Anda di halaman 1dari 8

Dosen Pengajar : Asri Dwi Novianti, S.Kep., Ns., M.

Kep

KEPERAWATAN MATERNITAS 1

ANALISIS JURNAL

Disusun Oleh :

Nama : Walia Dwi Kurnia

NIM : P201901047

Kelas : T2 Keperawatan

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
ANALISIS JURNAL

A. Latar belakang

Masa kehamilan merupakan masa yang rentan terhadap segala macam stress yang dapat
berakibat pada terjadinya perubahan fisiologi maupun fungsi metabolik. Proses metabolisme
ini meningkatkan penggunaan oksigen dan apabila oksigen yang tersedia tidak digunakan
maksimal menyebabkan terbentuknya oxidative stress dan menghasilkan radikal bebas
berlebihan yang akhirnya berpengaruh terhadap kelangsungan suatu proses kehamilan dan
dapat menyebabkan komplikasi.

Hipertensi dalam kehamilan terutama preeklampsia merupakan salah satu komplikasi


pada kehamilan yang mempunyai peranan penting dalam kejadian kematian maternal dan
perinatal, ditemukan dekitar 5-10% pada wanita hamil di seluruh dunia19,8 Preeklampsia
merupakan komplikasi yang berbahaya dalam kehamilan dan mulai timbul pada
pertengahan kehamilan trimester kedua dan sindroma ini ditandai dengan adanya hipertensi,
proteinuri dan kelainan sistemik lainnya7,12,14 Data yang diperoleh dari Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang tiga tahun terakhir terdapat sekitar 282 dari 2500 kasus
preeklampsi berat (11,28%), kemudian mengalami penurunan pada tahun berikutnya yaitu
270 dari 2830 kasus (9,54%) dan kembali meningkat pada tahun berikutnya yaitu 297
dari 2146 kasus (13.83%).

Preeklampsi dan eklampsi sampai saat ini masih merupakan disease of theory. Berbagai
macam penelitian belum dapat menerangkan dengan jelas penyebab pastinya sehingga
sampai saat ini belum ada pengobatan definitif pada kelainan ini. Menurut teori iskemia
plasenta, patogenesis preeklampsia terjadi karena adanya hubungan antara iskemia plasenta
dan disfungsi sel endothel. Kerusakan endothel sistemik tampak menjadi faktor utama
gejala dan tanda dari preeklampsia. Peneliti sebelumnya melaporkan bahwa proses
apoptosis plasenta meningkat secara signifikan seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan, pada kehamilan dengan komplikasi preeklampsia, dan IUGR (Intra Uterine
Growth Retardation) (Levy,2010). Pada masa kehamilan dapat terjadi peningkatan
protein (albumin) urin yang mengarah pada kejadian preeklampsi akibat proses
apoptosis yang distimulasi oleh berkurangnya oksigenasi plasenta.
Setelah melalui beberapa penelitian, sejak tahun 1985 American College of
Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mulai menganjurkan untuk melakukan olahraga
selama kehamilan karena ternyata sangat bermanfaat bagi wanita hamil dan bayi yang
dikandungnnya3,11,19. Selain itu, olahraga yang dilakukan tersebut dapat meningkatkan
volume dan berat plasenta. Perubahan plasenta ini mempengaruhi sirkulasi uteroplasenta
menjadi lebih baik yang berefek pada kesejahteraan janin intrauterin semakin baik karena
nutrisi dan oksigenasi janin meningkat. Dengan senam hamil, vaskularisasi dari rahim ke
plasenta menjadi lebih baik sehingga dapat mencegah terjadinya proses apoptosis plasenta
akibat terganggunya proses oksigenasi. Dengan demikian, risiko terjadinya preeklampsi
atau eklampsi yang salah satunya ditandai dengan peningkatan kadar albumin urin dapat
dikurangi dengan terapi senam hamil ini.

B. PICO

P : pregnancy women

I : pregnancy exercise

C :-

O : decreased urine albumin level

C. Pertanyaan Klinis

Berdasarkan PICO yang telah dibuat, maka disusun pertanyaan: “Apakah pregnancy
exercise yang dilakukan pada wanita hamil dapat menurunkan kadar albumin urin?”

D. Proses Pencarian Literatur

Proses pencarian literature melalui Google Cendekia dengan menggunakan kata kunci:
wanita hamil DAN senam hamil DAN penurunan tingkat albumin. Pada Google Cendekia
diperoleh hasil sebanyak 492 jurnal.

Berdasarkan 492 jurnal yang diperoleh tersebut, selanjutnya dipilih jurnal yang mampu
menjawab pertanyaan klinis yang telah ditegakkan. Jurnal tersebut dipilih dengan
pertimbangan yaitu tahun terbitan kurang dari 5 tahun, abstrak dan full paper tersedia, dan
isi dalam artikel tersebut mampu menjawab pertanyaan klinis. Jurnal yang dipilih yaitu:
Efektivitas Senam Hamil Terhadap Penurunan Kadar Albumin Urin Pada Ibu Hamil Di
Rs Muhammadiyah Palembang Tahun 2017.

E. Kritisi jurnal

a) Ringkasan artikel

Penelitian yang dilakukan oleh Aminah Maya, Renda Natalina Pratama et al


(2017) dengan judul Efektivitas Senam Hamil Terhadap Penurunan Kadar Albumin
Urin Pada Ibu Hamil Di Rs Muhammadiyah Palembang Tahun 2017 ini bertujuan
untuk mengevaluasi program senam ibu hamil.

Desain penelitian ini yaitu Quasi Experiment dengan membandingkan sebelum dan
sesudah pada perbedaan penurunan kadar albumin urin. Tempat penelitian yaitu di
ruang bersalin rumah sakit Muhammadiyah Palembang. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu paired t-test. (Aminah Maya, Renda Natalina Pratama et al
(2017)).

Populasi partisipan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di Poli Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang. Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive
sampling, dengan kriteria inklusi yaitu usia kehamilan di awal penelitian 24-30
minggu, dalam kondisi sehat dan memungkinkan untuk melakukan senam
hamil, usia ibu hamil 20-35 tahun serta bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi
pada penelitian ini adalah ibu hamil yang tidak mengikuti program senam hamil
sesuai dengan frekuensi dan waktu yang telah ditentukan, terjadi persalinan sebelum
sesi senam hamil selesai dan Ibu hamil mengundurkan diri sebelum kegiatan penelitian
selesai. Sampel penelitian ini menggunakan sampel minimal yaitu 30 sampel yang
dibagi ke dalam dua kelompok (kontrol dan perlakuan), masing-masing 15 sampel.
(Aminah Maya, Renda Natalina Pratama et al (2017)).

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa Rerata kadar albumin urin pretest
pada kedua kelompok adalah 5,37+2,20, sedangkan rerata pada kelompok postest
adalah 5,50+2,24. Senam hamil tidak terbukti efektif menurunkan kadar albumin
urin pada ibu hamil di RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2017 (Aminah Maya,
Renda Natalina Pratama et al (2017)).
b) Saran terhadap artikel

Didalam artikel ini seharusnya ditambahkan sempel penelitian yang lebih banyak
agar hasil yang diperoleh lebih konduktif dan repsresentatif. Pada artikel ini sebaiknya
diberitahu kepada ibu hamil hal-hal apa saja yang harus di lakukan untuk menetralkan
kadar albumin di dalam urin ibu hamil. Di artikel ini juga tidak menampilkan sebab
dan akibat mengapa bisa terjadi penurunan kadar albumin urin pada wanita hamil
ataupun terjadi kenaikkan kadar albumin urin pada wanita hamil itu sendiri. Pada
program ini juga sebaiknya lebih dibuktikkan lagi efektivnya dalam menurunkan kadar
albumin urin pada wanita hamil agar bisa mencapai keefetifitas senam hamil pada
wanita hamil untuk menurunkan kadar albumin pada wanita hamil.

Kategori partisipan sebaiknya dibuat berbeda. Apabila yang akan diukur


merupakan labour pain, maka hendaknya menggunakan partisipan yang telah memasuki
masa laten, dengan mengesampingkan ibu hamil yang belum memasuki masa laten.
Jika hal ini dilakukan, maka hasil penelitian yang disajikan dalam satu penelitian ini,
dapat disajikan dalam dua bentuk penelitian yang terpisah. Satu penelitian
mengevaluasi penurunan kadar albumin didalam urin pada wanita hamil yang telah
memasuki masa laten dengan menggunakan senam hamil dan penelitian yang kedua
mengevaluasi penaikkan kadar albumin didalam urin pada wanita hamil dan manfaat
senam hamil bagi wanita hamil yang berusia 30-50 tahun. Sehingga publikasi yang
dihasilkan lebih banyak dan tidak membingungkan pembaca artikel. Menurut penulis,
merupakan hal yang kurang menguntungkan menampilkan semua data tersebut dalam
satu jurnal atau didalam sebuah artikel penelitian, karena datanya pun tidak
dibandingkan antara kedua kelompok tersebut. Bagi peneliti juga yang tertarik bisa
melakukan penelitian lebih lanjut dan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai
pertimbangan pengambilan sempel dan perlakuan atau penambahan variable yang
masih kurang.

Cara pemberian senam hamil yang diberikan kepada partisipan hendaknya sama,
secara berkelompok atau individu. Hal ini karena penulis menilai cara pemberian ini
dapat menimbulkan bias terhadap hasil yang diperoleh. Namun bila hal ini tidak dapat
dilakukan, sebaiknya dijadikan pembanding agar nampak apakah terdapat perbedaan
hasil pengukuran pada pemberian senam hamil secara individu ataupun berkelompok,
baik pada antar kelompok. Adanya perbandingan ini juga dapat memperkaya data yang
diperoleh dan cara penyajian datanya.

c) Implikasi terhadap pelayanan keperawatan

Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal tersebut, maka dapat diaplikasikan pada
pelayanan wanita hamil dan bersalin yang ada di Indonesia. Senam hamil dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk penurunan kadar albumin urin pada
wanita hamil. Jika penurunan kadar albumin urin pada wanita hamil dapat terkontrol,
hasil akhir yang diharapkan adalah bisa terbukti efektitif dalam menurunkan kadar
albumin urin pada wanita hamil agar bisa membedakan signifikan penurunan kadar
albumin urin pada kelompok yang melakukan senam wanita hamil dengan yang tidak
melakukan senam wanita hamil. Dan juga bisa memberikan pelatihan pada wanita
hamil untuk menunjukkan penurunan secara signifikan pada volume plasma, total
protein, dan konsentrasi albumin.

Selain itu, adanya kepuasan pada wanita hamil setelah melakukan senam hamil.
Wanita hamil juga tahu perbedaan dalam penurunan atau penaikkan kadar albumin urin,
meningkatkan kemampuan dan kepercayaan pada wanita hamil dalam melakukan
pemeriksaan. Hal ini wanita hamil mengetahui kondisi kesehatan dan makanan yang
baik untuk dikonsumsi sehari-hari. Namun, dalam kehamilan normal pada wanita hamil
terdapat kenaikkan himodinamika dan diikuti dengan tekanan venarenalis sehingga
biasanya pada kehamilan terjadi peningkatan kadar albumin didalam urin wanita hamil.
Kepercayaan diri wanita hamil juga dapat berdampak pada proses selanjutnya, seperti
kepercayaan diri dalam melakukan proses mengecekkan kadar albumin pada wanita
hamil.

Pemberian program senam hamil ini tentunya tidak dapat dilakukan dengan
sembarangan. Diperlukan adanya fisioterapis yang telah kompeten dalam senam hamil
ini. Namun melihat keadaan di sarana pelayanan kesehatan Indonesia saat ini, di mana
senam hamil tidak terlalu terbukti efektif dalam menurunkan kadar albumin urin pada
wanita hamil dikarenakan selama senam hamil menunjukkan adanya penurunan kadar
albumin urin pada kelompok yang melakukan senam hamil sedangkan pada kelompk
control malah terjadi yang sebaliknya, yaitu peningkatan kadar albumin urin
meskipun penurunan dan peningkatan tersebut dinyatakan tidak bermakna secara
statistik.

Biaya yang dikeluarkan oleh pelayanan juga relatif mahal, karena alat yang telah
digunakan harus diganti. Peneliti harus melakukan penelitian yang lebih lanjut agar bisa
menggunakan hasil penelitian ini sebagai pertimbangan pengambilan sampel dan
perlakuan atau penambahan variabel yang masih kurang.
DAFTAR PUSTAKA

Maya, Aminah.,Pratama, Natalina, Renda.2017.Efektivitas Senam Hamil Terhadap Penurunan


Kadar Albumin Urin Pada Ibu Hamil Di RS Muhammadiyah Palembang Tahun
2017.STIKES Muhammadiyah Palembang.jurnal keperawatan martenitas.
https://jmm.ikestmp.ac.id/index.php/maskermedika/article/view/47. (diakses pada
tanggal 13 juli 2017).

Anda mungkin juga menyukai