Anda di halaman 1dari 122

Pengantar

Matematika
Toeri, Soal, dan Pembahasan
PENGANTAR MATEMATIKA

i RINJANI_STIS
Penyusun : Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) asal Nusa
Tenggara Barat .
RINJANI STIS
Email : rinjanistis@gmail.com
Blog : rinjanistis.wordpress.com

ii RINJANI_STIS
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penulisan buku ini. Terima kasih kami haturkan bagi
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku ini. Buku ini
disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mempelajari
matematika.

Dalam buku ini akan dibahas berbagau macam soal yang disertai dengan
pembahasannya. Buku ini juga memberikan ulasan singkat tentang matematika.

Semoga buku ini bermnfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan
sekaligus dapat memberikan kontribusi kecil bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.

Tak ada gading yang tak retak. Maka dari itu buku ini juga masih jauh
dari kata sempurna. Kami mohon saran dan kritiknya untuk perbaikan dari buku
ini.

JAKARTA, Oktober 2012

Tim Penyusun

iii RINJANI_STIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I NOTASI SIGMA DAN PRODUCT 1
Notasi Sigma 1
Teorema dan Sifat-Sifat 3
Notasi Product 4
Teorema dan Sifat-Sifat 5
Soal dan Pembahasan 7
BAB II FAKTORIAL, PERMUTASI DAN KOMBINASI 22
Faktorial 22
Permutasi 22
Kombinasi 23
Soal dan Pembahasan 24
BAB III TEOREMA BINOMIAL DAN MULTINOMIAL 32
Binomial 32
Identitas dan Segitiga Pascal 33
Rumus Binomial dengan n negative atau pecahan 34
Multinomial 35
Soal dan Pembahasan 37
BAB IV TEORI HIMPUNAN, RELASI DAN FUNGSI 42
Himpunan 42
Definisi Himpunan 42
Penyajian Himpunan 42

iv RINJANI_STIS
Himpunan Universal dan Kosong 43
Himpunan Bagian (Subset) 43
Himpunan Sama 43
Himpunan yang Ekuivalen 44
Himpunan Saling Lepas 44
Operasi pada Himpunan 44
Jumlah Anggota pada Operasi Himpunan 45
Hukum-Hukun Himpunan 45
Relasi dan Fungsi 46
Deinisi Relasi 46
Domain, Kodomain, Range 46
Definisi dan Fungsi 47
Jenis-Jenis Fungsi 47
Operasi pada Fungsi 47
Komposisi Fungsi 48
Soal dan Pembahasan 49
BAB V LIMIT DAN KEKONTINUAN 57
Limit 57
Menyelesaikan Limit 58
Limit-Limit Sepihak 59
Teorema Limit Utama 59
Teorema Substitusi 60
Teorema Apit 60
Limit Fungsi Trigonometri 60
Limit Trigonometri Khusus 60
Limit Tak Berhingga 61

v RINJANI_STIS
Kekontinuan 61
Teorema Kekontinuan 62
Teorema Fungsi Komposit 62
Kekontinuan pada Selang 62
Teorema Nilai Antara 63
Soal dan Pembahasan 64
BAB VI TURUNAN 65
Definisi Turunan 65
Aturan Pencarian Turunan 65
Turunan Sinus dan Cosinus 66
Hukum Rantai (Chain Rule) 66
Diferensiasi Fungsi Implisit 66
Turunan Ordo yang Lebih Tinggi 68
Soal dan Pembahasan 69
BAB VII APLIKASI TURUNAN 79
Maksimum dan Minimum 79
Kemonotonan dan Kecekungan 79
Kemonotonan Grafik Fungsi 79
Kecekungan dan Titik Balik/Belok 80
Titik Belok 80
Maksimum dan Minimum Lokal 81
Definisi 81
Teorema A 81
Teorema B 82
Soal dan Pembahasan 83

vi RINJANI_STIS
BAB VIII INTEGRAL TERTENTU 93
Definisi 1 93
Definisi 2 94
Teorema Dasar Kalkulus 97
Sifat-Sifat Integral Tertentu 97
Soal dan Pembahasan 99
BAB IX APLIKASI INTEGRAL TERTENTU 102
Menentukan Luas Daerah 102
Menentukan Luas Daerah diatas Sumbu-x 102
Menentukan Luas Daerah dibawah Sumbu-x 102
Menentukan Luas Daerah yang dibatasi Kurva y=f(x)
dan terletak di sumbu-x 103
Menentukan Luas Daerah yang terletak diantara dua
Kurva 103
Menentukan Volume Benda Putar 104
Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar
Mengelilingi Sumbu-x 104
Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar
Mengelilingi Sumbu-y 104
Menentukan Volume Benda Putar yang Dibatasi Kurva f(x)
dan g(x) jika Diputar Mengelilingi Sumbu-x 105
Menentukan Volume Benda Putar yang Dibatasi Kurva f(y)
dan g(y) jika Diputar Mengelilingi Sumbu-y 105
Metode Kulit Tabung 105
Soal dan Pembahasan 106

vii RINJANI_STIS
NOTASI SIGMA DAN PRODUCT

Dalam matematika dikenal banyak simbol yang digunakan untuk


menyederhanakan penulisan persamaan matematika. Dua simbol yang
sering digunakan adalah notasi sigma (Σ) untuk menyederhanakan
penjumlahan dan notasi product (Π) untuk menyederhanakan perkalian.

1. NOTASI SIGMA (Σ)

Untuk menunjukkan jumlah ini dalam suatu bentuk yang kompak,


kita tuliskan sebagai

Penulisan penjumlahan seperti di atas akan lebih sederhana jika


dituliskan ke dalam bentuk notasi penjumlahan. Notasi ini dikenal dengan
notasi sigma (Σ) yang berasal dari huruf Yunani. Dimana Σ disebut dengan
Tanda Penjumlahan, (i). Sebagai tanda penjumlahan yang menyatakan
batas-batas penjumlah, dimulai dengan bilangan yang diperlihatkan di
bawah tanda Σ dan berakhir dengan bilangan yang berada diatas tanda
tersebut. Sehingga,

1

dan, untuk n m,

∑ () ( ) ( ) ( ) ( )

Jika semua c dalam ∑ mempunyai nilai sama, katakan c, maka

Suku n

Sebagai suatu hasil, kita terima perjanjian ∑

Khususnya,

∑ ( )

∑( ) ( )

Lambang yang dipakai untuk indeks tidak menjadi masalah.


Sehingga, variabel i, j, k disebut "dummy variable" karena variabelnya
bisa diubah-ubah menjadi simbol lainnya. Simbol ini hanya berfungsi
untuk iterasi (pengulangan) saja.

2 RINJANI_STIS
 Teorema dan Sifat-sifat

Andaikan { + dan { } menyatakan dua barisan dan suatu


konstanta. Maka :

∑ ∑

Bukti :

( ) ∑

∑( ) ∑ ∑

Bukti :

∑ ∑

3 RINJANI_STIS
∑( ) ∑ ∑

( )

( )( )

( )
∑ * +

( )( )

2. NOTASI PRODUCT ( )

Untuk perkalian pada suku yang banyak, penulisannya dapat


disederhanakan dengan menggunakan notasi perkalian atau notasi product
yang disimbolkan dengan .

4 RINJANI_STIS

Suku n

 Teorema dan Sifat-sifat

∏ ∏

Dimana k adalah konstanta.

Bukti :

∏ ( )( )( ) ( )

( )( )( ) ( ) ∏

∏( ) ( )( ) ( ) ∏ ∏

∏( )

∏ ∏

5 RINJANI_STIS
∏( ) ∏

Bukti :

∏( ) ( )( )( )( ) ( )

( )( )( ) ( )( )( )( ) ( )

∏( ) (∏ )

Di mana c adalah konstanta.


Bukti :

∏( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (( ) ( )( ) ( ))

(∏ )

6 RINJANI_STIS
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Hitunglah ∑ ( )
Jawab :

∑( ) ∑ ∑

∑ ∑

( )

2. Hitunglah ∑ ( )
Jawab :

∑( ) ∑ ∑

( )

3. Hitunglah ∑
Jawab :

7 RINJANI_STIS
4. Hitunglah ∑

Jawab :

5. Tentukan notasi dari

Jawab :

∑ ( )

6. Tentukan notasi dari

Jawab :

7. Jika ∑ dan ∑ . Hitunglah ∑ (


)
Jawab :

∑( ) ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑

( ) ( )

8 RINJANI_STIS
8. Jika ∑ dan ∑ . Hitunglah ∑ ( )
Jawab :

∑( ) ∑ ∑

∑ ∑

( )

9. Jika ∑ dan ∑ . Hitunglah ∑ (


).
Jawab :

∑( ) ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑

( ) ( ) ( )

10. Tentukan nilai n yang memenuhi, jika ∑ ( )


Jawab :

∑ ∑

∑( ) ∑( )

9 RINJANI_STIS
∑( ) ( )

∑( )

( )
( )

( )( )
n=6

11. Hitunglah ∑
Jawab :

( )

12. Hitunglah ∑
Jawab :

( )( )

13. Hitunglah ∑
Jawab :

( )( )

10 RINJANI_STIS
14. Hitunglah ∑ ( )
Jawab :

∑ ( ) ∑( ) ∑ ∑

( ) ( )

15. Cari suatu rumus untuk ∑ ( )( )


Jawab :

∑( )( ) ∑( )

∑ ∑ ∑

( )( ) ( )

, -

( )

16. Tuliskan notasi sigma untuk 2 + 4 + 6 + ... + 10.


Jawab :
2 + 4 + 6 + ... + 10 = ∑

17. Tuliskan notasi sigma untuk 1 -3 + 5 – 7 + 9.


Jawab :
1−3+5–7+9=∑ ( ) ( )

11 RINJANI_STIS
18. Tentukan nilai dari ∑ ( )
Jawab :

∑( ) ∑( ) ∑( )

( ∑ ∑ ) ( ∑ )

. ( ) / ( )

19. Tentukan nilai dari ∑ ( )


Jawab :

∑( ) ∑

( )

20. Tentukan nilai dari ∑ ( )


Jawab :

∑( ) ∑( )

∑ ∑

( )( )
( )

12 RINJANI_STIS
21. Tentukan nilai dari ∑ ( )
Jawab :

∑( ) ∑( )

∑ ∑ ∑

22. Tentukan nilai dari ∑


Jawab :

23. Tentukan nilai dari ∑


Jawab :
Batas indeksnya bisa diubah-ubah. Kita akan mengubah batas bawah
indeks k mulai dari 1. Sehingga atau . Maka,

( )
∑ ∑ ∑

13 RINJANI_STIS
24. Hitunglah ∑
Jawab :

∑ ∑ ∑

( )( )

25. Hitunglah ∑
Jawab :

∑ ∑ ∑

26. Hitunglah ∑
Jawab :

∑ ∑ ∑

14 RINJANI_STIS
27. Hitunglah ∑

Jawab

( )(( ) )( ( ) )
∑ ∑

( ) ( )

( )( )

28. Hitunglah ∑ . /

Jawab :

∑( ) ∑ ∑

( )
( )

( )

29. Tunjukkan bahwa : 1.2 + 2.3 + ... + n (n+1) = ( )( )

Jawab :
( )

∑( )

15 RINJANI_STIS
∑ ∑

( )( ) ( )

( )( ) ( )

( )( )

( )( )

( )( )

30. Hitunglah ∑ . /

Jawab :

∑ . / . / . / . / . /

31. Hitunglah ∑ ( )
Jawab :

∑( ) ( ) ( ) ( )

16 RINJANI_STIS
32. Hitunglah ∑ . /
( )

Jawab :

∑( ) ( ) ( ) ( )
( )

33. Tulislah 1 + 2 + dalam notasi sigma dengan


batas bawah
*J=0 **J = 1 ***J = 2

Jawab :

( ) ( )
*∑ ** ∑ *** ∑

34. Hitunglah ( )
Jawab :

∏( ) ( )( ) ( ( ))

35. Hitunglah ( )
Jawab :

∏( ) ( )( ) ( )

17 RINJANI_STIS
36. Hitunglah
Jawab :

37. Hitunglah ( )
Jawab

∏( ) ( ) ( ) ( )

38. Hitunglah ( )
Jawab :

∏( ) ( )( ) ( )

39. Hitunglah ( )
Jawab :

∏( )

40. Hitunglah ( )
Jawab :

∏( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

18 RINJANI_STIS
41. Hitunglah (∑ )
Jawab :

( )
∏ (∑ ) ∏( ) ∏

( )

42. Hitunglah [(∑ ) ]


Jawab :

∏ [(∑ ) ] ∏[( ) ]

,( ) - ,( ) -

43. Hitunglah [∑ ]
Jawab :

∏ [∑ ] , - , - , -

, -

44. Hitunglah
Jawab :

∏ ∏ ∏ ∏

( )( ) (( ) )

( )
45. Tuliskan notasi dari

19 RINJANI_STIS
Jawab :

( ) ( )

46. Tuliskan notasi dari

Jawab :

47. Tuliskan notasi dari . / . / . / . / . /

Jawab :

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ∏

48. Jabarkan rumus ∑


Jawab :
( )

∑,( ) - ∑( )

( ) ∑ ∑

20 RINJANI_STIS
49. Jabarkan rumus ∑
Jawab :
( )

∑,( ) - ∑( )

( ) ∑ ∑ ∑

( )

( )( )

21 RINJANI_STIS
FAKTORIAL, PERMUTASI, DAN KOMBINASI

1. FAKTORIAL
Faktorial merupakan perkalian bilangan dengan bilangan berurutan
dari bilangan n, terus mengecil sampai bilangan 1. Faktorial dinotasikan
dengan tanda !.
7! = 7x6x5x4x3x2x1
n! =
n! = nx(n-1)!
1! = 1
0! = 1
Untuk n yang sangat besar pendekatan dari n! bisa dihitung menggunakan
rumus Stirling:

Kaidah dasar menghitung :


1) Kaidah Perkalian : percobaan 1 dan 2 = pxq
2) Kaidah Penjumlahan : percobaan 1 atau 2 = p+q

2. PERMUTASI
Permutasi adalah penyusunan kembali suatu kumpulan objek dalam
urutan yang berbeda dari urutan yang semula dengan memperhatikan
urutan.

22 RINJANI_STIS
Permutasi-r dari n objek adalah jumlah kemungkinan urutan r buah objek
yang dipilih dari n buah objek, dengan r ≤ n dapat dinotasikan dengan
P(n,r).

 Permutasi Siklis
Banyaknya permutasi n benda berlainan yang disusun melingkar
adalah :
(n-1)!
 Permutasi benda berlainan
Banyaknya permutasi yang berlainan dari benda n benda bila n1
diantaranya berjenis pertama, n2 berjenis kedua,..., nk berjenis ke k
adalah :

 Permutasi dengan Perulangan

( )

3. KOMBINASI
Kombinasi adalah pengelompokan suatu unsur dari kelompoknya
dengan pilihan dari unsur yang tersedia tanpa memperhatikan urutannya.
Kombinasi dinotasikan dengan C(n,r).

( )
( )

 Kombinasi dengan Perulangan

( )

23 RINJANI_STIS
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Hitunglah !

Jawab :

2. Buktikan 0! = 1
Jawab :
(n+1)! = n! (n+1)
(0+1)! = 0! (0+1)
0! = 1
( )
3. Sederhanakanlah ( )

Jawab :
( ) ( )( )( )
( )
( ) ( )
4. Tulislah 45 dalam bentuk notasi faktorial!
Jawab :

5. Dalam suatu perlombaan nyanyi, ke-8 orang yang masuk ke final


terdiri atas 3 pelajar dan 5 mahasiswa. Carilah banyaknya kemungkinan
urutan hasil perlombaan untuk :
a) keseluruhan masuk final
b) ke 3 pemenang pertama

Jawab :

a) 8! = 40320

b) =( )
= =336

24 RINJANI_STIS
6. Lima stiker akan ditempel secara berderet pada tempat yang
disediakan .Jika di antara kelima stiker tersebut satu stiker selalu
menempati posisi tengah , maka banyak cara menempel ?
Jawab :
Misalkan kelima stiker itu adalah A,B,C,D,E. Misalkan stiker yang di
tengah adalah stiker C. Maka hanya ada satu kemungkinan untuk posisi di
tengah. Kemudian, posisi yang lain ditempati oleh A,B,D, dan E. Banyak
susunannya adalah 4⋅3⋅1⋅2⋅1=4!=24.
7. Terdapat 2 orang Amerika, 3 orang Indonesia, dan 4 orang China,
yg duduk berjajar pada 9 kursi kosong. Tentukan :
a. banyaknya formasi duduk
b. banyaknya formasi jika 3 orang Indonesia harus selalu berdampingan
Jawab :
a. = 362880
b. x = 30240
8. Tersedia 6 huruf a,b,c,d,e,f. Berapa jumlah pengurutan 3 huruf jika
a) tidak ada huruf yang diulang
b) boleh ada huruf yang berulang
c) tidak boleh ada huruf yang berulang tapi huruf e harus ada

Jawab :

a) =( )
= =120

b)

c) Karena huruf “e” harus ada maka satu kemungkinan dari 3 huruf
sudah terisi
5x4x1 = 20
Huruf “e” bisa berada diketiga tempat yang disediakan maka banyak
kemungkinan keseluruhan adalah 20x3=60

25 RINJANI_STIS
9. Rani akan membuat gelang yang berisi pernak-pernik. Misal
terdapat 5 jenis pernik besar dan 5 jenis pernik kecil. Pada setiap gelang
diisi kelima jenis pernik besar dan diantara pernik besar terdapat lima
pernik kecil. Maka rani akan mendapat sejumlah gelang yang beraneka
warna. Banyak gelang yang bisa dibuat rani?
Jawab :
Perhatikan bahwa pernak-pernik itu disusun melingkar dengan susunan
selang-seling antara pernik besar dan pernik kecil. Banyaknya cara
menyusun pernik besar adalah (5−1)!. Banyaknya cara menyusun pernik
kecil adalah (5−1)!. Sehingga, banyaknya cara menyusun pernak-pernik itu
adalah (5−1)!×(5−1)!=(4!)2=576.
10. Dari 100.000 buah bilangan bulat positif pertama, berapa banyak
bilangan yang mengandung tepat 1 buah angka 3, 1 buah angka 4, dan 1
buah angka 5?
Jawab :

 Bilangan 100.000 tidak memenuhi, jadi hanya ada 5 digit yang harus
dipenuhi
 Ada 5 cara untuk menempatkan angka 5, sisa tempat kosong tinggal 4
 Ada 4 cara untuk menempatkan angka 4, sisa tempat kosong tinggal 3
 Ada 3 cara untuk menempatkan angka 3, sisa tempat kosong tinggal 2
 Selain angka, 3, 4, dan 5 boleh diisi berulang. Jadi untuk kedua
tempat yang masih kosong dapat diisi masing-masing dengan 7 angka
 Banyak bilangan yang dapat dibentuk sesuai dengan aturan tersebut
adalah 5.4.3.7.7 = 2940

26 RINJANI_STIS
11. Berapa banyak string yang dapat dibentuk dari huruf-huruf kata
“CONGRESS” sedemikian sehingga dua buah huruf “S” tidak terletak
berdampingan.
Jawab :

String tersebut tersusun atas 8 buah huruf, dan terjadi pengulangan dua kali
untuk salah satu hurufnya (huruf “S”)

Jika kedua huruf “S” boleh sembarang letaknya (tidak ada aturan khusus
untuk huruf “S”), maka jumlah string berbeda yang dapat dibentuk adalah:

8! 8.7.6.5.4.3.2!
 = 8.7.6.5.4.3 = 20160
2! 2!

Jika kedua huruf “S” harus berdampingan, maka jumlah string berbeda
yang terjadi adalah sama dengan permutasi dari 7 huruf dari 7 huruf yang
tersedia, dimana tidak ada karakter yang berulang yaitu:

7! 7! 7!
P(7,7) =   = 7.6.5.4.3.2 = 5040
(7  7)! 0! 1

Jadi jumlah string berbeda yang dapat dibentuk dari huruf-huruf tersebut
apabila dua huruf “S” tidak boleh berdampingan adalah:

20160 – 5040 = 15120 macam

12. Suatu pohon Natal dihias dengan 9 bola lampu yang dirangkai seri.
Ada berapa cara menyusun 9 bola lampu itu bila 3 diantaranya berwarna
merah, 4 kuning, dan 2 biru?
Jawab :
Soal di atas merupakan permutasi benda berlainan jenis

= =1260 cara

13. Jika huruf-huruf pada kata "BOROBUDUR" dipertukarkan, berapa


banyak susunan huruf berbeda yang dapat diperoleh?

27 RINJANI_STIS
Jawab :
Pada kata BOROBUDUR terdapat 9 huruf dengan huruf B diulang 2 kali,
huruf O diulang 2 kali, huruf R diulang 2 kali, dan huruf U diulang 2 kali.
Banyaknya susunan huruf berbeda yang diperoleh diberikan oleh rumus
berikut:

14. Dalam berapa carakah 6 orang dapat diantrikan masuk ke bis? Bila
3 orang tertentu bertahan harus saling menyusul satu sama lain, ada berapa
banyak cara yang mungkin? Bila 2 orang tertentu tidak mau saling
menyusul langsung, berapa banyak cara yang mungkin?
Jawab :
a) 6! = 720
b) 3!x4! = 144 (3! merupakan banyak cara 3 orang tersebut diurutkan
sedangkan 4! merupakan banyak cara 6 orang mengantri dimana 3
orang dianggap sebagai 1 kelompok (jadi ada 4 kelompok))
c) Banyak cara antrian semuanya = 720
Banyak cara jika 2 orang mau saling menyusul langsung = 2!x5! =
240
Jadi banyak cara jika 2 orang tidak mau saling menyusul langsung =
720 – 240 = 480
15. C(n,4) = 35. Tentukan nilai n2!
Jawab :

C(n,4) = ( )
( )( )( )( )
35 = ( )

35 x 4! = n(n-1)(n-2)(n-3)
35 x 24 = n4 – 6n3 + 11n2 – 6

28 RINJANI_STIS
n4 – 6n3 + 11n2 – 846 = 0
n=7
n2 = 49
16. Di antara 10 orang mahasiswa Teknik Informatika Angkatan 2002,
berapa banyak cara membentuk sebuah perwakilan beranggotakan 5 orang
sedemikian sehingga:
a. mahasiswa bernama A selalu termasuk di dalamnya;
b. mahasiswa bernama A tidak termasuk di dalamnya;
c. mahasiswa bernama A selalu termasuk di dalamnya, tetapi B tidak;
d. mahasiswa bernama B selalu termasuk di dalamnya, tetapi A tidak;
e. mahasiswa bernama A dan B termasuk di dalamnya;
f. setidaknya salah satu dari mahasiswa yang bernama A atau B
termasuk di dalamnya.
Jawab :
a. C(9, 4) = 126 cara.
b. C(9, 5) = 126 cara.
c. C(8, 4) = 70 cara.
d. C(8, 4) = 70 cara.
e. C(8, 3) = 56 cara.
17. Ada 5 orang mahasiswa jurusan Informatika dan 7 orang
mahasiswa jurusan Elektro. Berapa banyak cara membentuk panitia yang
terdiri dari 4 orang jika:
a. tidak ada batasan jurusan
b. semua anggota panitia harus dari jurusan Matematika
c. semua anggota panitia harus dari jurusan Informatika
d. semua anggota panitia harus dari jurusan yang sama
e. 2 orang mahasiswa per jurusan harus mewakili

29 RINJANI_STIS
Jawab :
a. C(12,4) = 495
b. C(5,4)xC(7,0) = 5
c. C(7,4)xC(5,0) = 35
d. C(5,4)xC(7,0) + C(7,4)xC(5,0) = 5+35 = 40
e. C(5,2)xC(7,2) = 210
18. Berapa banyak cara membentuk sebuah panitia beranggotakan 5
orang yang dipilih dari 7 orang pria dan 5 orang wanita jika di dalam
panitia tersebut paling sedikit beranggotakan 2 orang wanita?
Jawab:
Jika mengandung 2 orang wanita = C(7,3) x C(5,2) = 350 cara
Jika mengandung 3 orang wanita = C(7,2) x C(5,3) = 210 cara
Jika mengandung 4 orang wanita = C(7,1) x C(5,4) = 35 cara
Jika semuanya wanita = C(7,0) x C(5,5) = 1
Total semuanya = 596 cara
19. Sebuah perusahaan membutuhkan karyawan yg terdiri dari 5 putra
dan 3 putri. Jika terdapat 15 pelamar, 9 diantaranya putra. Tentukan
banyaknya cara menyeleksi karyawan!
Jawab :
Pelamar putra = 9 dan pelamar putri = 6
Banyak cara menyeleksi = C(9,5) x C(6,3) = 2520
20. Ada 10 soal di dalam ujian akhir Matematika Diskrit. Berapa
banyak cara pemberian nilai (bilangan bulat) pada setiap soal jika jumlah
nilai keseluruhan soal adalah 100 dan setiap soal mempunyai nilai paling
sedikit 5. Jawab dalam notasi kombinasi. (contoh soal kombinasi dengan
perulangan)

30 RINJANI_STIS
Jawab :

Andaikan kita tidak menghitung lagi nilai minimal masing-masing soal

5 x 10 = 50

100 – 50 = 50

Jadi sekarang ada nilai sejumlah 50 yang harus didistribusikan ke 10 soal

n = 10, r = 50, maka banyak cara pemberian nilai adalah:

C(10+50-1, 50) = C(59, 50) =

21. Berapa banyak solusi bilangan bulat dari x1 + x2 + x3 = 11 jika x1 > 1, x2 


4, dan x3 = 1. (contoh soal kombinasi dengan perulangan)

Jawab :

Nilai x3 = 1, maka x1 + x2 = 10

Nilai x1 minimum 2, sisa yang belum dibagikan = 10 – 2 = 8

Nilai x2 maksimum 4

 Jika nilai x2 ≥ 0 (x2 minimum 0), maka ada 8 nilai lagi yang harus
didistribusikan ke x1 dan x2
n = 2, r = 8
C(2 + 8 – 1, 8) = C(9, 8) = 9
 Jika nilai x2 ≥ 5 (x2 minimum 5), maka ada 8 – 5 = 3 nilai lagi yang
harus didistribusikan ke x1 dan x2
n = 2, r = 3
C(2 + 3 – 1, 3) = C(4, 3) = 4
 Jadi jika x2  4, jumlah solusi bilangan bulat yang mungkin adalah 9 –
4 = 5 kemungkinan

31 RINJANI_STIS
TEOREMA BINOMIAL DAN MULTINOMIAL

1. BINOMIAL

Rumus Binomial untuk n bilangan positif:

( a+b )n = ( ) ( ) ( ) ( )

( a+b )n = ∑ ( )

Dengan koefisien binomial:

. /
( )

Contoh:

1. Ekspansikan ( a+b )5!


Jawab:
( a+b )5= ∑ ( )

=( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
= a5 + 5a4b + 10a3b + 10a2b3 + 5ab4 + b5

2. Jabarkan ( 3x – 2 )3!
Jawab:
Misal: a = 3x b = -2
( a+b )3 = ( ) ( ) ( ) ( )
= a3 + 3a2 b + 3ab2 + b3
= 3x3 + 3(3x)2(-2) + 3(3x)(-2)2 + (-2)3
= 3x3 + 27x2(-2) + 9x.4 – 8
= 3x3 – 54x2 + 36x -8
32 RINJANI_STIS
Untuk menentukan suku yang memuat pangkat tertentu dari suatu
persamaan ( x+y )n terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk suku umum
( ) , di mana i merupakan pangkat dari suku yang dicari.

Contoh:
1. Tentukan suku yang memuat x10 dari ( 2x2-y3 )8 !
Jawab:
Suku umum: ( )( ) ( )

=( ) ( )

=( ) ( )

= -1792x10y9
Untuk mencari nilai i:
x16-2i = x10
16-2i = 10
2i = 6
i=3
Jadi suku yang memuat x10 adalah -1792x10y9.

Identitas & Segitiga Pascal

( ) . / . /

n & k bilangan bulat positif

33 RINJANI_STIS
Bukti:

( ) . / . /

( )
( ) ( ) ( ) ( )

( )
=( ) ( ) ( )( )

( )
=( ) ( )

( )
= ( )

( )
=( )

( )
=( )
( terbukti )

Rumus Binomial dengan n negative atau pecahan

( ) ( )( )
( )
( )( ) ( )

Contoh:
1. Ekspansikan (2 - 3x)4 sampai 4 suku!
Jawab:
( )( )( ) ( )
( ) ( ) ( )( ) ( )

( )( )( )( ) ( )

34 RINJANI_STIS
2. MULTINOMIAL

Suku umum dari multinomial (a1+a2+a3+…+ai)n untuk n positif adalah:

( )

Contoh:
Carilah suku yang memuat x11 dan y4 dari (2x3-3xy2+z2)6!
Jawab:

( )( ) ( ) ( )

Mencari nilai a: Mencari nilai b:


x3a .xb = x11 y2b = y4
3a+b = 11 2b = 4
3a+2 = 11 b=2
a=3
Mencari nilai c:
a+b+c = 6
3+2+c = 6
c=1
Jadi suku yang memuat x11 dan y4 adalah:

( )( )( )( )

= ( )

= 4320 x11y4z2

35 RINJANI_STIS
Suku umum dari (a+b+c+d+…)n untun n negative atau pecahan adalah:
( )( )( ) ( )

Di mana i merupakan bilangan bulat positif

36 RINJANI_STIS
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Ekspansikan (a+b)6 !
Jawab:
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )

2. Ekspansikan (x-2y)5 !
Jawab:
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( )( )

3. Berapakah suku keenam dari ekspansi ( ) !

Jawab:

( ) ( )( ) ( )( ) . / ( ). / ( )

( ). / ( ) ( ). / ( )

( ). / ( )

Suku keenamnya adalah: ( ) . / ( )

= 126(16x2)(- )

37 RINJANI_STIS
4. Berapakah koefisien suku yang mengandung x14 dari ekspansi
(x+2x3)10!
Jawab:
Suku umum: ( ) ( )

=( ) ( )
= 45x84x6
=180x14

Cara mencari nilai i: x10-i x3i= x14


10-i+3i = 14
2i = 4
i=2
Jadi koefisien x14 adalah 180.

5. Ekspansikan empat suku pertama dari (3a-2b)-2!


Jawab:
( )( ) ( ) ( )( )( ) ( )
( ) ( )
( )( )( )( ) ( )

6. Ekspansikan empat suku pertama dari ( ) !


Jawab:

. / . /( )
( ) ( )

38 RINJANI_STIS
7. Carilah koefisien x2 y3 z4 dari persamaan (ax-by+cz)9!
Jawab:

( )( ) ( ) ( )

Mencari nilai d: Mencari nilai e:


xd = x2 ye = y3
d=2 e=3

Mencari nilai f:

zf = z4

f=4

suku yang memuat x2 y3 z4 adalah:

( )( ) ( ) ( )

Jadi koefisiennya adalah:

( )

8. Carilah koefisien a3b3c dari persamaan (2a+b+3c)7!


Jawab:

( )( ) ( ) ( )

Mencari nilai d: Mencari nilai e:


ad = a3 be = b3
d=3 e=3

39 RINJANI_STIS
Mencari nilai f:

cf = c

f=1

suku yang memuat a3b3c adalah:

( )( ) ( ) ( )

Jadi koefisiennya adalah:

( )

9. Cari koefisien x3 dari persamaan (1-3x-2x2+6x3) !


Jawab:

. /. / ( )
( ) ( ) ( )

Jadi koefisiennya adalah:

. /. /. /
( ) ( )( )( )( ) ( )

40 RINJANI_STIS
10. ( √ ) ( √ )
Jawab:
=(( ) ( ) (√ ) ( ) (√ ) ( ) (√ ) ( )(√ ) )

(( ) ( ) ( √ ) ( ) ( √ ) ( ) ( √ ) ( )( √ ) )

√ √ (√ ) (√ )

41 RINJANI_STIS
TEORI HIMPUNAN, RELASI DAN FUNGSI

1. HIMPUNAN
 Definisi Himpunan
 Himpunan : Suatu kumpulan/gugusan dari sejumlah obyek
(kumpulan obyek yang berbeda).
 Secara umum himpunan dilambangkan  A, B, C, ...... Z (huruf
capital)
 Obyek dilambangkan  a, b, c, ..... z (disebut juga anggota,
elemen, atau unsur)
 Notasi : - p  A  p anggota A
- A  B  A himpunan bagian/subset dari B
- A  B  A proper subset dari B
- A = B  himpunan A sama dengan B
-     ingkaran/bukan anggota
 Anggota himpunan ditulis di dalam kurung kurawal {}
 Banyak anggota himpunan A: n(A)
 Penyajian Himpunan
 Mendaftar semua anggota  menuliskan setiap anggota dalam
kurung kurawal
misal A = {1,2,3,4,5}
 Notasi pembentuk himpunanmenuliskan sifat-sifat yang ada
pada semua anggota
misal B = {x  R | 0 < x < 6}

42 RINJANI_STIS
 Diagram Venn:

 Himpunan Universal dan Kosong


 Himpunan universal (semesta): himpunan semua obyek yang
dibicarakan
Notasi: S atau U
 Himpunan kosong: himpunan yang tidak mempunyai anggota
Notasi:  atau { }
 Contoh
U = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
A = {0,1,2,3,4}
B = {5,6,7,8,9 }
C = {0,1,2,3,4 }
Ø={}
 Himpunan Bagian (Subset)
 A himpunan bagian dari B jika dan hanya jika setiap anggota A
adalah anggota B.  Notasi: A  B  aA, aB
   A dan A  A, A adalah himpunan bagian tak sebenarnya
dari A.
 Jika A  B tetapi A  B, maka A adalah himpunan bagian
sebenarnya dari B.
 Untuk himpunan yang mempunyai n anggota, banyak himpunan
bagiannya adalah 2n.
 Himpunan Sama
 Himpunan A sama dengan himpunan B jika dan hanya jika
setiap anggota A adalah anggota B dan setiap anggota B adalah
anggota A.

43 RINJANI_STIS
 Notasi:
A = B  aA, aB dan bB, bA
atau
A = B  A  B dan B  A
 Himpunan yang Ekivalen
 Himpunan A ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika
banyak anggota A sama dengan banyak anggota B.
 Notasi: A  B  n(A) = n(B)
 Himpunan Saling Lepas
 Dua himpunan dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya
tidak memiliki anggota yang sama.
 Notasi: A  B
 Operasi pada Himpunan
 Gabungan (Union)  A  B = {x | x  A atau x  B}

 Irisan (Intersection)  A  B = {x | x  A dan x  B}

 Selisih  A – B = {x | x  A tetapi x  B}

 Komplemen  AC = {x | x  U tetapi x  A} = U – A

44 RINJANI_STIS
 Jumlah Anggota pada Operasi Himpunan
 Pada himpunan A dan B  n( A  B)  n( A)  n( B)  n( A  B)
 Pada himpunan A, B, dan C

 n( A  B  C )  n( A)  n( B)  n(C )  n( A  B)  n( A  C )
 n( B  C )  n ( A  B  C )

 Pada himpunan A, B, C, dan D


 n( A  B  C  D)  n( A)  n( B)  n(C )  n( D)  n( A  B)  n( A  C )
 n( A  D)  n( B  C )  n( B  D)  n(C  D)
 n( A  B  C )  n( A  B  D )  n( A  C  D )
 n( B  C  D )  n( A  B  C  D )

 Hukum-Hukum Himpunan
 Idempoten
AUA=A A∩A=A
 Komutatif
AUB=BUA A∩B=B∩A
 Asosiatif
(A U B) U C = A U (B U C)
(A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)
 Distributif
A U (B ∩ C) = (A U B) ∩ (A U C)
A ∩ (B U C) = (A ∩ B) U (A ∩ C)
 Hukum Identitas
AUØ=A A∩U=A
 Hukum null/dominasi
A∩Ø=Ø AUU= U
 Hukum komplemen
A U AC = U, A ∩ AC = Ø, UC = Ø, ØC = U

45 RINJANI_STIS
 Hukum Involusi
(AC)C = A
 Hukum De Morgan
(A U B)C = AC ∩ BC (A ∩ B)C = AC U BC

2. RELASI dan FUNGSI


 Definisi Relasi
 Relasi adalah suatu aturan yang menghubungkan anggota suatu
himpunan dengan anggota himpunan lain
 Contoh relasi

 Domain, Kodomain, Range

 Relasi dari A ke B: faktor dari


 Domain (daerah asal) = A = {2,3,4,7}
 Kodomain (daerah kawan) = B = {1,2,3,4,5,6}
 Range (daerah hasil) = himpunan semua anggota B yang
dipasangkan dengan anggota A = {2,3,4,6}
 Range  B

46 RINJANI_STIS
 Definisi Fungsi
 Fungsi adalah relasi khusus yang menghubungkan setiap anggota
suatu himpunan dengan tepat satu anggota himpunan lain.

f:AB
x  f(x)
Fungsi: xA,  yB  y = f(x)
x variabel bebas,
y bergantung pada x berdasarkan aturan tertentu
 Jenis-Jenis Fungsi
 Fungsi konstan, fungsi polinomial, fungsi rasional
 Fungsi genap, f(–x) = f(x) x
grafik fungsi simetris terhadap sumbu y
 Fungsi ganjil, f(–x) = –f(x) x
grafik fungsi simetris terhadap titik asal
 Fungsi nilai mutlak, 
Ingat definisi nilai mutlak

 Fungsi floor,
x 
= bilangan bulat terbesar yang lebih kecil dari atau sama
dengan x. 
 Operasi pada Fungsi
 Dua fungsi dapat ditambahkan, dikurangi, dikali, atau dibagi
 Misal terdapat 2 fungsi, f dan g
Domain f + g, f – g, f  g adalah irisan domain f dan g

47 RINJANI_STIS
Domain f/g adalah irisan domain f dan g dengan g  0
 Komposisi Fungsi
 Misal f : A → B dan g : B → C, maka h : A → C
disebut fungsi komposisi, dilambangkan dengan g ο f.

f g
x  f(x) g(f(x))
h

(g ο f)(x) = g(f(x))
(f ο g)(x) = f(g(x))
Domain f ο g adalah x yang merupakan domain g dimana g(x)
adalah domain f.

48 RINJANI_STIS
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Gambarkan sebuah diagram venn untuk menunjukkan himpunan


universal U dan himpunan-himpunan bagian A serta B jika:
U = {1,2,3,4,5,6,7,8 }
A = {2,3,5,7}
B = {1,3,4,7,8 }
Kemudian selesaikan:
(a) A – B (d) A U B (g) U – (A U B)
(b) B – A (e) A ∩ BC (h) A ∩ (A U B)
(c) A ∩ B (f) B ∩ (AC)C (i) A U (A ∩ B)
Jawab:
a. {2,5}
b. {1,4,8}
c. {3,7}
d. {1,2,3,4,5,7,8}
e. {2,5}
f. {3,7}  huk. Involusi
g. {6}
h. {2,3,5,7}
i. {2,3,5,7}
2. Berapa banyak bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 3
atau 5?
Jawab:
Seperti yang telah kita ketahui bahwa bilangan bulat adalah semua
bilangan dari -∞ sampai dengan ∞.
Jadi A={3,6,9,12,15,…99}  himpunan yang habis dibagi 3
(kelipatannya)

49 RINJANI_STIS
B={5,10,15,20,…100}  himpunan yang habis dibagi 5
(kelipatannya)
U= {1,2,3,4,5,…100}  himpunan semesta
Karena yang diminta adalah bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis
dibagi 3 atau 5  A  B = {x | x  A atau x  B}

3. Dari 120 mahasiswa, 100 orang mengambil paling sedikit satu mata
kuliah pilihan, yaitu QC (quality kontrol), LP (linear programming),
dan RA (regression analysis). Diketahui: 65 orang mengambil QC, 45
orang mengambil LP, 42 orang mengambil RA, 20 orang mengambil
QC dan LP, 25 orang mengambil QC dan RA, dan 15 orang
mengambil LP dan RA. Berapa mahasiswa yang mengambil 3 mata
kuliah sekaligus?
Dik: U = 120 (himpunan semesta) ≥ 1 mata kuliah = 100
QC= 65 LP=45 RA=42
QC+LP=20 QC+RA=25 LP+RA=15
Dit: Banyaknya orang yang mengambil 3 mata kuliah?
Misalkan dengan X=QC+LP+RA
Jawab: QC=65 LP=45 RA=42
QC=65 - (45-X) LP=45- (35-X) RA=42- (40-X)
QC=20+X LP=10+X RA=2+X

Ada 100 orang yang mengambil paling sedikit 1 mata kuliah ada 20 org
ygan tidak mengambil mata kuliah apapun.
U =(20+X) + (10+X) + (2+X) + (20-X) + (25-X) + (15-
X) + X +20
120 =92+X+20
120 =112+X
120-112= X  X=8
50 RINJANI_STIS
4. Sebuah kelompok penelitian membagi penelitian dalam 4 bidang.
Dari 100 orang anggota kelompok, 30 orang meneliti bidang 1, 20
orang bidang 2, bidang 3 dan 4 masing-masing 25 orang. Ada 10
orang masing-masing meneliti 2 bidang. Sebanyak 5 orang masing-
masing meneliti 3 bidang. Ada 2 orang yang meneliti keempat bidang.
Berapa orang yang berpartisipasi dalam penelitian? Berapa orang
yang meneliti bidang 1 saja?
Dik: U = 100 (himpunan semesta)
X = 10 (meneliti 2 bidang)  masing2x

A = 30 (meneliti bidang 1)

Y = 5 (meneliti 3 bidang) masing2x

B = 20 (meneliti bidang 2)

Z = 2 (meneliti 4 bidang) masing2x

C = 25 (meneliti bidang 3)

D = 25 (meneliti bidang 4)

Dit:Banyaknya orang yang berpartisipasi dalam penelitian?

Banyaknya org yg meneliti bidang 1 saja?

Jawab:
 untuk menghitung banyaknya orang yang berpartisipasi dalam
penelitian, bisa dilihat dari diagram venn yang digambar, jawabannya ialah
62 orang.

untuk menemukan banyaknya orang yang meneliti bidang 1 saja, juga


bisa dilihat dari diagram venn yang digambar, jawabannya ialah 15 orang.

51 RINJANI_STIS
5. P adalah himpunan bilangan genap yang kurang dari 25.
a. Sebutkan anggota-anggota dari P dalam tanda kurung kurawal.
b. Nyatakan P dengan notasi pembentuk himpunan.
c. Tentukan n(P).

Jawab:

a. P = {2,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22,24}
b. P = {x|x<25, x bilangan genap}
c. n (P) =12.
6. Diantara himpunan-himpunan berikut, manakah yang merupakan
himpunan kosong?
a. himpunan bilangan genap di antara 6 dan 8.
b. himpunan bilangan prima diantara 13 dan 19.
c. himpunan bilangan cacah yanh kurang dari 0.
d. himpunan nama bulan yang berjumlah 32 hari.

Jawab:

a. Himpunan bilangan genap diantara 6 dan 8.


Urutan bilangan genap = 2,4,6,8,10,...
Diantara 6 dan 8 tidak terdapat bilangan genap melainkan angka7
yaitu bilangan ganjil. Jadi himpunan tersebut adalah himpunan
kosong.
b. Himpunan bilangan prima diantara 13 dan 19.
Urutan bilangan antara 13 dan 19.
Urutan bilangan antara 13 dan 19 adalah 14,15,16,17,18.
Angka 17 merupakan bilangan prima. Jadi,himpunan bilangan
prima diantara 13 dan 19 adalah{17}, bukan himpunan kosong.

52 RINJANI_STIS
c. Himpunan bilangan cacah yang kurang dari 0.
Bilangan cacah yang terkecil adalah 0. Tidak ada bilangan cacah
yang kurang dari 0. Jadi, himpunan bilangan cacah yang kurang
dari 0 merupakan himpunan kosong.
d. Himpunan nama bulan yang berjumlah hari 32.
Jumlah hari dalam sebulan adalah 28,28,30, atau 31. Tidak ada
bulan yang memiliki jumlah hari 32.Jadi, himpunan nama bulan
yang berjumlah 32 hari merupakan himpunan kosong.
7. Diketahui P = {a,b,c,d,e}. Tentukan himpunan bagian dari P yang
memiliki:
a. 2 anggota
b. 3 anggota
c. 4 anggota

Jawab:

a. Himpuanan bagian yang terdiri atas 2 anggota:


{a,b},{a,c},{a,d},{a,e},{b,c},{b,d},{b,e},{c,d},{c,e},{d,e}.
Himpunan bagian yang memiliki 2 anggota ada 10 buah.
b. Himpunan bagian yang terdiri dari 3 anggota:
{a,b,c},{a,b,d},{a,b,e},{a,c,d},{a,c,e},{a,d,e},{b,c,d},{b,c,e},{b,d,
e},{c,d,e}.
Himpunan bagian yang memiliki 3 anggota ada 10 buah.
c. Himpunan bagian yang terdiri dari 4 anggota:
{a,b,c,d},{a,b,c,e},{a,b,d,e},{a,c,d,e},{b,c,d,e}
Himpunan bagian yang memiliki 4 anggota ada 5 buah.
8. Misal f(x) = 1 – x2 ,
tentukan f(1), f(–5), f(2x), f(1+h)

53 RINJANI_STIS
Jawab:
f(1) = 1 – (1)2 = 0
f(-5) = 1 – (-5)2 = -24
f(2x) = 1- (2x)2 =1 – 4x2
f(1+h) = 1 – (1+h)2 =1 – (1+2h+h2) = -h2-2h
9. Diketahui bahwa
1 
 , x3 x 1 , x1
f  x   
  
 x dan g  x   
2x , x3 

3 , x1

Tentukan
a. f(–4) b. f(4) c. f(t2+5)
d. g(0) e. g(–1) f. g(–3)
Jawab:
a. f(-4) = 1/x = -1/x
b. f(4) = 2x = 8
c. f(t2+ 5) = 2x = 2 (t2+ 5) = 2t2+ 10
d. g(0) = √ =1
e. g(-1) = √ =0
f. g(-3) = 3
10. Tentukan domain dan range dari fungsi berikut
x2  9
a. f  x   x 2 c. f x   e. f x  
5
x 3 3  cos 2 x
x2 1
b. f x   d. f x   2
1
x 3 x 1

Jawab:

a. D= {x |x  R} R={f(x)| f(x) ≥ 0, f(x)  R}


b. D={x |x > 3, x ≠ 3, x  R} R={f(x) | f(x) ≠ 0, f(x)  R}
c. D= {x | x > 0, x ≠ √ , x  R} R={f(x) | f(x) > 0, f(x)  R}
d. D={ x | x  R} R={f(x) | f(x) > 0, f(x)  R}
e. D={x | x  R} R={f(x) | f(x) > 0, f(x)  R}
54 RINJANI_STIS
11. Bentuk berikut merupakan fungsi atau tidak?

a. f x   x 3  1 c. xy  y  x  1, x  1
b. x  2 y  1 d. x 2  y 2  1

Jawab:

a. Fungsi
b. Fungsi
c. Fungsi
d. Tidak
12. Tentukan fungsi berikut genap, ganjil atau tidak keduanya
x3
a. f  x   c. h  x    625 x 4
8
x
b. g  x  d. f  t  t 3
x 2 1

Jawab:

a. Fungsi ganjil
b. Fungsi ganjil
c. Fungsi genap
d. Fungsi nilai mutlak (tidak keduanya)
13. Misal f  x   x  7 dan g  x  
2
,
x
tentukan
a. f + g, f – g, f  g, f2, f/g
b. g  f dan domainnya
c. f  g dan domainnya
d. g(f(9)) dan f(g(1))

55 RINJANI_STIS
Jawab:

a. f + g = √

f–g=√

f×g=√

f /g=√

b. g o f = g (f(x)) =

D={x | x ≥ 0, x ≠ -7, x  R}

c. f o g = f(g(x)) = √

D={x | x > 0, x ≠ 0, x  R}
14. Tentukan f(g(x)) dan g(f(x)) dari

a. f  x   x3 dan g  x  
1
3
x
b. f  x   x 2 dan g  x  
1
1 x x

Jawab:

a. f(g(x)) = ( )3 = 1/x

g(f(x)) = = 1/x

b. f(g(x)) = ( =(
) )

( )
g(f(x)) = =
( )

56 RINJANI_STIS
LIMIT DAN KONTINUITAS

1. LIMIT

Limit fungsi di satu titik dan limit fungsi di tak hingga merupakan
konsep dasar dalam kalkulus diferensial dan integral yang digunakan
secara intensif. Konsep esensial dan strategis dalam kalkulus seperti,
turunan, integral tentu, dan integral tak wajar dikonstruksi dengan
menggunakan konsep ini. Untuk dapat memahami konsep limit fungsi
diperlukan pengetahuan tentang nilai mutlak sebagai ukuran jarak pada
garis bilangan, pertaksamaan sebagai ukuran kedekatan dan berbagai sifat
tentang fungsi real sebagai obyeknya.

.
- Dari grafik tersebut, jika x cukup dekat tapi berbeda dengan a maka
nilai f(x) mendekati L.
- Ditulis : ( )=L
- Dibaca: limit f(x) untuk x di sekitar a adalah L.
- ( ) = L berarti bahwa untuk tiap ε > 0 yang diberikan
(betapun kecilnya), terdapat δ > 0 yang berpadanan sedemikian
sehingga | ( ) | asalkan bahwa | | ; yakni,
| | | ( ) |

57 RINJANI_STIS
Contoh :
( ) = -1
Penyelesaian :
Ambil ε < 0, pilih δ > 0 ϶
| | |( ) ( )|

Pandang pertidaksamaan di sebelah kanan


|( ) | =| |
=| ( )|
= | || |
tulis | |

Pilih δ, yaitu δ =

Bukti resmi :
Ambil ε > 0, pilih δ = , maka | | mengakibatkan

|( ) |=| |=| ( )|
=2| |
Jadi, ( ) = -1

Menyelesaikan Limit
1. Jika f(x) terdefinisi di x = c, substitusi x = c ke f(x).
2. Jika f(x) tidak terdefinisi di x = c
a. f(x) rasional
faktorkan f(x), sederhanakan, kemudian substitusi
b. f(x) bentuk akar
rasionalkan kemudian substitusi

58 RINJANI_STIS
Contoh :
(x2 + 3x – 5) = (4)2 + 3(4) – 5
= 16 +12 – 5
= 23
Limit–Limit Sepihak
Bilamana suatu fungsi mempunyai lompatan. Maka limitnya tidak
ada pada setiap lompatan. x → a+ artinya x mendekati a dari kanan,
sebaliknya x → a- artinya x mendekati a dari kiri.
Definisi (limit kanan)
( ) = L berarti bilamana x dekat tetapi pada sebelah kanan a,
maka f(x) dekat ke L.
( ) = L berarti ε > 0, >0϶
| ( ) |
Definisi (limit kiri)
( ) = L berarti bilamana x dekat tetapi pada sebelah kiri a, maka
f(x) dekat ke L.
( ) = L berarti ε > 0, >0϶
| ( ) |
Theorema Limit Utama
Andaikan n bilangan bulat positif, k konstanta, f dan g fungsi yang
mempunyai limit di c, maka :
1.
2.
3. ( ) ( )
4. , ( ) ( )- ( ) ( )
5. , ( ) ( )- = ( ) ( )
6. , ( ) ( )- = ( ) ( )
( ) ( )
7. = , asalkan ( )
( ) ( )

59 RINJANI_STIS
8. ( ( ))n = ( ( ))n

9. √ ( )= √ ( ) , asalkan ( ) bilamana n genap

Theorema Substitusi
Jika f suatu fungsi polinom atau fungsi rasional, maka
( ) ( )

Asalkan dalam kasus fungsi rasional penyebut di c tidak nol


Theorema Apit
Andaikan f, g dan h adalah fungsi-fungsi yang memenuhi f(x) g(x)
h(x) untuk semua x dekat c, kecuali mungkin di c.
Jika ( ) ( ) , maka ( )

Limit Fungsi Trigonometri


bilangan real di dalam domain fungsi,
1.

2.

3.

4.

5.

6.

Limit Trigonometri Khusus

1.

2.

60 RINJANI_STIS
Limit di Tak Berhingga
1. Limit x → ∞
Misalkan f didefinisikan di [c, ∞)
Dikatakan ( )

Jika | ( ) |
2. Limit x → -∞
Misalkan f didefinisikan di (-∞,c]
Dikatakan ( )

Jika | ( ) |

2. KEKONTINUAN
Misal f terdefinisi pada suatu selang terbuka yang mengandung c. f kontinu
di c jika ( ) ( )

Syarat f(x) kontinu di titik c


1. f(c) ada atau f(x) terdefinisi pada x=c
2. ( ) ada

3. ( ) ( )

Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka f(x) tidak kontinu di x=c dan
dikatakan f diskontinu di c. cirri fungsi diskontinu : adanya loncatan pada
grafik fungsi.
Terdapat 3 jenis diskontinuitas :
1. Tak hingga di c jika limitnya (kiri dan kanan) tak hingga;
2. Loncat berhingga di c jika limit kiri dan kanannya berhingga namun
tak sama;
3. Dapat dihapuskan/dihilangkan di c jika nilai fungsi dan limitya ada,
tetapi tidak sama

61 RINJANI_STIS
Teorema Kekontinuan
1. Fungsi polinom kontinu di setiap .
2. Fungsi rasional kontinu di setiap di dalam domainnya.
3. Fungsi nilai mutlak kontinu di setiap .
4. Jika n ganjil, fungsi akar-n kontinu di setiap .
5. Jika n genap, fungsi akar-n kontinu di setiap , .
6. Jika f dan g kontinu di c, maka kf, f+g, f-g, f.g, f/g(dengan g(c) 0),
dan √ (dengan f(c) > 0 jika n genap), juga kontinu.
7. Fungsi sinus dan kosinus kontinu di setiap .

Teorema Fungsi Komposit


Jika ( ( )) ( ( )) ( )

Khususnya, jika g kontinu di c dan f kontinu di g (c), maka fungsi


komposit f○g kontinu di c.

Kekontinuan pada Selang


Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada selang buka (a,b) jika f kontinu di
setiap titik (a,b). f kontinu pada selang tutup [a,b] jika f kontinu pada (a,b),
kontinu kanan di a dan kontinu kiri di b.
62 RINJANI_STIS
Dengan kata lain,
1. Fungsi f dikatakan kontinu kiri di c jika ( ) ( )

2. Fungsi f dikatakan kontinu kanan di c jika ( ) ( )

Teorema Nilai Antara


Misalkan f kontinu pada [a,b] dan W suatu bilangan antara f(a) dan f(b).
Jika f kontinu pada [a,b] c di antara a dan b ϶ f(c) = W.

63 RINJANI_STIS
SOAL DAN PEMBAHASAN

( )( )
1. = = (x2+2x+4) = 12
( )

2. = = =

( ) ( )
3. =- =- = -1
( )

64 RINJANI_STIS
TURUNAN

1. Definisi Turunan (Derivative)


Turunan fungsi f adalah fungsi lain f’ (dibaca “f aksen”) yang nilainya
pada sebarang bilangan c adalah

( ) ( )
( )

asalkan limit ini ada.

2. Aturan Pencarian Turunan


a. Aturan Fungsi Konstanta
Jika ( ) dengan suatu konstanta maka untuk sembarang ,
( ) .
b. Aturan Fungsi Identitas
Jika ( ) , maka ( )
c. Aturan Pangkat
Jika ( ) , dengan bilangan-bilangan bulat positif, maka
( )
d. Aturan Kelipatan Konstanta
Jika adalah suatu konstanta dan suatu fungsi yang terdiferensiasi,
maka ( )( ) ( )
e. Aturan Jumlah
Jika dan fungsi fungsi yang terdiferensialkan, maka (
)( ) ( ) ( )
f. Aturan Selisih
Jika dan fungsi fungsi yang terdiferensialkan, maka (
)( ) ( ) ( )

65 RINJANI_STIS
g. Aturan Hasil Kali
Andaikan dan fungsi fungsi yang terdiferensialkan, maka
( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )
h. Aturan Hasil Bagi
Andaikan dan fungsi fungsi yang terdiferensialkan dengan
( ) . Maka
( ) ( ) ( ) ( )
( )( )
( )
3. Turunan Sinus dan Cosinus
Jika ( ) , maka ( )
Jika ( ) , maka ( )
Jika ( ) , maka ( )
Jika ( ) , maka ( )
Jika ( ) , maka ( )
Jika ( ) , maka ( )

4. Hukum Rantai (Chain Role)


Andaikan ( ) dan ( ) menentukan fungsi komposit
( ( )) ( )( ). Jika terdiferensialkan di dan
terdiferensialkan di ( ), maka terdiferensialkan di dan
( )( ) ( ( )) ( )
Andaikan ( ) dan ( ). Dalam notasi Leibniz, Aturan Rantai
mengambil bentuk yang sangat anggun.

5. Diferensiasi Fungsi Implisit


Suatu persamaan ( ) , pada jangkau terbatas dari variabel-variabel
tertentu, dikatakan mandefinisikan sebagai fungsi secara implisit.

66 RINJANI_STIS
Contoh 1:
a) Persamaan , dengan , mendefinisikan fungsi

b) Persamaan mendefinisikan fungsi √

jika | | dan dan fungsi √ jika | | dan

. Perhatikan bahwa elipsnya harus dianggap terdiri dari dua busur


yang bertemu di titik-titik (-3,0) dan (3,0).

Turunan dapat diperoleh lewat salah satu cara berikut ini:

a) Jika mungkin, pecahkan dan diferensiasi terhadap . Untuk


persamaan-persamaan yang sangat sederhana, cara ini dapat diabaikan.
b) Dengan memikirkan sebagai fungsi , diferensiasi fungsi yang
diketahui terhadap dan cari dari hubungan yang diperoleh. Proses
diferensiasi ini dikenal sebagai diferensiasi implisit.

Contoh 2:

a) Cari , bila diketahui .

Kita mempunyai ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( ) atau ; maka .

b) Cari , jika √ , bila diketahui

Kita mempunyai ( ) ( ) ( )

dan .

Jika √ , ⁄ . Di titik (√ ⁄ ) pada busur atas elips,

√ ⁄ dan di titik (√ ⁄ ) pada busur bawah √ ⁄ .

67 RINJANI_STIS
6. Turunan Ordo yang lebih tinggi
Diketahui sebuah fungsi ( ) maka
( )
Turunan pertama ( )
( )
Turunan kedua ( )
( )
Turunan ketiga ( )
( )
Turunan ke-n ( )

68 RINJANI_STIS
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Buktikan (a) ( ) , dimana c adalah sembarang konstanta;

(b) ( ) ; (c) ( ) , dimana c adalah sembarang konstanta;

(d) ( ) , jika n adalah bilangan bulat positif.

Jawab:
( ) ( )
Karena ( )

(a) ( )
( ) ( )
(b) ( )
( ) ( )
(c) ( )

(d)
( )
( )

( )
{ ( ) ( ) }

( )
( )

2. Misalkan u dan v fungsi-fungsi x yang dapat dideferensiasi. Buktikan:

(a) ( ) ( ) ( ); (b) ( ) ( ) ( );

( ) ( )
(c) . / ,

69 RINJANI_STIS
Jawab:
(a) Ambil ( ) ( ) ( ) maka
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( )

Dengan mengambil limit jika ( ) ( ) ( )

( )

(b) Ambil ( ) ( ) ( ) maka


( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

, ( ) ( ) ( ) ( )- , ( ) ( ) ( ) ( )-

( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )

dan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ).

( )
(c) Ambil ( ) ; maka
( )

( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
* ( ) ( )+

, ( ) ( ) ( ) ( )- , ( ) ( ) ( ) ( )-
* ( ) ( )+
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
dan ( ) . / .
* ( )+

70 RINJANI_STIS
Dalam soal 3-21, cari turunan pertama.

3.
Jawab:

( ) ( ) ( ) ( ) ( )

4.

Jawab:

( )

⁄ ⁄ ⁄
5.
Jawab:

⁄ ⁄ ⁄
( ) ( ) ( )

6. ⁄ ⁄ ⁄ ⁄

Jawab:

( ) ( ) ( ) ( )

71 RINJANI_STIS
7. √

Jawab:
⁄ ⁄
( ) ( )( ) ⁄ ⁄
( ) ( )( )

√ √

8. ( )
Jawab:

( ) ( ) ( )

9. ( )

Jawab:

, ( ) - ( )( ) ( )

( )( ) ( )
( )

10. ( ) √
Jawab:

( ) ( ) ( )


( ) ( )

72 RINJANI_STIS
11. ( ) ( )
Jawab:

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( ) (

) ( )

( ) ( ) ( ) ( )
( )( ) ( )

12.

Jawab:

( ) ( ) ( ) ( )
( )

( )( ) ( )( )
( ) ( )

13.

Jawab:
⁄ ⁄
( ) ( ) ( )

⁄ ⁄
( ) ( ) ( ) ( )

⁄ ⁄ ⁄
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ⁄

( )
( ) ⁄

73 RINJANI_STIS
√( )

14.
Jawab:

( ) ( )

15.
Jawab:

( )

16.
Jawab:

( )

17. ( )
Jawab:

( ) ( ) ( )

18. √
Jawab:
⁄ ⁄ ⁄ ⁄ ⁄ ⁄

√ √

74 RINJANI_STIS
19. √
Jawab:

( ) ( )


( ) √

20. ( )
Jawab:

( ) ( ) ( )

21. ( )

Jawab:

( ) ( )
( )

22. Cari , bila diketahui √

Jawab:
⁄ ⁄
( ) ( ) ( ) , dan
√ ⁄

23. Cari , bila diketahui dan √

Jawab:

( )
dan ( ) ⁄

75 RINJANI_STIS
maka ( ) ( )

24. Sebuah titik bergerak sepanjang kurva sehingga

√ di mana t adalah waktu. Dengan laju berapakah y berubah

ketika t=4?
Jawab:
Kita harus mencari harga ⁄ ketika .
( )
( ) ,
√ √
( )
Ketika , √ dan per satuan waktu.

25. Tunjukkan bahwa fungsi ( ) mempunyai


turunan semua tingkat pada
Jawab:
( ) dan ( )
( ) dan ( )
( ) dan ( )
Semua turunan tingkat yang lebih tinggi identik 0.

26. Selidiki turunan berurutan dari ( ) saat .


Jawab:

( ) dan ( )

( ) ⁄ dan ( ) tidak ada.

76 RINJANI_STIS
( )
27. Diketahui ( ) ( ) cari ( ).

Jawab:
Kita peroleh
( ) ( )( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )( )( ) ( ) ( )
( ) ( )( )( ) ( ) ( )
( )( ( )
yang mengakibatkan ) ( ) .

Dalam soal 28-32, cari turunan-turunan yang diminta.

28.
Jawab:

( )

29. ( )
Jawab:
( ) ( ) ( ) ( )
, ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) -
( ) ( ) ( )

30. ( )
Jawab:
( )
( )( ) dan ( )

77 RINJANI_STIS
31.
Jawab:
dan ( )⁄( )
( )

( )⁄ ( )

32. Cari ( ⁄ ) ( ⁄ ) ( ⁄ ) jika diketahui ( )

Jawab:
( )
( )

( ⁄ ) (√ ⁄ )( )

( ) ( )
( )
( )
( ⁄ ) ( √ ⁄ ) (√ ⁄ )( ) √

( ) ( )

( ⁄ ) ( ) ( )

78 RINJANI_STIS
APLIKASI TURUNAN

 Maksimum dan Minimum


Definisi:
Andai kan S, daerah asal f, memeuat titik c. kita katakan bahwa:
i. f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c)≥f(x) untuk semua x
di S;
ii. f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c)≤f(x) untuk semua x
di S;
iii. f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum
atau minimum.

Titik kritis
Definisi:
Misalkan f terdefinisi pada selang I, c € I. c adalah titik kritis jika
merupakan:
i. titik ujung dari I, atau
ii. titik stasioner dari f, yaitu f’(c)=0, atau
iii. titik singular dari f, yaitu f’(c)tidak ada
 Kemonotonan dan Kecekungan
 Kemonotonan Grafik Fungsi:
Misalkan f fungsi yang terdefinisi pada interval I.
 f disebut monoton naik pada I bila x1 < x2 = f(x1) < f(x2)
 f disebut monoton turun pada I bila x1 < x2 = f(x1) > f(x2)
 f monoton tak turun pada I bila x1 < x2 = f(x1) ≤ f(x2)
 f monoton tak naik pada I bila x1 < x2 = f(x1) ≥ f(x2)

79 RINJANI_STIS
Teori kemonotonan:

 Bila f’(x)>0 pada setiap x di interval I maka f naik


 Bila f’(x)<0 pada setiap x di interval I maka f turun

 Kecekungan dan Titik Balik/Belok:


Misalkan f fungsi yang terdiferensialkan pada interval I yang memuat c.
 f disebut cekung ke atas bila f monoton naik.
 f disebut cekung ke bawah bila f monoton turun.
 Titik c disebut titik balik/belok bila terjadi perubahan
kecekungan di kiri dan kanan c.

Pengujian kecekungan:

 Bila f”(x)> 0 maka f cekung ke atas.


 Bila f”(x)<0 maka f cekung ke bawah.

 Titik belok
Misalkan fkontinu di c
Titik (c,f(c)) disebut titik belok dari kurva f jika kurva f berubah
kecekungan pada titik c (cekung ke atas pada satu sisi dan cekung ke
bawah pada sisi lainnya dari c)

80 RINJANI_STIS
 Maksimum dan Minimum Lokal

Definisi

Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c. Kita katakan bahwa:

(i) f(c) nilai maksimum lokal f jika terdapat selang (a,b) yang memuat c
sedemikian sehingga f(c) adalah nilai maksimum f pada (a ,b) ∩ S;

(ii) f(c) nilai minimum lokal f jika terdapat selang (a,b) yang memuat c
sedemikian sehingga f(c) adalah nilai minimum f pada (a,b) ∩ S;

(iii) f(c) nilai ekstrim lokal f jika ia berupa nilai maksimum lokal atau
minimum lokal.

 Teorema A

(Uji Turunan Pertama untuk Ekstrim Lokal). Andaikan f kontinu


pada selang terbuka (a,b) yang memuat titik kritis c.

(i) Jika f’(x) > 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f’(x) < 0 untuk semua
x dalam (c,b), maka f(c) adalah niai maksimum lokal f.

(ii) Jika f’(x) < 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f’(x) > 0 untuk
semua x dalam (c,b), maka f(c) adalah niai minimum lokal f.

(iii) Jika f’(x) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c) bukan
nilai ekstrim lokal f.

81 RINJANI_STIS
 Teorema B

(Uji Turunan Kedua Untuk Ekstrim Lokal). Andaikan f’ dan f “ ada


pada setiap titik dalam selang terbuka (a,b) yang memuat c,dan
andaikan f’(c)=0.

(i) Jika f “ (c) < 0, f(c) adalah nilai maksimum lokal f.

(ii) Jika f “ (c) > 0, f(c) adalah nilai minimum lokal f.

82 RINJANI_STIS
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi berikut :

f(x) = -2x3 + 3x2 + 1 pada [-1,2]

Jawab:

 Turunan f adalah f ’(x) = -6x2 + 6x = 6x(1 – x).

Jadi titik stasionernya adalah 0 dan 1,

 Sedangkan titik singularnya tidak ada.


 Dengan demikian terdapat 4 titik kritis, yakni -1, 0, 1, dan 2 (dua titik
ujung selang dan dua titik stasioner).
 Sekarang bandingkan nilai f di titik-titik kritis tersebut:

f(-1) = 6, f(0) = 1, f(1) = 2, f(2) = -3.

Menurut Teorema Lokasi Titik Ekstrim, f mesti mencapai

nilai maksimum 6 (di -1) dan minimum -3 (di 2).

2. Petani badu mempunyai 80 kaki kawat duri yang ia rencanakan untuk


memagari kandang persegi-panjang sepanjang satu sisi gudangnya
sepanjang 100 kaki, seperti di perlihatkan dalam gambar(sisi
sepanjang gudang tidak memerlukan kawat duri). Berapa ukuran
kandang yang mempunyai luas maksimum?

gudang

kandang

83 RINJANI_STIS
Jawab:

Misal panjang kandang= y


Lebar kandang= x
Kll=2x + y
80=2x + y
Y=80 – 2x……..(1)

Luas = p x l
= x .y
=x .(80 – 2x)
L(x) =80x – 2x2
Agar luasnya maksimum maka L’(x)=0
L’(x) = 80 – 4x
0 = 80 – 4x
x=20
Subtitusi nilai x ke pers (1).
Y=80 – 2x20
Y =40
Jadi ukuran kandang yang luasnya maksimum adalah panjang 40 kaki dan
lebar 20 kaki.

3. Sebuah kotak tertutup dibuat dari selembar papan segi-empat


berukuran 5 meter kali 8 meter . Ini dilakukan dengan memotong
daerah yang diarsir dari gambar di bawah dan kemudian melipat pada
garis titik-titik . berapakah ukuran x, y , dan z yang memaksimumkan
volume kotak tertutup tersebut.

84 RINJANI_STIS
Jawab:

Untuk Menentukan ukuran x,y,z agar volume kotak pada gambar


maksimum.
Terlebih dahulu kita tentukan fungsí dari volume benda sebagai suatu
peubah..

2x + 2y = 8, y=4–x

2x + z = 5, z= 5 – 2x

Volume = v = y z

V(x)=(4 – x)(5 – 2x)x

=(20 – 8x – 5x + 2x2)x

=(20 – 13x + 2x2)x

=20x – 13x2 + 2x3 ;0≤x≤5/2

Titik maksimum V(x) terletak pada titik kritisnya yaitu pada titik stasioner
atau pada ujung interval dari domain V(x). titik stasioner terjadi ketika
V’(x) = 0 yakni

20 - 26x + 6x2 = 0

3x2 – 13x + 10 = 0

85 RINJANI_STIS
(3x - 10)(x – 1) = 0

x=1 , x=10/3

Kita tolak x=10/3 Karena tidak berada pada interval 0 ≤x≤5/2 Jadi
sekarang kita memiliki tiga buah titik kritis yaitu x =1 yang
berasal dari titik stasioner dan x = 0 , x = 5/2 yang berasal dari
ujung interval domain V(x) . Untuk mengetahui dimana V(x)
mencapai nilai maksimum, kita evaluasi nilai V(x) pada titik -titik
kritis tersebut, yaitu V(1) = 9m3 , V(0) = 0 m3 dan V(5/2) = 0m3
V (1) = 9m3 merupakan volume maksimum, sehingga ukuran kotak agar
volumenya maksimum adalah x= 1
Y=3, z=3

4. Cari dimana h naik dan turun, jika h(x) = 1/3 x 3 – 3/2 x2 – 4x + 1


dengan menggunakan teorema kemonotonan.

Jawab :

2
– 3x – 4

naik, jika : h’(x) > 0

x2 – 3x – 4 > 0

(x + 1) (x – 4) > 0 ++++
++++ -
-1 4
x + 1 > 0 atau x -4 > 0

x > -1 , x > 4

86 RINJANI_STIS
x2 – 3x – 4 < 0

(x + 1) (x – 4) < 0

(x + 1) < 0 atau( x - 4)< 0

x < -1 , x < 4

Jadi, menurut Teorema , h naik pada (- -


(-1, 4).

5. Tentukan nilai ekstrim lokal dari fungsi f(x) = x2 – 8x + 12 pada (-

Jawab :

Fungsi polinom f kontinu dimana-mana (Teorema A kekontinuan fungsi


yang dikenal)

→ Turunan dari f(x) adalah f’(x) = 2x – 8

→ Titik kritis untuk f yaitu f’(x) = 0

2x – 8 = 0

2x = 8

x=4

→ f turun, jika : f’(x) < 0

2x – 8 < 0

87 RINJANI_STIS
2x < 8

x<4

dengan interval (-

→ f naik, jika : : f’(x) > 0

2x – 8 > 0

2x > 8

x>4

Jadi, menurut Teorema (Uji Turunan Pertama Untuk Ekstrim Lokal), yaitu
:

Jika f’(x) < 0 untuk semua x dalam (-

f (4) = (4)2 – 8.4 + 12 = 16 – 32 + 12 = -4

f(4) = -4 adalah nilai minimum lokal.

6. Tentukan titik balik fungsi F(x) = x2+1

Jawab:
F(x) = x2+1

F’(x)= 3/2x2

F”(x)= 3x

88 RINJANI_STIS
Jelas bahwa f’(x) = 3/2x2 kontinu di R. jadi f’(x) = 0. Akibatnya grafik f
mempunyai garis singgung di titik (0,1). Turunan kedua F”(x)= 3x jelas
bahwa f”(x)>0 untuk x>0 dan f “(x) <0 untuk x<0. Jadi f”(x) berubah tanda
di sekitar x =0. Karena titik (0,1) adalah titik balik dari fungsi f

7. Diketahui f( x) x3 x5
a. Tentukan selang kemonotonan
b. Tentukan selang kecekungan dan titik belok (bila ada)
c. Tentukan nilai ekstrim dan jenisnya
d. Gambarkan grafiknya

Jawab:
Diberikan f (x ) x3 x5
a. Menentukan selang kemonotonan
f x x2 - 15x4 x2 x x

 f monoton naik jika f x

 f monoton turun jika f x


b. Menentukan selang kecekungan dan titik belok
f x x – 60x3 = 30x - 2x2 x -√ √

 f cekung ke atas jika f x

√ √

 f cekung ke bawah jika f x

√ √

89 RINJANI_STIS
 karena pada pada x= , x= - , dan x=0 ter jadi perubahan
√ √

kecekungan serta f( ),f(- ) dan f(0) masing-masing ada , maka


√ √

ketiga titik ( ). / dan (0,0) adalah titik belok


√ √ √ √

c. Menentukan nilai ekstrim dan jenisnya Titik (-1,-2) merupakan titik


minimum lokal karena f f
titik (1,2) merupakan titik maksimum lokal karena f f

d. Grafik f (x) x3 x5
ditunjukkan pada gambar di bawah

90 RINJANI_STIS
8. f(x) adalah fungsi kontinu , dan f(0) = f(2) = 0. Jika grafik y f'
x

a. Tentukan selang kemonotonan f(x)


b. Tentukan selang kecekungan f(x)
c. Buat sketsa grafik f(x)
Jawab:
a. Menentukan selang kemonotonan
Perhatikan grafik f x
 f(x) monoton naik jika f x
 f(x) monoton turun jika f x - ,-1), (-1,0),
(1,2), dan (2,3)
b. Menentukan selang kecekungan
 f(x) cekung keatas jika f x f
x - ,-1), dan (2, )
 f(x) cekung ke bawah jika f x f
x -1,0), dan (0,2)

91 RINJANI_STIS
c. Sketsa f(x)

92 RINJANI_STIS
INTEGRAL TERTENTU

Newton dan Leibniz telah memperkenalkan versi dini dari konsep ini.
Tetapi Riemmanlah yang memberikan definisi modern. Berikut adalah
teorema dari Riemman yang dikenal dengan Jumlah Riemman.

Definisi 1 :

Pada gambar Gb.1 kita mempunyai daerah D di bidang yang dibatasi


grafik fungsi kontinu , garis , garis , dan sumbu , dengan
( ) pada , -, dan . Secara singkat di tulis :
*( ) ( )+
y

x
0 a b
Gb.
0
1

Luas daerah D dihitung dengan proses limit dengan langkah :


1. Selang tertutup [a,b] dibagi menjadi n bagian sama panjang.
Sehingga titik pembagiannya : .
Panjang selangnya :
Panjang partisi P ditulis ‖ ‖

2. Buatlah persegi panjang dengan ukuran :


Alas =

93 RINJANI_STIS
Tinggi = ( ) , -
Luas persegi panjang adalah ( )
Luas D = ∑ ( )

x
0 a b
Gb.
0
1

3. Nilai eksak dari luas D didapat saat sama artinya dengan


‖ ‖ , sehingga,
Luas D = ∑ ( ) ‖ ‖ ∑ ( )

Definisi 2 :

1. Jika f fungsi yang terdefinisi pada [a,b] maka:


‖ ‖ ∑ ( ) jika dan hanya jika untuk setiap bilangan
positif ε terdapat bilangan positif δ sehingga untuk setiap partisi
* + pada [a,b] dengan ‖ ‖ , berlaku
|∑ ( ) | .
2. Jika f fungsi yang terdefinisi pada [a,b] dan ‖ ‖ ∑ ( )
ini ada, maka limit tersebut dinamakan integral tertentu (integral
Riemman) fungsi f pada [a,b]. Selanjutnya f dinamakan integrable

pada [a,b] dan integralnya ditulis ∫ ( ) .

Jadi ∫ ( ) ‖ ‖ ∑ ( )

94 RINJANI_STIS
3. Jika f integrable pada [a,b] maka:

a. ∫ ( ) ∫ ( )

b. Jika a = b maka ∫ ( ) ∫ ( )

Dari definisi 2 dapat dipahami bahwa jika f(x) > 0, maka:

∫ ( ) ‖ ‖ ∑ ( ) secara geografis menyatakan luas


daerah di bawah kurva y=f(x), di atas sumbu X, diantara garis dan
.

Contoh :

Jika ( ) , tentukan ∫ ( ) . Y
f(x) = x + 3
Penyelesaian :
Buat partisi pada [–2, 3] dengan
menggunakan n interval bagian yang
sama panjang. Jadi panjang setiap interval

bagian adalah 3
Dalam setiap interval bagian , -
partisi tersebut diambil .

Akan dicari nilai ‖ ‖ ∑ ( )


X
-3 -2 -1 0 1 2 3

95 RINJANI_STIS
. /

. /

. /

. /

( ) dengan

( ) . /

Jadi jumlah riemmannya :

∑ ( ) ∑ . /

∑ . /

∑ ∑

96 RINJANI_STIS
∑ ∑

( ) . /

. /

‖ ‖ ∑ ( ) ( . /)

Jadi ∫ ( )

Teorema dasar kalkulus

Teorema Dasar Kalkulus memberikan kemudahan untuk menghitung


Integral Tentu, berikut teorema tersebut :
Misal f kontinu pada [a,b] dan F sebarang anti turunan f, maka

∫ ( ) ( ) ( )

Selanjutnya ditulis ( ) ( ) , ( )-

Sifat-sifat integral tertentu

Berbagai sifat integral tertentu di berikan pada teorema berikut :

1. Integral tertentu fungsi konstan


( ) ∫ ‖ ‖ ∑ ( ).
2. Jika fungsi f terintegralkan pada [a,b] nilai integral tertentunya
sebagai limit jumlah riemman adalah tunggal.
3. Jika fungsi f dan fungsi g terintegralkan pada , -,maka

∫ ( ( ) ( )) ∫ ( ) ∫ ( ) dengan
dan adalah konstanta dan terintegralkan pada [a,b].

97 RINJANI_STIS
4. Jika fungsi f terintegralkan pada [a,b] dan , -, maka fungsi f

juga terintegralkan pada [a,c] dan pada [c,b], dengan ∫ ( )

∫ ( ) ∫ ( )

5. Jika fungsi f terintegralkan pada [a,b] dan ( ) pada , -,maka

∫ ( ) .
6. Jika fungsi f dan fungsi g terintegralkan pada , -,serta ( )
( ) pada , - maka ∫ ( ) ∫ ( )

7. Jika fungsi f terintegralkan pada [a,b] maka fungsi | | juga

terintegralkan pada , - dan memenuhi |∫ ( ) | ∫ | ( )|

8. Luas daerah D yang dibatasi oleh grafik fungsi kontinu f pada , -,

garis , garis dan sumbu x adalah ∫ | ( )| .


9. Misalkan fungsi f terintegralkan pada selang tertutup , -.
a. Jika f adalah fungsi genap pada , -, maka ∫ ( )

∫ ( )

b. Jika f adalah fungsi ganjil pada , -, maka ∫ ( )

10. Jika fungsi f kontinu pada , -, ( ), dan


( ), maka

( ) ∫ ( ) ( )

98 RINJANI_STIS
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Hitunglah ∫ ( ) dengan limit jumlah riemman.

Jawab : Selang , -, dibagi n bagian sama Y


panjang, sehingga panjang setiap selang 3
bagiannya adalah .

Titik-titik pembaginya ,

Misalkan ( ) ( ), dan
X
1 2 3
, maka -1

( ) . / . /

∫ ( ) ∑ . / . ∑
( )( ) ( )
∑ / . . / /

2. Jika f adalah fungsi ganjil pada selang [-1,1] dan ∫ ( )

hitunglah ∫ ( ) .
Jawab :
Karena f adalah fungsi ganjil pada selang [-1,1], maka ( ) ( )
untuk setiap , -. Akibatnya pada selang [-1,1] berlaku ( )
( ). Integran yang akan dihitung dapat ditulis sebagai

∫ ( ) ∫ ( )

Untuk menghitung integral terakhir, gunakan penggantian .


Akibatnya , sehingga . Limit atas dan limit bawah
integralnya berubah menjadi, , dan .

99 RINJANI_STIS
Jadi

∫ ( ) ∫ ( ) ∫ ( )( ) ∫ ( )

∫ ( )


3. Tunjukkan bahwa √ ∫ √ √

Jawab Misalkan ( ) √ , . Karena ( )

pada selang , -, maka fungsi f monoton naik pada


selang ini, sehingga

⁄ ( ) ( ) √ dan ⁄ ( ) . / √ .

Kita mempunyai :

√ ( ) ∫ √ √ ( )

,
Sehingga

√ ∫ √ √

terbukti.

4. ∫ . /

Jawab : Karena bentuk tersebut merupakan bentuk fungsi genap, maka

∫ . / ∫ . / ∫ . / √

5. Hitung ∫

Jawab : Misal sehingga ( )

( ) maka , perhatikan jika , dan


( )

jika ,
100 RINJANI_STIS
jadi
( )
∫ ∫ ∫ , - ( )
( )

6. Buktikan bahwa ∫ .
Jawab : Dalam hal ini ( ) untuk setiap , -. Ambil sembarang
partisi * + pada , - dan sembarang titik
[ ] Maka
∑ ( ) ∑ , dan
∑ ( )
( ) ( ) ( )
( )

Jadi ∑ ( ) ( )

Dengan demikian ∫ . Terbukti.

7. ∫

Sesuai dengan ∫ ( ) ( ) ( ), maka

∫ 0 1

101 RINJANI_STIS
APLIKASI INTEGRAL TERTENTU

A. Menentukan Luas Daerah

1. Menentukan Luas Daerah di Atas Sumbu-x

Misalkan R daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu-x, garis x = a,


dan garis x = b, dengan f(x) ≥ 0 pada [a, b], maka luas daerah R adalah
b
sebagai berikut. LR    f x dx
a

2. Menentukan Luas Daerah di Bawah Sumbu-x

Misalnya S daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu-x, garis x = a,


dan garis x = b, dengan f(x) ≤ 0 pada [a, b], seperti yang telah dibahas di
subbab D.1, maka luas daerah S adalah
b
LS     f x dx
a

102 RINJANI_STIS
3. Menentukan Luas Daerah yang Terletak Dibatasi Kurva y = f(x)
dan sumbu-x

Misalkan T daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu-x, garis x = a,


dan garis x = c, dengan f(x) ≥ 0 pada [a, b] dan f(x) ≤ 0 pada [b, c], maka
luas daerah T adalah

b b
LT    f x dx   f x dx
a a

4. Menentukan Luas Daerah yang Terletak di Antara Dua Kurva

Luas daerah U pada gambar di bawah adalah

b b b

Dengan demikian, luas daerah U adalah LU    f x dx   g x dx    f x   g x dx


a a a

103 RINJANI_STIS
B. Menentukan volume Benda Putar

1. Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar Mengelilingi


Sumbu-x

Misalkan R daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi f(x), sumbu-x, garis x =
a, garis x = b, dengan a < b, maka volume benda putar yang diperoleh
dengan memutar daerah R mengelilingi sumbu-x adalah
V     f x  dx
2

2. Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar Mengelilingi


Sumbu-y

Misalkan S daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi x=f(y), sumbu-y, garis x
= a, garis x = b, dengan a < b, maka volume benda putar yang diperoleh
dengan memutar daerah S mengelilingi sumbu-y adalah V.
b
V    f  y dy
a

104 RINJANI_STIS
3. Menentukan Volume Benda Putar yang Dibatasi Kurva f(x) dan g(x)
jika Diputar Mengelilingi Sumbu-x

Daerah yang dibatasi oleh kurva f(x) dan g(x) dengan , pada interval [a, b]
diputar mengelilingi sumbu-x, maka volume benda putar yang diperoleh
adalah sebagai berikut.

 
V T      f x   g x  dx
2 2

4. Menentukan Volume Benda Putar yang Dibatasi Kurva f(y) dan g(y)
jika Diputar Mengelilingi Sumbu-y

Jika daerah yang dibatasi oleh kurva f(y) dan g(y) dengan pada interval [a,
b] diputar mengelilingi sumbu-y,

Maka volume benda putar yang diperoleh adalah sebagai berikut.

 
b
V U      f x   g x  dx
2 2

METODE KULIT TABUNG

∫ ( )

105 RINJANI_STIS
106 RINJANI_STIS
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Hitunglah luas daerah yang dibatasi √

Jawab :

( )

2. Hitunglah luas daerah yang di warnai pada kurva parabola dibawah


ini :

Jawab :
Parabola memotong sumbu x di (-1,0) dan (3,0)
( )( )
* ( )+( )
( )( )
Parabola melalui (1, -4)
107 RINJANI_STIS
( )( )
( )( )

Persamaan parabola
( )( )
( )( )

3. Hitunglah luas daerah yang diarsir

Jawab :
Titik potong :

( )( )

108 RINJANI_STIS
∫ ( )

4. Hitunglah luas daerah yang dibatasi √

-4
Jawab :

109 RINJANI_STIS
5. Pandang kurva untuk
a) Hitunglah luas daerah dibawah kurva ini
b) Tentukan c sedemikian rupa sehingga garis membagi dua luas
pada (a) sama besar
c) Tentukan d sedemikian rupa sehingga garis membagi dua luas
pada (a)

1 c 6

Jawab :

a) ∫ - . /

b) ∫

. /

c) ∫ √ 1 . /

110 RINJANI_STIS
6. Hitunglah volume benda putar ( )
a. Diputar melalui sumbu x, dibatasi
b. Diputar melalui sumbu y, dibatasi
c. Diputar melalui garis , dibatasi
d. Diputar melalui garis , dibatasi kurva ( ), garis , dan
garis

Jawab :
f(x)

3
2

1
0 1 2
y = -1
a) ∫ ( ) (metode cakram)

. /1

b) ∫ (√ ) (metode cakram)

. /1

111 RINJANI_STIS
c) ∫ ( ) (metode cincin)

. /1

d) ∫ (√ ) (metode cakram)

∫ √

.∫ ∫ √ /

( )
. /1

7. Hitunglah volume benda putar yang dibatasi


( ) mengelilingi garis .

Jawab : 1 2

∫ ( )( ) (metode kulit tabung)

. /1

112 RINJANI_STIS
8. Susunlah sebuah integral untuk volume benda yang terbentuk
apabila daerah R diputar mengelilingi garis .

( ) R ( )

Jawab :

∫ , -, ( ) ( )- (metode kulit tabung)

9. Susunlah sebuah integral untuk volume benda yang terbentuk


apabila daerah R diputar mengelilingi garis .

( )

( )

Jawab :

∫ ( ), ( ) ( )- (metode kulit tabung)

113 RINJANI_STIS
10. Suatu daerah dibatasi oleh dan diputar
mengelilingi sumbu y. Coba tuliskan integral untuk menghitung volume
benda putar yang terbentuk dengan menggunakan metode cincin dan kulit
tabung!
Manakah yang lebih mudah/menguntungkan?
Jawab :

3
0

-6

Metode cincin : ∫ ( )

Bila menggunakan metode cincin diatas f(y) sulit untuk di cari atau
dengan kata lain sulit untuk diubah menjadi ,
sehingga untuk mencari integralnya pun susah .

Metode kulit tabung : ∫ ( )

Dengan menggunakan metode kulit tabung kita tidak perlu mengubah


fungsi, sehingga integral dapat dengan mudah dilakukan.

114 RINJANI_STIS

Anda mungkin juga menyukai