Faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor pada logam adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) saja
Perambatan atau hantaran kalor pada sebuah logam dinyatakan sebagai
Jadi, faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor adalah pernyataan nomor 1, 2, dan 3 (A).
Suatu gas ideal dengan volume 5 liter pada suhu 27 °C mengalami pemanasan isobarik pada tekanan
2 atm (1 atm = 105 N/m2) hingga suhu 97 °C. Bila kapasitas kalor gas ideal 8,0 J/K maka volume akhir
gas ideal dan perubahan energi dalamnya berturut-turut adalah ....
Diketahui:
V1 = 5 liter
= 2×10−3 m3
T1 = 27 °C
= (27 + 273) K
= 300 K
T2 = 97 °C
= (97 + 273) K
= 370 K
P = 2 atm
= 2×105 N/m2
C = 8,0 J/K
V~T
Hubungan tersebut berarti:
Sampai di sini jawaban sudah ketemu, karena hanya opsi (D) yang memuat angka 6,2.
Energi dalam dapat kita cari dengan hukum I Termodinamika.
Q = W + ∆U
Q = C∆T
= 8 × (370 – 300) J
= 560 J
W = P∆V
= 2×105 × (6,2 – 5)×10−3
= 240 J
∆U = Q – W
= (560 – 240) J
= 320 J
Jadi, volume akhir gas ideal adalah 6,2 liter dan perubahan energi dalamnya 320 J (D).
Pernyataan yang benar berkaitan dengan sifat-sifat gas ideal monoatomik adalah ….
Jadi, pernyataan yang benar berkaitan dengan sifat-sifat gas ideal monoatomik adalah
pernyataan 1, 2, dan 4 (B).
Suatu gas ideal monoatomik yang berada di dalam ruang tertutup mula-mula tekanannya 2 ×
106 Pa dan volumenya 25 liter, kemudian menjalani proses isobarik sehingga volumenya
berubah menjadi 10 liter. Gas lalu mengalami isokhorik sehingga tekanannya berubah
menjadi 5 × 106 Pa, selanjutnya gas mengalami proses isotermik sehingga tekanan dan
volumenya kembali ke posisi semula. Grafik yang sesuai dengan proses ini adalah ….
Mula-mula tekanan gas ideal 2 × 106 Pa dan volumenya 25 liter, kemudian menjalani proses
isobarik (tekanan tetap) sehingga volumenya berubah menjadi 10 liter. Grafik mendatar ke
arah kiri.
Gas lalu mengalami isokhorik (volume tetap) sehingga tekanannya berubah menjadi 5 × 106
Pa. grafik vertikal ke atas.
Selanjutnya gas mengalami proses isotermik sehingga tekanan dan volumenya kembali ke
posisi semula.
Jadi, grafik yang sesuai dengan proses ini adalah grafik pada opsi (C).
Perhatikan gambar diagram mesin Carnot di bawah ini!
Suhu T1 > T2 dan efisiensi mesin mula-mula 20%. Bila efisiensi mesin ditingkatkan menjadi
60% maka suhu T1 menjadi T'1 dan T2 menjadi T'2 dengan besar masing-masing ….
Karena T2 dan T'2 adalah suhu rendah maka untuk meningkatkan efisiensi harus dibuat tetap
(T'2 = T2). Sehingga diperoleh:
Jadi, suhu sebelum dan sesudah efisiensi dinaikkan adalah T'2 = T2 dan T'1 = 2T1 (C).
Suatu gas ideal mula-mula menempati ruang yang volumenya V1 pada suhu T1 dan tekanan P1. Jika
suhu gas menjadi 3T1 dan tekanan menjadi 5/3 P1 maka perbandingan volume gas akhir dengan
volume gas mula-mula adalah ....
A. 3 : 5
B. 5 : 9
C. 9 : 5
D. 9 : 15
E. 15 : 9
Diketahui:
T2 = 3T1
P2 = 5/3 P1
Persamaan umum gas ideal adalah:
PV = nRT
PV ~ T
Jadi, perbandingan volume gas akhir dengan volume gas mula-mula adalah 9 : 5 (C).