Anda di halaman 1dari 75

PEMUDA PANCA MARGA

MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT


Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

LIABILITY INSURANCE
104

SERTIFIKASI - LSPP AAMAI


DISAMPAIKAN OLEH :
Disusun Oleh : Ir. Sudarno Hardjo Saparto AAIK, QIP, ICPU, Ahli K3
Ir.Sudarnohs@Yahoo.com

Page 1 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Bab 1: Assessing and Managing a Liability Risk


Tujuan pembelajaran
- Identifikasi aspek hukum dan fisik dari evaluasi risiko dalam asuransi liability;
- Diskusi bagaimana tertanggung dapat menata dan mengontrol risiko liability;
- Menjabarkan informasi yang dibutuhkan underwriter dan bagaimana menilainya;
- Identifikasi isu-isu kunci dalam menganalisa catatan kerugian;
- Mendiskusikan masalah laten yang dapat menciptakan timbulnya asuransi liability;
Menjabarkan bagaimana sistem hukum lainya dapat berdampak bagi underwriting dalam risiko liability

Pengenalan
Bab ini berkaitan dengan pengertian, identifikasi, evaluasi dan pengelolaan risiko.
Definisi “risiko” berdasarkan kamus adalah sebagai:
“hazard; danger; chance of loss; the degree of probability of loss; a person, thing or factor likely to cause loss or
danger v.t. to expose to hazard; to incur the chance of unfortunate consequences by (doing something)”.

Dari definisi diatas ada 4 elemen penting yang berhubungan dengan tertanggung dan underwriter yaitu:
- Hazard (bahaya)
- Chance of loss or injury (peluang cidera atau rugi)
- Degree of probability of loss (tingkat kemungkinan rugi)
A person, thing or factor likely to cause loss or damage (seseorang, benda atau faktor yang sepertinya dapat
mengakibatkan kerugian atau kerusakan).

Ciri-ciri bab ini menjelaskan istilah dan konsep berikut:


Liability risk  latency, damages
Risk Assessment  liability claims
Hazard  triangulation
Underwriting information  loss control surveys

A. Risk Assessment
Kedua belah pihak Tertanggung dan Underwriter memiliki kepentingan dalam risiko.
Tertanggung  risk manager.
Underwriter  loss control surveyor.

Peran risk manager:


Tertanggung secara formal mungkin tidak memiliki risk manager. Namun, seseorang dalam organisasi memiliki
tanggungjawab untuk menilai risiko dalam organisasi, meski dia adalah seorang pemilik.

Peran underwriter:
Underwriter memiliki kepentingan dalam mengukur risiko untuk menghilangkan atau menguranginya.
Underwriter tidak hanya memperhatikan risiko fisik dan moral tetapi juga memperhatikan risiko hukum

A1. Interest of the different parties in the risk


A1A. Interest of the insured / risk manager

Tertanggung/risk manager akan menilai risiko yang akan mengancam kelangsungan perusahaan dimasa yang
akan datang.

Page 2 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Dikelompokan sebagai berikut:


- Situasi ‘lampu merah’, harus diambil tindakan karena akan mengancam bisnis perusahaan;
- Situaasi ‘lampu kuning’, segera diambil tindakan karena meskipun kelangsungan perusahaan
tidak terancam, namun akan mengancam kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan;
- Situasi ‘lampu hijau’, tidak ada tindakan dan dapat hidup tanpa ancaman. Situasi dapat
ditingkatkan tetapi dalam prioritas yang rendah.

Terdapat 4 (empat) kemungkinan:


1. Dihindari;
2. Dikurangi;
3. Dialihkan;
4. Dikelola.

Mengalihkan Risiko Mengurangi Risiko Menghindari Risiko

Jika tidak memungkinkan Memungkinkan untuk Beberapa risiko dapat


untuk mengurangi risiko yang mengurangi risiko yang dapat ditransfer.
akan diterima atau dikelola diterima dan mengelola sesuai Mengambil polis asuransi
secara proporsional maka satu porsinya. sebagai bentuk transfer risiko
pilihannya adalah Contoh: Perusahaan dapat ke perusahaan asuransi.
menghindari risiko tersebut. mengadakan ujian model baru Bentuk lain adalah
Contoh: perusahaan tidak dan memeriksa prosedur mentransfer risiko ke
dapat memutuskan untuk komponen dari suplaier atau pelanggan atau suplaier
mengelola produk tertentu memperkenalkan prosedur melalui kontrak penjualan.
atau membatalkannya. pengamanan yang baru. Dan cara lainnya.

Mengelola risiko yang ditahan


Faktor kunci disini adalah mengetahui dan memahami risiko yang masih ada-ditahan-dalam Organisasi.

A1B. Interest of the underwriter


Underwriter mempertimbangkan risiko yang diterima, jika ya:
- Berapa preminya;
- Apa wording-nya;
- Limit of indemnity; dan
- Excess, co-insurance atau pembatasan.

A1C. Interest of the loss control surveyor


Loss control surveyor dapat ditunjuk oleh Penanggung, Broker Tertanggung atau Tertanggung. Hal-hal yang
dipertimbangkan oleh loss control surveyor untuk meningkatkan/memperbaiki risiko:
- Tanpa ada perubahan dalam praktek pekerjaan atau sifatnya;
- Perubahan kecil untuk meningkatkan praktek kerja;
- Perubahan besar terkait dengan komitmen jangka panjang untuk meningkatkan/memperbaiki risiko.

A2. Element of hazard


Pertimbangan-pertimbangan oleh Underwriter dalam menerima risiko, ada dua elemen utama:
- Physical hazard;
- Moral hazard
Page 3 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

- Elemen ketiga lainya yang juga dipertimbangkan yakni hukum

A2A. Physical hazard


Underwriter tidak dapat memutuskan premium yang tepat sebelum mereka mengetahui semua fakta-fakta atau
aspek risiko.

Risiko yang mungkin:


- Frekuensi hazard (contoh: banyaknnya klaim-klaim kecil, berdasarkan pengalaman kerugian);
- Particular risk exposure (contoh: noise, asbestos, produk medis); atau
- Severity hazard ( kemungkinan kerugian yang besar seperti kecelakaan kereta)
Untuk beberapa hal, underwriter akan meminta informasi tambahan dari loss control audit dari staff internal atau
tenaga ahli diluar perusahaan.

A2B. Moral hazard


Moral hazard sulit untuk diketahui. Moral hazard dapat berdampak Physical hazard karena sikap dari pekerja
atau terhadap keselamatan. Moral hazard mungkin tidak dapat diketahui ketika dilakukanya survey atau
investigasi klaim.

A3. Identifying and perceiving risk


Identifikasi risiko adalah proses yang berjalan dan tidak berakhir hanya pada saat identifikasi awal.
Risiko baru akan muncul, risiko yang akan hilang dan sedangkan risiko yang ada saat ini akan berubah.

Titik awal identifikasi:


- Tertanggung/risk manager: bagaimana asset atau kapasitas perusahaan dapat terancam?;
- Underwriter liability: Apa kemungkinan yang akan terjadi?

Luka badan Cidera, termasuk sakit, yang dialami Employers’ liability


pekerja
Cidera yang dialami seseorang diluar Public liability
pekerja, terjadi di wilayah Tertanggung
atau tempat kerja pihak ketiga
Cidera yang dialami seseorang karena Products liability
salah menggunakan produk atau bahaya
yang ditimbulkan pada produk tersebut
Kerusakan pada Kebakaran, keluarnya air/air kotor dari Public liability
harta benda area Tertanggung, kerusakan yang terjadi
dalam pekerjaan di area Tertanggung,
kerusakan pada harta benda dibawah
pengawasan Tertanggung
Kerusakan yang disebabkan barang Products liability
berbahaya, kerusakan produk assembling
atau mixture (komponen atau bahan)

Page 4 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Biaya bisnis / Hazard yang mengakibatkan luka badan Product recall (first party).
kerusakan reputasi atau kerusakan pada harta benda akibat Product gurantee.
kesalahan produk atau dibawah spesifikasi Malicious tamper insurance.

Kerugian ekonomi Kemungkinan klaim dari pihak ketiga, Contoh: Financial Loss
atau finansial meski tidak terdapat luka badan atau extention to the public liability
kerusakan harta benda. Contoh: and/or product liability.
pengembalian pembayaran pihak ketiga,
kerusakan produk, keterlambatan produk,
penolakan pihak ketiga memasuki areanya.
Kesalahan tindakan, kesalahan atau Professional indemnity.
ketidaklengkapan pemberitahuan atau Directors’ and officers’ liability.
design, pelanggaran tanggungjawab
profesi, pelanggaran kepercayaan.

Biaya pembelaan Elemen yang penting bagi beberapa All forms of liability cover.
hukum Tertanggung yakni biaya pembelaan.

A3B. Variability of the outcome of an insured event

Contoh:
Ledakan yang terjadi di kantin karyawan di Lacey Manufacturing Ltd.

Skenario 1:
Ledakan terjadi ditengah malam. Tidak ada seseorang di kantin dan hanya luka ringan penjaga keamanan
dan kerusakan bangunan pada beberapa bagian pabrik.
Akibatnya: klaim kecil

Skenario 2:
Ledakan yang sama ketika hari kerja tetapi terjadi antara waktu istirahat makan. Karyawan kantin dan
beberapa karyawan di area tersebut cidera. Kerusakan bangunan sama seperti kejadian 1.
Akibatnya: Klaim serius

Skenario 3:
Sama seperti skenario 2 namun waktu kejadian pas istirahat makan. Beberapa terluka, dan kerusakan
bangunan.
Akibatnya: klaim sangat serius

Skenario 4:
Sama seperti skenario 2, namun ledakan terjadi pada waktu beberapa pekerja shift mengadakan pertemuan
pekerja di kantin. Kejadian yang besar. Kerusakan bangunan sama seperti sebelumnya.
Akibatnya: klaim katastrop

Skenario 5:
Sama seperti skenario 2, tetapi tambahan kejadian, sisa-sisa kebakaran di area pabrik dan pintu bagian
belakan pabrik terdapat sisa terbakar.
Akibatnya: klaim maximum severity

Page 5 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

A4 Evaluasi

A4A. Likelihood
Likelihood dapat berubah-ubah dari kepastian yang mutlak seperti kematian dan pajak – hingga ketidak masuk
akalan.

A4B. Severity
Contoh: kecelakaan kereta, natural disaster (gempa bumi, epidemic, kapal tenggelam atau kandas). Kerugian
severity hampir sering mengancam neraca keuangan.

A4C. Frequency
Frekuensi menyangkut seberapa sering risiko yang akan terjadi.

A4D. Latency
Latency, mengidentifikasi gap waktu antara dimulainya dan berakhirnya rantai kejadian. Contoh efek risiko obat-
obatan terjadi beberapa bulan atau tahun setelah dikonsumsi pasien

A4E. Historical data


Data historis dapat memberikan gambaran yang baik dalam beberapa aspek.

A5. Insure of not insure?


Mengasuransikan klaim ‘high frequency:low severity’ biasanya tidak ekonomis.

A6. Risk management


Underwriter dan manager risiko memiliki keinginan yang besar dalam mengukur untuk menghilangkan atau
mengurangi hazard.
Definisi dari ‘risk management’:
Identifikasi, analisa dan kontrol ekonomi risiko yang dapat mengancam asset dan kapasitas keuangan
perusahaan.

Beberapa point yang diperhatikan dalam risk management:


a. Risiko harus dapat diidentifikasi sebelum diukur
b. Mekanisme control, harus ekonomis
Page 6 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

c. Definisi asset dan kapasitas pendapatan;


d. Penggunaan nama perusahaan

B. Risk Improvement
Risk improvement dan risk control program berdasarkan basis cost versus benefit.

B1. Housekeeping
Organisasi yang baik akan memastikan bahwa staffnya telah dilatih dengan baik dan setiap orang dari tingkat
direktur sampai ke karyawan junior menyadari pentingnya prosedur keamanan. Setiap karyawan harus
mengetahui tugas dan tanggungjawabnya, dan perlu pengawasan yang cukup pada tiap tingkatan untuk
memastikan prosedur telah berjalan secara tepat baik pengenalannya dan pengelolaanya.

Contohnya: lantai disapu secara teratur, memastikan lingkungan kerja dikelola dan bagian yang rusak segera
diperbaiki, memastikan metoda keamanan kerja dikelola secara bertahap, management yang kompeten
berdasarkan prosedur, supervise staff secara baik dan memastikan seluruh bisnis berjalan secara disiplin.

B2. Labour relations


Hubungan kerja yang baik dan juga penting adalah adanya kepercayaan dan kerjasama antara pekerja dan
management.

C. Underwriting Information
C1. Underwriter’s risk evaluation
C1A. Summary of the underwriter’s risk evaluation process

Proses evaluasi yang dilakukan oleh Underwriter ketika menerima risiko:


1. Memastikan exposure kunci dan aktifitas/kegiatan Tertanggung
2. Apakah kemungkinan dari kegiatan Tertanggung yang menyebabkan – cidera atau kerusakan?
3. Jika sesuatu terjadi, dapatkan Tertanggung bertanggungjawab secara hukum kepada pihak ketiga –
operasi?
4. Jika ya, apakah ada perbaikan kerusakan?
5. Jika Tertanggung bertanggungjawab terhadap kerusakan, siapa yang dapat dituntut?
6. Apakah kemungkinan/potensi menuntut mereka?
7. Kemungkinan biaya untuk mempertahankan tuntutan atau penuntutan?
8. Pada tingkat mana kerusakan tersebut dapat ganti?

C1B. Underwriting process


Memastikan:
1. Berapa banyak risiko yang dapat ditransfer ke asuransi – apakah ada faktor kemungkinan?
2. Definisi perluasan transfer risiko:
a. Limit,
b. Deductible, dan
c. Jaminan; dan
3. Premium untuk transfer risiko

C2. Common underwriting information for liability risks


Pertanyaan khusus underwriter dalam asuransi liability:

Page 7 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

C2A. Details of who is seeking insurance


Tipe pertanyaan:
a. Nama lengkap calon Tertanggung; dan
b. Alamat usaha calon Tertanggung
c. Jika Tertanggung adalah partnership (kongsi), Underwriter akan menanyakan nama lengkapnya.

C2B. Business of the proposer for which insurance is required


- Mensyaratkan deskripsi lengkap usaha, termasuk pernyataan atau aktifitas pekerjaan.
- Secara umum membedakan jenis usaha ‘manufacturer’, ‘contractor’ dan ‘engineer’.

C2C. Cover, limits and deductibles required


Terkait dengan:
- Permintaan jaminan dan perluasan; dan
- Permintaan batasan dan excess/deductible

C2D. Previous loss history


Pengalaman kerugian masa lalu penting dalam menilai setiap risiko kerugian baik diasuransikan atau tidak
diasuransikan.

Contoh:
Bilge&Co kontraktor meminta penutupan asuransi liability. Namun, ditemukan bahwa banyak kecelakaan akibat
kerusakan bangunan di bagian bawah tanah, kabel, pipa dan sejenisnya. Ini bisa diidentifikasikan:
- Kurang pengawasan;
- Kurang inspeksi;
- Keinginan menyelesaikan pekerjaan secara cepat, dan/atau Mendahulukan keuntungan

C2E. Previous insurance history


Ketika penjelasan yang diberikan calon Tertanggung tidak lengkap, maka perlu untuk meminta informasi dari
asuransi sebelumnya.

C2F. Details of any prosecutions relating to the risk proposed


Perkembangan perundang-undangan, regulasi dan ‘code of practice’, pada bidang kesehatan dan keselamatan,
keselamatan pelanggan, dan kerusakan lingkungan dapat berarti meningkatnya frekuensi penuntutan dari tahun
sebelumnya.

C2G. Material facts


Prinsip utmost good faith adalah dasar dalam kontrak asuransi. Berlaku untuk keduabelah pihak. Pihak calon
Tertanggung untuk liability insurance harus memberitahukan semua fakta material risiko yang diketahui atau
seharusnya tahu.
Kewajiban mengungkapkan fakta berlanjut selama periode asuransi, kewajiban untuk memberitahukan
perubahan fakta material disetiap renewal.

D. The historical claims record


Yang pertama dan terpenting adalah aspek sejarah klaim, Underwriter akan mencari bukti trend dalam rentang
periode asuransi. Untuk asuransi liability paling kurang catatam klaim dalam 5 tahun. Namun, dengan periode
waktu ini, sulit untuk mendapatkan perhitungan yang akurat karena sifat long-tail.

Page 8 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

D1. Problems in using the record


Klaim merupakan ‘cost of production’ dalam asuransi. Karena terjadi setelah produksi (polis).
Contoh:
Tahun ke-0 : Pelanggaran terjadi
Tahun ke-6: Tertanggung mengajukan pemberitahuan tuntutan
Tahun ke-10: Penyelesaian klaim

D2. Placing a reserve on outstanding liability


Ketika tanggungjawab klaim diketahui, maka Underwriting akan mencatat nilai klaim, cadangan klaim

D3. Assessing the value of the claim


Underwriter akan menilai klaim berdasarkan posisi hukum saat ini. Meskipun begitu, hukum yang berlaku pada
saat penyelesaian , bukan pada saat liability timbul.
Nilai klaim akan bervariasi berdasarkan:
- Pengetahuan Underwriter pada saat kejadian;
- Pengetahuan Underwriter terhadap hukum yang berlaku; dan
Nilai uang (faktor inflasi dan mata uang).

D3A. Simple claim histories


Policy year Claim paid Number Claim outstanding Number Total

2003 50,000 10 135,000 1 185,000

2004 15,000 5 280,000 6 295,000

2005 8,000 3 170,000 14 178,000

2006 5,000 3 85,000 10 90,000

2007 Nil 0 17,500 2 17,500

Total 78,000 21 687,500 33 765,500

D3B. Relating the claims record to business activity


Tabel pengajian:
Year Wage roll Year Wage roll Year Wage roll

2003 GBP 27,000,000 2004 GBP 25,000,000 2005 GBP 26,000,000

2006 GBP 27,000,000 2007 GBP 29,000,000

Tabel Burning rate / burning cost


(a) Wage roll / (b) Total claims (c) Burning
100 (GBP 000) (adjusted) (GBP) rate

2003 270,000 160,000 0.5925%

2004 250,000 165,000 0.66%

2005 260,000 178,000 0.68%

2006 270,000 90,000 0.33%

2007 290,000 17,500 0.06%

Page 9 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Tabel gaji dan klaim:


Wage roll / 100 Adjusted claims Burning rate

2003-2005 GBP 780,000 GBP 503,000 0.645%

Kelemahan perhitungan ini:


1. Mengabaikan latency
2. Kurang akurat jika terdapat volume kerugian yang tidak sesuai;
3. Asumsi outstanding klaim adalah akurat;
4. Mengabaikan inflasi;
5. Loading kerugian yang besar.

D3C. Triangulation
Triangulasi berdasarkan pengalaman klaim pada akhir periode asuransi dan diperbaharui setiap interval 12
bulan. Underwriter dapat memperoleh gambaran yang lebih baik terhadap latency exposure.

D3D. Banded experience


Tipe terakhir dari claim history:
- Efek dari excess berdasarkan pengalaman;
- Sisa kerugian masa lalu dapat dibebankan kepada Penanggung atau Tertanggung

Tabel banded experience

GBP 25,001-
Under GBP GBP 5,001- GBP 10,001- Over GBP Total
GBP
5,000 GBP 10,000 GBP 25,000 100,001
100,000
2003 35,000 10,000 30,000 75,000 35,000 185,000

2004 40,000 35,000 40,000 150,000 30,000 295,000

2005 78,000 20,000 45,000 35,000 - 178,000

2006 35,000 10,000 20,000 25,000 - 90,000

2007 10,000 7,500 - - - 17,500

Total 198,000 82,500 135,000 285,000 65,000 765,500

E. Loss control surveys


Untuk risiko yang kecil, umumnya dapat diperoleh informasi dari proposal form, surat-menyurat atau telepon.
Sedangkan, untuk risiko besar, perlu dilakukan loss contro survey oleh Engineer, specialist surveyor dan
inspector klaim terlatih.
Yang dilakukan loss control survey – menentukan berbagai isu fisik, seperti gedung bangunan, area kerja, kimia
dll – fokus utama dalam organisasi manajemen dan fungsi keamanan.

Page 10 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

E1. Benefits of a loss control survey


Keuntungan loss control survey:
1. Catatan keselamatan harus ditingkatkan dan perusahaan harus menunjukan pengalaman memperkecil
risiko kecelakaan melalui biaya direct dan indirect;
2. Tindakan yang cepat berdasarkan rekomendasi surveyor dapat melindungi perusahaan dari kerugian
yang timbul dari tuntutan dan gangguan atas larangan dari Health and Safety Executive; dan
3. Survey mungkin membantu perusahaan untuk menghindar kerugian finansial dan public dengan pihak
ketiga, contoh mengurangi kecelakaan polusi dan masalah keselamatan produk

Peran loss control survey:


a. Surveyor harus mengetahui perkembangan peraturan dan teknologi, perubahan proses
perdagangan dan praktek dan hubungan kerja, mengacu keselamatan organisasi. Mereka
harus mengetahui jaminan polis secara penuh dan permasalahan dalam underwriting dan
dampak dari perubahan social, industry, polusi lingkungan dan jaminan kepastian.
b. Surveyor harus melihat sifat bisnis yang menyebabkan kecelakaan atau yang telah dilakukan
pada masa lampu
• Surveyor akan melihat semua aspek risiko, pemeliharaan lingkungan, kondisi tangga
dan jalan setapak, penerangan, area yang tersedia, penjagaan mesin.
• Ketika mengunjungi wilayah di dalam atau di luar lokasi Penanggung, surveyor
melihat faktor yang dapat menyebabkan cidera atau kerusakan. Satu dari binatang
berbahaya yang harus dikarantina, contoh orang atau binatang yang dapat jatuh
kedalamnya, maka perlu diperhatikan pagar atau aksesnya. Tumpukan kayu mungkin
jatuh, dll
c. Surveyor harus dapat mevisualisasikan bagaimana kecelakaan dapat terjadi dan menyarankan
cara untuk menghindarinya. Mereka mungkin terpeleset di tangga berputar tanpa mengalami
cidera, tetapi perlu disadari bahwa kecelakaan dapat terjadi pada seseorang yang kurang
beruntung dan siap membawa ke pengadilan.
d. Surveyor harus berhubungan dekat dengan karyawan Tertanggung yang menangani
keselamatan, bekerja bersama dalam mengidentifikasi perubahan standar, menyarankan
bagaimana efek dari peningkatan yang dilakukan, dan memeriksa implementasi perubahan
yang telah disetujui. Surveyor tidak merampas peran fungsi keselamatan pekerja, tetapi
mereka dapat membawa ketenaga ahli untuk masalah lainya dan perlu meningkatkan
hubungan yang baik dengan staff asuransi. Kerjasama ini penting dalam rencana pencegahan
kecelakaan.

F. Impact of other legal systems


Ini tidak hanya penting ketika polis menjamin risiko yang berdomisili di luar negeri: product liability, risiko
mungkin domisili di satu wilayah tetapi Penanggung dapat menuntut di wilayah lain.

F1. Jurisdiction – ‘forum shopping’


Penuntut dapat melakukan tuntutan di wilayah manapun sesuai yang diinginkan. Normalnya penuntut hanya
membawa tuntutan di wilayah yang mereka dapat melakukan tuntutan. Secara praktek di wilayah dimana
tertuntut memiliki asset. Jika penuntut menang, maka penuntut dapat meminta hakim untuk menyita asset
tersebut.

Page 11 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Tergugat dapat menguji pemilihan jurisdiksi oleh penggugat bahwa tempat jurisdiksi tersebut tidak tepat secara
hukum – forum non conveniens. Tergugat dapat memilih tempat jurisdiksi sesuai keinginan, kemudian hakim
akan memutuskan pemilihan tempat jurisdiksi yang tepat, Tergugat tidak mudah untuk menariknya kembali.
Proses tersebut dikenal sebagai forum shopping.

F2. Procedural law


Perubahan utama adalah administrasi hukum. Meliputi proses pra-peradilan, sistem peradilan yang digunakan
dan bagimana kerusukan tersebut diputuskan.

F2A. The pre-trial process


Dalam proses pra-peradilan pihak Underwriter memiliki kepentingan untuk beberapa alasan.

Penanggung mensyaratkan Tertanggung untuk mengemukakan latar belakang informasi terkait dengan pemilihan
jurisdiksi.
Untuk mempercepat proses jurisdiksi beberapa jurisdiksi saat ini mengadopsi Alternative Dispute Resolution
(ADR)

F2B. System of trial


Terdapat 2(dua) dasar sistem pengadilan:
Inquisitorial Adversarial

Hakim akan meninjau bukti-bukti dan memiliki Pengacara mewakili masing-masing pihak untuk
kekuatan untuk memanggil saksi menyelesaiakan kasusnya secara baik.
ContohL: di Prancis Masing-masing pihak memberikan bukti dan
hakim (atau juri) hanya melihat bukti yang
diajukan.
Contoh: UK dan USA (meskipun di US juri terlibat
dalam menentukan berdasarkan bukti)

F2C. Deciding damages


Kombinasi sistem adversarial dan jury ditentukan berdasarkan liability dan quantum, sedangkan berbeda untuk
di USA.

F3. Damages
3 (tiga) contoh variasi dari damages:

Special damages;
Kompensasi kepada penuntut untuk biaya tambahan karena suatu kecelakaan. Contoh: biaya medis.

Punitive damages;
Sama seperti exemplary damages dan kadang disebut dengan aggravated damages. Untuk menghukum pihak
bersalah atas kesalahannya.

Multiplied damages;
Bentuk lain dari exemplary damages, diberikan berdasarkan statue.
Page 12 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

F4. Non-judicial dispute resolution


Non-judicial dispute resolution dapat berbentuk arbitration, adjudication atau mediation. Bisa wajib atau
sukarela, mengikat atau tidak mengikat, mempertimbangkan liability atau quantum atau keduannya.

F4A. Arbitration
Arbitration dapat mengikat atau tidak mengikat berarti penyelesaian permasalahan antara masing-masing pihak
dalam kontrak. Kadang dalam kontrak arbitration merupakan tahapan sebelum tindakan hukum.

F4B. Mediation
Di England dan Wales mendorong pengggunaan mediasi sebagai alternative tindakan hukum.
Konteks mediasi di England dan Wales:
1. Sukarela;
2. Tidak mengikat;
3. Mengijinkan perwakilan masing-masing pihak secara hukum;
4. Menempatkan masing-masing liability dan quantum, dan
5. Diketuai oleh mediator yang berkualitas.

Mediator tidak memiliki kekuatan untuk memaksa penyelesaiaan. Mediator memfasilitasi kesepakatan antar
masing-masing pihak dan pengacara.

F4C. Adjudication
Di UK ajudikasi digunakan dibawah Housing Grants, Construction and Regeneration Act 1996 yang diterapkan
dalam industry konstruksi.
Bentuk utama ajudikasi:
- Wajib dan mengikat, keputusan ajudikasi adalah final dan tidak dapat disanggah;
- Tidak ada perwakilan hukum;
- Kerangka jadwal penyelesaian ajudikasi singkat.

F5. Differing societal attitudes to compensation


Bagaimana proses hukum di masyarakat? dan;
Seberapa mudah tindakan yang dapat dilakukan.
Di USA digambarkan sebagai ‘litigious society’ dimana sengketa diselesaikan melalui pengadilan dan
pengadilan tertinggi. Sedangkan di UK dimana pengadilan menterjemahkan hukum dan jika masyarakat merasa
penyelesaiaan tersebut tidak tepat, maka peraturan hukum baru akan dibuat oleh parlemen.

F5A. Litigious societies


Masyarakat menjadi ‘litigious’ ketika:
- Pengadilan sangat simpatik kepada penggugat, dan
- Penggugat tidak perlu biaya dalam mengajukan tuntutan

Pengacara dibayar secara ‘no win-no fee’, mereka tidak mendapatkan bayaran apabila tidak menang dan
pembayaran dihitung berdasarkan persentase apabila berhasil.

F6. Class actions and industry liability


Sebelum melakukan tuntutan hukum, penggugat harus mengidentifikasi tergugat dan membuktikan bahwa
tergugat akan menjalankan tuntutan tersebut.
Beberapa jurisdiksi memperbaiki prinsip tersebut melalui dua cara, yakni:
- Class action, dan
- Industrial liability

Page 13 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Class action, semua penuntut mengajukan tuntutan atas kasus yang sama secara bersama-sama. Sekali liability
telah ditetapkan, penuntut tidak perlu membuktikan penyebab dan liability, mereka hanya menegosiasikan
quantum.

Industrial liability diterapkan ketika penuntut memiliki kasus yang dapat diajukan kepengadilan tetapi tidak
dapat diidentifikasi penyebab penlanggaran ‘tortfeasor/wrongdoer’. Dalam kasus ini masing-masing perusahaan
akan membayar ganti rugi berdasarkan harga pasar.

Page 14 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Bab 2: Liability underwriting, theory and practice

Tujuan pembelajaran
- Identifikasi berbagai macam bentuk pemicu polis dan menghubungkannya dengan evaluasi risiko;
- Identifikasi perbedaan antara jaminan yang diakui dan tidak diakui, dan penggunaan jaminan DIC/DIL;
- Mengambarkan faktor-faktor utama dalam menentukan rate dan bagaimana menentukan biaya klaim
dan mengunakannya untuk menentukan rate final;
- Menjelaskan bagaimana asuransi excess liability bekerja dan identifikasi masalah yang dapat timbul
dalam program layer atau co-insured;
- Menjelaskan keterkaitan deductible, co-insurance dan pengecualian sebagai opsi penyebaran risiko
dalam asuransi liability

Pengenalan
Proses underwriting melakukan ‘risk evaluation’ yang telah dilihatnya dan menggunakannya untuk membentuk
suatu penilaian bahaya dari risiko khusus yang akan dinilainya. ‘Risk evaluation’ mengidentifikasi hazards;
‘Risk assessment’ memperingkat atau mengkualifikasikan risiko.

“Underwriting” adalah proses memutuskan:


1. Jaminan yang akan ditawarkan
2. Beberapa kondisi-kondisi polis khusus yang akan diberlakukan;
Premi yang akan dibayar

A. Operative clause
Operative clause adalah dasar beroperasinya polis asuransi. Pada bab sebelumnya disampaikan bahwa risiko
yang tersembunyi dapat mengakibatkan perubahan evaluasi risiko. Underwriter akan memilih pemicu untuk
mengurangi exposure yang akan terjadi.

A1. Triggering events


Terdapat 5 (lima) tipe pemicu operative clause:
Causation

Occurance

Triggering Events Claim made

Manifestation

Losses
discovered

A1A. Causation
“Causation trigger” artinya polis akan bekerja pada suatu kejadian yang penyebabnya terjadi dalam periode
asuransi. Biasanya dalam asuransi employers’ liability di UK dan Irlandia.

A1B. Occurrence
“Occurrence trigger” artinya polis akan bekerja pada suatu kejadian yang terjadi selama periode asuransi.
Biasanya dalam asuransi public and product liability.

Page 15 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

A1C. Claim made


“Claim made trigger” biasanya dalam asuransi public and product liability dan pemicu utama dalam
professional indemnity dan D&O. Polis indemnity ini akan bekerja atas klaim yang dilakukan pada periode
asuransi.

A1D. Manifestation
“Manifestation trigger” artinya polis akan merespon kejadian yang memanifestasi Tertanggung selama periode
asuransi. Kejadian yang terjadi beberapa tahun sebelumnya tetapi belum dilaporkan akan memicu polis pada saat
dilaporkan atau terwujud. Kemudian akan mengaktifkan setiap polis yang menjamin sejak kejadian terjadi.
“Manifestation trigger” biasanya digunakan di Jerman.

A1E. Losses discovered


“Losses discovered trigger” artinya polis akan menjamin kerugian yang ditemukan selama periode asuransi.
Biasanya digunakan dalam pasar reasuransi. Contoh: kelalaian, pelanggaran aturan, pelanggaran kontrak dll

A1F. Which trigger?


Contoh: kasus mesothelioma
Bolton v. Commercial Union and MMI (2006), Mr.Green, kontraktor pihak ketiga, bekerja pada Bolton Borough
Council pada beberapa gedung yang terekspos asbes pada tahun 1960. Mr. Green mulai menunjukan symptoms
mesothelioma pada tahun 1990 dan pendapat medis mengidentifikasikannya, meskipun Mr.Green tidak
menyadari bahwa dia menderita sakit sejak 1990, sebenarnya penyakit tersebut mulai berkembang 10 tahun
sebelumnya sekitar 1980.
Isu sebelum pengadilan memutuskan polis public liability Bolton menjamin cidera tersebut:
Satu Commercial Union menyatakan jaminan pada saat Mr. Green terekspos asbestos?
Atau jaminan pada saat sympthons mesothelioma berkembang?
Kedua polis memiliki ‘occurrence trigger’.

Pengadilan memutuskan pengembangan mesothelioma sbb:


- Tahun pertama: terekspos asbestos fiber (penyebab cidera);
- Tahun ke-20 + : permulaan symptoms (manifestasi cidera);
- Tahun diagnose kurang dari 10 tahun (tahun 20+) : cidera yang menyebabkan radang paru-paru (cidera
terjadi);
- Tahun diagnose + 3 tahun (tahun 20+) : diagnose mesothelioma dan klaim diajukan (claim made).

Mr.Green menderita semakin parah setelah tahun 1990 ketika MMI memiliki asuransi Public Liability. MMI
menyelesaikan klaim tersebut.

A1G. EL trigger litigation


Praktek standar untuk memicu klaim pada polis employers’ liability akibat asbestos dan mesothelioma yakni
pada saat luka badan terjadi. Pendekatan ini telah diikuti meski polis EL tidak berdasar pada penyebab kerugian.
Keuntungan dari asuransi EL, jika berhasil, maka akan melepaskan tanggungjawab atas polis lainnya. Klaim
hanya akan bekerja pada satu polis saja.

A1H. Problems moving from one trigger to another


Permasalahan ketika EL sebagai pemicu:
Memindahkan satu pemicu kepemicu lainya. Contoh: memindahkan polis public liability dari basis occurance ke
basis claim made, karena akan memicu gap. Memindahkan EL dan PL ke basis claim made;
Mengabungkan triger dalam program liability. Dari primary layer ke each excess layer, dan termasuk reasuransi
fakultatif dan layer captive dan/atau self-insured.

Page 16 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

A2. Costs cover


Terdapat dua kategori dalam biaya-biaya yang dijamin:
1. Biaya dan pengeluaran klaim pihak penuntut (berhasil);
2. Biaya dan pengeluaran Tertanggung yang timbul dalam proses pembelaan.
Tidak semua pemenang dalam pengadilan memperoleh biaya pemberian atas keberhasilan dan proses
penuntutan. Sebagai contoh di Amerika, dalam kasus personal injury Pengacara penuntut akan memperoleh
pembayaran dari hasil tuntutan yang dimenangkan yang dihitung secara proposional. Jadi jika kalah maka tidak
mendapat pembayaran “no win-no fee”.

Underwriter harus memperhatikan biaya-biaya yang dijamin dalam polis karena ini dapat menjadi sumber
potensi klaim. Underwriter menyediakan perlindungan atas biaya-biaya tersebut yang akan timbul dengan dua
dasar:
1. Biaya tambahan dalam limit of indemnity;
2. Biaya yang sudah termasuk dalam limit of indemnity.

Variasi jaminan biaya:


1. Claimant’s costs to be included in the limit of indemnity;
2. Defense costs to be included in the limit of indemnity;
3. All cost to be included in the limit of indemnity.

Dibeberapa juridiksi biaya yang dijamin polis adalah sangat penting sebagai bentuk indemnity yang akan
diberikan terkait tuntutan.

A3. Specification of business


Polis hanya akan bekerja atas kejadian yang timbul dari pekerjaanya yang dinyatakan secara khusus dalam polis.

B. Policy conditions
Beraneka ragam kondisi dalam kelas bisnis liability. Yang umum adalah:
1. Reasonable care;
2. Reporting circumstance that could give rise to liability;
3. Claim handling;
4. Insurer’s right to pay the limit and relinquish control of the claim;
5. Adjustment of premium;
6. Cancellation;
7. Non-contribution; dan
8. Arbitration/disputes.
Permasalahan utama terkait dengan kondisi polis bagi underwriter liability adalah pelanggaran atas kondisi polis
yang akan mengakibatkan underwriter terlepas tanggungjawab untuk membayarkan indemnity Tertanggung atas
tuntutan yang ditujukan kepada Tertanggung meskipun kejadian tersebut dijamin dalam polis. Biasanya
Penanggung akan menyelesaikan klaim tersebut dan melakukan recovery terhadap Tertanggung atas pelanggaran
terhadap kontrak.

C. Admitted and non-admitted policies

An Admitted policy A non admitted policy


Polis akan merespon dan mempertahankan klaim yang Polis yang diterbitkan kepada tertanggung biasanya
berada diwilayah teritori atau group of territory dan diwilkayah tertanggung berada dan hanya akan bekerja
yang diterbitkan di wilayah territory atau mempertahankan klaim di Negara dimana polis
tersebut diterbitkan
Page 17 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Contoh :

Pabrik Taylor yang berada di UK dan memiliki pabrik di India. India mensyaratkan polis diakui jika beroperasi
di India dan UK sebagai ‘home’ territory. Taylor memiliki polis liability UK yang menjamin pengoperasian
pabrik mereka di India. Klaim terjadi di India, sebagai berikut:
Polis di UK, menjamin UK dan India, hanya dapat dilakukan di UK jika regulasi di India tidak mengakui polis
ini di India;
Pada saat terjadi kerugian di India, klaim harus dilakukan dengan Tertanggung berkebangsaan UK dan
Penanggung berkebangsaan UK;

Semua klaim asuransi dilakukan oleh Tertanggung berkebangsaan UK dengan Penanggung berkebangsaan UK;
- Penyelesaian klaim yang dilakukan Penanggung hanya terbatas;,
- Penanggung tidak dapat menindaklanjuti klaim yang berada di luar wilayah,
- Tertanggung, pengacara dll yang berkebangsaan India bertindak untuk selaku Tertanggung
berkebangsaan India ketika melakukan negosiasi.

Tanggungjawab hukum Tertanggung bekebangsaan India akan diputuskan berdasarkan hukum India;
Semua pemabayaran yang dilakukan oleh Penanggung berkebangsaan UK kepada Tertanggung berkebangsaan
UK dilakukan di UK.

C1. Difference in conditions/difference in limits (DIC/DIL) policies


Alasan Tertanggung membeli polis non-admitted adalah jika di pasar local terdapat beberapa jaminan yang
dilarang. Alasan lainnya adalah nilai indemnity yang dibeli tidak mencukupi. Alternatif lainnya adalah regulator
Tertanggung hanya menyediakan indemnity yang tedapat dalam ketentuan diteritori tersebut.

DIC/DIL biasanya digunakan untuk meningkatkan polis local menjadi jaminan dan limit yang standar sesuai
dengan wilayah Tertanggung berdomisili. Jaminan ini bisa dibuat terpisah, tetapi biasanya perluasan dari polis
induk atau utama.

Jaminan DIC/DIL biasanya diterapkan dimana jaminan dan limit polis utama lebih besar dibanding polis lokal.
Maka Penanggung dalam polis utama akan bekerja secara admitted or non-admitted dengan dasar:
- Semua kerugian bergerak ke polis utama yang lebih besar DIC, atau
- Semua kerugian in excess dari polis local dimana limitnya lebih besar (DIL)

Penting untuk disadari bahwa polis utama tidak mengikuti kondisi polis local. Polis utama disebut sebagi stand
alone dari polis local.

DIL beroperasi atas excess local polis sesuai limit yang dimiliki. Apa yang akan terjadi ketika limit atau total
local berkurang karena klaim terjadi. Terdapat 3 (tiga) pilihan:
1. Tertanggung menjamin sendiri risiko atas perbedaan akibat berkurangnya limit local dan nilai
yang dinyatakan secara khusus dalam jaminan DIL;
2. Tertanggung membeli reinstatement limit local dari Penanggung local; atau
3. Jaminan DIL bekerja karena untuk mengisi perbedaan karena pembayaran klaim local;

Reverse DIC – dimana polis local memiliki jaminan yang lebih luas dari polis utama. Penanggung berharap
melanjutkan jaminan untuk territory dalam master programme. Dalam hal ini jaminan yang lebih luas diimpor
ke polis utama sehingga polis utama memberikan jaminan yang lebih luas.

Page 18 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Follow – form cover dimana jaminan DIC dipindahkan kedalam polis utama sehingga jaminan yang diberikan
pada polis utama diikuti oleh polis local.

C2. Umbrella policies


Jaminan DIC/DIL biasanya bekerja pada satu class dalam asuransi liability. Contohnya jaminan pada public dan
product liability atau professional indemnity. Jika jaminan lebih dari satu class biasanya akan mengacu pada
jaminan umbrella liability.
Polis umbrella terdiri dari dua bagian:
- Bagian pertama mengikuti jaminan DIL. Kombinasi general liability, employers’ liability dan owned
auto.
- Bagian kedua adalah jaminan general liability. Berdiri sendiri dan beroperasi secara basis DIC.

D. Underwriting the risk


Underwriting menentukan rating berdasarkan pengalaman klaim dalam class yang sama.
Factors that an underwriter has to consider when determining the correct rate for a risk
D1. Determining the rate

Factors that an underwriter has to consider


when determining the correct rate for a risk

Overhead cost Claims costs IBNR Profit


and expense

Setiap underwriter dalam menentukan rate menggunakan claim history untuk semua risiko. Dan melakukan
adjustment atas penyimpangan data yang timbul.
Komponen-komponen memiliki perbedaan karakteristik.
Underwriter akan mengetahui overhead biaya dan pengeluaran (gaji, it dan broker, komisi) ketika melakukan
underwritring.
Underwriter baru dapat mengetahui biaya klaim setelah polis dibuat dan dalam kasus employers’ liability, baru
dapat diketahui setelah beberapa tahun.
Aktuaris akan menentukan hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan rate:
◦ penyakit yang tidak diketahui atau risiko lainya;
◦ perubahan kondisi hukum;
◦ perkembangan praktek perdagangan;
◦ perubahan nilai uang (inflasi/deflasi atau bergabung dengan persemakmuran eropa);
◦ perubahan kondisi sosial
Managemen akan menentukan nilai keuntungan.

Page 19 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

D1A. Determining the claims cost

Underwriter akan mempertimbangkan empat elemen berdasarkan pengalaman klaim:

Factors that an underwriter has to consider


when determining the correct rate for a risk

Overhead cost Claims costs IBNR Profit


and expense

Small injury Large injury Long-tail Large single


claims and short- claims disease incidents
tail disease involving involving a
significant large number
continuing of employees
disability or third parties

Frequency losses
- Berdasarkan angka, bagian terbesar dari biaya klaim employers’ liability.
- Cidera badan seperti terpotong, penyakit seperti penyakit kulit. Dalam public liability policy serperti
terpeleset dan tersandung.

Severity losses
- Jumlahnya sedikit, tetapi biaya klaim yang ditimbulkan dalam jumlah yang besar. Cidera badan yang
cukup besar dilanjutkan dengan ketidak kemampuan untuk kembali bekerja.
- Klaim penyakit yang terjadi beberapa tahun setelah kejadian. IBNR akan mempertimbangkan kaitan
antara kejadian dan penyebabnya.

Catastrophe losses
Kerugian tersebut yang paling mudah diidentifikasi. Kejadian kebakaran besar atau ledakan “Piper Alpha
disaster – July 1988 Oil rig terbakar di North Sea, meninggal 167 orang.

D1B. The final rate


Setelah menghitung biaya klaim, underwriter selanjutnya menggunakan masukan/instruksi dari manajemen dan
aktuaris untuk mendapatkan rate final.

D1C. Deciding the rate for a specific case


Jika terjadi kerugian yang besar, underwriter akan melihat latar belakang kerugian sebelum mengambil
keputusan.
Jika kerugian bersifat laten, maka survey harus dilakukan untuk memastikan praktek yang terbaik saat ini untuk
menghilangi exposure.
Terakhir, jika akibat catastrophe, underwriter akan melakukan penilaian kemungkinan pengulangan kejadian.

Page 20 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

D1B. The final rate


Setelah menghitung biaya klaim, underwriter selanjutnya menggunakan masukan/instruksi dari manajemen dan
aktuaris untuk mendapatkan rate final.

D1C. Deciding the rate for a specific case


Jika terjadi kerugian yang besar, underwriter akan melihat latar belakang kerugian sebelum mengambil
keputusan.
Jika kerugian bersifat laten, maka survey harus dilakukan untuk memastikan praktek yang terbaik saat ini untuk
menghilangi exposure.
Terakhir, jika akibat catastrophe, underwriter akan melakukan penilaian kemungkinan pengulangan kejadian.
Selanjutnya yang akan dipertimbangkan underwriter adalah:
1. Risiko technical hazard, termasuk bisnis sebelumnya bukan berdasarkan pengalaman klaim;
2. Limit of indemnity yang akan diterapkan;
3. Jaminan yang akan diberikan;
4. Besaran excess/deductible yang diajukan, dan pertimbangan rate jika dibutuhkan.

D2. Applying the rate


Dalam basis premium dan rating risiko, underwriter sering mengunakan rate secara berbeda meski dengan risiko
yang sama. Biasanya rate yang besar akan diberikan pada risiko yang berhadapan dengan ancaman yang besar
dibandingkan dengan risiko utama. Contohnya: pekejaan di luar premises akan berhadapan dengan risiko
terhadap pihak ketiga.

E. Indemnity limits
Penanggung akan mempertimbangkan batasan yang dimiliki dengan tiga cara :
By applying a limit to any one occurance

Ways of limiting By applying a limit to the aggregate of all


exposure occrences during the period of insurance

By a combination of two

Secara praktek bervariasi sesuai class of business dan lokasi geografis Tertanggung.

Penanggung biasanya akan meletakkan combined single limit untuk dua atau lebih class of business dalam single
policy, contoh: public and product liability.

Dengan memberikan limit of indemnity, Penanggung memberikan kesempatan kepada Tertanggung untuk
memilih harga dan metoda yang akan digunakan. Hal yang perlu dipertimbangkan:
- Pentingnya memiliki limit yang mencukupi; dan
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Tertanggung dalam menentukan jumlah jaminan yang akan dibeli.

Page 21 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

E1. Increased limits


Jika polis standar tidak mencukupi, beberapa Penanggung akan mempersiapkan/menawarkan limit yang lebih
besar dengan penambahan premium. Nilai indemnity yang dibeli ditentukan oleh Tertanggung dan berdasarkan
evaluasi risiko Tertanggung.
Jika limit of indemnity yang disyaratkan Tertanggung lebih besar apa yang disediakan Tertanggung, terdapat tiga
mekanisme yang umum digunakan untuk menyediakan jaminan:
- Layered programme;
- Co-insurance; dan
- Facultative reinsurance

E1A. Layered programmes


Dalam program layer, Penanggung dapat mengambil layer dasar dan Penanggung lainya menjamin layer ‘in
excess of’ atau ‘over’ dari asuransi dasar.

Limit of % of the primary GBP 1M

GBP 0

100%

GBP 5M

30%

GBP 10M

35%

GBP 25M

GBP 10M
GBP 5M x/s GBP 5M

GBP 5M
GBP 4M x/s GBP 1M

GBP 1M
GBP 1M

Page 22 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Dalam konteks excess of loss berarti Penanggung berkerja ‘in excess of underlying insurances’.
GBP 100M
GBP 50M x/s GBP 50M
Third excess layer
GBP 50M
GBP 30M x/s GBP 20M
Second excess layer
GBP 20M
GBP 15M x/s GBP 5M
First excess layer
GBP 5M
GBP 5M
Primary layer

Ukuran layer adalah menentukan seberapa besar risiko: semakin besar risiko, semakin kecil layer.

E1B. Co-insurance
Co-insurance, dimana dua atau lebih Penanggung membagi risiko, biasanya ditemui dalam liability insurance
tetapi jarang dalam primary layer.

E1C. Facultative reinsurance


Reasuransi secara fakultatif mengunakan dua cara. Pertama, extra indemnity yang diminta relative kecil dan
layering program tidak dapat memenuhinya. Kedua, jika risiko yang lain tidaklah menarik, namun risiko tersebut
haruslah diterima.

E2. Operation of excess of loss covers


Polis excess:
1. Dapat berdiri sendiri ‘stand-alone’ atau mengikuti ‘follow-form’;
2. Bisa atau tidak turun ke bawah ‘drop down’ dan Bisa diakui atau tidak diakui.
3. Biasanya excess of loss mengijuti –T&C- primary layer.

Terdapat dua kulifikasi . Pertama adalah tidak memasukan biaya-biaya dalam persentase karena Penanggung
utama sudah memasukannya ke dalam premi sebagai limit dasar. Penanggun excess of loss memerlukan untuk
meningkatkan rate untuk menanggung biaya polis excess of loss.

‘Working layer’ adalah dimana Penanggung mengharapkan menangani beberapa klaim dengan semua biaya
yang ada.

‘Pure catastrophe layer’ adalah dimana Penanggung mengharapkan klaim sangat jarang.

Kedua, Penanggung excess of loss akan membandingkan premium yang akan dibebankan dalam layer utama dan
underlying excess untuk penanggung excess akan dibebankan dalam layer yang sama.

E2A. Reinstatement, drop-down and costs cover


Untuk menyimpulkan pertimbangan underwriting excess liability, dibagi menjadi tiga area:
a. Reinstatement

Page 23 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

b. Drop-down; dan
c. Cost cover

Reinstatement
Beberapa program adalah dengan ‘layered on aggregate basis’ dan menyediakan reinstatement dalam limit of
indemnity dengan cara penambahan premium. Terdapat dua metoda reinstatement limit:
- layer by layer; dan
- ‘round the clock’

‘layer by layer reinstatement’, masing-masing akan men-reinstatement layernya sesuai dengan termsnya.
Ketika reinstatement tersebut sudah habis, maka layer di atas akan turun ‘drop down’.

‘round the clock reinstatement’, masing-masing layer dalam program membayar limitnya sampai limit total
habis, pada saat limit di –reinstatement dan layer utama mulai kembali sampai habis.

Drop down
Ketika program layer dan masing-masing layer memiliki limit aggregate, contoh: product liablity. Terdapat
kemungkinan layer utama atau beberapa excess habis kemudian penanggung harus membayar total limit of
indemnity. Untuk mengatasi hal tersebut, secara umum excess program drop down untuk mengisi kekosongan
yang disebabkan pada layer utama dan kemungkinan pada underlying excess.

Cost cover
Semua biaya dibayarkan oleh masing-masing layer sampai limit of indemnity telah dibayarkan atau ditender; dan

Biaya proporsional

GBP 10M
GBP 5M x/s GBP 5M
Claims GBP 6M
GBP 5M
GBP 4M x/s GBP 1M

GBP 1M
GBP 1M

E3. Risk sharing – excesses and co-insurance


Penanggung menggunakan excess dan co-insurance dengan dua alasan:
- Agar penanggung juga berpartisipasi atas risiko yang ada, risiko hanya ditransfer penanggung di atas
excessnya dan
- Mendorong peningkatan risk management oleh Penanggung.

E3A. Excesses
Dalam beberapa kasus, penanggung mengunakan excess dengan cara:
- Menghilangkan elemen risiko fortuitous, contoh: GBP 250 property damage excess to exclude torn
clothing at dance hall.
- Menghilangkan klaim high frequency low value
Page 24 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

E3B. Co-insurance
Co-insurance mengambarkan situasi dimana Penanggung juga menanggung kerugian secara proporsi.
Penanggung menggunakan co-insurance dimana ukuran potensi kerugian adalah tidak pasti tetapi penanggung
ingin berpartisipasi dalam meningkatkan manajemen risiko yang baik. Contoh: kerugian finansial yang harus
dihadapi atau asuransi polusi.

Excess Co-insurace
Limit of Limit of
liability liability

Insured’s retention

Page 25 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

BAB 3. Specialist Liability Risks

Tujuan Belajar
 Menjelaskan bagaimana beberapa risiko spesialis utama ditangani oleh pasar asuransi;
 Menjelaskan bagaiman jaminan diusahakan dalam polis standar liability;
 Menjabarkan kunci utama jaminan dalam polis spesialis

Points
A. Pollution or contamination
B. Environmental liability impairment insurance
C. Terrorism
D. Cyber liability
E. Private Public Partnership (PPP) or Private Finance Initiative (PFI)
F. Corporate manslaughter

A. Pollution or contamination
Polusi merupakan exposure utama dalam public liability terkait dengan aktifitas bisnis asuransi

A1. Pollution cover around the world


Di UK biasanya mengecualikan semua polusi dalam polis tanggung jawab terhadap pihak ketiga dan
kemudian menyediakan jaminan secara sebagian terhadap polusi yang diakibatkan ‘sesuatu yang tiba-
tiba dan tidak dapat dihindari dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu dalam periode asuransi.
Atau jaminan tersebut disebut sebagai ‘sudden and accidental’

Clean-up costs
• Konsekuensi dari kasus pollution adalah beberapa Penanggung menyediakan perluasan
‘clean-up costs’.
• Jaminan ini menjamin biaya pembersihan akibat polusi yang didefinisikan secara tiba-tiba
dan kebetulan. Nilainya ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Jaminannya secara terbatas,
contoh: GBP 1M dengan minimum excess atau co-insurance clause.
• Standar polis public liability tidak menjamin liabilities yang dilekatkan atas petunjuk
regulator.

A1B. Europe
Di Jerman, polis public liability memberikan jaminan kerusakan yang khusus untuk air yang tercemar.
Di Prancis dan Italy, asuransi menjamin risiko polusi dan umumnya mengecualikan risiko dari polis public
liability.
Di Spanyol, pemerintah memperkenalkan hukum yang baru yang berdasarkan petunjuk penerapan
Environmental Liability di wilayah Eropa tetapi masih jauh dari kejelasan

A1C. USA
Dikecualikan secara keseluruhan, dengan dasar pollutant-based buy-back. Ini tidak dipicu akibat kejadian yang
tiba-tiba dan kebetulan, tetapi berdasarkan baik risiko yang dijamin ‘named peril atau berdasarkan waktu
kejadian.

Page 26 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Dipicu berdasarkan risiko yang disebutkan ‘name peril’, polusi dapat terjadi akibat suatu kejadian yang lebih
khusus:
1. FLEXAS, Badai, Banjir
2. Kendaraan yang terbalik atau tabrakan;
3. Pengrusakan atau perbuatan jahat;
4. Kerusuhan atau huru hara civil;
5. Gempa bumi;
Dengan ‘time element tiger’ kejadian yang menyebabkan polusi harus dapat diketahui Tertanggung
dalam 24 jam setelah kejadian dan dilaporkan ke Penanggung dalam waktu tujuh hari

Environmental liability impairment insurance


Polis Environmental liability impairment (ELI) bekembang lambat di UK. Yang utama adalah membatasi klien
untuk mengabungkan dan mengakuisisi kegiatannya atau mengembangkan wilayahnya yang memiliki masalah
terhadap lingkungan.
Jaminan ini biasanya diberikan setelah konsultan melakukan audit lingkungan. Audit lingkungan atas proposal
asuransi dilakukan dalam 2 (dua) tahap:
- Tahap pertama terkait dengan investigasi teknik dengan menggunakan boreholes dan data history yang
ada di site, dan
- Tahap dua melibatkan investigasi yang lebih detail pollutant dengan mengunakan beragam
teknik seperti trial pits dan analisa labolatorium.

Konsultan independen akan merekomendasikan prosedur-prosedur remediation, seperti pembersihan pollutant,


teknik pembersihan permukaan tanah dan pembersihan tank yang tidak digunakan.
Lingkup jaminan asuransi:
1. Biaya remediation di lokasi;
2. Biaya remediation di luar lokasi (tertanggung) akibat polusi atau migrasi dari lokasi
Tetanggung;
3. Biaya remediation yang dibebankan (contoh: sesuai the Environmental Protection Agency)
akibat tindakan remediation;
4. Tanggungjawab hukum untuk: luka badan; property damage
5. limit aggregate, termasuk dengan biaya, dengan menerapkan deductible pada tiap kejadian,
tergantung pada sejarah lokasi

B1. Environmental Damage (Prevention and Remediation) Regulations 2009


Tujuan utama instruksi dan regulasi EU adalah pihak-pihak yang menyebabkan kerusakan lingkungan agar
bertanggungjawab secara finansial atas kerusakan tersebut ‘polluter pays’.

B1A. Overview of the regulations


Regulator melekatkan perhatian yang serius perihal kerusakan lingkungan pada tanah, air, species dan habitat.
Termasuk species dan habitat yang dilindungi oleh Bird and Habitats Directives and Site of Special Scientific
interest (SSSIs). Regulator juga mengikat kepada akitivitas perekonomian yang khusus untuk bertanggungjawab
‘strictly liable’ atas kerusakan yang disebabkan.
Prosedur ‘remedial measures’ bahwa operator bertanggungjawab atas kerusakan yang disebabkan dan
memberikan kekuatan pada pemerintah untuk mengambil tindakan atas kerusakan tersebut.

Page 27 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Strict liability
- Siapa yang melakukan kegiatan ekonomi secara khusus ‘strict liable’ atas kerusakan yang
disebabkan. Kegiatan ekonomi ‘strict liability’:
- waste management operations;
- mining waste;
- discharges requiring authorization into inland surface water or groundwater;
- water abstraction and impoundment;
- dangerous substances, plant protection products and biocidal products;
- transport, by any means, of dangerous or polluting goods;
- genetically modified organism; and
- transboundary (within, into or out of the European Union) shipment of waste.

Remedial measures
Tiga kelas remedial:

Primary Remediation Complementaray Remediation Compensatory Remediation

Termasuk restorasi Menghitung kompensasi atas Perhitungan sumber


perbaikan perbaikan yang tidak dilakukan alternative lainnya untuk
secara penuh oleh Primary kompensasi atas kerugian
Remediation termasuk perhitungan ketika restorasi sedang
alternative lainnya dilakukan

Exemptions
Kejadian atau kegiatan yang dibebaskan oleh regulasi.
- Terorisme
- Natural phenomenon: menyediakan tindakan beralasan yang dapat dilakukan operator untuk
melindungi kerusakan yang terjadi; dan
- Kerusakan yang khusus, seperti kerusakan akibat oil pollution dan radioaktif (dijamin
konvensi internasional).

B2. Insurance implications


Tidak terdapat polis asuransi yang menjamin denda criminal atas kepentingan umum.

Public liability policies


1. Polis standar tidak menjamin tanggung jawab ‘liabilities’ yang ditetapkan regulasi. Terdapat
dua alasan:
2. Pertama, polis public liability menjamin kerusakan atau kompensasi bukan hutang ‘debt’.
3. Kedua, public liability tidak menjamin biaya kerusakan yang ditentukan sesuai aturan
regulasi. Diantaranya:
a. Complementary costs
Page 28 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

b. Compensatory costs
c. Mitigation costs

Directors’ & Officers’ Liability (D&O) policies


Polis D&O memberikan jaminan individu director dan officer atas biaya pembelaan tuntutan terkait dengan
polusi.

B2A. Insuring the EU directive and regulations


Penanggung juga dapat memberikan jaminan diretors, officers dan employee yang bertanggungjawab secara
pribadi yang menyebabkan kerusakan, biaya pembelaan hukum (dengan deductible).

C. Terrorism
Di beberapa belahan dunia isu terrorisme menjadi perhatian utama
Isu Liability bagi insurer adalah: Jurisdiction
Namun ada beberapa isu yang belum diketahui situasinya:
1. Apakah terdapat general duty of care
2. Jika ada, kepada siapa duty of care tersebut berlaku
3. Seberapa jauh luas dari duty of care tersebut
4. Apakah hal tersebut mutlak atau sebuah reasonableness?

Underwriter, memiliki beberapa opsi:


1. Menerapkan pengecualian
2. Menerapkan sub-limit;
3. Membiarkan polis tidak bekerja ‘silent’ atas risiko teroris

Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan underwriter:


1. Lingkup perlindungan reasuransi yang dimiliki
2. Pilosofi underwriter dalam managemen Penanggung dan
3. Presepsi terorisme:
a. high risk: perusahaan penamanan di airport atau
b. low risk: perusahaan retail

D. Cyber Liability
Polis yang tersedia di pasar memberikan beberapa jaminan dalam satu formulir asuransi. Polis ini memberikan
jaminan untuk kerugian pihak pertama atau pihak ketiga.
Jaminan pihak pertama, kerusakan website akibat virus yang menyebabkan kerusakan pada jaringan atau
program computer dan data.
Jaminan pihak ketiga, errors and omissions (E&O), pelanggaran hak cipta, fitnah, hak pribadi dan penyebaran
virus.

E Private Public Partnership (PPP) or Private Finance Initiative (PFI)


Susunan ini adalah beberapa kepentingan dalam pasar public liability dan professional indemnity.
Private Public Partnerships (PPPs) atau Private Finance Initiatives (PFIs) adalah badan pemerintah di UK yang
menyediakan barang, pelayanan dan pekerjaan.
Special purpose vehicle (SPV), secara khusus memberikan penawaran untuk menjalankan PPP/PFI. Usaha ini
memfasilitasi managemen untuk mengoperasikan PPP/PFI, perusahaan konstruksi jika dalam pembangunan
melibatkan perusahaan investasi.
Page 29 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

SPV bukanlah perusahaan yang umum, memiliki beberapa karakteristik:


- Memiliki otorisasi yang kecil atau capital yang terbatas
- Tidak memiliki asset dibandingkan dengan PPP/PFI
- Tidak memiliki karyawan
- Tidak memliki tempat hanya plang nama

E1. Lenders clauses


Bagian yang terdapat dalam kontrak PPP/PFI, klausula ini muncul dalam kontrak lainya .
Persyaratan yang biasanya terdapat untuk kerusakan material, business interruption dan asuransi public liablity.
Biasanya termasuk professional indemnity dan directors’ and officers’ liability.
Penanggung menyadari bahwa pihak-pihak di luar kontrak memerlukan akses dan hak dalam polis asuransi,
meskipun berada di luar formasi.

Klausula ini dipergunakan dalam polis material damage dan business interruption, sama seperti polis public
liability dan professional indemnity. Contoh klausula tersebut:
- Notice of interest. Klausula ini umumnya memasukan pihak finance juga sebagai
Tertanggung.
- Liability for premium. Membebaskan pihak finance dari tanggungjawabnya membayar
premium.
- Disclosure. Membebaskan pihak finance dari tanggungjawabnya untuk mengungkapkan fakta
material.

Non-vitiation. : Dinyatakan bahwa ketika Tertanggung bermaksud untuk menghindar dari polis, maka tidak
dapat menghilangkan hak pihak finance.
Cancellation. : Disyaratkan kepada Tertanggung untuk memberitahukan kepada pihak finance jika ingin
membatalkan polis karena:
- tidak membayar premium;
- gagal memenuhi presyaratan Tertanggung; atau
- melanggar code of practice yang berlaku
- Claims payments / loss payee. Mensyaratkan pembayaran semua uang polis kepada pihak
finance.
- Waiver of subrogation. Mensyaratkan Penanggung untuk mengabaikan hak subrogasi kepada
pihak tertanggung lainya.
Primary insurance. Klausula ini memperjelas bahwa polis project adalah polis utama dan tidak terdapat
kontribusi dengan polis lainnya.

F Corporate manslaughter
Perusahaan dapat bertanggungjawab secara kriminal karena suatu pembunuhan, meskipun merupakan
tanggungjawab secara pribadi. Secara umum, tanggungjawab karena pembunuhan dapat muncul
melalui dua media: prinsip indemnity dan vicarious liability.

F2. The Corporate Manslaughter & Corporate Homicide Act 2007


ketentuan ‘pembunuhan’ yang diterapkan pada perusahaan, badan hukum, department pemerintah dan
badan sejenis dan kepolisian.

Tindakan kesalahan pada kasus ini hanya berlaku ketika organisasi memiliki duty of care kepada korban karena
lalainya secara hukum. Duty of care yang terdapat dalam organisasi:
Page 30 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

a. As an employer and occupier;


b. As a supplier of goods and services, atau sedang melakukan kegiatan komersil; dan
c. Dalam melakukan pekerjaan konstruksi dan perawatan dan penggunaan pabrik, peralatan dan
kendaraan

Beberapa fungsi di luar lingkup di atas:


a. Melakukan operasi militer, termasuk operasi perdamaiaan, operasi terkait dengan terorisme
atau penyakit serius dimasyarakat – termasuk latihan olahraga;
b. Penerapan hukum dan kepolisian, termasuk kegiatannya beacukai; imigrasi; petugas jalan
raya; dan
c. Pelayanan keadaan darurat.

F3. Vicarious liability


Pemberi kerja (majikan) harus bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan pekerjaanya atau
agentnya meski pemberi kerja tidak memberikan otorisasi atau ijin untuk melakukan perbuatan
tersebut.

Page 31 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Chapter 4. Employers Liability


Tujuan Belajar
• Menjelaskan tanggungjawab hukum pekerja dari luka dan penyakit di area kerja;
• Mengambarkan operasi asuransi wajib dalam asuransi employers’ liability di UK;
Mengambarkan cara hukum bekerja untuk memperbaiki risiko

Points
A. Compulsory insurance framework
B. Workplace legislation
C. Duties of an employer
D. The future of employers’ liability

Hukum menentukan bahwa kewajiban pemberi kerja (employers) untuk memastikan kesejahtaraan, kesehatan
dan keselamatan bagi para pekerjaanya dan pihak lain dalam lingkungan kerja.
Pelanggaran atas kewajiban ini yang menyebabkan cidera atau penyakit kepada pekerja
mengakibatkan tindakan civil atas pelanggaran duty of care

Karena itu, ketika menentukan risiko yang berkemungkinan mengakibatkan penyakit, maka underwriter
employers liability secara teori akan menghitung premi berdasarkan hal-hal:
1. Perilaku hukum dan social;
2. Pengetahuan ilmiah dan kedokteran;
3. Praktek industry/perdagangan;
4. Faktor ekonomi – inflasi dan investasi

Fitur utama lainya dalam asuransi employers’ liability:


• Asuransi adalah wajib;
Pekerja adalah subjek utama atas regulasi dan aturan terkait dengan kesehatan dan
keselamatan di area kerja.

A. Compulsory Insurance
A1 Employers’ Liability (Compulsory Insurance) Act 1969
a. Ketiadaan asuransi, dapat mengakibatkan bangkrut atau kerugian jika harus membayar dalam jumlah
besar atas kompensasi cireda bagi para pekerja.
b. Untuk memastikan dana yang tersedia cukup, the Employers’ Liability (Compulsory Insurance) Act
1969, efektif dari tanggal 01 Januari 1972. Tujuannya untuk memberikan keamanan para pekerja jika
mereka mengalami kecelakaan atau menderita sakit akibat pekerjaanya, dimana pemberi kerja
bertanggungjawab.
c. Kelalaian mengansuranskan adalah pelanggaran hukum dan akan diberikan pinalti berupa denda tiap
hari untuk setiap pelanggaran

A2 Employers’ Liability (Compulsory Insurance) Regulations 1998


A2A Definition of Relevant Employee
Regulation 1 1998 , asuransi wajib untuk pekerja terkait. Yang dimaksud dengan pekerja adalah:
- Penduduk UK; atau
-

Page 32 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

- Bukan penduduk UK tetapi bekerja di instalasi offshore untuk periode tidak kurang dari 7
hari; atau
- Bukan penduduk Great Britain, saat ini bekerja di Great Britain terus menerus selama tidak
kurang dari 14 hari.

A2B Prohibition Of Certain Condition


Regulation 2 terkait dengan kondisi polis. Larangan bagi Penanggung untuk menerbitkan polis dengan kondisi
untuk menolak penanganan klaim, atau melakukan pembayaran, mengklaim pekerja. Dengan kondisi:
1. Pelanggaran terhadap polis asuransi oleh employer ketika terjadi klaim. Diantaranya kelalaian,
keterlambatan, pemberitahuan
2. Kurangnya perhatian oleh employer untuk menjaga pekerjannya terhadap risiko luka badan atau
penyakit
3. Kelalaian memberitahukan oleh employer tekait dengan perlindungan terhadap pekerjannya;
4. Kelalaian employer untuk menyimpan catatanya seperti yang disyaratakan dalam polis atau untuk
memberikan informasi seperti catatan Penanggung. Contoh: kondisi adjustment premi.

A2C Minimum Indeminty Limit


Regulation 3 mensyaratkan nilai pertanggungan minimum sebesar GBP 5 M. Termasuk biaya dan pengeluaran
yang muncul saat klaim, terkait dengan satu atau lebih pekerja, setiap kejadian

A2D Certificates of Insurance


- Regulation 4 mensyaratkan Penanggung untuk menerbitkan sertifikat asuransi kepada tiap tertanggung
dalam waktu 30 hari setelah asuransi dimulai atau diperbarui
- Regulation 5 menyatakan bahwa, setelah employer memperoleh sertifikat asuransi, selanjutnya
employer harus membuat copy satu/lebih kepada masing-masing pekerja sampai polis berakhir
- Regulation 6, employer harus memperlihatkan sertifikat asuransi ketika inspector, autorisasi dari
secretary of state (the Health and Safety Executive (HSE)) mengirimkan pemberitahuan tertulis

A2E Employers exempled from insurance


- Regulation 7, pemeriksaan polis asuransi yang berlaku oleh inspector.
- Regulation 8, mengijinkan employer untuk memperlihatkan bukti-bukti kepada inspector
berwenang ketika berkunjung ke lokasi sesuai 1969 Act

A3 Transfer of Undertakings (Protection of Employment) Regulations (TUPE) 1981


Seandainya pekerja menderita cidera atau penyakit sebelum transfer kepemilikan, tetapi
penyelesaiaan klaim terjadi setelah transfer. Terkait dengan regulasi, maka untuk pekerja baru
tetaplah liable.

A4 Code of Practice for Tracing Employers’ Liability Insurers 1999


- Tahun 1999, Association of British Insurers (ABI) terkait dengan Lloyd’s Underwriter Non-
Marine Association (NMA), menerbitkan Code of Practice untuk melacak polis asuransi
sebelumnya.
- Department for Work and Pensions (DWP) memiliki kekuatan untuk melekatkan sangsi
terhadap Penanggung yang tidak memenuhi Code.

Page 33 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

A4A Employers’ Liability Tracing Office (ELTO)


- badan yang independen yang anggotanya adalah Penanggung EL. ELTO secara proaktif digerakan oleh
industry asuransi untuk memenuhi kewajibannya dalam membantu seseorang yang menderita cidera
atau penyakit di area kerja untuk mengidentifikasi penanggung yang terkait secara cepat dan efisien.
- Tujuan dari ELTO adalah meningkatkan kemampuan melacak jaminan EL dan memberikan
akses kepada seseorang yang akan melakukan klaim

A5 Employers’ liability and insolvent insurers


- The Financial Services Compensation Scheme (FSCS), dikeluarkan di bawah Financial
Services and Market Act 2000, merupakan undang-undang di UK.
- Memberikan pembayaran kompensasi jika perusahaan tidak mampu/tidak dapat
membayarkan klaim

FSCS membayarkan kompensasi untuk asuransi employers’ liability:


- Untuk penyakit atau cidera yang mengakibatkan klaim dalam employers’ liability yang diterbitkan oleh
private sector employer setelah tanggal 01 January 1972 – 100%
- Untuk penyakit atau cidera yang terjadi sebelum tahun 1972:
- jika employer dan penanggung gagal – 90%
- jika employer masih ada , penanggun gagal – tidak ada apa-apa; dan
- Jika kejadian setelah tanggal 01 Desember 2001 – 100% atas GBP 2,000 klaim dan 90%
sisanya

Perluasan lainya dalam polis Employers’ Liability yang diluar jaminan yang disyaratkan secara hukum:
1. Biaya pembelaan atas tuntutan criminal;
2. Biaya menghadiri pengadilan;
3. Banding (ketidak puasan atas keputusan pengadilan)

A5A Effect of the Compensation Act 2006 on FSCS Rules


The Compensation Act 2006 memberikan hak kepada penuntut untuk mengajukan klaim kompensasi secara
penuh dari salah seorang tergugat (dan Penanggung) yang lalai, atau melanggar kewajiban secara undan-undang,
terkait dengan asbestos. Tidakan lainya adalah memberikan hak tergugat untuk menuntut employers lainya yang
menerima tuntutan.

B. Workplace legislation
Semua perundang-undangan, regulasi dan code of practice terkait dengan lingkungan kerja bertujuan
untuk menetapkan tanggung jawab employer:
a. Mengidentifikasi potensial hazard pada sector kesehatan;
b. Mengevaluasi;
c. Mengeliminasi kemungkinan, dan
d. Merancang aturan kerja untuk meminimalisasi hazard yang tidak dapat diminimalisasi
Kewajiban employer harus memastikan bahwa aturan kerja uptodate dengan teknologi dan sesuai
pengetahuan yang ada. Jika employer jatuh dibelakang ‘best practice’, maka mereka tidak lepas dari
kewajibanya.

Page 34 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

B1 Health and Safety at Work Etc. Act 1974


Aturan ini memberikan aturan dan philosophy dalam pencegahan dan promosi health and safety management di
lingkungan kerja.

B2 Health and Safety Executive (HSE)


• badan regulasi pemerintah yang bertanggungjawab untuk mempromosikan pentingnya kesehatan dan
keselamatan di lingkungan kerja.
• Tindakan HSE:
- Mengubah teknologi, industry dan risiko;
- Bukti kecelakaan atau penyakit, termasuk persoalan umum;

B2A Regulations
• Regulasi adalah aturan hukum dan karena itu perlu persetujuan Parlemen.
• The Health and Safety yang terdapat dalam regulasi manajemen yakni memberikan kewajiban di
lingkungan kerja untuk merancang target, membiarkan para pekerja untuk memutuskan bagaimana
mereka mengkontrol risiko yang telah mereka identifikasi.
• Terdapat dua tipe regulasi: yang diterapkan antara perusahaan dan untuk khusus untuk industry yang
unik. Contoh yang diterapkan pada indurstri yang khusus termasuk regulasi yang diterapkan pada
pertambangan dan keamanan nuklir

B2B Approved Codes of Practice (ACP)


Code of Practice yang telah disetujui sebagai contoh pelaksanaan perkerjaan yang baik. Mereka memberikan
saran bagaimana memenuhi aturan hukum, sebagai contoh, memberikan petunjuk dalam ‘reasonable
practicable’

B2C Guidance notes


HSE mempublikasikan petunjuk dalam menentukan pokok permasalahan. Mereka dapat secara khusus dalam
masalah kesehatan dan keselamatan industry atau proses kerja dalam industry.
Tujuan utama ‘guidance notes’:
1. Menterjemahkan aturan hukum. Contoh membantu seseorang untuk mengerti hukum, termasuk, sebagai
contoh: bagaimana persyaratan berdasarkan EU sesuai dengan kesehatan dan keselamatan di lingkungan
kerja;
2. Membantu seseorang untuk memenuhi ketentuan hukum, dan
3. Memberikan saran teknik

B3 Enforcement
Alasan perundang-undangan untuk kesehatan dan keselamatan adalah paling dasar untuk mencegah kecelakaan
dibanding dengan untuk menghukum yang bersalah. Meskipun begitu, perundang-undangan memberikan
tuntutan criminal bagi yang melanggarnya.

Tugas inspektorat HSE:


1. Masuk ke dalam premises;
2. Investigasi penyebab kecelakaan;
3. Indentifikasi bahaya atau praktek yang tidak aman;
4. Menyita dan memusnahkan bahan berbahaya;
5. Mewajibkan pembuatan dokumen; dan
6. Institute proceedings.

Page 35 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

B3A Improvement and prohibition notices


• Dimana inspector menemukan adanya pelanggaran terhadap peraturan, kemudian akan disampaikan
pemberitahuan perbaikan kepada pihak yang melanggar.
• Namun, seseorang yang melanggar memiliki hak untuk banding pengadilan industry atas pemeritahuan
tersebut.

B3B Penalties
Tidak hanya employer yang akan berhadapan dengan denda, jika pekerja perusahaan atau perusahaan yang
bertanggung jawab atas pelanggaran, mereka juga akan dikenai dengan denda

C. Duties of an employer
Employer bertanggungjawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjannya. Kewajiban tersebut dapat
timbul secara statue dan common law.
Tanggungjawab employer tidaklah mutlak. Jika employer telah melaksanakan kewajibannya terhadap pekerja,
secara keseluruhan atau sebagian, maka mereka bisa membebaskan atau mengurangi secara proporsi tanggung
jawabnya.
Jika kesalahan ada pada pekerja, maka pekerja tersebut juga turut berkontribusi atas kelalaiannya

Tanggungjawab employer termasuk:


1. Bertanggungjawab untuk mempekerjakan pekerja yang berkompeten
2. Bertanggungjawab menyediakan dan/atau mengurus:
a. tempat kerja yang aman;
b. bangunan kerja yang aman dan sesuai
c. sistem kerja yang aman; dan
3. Bertanggungjawab memenuhi undang-undang

C1 Employing competent employees


Tanggungjawab employers hanya memperkerjakan pekerja yang berkompeten. Karena terdapat ‘vicarious
liability’ atas kelalaian pekerjannya.

C2 Working environment and practice


Employers memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa lingkungan kerja dimana pekerjanya bekerja adalah
sesuai dan aman dan secara praktek keamanan telah diikuti.

C2A Safe and suitable plant


Terdapat kewajiban employers untuk memperhatikan keamanan:
1. Menyediakan keperluan, dan ketersediaan, bangunan dan peralatan yang dibutuhkan untuk mengerjakan
pekerjaanya.
2. Memastikan tempat kerja layak untuk keperluan pekerjaanya dan tidak cacat;
3. Merawat tempat kerja dan peralatannya.

C2B Safe system of work


1. Terdapat kewajiban employers untuk menetapkan dan menjalankan sistem keamanan kerja:
2. Perencanaan dan koordinasi pekerja atau departmennya;
3. Tata letak mesin;
4. Menyediakan seragam keselamantan;
5. Menyediakan instruktur , pelatihan dan supervise.

Page 36 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Personal Protective Equipment (PPE) and Pelaksanaanya


Terdapat kewajiban employer untuk menyediakan segaram dan sesuatu seperti pengaman telinga atau fasilitas
pencuci untuk mengurangi risiko cidera atau sakit. Kewajiban employer tidak hanya menyediakan alat
pengaman, tetapi juga melihat penggunaanya

Pelatihan dan Pengawasan


• Pelatihan dan pengawasan adalah juga penting. Terdapat kewajiban employer untuk
menginstruksikan pekerjannya, terutama mereka yang belum berpengalaman.
• Employer harus juga menyediakan pengawasan setiap waktu. Beberapa kasus dimana
employer sudah memenuhi semua regulasi dll. Gagal karena kurang atau tidak cukup
pengawasa

C3 Compliance with statutory duty


Pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang yang menyebabkan cidera atau sakit dapat dinyatakan sebagai
‘prima facie’ pelanggaran duty of care.

C4 Risk assessment
• The management of Health and Safety at Work Regulation1999 menguraikan bahwa
employer disyaratkan untuk mengatur kesehatan dan keselamatan dibawah Health and Safety
at Work
• Persyaratan utama adalah setiap employer harus melakukan penilaian risiko. Employer
dengan lima atau lebih pekerja wajib mencatat temuan yang signifikan dalam penilaian risiko
secara tertulis.

Step 1 Melihat hazard yang dapat mengakibatkan luka di area kerja

Step 2 Memutuskan siapa yang akan terluka, yakni sekelompok pekerja atau pihak ketiga,
memberikan perhatian kepada pekerja cacat
Step 3 Mengevaluasi risiko dan memutuskan apakah pengamanan yang saat ini ada sudah
mencukupi atau apa yang harus lebih dilakukan
Step 4 Mencatat temuan; semua catatan harus disimpan selama 40 tahun atau sesuai
ketentuan undang-undang, atau mana yang lebih lama
Step 5 Memperbaharui penilaian dan temuan sesuai regulasi atau kapan perubahan dilakukan
di area kerja, mengikuti 5 langkah tersebut

Selain melakukan penilaian risiko, employer harus:


1. Membuat penyusunan untuk pelaksanaan identifikasi pengukuran kesehatan dan keselamatan seperlunya
dengan penilaian risiko;
2. Menunjuk orang yang berkompeten untuk membantu pelaksanaan tersebut;
3. Merancang prosedur pengamanan;
4. Memberian informasi yang jelas dan pelatihan kepada pekerja; dan
5. Bekerja sama dengan employer lain untuk berbagi area kerja yang sama.

Page 37 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

D The future of employers’ liability


Beberapa tertanggung akan meng-underwrite bisnis EL: namun, banyak yang menutup klas bisnis ini atau
menentukan limit tertentu karena terdapat sejarah penyakit laten.

D1 Costs culture:
Selama periode pertama abad ke-21, meningkat perhatian terhadapt biaya dan pengeluaran hukum di Inggris dan
Wales.

D2 Damages inflation:
Pemberian sejumlah GBP 5M saat ini adalah umum untuk cidera dengan dampak yang besar.
Beberapa pemberian termasuk kerusakan untuk hilang pendapatan dan yang lebih penting adalah
biaya pengobatan kedepan. Perhitungan ini berdasarkan petunjuk dan formula yang telah ditetapkan.

D3 NHS injury costs recovery scheme:


Sebelum January 2007, NHS dapat pengembalian biaya perawatan yang timbul pada korban kecelakaan. Sejak
saat itu , perluasan NHS untuk menjamin biaya perawatan semua korban kecelakaan dimana korban tersebut
sudah berhasil mengajukan tuntutan kompensasi kepada pihak ketiga.
Other proposals that could increase insurance cost
• Perluasan NHS adalah kemampuan mengajukan klaim kembali atas biaya perawatan, ini akan
mengingkatkan biaya yang signifikan dalam penerapannya. Termasuk:
• Biaya pemadam kebakaran
• Memindahkan manfaat korban cidera akibat industry dari pemerintah ke pribadi. Yakni sector
asuransi.

Proposal to change the system


Usulannya termasuk:
1. Tidak termasuk semua penyakit dari polis compulsory employers liability;
2. Tidak termasuk semua penyakit jangka panjang, yakni penyakit yang baru diketahui dalam
waktu yang lama
3. beberapa klaim masuk kedalam mekanisme: pool
4. Perubahan klausula operative dari causation basis menjadi claim made basis, dengan run-off

Page 38 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Chapter 5 Employers’ liability II

Tujuan belajar pada bab ini:


• Menjelaskan lingkup jaminan yang diberikan dalam polis standar employers’ liability;
• Mengidentifikasi major hazards dalam perudangan dan risiko yang lebih umum;
• Mengidentifikasi pertimbangan kunci underwriting dan menjelaskan bagaimana risiko-risiko
di-underwrite dan menentukan rate-nya

A Employers’ liability policy wording / Wording polis Employers’ Liability


A1. Schedule/Ikhtisar Polis
Ikhtisar polis berisi diantaranya:
1. Nama Penanggung
2. Tertanggung – termasuk yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan atau semacamnya
3. Bisnis – dijelaskan secara tepat dan rinci yang dapat mengacu ke rate (suku premi)
4. Periode asuransi – umumnya satu tahun
5. Premi dan perubahan ketentuan-ketentuannya

A2. Operative clause


Penanggung memberikan ganti rugi terhadap tanggung gugat hukum atas kerusakan dan biaya
pengeluaran tuntutan sehubungan dengan cedera badan atau kematian, penyakit dari Orang yang
dipekerjakan yang timbul dari dan dalam rangka pekerjaan Tertanggung dalam suatu Bisnis (didalam
inggris raya atau wordwide) selama Jangka Waktu Pertanggungan.

A2A. TERTANGGUNG
Kata tertanggung dapat berarti perorangan / person(s) atau perusahaan yang dicantumkan
pada ikhtisar, namun biasanya dapat juga termasuk:
• Perusahaan lain yang berkerjasama dengan tertanggung dalam suatu kontrak yang oleh sebab
itu timbul suatu tanggung jawab hukum.
• Sesuai permintaan tertanggung
1. Anggota komite atau anggota dari organisasi(catering sports social or welfare) yang
dimiliki tertanggung serta setiap anggota dari pemadam kebakaran tertanggung serta
paramedis atau ambulance service tertanggung kecuali praktisi kesehatan
berkualifikasi.
2. Direktur dan partner dari tertanggung sehubungan dengan tanggung jawab hukum
yang akan timbul yang dapat menyebabkan tertanggung mengalami tuntutan.
Ekstensi 1 di atas(no.1) sering disebut dengan principals clause. Sedangkan untuk nomor 2, adalah
tergantung permintaan tertanggung(tidak otomatis).

A2C. An ‘employee’
Dalam Short v. J & W Henderson, Ltd (1946) pengadilan menyatakan empat pengujian untuk
membantu menentukan apakah terdapat hubungan majikan-pelayan (walaupun tidak harus semuanya
ada), yaitu:
1. kekuasaan majikan untuk memilih pelayannya
2. pembayaran gaji dan upah lainnya
3. hak majikan untuk mengendalikan metode dalam melakukan pekerjaan
Page 39 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

4. hak majikan atas penskorsan atau pemecatan

Kadang sulit menentukan mana majikan dengan pekerja. Untuk menghindari kerancuan, sebagian
besar polis mendefinisikan pekerja yaitu termasuk setiap individu yang mengerjakan pekerjaan yang
sama dengan pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja, dan berada dalam satu derajat yang dapat di
kontrol sebagai pekerja. Kata kontrol disini menjadi poin krusial, tidak harus kontrol secara langsung,
asal memang dapat di kontrol, sesorang dapat dipertimbangkan sebagai pekerja. Sebagai contoh:
Pekerja / Karyawan adalah setiap:
1. Orang yang dikontrak(dipekerjakan) atau magang dengan tertanggung;
2. Orang yang dikontrak(dipekerjakan) atau magang dengan majikan lain;
3. Majikan atau orang yang disediakan mereka;
4. Orang yang disediakan oleh sub-kontraktor pekerja;
5. Orang yang bekerja sendiri (self employed) yang bekerja sesuai dengan arahan tertanggung;
6. Supir atau operator yang dipekerjakan pada lokasi /plant
7. orang disediakan di bawah persyaratan perjanjian pengalaman kerja atau skema yang sama
8. pekerja sukarela
9. bertindak dalam kapasitas non eksekutif direktur tertanggung ketika bekerja untuk
tertanggung dalam kaitan dengan bisnis yang sedang dikerjakan.

A2D Caused in the course of their employment


Cedera harus timbul dari dan dalam rangka pekerjaan.

A2E. During the period of insurance


Cedera harus terjadi selama periode pertanggungan.

A2F. The business


Cedera atau penyakit harus timbul sehubungan dengan bisnis. Bisnis ini merupakan faktor
vital dalam penetapan suku premi dalam jenis polis ini dan penanggung cenderung untuk membatasi
penjaminan atas bisnis atau aktivitas tertentu sesuai dengan premi yang dibayarkan.

Akan tetapi, biasanya bisnis diperluas untuk mencakup:


1. Kepemilikan, perawatan, dan perbaikan tempat yang digunakan sehubungan dengan bisnis
2. perlengkapan dan manajemen organisasi kantin, klub, olahraga, atletik, sosial dan
kesejahteraan, untuk keuntungan pekerja tertanggung, jasa pertolongan pertama, kebakaran
dan ambulans.
3. Partisipasi dalam sebuah pameran, perdagangan, serta konferensi
4. Penyediaan atau kehadiran pada kursus pelatihan atau kursus dilapangan.
5. Kegiatan kemanusiaan perusahaan atau penggalangan dana
6. Penyediaan servis keamaanan untuk tertanggung
7. Pekerjaan pribadi yang dilakukan pekerja tertanggung (dengan seijin tertanggung) untuk
direktur, partner, atau pekerja tertanggung

Page 40 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

A2G. The operative clause and the EL trigger litigation


Seluruh pertanyaan adalah mengenai ketepatan wording yang digunakan dalam operative clause in
EL polis sebagai subjek pemicu proses jalannya perkara sesaat sebelum peradilan. Menunda jalannya
perkara (memastikan kapan terjadinya) adalah krusial karena:
1. Harus dipastikan terlebih dahulu bahwa pemicu tersebut berlaku pada polis EL dan jika polis
tidak “causation basis” maka setihap pihak harus sadar dan menerima implikasinya
2. Apabila terdapat excess layers, polis yang sama berlaku dalam program tersebut
3. Apabila trigger berubah, tindakan positif harus diambil untuk gap diantara cover yang
diberikan.

A3. Other clauses, including definitions


A3A. Limit of indemnity
Nilai maksimum dari tanggung jawab hukum yang menjadi beban penanggung untuk mengganti rugi
tertanggung atas kerugian dan biaya yang timbul dari tiap klaim yang diterima tertanggung atau
kumpulan klaim yang diterima tertanggung dari suatu kejadian tidak boleh melebihi limit indemnity
yang tercantum pada ikhtisar.

A3B. Costs and expenses


Kata “biaya” di sini berarti:
• Biaya dan pengeluaran yang harus dibayarkan oleh penuntut
• Segala biaya dan pengeluaran yang terjadi atas persetujuan penanggung sehubungan dengan
penyebab asli yang mungkin dapat menjadi subjek ganti rugi polis ini
Hal ini dapat termasuk biaya investigasi, pengaturan, penilaian, usaha pembelaann dari
tertanggung, termasuk biaya tenaga ahli, hukum, naik banding, dan pembelaan. Dapat juga termasuk
biaya pembelaan dari tuntutan pidana terkait kecelakaan/penyakit yang diterima pekerja.

A3C. Recovery clause


Wording berikut ini mengizinkan untuk memperoleh pemulihan dari tertanggung pada keadaan yang
dijelaskan pada chapter 4. Misalnya keputusan selain dari pengadilan di inggirs.

A4. Conditions
Mungkin berbeda untuk setiap wording, beberapa asuransi memasukan reasonable care conditions,
due observance conditions dan notification material fact conditons. Namun, tiga kondisi yang umum
ditambahkan adalah sebagai berikut:
• Prosedur notifikasi klaim
• ketentuan penyesuaian premi terhadap perubahan
• ketentuan pembatalan (polis/pertanggungan)

A4A. Claims notification procedures


Biasanya prosedur pemberitahuan klaim adalah sebagai berikut:
1. Tertanggung harus menyampaikan pemberitahuan atas segala kejadian yang mungkin
menimbulkan liability pada polis.
2. Tertanggung harus menyampaikan segera kepada penanggung setiap surat perintah/panggilan
dan segala prosesnya.
Page 41 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

3. Tertanggung tidak dibenarkan melakukan pengakuan atas tanggung jawab hukumnya ataupun
melakukan negosiasi terhadap setiap klaim tanpa adanya persetujuan tertulis dari
penanggung.

A4B. Premium adjustment


Jika premi diawal didasarkan pada estimasi, maka tertanggung harus menyimpan history/bukti akurat
mengenai hal ini pada masa berakhirnya polis. Premi akan di sesuaikan setiap akhir periode
pertanggungan dan tertangung harus bersedia membayarkan selisihnya.

A4C. Cancellation
Cancellation Clause umumnya adalah seperti berikut:
“ penanggung berhak untuk membatalkan polis ini dengan sebelumnya menyampaikan secara tertulis
kepadang tertanggung (30 days notice), ke alamat terakhir yang diketahui. Sebagai gantinya
tertanggung akan mendapatkan pengembalian premi secara pro rata atas periode pertanggungan yang
belum dijalaninya”
Klausula ini merupakan hak dari penanggung (self-evident) walau pada kenyataanya penanggung
sangat jarang sekali menerapkannya

A5. Extensions
EL insurance tidak berbeda jauh dnengan polis lainnya dalam hal pilihan perluasan. Dua perluasan
yang umumnya digunakan adalah:
• Prosecution defence costs
• Court attendance costs

A5A Prosecution defence costs


Banyak asuransi yang menyediakan perluasan untuk memberikan ganti rugi terkait biaya yang
dikeluarkan untuk menghadiri sidang pembelaan dugaan pelanggaran hukum oleh direktur atau
pekerja sebagai perluasan polis EL. Namun, tidak ada jaminan yang diberikan dalam rangka
pembayaran denda atau pinalti, karena hal ini merupakan tindakan yang tidak sesuai hukum (against
public policy).

A5B. Court attendance costs


Kehadiran dari direktur, partner, atau pekerja merupakan contoh perluasan umum yangl lain. Hal ini
dapat diberikan kompensasi apabila memang kehardiran tersebut sebagai saksi kunci dan atas
permintaan penanggung yang berkaitan dengan klaim yang sedang dihadapi. Kompensasi diberikan
per hari dimana memang kehadirannya dibutuhkan.

A5C. Unsatisfied court judgments


Beberapa asuransi ada yang menyediakan jaminan untuk ketidakpuasan keputusan pengadilan. Hal
ini berlaku pada situasi saat suatu kerugian disebabkan oleh pihak ketiga (bukan majiannya). Apabila
dalam 6 bulan pekerja tidak mendapatkan kompensasi, baik sebagian atau penuh ,maka penanggung
atas permintaan tertanggung akan memberikan sejumlah kompensasi yang masih outstanding.
Dengan syarat tidak ada naik banding dan pembayaran yang dilakukan kemudian oleh pihak ketiga
akan diberikan kepada penanggung.

Page 42 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

A6. Exclusions
Seperti yang kita ketahui sebelumya, EL merupakan asuransi wajib dan asuransi tidak boleh
menerapkan kondisi polis tertentu untuk mengindari klaim, namun asurnasi diizinkan untuk bebas
menerapkan efective UW conditions. Misalnya adalah penjaminan pekerjaan namun tidak lebih dari
ketinggian 40 kaki. Tujuannya adalah bukan untuk menghindari pekerjaan yang memang harus
dilakukan tapi lebih ke pengecualian bahwa perkerjaan semacam itu tidak dilakukan. Namun ketika
pekerjaan semacam itu harus dilakukan, maka majikan harus mendapatkan jaminan/perlindungan
sesuai yang disyaratkan undang-undang. Dibab ini kita akan membahas pengecualian yang lain,
seperti pekerjaan offshore.

A6A. Offshore work (offshore = lepas pantai)


Definisi: “mulai dari keberangkatan dengan kapal laut atau udara (termasuk helikopter) untuk
pengangkutan ke instalasi lepas pantai atau kapal bantuan atau kapal akomodasi hingga kepulangan
ke daratan dari instalasi tersebut atau kapal suport atau kapal akomdasi “
Apabila memang tertanggung ingin melakukan pekerjaan lepas pantai tersebut serta membutuhkan
penjaminan terhadap pengecualian tersebut maka di pasar telah banyak tersedia.

A6B. Terrorism
Akibat tragedi World Trade Center 9/11, terorisme menjadi pengecualian umum pada EL polis.
Namun, karena EL merupakan asuransi wajib maka hal ini tidak dapat sepenuhnya dikecualikan,
biasanya dengan memberikan suatu limit tertentu (say £5 Million).

A6C. Road traffic legislation


Sejak juli 1994 motor insurance dan bukan EL insurance yang menjamin kecelakaan saat berkendara
walaupun berkendara saat menjalankan tugas/pekerjaan majikannya.

A6D. Nuclear risks


Secara umum, Polis EL mengecualikan risiko kontaminasi radioaktif. Apabila tertanggung ikut dalam
kegiatan yang memiliki risiko nuklir, maka jaminan EL dapat dijaminkan melalui Nuclear Pool.

B. Disease exposures from workplace hazards


Pada chapter 4 kita sudah memahami bagaimana majikan atas dasar hukum melakukan risk
assesmeent untuk mengontrol bahaya pada tempat kerja. Polis EL menjamin cedera dan penyakit dan
seperti telah kita lihat sebelumnya bahwa penyakit tersebut menyebabkan masalah bagi penanggung,
terlebih lagi karena penyakit sendiri tidak dapat terlihat secara nyata. Berikut adalah contoh-
contohnya.

B1. Dust
Segala bentu debu berbahaya, biasanya partikel debu berada di udara dan membentuk semacam
“awan”. Awan ini yang sering kali tidak terlihat dengan mata telanjang, dan membuat keberadaan
bahaya ini menjadi tidak terdeteksi. Pada bentuk tersebut partikel dari debu dapat mudah terhirup
atau terbakar ketika terkena percikan api.

Page 43 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Hampir sebagian besar debu dapat menyebabkan bahaya penyakit yang seringkali dipengaruhi oleh:
1. Ukuran partikel debu tersebut
2. Konsentrasinya di udara
3. Lama dan frekuensi seseorang terpapar dan faktor ke empat biasanya adalah faktor genetik
orang yang terpapar

B1A. Asbestos-related diseases


Insiden penyakit akibat asbestos ini meningkat seiring penggunaannya pada tahun 1960an dan awal
1970. Asbestos sangat jarang digunakan lagi saat ini, namun sejumlah signifikan zat tersebut masih
terdapat dalam beberapa bangunan dan instalasi kabel bawah tanah. Serat asbes dapat menyebabkan
kerusakan pada sistem
pernapasan.

B1B. Other dust related diseases


Silicosis – akibat menhirup silika
Byssinosis – penyakit pernapasan pada pabrik pemintalan kapas
Pneumoconiosis – penyakit yang tak dapat disembuhkan akibat menhirup debu (pada pengecoran,
tambang, pertanian, dan beberapa industry yang memiliki banyak debu)

B2. Chemicals
B2A. Biological hazards
Terdapat bahaya yang nyata atas kecelakaan yang disebabkan oleh tanaman atau animal pathogens di
tempat kerja. Penelitan yang dilakukan menggunakan bakteri atau virus merupakan risiko yang nyata.

B2B. Occupational asthma (asma ditempat kerja)


Dewasa ini banyak orang terkena asma yang di induksi oleh zat-zat yang ditemukan ditempat mereka
bekerja. Penyebab alergi ini biasanya dua, yaitu bahan kimia spesifik atau pada protein.

B2C. Dermatitis
Dermatitis(infeksi kulit) biasanya dikarenakan kontak dengan berbagai zat, akan tetapi biasanya dapat
dikendalikan dengan memakai krim penghalang atau sarung tangan.

B2D. Cancer
Kanker dapat dihasilkan dari penggunaan suatu zat yang diketahui bersifat karinogenik, contohnya
terpapar bahan kimia di industri. Contoh proses dan zat yang berpotensi menyebabkan kanker
(karsinogen) diantaranya:
• Asap yang dihasilkan dari proses pengelasan
• Jelaga
• Zat pewarna (anilin)
• Terpapar asbestos

B2E. Lead poisoning


Contohnya:
• Peleburan timbal
• Pengolahan besi bekas/besi tua
Page 44 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

• Pabrik topi
• Pabrik gelas dan keramik

B3. Operational activities


Pada bagian ini kita akan melihat faktor kunci mengenai masalah kesehatan dan bagaimana mereka
dapat timbul.

B3A. Work-related upper limb disorder


Tipe penyakit industri yang kian meningkat adalah WRULD (work-related upper lim
disorder/ganguan lengan akibat kerja) kadang diketahui juga sebagai RSI (repetitive strain injury).
Biasanya disebabkan karena lingkungan tempat kerja yang tidak nyaman.
Tanggung jawab hukum timbul tidak otomatis, pekerja harus membuktikan terdapat kelalaian dari
majikan agar dapat berhasil. Majikan harus memastikan risiko pada lingkungan pekerjaan melalui
risk assesment dan kemudian harus awas terhadap masalah tersebut dan mengambil langkah
pencegahan untuk paling tidak meminimalisasi efeknya.

B3B. Vibration white finger’ (VWF)


VHF disebabkan paparan dalam jangka panjang oleh getaran yang berlebihan. Menyebabkan
kekakuan pada jari tangan dimana kepekaan untuk menyentuh rasa sakit dan temperatur akan
berkurang. Contoh pada pekerja tambang hingga dokter gigi.

B3C. Noise induced hearing loss


Terpapar suara tingkat tinggi saat bekerja selama bertahun-tahun dapat menyebabkan ganguan
pendengaran. Terdapat dua parameter yang dapat dimasukan untuk menentukan penyebab ketulian
akibat suara:
• Volume dari suara itu sendiri, dan
• Jangka waktu seseorang terpapar suara yang tinggi
Kewajiban sipil yang harus dipenuhi terkait peraturan mengenai kontrol dari suara pada lingkungan
kerja diantaranya adalah dengan memperketat persyaratan hukum terkait suara dengan menurunkan
level paparan.
Kewajiban sipil, terkait hilangnya pendengaran yang diakibatkan oleh kebisingan timbul dalam
keadaan berikut.
Level suara di atas regulasi dan norma hukum. (diatas 80 db(A) )
Terkait suara yang berlebihan tersebut majikan harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi
risiko tersebut, seperti diantaranya:
• Mengurangi suara pada sumbernya
• Menyediakan informasi dan
• Menyediakan perlengkapan perlindungan personal seperti tutup telinga
Kelainan pendengaran disebabkan oleh suara yang berlebihan, dengan catatan tidak adanya variasi
pada individu tertentu.

Page 45 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

B3D. Stress
Majikan dapat mungkin bertanggung jawab secara hukum dalam hal pekerja menuduhnya melakukan
kelalaian akibat memperkejakan mereka pada lingkungan stress. Majikan memiliki kewajiban untuk
menerapkan sikap kehati-hatian bagi pekerjanya, dan kewajiban ini termasuk menjaga mental mereka
sebagaimana menjaga kesehatan fisik mereka.
Tentu saja pekerja wajib membuktikan bahwa keadaan mereka adalah akibat kelalaian dari majikan.

B3E. Smoking
Meskipun mungkin tidak terlalu disadari bahwa merokok sebagai risiko yang terkait dengan
pekerjaan, tapi sesungguhnya hal ini merupakan bahaya pada beberapa pekerjaan, sebagai contoh
bekerja dimana terdapat orang yang merokok sembarangan. Hanya pada akhir-akhir ini orang mulai
sadar bahaya rokok pasive. Pekerja tidak yang ingin terpapar bahaya asap rokok dapat menimbulkan
suatu gugatan hukum terhadap majikannya karena majikan tersebut tidak menyediakan lingkungan
kerja yang nyaman

C Underwriting employers’ liability risks


Pada bagian ini kita fokus untuk menentukan premi yang tepat untuk diterapkan pada risiko EL.
Untuk disadari juga, bahwa polis EL terancam dengan potensi risko laten/lampau.

C1. Basis of the premium


C1A. Wages and salaries based premium
Hadiah yang diputuskan pengadilan berdasarkan potensi pendapatan penuntut dan parahnya cedera
yang dialami, karenanya sangat menguntungkan apabila premi disesuaikan dengan penghasilan. Oleh
sebab itu, suku premi EL biasanya berdasarkan total pendapatan pertahun semua pekerja yang terikat
dalam bisnis.
Keuntungan tambahan lainnya apabila premi dihubungkan dengan penghasilan dalam jangka panjang
tetap dapat mengikuti inflasi.
Tidak ada yang mengetahui nilai yang tepat pengasilan dalam setahun, karenanya premi awal atau
renewal menggunakan estimasi dan secara berkala akan disesuaikan ketika pendapatan yang pasti
telah diketahui.

C1B. ‘Turnover based’ or ‘fixed’ premiums


Sangat sedikit penanggung yang menerapkan rate EL dengan turnover basis. Untuk diperhatikan,
penanggung mungkin akan menghitung premi per kapita basis sejumlah pekerjanya. Atau alternatif
lain, dapat juga dihitung secara tetap, non-adjustable premium.

C2. Other underwriting factors


C2A. Use of excess
Polis EL tidak mengenal excess. Sehingga yang dapat dilakukan atau disetujui pengadilan bagi polis
ini adalah dengan adanya reimbursement. Artinya penanggung tetap harus
menyelesaikan/membayarkan secara langsung kepada penuntut, namun kemudian penanggung dapat
meminta penggantian kepada tertanggung.
Oleh sebab itu, jarang ditemukan excess yang dikenakan oleh penanggung. Sebaliknya, tertanggung
menawarkan untuk menanggung nilai pertama untuk tiap loss. Alasannya diantaranya:

Page 46 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

1. Untuk mengurangi “pound swapping” dengan penanggung terhadap risiko dengan jumlah
besar namun klaim kecil.
2. Untuk mengurangi premi
3. Untuk membuat unit bisnis didalam organisasi penanggung lebih awas terhadap klaim dan
hal ini memicu praktek kerja yang lebih baik untuk mengurangi kecelakaan.

C2B. Use of restrictive endorsement or exclusion


Endorsement atau Exclusion harus selalu mengacu pada aktifitas spesifik dari majikan.
Asuransi wajib tidak mengizinkan pengecualian dari beberapa tipe cedera atau penyakit dan terhadap
aktivitas dari pekerja.

C2C. Amount of indemnity offered


Sudah umum dilakukan pasar bahwa penanggung menawarkan limit ganti rugi £10 million.
Tipe risiko dimana UW hanya menawarkan sebatas kewajiban undang-undang (£5 million) adalah
terhadap risiko yang memiliki frekuensi kejadian kerugian tinggi.

D Other covers
D1. Excess employers’ liability insurance (excess EL)
Setiap excess dibawah £5 million yang masih dibawah undang-undang, haruslah:
• Sertifikat ditunjukan pada tempat kerja
• Asuransi harus menuliskan persetujuannya pada polis form.
Walaupun tertanggung telah tidak berada dalam kewajibannya secara undang-undang terhadap cover
ini, kehati-hatian tetaplah diperlukan.
Mengenai hal rate, saat itu premi dihitung sebagian dari jumlah exposure atas risiko pekerja pada
berbagai lokasi, sebagian dari exposure risiko yang diberikan, sebagian lagi tergantung limit ganti
rugi yang ingin dibeli.

D2. Retrospective employers’ liability insurance


Ini adalah salah satu bentuk asuransi EL yang tidak ada regulasinya. Asuransi ini menyediakan cover
bagi majikan dalam hal cedera atau penyakit yang terjadi di masa lampau namun klaim baru
dilakukan sekarang, dimana:
• Majikan tidak dapat menemukan penanggung sebelumnya
• Tidak ada asuransi sebelumnya
• Penanggung sebelumnya telah tutup karena insolvency
Jenis asuransi ini sudah tidak lagi tersedia.

E EL records
Ketika tidak ada asuransi saat terjadinya cedera atau penyakit, tertanggung harus membayarnya
sendiri. Dengan perlindungan retrospective EL tidak lagi bisa didapatkan, kebutuhan akan catatan
yang detail dan efektif terhadap asuransi EL sebelumnya menjadi salah satu prudent risk management
strategy untuk menghadapi ancaman long tail klaim.
Seperti kita ketahui, bahwa kewajiban untuk menyimpan sertifikat asuransi EL selama 40 tahun
sudah dihapuskan. Namun hal ini harus dihadapi dengan bijak, diantaranya dengan cara menyiapkan
system yang mampu mencatat hal tersebut, termasuk:
• Nama asuransi dan polis nomornya
Page 47 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

• Nama tertanggung, bagian atau subbagian mana yang di cover


• Periode asuransi
Polis Trigger, e.g. causation, saat terjadinya cedera, saat klaim diajuka, etc

Page 48 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

CHAPTER VI - PUBLIC AND PRODUCT LIABILITY

Tujuan Pembelajaran
A. Mengambarkan bagaimana hukum untuk pelanggan berdampak pada jaminan products liability;
B. Identifikasi informasi kunci yang diperlukan underwriting untuk mengunderwrite risiko;
C. Memahami segmen industri tertentu sebagai pertimbangan;
D. Menjelaskan implikasi kontrak untuk berbagai macam perdagangan;
E. Mendata dasar rating secara umum

Pokok Bahasan
A. The liability of an organization
B. Market overview
C. Legal framework
D. Underwriting considerations
E. Risk management F.Indemnity limits
G. Excess/deductibles
H. Rating basis

A The liability Organization


• Liability (tanggung jawab hukum) perusahaan timbul akibat bisnis yang dijalaninya
• kewajiban hukum organisasi terkait cedera badan atau kerugian terhadap properti pihak
ketiga yang disebabkan oleh bisnisnya
• Liability Insurance komersial termasuk tidak hanya perusahaan, baik perseroan terbatas atau
tidak terbatas, namun juga organisasi seperti CV, Firma, organisasi amal, klub, serikat buruh,
dsb

A1 Corporate manslaughter
Corporate manslaughter merupakan kematian seseorang yang disebabkan oleh kelalaian / tindakan perusahaan

Walaupun perusahaan dalam hukum dapat di anggap sebagai seseorang / person, namun tetap tidaklah sama karena
perusahaan mungkin masih dapat dihukum dengan suatu denda tetapi tidak dapat dipenjara
Meskipun begitu direktur, manajer atau pekerja dapat dituntut apabila kejadian tersebut adalah akibat perbuatan salah
mereka perusahaan hanya dapat dituntut apabila perbuatan salah yang dilakukan perusahaan adalah akibat kesalahan
individu yang menjadi penyebab utama perbuatan tersebut

A2 Partnership, sole traders, club


terkait dengan kemitraan (CV), pedagang, dan klub. Tidak seperti perusahaan yang berbentuk
hukum, suatu badan2 tersebut tidak memiliki tanggung jawab hukum yang terpisah dimata
undang-undang

B Marketing Overview
Kapasitas worldwide untuk liability risk semakin membesar
• Beberapa penanggung saat ini menspesialisasikan pada beberapa okupasi, seperti makanan dan
minuman, pendidikan, dan sebagainya
• Hal ini membuat UW dapat lebih berkonsentrasi pada suatu bidang dan memikirkan dan mengerti lebih
Page 49 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955
dalam mengenai risiko yang ada

B1 Change in industry
Di banyak negara, industry yang bersifat jasa ekonomi, teknologi, biochemical engineering kian meningkat
Hal ini merupakan tantangan bagi asuransi. Karena hal tersebut kompleksitas dan exposure dari sebuah risiko menjadi
lebih berpontensi besar dan akan sangat
menyulitkan bagi UW dan broker
Contoh pertumbuhan olahraga sport profesional saat ini dapat menimbullkan hazard tambahan, bukan hanya sekedar
tertabrak mobil atau terkena bola golf. Pemain dapat mengajukan klaim ke klub nya sendiri misalnya, dimana apabila
ternyata saat sedang cedera phsycoterapinya tidak becus dan malah memperparah sakitnya sehingga mempengaruhi
pendapatan mereka.
Selanjutnya klub akan mencoba mencari cara untuk ganti rugi terhadap hal ini

B4 Faktor yang harus dipertimbangkan


1. Dalam bidang keamanan dan polusi : mengembangkan peraturan mengenai liability, Hal ini
meningkatkan ketakutan terhadap meningkatnya klaim dan menurunnya kapasitas serta
meningkatkan biaya pada industri asuransi

2. Penanggung harus lebih berhati-hati terhadap produsen di USA atau exportir ke Amerika bagian
utara dengan adanya perbedaan pada sistem hukum disana

3. Penanggung fokus khususnya untuk memperhatikan impor dari Cina dan India dikarenakan
standar keamanan produk mereka berbeda dengan barat, meskipun terdapat tanda EU product
safety marking

4. Beberapa Reasuransi menolak risiko yang terdapat exposure mengenai asbestos, yang kedepannya
dapat menyulitkan bagian UW

5. Toxic mould merupakan masalah yang tersebar di USA, diperburuk oleh konstruksi bangunan
disana

C LEGAL FRAME WORK

• third party liability sangat dipengaruhi oleh legislatif di suatu negara


• Health and Safety at Work Etc. Act 1974 : target utama dari pembuat undang-undang dan pembuat
peraturan adalah di dalam tempat kerja dan segala
liability yang berhubungan dengan pekerja , undang-undang juga mengatur liability dari suatu organisasi ke
pihak ketiga dan properti di sekitarnya
• Occupiers Liability Act 1957 and 1984 : mengatur liability dari penghuni terhadap cedera atau
kerusakanpada seseorang atau benda, yang secara sah pada tanah mereka atau properti lainnya, yang
disebabkan oleh keadaan properti tersebut atau karena yang dilakukan, atau tidak dilakukan disana
• Consumer Protection Act 1987 : perubahan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, diantaranya:
Kewajiban sekarang termasuk keamanan dari semua zat dan alat-alat di tempat berkegiatan Informasi
keselamatan yang cukup harus ada dan diperbaharui (update)

Tambahan cakupan mengenai zat yang biasa digunakan


• Environment Act 1995 : mengharuskan yang menyebabkan polusi membayar biayap
pembersihannya

Page 50 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

• Environment Liability Directive : Tujuannya adalah pencegah dan/atau meremediasi kerusakan lingkungan
ke semula/habitatnya

C2 Consumer protection against defective products


Liability pabrik dan vendor komoditas ditetapkan dengan hukum kontrak dan tort normal seperti diatur dalam
ketetapan berikut

C2A Supply of goods :


UU dari Parlemen Inggris yang mengatur hukum kontrak, dan oleh sebab itu hak diberikan secara khusus kepada
pembeli, atau dengan kata lain pihak yang menjadi bagian kontrak. Bila seseorang selain pembeli, misal keluarga
pembeli menderita cedera atau kerusakan akibat produk yang cacat, orang itu atau buyer tadi tidak memiliki upaya
hukum dibawah Sale of Goods Act

C2B Consumer Protection Act 1987


melindungi seseorang dari kerugian/kerusakan pada kesehatan, keamanan dan properti akibat produk yang cacat, dan
membebankan strict liability pada produser

C2D Consumer Credit Acts 1974 and 2006 :


undang- undang ini mengenai situasi ketika individu, agen tunggal, partnerships membeli barang atau jasa secara
kredit yang disediakan oleh pihak lain. Yaitu apabila terjadi pelanggaran kontrak maka yang bertangung jawab, baik
secara bersama maupun terpisah, terhadap debitur adalah penyedia kredit

C3 Travel :
Organiser sekarang secara hukum bertanggung jawab terhadap konsumen untukmendapatkan service yang
layak/sesuai terhadap paket yang diberikan, walaupun digunakan sub-kontraktor dalam pengerjaannya. Hal ini
termasuk tanggung jawab langsung terhadap cedera badan atau kerusakan pada properti

C5 Compulsory insurance :
Asuransi public liability ini wajib pada area tertentu, under law, by practice atau under contract

Compulsory by law : Mengoprasikan intalasi energi nuklir; memelihara atau memiliki hewan berbahaya
Compulsory by contract : organisasi yang membutuhkan bukti dari jaminan liability yang dimiliki pihak
ketiga dalam hal kontrak standar yang akan dibuat

D Underwriting consideration
Pada bagian ini kita akan mendiskusikan area utama dari risiko yang ingin dilihat underwriter dalam memutuskan
untuk meng-underwrite risiko dan bila iya, berapa preminya

D1 The insured
Tidak cukup hanya mengetahui siapa tertanggung, dan siapa manajemen dan pemiliknya dalam mempertimbangkan
menutup asuransi liability. Kondisi hukum, ekonomi, dan perubahan politik sangat dapat mempengaruhi jangkauan
potensial liability

D2 Occupation and business description


Okupasi dari tertanggung merupakan pertanyaan yang krusial. Dari pertanyaan tersebut dapat berlanjut ke berbagai
pertanyaan hingga mencakup keselurhan aktifitas yang dilakukan

Page 51 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

D3 The premises
semua organisasi memiliki risiko ttempat baik dimiliki sendiri atau hanya menyewa. Hal ini berisiko pada cedera
pihak ketiga seperti misal pada tempat tetangga

D3A Location
Lokasi dapat mempengaruhi potensi dari cedera badan dan kerusakan barang pihak ketiga. Pabrik tua biasanya
terletak pada pusat kota, hal ini berpotensi lebih besar terhadap publik liability dibanding yang berada di pinggir kota

D3B Multi-tenanted premises


Kantor yang digunakan secara bersama sudah menjadi hal biasa. Masalah timbul karena satu atau lebih properti dapat
terkena suatu risiko yang dapat mengakibatkan besarnya liability terhadap hal lainnya

D3D Passers-by
Risiko liability sangat mungkin terjadi pada orang yang lewat, terutama untuk bangunan mall atau toko yang berada di
tempat umum dan dekat trotoar/jalan

D3G Activities carried out on the premises


Terkadang kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan berbahaya

D3H Visitors
Adanya tamu mungin adalah peristiwa yang insidenal atau bagian dari aktivitas utama

D4 Custody or control of property


Tertanggung mungkin memiliki properti yang berada pada penjagaan dan kontrol pihak lain

D5C Outside storage


Kadang barang disimpan pada tempat yang dimilliki pihak ketiga. Pada beberapa kasus, penting untuk memahami
sifat dari barang yang disimpan, periode penyimpanan, serta bisinis yang dilakukan pada tempat pihak ketiga itu
D7 Customers
Pada siapa tertanggung bekerja atau mensuplai produknya dapat menjadi suatu yang kritis yang dapat menentukan
perluasan jaminan liability yang dibutuhkan

D9 Products
yang dimaksud produk apa disini adalah yang didefinisikan lebih ke exposurnya

E Risk Management
• Dalam menilai proposal (SPPA) untuk asuransi, underwriter ingin mengetahui bagaimana pengaju me-
manage risiko. Risk manajemen yang baik dapat meminimalisasi kemungkinan terjadinya kerugian
• Manajemen kontrak : UW akan juga menginginkan detail dari term and condition/TC tertanggung. Ini dapat
memberikan gambaran liability dari tertanggung

F Indemnity Limit
• suatu limit dari ganti rugi (limit of indemnity) harus ditetapkan. Tingkat premi tertangung dari tingat atau
limit ganti rugi yang dipilih
• Keseluruhan limit ganti rugi haruslah memperhitungkan kemungkinan terburuk yang dapat
terjadi.
• Harus juga bahwa cacat tetap lebih mahal dibandingkan kematian

Page 52 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

• Faktor yang jadi perhitungan adalah:


a Mall, dimana terdapat banyak orang dengan banyak tingkat penghasilan tinggi
b Tamu dari Bank dan sejenisnya biasanya merupakan individu yang berpenghasilan tinggi
c Sekolah terdapat sejumlah besar anak-anak dalam sebuah tempat, meskipun minor tidak dapat
menuntut
d penghasilannya namun ekspektasi hidup dan biaya masa depan mereka dapat sangat besar
e Biasa pada limit ganti rugi untuk produk, dibatasi sejumlah agregat dalam satu tahun polis

G excess dan deductible


• Excess atau deductible pada polis dapat menjadi UW tools yang bermanfaat.
• Klien besar mungkin memilih deductible yang lebih tinggi untuk mengurangi premi
• Excess biasa terdapat pada klaim kerusakan pada properti, hal ini tidak biasa terjadi untuk klaim cedera
badan

H Rating Basis
• Premi penuh atau minimum premi dapat diterapkan untuk risiko mudah/standar
• Pada risiko lainnya, UW menginginkan untuk melakukan identifikasi gambaran umum yang mungkin
memperbesar ukuran dan perkembangan dari risiko dan membuat adjustable

Page 53 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

CHAPTER VII - PUBLIC AND PRODUCT LIABILITY II

Pokok bahasan
• Struktur Polis
• Klausul Penjaminan
• Pengecualian
• Kondisi
• Perluasan dan Penjaminan Lain yang Tersedia

Struktur polis
klausul penjaminan  menjelaskan mengenai penjaminan yang diberikan.
kondisi  memberitahukan tertanggung apa yang dapat dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk menjaga agar
polis tetap berlaku.
pengecualian  membatasi penjaminan yang diberikan dalam klausul penjaminan.
perluasan  merupakan perluasan klausul
penjaminan atau perubahan terhadap pengecualian atau kondisi.

A. KLAUSUL PENJAMINAN
Pemicu tanggung gugat hukum (trigger)

A1 Occurrence trigger
Polis bertanggung jawab atas klaim yang dijamin apabila kejadian (occurrence) yang menimbulkan tanggung gugat
hukum bagi tertanggung itu terjadi dalam jangka waktu pertanggungan  Klaim dapat terjadi beberapa tahun
kemudian

A2 Claims made trigger


Polis bertanggung jawab atas klaim yang dijamin apabila klaim dilakukan (claims made) terhadap tertanggung dalam
jangka waktu pertanggungan  kejadian yang menimbulkan klaim tersebut
dapat terjadi jauh sebelumnya, dapat dibatasi dengan retroactive date

A2A Permasalahan claims made trigger (tertanggung)


• Polis memiliki kondisi yang mengharuskan tertanggung melaporkan semua kejadian yang mungkin
menimbulkan klaim  penanggung dapat menolak memperpanjang polis dengan mengetahui potensi klaim
atau memberikan batas waktu pengajuan klaim, jika hal tersebut dianggap sebagai laporan klaim
• Tertanggung harus selalu membeli polis asuransi untuk melindunginya  walaupun tertanggung telah
menghentikan operasinya Kelebihan claims made trigger
• Bagi penanggung, menghilangkan secara efektif permasalahan paparan laten dengan adanya kepastian
jumlah klaim pada akhir jangka waktu pertanggungan.
• Bagi tertanggung, polis merefleksikan penjaminan pada saat klaim dan bukan wording polis pada 10 atau 15
tahun lalu.
• Bagi tertanggung, batas ganti rugi yang ditetapkan merefleksikan tingkat kompensasi pengadilan pada saat
klaim dan tentunya akan mencukupi.

A3 Ganti rugi
A3A Indemnify the insured
Tanggung gugat tertanggung dan tanggung jawab penanggung berdasarkan polis ditetapkan dulu, kemudian
penanggung membayar kepada tertanggung untuk diteruskan kepada pihak ketiga, walaupun lebih umum penanggung
langsung membayarkan kepada pihak ketiga.

Page 54 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

A3B Pay on behalf


Ini merupakan bentuk yang umum di AS. Penanggung akan menawarkan pembelaan untuk tanggung gugat sebelum
suatu ganti rugi dikonfirmasikan berdasarkan polis dan jika setelah diselidiki kemudian penanggung bertanggung
jawab, maka mereka akan membayar langsung kepada pihak ketiga.

A4 Kebetulan (accidental) atau tidak kebetulan (non-accidental)


Perbedaan keduanya adalah:
wording kebetulan (accidental) menempatkan beban pembuktian pada tertanggung bahwa kejadian tersebut kebetulan
karena persyaratan tersebut dimasukkan sebagai bagian klausul penjaminan.
wording tidak kebetulan (non-accidental) menempatkan beban pembuktian pada penanggung untuk membuktikan
pengecualian karena tidak mempersyaratkan sifat kejadian  biasanya ada pengecualian tindakan kesengajaan atau
kerusakan yang tidak dapat dihindari.

A5 Kejadian yang dijamin


A5A Cedera
Tidak hanya berupa cedera badan, tetapi saat ini sudah meliputi cedera psikologi seperti stres, kesedihan yang
mendalam, dsb. Ada juga yang menyediakan penjaminan untuk salah tangkap, penuntutan dengan maksud jahat,
pencemaran nama baik, atau diskriminasi.

A5B Kerusakan
Penjaminan dibatasi hanya atas kerusakan harta benda fisik, dan dapat juga untuk kerugian konsekuensialnya, seperti
kehilangan keuntungan. Ada juga yang menyediakan jaminan untuk harta benda non-fisik, seperti paten, hak cipta,
merk dagang, dsb yang dimiliki dan dapat ditukarkan dengan uang. Penggunaan Istilah

A6 Damages versus compensation


Penggunaan istilah ‘damages’ berarti polis juga bertanggung jawab atas pemberian ‘punitive damages’ terhadap
tertanggung karena sifatnya bukan kompensasi, tetapi jika digunakan istilah ‘compensation’ maka polis tidak
bertanggung jawab.

A7 For versus in respect of


Jika digunakan kata ‘for injury or damage’ maka berarti polis tidak menjamin kerugian konsekuensial, tetapi jika
digunakan kata ‘in respect of injury or damage’ berarti polis menjamin kerugian konsekuensial.
Bisnis, batas geografi, dan klausul sengketa

A8 Bisnis
Polis membatasi penjaminan terhadap klaim yang diajukan terhadap tertanggung yang timbul dari bisnis, yang
didefinisikan dalam ikhtisar pertanggungan. Oleh sebab itu, bisnis harus dideskripsikan dengan rinci mengenai semua
aktivitas yang ingin dijamin.

A9 Batas geografi
Dalam klausul penjaminan biasanya dinyatakan bahwa polis akan bertanggung jawab hanya terhadap cedera atau
kerusakan yang terjadi dalam batas geografi, yang dinyatakan dalam ikhtisar pertanggungan.

Klausul sengketa
Merupakan prosedur penyelesaian sengketa melalui pengadilan setempat atau melalui arbitrase

Page 55 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

A10 Ganti rugi


Batas ganti rugi (Limit of indemnity)
Merupakan batasan moneter yang diterapkan untuk ganti rugi, tergantung pada wording yang digunakan, apakah
hanya berlaku untuk damages saja dan tidak untuk biaya tuntutan dan biaya pembelaan (cost in addition) atau batasan
tersebut berlaku untuk semua pembayaran (cost inclusive).

A10A Occurrence limit versus aggregate limit


Occurrence limit berarti untuk satu kejadian yang menimbulkan klaim
cedera badan dan kerusakan hanya satu batas ganti rugi yang berlaku, yaitu penanggung hanya mengganti rugi
tertanggung sampai batas ganti rugi (limit of indemnity) untuk semua tuntutan yang berasal dari satu kejadian.
Aggregate limit merupakan batas ganti rugi untuk semua kejadian yang terjadi selama jangka waktu pertanggungan.

A10B Biaya pembelaan (defence cost)


Merupakan biaya yang timbul dalam menyelidiki kecelakaan dan untuk membela klaim atas nama tertanggung,
dengan persetujuan penanggung umumnya penanggung terlibat langsung dalam penyelidikan ini termasuk dalam
menentukan ahli, pengacara dan penyelidik

B. KONDISI
Berbagai Kondisi

B1 Sengketa/arbitrase
Dapat masuk dalam kondisi atau berada dekat dengan klausul penjaminan.

B2 Interpretasi
Ini bertujuan untuk mengidentifikasi (dengan huruf besar atau tebal) kata-kata dan frase
yang ingin diartikan secara khusus oleh penanggung daripada yang berlaku sehari-hari.

B3 Perubahan risiko
Agar tertanggung memperhatikan kewajibannya untuk memberitahukan secara lengkap mengenai perubahan risiko.

B4 Kewajiban untuk mencegah kerugian


Agar tertanggung memperhatikan kewajibannya untuk mencegah kerugian.

B5 Klaim
Memberikan ringkasan langkah-langkah yang perlu dan tidak boleh dilakukan untuk memastikan polis

B6 bertanggung jawab terhadap klaim.


Membebaskan tanggung jawab (discharge of liability)
Tidak semua polis mengandung kondisi ini. Kondisi ini mengijinkan penanggung untuk
menawarkan batas ganti rugi kepada tertanggung apabila tertanggung melanjutkan kasus yang bertentangan dengan
saran penanggung. Penanggung membayar semua biaya yang timbul hingga tanggal diberikannya opsi ini.

B7 Pertanggungan rangkap
Kondisi ini menyatakan apabila terdapat pertanggungan rangkap (kepentingan yang sama, pokok pertanggungan yang
ama, dan peril yang sama) maka polis-polis akan berkontribusi terhadap kerugian dalam proporsi yang didefinisikan
dalam klausul.

Page 56 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

B8 Pembatalan
Ada berbagai variasi, ada yang hanya mengijinkan pembatalan oleh penanggung saja atau ada juga yang boleh akukan
oleh tertanggung. Variasi juga termasuk tenggang waktu yang diberikan sebelum menjadi efektif.

C PENGECUALIAN
Dijamin Oleh Polis Lain

C1 Karena dijamin dalam polis asuransi yang lain


cedera pada pegawai  asuransi tanggung gugat majikan kepemilikan, penguasaan atau penggunaan kendaraan
bermotor, pesawat udara atau kapal laut  asuransi kendaraan bermotor, penerbangan dan marine kerusakan pada
harta benda yang berada dalam
pengendalian atau pengawasan tertanggung  asuransi harta benda
produk pesawat terbang  asuransi penerbangan

C2. Tidak ingin dijamin oleh penanggung


C2A asbes  paparan terlalu besar untuk dikuantifikasi atau dievaluasi
C2B polusi  sama dengan asbes, jika memang dapat dievaluasi maka dapat ditawarkan penjaminan yang
spesifik untuk lokasi tertentu atau polutan tertentu dengan ‘claims made basis’, ‘cost inclusive’ dan adanya
batas agregat tahunan.
C2C kerusakan pada produk yang disuplai  menghilangkan jaminan untuk kerusakan produk jika disebabkan
oleh cacat atau ketidaksesuaian produk (dijamin polis jaminan produk)
C2D tanggung gugat kontrak  paparan tidak dapat dikuantifikasi atau dievaluasi karena tiap kontrak berbeda,
kecuali jika tanggung gugat itu tetap ada dengan atau tanpa kontrak
C2E liquidated damages  berjaga-jaga jika tanggung gugat kontrak dijamin
C2F Terorism
C2G perang dan kontaminasi radioaktif  pengecualian pasar, merupakan area untuk kompensasi pemerintah

D PERLUASAN DAN PENJAMINAN LAIN YANG ADA


D1. Tanggung Gugat Iklan
Memberikan ganti rugi atas ‘cedera’ yang timbul dalam rangka seorang tertanggung mengiklankan barang, produk
atau jasanya.

Cedera ini dapat melalui publikasi lisan atau tulisan:


• yang merupakan slander (pencemaran nama baik secara formal) terhadap
barang, produk atau jasa milik orang atau organisasi lain
• yang melanggar hak pribadi orang lain, atau
• yang menyalahgunakan ide iklan atau cara melakukan bisnis atau melanggar hak cipta, bahan iklan, judul
atau slogan.

Tidak tersedia untuk okupasi :


1. periklanan
2. penyiaran
3. penerbitan, atau
4. penjualan melalui telepon.

D2. Kerugian Finansial


Bagian ini menjamin kerugian finansial yang bukan merupakan kelanjutan dari cedera atau kerusakan, yaitu kerugian
ekonomi.
Page 57 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Polis yang digunakan biasanya menggunakan ‘claims made basis’, biaya dimasukkan dalam batas ganti rugi (cost
inclusive) dan ada tanggal berlaku surut (retroactive date) yang mengecualikan kerugian yang terjadi sebelum tanggal
tersebut.

Pengecualian umum
cedera atau kerusakan, agar tidak tumpang tindih dengan penjaminan utama tanggung gugat kontrak
tanggung gugat profesional perbaikan atau penggantian produk motor, marine dan penerbangan
kerugian finansial karena pelanggaran kompetisi atau anti monopoli kerugian finansial di luar negeri

D3. Jaminan produk (product guarantee)


Memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas beberapa risiko yang tidak dijamin dalam polis standar tanggung
gugat produk, dan khususnya yang berhubungan dengan kegagalan produk untuk memenuhi tujuan sebenarnya.

Penjaminan biasanya dalam ‘claims made basis’. Penjaminan yang tersedia


1. tanggung gugat untuk cedera atau kerusakan
2. perbaikan dan penggantian produk, menjamin biaya penggantian, pengerjaan ulang, pemulihan produk yang
gagal memberikan fungsi yang diinginkan karena cacat disain, manufaktur, pemasangan, dsb
setelah diberikan kepada konsumen tanggung gugat yang timbul dari saran, disain dan konsultasi, dimana
jasa ini disediakan secara langsung sehubungan dengan suplai produk atau pekerjaan dalam arti nyata dan
produk ini telah gagal
3. kerugian finansial, menjamin kerugian finansial yang diderita pihak ketiga
sebagai akibat produk gagal berfungsi seperti yang diinginkan (efficacy risk).
4. penarikan produk (product recall), menjamin biaya yang timbul bagi
penyedia barang dalam menarik produk atau mengatur pemusnahannya.

Dasar penjaminannya adalah produk yang ditarik tersebut dapat mengakibatkan cedera atau kerusakan dan kegagalan
produk diakibatkan kesalahan dalam disain/manufaktur.
Polis ini juga menjamin biaya penarikan produk yang tercemar asalkan itu tidak disengaja.
Biaya penarikan ini sangat mahal dan masih terdapat biaya tidak langsung seperti kehilangan penjualan, rusaknya
reputasi perusahaan dan biaya disain ulang dan pengembangan ulang.

D3D Penjaminan product recall


• biaya yang timbul dalam menarik produk jika penggunaan atau konsumsi yang berkelanjutan dapat
menyebabkan timbulnya tanggung gugat pada tertanggung;
• hanya biaya penarikan, yaitu biaya korespondensi, pengiklanan,
transportasi, dsb;
• biaya pemusnahan produk yang ditarik;
• biaya pemeriksaan dan penggantian/pengerjaan ulang produk yang ditarik

Page 58 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Ch 8. Directors and Officers Liability

Points
A. Market overview
B. Legal Framework
C. Wording Polis
D. Underwriting the Risk

A. Market Overview
D&O Liability Insurance sebenarnya sudah ada sejak 60 tahun yang lalu, namun baru popular sekitar 20 tahun
belakangan.
Beberapa alasan mengapa asuransi D&O berkembang sangat pesat :
1. Globalisasi: Makin banyaknya bisnis yang didominasi oleh perusahaan multinasional,
dimana mereka sangat memiliki pengaruh ekonomi di beberapa negara.
2. Adanya kontrol dari pemerintah: Pemerintah mulai mengontrol perusahaan dengan
menetapkan regulasi baik peraturan mengenai operasional perusahaan maupun peraturan
yang terkait dengan direksi/pejabat perusahaan itu sendiri.
3. Skandal perusahaan: Beberapa skandal yang terjadi pada perusahaan-perusahaaan tertentu
menjadi salah satu pertimbangan untuk mengambil asuransi D&O.
4. Meningkatnya tata kelola perusahaan: Tiap perusahaan memiliki peraturannya masing-
masing, termasuk bagaimana strukturorganisasi (susunan biro direksi) dan bagaimana
menjalankan perusahaannya tersebut
5. Kesadaran hukum masyarakat yang meningkat: Masyarakat secara individu maupun secara
kelompok atauperusahaan semakin sadar akan hak-hak mereka secara hukum, oleh karenanya
mereka semakin sadar untuk menuntut hak-hak atau kerugian yang terjadi melalui pengadilan.
6. Komunikasi yang semakin efektif: Para direksi sudah sadar akan risikonya sebagai pemegang
jabatan direktur sehingga mereka memandang perlunya perlindungan asuransi dari risiko
tuntutan yang berkaitan dengan tugasnya

B Legal Framework
Klaim pada asuransi D&O biasanya diakibatkan karena pengambilan keputusan bisnis yang salah sehingga
menyebabkan kerugian materi bagi perusahaan. Namun masalahnya adalah perusahaan bukanlah manusia/orang,
sehingga segala aktivitas dikendalikan oleh orang-orang yang mengendalikan perusahaan, yang disebut Direktur.
Kesalahan yang dilakukan oleh Direktur dan pejabat penting lainnya menyebabkan timbulnya
tuntutan dari pihak ketiga

B1. Siapakah yang dinamakan Direktur?


Perusahaan adalah badan hukum yang keberadaannya berbeda dan terpisah dari pemiliknya (pemegang saham).
Manajemen perusahaan berada dalam kendali para direksi yang bersama-sama dengan corporate secretary dan
pejabat penting lainnya untuk menjalankan perusahaan.
Hukum menggambarkan bahwa tidak ada perbedaan kategori pada direksi, baik itu dalam hal tugas pekerjaannya
(executive ataunon executive), jam kerja (full time atau part time), maupun benefit yang didapat (gaji tinggi atau
bahkan tidak dibayar).
Seorang direktur memiliki tugas & tanggung jawab khusus, yang apabila mereka gagal
melaksanakannya dengan baik, maka akan ada kemungkinan dituntut oleh pihak ketiga. Tuntutan ini
bisa timbul dari undang-undang, hukum,tuntutan dari pihak lain.
Page 59 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

B1A. Direktur secara De Facto dan Direktur Bayangan


Menurut Re Hydrodam (Corby) Limited (1994) Justice Millet : Direktur secara de facto adalah seseorang yang
dinyatakan/ mengaku bertindak sebagai direktur, walaupun tidak secara sah ditunjuk sebagai direktur. Sedangkan
Direktur bayangan adalah kebalikannya, yaitu seseorang yang mengawasi jalannya perusahaan namun berlindung
di bawah bayangan pihak lain/ direktur sebenarnya.
Contoh :
Seorang direktur dari PT. X sering tidak masuk kantordan akhirnya dia mendelegasikan tanggungjawabnya
untuk menjalankan perusahaan kepada general managernya. Dalam hal ini si general manager bertindak sebagai
de facto director.
Seseorang yang memiliki kepemilikan saham besar di suatu perusahaan menggunakan pengaruhnya
untuk menunjuk direktur untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan keputusannya.

B1B. Anak Perusahaan dan Associated-nya


Sebuah perusahaan induk akan menjalankan control finansial dan control lainnya terhadap anak perusahaannya.
Perusahaan umum terbatas tidak memiliki kewajiban kepada pemegang saham untuk menerima tanggung jawab
terhadap anak perusahaannya.

B1C. Direktur Luar


Sudah umum diketahui bahwa beberapa perusahaan menempatkan salah seorang direktur atau senior managernya
untuk duduk dalam dewan direksi di luar perusahaannya. Contoh : sebuah bank akan menunjuk seseorang
sebagai direktur di perusahaan tempat dia menginvestasikan dananya.

B1D. Polis Direksi Tunggal


Dapat dimungkinkan untuk mengatur jaminan berdasarkan “basis individual”. Polis ini merupakan
kontrak antara direktur & asuradur, dan tidak ada sangkutpautnya dengan perusahaan yang mereka
pimpin.

B1E. Trustee
o Seorang Trustee (Wali/Komisaris) juga memiliki kemungkinan mendapatkantuntutan hukum
pihak ketiga. Pada Trustee Act 2000, diatur mengenai standard kepedulian mereka terhadap
tanggungjawab yang diberikan.
o Seorang trustee harus menjalankan keahlian dan kepeduliannya sedemikian rupa namun wajar
terhadap hal yang berhubungan dengan :
 Segala pengetahuan atau pengalaman yang pernah diajalani
 Segala tindakannya sebagai seorang trustee (profesi bisnisnya)
- Jika perusahaannya berupa sebuah yayasan, seorang trustee tetap terkena risiko terhadap
pelanggaran kepercayaan, dll.

B1F. Yayasan Amal


Yayasan amal juga diperbolehkan untuk membeli asuransi D&O atas nama direksi atau trustee-nya, selama hal
tersebut memang diatur dalam dokumen organisasinya. Jika hal ini tidak diatur dalam dokumen organisasinya,
maka Biro Komisaris bisa dimintakan permohonannya.

B2. Bagaimana klaim bisa timbul?


Hal yang paling sering menjadi sumber terjadinya klaim :
• Para likuidator perusahaan-perusahaan yang bangkrut melawan mantan direktur
• Dewan direksi baru yang telah diambil alih
Page 60 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

• Dewan direksi yang masih berjalan melawan pejabat yang telah terbukti melakukan kelalaian,
misalnya dalam masalah keselamatan

Hal lain yang bisa menimbulkan tuntutan adalah transaksi yang kontroversial, kualitas buruk, bisnis
pengembalian, dan lain-lain. Pihak yang berkemungkinan menjadi penuntut adalah pemilik saham, karyawan,
kelompok pecinta lingkungan, regulator, bank, kreditur, nasabah, dan supplier

B2A. Common Law Liability (menurut hukum kebiasaan)


Menurut common law, tugas direktur adalah bertanggungjawab terhadap perusahaan, bukan terhadap
pemegang saham. Namun di bawah aturan Companies Act 2006, direktur dan pejabat
bertanggungjawab terhadap perusahaan, pemegang saham, karyawannya, kreditur dan juga kepada
masyarakat umum.

Tuntutan bisa timbul dari hukum common law (di luar dari masalah “ketidakjujuran”) adalah karena :
1. Kelalaian dalam memberikan keputusan atau pernyataan
2. Tindakan yang melampaui batas kemampuan perusahaan, misalnya meminjam dana secara
aggressive padahal kemampuan financial perusahaan sedang tidak baik
3. Kegagalan untuk mengungkapkan kepentingan direksi
4. Penilaian yang salah
5. Kelalaian dalam mensupervisi atau mendelegasikan tanggungjawab
6. Investasi yang tidak hati-hati

B2B. Statutory Liability (menurut undang-undang)


Tujuan dari Company Act 2000 adalah :
• Menyederhanakan administrasi bagi perusahaan
• Memberikan fasilitas bagi pemegang saham
• Meng-update dan mengklarifikasi aturan-aturan hukum, khususnya yang menyangkut tentang
kewajiban direktur

Tugas dan kewajiban Direktur


Kewajiban untuk bertindak sesuai Seorang direktur harus bertindak selaras dengan aturan
kuasanya perusahaan dan harus menjalankan kekuasaannya untuk
tujuan yang baik
Kewajiban untuk menjalankan penilaian
yang independent
Kewajiban untuk memberikan perhatian
yang masuk akal, keahlian dan kepatuhan
bagi perusahaan

Page 61 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Kewajiban untuk mengembangkan Seorang direktur harus memiliki itikad baik untuk
kesuksesan perusahaan meningkatkan kesuksesan perusahaan yang nantinya akan
memberikan benefit bagi seluruh karyawan. Faktor-faktor yang
harus dimiliki adalah :
 Harus berani menanggung akibat dari setiap keputusan
yang diambilnya
 Memeperhatikan kepentingan karyawan perusahaan
 Memikirkan akibat bagi kegiatan operasional perusahaan
dan lingkungan
 Memiliki keinginan kuat untuk mempertahankan reputasi
perusahaan
 Memiliki tindakan yang fair/ adil terhadap seluruh anggota
perusahaan

Kewajiban untuk menghindari konflik Seorang direksi memiliki kewenangan terhadap adanya konflik
kepentingan kepentingan, jika :
 Perusahaan tidak memiliki aturan khusus (biasanya di
perusahaan swasta)
 Dalam hal perusahaan BUMN, biasanya sudah diatur
dalam undang-undang dan disetujui oleh pemegang saham
Kewajiban untuk tidak mengambil Tidak diperkenankan untuk menerima keuntungan yang
keuntungan dari pihak ketiga tidak wajar hingga menimbulkan konflik kepentingan

Kewajiban untuk menyatakan Seorang direktur harus memberitahukan kepada direktur


kepentingan perusahaan pada saat lainnya (langsung mupun tidak langsung) mengenai
transaksi perusahaan berjalan transaksi dan rencana perusahaan

B2C . Statutory Liability (menurut undang-undang lainnya)


Di Inggris, pemerintah mengeluarkan undang-undang lainnya yang lebih spesifik untuk menentukan apakah
pelanggaran yang dilakukan merupakan pelanggaran perdata atau pidana.

Beberapa diantaranya adalah :


- Insolvency Act 1986 & 2000 : pelanggaran yang sering dilakukan oleh direktur. Biasanya
karena seorang direktur melakukan transaksi yang merugikan.
- Company Director Disqualification Act 1986 : mengatur tentang diskualifikasi bagi direksi /
manager dengan masa kerja lebih dari 15 tahun, namun terus-terusan melakukan kesalahan
dalam memberikan laporan keuangan ke pemerintah.
- Health and Safety at Work Etc Act 1974
- Reform of 310 of the Companies Act 1985

C Policy Wording
C1. Operative Clause
Section 1 memberikan jaminan terhadap direktur dan pejabat terhadap tanggung jawab hukum
Section 2 membayar perusahaan atas segala klaim yang telah dirugikan oleh direktur

Page 62 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

o Director & Officers Liability: Penanggung akan membayar kerugian Tertanggung (direktur
atau pejabat perusahaan) atas kesalahannya melakukan tindakan dengan kapasitasnya sebagai
seorang direktur.
o Corporate Reimburstment: Penanggung akan membayar kerugian perusahaan yang
dihasilkan dari kesalahan keputusan/tindakan yang diambil oleh direktur selama dia menjabat
sebagai direktr di perusahaan tersebut.

C2. Definisi
Tindakan melawan hukum (wrongful act) adalah segala pelanggaran terhadap kewajiban dan
kepercayaan, kesalahan, kelalaian, salah memberikan pernyataan, pelanggaran terhadap undang-
undang, yang dilakukan oleh direktur, pejabat perusahaan, dan karyawan dalam kapasitasnmya
sebagai direktur dan pejabat perusahaan.

Klaim, mencakup :
a. Segala gugatan yang diajukan oleh seseorang/perusahaan terhadap Tertanggung, untuk
kerugian financial maupun non financial
b. Segala pernyataan yang tertulis yang dilayangkan oleh seseorang/ perusahaan terhadap
tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh Tertanggung
c. Segala tindakan criminal yang dilakukan oleh Tertanggung
d. Hal-hal administrative, laporan secara undang-undang maupun hasil investigasi terhadap
tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh Tertanggung
e. Kerugian berarti kerusakan, keputusan, biaya proses penyelesaian dan pembelaan. Kerugian
tidak termasuk denda/ Pinalti, pajak dan biaya-biaya lain yang secara hukum tidak bisa
dituntut.
f. Biaya Pembelaan, menjamin semua biaya yang penting dan masuk akal, biaya dari hasil
investigasi, pembelaan dan biaya lainnya, namun tidak termasuk gaji si Tertanggung.

C3 Pengecualian Polis

Pendapatan pribadi yang tidak wajar, D&O Polis dirancang untuk melindungi direktur akibat
penipuan dan ketidakjujuran kelalaian yang dilakukannya. Apabila berhubungan dengan
tindakan criminal, sebaiknya memakai polis Fidelity Guarantee
Prior Notification Tertanggung sudah mengetahui akan adanya klaim/ tuntutan
terhadap dirinya
Penundaan pengajuan perkara Mengecualikan Tertanggung yang sedang dalam proses
tuntutan pengadilan
Severability Clause Penipuan tidak dijamin polis
Tertanggung VS Tertanggung Penanggung tidak ikut campur terhadap konflik internal
Pengelola Dana Pensiun Dulu pengelola dana pension tidak dikecualikan alias
dijamin, namun kini tidak lagi karena masuk kedalam
kategori konflik internal
Polusi Pada dasarnya tuntutan yang berhubungan dengan polusi
tidak dijamin, namun di beberapa kasus dibatasi hanya biaya
pembelaannya saja
Page 63 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

Outside Directorship Penanggung biasanya mempertimbangkan masalah outside


directorship mengingat adanya kemungkinan polis tidak
diperpanjang
Kecelakaan diri dan kerusakan harta Penanggung lebih prefer untuk menjamin biaya tuntutan
benda
Computer Data Recognition Millenium Bug dikhawatirkan berdampak pada kerusakan besar
melalui system IT perusahaan
Jurisdiction Clause Biasanya Penanggung membatasi wilayah cakupan

C4. Batasan Ganti Rugi


Biasanya limit ganti rugi diterapkan secara aggregate dan nominalnya disebutkan dalam schedule polis.

C5. Kondisi Polis


Tertanggung harus memberikan laporan klaim segera secara tertulis, harus bekerjasama yang baik
dengan Penanggung, tidak boleh mengambil tindakan yang bisa merugikan Penanggung. Di sisi lain,
Tertanggung berhak untuk menolak penyelesaian klaim yang direkomendasikan oleh Penanggung.

C6. Perluasan Polis


Beberapa perluasan yang bisa dijamin adalah :
• Representation at investigation and examination , menjamin biaya yang masuk akal untuk
investigasi selama proses penyelesaian klaim.
• New Subsidiaries, tambahan penggantian dalam limit tertentu
• Outside directorship, umumnya masuk ke dalam pengecualian, namun ada beberapa kriteria
yang dipertimbangkan agar bisa dijamin :
- Perusahaan luar tersebut tidak mampu membayar kerugian direktur
- Perusahaan luar tersebut tidak memiliki polis D&O
- Hanya menjamin excess (sisa) dari limit di polis D&O-nya
• Discovery Period, ketika Penanggung menolak untuk memperpanjang polis maka si
Tertanggung boleh mengajukan discovery clause. Tertanggung akan membayar premi
(walaupun belum disetujui berapa jumlah pastinya) dan si Penanggung akan menentukan
jangka waktu pertanggungannya.
• Karyawan, Penanggung biasanya menyediakan jaminan bagi karyawan ketika bertindak
dalam kapasitasnya sebagai pejabat perusahaan (manager/ supervisor)

C7. Entity coverage extentions


• Securities claim
• Employment practices claims

C7A. Entity cover for securities claim


Memberikan penggantian kerugian akibat dari perbuatan melawan hukum. Dan klaim ini harus terjadi selama
periode polis.
Pengecualian :
• Tindakan criminal
• Keadaan/claim yang sudah terjadi sebelum polis dimulai
• Non compliance

Page 64 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

C7B. Entity cover for Employment practices claims


1. Memberikan penggantian kerugian akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh karyawan. Klaim ini boleh yang berhubungan dengan di masa lalu, sekarang maupun
yang akan datang.
2. Pemecatan yang tidak wajar
3. Ketidakdisiplinan
4. Kelalaian pengevaluasian karyawan
5. Sexual harassment
6. Diskriminasi

Pengecualian :
- Nilai dibawah kontrak perjanjian
- Tindakan criminal
- Pendapatan di masa dating

D Underwriting the risk


D1. Formulir proposal, Laporan audit dan keuangan
Formulir proposal berisi pertanyaan umum seperti nama perusahaan, alamat kantor pusat, tanggal berdiri,
aktivitas perusahaan dan siapa exisiting asuransinya. Selain itu, bisa juga dimintakan business plan, latar
belakang perusahaan, dan pengalaman sebelumnya.
Selain formulir proposal, dokumen lain yaitu laporan keuangan & audit terbaru.

D2. Informasi tambahan


1. Apakah ada perubahan struktur modal di masa lalu
2. Apakah sedang berada dalam masa akuisisi, tender atau proses merger
3. Berapa total asset perusahaan
4. Apakah perusahaan memiliki saham

D3. Informasi klaim


Dikarenakan polis asuransinya bersifat “claim made” basis, maka Penanggung ingin mengetahui kemungkinan
terjadinya klaim di masa lalu. Diharapkan si Tertanggung jujur dalam mengungkapkan informasi tersebut.

D4. Limit Penggantian


Rata-rata sebesar £1 million, tapi jika ingin lebih dari itu masih bisa dimungkinkan.

D5. Excess
Sekitar £2.500 sampai dengan £5.000

D6. Deklarasi dan Tanda Tangan


Formulir proposal harus ditandatangani oleh kepala perusahaan (bisa oleh CEO, Komisaris, dll). Dengan
menandatangani proposal itu, berarti dia mengakui bahwa semua keterangan yang diberikan adalah benar

D7. Deklarasi Perpanjangan


Perusahaan harus memberikan informasi update setiap tahunnya mengenai kondisi keuangan dan lain-lain. Dan
juga, perusahaan tetap harus memiliki kewajiban untuk mengungkapkan semua fakta materil sehubungan dengan
klaim yang terjadi. Deklarasi perpanjangan tetap harus ditandatangani oleh kepala perusahaannya.

Page 65 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

D8. Rating
Selain dipengaruhi oleh besarnya limit liability, namun ada beberapa hal lain yang juga menjadi pertimbangan :
• Asset perusahaan
• Aktivitas perusahaan, struktur organisasi, bergerak di bidang apa
• Posisi keuangan
• Wilayah cakupan operasional perusahaan (jusrisdiction)
• Jumlah direktur dan pejabat yang akan dijamin
• Strategi perusahaan
• Jumlah limit penggantian

Summary
Tuntutan terhadap direktur lama kelamaan makin meningkat. Polis D&O dibuat untuk melindungi direktur dan
pejabat perusahaan dari klaim yang disebabkan karena kelalaian maupun ketidak kompetenan mereka.

Page 66 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

CHAPTER 9 PROFESSIONAL INDEMNITY

Pengnalan
Tujuan dari asuransi professional indemnity adalah untuk melindungi seorang professional dari tuntutan hukum
untuk membayar kerugian terhadap orang lain yang mengalami kerugian keuangan akibat dari kelalaiannya
sebagai seorang professional.

A. Market Overview

Awalnya, asuransi Professional Indemnity (P&I) masih sangat terbatas. Hanya beberapa profesi yang bisa
dijamin yaitu akuntan, arsitek, dan ahli asuransi. Meskipun begitu, beberapa asuransi menolak untuk risiko-risiko
yang tinggi, seperti malpraktek dan penasehat keuangan.

Beberapa factor yang mendukung perkembangan asuransi P&I adalah :


 Kesiapan masyarakat untuk menerima pendapat para professional dan bersedia turut serta dalam proses
hukum apabila keinginan mereka tidak terpenuhi.
 Ketersediaan biaya hukum “pasca kejadian” dan juga biaya untuk hal-hal darurat
 Adanya persyaratan bagi lembaga professional untuk mengikutsertakan anggotanya dalam asuransi P&I

B. Bagaimana tanggung jawab hukum bisa timbul


Ketika seorang professional memberikan saran/nasehat, dia harus memiliki tingkatan kemampuan yang baik dan
informasi yang cukup serta aman.

B1. Common Law dan Tort


!!! Donoghue dan Stevenson 1932, dimana seseorang memiliki duty of care (kewajiban untuk menjaga)
tetangganya. Demikian juga para professional, mereka memiliki kewajiban menjaga clientnya.

Mereka harus memberikan jaminan kompetensi keprofesionalnya, memiliki pengetahuan tentang hukum yang
berhubungan dengan profesinya

B2. Under Contract (dalam kontrak perjanjian)


Salah satu aturan yang tidak tertulis mengatakan bahwa seorang profesional harus menjalankan kewajibannya
dan memiliki keahlian untuk menjaga service pada clientnya.

B2A. Hedley Byrne


Dalam prinsip ini, tuntutan terhadap pihak ketiga tidak harus timbul dari adanya kontrak ataupun hubungan
kepemilikan. Tuntutan ini tetap bisa diajukan apabila memang ada kerugian financial yang diderita.

Ketika kelalaian dalam memberikan saran terjadi, seorang professional memiliki kewajiban terhadap hal berikut
:
 Harus ada hubungan yang “special” antara pihak-pihak terkait
 Saran tersebut harus diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian dan pengetahuan
 Saran yang diberikan tidak meningkatkan kewajiban

B3. Undang-undang
Dikarenakan banyaknya bermunculan para professional dan juga kegiatan konsultan, maka dianggap perlu
merancang undang-undang yang mengatur hal ini untuk melindungi kepentingan masyarakat & nasabah/client.
Beberapa asuransi P&I diambil untuk menunjukan kepatuhan pada Code of Conduct, dan sebagian lagi diambil
karena memang sesuai dengan kebutuhan.

Page 67 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

B4. Personal Liability


Perusahaan memiliki tanggung jawab hukum terhadap kelalaian yang dilakukan oleh karyawannya. Ingat
pengertian “vicarious liability”.

Aturan ini berdampak pada semua profesi (termasuk broker asuransi) dimana seorang karyawan memberikan
saran kepada client dengan mengatas namakan perusahaannya. Karyawan tersebut akan mudah diserang jika
perusahaannya :
1. Tidak memiliki kesanggupan (insolvent)
2. Di bawah harga pertanggungan dan tidak akan bisa mendapatkan klaim yang penuh
3. Tidak mampu membayar excess polisnya
4. Tidak mampu menyediakan ganti rugi dari asuransi P&I dikarenakan jaminannya masih abu-abu (masih
jadi perdebatan)

Pengadilan menyarankan agar karyawan mempu memastikan bahwa asuransi employers liability-nya menjamin
mereka secara personal

B5. Kapan tanggung jawab hukum tersebut terjadi?

Klaim Pada kontrak perjanjian Klaim karena perbuatan melawan hukum


Dibatasi oleh tanggal perjanjian kontrak Pada saat si pengaju klaim menederita kerugian yang
diakibatkan oleh saran yang salah

C Bagaimana liability timbul di profesi yang berbeda


C1. Bidang konstruksi dan property
C1A. Arsitek dan Insinyur
Kemungkinan adanya tuntutan yaitu dari saran yang tidak benar, salah rancangan, salah memberikan spesifikasi,
jumlah, dan lainnya, akibat dari kelalaian mereka.
Coba jelaskan perbedaan antara “faulty design” dan “negligent design”?

C1B. Juru Lelang, agen property, surveyor dan valuers


Risiko yang bisa muncul yaitu berasal dari saran yang diberikan yang berkaitan dengan penjualan atau pembelian
property. Kewajiban surveyor bukan hanya melaporkan fakta yang ada, namun menafsirkan penemuannya
kepada client.
Sebuah perusahaan memiliki tanggung jawab hukum terhadap kesalahan yang dilakukan oleh seorang
karyawannya untuk memberikan penilaian.

C2. Bidang Hukum


C2A. Barristers
Bertahun-tahun diterapkan prinsip kebijakan umum bahwa para wakil/ praktisi hukum seharusnya kebal terhadap
tuntutan dari masyarakat. Namun hal ini berakhir setelah ada kasus Arthur KS Hail & co v. Simons, Barrat v.
Ansell. Pengadilan menyimpulkan bahwa setiap orang berhak menuntut haknya untuk meminta diberikannya
hukuman pada seseorang lainnya ketika terjadi suatu pelanggaran. Pengadilan melihat adanya potensi kelalaian
yang dilakukan oleh praktisi hukum, khususnya untuk kasus criminal.

C2B. Solicitors
Seorang solicitors harus bertindak sebaik mungkin. Salah satu penyebab yang paling sering menjadi klaim
adalah kegagalan solicitor mengambil tindakan hukum dalam jangku waktu yang telah ditetapkan undang-
undang

Page 68 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

C3. Bidang pengobatan


Orang-orang yang berprofesi di bidang pengobatan (apoteker, dokter atau perawat) tetap memiliki kemungkinan
dituntut oleh masyarakat.

C3A. NHS Trusts


Pemerintah membentuk CNST (Clinical Negligence Scheme For Trusts) pada tahun 1995 yang diperuntukan
bagi masyarakat yang tekena malpraktek dan kelalaian yang dilakukan oleh NHS Trust dan karyawannya.
Pemerintah juga membentuk badan khusus untuk mengurusi pembelaannya di pengadilan. Yang perlu diingat
adalah, CNST bukanlah merupakan asuransi tapi hanya mekanisme penggalangan dana.

C3B. Rumah sakit dan rumah perawatan


Kedua lembaga ini bisa membeli asuransi P&I dengan jaminan “full” basis atau bisa juga hanya “treatment”
basis.

C3C. Dokter
Untuk mengajukan tuntutan kepada dokter, seorang pasien harus bisa membuktikan bahwa dokter tersebut telah
melakukan kelalaian. Jaminan asuransi untuk dokter biasanya berbasis individual.

C3D. Perawat
Perawat bisa dituntut secara perorangan dikarenakan kelalaiannya dalam menjalankan tugasnya. Seorang
perawat dapat menghindar dari tuntutan jika dia bisa membuktikan bahwa dia sudah melakukan
pengobatan/perawatan sesuai arahan dari dokter.

C3E. Dentist (ahli gigi)

C3F. Farmasi (ahli obat, apoteker)


Seorang ahli obat biasanya menggantikan dokter untuk mengobati penyakit/kecelakaan ringan apabila dokter
tersebut tidak bisa hadir. Kesalahan dalam memberikan pengobatan dan salah memberikan resep, hal-hal inilah
yang dapat menimbulkan tuntutan dari masyarakat.

C3G. Ahli pengobatan alternative


Kini makin banyak bermunculan ahli pengobatan alternative seperti akupunktur, osteopaths (ahli
tulang), reflexiologist, dan lain-lain sehingga permintaan akan asuransi P&I pun bertambah.

C3H. Dokter hewan


Biasanya asuransi P&I untuk dokter hewan hanya memberikan jaminan “treatment” basis.

C4. Bidang keuangan


C4A. Akuntant dan auditor
Ketika perusahaan menderita kerugian besar, maka yang sering menjadi target untuk dituntut adalah
pada akuntan/auditor. Walaupun sebenarnya direktur memiliki kewajiban untuk menjaga dan menjalankan
control perusahaan, namun ketika terjadi kerugian akibat penggelapan yang dilakukan oleh karyawan, maka yang
dicari pertama kali adalah para akuntant/auditor perusahaan.

C4B. Broker asuransi


Broker asuransi memiliki kewajiban terhadap client (dan juga terhadap asuransi). Mereka harus
menjalankan perintah client dan memberikan saran yang layak. Segala pelanggaran yang dilakukan bisa
membawa mereka ke dalam tuntutan pengadilan.

Page 69 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

C4C. Penasehat investasi


Financial Service Authority (FSA) menunjuk profesi penasehat investasi agar diikutsertakan dalam
proteksi asuransi P&I dan biasanya premi yang dikenakan termasuk tinggi.

C5. Bidang konsultasi dan bidang lainnya


C5A. Agen marketing dan periklanan
Klaim bisa timbul karena kesalahan cetak, tidak memenuhi tenggat waktu yang telah disepakati,
pencemaran nama baik, dan pelanggaran hak cipta.

C5B. Konsultan computer (IT)


Industry computer & IT berkembang sangat cepat dan selalu up to date. Semua perusahaan bergantung
pada keefektifan system IT. Namun demikian, tuntutan terhadap profesi ini juga meningkat apalagi bila
pelayanan yang diterima di bawah standard.

C5C. Perusahaan peneliti dan pendidikan


Peneliti sebagian besar sangat mengandalkan pendanaan dari pihak luar. Tidak jarang mereka
bergabung dengan perusahaan berisiko tinggi, seperti aeronatic, farmasi, dan sebagainya. Terkadang hasil
penelitian mereka tidak akurat.

C5D. Agency pencari kerja


Agent pencari kerja menyediakan para executive, teknisi, staff professional, perawat dan sebagainya.
Pertanyaannya adalah apakah si agency mau bertanggung jawab terhadap si pekerja apabila nanti ternyata dia
melakukan penggelapan dan penipuan?

C5E. Industrial advise and design


C5F. Layanan investigasi dan analisator
Perusahaan yang menyediakan layanan investigasi dan analisa akan berisiko apabila rekomendasi yang diberikan
tidak akurat. Beberapa contohnya adalah :
 Sebuah perusahaan merekrut agen untuk menyediakan informasi mengapa perusahaan mereka tidak
memenuhi target produksi.
Dalam pengadilan, seorang ahli forensic menggunakan hasil analisa forensicnya bisa untuk dua kemungkinan.
Pertama bisa untuk pembelaan, namun bisa juga untuk makin menjatuhkan terdakwa.

C5G. Telekomunikasi
Risiko terbesar pada perusahaan telekomunikasi adalah mereka harus bertanggung jawab apabila ada
pencemaran nama baik dari berita atau informasi yang mereka tayangkan via media komunikasi (sms, telephone,
satelit, TV dan lainnya).

C5H. Translator (Penerjemah)


Problem utamanya adalah ketika yang diterjemahkan adalah ilmu sains dan technical work. Dalam hal
ini penerjemah harusnya berkualitas terhadap bahasa yang akan diterjemahkan. Salah mengartikan bisa
menimbulkan salah prosedur ke depannya.

C5I. Travel agent dan pengelola tour


Tuntutan bisa terjadi dalam hal si travel agent salah mengatur jadwal para nasabahnya sehingga berefek
pada terganggunya kepentingan si nasabah.

Page 70 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

C5J. Trusteeship
Para trusteeship biasanya adalah orang kepercayaan dari clientnya. Bahkan dia bisa dipercaya untuk
mengurus masalah property, keuangan dan investasinya. Jika si client mengalami kerugian dikarenakan
kurangnya keahlian si trustee, maka dia bisa dituntut atas kelalaiannya tersebut.

C5K. “Not for profit” agency


“Not for profit” agency atau bisa disebut dengan yayasan social, tetap berisiko terkena tuntutan
walaupun mereka tidak mendapatkan bayaran atas apa yang dilakukannya. Yayasan social ini biasanya
memberikan layanan day care bagi orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal (tuna wisma). Atau juga,
yayasan social memberikan saran dan rekomendasi apabila ada penelitian tentang masalah penyakit, pendidikan
dan lainnya.

D. Jaminan polis (policy cover)


P&I tidak memiliki standard wording polis. Setiap asuransi memiliki wordingnya masing-masing yang
disesuaikan dengan profesi yang ada.

D1. Wording Polis


D1A. Operative Clause
“The company will indemnify the Insured against liability at law for damages and claimants costs and expenses
in respect of claims arising out of the conduct of the business made against the insured and notified to the
company during the period of insurance”
Dikarenakan dasarnya adalah “claim made basis” yang artinya klaim bisa diajukan selama periode polis berjalan
dan tidak peduli walaupun tindakan/kejadian yang menyebabkan klaim tersebut terjadi sebelum periode polis
dimulai.

D1B. Breach of professional duty (pelanggaran kewajiban)


Pelanggaran kewajiban (bisa karena kelalaian ataupun kesalahan) bisa dilakukan oleh :
• Si Tertanggung, Karyawan, Agen, Orang-orang terdahulu, Orang dalam perusahaan yang
terkait kerjasama dengan Tertanggung

Ingat! Bahwa tidak semua kerugian yang disebabkan karena kelalaian akan dijamin oleh polis P&I ini.
Kelalaian yang disengaja, tidak akan dijamin.

D1C. Penipuan
Penipuan yang dilakukan oleh karyawan, direktur atau partners, tidak dijamin dalam polis ini.

D2. Limit penggantian ganti rugi


Besarnya limit penggantian terhadap klaim yang dilaporkan selama periode polis, jumlahnya tidak boleh
melebihi limit ganti rugi yang tercatat di polis.
Limit penggantian bersifat aggregate selama periode polis.

D3. Biaya lainnya


Asuransi menerapkan adanya excess dalam setiap penutupan. Jika excessnya tinggi, maka premium yang
dikenakan bisa menjadi rendah. Begitu juga sebaliknya. Salah satu komponen yang biasanya memakan biaya
yang tinggi adalah investigasi.

Page 71 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

D4. Pengecualian umum


Pengecualian umum polis yaitu :
1. Excess atau deductible/ risiko sendiri
2. Tanggung jawab terhadap kematian, penyakit, atau kecelakaan diri (lebih cocok memakai asuransi
Employers Liability)
3. Tanggung jawab hukum pihak ketiga berupa kecelakaan badan dan kerusakan property (lebih cocok
memakai asuransi Product Liability)
4. Hukuman yang sudah ditentukan di awal (lawannya unliquidated damages)
5. Perang
6. Kontaminasi, radioaktif
7. Polusi

D5. Perluasan jaminan


1. Fidelity guarantee
2. Libel and slander (pencemaran nama baik)
3. Kerusakan pada dokumen
4. Biaya kompensasi untuk kehadiran di pengadilan
5. Ombudsman award

D5A. Breach of warranties of authority commited in good faith


Biasanya terjadi ketika seorang agent yang bertindak atas nama majikannya, namun tindakannya
tersebut di atas kewenangan yang diberikan kepadanya.

D5B. Collateral warranties


D5C. Discovery Period
Hal ini terjadi untuk polis yang sudah lewat dari periode polis, Penanggung memberikan izin kurang
lebih 3 bulan untuk menemukan klaim.

D5D. Joint ventures


Pihak –pihak yang ikutserta dalam join ventures, berhak mengontrol risiko P&Inya sendiri-sendiri.

D6. Kondisi Polis


Tuntutan hukum biasanya akan mencemari reputasi perusahaan, tidak peduli apakah kasusnya
dimenangkan pengadilan atau tidak. Karena alasan inilah, polis-polis di Inggris biasanya ditambahkan klausula
Queens Counsel clause.

D7. Prosedure perpanjangan


Penanggung berhak bernegosiasi dengan Tertanggung untuk kontrak polis berikutnya. Tertanggung
harus melengkapi formulir proposal terbaru (termasuk pernyataan mengenai klaim). Selain itu, tertanggung
diwajibkan untuk memberikan laporan terhadap kondisi-kondisi yang mungkin akan menjadi klaim di tahun-
tahun beriktunya. Diharapkan hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk menghitung ulang premi dan excess
yang dikenakan

E. Formulir proposal
Tidak ada standard untuk formulir ini. Informasi yang ditanyakan dalam proposal form dirancang untuk
memudahkan underwriting dalam menganalisa risikonya. Biasanya berisi informasi nama, alamat, deskripsi
pekerjaan, kapan dimulainya usaha, dll.

Formulir harus ditandatangi oleh direktur atau pejabat senior.

Page 72 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

E1. Detail informasi tentang direktur dan tiap partner

Kualifikasi profesional dan pengalaman Info ini sangat penting karena dari sini Penanggung bisa melihat
yang relevant apakah orang tersebut kompeten atau tidak. Tentunya juga akan
dibandingkan dengan pengalaman profesi mereka
Usia Tidak dipungkiri bahwa usia menentukan berapa banyak
pengalaman yang didapat dan kulaitas orang tersebut
Lamannya bekerja sebagai profesional tsb Untuk melihat faktor pengalaman yang mungkin tidak hanya
sebagai praktisi namun juga pengalaman menjalankan bisnis

E2. Jumlah total pekerja


Ratio banyaknya jumlah peserta juga menentukan besarnya premi. Satu partnership dengan jumlah orang
didalamnya 5 dengan yang jumlahnya 10 tentunya akan berpengaruh pada premi.

E3. Aktifitas pekerjaan


1. Daftar 5 konrak terbesar yang ditangani dalam beberapa tahun belakangan ini
2. Detail 3 kontrak terbesar yang diharapkan bisa dijalani ke depannya
3. Hubungan dengan perusahaan lain
4. Apakah memiliki keanggotaan dalam sebuah konsorsium dan sejenisnya
5. Penjelasan mengenai pekerjaan yang dilakukan dan besarnya bayaran rata-rata yang diterima
6. Penjelasan mengenai kontrak yang ada kepentingan direksi di dalamnya
7. Bayaran yang di dapat dari client terbesar
8. Penjelasan mengenai produk yang dipasarkan ke luar negri
9. Fotokopi brosur, dll
10. Penjelasan mengenai standard kontrak yang digunakan

E4. Manajemen Risiko


1. Apakah calon Tertanggung bekerja sebagai praktisi professional?
2. Apakah calon Tertanggung memiliki instruksi tertulis tentang pekerjaan, atau layanan yang
disediakannya?
3. Menurut calon Tertanggung, apa yang paling berpotensi menimbulkan klaim dalam ruang lingkup
pekerjaannya?
4. Apa yang dilakukan calon Tertanggung untuk mengurangi risiko tersebut?
5. Seberapa sering manajemen mereview prosedur kerjaan untuk memastikan bahwa semuanya berjalan
dengan baik?
6. Apakah calon Tertanggung terdaftar di ISO atau memiliki sertifikasi lain?

E5. Contract Control


1. Apakah prosedur yang diambil dalam kontrak bisa diterima sehingga :
2. spesifikasi kontrak bisa dijalankan dengan baik
3. permintaan client bisa dipenuhi?
4. Laporan yang harus disimpan yaitu kontrak original, amandemen/ adendum (perubahan kontrak, jika
ada), persetujuan secara verbal, percakapan telephone.
5. Langkah apa yang akan diambil oleh calon Tertanggung untuk mereview pekerjaan karyawan?
6. Apakah prosedur rekrutmen termasuk melihat referensinya?

Page 73 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

E6. Asuransi sebelumnya (previous insurance)


Pertanyaan yang diajukan oleh asuransi “apakah sudah pernah diasuransikan/ siapakah panel asuransi
sebelumnya?”. Apabila calon Tertanggung menyatakan belum pernah mengasuransikan berarti hal ini menjadi
pertimbangan Penanggung karena ternyata selama ini tidak ada yang proteksinya, apalagi bisnisnya sudah
berjalan lama.

E7. Tingkah laku karyawan


Pertanyaan mengenai hal ini akan sangat berkaitan terutama jika ada klaim penggelapan oleh karyawan.

E8. Claim di masa lalu (previous claim)


Apakah klaim yang pernah terjadi (yang dilakukan oleh calon Tertanggung/direktur/pejabat penting/karyawan)
dalam hal kelalaian ada kaitannya dengan tugasnya sebagai professional?
Apakah calon Tertanggung sadar bahwa kelalaian dan sejenisnya bisa mengakibatkan klaim?

E9. Perluasan pilihan (optional extentions)


 Beberapa pertanyaan penting apabila calon Tertanggung berniat untuk memperluas jaminannya :
 Bagaimana dengan perluasan breach of warranty of authoritiy?
 Collateral warranties

E10. Rating
Underwriter biasanya memberikan rate premi P&I berdasarkan pendapatan kotor, atau berdasarkan limit liability
yang diminta.
Rate premi juga bisa jadi diloading untuk berjaga-jaga terhadap risiko berbahaya berikut :
1. Perusahaan kontraktor tidak hanya membangun gedung yang telah didesain oleh pihak ke 3, namun bisa
jadi dia juga memiliki spesifikasi lain, misalnya merancang dan menilai bangunan.
2. Seorang akuntant bisa merangkap seperti trustee
3. Surveyors bisa merangkap menjadi valuers (penilai)
4. Banyaknya kantor cabang, menentukan bagaimana pengontrolannya
5. Pengalaman klaim
6. Usia pejabat perusahaan atau orang yang ahli di perusahaan tersebut. Premi akan tinggi jika pejabat
tersebut usianya masih muda dan bisnis baru berjalan beberapa tahun (belum banyak pengalaman).
7. Perbandingan jumlah staff

Page 74 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien
PEMUDA PANCA MARGA
MARKAS CABANG – KOTIF JAKARTA PUSAT
Sekretariat : MAKODIM 0501 JP/BS LT III
Jl. Angkasa Blok B Kav. 11 Kemayoran Jakarta Pusat
Phone :0819 32 72 8000, 0857 18 77 8000, 0821 37 51 8000, 6586 5955

SURAKARTA HADININGRAT

FILOSOFI AJARAN LELUHUR


1. Urip Iku Urup
Hidup itu nyala jiwa. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita.

2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto Dur Hangkoro


Harus dan wajib hukumnya mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan serta
memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.

3. Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti


Segala sifat keras hati, picik, angkara murka hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati
dan sabar.

4 Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-aji,


Sugih Tanpo Bandho
Berjuang tanpa perlu membawa massa, Menang tanpa merendahkan / mempermalukan.
Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan / kekuatan / kekayaan / keturunan, Kaya tanpa
didasari hal-hal yg bersifat materi.

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan


Jangan gampang sakit hati manakala musibah / hasutan menimpa diri. Jangan sedih manakala
kehilangan sesuatu.

6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman


Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut dengan sesuatu,
Jangan kolokan atau manja.

7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman


Janganlah terobsesi atau terpesona dengan kedudukan, materi dan kepuasan duniawi.

8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, Ojo Cidro Mundak Ciloko


Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.

9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Ojo Mangro Mundak Kendho


Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah. Jangan berfikir gamang / plin-plan
agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

10 Ojo Adigang, Adigung, Adiguno


Jangan sok kuasa, sok besar / kaya, sok sakti

Page 75 of 75
MARI BERBAGI :
Pengguna Materi ini, mohon keikhlasannya menyumbangkan Rp 1,000,- untuk yatim piatu dimana saja 02/27/14
Semoga mendatangkan manfaat dan berkah untuk kita semua, amien

Anda mungkin juga menyukai