Anda di halaman 1dari 123

KAJIAN KEANDALAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

PADA KAWASAN KUMUH KOTA PALEMBANG


(Studi Kasus Kelurahan 5 Ulu Palembang)

TESIS

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Magister Teknik Pada Program
Studi Teknik Sipil Bidang Kajian Utama Manajemen Infrastruktur Program Pascasarjana
Universitas Sriwijaya

Disusun Oleh:

REINANDA MUTIARA L

03022681721027

Dosen Pembimbing I :

Dr. Febrian Hadinata, S.T, M.T

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
UNIVERSITAS INDONESIA

SKRIPSI BELUM ADA JUDUL YANG DIJADIKAN SEBAGAI


TEMPLATE SKRIPSI UNTUK DIGUNAKAN OLEH PARA
JUNIOR YANG MEMBUTUHKAN

TESISSKRIPSI

Gilang Mentari Hamidy


0706271784

FAKULTAS ILMU
KOMPUTER
PROGRAM STUDI
ILMU KOMPUTER

JAKARTA
JUNI 2011

ii Universitas SriwijayaIndonesia
KAJIAN KEANDALAN SISTEM PENYEDIAAN
AIR BERSIH PADA KAWASAN KUMUH KOTA
PALEMBANG
(Studi Kasus Kelurahan 5 Ulu Palembang)

TESIS

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Magister Teknik Pada Program
Studi Teknik Sipil Bidang Kajian Utama Manajemen Infrastruktur Program Pascasarjana
Universitas Sriwijaya

Disusun Oleh:

REINANDA MUTIARA L

03022681721027

Dosen Pembimbing I :

Dr. Febrian Hadinata, S.T, M.T

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018

UNIVERSITAS INDONESIA

SKRIPSI BELUM ADA JUDUL YANG DIJADIKAN SEBAGAI


TEMPLATE SKRIPSI UNTUK DIGUNAKAN OLEH PARA
JUNIOR YANG MEMBUTUHKAN

SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS


Diajukan sebagai salah
satu syarat untuk
memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komputer

TesisSkripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Gilang Mentari Hamidy
0706271784

Nama : [NAMA]
NIPM : [NPM]
FAKULTAS ILMU
KOMPUTER
PROGRAM STUDI
ILMU KOMPUTER

JAKARTA
JUNI 2011

ii Universitas SriwijayaIndonesia
Tanda Tangan : _____________________________
Tanggal : 18 Juni 2011

iii Universitas SriwijayaIndonesia


HALAMAN PENGESAHAN

TesisSkripsi ini diajukan oleh:


Nama : Reinanda Mutiara L[NAMA]
NIPM : 03022681721027 [NPM]
Program Studi : Manajemen InfrastrukturIlmu Komputer
Judul Skripsi : Kajian Keandalan Sistem Penyediaan Air Bersih Pada
Kawasan Kumuh Kota Palembang (Studi Kasus Kelurahan 5
Ulu Palembang)BELUM ADA JUDUL

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Magister M.TSarjana S.Kom pada program Studi Teknik Sipil BKU
Manajemen Infrastrukturdi Ilmu Komputer, Fakultas TeknikIlmu
Komputer, Universitas SriwijayaIndonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : (……………..)

Penguji : (……………..)

Penguji : (……………..)

Ditetapkan di : Fakultas TeknikIlmu Komputer


Tanggal : 1 Juli 2011

iv Universitas SriwijayaIndonesia
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir yang berjudul “KAJIAN KEANDALAN SISTEM PENYEDIAAN AIR
BERSIH PADA KAWASAN KUMUH KOTA PALEMBANG (Studi Kasus
Kelurahan 5 Ulu Palembang)” dengan baik. Laporan Tesis ini merupakan salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Teknik pada Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Dalam penelitian, penulis menyadari untuk segala sesuatu yang disajikan
masih banyak kekurangan dan kekeliruan dikarenakan masih terbatasnya
pengetahuan yang dimiliki. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca sehingga apa yang telah ditulis dalam laporan
tugas akhir ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Saloma, S.T., M.T. sebagai Ketua Prodi Magister Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
2. Bapak Dr. Febrian Hadinata, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing Tesis
yang senantiasa selalu membimbing selama proses pengerjaan penelitian dan
penulisan laporan tesis.
3. Ibu Ir. Hj. Ika Juliantina, M.S. yang telah membantu dan memberikan saran
selama pengerjaan laporan tugas akhir.
4. Seluruh staf Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
5. Bapak Azang, Bapak Asmidi, Bapak Adit, Kak Dodi Beserta seluruh staff
PDAM Tirta Musi Unit Rambutan dan Kertapati Kota Palembang yang telah
membantu dan memberikan semua data yang diperlukan dalam pengerjaan
penelitian.
6. Mama Ir. Hj. Reini Silvia Ilmiaty, M.T. dan Papa Dr. Ir. Yunan Hamdani,
M.T beserta Nyai Dra. Zahara MKR dan Yai Drs. Mahyuddin KR
terimakasih yang tidak terhingga atas segala upaya terbaik yang telah
membantu, mendoakan, mendukung, serta memberikan semua keperluan

v Universitas SriwijayaIndonesia
yang dibutuhkan dalam pengerjaan penelitian dan penulisan laporan tugas
akhir.
7. Saudara – saudara ku dr. Reinanda Marizki Ramadhani, dan Ahmad Ryadh
yang selalu senantiasa menemani, mendoakan, mendukung, membantu,
memberikan saran, tempat bercerita keluh kesah, serta selalu ada disaat
senang maupun susah pada saat proses pengerjaan penelitian dan penulisan
laporan tugas akhir.
8. Sahabat – sahabat ku dan Teman-teman seperjuangan Manajemen
Infrastruktur Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya angkatan
2017 yang telah memberi saran, serta membantu dalam proses analisis data
dalam penelitian.
9. Semua pihak lain yang terkait dalam proses pengerjaan penelitian maupun
penulisan laporan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penulisan laporan tesis ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan
rahmat Nya kepada kita semua.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend
ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue
libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus
volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet
leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat.
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia
Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus
eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in
vel tortor.

Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget

vi Universitas SriwijayaIndonesia
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra
non. Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at
luctus gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium
ipsum. Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus
eu felis arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget,
gravida posuere neque.

Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris felis, id
bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam
in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

Praesent dapibus justo vitae elit placerat sit amet ultrices ante venenatis. Cras
tristique egestas libero at varius. Sed erat enim, elementum a tristique ac, egestas
eu risus. In vel mi diam, mollis tempor orci. Vestibulum vel justo eu magna
adipiscing ullamcorper nec vel tellus. Cras scelerisque massa sed sapien
elementum sollicitudin vitae eget nisi. Mauris eget neque sed erat scelerisque
viverra. Ut non nunc leo. Cras varius sapien id mauris aliquet a mollis velit

vii Universitas SriwijayaIndonesia


accumsan. Duis vehicula fringilla risus, nec mattis purus bibendum vel. Sed dui
urna, imperdiet vitae sodales at, fermentum in magna. Mauris fringilla urna vel
turpis congue malesuada facilisis libero tempor. Aliquam id eros eu odio
imperdiet dignissim ut et ligula. Ut adipiscing iaculis elit, at posuere enim rhoncus
vel. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec pharetra nunc
vel massa viverra ac accumsan lorem tempor. Praesent nec risus ipsum, nec
commodo mi. Curabitur lectus mauris, elementum congue accumsan quis, lacinia
sed leo. Praesent et elit id odio vulputate molestie commodo pellentesque libero.
Sed congue elit et lorem ullamcorper et fermentum magna ultricies.

PalembangJakarta, 18 Juni 20190

Reinanda Mutiara

[NAMA]

viii Universitas SriwijayaIndonesia


HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas SriwijayaIndonesia, saya yang


bertandatangan di bawah ini:

Nama : Reinanda Mutiara [NAMA]


NPM : 03022681721027 [NPM]
Program Studi : Teknik Sipil Ilmu Komputer
Fakultas : TeknikIlmu Komputer
Jenis Karya : TesisSkripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universtas SriwijayaIndonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

[Kajian Keandalan Sistem Penyediaan Air Bersih Pada Kawasan Kumuh


Kota Palembang (Studi Kasus Kelurahan 5 Ulu Palembang)BELUM ADA
JUDUL]

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas SriwijayaIndonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : PalembangDepok
Pada tanggal : 18 Juni 2011

Yang menyatakan

(Reinanda Mutiara L[NAMA])

ix Universitas SriwijayaIndonesia
ABSTRAK

Nama : Reinanda Mutiara[NAMA]


Program Studi : Teknik SipilIlmu Komputer
Judul : Kajian Keandalan Sistem Penyediaan Air Bersih Pada Kawasan
Kumuh Kota Palembang (Studi Kasus Kelurahan 5 Ulu
Palembang) [BELUM ADA JUDUL]

Kota Palembang yang dilintasi oleh Sungai Musi terbagi atas dua bagian besar yaitu Seberang Ulu
dan Seberang ILir. Kawasan Seberang Ulu secara garis besar merupakan Kawasan padat penduduk
dan tata ruang yang tidak tertata dengan baik, salah satunya pada Kawasan 5 Ulu yang
terklasifikasi sebagai daerah kumuh tinggi, kondisi ini tentu akan dihadapkan dengan banyak
permasalahan salah satunya permasalahan air bersih yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
air sehari-hari, seperti mandi, mencuci, masak, dan minum. Maka dari itu penelitian ini bertujuan
untuk mengukur debit kebutuhan air masyarakat Kawasan 5 Ulu dan menganalisa seberapa besar
tingkat aksesibilitas air bersih bagi masyarakat di Kawasan 5 Ulu. Dimana variabel yang
digunakan untuk melihat tingkat keandalan meliputi jumlah, jarak, waktu, biaya, dan kualitas
berdasarkan observasi lapangan, wawancara, dan kuesioner dari 100 responden serta data sekunder
dari instansi terkait. Berdasarkan perhitungan, diketahui ukuran kebutuhan air bersih masyarakat
di Kawasan 5 Ulu Palembang berkisar antara 140 – 160 l/orang/hari. Sedangkan aksesibilitas
masyarakat terhadap air bersih dari hasil analisis adalah jumlah air bersih terpenuhi hanya sebesar
22 l/orang/hari, jarak yang ditempuh untuk mendapat air bersih adalah <100m dengan waktu
tempuh rata-rata 5 menit, dari segi biaya masyarakat 5 Ulu yang tidak berlangganan PDAM secara
tidak langsung menghabiskan biaya lebih besar karena biaya air kemasan jauh lebih besar
disbanding tarif dasar PDAM, sebagian masyarakat 5 Ulu menggunakan air non PDAM untuk
pemenuhan kebutuhan yang kualitasnya tidak memenuhi standar air bersih sesuai PERMENKES.

Kata Kunci— Keandalan, Air bersih, Kawasan kumuh

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend
ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue
libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus
volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet
leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat.
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia
Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus
eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in
vel tortor.

x Universitas SriwijayaIndonesia
Kata Kunci:

Lorem, ipsum, dolor, sit, amet, consectetur, adipiscing, elit

xi Universitas SriwijayaIndonesia
ABSTRACT

Name : Reinanda Mutiara [NAMA]


Study Program : Teknik SipilIlmu Komputer
Title : Reliability Study of Clean Water Supply System in Slums Area
of Palembang City[BELUM ADA JUDUL]

Palembang which is crossed by the Musi River is divided into two major parts, Seberang Ulu and
Seberang Ilir. Seberang Ulu is a densely populated area with not well organized spatial, such as 5
Ulu region which is classified as a high slum area, this condition will certainly be faced with many
problems one of them is clean water to meet the daily needs, such as bathing, washing, cooking
and drinking. Therefore, this study aims to measure the water needs of 5 Ulu residents and to
analyze how much the clean water accessibility level for the 5 Ulu residents. The variables used to
see the reliability level include the amount, distance, time, cost, and quality based on field
observations, interviews, and questionnaires from 100 respondents as well as secondary data from
relevant institutes. Based on calculations, it is known that the size of the public clean water needs
in 5 Ulu Palembang ranges from 140 - 160 liter/person/day. Whereas their accessibility to clean
water from the analysis result is the amount of clean water fulfilled only by 22 liters/person/day,
the distance taken to get clean water is <100m with an average travel time of 5 minutes, 5 Ulu
residents who are not Water Supply Company subscription, indirectly costs more because refill
drinking water costs are far greater than the basic Water Supply Company tariff, some 5 Ulu
residents use non- Water Supply Company to meet their needs where its quality does not meet
clean water standards according to the Ministry of Health.

Key Words— Clean Water, Reliability, Slum Area

orem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend
ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue
libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus
volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet
leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat.
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia
Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus
eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in
vel tortor.

Key words:

xii Universitas SriwijayaIndonesia


Lorem, ipsum, dolor, sit, amet, consectetur, adipiscing, elit

xiii Universitas SriwijayaIndonesia


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA


ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................vi

ABSTRAK............................................................................................................vii

ABSTRACT.........................................................................................................viii

DAFTAR ISI..........................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi

DAFTAR TABEL................................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................14
1.1. Latar Belakang........................................................................................14
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................16
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................16
1.4. Ruang Lingkup Penulisan.......................................................................16
1.4.1. Ruang Lingkup Subtansial..........................................................17
1.4.2. Ruang Lingkup Spasial...............................................................17
1.5. Sistematika Penulisan.............................................................................17

BAB 2 LANDASAN TEORI...............................................................................19


2.1. Sumber Daya Air....................................................................................19
2.1.1. Kualitas dan Kuantitas Air..........................................................20
2.1.2. Kebutuhan Air.............................................................................21
2.2. Sistem Penyediaan Air Bersih.................................................................23
2.2.1. Sistem Penyediaan Air Bersih di Indonesia................................26
2.2.2. Keandalan Infrastruktur Air Bersih.............................................27
2.3. Aksesibilitas Air Bersih..........................................................................29
2.4. Karateristik Kawasan Kumuh.................................................................32
2.5. Permasalahan Yang Terjadi Di Masyarakat............................................35
2.6. Kondisi Eksisting Kelurahan 5 Ulu........................................................37
2.7. Metode Importance Performance Analysis.............................................38

BAB 3 Metodologi PENELITIAN......................................................................40


3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian.........................................................40

xiv Universitas SriwijayaIndonesia


3.2. Analisis Data...........................................................................................44

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN.........................................................49


4.1. Tahapan Analisis.....................................................................................49
4.2. Pengukuran Kebutuhan Air Bersih Kondisi Eksisting pada Masyarakat
Kawasan Kumuh Kelurahan 5 Ulu Palembang.................................................50
4.2.1. Akses Air Bersih Masyarakat Berdasarkan Jarak Dan Waktu
Tempuh...................................................................................................52
4.2.2. Perhitungan Besaran Biaya Akses Air Bersih.............................55
4.2.3. Analisis Kualitas Air Bersih Masyarakat....................................59
4.3. Analisis Aksesibilitas Air Bersih Bagi Masyarakat di Kawasan 5 Ulu. .63
4.4. Analisis Arahan Pengembangan Untuk Meningkatkan Akses Air Bersih
dan Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan 5 Ulu.............................................70

BAB 5 PENUTUP.................................................................................................79

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................80

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...............................................iv

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................v

KATA PENGANTAR..........................................................................................vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA


ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................ix

ABSTRAK..............................................................................................................x

ABSTRACT...........................................................................................................xi

DAFTAR ISI........................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv

DAFTAR TABEL................................................................................................xv

DAFTAR ALGORITMA...................................................................................xvi

DAFTAR KODE SUMBER..............................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................19
1.1. Latar Belakang........................................................................................19
1.2. Permasalahan..........................................................................................20

xv Universitas SriwijayaIndonesia
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................21
1.4. Batasan Penelitian...................................................................................22
1.5. Metodologi Penelitian.............................................................................23
1.6. Sistematika Penulisan.............................................................................24

BAB 2 LANDASAN TEORI...............................................................................26


2.1. Cras Molestie..........................................................................................26
2.2. Lorem Ipsum...........................................................................................27
2.3. News Feed dan RSS................................................................................27

BAB 3 PERANCANGAN....................................................................................30
3.1. Cras Molestie..........................................................................................30
3.2. Lorem Ipsum...........................................................................................31
3.2.1. Dolor Sit Amet............................................................................32
3.2.2. Consectetur adipiscing................................................................32
3.2.3. Nulla Purus Eros.........................................................................32
3.3. Vel tortor.................................................................................................33
3.3.1. Rhoncus eget ipsum....................................................................33

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE..............34


4.1. Implementasi Basis Data.........................................................................34
4.2. Implementasi Sistem...............................................................................34
4.3. Pengembangan Modul Hello...................................................................34
4.3.1. Algoritma Hello..........................................................................34

BAB 5 PENGUJIAN DAN EVALUASI.............................................................35

BAB 6 PENUTUP.................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................37

xvi Universitas SriwijayaIndonesia


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Aspek Keberlanjutan Pembangunan Infrastruktur..........................23

No table of figures entries found.

xvii Universitas SriwijayaIndonesia


DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kategori Kebutuhan Air Domestik......................................................22

Tabel 2. 2 Tingkat Aksesibilitas Air.....................................................................30

Tabel 2. 3 Tingkatan Akses Layanan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih 31

Tabel 2. 4 Tingkat Kekumuhan di Kota Palembang Tahun 2014.........................34

Tabel 2. 5 Tingkat Kekumuhan di Kecamatan Seberang Ulu I.............................34

Tabel 2. 6 Luas Wilayah, Jumlah Keluarga di Kecamatan Seberang Ulu I..........37

xviii Universitas SriwijayaIndonesia


DAFTAR ALGORITMA

No table of figures entries found.

xix Universitas SriwijayaIndonesia


DAFTAR KODE SUMBER

Kode Sumber 3.1 Contoh penggalan dokumen HTML dengan isi berita pada node
dengan tipe Paragraph............................................................................................23

xx Universitas SriwijayaIndonesia
DAFTAR LAMPIRAN

xxi Universitas SriwijayaIndonesia


BAB 1
PENDAHULUAN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend
ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue
libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus
volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet
leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat.
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia
Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus
eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in
vel tortor.

1.1. Latar Belakang

Kota Palembang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan yang


menjadi kota terbesar di Sumatera Selatan dengan luas wilayah 358,55 km2. Kota
Palembang sendiri dilalui oleh empat sungai besar diantaranya, Sungai Musi,
Sungai Komering, Sungai Ogan, dan Sungai Keramasan. Sungai Musi merupakan
sungai terbesar dengan lebar rata-rata 504 m dan terpanjang di Pulau Sumatera
dengan panjang lebih dari 750 km (Palembang Dalam Angka, 2011). Sungai Musi
juga membelah Kota Palembang menjadi dua bagian besar yaitu Seberang Ulu
dan Seberang Ilir. Daerah Seberang Ulu dijadikan sebagai pusat perdagangan
karena letaknya yang berada pada jantung kota dekat dengan pasar terbesar di
Palembang yaitu Pasar 16 dan Sungai Musi yang merupakan jalur perdagangan
kota Palembang sejak dahulu.

Kawasan Seberang Ulu ini secara keseluruhan merupakan kawasan padat


penduduk dengan tata ruang yang kurang tertata baik. Contohnya pada Kelurahan
5 Ulu yang merupakan salah satu kawasan padat penduduk di Kota Palembang,
dengan derajat kekumuhan 5.00 klasifikasi sangat kumuh (Bappeda Kota

22 Universitas SriwijayaIndonesia
23

Palembang, 2011). Secara garis besar kawasan tersebut tentu akan dihadapkan
pada permasalahan pokok seperti ketersediaan dan kebutuhan air bersih guna
memenuhi hidup sehari - hari. Kurangnya akses terhadap air minum menyebabkan
konsekuensi yang serius terhadap kesehatan masyarakat, ekonomi dan
lingkungan. Salah satu dari empat penyebab kematian anak-anak di bawah umur 5
tahun di Indonesia, yakni diare dan typhoid, merupakan penyakit yang secara
langsung disebabkan oleh kurangnya akses terhadap air bersih. Berdasarkan data
dari Bank Dunia (World Bank), diperkirakan 20% anak-anak di bawah umur 5
tahun meninggal dunia karena diare dan typhoid. Secara ekonomi, diperkirakan
bahwa kerugian sebesar 2,4% dari total Pendapatan Domestik Bruto (“PDB”)
diderita karena kurangnya akses terhadap air bersih.

Sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup, ketersediaan air dan


pengolahan air bersih sangatlah penting guna mendukung kebutuhan hidup
manusia. Kondisi lingkungan yang buruk tentu akan berpengaruh pada kondisi
ketersediaan air bersih. Berdasarkan dalam Water Poverty Index (WPI) atau
Indeks Kemiskinan Air, Indonesia menduduki peringkat ke 33 yang menunjukkan
indikator sulitnya masyarakat miskin dalam mendapatkan akses terhadap
pelayanan air bersih yang memadai (Sanim, 2011). Ketersediaan air bersih yang
sulit dijangkau dapat menyebabkan tingkat produktivitas masyarakat menjadi
menurun. Hal ini mengakibatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan
resistensi kesehatan masyarakat menjadi rendah (Puspiorini dan Masduqi 2011;
Marganingrum et al. 2011; Novita E 2017). Hal tersebut menunjukkan lemahnya
Indonesia terutana Kelurahan 5 Ulu Palembang dalam pengelolaan sumberdaya
air dan akses terhadap air bersih yang tercermin pada kondisi pemukiman yang
kumuh, serta masih rendahnya akses air bersih. Secara umum Kelurahan 5 Ulu
merupakan kawasan tengah kota, namun masyarakat masih kesulitan dalam
mendapatkan air bersih.

Terdapat beberapa bantuan penanganan baik dari pemerintah seperti


Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)
melalui PDAM maupun kerjasama dengan pihak luar guna membangun
infrastruktur air ke warga – warga pemukiman. Akan tetapi cakupan pelayanan

Universitas SriwijayaIndonesia
24

program bantuan tersebut masih rendah. Hal ini terjadi karena kegagalan pada
pengoperasian program tersebut (PPSK Kota Palembang, 2010).

Memperhatikan permasalahan diatas, keberlanjutan sistem penyediaan air


bersih menjadi isu penting dalam pengembangan jaringan infrastruktur air pada
kawasan kumuh di Kelurahan 5 Ulu dan sebagai upaya pencapaian target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 100 - 0 -100 (100% pelayanan air
minum, 0% Kawasan kumuh perkotaan dan 100% sanitasi perkotaan) di akhir
tahun 2019 perlu dilakukan percepatan penyediaan air minum bagi penduduk
Indonesia. Penyediaan air bersih ini juga harus sesuai dengan standar kualitas
yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 mengenai
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Pada penyusunan
penelitian ini dilakukan pendekatan kuantitatif untuk meninjau pengaksesan
masyarakat terhadap jaringan PDAM dan pendekatan kualitatif berupa wawancara
dan kuesioner yang berkaitan dengan kebutuhan data kepada warga pemukiman
kumuh kelurahan 5 Ulu Palembang.eget. Nunc congue ullamcorper suscipit.
Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus eget ipsum. Proin eu neque velit.
Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate vitae at augue. Nam malesuada
ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in vel tortor.

Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra
non. Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at
luctus gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium
ipsum. Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus

Universitas SriwijayaIndonesia
25

eu felis arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget,
gravida posuere neque.

Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris felis, id
bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam
in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

1.2. Rumusan MasalahPermasalahan

Seiring dengan permasalahan kondisi rendahnya akses terhadap air bersih dan
jaringan PDAM di lingkungan kumuh Kelurahan 5 Ulu. Adapun rumusan masalah
yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana mengidentifikasi tingkat keandalan akses air bersih serta


penyebab belum tercapainya akses 100% air bersih pada kawasan kumuh?
2. Bagaimana strategi pengembangan pelayanan air bersih sesuai dengan
skala prioritas di wilayah kumuh kota Palembang?
Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus

Universitas SriwijayaIndonesia
26

at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra
non. Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at
luctus gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium
ipsum. Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus
eu felis arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget,
gravida posuere neque.

Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris felis, id
bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam
in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :


1. Mengukur debit kebutuhan dan ketersediaan air bersih pada kawasan
kumuh kota Palembang.
2. Menganalisa tingkat keandalan terhadap pemenuhan akses air bersih di
kawasan kumuh berdasarkan kualitas dan kuantitas di kawasan kumuh
kota Palembang.

Universitas SriwijayaIndonesia
27

3. Menyusun strategi pengembangan untuk peningkatan keandalan


pemenuhan kebutuhan air bersih di kawasan kumuh sesuai dengan
skala prioritas pengembangan.
4. Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean
volutpat convallis varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi
faucibus lorem eget tortor iaculis mollis. Morbi a libero et massa
porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate urna, ac
pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis
eget sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu
libero. Phasellus at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit,
commodo non fringilla at, sodales a felis. Maecenas neque odio,
commodo euismod condimentum pellentesque, pretium vel nibh.
Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut purus porttitor mollis.
Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra non.
Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas,
odio at luctus gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus
libero pretium ipsum. Integer nunc massa, tempus eget gravida ac,
aliquet quis lorem. Phasellus eu felis arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus
lorem, luctus tristique vulputate eget, gravida posuere neque.
5. Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget
mauris felis, id bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec
pulvinar justo venenatis hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus
interdum non ac quam. Etiam consectetur, sapien in tincidunt tristique,
erat lacus ullamcorper urna, sit amet elementum diam nisi sit amet
ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti sociosqu ad litora
torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id nisl ut
ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec
neque lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque
habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis
egestas. Sed aliquam diam in enim vulputate euismod. Proin tempor
urna quis metus gravida rutrum. Sed lobortis nunc at urna malesuada id

Universitas SriwijayaIndonesia
28

gravida est fermentum. Sed quis augue ante, dignissim vehicula neque.
In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a posuere velit.
Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

1.4. Ruang Lingkup PenulisanBatasan Penelitian

Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan tesis ini terbagi menjadi dua
lingkup yakni lingkup subtansial dan lingkup spasial.

Universitas SriwijayaIndonesia
29

1.4.1. Ruang Lingkup Subtansial

Ruang lingkup subtasial yang dibahas dalam penelitian kali ini mencakup
hal – hal pokok yang dijabarkan dalam bahasan penelitian sebagai berikut:

• Mengidentifikasi tingkat aksesibilitas dan keandalan dalam


pemenuhan akses air bersih di kawasan kumuh dengan mengkaji
secara teoritis kebutuhan eksisting lapangan menggunakan survey
kuesioner dan wawancara di lapangan serta mengkaji variabel-
variabel akses guna mengetahui penyebab belum tercapainya akses
air bersih.
• Menyusun arahan strategi berjangka pengelolaan kawasan dalam
pemenuhan kebutuhan air bersih dan pengembangan kawasan
kumuh sesuai dengan skala prioritas pengembangan menggunakan
Importance Performance Analysis (IPA) dari hasil kuesioner.

1.4.2. Ruang Lingkup Spasial

Pada penelitian ini, ruang lingkup spasial hanya dibatasi pada kawasan
kumuh di wilayah administratif Kelurahan 5 Ulu Kota Palembang. Lokasi ini
dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan kawasan ini sebagai
kawasan strategis yang berada dekat dengan pusat ekonomi kota Palembang.
Namun kondisi kawasan tersebut termasuk dalam kawasan kumuh dan padat
penduduk, serta akses penyediaan air bersih yang belum merata.

Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut

Universitas SriwijayaIndonesia
30

purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra
non. Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at
luctus gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium
ipsum. Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus
eu felis arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget,
gravida posuere neque.

Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris felis, id
bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam
in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

1.5. Sistematika PenulisanMetodologi Penelitian

Rencana Sistematika Penulisan laporan Tugas Akhir ini disusun menjadi 5


bab dengan uraian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I ini akan menguraikan tentang latar belakang penulisan,


masalah yang dibahas dalam penelitian, tujuan penulisan, ruang lingkup
pembahasan dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir.

Universitas SriwijayaIndonesia
31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab II ini akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang


menginformasikan tentang bahan-bahan yang berasal dari pustaka
maupun yang berasal dari penelitian secara umum dan juga berisi
rujukan kepada peneliti terdahulu mengenai topik yang berkaitan
dengan masalah yang dibahas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab III ini akan dibahas mengenai metode atau langkah-langkah
yang dilakukan dalam melakukan pengambilan data dan pelaksanaan
penelitian yang digunakan dalam menganalisis data yang didapat.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini berisi tentang pengolahan data dan pembahasan hasil
penelitian yang telah didapatkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V ini berisikan kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian
beserta saran untuk memperbaiki penelitian dimasa mendatang.

Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra
non. Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at
luctus gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium
ipsum. Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus

Universitas SriwijayaIndonesia
32

eu felis arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget,
gravida posuere neque.

Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris felis, id
bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam
in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

1.6. Sistematika Penulisan

Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra
non. Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at
luctus gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium
ipsum. Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus

Universitas SriwijayaIndonesia
33

eu felis arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget,
gravida posuere neque.

Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris felis, id
bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam
in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

Universitas SriwijayaIndonesia
34

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. CrSumber Daya Airas Molestie

Berdasarkan UU RI No. 7 2004, air adalah yang terdapat pada bagian atas
maupun permukaan tanah. Terdapat berbagai macam sumber daya air yang dapat
digunakan manusia untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari antara lain air
laut, air tanah, air hujan, dan air permukaan. Umumnya manusia banyak
menggunakan air tawar yang bersumber dari air permukaan seperti air danau, air
waduk, dan air sungai.

Dalam pemenuhan kebutuhan air, ada dua hal mendasar yang perlu
diperhatikan yaitu kualitas dan kuantitas air. Kedua hal ini saling berikatan karena
penggunaan sumber daya air tidak hanya memerlukan jumlah yang banyak, akan
tetapi harus diiringi dengan kualitas yang sesuai standar. Secara umum terdapat
dua jenis sumber air berdasarkan letak dan asalnya, yaitu;

a. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang terperangkap dalam lapisan yang mengalami
pengikisan oleh alam (Harmayani, 2007). Air tanah (groundwater)
dibedakan menjadi 2 yaitu air tanah dangkal berada diantara lapisan kedap
air dan lapisan muka air tanah bebas air tanah ini memiliki karakter kimia
yang sama dengan air hujan dan sering disebut sebagai akuifer bebas.
Sedangkan air tanah dalam merupakan kantung air yang berada diantara
lapisan kedap air, jenir air tanah ini sering disebut sebagai akuifer
terkekang (Sutanto 2005 dalam Novita, E 2017).

b. Air Permukaan

Universitas SriwijayaIndonesia
35

2.1.1. Air permukaan umumnya berasal dari danau, waduk, sungai dan
sumber air lainnya yang tidak terserap kedalam tanah (infiltrasi).
Karakteristik air permukaan ini mudah tercemar, terutama pada
lingkungan industri dan pemukiman penduduk yang hampir seluruh
kegiatan rumah tangga dilimpahkan ke air. Sehingga penggunaan air
permukaan sebagai sumber air baku harus dilakukan pengendalian
pencemaran guna mendapatkan baku mutu air yang baik.Cras molestie
imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis varius.
Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula
vulputate urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna
rutrum sagittis eget sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a,
pharetra eu libero. Phasellus at nulla eget massa interdum gravida. Fusce
nisi elit, commodo non fringilla at, sodales a felis. Maecenas neque odio,
commodo euismod condimentum pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et
lectus metus. Sed accumsan risus ut purus porttitor mollis. Fusce blandit
placerat augue, at tempus sapien pharetra non. Pellentesque ac felis purus. In
lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at luctus gravida, massa elit
consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium ipsum. Integer nunc
massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus eu felis arcu, ut
tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget, gravida
posuere neque.

Universitas SriwijayaIndonesia
36

2.1.2. Kualitas dan Kuantitas AirDuis at nisi eu diam tempus tincidunt sed
id nunc. Curabitur eget mauris felis, id bibendum risus. Duis congue posuere
quam, nec pulvinar justo venenatis hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus
interdum non ac quam. Etiam consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat
lacus ullamcorper urna, sit amet elementum diam nisi sit amet ante. Praesent
quis sem ligula. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia
nostra, per inceptos himenaeos. Donec id nisl ut ante adipiscing porttitor.
Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et
ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque lectus, fringilla id commodo ut,
dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et
malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam in enim vulputate
euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed lobortis nunc at
urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante, dignissim
vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel
lacus ipsum.

Kuantitas dan kualitas air merupakan hal dasar yang bersifat dinamis dan
sangat berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih. Dimana semakin
banyak kegiatan di masyarakat, maka semakin banyak pula tingkat pemakaian air
sehingga jumlah air dan kualitasnya perlu diperhatikan. Adapun faktor yang
mempengaruhi kuantitas air antara lain iklim, kondisi geologi dan ekosistem
daerah tersebut.

Meskipun jumlah air yang tersedia cukup banyak, poin penting yang tidak
dapat terlewatkan dalam pemanfaatan sumberdaya air yaitu kualitas air yang
sesuai standar. Dalam penggunaanya, kualitas air sangat mempengaruhi kesehtan
dan kualitas hidup penggunanya. Konsumsi air yang tidak sesuai dengan baku
mutu akan menimbulkan banyak permasalahan kesehatan masyarakat bahkan
hingga kematian. Berdasarkan Permenkes No. 32 tahun 2017 mengenai standar
baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk kepertuan
hygiene sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum serta
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER /IV/2010 tentang

Universitas SriwijayaIndonesia
37

Persyaratan Kualitas Air Bersih seperti yang terlampir pada tabel 2.1 yang
meliputi:

a. Persyaratan Fisik
Kualitas fisik air yang perlu diperhatikan meliputi; kondisi air yang
tidak berasa (asin, pahit, dan lain sebagainya), tidak berbau (berbau
logam, maupun busuk akibat campuran senyawa lain), tidak berwarna,
suhu air, tingkat kekeruhan, dan jumlah zat yang terlarut dalam air.

b. Persyaratan Kimia
Kandungan unsur kimia yang terkandung dalam air harus memiliki
tingkat dan kadar yang sesuai dengan ambang batas tertentu agar tidak
membahayakan makhluk hidup yang mengonsumsi dan tidak merusak
lingkungan seperti kerusakan pada instalasi sistem penyediaan air dan
lain sebagainya. Unsur kimiawi yang perlu diperhatikan dalam
kandungan air antara lain; tingkat pH, kesadahan, besi, alumunium, zat
organik, sulfat, klorida, nitrat, nitrit, zink.

c. Persyaratan Biologi
Kualitas air yang baik tidak boleh mengandung bakteri patogen dan
parasit seperti bakteri E.coli dalam air.

d. Persyaratan Radioaktif
Adapun bahan – bahan yang mengandung radioaktif yang tidak boleh
terdapat dalam air seperti sinar alfa, beta, dan gamma.

2.1.3. Kebutuhan Air

Kebutuhan air didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan oleh


manusia pada suatu periode untuk dapat tumbuh dan produksi secara normal.
Kebutuhan air terbagi kedalam 2 (dua) macam standar kebutuhan air yaitu :

a. Standar Kebutuhan Air Domestik

Standar kebutuhan air domestik merupakan standar kebutuhan air yang


umumnya peruntukan penggunaanya dikhususkan untuk memenuhi

Universitas SriwijayaIndonesia
38

kebutuhan sehari – hari yaitu kegiatan rumah tangga seperti masak,


minum, mandi, cuci, kakus (MCK) serta keperluan rumah tangga lainnya,
dimana satuan yang digunakan dalam standar kebutuhan ini adalah
liter/orang/hari.

b. Standar Kebutuhan Air Non Domestik

Dalam standar kebutuhan air non domestik ini, peruntukan


penggunaannya adalah kebutuhan air diluar kebutuhan air rumah tangga
yang meliputi; Penggunaan oleh badan-badan komersil dan industri, dan
penggunaan umum yang peruntukkannya meliputi penggunaan air pada
bangunan umum seperti kantor, rumah sakit, tempat ibadah, sekolah,
pusat perdagangan, dan lain sebagainya.

Pada peruntukan kebutuhan domestik dan non domestik untuk perkotaan,


terbagi menjadi 4 kategori kota berdasarkan besar dan jumlah jiwa yang ada
dalam kota tersebut, keempat kategori tersebut antara lain; n:

Universitas SriwijayaIndonesia
39

Kota Metropolitan yang tergolong dalam Kategori I

Kategori I (Kota Metropolitan), Kategori II (Kota Besar), Kategori III (Kota


Sedang), Kategori IV (Kota Kecil).Kota Besar yang tergolong dalam Kategori II

Kota Sedang yang tergolong dalam Kategori III

Kota Kecil yang tergolong dalam Kategori IV

Kebutuhan air non domestik yang berdasarkan kategori - kategori kota


diatas dapat dilihat pada tabel 2.12 berikut :

Tabel 2. 1 Kategori Kebutuhan Air Domestik


KATEGORI KOTA BERDASARKAN JUMLAH JIWA
500.000 100.000 20.000  
N
URAIAN S/D S/D S/D <20.000
O
>1.000.000 1.000.000 500.000 100.000  
METRO BESAR SEDANG KECIL DESA
Konsumsi unit
1 sambungan 190 170 130 100 80
rumah (SR) 1/o/h
Konsumsi unit hidran
2 umum 30 30 30 30 30
(HU) 1/o/h
Konsumsi urut non
3 domestik 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
1/0/h (%)
4 Kehilangan air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
5 Faktor hari maksimum 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1
6 Faktor jam puncak 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
7 Jumlah jiwa per SR 5 5 5 5 5
8 Jumlah jiwa per HU 100 100 100 100 100
Sisa Tekan di
9 penyediaan 10 10 10 10 10
distribusi (mka)
10 Jam operasi 24 24 24 24 24
Volume reservoir (%
11 max day 20 20 20 20 20
demand)
50:50 s/d 50:50 s/d 50:50 s/d 50:50 s/d 50:50 s/d
12
SR : HR 80:20 80:20 80:20 80:20 80:20
13 Cakupan pelayanan (%) *)90 90 90 90 **)70
*) 60% perpipaan 30% non perpipaan
**) 25% perpipaan 45% non perpipaan

Universitas SriwijayaIndonesia
40

Sumber : Ditjen Cipta Karya (2000)

Tabel 2.2. Kategori kebutuhan air domestik

*) 60% perpipaan 30% non perpipaan


**) 25% perpipaan 45% non perpipaan
Sumber : Ditjen Cipta Karya (2000)

2.2. Sistem Penyediaan Air BersihLorem Ipsum

(Mukherje, N & Van Wijk dalam Trimo A.D 2011) Terdapat 5 aspek
dalam keberlanjutan suatu pembangunan infrastruktur meliputi aspek teknik,
keuangan, sosial, kelembagaan, dan lingkungan.

Gambar 2. 1 Aspek Keberlanjutan Pembangunan Infrastruktur Gambar 2.1 Aspek


Keberlanjutan Pembangunan Infrastruktur

Berdasarkan penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor


16 Tahun 2005 mengenai sistem penyediaan air minum yang menyatakan
bahwasanya sistem tersebut merupakan cakupan dari sistem fisik (teknis) dan non
fisik sarana dan prasarana air minum. Aspek-aspek ini diharapkan akan menjadi
salah satu langkah dalam mewujudkan tercapainya tujuan Sustainable
Development Goals (SDGs) yang kini sedang aktif dicanangkan secara global.
Adapun berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2007 mengenai hal-hal
yang mempengaruhi sistem penyediaan air bersih antara lain sebagai berikut:

a. Aspek Teknis
Sistem Penyediaan Air Minum atau yang lebih dikenal sebagai (SPAM).
SPAM tersebut terbagi menjadi 2 jenis yaitu melalui perpipaan dan tidak melalui

Universitas SriwijayaIndonesia
41

perpipaan. Adapun SPAM yang melalui sistem perpipaan memiliki aspek-aspek


teknis dalam proses nya yang dimulai dari aspek air baku, produksi, pengelolaan,
dan pelayanan. Sedangkan aspek-aspek teknis SPAM yang tidak melalui sistem
perpipaan mancakup jenis – jenis tampungan untuk penyediaan air seperti sumur
(sumur bor, sumur dangkal, sumur pompa), dan juga jenis tampungan air lainnya
(bak penampung air hujan, tangki, terminal air) serta air kemasan dan bangunan-
bangunan sumber air lainnya.

Dari kedua jenis SPAM tersebut, aspek teknis yang berpengaruh dapat
dikerucutkan lagi menjadi beberapa aspek yaitu air baku, produksi air (kualitas,
kuantitas, dan kontinyuitas), rancangan teknik, dan aspek operasi dan
pemeliharaan pada sarana/prasarana.

b. Aspek Keuangan / Pembiayaan


Aspek keuangan dalam SPAM meliputi sumber pendanaan, besaran biaya,
dan rincian keperluan biaya guna mengembangkan sistem fisik dan non fisik
SPAM itu sendiri. Adapun sumber pembiayaan utama dari pengembangan SPAM
ini berasal dari Pemerintah baik pusat maupun daerah. Pembiayaan lainnya dapat
pula berasal dari BUMN / BUMD, Badan Usaha Swasta, Dana Masyarakat, dan
bantuan dana dari pihak luar melalui kerja sama dengan pihak pemerintah.

Pemerintah dapat pula mengatur pola tarif / retribusi sesuai aturan


perundangan, yang akan dikenakan ke pelanggan sebagai hasil timbal balik dari
konsumen atas jasa pelayanan penyediaan air. Sehingga pembiayaan
pengembagan SPAM ini dapat terus berlanjut.

c. Aspek Institusi, Hukum, dan Peraturan


Aspek ini membahas mengenai pengendalian pengawasan berupa peraturan
masing-masing daerah, pelaksanaan peraturan, dan sanksi hukum yang berlaku.
Dalam hal ini pemerintah daerah memiliki wewewang serta tanggung jawab guna
menjamin terselenggarakannya pengembangan SPAM kepada masyarakat seperti:
membuat strategi dan kebijakan penanggulangan, membuat badan penyelenggara
SPAM, memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pengembangan SPAM, serta

Universitas SriwijayaIndonesia
42

mengawasi penyelenggaraan pengembangan SPAM sesuai dengan hukum dan


kewenangan.

d. Aspek Sosial dan Peran Serta Masyarakat


Dalam pelaksanaan di lapangan, masyarakat selaku pengguna jasa penyediaan
air tentu harus bersinergi dengan penyedia jasa. Peran serta masyarakat dalam
pemeliharaan dan pengawasan ini perlu didorong dengan meningkatkan kesadaran
perilaku untuk menuju budaya hidup sehat. Sehingga diharapkan peranan
masyarakat tersebut dapat mendukung keberlanjutan sistem penyediaan air yang
nantinya dapat memberikan pelayanan optimal.

Keberlanjutan merupakan kunci dari keberhasilan suatu sistem penyediaan air


bersih dan lingkungan. Namun dalam penyediaannya, banyak praktik
penyelenggaraan air bersih yang gagal dalam memberikan pelayanan yang
berkelanjutan bagi masyarakat. Said dan Yudo (2008) mengatakan sampai saat ini
berbagai masalah yang cukup kompleks dalam penyediaan air bersih untuk
masyarakat Indonesia masih belum dapat diatasi sepenuhnya. Adapun beberapa
permasalahan pokok yang dihadapi antara lain; masalah tingkat pelayanan air
bersih yang masih rendah, masalah kualitas air baku dan kuantitasnya yang
fluktuatif di musim hujan dan kemarau, serta masalah penggunaan teknologi
dalam pengelolaan yang kurang sesuai.

Menurut Brikke & Bredero (2003) suatu pelayanan air bersih dianggap
berkelanjutan apabila memenuhi kriteria – kriteria sebagai berikut;

1. Berfungsi baik dan digunakan


2. Sesuai rencana yang meliputi kualitas dan kuantitas air, mudah diakses,
pelayanan kontinyu, memberikan keuntungan pada kesehatan dan ekonomi
3. Berfungsi sesuai periode waktu yang direncankan
4. Pengelolaan melibatkan masyarakat atau masyarakat sendiri yang
mengelolanya
5. Biaya pengoperasian, pemeliharaan, rehabilitasi, penggantian, dan
administrasi dipenuhi dari pembayaran pengguna / pembiayaan lain

Universitas SriwijayaIndonesia
43

6. Dapat dioperasikan dan dirawat pada tingkat lokal dengan dukungan


terbatas dari pihak luar seperti bantuan teknis, dan pelatihan
7. Tidak membahayakan lingkungan
Menurut Sinaga dan Rahmawati (2013) dalam pendistribusian penyediaan
air bersih di Indonesia terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi, adapun
variabel tersebut meliputi:

1. Jumlah pertumbuhan penduduk yang membutuhkan layanan air bersih (%)


2. Kepadatan Penduduk (jiwa/ha)
3. Jumlah sumber air baku per desa/kelurahan dalam pemenuhan distribusi
air bersih (buah)
4. Debit sumber air bersih yang melayani tiap desa/kelurahan (L/dt)
5. Jarak sumber air bersih perpipaan terdekat terhadap lokasi permukiman
(meter)
6. Pertumbuhan permukiman (%)
7. Besarnya tarif pelayanan air bersih per bulan (Rp)
8. Ketinggian wilayah dari muka air laut (meter)
9. Luas wilayah permukiman yang membutuhkan pelayanan air bersih (ha)
10. Alokasi pendanaan untuk pelayanan air bersih (Rp)
11. Jumlah penduduk miskin (jiwa)

2.2.1. Sistem Penyediaan Air Bersih di Indonesia

(Al Djono, 2011) Keberlanjutan sistem penyediaan air minum di pedesaan


merupakan isu penting dalam pembangunan di Indonesia mengingat masih
rendahnya tingkat pelayanan air minum akibat pelayanan sistem penyediaan air
minum yang tidak optimal. Terdapat beberapa faktor terintegrasi dari aspek yang
berpengaruh dalam keberlanjutan sistem penyediaan air minum untuk pedesaan
yaitu pemilihan teknologi dan model pelayanan.

(Estika, N, 2017) Upaya untuk meningkatkan akses ketersediaan air bersih


pada kawasan yang terkontaminasi bahan kimia diperlukan kajian mendalam
mengenai ketersediaan sumber airnya baik secara kuantitas maupun kualitas.
Adapun hasil penelitian mengungkapkan bahwa alternatif pengelolaan air bersih

Universitas SriwijayaIndonesia
44

dapat berupa pemanfaatan air hujan yang difiltrasi dan disebarkan melalui
distribusi gravitasi. Sedangkan alternatif yang efektif masih menggunakan
peranan pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mengelola sumberdaya
airLorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros,
eleifend ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius
gravida, augue libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer
sollicitudin cursus volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor,
libero justo laoreet leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt
arcu vel volutpat. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices
posuere cubilia Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper
eget. Nunc congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in,
rhoncus eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend
vulputate vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis
sodales in vel tortor..

2.2.2. Keandalan Infrastruktur Air Bersih

Aspek sosial ekonomi adalah salah satu aspek yang mendapat pengaruh
besar dari adanya sistem infrastruktur yang diibaratkan sebagai motor penggerak
dalam kehidupan masyarakat sehari – hari. Sitem infrasruktur dapat diartikan juga
sebagai alat dasar atau fasilitas fisik yang dibangun dan yang dibutuhkan sebagai
pelayanan publik dalam keberfungsian masyarakat pada aspek sosial dan ekonomi
(Grigg dalam Kodoatie, 2003). Oleh karena itu peranan infrastruktur air bersih
sebagai mediator kehidupan masyarakat dan lingkungan sangatlah penting. Jika
suatu infrastruktur air bersih dinilai kurang berfungsi dengan baik, hal tersebut
tentu akan menimbulkan berbagai dampak buruk dalam kehidupan manusia.
Namun, pengadaan infrastruktur yang jumlah nya tidak seimbang atau berlebih
akan pula memberikan dampak yang merusak alam sehingga pada akhirnya
merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Pada dasarnya terdapat beberapa persoalan yang mempengaruhi kinerja


dari infrastruktur yang berlangsung di Indonesia antara lain; laju peningkatan
pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak diiringin dengan keseimbangan
biaya yang dikeluarkan pemerintah dalam pembangunan sehingga terjadi ketidak

Universitas SriwijayaIndonesia
45

seimbangan antara pertumbuhan masyarakat dengan perkembangan infrastruktur.


Sehingga pengendalian keandalan penyediaan air bersih yang merata untuk
seluruh masyarakat perlu dilakukan. Dalam perencanaannya, upaya peningkatan
keandalan terhadap air bersih dilakukan berdasarkan skala prioritas kebutuhan
yaitu dengan mengutamakan kepentingan bagi masyarakat yang memiliki tingkat
akses rendah terhadap air bersih atau bahkan belum memiliki akses air bersih
utamanya pada kawasan kumuh, daerah-daerah yang rawan air, dan daerah
tertinggal (Kodoatie,2003).

Keandalan merupakan suatu perwujudan hasil kerja yang memberikan


kepuasan terhadap penggunanya, dimana hasil kerja dan kepuasaan pengguna
tersebut memiliki kontribusi terhadap perkembangan aspek sosial dan ekonomi
masyarakat (Mulyadi, 2006) Dalam menentukan suatu keandalan, terdapat
indikator yang dinilai secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan dari
ketercapainan tujuannya. Untuk penilaian keandalan air bersih sendiri dinilai dari
seberapa besar keluaran hasil (output) dalam hal ini kemampuan menghasilkan
dan melayani air bersih ke masyarakat. Semakin besar hasil keluaran tersebut,
menandakan bahwa tingkat keandalan penyediaan air bersih tersebut semakin
tinggi. Keandalan juga dapat dinilai dari tingkat efektivitas dan efisiensi nya.
Efisiensi berkaitan dengan rasio input dan ouput, suatu kondisi dapat dikatakan
efisien apabila input yang kecil dengan hasil output yang besar (Nurmandi 1999).
Efektif dititikberatkan pada pencapaian terhadap sasaran yang telah ditentukan.
Ukuran efektivitas pada penyediaan air bersih salah satunya adalah kepuasan
masyarakat yang menandakan tercapainya tujuan pelayanan publik yang merata.

Dalam praktek pelaksanaanya, pengukuran kinerja pelayanan air bersih di masyarakat


dinilai dari kemudahan dan keterjangkauan masyarakat dalam mendapatkan air bersih, serta
penilaian kualitas air yang dialirkan ke masyarakat harus memenuhi persyaratan air bersih yang
dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan peruntukannya. Teori parameter-parameter
penilaian kinerja dan keandalan air bersih tersebut diilakukan untuk mendapatkan kriteria ideal
dalam pelayanan air bersih. Kriteria pelayanan air bersih berdasarkan kajian dari WHO terdapat
4 kriteria utama yang harus diperhatikan. Adapun kriteria utama tersebut meliputi;

1. Aman dan layak konsumsi

Universitas SriwijayaIndonesia
46

2. Jumlah yang mencukupi


3. Akses yang mudah didapat
4. Terjangkau

Secara umum, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk


mengukur tingkat keandalan atau kinerja menurut Mulyadi (2006), adapun cara
pengukuran tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Hasil kinerja yang telah tercapai dibandingkan dengan kinerja rencana,


2. Hasil kinerja yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran target
kinerja,
3. Hasil capaian kinerja pada kondisi eksisting dibandingkan dengan hasil
capaian pada tahun – tahun sebelumnya
4. Hasil realisasi kinerja dibandingkan dengan standar kinerja yang telah
ditetapkan.

Dari poin – poin diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja


merupakan capaian hasil kerja baik individu maupun organisasi yang dinilai dari
kualitas dan kuantitasnya. Penilaian aspek tersebut dilihat dari
pertanggungjawaban serta sejauh mana efisiensi dan efektifitas dalam
menyelesaikan pekerjaan, selanjutnya dilakukan pula penilaian terhadap besaran
hasil kerja (output) dimana nilai output yang besar berbanding lurus dengan
tingkat kinerjanya / keandalannya.

2.3. Aksesibilitas Air BersihNews Feed dan RSS

Aksesibilitas berkaitan dengan kemudahan dalam mencapai tujuan yang


ingin dicapai. Tingkat aksesibiliats kerap kali diangkap secara objektif karena
perbedaan persepsi setiap orang. Diperlukan adanya ukuran tertentu dalam
menyatakan tingkat aksesibilitas. Adapun parameter penilaian tingkat
aksesibilitas air bersih ditentukan berdasarkan jarak dan waktu yang berbanding
terbalik. Semakin singkat jarak dan waktu yang ditempuh dalam mendapatkan air
bersih, maka semakin tinggi tingkat aksesibilitasnya, ini menandakan bahwa
jarak antar tempat saling berdekatan. Namun sebaliknya, apabila jarak dan waktu

Universitas SriwijayaIndonesia
47

tempuh dalam mendapatkan air bersih semakin tinggi maka semakin rendah
tingkat aksesibilitasnya, ini menandakan bahwa jarak antar tempat saling
berdekatan (Black, 1981).

Pengertian aksesibilitas secara umum adalah ukuran kemudahan dalam


mencapai sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain yang berhubungan dengan
jumlah yang didapat, jarak dan waktu, serta biaya yang dikeluarkan. Secara garis
besar dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mengukur suatu aksesibilitas dilihat
dari seberapa banyak, mudah dan nyaman serta tingkat ekonomisnya dalam
mendapatkan sesuatu yang ingin dicapai baik itu berupa benda atau lokasi suatu
tempat.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan untuk mengukur


keandalan air dilihat dari tinggi atau rendahnya aksesibilitas air yang berdasarkan
dari aspek kuantitas, jarak dan waktu serta biaya. Dimana aksesibilitas air yang
tinggi merupakan definisi kondisi dari jumlah yang didapat sesuai dengan
pemenuhan kebutuhan, jarak yang dekat dan mudah dijangkau, waktu tempuh yang
singkat, serta biaya yang dikeluarkan rendah. Sedangkan apabila kuantitas air yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan, jarak yang jauh dan waktu tempuh yang lama
dengan biaya besar yang harus dikeluarkan, kondisi tersebut mendefinisikan
bahwasanya tingkat aksesibilitas terhadap air tersebut masih rendah. Tingkat
aksesibilitas juga dinilai dari hubungan jarak dan kondisi sarana dan prasarana
penyediaan air. Menurut Black (1981), tingkat aksesibilitas dibagi menjadi 3
kategori yaitu aksesibilitas tinggi dengan kondisi jarak dekat dan prasana baik,
aksesibilitas rendah dengan kondisi jarak yang jauh dengan prasarana yang buruk,
dan aksesibilitas mengenah dimana salah satu aspek yaitu jarak atau kondisi
prasarana terdapat kondisi yang baik ataupun buruk. Penjabaran tersebut terlampir
sebagaimana pada tabel 2.24 berikut.

Tabel 2. 2 Tingkat Aksesibilitas AirTabel 2.4 Tingkat Aksesibilitas Air

Aksesibilitas rendah Aksesibilitas menengah


Jauh

Universitas SriwijayaIndonesia
48

Jarak Aksesibilitas menengah Aksesibilitas tinggi


Dekat

Kondisi Prasarana Sangat jelek Sangat baik


Sumber: Black, 1981

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat aksesibilitas juga


berkaitan erat dengan kondisi prasarana. Jika kedua tempat yang berdekatan
terhubung dengan kondisi prasarana yang baik maka tingkat aksesibilitas nya
semakin baik. Akan tetapi jika jarak yang berjauhan terhubung dengan kondisi
prasarana yang buku maka semakin rendah aksesibilitasnya.

Howard dan Bartram (2003) menyatakan semakin jauh akses air bersih
maka semakin buruk aksesibilitasnya. Oleh karena itu, pelayanan air yang optimal
adalah dengan pengaliran langsung ke rumah. Tingkat pelayanan air bersih yang
disalurkan ke masyarakat sebagai pengguna akan berbeda – beda kuantitas nya,
dimana hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi yaitu jarak
dan waktu yang harus ditempuh masyarakat tersebut dalam mendapat air bersih.
Penjelasan mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2.35 berikut.

Universitas SriwijayaIndonesia
49

Tabel 2. 3 Tingkatan Akses Layanan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Tabel
2.5 Tingkatan Akses Layanan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih

Tingkat Akses Ukuran Akses Pemenuhan Kebutuhan


Tidak ada akses, kuantitas air Lebih dari 1000m, atau 30 Konsumsi: tidak terjamin,
yang dikumpulkan dibawah 5 menit total waktu Hygiene: tidak mungkin
ltr/org/hr mengumpulkannya kecuali di sumber air

Akses dasar, rata- rata kuantitas Antara 100-1000m, atau 5- Konsumsi: seharusnya
air tidak lebih dari 20 ltr/org/hr 30 menit total waktu terjamin,
mengumpulkannya Hygiene: kemungkinan hanya
untuk makanan dan cuci
tangan, mencuci dan mandi
tidak dapat dilakukan kecuali
di sumber air

Akses menengah, rata-rata Air didistribusikan melalui Konsumsi: terjamin


kuantitas air sekitar 50 kran ke halaman rumah Hygiene: semua kebutuhan
ltr/org/hr (kurang dari 100m atau 5 dasar personal dan makanan
menit total waktu terjamin, dan seharusnya
mengumpulkannya mencuci dan mandi juga
terjamin

Akses optimal, rata- rata Air tersedia melalui Konsumsi: semua


kuantitas air lebih besar atau sambungan rumah dan terus kebutuhan terpenuhi,
sama dengan 100 ltr/org/hr mengalir. Hygiene: semua
kebutuhan seharusnya
terpenuhi.
Sumber: Howard dan Bartram, 2003

Pada kondisi eksisting, akses air bersih masih merupakan masalah yang
kompleks di masyarakat. Masih terdapat serangkaian permasalahan yang terjadi di
lapangan untuk mendapat air bersih, menurut Brown dan Jones ( 2007) beberapa
kendala yang umum terjadi di masyarakat dalam mendapatkan air bersih antara
lain sebagai berikut:

a. Jarak yang jauh dalam mendapatkan pelayanan air bersih.


b. Harga yang harus dibayar cukup mahal untuk mendapatkan air bersih.

Selanjutnya berdasarkan Santoso (2006) kendala-kendala yang terjadi


dalam mendapatkan air bersih di masyarakat antara lain:

a. Jarak dari rumah ke tempat sumber air bersih yang jauh

Universitas SriwijayaIndonesia
50

b. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapat air bersih lebih lama akibat jarak,
c. Masih banyak masyarakat yang belum teraliri oleh akses air bersih di
masing – masing rumah,
d. Masyarakat masih menggunakan air dengan kualitas yang belum
memenuhi standar
e. Masyarakat belum mampu membayar biaya pemasangan dan
berlangganan fasilitas layanan air bersih

Dari uraian tersebut, didapat variabel – variabel yang akan digunakan


untuk menentukan tingkat keandalan dan kriteria aksesibilitas terhadap air bersih
di Kawasan 5 Ulu. Variabel – variabel tersebut antara lain; (1) Jumlah air bersih
yang didapat masyarakat, (2) Jarak tempuh yang dilalui masyarakat dalam
mendapatkan air bersih, (3) Waktu tempuh, (4) Kualitas air, (5) Besaran harga
yang dikeluarkan masyarakat.

2.4. Karateristik Kawasan Kumuh

Kawasan pemukiman kumuh adalah lingkungan hunian yang


kualitasnya sangat tidak layak huni, ciri-cirinya antara lain berada pada lahan
yang tidak sesuai dengan peruntukan / tata ruang, kepadatan bangunan sangat
tinggi dalam luasan yang sangat terbatas, rawan penyakit sosial dan penyakit
lingkungan, serta kualitas bangunan yang sangat rendah, tidak terlayani
prasarana lingkungan yang memadai dan membahayakan keberlangsungan
kehidupan dan penghidupan penghuninya (Budiharjo: 1997). Ciri – ciri
pemukiman kumuh dalam Suparlan (1990) adalah sebagai berikut :
1. Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai
2. Kondisi rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang – ruangnya
mencerminkan kondisi ekonomi penghuninya
3. Adanya tingkat pemenuhan kepadatan yang tinggi dalam penggunaan
ruang – ruang di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya
tata ruang yang tidak tertata rapi dan ketidakberdayaan ekonomi
penggunanya.
4. Pemukiman kumuh menjadi satu – satunya komuniti yang hidup
secara tersendiri dengan batas – batas kebudayaan sosial yang jelas.

Universitas SriwijayaIndonesia
51

5. Pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen,


masyarakatnya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan
yang beragam, begitu pula asal muasalnya. Dalam masyarakat
pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan
kemampuan ekonomi mereka yang berbeda.

Tingkat kekumuhan kawasan 5 Ulu ini mencakup berbagai aspek yang


akan digunakan sebagai data indikator penyusunan tingkat RT yang kumuh,
dimana tingkatan tersebut berupa kumuh tinggi, kumuh sedang, kumuh ringan,
dan kumuh sangat ringan. Data tersebut akan didapat melalui wawancara
kepada ketua RT setempat, penyebaran kuisioner, dan penilaian langsung ke
lapangan.

Permasalahan kekumuhan yang dihadapi masyarakat di Kelurahan 5


Ulu ini umumnya diakibatkan oleh masalah lapangan pekerjaan, kemiskinan
yang meningkat, kerawanan sosial akibat meningkatnya angka kejahatan,
pelayanan kesehatan dan pendidikan yang rendah, kurangnya area-area
penghijauan, timbunan sampah rumah tangga, masih ada yang melakukan
kebiasaan buang air besar ke sungai dan penggunaan air sungai untuk
kebutuhan rumah tangga karena tidak tersedianya sarana dan prasarana sanitasi
lingkungan yang layak, yang berpotensi sebagai penyebab penyebaran wabah
penyakit.

Tingkat kekumuhan masing-masing Kecamatan di kota Palembang tentu


berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pola hidup, kondisi
geografis, tingkat pendidikan dan lain sebagainya seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Oleh sebab itu, tingkatan kekumuhan pada tiap – tiap kecamatan
dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu kumuh rendah, kumuh sedang, dan kumuh
tinggi. Kota Palembang sendiri terdiri dari 11 kecamatan yang tersebar dengan
tingkat kekumuhan yang bervariasi. Berikut adalah tingkat kekumuhan
Kecamatan yang ada di Kota Palembang, berdasarkan data Palembang dalam
angka tahun 2014 disajikan pada Tabel 2.46.

Universitas SriwijayaIndonesia
52

Tabel 2. 4 Tingkat Kekumuhan di Kota Palembang Tahun 2014Tabel 2.6 Tingkat


Kekumuhan di Kota Palembang Tahun 2010

No Kecamatan Jumlah Jumlah Tingkat Kekumuhan


Kelurahan Kelurahan Kumuh Kumuh Kumuh
Kumuh Rendah Sedang Tinggi
1. Seberang Ulu I 10 10 - 6 4
2. Seberang Ulu II 7 7 3 4 -
3. Kemuning 6 2 2 - -
4. Gandus 5 2 2 - -
5. Ilir Barat I 6 1 1 - -
6. Ilir Barat II 7 7 7 - -
7. Ilir Timur I 11 5 5 - -
8. Bukit Kecil 6 2 2 - -
9. Ilir Timur II 12 6 6 - -
10. Kertapati 6 4 1 3 -
11. Sukarami 7 1 1 - -
Sumber: Palembang dalam Angka 2014

Dari tabel diatas, terlihatdapat dilihat bahwa Kecamatan Seberang Ulu I


merupakan Kecamatan yang paling banyak memiliki kelurahan dengan karakteristik
kumuh, pada Tabel 2.7 menunjukkan tingkat kekumuhan pada Kelurahan Seberang
Ulu I ditunjukkan pada Tabel 2.5.

Tabel 2. 5 Tingkat Kekumuhan di Kecamatan Seberang Ulu I Tabel 2.7 Tingkat


Kekumuhan di Kecamatan Seberang Ulu I

No. Kelurahan Tingkat Kekumuhan Kecamatan


1 3/4 Ulu Kumuh Tinggi Seberang Ulu I
2 5 Ulu Kumuh Tinggi Seberang Ulu I
3 7 Ulu Kumuh Tinggi Seberang Ulu I
4 8 Ulu Kumuh Tinggi Seberang Ulu I
5 15 Ulu Kumuh Sedang Seberang Ulu I
6 1 Ulu Kumuh Sedang Seberang Ulu I
7 Tuan Kentang Kumuh Sedang Seberang Ulu I
8 2 Ulu Kumuh Sedang Seberang Ulu I

Universitas SriwijayaIndonesia
53

9 Silaberanti Kumuh Sedang Seberang Ulu I


10 9/10 Ulu Kumuh Sedang Seberang Ulu I
Sumber : Palembang dalam angka tahun 2014

2.5. Permasalahan Yang Terjadi Di Masyarakat

Dampak dari permasalahan kurangnya air bersih ini dapat dirasakan secara
langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat. Seperti yang terjadi pada
masyarakat Kelurahan 5 Ulu yang terjadi ketimpangan dimana masyarakat yang
lebih mampu, dapat mengakses air melalui sambungan PDAM maupun membeli
air untuk pemenuhan kebutuhan. Sedangkan mereka yang dikatagorikan sebagai
penduduk prasejahtera menggunakan sumber air yang dapat diakses dengan tidak
memperhatikan kualitas nya untuk memenuhi kebutuhan air harian, hal inilah
yang akan berdampak buruk dalam berbagai aspek yakni penurunan kesehatan
dan produktivitas dalam mengikuti pendidikan, bekerja dimana penghasilan akan
berkurang sedangkan pengeluaran akan terus bertambah.

Jelas terlihat bahwa akses terhadap air bersih memegang peranan penting
untuk kesejahteraan masyarakat. Mereka yang tidak memiliki akses terhadap air
bersih akan dihadapkan dengan konsekuensi berdasarkan Johnstone dan Wood
dalam Mungkasa (2006) yaitu:

1. Biaya yang tinggi dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, dimana


masyarakat akan menghabiskan 10-40% penghasilannya. Water
Academy dalam Mungkasa (2006) menyatakan bahwa air minum
dikatakan mahal apabila biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya
melampaui 3% dari pendapatan rata – rata penduduk.
2. Penurunan konsumsi air bersih akibat ketidak terjangkauan air bersih
baik dari segi jarak, waktu, dan biaya dalam pemenuhan kebutuhan.
Penurunan konsumsi air bersih ini berbanding lurus dengan penurunan
produktivitas dan kesahatan yang berdampak langsung dan tidak
langsung akibat kurangnya pendapatan dan terserang penyakit.

Universitas SriwijayaIndonesia
54

Berikut ini adalah contoh ilustrasi perhitungan sederhana yang


menggambarkan pengeluran masyarakat yang belum tersambung dengan PDAM
mengeluarkan biaya yang lebih besar disbanding dengan tarif tertinggi PDAM.
Diasumsikan satu orang membeli air bersih sebanyak 2 jerigen berukuran 20L
dari pedagang keliling seharga Rp.2000,-. Maka ilustrasi perhitungannya sebagai
berikut:

Diketahui:

2 jerigen (20L)= Rp. 4000,-/hari

1 bulan = Rp. 4000,-/hari x 30 hari

= Rp. 120.000,-/ bulan

Vol. Pemakaian = 30 hari x 20L x 2 Jerigen

= 1200L

1000
Biaya per m3 = x Rp .120.000
1200

= Rp. 100.000,- /m3

Ilustrasi biaya diatas menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan akan


sangat mahal dibandingkan dengan tarif PDAM Tirta Musi yang paling mahal
untuk katagori rumah tangga menengah yang sebesar Rp. 4235,-/m 3. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terjadi selisih tarif dasar yang sangat signifikan terhadap
biaya yang dikeluarkan antara masyarakat yang telah teraliri oleh akses PDAM
dengan masyarakat yang belum memiliki akses terhadap air bersih. Selisih harga
air yang didapat melalui eceran berdasarkan perhitungan bernilai lebih mahal
yaitu sekitar 25 kali lipat dibanding harga jual PDAM. Jika dihitung kembali,
selisih biaya dalam mengakses air bersih dapat dialokasikan ke sektor lain seperti
pendidikan, renovasi, dan lain sebagainya.

Universitas SriwijayaIndonesia
55

2.6. Kondisi Eksisting Kelurahan 5 Ulu

Gambaran umum dari lokasi penelitian ini memberikan gambaran kondisi


pada masa sekarang di lokasi penelitian yaitu Kelurahan 5 Ulu. Sebagian besar
lahan Kelurahan 5 Ulu didominasi oleh pemukiman penduduk yang jarak antar
rumah nya saling berdekatan sehingga secara visual kondisi kawasan ini padat dan
rapat. Sebagaimana wilayah Seberang Ulu 1 berbatasan langsung dengan Sungai
Musi, sebagian kawasan Kelurahan 5 Ulu juga dilalui oleh aliran Sungai Musi.
Oleh karena itu meski sebagian wilayah sudah terlayani PDAM, sebagian besar
pemenuhan air bagi masyarakat sekitar masih menggunakan air sungai.
Berdarakan lokasi nya, Kawasan 5 Ulu terbagi menjadi 2 lokasi yaitu 5 Ulu Laut
yang berdekatan langsung dengan sungai dan 5 Ulu Darat.

Berdasarkan data kependudukan BPS tahun 2014, Kelurahan 5 Ulu


memiliki luas wilayah sebesar 342 Ha dengan yang terdiri dari 12 RW, 63 RT,
dan jumlah keluarga sebanyak 6.049. Kondisi kependudukan Seberang Ulu 1 dan
Kelurahan 5 Ulu dapat dilihat pada tabel 2.68 berikut.

Tabel 2. 6 Luas Wilayah, Jumlah Keluarga di Kecamatan Seberang Ulu ITabel 2.8 Luas
Wilayah, Jumlah Keluarga di Kecamatan Seberang Ulu I

Luas Jumlah
Kelurahan
(Ha) Keluarga
1. 15 Ulu 81,00 4,413
2. 1 Ulu 62,00 2,468
3. Tuan Kentang 44,00 2,717
4. 2 Ulu 43,00 1,458
5. 3/4 Ulu 301,00 4,326
6. 5 Ulu 342,00 6,049
7. 7 Ulu 80,00 3,749
8. 8 Ulu 358,00 2,446
9. Silaberanti 390,00 3,561
10. 9/10 Ulu 43,00 2,961
Jumlah 1744,00 34,148
Sumber: Palembang Dalam Angka Tahun 2014

Universitas SriwijayaIndonesia
56

2.7. Metode Importance Performance Analysis

Analisis kuadran atau Importance Performance Analysis (IPA) pertama


kali dikenalkan oleh John A. Martilla dan John C. James tahun 1977 sebagai
teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
kinerja penting apa yang harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam
memenuhi kepuasan para pengguna jasa mereka (konsumen). Sebelumnya,
metode ini dimaksudkan pada bidang riset pemasaran dan perilaku konsumen.
Seiring perkembangan, penggunaan metode ini telah meluas untuk riset-riset
lainnya seperti pelayanan rumah sakit, pariwisata, sekolah, keteknikan, bahkan
hingga analisis atas kinerja birokrasi publik (pemerintahan).

Analisis IPA merupakan suatu metode analisis yang merupakan kombinasi


antara aspek-aspek tingkat kepentingan dan persepsi terhadap kualitas atau
kondisi suatu objek ke dalam bentuk dua dimensi (Arimbi, 2015). Dalam
melakukan analisis menggunakan IPA, terlebih dahulu dilakukan penentuan
sebaran tingkatan prioritas dalam suatu kuadran. Hal tersebut dilakukan guna
mendeskripsikan keandalan dan mendapatkan hubungan antara penggunaan air
dan ketersediaan air bersih berdasarkan dari variabel-variabel akses penilaian
keandalan. Terdapat 4 buah kuadran di dalam grafik IPA ini, masing-masing
kuadran menggambarkan kondisi penilaian (Supranto, 2001), sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 2.21.

Sangat
Penting
Kuadran I Kuadran II
Prioritas Pertahankan
Utama

Kuadran III Kuadran IV


Prioritas Berlebihan
Rendah
Kurang
Penting

Rendah Tinggi

Sumber: Supranto, 2001

Universitas SriwijayaIndonesia
57

Gambar 2. 2 Pembagian Kuadran IPA (Importance Performance Analysis) Gambar.


2.1. Pembagian Kuadran IPA (Importance Performance Analysis)

Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra
non. Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at
luctus gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium
ipsum. Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus
eu felis arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget,
gravida posuere neque.

Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris felis, id
bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam
in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a

Universitas SriwijayaIndonesia
58

posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

Praesent dapibus justo vitae elit placerat sit amet ultrices ante venenatis. Cras
tristique egestas libero at varius. Sed erat enim, elementum a tristique ac, egestas
eu risus. In vel mi diam, mollis tempor orci. Vestibulum vel justo eu magna
adipiscing ullamcorper nec vel tellus. Cras scelerisque massa sed sapien
elementum sollicitudin vitae eget nisi. Mauris eget neque sed erat scelerisque
viverra. Ut non nunc leo. Cras varius sapien id mauris aliquet a mollis velit
accumsan. Duis vehicula fringilla risus, nec mattis purus bibendum vel. Sed dui
urna, imperdiet vitae sodales at, fermentum in magna. Mauris fringilla urna vel
turpis congue malesuada facilisis libero tempor. Aliquam id eros eu odio
imperdiet dignissim ut et ligula. Ut adipiscing iaculis elit, at posuere enim rhoncus
vel. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec pharetra nunc
vel massa viverra ac accumsan lorem tempor. Praesent nec risus ipsum, nec
commodo mi. Curabitur lectus mauris, elementum congue accumsan quis, lacinia
sed leo. Praesent et elit id odio vulputate molestie commodo pellentesque libero.
Sed congue elit et lorem ullamcorper et fermentum magna ultricies.

Pellentesque ligula nisi, vehicula ac ultricies id, egestas pulvinar lectus. Maecenas
turpis leo, ultrices ut congue vitae, lobortis a quam. Proin lacus arcu, molestie vel
porttitor eget, iaculis quis augue. Sed id tellus non magna imperdiet commodo
vitae laoreet urna. Suspendisse potenti. In lacus justo, tempus vel tempor lobortis,
volutpat a diam. Nunc quis nisi sem. Nam nec mi erat. Donec accumsan urna
diam. Duis sed augue vitae arcu tincidunt euismod.

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8" ?>


<rss version="2.0">
<channel>
<title>RSS Title</title>
<description>This is an example of an RSS feed</description>
<link>http://www.someexamplerssdomain.com/main.html</link>
<lastBuildDate>Mon, 06 Sep 2010 00:01:00 +0000
</lastBuildDate>
<pubDate>Mon, 06 Sep 2009 16:45:00 +0000 </pubDate>
<item>

Universitas SriwijayaIndonesia
59

<title>Example entry</title>
<description>Here is some text</description>
<link>http://www.wikipedia.org/</link>
<guid>unique string per item</guid>
<pubDate>Mon, 06 Sep 2009 16:45:00 +0000 </pubDate>
</item>
</channel>
</rss>

Kode Sumber 2.1 Contoh dokumen RSS feed.

Universitas SriwijayaIndonesia
60

BAB 3
METODOLOGI PENELITIANPERANCANGAN

Tahapan metodologi pada penelitian ini disusun secra sistematis yang


diawali dengan mengumpulkan data-data baik primer maupun sekunder,
kemudian data-data tersebut selanjutnya diolah dengan sedemikian rupa sehingga
layak digunakan, serta disajikan melalui metode – metode tertentu. Adapun
metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian deskriptif melalui
studi pustaka dan studi lapangan. Perumusan penelitian ini menggunakan data dari
kuesioner dan observasi lapangan, dibantu dengan analisis IPA (Importance
Performance Analysis). Penelitian ini nantinya berisi tentang deskripsi hasil studi
lapangan di kawasan Kelurahan 5 Ulu Kota Palembang dan identifikasi masalah
untuk mendapatkan arahan solusi dari kondisi tersebut dengan tahapan sebagai
berikut :Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris
felis, id bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam
in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

Universitas SriwijayaIndonesia
61

3.1. Pendekatan dan Metode PenelitianCras Molestie

Cras Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mencakup: studi


literatur, pengambilan data primer, pengambilan data sekunder, pengolahan data
dan analisis serta hasil pembahasan.

1. Studi Literatur
Tahap ini digunakan sebagai tahap dasar sebelum memulai penelitian guna
mendapatkan hasil yang dapat dipertanggunjawabkan secara akademik.
Adapun kajian literatur pada penelitian ini meliputi pengertian dasar sumber
daya air, sistem penyediaan air bersih di Indonesia, aspek – aspek yang
mempengaruhi penyediaan air bersih, permasalahan dalam penyediaan air
bersih, aspek – aspek keberlanjutan infrastruktur air, kajian pemukiman
kumuh dan ketersediaan air bersih.

2. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sesuai dengan variable yang
akan diteliti, maka diperlukan teknik dan instrument dalam pengumpulan
data. Sumber data - data pada penelitian ini terbagi menjadi dua kategori yang
berupa data primer dan data sekunder. Dimana pengumpulan data dilakukan
dengan menginventarisir terlebih dahulu macam-macam data dan dokumen
apa saja yang dibutuhkan beserta instansi-instansi terkait dalam pengumpulan
data serta alat dan bahan yang diperlukan dalam hal ini kebutuhan data primer
menggunakan kuesioner dan wawancara.

Beberapa instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini


berupa:

- Observasi yaitu mengamati pola dan perilaku keseharian masyarakat


pemukiman kumuh di 5 Ulu untuk memperoleh air guna memenuhi
kebutuhan harian.
- Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi lebih mendalam dari
sumbernya yang ditujukan kepada pihak PDAM, Pemerintah Daerah
Setempat, maupun Perangkat Masyarakat sekitar 5 Ulu.

Universitas SriwijayaIndonesia
62

- Kuesioner yang berupa sejumlah daftar pertanyaan ditujukan kepada


responden mengenai pola penggunaan dan akses air bersih, tingkat
ekonomi, dan kemauan untuk berlangganan sambungan PDAM.

a. Pengumpulan data primer


- Data primer ini didapat dari hasil survey lapangan yaitu mengamati
secara langsung kondisi lingkungan Kelurahan 5 Ulu Palembang.
- Penyebaran kuesioner penelitian kepada warga Kelurahan 5 Ulu guna
mengetahui kondisi sosial ekonomi dan tingkat aksesibilitas warga
terhadap air bersih yang nantinya juga berpengaruh dalam pemilihan
strategi penyediaan air bersih.
- Dokumentasi kondisi eksisting lingkungan dan kualitas kehidupan
warga Kelurahan 5 Ulu Palembang.
- Wawancara kepada perangkat daerah kawasan 5 Ulu
- Wawancara dengan pihak ahli dari PDAM / Instansi terkait untuk
mendapatkan masukan maupun expert choice.

Untuk lebih memahami sasaran penelitian, setelah semua data yang


dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis berupa kualitatif dan
kuantitatif. Dimana pengolahan secara kualitatif dilakukan dengan analisis data
dari hasil pengamatan lapangan. Sedangkan pengolahan kuantitatif menggunakan
perhitungan statistik dari hasil survey kuesioner.

Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian, yaitu tenaga, biaya, dan waktu. Dikarenakan jumlah
penduduk Kelurahan 5 Ulu yang berjumlah lebih dari 4000 keluarga, maka
penentuan responden yang akan disurvey akan dibatasi. Responden yang diamati
dalam penelitian ini diambil dari penduduk (masyarakat desa) yang berdomisili di
sekitar lokasi penelitian secara administratif.

Sampel secara umum merupakan suatu contoh bagian dari keseluruhan


populasi. Dimana dalam penentuan dan pengambilan sampel, terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan guna mendapatkan suatu gambaran kecil yang

Universitas SriwijayaIndonesia
63

mewakili kondisi sebenarnya pada populasi yang hendak diteliti dalam hal ini
masyarakat Kelurahan 5 Ulu. Populasi sendiri adalah kumpulan objek/subjek yang
mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2007). Dalam hal ini populasi
adalah masyarakat yang tinggal di Kawasan Kelurahan 5 Ulu Palembang.

Pada penelitian kali ini, metode yang digunakan dalam mengambil sampel
dari populasi masyarakat Kelurahan 5 Ulu menggunakan Teknik Proportionate
Stratified Random Sampling. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara
acak namun tetap proporsional dari keseluruhan anggota populasi yang
anggotanya heterogen, yang dimaksud dengan heterogen disini adalah kondisi
masyarakat Kelurahan 5 Ulu yang beragam baik dari tingkat pendidikan, status
ekonomi, pekerjaan, dan lain sebagai nya. Adapun rumus yang digunakan dalam
pengambilan sampel ini adalah rumus Taro Yamane (Riduwan, 2009) sebagai
berikut:

n= N
N.d2+1

Keterangan:

n = Jumlah sampel seluruhnya

N = Jumlah populasi seluruhnya

d = Presisi yang ditetapkan

Rumus tersebut digunakan untuk menentukan seberapa banyak jumlah


sampel yang akan diambil dalam menilai tingkat keandalan dan aksesibilitas
masyarakat 5 Ulu mendapatkan air bersih. Populasi (N) yang digunakan adalah
jumlah keluarga yang ada di Kelurahan 5 Ulu, dimana jumlah keseluruhan
keluarga berjumlah 4635 Keluarga. Nilai kesalahan (d) pada pengambilan sampel
ini dibatasi dengan nilai maksimal sebesar 10%. Setelah mendapatkan nilai

Universitas SriwijayaIndonesia
64

populasi dan batas kesalahan sampel, angka tersebut dimasukkan ke rumus


perhitungan sebagai berikut:

n= 4635 = 97.88 ~ 100 responden

(4635.0.12+1)

Dari hasil perhitungan, didapat sampel sebanyak 100 responden. Jumlah


responden tersebut kemudian dibagi dan disebar berdasarkan wilayah
administratif Kelurahan 5 Ulu, dikarenakan kondisi perekonomian di Kawasan 5
Ulu tergolong homogen, maka penentuan responden menggunakan random
sampling.

Universitas SriwijayaIndonesia
65

b. Pengumpulan data sekunder


Pengumpulan data sekunder ini didapat melalui instansi – instasi terkait
seperti Bappeda, PDAM Tirta Musi, Badan Lingkungan Hidup, Badan
Pusat Statistik, dan Dinas PU. Adapun data sekunder yang dibutuhkan
pada penelitian ini secara general meliputi; Letak dan batasan administrasi
kelurahan 5 Ulu Palembang, Data kependudukan Kelurahan 5 Ulu, Pola
penyediaan dan sebaran layanan air bersih pada warga Kelurahan 5 Ulu.

molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra
non. Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at
luctus gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium
ipsum. Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus
eu felis arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget,
gravida posuere neque.

Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris felis, id
bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam

Universitas SriwijayaIndonesia
66

in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum.

3.2. Analisis DataLorem Ipsum

Pada penelitian ini, data yang telah terkumpul diolah melalui beberapa
analisis yang kemudian disajikan dalam bentuk table dan grafik. Adapun analisis
yang digunakan yaitu:Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Nulla purus eros, eleifend ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam
eget varius gravida, augue libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh.
Integer sollicitudin cursus volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque
auctor, libero justo laoreet leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices
tincidunt arcu vel volutpat. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus
et ultrices posuere cubilia Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit
ullamcorper eget. Nunc congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim
ac sodales in, rhoncus eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at
lorem eleifend vulputate vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus
in felis facilisis sodales in vel tortor.

3.2.1. 1. Perhitungan TingkatAnalisis Deskriptif KonsumsiPenggunaan Air


Bersih Berdasarkan PDAM

Perhitungan konsumsi air bersih di Kelurahan 5 Ulu dilakukan dengan :

a. Mengumpulkan data kubikasi dari PDAM dalam rentang satu


tahun Januari – Desember 2018 data ini dipilih karena keterbaruan
penggunaan data.
b. Menghitung rerata konsumsi dengan output berupa rekapitulasi
penggunaan pelanggan PDAM di Kelurahan 5 Ulu setiap bulannya
yang disajikan dalam bentuk grafik.

Universitas SriwijayaIndonesia
67

c. Meninjau konsumsi air bersih eksisting di masyarakat 5 Ulu


berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar.

Teknik ini menganalisis masalah dengan mengumpulkan sejumlah data,


mengkategorikan pada kriteria tertentu yang disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik (gambar/chart). Setelah data dianalisa dan didapat informasi yang lebih
sederhana, hasil tersebut kemudian dapat dijadikan acuan dalam cakupan
penelitian yang lebih luas. Aspek yang dibahas disini berupa data keluarga,
penghasilan, pendidikan, pemanfaatan sumber air bersih, serta keinginan dan
kemampuan masyarakat dalam mendapatkan akses air bersih jaringan pipa.
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.

3.2.2. Analisis Terhadap Akses Air Bersih Berdasarkan Jarak dan Waktu
Tempuh

Pada peninjauan gambaran akses terhadap air bersih berdasarkan jarak dan
waktu didapat dengan sebaran kuesioner (terlampir), pembagian rentang jarak dan
waktu mengacu kepada Howard dan Bartman (2010). Dari jawaban yang didapat
dari responden direkapitulasi ke dalam tabel, hasil tersebut kemudian disajikan
dalam bentuk persentase.

3.2.3. Analisis Terhadap Akses Air Bersih Terhadap Biaya

Peninjauan akses air bersih terhadap biaya didapat dengan cara


menyebarkan kuesioner yang berisikan besaran biaya yang dikeluarkan oleh
masyarakat Kelurahan 5 Ulu dalam mendapatkan air bersih per m3 nya dari tiap
sumber layanan yang digunakan. Rekapitulasi besaran biaya tersebut tersaji dalam
bentuk tabel dan persentase yang selanjutnya akan menjadi acuan perhitungan
analisis kemampuan membayar air bersih masyarakat 5 Ulu.

3.2.4. Analisis Terhadap Kualitas Air Bersih

Peninjauan kualitas air bersih dengan meninjau sampel air yang digunakan
oleh masyarakat Kelurahan 5 Ulu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Sampel air tersebut diuji di laboratorium dengan kesesuaian Permenkes RI

Universitas SriwijayaIndonesia
68

No.416.IX tahun 1990 mengenai syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dan
Permenkes No. 32 tahun 2017 mengenai standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk kepertuan hygiene sanitasi,
kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum. Adapun sampel air yang
diuji adalah air PDAM, air sungai, dan air kemasan.

2. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis ini digunakan untuk menganalisa hasil pengamatan data –


data kualitatif. Dimana pada penelitian ini, analisis kualitatif didapat dari
uji kualitas air dari masing-masing sampel air yang digunakan oleh
masyarakat Kelurahan 5 Ulu. Adapun sampel air yang diuji adalah air
PDAM, air sungai, dan air kemasan apakah telah memenuhi persyaratan
baku mutu air yang telah ditentukan oleh pemerintah.

3.2.5. 3. Analisis Importance Performance Analysis (IPA)

Setelah sejumlah hasil olahan data telah tersaji, maka dilanjutkan dengan
analisis menggunakan IPA. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis ini
berfungsi untuk mendapatkan kondisi kawasan yang perlu dilakukan prioritas
perbaikan serta memberikan gambaran arahan pengembangan kawasan 5 Ulu
yang dapat meningkatkan aksesibilitas secara bertahap, sehingga keandalan air
bersih meningkat dan berkelanjutan. Dalam analisis IPA ini terdapat 4 buah
kuadran di dalam grafik IPA, masing-masing kuadran menggambarkan kondisi
penilaian (Supranto, 2001) sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Sumber: Supranto, 2001

Sangat
Penting Kuadran I Kuadran II
Prioritas Utama Pertahankan

Kuadran III Kuadran IV


Prioritas Rendah Berlebihan Universitas SriwijayaIndonesia
Penting

Rendah Tinggi
69

Gambar 3. 1 Kuadran Pada Analisis IPA (Importance Performance Analysis)Gambar.


3.1. Kuadran Pada Analisis IPA (Importance Performance Analysis)

Adapun penjelasan dari masing – masing kuadran adalah sebagai berikut:

Kuadran I (Pertahankan), variabel akses yang terdapat dalam kuadran ini


memiliki tingkat supply yang tinggi dan demand juga tinggi. Implikasinya
variabel akses yang berada dalam kuadran tersebut harus tetap dipertahankan.

Kuadran II (Prioritas Utama), variabel akses yang terdapat dalam kuadran


ini memiliki tingkat supply yang tinggi namun masih rendah di demand.
Implikasinya variabel akses yang berada dalam kuadran tersebut harus
diprioritaskan untuk diperbaiki.

Kuadran III (Prioritas Rendah), variabel akses yang terdapat dalam


kuadran ini memiliki tingkat supply dan demand yang sama-sama rendah.
Implikasinya harus dilakukan perbaikan terhadap variabel akses tersebut untuk
mencegah bergesernya variabel akses ke kuadran I.

Kuadran IV (Berlebihan), variabel akses yang terdapat dalam kuadran ini


memiliki tingkat supply yang rendah dan di demand tinggi. Peningkatan pada
variabel akses ini hanya akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber daya.

Dari pemetaan kuadran maka dapat diketahui kesenjangan yang terjadi


antara demand dan supply, dimana variabel akses yang ada dibawah nilai rata-rata
akses yang merupakan variabel akses yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki,
yang berada di kuadran I dan III. Semakin besar kesenjangan maka variabel akses
tersebut diprioritaskan untuk diperbaiki. Variabel akses yang dianalisis dengan
matrik kuadran dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3. 1 Variabel Akses

No. Permintaan (Demand) Penyedia (Supply)


1. Volume Volume

Universitas SriwijayaIndonesia
70

2. Jarak dan Waktu Jarak dan Waktu

3. Biaya Biaya

4. Kualitas Kualitas

Input Proses Output


Jumlah Identifikasi Mengetahui
konsumsi air karakteristik karakteristik
Jarak tempuh penggunaan penggunaan
mendapat air air bersih di air bersih di
Waktu Kawasan 5 masyarakat 5
Analisis
tempuh Ulu dengan Ulu
aksesibilitas
mendapat air analisis
dan tingkat
Kualitas air deskriptif
keandalan air
bersih
bersih
Analisis di
Biaya Kesimpulan
Kawasan
arahan 5
masyarakat dan
Ulu dengan
pengembang
mendapat air Rekomendasi
an analisis
akses dan
Gambar 3.deskriptif
keandalan air Penelitian
2 Kerangka Pikir

bersih
dengan
Analisis
kuadran

Universitas SriwijayaIndonesia
71

Mulai

Studi literatur

Perumusan Masalah:
Identifikasi tingkat keandalan akses air bersih sertapenyebab belum tercapainya akses 100%
air bersih pada kawasan kumuh
Upaya penentuan strategi pengembangan pelayanan air bersih sesuai dengan skala prioritas di
wilayah kumuh kota Palembang

Pengumpulan data

Data Primer: Data Sekunder:


1. Survey lapangan 1. Peta Administrasi
2. Kuisioner 2. Data Penduduk, Fasum, Fasos
3. Dokumentasi 3. Peta Distribusi PDAM

Rancangan Kuesioner

Penyebaran Kuesioner

Analisis dan Pembahasan


Menghitung tingkat konsumsi air bersih
Identifikasi pemenuhan kebutuhan air bersih, membandingkan kebutuhan secara
teoritis dengan kebutuhan eksisting lapangan
Identifikasi tingkat keandalan akses air bersih berdasarkan jarak dan waktu, biaya,
serta kualitas,
Penyusunan arahan strategi pengembangan pemenuhan kebutuhan air bersih
dengan metode IPA (Importance Performance Analysis)

Kesimpulan

Selesai

Dolor Sit Amet

Gambar 3. 3 Diagram Alur Penelitian

Universitas SriwijayaIndonesia
72

dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend ut congue
mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue libero
sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus volutpat.
Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet leo, ac
iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat.
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia
Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus
eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in
vel tortor.

Universitas SriwijayaIndonesia
73

3.2.6. Consectetur adipiscing

3.2.7. Consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend ut congue


mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue
libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus
volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo
laoreet leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu
vel volutpat. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices
posuere cubilia Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit
ullamcorper eget. Nunc congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi,
dignissim ac sodales in, rhoncus eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu
neque at lorem eleifend vulputate vitae at augue. Nam malesuada ligula
turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in vel tortor.

3.2.8. Nulla Purus Eros

3.2.9. Nulla purus eros, eleifend ut congue mollis, mattis id justo. Nam
malesuada, diam eget varius gravida, augue libero sagittis odio, at tristique
enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus volutpat. Suspendisse tempus,
metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet leo, ac iaculis augue turpis
vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Nulla
placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc congue
ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus eget
ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis
sodales in vel tortor.

3.2.10. Vel tortor

3.2.11. Rhoncus eget ipsum

Universitas SriwijayaIndonesia
74

Nulla purus eros, eleifend ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada,
diam eget varius gravida, augue libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu
nibh. Integer sollicitudin cursus volutpat. Suspendisse tempus, metus quis
scelerisque auctor, libero justo laoreet leo, ac iaculis augue turpis vel nibh.
Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat. Vestibulum ante ipsum primis
in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Nulla placerat
hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc congue ullamcorper
suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus eget ipsum. Proin
eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate vitae at augue.
Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in vel tortor.

Lorem Ipsum

Dolor St
Amet
Gambar 3.1 Siklus Lorem Ipsum

Universitas SriwijayaIndonesia
75

BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASANIMPLEMENTASI DAN
PENGEMBANGAN PROTOTIPE

4.1. Tahapan AnalisisImplementasi Basis Data

Penelitian mengenai keandalan penyediaan air bersih bagi masyarakat di


Kelurahan 5 Ulu ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh aksesibilitas
masyarakat terhadap air bersih dalam pemenuhan kebutuhan air sehari-hari seperti
kegiatan memasak, mandi, cuci, kakus (MCK). Penilaian keandalan air bersih di
kawasan 5 Ulu ini dinilai berdasarkan beberapa variabel sesuai dengan ketentuan
World Health Organization (WHO) yaitu;

1. Aman dan layak konsumsi, yang meliputi kualitas air sesuai dengan
standar pemerintah,
2. Cukup, yang meliputi kuantitas / jumlah air bersih yang terlayani,
3. Mudah dan terjangkau, yang meliputi jarak dan waktu tempuh serta
biaya yang dikeluarkan.

Penilaian tersebut dilihat dari jumlah pemakaian air bersih yang digunakan
oleh masyarakat 5 Ulu dengan jumlah air bersih yang ada. Selanjutnya tahapan
penilaian keandalan dan tingkat aksesibilitas air bersih di kawasan 5 Ulu sebagai
berikut:

a. Pengukuran kebutuhan terhadap air bersih kondisi eksisting pada


masyarakat Kawasan kumuh Kelurahan 5 Ulu Palembang
b. Analisis keandalan terhadap pemenuhan air bersih bagi masyarakat di
permukiman kumuh Kelurahan 5 Ulu Palembang
c. Analisis penyusunan arahan pengembangan untuk peningkatan
keandalan pemenuhan air bersih di Kawasan kumuh sesuai skala prioritas
pengembangan.

Universitas SriwijayaIndonesia
76

4.2. IPengukuran Kebutuhan Air Bersih Kondisi Eksisting pada


Masyarakat Kawasan Kumuh Kelurahan 5 Ulu
Palembangmplementasi Sistem

Pada peninjauan ini terdapat beberapa aspek yang ditinjau dalam akses air
bersih seperti pada penjelasan sebelumnya. Adapun akses tersebut terbagi menjadi
tingkat konsumsi, jarak dan waktu, biaya, serta kualitas.

4.2.1. Perhitungan Tingkat Konsumsi Air Bersih Kelurahan 5 Ulu

Penggunaan air bersih di kawasan kumuh 5 Ulu ini didominasi oleh


penggunaan air domestikc, karena kawasan 5 Ulu sebagian besar merupakan
kawasan pemukiman warga dan industri rumahan. Oleh karena penggunaan air
non domestik yang jumlah nya tidak sebanyak penggunaan air domestik, maka
penggunaan non domestik dianggap sama dengan penggunaan domestik.
Selanjutnya dilakukan perhitungan kebutuhan air bersih di Kawasan kumuh
Kelurahan 5 Ulu Palembang.

Jumlah kebutuhan harian air bersih masyarakat di kawasan kumuh 5


U lu dihitung berdasarkan kebutuhan dalam peruntukan, masak, minum, mandi,
mencuci, kakus dan kegiatan harian lainnya. Adapun data kubikasi penggunaan
air bersih di Kawasan 5 Ulu berdasarkan hasil sebaran kuesioner terangkum pada
seperti pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1.

Tabel 4. 1 Besaran Kebutuhan Masyarakat Terhadap Air Bersih Di Kelurahan 5 Ulu


Tabel 4.1. Besaran Kebutuhan Masyarakat Terhadap Air Bersih Di Kelurahan 5
Ulu

Jumlah Kebutuhan Air Bersih Jumlah


< 35 ltr/org/hr 0
35 ltr/org/hr 0
36 - 140 ltr/org/hr 39
> 140 ltr/org/hr 61
Total 100
Sumber: Hasil Analisis, 2019

Universitas SriwijayaIndonesia
77

Dari data penggunaan air harian masyarakat kelurahan 5 Ulu selama satu
tahun didapat tingkat kebutuhan air bersih yang digunakan seperti yang terlihat
pada Gambar 4.1 berikut ini.

REKAPITULASI KEBUTUHAN AIR HARIAN PENDUDUK 5 ULU TAHUN 2018


l/org/h

180
160
Liter/orang/hari
140
120
100
80
60
40
20
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES
Bulan

Sumber: Hasil analisis, 2019

Gambar 4. 1 Tingkat Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Di Kelurahan 5 Ulu Gambar 4.1
Tingkat Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Di Kelurahan 5 Ulu

Dari sajian data diatas didapat bahwa uraian kebutuhan air bersih
masyarakat di Kawasan 5 Ulu adalah sebagai berikut:

a. Tingkat kebutuhan air bersih di Kawasan 5 Ulu berkisar antara 140-


hingga 160 ltr/org/hari. Dimana sekitar 61% atau lebih dari setengah
masyarakat di kawasan 5 Ulu memiliki tingkat kebutuhan akan air bersih
sebesar >140 ltr/org/hr. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa
konsumsi air bersih harian sebagian besar masyarakat sehari-hari
membutuhkan jumlah yang besar. Mayoritas masyarakat yang telah
memenuhi kebutuhan air tersebut berada pada lokasi 5 Ulu Darat dimana
status ekonomi masyarakat dan akses terhadap air PDAM sudah lebih
baik.

Universitas SriwijayaIndonesia
78

b. 39% adalah masyarakat di Kawasan 5 Ulu dengan jumlah kebutuhan


air bersih < 140 ltr/org/hr. Hal ini menunjukkan masyarakat yang jumlah
pemenuhan kebutuhan air bersihnya terbatas hanya pada beberapa
kebutuhan mendasar, dengan penggunaan air secukupnya. Masyarakat
yang jumlah kebutuhan air bersihnya rendah didominasi pada daerah 5
Ulu Laut yang tata letak yang tidak tertata baik, akses sambungan
PDAM yang sulit, dan kondisi ekonomi masyarakat mayoritas pra
sejahtera.

4.2.2. Akses Air Bersih Masyarakat Berdasarkan Jarak Dan Waktu


Tempuh

Indikator pertama dalam penilaian keandalan pemenuhan air bersih adalah


analisis akses masyarakat terhadap air bersih yang dilihat dari seberapa jauh jarak
yang harus ditempuh dan seberapa lama waktu yang dihabiskan oleh
masyarakat kawasan 5 Ulu ke sumber air. Nilai jarak tempuh tersebut
sebanding dengan waktu tempuh yang dihabiskan, dimana akses yang baik adalah
jarak tempuh yang dekat dengan waktu tempuh yang singkat. Sebaliknya,
semakin jauh jarak tempuh maka semakin lama waktu yang ditempuh sehingga
tingkat akses dikatakan buruk (Howard dan Bartram, 2010). Dari hasil kuesioner
yang disebar, diketahui seberapa jauh dan lama waktu yang harus ditempuh oleh
masyarakat terhadap air bersih di Kawasan 5 Ulu berdasarkan sumber air nya
seperti terlampir pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4. 2 Jarak Dan Waktu Tempuh Masyarakat Mendapatkan Air Tabel 4.2 Jarak Dan
Waktu Tempuh Masyarakat Mendapatkan Air

Jarak dan Waktu Tempuh

Sumber Air Bersih Di rumah < 100 m 100-1000m > 1 km


lebih dari atau atau 5-30 atau > 30
1 kran 5menit menit menit
Air PDAM 20 0 0 0
Air Kemasan 0 10 25 9
Air Sungai 0 30 6 0
Sumber: Hasil analisis, 2019

Universitas SriwijayaIndonesia
79

Dari Tabel 4.2 secara spesifik, dapat dilihat jarak dan waktu yang
ditempuh masyarakat kawasan 5 Ulu dalam bentuk grafik yang tersaji pada
Gambar 4.2.

> 1 km atau > 30 menit

100-1000m atau 5-30 menit

< 100 m atau 5menit

Di rumah lebih dari 1 kran

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30

Air PDAM Air Kemasan Isi Ulang Air Sungai

Sumber: Hasil analisis, 2019

Gambar 4. 2 Jarak Dan Waktu Tempuh Masyarakat Mendapatkan Air Gambar 4.2
Jarak Dan Waktu Tempuh Masyarakat Mendapatkan Air

Adapun uraian jangkauan jarak dan waktu ke sumber air bersih


masyarakat Kawasan 5 Ulu pada Gambar 4.2 adalah sebagai berikut:

a. Sebanyak 20 sampel keluarga dari 100 sampel rumah warga di


Kawasan 5 Ulu yang disurvey mengakses air bersih melalui layanan
PDAM yang berarti memiliki lebih dari 1 keran di rumah, yang
digunakan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih rumah tangga
harian.
b. Sebanyak 40 sampel rumah menjangkau air bersih sejauh 100m atau 5
menit dalam pemenuhan kebutuhan air bersih harian, jangkauan
masyarakat di Kawasan 5 Ulu mendapat air bersih berdasarkan jarak
dan waktu tempuh dengan memanfaatkan air sungai atau air kemasan.
Dimana penggunaan air didapat dengan mengambil dan mengangkut
sendiri.

Universitas SriwijayaIndonesia
80

c. Sebanyak 31 sampel rumah menempuh jarak sejauh 100-1000m atau


5-30 menit, sebagian besar masyarakat di Kawasan 5 Ulu
menjangkau air bersih dari air kemasan isi ulang yang dibeli dari
depot air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan minum. Dan sebagian
menggunakan air sungai/air PDAM komunal yang di angkut sendiri ke
rumah maupun langsung ke sungai.
d. Berdasarkan hasil survey, ditemukan warga 5 Ulu yang memiliki
jangkauan air bersih lebih dari 1 km atau 30 menit waktu tempuh
terhadap air kemasan isi.

Berdasarkan penjelasan diatas, didapat gambaran mengenai persentase


jumlah masyarakat di Kawasan 5 Ulu dalam mengakses air yang dinilai dari
seberapa jauh jarak yang ditempuh dan waktu yang dihabiskan seperti pada
Gambar 4.3 berikut.

9% Di rumah lebih dari 1


20%
kran
< 100 m atau 5menit
31% 100-1000m atau 5-30
menit
> 1 km atau > 30
40% menit

Sumber: Hasil analisis, 2019

Gambar 4. 3 Persentase Akses Air Bersih Berdasarkan Jarak dan Waktu Gambar 4.3.
Persentase Akses Air Bersih Berdasarkan Jarak dan Waktu

Berdasarkan gambar diatas, diketahui besaran persentase masyarakat di


Kawasan 5 Ulu mendapatkan air bersih berdasarkan jarak dan waktu, adalah
sebagai berikut:

a. Terdapat 31% masyarakat di Kawasan 5 Ulu mengakses air bersih dengan


menempuh jarak antara 100-1000m dan menghabiskan waktu antara 5-
30. Dimana masyarakat mendapatkan air bersih dari dengan membeli

Universitas SriwijayaIndonesia
81

air galon / air isi ulang dan mengangkut air langsung dari sungai ke
rumah maupun langsung menggunakan air di sungai.
b. Sementara 40% masyarakat di Kawasan 5 Ulu mengakses air bersih
dengan menempuh jarak kurang dari 100 m dan waktu tempuh 5
menit. Dimana air yang diakses tersebut bersumber dari air sungai dan
dengan membeli dari pedagang air keliling atau mengangkut sendiri
ke rumah.
c. Tersisa 20% masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang menjangkau air
bersih dengan jarak dan waktu tempuh yang mudah diakses yakni
terdapat lebih dari 1 kran di rumah. Ini berarti sebagian masyarakat
Kawasan 5 Ulu sudah tersambung dengan PDAM (sambungan rumah)
maupun sumur dalam mengakses air bersih.
d. Dan terdapat 9% masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang harus menempuh
jarak sejauh >1 km atau menghabiskan waktu lebih dari 30 menit
dalam mendapatkan air bersih.

Dari penjabaran diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar penggunaan


air bersih masyarakat Kawasan 5 Ulu dalam pemenuhan kebutuhan air harian
ditempuh dengan jarak berkisar <100m dengan waktu yang ditempuh sekitar 5
menit.

4.2.3. Perhitungan Besaran Biaya Akses Air Bersih

Perhitungan besaran biaya yang dikeluarkan masyarakat Kawasan 5 Ulu


dalam pemenuhan kebutuhan air bersih setiap bulannya, dapat dilihat dari
beberapa faktor berikut;

a. Analisis Harga Air Bersih yang Digunakan Masyarakat

Analisis mengenai besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat


Kawasan 5 Ulu ini dilihat dari pola penggunaan air bersih masyarakat tersebut,
yaitu dengan menghitung besaran biaya dari masing- masing sumber air yang
digunakan per m3 nya. Dimana air bersih dapat dikatakan lebih mahal jika air
didapat dengan membeli dari pedagang air keliling. Sebaliknya, harga air bersih

Universitas SriwijayaIndonesia
82

per m3 dapat lebih murah jika didapatkan dari air PDAM ataupun dari sumber air
yang gratis sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya besar.
Masyarakat 5 Ulu pada dasar nya mengakses air bersih dari dua jenis sumber
utama yaitu sumber yang berasal dari layanan air perpipaan dalam hal ini PDAM,
dan layanan air non perpipaan yang berupa air kemasan oleh pedagang air.
Perhitungan biaya yang dikeluarkan masyarakat dari kedua jenis sumber air tersebut
dibandingkan untuk mengetahui sumber mana yang dikategorikan mahal atau pun
murah. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan
masyarakat 5 Ulu untuk mengakses air bersih dari layanan nonPDAM tergolong
sangat mahal yaitu berkisar pada angka Rp.30.000,- hingga mencapai lebih dari
Rp.100.000,-. Uraian biaya air bersih tersbut dapat dilihat seperti yang
terangkum pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3Tabel 4. 3 Harga Akses Air Bersih Masyarakat Di Kawasan 5 Ulu Harga Akses
Air Bersih Masyarakat Di Kawasan 5 Ulu (m3)

Biaya Air Bersih/m3 Persentase

> Rp.100.001 88
Rp.66.001 s/d. Rp.100.000 6

Rp.33.001 s/d. Rp.66.000 0


Rp.0 s/d. Rp. 33.000 6
Sumber: Hasil analisis, 2019

Dari hasil survey lapangan, persentase biaya yang dikeluarkan masyarakat di


Kawasan 5 Ulu untuk mengakses air bersih dapat dilihat pada Gambar 4.4.
berikut ini :

Sumber:
Hasil
analisis, 2019
6%
6%
Gambar 4. > 100.001,-
4 66.001,- s.d. 100.000,-
Persentase 33.001,- s.d. 66.000,-
Harga Air 0 s.d. 33.000,-

88%

Universitas SriwijayaIndonesia
83

yang Dikeluarkan Masyarakat 5 Ulu Gambar 4.4. Persentase Harga Air yang
Dikeluarkan Masyarakat 5 Ulu

Berdasarkan gambar 4.4 diatas uraian persentase harga pemakaian air yang

3
dikeluarkan oleh masyarakat di Kawasan 5 Ulu per m adalah sebagai berikut :

a. Terdapat 88% masyarakat 5 Ulu mengeluarkan biaya air bersih dengan

3
harga beli diatas Rp. 100.000,- per m harga tersebut merupakan harga
dari layanan air bersih nonPDAM berupa air kemasan pedagang keliling.
b. Terdapat 6 % masyarakat yang mengeluarkan biaya air bersih dengan
membeli air pedagang keliling untuk mandi cuci kakus dengan harga

3
antara Rp. 66.001,- s.d. Rp. 100.000,- per m

c. Terdapat sekitar 6 % masyarakat yang membayar air dengan biaya

3
sebesar Rp. 3.025,- per m biaya tersebut merupakan biaya untuk
membayar rekening air dari penggunaan air PDAM.

Berdasarkan uraian di atas telah diketahui tingkatan pengeluaran


masyarakat dalam mendapatkan air bersih. Jika dihitung kembali, kebanyakan
masyarakat mengeluarkan biaya yang cukup tinggi dalam mengakses air bersih

3
guna pemenuhan kebutuhan sehari-hari, apabila dihitung per m dimana biaya
yang dikeluarkan diatas Rp. 100.000,- atau sebesar 33 kali lipat lebih mahal jika
dibandingkan dengan penggunaan akses layanan air bersih melalui PDAM
(dimana harga yang telah ditentukan oleh PDAM untuk kelompok IIA yaitu
golongan perumahan sederhana dan perkampungan yakni sebesar Rp. 3.025,- per

3
m ).

b. Analisis Kemampuan Masyarakat Dalam Membayar Akses Air Bersih

Dari uraian persentase biaya pada pembahasan sebelumnya, dapat diketahui


bahwa pada dasarnya masyarakat 5 Ulu memiliki kemampuan untuk mendapat
air bersih melalui layanan air perpipaan yaitu PDAM. Hal tersebut terlihat dari

Universitas SriwijayaIndonesia
84

sebagian besar masyarakat yang mengeluarkan total biaya air bersih dengan
mahal yaitu 33 lipat dari ketentuan harga air bersih PDAM per m3. Akan tetapi
yang terjadi di masyarakat, mereka tidak mampu untuk membayar biaya
pemasangan sambungan yang mahal diawal, sehingga mereka lebih memilih
untuk membeli air secara eceran yang sebenarnya bernilai lebih mahal jika
dibandingkan dengan berlangganan PDAM.

Water Academy dalam Mungkasa (2006) menyebutkan bahwasanya air


minum dikatakan mahal apabila masyarakat mengeluarkan lebih dari 3% dari
pendapatan rata - rata untuk membeli air bersih. Oleh karena itu akan dilakukan
analisis biaya, setelah didapat besaran biaya air bersih masyarakat di Kawasan 5
Ulu maka dapat dihitung perkiraan tingkat kemampuan membayar biaya air

3
bersih per m oleh masyarakat 5 Ulu.

Dengan besaran pemakaian orang perhari bedasarkan data sebelumnya


diambil 140 ltr/org/hari dan jumlah orang dalam 1 KK yaitu 6 orang, dihitung 3%
dari pendapatan mereka. Maka kemampuan masyarakat dalam membayar air

3
bersih per m dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4. 4 Analisis Kemampuan Masyarakat Membayar Akses Air BersihTabel 4.4


Analisis Kemampuan Masyarakat Membayar Akses Air Bersih

Perkiraan Pemakaian Air Perkiraan


Pendapatan (Rp.) Kemampuan Kemampuan
Bersih (m3/bln)
membayar/Bln
membayar/m3
850.000, 254.500 25,2 1.012
1.500.000, 45.000 25,2 1.768
2.500.000, 75.000 25,2 2.976
3.500.000, 105.000 25,2 4.167
4.500.000, 135.000 25,2 5.357
Rata-rata 3.060
Sumber: Hasil Analisis, 2019

Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa masyarakat menghabiskan jumlah


uang yang lebih besar untuk membeli air bersih dari sumber lain dibandingkan

Universitas SriwijayaIndonesia
85

dengan saluran PDAM. Hal tersebut menandakan bahwa sebenarnya masyarakat


memiliki kemampuan membayar layanan air dari saluran PDAM. Adapun dari
olahan data diatas, rata-rata kemampuan masyarakat membayar air bersih per

3
m sebesar Rp. 3.060,- nilai ini sedikit lebih tinggi dari pada tarif air PDAM

3
untuk rumah tangga yang sebesar Rp. 3.025,- per m yang menunjukkan bahwa
sebenarnya masyarakat dapat memilih air PDAM sebagai pemenuhan kebutuhan
air.

Berdasarkan pengamatan dari hasil analisis biaya dan kemampuan


membayar layanan akses air bersih diatas, ditarik kesimpulan yaitu masyarakat
mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mengakses air bersih per m3 nya.

Hal tersebut terlihat dari harga air bersih yang mereka bayarkan per m3 adalah
sebesar Rp. 100.000 yang berarti 33 kali lipat dari harga air PDAM yang sebesar

3
Rp. 3.025 per m . Meski secara perhitungan penggunaan air yang mereka
bayarkan jauh lebih mahal, akan tetapi biaya yang dikeluarkan tersebut
dibayarkan secara eceran setiap harinya. Karena total biaya mendapatkan air per
m3 tersebut dibayar secara tidak langsung, maka mereka tidak merasa berat
meskipun harga sebenarnya jauh lebih besar.

4.2.4. Analisis Kualitas Air Bersih Masyarakat

Salah satu analisis dari variabel dasar yang juga memiliki peranan dalam
penilaian keandalan penyediaan air bersih masyarakat Kelurahan 5 Ulu adalah
mengenai kualitas air bersih. Penilaian kualitas tersebut mengacu pada standar
yang telah ditetapkan oleh Permenkes RI No.416.IX tahun 1990 mengenai
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dan Permenkes No. 32 tahun 2017
mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air
untuk kepertuan hygiene sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan pemandian
umum. Karena sumber air yang digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari berbeda sesuai kategori kebutuhan masyarakat,
untuk itu diambil sampel dari setiap sumber air yang digunakan oleh masyarakat
di Kawasan 5 Ulu yang kemudian dilakukan uji kualitas air di laboratorium untuk

Universitas SriwijayaIndonesia
86

mengetahui kandungan biologi, kimia, dan fisika apakah telah memenuhi standar
tersebut.

Adapun sumber air yang digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang


akan diuji kualitas nya antara lain:

a. Kondisi dari sumber air perpipaan yang digunakan masyarakat yaitu


sambungan PDAM di Kawasan 5 Ulu, apakah sudah memenuhi standar
yang berlaku.
b. Kualitas air sungai, sebagian masyarakat memanfaatkan penyedotan dari
air sungai. Dimana air tersebut nampak sangat keruh dan sedikit berbau.
Masyarakat menambahkan bahan kimia (tawas) untuk mengubah
kualitas fisik air, namun belum diketahui apabila kualitas air tersebut
dapat memenuhi standar.
c. Kualitas air kemasan diperoleh dari depot isi ulang, dengan kondisi
kawasan 5 Ulu yang merupakan kawasan kumuh, maka penggunaan air
kemasanpun harus dilakukan pengujian apakah kualitas air tesebut telah
memenuhi standar. Hal ini karena air tersebut langsung dikonsumsi oleh
masyarakat tanpa terlebih dahulu dimasak dengan mempertimbangkan
kondisi kawasan tersebut.

Masing-masing jenis air yang digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu


diuji laboratorium untuk mengetahui apakah kandungan kimia dan biologi
sumber air tersebut telah memenuhi persyaratan. Penggunaan air bersih yang telah
memenuhi standar dapat mendorong masyarakat untuk bisa mengurangi potensi
penyakit-penyakit yang timbul berkaitan dengan konsumsi air dengan kualitas
buruk (waterborne diseases), hal ini juga dapat meningkatkan kesehatan sehingga
berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang juga meningkat (Nusa Idaman
Said, 1999). Adapun sampel air yang diuji yaitu air sungai, air PDAM, dan air
kemasan, diambil 3 sampel dari masing-masing jenis air yang kemudian
dilakukan uji fisika, kimia, dan biologi. Hasil pengujian kualitas sumber air yang
digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang dilakukan di laboratorium, dapat
dilihat pada Tabel 4.5 beri kut .

Universitas SriwijayaIndonesia
87

Dari hasil uji laboratorium pada Tabel 4.5 diketahui bahwa sumber
penggunaan air bersih yang telah memenuhi standar Perm enkes RI No. 416.IX
tahun 1990 mengenai syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dan Permenkes
No. 32 tahun 2017 mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan air untuk kepertuan hygiene sanitasi, kolam renang, solus
per aqua, dan pemandian umum hanya berasal dari air kemasan. Berdasarkan
hasil tes diatas, air tersebut aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat di
Kawasan 5 Ulu.

Universitas SriwijayaIndonesia
88

Tabel 4. 5 Pengujian Kualitas Sumber Air Masyarakat 5 Ulu Tabel 4 .5 Pengujian


Kualitas Sumber Air Masyarakat 5 Ulu

Government Government
Parameter Unit Air Sungai Air PDAM Air Kemasan
Rules Limit * Rules Limit **

FISIKA

Kekeruhan NTU 25 5 - 0,54 1,92

Warna TCU 50 15 - 6 5

Rasa Tidak Berasa Tidak Berasa - Normal Normal

Bau Tidak Berbau Tidak Berbau - Negatif Negatif

o
Suhu C Suhu Ruang ± Suhu Ruang ± 3 22,6 22,6 22,4
3

TDS mg/l 1000 500 18,2 48 41

BIOLOGI

Coliform CFU/100ml 50 0 1000 50 0

KIMIA

pH mg/l 6,5 - 8,5 6,5 - 8,5 7,14 6,42 4,74

Besi (Fe) mg/l 1 0,3 0,36 0,03 <0,0035

Fluoride mg/l 1,5 1,5 0,12 0,09 0,03

Kalsium mg/l 500 500 - 144,9 102,9


Karbonat
(CaCO3)

Mangan mg/l 0,5 0,4 0,04 0,01 <0,0030

Nitrat, as N mg/l 10 50 7,8 6 1,2

Nitrit, as N mg/l 1 3 0,041 0,003 0,006

Sianida mg/l 0,1 0,07 0,007 0,004 0,004

Kadmium mg/l 0,005 0,003 <0,0025 <0,0015 <0,0015

Zinc mg/l 15 3 0,02 0,01 0,01

Sulfat mg/l 400 250 14 23 7

Timbal (Pb) mg/l 0,05 0,01 <0,0042 <0,0031 -

* Permenkes No. 32 / 2017 Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi,
Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum
** Permenkes No. 492 / MENKES / PER / IV / 2010 about Government Rules Limit of Drinking Water
Sumber: Hasil Uji Lab

Dari hasil uji laboratorium pada Tabel 4.5 diketahui bahwa sumber
penggunaan air bersih yang telah memenuhi standar Perm enkes RI No. 416.IX
tahun 1990 mengenai syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dan Permenkes
No. 32 tahun 2017 mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan

Universitas SriwijayaIndonesia
89

persyaratan kesehatan air untuk kepertuan hygiene sanitasi, kolam renang, solus
per aqua, dan pemandian umum hanya berasal dari air kemasan. Berdasarkan
hasil tes diatas, air tersebut aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat di
Kawasan 5 Ulu. Namun untuk sampel uji yang lain, masih terdapat parameter
yang tidak memenuhi baku mutu air. Sehingga perlu adanya pengolahan air lebih
lanjut untuk menghindari penyakit terkait sanitasi air. Dari total kuesioner yang
disebar, didapat jumlah penggunaan air berdasarkan kualitas dan sumbernya
seperti pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4. 6 Jumlah Penggunaan Air Yang Telah Diuji Laboratorium Tabel 4.6 Jumlah
Penggunaan Air Yang Telah Diuji Laboratorium

Kualitas Air Jumlah

Memenuhi standar air bersih


43
Air sungai (tawas), air kemasan isi ulang, air PDAM, air hujan

Tidak memenuhi standar air bersih


57
Air sungai
Sumber: Hasil analisis, 2019

Dari pengujian air yang telah dilakukan, didapat persentase tingkat


kualitas air yang digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu seperti terlampir pada
gambar 4.5 berikut ini.

Memenuhi standar air


43% bersih
57% Tidak memenuhi standar air
bersih

Gambar 4. 5 Persentase Penggunaan Kualitas Air Masyarakat 5 Ulu Gambar 4.5


Persentase Penggunaan Kualitas Air Masyarakat 5 Ulu

Universitas SriwijayaIndonesia
90

Persentase pada gambar diatas dapat diuraikan mengenai penggunaan


kualitas air yang telah melalui uji laboratorium oleh masyarakat di Kawasan 5
Ulu sebagai berikut:

a. Terdapat 43% masyarakat Kawasan 5 Ulu telah mengakses air


dengan kualitas air yang layak konsumsi sesuai dengan standar
pemerintah. Adapun jenis air yang digunakan oleh masyarakat
berdasarkan wawancara adalah air kemasan, air saluran PDAM, dan
beberapa menggunakan air tampungan hujan.
b. 57% masyarakat mengakses air bersih dengan kualitas yang tidak
memenuhi persyaratan air bersih. Adapun jenis air yang digunakan
oleh masyarakat tesrbut yaitu air sungai yang langsung diambil tanpa
proses pengolahan lebih lanjut.

Dari deskripsi diatas, penggunaan air keseluruhan dapat disimpulkan


bahwa sebagian besar masyarakat di Kawasan 5 masih didominasi oleh
penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dimana dalam hal ini air
tersebut merupakan air sungai yang diambil tanpa pengolahan tertentu
sehingga kualitasnya tidak memenuhi standar.

4.3. Rekapitulasi Keandalan Sistem Penyediaan Air BersihAnalisis


Aksesibilitas Air Bersih Bagi Masyarakat di Kawasan 5 Ulu

Dalam menganalisa tingkat aksesibilitas dan keandalan penyediaan air


bersih di Kawasan 5 Ulu Terdapat beberapa variabel yang digunakan
diantaranya: analisis volume pemenuhan air bersih, tingkat jangkauan
pelayanan air bersih, waktu pelayanan dan waktu distribusi air bersih,
kualitas air bersih dari penyedia, harga air bersih dari penyedia, dan
kebijakan penyedia terhadap layanan air bersih. Dimana sediaan air di
Kawasan 5 Ulu terbagi menjadi dua kategori yaitu perpipaan oleh PDAM dan
non perpipaan yang meliputi air kemasan (jerigen/galon), dan air sungai.
Adapun penjelasan mengenai karakteristik masing- masing penyediaan

Universitas SriwijayaIndonesia
91

sumber air bersih bagi masyarakat 5 Ulu antara lain adalah seperti yang tersaji
pada tabel 4.7 berikut ini.

Pada tabel 4.7 kemudian dijelaskan mengenai gambaran karakteristik


penyediaan air di Kawasan Kelurahan 5 Ulu mana yang dapat diandalkan sebagai
sumber penyediaan air bersih. Masing – masing jenis penyediaan air kemudian
dianalisis tingkat keandalan nya berdasarkan variabel akses yang mempengaruhi
tingkat keandalan yang kemudian akan menjadu acuan penentuan arahan
pengembangan penyediaan air bersih di kawasan tersebut.

Universitas SriwijayaIndonesia
92

Tabel 4. 7 Karakteristik Jenis Penyediaan Air Bersih Di Kawasan 5 UluTabel 4.7


Karakteristik Jenis Penyediaan Air Bersih Di Kawasan 5 Ulu

Penyediaan Air
Perpipaan Non Perpipaan
Karakteristik
Air Air
PDAM Air Sungai
Hujan Kemasan
Volume/Jumlah Tidak terukur Tidak terukur Tidak terukur
311.040 m3/Bln

Jangkauan/Jarak 51,659% <100-1000 m <5 m 100-500 m

Waktu 6 jam 24 jam Tertentu 15 jam

Tergantung
Harga/Biaya <=10 m3: 1595, pemakaian gratis Rp 5.000 / galon
listrik
>10 m3: 3025
Kualitas Air Belum
Baik Baik Baik
Bersih memenuhi

Sumber: Hasil analisis, 2019

4.3.1. Karakteristik Penyediaan Air di Kawasan 5 Ulu Melalui Akses Non


PerpipaanKarakteristik Penyediaan Air di Kawasan 5 Ulu Melalui
Akses Non Perpipaan

4.3.2.

a. Air Sungai
Air yang disedot menggunakan pompa dari sungai umumnya berwarna
keruh, oleh karena itu masyarakat 5 Ulu menambahkan zat kimia berupa
tawas untuk menjernihkannya sehingga air sungai dapat digunakan sebagai
kebutuhan mandi dan mencuci. Air sungai dipilih oleh masyarakat karena
jangkauan nya terbilang mudah, yaitu dapat ditempuh <1 km atau
menggunakan pompa, dibandingkan mengakses air dengan membeli dari
pedagang secara eceran yang terbatas oleh harga dan kuantitas dimana
harga air kemasan sebesar Rp.2000/ jerigen dengan kapasitas 10 liter atau
air kemasan dengan harga Rp. 5.000/ galon berkapasitas 19 liter.

Universitas SriwijayaIndonesia
93

b. Air Hujan
Umumnya air hujan yang ditampung dan digunakan berupa tampungan
kecil yang hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat 5 Ulu dengan
volume kecil karena dari segi jangkauannya didapat pada waktu tertentu
saja dengan tampungan yang tidak begitu luas di sekitar rumah dengan
jarak tempuh yang dekat. Oleh sebab itu, karena volume tangkapannya
yang sangat terbatas maka penggunaan air tersebut juga terbatas pada
peruntukan kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK) saja.
c. Air Kemasan Isi Ulang
Pada dasarnya, seluruh kebutuhan air masyarakat Kewasan 5 Ulu juga
dapat dipenuhi oleh air kemasan isi ulang. Namun, akses terhadap air
kemasan dengan harga yang tergolong mahal yaitu sebesar Rp. 5.000.- /
galon berkapasitas 19 liter atau air jerigen sebesar Rp.2.000,- / jerigen
berkapasitas 10 liter. Meski jarak dan waktu tempuh tergolong mudah
dijangkau, harga air kemasan yang mahal tetap menjadi pertimbangan
masyarakat Kawasan 5 Ulu dalam pemenuhan kebutuhan air bersih,
sehingga sebagian besar penggunaan nya berdasarkan skala prioritas yang
hanya terbatas untuk penggunaan minum dan memasak.

4.3.3.

4.3.4. Air yang disedot menggunakan pompa dari sungai umumnya


berwarna keruh, oleh karena itu masyarakat 5 Ulu menambahkan zat kimia
berupa tawas untuk menjernihkannya sehingga air sungai dapat digunakan
sebagai kebutuhan mandi dan mencuci. Air sungai dipilih oleh masyarakat
karena jangkauan nya terbilang mudah, yaitu dapat ditempuh <1 km atau
menggunakan pompa, dibandingkan mengakses air dengan membeli dari
pedagang secara eceran yang terbatas oleh harga dan kuantitas dimana
harga air kemasan sebesar Rp.2000/ jerigen dengan kapasitas 10 liter atau
air kemasan dengan harga Rp. 5.000/ galon berkapasitas 19 liter.

4.3.5.

Universitas SriwijayaIndonesia
94

4.3.6. Air Hujan

4 .3 .7 . Umumnya air hujan yang ditampung dan digunakan berupa


tampungan kecil yang hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat 5 Ulu
dengan volume kecil karena dari segi jangkauannya didapat pada waktu
tertentu saja dengan tampungan yang tidak begitu luas di sekitar rumah
dengan jarak tempuh yang dekat. Oleh sebab itu, karena volume
tangkapannya yang sangat terbatas maka penggunaan air tersebut juga
terbatas pada peruntukan kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK) saja.

4 .3 .8 .

4 .3 .9 . Air Kemasan Isi Ulang.

4.3.10. Pada dasarnya, seluruh kebutuhan air masyarakat Kewasan 5 Ulu


juga dapat dipenuhi oleh air kemasan isi ulang. Namun, akses terhadap air
kemasan dengan harga yang tergolong mahal yaitu sebesar Rp. 5.000.- /
galon berkapasitas 19 liter atau air jerigen sebesar Rp.2.000,- / jerigen
berkapasitas 10 liter. Meski jarak dan waktu tempuh tergolong mudah
dijangkau, harga air kemasan yang mahal tetap menjadi pertimbangan
masyarakat Kawasan 5 Ulu dalam pemenuhan kebutuhan air bersih,
sehingga sebagian besar penggunaan nya berdasarkan skala prioritas yang
hanya terbatas untuk penggunaan minum dan memasak.

4.3.11.

4.3.12. Karakteristik Penyediaan Air di Kawasan 5 Ulu Melalui Akses


Perpipaan

Air bersih perpipaan dalam hal ini PDAM unit Seberang Ulu 1 yang air
baku nya bersumber dari Sungai Ogan memiliki kapasitas produksi dan distribusi

3
sebesar 1.555.200 m /bulan, volume yang didistribusikan ke Kawasan Seberang

3
Ulu 1 adalah sekitar 311.040 m /bulan dengan tingkat kehilangan 20% dan
jumlah jam pelayanan selama 6 jam per hari. Namun, berdasarkan hasil

Universitas SriwijayaIndonesia
95

wawancara ke masyarakat Kawasan 5 Ulu, di beberapa daerah air dari PDAM


tidak keluar sama sekali dan hanya keluar pada saat tertentu di malam hari.
Sehingga banyak meteran yang tidak berfungsi.

Sebagian masyarakat Kawasan 5 Ulu di bagian 5 Ulu Darat telah


tersambung dengan perpipaan PDAM, sebagian besar masyarakat yang belum
tersambung layanan PDAM ada di daerah 5 Ulu Laut, beberapa penyebabnya
antara lain; Lokasi yang sulit di jangkau oleh jaringan pipa PDAM, Biaya pasang
awal sebesar Rp.1.250.000,- sedangkan lokasi rumah yang perlu dilakukan
penambahan sambungan pipa per meternya membebani masyarakat untuk
berlangganan. Secara kualitas dari uji laboratorium, air produksi PDAM secara
umum telah memenuhi standar namum masih tedapat kandungan coliform yang
berada pada nilai ambang batas. Sehingga peruntukkannya masih dapat
digunakan untuk seluruh MCK namun harus melalui beberapa proses sebelum
dapat dikonsumsi untuk minum dan memasak.

Dari penjabaran kedua jenis sediaan air bersih tersebut, baik perpipaan
dan non perpipaan. Dapat dilihat bahwa kedua nya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing – masing. Air bersih non perpipaan debitnya tidak memadai
untuk mencakup seluruh kebutuhan air, dan harga nya yang mahal meski tidak
dibayarkan langsung dalam jumlah besar sehingga penggunaannya terbatas
untuk kebutuhan tertentu. Sedangkan Air bersih perpipaan memiliki kualitas
yang sangat layak untuk pemenuhan kebutuhan air bersih namun masyarakat
terkendala dalam biaya pemasangan yang berdasarkan hasil survey dirasakan
cukup mahal.

Berdasarkan gambaran dan penjelasan mengenai karakteristik penyediaan


air di kawasan 5 Ulu, dapat diketahui jenis penyediaan mana yang dapat
diandalkan sebagai sumber penyediaan air bersih. Beberapa jenis penyediaan air
bersih dari penyediaan non perpipaan dinilai belum mampu untuk mencapai
tingkat andal karena beberapa faktor yaitu jumlah, waktu, kualitas yang belum
memadai serta harga yang mahal. Sumber Air dari PDAM (perpipaan) dinilai
dapat memenuhi karena jumlah dan kualitas nya yang baik. Akan tetapi
penyediaan air non perpipaan masih memiliki potensi sebagai alternatif

Universitas SriwijayaIndonesia
96

penyediaan air bersih masyarakat apabila dilakukan beberapa proses perbaikan


kualitas air.

Setelah diketahui nilai dari masing-masing variabel akses, maka langkah


selanjutnya untuk menentukan tingkat keandalannya dilakukan uji perbandingan
antara tiap-tiap variabel akses kebutuhan air masyarakat 5 Ulu dengan variabel
akses penyediaan air bersih masyarakat 5 Ulu. Dari hasil perbandingan tersebut,
kemudian dapat dianalisis tingkat aksesibilitas air bersih masyarakat Kawasan 5
Ulu, adapun penjabaran variabel akses dalam analisis aksesibilitas air bersih ini
yaitu jumlah, jarak dan waktu, biaya, dan kualitas adalah sebagai berikut:

1. Akses Air Bersarkan Kuantitas

Pada tingkat kebutuhan air bersih, sebanyak 57% masyarakat Kawasan 5


Ulu yang telah terpenuhi hanya berkisar pada angka 22 ltr/org/hr. Berdasarkan
Howard dan Bartram (2003) hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
kebutuhan air bersih masyarakat Kawasan 5 Ulu yang terpenuhi berada pada
kategori tingkat akses rendah.

2. Akses Air Berdasarkan Jarak

Dari aspek jarak tempuh berdasarkan Howard dan Bartram (2003)


penilaian akses dari segi jarak tempuh masyarakat di Kawasan 5 Ulu dalam
mendapatkan air bersih masih berada pada kategori akses rendah. Hal tersebut
dikarenakan sebanyak 40% masyarakat kawasan 5 Ulu yang mendapatkan air
bersih tidak langsung dari keran di rumah melainkan menempuh jarak rata-rata
sejauh 100m.

3. Akses Air Bersarkan Waktu

Waktu tempuh masyarakat di Kawasan 5 Ulu dalam mengakses air


bersih juga tergolong kedalam tingkat akses rendah. Hal terebut dikarenakan
berdasarkan hasil sampel, masih sebanyak 40% masyarakat yang menghabiskan
waktu selama >5 menit dan 31% masyarakat mendapatkan air bersih dengan
menempuh waktu antara 5-30 menit sedangkan warga yang memiliki sambungan
langsung di rumah hanya sebesar 20%.

Universitas SriwijayaIndonesia
97

4. Akses Air Bersarkan Waktu Biaya

Aspek biaya pada variabel akses ini masih tergolong dalam kategori
rendah. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil analisis, sebanyak 88% masyarakat
Kawasan 5 Ulu mengeluarkan biaya dalam mendapatkan air bersih dengan harga
yang mahal yaitu sebesar > Rp. 100.000,. per m3 nya. Menurut Black dalam
Mungkasa (2006) biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk mengakses air bersih
adalah sangat tinggi dimana total biaya yang dikeluarkan tersebut sebesar 33
kali lipat lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya dasar penyediaan air dari
PDAM per m3.

5. Kualitas Air Bersih Yang Digunakan Masyarakat

Aspek kualitas air pada variabel akses tersebut masih bearada dalam
katagori akses rendah. Hal tersebut dikarenakan dari hasil analisis akses dari
segi kualitas air, terdapat sebanyak 57% masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang
menggunakan air sungai dan sumber air lainnya yang tidak memenuhi kualitas
sebagaimana yang telah diatur pada Permenkes RI No. 416 tahun 1990 dan
Permenkes No. 32 tahun 2017.

Universitas SriwijayaIndonesia
98

Dengan variabel akses air bersih kawasan 5 Ulu yang tergolong dalam
tingkat akses rendah, hal tersebut jika tidak dilakukan upaya peningkatan akses
maka dapat diprediksi akan menurun menjadi semakin rendah atau bahkan
tidak ada akses sama sekali. Semakin buruknya tingkat aksesibilitas dan
keandalan pelayanan air bersih di kawasan 5 Ulu aka n terproyeksi jumlah
ketersediaan sumber air bersih yang semakin berkurang diiringi dengan biaya
yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih yang semakin mahal
akibat keterbatasan ketersediaan . Dengan kondisi kawasan yang juga kumuh,
tanpa adanya penanganan maka aksesibilitas dari segi kualitas air juga akan
menurun atau bahkan tidak lay ak konsumsi bedasarkan persyaratan air bersih
meski sumber air yang tersedia cukup beragam. Kondisi keandalan yang
semakin buruk tersebut tentu akan memicu berbagai permasalahan di masyarakat
baik secara sosial maupun eko nomi. Seperti halnya akibat konsumsi air yang
tidak baik memicu terjadinya penurunan kesehatan individu yang berdampak
pada kesejahteraan masyarakat yang berujung kepada besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk berobat dan mengakses air bersih sehingga biaya untuk

Universitas SriwijayaIndonesia
99

kebutuhan pokok akan dikorbankan seperti biaya primer untuk makan atau biaya
lainnya yang tentu akan berdampak pada produktivitas serta kurangnya
nutrisi/gizi sehingga akan menimbulkan berbagai permasalahan sosial dan
ekonomi. Karena terganggunya kesehatan dan produktivitas masyarakat, maka
perkembangan kawasan tersebut akan menurun sehingga akan tercipta kawasan
yang semakin kumuh, akibat dari akses masyarakat terhadap air bersih yang
rendah.

Siklus tersebut akan terus berputar dan semakin memburuk apabila tidak
dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan. Oleh karena itu, maka dilakukan
rencana penanganan secara berjangka tidak hanya untuk meningkatkan akses
masyarakat terhadap air bersih namun juga pengembangan-pengembangan
potensi yang di Kawasan 5 Ulu yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan kolaborasi anatr
pihak yang saling berkoordinasi, salah satunya adalah dengan pemangku
kebijakan yang bersinergi dan adanya peran serta Pemerintah Daerah, PDAM,
dan peran masyarakat setempat. Dengan adanya koordinasi dan kerjasama yang
saling bersinergi antar pihak tersebut, diharapkan permasalahan aksesibilitas air
bersih yang terus menerus menjadi permasalahan yang selalu berulang di
Kawasan 5 pada dapat teratasi dan terselesaikan dengan menargetkan
penanganan berjangka, sehingga diharapkan output dari rencana
penanganan permasalahan tersebut adalah meningkatnya kesejahteraan
masyarakat.

4.4. Analisis Arahan Pengembangan Untuk Meningkatkan Akses Air


Bersih dan Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan 5 Ulu

Setelah diketahui bahwa tingkat aksesibilitas air bersih masyarakat


di Kawasan 5 Ulu masih berada pada tingkat akses rendah, maka dilakukan
analisis arahan pengembangan apa saja yang dapat diterapkan untuk
peningkatan akses. Dalam analisis ini, arahan pengembangan guna
meningkatkan akses agar tercapainya keandalan air bersih menggunakan
analisis IPA (Importance Performance Analysis), yang terdiri dari dua
komponen yaitu analisis kuadran dan analisis kesenjangan. Dimana pada

Universitas SriwijayaIndonesia
100

analisis kuadran ini akan dimasukkan variabel akses keandalan air bersih,
serta pada analisis kesenjangan digunakan untuk melihat kesenjangan antara
penggunaan dan ketersediaan layanan air bersih terhadap variabel akses
seperti pada tabel berikut.

Adapun tahapan pertama yang dilakukan adalah ddengan memetakan


variabel akses pada diagram kuadran berdasarkan hasil perbandingan
kebutuhan air dan penyediaan air bersih dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4. 6 Pembagian Kuadran Penilaian Penanganan Keandalan Air Bersih


Masyarakat Di Kawasan 5 Ulu Gambar 4.7 Pembagian Kuadran Penilaian
Penanganan Keandalan Air Bersih Masyarakat Di Kawasan 5 Ulu

Universitas SriwijayaIndonesia
101

Keterangan:
1. Volume/jumlah air bersih.
2. Jarak tempuh mendapatkan air bersh.
3. Waktu tempuh mendapatkan air bersih.
4. Biaya/harga air bersih.
5. Kualitas air bersih.

Tabel 4. 8 Perbandingan Tingkat Akses Air Bersih

VARIABEL PERMINTAAN PENYEDIAAN HASIL


AKSES

Jumlah kebutuhan air bersih


masyarakat sekitar 39% Volume/ jumlah supply air
masyarakat baru mencapai bersih perpipaan ke
36-140 ltr/org/hr, namun Kawasan 5 Ulu baru dapat
Volume/ setelah uji kulitas air bersih memenuhi 51,6%
Jumlah Air maka sekitar 57% masyarakat masyarakat 5 Ulu dimana Rendah, Rendah
Bersih mencapai <36 ltr/org/hr, didominasi kawasan 5 Ulu
sehingga ada sekitar 104 darat yang kondisi ekonomi
ltr/org/hr (140-36) kebutuhan nya jauh lebih baik daripada
air bersih masyarakat yang 5 ulu laut.
belum terpenuhi
Jarak dan waktu tempuh
Jarak dan waktu tempuh supply air bersih
Jarak Dan masyarakat mendapat air masyarakat yang berasal
Rendah,
Waktu bersih sekitar 40% atau dari supply non perpipaan
Tinggi
Tempuh sebagian besar masyarakat berada dalam jarak dan
menempuh 100m atau 5 menit waktu tempuh terjauh 100-
1000m atau 5-30 menit
Biaya/ harga air bersih per
Biaya/harga air bersih per m3 m3 dari supply non
yang dikeluarkan masyarakat perpipaan untuk kemasan
Biaya Air Rendah,
sangat mahal yaitu sekitar Isi ulang adalah
Bersih Tinggi
88% masyarakat mencapai Rp.250.000,- , air kali dari
Rp. 100.000,- pedagang adalah Rp.
100.000,- .
Kualitas air bersih dari
Kualitas air yang digunakan supply non perpipaan
sekitar 57% atau sebagian masih terbatas tidak dapat
Kualitas Air Rendah,
besar masyarakat adalah air digunakan untuk
Bersih Tinggi
kali yang tidak memenuhi memenuhi semua
standar air bersih kebutuhan air bersih
masyarakat sehari- hari.

Universitas SriwijayaIndonesia
102

Dari tabel dan gGambar diatas, 4.7, dapat dilihat bahwa variabel akses demand
dan supply air bersih berada pada:

1. Kuadran II (Prioritas Utama) kondisi ini dimana variabel yang sangat


penting dan berpengaruh terhadap tingkat aksesibilitas dan keandalan air
bersih pada kuadran tersebut masih berada dalam kategori rendah.
Sehingga variabel-variabel keandalan pada k uadran tersebut
diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan. Adapun variabel akses yang
masuk pada kuadran ini adalah jarak dan waktu tempuh, biaya
mendapatkan, serta kualitas kualitas air bersih.
2. Kuadran III (Prioritas Rendah) kondisi ini dimana variabel akses yang
secara tidak langsung tidak berpengaruh besar terhadap keandalan dan
aksesibilitas air bersih terdapat pada kuadran ini, terkecuali apabila
terdapat perubahan terhadap variabel akses yang lain, namun pada
kondisi eksisting masih tergolong pada kategori rendah. Oleh karena itu,
untuk mencegah pergeseran variabel di kuadran dari prioritas rendah
menjadi prioritas utama, maka perlu dilakukan perbaikan. Adapun
variabel akses yang berada pada kuadran ini adalah jumlah ajumlah
air bersih.

Langkah selanjutnya adalah dengan menganalisis perbandingan anatara


kebutuhan air bersih dan penyediaan air . Dimana secara garis besar variabel
akses masyarakat di Kawasan 5 Ulu seperti yang pada bahasan sebelumnya,
variabel-variabel tersebut masih berada pada kategri rendah yaitu pada kuadran
II dan kuadran III. Kesemua variabel-variabel akses yang masuk kedalam
masing-masing kuadran tersebut berarti harus dilakukan perbaikan . Adapun
semua variabel akses yang dianalisis tersebut berupa jumlah air yang digunakan
masyarakat, besaran jarak dan waktu yang harus ditempuh oleh masyrakat dalam
mengaskes air bersih, besaran biaya yang dikeluarkan masyarakat, dan juga
tingkat kualitas air yang digunakan oleh masyarakat 5 Ulu tersebut.

Setelah dilakukan analisis perbaikan dan pengembangan manggunakan IPA,


terdapat beberapa prioritas penanganan dan arahan pengembangan yang dinilai

Universitas SriwijayaIndonesia
103

dapat meningkatkan keandalan tehadap akses air bersih dan juga peningkatan
kesejahteraan bagi masyarakat di Kawasan 5 Ulu. Adapun urutan prioritas
tersebut adalah sebagai berikut ;

a. Prioritas Tinggi

1. Salah satu variabel akses yang menjadi prioritas utama adalah aspek jarak dan
waktu yang ditempuh dalam mengakses air bersih, dimana sebagian besar
masyarakat pada kondisi saat ini masih menempuh jarak dan waktu tertentu di
luar rumah untuk mendapatkan air bersih, sehingga perlu adanya penyediaan
air bersih pada sambungan rumah atau yang jangkauannya dekat dengan
rumah.
2. Kualitas air bersih yang digunakan sebagian besar masyarakat 5 Ulu saat ini
mayoritas menggunakan air sungai yang masih termasuk dalam kategori
rendah (tidak memenuhi persyaratan dan standar air bersih). Karena konsumsi
air yang tidak memenuhi standar baku mutu dapat menimbulkan bayak resiko
baik kesehatan maupun sosial dan ekonomi. Oleh sebab itu, aspek tersebut
menjadi prioritas utama untuk dilakukan penanganan-penangana dalam
meningkatkan kualitas penyediaan air bersih, sehingga ketersediaan air
bersih yang berkualitas dapat digunakan masyarakat untuk memenuhi
semua kebutuhan air bersih sehari-hari.
3. Biaya/harga yang harus dikeluarkan oleh masyarakat 5 Ulu untuk mendapatkan
air bersih. Bedasarkan hasil analisis, meski harga dasar dari pelayanan air
perpipaan cukup terjangkau, namun masih banyak masyarakat 5 Ulu yang
mengeluarkan biaya sangat mahal untuk bisa mendapatkan air bersih yang
dibeli secara eceran dari pedagang. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yang
tidak mampu mengeluarkan biaya besar diawla untuk pemasangan sambungan
rumah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan alternatif penyediaan air bersih yang
harganya murah atau terjangkau bagi masyarakat.

b. Prioritas Rendah

1. Jumlah sumber penyediaan air di kawasan 5 Ulu umumnya tergolong


beragam, akan tetapi masih banyak dari sumber tersebut yang tidak

Universitas SriwijayaIndonesia
104

memenuhi kriteria . sehingga dalam pemenuhan air bersih masyarakat yang


telah terpenuhi masih tergolong rendah karena kondisi air bersih yang
terbatas. Beberapa sumber penyediaan air mungkin dapat berpotensi sebagai
alternative penyediaan air bersih dengan beberapa penanganan tertentu
sehingga pemenuhan kebutuhan air bersih dapat tercukupi dengan adanya
peningkatan jumlah ketersediaan air bersih.

Pengembangan permukiman tidak sekedar sebagai pendukung sarana


kebutuhan kehidupan, tetapi merupakan proses bermukim manusia dalam
menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya, menampakkan
jati diri, memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan dan
pengentasan kemiskinan. Dalam Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang menargetkan untuk
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat melalui penyediaan akses air minum
sebesar 100%, terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh, serta pemenuhan
sanitasi layak.

Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa masih perlu nya peningkatan
cakupan layanan, penurunan kehilangan air, peningkatan kualitas air minum,
peningkatan kualitas dan kuantitas air, optimalisasi potensi masyarakat dalam
pengembangan SPAM serta pengembangan teknologi pengolahan air, serta
potensi peranan dan partisipasi aktif dari Pemerintah Daerah dan masyarakat
dalam pengendalian air bersih dan kekumuhan dapat dioptimalkan.

Adapun usulan arahan pengembangan yang dapat diterapkan dalam skala kecil
pada kawasan kumuh Kelurahan 5 Ulu demi terwujudnya kondisi ideal seperti
yang ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka MenengahPanjang
Nasional (RPJMN) Secara umum, pengembangan SPAM oleh PDAM Kota
Palembang harus dilakukan di seluruh sektor, utamanya pada bidang teknik dan
operasional yang mecakup ;

a. Rehabilitasi sistem jaringan perpipaan transmisi dan distribusi yang dimiliki


oleh PDAM Kota Palembang,

Universitas SriwijayaIndonesia
105

b. Pengembangan lanjut di bidang produksi, distribusi, transmisi, dan wilayah


pelayanan.

Bidang pemasaran dan pelayanan pelanggan tak kalah penting bagi PDAM
Kota Palembang, untuk dikembangkan lebih jauh. Rencana program yang dapat
dilakukan untuk memperkuat hubungan serta meningkatkan kepuasan para
pelanggan yakni:

a. Pemerataan sambungan baru pada kawasan pemukiman di Kelurahan 5 Ulu


dengan pola seperti subsidi silang maupun kerjasama bantuan seperti
(Australian Government/“GOA”) melalui Australian Agency for International
Development (“AustralianAID”) yang ditujukan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR).
b. Percepatan penanganan ke pelanggan.
c. Melaksanakan program CSR guna membantu masyarakat dengan ekonomi
menegah kebawah dalam mengajukan pemasangan sambungan.
d. Penyempurnaan prosedur pemasangan sambungan baru.
e. Melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala.
RPJPN) yang disebutkan sebelumnya antara lain.

Sistem Saringan Rumah Tangga (SARUT)

Untuk memperoleh air yang memenuhi persyaratan air bersih bagi


masyarakat Kelurahan 5 Ulu yang sebagian besar belum terfasilitasi oleh jaringan
PDAM, pengelolaan air berbasis masyarakat memainkan peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan, yakni
berperan dalam menurunkan angka penderita penyakit khususnya penyakit yang
berkaitan dengan air (waterborne disease), dan berperan dalam meningkatkan
standar hidup masyarakat. Air yang layak konsumsi mempunyai standar
persyaratan tertentu yakni persyaratan fisik, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat
tersebut merupakan satu kesatuan. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan
dengan skala kecil dimana masyarakat dapat lebih mudah dan lebih murah untuk
mendapatkan air yakni dengan sistem saringan rumah tangga (SARUT) melalui

Universitas SriwijayaIndonesia
106

dialog dan pembelajaran langsung antara masyarakat sebagai praktisi dan


pemerintah sebagai pihak fasilitator. Adapun contoh model pemasangan SARUT
ini adalah sebagaimana terlampir pada gambar berikut.

Universitas SriwijayaIndonesia
107

Berikut ini adalah ketentuan teknis bahan seperti terlampir pada tabel 4.1 dan
cera pengerjaan SARUT secara umum

Tabel xx Ketentuan Teknis Bahan SARUT

Sumber : Modul Saringan Air Rumah Tangga Balitbang Pemukiman KemenPUPR

Universitas SriwijayaIndonesia
108

Adapun cara instalasi SARUT ini adalah sebagai berikut :

Persiapan

Pembuatan Bak Penampung

Pembuatan Bak penyaring

Universitas SriwijayaIndonesia
109

Universitas SriwijayaIndonesia
110

Akuifer Buatan Simpanan


Air Hujan (ABSAH)

Merupakan instalasi penampungan air hujan dalam skala makro atau


komunal dalam hal ini menggunakan teknologi terbaru dari Pusair Kementerian
PUPR yaitu bangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) yang
merupakan produk penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Air (Pusair) Kementerian PUPR yang diterapkan secara komunal. Sistem
kerja ABSAH ini sendiri berupa bangunan penyedia air baku mandiri dengan
menampung air hujan yang langsung diolah melalui proses penyaringan untuk
menjaga kualitas air yang kemudian ditampung dengan pengeluaran air yang
terkontrol sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat 5 Ulu
dalam rentang waktu yang Panjang. Air hujan dikatakan relatif aman dengan
catatan air hujan tersebut ditangkap, dialirkan dan disimpan secara bersih dan
terlindungi (EHRA, 2018).

Melalui ABSAH air hujan tidak dibuang begitu saja, namun bisa dikelola
sehingga ketersediaan air dari air hujan dapat digunakan lebih lama. Teknologi
ABSAH berfungsi dengan cara memperbesar volume air hujan yang terkumpul
dengan memperluas bangunan penangkap air hujan berupa atap bangunan. Dalam
bangunan ABSAH, ukuran reservoir penyimpan air hujan disesuaikan dengan
perhitungan neraca hidrologi (mass curve analysis). Air kemudian dialirkan
melewati batu-batu, agar kualitas airnya lebih baik lagi. ABSAH yang digunakan
pada kelurahan 5 Ulu ini direncanakan menggunkaan teknologi ABSAH terbaru
yaitu ABSAH modular dimana teknologi ini dirasa lebih cocok digunakan
mengingat kondisi lahan 5 Ulu yang sempit, sehingga mobilisasi material dapat

Universitas SriwijayaIndonesia
111

lebih mudah diangkut. Komponen dan visualisasi penggunaan ABSAH terlampir


pada gambar berikut.

Universitas SriwijayaIndonesia
112

Pengembangan Kawasan

Setelah pembuatan instalasi pengolahan air secara komunal, perlu dilakukan


pengembangan Kawasan secara makro guna meningkatkan kesejaheraan
masyarakat tidak hanya dari keandalan sistem air bersih tetapi juga dari aspek
ekonomi dan sosial yang lebih luas. Kelurahan 5 Ulu berada di bawah permukaan
laut yang dipengaruhi oleh pasang naik dan pasang surut air sungai. Pada saat ini,
pertumbuhan Kelurahan 5 Ulu bergeser dari berbasis sungai menjadi berbasis
daratan, sehingga karakter lokal mulai lenyap dan tidak memperhatikan kondisi
lahannya. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk konsep pengolahan lokasi
permukiman, yaitu:

Konstruksi Bangunan Panggung

Pondasi pada rumah tradisional merupakan wujud fisik kebudayaan


masyarakat yang hidup di lingkungan lahan rawa. Hal ini merupakan kearifan
lokal untuk mengatasi permasalahan setempat. Untuk menahan beratnya beban
bangunan dan menyalurkan gaya berat ke bumi, digunakan sistem pondasi
batang. Sifat balok kayu yang mampu mengapungkan bangunan menjadikannya
sangat fungsional. Sedangkan kekuatan dan keawetan kayu secara alamiah
terbentuk dari proses alami pengawetan dengan membenamkan kayu ke
lumpur/rawa. Karena perkembangan teknologi struktur sekarang ini dan sulitnya
untuk mendapatkan batang (log) serta kayu gelam yang berdiameter lebih dari 15
cm, maka struktur panggung menggunakan pancangan kayu gelam.

Terdapat Area Resapan Air dan Aliran Air Yang Menerus

Adanya resapan air dan aliran air yang menerus merupakan hal yang penting
pada lahan rawa pasang surut. Pada komplek perumahan, saluran air (kanal)
primer dengan lebar minimal 4-6 meter dapat dibuat di bagian depan dan
belakang yang berhubungan langsung dengan sungai yang ada di kawasan
tersebut. Jadi yang terpenting di sini sebenarnya adalah dilakukannya normalisasi
seluruh sungai yang ada di Kelurahan 5 Ulu, sehingga air akan mengalir tanpa
hambatan. Saluran sekunder dibuat di dalam komplek perumahan dengan lebar 2-

Universitas SriwijayaIndonesia
113

3 meter yang berhubungan langsung dengan saluran primer terdapat gorong-


gorong yang lebar untuk menghubungkan antar saluran.

a. Revitalisasi Jaringan PDAM

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa sebagian masyarakat 5 Ulu


masih belum terlayani oleh jaringan PDAM. Hal tersebut disebabkan oleh

Universitas SriwijayaIndonesia
114

beberapa faktor antara lain kondisi ekonomi masyarakat dan juga kondisi
tata ruang yang menyulitkan jaringan pipa sekunder masuk ke sambungan
rumah. Oleh sebab itu setelah adanya pengembangan kawasan
pemukiman, diharapkan lebih mempermudah jaringan PDAM masuk
untuk melayani sambungan rumah serta terdapat kerja sama antar pihak
pemerintah dan PDAM untuk melayani pemasangan sambungan rumah
terhadap masyarakat berpenghasilan rendah. Sehingga masyarakat dapat
memiliki banyak alternatif sumber air bersih selain dari penggunaan IPA
komunal.

Pengembangan Modul Hello


Algoritma Hello
Nulla purus eros, eleifend ut congue mollis, mattis id justo. Nam
malesuada, diam eget varius gravida, augue libero sagittis odio, at tristique
enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus volutpat. Suspendisse tempus,
metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet leo, ac iaculis augue
turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat. Vestibulum
ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae;
Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in,
rhoncus eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem
eleifend vulputate vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus
in felis facilisis sodales in vel tortor.
Function Search (Hello)
Return Hello;
Algoritma 4.1 Algoritma Hello

Universitas SriwijayaIndonesia
115

BAB 5
PENGUJIAN DAN EVALUASI

Universitas SriwijayaIndonesia
116

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARANPENUTUP

6.1. Kesimpulan

Adapun hasil yang dapat ditarik sebagai kesimpulan pada penelitian mengenai
keandalan air bersih masyarakat Kawasan 5 Ulu Kota Palembang mencakup tingkat akses
air bersih dan hasil prioritas pengembangan akses sebagai berikut:

a. Tingkat kebutuhan air bersih yang terpenuhi dari PDAM hanya 22 ltr/org/hr
(Howard dan Bartram, 2003) untuk kebutuhan minum dan memasak. Hal ini

berpengaruh kepada biaya air bersih yang dikeluarkan masyarakat per m3 yang

sangat mahal sekitar 33 kali lipat dari harga air bersih PDAM per m3.
b. Jarak dan waktu tempuh masyarakat mendapatkan air bersih mencapai antara
100 m atau 5 menit (Howard dan Bartram, 2003). Ini menandakan bahwa supply
air bersih berada di luar rumah atau berasal dari supply non perpipaan.
c. Kualitas air bersih masyarakat yang berasal dari supply non perpipaan, tidak
dapat digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan air bersih masyarakat
(tertentu). Ini terlihat dari penggunaan banyak sumber air bersih oleh masyarakat.
Selain itu, pemiliha banyak sumber air bersih agar tidak mengurangi jumlah air
bersih yang dipergunakan agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
d. Dengan kondisi di atas, menggambarkan bahwa masyarakat di permukiman
Linduk kesulitan mendapat air bersih dalam memenuhi semua kebutuhan
sehari-hari. Sehingga ada sebagian besar masyarakat menggunakan air sungai
(tanpa olahan) yang tidak memenuhi standar air bersih (Permenkes nomor:
416/IX/1990), untuk mengganti kebutuhan air bersih yang tidak dapat dipenuhi
dari membeli air bersih.

Universitas SriwijayaIndonesia
117

6.2. Saran

Dari hasil analisis, adapun arahan peningkatan dan pengembangan yang dapat
dilakukan agar akses air bersih masyarakat di Kawasan 5 Ulu Palembang dapat terpenuhi,
yang dapa t dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait terdapat dari bebagai
sector antara lain:

Bidang Teknik dan Operasional

a. Rehabilitasi sistem jaringan perpipaan transmisi dan distribusi yang dimiliki oleh
PDAM Kota Palembang,
b. Pengembangan lanjut di bidang produksi, distribusi, transmisi, dan wilayah
pelayanan dengan pinjaman modal dari pemerintah.
c. Menurunkan tingkat kehilangan air

Bidang Pemasaran dan Pelayanan

a. Pemerataan sambungan baru pada kawasan pemukiman di Kelurahan 5 Ulu


dengan pola seperti subsidi silang maupun kerjasama bantuan seperti (Australian
Government/“GOA”) melalui Australian Agency for International Development
(“AustralianAID”) yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR).
b. Percepatan penanganan ke pelanggan.
c. Melaksanakan program CSR guna membantu masyarakat dengan ekonomi
menegah kebawah dalam mengajukan pemasangan sambungan.
d. Penyempurnaan prosedur pemasangan sambungan baru.
e. Melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala.

Universitas SriwijayaIndonesia
DAFTAR PUSTAKA
Louvan,
S. (2009). Extracting The Main Content From Web Documents. Eindhoven:
Eindhoven University of Technology.

Universitas SriwijayaIndonesia
Natasha. (2010). Pengembangan Sistem Aggregator Berita Bahasa
Indonesia Dengan Klasifikasi Berbasis Naive Bayes Dan Clustering
Berbasis Non-Negative Matrix Factorization. Depok: Universitas
Indonesia.

Universitas SriwijayaIndonesia

Anda mungkin juga menyukai