2. PT Merpati di Surabaya memperoleh penghasilan netto dalam tahun 2019 sebagai berikut:
a. Di China, memperoleh penghasilan (laba) Rp1.000.000.000,00 dengan tariff pajak 40%.
b. Di Philipina, memperoleh penghasilan (laba) Rp4.000.000.000,00, dengan tariff pajak 30%.
c. Di Australia, menderita kerugian Rp3.000.000.000,00.
d. Penghasilan usaha dalam negeri Rp4.000.000.000,00.
e. Penghasilan bruto dari kegiatan usaha Rp51.000.000.000
Hitung kredit pajak luar negeri untuk masing-masing Negara!
3. Tuan Reksa memiliki, menikah anak 1 memperoleh penghasilan dari dalam negeri dan luar negri
di tahun 2018 sebagai berikut:
a. Penghasilan dari dalam negeri Rp100.000.000,00
b. Penghasilan dari luar negeri Rp70.000.000,00, dengan tariff 20%
Hitung kredit pajak luar negeri!
4. Usaha milik Tuan Akbar (K/2) memperoleh penghasilan netto tahun 2018 sebagai berikut:
• Penghasilan dari dalam negeri Rp150.000.000
• Penghasilan dari luar negeri Rp250.000.000
(tariff pajak yang berlaku adalah 40%)
Hitung PPh Pasal 24!
5. PT Ananda Raya di Indonesia memperoleh penghasilan netto pada tahun 2018 sebagai berikut:
• Di Negara A, memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp600.000.000 (tariff
pajak yang berlaku adalah 30%).
• Didalam negeri, menderita kerugian sebesar Rp200.000.000
Peredaran bruto dari kegiatan usaha dalam dan luar negeri sebesar Rp4.600.000.000
Hitung PPh pasal 24!
|PPh Pasal 24
7. PT Jaya Abadi di Jakarta memperoleh penghasilan neto pada tahun 2019 sebagai berikut:
• Di Negara P, memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp600.000.000 (tariff
pajak 20%)
• Di Negara Q, memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp800.000.000 (tariff
pajak 25%)
• Di Negara R, memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp600.000.000 (tariff
pajak 35%)
• Didalam negeri, memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp400.000.000.
• Peredaran bruto dari kegiatan usaha sebesar Rp24.000.000.000
Hitung PPh Pasal 24!
|PPh Pasal 24