Untuk membandingkan hasil pertumbuhan (berat dan panjang) di antara berbagai studi
(ketika hasil ini dilaporkan sebagai rata-rata ± SD), kami menghitung ukuran efek
pengobatan untuk setiap hasil yang diminati menggunakan rumus:
setiap hasil dijumlahkan rata-rata di seluruh intervensi untuk mendapatkan perkiraan kasar
dari dampak keseluruhan. Ukuran efek dapat dikategorikan sebagai kecil (~0,2), sedang
(~0,5), atau besar (~0,8).
Intervensi
1.Edukasi tentang praktik pemberian makanan tambahan kepada ibu dan pengasuh anak.
2.Penyediaan makanan tambahan dengan energi ekstra (dengan atau tanpa fortifikasi
mikronutrien).
3.Fortifikasi mikronutrien pada makanan tambahan.
4.Peningkatan kepadatan energi pada makanan tambahan melalui teknologi sederhana.
5.Penggunaan suplemen vitamin-mineral atau produk yang diperkaya bagi bayi dan ibu.
6.Pemberian makanan tambahan kepada anak-anak yang mengalami masalah gizi atau
kurang gizi.
Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak, mengurangi
risiko defisiensi mikronutrien, meningkatkan pertumbuhan, mengurangi morbiditas
(seperti penyakit infeksi), dan mempromosikan perkembangan anak-anak.
Efficiacy Trials (Percobaan Eksperimental)
Fortifikasi Rumahan
+ Supplemen
Formulasi Susu
Campuran
sereal/kacang
Fortifikasi Rumahan
+ Supplemen
Campuran
sereal/kacang
Fortifikasi Rumahan
+ Supplemen
Percobaan Eksperimental
• India (Dhingra dkk. 2004), anak-anak intervensi mengalami peningkatan
berat badan yang signifikan (sebesar 0,21 kg, 95% CI 0,12, 0,31 kg) dan
memiliki (BB/U) yang lebih tinggi (sebesar 0,24 Z, 95% CI 0,11, 0,36 Z) dan
(BB/TB) (selisih rata-rata 0,16 Z, 95% CI 0,03, 0,30 Z) pada akhir 12 bulan
suplementasi, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
• Pada lima percobaan efikasi lainnya (Lartey dkk. 1999; Faber dkk. 2005;
Smuts dkk. 2005; Giovannini dkk. 2006; Adu-Afarwuah dkk. 2007),
fortifikasi makanan tambahan tidak memiliki efek signifikan pada berat
badan.
• untuk pertumbuhan linear: hanya di India (Dhingra dkk. 2004) terdapat
dampak signifikan dari fortifikasi. Pada studi tersebut, anak-anak intervensi
mengalami peningkatan panjang rata-rata yang lebih besar (8,6 ± 1,14 cm
dibandingkan dengan 8,1 ± 1,37 cm, P < 0,05) dan LAZ (sebesar 0,19 Z, 95%
CI 0,12, 0,26) pada akhir studi, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Kesimpulan
Hanya satu dari enam studi
efikasi yang dilakukan di empat
negara melaporkan dampak
signifikan dari fortifikasi
makanan tambahan yang
dilakukan di rumah atau secara
komersial terhadap pertumbuhan.
Berdasarkan keenam percobaan
ini, efek rata-rata fortifikasi
mikronutrien adalah 0,11
(rentang -0,22, 0,37) untuk berat
badan dan 0,12 (rentang -0,02,
0,45) untuk panjang.
02
Interventions to
increase energy density
of complementary foods
Efficiacy Trials (Percobaan Eksperimental)
sebagian besar uji coba telah menggunakan makanan tambahan yang diperkaya, sulit
untuk menentukan apakah efek positif pada pertumbuhan disebabkan oleh peningkatan
asupan energi/protein/lemak atau peningkatan asupan mikronutrien, atau keduanya.
Dalam satu uji coba di Ghana, efek pada berat badan sebagian dapat dijelaskan oleh
peningkatan asupan energi dari makanan tambahan, sementara efek pada panjang tidak
dapat dijelaskan oleh peningkatan asupan energi.
Dalam konteks ini, sulit untuk memisahkan kontribusi asupan energi, makronutrien,
dan mikronutrien terhadap pertumbuhan anak dalam intervensi pemberian makanan
tambahan yang diperkaya.
1.
2.
Kete
Waktu Penelitian: Penelitian tersebut dilakukan dengan batasan waktu tertentu yaitu dari tahun 1996 hingga 2006
sehingga penelitian tidak mencakup studi yang diterbitkan setelah tanggal tersebut dan dapat membatasi kerangka
waktu analisis.
Heterogenitas Studi: Penelitian ini mencatat bahwa ada banyak keragaman dalam komponen dan tujuan intervensi
rbat
yang dianalisis. Hal ini mungkin membuat sulit untuk menggabungkan hasil studi secara langsung dan merumuskan
kesimpulan yang lebih kuat..
3. Konteks Khusus Intervensi: Beberapa intervensi mungkin memiliki konteks khusus yang mempengaruhi hasil,
seperti faktor budaya atau sosial. Penelitian ini mungkin tidak selalu mempertimbangkan semua faktor kontekstual
ini.
4. Meta-Analisis Tidak Dilakukan: Penelitian ini mencatat bahwa ini bukan meta-analisis formal. Oleh karena itu,
asan
tidak ada upaya untuk menggabungkan data secara kuantitatif untuk memberikan perkiraan keseluruhan tentang
dampak intervensi.
Kelebihan
1. Sistematisasi Informasi: Penelitian ini menggunakan pendekatan sistematis dengan menggali berbagai sumber data,
termasuk database medis, pencarian online, literatur, serta pendekatan "snowball" untuk memastikan bahwa informasi
yang terkumpul mencakup berbagai perspektif.
2. Metode Pengukuran yang Varied: Penelitian ini menggunakan berbagai metode untuk mengukur efek pengobatan dari
intervensi, mencakup perhitungan ukuran efek, perbedaan poin persentase, dan perbedaan persentase yang dapat
memberikan wawasan yang lebih kaya tentang berbagai efek intervensi.
3. Penggunaan Teknik "Snowball": Teknik "snowball" digunakan untuk menemukan studi-studi tambahan melalui
referensi dari artikel-artikel yang ada.
4. Keragaman Konteks Geografis: Penelitian ini melibatkan studi-studi dari berbagai negara berkembang, menciptakan
keragaman geografis dalam analisis. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi pola yang lebih umum atau spesifik
dalam dampak intervensi di berbagai lokasi.
THANK
YOU