Anda di halaman 1dari 3

INTEGRAL NUMERIK

Dalam ilmu kalkulus khususnya operasi integral, maka hasil dari

operasi integral adalah nilai eksak ( nilai tepat), hanya saja dalam

beberapa kasus dimana fungsi yang akan di integasikan (integrand)

sulit dipecahkan secara eksak maka para ahli matematika

mengembangkan model lain dimana operasi integral tidak

dipecahkan secara integral kalkulus namun dilakukan dengan cara

numerik guna memecahkan kasus integrasi nya.

Adapun hasil dari integrasi numerik berupa nilai pendekatan

tergantung dari kerumitan fungsi dan metode integrasi numerik yang

dipilih.

Sebagai contoh :
ex
kita akan menghitung nilai integral f(x)= x

dengan batas bawah x = 1 hingga x = 2maka opersi integral

kalkulunya :

2
ex
I =∫ dx
1 x
bila dipecahkan secara integral kaklulus maka tidak ada rumus

langsung untuk memecahkan integral tersebut secara langsung

namun suku exponen ex harus dijabarkan dulu dengan deret ekspansi


x x x2 x3
e =1+ + + +… ,−∞ < x <∞
1! 2! 3!

Sehingga integral kalkulusnya menjadi :


x x 2 x3
2 1+ + + +…
1 ! 2! 3 !
I =∫ { }dx
1 x

Bentuk ini cukup rumit dan hasilnya pun berupa nilai pendekatan.

A. Metode trapezium

Metode ini paling awal dan relatif mudah digunakan untuk

memecahkan kasus integral numerik, dimana hasil dari integrasi

fungsi y = f(x) dihitung dengan rumus :

Y
y = f(x)

X
Untuk Trapesium
X = atunggal maka integral
X = b numerik dinyatakan :

Trapesium tunggal
IAB = ( B−2 A ){ f(A) + f(B }

Dimana :

IAB = Integral dengan batas bawah x=A dan batas atas x = B

f(a) = fungsi pada x = A

f(B) = fungsi pada x = B

Contoh:

e−2 x
Hitunglah integral dari f(x) = x 2 dengan batasan x = 1 hingga x = 4

dengan menggunakan metode trapezium tunggal.

Jawab :
e−2 x
Diketahui f(x) = f(x) = x 2 dengan A = 1 dan B = 4

e−2.1 e−2.4
Maka f(1) = 12
= 0.13533 dan f(4) = 42
=0.0000209

Sehingga I = (4-1) ( 0.13533+0.0000209


2 )=0.2030263

Anda mungkin juga menyukai