliputi :
1. Meningkatnya aktivitas adrenergik simpatis
2. Meningkatnya beban awal akibat aktivasi neurohormon
3. Hipertrofi ventrikel
4. Volume cairan berlebih
(Muttaqin Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskular. Penerbit : Salemba Medika. Hal 88-
89).

E. PENCEGAHAN
1. Tidak mengkonsumsi obat-obatan seperti penyekat β
2. Tidak mengkonsumsi alkohol
3. Tidak merokok
4. Menjaga berat badan ideal atau megurangi berat badan jika memiliki
berat badan berlebih
5. Mengkonsumsi makanan yang bernutrisi
6. Kurangi asupan garam
(Gray Huon H & Keith D. Dawkins dkk. Kardiologi. Edisi
keempat. Penerbit : Erlangga. Hal 88).

F. PREVALENSI
Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian
disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian
tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat dicegah.
Kematian “dini” yang disebabkan oleh penyakit jantung terjadi berkisar
4% di negara berpenghasilan tinggi sampai dengan 42 % terjadi di negara
berpenghasilan rendah.
Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi penyakit gagal jantung di
indonesia tahun 2013 sebesar 0,13 % atau diperkirakan sekitar 229.696
orang, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 0,3 % atau
diperkirakan sekitar 530.068 orang.
Estimasi penderita penyakit gagal jantung umur ≥15 tahun menurut
provinsi sumatera selatan tahun 2013. berdasarkan diagnosis dokter 0.07
% atau diperkirakan sekitar 3.836 orang, berdasarkan diagnosis/gejala 0,2
% atau diperkirakan sekitar 10.959 orang.
(Info Datin. Situasi Kesehatan Jantung. Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI. Hal : 3).

DAFTAR PUSTAKA
Davey Patick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga. Hal 150.
Gray Huon H & Keith D. Dawkins dkk. Kardiologi. Edisi keempat.
Penerbit : Erlangga. Hal 82-88.
Info Datin. Situasi Kesehatan Jantung. Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI. Hal : 3.
Muttaqin Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskular. Penerbit : Salemba Medika. Hal 88-
89.
Siswanto Bambang Budi & Nani Hersunarti, dkk. 2015. Perhimpunan
Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Pedoman Tata
Laksana Gagal Jantung. Edisi Pertama Hal : 1
Tambayang Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Penerbit : Buku
Kedokteran EGC. Hal 86-88.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai