Anda di halaman 1dari 1

Efek mengonsumsi buah kurma (Phoenix dactylifera Linn) pada

kehamilan, dan persalinan : Tinjauan sistematis dan meta-analisis


terbaru dari uji klinis

Morteza Nasiri, Zeinab Gheibi, Ali Miri, Jamal Rahmani, Masoumeh Asadi, Omid
Sadeghi, Vahid Maleki, Mahmoud Khodadost

ABSTRAK

Latar Belakang : Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi buah kurma


selama masa kehamilan dan juga masa nifas dapat mempengaruhi beberapa hasil
kehamilan. Kami melakukan tinjauan sistematis terbaru dan meta-analisis tentang
efek mengonsumsi buah kurma pada kehamilan, dan persalinan.

Metode : Dua peneliti secara independen mencari database online dari PubMed,
Scopus, Web of Science, Embase, Google Cendekia, dan EBSCO hingga Januari
2019 untuk uji klinis yang memeriksa efek konsumsi buah kurma pada semua jenis
hasil kehamilan, dan persalinan . Model efek tetap atau model efek acak diterapkan
ke kumpulan data, jika sesuai. Penilaian kualitas dilakukan dengan skala Jadad.

Hasil : Secara total, 11 dan 8 studi dimasukkan dalam tinjauan sistematis dan meta-
analisis. Meta-analisis mengungkapkan bahwa konsumsi buah kurma secara
signifikan mengurangi durasi kehamilan (ukuran efek gabungan: -0,30, 95% CI: -
0,45, -0,15; P <0,001), peningkatan pelebaran serviks saat masuk (ukuran efek
gabungan: 0,94, 95% CI) : 0.88, 1.00; P <0.001), dan mempersingkat durasi
persalinan kala satu (ukuran efek gabungan: −50.09, 95% CI: −72.25, −27.93; P
<0.001). Juga, terungkap bahwa konsumsi buah kurma secara signifikan mengurangi
durasi persalinan kala dua dalam model efek tetap (ukuran efek gabungan: −9.85,
95% CI: −14.00, −5.70; P <0.001); Namun, efek ini tidak signifikan dalam analisis
efek acak (ukuran efek gabungan: -11,27, 95% CI: -28,23, -5,68; P = 0,193).

Kesimpulan : Asupan buah kurma tampaknya mengurangi durasi kehamilan dan


durasi kala satu persalinan, dan juga meningkatkan dilatasi serviks saat masuk.

Anda mungkin juga menyukai