Anda di halaman 1dari 19

Systematic review of the efficacy and effectiveness

of complementary feeding interventions in


developing countries
Kathryn G. Dewey and Seth Adu-Afarwuah

Nabilah Mustafaina Kamil


Musdalifah Amin
Mentari Purnamasari Mannan
La ode Abdul Malik Maulana
Nurlina
Nada Risna Diya
Latar Belakang
Intervensi pemberian makanan tambahan untuk anak berusia 6-24 bulan sangatlah penting karena periode ini
sering terjadi gangguan pertumbuhan, kekurangan mikronutrien, dan penyakit menular di negara-negara berkembang. Setelah
anak mencapai usia 2 tahun, efek malnutrisi yang menyebabkan pertumbuhan terhambat menjadi jauh lebih sulit untuk
diperbaiki, dan beberapa defisit fungsional mungkin bersifat permanen. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan
intervensi yang efektif dalam mengurangi malnutrisi selama periode rentan ini.
Sejumlah intervensi telah dilakukan pada kelompok usia 6-24 bulan, seperti suplementasi mikronutrien. Namun,
pendekatan pangan yang komprehensif mungkin lebih efektif dan berkelanjutan daripada program yang hanya menargetkan
defisiensi nutrisi tunggal. Untuk memahami berbagai strategi intervensi pada jurnal ini menggunakan definisi yang luas untuk
"intervensi pemberian makanan tambahan.“
Dalam tinjauan ini, dijelaskan juga bahwa intervensi yang ditinjau umumnya mengikuti Panduan Prinsip
Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak yang Menyusui dari PAHO/WHO 2003. Prinsip-prinsip ini mencakup berbagai
aspek pemberian makanan tambahan, termasuk durasi menyusui eksklusif, persiapan makanan tambahan yang aman,
kepadatan energi makanan, dan penggunaan suplemen vitamin-mineral.
Penelitian ini menyajikan data tentang efektivitas intervensi pemberian makanan tambahan dalam berbagai
aspek, seperti pertumbuhan, morbiditas, perkembangan anak, asupan mikronutrien, status mikronutrien, dan metode yang
digunakan untuk mengukur dampak intervensi ini. Tujuannya adalah untuk membantu memahami mana yang paling efektif
dalam mengatasi masalah malnutrisi pada anak-anak usia 6-24 bulan di negara-negara berkembang.
Latar Belakang
Hasil yang diperoleh dari jurnal –jurnal ini mencakup pertumbuhan, morbiditas, dan perkembangan anak. Asupan
mikronutrien dan status mikronutrien juga dimasukkan sebagai hasil karena keterkaitannya dengan hasil fungsional utama . Studi
yang menilai dampak intervensi pemberian makanan tambahan hanya pada praktik pemberian makanan tidak dimasukkan karena
batasan waktu dan telah ditunjukkan sebelumnya bahwa intervensi yang dirancang dengan baik dapat memiliki dampak positif pada
praktik pemberian makanan. Untuk sebagian besar strategi intervensi dan hasil, pencarian literatur difokuskan pada tahun 1996
hingga 2006, karena telah ada review jurnal sebelumnya oleh Caulfield et al. (1999) mencakup dari tahun 1970 hingga 1997studi-
studi yang berasal dari tahun 1990 juga dimasukkan.
Hanya penelitian yang dilakukan di negara-negara berkembang yang dimasukkan. Pencarian literatur menggunakan
metode elektronik, situs web organisasi, dan bibliografi makalah yang telah diterbitkan, serta kontak pribadi. Dua penulis jurnal
ini ,menilai kualitas masing-masing penelitian yang ditinjau, dan studi-studi yang dinilai sebagai 2– (studi non-random dengan risiko
bias tinggi) tidak dimasukkan dalam tabulasi hasil.
Secara total, 42 makalah dimasukkan dalam ulasan ini. Makalah-makalah ini melaporkan hasil dari 29 uji keefektifan
dan 13 studi efektivitas atau laporan program dari 25 negara berkembang. Intervensi dianggap sebagai uji keefektifan jika ada
tingkat keyakinan tinggi dalam penyampaian 'perlakuan', umumnya dalam kondisi penelitian yang terkontrol dengan baik (misalnya,
penyediaan makanan tambahan yang diperkaya dengan tindak lanjut yang sering untuk menilai kepatuhan). Evaluasi intervensi yang
dilakukan dalam setting program, umumnya dengan kemampuan yang lebih rendah untuk mengontrol penyampaian dan kepatuhan
pada 'perlakuan', dianggap sebagai studi efektivitas.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang efektivitas berbagai strategi intervensi
dalam mengatasi masalah malnutrisi pada anak-anak berusia 6-
24 bulan di negara-negara berkembang. penelitian ini
diharapkan dapat memberikan panduan yang lebih baik dalam
perencanaan dan pelaksanaan program intervensi makanan
tambahan.
Metodologi Penelitian

Desain Penelitain Jenis Studi


Jurnal ini merupakan Systematic Review, Studi kuantitatif, meliputi studi eksperimental acak
(menilai efektivitas intervensi makanan tambahan
dengan metode yang digunakan adalah analisis
secara lebih ketat) , studi non eksperimental
data dari berbagai studi yang telah dilakukan, (mengamati hubungan antara pemberian makanan
tambahan dan hasil pertumbuhan, morbiditas, dan
meliputi studi eksperimen acak
lainnya.)dan studi dalam program(bagian dari program
atau intervensi di masyarakat.)
Metodologi Penelitian
Basis Data Waktu Penelitian Populasi

Waktunya tidak Anak anak usia 6


Menggunakan PubMed, Google dan
dicantumkan namun sampai 24 bulan di
Alltheweb, serta situs web resmi
studi yang direview negara negara
berbagai organisasi sukarela merupakan studi dari berkembang
swasta, studi yang dilakukan di tahun 1996 sampai
negara berkembang dan dokumen 2006
dalam bahasa Inggris, Spanyol,
atau Portugis yang direview.
Analisis Data
42 jurnal. Makalah-makalah ini melaporkan hasil dari 29 uji coba efikasi dan 13 studi
efektivitas / laporan program dari 25 negara berkembang.

Untuk membandingkan hasil pertumbuhan (berat dan panjang) di antara berbagai studi
(ketika hasil ini dilaporkan sebagai rata-rata ± SD), kami menghitung ukuran efek
pengobatan untuk setiap hasil yang diminati menggunakan rumus:

setiap hasil dijumlahkan rata-rata di seluruh intervensi untuk mendapatkan perkiraan kasar
dari dampak keseluruhan. Ukuran efek dapat dikategorikan sebagai kecil (~0,2), sedang
(~0,5), atau besar (~0,8).
Intervensi

1.Edukasi tentang praktik pemberian makanan tambahan kepada ibu dan pengasuh anak.
2.Penyediaan makanan tambahan dengan energi ekstra (dengan atau tanpa fortifikasi
mikronutrien).
3.Fortifikasi mikronutrien pada makanan tambahan.
4.Peningkatan kepadatan energi pada makanan tambahan melalui teknologi sederhana.
5.Penggunaan suplemen vitamin-mineral atau produk yang diperkaya bagi bayi dan ibu.
6.Pemberian makanan tambahan kepada anak-anak yang mengalami masalah gizi atau
kurang gizi.
Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak, mengurangi
risiko defisiensi mikronutrien, meningkatkan pertumbuhan, mengurangi morbiditas
(seperti penyakit infeksi), dan mempromosikan perkembangan anak-anak.
Efficiacy Trials (Percobaan Eksperimental)

Fortifikasi Rumahan
+ Supplemen

Formulasi Susu

Campuran
sereal/kacang
Fortifikasi Rumahan
+ Supplemen

Campuran
sereal/kacang
Fortifikasi Rumahan
+ Supplemen
Percobaan Eksperimental
• India (Dhingra dkk. 2004), anak-anak intervensi mengalami peningkatan
berat badan yang signifikan (sebesar 0,21 kg, 95% CI 0,12, 0,31 kg) dan
memiliki (BB/U) yang lebih tinggi (sebesar 0,24 Z, 95% CI 0,11, 0,36 Z) dan
(BB/TB) (selisih rata-rata 0,16 Z, 95% CI 0,03, 0,30 Z) pada akhir 12 bulan
suplementasi, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
• Pada lima percobaan efikasi lainnya (Lartey dkk. 1999; Faber dkk. 2005;
Smuts dkk. 2005; Giovannini dkk. 2006; Adu-Afarwuah dkk. 2007),
fortifikasi makanan tambahan tidak memiliki efek signifikan pada berat
badan.
• untuk pertumbuhan linear: hanya di India (Dhingra dkk. 2004) terdapat
dampak signifikan dari fortifikasi. Pada studi tersebut, anak-anak intervensi
mengalami peningkatan panjang rata-rata yang lebih besar (8,6 ± 1,14 cm
dibandingkan dengan 8,1 ± 1,37 cm, P < 0,05) dan LAZ (sebesar 0,19 Z, 95%
CI 0,12, 0,26) pada akhir studi, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Kesimpulan
Hanya satu dari enam studi
efikasi yang dilakukan di empat
negara melaporkan dampak
signifikan dari fortifikasi
makanan tambahan yang
dilakukan di rumah atau secara
komersial terhadap pertumbuhan.
Berdasarkan keenam percobaan
ini, efek rata-rata fortifikasi
mikronutrien adalah 0,11
(rentang -0,22, 0,37) untuk berat
badan dan 0,12 (rentang -0,02,
0,45) untuk panjang.
02
Interventions to
increase energy density
of complementary foods
Efficiacy Trials (Percobaan Eksperimental)

6 hari dalam sereal/kacang/kelapa yang


seminggu selama mengandung tepung kaya amilase dari
1,5 bulan. gandum yang sudah berkecambah

sekali sehari bubur gandum dengan


selama 6 bulan
industrial amilase
Peningkatan kepadatan energi dengan
3 bulan campuran sereal/kacang dengan metode
tradisional perendaman, perkecambahan,
dan pemanggangan.

4,5 bulan Sereal/kacang yang


mengandung industrial
amilase
Sereal/kacang yang
3 bulan mengandung industrial
amilase
Percobaan Eksperimental
• Di India (John & Gopaldas 1993), anak-anak yang menerima diet tinggi
energi dan rendah serat dengan amilase mengalami peningkatan berat badan
(+1,1 kg, P < 0,001) dan panjang (+1,6 cm, P < 0,05) setelah 6 bulan
pemantauan dibandingkan dengan anak-anak kelompok kontrol.
• Di Kongo, secara signifikan anak-anak mengalami laju penambahan berat
badan dibandingkan dengan kelompok control, tetapi mereka mengalami
peningkatan penambahan panjang badan sebesar 0.22 cm bulan pertama
intervensi dibandingkan dengan anak-anak kelompok kontrol.
• Tiga studi lainnya tidak melaporkan efek signifikan dari strategi
intervensi terhadap pertumbuhan.
Kesimpulan
Dari lima percobaan efikasi di
lima negara yang berbeda yang
menggunakan strategi untuk
meningkatkan kepadatan energi
sebagai satu-satunya intervensi,
hanya dua di antaranya memiliki
dampak pada pertumbuhan.
Berdasarkan kelima percobaan
tersebut, efek rata-rata adalah
0,35 (rentang -0,13, 1,37) untuk
berat badan dan 0,23 (rentang -
0,25, 0,71) untuk pertumbuhan
linear.
Hasil Studi

sebagian besar uji coba telah menggunakan makanan tambahan yang diperkaya, sulit
untuk menentukan apakah efek positif pada pertumbuhan disebabkan oleh peningkatan
asupan energi/protein/lemak atau peningkatan asupan mikronutrien, atau keduanya.
Dalam satu uji coba di Ghana, efek pada berat badan sebagian dapat dijelaskan oleh
peningkatan asupan energi dari makanan tambahan, sementara efek pada panjang tidak
dapat dijelaskan oleh peningkatan asupan energi.

Dalam konteks ini, sulit untuk memisahkan kontribusi asupan energi, makronutrien,
dan mikronutrien terhadap pertumbuhan anak dalam intervensi pemberian makanan
tambahan yang diperkaya.
1.

2.
Kete
Waktu Penelitian: Penelitian tersebut dilakukan dengan batasan waktu tertentu yaitu dari tahun 1996 hingga 2006
sehingga penelitian tidak mencakup studi yang diterbitkan setelah tanggal tersebut dan dapat membatasi kerangka
waktu analisis.
Heterogenitas Studi: Penelitian ini mencatat bahwa ada banyak keragaman dalam komponen dan tujuan intervensi

rbat
yang dianalisis. Hal ini mungkin membuat sulit untuk menggabungkan hasil studi secara langsung dan merumuskan
kesimpulan yang lebih kuat..
3. Konteks Khusus Intervensi: Beberapa intervensi mungkin memiliki konteks khusus yang mempengaruhi hasil,
seperti faktor budaya atau sosial. Penelitian ini mungkin tidak selalu mempertimbangkan semua faktor kontekstual
ini.
4. Meta-Analisis Tidak Dilakukan: Penelitian ini mencatat bahwa ini bukan meta-analisis formal. Oleh karena itu,

asan
tidak ada upaya untuk menggabungkan data secara kuantitatif untuk memberikan perkiraan keseluruhan tentang
dampak intervensi.
Kelebihan

1. Sistematisasi Informasi: Penelitian ini menggunakan pendekatan sistematis dengan menggali berbagai sumber data,
termasuk database medis, pencarian online, literatur, serta pendekatan "snowball" untuk memastikan bahwa informasi
yang terkumpul mencakup berbagai perspektif.
2. Metode Pengukuran yang Varied: Penelitian ini menggunakan berbagai metode untuk mengukur efek pengobatan dari
intervensi, mencakup perhitungan ukuran efek, perbedaan poin persentase, dan perbedaan persentase yang dapat
memberikan wawasan yang lebih kaya tentang berbagai efek intervensi.
3. Penggunaan Teknik "Snowball": Teknik "snowball" digunakan untuk menemukan studi-studi tambahan melalui
referensi dari artikel-artikel yang ada.
4. Keragaman Konteks Geografis: Penelitian ini melibatkan studi-studi dari berbagai negara berkembang, menciptakan
keragaman geografis dalam analisis. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi pola yang lebih umum atau spesifik
dalam dampak intervensi di berbagai lokasi.
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai