Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 5 PERPAJAKAN

NAMA : IKE NURJANNA


NIM : 214105030050
KELAS : AKUNTANSI SYARIAH 5

1. Perhitungan PPh pasal 24 Jika Terjadi Kerugian Usaha di Dalam Negeri

PT Megah Sentosa yang berkantor di Indonesia memperoleh penghasilan netto pada tahun
2020 sebagai berikut:

- Di Negara A memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp600.000.000 (tariff


pajak yang berlaku adalah 35%).
- Di dalam negeri menderita kerugian sebesar Rp150.000.000

Peredaran bruto dari kegiatan usaha dalam dan luar negeri sebesar Rp6.000.000.000,-

Hitung kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan (PPh 24)

Jawab:

Menghitung pengahasilan kena pajak


Penghasilan dari negara A Rp. 600.000.000
Kerugian dari dalam negeri (Rp. 150.000.000)
Jumlah Penghasilan neto Rp. 450.000.000
Menghitung total pph terutang
Pajak terutang 25 % x Rp. 450.000.000 = Rp. 112.500.000
Menghitung pph maksimum yang dapat dikreditkan
(Penghasilan luar negeri / total penghasilan) x total pph terutang
(Rp. 600.000.000 / Rp. 450.000.000) x Rp. 112.500.000 Rp. 150.000.000
Menghitung pph yang terutang atau dipotong di luar negeri
35% x Rp. 600.000.000 Rp. 210.000.000
kredit pajak dalam negeri (pph pasal 24) yang diperbolehkan adalah sebesar Rp. 210.000.000 atau
sebesar PPh yang terutang atau dibayar di Dalam Negeri. Jumlah ini diperoleh dengan membandingkan
penghitungan PPh maksimum yang boleh dikreditkan dengan PPh yang terutang atau dibayar di luar
Negeri, kemudian pilih jumlah yang terendah.
2. Perhitungan PPh pasal 24 jika terjadi kerugian Usaha Luar Negeri

Susan berdomisili di Surabaya, memperoleh dan menerima penghasilan netto tahun 2020
sebagai berikut:

- Dari Negara A menerima penghasilan berupa sewa sebesar Rp250.000.000 (tariff pajak
yang berlaku 25%)
- Di Negara B mengalami kerugian usaha sebesar Rp150.000.000,- (tariff pajak yang
berlaku adalah 25%)
- Di dalam negeri memperoleh laba usaha Rp250.000.000,-

Hitung kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan (PPh 24)

Jawab:

Menghitung pengahasilan kena pajak


Penghasilan dari negara A Rp. 250.000.000
Penghasilan dari dalam negeri Rp. 250.000.000
Kerugian dari negara B (Rp. 150.000.000)
Jumlah Penghasilan neto Rp. 350.000.000
Menghitung total pph terutang
Pajak terutang 25% x Rp. 350.000.000 = Rp. 87.500.000
Menghitung pph maksimum yang dapat dikreditkan
(Penghasilan luar negeri / total penghasilan) x total pph terutang
(Rp. 250.000.000 / Rp. 350.000.000) x Rp. 87.500.000 Rp. 62.500.000
Menghitung pph yang terutang atau dipotong di luar negeri
25% x Rp. 250.000.000 Rp. 62.500.000
Dari perhitungan di atas, kredit pajak luar negeri (pph pasal 24) yang diperbolehkan adalah sebesar Rp.
62.500.000 atau sebesar PPh yang terutang atau dibayar di Luar Negeri. Jumlah ini diperoleh dengan
membandingkan penghitungan PPh maksimum yang boleh dikreditkan dengan PPh yang terutang atau
dibayar di Luar Negeri.

Anda mungkin juga menyukai