Anda di halaman 1dari 5

TELAAH KRITIS JURNAL

Berdasarkan jurnal yang diakses dari Indian Journal of Hematology and Blood
Transfusion yang merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine),
diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian
untuk menentukan realibilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik klinis. Komponen
utama yang dinilai dalam critical appraisal adalah validity, importancy, applicability. Tingkat
kepercayaan hasil suatu penelitian sangat bergantung dari desain penelitian dimana uji klinis
menempati urutan tertinggi.
Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai dari komponen
pendahuluan, metodologi, hasil, dan diskusi. Masing-masing komponen memiliki kepentingan
yang sama besarnya dalam menentukan apakah hasil penelitian tersebut layak atau tidak
digunakan sebagai referensi.

Penilaian PICO VIA (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Validity,


Importancy, Applicability)

I. Population
Secara umum, tinjauan ini menganalisis berbagai penelitian dan pedoman tentang
anemia defisiensi besi (ADB) dalam kehamilan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi
kesehatan dunia dan negara tertentu, termasuk menelaah kebijakan kesehatan pemerintah di
beberapa negara. Data organisasi kesehatan negara yang diambil dalam penelitian ini berasal
dari beberapa negara maju dan negara berkembang terutama India.
Peneliti melakukan pencarian sistematis di berbagai organisasi kesehatan dunia dan
negara, diantaranya World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), Ministry of Health and Family Welfare (MOHFW), Cochrane, Royal
College of Obstetricians and Gynaecologist (RCOG), dan Child Health Epidemiology
Reference Group (CHERG) mengenai anemia defisiensi dalam kehamilan.
Data yang diambil merupakan data terbaru dari berbagai organisasi kesehatan tersebut
dan dijadikan sebagai data penelitian.
II. Intervention
Tinjauan ini fokus dalam menganalisis prevalensi, diagnosis, skrining, dan
manajemen ADB dalam kehamilan di India. Data didapat dari pedoman atau penelitian atau
kebijakan pemerintah yang sudah ada sehingga peneliti hanya melakukan analisis
sistematik.

III. Comparison
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif sehingga jurnal
ini tidak dijelaskan secara detail mengenai populasi dan sampel.

IV. Outcome
Center of Disease Control (CDC) mendefinisikan anemia sebagai hemoglobin
kehamilan kurang dari 11 g/dl (Hematocrit atau Hct < 33%) pada trimester pertama dan
ketiga dan kurang dari 10,5 g/dl (Hct < 32%) pada trimester kedua sementara World Health
Organisation (WHO) mendefinisikan anemia dalam kehamilan, yaitu Hb kurang dari 11g/dl
[3, 4]. Anemia pada wanita postpartum didefinisikan sebagai Hb kurang dari 10 g / dl oleh
WHO.
Secara global, penyebab anemia tersering pada kehamilan adalah ADB. Nutrition
Impact Model Study, analisis sistematis 257 sumber data mewakili populasi dari 107 negara,
memperkirakan prevalensi global anemia pada kehamilan 43% pada 1995 dan 38% pada
2011 dengan kisaran bervariasi dari 17% di negara maju dan 56,4%. di negara berkembang.
Etiologi anemia dikaitkan dengan DB pada 50% kasus dalam penelitian ini.
Diagnosis ADB pada Kehamilan ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaaan fisik,
sifat RBC (Indeks RBC dan karakteristik morfologi), feritin serum, TIBC, Tsat, dan lain-
lain.
Rekomendasi untuk suplementasi zat besi bervariasi dari satu daerah ke daerah lain,
CDC merekomendasikan bahwa semua wanita hamil memulai suplemen zat besi 30 mg per
hari pada kunjungan pranatal pertama. WHO menyarankan 30-60 mg zat besi elemental per
hari untuk semua wanita hamil sedangkan pedoman Inggris tidak merekomendasikan
suplementasi zat besi rutin pada kehamilan. Pada populasi dengan prevalensi anemia di
antara wanita hamil yang kurang dari 20%, WHO merekomendasikan suplementasi besi oral
dan asam folat intermiten dengan 120 mg zat besi dan 2,8 mg asam folat sekali seminggu
untuk wanita hamil untuk meningkatkan outcome ibu dan neonatal.
Tatalaksana ADB dalam kehamilan di negara maju adalah dilakukan terapi besi oral.
Dosis zat besi yang direkomendasikan untuk mengobati ADB pada kehamilan adalah antara
100 dan 200 mg / hari dalam pedoman Inggris dan 120 mg / hari dalam pedoman WHO. zat
Besi parenteral harus selalu demikian diberikan setelah Defisiensi Besi dikonfirmasi
menggunakan serum ferritin atau pemeriksaan spesifik lainnya. Besi parenteral yang sering
digunakan adalah ironisomaltoside dan besi carboxymaltose.

V. Review’s Question
- Did the review address a clearly focused issue? (Apakah tinjauan ini memiliki
permasalahan yang jelas dan terpusat?)
Ya, karena tinjauan ini telah menentukan serta menampilkan populasi dan hasil yang
diinginkan secara jelas. Populasi dari tinjauan ini adalah database penelitian, pedoman,
dan kebijakan pemerintah mengenai ADB dalam kehamilan. Paparan dalam tinjauan ini
adalah penelitian mengenai ADB dalam kehamilan di negara maju dibanding dengan
negara berkembang. Hasil yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah perbedaan
dari segi insidensi, diagnosis, dan tatalaksana ADB dalam kehamilan di negara maju dan
negara berkembang.
Ya, karena tinjauan ini telah menunjukkan prevalensi ADB dalam kehamilan di India
termasuk yang tertinggi di dunia. Hasil yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah
algoritma untuk diagnosis dan pengobatan ADB pada kehamilan, cara-cara untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengatasi masalah kesehatan ini.

- Did the author look for the appropriate sort of papers? (Apakah penulis mampu mencari
artikel secara tepat?)
Ya, karena peneliti mengambil data penelitian dari berbagai database penelitian,
pedoman, dan kebijakan pemerintah yang tepat dan terbaru. Selain itu, peneliti juga
mengambil data dari organisasi kesehatan dunia sebagai pembanding.

VI. Review’s Validity


- Do you think the important, relevant studies were included? (Apakah menurut anda
tinjauan ini telah menggunakan atau mencakup berbagai penelitian yang sesuai dan
penting?)
Ya, penelitian ini telah menggunakan database yang baik. Data penelitian ini berasal dari
data penelitian sebelumnya yang membahas prevalensi, diagnosis, skrining, dan
manajemen ADB dalam kehamilan

- Did the review’s authors do enough to assess the quality of the included studies? (Apakah
penulis menilai kualitas penelitian dengan baik?)
Ya, karena penelitian ini menggunakan berbagai jurnal, pedoman resmi, dan kebijakan
pemerintah yang ada dari berbagai negara atau organisasi kesehatan global sehingga bisa
ditinjau dengan baik.

- If the results of the review have been combined, was it reasonable to do so? (Jika hasil
tinjauan ini dikombinasikan, apakah hasil tersebut layak/masuk akal untuk dilakukan?)
Ya, karena data penelitian ini berasal dari data penelitian sebelumnya dan peneliti sama
sekali tidak memanipulasi data yang ada.

VII. Review’s Result


- What is the overall result of the review? (Secara umum, apa hasil dari tinjauan ini?)
Secara keseluruhan didapatkan bahwa prevalensi, diagnosis, skrining, dan manajemen
ADB dalam kehamilan di India.
- How precise are the results? (Seberapa penting hasil tinjauan ini?)
Hal ini tidak dapat ditentukan karena tinjauan ini tidak menampilkan interval
kepercayaan.

VIII. Applicability
- Can the results be applied to the local population? (Apakah hasil tinjauan ini dapat
diterapkan pada penduduk sekitar anda?
Ya, mesikipun tinjauan ini tidak mencakup semua populasi, tapi data yang diambil bisa
mewakili kondisi pasien yang di sekitar kita. Hal ini karena angka kejadian ADB dalam
kehamilan masih tinggi di Indonesia.

- Were all important outcomes considered? (Apakah tinjauan ini menampilkan semua
hasil yang penting?)
Ya, karena tinjauan ini telah menampilkan prevalensi, diagnosis, skrining, dan
manajemen ADB dalam kehamilan di India.
- Are the benefits worth the harms and costs? (Apakah manfaat yang dihasilkan lebih besar
daripada kerugian dan biaya yang ditimbulkan?)
Ya, karena tinjauan ini telah menampilkan hasil bahwa terdapat variasi dalam diagnosis
dan tatalaksana ADB dalam kehamilan. Hasil ini sangat bermanfaat sebagai bahan
referensi dan memicu penelitian lanjutan agar variasi tersebut dapat dipersempit.

Kesimpulan: Penelitian pada jurnal ini Valid, Important dan Applicable sehingga jurnal
ini dapat digunakan sebagai referensi.

Anda mungkin juga menyukai