Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL KEGIATAN PAMERAN SEKOLAH DALAM RANGKA

“PAMERAN SENI RUPA 2 DAN 3 DIMENSI”

TANGGAL 09-11 MARET TAHUN 2015

DI SUSUN OLEH : 

1)      ABDUL RAHMAN

2)      ACHMAD FAJAR

3)      ALISA ZULIANTI

4)      AURINA TIARA P.

5)      CHISILIA FORENTINA

6)      DAFIK MUJIONO

7)      FITRI AMBAR S.

8)      SYLVIA PUNGKY L.

KELAS : IX - F

SMP NEGERI 1 SUKORAME


TAHUN AJARAN 2014-2015

1.        PENDAHULUAN

Kita mengetahui bahwa perkembangan seni rupa 2 dan 3 dimensi di Negara ini sangatlah pesat berbagai
jenis lukisan baru bermunculan dimana-mana, mereka berlomba menunjukkan keunggulan dari setiap
seni rupa 2 dan 3 dimensi yang mereka temukan. Maka dari itu kita harus bias melestarikan seni rupa
tradisional.

Secara historis, seni rupa 2 dan 3 dimensi sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan
prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai
membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan.
Sebuah seni rupa 2 dan 3 dimensi bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana
seperti tanah liat, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan
orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan
kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna.
Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga
saat ini. Kemudahan ini memungkinkan seni rupa 2 dan 3 dimensi untuk berkembang lebih cepat
daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

Seperti Seni ukir, gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas,
atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra
(dua dimensi, tiga dimensi dimensi datar).

Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam
lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa
dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap
objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar
dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang
menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai
satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di
daerahnya.

Jadi dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang seni, khususnya seni rupa serta untuk
memenuhi tugas akhir pelajaran seni rupa, karya siswa kelas IX-F perlu dipandang untuk dipamerkan
kreativitas, kemampuan, dan bakat siswa di bidang seni dan juga perlu terus di asah, ditingkatkan, dan
disalurkan dalam bentuk pameran baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Karena dengan diadakannya pameran ini diharapkan orang yang berkunjung dalam pameran ini dapat
mengapresiasikan karya tersebut, sehingga  siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk menjadi
yang lebih baik.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka kami selaku kelas IX-F SMP Negeri 1 Sukorame  perlu
memandang untuk mengerjakan kegiatan pameran seni rupa di dalam sekolahan dalam rangka
“pameran seni rupa 2 dan 3 dimensi”. 

2.        NAMA KEGIATAN

“Pameran Seni rupa 2 dan 3 dimensi” SMP Negeri 1 Sukorame

3.        WAKTU PELAKSANAAN

1) Hari                  : Sabtu-Senin

2) Tanggal            : 21-23 Maret 2015

3) Waktu              : 09.00 sampai selesai

4.        TEMPAT

Lapangan SMP Negeri 1 Sukorame


5.        TEMA

Melalui kegiatan pameran seni rupa dalam rangka “Pameran rupa 2 dan 3 dimensi” di SMP Negeri 1
Sukorame, semoga kita dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa di bidang seni khususnya
seni rupa.

6.        TUJUAN

1)      Sebagai sarana hiburan/rekreasi bagi pemerhati seni, siswa, dan masyarakat

2)      Memberikan motivasi pengunjung untuk mengambil langkah kongkrit yang bermanfaat dalam
mempelajari kesenian.

3)      Memupuk rasa cinta dan mengembangkan budaya nasional.

4)      Di sekolah sebagai perwujudan hasil praktek akhir dari mata pelajaran seni rupa.

5)      Sarana untuk menunjukkan dan mengembangkan talenta (bakat) seni pada siswa dan masyarakat
dengan harapan mendapat pengakuan umum.

6)      Sarana prestasi artinya pameran seni rupa merupakan ajang berprestasi, kompetisi, dan timbul
pemikiran untuk berbuat dan berkarya yang baik.

7)      Sarana apresiasi artinya dengan melihat pameran seni rupa akan muncul berbagai tanggapan,
kritik, penilaian, sarana penghargaan, dan rangsangan seseorang untuk berkreasi dalam berkarya dan
berolah seni.

8)      Sarana edukatif artinya sarana pembelajaran kepada orang lain, menanamkan akan nilai-nilai
keindahan (estetika) dalam lingkup luas, dan mendidik siswa akan keseimbangan batin/rasa dengan
akal/pikiran.

9)      Sarana rekreasi artinya pameran dapat untuk sarana hiburan. Dengan melihat pameran timbul rasa
senang, segar, dan menghilangkan kejenuhan dan ketegangan batin dan fisik.

10)  Sarana motivasi

11)  Sarana komunikasi

7.        SUSUNAN KEPANITIAAN

Pelindung                         : Kepala Sekolah (Sujak, S.Pd. M.Pd.)

Penanggung jawab           : Guru Seni Rupa (Nur Yanto, M.Pd.)


Ketua Panitia                   : Dafik Mujiono

Wakil ketua                      : Alisa zulianti

Sekretaris                         : Chisilia Forentina

Bendahara                        : Fitri Ambar S.

Seksi-seksi                        :

Seksi Persiapan dan Perlengkapan      : Abdul Rahman

Seksi Pelaksana dan Konsumsi           : Aurina Tiara P.

Seksi Dekorasi dan Dokumentasi       : Sylvia Pungky L.

Seksi Keamanan                                  : Achmad Fajar

                                        

8.        ANGGARAN

1)        Pemasukan

Iuran siswa Rp. 20.000  x  214 siswa Rp. 4.280.000

Subsidi dari sekolah (BDS) Rp. 3.000.000

Sponsor Rp. 1.000.000

TOTAL Rp. 8.280.000

2)        Pengeluaran

Perlengkapan (sounds system, tratak, panggung, kursi, dll)  Rp. 3.800.000

Pergelaran (kertas, figura, paku, kawat, lem, lakban, dll (Pameran) Rp. 400.000

ATK ( Alat tulis kertas) Rp. 230.000

Dokumentasi (Video) Rp. 1.000.000

Konsumsi Rp. 5.000 x ( 214 siswa + 45 guru) Rp. 2.650.000

Lain-lain Rp. 200.000

TOTAL Rp. 8.280.000


9.        SUSUNAN ACARA DAN JADWAL

Hari I

Hari, tanggal        : Sabtu, 21 Maret 2015

Acara                    : 1) 08.00-09.00

      Pembukaan oleh Kepala sekolah dan Dewan guru

                                      2) 09.00-11.00

       Istirahat I    : Kunjungan kelas 7A-7D

                                      3) 11.00-14.00

                                           Istirahat II   : Kunjungan kelas 7E-7G

Hari II

Hari, tanggal      : Minggu, 22 Maret 2015

Acara                  : 1) 08.00-10.00

                                  Istirahat I    : Kunjungan kelas 8A-8D

                             2) 10.00-13.00

                                  Istirahat II   : Kunjungan kelas 8E-8G

Hari III

Hari, tanggal      : Senin, 23 Maret 2015

Acara                  : 1) 08.00-10.00

                                  Istirahat I    : Kunjungan kelas 9A-9D

                             2) 10.00-13.00

                                  Istirahat II   : Kunjungan kelas 9E-9G

                             3) 13.00-14.00

                                  Penutupan oleh Wakil kepala sekolah

10.    PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai laporan. Kami mohon saran dan petunjuk dari kepala sekolah
dan guru seni budaya agar pelaksanaan kegiatan pameran ini dapat berlangsung lancar dan sukses.
Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai