Anda di halaman 1dari 17


‫‪1.‬‬ ‫‪Membaca‬‬
‫ض َو ِّب َما أ َ ْنفَقُوا‬
‫علَ ٰى َب ْع ٍ‬‫ض ُه ْم َ‬ ‫ّللاُ َب ْع َ‬ ‫ض َل َّ‬‫اء ِّب َما فَ َّ‬ ‫علَى النِّ َ‬
‫س ِّ‬ ‫الر َجا ُل قَ َّوا ُمونَ َ‬ ‫ِّ‬
‫الَّلتِّي‬‫ّللاُ ۚ َو َّ‬
‫ظ َّ‬ ‫ات ِّل ْلغَ ْي ِّ‬
‫ب ِّب َما َح ِّف َ‬ ‫ظ ٌ‬ ‫ات َحافِّ َ‬
‫ات قَانِّت َ ٌ‬
‫صا ِّل َح ُ‬‫ِّم ْن أ َ ْم َوا ِّل ِّه ْم ۚ فَال َّ‬
‫اجعِّ َواض ِّْربُو ُه َّن ۖ‬ ‫ظو ُه َّن َوا ْه ُج ُرو ُه َّن ِّفي ْال َم َ‬
‫ض ِّ‬ ‫شوزَ ُه َّن فَ ِّع ُ‬
‫تَخَافُونَ نُ ُ‬
‫ع ِّليًّا َك ِّبي ارا‬ ‫س ِّب ا‬
‫يَّل ۗ ِّإ َّن َّ‬
‫ّللاَ َكانَ َ‬ ‫علَ ْي ِّه َّن َ‬ ‫فَإ ِّ ْن أ َ َ‬
‫ط ْعنَ ُك ْم فَ ََّل ت َ ْبغُوا َ‬
2. Artinya

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh


karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita
yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan
pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
3. Mufrodat
4. Penjelasan
Para suami adalah pemimpin bagi para istri. Mereka mengurus berbagai keperluan para
istri, karena Allah memberikan kelebihan kepada para suami atas para istri; jugakarena
Allah mewajibkan mereka memberikan nafkah kepada para istri dan memimpin mereka.
Wanita-wanita yang saleh senantiasa taat kepada Rabb mereka, patuh kepada suami-
suami mereka, dan menjaga hak-hak suami-suami mereka di saat mereka tidak ada di
rumah berkat bimbingan yang Allah berikan kepada mereka. Dan wanita-wanita yang
kalian khawatirkan keengganan mereka untuk patuh kepada suami-suami mereka, baik
dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, maka mulailah -wahai para suami- dengan
mengingatkan mereka agar mereka takut kepada Allah. Jika mereka tidak
menghiraukannya, maka jauhilah mereka di tempat tidur dengan membalikkan badan
dan tidak berhubungan badan dengan mereka. Jika mereka tetap tidak
menghiraukannya, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika
mereka kembali patuh kepada kalian, maka janganlah kalian berbuat semena-mena
maupun memarahi mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi dari segala sesuatu, lagi
Mahabesar dalam Żat dan sifat-sifat-Nya, maka takutlah kalian kepada-Nya.
‫‪1.‬‬ ‫‪Membaca‬‬

‫َّللا َيأ ْ ُم ُر ُك ْم أَن ت ُ َؤ ُّدوا ْاْل َ َمانَا ِ‬


‫ت ِإلَ ٰى أ َ ْه ِل َها َو ِإ َذا َح َك ْمتُم‬ ‫ِإ َّن َّ َ‬
‫ظ ُكم ِب ِه ۗ‬ ‫اس أَن ت َ ْح ُك ُموا ِب ْال َع ْد ِل ۚ ِإ َّن َّ‬
‫َّللاَ ِن ِع َّما َي ِع ُ‬ ‫َبي َْن النَّ ِ‬
‫يرا‬
‫ص ً‬‫س ِميعًا َب ِ‬
‫ان َ‬ ‫ِإ َّن َّ َ‬
‫َّللا َك َ‬
2. Artinya
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.
 Ayat ini memerintahkan agar menyampaika "amanat“ kepada yang berhak.

Pengertian "amanat“ dalam ayat ini, ialah sesuatu yang dipercayakan kepada

seseorang untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

 Kata "amanat“ dengan pengertian ini sangat luas,

meliputi "amanat“ Allah kepada hamba-Nya,

amanat seseorang kepada sesamanya dan terhadap dirinya sendiri.

Amanat Allah terhadap hamba-Nya yang harus dilaksanakan antara lain:

melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Semua nikmat Allah berupa apa saja hendaklah kita manfaatkan untuk

taqarrub (mendekatkan diri) kepada-Nya.


1. Membaca
‫ک َ بَ ۡی َ النَّا ِ ِب َ ۤا‬ َ ‫ق ِلت َ ۡح‬ ‫ح‬
َ ۡ
‫ال‬ ‫ب‬
ِ ‫ب‬
َ ٰ
‫ت‬ ‫ک‬ِ ۡ
‫ال‬ ‫ک‬ َ ۡ
‫ی‬ َ ‫ل‬ِ ‫ا‬ ‫ا‬ۤ َ ‫ن‬‫ل‬ۡ َ
‫ز‬ ۡ
‫ن‬ َ ‫ا‬ ۤ
‫ا‬ َّ‫اِن‬
ِ
‫ک ۡ ِل ۡل َخآئِنِ ۡی َ َخ ِِ ۡی ا ا‬َ َ ‫ّٰللاَ ؕ َو ََل ت‬‫ىک ہ‬ َ ‫ا َ ٰر‬
2. Artinya
Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Alquran) kepadamu

(Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili


antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang
yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat,
Allah ‫ﷻ‬menjelaskan dalam ayat ini bahwa Alquran yang membenarkan kebenaran itu
diturunkan kepada Nabi Muhammad ‫ﷺ‬untuk mengadili perkara yang terjadi antara
manusia dengan berdasarkan hukum–hukum yang diajarkan Allah.
berdasarkan kitab itu, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬memutuskan suatu perkara dengan adil.
Beliau dilarang menjadi lawan dari yang benar atau kawan bagi yang salah.
Diriwayataan oleh Ibnu Mardawaih dari Ibnu Abbas:

"Bahwa salah seorang dari golongan Ansar yang berperang bersama Rasulullah ‫ﷺ‬dalam
satu peperangan kehilangan baju besi.
Seorang laki-laki dari Ansar tertuduh mencuri baju besi itu.
Pemilik baju besi itu menghadap Rasulullah ‫ﷺ‬dan mengatakan bahwa Tu’mah bin
Ubairik yang mencuri baju besi itu dan meletakannya di rumah seorang laki-laki yang
tidak bersalah.
Kemudian Tu’mah memberitahukan kepada kaumnya bahwa dia telah menggelapkan
baju besi dan menyembunyikannya di rumah orang lain yang tidak bersalah.
Baju besi itu kelak diketemukan di rumah orang itu.
Famili Tu’mah pergi menghadap Rasul pada suatu malam mengatakan kepada beliau:

"Sesungguhnya saudara kami Tu’mah bersih dari tuduhan itu.


Sesungguhnya pencuri baju besi itu ialah si fulan, dan kami benar-benar mengetahui
tentang itu".
Bebaskanlah saudara kami dari segala tuduhan di hadapan khalayak dan belalah dia.
Jika Allah tidak memeliharanya dengan perantaraanmu binasalah dia, lalu berdirilah
Rasul membersihkan Tu’mah dari segala tuduhan dan mengumumkan hal itu di hadapan
khalayak ramai, maka turunlah ayat ini.
(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas)

Ayat ini menegur Rasul karena beliau percaya begitu saja terhadap laporan
 Kaum lelaki adalah pemimpin
bagi kaum perempuan. Jelaskan
maksud dari pernyataan ini.!

(Tulis di satu lembar kertas kemudian kirim melalui GC)

Anda mungkin juga menyukai