Fauzan Misra
DASAR HUKUM
Pasal 24 UU PPh (Terakhir No 36/2008)
KMK No. 164/KMK.03/2002 tentang Kredit Pajak Luar Negeri
SYARAT PENGKREDITAN
Pengkredit pajak yang terutang atau dibayar diluar negeri tersebut
dilakukan dalam tahun pajak digabungkannya penghasilan dari luar
negeri tesebut dengan penghasilan di Indonesia.
Contoh
PT. Citra di Jakarta dalam tahun pajak 1997
menerima dan memperoleh penghasilan neto dari
sumber di luar negeri sebagai berikut :
a. Hasil usaha di Singapura dalam tahun pajak 1997
sebesar Rp.
80.000.000,b. Dividen atas pemilikan saham pada Jersey Ltd di
Australia sebesar Rp. 200.000.000,- yaitu berasal
dari keuntungan tahun 1995 yang ditetapkan dalam
rapat pemegang saham 1996 dan baru dibayarkan
dalam tahun 1997
US$ 100,000.00
US$ 48,000.00 (-)
US$ 52,000.00
US$ 19,760.00 (-)
US$ 32,240,00
10
11
25% x Rp.
100.000.000
12
400.000.000= Rp
13
2.
Contoh
PT. Delta di Jakarta dalam tahun 2009 memperoleh penghasilan
sebagai berikut :
1. Penghasilan dari Negara Zimbabwe Rp 2.000.000.000,00 ( tarif
pajak 30%)
2. Penghasilan Dalam Negeri Rp 3.500.000.000,00 (Penghasilan
Dalam Negeri
ini termasuk penghasilan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (2) Undangundang Pajak Penghasilan
sebesar Rp500.000.000,00)
14
15
16
17
25% x Rp 500.000.000,00
125.000.000,00
18
= Rp
19
B. Untuk Malaysia
1. Pajak dibayar di Malaysia
Rp. 200.000.000,00 x 25% = Rp. 50.000.000,00
2. Rp. 200.000.000 x Rp. 125.000.000 = Rp. 50.000.000,00
Rp. 500.000.000
3. Jumlah seluruh pajak terutang = Rp. 125.000.000,00
Dari ketiga perhitungan diatas, yang terendah adalah
perhitungan ke 1, maka jumlah wajib pajak luar negeri untuk
Singapura yang diperkenankan adalah sebesar
Rp 50.000.000,00
50.000.000,00 = Rp 75.000.000,00
20
21
22
23
B. Untuk Malaysia
1. Pajak dibayar di Malaysia
Rp. 200.000.000,00 x 25% = Rp. 50.000.000,00
2. Rp. 200.000.000 x Rp. 140.000.000 = Rp. 56.000.000,00
Rp. 500.000.000,00
3. Jumlah seluruh pajak terutang = Rp. 140.000.000,00
Contoh perhitungan
PT. Batako memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2001
sebagai berikut :
1. Penghasilan dari Singapura
Rp. 300.000.000,00 (tarif
pajak 30%)
2. Penghasilan dari Malaysia
Rp. 400.000.000,00 (tarif
pajak 25%)
3. Rugi Usaha di dalam negeri
Rp. 200.000.000,00
25
26
27
B. Untuk Malaysia
1. Pajak dibayar di Malaysia
Rp. 400.000.000,00 x 25% = Rp.
100.000.000,00
2. Rp. 400.000.000 x Rp. 140.000.000 = Rp. 112.000.000
Rp. 500.000.000
3. Jumlah seluruh pajak terutang = Rp. 140.000.000,00
YANG
PENGHASILAN
MENGAKIBATKAN
ADANYA
TAMBAHAN
Contoh :
1. Penghasilan luar negeri (SPT) = Rp1.000.000.000,00
2. Penghasilan dalam negeri
= Rp2.000.000.000,00
3. Penghasilan luar negeri
(setelah dikoreksi di luar negeri)
Rp2.000.000.000,00
4. Pajak atas penghasilan yang terutang di luar negeri misalnya
dengan tarif 40%
5. PPh Pasal 25 yang dibayar = Rp 500.000.000,00
30
PPh terutang sebelum dan sesudah koreksi fiskal di luar negeri adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
PPh terutang
Kredit Pajak Luar Negeri :
1.000.000.000,00 x Rp 840.000.000,00 =
3.000.000.000,00
PPh harus dibayar
PPh Pasal 25
PPh Pasal 29
6.
7.
8.
4.
5.
PPh terutang
Kredit Pajak Luar Negeri :
2.000.000.000,00 x Rp 1.120.000.000,00 =
4.000.000.000,00
Harus bayar di Indonesia
PPh Pasal 25
PPh Pasal 29
Masih harus dibayar
Rp 1.000.000.000,00
Rp 2.000.000.000,00 +
Rp 3.000.000.000,00
=================
Rp 840.000.000,00
Rp 280.000.000Rp. 560.000.000,00
Rp. 500.000.000,00 Rp 60.000.000,00
SPTPEMBETULAN
1.
2.
3.
6.
7.
8.
9.
31
SPT
Rp 2.000.000.000,00
Rp 2.000.000.000,00 +
Rp 4.000.000.000,00
=================
Rp 1.120.000.000,00
Rp 560.000.000,00 Rp 560.000.000,00
Rp 500.000.000,00
Rp 60.000.000,00Rp
0,00
Rp 1.000.000.000,00
Rp 2.000.000.000,00
Rp500.000.000,00
Rp 500.000.000,00
PPh terutang sebelum dan sesudah koreksi fiskal di luar negeri adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
PPh terutang
Kredit Pajak Luar Negeri :
1.000.000.000,00 x Rp 840.000.000,00 =
3.000.000.000,00
Harus dibayar di Indonesia
PPh Pasal 25
PPh Pasal 29
6.
7.
8.
SPT
Rp
Rp 1.000.000.000,00
Rp 2.000.000.000,00 +
Rp 3.000.000.000,00
=================
Rp 840.000.000,00
280.000.000Rp. 560.000.000,00
Rp. 500.000.000,00 Rp. 60.000.000,00
SPTPEMBETULAN
1.
2.
3.
4.
5.
PPh terutang
Kredit Pajak Luar Negeri :
500.000.000,00 x Rp 700.000.000,00 =
2.500.000.000,00
Harus bayar di Indonesia
PPh Pasal 25
Kurang bayar
PPh Pasal 29 telah dibayar
Lebih bayar
6.
7.
8.
9.
10.
33
Rp 500.000.000,00
Rp 2.000.000.000,00 +
Rp 2.500.000.000,00
=================
Rp 700.000.000,00
Rp 140.000.000,00 Rp
Rp
Rp
Rp.
Rp
560.000.000,00
500.000.000,00 60.000.000,00
60.000.000,000,00
Jika terdapat Pajak Penghasilan yang lebih dibayar , maka atas junlah tersebut dapat diminta kembali setelah diperhitungkan
dengan utang pajak yang lain.
PENGURANGAN/PENGEMBALIAN
LUAR NEGERI
PAJAK
PENGHASILAN
34