Anda di halaman 1dari 9

Perhatikan grafik P-V dan pernyataan berikut ini!

1. Proses BC, sistem menyerap kalor.


2. Proses AB, sistem menyerap kalor.
3. Proses BC, usaha bernilai negatif.
4. Prose AB, diperoleh ΔU = Q.

Pernyataan yang benar adalah ....

A.   (1) dan (2)


B.   (1) dan (4)
C.   (2) dan (3)
D.   (2) dan (4)
E.   (3) dan (4)
Proses AB adalah proses isokhorik (isometrik atau isovolumik).

V1=V2 (volume konstan)


ΔV=0 (tidak terjadi perubahan volume)
W=0 (tidak melakukan atau dilakukan kerja)
Q=ΔU (semua kalor diubah menjadi energi dalam)

Proses BC adalah proses isobarik, tepatnya ekspansi isobarik.

P1=P2 (tekanan konstan)


ΔV >0 (terjadi ekspansi atau pengembangan volume)
W >0 (sistem melakukan kerja)
Q=W+ΔU (sistem menyerap kalor)

Jadi, pernyataan yang benar adalah pernyataan nomor 1 dan 4


Perhatikan pernyataan berikut!
1. Konduktivitas logam.
2. Perbedaan suhu ujung-ujung logam.
3. Panjang logam.
4. Massa logam. 

Faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor pada logam adalah ....
A.   (1), (2), dan (3)
B.   (1) dan (4)
C.   (2) dan (4)
D.   (3) dan (4)
E.   (4) saja
Perambatan atau hantaran kalor pada sebuah logam dinyatakan sebagai

H   : hantaran kalor (laju perambatan kalor)


k    : konduktivitas termal logam
A   : luas penampang batang logam
Δt  : perubahan suhu
l     : panjang batang logam 

Jadi, faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor adalah pernyataan nomor 1, 2, dan 3 (A).

Suatu gas ideal dengan volume 5 liter pada suhu 27 °C mengalami pemanasan isobarik pada tekanan
2 atm (1 atm = 105 N/m2) hingga suhu 97 °C. Bila kapasitas kalor gas ideal 8,0 J/K maka volume akhir
gas ideal dan perubahan energi dalamnya berturut-turut adalah ....

A.   5,5 liter, ΔU = 226 J


B.   5,7 liter, ΔU = 234 J
C.   5,9 liter, ΔU = 300 J
D.   6,2 liter, ΔU = 320 J
E.   6,4 liter, ΔU = 560 J

Diketahui: 

V1 = 5 liter
     = 2×10−3 m3 

T1 = 27 °C
     = (27 + 273) K
     = 300 K 

T2 = 97 °C
     = (97 + 273) K
     = 370 K

P = 2 atm
    = 2×105 N/m2 

C = 8,0 J/K

Proses isobarik berlaku hubungan: 

V~T
 
Hubungan tersebut berarti:

Nah, sekarang kita masukkan data-data yang ada pada soal.

Sampai di sini jawaban sudah ketemu, karena hanya opsi (D) yang memuat angka 6,2.
Energi dalam dapat kita cari dengan hukum I Termodinamika. 

Q = W + ∆U

Q adalah kalor gas yang dirumuskan 

Q = C∆T
    = 8 × (370 – 300) J
    = 560 J

Sedangkan W adalah pada proses isobarik yang dirumuskan: 

W = P∆V
    = 2×105 × (6,2 – 5)×10−3
    = 240 J

(Ingat, satuan volume harus menggunakan satuan SI, yaitu m 3)

Sesuai dengan hukum I Termodinamika di atas, maka:

∆U = Q – W
      = (560 – 240) J
      = 320 J

Jadi, volume akhir gas ideal adalah 6,2 liter dan perubahan energi dalamnya 320 J (D).

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!


1. Gas terdiri atas partikel-partikel kecil yang bergerak dengan kecepatan tetap ke arah
sembarang.
2. Gerakan partikel hanya dipengaruhi oleh tumbukan antara masing-masing partikel
atau antara partikel dan dinding.
3. Tumbukan antarpartikel atau antara partikel dengan dinding adalah tumbukan tidak
lenting.
4. Ukuran volume partikel sangat kecil dibandingkan ukuran volume ruang tempat
partikel bergerak.
5. Tidak berlaku hukum Newton tentang gerak.

Pernyataan yang benar berkaitan dengan sifat-sifat gas ideal monoatomik adalah ….

A.   (1), (2), dan (3)


B.   (1), (2), dan (4)
C.   (2), (3), dan (4)
D.   (2), (4), dan (5)
E.   (3), (4), dan (5)
Anggapan-anggapan untuk gas ideal adalah sebagai berikut:
 gerak partikelnya acak, lintasannya lurus dengan kecepatan tetap [pernyataan 1 benar]
 tidak ada gaya tarik-menarik antarpartikel [pernyataan 2 benar]

 tumbukan antar partikel lenting sempurna [pernyataan 3 salah]


 volume tiap partikel diabaikan karena sangat kecil [pernyataan 4 benar]
 berlaku hukum Newton tentang gerak [pernyataan 5 salah]

Jadi, pernyataan yang benar berkaitan dengan sifat-sifat gas ideal monoatomik adalah
pernyataan 1, 2, dan 4 (B).
Suatu gas ideal monoatomik yang berada di dalam ruang tertutup mula-mula tekanannya 2 ×
106 Pa dan volumenya 25 liter, kemudian menjalani proses isobarik sehingga volumenya
berubah menjadi 10 liter. Gas lalu mengalami isokhorik sehingga tekanannya berubah
menjadi 5 × 106 Pa, selanjutnya gas mengalami proses isotermik sehingga tekanan dan
volumenya kembali ke posisi semula. Grafik yang sesuai dengan proses ini adalah ….
Mula-mula tekanan gas ideal 2 × 106 Pa dan volumenya 25 liter, kemudian menjalani proses
isobarik (tekanan tetap) sehingga volumenya berubah menjadi 10 liter. Grafik mendatar ke
arah kiri.

Gas lalu mengalami isokhorik (volume tetap) sehingga tekanannya berubah menjadi 5 × 106
Pa. grafik vertikal ke atas.

Selanjutnya gas mengalami proses isotermik sehingga tekanan dan volumenya kembali ke
posisi semula.
Jadi, grafik yang sesuai dengan proses ini adalah grafik pada opsi (C).
Perhatikan gambar diagram mesin Carnot di bawah ini!

Suhu T1 > T2 dan efisiensi mesin mula-mula 20%. Bila efisiensi mesin ditingkatkan menjadi
60% maka suhu T1 menjadi T'1 dan T2 menjadi T'2 dengan besar masing-masing ….

A.   T'1 = T1 dan T'2 = 2T2


B.   T'1 = T1 dan T'2 = 3T2
C.   T'2 = T2 dan T'1 = 2T1
D.   T'2 = T2 dan T'1 = 5/2 T1
E.   T'1 = T1 dan T'2 = 5/2 T2
Efisiensi mesin mula-mula 20% atau 0,2.

Kemudian efisiensi mesin ditingkatkan menjadi 60%.


Perbandingan suhu sebelum dan sesudah efisiensi ditingkatkan adalah:

Karena T2 dan T'2 adalah suhu rendah maka untuk meningkatkan efisiensi harus dibuat tetap
(T'2 = T2). Sehingga diperoleh:

Jadi, suhu sebelum dan sesudah efisiensi dinaikkan adalah T'2 = T2 dan T'1 = 2T1 (C).
Suatu gas ideal mula-mula menempati ruang yang volumenya V1 pada suhu T1 dan tekanan P1. Jika
suhu gas menjadi 3T1 dan tekanan menjadi 5/3 P1 maka perbandingan volume gas akhir dengan
volume gas mula-mula adalah ....

A.   3 : 5
B.   5 : 9
C.   9 : 5
D.   9 : 15
E.   15 : 9

Diketahui: 

T2 = 3T1 
P2 = 5/3 P1
 
Persamaan umum gas ideal adalah: 

PV = nRT

Dari persamaan di atas, hubungan antara P, V, dan T adalah: 

PV ~ T

Hubungan tersebut berarti:


Kak Ajaz sengaja menaruh indeks (2) di atas. Hal ini untuk mempermudah penghitungan,
karena yang ditanyakan adalah V2 : V1. Dengan memindah P ke ruas kanan diperoleh:

Jadi, perbandingan volume gas akhir dengan volume gas mula-mula adalah 9 : 5 (C).

Anda mungkin juga menyukai