Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Introduksi
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu parameter untuk
melihat keberhasilan yang merujuk kepada upaya kesehatan ibu. Tingginya
rasio tingkat kematian pada ibu di Indonesia menyebabkan masalah tersebut
menjadi prioritas kesehatan nasional, salah satu penyebab AKI adalah
meningkatnya anemia pada ibu hamil (Pedersen & Msuya, 2018). Anemia
pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang
tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu hamil maupun
janinnya. Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi tapi
sampai sekarang masih sulit untuk dihilangkan terutama anemia kekurangan
zat besi pada saat hamil (2).
Skala
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa prevalensi
ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% serta semakin
meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan, dimana terdapat 25%
ibu hamil mengalami anemia di negara berkembang (Nurdin, 2019). Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 terjadi peningkatan anemia pada
ibu hamil sebanyak 11,8% karena pada tahun 2013 angka anemia pada ibu
hamil sebanyak 37,1% kemudian meningkat pada tahun 2018 menjadi 48,9%
hal ini karena kurangnya konsumsi tablet penambah darah pada ibu hamil
(Kemenkes, 2018).
Ibu hamil yang kontak dengan pelayanan kebidanan di Puskesmas
Batang-Batang selama Januari-Agustus 2022 sebanyak 319 orang dan di Desa
Banuaju Barat sebanyak 30 orang.
Kronologis
Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan
morbilitas pada ibu dan bayi, termasuk resiko keguguran, lahir mati,
prematuritas, dan berat bayi lahir rendah (4). Upaya Pemerintah Indonesia
sejak tahun 1970 untuk mengatasi anemia pada ibu hamil adalah
melaksanakan program suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) berupa zat
besi (Fe) (200 mg) dan asam folat (0,25 mg) setiap hari 1 tablet selama
minimal 90 hari berturut-turut. Suplemen besi diberikan tenaga kesehatan
kepada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di pusat
pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Posyandu, atau petugas kesehatan
desa melalui kegiatan ANC (antenatal care) (11).
Prevelensi anemia pada ibu hamil terus meningkat walaupun
pemberian tablet Fe sudah dilakukan. Menurut Amalia, dkk. (2021),
meningkatnya anemia disebabkan karena pemberian tablet Fe yang sulit
dikonsumsi oleh ibu hamil sehingga menyebabkan ketidakpatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe. Sulitnya mengkonsumsi tablet Fe pada ibu
hamil timbul dari beberapa efek samping tablet Fe yang dirasakan oleh ibu
ketika meminum tablet Fe, seperti mual, muntah, kram lambung, nyeri ulu
hati dan konstipasi (Fajrin, 2020).
Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe sesuai
anjuran pemerintah merupakan suatu masalah yang cukup serius pada saat
kehamilan, sehingga perlu adanya penekanan terkait kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dalam kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
pada ibu hamil ada beberapa faktor yang berperan penting untuk membentuk
suatu sikap positif dari ibu hamil diantaranya pengetahuan, sikap, motivasi,
interaksi ibu hamil dengan tenaga kesehatan dan dukungan suami (Mardhiah
& Marlina, 2019; Yunika & Komalasari, 2020).
Solusi

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah penelitian adalah faktor apa saja yang
mempengaruhi kepatuhan minum obat tablet Fe di Puskesmas Batang-
Batang?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum
obat tablet Fe di Puskesmas Batang-Batang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menganalisis hubungan efek samping Fe dengan kepatuhan minum
obat tablet Fe di Puskesmas Batang-Batang.
2. Menganalisis hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan
minum obat tablet Fe di Puskesmas Batang-Batang.
3. Menganalisis hubungan frekuensi ANC dengan kepatuhan minum
obat tablet Fe di Puskesmas Batang-Batang.
4. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan
minum obat tablet Fe di Puskesmas Batang-Batang.

1.4 Manfaat
1. Profesi Bidan
2. Puskesmas Batang-Batang
3. Ibu KEK
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

3.2 Hipotesis
1. Ada hubungan efek samping Fe dengan kepatuhan minum obat tablet Fe di
Puskesmas Batang-Batang.
2. Ada hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan minum obat tablet
Fe di Puskesmas Batang-Batang.
3. Ada hubungan frekuensi ANC dengan kepatuhan minum obat tablet Fe di
Puskesmas Batang-Batang.
4. Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat tablet Fe
di Puskesmas Batang-Batang.
BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik kuantitaif
dengan studi korelasi (Correlational study) artinya suatu penelitian atau
penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok
subyek. Rancangan penelitian yang digunakan adalah analitik dengan
pendekatan Cross Sectional, data yang menyangkut variabel bebas atau risiko
dan variabel terikat atau akibat, dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan
(Nursalam, 2020).

4.2 Kerangka Kerja


4.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan (Nursalam, 2020). Populasi penelitian adalah seluruh ibu
hamil yang mendapat tablet Fe di Puskesmas Batang-Batang (Desa
Banuaju Barat) selama bulan Januari-September 2022 sebanyak 30
orang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Notoatmodjo, 2020). Sampel penelitian adalah
sebagian ibu hamil yang mendapat tablet Fe di Puskesmas Batang-
Batang (Desa Banuaju Barat) selama Januari-September 2022 sebanyak
30 orang.
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling menggunakan total samplig yang merupakan
pengambilan sampel secara keseluruhan dari banyaknya populasi
(Nursalam, 2020).

4.4 Variabel Penelitian


4.4.1 Variabel Independen
Variabel bebas atau indepeden adalah variabel bebas, sebab,
risiko, atau mempengaruhi (Notoatmodjo, 2020). Variabel independen
dalam penelitian ini adalah efek samping Fe, pelayanan kesehatan,
frekuensi ANC, dan dukungan keluarga.
4.4.2 Variabel Dependen
Variabel terikat atau dependen adalah terikat, akibat, atau
terpengaruh karena dipengaruhi oleh variabel bebas atau independen
(Notoatmodjo, 2020). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kepatuhan minum tablet Fe pada ibu hamil.
4.5 Definisi Operasional

4.6 Pengumpulan dan Pengolahan Data


4.6.1 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Kuesioner.
4.6.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian di Puskesmas Batang-Batang (Desa Banuaju
Barat)
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan mulai dari bulan September 2022.
4.6.3 Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mengetahui
persebaran data dan cara memperoleh data tersebut dari subyek
penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan peneliti
dalam penelitian ini diklasifikasi menjadi dua, yaitu:
1. Administratif
a. Peneliti mengajukan permohonan ijin dari Fakultas Ilmu
kesehatan Universitas Wiraraja.
b. Peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Kepala Puskesmas
Batang-Batang.
c. Peneliti mengajukan permohonan ijin pengumpulan data ibu
hamil anemia kepada Penanggungjawab Program KIA Puskesmas
Batang-Batang.
2. Teknis Penelitian
a. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian dan membagikan informed
consent.
b. Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian dan alat yang
dibutuhkan.
4.6.4 Pengolahan Data
Ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui
peneliti, yaitu:
1. Editing
Tahapan ini dilakukan untuk mengkoreksi rekam medik
apakah sudah sesuai atau terisi semua kolom isi yang harus diisi. jika
belum, maka perlu penyesuaian dengan tidak merubah esensi isi
yang sebenarnya.
2. Coding (Pemberian Kode)
Peneliti memberi kode pada setiap respon responden untuk
memudahkan dalam pengolahan data dan analisis data. Kegiatan
yang dilakukan, setelah data diedit kemudian diberi kode. Semua
data yang ada diberi kode dan dilakukan pengkategorian
(karakterisitik responden dan variabel independen-dependen).
3. Skoring
a. Efek samping Fe
Pengukuran variabel umur menggunakan kuesioner dengan
kriteria penilaian sebagai berikut.
1) Mengalami
2) Tidak mengalami
b. Pelayanan kesehatan
Pengukuran variabel pelayanan kesehatan menggunakan
kuesioner dengan kriteria penilaian sebagai berikut.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
1) Baik (76-100%)
2) Cukup (56-75%)
3) Kurang (<55%)
c. Frekuensi ANC
Pengukuran variabel frekuensi ANC menggunakan kuesioner
dengan kriteria penilaian sebagai berikut.
1) ≥ 4 kali
2) < 4 kali
d. Dukungan keluarga.
Pengukuran variabel dukungan keluarga menggunakan kuesioner
dengan kriteria penilaian sebagai berikut.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
1) Baik (76-100%)
2) Cukup (56-75%)
3) Kurang (<55%)
e. Kepatuhan minum tablet Fe
Pengukuran variabel kepatuhan minum tablet Fe menggunakan
kuesioner dengan kriteria penilaian sebagai berikut.

Keterangan :
: Skor responden yang hendak diubah menjadi skor
kelompok.
: Rata-rata skor kelompok
sd : Standar deviasi
1) Patuh
2) Tidak patuh
4. Tabulating
Menurut Arikunto (2020), tabulating adalah penyusunan dan
penjumlahan data dalam bentuk tabel dari hasil jawaban kuisioner
untuk memudahkan bahan pengevaluasian dan analisa data setelah
dihitung dengan menggunakan kriteria.
5. Interprestating
Menurut Arikunto (2019), hasil pengolahan data dapat
diinterpretasikan dengan menggunakan skala sebagai berikut :
a. 100% : Seluruhnya
b. 76%-99% : Hampir seluruhnya
c. 51%-75% : Sebagian besar
d. 50% : Setengahnya
e. 25%-49% : Hampir setengahnya
f. 10%-24% : Sebagian kecil
g. 0% : Tidak satupun.
4.6.5 Analisa Data
Analisa data yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi kepatuhan minum obat tablet Fe di Puskesmas
Batang-Batang, dilakukan pengujian statistik menggunakan Chi Square
secara komputerisasi (SPSS) dengan tingkat kemaknaan 5% 𝑎 ∶ 0,05.
Kriteria hasil analisa adalah sebagai berikut:
1. Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak yang bermakna ada hubungan.
2. ika sig > 0,05 maka H0 diterima yang bermakna tidak ada hubungan.

Anda mungkin juga menyukai