Anda di halaman 1dari 5

PAJAK PENGHASILAN PASAL 24

Pajak penghasilan pasal 24 adalah:


Pajak yang terutang atau dibayar di luar negeri atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dari luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan yang
terutang atas seluruh penghasilan wajib pajak dalam negeri
Jadi intinya dari PPh pasal 24 adalah menghitung kredit pajak luar negeri.

Batas maksimum kredit pajak diambil yang terendah dari 3 unsur perhitungan
sebagai berikut:
1. Jumlah pajak yang terutang seluruhnya
2. Penghasilan luar negeri : Seluruh penghasilan Kena Pajak) X Seluruh PPh
terutang berdasar pasal 17.
3. Jumlah pajak yang terutang di Luar Negeri.

Penyelesaian contoh soal dengan asumsi omzet di atas 50 M


1. Penghitungan Kredit Pajak Luar Negeri Wajib Pajak Badan.
PT. Angin Ribut memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2018 sebagai berikut:
Penghasilan dalam negeri Rp 2.850.000.000
Penghasilan luar negeri (tarif 20%) Rp 2.250.000.000
Hitunglah berapa Maksimum kredit pajak luar negeri
2. Penghitungan Kredit Pajak Luar Negeri WP Orang Pribadi.
Tn Tanu status kawin dan mempunyai anak 3 orang. Mempunyai penghasilan dari
dalam negeri Rp 1.800.000.000 dan penghasilan dari luar negeri Rp1. 700.000.000
(tarif 25%)
Hitunglah berapa Maksimum kredit pajak luar negeri

3. Penghasilan Luar Negeri Berasal Dari Beberapa Negara


PT. Elok di Jakarta dalam tahun 2018 memperoleh penghasilan neto sebagai
berikut:
Penghasilan dari dalam negeri Rp 4.500.000.000
Penghasilan dari Singapura (tarif 15%) Rp 3.500.000.000
Penghasilan dari Malaysia (tarif 25%) Rp 2.100.000.000
Penghasilan dari Bangkok (tarif 30%) Rp 1. 900.000.000
Hitunglah berapa Maksimum kredit pajak luar negeri
1)

Singapura
2)

3)
Maksimum Kredit Pajak di Singapura
Malaysia
2)

3)
Maksimum Kredit Pajak di Malaysia
Bangkok
2)

3)
Maksimum Kredit Pajak di Bangkok
Pajak Penghasilan pasal 24

4. Rugi Di Dalam Negeri


PT. Tugu Indah di Bandung memperolah penghasilan neto tahun 2018 sebagai
berikut:
Laba dari Negara A (tarif 30% ) Rp 6.400.000.000
Laba dari Negara B (tarif 20% ) Rp 3.600.000.000
Laba dari Negara C (tarif 25%) Rp 2.700.000.000
Rugi usaha di dalam negeri Rp 2.900.000.000
Hitunglah berapa Maksimum kredit pajak luar negeri

Laba dari Negara A


Laba dari Negara B
Laba dari Negara C
Rugi Dalam Negeri

1)

Negara A
2)

3)

Negara B
2)

3)

Negara C
2)

3)

Pajak Penghasilan Pasal 24


5. Kerugian Di Luar Negeri
PT. Abadi Jaya di Jakarta dalam tahun 2018 memperoleh penghasilan neto sebagai
berikut:
Laba dari dalam negeri Rp 2.650.000.000
Laba dari Pilipina (tarif 35%) Rp 3.950.000.000
Laba dari Singapura (tarif 25%) Rp 5.450.000.000
Rugi dari Malaysia (tarif 20%) Rp 1.500.000.000
Hitunglah berapa Pajak Penghasilan Pasal 24
Laba dari Pilipina
Laba dari Singapura
Rugi dari Malaysia
Laba Dalam Negeri
1)

Pilipina
2)

3)

Singapura
2)

3)

Pajak Penghasilan Pasal 24

Anda mungkin juga menyukai