Anda di halaman 1dari 171

www.akademiasuransi.

org

Kumpulan Soal-Jawaban persiapan Ujian LSPP


2006 s.d. September 2014

K.651210.104.01
Asuransi Kendaraan Bermotor
dan Tanggung Gugat

Disusun oleh:
Afrianto Budi P, SS MM
(dari berbagai sumber)

Persiapan Ujian LSPP - Maret 2015


KUMPULAN
Soal-Jawaban Ujian LSPP AAMAI K.651210.104.01

Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi


lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan
tanggunggugat

Maret 2006 s.d. September 2014

Disusun oleh:
Afrianto Budi Purnomo, SS, MM

Copyright © 2015 oleh www.AkademiAsuransi.org


Edisi 4, Cetakan ke-1 pada Januari 2015

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG.


DILARANG MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI
BUKU TANPA IZIN TERTULIS DARI PENYUSUN/PENERBIT
Kata Pengantar

Kata Pengantar

Syukur kepada Tuhan karena di sela-sela kesibukan kantor, saya dapat menyelesaikan buku saya yang
kelima, yaitu tutorial soal-jawab LSPP AAMAI 104 / K.651210.104.01: Melaksanakan pengelolaan risiko
dan akseptasi lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan tanggunggugat. Soal-soal dalam tutorial ini
berasal dari soal-soal ujian AAMAI sejak tahun 2006 hingga September 2014. Tentu belum sepenuhnya
terjawab dengan baik. Namun saya yakin akan sangat membantu Anda dalam mempersiapkan ujian
LSPP AAMAI 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat ini.

Kita tahu bahwa di tutorial sebelumnya, sangat sedikit pembahasan mengenai asuransi kendaraan
bermotor dan tanggung gungat. Dalam soal-soal AAMAI 2006 hingga 2011 pun sangat sedikit soal
mengenai asuransi tanggung gugat. Baru pada tahun 2012 hingga 2014 mulai banyak muncul pertanyaan
mengenai asuransi tanggung gugat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya memperdalam
pembahasan asuransi tanggung-gugat atau liability.

Terimakasih untuk semua pihak yang telah mendukung dengan menyediakan banyak bahan dan materi
untuk melengkapi buku ini. Terimakasih pula untuk pendampingku Paulina Sukmana Puti yang selalu
mendukung dan menyemangati. 2
Semoga tutorial ini membantu Anda untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menempuh ujian
LSPP AAMAI 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat atau dengan nama baru:
K.651210.104.01: Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi kendaraan
bermotor dan tanggunggugat. Selamat belajar.

Jakarta, 7 Januari 2015


Salam,

Afrianto Budi Purnomo, SS MM


www.akademiasuransi.org

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Daftar Isi

Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................................. 2

Daftar Isi ............................................................................................................................................. 3

Silabus ................................................................................................................................................ 4

BAB I: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi asuransi

kendaraan bermotor ......................................................................................................................... 6

BAB II: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor, sepeda

motor dan kendaraan komersial serta risiko-risiko kendaraan lainnya ................................... 15

BAB III: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor, termasuk

dokumentasi ..................................................................................................................................... 32

BAB IV: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting asuransi kendaraan

bermotor ............................................................................................................................................. 39

BAB V: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim asuransi kendaraan


3
bermotor .............................................................................................................................................. 56

BAB VI: Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja ........................................... 79

BAB VII: Memahami jaminan dan praktek asuransi tanggunggugat pemberi kerja .............. 84

BAB VIII: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek asuransi tanggunggugat

publik dan produk ............................................................................................................................ 86

BAB IX: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek professional indemnity .................... 100

BAB X: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability ........ 111

BAB XI: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat ...................................... 116

BAB XII: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat .............. 136

Soal LSPP AAMAI 104: ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR DAN LIABILITY

(TANGGUNG GUGAT) September 2014 ....................................................................................... 156

Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia .............................................................. 158

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Silabus

SILABUS
104: ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR DAN
LIABILITY (TANGGUNG GUGAT)

SASARAN

I. ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

Agar kandidat mengetahui dan memahami risiko-risiko dan pertimbangan hukum yang berkaitan
dengan asuransi kendaraan bermotor; luas jaminan asuransi kendaraan bermotor pribadi, sepeda
motor dan kendaraan komersial; aspek utama bisnis asuransi kendaraan bermotor; pertimbangan
utama underwriting; praktek klaim yang berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor.

II. ASURANSI TANGGUNGGUGAT

4
Agar kandidat mengetahui dan memahami risiko-risiko yang berkaitan dengan asuransi tanggung-
gugat pemberi kerja (employers’ liability), tanggunggugat publik dan produk (public and product
liability), professional indemnity dan directors’ and officers’ liability; luas jaminan polis dan market
practices yang berkaitan dengan seluruh asuransi tersebut di atas; pengelolaan dan evaluasi risiko
tanggunggugat.

PENGETAHUAN DASAR

ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR DAN TANGGUNGGUGAT

Diasumsikan bahwa kandidat telah memiliki pengetahuan mengenai prinsip-prinsip fundamen-


tal asuransi yang dicakup dalam IF1 - Insurance, legal and regulatory, dan P05 - Insurance Law, atau
ujian-ujian setara serta yang mencakup ketentuan perundangan yang berlaku di Indonesia yaitu Un-
dang-undang tentang Usaha Perasuransian, Undang- undang tentang Otoritas Jasa Keuangan berser-
ta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Silabus
RINGKASAN HASIL BELAJAR

I. ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

1. Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi asuransi kendaraan ber-
motor;
2. Memahami luas jaminan yang diberikan untuk kendaraan bermotor pribadi, sepeda motor
dan kendaraan komersial serta risiko-risiko kendaraan lainnya;
3. Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor, termasuk dokumentasi;
4. Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting asuransi kendaraan bermotor;
5. Memahami pertimbangan dan prosedur klaim asuransi kendaraan bermotor;

II. ASURANSI LIABILITY

1. Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja.


2. Memahami jaminan dan praktek asuransi tanggunggugat pemberi kerja.
3. Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek asuransi tanggunggugat publik dan produk.
4. Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek professional indemnity. 5
5. Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability.
6. Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
7. Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...

BAB 1:
Mengetahui hakekat dan faktor-faktor
utama yang mempengaruhi asuransi
kendaraan bermotor

1.1. Uraikan definisi Pihak Ketiga menurut PSAKBI. (Sept 2013, No. 2)
Jawaban yang disarankan:
Pihak Ketiga adalah semua pihak yang bukan Tertanggung, suami atau istri, anak, orang tua,
dan saudara sekandung dari Tertanggung, orang-orang yang bekerja pada dan orang-orang
yang berada di bawah pengawasan Tertanggung.
Jika Tertanggung adalah Badan Hukum maka Pengurus, Pemegang Saham, Komisaris dan
Karyawan/wati tidak termasuk dalam pengertian Pihak Ketiga.

1.2. Terkait luas jaminan polis, uraikan persyaratan untuk dijaminnya tanggungjawab
hukum terhadap pihak ketiga, sesuai PSAKBI. (Sept 2014, No. 4)
6
Jawaban yang disarankan:
Pihak Ketiga adalah semua pihak yang bukan Tertanggung, suami atau istri, anak, orang tua,
dan saudara sekandung dari Tertanggung, orang-orang yang bekerja pada dan orang-orang
yang berada di bawah pengawasan Tertanggung.
Jika Tertanggung adalah Badan Hukum maka Pengurus, Pemegang Saham, Komisaris dan
Karyawan/wati tidak termasuk dalam pengertian Pihak Ketiga.
Tanggung jawab hukum Tertanggung terhadap kerugian yang diderita pihak ketiga, yang
secara langsung disebabkan oleh Kendaraan Bermotor sebagai akibat risiko yang dijamin
Pasal 1 ayat (1) butir 1.1. dan 1.4, baik penyelesaiannya melalui proses musyawarah, mediasi,
arbitrase atau pengadilan, dengan syarat telah mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Penanggung, yaitu:
1.1. kerusakan atas harta benda;
1.2. biaya pengobatan, cidera badan dan atau kematian; maksimum sebesar harga
pertanggungan untuk jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga
sebagaimana yang dicantumkan dalam Polis.

1.3. Uraikan definisi Pihak Ketiga menurut Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI). (Okt 2010, No. 2)
Jawaban yang disarankan: Lihat di atas

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...

1.4. Uraikan definisi terorisme dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI) (Sept 2007, No. 2).

Jawaban yang disarankan:


Terorisme adalah suatu tindakan, termasuk tetapi tidak terbatas pada penggunaan pemaksaan
atau kekerasan dan atau ancaman dengan menggunakan pemaksaan atau kekerasan, oleh
seseorang atau sekelompok orang, baik bertindak sendiri atau atas nama atau berkaitan
dengan sesuatu organisasi atau pemerintah, dengan tujuan politik, agama, ideologi atau yang
sejenisnya termasuk intensi untuk memengaruhi pemerintahan dan/atau membuat publik
atau bagian dari publik dalam ketakutan.

*) Lihat definisi lain di link berikut: http://www.akademiasuransi.org/2012/10/definisi-


istilah-dalam-asuransi.html?m=1

1.5. Uraikan pengertian pemogokan menurut definisi Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Mar 2009, No. 3)

Jawaban yang disarankan:


Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang disengaja oleh sekelompok pekerja, minimal
sebanyak 12 (dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh
pekerja kurang dari dua puluh empat orang), yang menolak bekerja sebagaimana biasanya
dalam usaha untuk memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam melakukan
protes terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang diberlakukan oleh majikan.
7

1.6. Terkait luas jaminan polis PSAKBI, uraikan apa yang dimaksud dengan perlengkapan
standar dan perlengkapan tambahan.(Sept 2014, No. 2)

Jawaban yang disarankan:


Perlengkapan standar adalah perlengkapan yang disediakan dan dilekatkan oleh pabrik
Kendaraan Bermotor bersangkutan.
Perlengkapan tambahan adalah perlengkapan pada kendaraan bersangkutan yang bukan
merupakan perlengkapan standar pabrik.

1.7. Uraikan apa yang dimaksud dengan penghalangan bekerja dalam PSAKBI. (Sept 2013,
No. 4; Mar 2014, No. 3)

Jawaban yang disarankan:


Penghalangan Bekerja adalah tindakan pengrusakan yang sengaja dilakukan oleh
sekelompok pekerja, minimal sebanyak 12 (dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah
pekerja (dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang dari dua puluh empat orang), akibat dari
adanya pekerja yang diberhentikan atau dihalangi bekerja oleh majikan.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...

1.8. Uraikan definisi Hipnotis dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI). (Mar 2010, No. 2)

Jawaban yang disarankan:


Hipnotis adalah perbuatan tipu muslihat yang membuat seseorang diluar kesadarannya
menjadi tunduk dan mengikuti keinginan si pelaku hipnotis untuk menyerahkan sebagian
atau seluruh Kendaraan Bermotor kepada si pelaku hipnotis atau orang lain yang tidak
berhak.

1.9. Berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor, uraikan : (Mar 2010, No. 11)
a. Excess, deductible dan franchise.
b. Perbedaan antara Kerusuhan dengan Huru-Hara dalam Polis Standai Asuransi
Kendaraan Bermotor Indonesia.
c. Kewajiban Tertanggung dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan menurut
Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.
Jawaban yang disarankan:

a. excess, deductible dan franchise

Excess
8
• Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor pengurang
dalam pembayaran klaim
• Biasanya diperjanjikan dalam polis sebagai kesepakatan jumlah
• Secara teori berarti tertanggung menahan sebagai risiko sendiri sendiri
yang konsekuensinya dia akan menerima penggantian kurang dari indemnity

Franchise
• Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara penanggung dan
tertanggung di mana apabila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka
klaim tidak dibayar.
• Tapi apabila jumlah mencapai jumlah minimum maka klaim akan diganti
seluruhnya.

Deductible
• Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk jumlah yang
cukup besar. Seperti dalam marine insurance, deductible 1% of SI, dalam
pabrik Rp 150 juta.

b. Perbedaan antara Kerusuhan dengan Huru-Hara dalam Polis Standai Asuransi


Kendaraan Bermotor Indonesia.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...

Kerusuhan adalah tindakan suatu kelompok orang minimal sebanyak 12 (dua


belas) orang yang dalam melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suasana
gangguan ketertiban umum dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta
pengrusakan harta benda orang lain, yang belum dianggap sebagai suatu Huru-hara.

Huru-hara adalah keadaan di satu kota di mana sejumlah besar massa secara bersama-
sama atau dalam kelompok-kelompok kecil menimbulkan suasana gangguan
ketertiban dan keamanan masyarakat dengan kegaduhan dan menggunakan
kekerasan serta rentetan pengrusakan sejumlah besar harta benda, sedemikian
rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai dengan terhentinya lebih
dari separuh kegiatan normal pusat perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau
sekolah atau transportasi umum di kota tersebut selama minimal 24 (duapuluh
empat) jam secara terus-menerus yang dimulai sebelum, selama atau setelah kejadian
tersebut.

c. Kewajiban Tertanggung dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan menurut
Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.

1. Tertanggung, setelah mengetahui atau seharusnya mengetahui adanya kerugian


dan atau kerusakan atas kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggung-kan, wajib:

1.1. memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan yang diikuti 9
dengan tertulis kepada Penanggung selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kalender sejak terjadinya kerugian dan atau kerusakan;
1.2. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari serendah-
rendahnya Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian, jika terjadi
kerugian dan atau kerusakan sebagian yang disebabkan oleh pencurian
atau melibatkan pihak ketiga, yang dapat dijadikan dasar untuk menuntut
ganti rugi kepada atau dari pihak ketiga;
1.3. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari Kepolisian
Daerah (Polda) di tempat kejadian dalam hal kerugian total akibat
pencurian.

2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian dan
atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, maka Tertanggung
wajib:

2.1. Memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan tersebut selambat-


lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak tuntutan tersebut diterima;
2.2. Menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan menyerahkan surat
laporan Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian;
2.3. Memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk mengurus tuntutan
ganti rugi dari pihak ketiga, jika Penanggung menghendaki;
2.4. Tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan yang

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...

menimbulkan kesan bahwa Tertanggung mengakui suatu tanggung


jawab.

3. Pada waktu terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung wajib :

3.1. melakukan segala usaha yang patut guna menjaga, memelihara,


menyelamat-kan kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan serta mengizinkan pihak lain untuk menyelamatkan
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan tersebut;
3.2. memberikan bantuan dan kesempatan sepenuhnya kepada Penanggung
atau Kuasa Penanggung atau pihak lain yang ditunjuk oleh Penanggung
untuk melakukan penelitian atas kerugian dan atau kerusakan yang
terjadi atas kendaraan bermotor sebelum dilakukan perbaikan atau
penggantian;
3.3. mengamankan kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan yang dapat diselamatkan.

Segala hak ganti-rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak memenuhi ketentuan
dalam Pasal ini.

1.10. Berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor, uraikan disertai contoh hal-hal berikut.
(Sept 2008, No. 14)
10
a. excess,deductible dan franchise.
b. 3 (tiga) definisi penggunaan kendaraan bermotor menurut Polis Standar
Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.
c. physical hazard dan moral hazard.

Jawaban yang disarankan:

a. excess, deductible dan franchise


Excess
• Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor pengurang
dalam pembayaran klaim
• Biasanya diperjanjikan dalam polis sebagai kesepakatan jumlah
• Secara teori berarti tertanggung menahan sebagai risiko sendiri sendiri
yang konsekuensinya dia akan menerima penggantian kurang dari indemnity

Franchise
• Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara penanggung dan
tertanggung di mana apabila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...

klaim tidak dibayar.


• Tapi apabila jumlah mencapai jumlah minimum maka klaim akan diganti
seluruhnya.

Deductible
• Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk jumlah yang
cukup besar. Seperti dalam marine insurance, deductible 1% of SI, dalam
pabrik Rp 150 juta.

b. 3 (tiga) definisi penggunaan kendaraan bermotor menurut Polis standar asuransi


kendaraan bermotor
Menurut Undang-undang Lalu Lintas Angkutan Jalan No. 14/1992, pengertian
“Kendaraan” tercantum di dalam :
a. Pasal 1 ayat 6, menyebutkan bahwa:
“ Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak dijalan, terdiri dari
Kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. “
b. Pasal 1 ayat 7, menyebutkan bahwa :
“ Kendaraan bermotor, adalah kendaraan yang digerakan oleh peralatan tehnik
yang berada pada kendaraan itu.”
c. Pengertian Kendaraan Bermotor menurut Asuransi, yaitu :
“ Kendaraan Bermotor, Kendaraan yang digerakan oleh motor letup atau
mekanik lain, tetapi tidak termasuk kendaraan yang berjalan diatas rel.”
11

c. Physical hazard dan moral hazard


Physical hazard adalah suatu kondisi fisik yang dapat menambah kemungkinan
terjadinya kerugian
Misalnya:
Physical hazard juga perlu menjadi pertimbangan: Kendaraan yang akan
diasuransikan Penggunaannya / Pengemudinya

Moral hazard adalah suatu karakter dan tingkah laku individu tertanggung yang
dapat menambah atau menimbulkan kemungkinan kerugian
Misalnya:
Sikap tendensi untuk memperoleh keuntungan dalam asuransi Sikap sembrono
(mengendari ugal-ugalan)

1.11. Uraikan apa yang dimaksud dengan green card dalam asuransi kendaraan bermotor
yang berlaku di Inggris. (Mar 2006, No. 5)

Jawaban yang disarankan :

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...

• Green card = International Certificate of Insurance yang masih lazim di Inggris dan
mulai ditinggalkan di Negara-negara EU lain.
• Green Card merupakan uniform certificate of Insurance yang diterbitkan oleh salah satu
Negara EU dan berlaku di wilayah Negara-negara EU.
• Dengan Green Card, pemilik kendaraan yang berkunjung ke Negara-negara EU tidak
perlu membeli jaminan tambahan agar sesuai dengan aturan suatu Negara EU yang
akan dikunjungi.
• Selain itu korban dari kendaraan pemilik Green Card akan terjamin karena asuransi
akan memberikan ganti rugi.

1.12. Uraikan pengertian sister car clause dalam asuransi kendaraan bermotor. (Sept 2009, No.
7)

Jawaban yang disarankan:


Dengan ini dimengerti dan disetujui bahwa jika kendaraan bermotor yang diasuransikan
dibawah polis ini bertabrakan dengan kendaraan bermotor lainnya yang seluruhnya atau
sebagiannya adalah milik tertanggung atau berada dalam satu manajemen, Tertanggung
mempunyai hal yang sama dibawah polis ini seperti jika kendaraan bermotor tersebut
sepenuhnya adalah milik orang lain yang tidak berhubungan dengan kendaraan bermotor
yang diasuransikan.

12
1.13. Uraikan ketentuan Sister Car Clause dalam asuransi kendaraan bermotor. (Mar 2013,
No. 1)

Jawaban yang disarankan: Lihat jawaban di atas.

1.14. Uraikan 4 (empat) kondisi penutupan asuransi kendaraan bermotor di Inggris. (Mar
2006, No. 7)

Jawaban yang disarankan:


- Road Traffic Act Cover (RTA) = cover sesuai ketentuan minimum Road Traffic Act
yaitu a) legal liability atas luka badan dan meninggalnya pihak ketiga dengan jumlah
penggantian tidak terbatas dan kerusakan/kerugian terhadapproperti pihak ketiga
maksimum 250,000 pound, b) pembayaran atas biaya emergency treatment sesuai RTA,
c) legal cost dan d) cover ketika bepergian ke Negara-negara EU
- Third Party Only (TPO) Cover = cover Tanggung Gugat Pihak Ketiga saja
- Third Party, Fire & Theft (TPF&T) = cover Tanggung Gugat Pihak Ketiga, Kebakaran dan
Pencurian
- Comprehensive Policies = jaminan Gabungan

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...

1.15. Sebutkan 5 (lima) kondisi penutupan dengan menggunakan PSAKBI. (Sept 2013, No. 3)

Jawaban yang disarankan:


1. tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau terperosok; perbuatan jahat;
2. pencurian, termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti dengan
kekerasan ataupun ancaman kekerasan
3. kebakaran, termasuk :
- kebakaran akibat kebakaran benda lain yang berdekatan atau tempat penyimpanan
Kendaraan Bermotor;
- kebakaran akibat sambaran petir;
4. kerusakan karena air dan atau alat-alat lain yang dipergunakan untuk mencegah atau
memadamkan kebakaran;
5. dimusnahkannya seluruh atau sebagian Kendaraan Bermotor atas perintah pihak yang
berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran itu.
6. Kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa yang tersebut dalam ayat
(1) Pasal ini selama Kendaraan Bermotor yang bersangkutan berada diatas kapal untuk
penyeberangan yang berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat, termasuk kerugian dan atau kerusakan yang diakibatkan kapal bersangkutan
mengalami kecelakaan.

1.16. Terkait luas jaminan polis, uraikan jaminan selama kendaraan berada di atas kapal
penyeberangan sesuai PSAKBI. (Mar 2014, No. 3)
13
Jawaban yang disarankan:
Kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa yang tersebut dalam ayat
(1) Pasal ini selama Kendaraan Bermotor yang bersangkutan berada diatas kapal untuk
penyeberangan yang berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
termasuk kerugian dan atau kerusakan yang diakibatkan kapal bersangkutan mengalami
kecelakaan.

1.17. Praktek asuransi kendaraan bermotor di Inggris, jelaskan factor-faktor underwriting


yang dipertimbangkan dalam penutupan private motor insurance. (Mar 2006, No. 14)

Jawaban yang disarankan:


- Vehicle (kendaraan)
- proposer and other drivers (calon tertanggung dan pengemudilain)
- geographical area of use and/or garaging (wilayah geografis penggunaan dan/atau parkir)
- use to which the vehicle is put (pemakaian kendaraan /okupasi)
- cover required (jaminan yang diinginkan)

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...

1.18. Perusahaan Anda merupakan perusahaan asuransi umum dengan jumlah penutupan
asuransi kendaraan mencapai 75% dari total portofolio bisnis. Perusahaan memiliki
cabang di seluruh ibukota provinsi Indonesia. Jelaskan masing-masing 3 (tiga)
kekurangan dan kelebihan penanganan bisnis asuransi kendaraan secara sentralisasi dan
desentralisasi. (Sept 2009, No. 14)

Jawaban yang disarankan:


Sentralisasi
Kelebihan
- terpusat dan terkontrol (kantor pusat)
- cabang bisa fokus dengan kegiatan “marketing” produk lainnya
- efisiensi SDM / staf

Kekurangan
- time consuming / decision tidak bisa cepat
- perlu konsistensi dan standarisasi kelengkapan informasi
- membutuhkan sistim IT yang baik (on line)

Desentralisasi
Kelebihan
- Quick desicion (tidak perlu dacision dari kantor pusat)
14
- Kantor pusat tidak perlu menangani semua hal (delegated authority)
- Cabang bisa memberikan pelayanan yang lebih baik (customer services)

Kekurangan
- Sulit mengontrol (perlu audit secara teratur)
- Dibutuhkan banyak SDM / staf di kantor cabang

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...

BAB 2:
Memahami luas jaminan asuransi untuk
kendaraan bermotor, sepeda motor dan
kendaraan komersial serta risiko-risiko
kendaraan lainnya

2.1. Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia adalah ‘all risks policy’.
Uraikan pendapat saudara atas pernyataan tersebut. (Mar 2013, No. 2)

Jawaban yang disarankan:


Pernyataan tersebut tidak benar karena dalam PSAKBI, dijelaskan mengenai jaminan apa
saja yang dicover (lihat pasal 1 dan 2). Berbeda dengan polis all risk. Polis all risk langsung
menyebutkan pengecualian-pengecualian dalam polisnya.

2.2. Dalam kaitan dengan luas jaminan polis, jelaskan pengecualian isi Pasal 3 Polis Standar
Asuransi Kendaraan bermotor Indonesia (PSAKBI) yang disebabkan oleh atau
berkaitan dengan: (Sept 2014, No. 11). 15
a. kelebihan muatan/barang yang diangkut

b. risiko katastropi

c. kelalaian pengemudi

Jawaban yang disarankan:


a. Kelebihan muatan/barang yang diangkut
Kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah ditetapkan pabrikan tidak
dijamin.
Kelebihan muatan adalah suatu keadaan dimana Kendaraan Bermotor mengangkut
barang dan atau penumpang melebihi kapasitas yang ditetapkan oleh pihak yang
berwenang. Kapasitas yang dimaksud adalah jumlah berat barang, volume, dan
jumlah orang.

b. Risiko Katastropi
Risiko katastropik merupakan risiko yang terjadi karena bencana yang tidak dapat
dihindari dan diluar kemampuan manusia. Keparahan akibat yang ditimbulkan
sangat luas bahkan nyaris tak terbatas sehingga sulit di kalkulasi. Contoh: gempa
bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hujan es, banjir, genangan
air, tanah longsor atau gejala geologi atau meteorologi lainnya.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor

c. Kelalaian pengemudi
Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau biaya atas
Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga jika:
4.1. disebabkan oleh tindakan sengaja Tertanggung dan atau pengemudi;
4.2. pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan, Kendaraan Bermotor dikemudikan
oleh seseorang yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4.3. dikemudikan oleh seorang yang berada di bawah pengaruh minuman keras,
obat terlarang atau sesuatu bahan lain yang membahayakan;
4.4. dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi kendaraan dalam
keadaan rusak atau tidak laik jalan;
4.5. memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, tidak diperuntukkan untuk
Kendaraan

2.3. Uraikan jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga dalam Polis Standar
Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) (Sept 2007, No. 5).

Jawaban yang disarankan:


Tanggung jawab hukum Tertanggung terhadap kerugian yang diderita pihak ketiga, yang
secara langsung disebabkan oleh Kendaraan Bermotor sebagai akibat risiko yang dijamin
penyelesaiannya melalui proses musyawarah, mediasi, arbitrase atau pengadilan, dengan
syarat telah mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penanggung, yaitu: 16
• kerusakan atas harta benda;
• biaya pengobatan, cidera badan dan atau kematian;

maksimum sebesar harga pertanggungan untuk jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap
Pihak Ketiga sebagaimana yang dicantumkan dalam Polis.
Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan tanggung jawab hukum
Tertanggung dengan syarat mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penanggung.

Tanggung jawab Penanggung atas biaya tersebut, setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen)
dari limit pertanggungan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga

2.4. Uraikan apa yang dimaksud dengan legal liability (Mar 2013, No. 6)

Jawaban yang disarankan:


Tanggung jawab hukum adalah istilah yang digunakan untuk bertanggung jawab secara
hokum atas suatu situasi, dan sering dikaitkan dengan kontrak, terutama jika syarat-
syarat kontrak yang tidak terpenuhi. Di AS, negara hukum sering menentukan pertanyaan
kewajiban, setelah itu diterapkan untuk fakta-fakta mengenai kasus tertentu. Dalam beberapa
kasus, kewajiban dapat dikenakan interpretasi oleh seorang individu seperti hakim, atau
sekelompok individu, seperti dalam kasus juri. Dalam kasus di mana ada fakta-fakta yang

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...

membantah, tanggung jawab menjadi pertanyaan yang lebih sulit.

Dalam kebanyakan kasus, pertanyaan tentang tanggung jawab hukum adalah masalah
hukum perdata, bukan hukum pidana. Jika seseorang gagal dalam kewajiban kontraktualnya,
mereka yang telah dirugikan dapat memutuskan untuk mendapatkan penyelesaian hukum.
Dalam kasus tersebut, pengadilan harus setuju bahwa tanggung jawab atas situasi secara
hukum berada di tangan terdakwa. Setelah ini dilakukan, jumlah ganti rugi akan ditetapkan,
kemungkinan besar didasarkan pada kerugian aktual dan mungkin berdasarkan ganti rugi
juga.

Untuk menumbuhkan tanggung jawab, beberapa hal harus dibuktikan. Pertama, harus
dibuktikan bahwa orang penggugat menginginkan pihak dalam kontrak bertanggung
jawab. Kedua, harus dibuktikan bahwa individu tidak memenuhi sebagian dari kontrak.
Kegagalan ini mungkin atau mungkin tidak didasarkan pada kemampuan, tergantung pada
situasi. Dalam kebanyakan kasus, orang dengan tanggung jawab harus setidaknya memiliki
kemampuan untuk memenuhi syarat-syarat kontrak.

2.5. Uraikan 3 (tiga) perluasan jaminan yang dapat dilekatkan dalam Polis Standar Asuransi
Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Sept 2008, No. 8)

Jawaban yang disarankan:


- Bencana alam seperti banjir, gempa dsb 17
- RSMD
- RSCC
- Terorisme
- Perang
- Gangguan usaha
- Kecelakaan diri
- Kerusakan/kehilangan barang pribadi di dalam kendaraan

2.6. Uraikan 3 (tiga) perluasan jaminan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI ). (Mar 2009, No. 2)
Jawaban yang disarankan:
o Bencana alam seperti banjir, gempa dsb
o RSMD
o RSCC
o Terorisme
o Perang

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor

o Gangguan usaha
o Kecelakaan diri
o Kerusakan/kehilangan barang pribadi di dalam kendaraan

2.7. Uraikan 3 (tiga) jaminan perluasan pada PSAKBI. (Mar 2010, No. 4)

Jawaban yang disarankan:


o Bencana alam seperti banjir, gempa dsb
o RSMD
o RSCC
o Terorisme
o Perang
o Gangguan usaha
o Kecelakaan diri
o Kerusakan/kehilangan barang pribadi di dalam kendaraan

2.8. Uraikan 6 (enam) informasi underwriting yang diperlukan dalam mempertimbangkan


permintaan penutupan asuransi kendaraan dengan jaminan untuk risiko banjir. (Mar
18
2010, No. 13)

Jawaban yang disarankan:


1. Alamat tertanggung; pelajari apakah terletak di kawasan banjir atau tidka
2. Jenis kendaraan
3. Pengalaman klaim, terutama akibat banjir
4. Kegunaan kendaraan
5. Moral hazard tertanggung
6. Tahun / usia kendaraan

2.9. Jelaskan cara dan akibat pembatalan perluasan jaminan huru-hara di dalam Polis
Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia. (Mar 2013, No. 9)

Jawaban yang disarankan:


• Mengenai cara pembatalan, jaminan huru-hara adalah perluasan dalam Polis Standar
Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.
• Perluasan ini ada tambahan premium yang harus dibayarkan tertanggung kepada

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...

perusahaan asuransi.
• Maka, penanggung dapat mengajukan pembatalan jaminan tersebut ke perusahaan
asuransi dan dengan demikian mendapatkan pengembalian premium secara pro-rata.
• Dengan membatalkan jaminan tambahan ini, asuransi tidak lagi mengkover kerusakan
atau kehilangan yang disebabkan karena huru-hara.

2.10. Dalam kaitan dengan polis kendaraan bermotor, jelaskan: (Sept 2014, No. 9)
a. cara dan akibat pembatalan perluasan jaminan huru-hara di dalam Polis
Standar Kendaraan Bermotor Indonesia.
b. ketentuan pasal 24 PSAKBI berkaitan dengan pemulihan harga pertanggungan.

Jawaban yang disarankan:


a. Lihat di atas
b. Setelah terjadi kerugian sebagian pada kendaraan bermotor dan atau kepentingan
yang dipertanggungkan, Harga Pertanggungan akan berkurang sebesar jumlah ganti
rugi. Setelah pemulihan suatu kerusakan atau kerugian, Tertanggung dapat meminta
pemulihan Harga Pertanggungan dengan membayar tambahan premi yang dihitung
secara prorata untuk sisa jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani. Namun
demikian Penanggung berhak untuk menolak permintaan tersebut.

19
2.11. Uraikan tanggung jawab Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia
(PSAKBI) dengan kondisi penutupan Jaminan A atas peristiwa klaim di bawah ini : (Sept
2008, No. 11)
a. Kendaraan menabrak pagar rumah akibat tidak berfungsinya rem.
b. Sebuah laptop Tertanggung dicuri dari kendaraan bak terbuka.
c. Tertanggung menuntut ganti rugi karena nilai kendaraannya terdepresiasi setelah
teradi klaim yang dijamin polis.
d. Ketika kendaraan akan dijual, Tertanggung menyerahkan kunci kendaraan kepada
calon pembeli untuk diuji coba dan calon pembeli melarikan kendaraan tersebut
e. Kendaraan mengalami kerusakan akibat benturan dalam per)alanan dengan feri
dari Merak - Bakaheum
f. Penumpang membuka pintu kendaraan yang dipertanggungkan dan pintu
tersebut membentur pejalan kaki.
g. Ketika sedang berwisata di Taman Safari, pintu kendaraan diseruduk seekor banteng.
h. Kendaraan mengalami pecah ban saat sedang dikemudikan

Jawaban yang disarankan:

a. Kendaraan menabrak rumah atas tidak berfungsinya rem (REM BLONG ditengah
perjalannan DIGANTI, Rem blong sudah diketahui sebelum kendaraan dijalankan

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor

Tidak diganti))
b. Sebuah laptop tertanggung dicuri dari kendaraan bak terbuka (TIDAK DIGANTI)
c. Tertanggung menuntut ganti rugi karena nilai kendraannya terdepresiasi setelah terjadi
klaim yang dijamin polis (TIDAK DIGANTI)
d. Ketika kendaraan akan dijual, tertanggung menyerahkan kunci kendraan pada calon
pembeli untuk diuji coba dan calon pembeli melarikan kendraan tersebut (TIDAK
DIGANTI - penggelapan)
e. Kendaraan mengalami kerusakan akibat benturan dalam perjalan dengan feri dari
merak ke bakahuni (TIDAK DIGANTI)
f. Penumpang membuka pintu kendaraan yang dipertanggungkan dan pintu tersebut
membentur pejalan kaki.(kalau kendaraan rusak atau pejalan kaki luka diganti)
g. Ketika sedang berwisata ke taman safari, pintu kendaraan diseruduk banteng(DIGANTI)
h. Kendaraan pecah ban saat sedang dikemudikan (BAN TIDAK DIGANTI karena tidak
ada benturan)

2.12. Uraikan 3 (tiga) jenis penggunaan kendaraan menurut PSAKBI. (Sept 2009, No. 6)

Jawaban yang disarankan:


kendaraan digunakan untuk :
1. menarik atau mendorong kendaraan atau benda lain, memberi pelajaran mengemudi;
20
2. turut serta dalam perlombaan, latihan, penyaluran hobi kecakapan atau kecepatan,
karnaval, pawai, kampanye, unjuk rasa;
3. melakukan tindak kejahatan;
4. penggunaan selain dari yang dicantumkan dalam Polis;
a. Penggunaan pribadi : untuk keperluan pribadi pemilik atau pengguna kendraaan
b. Penggunaan dinas : untuk keperluan dinas kantor, perusahaan, sesuai dengan
bisnis / bidang usaha tertanggung
c. Penggunaan komersial : untuk keperluan mendapatkan sewa, upah atau imbalan
jasa

2.13. Dalam kaitan dengan certificate of motor insurance di Inggris, sebutkan 6 (enam)
pengecualian yang terdapat di dalamnya. (Sept 2006, No. 1)

Jawaban yang disarankan:


Enam pengecualian:
• pemakaian dengan system sewa, bayaran atau imbalan
• untuk kompetisi, reli atau percobaan
• untuk disewa, perlombaan atau tujuan bisnis tertentu

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...

• membawa penumpang dengan cara sewa atau imbalan


• untuk disewa, perjalanan atau perlombaan komersial
• untuk perlombaan,pace making,reliability trial or speed testing
• untukmembawa sampeldagang
• pemakaian dengan radio dua arah, radio telephone, bleeper atau radio-paging system
• untuk eksperimen, tes, latihan mengemudi dan demonstrasi

2.14. Sebutkan 6 (enam) pengecualian yang terdapat dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Sept 2007, No. 7).
Jawaban yang disarankan:
1. pemakaian dengan system sewa, bayaran atau imbalan
2. untuk kompetisi, reli atau percobaan
3. untuk disewa, perlombaan atau tujuan bisnis tertentu
4. membawa penumpang dengan cara sewa atau imbalan
5. untuk disewa, perjalanan atau perlombaan komersial
6. untuk perlombaan,pace making,reliability trial or speed testing
7. untuk membawa sampel dagang
8. pemakaian dengan radio dua arah, radio telephone, bleeper atau radio-paging system
9. untuk eksperimen, tes, latihan mengemudi dan demonstrasi 21

2.15. Sebutkan 6 (enam) jenis penggunaan kendaraan yang pada umumnya tidak dapat dijamin
oleh perusahaan asuransi di Indonesia. (Sept 2008, No. 6)

Jawaban yang disarankan:


1. Hire or reward
2. Competations, rellies or trials.
3. Hiring, racing or for any business purpose
4. Membawa penumpang untuk hire or reward
5. Hiring, commercial travelling or racing
6. Membawa barang atau contoh barang dalam hubungan dengan bisnis tertanggung

2.16. Berkaitan dengan luas jaminan Pasal 3 Polis Standar Asuransi Kendaraan bermotor
Indonesia (PSAKBI), uraikan pengecualian kerugian yang disebabkan oleh atau
berkaitan dengan: (Mar 2014, No. 11)
a. penggunaan kendaraan.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor

b. perbuatan jahat selain pihak ketiga.


c. penggelapan, hipnotis dan sejenisnya.

Jawaban yang disarankan:


a. Lihat jawaban di atas
b. Perbuatan jahat yang dilakukan oleh pihak selain pihak ketiga atau pihak di luar
tertanggung tentu tidak dijamin. Perbuatan jahat yang dilakukan oleh pihak tertanggung
tidak dijamin dalam polis.
c. Hipnotis adalah perbuatan tipu muslihat yang membuat seseorang diluar kesadarannya
menjadi tunduk dan mengikuti keinginan si pelaku hipnotis untuk menyerahkan sebagian
atau seluruh Kendaraan Bermotor kepada si pelaku hipnotis atau orang lain yang tidak
berhak. Pada dasarnya, suatu kejadian yang tidak dapat dibuktikan tidak dapat diganti
oleh polis asuransi.

2.17. Uraikan 6 (enam) jenis kendaraan yang digolongkan dalam non standard risks. (Mar
2010, No. 9)

Jawaban yang disarankan:


Semua jenis kendaraan sebagai objek pertanggungan, kecuali:


taxi,
mobil penumpang sewaan,
22
• bus umum sewaan,
• truck dan
• sepeda motor
• scooter.

2.18. Sebutkan 6 (enam) pengecualian yang terdapat dalam PSAKBI. (Sept 2009, No. 4)
Jawaban yang disarankan:
1. pemakaian dengan system sewa, bayaran atau imbalan
2. untuk kompetisi, reli atau percobaan
3. untuk disewa, perlombaan atau tujuan bisnis tertentu
4. membawa penumpang dengan cara sewa atau imbalan
5. untuk disewa, perjalanan atau perlombaan komersial
6. untuk perlombaan,pace making,reliability trial or speed testing
7. untuk membawa sampel dagang
8. pemakaian dengan radio dua arah, radio telephone, bleeper atau radio-paging system
9. untuk eksperimen, tes, latihan mengemudi dan demonstrasi

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...

2.19. Uraikan tanggung jawab polis kendaraan bermotor dengan kondisi penutupan gabungan
dalam hal klaim kerusakan kendaraan yang yang digunakan untuk menarik (towing)
kendaraan lain yang sedang mogok. (Mar 2006, No. 3)

Jawaban yang disarankan :


Lihat Bab II Risiko yang tidak dijamin, pasal 3 ayat 5.1
Kerugian atau kerusakan atas kendaraan yang dipertanggungkan karena digunakan untuk
menarik kendaraan lain TIDAK DIJAMIN

2.20. Terkait luas jaminan polis PSAKBI, uraikan ketentuan klausul kereta gandeng. (Sept
2014, No. 1)

Jawaban yang disarankan :


KLAUSUL KERETA GANDENG
Dengan ini dicatat dan disepakati bahwa semua kata “kendaraan bermotor” yang terdapat
pada Polis ini harus dibaca sebagai “Kendaraan Bermotor berikut Kereta Gandeng roda Dua/
Empat/lebih*) yang disambungkan pada Kendaraan Bermotor tersebut”.
*) Coret yang tidak perlu.

2.21. Uraikan apa yang dimaksud dengan Act of God dan apakah risiko-risiko tersebut dijamin
dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia. (Mar 2006, No. 4)
23
Jawaban yang disarankan :
Lihat Bab II Risiko yang tidak dijamin, pasal 3 ayat 6.1
Act of God adalah peristiwa alam yang merupakan kehendak Yang Maha Kuasa seperti
antara lain Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, banjir, genangan air
atau gejala geologi atau meteorologi lainnya.
Kerugian atau kerusakan atas kendaraan yang dipertanggungkan karena bencana alam
TIDAK DIJAMIN

2.22. Uraikan pengertian Kerugian Total menurut Polis Standar Kendaraan Bermotor
Indonesia. (Mar 2006, No. 8)

Jawaban yang disarankan :


Pasal 10. Kerugian Total
Kerugian total adalah kerusakan atau kerugian yang biaya perbaikannya diperkirakan sama
dengan atau lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari harga sebenarnya Kendaraan
Bermotor tersebut bila diperbaiki atau hilang karena dicuri dan tidak diketemukan dalam
waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadinya atas Kendaraan Bermotor yang dipertanggungkan
tersebut.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor

2.23. Sebuah perusahaan transportasi yang memiliki armada kendaraan yang terdiri dari
berbagai jenis antara lain sedan, minibus, jip, truk, kendaraan bak terbuka, kendaraan
boks dan bis,meminta penawaran penutupan asuransi. Jelaskan butir-butir pertanyaan
maupun informasi yang terdapat dalam Surat Permohonan Penutupan Asuransi (SPPA)
untuk armada kendaraan tersebut dan informasi underwriting lainnya yang diperlukan
untuk penilaian risiko. (Sept 2008, No. 12)
Jawaban yang disarankan:
o tipe/jenis merek kendaraan
o jumlah armada
o pemakaian
o jaminan asuransi apakah sama pada semua armada atau tidak
o apakah ada supir, detil data supir
o loss ratio armada
o perluasan jaminan
o apakah armada kendaraan khusus

2.24. Sebuah perusahaan yang memiliki sejumlah kendaraan di seluruh kantornya yang berada
di tiap ibukota propinsi di Indonesia, menginginkan penutupan Asuransi Kendaraan
atas armada kendaraannya. Perusahaan tersebut ingin agar kendaraan perusahaan yang
dijual maupun dibeli pasti telah dijamin atau dikeluarkan dalam daftar pertanggungan.
Selain itu, perusahaan tidak ingin direpotkan dengan masalah pertanggungan di bawah 24
harga dan tuntutan tanggung jawab hukum apabila kendaraan yang diasuransikan
ditabrak oleh kendaraan dari perusahaan afiliasinya.

Sebagai Underwriter, Anda diminta atasan saudara untuk menganalisis risiko tersebut.
Jelaskan informasi apa saja yang saudara perlukan dan buatkan surat penawaran
asuransinya. (Mar 2010, No. 10)

Jawaban yang disarankan:


Informasi yang diperlukan:
- tipe/jenis merek kendaraan
- jumlah armada
- pemakaian
- jaminan asuransi apakah sama pada semua armada atau tidak
- apakah ada supir, detil data supir
- loss ratio armada
- perluasan jaminan
- apakah armada kendaraan khusus

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...

Surat penawaran silakan dibuat sendiri sesuai dengan keterangan di atas.

Salam Sejahtera Selalu, semoga Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada Bapak/Ibu dan Staf dalam men-
jalankan aktivitas sehari-hari, AMIN.   
Pertama-tama kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin dengan baik selama ini.
Selanjutnya pada kesempatan yang baik ini, kami mengajukan penawaran produk Jasindo Takaful, yaitu Asuransi
Kendaraan Bermotor Roda Empat, dengan ketentuan sebagai berikut:
1.             Jenis Polis                          : Polis OTOMATE
2.             Kondisi Pertanggungan        : Comprehensive / All Risks (Subject to Risk Survey)
3.             Perluasan Jaminan              : - Tanggung Jawab Hukum Pihak III Rp. 20.000.000,00
- Kecelakaan Diri Pengemudi Rp. 7.500.000,00
- Kecelakaan Diri Penumpang @ Rp. 7.500.000,00 (max 3 orang)
- Huru-hara, Terorisme, Sabotase (Endorsement 3B)
- Bencana Alam (Act of God)
- Biaya Derek Rp. 500.000,00 per kejadian
- Biaya Ambulans Rp. 500.000,00
- Biaya Transportasi (hari ke 16 - 22) @ Rp. 100.000,00

4.       Obyek Pertanggungan/Tahun  : - 1 Unit Toyota Avanza / 2009


5.       Penggunaan                          : Dinas / Pribadi
6.       Harga Pertanggungan             : Rp. 130.000.000,00 (
7.       Rate                                     : 2.4% per tahun
- Risiko - Partial Loss/Constructive Total Loss = Rp 200.000,00 per

25
kejadian
- Actual Total Loss = 5% dari Harga Pertanggungan
- Bencana Alam = 10% dari klaim, minimum Rp 500.000,00 per kejadian
- Endorsement 3B (Huru-hara, Terorisme, Sabotase) = 5% dari Harga
Pertanggungan minimum Rp. 500.000,00 per kejadian
9.       Luas Jaminan                        :
Menjamin kerugian/kerusakan obyek pertanggungan yang disebabkan oleh:
a. tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, perbuatan jahat orang lain, pencurian yang termasuk
didahului oleh kekerasan, kebakaran termasuk kebakaran benda/kendaraan bermotor lainnya yang
berdekatan dengan obyek pertanggungan, kerugian selama dalam penyeberangan (kapal feri),
kerusakan roda bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula kerusakan kendaraan bermotor itu yang
disebabkan oleh kecelakaan.
b. Tanggung Jawab Hukum terhadap pihak ketiga sebesar Rp. 20.000.000,00 per kejadian.
c. Kecelakaan Diri Pengemudi sebesar Rp. 7.500.000,00 per kejadian.
d. Kecelakaan Diri Penumpang sebesar Rp. 7.500.000,00 per orang per kejadian, maksimal 4 orang.
e. Kerusuhan, Pemogokan, Penghalangan Bekerja, Perbuatan Jahat, Tawuran, Huru-hara, Pembangkitan
Rakyat tanpa penggunaan senjata api, Revolusi tanpa penggunaan senjata api, Makar, Terorisme,
Sabotase, Pencegahan selama terjadi Kerusuhan dan Huru-hara.
f. Bencana Alam: Gempa Bumi, Tsunami, Letusan Gunung Berapi, Angin Topan, Badai, Hujan Es, Banjir,
dan Tanah Longsor.
g. Biaya Derek Rp. 500.000,00 per kejadian
h. Biaya Ambulans Rp. 500.000,00
i. Biaya Transportasi (hari ke 16 - 22) @ Rp. 100.000,00

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor

-
10.   Ilustrasi perhitungan Premi     :
*    Premi: Rp. 130.000.000,00 x 2.40%                     = Rp.   3.120.000,00

      Biaya Polis                                                          = Rp.        30.000,00

      Bea Meterai                                                        = Rp.       12.000,00  +

    Rp. 3.162.000,00

Jumlah Untuk Kami                                             = Rp. 3.162.000,00


12.   Lain-lain                                : sesuai dengan syarat dan kondisi pertanggungan Polis

Demikian kami sampaikan, dan apabila diperlukan penjelasan lebih lanjut, dengan senang hati kami bersedia
untuk menyampaikannya.

Kami juga bisa memberikan Rate di bawah Rate standar, untuk informasi lebih jelas silahkan email ke afrianto@
akademiasuransi.org. Terima kasih.

2.25. Sebuah perusahaan jasa penyewaan kendaraan memiliki sejumlah kendaraan di tiap
propinsi di Indonesia. Perusahaan ini menginginkan penutupan Asuransi kendaraan
atas armada kendaraannya. Sebagai Underwriter, Anda diminta untuk menganalisis
risiko tersebut. (Mar 2009, No. 10)
a. Jelaskan 6 (enam) informasi underwriting yang saudara perfukan berkaitan dengan
penutupan tersebut
26
b. buatkan contoh slip penawaran asuransi yang akan dikirimkan kepada perusahaan
tersebut

Jawaban yang disarankan:

a. Enam dari berikut ini: (detail of proposer, detail of vehicle, cover required, terms &
conditions, loss record, detail of driver, purpose of use)
o Informasi mengenai tertanggung
o detil kendaraan (tipe/jenis, merek, tahun pembuatan, harga, peralatan
tambahan, modifikasi)
o digunakan untuk apa saja
o jangka waktu sewa
o dengan atau tanpa supir dari perusahaan penyewaan
o jaminan asuransi
o jangka waktu pertanggungan
o perluasan tambahan
o rincian tentang supir dan pengalaman
o loss record/history
o area bisnis (penyewaan)

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...

b. buatkan contoh slip penawaran asuransi yang akan dikirimkan kepada perusahaan
tersebut
Kandidat harus membuat contoh penawaran asuransi (bobot nilai 30)

2.26. Jelaskan masing-masing 3 (tiga) faktor underwriting dalam menganalisis risiko satu
kendaraan milik perorangan dan armada kendaraan (fleet) milik sebuah perusahaan.
(Mar 2010, No. 12)

Jawaban yang disarankan:


Underwriting mobil perorangan:
- Kendaraan (tipe,/jenis, merek, tahun pembuatan, harga, peralatan tambahan,
modifikasi)
- penggunaan / pemakaian utama untuk apa
- daerah pemakaian
- jaminan asuransi yang diinginkan
- loss record

Underwriting armada kendaraan:


- tipe/jenis merek kendaraan
27
- jumlah armada
- pemakaian
- jaminan asuransi apakah sama pada semua armada atau tidak
- apakah ada supir, detil data supir
- loss ratio armada
- perluasan jaminan
- apakah armada kendaraan khusus

Perbedaan utama terletak pada jenis aktivitas bisnis tertanggung (tujuan utama penggunaan
kendaraan), jumlah unit kendaraan berserta tipe/jenis-merek-tahun dan harga kendaraan,
(bila ada) informasi mengenai pengemudi/supir serta apakah ada modifikasi khusus terhadap
kendaraan.

2.27. Jelaskan dalam PSAKBI: (Okt 2010, No. 14)


a. ketentuan mengenai pembayaran premi.
b. kaitan pembayaran premi dengan klaim.
c. pengembalian premi.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor

Jawaban yang disarankan:


a. ketentuan mengenai pembayaran premi

PASAL 7 PEMBAYARAN PREMI


1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas jaminan asuransi
berdasarkan Polis ini, setiap premi terhutang harus sudah dibayar lunas dan
secara nyata telah diterima seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal:
1.1. jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari atau lebih, maka
pelunasan pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang waktu 14
(empat belas) hari kalender terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis

1.2. jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga puluh) hari,
pelunasan pembayaran premi harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan.

Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet giro,
transfer atau dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan
Tertanggung.

Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada saat :

28
diterimanya pembayaran tunai, atau premi bersangkutan sudah masuk
ke rekening bank Penanggung, atau Penanggung telah menyepakati
pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.

1. Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud ayat


(1) diatas, Polis ini berakhir dengan sendirinya sejak berakhirnya tenggang
waktu tersebut tanpa kewajiban bagi Penanggung untuk menerbitkan
endosemen dan Penanggung dibebaskan dari semua tanggung jawab
berdasarkan polis. Namun demikian Tertanggung tetap berkewajiban
membayar premi untuk jaminan selama tenggang waktu pembayaran
premi, sebesar 20% (dua puluh persen) dari premi satu tahun.

2. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam tenggang waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, Penanggung akan bertanggung
jawab terhadap kerugian tersebut apabila Tertanggung melunasi premi
dalam tengggang waktu bersangkutan.

b. kaitan pembayaran premi dengan klaim.

Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud diatas, Polis ini
berakhir dengan sendirinya sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut tanpa kewajiban
bagi Penanggung untuk menerbitkan endosemen dan Penanggung dibebaskan dari

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...

semua tanggung jawab berdasarkan polis.

Namun demikian Tertanggung tetap berkewajiban membayar premi untuk jaminan


selama tenggang waktu pembayaran premi, sebesar 20% (dua puluh persen) dari premi
satu tahun.
Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam tenggang waktu sebagaimana
dimaksud pada di atas, Penanggung akan bertanggung jawab terhadap kerugian tersebut
apabila Tertanggung melunasi premi dalam tengggang waktu bersangkutan.

c. pengembalian premi.

Pada saat ada Perubahan Risiko (Pasal 8)


1. Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung setiap keadaan yang
memperbesar risiko yang dijamin Polis, selambat-lambatnya dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender apabila terjadi perubahan pada bagian dan atau penggunaan
Kendaraan Bermotor.
2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) di atas, Penanggung berhak :
1.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan suku premi yang sudah
ada atau dengan suku premi yang lebih tinggi, atau
1.2. menghentikan pertanggungan dengan pengembalian premi sebagaimana
diatur pada Pasal 27 ayat (2).
29

Pada saat Pengalihan Kepemilikan (Pasal 10)


- Apabila kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan beralih
kepemilikannya dengan cara apapun, Polis ini berakhir dengan sendirinya setelah
10 (sepuluh) hari kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut, kecuali
apabila Penanggung memberikan persetujuan secara tertulis untuk melanjutkan
pertanggungan.
- Pada saat itu, polis akan dibatalkan dan pengembalian premi akan diberikan
secara prorate hari.

Pada saat Penghentian Pertanggungan (Pasal 27)


1. Selain dari hal-hal yang diatur pada Pasal 6 ayat (2), Penanggung dan Tertanggung
masing-masing berhak setiap waktu menghentikan pertanggungan ini dengan
mem-beritahukan alasannya.
2. Pemberitahuan penghentian dimaksud dilakukan secara tertulis melalui surat
tercatat oleh pihak yang menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak
lainnya di alamat terakhir yang diketahui. Penanggung bebas dari segala kewajiban
berdasar-kan Polis ini, 5 (lima) hari kalender terhitung sejak tanggal pengiriman
surat tercatat-nya untuk pemberitahuan tersebut
3. Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
di atas, premi akan dikembalikan secara prorata untuk jangka waktu pertanggungan
yang belum dijalani, setelah dikurangi biaya akuisisi Penanggung. Namun

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor

demikian, dalam hal penghentian pertanggungan dilakukan oleh Tertanggung dan


selama jangka waktu pertanggungan yang telah dijalani, telah terjadi klaim yang
jumlahnya melebihi jumlah premi yang tercantum dalam Ikhtisar Pertanggungan,
maka Tertang-gung tidak berhak atas pengembalian premi untuk jangka waktu
pertanggungan yang belum dijalani.

2.28. Uraikan ketentuan pembayaran premi dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Mar 2009, No. 7)

Jawaban yang disarankan:


PASAL 7 PEMBAYARAN PREMI
1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas jaminan asuransi berdasarkan
Polis ini, setiap premi terhutang harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah
diterima seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal:
1.1. jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari atau lebih, maka pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas)
hari kalender terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis

1.2. jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga puluh) hari, pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan.
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet giro, transfer atau
dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan Tertanggung.
30

Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada saat :

- diterimanya pembayaran tunai, atau


- premi bersangkutan sudah masuk ke rekening bank Penanggung, atau
- Penanggung telah menyepakati pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.

3. Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas,
Polis ini berakhir dengan sendirinya sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut
tanpa kewajiban bagi Penanggung untuk menerbitkan endosemen dan Penanggung
dibebaskan dari semua tanggung jawab berdasarkan polis.
Namun demikian Tertanggung tetap berkewajiban membayar premi untuk jaminan
selama tenggang waktu pembayaran premi, sebesar 20% (dua puluh persen) dari premi
satu tahun.

4. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam tenggang waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) di atas, Penanggung akan bertanggung jawab terhadap kerugian
tersebut apabila Tertanggung melunasi premi dalam tengggang waktu bersangkutan.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...

2.29. Bapak Wawan mengasuransikan mobilnya dengan kondisi pertanggungan Gabungan


(Comprehensive) dari tanggal 1 Maret 2009 sampai 1 Maret 2010. Pada tanggal 26
Maret 2009 mobil yang diasuransikan tersebut menabrak mobil lain. Oengan mengacu
pada Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, jelaskan tanggung jawab
perusahaan Asuransi terhadap klaim tersebut, seandainya: (Mar 2009, No. 12)

a. Premi asuransi belum dibayar oleh pak Wawan pada waktu terjadi kecelakaan
b. Pak Wawan telah membayar premi asuransi melalui broker sebelum tanggal 12
Maret 2009 tetapi premi baru dibayarkan oleh broker asuransi tersebut kepada
asuransi pada tanggal 3 April 2009
c. Premi asuransi dibayarkan dengan bilyet giro pada 3 Maret 2009, dan Bagian
Keuangan Anda belum mencairkannya sampai terjadi klaim.

Jawaban yang disarankan:


a. Premi asuransi belum dibayar oleh pak Wawan pada waktu terjadi kecelakaan
Tenggat waktu pembayaran premi untuk masa pertanggungan 30 hari atau lebih menurut
PSAKBI adalah 14 hari sejak tanggal penutupan, dengan demikian kerugian dijamin.

b. Pak Wawan telah membayar premi asuransi melalui broker sebelum tanggal 12 Maret
2009 tetapi premi baru dibayarkan oleh broker asuransi tersebut kepada asuransi pada
tanggal 3 April 2009 Kecuali terdapat perjanjian khusus antara perusahaan asuransi
31
dengan broker, klaim dapat ditolak karena premi baru dibayar setelah melewati masa 14
hari dan setelah terjadi klaim.

c. Premi asuransi dibayarkan dengan bilyet giro pada 3 Maret 2009, dan Bagian Keuangan
Anda belum mencairkannya sampai terjadi klaim. Klaim dapat ditolak karena Premi
belum masuk ke dalam rekening bank Penanggung. Klaim dapat diterima apabila pada
saat pembayaran dengan bilyet Giro, Penanggung menyatakan premi telah dibayar.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor

BAB 3:
Memahami praktek pasar asuransi
kendaraan bermotor, termasuk dokumentasi

3.1. Berdasarkan praktek asuransi kendaraan bermotor di lnggris, jelaskan: (Sept 2007, No.
10).
a) Tujuan dari temporary cover note

b) Perbedaan antara cover note dengan certificate of insurance

Jawaban yang disarankan:


a) Tujuan dari temporary cover note
Cover notes merupakan dokumen penutupan asuransi yang bersifat sementara
(sampai waktu tertentu) sampai polis resmi diterbitkan. Hal ini terjadi karena
informasi belum lengkap atau survey sedang dilakukan atau tertanggung membutuhkan
dokumen yang menunjukkan bukti tentang penutupan asuransi. Dokumen cover notes
diperlukan karena:
32
• untuk menerbitkan polis karena perlu waktu
• pertanggungan memerlukan bukti
• diterbitkan sebelum polis resmi terbit
• informasi yang diperlukan belum lengkap
• penanggung masih dalam melakukan survey

Cover notes merupakan dokumen yang sifatnya sementara / temporary (biasanya 30


hari) dan berakhir saat polis terbit. Bisa batal sebelum 30 hari (polis jadi sebelum 30 hari)
atau bisa diperpanjang (bila polis belum selesai) ada kemungkinan untuk dibatalkan bila
informasi tidak memuaskan.
Bila ada cover notes tetapi belum ada polis, maka bila terjadi klaim, tetap akan diganti.

10(sepuluh) butir informasi yang lazim tercantum didalamnya


1. Waktu diterbitkan
2. Nama dan alamat Penanggung
3. nama tertanggung
4. alamat tertanggung
5. jenis usaha tertanggung

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor

6. pokok pertanggungan (kendaraan, dibuat, model, ukuran mesin, nilai jumlah


pertanggungan (the sum insured)
7. Premi
8. periode pertanggungan
9. kondisi pertanggungan
10. alasan diterbitkan

b) Perbedaan antara cover note dengan certificate of insurance


Cover note
• Cover notes merupakan dokumen penutupan asuransi yang bersifat sementara
(sampai waktu tertentu) sampai polis resmi diterbitkan. Hal ini terjadi karena
informasi belum lengkap atau survey sedang dilakukan atau tertanggung
membutuhkan dokumen yang menunjukkan bukti tentang penutupan asuransi.
• Dokumen cover notes diperlukan karena:
o untuk menerbitkan polis karena perlu waktu pertanggungan memerlukan
bukti diterbitkan sebelum polis resmi terbit informasi yang diperlukan
belum lengkap
o penanggung masih melakukan survey
o cover notes merupakan dokumen yang sifatnya sementara (biasanya 30 hari)
dan berakhir saat polis terbit. Bisa batal sebelum 30 hari (polis jadi sebelum
30 hari) akan bisa diperpanjang (bila polis belum selesai)
o ada kemungkinan untuk dibatalkan bila informasi tidak memuaskan
33
Bila ada cover notes tetapi belum ada polis, maka bila terjadi klaim, tetap akan diganti.

Sertifikat asuransi merupakan dokumen yang menegaskan bahwa telah terjadi


penutupan asuransi. Pada umumnya sertifikat diberikan berkait dengan jumlah peserta
yang sangat besar dan diwajibkan oleh UU dan pihak penanggung cukup mengeluarkan
master polis sedangkan pesertanya diberikan dokumen dalam bentuk sertifikat.

Fungsi polis bagi nasabah (tertanggung) :


• Sebagai bukti tertulis atas jaminan penanggungan untuk mengganti kerugian yang
mungkin dideritannya yang ditanggung oleh polis.
• Sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung.
• Sebagai bukti otentik untuk menuntut penanggung bila lalai atau tidak memenuhi
jaminannya.
Fungsi polis bagi Penanggung (perusahaan asuransi) :
• Sebagai bukti atau tanda terima premi asuransi dari tertanggung.
• Sebagai bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung untuk
membayar ganti rugi yang mungkin di derita oleh tertanggung.
• Sebagai bukti otentik, untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim bila penyebab
kerugian tidak memenuhi syarat polis.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor

3.2. Berdasarkan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, jelaskan hal-hal
berikut: (Mar 2006, No. 10)
a. Pemberitahuan Kecelakaan
b. Tuntutan dari pihak ketiga
c. Pembatalan polis oleh tertanggung
d. Pembatalan polis karena premi belum dibayar.

Jawaban yang disarankan:


a. Pemberitahuan Kecelakaan

Pasal 6. Pemberitahuan Kecelakaan


(1) Tertanggung diwajibkan memberitahukan kecelakaan atau pencurian atas kendaraan
bermotor yang dipertanggungkan kepada Penanggung selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kerja sejak terjadinya kecelakaan atau pencurian tersebut.
(2) Pemberitahuan di maksud pada ayat (1) di atas dilakukan secara tertulis atau secara lisan
yang diikuti dengan laporan tertulis kepada Penanggung.
(3) Dalam hal pencurian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan yang
dilakukan oleh pihak ketiga yang dapat dijadikan dasar untuk penuntutan penggantian
dari kerugian atau adanya tuntutan dari pihak ketiga yang harus dipikul oleh penanggung,
Tertanggung wajib melaporkannya kepada dan mendapat surat keterangan dari serendah-
rendahnya pos polisi (Pospol) setempat.
34

(4) Khusus untuk kerugian total (total loss) akibat pencurian, Tertanggung diwajibkan
melaporkannya kepada dan mendapat surat keterangan dari Polisi Daerah (Polda) setempat.

b. Tuntutan dari pihak ketiga

Pasal 7. Tuntutan dari Pihak Ketiga

Apabila Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian atau kerusakan
yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan tersebut, maka :

(1) Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung tentang adanya tuntutan


tersebut selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak tuntutan tersebut diterima;
(2) Tertanggung harus segera menyerahkan dokumen yang ada sehubungan dengan tuntutan
pihak ketiga tersebut;
(3) Tertanggung tidak diperbolehkan memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan
yang menimbulkan kesan bahwa ia mengakui tanggung-gugatnya;
(4) Tertanggung menguasakan kepada Penanggung untuk mengurus tuntutan ganti rugi dan
apabila diperlukan, Tertanggung diwajibkan memberikan surat kuasa kepada Penanggung;

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor

c. Pembatalan polis oleh tertanggung

Pasal 19. Berakhirnya Pertanggungan

(1) Pembatalan Polis

Penanggung dan Tertanggung masing-masing berhak setiap waktu menghentikan


pertanggungan ini tanpa diwajibkan memberitahukan alasannya. Pemberitahuan
penghentian demikian dilakukan secara tertulis yang dikirim melalui pos tercatat oleh pihak
yang menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya di alamat terakhir
yang diketahui.

Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan polis ini, 3 (tiga) hari kerja terhitung
sejak tanggal pengiriman surat pemberi-tahuan tersebut, pukul 12.00 siang waktu setempat.

Dalam hal Tertanggung yang membatalkan, Tertanggung wajib membayar Premi untuk
jangka waktu yang sudah dijalani, yang diperhitungkan menurut skala premi pertanggungan
jangka pendek; bila hal Penanggung yang membatalkan, Penanggung wajib mengembalikan
premi secara prorata untuk waktu pertanggungan yang belum berjalan.

d. Pembatalan polis karena premi belum dibayar.


35

Pasal 5. Pembayaran Premi

Kecuali diperjanjikan lain, maka uang premi harus dibayar lunas terlebih dahulu.
Jika premi tidak dibayar dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja terhitung mulai tanggal
permulaan pertanggungan atau tanggal perpanjangan pertanggungan, berlakunya
pertanggungan ini ditunda oleh Penanggung tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan
jika sewaktu-waktu terjadi suatu kerugian/kerusakan atas Kendaraan Bermotor yang
dipertanggungkan, Tertanggung tidak berhak atas suatu penggantian kerugian. Penundaaan
tersebut akan berakhir 24 (dua puluh empat) jam sesudah premi diterima oleh Penanggung
atau pertanggungan ini menjadi batal demi hukum apabila premi tidak dibayar setelah lewat
90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal mulai berlakunya pertanggungan.
Atas pembatalan ini Penanggung berhak atas premi untuk jangka waktu yang sudah berjalan
sebesar 20% (dua puluh persen) dari premi setahun.

3.3. Dalam kaitan dengan ganti rugi asuransi, jelaskan 4 (empat) kewajiban Tertanggung,
dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia berkaitan dengan tuntutan pihak
ketiga atas kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan. (Sept 2014, No. 10)

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor

Jawaban yang disarankan:


Apabila Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian atau kerusakan
yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan tersebut, maka :

(1) Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung tentang adanya tuntutan


tersebut selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak tuntutan tersebut diterima;
(2) Tertanggung harus segera menyerahkan dokumen yang ada sehubungan dengan tuntutan
pihak ketiga tersebut;
(3) Tertanggung tidak diperbolehkan memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan
yang menimbulkan kesan bahwa ia mengakui tanggung-gugatnya;
(4) Tertanggung menguasakan kepada Penanggung untuk mengurus tuntutan ganti rugi dan
apabila diperlukan, Tertanggung diwajibkan memberikan surat kuasa kepada Penanggung;

3.4. Dengan mengacu pada Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI),
uraikan kewajiban yang harus dipenuhi oleh tertanggung apabila terjadi perubahan
risiko. (Sept 2008, No. 5)

Jawaban yang disarankan:


1. Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung setiap keadaan yang
memperbesar risiko yang dijamin Polis, selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh)
hari kalender apabila terjadi perubahan pada bagian dan atau penggunaan Kendaraan 36
Bermotor.
2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) di atas, Penanggung berhak :
1.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan suku premi yang sudah
ada atau dengan suku premi yang lebih tinggi, atau
1.2. menghentikan pertanggungan dengan pengembalian premi sebagaimana
diatur pada Pasal 27 ayat (2).

3.5. Uraikan 3 (tiga) ketentuan PSAKBI yang menyebabkan premi dikembalikan kepada
Tertanggung. (Okt 2010, No. 8)

Jawaban yang disarankan:


Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi, kecuali dalam hal sebagaimana diatur
pada Pasal 8, 10, dan 27

Pasal 8
Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung setiap keadaan yang memperbesar
risiko yang dijamin Polis, selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender apabila
terjadi perubahan pada bagian dan atau penggunaan Kendaraan Bermotor.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor

Pasal 10
Apabila Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan beralih
kepemilikannya dengan cara apapun, Polis ini berakhir dengan sendirinya setelah 10
(sepuluh) hari kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut, kecuali apabila
Penanggung memberikan persetujuan secara tertulis untuk melanjutkan pertanggungan.

Pasal 27
Penanggung dan Tertanggung masing-masing berhak setiap waktu menghentikan
pertanggungan ini dengan memberitahukan alasannya.
Pemberitahuan penghentian dimaksud dilakukan secara tertulis melalui surat tercatat oleh
pihak yang menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya di alamat terakhir
yang diketahui. Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan Polis ini, 5 (lima) hari
kalender terhitung sejak tanggal pengiriman surat tercatatnya untuk pemberitahuan tersebut.
Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, premi
akan dikembalikan secara prorata untuk jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani,
setelah dikurangi biaya akuisisi Penanggung. Namun demikian, dalam hal penghentian
pertanggungan dilakukan oleh Tertanggung dan selama jangka waktu pertanggungan yang
telah dijalani, telah terjadi klaim yang jumlahnya melebihi jumlah premi yang tercantum
dalam Ikhtisar Pertanggungan, maka Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi
untuk jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani.

3.6. Uraikan 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan Penanggung agar Tertanggung mau
memperpanjang polis asuransi kendaraannya. (Sept 2007, No. 8). 37

Jawaban yang disarankan:


Penanggung dapat memberikan:
1. No claim discount (including protected discount )
2. Direct debit policies ( requiring positive action on the part of the insured to cancel )
3. Monthly policies ( that tend to mask annual increases in premium )
4. Long-term contracts ( for some commercial risks ).

3.7. Uraikan 2 (dua) ketentuan mengenai Berakhimya Pertanggungan dalam Polis Standar
Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Sept 2007, No. 6).

Jawaban yang disarankan:


Pasal 19. Berakhirnya Pertanggungan

(1) Pembatalan Polis


Penanggung dan Tertanggung masing-masing berhak setiap waktu menghentikan
pertanggungan ini tanpa diwajibkan memberitahukan alasannya. Pemberitahuan

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor

penghentian demikian dilakukan secara tertulis yang dikirim melalui pos tercatat oleh pihak
yang menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya di alamat terakhir
yang diketahui.
Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan polis ini, 3 (tiga) hari kerja terhitung
sejak tanggal pengiriman surat pemberi-tahuan tersebut, pukul 12.00 siang waktu setempat.
Dalam hal Tertanggung yang membatalkan, Tertanggung wajib membayar Premi untuk
jangka waktu yang sudah dijalani, yang diperhitungkan menurut skala premi pertanggungan
jangka pendek; bila hal Penanggung yang membatalkan, Penanggung wajib mengembalikan
premi secara prorata untuk waktu pertanggungan yang belum berjalan.

(2) Terjadi Total Loss

Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah dilakukan penggantian


kerugian atas dasar kehilangan/kerusakan seluruhnya (total loss) atau yang dapat
dipersamakan dengan itu tanpa pengembalian premi walaupun pertanggungannya jangka
panjang

38

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

BAB 4:
Memahami persepsi risiko, evaluasi dan
underwriting asuransi kendaraan bermotor

4.1. Uraikan 3 (tiga) physical hazards pada penutupan asuransi kendaraan. (Okt 2010, No. 1)

Jawaban yang disarankan:


1. Merk, jenis, tipe kendaraan
2. Usia kendaraan / tahun pembuatan kendaraan
3. Alamat pemilik / tertanggung

4.2. Jelaskan perbedaan underwriting risiko satu kendaraan milik perorangan dengan
armada kendaraan milik sebuah perusahaan . (Mar 2009, No. 13)
39
Jawaban yang disarankan:
Secara umum perbedaan underwriting terletak pada:
Underwriting mobil perorangan:
- Kendaraan (tipe,/jenis, merek, tahun pembuatan, harga, peralatan tambahan,
modifikasi)
- penggunaan / pemakaian utama untuk apa
- daerah pemakaian
- jaminan asuransi yang diinginkan
- loss record

Underwriting armada kendaraan:


- tipe/jenis merek kendaraan
- jumlah armada
- pemakaian
- jaminan asuransi apakah sama pada semua armada atau tidak
- apakah ada supir, detil data supir
- loss ratio armada

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

- perluasan jaminan
- apakah armada kendaraan khusus
Perbedaan utama terletak pada jenis aktivitas bisnis tertanggung (tujuan utama penggunaan
kendaraan), jumlah unit kendaraan berserta tipe/jenis-merek-tahun dan harga kendaraan,
(bila ada) informasi mengenai pengemudi/supir serta apakah ada modifikasi khusus terhadap
kendaraan.

4.3. Sebutkan 8 (delapan) informasi yang terdapat dalam ikhtisar pertanggungan


kendaraan bermotor. (Sept 2009, No. 1)

Jawaban yang disarankan:


1). Policy Number
2). Period of Insurance
3). Name/address and occupation of the policyholder
4). Date of issue and signature
5). Rate and Premium
6). Cover provided
7). Details of vehicle insured
8). The Sum Insured including accessories / Limit of liability 40
9). Use of vehicle (private/commercial)
10). Clauses / endorsements

4.4. Uraikan 3 (tiga) rating factor pada private motor insurance di lnggris. (Sept 2007, No. 4).

Jawaban yang disarankan:


The main rating factors are :
• the proper and other drivers
• the vehicle
• use to which the vehicle is put
• area or district of use ( garage) and
• scope of cover required.

4.5. Uraikan ketentuan grace period dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI) (Sept 2007, No. 3).

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

Jawaban yang disarankan:


Grace period secara umum dapat diartikan sebagai Jangka waktu setelah berakhirnya masa
jatuh tanggal pembayaran Premi di mana pembayaran Premi masih bisa dilakukan tanpa
dikenakan bunga. Selama jangka waktu ini, Polis masih dianggap berlaku.

Dalam PSAKBI, pembayaran premi erupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas
jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi terhutang harus sudah dibayar lunas
dan secara nyata telah diterima seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal:

• Jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari atau lebih, maka pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis;
• jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga puluh) hari, pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan.
• Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet giro, transfer atau
dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan Tertanggung.
• Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada saat: diterimanya
pembayaran tunai, atau
• premi bersangkutan sudah masuk ke rekening bank Penanggung, atau
• Penanggung telah menyepakati pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.
41

4.6. Uraikan pengertian grace period dan ketentuannya dalam PSAKBI. (Mar 2010, No. 7)

Jawaban yang disarankan:


Grace period secara umum dapat diartikan sebagai Jangka waktu setelah berakhirnya masa
jatuh tanggal pembayaran Premi di mana pembayaran Premi masih bisa dilakukan tanpa
dikenakan bunga. Selama jangka waktu ini, Polis masih dianggap berlaku.

Dalam PSAKBI, pembayaran premi erupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas
jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi terhutang harus sudah dibayar lunas
dan secara nyata telah diterima seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal:

• Jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari atau lebih, maka pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis;
• jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga puluh) hari, pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan.
• Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet giro, transfer atau
dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan Tertanggung.
• Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada saat : diterimanya

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

pembayaran tunai, atau


• premi bersangkutan sudah masuk ke rekening bank Penanggung, atau
• Penanggung telah menyepakati pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.

4.7. Uraikan 3 (tiga) rating factor pada private motor insurance di lnggris. (Sept 2007, No. 4).

Jawaban yang disarankan:


The main rating factors are :
• the proper and other drivers
• the vehicle
• use to which the vehicle is put
• area or district of use ( garage) and
• scope of cover required.

4.8. Dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, uraikan apa yang
dimaksud dengan Harga Sebenarnya. (Mar 2006, No. 2)
42
Jawaban yang disarankan:
Pasal 17. Harga Sebenarnya

(1) Harga sebenarnya dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan adalah hasil
penjualan yang dapat diperoleh Tertanggung secara penjualan bebas atas kendaraan
bermotor tersebut atau kendaraan bermotor yang sama sesaat sebelum terjadi kehilangan
atau kerusakan.
(2) Harga perlengkapan atau peralatan kendaraan bermotor adalah harga pembelian di
pasar bebas.
(3) Harga perlengkapan atau peralatan yang sudah tidak diperjualbelikan di pasar bebas,
dasar penggantiannya adalah harga yang tercatat terakhir dari pabriknya untuk
Indonesia.

4.9. Uraikan ketentuan risiko sendiri dalam PSAKBI. (Okt 2010, No. 7)

Jawaban yang disarankan:


Untuk setiap kerugian dan atau kerusakan yang terjadi, Tertanggung menanggung terlebih
dahulu jumlah risiko sendiri yang tercantum dalam Polis.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

Apabila terdapat pertanggungan di bawah harga sebagaimana diatur pada Pasal 17,
maka perhitungan risiko sendiri dilakukan setelah perhitungan ganti rugi berdasarkan
pertanggungan di bawah harga.

4.10. Uraikan 3 (tiga) kemungkinan dalam hal tidak diterapkannya risiko sendiri dalam polis
kendaraan bermotor. (Mar 2006, No. 6)

Jawaban yang disarankan :


- banyak klaim kecil yang akan ditangani/dilaporkan sehingga beban pekerjaan Bagian
Klaim perusahaan asuransi akan banyak
- Tertanggung cenderung tidak hati-hati dalam berkendara karena berpikir semua
kerusakaan/kerugian akan diganti asuransi
- Claim cost melambung
- Loss ratio meningkat
- Jawaban alternative diperbolehkan seperti: premi meningkat karena merupakan
produk asuransi kendaraan alternatif yang menarik.

4.11. Terkait pengelolaan risiko tanggunggugat, uraikan 3 (tiga) alasan perusahaan asuransi
menerapkan pengenaan risiko sendiri pada asuransi tanggung gugat. (Sept 2014, No. 5) 43
Jawaban yang disarankan :
- Agar Tertanggung bersikap lebih berhati-hati atas objek pertanggungan/TPL
tersebut.
- Untuk menghindari kerugian yang kecil-kecil, dimana dalam pengurusan kerugian
tersebut dapat lebih besar dari nilai kerugian yang terjadi.
- Mengurangi pembebanan kontribusi premi yang harus dibayar oleh tertanggung.

4.12. Dalam penutupan asuransi kendaraan bermotor, (Mar 2006, No. 13)
a. Jelaskan mengapa penanggung lazimnya mendasarkan penentuan Harga
Pertanggungan dengan berpatokan pada harga sebenarnya.
b. Sehubungan dengan pertanyaan a) di atas kaitkan jawaban saudara dengan 2 (dua)
cara/metoda lain dalam penentuan harga pertanggungan.

Jawaban yang disarankan:


a. jelaskan mengapa penanggung lazimnya mendasarkan penentuan Harga
Pertanggungan dengan berpatokan pada harga sebenarnya.
- didasarkan harga sebenarnya (didefinisikan menurut PSKBI) untuk menghindari
under atau over insurance sehingga premi yang dikenakan lebih akurat dan
menghindari potensi masalah (sengketa) apabila terjadi klaim

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

- kandidat diperkenankan memberikan jawaban bahwa penggantian klaim adalah


berdasarkan “like for like” (indemnity) dan bukan “new for old” (reinstatement
value)—kecuali diperjanjikan lain
b. Sehubungan dengan pertanyaan a) di atas kaitan jawaban saudara dengan 2 (dua)
cara/metoda lain dalam penentuan harga pertanggungan.
- agreed value
- new for old (reinstatement/replacement value)

4.13. Uraikan apa yang dimaksud dengan Pertanggungan di bawah harga dalam Polis
Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

Jawaban yang disarankan:


Pasal 17. Pertanggungan di bawah Harga
Jika kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pada saat terjadinya kerugian atau
kerusakan oleh suatu bahaya yang dijamin dalam pertanggungan kendaraan bermotor ini,
harga sebenarnya kendaraan bermotor tersebut lebih besar daripada harga pertanggungan,
maka Penanggung akan menggantinya menurut hitungan dari bagian yang dipertanggungkan
terhadap bagian yang tidak dipertanggungkan

4.14. Uraikan pengertian underinsurance dalam asuransi kendaraan bermotor. (Mar 2009,
44
No. 1)

Jawaban yang disarankan:


Underinsurance atau Pertanggungan di Bawah Harga terjadi jika pada saat terjadinya kerugian
dan atau kerusakan yang disebabkan oleh risiko yang dijamin Polis ini, harga pertanggungan
Kendaraan Bermotor lebih kecil daripada harga sebenarnya dari Kendaraan Bermotor sesaat
sebelum terjadinya kerugian dan atau kerusakan, maka Tertanggung dianggap sebagai
penanggungnya sendiri atas selisihnya dan menanggung sebagian kerugian yang dihitung
secara proporsional.
Perhitungan ini dilakukan sebelum pengurangan risiko sendiri yang terdapat dalam polis.

4.15. Uraikan dengan contoh penerapan agreed value dalam asuransi kendaraan bermotor.
(Sept 2008, No. 2)

Jawaban yang disarankan:


Agreed valued basis adalah penetapan Harga Pertanggungan berdasarkan kesepakatan antara
Penanggung dan Tertanggung. Basis ini dilakukan mengingat sulitnya diperoleh informasi
harga sebenaranya kendaraan yang akan diasuransikan untuk pasar Indonesia.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

Biasanya diterapkan dalam penutupan mobil antik,kendaraan khusus,mobil langka,


kendaraan bernilai seni tinggi, kendaraan modifikasi maupun kendaraan built up.

Impilkasi dari penetapan Harga Pertanggungan berdasarkan basis ini adalah bahwa pada
saat klaim, hampir pasti proses klaim lebih cepat karena tidak perlu dilakukan pengecekan
haraga sebenarnya dan relatif tidak ada sengketa (dispute) atas nilai yang diganti karena tidak
ada under insurance. Ketika terjadi kerugian total (total loss), nilai ganti rugi adalah Harga
Pertanggungan.

Kesulitan akan timbul jika terjadi betterment maupun tidak ada part untuk penggantian part
yang hilang/rusak.

PSKBI tidak menerapkan Harga Pertanggungan secara agreed valued basis karena telah
diatur mengenai Harga Sebenarnya dan Pertanggungan di Bawah Harga. Sehingga diperlukan
modifikasi polis baik di ikhtisar pertanggungan maupun di wording polis atau di klausul
yang mengatur Agreed Valued Basis of Sum Insured.

4.16. Jelaskan pertimbangan underwriting dalam penutupan asuransi kendaraan bermotor


dengan objek pertanggungan : (Okt 2010, No. 10)
a. mobil antik.
b. kendaraan built up (Form 8).
45
c. kendaraan modifikasi khusus.

Jawaban yang disarankan:


Kendaraan-kendaraan berupa mobil antik, kendaraan built up, maupun kendaraan
modifikasi khusus tidak memiliki harga pasaran yang standar. Oleh karena itu, underwriter
dapat menentukan harga pertanggungan kendaraan tersebut dengan agreed valued. Agreed
valued basis adalah penetapan Harga Pertanggungan berdasarkan kesepakatan antara
Penanggung dan Tertanggung. Basis ini dilakukan mengingat sulitnya diperoleh informasi
harga sebenaranya kendaraan yang akan diasuransikan untuk pasar Indonesia.

Biasanya diterapkan dalam penutupan mobil antik, kendaraan khusus, mobil langka,
kendaraan bernilai seni tinggi, kendaraan modifikasi maupun kendaraan built up.

Impilkasi dari penetapan Harga Pertanggungan berdasarkan basis ini adalah bahwa pada
saat klaim, hampir pasti proses klaim lebih cepat karena tidak perlu dilakukan pengecekan
haraga sebenarnya dan relatif tidak ada sengketa (dispute) atas nilai yang diganti karena tidak
ada under insurance. Ketika terjadi kerugian total (total loss), nilai ganti rugi adalah Harga
Pertanggungan.

Kesulitan akan timbul jika terjadi betterment maupun tidak ada part untuk penggantian part
yang hilang/rusak.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

PSKBI tidak menerapkan Harga Pertanggungan secara agreed valued basis karena telah
diatur mengenai Harga Sebenarnya dan Pertanggungan di Bawah Harga. Sehingga diperlukan
modifikasi polis baik di ikhtisar pertanggungan maupun di wording polis atau di klausul
yang mengatur Agreed Valued Basis of Sum Insured.

4.17. Jelaskan syarat umum PSAKBI berikut ini : (Sept 2009, No. 10)
a. Pemulihan harga pertanggungan.
b. Penghentian pertanggungan.
c. Pengalihan kepemilikan.

Jawaban yang disarankan:


a. Pemulihan harga pertanggungan. (lihat pasal 24)

Setelah terjadi kerugian sebagian pada kendaraan bermotor dan atau kepentingan
yang dipertanggungkan, Harga Pertanggungan akan berkurang sebesar jumlah
ganti rugi.
Setelah pemulihan suatu kerusakan atau kerugian, Tertanggung dapat meminta
pemulihan Harga Pertanggungan dengan membayar tambahan premi yang
dihitung secara prorata untuk sisa jangka waktu pertanggungan yang belum
dijalani. Namun demikian Penanggung berhak untuk menolak permintaan
46
tersebut.

b. Penghentian pertanggungan. (lihat pasal 27)

1. Selain dari hal-hal yang diatur pada Pasal 6 ayat (2), Penanggung
dan Tertanggung masing-masing berhak setiap waktu menghentikan
pertanggungan ini dengan mem-beritahukan alasannya. Pemberitahuan
penghentian dimaksud dilakukan secara tertulis melalui surat tercatat
oleh pihak yang menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak
lainnya di alamat terakhir yang diketahui. Penanggung bebas dari segala
kewajiban berdasar-kan Polis ini, 5 (lima) hari kalender terhitung sejak
tanggal pengiriman surat tercatat-nya untuk pemberitahuan tersebut
2. Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) di atas, premi akan dikembalikan secara prorata untuk jangka
waktu pertanggungan yang belum dijalani, setelah dikurangi biaya akuisisi
Penanggung. Namun demikian, dalam hal penghentian pertanggungan
dilakukan oleh Tertanggung dan selama jangka waktu pertanggungan yang
telah dijalani, telah terjadi klaim yang jumlahnya melebihi jumlah premi
yang tercantum dalam Ikhtisar Pertanggungan, maka Tertang-gung tidak
berhak atas pengembalian premi untuk jangka waktu pertanggungan yang
belum dijalani.
3. Pertanggungan berakhir secara otomatis setelah terjadi peristiwa yang
menyebabkan kendaraan mengalami Kerugian Total. Tertanggung tidak

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

berhak atas pengembalian premi untuk jangka waktu yang belum dijalani,
baik untuk jangka waktu pertang-gungan kurang ataupun lebih dari 12
(dua belas) bulan.

c. Pengalihan kepemilikan. (lihat pasal 10)

Apabila kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan


beralih kepemilikannya dengan cara apapun, Polis ini berakhir dengan sendirinya
setelah 10 (sepuluh) hari kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan
tersebut, kecuali apabila Penanggung memberikan persetujuan secara tertulis
untuk melanjutkan pertanggungan.

4.18. Uraikan ketentuan Pengalihan Kepemilikan dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia. (Mar 2013, No. 3; Mar 2014, No. 2)

Jawaban yang disarankan:


PENGALIHAN KEPEMILIKAN (Pasal 10)
Apabila kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan beralih
kepemilikannya dengan cara apapun, Polis ini berakhir dengan sendirinya setelah 10
(sepuluh) hari kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut, kecuali apabila
Penanggung memberikan persetujuan secara tertulis untuk melanjutkan pertanggungan.
47

4.19. Jelaskan perbedaan underwriting risiko satu kendaraan milik perorangan dengan
armada kendaraan milik sebuah perusahaan. (Mar 2009, No. 13)

Jawaban yang disarankan:


Secara umum perbedaan underwriting terletak pada:
Underwriting mobil perorangan:
- Kendaraan (tipe,/jenis, merek, tahun pembuatan, harga, peralatan tambahan,
modifikasi)
- penggunaan / pemakaian utama untuk apa
- daerah pemakaian
- jaminan asuransi yang diinginkan
- loss record

Underwriting armada kendaraan:


- tipe/jenis merek kendaraan
- jumlah armada

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

- pemakaian
- jaminan asuransi apakah sama pada semua armada atau tidak
- apakah ada supir, detil data supir
- loss ratio armada
- perluasan jaminan
- apakah armada kendaraan khusus
Perbedaan utama terletak pada jenis aktivitas bisnis tertanggung (tujuan utama penggunaan
kendaraan), jumlah unit kendaraan berserta tipe/jenis-merek-tahun dan harga kendaraan,
(bila ada) informasi mengenai pengemudi/supir serta apakah ada modifikasi khusus terhadap
kendaraan.

4.20. Jelaskan masing-masing 3 (tiga) conditions subsequent to contract dan conditions


precedent to liability yang diatur dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (Mar 2009, No. 11)

Jawaban yang disarankan:


Tiga conditions subsequent to contract atau syarat yang harus selalu dipenuhi selama
kontrak/periode asuransi:
- pasal 5 Wilayah
- pasal 6 Kewajiban untuk Mengungkapkan Fakta
48
- pasal 7 Pembayaran Premi
- Pasal 8 Perubahan Risiko
- Pasal 9 Pemeriksaan
- Pasal 10 Pengalihan Kepemilikan
- Pasal 18 Biaya yang diganti
- Pasal 19 Pertanggungan Lain
- Pasal 22 Subrogasi
- Pasal 24 Pemulihan Harga Pertanggungan
- Pasal 26 Mata Uang
- Pasal 27 Penghentian Pertanggungan
- Pasal 28 Pengembalian Premi

Tiga condition precedent to liability atau syarat sebelum klaim dibayar:


- Pasal 11 Kewajiban Tertanggung Dalam Hal Terjadi Kerugian atau Kerusakan
- Pasal 12 Sisa Barang
- Pasal 13 Laporan tidak benar

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

- Pasal 14 Dokumen Klaim


- Pasal 15 Penentuan Nilai Ganti Rugi
- Pasal 16 Cara Penyelesain dan Penetapan Ganti Rugi
- Pasal 17 Pertanggungan di Bawah Harga
- Pasal 18 Biaya yang diganti
- Pasal 20 Ganti Rugi Pertanggungan Rangkap
- Pasal 21 Risiko Sendiri
- Pasal 23 Pembayaran Ganti rugi
- Pasal 25 Hilangnya Hak Ganti Rugi
- Pasal 29 Perselisihan

4.21. Berdasarkan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI), uraikan
ketentuan mengenai (Sept 2007, No. 13).
a) Kewajiban Pengungkapan Fakta

b) Laporan tidak benar

c) Kewajtban Tertanggung dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan

Jawaban yang disarankan: 49


a) Kewajiban Pengungkapan Fakta

Ketentuan dalam PSAKBI tentang kewajiban tersebut Pasal 6

1. tertanggung wajib :
1.1. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan
dan fakta yang mempengaruhi pertimbangan Penanggung dalam
menerima atau menolak suatu permohonan penutupan asuransi dan
dalam menetapkan suku premi apabila permohonan dimaksud diterima;
1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan
penutupan asuransi; yang disampaikan baik pada waktu pembuatan
perjanjian asuransi maupun selama jangka waktu pertanggungan.
2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam ayat
(1) diatas, Penanggung tidak wajib membayar kerugian yang terjadi dan berhak
menghentikan pertanggungan serta tidak wajib mengembalikan premi.
3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal fakta material yang
tidak diungkapkan atau yang dinyatakan dengan tidak benar tersebut telah
diketahui oleh Penanggung, namun Penanggung tidak mempergunakan haknya
untuk menghentikan pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

b) Laporan tidak benar

PASAL 13: LAPORAN TIDAK BENAR

Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan Polis ini tidak
berhak mendapatkan ganti rugi apabila dengan sengaja :
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-
hal yang berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan
Polis ini dan yang berkaitan dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita

3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai barang-barang yang ada


pada saat peristiwa dan menyatakan barang-barang tersebut musnah
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau barang-barang
sisanya dan menyatakan sebagai barang - barang yang hilang
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan

c) Kewajiban Tertanggung dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan

1. Tertanggung, setelah mengetahui atau seharusnya mengetahui adanya


kerugian dan atau kerusakan atas kendaraan bermotor dan atau kepentingan
50
yang dipertanggung-kan, wajib :

1.1. memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan yang diikuti dengan
tertulis kepada Penanggung selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak
terjadinya kerugian dan atau kerusakan;
1.2. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari serendah-rendahnya
Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian, jika terjadi kerugian dan atau
kerusakan sebagian yang disebabkan oleh pencurian atau melibatkan pihak
ketiga, yang dapat dijadikan dasar untuk menuntut ganti rugi kepada atau dari
pihak ketiga;
1.3. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari Kepolisian Daerah
(Polda) di tempat kejadian dalam hal kerugian total akibat pencurian.

1. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian dan
atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, maka Tertanggung
wajib:

1.1. Memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan tersebut selambat- lambatnya


5 (lima) hari kalender sejak tuntutan tersebut diterima;
1.2. Menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan menyerahkan surat laporan
Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian;

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

1.3. Memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk mengurus tuntutan ganti
rugi dari pihak ketiga, jika Penanggung menghendaki;
1.4. Tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan yang menimbulkan
kesan bahwa Tertanggung mengakui suatu tanggung jawab.

2. Pada waktu terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung wajib :


2.1. melakukan segala usaha yang patut guna menjaga, memelihara, menyelamat-
kan kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan serta
mengizinkan pihak lain untuk menyelamatkan Kendaraan Bermotor dan atau
kepentingan tersebut;
2.2. memberikan bantuan dan kesempatan sepenuhnya kepada Penanggung atau
Kuasa Penanggung atau pihak lain yang ditunjuk oleh Penanggung untuk
melakukan penelitian atas kerugian dan atau kerusakan yang terjadi atas
kendaraan bermotor sebelum dilakukan perbaikan atau penggantian;
2.3. mengamankan kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan
yang dapat diselamatkan.
2.4. Segala hak ganti-rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak memenuhi ketentuan
dalam Pasal ini.

4.22. Berkaitan dengan kewajiban pengungkapan fakta material (material fact), uraikan hal­
hal berikut: (Okt 2010, No. 9)
a. ketentuan dalam PSAKBI tentang kewajiban tersebut.
51
b. 3 (tiga) contoh pelanggaran ketentuan di atas.
c. 6 (enam) informasi fakta yang tidak wajib diungkapkan oleh Tertanggung kepada
Penanggung.

Jawaban yang disarankan:


a) Kewajiban Pengungkapan Fakta

Ketentuan dalam PSAKBI tentang kewajiban tersebut Pasal 6

1. tertanggung wajib :
1.1. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan
dan fakta yang mempengaruhi pertimbangan Penanggung dalam
menerima atau menolak suatu permohonan penutupan asuransi
dan dalam menetapkan suku premi apabila permohonan dimaksud
diterima;
1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan
dengan penutupan asuransi; yang disampaikan baik pada waktu
pembuatan perjanjian asuransi maupun selama jangka waktu
pertanggungan.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam


ayat (1) diatas, Penanggung tidak wajib membayar kerugian yang terjadi
dan berhak menghentikan pertanggungan serta tidak wajib mengembalikan
premi.
3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal fakta material yang
tidak diungkapkan atau yang dinyatakan dengan tidak benar tersebut telah
diketahui oleh Penanggung, namun Penanggung tidak mempergunakan
haknya untuk menghentikan pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari setelah Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.

b) Pelanggaran atas kewajiban pengungkapan fakta

PASAL 13: LAPORAN TIDAK BENAR, yaitu dengan sengaja:


1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang
hal-hal yang berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu
pembuatan Polis ini dan yang berkaitan dengan kerugian dan atau kerusakan
yang terjadi
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita

3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai barang-barang yang ada


pada saat peristiwa dan menyatakan barang-barang tersebut musnah
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau barang-barang
sisanya dan menyatakan sebagai barang - barang yang hilang
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan 52

c) 6 (enam) informasi fakta yang tidak wajib diungkapkan oleh Tertanggung


kepada Penanggung

1) Matters of Law, yaitu fakta hukum.


2) Matters of Common Knowledge, yaitu hal-hal yang telah menjadi
pengetahuan umum dari masyarakat.
3) Factors which lessen the risk, yaitu faktor-faktor yang mengurangi risiko.
4) Facts which reasonably be discovered, yaitu fakta yang secara wajar akan dapat
diketahui, misalnya loss record yang disimpan penanggung.
5) Facts which a survey should have revealed, yaitu fakta yang secara wajar akan
dapat ditemukan/diketahui oleh surveyor untuk risiko yang dilakukan survey.
6) Facts covered by the terms of the policy, yaitu fakta yang dengan jelas tercantum
dalam polis dan merupakan ketentuan dari polis, contoh pengecualian kematian
yang disebabkan olahraga musim dingin (ski) dalam polis Personal Accident.
7) Facts which the proposer does not know, yaitu fakta yang tidak diketahui oleh
tertanggung / calon tertanggung.
8) Convictions which are spent, yaitu conviction yang telah dijalani sesuai
ketentuan Rehabilitation of Offenders Act 1974.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

4.23. Sebutkan 5 (lima) contoh pelanggaran kewajiban mengungkapkan fakta menurut


PSAKBI. (Sept 2009, No. 8)

Jawaban yang disarankan:


1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-hal
yang berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini
dan yang berkaitan dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita
3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai barang-barang yang ada pada
saat peristiwa dan menyatakan barang-barang tersebut musnah
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau barang-barang sisanya
dan menyatakan sebagai barang - barang yang hilang
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan

4.24. Uraikan ketentuan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI)
tentang laporan tidak benar. (Mar 2009, No. 8)

Jawaban yang disarankan:


PASAL 13
53
LAPORAN TIDAK BENAR

Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan Polis ini tidak berhak
mendapatkan ganti rugi apabila dengan sengaja :
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-hal
yang berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini
dan yang berkaitan dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita
3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai barang-barang yang ada pada
saat peristiwa dan menyatakan barang-barang tersebut musnah
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau barang-barang sisanya
dan menyatakan sebagai barang - barang yang hilang
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan

4.25. Sebutkan 3 (tiga) tindakan Tertanggung yang berhubungan dengan laporan tidak
benar yang menyebabkan hilangnya hak ganti rugi menurut PSAKBI. (Okt 2010, No. 3)

Jawaban yang disarankan:

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

PASAL 13
LAPORAN TIDAK BENAR

Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan Polis ini tidak berhak
mendapatkan ganti rugi apabila dengan sengaja :
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-hal
yang berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini
dan yang berkaitan dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita
3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai barang-barang yang ada pada
saat peristiwa dan menyatakan barang-barang tersebut musnah
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau barang-barang sisanya
dan menyatakan sebagai barang - barang yang hilang
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan

4.26. Sebutkan 6 (enam) material fact dalam penutupan asuransi kendaraan bermotor. (Mar
2009, No. 5)

Jawaban yang disarankan:


54
- tipe kendaraan
- merek kendaraan
- tahun pembuatan kendaraan
- harga kendaraan
- warna kendaraan
- no mesin
- no rangka
- no polisi
- kapasitas (cc)
- kondisi kendaraan (mulus atau ada kerusakan)
- loss history
- penggunaan kendaraan
- tempat penyimpanan/parkir di malam hari
- peralatan tambahan
- apakah ada modifikasi

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...

4.27. Dalam kaitan dengan underwriting asuransi kendaraan bermotor, jelaskan 10 (sepuluh)
fakta material pada underwriting kendaraan bermotor sehubungan dengan penutupan
asuransi kendaraan bermotor. (Mar 2014, No. 9)

Jawaban yang disarankan: Lihat di atas

4.28. Dalam kaitan dengan asuransi kendaraan bermotor, jelaskan: (Mar 2009, No. 14)
a. 2 (dua) implied conditions
b. 4 (empat) expressed conditions yang terdapat dalam Polis Standar Asuransi
Kendaraan Bermotor Indonesia.

Jawaban yang disarankan:


a. 2 (dua) implied conditions
Dua implied conditions (bobot masing-masing 15):
o adanya subject matter of insurance atau poko pertanggungan
o tertanggung mempunyai kepentingan (insurable interest) atas pokok
pertanggungan 55
o tertanggung harus bersikap seolah-olah tidak berasuransi
o melakukan upaya meminimalkan kerugian dan bekerja sama dengan
Penanggung dalam proses klaim

b. 4 (empat) expressed conditions yang terdapat dalam Polis Standar Asuransi


Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI)
• pemegang polis harus melaksanakan serta memenuhi syarat – syarat polis;
• informasi dalam proposal form haruslah sesungguhnya benar menurut
pengetahuan dan kenyakinan tertanggung;
• pemegang polis harus melaksanakan langkah – langkah yang wajar untuk
mencegah kerugian yang timbul, termasuk memelihara kendaraan dalam
keadaan yang efisien dan layak untuk dikemudikan di jalan
• penanggung punyak hak untuk memeriksa kendaraan sesuai dengan usia yang
wajar; sangat jarang ketika penanggung hendak memeriksa kendaraan yang
dijamin selain ketika saat terjadinya kecelakaan tetapi haknya di tahan untuk
diperiksa bila terdapat keadaan yang dicurigai.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

BAB 5:
Memahami pertimbangan dan prosedur
klaim asuransi kendaraan bermotor

5.1. Jelaskan syarat umum PSAKBI mengenai : (Sept 2009, No. 13)
a. Kewajiban Tertanggung apabila kendaraan yang dipertanggungkan mengalami
kerugian atau kerusakan.
b. Penentuan nilai ganti rugi.

Jawaban yang disarankan:

a. KEWAJIBAN TERTANGGUNG dalam hal Kerugian dan/atau kerusakan (Pasal 11)


1. Tertanggung, setelah mengetahui atau seharusnya mengetahui adanya kerugian
dan atau kerusakan atas kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggung-kan, wajib:
56
1.1. memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan yang diikuti
dengan tertulis kepada Penanggung selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kalender sejak terjadinya kerugian dan atau kerusakan;
1.2. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari serendah-
rendahnya Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian, jika terjadi
kerugian dan atau kerusakan sebagian yang disebabkan oleh pencurian
atau melibatkan pihak ketiga, yang dapat dijadikan dasar untuk menuntut
ganti rugi kepada atau dari pihak ketiga;
1.3. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari Kepolisian
Daerah (Polda) di tempat kejadian dalam hal kerugian total akibat
pencurian.

2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian dan
atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, maka Tertanggung
wajib:

2.1. Memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan tersebut selambat-


lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak tuntutan tersebut diterima;
2.2. Menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan menyerahkan surat
laporan Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian;
2.3. Memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk mengurus tuntutan

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
ganti rugi dari pihak ketiga, jika Penanggung menghendaki;
2.4. Tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan yang
menimbulkan kesan bahwa Tertanggung mengakui suatu tanggung
jawab.

3. Pada waktu terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung wajib :

3.1. melakukan segala usaha yang patut guna menjaga, memelihara,


menyelamat-kan kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan serta mengizinkan pihak lain untuk menyelamatkan
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan tersebut;
3.2. memberikan bantuan dan kesempatan sepenuhnya kepada Penanggung
atau Kuasa Penanggung atau pihak lain yang ditunjuk oleh Penanggung
untuk melakukan penelitian atas kerugian dan atau kerusakan yang
terjadi atas kendaraan bermotor sebelum dilakukan perbaikan atau
penggantian;
3.3. mengamankan kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan yang dapat diselamatkan.

Segala hak ganti-rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak memenuhi ketentuan dalam
Pasal ini.

b. Penentuan nilai ganti rugi. (Pasal 15, 16, 17 dan 18)


57

1. Kerugian sebagian :
1.1. jika kerusakan tersebut dapat diperbaiki, didasarkan pada biaya perbaikan
yang layak;
1.2. jika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki, didasarkan pada harga
perolehan suku cadang di pasar bebas ditambah biaya pemasangan yang
layak;
1.3. jika suatu suku cadang tidak diperjual-belikan di pasar bebas, penentuan harga
didasarkan pada harga yang tercatat terakhir di Indonesia atau Tertanggung
menyediakan suku cadang bersangkutan dan Penanggung mengganti harga
perolehan suku cadang tersebut termasuk biaya pemasangan yang layak;

2. Kerugian total adalah berdasarkan harga sebenarnya.

2.1. Kerugian Total terjadi jika :


2.1.1. kerusakan dan atau kerugian karena suatu peristiwa yang dijamin oleh Polis
dimana biaya perbaikan, penggantian atau pemulihan ke keadaan semula
sesaat sebelum terjadinya kerugian dan atau kerusakan sama dengan atau
lebih tinggi dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari harga sebenarnya; atau
2.1.2. hilang karena pencurian sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (1)

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

butir 1.3. dan tidak diketemukan dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak
terjadinya pencurian;

2.2. Jika terjadi Pertanggungan di bawah harga sebagaimana dimaksud Pasal 17 dan
Tertanggung telah menerima pembayaran ganti rugi dari Penanggung sebesar Harga
Pertanggungan, Tertanggung berhak atas sebagian nilai jual sisa barang yang dihitung
secara proporsional antara selisih harga sebenarnya dengan Harga Pertanggungan
terhadap harga sebenarnya.

2.3. Jika suatu kerugian tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) butir 2.1. Pasal ini, kerugian tersebut dianggap sebagai Kerugian sebagian.

5.1. Dalam kaitan dengan penanganan klaim berdasarkan Polis Standar Kendaraan Bermotor
Indonesia mengenai penentuan nilai dalam hal kerugian, jelaskan: (Sept 2014, No. 12)
a. 3 (tiga) ketentuan dalam hal terjadinya kerugian sebagian.
b. ketentuan dalam hal terjadinya kerugian total.
c. kewajiban tertanggung, dalam PSAKBI terkait pertanggungan lain.

Jawaban yang disarankan:


a. 3 (tiga) ketentuan dalam hal terjadinya kerugian sebagian. 58
1.1. jika kerusakan tersebut dapat diperbaiki, didasarkan pada biaya perbaikan
yang layak;
1.2. jika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki, didasarkan pada harga
perolehan suku cadang di pasar bebas ditambah biaya pemasangan yang
layak;
1.3. jika suatu suku cadang tidak diperjual-belikan di pasar bebas, penentuan harga
didasarkan pada harga yang tercatat terakhir di Indonesia atau Tertanggung
menyediakan suku cadang bersangkutan dan Penanggung mengganti harga
perolehan suku cadang tersebut termasuk biaya pemasangan yang layak;

b. ketentuan dalam hal terjadinya kerugian total.


Kerugian Total terjadi jika :
kerusakan dan atau kerugian karena suatu peristiwa yang dijamin oleh Polis dimana
biaya perbaikan, penggantian atau pemulihan ke keadaan semula sesaat sebelum
terjadinya kerugian dan atau kerusakan sama dengan atau lebih tinggi dari 75% (tujuh
puluh lima persen) dari harga sebenarnya; atau
hilang karena pencurian sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.3. dan
tidak diketemukan dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadinya pencurian

c. kewajiban tertanggung, dalam PSAKBI terkait pertanggungan lain.


1. Pada waktu pertanggungan ini dibuat, Tertanggung wajib memberitahukan

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
kepada Penanggung pertanggunganpertanggungan lain atas Kendaraan
Bermotor dan atau kepentingan yang sama, jika ada.
2. Jika setelah pertanggungan ini dibuat, Tertanggung kemudian menutup
pertanggungan lainnya atas Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
sama, maka hal itupun wajib diberitahukan kepada Penanggung.

5.2. Uraikan pengertian kerugian total dalam PSAKBI. (Okt 2010, No. 4)

Jawaban yang disarankan:


Kerugian Total terjadi jika :
1. kerusakan dan atau kerugian karena suatu peristiwa yang dijamin oleh Polis dimana
biaya perbaikan, penggantian atau pemulihan ke keadaan semula sesaat sebelum
terjadinya kerugian dan atau kerusakan sama dengan atau lebih tinggi dari 75% (tujuh
puluh lima persen) dari harga sebenarnya; atau
2. hilang karena pencurian sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.3. dan
tidak diketemukan dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadinya pencurian;

5.3. Uraikan 3 (tiga) cara penyelesaian ganti rugi klaim kerugian sebagian menurut Polis
Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Mar 2009, No. 6)
59
Jawaban yang disarankan:

Pasal 16. Penentuan Nilai Ganti Rugi


Kecuali disetujui lain di dalam Polis, penentuan nilai ganti rugi dalam hal : Kerugian sebagian
:
1.1. jika kerusakan tersebut dapat diperbaiki, didasarkan pada biaya perbaikan yang
layak;
1.2. jika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki, didasarkan pada harga perolehan
suku cadang di pasar bebas ditambah biaya pemasangan yang layak
1.3. jika suatu suku cadang tidak diperjual-belikan di pasar bebas, penentuan harga
didasarkan pada harga yang tercatat terakhir di Indonesia atau Tertanggung
menyediakan suku cadang bersangkutan dan Penanggung mengganti harga
perolehan suku cadang tersebut termasuk biaya pemasangan yang layak

5.4. Sebagai praktisi asuransi, Anda diminta memberikan presentasi mengenai klaim
kendaraan bermotor. Jelaskan susunan presentasi yang mencakup hal berikut : (Mar
2009, No. 9)
a. Peran departemen klaim.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

b. Pertanyaan-pertanyaan utama dalam formulir laporan klaim dan alasan


digunakannya pertanyaan tersebut.
c. New for old dan bagaimana prinsip ini bertaku.

Jawaban yang disarankan:


a. Peran departemen klaim
 menyediakan pelayanan klaim yang cepat dan efesien
 memberikan ganti rugi sesuai jaminan polis
 memastikan hanya klaim yang syah(valid) yang dibayar
 berhubungan dengan pihak ketiga untuk melindungi kepentingan
Tertanggung
 mencegah terjadi pembayaran klaim berlebih (overpayment), kecurangan
klaim atau berlebihannya biaya klaim akibat penanganan klaim yang tidak
efesien
b. Pertanyaan-pertanyaan utama dalam formulir laporan klaim dan alasan
digunakannya pertanyaan tersebut
Petanyaan utama menyangkut:
- rincian polis
- rincian tertanggung
- pengemudi pada saat peristiwa klaim
60
- rincian kendaraan
- pemakaian pada saat klaim
- kerugian/kerusakan pada kendaraan
- rincian (kronologi) peristiwa kerugian
- apakah ada pihak lain yang turut terlibat dalam peristiwa kerugian
- pernyataan dan tanda-tangan Tujuan utama pertanyaan tsb adalah untuk:
 sebagai sarana menyampaikan klaim
 memastikan bahwa semua informasi klaim penting telah disampaikan
 untuk keperluan penilaian klaim
 untuk membantu proses klaim agar cepat dan efisien
 untuk memutakhirkan data
 memastikan subrogasi atau recovery
 memastikan informasi pada saat klaim sesuai dengan data penutupan

c. New for old dan bagaimana prinsip ini berlaku


 New for old adalah prinsip ganti rugi barang baru untuk barang lama.
Artinya perusahaan asuransi mengganti klaim dengan barang baru. Prinsip
ini biasanya berlaku pada penutupan kendaraan baru yaitu kendaraan

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
yang mengalami kerugian sebagian yang memerlukan penggantian bagian
kendaraan maka akan diberikan penggantian bagian (part) baru. Untuk
kerugian total akan diganti dengan kendaraan baru yang jenis/tipe merek
sama. Penggantian tersebut tanpa memperhitungkan faktor depresiasi atau
harga pasar.
 Umumnya berlaku syarat (tergantung perjanjian): maksimum kerugian
terjadi 6 bulan sejak tanggal penutupan. Tertanggung hanya dikenakan
risiko sendiri (deductible) dan maksimum penggantian adalah harga
pertanggungan.

5.5. Dalam kaitan dengan klaim kendaraan berrnotor: (Sept 2009, No. 9)
a. Buatlah diagram alur proses klaim.
b. Uraikan hal-hal yang harus disampaikan dalam surat penolakan klaim karena
pelanggaran terhadap kewajiban mengungkapkan fakta dalam PSAKBI.
c. Uraikan 3 (tiga) cara yang dapat ditempuh dalam menyelesaikan sengketa.

Jawaban yang disarankan:


a. Pelaporan --> Bengkel Rekanan --> Survey --> Dokumen Klaim --> Estimasi
Biaya Perbaikan --> Approval (SPK) --> Repair --> Payment

b. - Menjelaskan / membandingkan fakta yang telah disampaikan oleh tertanggung 61


pada saat penutupan vs fakta sebenarnya
- Menjelaskan bahwa fakta yang tidak diungkapkan tsb, atau yang bertentangan
tsb adalah “material fact”
- Menjelaskan bahwa “material fact” tsb berkontribusi atau menyebabkan
kerugian / kerusakan
- Menjelaskan adanya kewajiban tertanggung untuk mengungkapkan
“material fact” dan pelanggaran atas hal tersebut menyebabkan polis “void
atau voidable”

c. Cara penyelesaian sengketa:


1. Musyawarah

2. Mediasi (BMAI)

3. Arbitrase

4. Pengadilan

5. Insurance Ombudsman Bureau

6. Personal Insurance Arbitration Service

7. Alternative Dispute Resolution

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

5.6. Uraikan 3 (tiga) cara penyelesaian sengketa klaim dalam asuransi kendaraan bermotor.
(Mar 2010, No. 8)

Jawaban yang disarankan:


1. Musyawarah

2. Mediasi (BMAI)

3. Arbitrase

4. Pengadilan

5. Insurance Ombudsman Bureau

6. Personal Insurance Arbitration Service

7. Alternative Dispute Resolution

5.7. Uraikan 4 (empat) cara penyelesaian sengketa klaim asuransi kendaraan bermotor. (Sept
2013, No. 1)

Jawaban yang disarankan:


1. Musyawarah

2. Mediasi (BMAI) 62
3. Arbitrase

4. Pengadilan

5. Insurance Ombudsman Bureau

6. Personal Insurance Arbitration Service

7. Alternative Dispute Resolution

5.8. Berkaitan asuransi kendaraan bermotor, jelaskan : (Okt 2010, No. 11)
a. 5 (lima) informasi yang harus dimuat dalam formulir klaim.
b. pengertian bengkel rekanan (panels of approved repairers) serta kelebihan dan
kekurangannya.

Jawaban yang disarankan:


a. Informasi yang harus dimuat dalam formulir klaim:
1. Polis: No. polis, agent, broker, tanggal pembayaran premi
2. Detail Tertanggung: nama, alamat, tanggal lahir, okupasi/pekerjaan
3. Data Pengemudi: nama, alamat, usia, okupasi, SIM

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
4. Data Kendaraan: jenis, tipe, besar CC, no. polisi, garasi,
5. Data penggunaan kendaraan (use: private/commersial)
6. Data kerugian yang dialami kendaraan tertanggung: jenis kerusakan, perbaikan,
survey
7. Data / detail terjadinya kerugian (kronologis kejadian klaim): Tanggal, jam,
dimana, bagaimana, laporan polisi,
8. Data pihak ketiga yang terlibat didalam kerugian tsb: kendaraan, pengemudi,
asuransi, cidera badan, kerusakan harta benda, saksi-saksi,
9. Deklarasi dan tanda tangan

b. pengertian bengkel rekanan (panels of approved repairers) serta kelebihan dan


kekurangannya.

Bengkel Rekanan adalah bengkel kendaraan yang diajak kerjasama oleh perusahaan
asuransi sebagai tempat perbaikan kerusakan atas klaim kendaraan nasabah

Kelebihan:
o Ada beberapa bengkel rekanan yang diberi kewenangan untuk melakukan
survey dan adjuster, sehingga mempermudah tertanggung dan mempercepat
dalam mengajukan klaim.
o Biasanya bengkel rekanan adalah bengkel terbaik di antara yang lain
(sekalipun tidak selalu bengkel resmi).
63
o Bagi perusahaan asuransi, perusahaan asuransi mendapatkan diskon khusus
sehingga klaim yang harus dibayar tidak sebesar bengkel non rekanan.

Kekurangan:
o Karena biasanya bengel bagus, biasanya antriannya banyak sehingga
pengerjaan perbaikan cukup lama.
o Jarang berupa bengkel authorised

5.9. Berkaitan dengan penyelesaian klaim asuransi kendaraan bermotor, jelaskan: (Sept 2013,
No. 10)
a. Pengertian bengkel rekanan (panels of approved repairers)
b. Masing-masing 5 (lima) kelebihan dan kekurangan penggunaan bengkel
rekanan.

Jawaban yang disarankan:


Bengkel Rekanan adalah bengkel kendaraan yang diajak kerjasama oleh perusahaan
asuransi sebagai tempat perbaikan kerusakan atas klaim kendaraan nasabah

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

Kelebihan:
o Ada beberapa bengkel rekanan yang diberi kewenangan untuk melakukan
survey dan adjuster, sehingga mempermudah tertanggung dan mempercepat
dalam mengajukan klaim.
o Biasanya bengkel rekanan adalah bengkel terbaik di antara yang lain
(sekalipun tidak selalu bengkel resmi).
o Bagi perusahaan asuransi, perusahaan asuransi mendapatkan diskon khusus
sehingga klaim yang harus dibayar tidak sebesar bengkel non rekanan.
o Banyak pilihan bengkel, tergantung letak geografis atau jenis kerusakan
o Kendaraan bisa diambil di rumah tertanggung (beberapa bengkel rekanan)

Kekurangan:
o Karena biasanya bengel bagus, biasanya antriannya banyak sehingga
pengerjaan perbaikan cukup lama.
o Jarang berupa bengkel authorised

5.10. Sebutkan 6 (enam) pertanyaan dalam formulir klaim asuransi kendaraan bermotor yang
berkaitan dengan peristiwa dan kerugian yang dialami. (Sept 2008, No. 7)
64
Jawaban yang disarankan:
1. No polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Jenis / merek kendaraan
4. Nomor Polisi
5. No mesin
6. No Chasis
7. Tahun pembuatan
8. Nama pengemudi

5.11. Sebutkan 8 (delapan) informasi yang diminta Penanggung dalam formulir klaim asuransi
kendaraan bermotor. (Sept 2009, No. 2)

Jawaban yang disarankan:


1. Polis: No. polis, agent, broker, tanggal pembayaran premi
2. Detail Tertanggung: nama, alamat, tanggal lahir, okupasi/pekerjaan

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
3. Data Pengemudi: nama, alamat, usia, okupasi, SIM
4. Data Kendaraan: jenis, tipe, besar CC, no. polisi, garasi,
5. Data penggunaan kendaraan (use: private/commersial)
6. Data kerugian yang dialami kendaraan tertanggung: jenis kerusakan, perbaikan,
survey
7. Data / detail terjadinya kerugian (kronologis kejadian klaim): Tanggal, jam, dimana,
bagaimana, laporan polisi,
8. Data pihak ketiga yang terlibat didalam kerugian tsb: kendaraan, pengemudi,
asuransi, cidera badan, kerusakan harta benda, saksi-saksi,
9. Deklarasi dan tanda tangan

5.12. Sebutkan 5 (lima) tujuan pengisian formulir laporan klaim. (Sept 2009, No. 5)

Jawaban yang disarankan:


1. Mempermudah pemegang polis / tertanggung untuk melaporkan klaim dan
menceritakan details kejadiannya
2. Memastikan semua informasi yang dibutuhkan untuk penanganan klaim diperoleh
lebih cepat dan akurat
3. Mempercepat validasi klaim apakah dijamin dan dapat dibayar
65
4. Mempercepat penanganan klaim secara cepat dan efisien 5). Untuk meng-update
underwriting records
5. Mengecek apakah informasi yang disampaikan pada saat penutupan dan renewal
adalah benar dan akurat
6. Membantu penanganan dan negosiasi klaim tanggung jawab hukum pihak ketiga

5.13. Uraikan cara penyelesaian klaim apabila sebuah kendaraan diasuransikan di dua
perusahaan asuransi. (Mar 2009, No. 4)

Jawaban yang disarankan:


Kandidat harus menguraikan prinsip kontribusi yaitu jumlah ganti rugi maksimum yang
dapat diperoleh berdasarkan Polis ini berkurang secara proporsional menurut perbandingan
antara harga pertanggungan polis ini dengan jumlah seluruh harga pertanggungan polis
yang ada (berlaku).

5.14. Uraikan penerapan non-contribution clause dalam asuransi kendaraan bermotor. (Mar
2010, No. 6; Mar 2014, No 1)

Jawaban yang disarankan:

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

Non contribution Condition menyatakan bahwa bila satu resiko ditutup oleh 2 polis, maka
bila polis A mengandung kondisi tersebut, polis tersebut tidak akan berkontribusi dengan
polis lain dalam Non contribution menyatakan bahwa bila satu resiko ditutup oleh 2 polis,
maka bila polis A mengandung kondisi non-kontribusi tersebut, polis tersebut tidak akan
berkontribusi dengan polis lain dalam penggantian klaim (dalam arti polis A tidak akan
mengganti kerugian bila polis lain tidak mengandung kondisi yang sama). Bila polis lain juga
mengandung kondisi yang sama, maka kedua polis sama-sama berkontribusi

5.15. Sebutkan 3 (tiga) ketentuan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia
(PSAKBI) mengenai Sisa Barang. (Mar 2010, No. 3)

Jawaban yang disarankan:


Pasal 12
1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung bertanggung jawab
untuk menjaga dan menyimpan sisa barang dan bagian kendaraan bermotor yang
dapat diselamatkan.
2. Ketentuan pada ayat (1) di atas tidak dapat diartikan sebagai pengakuan tanggung
jawab Penanggung berdasarkan polis ini.
3. Sisa barang dan bagian kendaraan bermotor yang telah mendapatkan ganti rugi
menjadi hak Penanggung.

66
5.16. Kendaraan Tertanggung Anda - yang diasuransikan dengan kondisi penutupan Jaminan
A yaitu Kerugian Total, Kerugian Sebagian dan Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga
(TJH) - mengalami kecelakaan tunggal yaitu menabrak sebuah pohon. (Sept 2008, No.
13)
• Harga Pertanggungan kendaraan tersebut adalah Rp. 200.000.000.
• Limit TJH sebesar Rp. 10.000.000 setiap kejadian.
• Risiko sendiri sebesar Rp. 200.000 setiap kejadian.
• Harga sebenarnya kendaraan adalah Rp.250.000.000.

Akibat kejadian tersebut :


• Kendaraan mengalami kerusakan parah dan biaya perbaikan mencapai
Rp.150.000.000.
• Sisa kendaraan (salvage) ditawarkan kepada yang berminat dan penawaran harga
tertinggi adalah Rp. 25.000.000.
• Tertanggung melaporkan bahwa kendaraan tersebut juga diasuransikan dengan
perusahaan lain (Polis 2) dengan harga pertanggungan Rp.100.000.000 dan kondisi
penutupan Jaminan B atau kerugian total dan kerugian sebagian saja dan risiko
sendiri adalah Rp.200.000 setiap kejadian.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
Jelaskan perhitungan ganti-rugi masing-masing polis.

Jawaban yang disarankan:

Kerusakan yang terjadi adalah :


= Loss / harga sebenarnya x 100%
= Rp 150,000,000 / Rp 250,000,000 x 100%
= 60%

Menurut peraturan yang berlaku kerugian total adalah apabila biaya untuk memperbaiki
pada kondisi seperti sebelum terjadi kerugian adalah > 75%

Tetapi dalam hal polis komprehensif penanggung dapat mengambil kebijakan mengganti
keseluruhan

Polis 1 :
Total kerugian = biaya perbaikan – salvage
= Rp 150,000,000 – 25,000,000 = Rp 125,000,000

67
Ganti rugi = Hp polis 1 / (hp polis 1 + hp polis 2) x total kerugian

= Rp 200,000,000 / (Rp 200,000,000 + Rp 100,000,000) x Rp 125,000,000


= Rp 83,333,333 – deductible
= Rp 83,133,333

Polis 2:
Ganti rugi = Hp polis 1 / (hp polis 1 + hp polis 2) x total kerugian

= Rp 100,000,000 / (Rp 200,000,000 + Rp 100,000,000) x Rp 125,000,000


= Rp 41,666,666

5.17. Kendaraan Tertanggung Anda - yang diasuransikan dengan polis PSAKBI (polis
pertama) dengan kondisi penutupan Jaminan A yaitu Kerugian Total, Kerugian Sebagian
dan Tanggung jawab Hukum Pihak Ketiga (TJH) - mengalami kecelakaan tunggal yaitu
menabrak sebuah pohon pada tanggal1 September 2010. (Okt 2010, No. 13)

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

Berikut ini informasi pertanggungan :

• Harga Pertanggungan kendaraan tersebut adalah Rp. 200.000.000,-


• Limit TJH sebesar Rp. 10.000.000,- setiap kejadian.
• Risiko sendiri sebesar Rp. 200.000,- setiap kejadian .
• Harga sebenarnya kendaraan adalah Rp. 250.000.000,-
• Periode pertanggungan 2 Januari 2010- 2 Januari 2011.
• Tertanggung melaporkan bahwa kendaraan tersebut juga diasuransikan dengan
perusahaan lain (polis kedua) dengan harga pertanggungan Rp.50.000.000,- dan
kondisi penutupan Jaminan A dan risi ko sendiri adalah Rp. 200.000,- setiap
kejadian. Periode pertanggungan Polis kedua 2 Juni 2010- 2 Juni 2011.
• Suku premi kedua polis :3 % pertahun Akibat kejadian tersebut :
• Kendaraan mengalami kerusakan dan biaya perbaikan mencapai Rp. 5.000.000,-

Hitunglah dari masing masing polis:

a. jumlah ganti-rugi.
b. Pengembalian premi apabila setelah dilakukan ganti-rugi klaim, polis
dibatalkan pada 2 Oktober 2010.
68
Jawaban yang disarankan:
Jumlah ganti rugi Polis I
HP = Rp 200,000,000 TJH = Rp 10,000,000 OR = Rp 200,000
Harga sebenarnya = Rp 250,000,000
Ganti Rugi = HP polis I / Harga sebenarnya X Loss - OR
= Rp 200,000,000 / Rp 250,000,000 x Rp 5,000,000 – Rp 200,000
= Rp 3,800,000

Polis II
Hp = Rp 50,000,000

Ganti rugi = Rp 50,000,000 / Rp 250,000,000 x Rp Rp 5,000,000


= Rp 1,000,000

Pengembalian premi setelah dilakukan ganti rugi klaim, polis dibatalkan pada 2 oktober
2010

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
Polis I
Premi 1 tahun = HP x rate
= Rp 200,000,000 x 3%
= Rp 6,000,000
Periode pertangungan 2 january 2010 - 2 January 2011 (12 bulan)
Periode pertangungan yang telah berjalan = 2 january 2010 - 2 Oktober 2010 (10 bulan)
Pengembalian premi = (12 – 10) / 12 x Rp 6,000,000 = Rp 1,000,000

Polis II
Premi 1 tahun = HP x rate
= Rp 50,000,000 x 3%
= Rp 1,500,000
Periode pertangungan 2 juni 2010 - 2 Juni 2011 (12 bulan)
Periode pertangungan yang telah berjalan = 2 juni 2010 à 2 Oktober 2010 (4 bulan)
Pengembalian premi = (12 – 4) / 12 x Rp 1,500,000 = Rp 1,000,000

5.18. Uraikan apa yang dimaksud dengan knock for knock agreement. (Sept 2008, No. 1)
69
Jawaban yang disarankan:
Adalah kesepakatan antar perusahaan asuransi yang berisi bahwa apabila terjadi peristiwa
kerugian yang melibatkan kendaraan-kendaraan yang diasuransi didua atau lebih perusahaan
asuransi, sepanjang jaminannya Gabungan, maka masing-masing perusahaan asuransi akan
menyelesaikan klaim nasabahnya.

5.19. Jelaskan perbandingan penerapan Knock for Knock Agreement yang berlaku di Indonesia
dan di Inggris. (Mar 2006, No. 9)

Jawaban yang disarankan :


Secara umum, sudah menjadi praktek lazim, walau tidak ada perjanjian tertulis, bahwa
Knock for Knock Agreement antar perusahaan asuransi di Indonesia masih berlaku.
Karena kompetisi, sejak tahun 1990-an banyak perusahaan asuransi di Inggris yang meninggal
Agreement ini dan tinggal sejumlah kecil perusahaan asuransi yang masih berpartisipasi
dalam Agreement ini.

Di Indonesia tidak secara jelas atau tegas diatur apa saja yang masuk dalam Agreement
ini kecuali kerugian/kerusakan karena peristiwa kecelakaan yang melibatkan kendaraan-
kendaraan yang diasuransikan oleh perusahaan asuransi yang berbeda.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

Di Inggris, agreement berlaku untuk kerusakan terhadap kendaraan sebagai akibat dari:
- tabrakan atau upaya menghindari tabrakan
- bongkar muat
- sesuatu yang jatuh dari kendaraan atau sesuatu yang terlempar oleh roda kendaraan

*) Kandidat harus menjelaskan perubahan standar agreement, settlement for vehicles held by
motor trader,emergency treatment fee dan efek terhadap No Claim Discount yang berlaku di
Inggris.

*) Kandidat mendapat nilai tambah (full mark) bila dapat menjelaskan alasan berkurangnya
peserta Knock for Knock agreement seperti
a) kesenjangan protofolio cover yaitu satu perusahaan asuransi banyak menutup
dengan kondisi komprehensif (Gabungan) sementara yang lain banyak menutup
dengan kondisi non-komprehensif,
b) meningkatnya uninsured loss claim dan sebagai akibatnya deductibleuntuk kondisi
komprehensif naik serta tertanggung semakin pintar dalam klaim loss uf use,
c) meningkatnya popularitas legal expense insurance yang kaitannya denganmotor
insurance adalah menyediakan jasa uninsured loss recovery d) Knock for knock
agreement menyebabkan menyebarnya biaya ke seluruh claimant yang tidak sesuai
dengan prinsip underwriting dan analisis statistic terhadap rating factor.
*) Selain itu nilai tambah juga diberikan bila kandidat menjelaskan alternative agreement yaitu 70
Memorandum of Understanding.

5.20. Salah salu kesepakatan antar perusahaan asuransi dalam hal klaim kendaraan berrnotor
yang melibatkan dua atau lebih perusahaan asuransi adalah knock for knock agreement.
Jelaskan serta bandingkan praktik knock for knock agreement di Indonesia dengan
lnggris. (Sept 2009, No. 12)

Jawaban yang disarankan:


• Secara umum, sudah menjadi praktek lazim, walau tidak ada perjanjian tertulis, bahwa
Knock for Knock Agreement antar perusahaan asuransi di Indonesia masih berlaku.
• Karena kompetisi, sejak tahun 1990-an banyak perusahaan asuransi di Inggris yang
meninggal Agreement ini dan tinggal sejumlah kecil perusahaan asuransi yang masih
berpartisipasi dalam Agreement ini.
• Di Indonesia tidak secara jelas atau tegas diatur apa saja yang masuk dalam Agreement
ini kecuali kerugian/kerusakan karena peristiwa kecelakaan yang melibatkan kendaraan
– kendaraan yang diasuransikan oleh perusahaan asuransi yang berbeda.
• Di Inggris, agreement berlaku untuk kerusakan terhadap kendaraan sebagai akibat
dari: tabrakan atau upaya menghindari tabrakan bongkar muat, sesuatu yang jatuh dari
kendaraan atau sesuatu yang terlempar oleh roda kendaraan
*) Kandidat harus menjelaskan perubahan standar agreement, settlement for vehicles

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
held by motor trader,emergency treatment fee dan efek terhadap No Claim Discount yang
berlaku di Inggris. Kandidat mendapat nilai tambah (full mark) bila dapat menjelaskan
alasan berkurangnya peserta Knock for Knock agreement seperti :
 kesenjangan protofolio cover yaitu satu perusahaan asuransi banyak menutup
dengan kondisi komprehensif (Gabungan) sementara yang lain banyak menutup
dengan kondisi non- komprehensif,
 meningkatnya uninsured loss claim dan sebagai akibatnya deductibleuntuk kondisi
komprehensif naik serta tertanggung semakin pintar dalam klaim loss uf use,
 meningkatnya popularitas legal expense insurance yang kaitannya denganmotor
insurance adalah menyediakan jasa uninsured loss recovery
 Knock for knock agreement menyebabkan menyebarnya biaya ke seluruh claimant
yang tidak sesuai dengan prinsip underwriting dan analisis statistic terhadap rating
factor. Selain itu nilai tambah juga diberikan bila kandidat menjelaskan alternative
agreement yaitu Memorandum of Understanding.

5.21. Jelaskan bagaimana penyelesaian sengketa diatur dalam Polis Standar Asuransi
Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) (Sept 2007, No. 12).

Jawaban yang disarankan:


Apabila timbul perselisihan antara Penanggung dan Tertanggung sebagai akibat dari
penafsiran atas tanggung jawab atau besarnya ganti rugi dari Polis ini, maka perselisihan
tersebut akan diselesaikan melalui perdamaian atau musyawarah dalam waktu paling lama
60 (enam puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan. Perselisihan timbul sejak
71
Tertanggung atau Penanggung menyatakan secara tertulis ketidaksepakatan atas hal yang
diperselisihkan. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah
tidak dapat dicapai, Penanggung memberikan kebebasan kepada Tertanggung untuk
memilih salah satu dari klausul penyelesaian sengketa sebagaimana diatur di bawah
ini, untuk selanjutnya tidak dapat dicabut atau dibatalkan. Tertanggung wajib untuk
memberitahukan pilihannya tersebut secara tertulis kepada Penanggung dalam waktu 30
(tiga puluh) hari kalender sejak tidak tercapainya kesepakatan tersebut. Apabila Tertanggung
tidak memberitahukan pilihannya dalam kurun waktu tersebut, maka Penanggung berhak
memilih salah satu klausul penyelesaian sengketa dimaksud

5.22. Berdasarkan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, jelaskan: (Mar
2013, No. 10; Mar 2014, No. 10)
a. 3 (hal) yang dapat menyebabkan hak Tertanggung atas ganti rugi hilang dengan
sendirinya.
b. Upaya yang dapat dilakukan tertanggung bila yang bersangkutan keberatan dengan
ganti rugi yang disetujui penanggung yang lebih kecil dari keruian yang dialami.

Jawaban yang disarankan:


a. Pasal 25. Hilangnya Hak Ganti Rugi
1. Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini hilang dengan sendirinya

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

apabila:
1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 (dua belas) bulan
sejak terjadinya kerugian dan atau kerusakan, walaupun pemberitahuan
tentang ada-nya kejadian telah disampaikan;
1.2. tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya penyelesaian melalui
arbitrase atau upaya hukum lainnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak
Penang-gung memberitahukan secara tertulis bahwa Tertanggung tidak
berhak untuk mendapatkan ganti rugi;
1.3. tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini.
2. Hak Tertanggung untuk menuntut ganti rugi dalam jumlah yang lebih besar
daripada yang telah disetujui Penanggung akan hilang apabila dalam waktu 3
(tiga) bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis, Tertanggung
tidak mengajukan keberatan secara tertulis atau tidak menempuh upaya
penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum lainnya.

b. Sesuai dengan pasal 25 ayat 2 di atas, tertanggung harus mengajukan keberatan


secara tertulis dan melakukan upaya penyelesaian melalui arbitrase atau upaya
hukum lainnya.

5.23. Tertanggung Anda meminta informasi mengenai penyelesaian sengketa melalui jalur
arbitrase. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bentuk penyelesaian dengan cara arbitrase.
(Mar 2006, No. 11)
72
Jawaban yang disarankan:
a. Kelebihan
- cepat
- tertutup
- relatif tidak mahal
- ditangani pakar asuransi
b. Kekurangan
- tidak mengikat
- tidak dapat dijadikan jurisprudensi
- bila tidak puas dengan keputusan arbitrase, tidak ada banding dan tidak dapat
berpindah menggunakan upaya hukum lain misalnya lewat pengadilan (penerapan
dispute clause “C”).

5.24. Uraikan peran Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI) dalam penyelesaian
sengketa asuransi kendaraan bermotor. (Sept 2008, No. 4)

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
Jawaban yang disarankan:
Pengertian Mediasi Asuransi:
Adalah badan yang memberikan pelayanan untuk penyelesaian perselisihan antara
Perusahaan Asuransi dengan Tertanggung .

2(dua) Sikap yang selalu wajib menjadi pegangan (rambu-rambu) dari para Mediator dalam
menjalankan mediasi di BMAI:

1. Menyelesaikan perselisihan klaim yang dilaporkan, secara damai dan adil


bagi kedua belah pihak, sejauh kasus klaim tersebut berada di dalam yuridiksi
BMAI,Tertanggung dibebaskan dari semua biaya untuk pelayanan ini
2. Bila perselisihan tidak dapat diselesaikan melalui mediasi, kasus perselisihan akan
dibawa ke tingkat ajudikasi untuk diputuskan oleh Ajudikator atau Penal Ajudikator
yang ditunjuk oleh BMAI

5.25. Dalam kaitan dengan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, jelaskan
ketentuan mengenai: (Mar 2006, No. 12)
a. Hilangnya hak ganti rugi
b. subrogasi.

73
Jawaban yang disarankan:
a. Hilangnya hak ganti rugi

Pasal 16. Hilangnya Hak Ganti Rugi

(1) Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini hilang dengan sendirinya apabila :
(1.1) tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini;
(1.2) tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak terjadinya
kerugian atau kerusakan;
(1.3) tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya hukum dalam
waktu 6 (enam) bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis bahwa Tertanggung
tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi.

(2) Hak Tertanggung atas ganti rugi yang lebih besar dari yang disetujui Penanggung akan
hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis,
Tertanggung tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya
hukum.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

b. subrogasi.

pasal 14. Subrogasi


(1) Sesuai dengan pasal 284 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, setelah pembayaran ganti
rugi atas kendaraan bermotor dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam Polis
ini, Penanggung menggantikan Tertanggung dalam segala hak yang diperolehnya terhadap
pihak ketiga sehubungan dengan kerugian tersebut. Hak subrogasi termaksud dalam ayat ini
berlaku dengan sendirinya tanpa memerlukan suatu surat khusus dari Tertanggung.
(2) Tertanggung bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang mungkin dapat merugikan
hak penanggung terhadap pihak ketiga tersebut.
(3) Kelalaian tertanggung dalam melaksanakan kewajiban tersebut pada ayat 2 di atas dapat
mengurangi hak tertanggung untuk mendapatkan ganti rugi dari Penanggung.

5.26. Kendaraan Tertanggung Anda yang diasuransikan dengan PSAKBI dengan kondisi
Jaminan A menabrak papan nama sebuah pabrik, PT. XYZ. Harga Pertanggungan
kendaraan tersebut adalah Rp. 200.000.000,- Limit TJH sebesar Rp. 10.000.000,- setiap
kejadian. Risiko sendiri sebesar Rp. 200.000,- setiap kejadian . (Okt 2010, No. 12)

PT. XYZ mengajukan tuntutan ganti-rugi sebesar Rp. 19.400.000,- yang terdiri dari :

biaya pembelian bahan papan nama sebesar Rp. 2.000.000,- 74


ongkos kerja 3 hari pengerjaan pembuatan papan nama sebesar 2 (pekerja) x Rp.400.000,-
x 3 (hari) = Rp. 2.400.000,-
pendapatan yang hilang akibat terhentinya aktivitas produksi (cost process line stop)
sebesar 3 x Rp. 5.000.000,- = Rp. 15.000.000,-

Tertanggung mengajukan klaim sebesar Rp. 2.000.000,- untuk biaya perbaikan kendaraan
dan Rp. 5.000.000,- sebagai ganti kehilangan pendapatan selama kendaraan Tertanggung
diperbaiki di bengkel.

Jelaskan tanggung jawab polis yang dimiliki Tertanggung dan hitunglah ganti rugi yang
dijamin oleh polis tersebut.

Jawaban yang disarankan:


Hp Rp 200,000,000
TJH Rp 10,000,000
OR Rp 200,000

PT XYZ
Pendapatan hilang Rp 15,000,000 (tidak Diganti)

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
Total loss = Rp 2,000,000 + Rp 2,400,000 = Rp 4,400,000 lebih kecil TJH

Tertanggung
Kehilangan pendapatan Rp 5,000,000 (tidak diganti) Perbaikan kendaraan Rp 2,000,000

Tanggung Jawab polis = material damage + TJH


= Rp 2,000,000 + Rp 4,400,000 = Rp 6,400,000

5.27. Uraikan dengan contoh penerapan prinsip subrogasi dalam klaim asuransi kendaraan.
(Mar 2010, No. 5)

Jawaban yang disarankan:


1. Setelah pembayaran ganti rugi atas kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan dalam Polis ini, Penanggung menggantikan Tertanggung dalam
hal hak penuntutan terhadap pihak ketiga sehubungan dengan kerugian tersebut. Hak
Subrogasi termaksud dalam ayat ini berlaku dengan sendirinya tanpa memerlukan suatu
surat kuasa khusus dari Tertanggung.  Contoh: Mobil yang total loss akan menjadi hak
perusahaan asuransi setelah klaim atas total loss itu dianggap liable oleh perusahaan
asuransi.

75
2. Tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang mungkin dapat
merugikan hak Penanggung terhadap pihak ketiga tersebut.  Contoh: tertanggung
harus menjaga dan mengusahakan kendaraan yang kecelakaan itu aman, sekalipun
sudah melaporkan ke perusahaan asuransi.
3. Kelalaian Tertanggung dalam melaksanakan kewajibannya tersebut pada ayat (2) di atas
dapat menghilangkan atau mengurangi hak Tertanggung untuk mendapatkan ganti-
rugi.  Contoh: tertanggung dianggap sengaja/lalai dalam hal klaim kendaraan tersebut
sehingga perusahaan asuransi dapat menolak pembayaran klaim tersebut.

5.28. Uraikan kewajiban Tertanggung dalam klaim tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga sebagaimana diatur dalam pasal 11 ayat 2 Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Sept 2009, No. 3)

Jawaban yang disarankan:


Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian dan atau kerusakan
yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, maka Tertanggung wajib:
1. Memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan tersebut selambat- lambatnya 5
(lima) hari kalender sejak tuntutan tersebut diterima;
2. Menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan menyerahkan surat laporan
Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian;

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

3. Memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk mengurus tuntutan ganti rugi
dari pihak ketiga, jika Penanggung menghendaki;
4. Tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan yang menimbulkan
kesan bahwa Tertanggung mengakui suatu tanggung jawab.

5.29. Jelaskan 4 (empat) kewajiban Tertanggung, dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia berkaitan dengan tuntutan pihak ketiga atas kerugian atau kerusakan
yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan. (Mar 2013, No. 11)

Jawaban yang disarankan:


Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian dan atau kerusakan
yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, maka Tertanggung wajib:
a. Memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan tersebut selambat- lambatnya
5 (lima) hari kalender sejak tuntutan tersebut diterima;
b. Menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan menyerahkan surat laporan
Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian;
c. Memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk mengurus tuntutan ganti rugi
dari pihak ketiga, jika Penanggung menghendaki;
d. Tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan yang menimbulkan
kesan bahwa Tertanggung mengakui suatu tanggung jawab.
76

5.30. Uraikan syarat yang terdapat dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI) mengenai pemulihan harga pertanggungan setelah terjadi klaim.
(Sept 2008, No. 3)

Jawaban yang disarankan:


Setelah terjadi kerugian sebagian pada kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan, Harga Pertanggungan akan berkurang sebesar jumlah ganti rugi.
Setelah pemulihan suatu kerusakan atau kerugian, Tertanggung dapat meminta pemulihan
Harga Pertanggungan dengan membayar tambahan premi yang dihitung secara prorata
untuk sisa jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani. Namun demikian Penanggung
berhak untuk menolak permintaan tersebut.

5.31. Uraikan 2 (dua) peran utama engineer dalam klaim asuransi kendaraan bermotor. (Okt
2010, No. 5)

Jawaban yang disarankan:


Motor engineer bisa saja dipekerjakan langsung oleh perusahaan asuransi atau juga
dipekerjakan pihak independent lain yang mendapat upah dari perusahaan asuransi.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

Peranan motor engineers mencakup:


1. Memeriksa kendaraan yang rusak untuk apakah sudah layak jalan sebelum kejadian.
2. Melakukan checking atas estimasi biaya perbaikan oleh bengkel
3. Mengakses apakah perbaikan satu kendaraan merupakan satu cara yang baik atau
apakah kendaraan sudah total loss.
4. Menetapkan jaringan bengkel – bengkel yang direkomendasikan untuk kepentingan
perusahaan asuransi yang mereka tangani

5.32. Berkaitan dengan klaim asuransi kendaraan bermotor, jelaskan: (Sept 2013, No. 11)

a. 5 (lima) peran utama Engineer klaim asuransi kendaraan bermotor.


b. pengertian betterment dalam asuransi kendaraan bermotor dan kesulitan
menentukan terjadinya betterment.

Jawaban yang disarankan:


a. Motor engineer bisa saja dipekerjakan langsung oleh perusahaan asuransi atau
juga dipekerjakan pihak independent lain yang mendapat upah dari perusahaan
asuransi.
77
Peranan motor engineers mencakup:
1. Memeriksa kendaraan yang rusak untuk apakah sudah layak jalan
sebelum kejadian.
2. Melakukan checking atas estimasi biaya perbaikan oleh bengkel
3. Mengakses apakah perbaikan satu kendaraan merupakan satu cara yang
baik atau apakah kendaraan sudah total loss.
4. Menetapkan jaringan bengkel – bengkel yang direkomendasikan untuk
kepentingan perusahaan asuransi yang mereka tangani

b. pengertian betterment dalam asuransi kendaraan bermotor dan kesulitan


menentukan terjadinya betterment.

Betterment berperan untuk menerapkan prinsip indemnitas, seharusnya


kendaraan tidak dikembalikan dalam keadaan lebih baik daripada keadaan
sebelum terjadinya perisitiwa kerugian/kecelakaan.
Kadangkala betterment sulit dihindari ketika ada panel/bagian kendaraan yang
diperbaiki atau diganti sementara panel tsb sebenarnya telah mengalami korosi.
Dalam keadaan tersebut seharusnya Tertanggung ikut menanggung kontribusi
atas betterment walaupun dalam prakteknya sulit dilakukan. Seringkali
sangat sulit menentukan nilai betterment. Untuk consumable part atau part

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...

yang mengalami wear and tear seperti ban, exhaust maka memperhitungkan
umur part dan secara pro rata berapa sisa usia part tersebut pada saat terjadi
kecelakaan/kerugian dibandingkan harga baru.
Pada kenyataan PSKBI tidak mengatur masalah betterment ini.

5.33. Uraikan pengertian betterment dalam asuransi kendaraan bermotor. (Okt 2010, No. 6)

Jawaban yang disarankan:


Untuk menerapkan prinsip indemnitas, seharusnya kendaraan tidak dikembalikan dalam
keadaan lebih baik daripada keadaan sebelum terjadinya perisitiwa kerugian/kecelakaan.
Kadangkala betterment sulit dihindari ketika ada panel/bagian kendaraan yang diperbaiki
atau diganti sementara panel tsb sebenarnya telah mengalami korosi. Dalam keadaan
tersebut seharusnya Tertanggung ikut menanggung kontribusi atas betterment walaupun
dalam prakteknya sulit dilakukan. Seringkali sangat sulit menentukan nilai betterment.
Untuk consumable part atau part yang mengalami wear and tear seperti ban, exhaust maka
memperhitungkan umur part dan secara pro rata berapa sisa usia part tersebut pada saat
terjadi kecelakaan/kerugian dibandingkan harga baru.
Pada kenyataan PSKBI tidak mengatur masalah betterment ini.

5.34. Uraikan pengertian betterment dalam asuransi kendaraan bermotor. (Mar 2013, No. 4) 78

Jawaban yang disarankan:


Untuk menerapkan prinsip indemnitas, seharusnya kendaraan tidak dikembalikan dalam
keadaan lebih baik daripada keadaan sebelum terjadinya perisitiwa kerugian/kecelakaan.
Kadangkala betterment sulit dihindari ketika ada panel/bagian kendaraan yang diperbaiki
atau diganti sementara panel tsb sebenarnya telah mengalami korosi. Dalam keadaan
tersebut seharusnya Tertanggung ikut menanggung kontribusi atas betterment walaupun
dalam prakteknya sulit dilakukan. Seringkali sangat sulit menentukan nilai betterment.
Untuk consumable part atau part yang mengalami wear and tear seperti ban, exhaust maka
memperhitungkan umur part dan secara pro rata berapa sisa usia part tersebut pada saat
terjadi kecelakaan/kerugian dibandingkan harga baru.
Pada kenyataan PSKBI tidak mengatur masalah betterment ini.

5.35. Uraikan apa yang dimaksud dengan Fraudulent Exaggeration. (Mar 2010, No. 1)

Jawaban yang disarankan:


Banding terhadap keyakinan untuk melebih-lebihkan klaim yang ditolak, meskipun tidak
ada hal seperti rasa bersalah oleh asosiasi, bukti terhadap pemohon adalah luar biasa.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 6: Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja

BAB 6:
Memahami hakekat risiko tanggunggugat
pemberi kerja

6.1. Uraikan apa yang dimaksud dengan asuransi employers’ liability.

Jawaban yang disarankan:


Menurut Employers’ Liability (Compulsory Insurance) Act 1969, employers’ liability yaitu
polis wajib untuk menjamin tanggung jawab majikan / pengusaha terhadap karyawan atau
pihak-pihak yang ada di bawahnya.

6.2. Uraikan 4 (empat) kondisi yang dilarang dalam polis employers’ liability.

Jawaban yang disarankan:


79
Empat kondisi yang dilarang adalah sebagai berikut:
• tindakan yang dilakukan oleh tertanggung setelah kejadian;
• kondisi sewajarnya;
• sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
• menjaga record.

6.3. Uraikan kondisi yang tidak dilarang di bawah polis EL.

Jawaban yang disarankan:


Suatu kondisi termasuk berbagai jenis pekerjaan ‘yang berbahaya’.

6.4. Uraikan lima sumber utama employers’ liability.

Jawaban yang disarankan:

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 6: Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja

Lima sumber utama adalah:


• kelalaian pribadi;
• memilih pegawai yang kompeten;
• memberikan / menjaga tempat kerja yang aman, sistem dari pekerjaan yang aman, dan
pabrik yang aman dan cocok;
• kelalaian sesama karyawan;
• pelanggaran terhadap kewajiban hukum.

6.5. Jelaskan: (Mar 2010, No. 12; Sept 2011, No. 14)

a) 2 (dua) perbedaan antara polis employers’ liability dengan workmen’s compensation


b) 2 (dua) bentuk perluasan yang dapat diberikan oleh penanggung dalam polis employers’
liability
c) Batasan employee yang umumnya diterapkan dalam polis employers’ liability

Jawaban yang disarankan:


2 (dua) perbedaan antara polis employers’ liability dengan workmen’s compensation
80
1. Luas jaminan:
a. Asuransi Employers’ Liability adalah Asuransi Tanggunggugat Majikan, merupakan
asuransi yang memberikan jaminan ganti rugi kepada majikan atas legal liability
kepada karyawannya yang menderita kerugian luka badan/ kematian selama
melakukan aktifitas pekerjaan di perusahaan majikan dimana majikan dengan lalai
memenuhi kewajibannya. Berarti tertanggungnya adalah majikan.
b. Workmen’s compensation adalah Jaminan kecelakaan kerja sejenis Jamsostek di
Indonesia, merupakan asuransi yang memberikan jaminan ganti rugi kepada
karyawan yang menderita kerugian luka badan/ kematian selama melakukan aktifitas
pekerjaan.

2. Sifat jaminan
a. Asuransi Employers’ Liability: Asuransi ini di Inggris di wajibkan karena untuk
memenuhi UU yang dikeluarkan pemerintah seperti Employer liability Act bagi
perusahaan yang menjalankan usaha bisnis.
b. Workmen’s compensation: Asuransi ini menawarkan sejumlah nilai kepada
tertanggung/ karyawan sebagai kompensasi atas kecelakaan yang dialami sewaktu
bekerja, dimana ini merupakan pilihan dari tertanggung. Tujuannya adalah
meningkatkan kesejahteraan tertanggung dan ini sifatnya suka rela, artinya apabila
tertanggung menginginkan jaminan untuk kecelakaan, maka ia memilih jaminan

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 6: Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja
dengan nilai yang karyawan pilih.

2 (dua) bentuk perluasan yang dapat diberikan oleh penanggung dalam polis employers’
liability

Klausul tambahan (Additional clauses)

Tanggung gugat kontraktual dan ganti rugi terhadap prinsipal (Conractual liability and
Indemnity to principals)

Merupakan hal yang umum untuk juga menyediakan ganti rugi bagi prinsipal, dengan catatan:
• ganti rugi hanya berlaku apabila kontrak atau perjanjian mempersyaratkannya
• ganti rugi hanya beroperasi sehubungan dengan tanggung gugat yang berkaitan dengan
pegawai majikan
• tanggung gugat kontrak yang dijamin hanya yang berhubungan dengan penjaminan dasar
yang diberikan polis.

Tambahan penjaminan ini berarti memasukkan sebagian risiko tanggung gugat publik prinsipal
dalam polis tanggung gugat majikan tertanggung, sehingga perlu memasukkan pengecualian
ionisasi radiasi, pencemaran radioaktif atau rancangan peledak nuklir, sepanjang tanggung
81
gugat itu timbul karena perjanjian tertanggung dalam kontrak untuk mengganti rugi prinsipal.

Biaya dan pengeluaran (Costs and expenses)

Penanggung membayar semua biaya dan pengeluaran yang timbul dengan persetujuan
tertulisnya, dan biaya perwakilan hukum yang menjadi subyek ganti rugi berdasarkan polis.

Ganti rugi terhadap orang lain (Indemnity to other persons)

Ganti rugi apabila tertanggung meninggal dunia akan diberikan kepada perwakilan pribadi
tertanggung atau direktur, partner, pegawai dan pihak-pihak lain yang diminta tertanggung.

Hak pemulihan (Right of recovery)

Employers’ Liability (Compulsory Insurance) Regulations 1998 mengijinkan berlakunya klausul


pemulihan. Jika penanggung tidak bertanggung jawab untuk membayar suatu klaim tetapi
karena ketentuan peraturan, kemudian berdasarkan klausul ini tertanggung wajib membayar
kembali jumlah tersebut kepada penanggung.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 6: Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja

4 (empat) kriteria employee yang umumnya diterapkan dalam polis employers’ liability

Orang yang dipekerjakan, selain pekerja langsung dapat termasuk:


• majikan tenaga kerja dan orang-orang yang disediakan oleh mereka
• orang-orang yang dipekerjakan oleh sub-kontraktor pekerja
• orang-orang yang bekerja sendiri
• orang-orang yang disewa atau dipinjam oleh tertanggung berdasarkan suatu perjanjian yang
membuat orang tersebut dipekerjakan oleh tertanggung
• orang-orang yang terlibat dalam pengalaman kerja dan skema serupa.

Pekerja sukarela (voluntary workers) dapat termasuk kategori pekerja langsung. Sehubungan
dengan skema pengalaman kerja, penanggung secara umum menyetujui bahwa peserta latihan
dianggap sebagai pekerja dengan syarat tertanggung memasukkan dalam deklarasi gaji suatu
jumlah yang sama dengan tunjangan keseluruhan yang diterima oleh semua peserta latihan di
bawah skema yang disponsori mereka.

6.6. Uraikan perubahan hukum yang ada dalam Employers’ Liability (Defective Equipment)
Act 1969.
82

Jawaban yang disarankan:


Sebelum undang-undang ini ada, majikan dapat mengalahkan suatu tindakan oleh seorang
karyawan yang terluka sebagai akibat dari cacat di pabrik jika mereka bisa menunjukkan
bahwa cacat itu terpendam dan pabrik telah dibeli dari pemasok terkemuka. Produsen
itu bertanggung jawab tetapi hal ini meninggalkan penggugat potensial dengan masalah
pembuktian kelalaian terhadap pihak ketiga dengan siapa mereka tidak memiliki hubungan
kontrak. Selanjutnya rantai pasokan dapat berkembang untuk meningkatkan kompleksitas
dan biaya untuk penggugat dari gugatan hukum tersebut. Undang-undang ini menempatkan
tanggung jawab utama untuk mengejar pihak yang lalai pada majikan.

6.7. Uraikan faktor-faktor yang merupakan sistem kerja yang aman.

Jawaban yang disarankan:


Perencanaan dan koordinasi dari pekerjaan para pekerjanya dan departemen,
tata letak / layout mesin,
penyediaan pakaian pelindung dan penyediaan instruksi, pelatihan dan pengawasan.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 6: Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja

6.8. Uraikan nilai dari kode praktek sebagai bukti.

Jawaban yang disarankan:

Kode praktek yang dirancang untuk melengkapi dan memperluas tugas umum dan peraturan
khusus yang dikenakan oleh Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dll. Kode ini
tidak akan memiliki kekuatan hukum dan akan menjadi panduan praktis saja, dalam upaya
untuk mendorong praktek kerja yang aman. Kode dapat digunakan sebagai bukti dalam
proses pidana berdasarkan Undang-Undang, untuk menunjukkan bahwa UU, atau peraturan
yang dibuat di bawahnya, belum dipenuhi.

6.9. Uraikan apa yang termuat dalam s.22 dari Factories Act 1961.

Jawaban yang disarankan:


Pasal 22 mengatur bahwa setiap kerekan atau lift harus terbuat dari konstruksi mekanik yang
baik, materi yang baik dan kekuatan yang memadai dan dipelihara dengan baik.

83
6.10. Uraikan 5 (lima) tugas umum seorang pengusaha berdasarkan Pasal 2 (2) dari Health
and Safety at Work etc. Act 1974.

Jawaban yang disarankan:


Kelima tugas umum seorang pengusaha yang diberlakukan adalah sebagai berikut:
 penyediaan dan pemeliharaan pabrik dan system yang baik;
 penggunaan, penanganan, penyimpanan dan pengangkutan artikel atau bahan;
 penyediaan informasi: instruksi, pelatihan dan pengawasan;
 pengurusan suatu tempat kerja yang aman;
 pemeliharaan lingkungan kerja yang aman.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 7: Memahami jaminan dan praktek asuransi tanggunggugat pemberi kerja

BAB 7:
Memahami jaminan dan praktek asuransi
tanggunggugat pemberi kerja

7.1. Uraikan kategori-kategori orang yang dianggap sebagai karyawan dalam polis employers’
liability policy.

Jawaban yang disarankan:


Kategori-kategori orang dianggap sebagai pekerja untuk tujuan dari polis employers’ liability
termasuk orang-orang di bawah kontrak jasa atau pemagangan. Kategori karyawan langsung
diperluas hingga mencakup:
• master tenaga kerja dan orang-orang yang diberikan oleh mereka;
• orang yang dipekerjakan hanya oleh tenaga kerja sub-kontraktor;
• pekerja mandiri;
• orang yang disewa atau dipinjam oleh tertanggung di bawah perjanjian dengan mana
orang tersebut dianggap dipekerjakan oleh tertanggung; 84
• orang yang terlibat dalam pengalaman kerja dan skema pengalaman kerja.

7.2. Uraikan batas teritorial yang biasanya berlaku untuk polis employers’ liability policy.

Jawaban yang disarankan:


Adalah umum untuk menentukan, dalam polis kewajiban pengusaha, bahwa cedera badan
atau penyakit harus ditopang di Inggris, Irlandia Utara, Isle of Man atau Kepulauan Channel
dan sementara temporer di luar wilayah-wilayah tersebut.

7.3. Uraikan apa yang dijamin dari klausul “legal costs and expenses clause”.

Jawaban yang disarankan:


Suatu legal costs and expenses clause / “klausul biaya konsultasi hukum” meliputi ganti
rugi terhadap biaya penuntutan yang dikeluarkan oleh direktur atau karyawan untuk
pelanggaran ketentuan perundang-undangan di bawah Health and Safety at work etc. Act
1974. Pembayaran denda atau sanksi tidak ditanggung.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 7: Memahami jaminan dan praktek asuransi tanggunggugat pemberi kerja

7.4. Uraikan istilah dari ‘upah (wages), gaji (salaries) dan pendapatan lain (other earnings)’.

Jawaban yang disarankan:


Istilah gaji ‘upah’ dan pendapatan lain berarti jumlah remunerasi karyawan termasuk lembur,
nilai papan dan penginapan, akomodasi perumahan, bonus dan manfaat lainnya dalam
berbagai bentuk atau uang yang diterima oleh karyawan sehubungan dengan pekerjaan
mereka tanpa pengurangan atas Asuransi Nasional, pajak penghasilan, liburan dengan gaji
atau iuran pensiun. Ada tips yang diterima juga harus dimasukkan sebagai bagian dari gaji
kotor.

7.5. Dalam kondisi apa transaksi pneumoconiosis memperlihatkan suatu special hazard.

Jawaban yang disarankan:


Pneumoconiosis bisa menjadi bahaya yang serius di banyak perdagangan, misalnya,
peleburan, pabrik kapas, keramik, tukang batu, produsen asbes, pertambangan dan bahan
tambang lainnya.

85
7.6. Dapatkah seorang karyawan mengajukan gugatan klaim untuk paparan kebisingan yang
berlebihan? Jelaskan pendapat Anda.

Jawaban yang disarankan:


Umumnya majikan yang mengabaikan risiko gangguan pendengaran akibat kebisingan
akan dianggap lalai dan bertanggung jawab untuk membayar kompensasi kepada karyawan
mereka. Dugaan tuli tidak memberikan karyawan hak otomatis atas kompensasi, mereka
harus membuktikan kelalaian dan tuli itu disebabkan paparan dalam pekerjaan mereka.

7.7. Uraikan risiko yang tercakup dalam building contractors’ employees.

Jawaban yang disarankan:


Penyebab paling umum dari kecelakaan dalam bisnis konstruksi/bangunan adalah jatuh
dari bangunan atau tangga, galur karena mengangkat, kegagalan atau cacat pada peralatan
mekanik dan penggunaan yang tidak aman dari mesin perkayuan yg digerakkan oleh tenaga
mesin.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

BAB 8:
Memahami risiko-risiko, jaminan dan
praktek asuransi tanggunggugat publik dan
produk

8.1. Uraikan apa yang dimaksud dengan jurisdiction clause dalam polis liability insurance
(Sept 2011, No. 5)

Jawaban yang disarankan:


Jurisdiction clause: polis menjamin klaim jika proses pengadilan (proceedings) dilakukan
diwilayah hukum yang dicantumkan di polis misalnya jurisdiction: Indonesia; Worldwide
excluding USA/Canada dll.

8.2. Uraikan bagaimana faulty design dijamin dalam polis liability (Sept 2011, No. 6) 86
Jawaban yang disarankan:
Arsitek dan insinyur dapat memiliki tanggung gugat hukum untuk saran yang tidak tepat,
pembuatan rancangan yang tidak tepat dan kesalahan dalam spesifikasi, disain, tender atau
kuantitas dan juga pengawasan yang lalai dalam pekerjaan struktur atau yang lainnya.

Faulty design --> non-compliance with standard building code --> Professional Indemnity
(PI)

8.3. Terkait luas jaminan polis, uraikan bagaimana faulty design dijamin dalam polis liability.
(Mar 2014, No. 4)

Jawaban yang disarankan: Lihat di atas

8.4. Uraikan tanggungjawab hukum hotel proprietors (Mar 2010, No. 4)

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
Jawaban yang disarankan:
Hotel : Dalam hukum kasus, seorang penjaga penginapan memiliki tanggung gugat tegas
terhadap keselamatan barang- barang tamunya. Tingkat tanggung gugat ini sekarang
didefinisikan dalam Hotel Proprietors Act 1956. Harus diingat bahwa undang-undang ini
tidak menerapkan tanggung gugat tegas, melainkan hanya mendefinisikan persyaratan dan
menetapkan limit keuangan.

Pembelaan standar terhadap tanggung gugat tegas juga berlaku, yaitu Act of God, musuh
kerajaan, dan kelalaian atau kesalahan dari tamu.

Limit yang berlaku adalah £50 untuk setiap barang dan £100 untuk keseluruhan. Limit ini
hanya berlaku jika pihak penginapan mencantumkan pengumuman ketentuan ini di tempat
yang menarik perhatian. Limit ini tidak berlaku jika:
o harta benda hilang karena kelalaian, kesalahan atau tindakan yang disengaja dari
pihak penginapan atau pegawainya
o harta benda tersebut disimpan dalam lemari penyimpanan hotel
o harta benda tersebut ditawarkan untuk disimpan dalam lemari penyimpanan tetapi
ditolak, atau karena kesalahan tamu hotel yang tidak dapat menyimpan harta benda
itu

8.5. Uraikan mengapa ada pergeseran imunitas Crown dan Pemerintah. 87


Jawaban yang disarankan:
Karena banyak Pemerintah yang mengikuti privatisasi telah melewati bidang aktivitas ke
sektor publik. Contohnya sebagai prasarana umum, jaringan kereta api dan panti jompo, dll.

8.6. Uraikan undang-undang mana yang berubah dari Health & Safety at Work Act 1974 dan
Uraikan perubahannya.

Jawaban yang disarankan:


UU Perlindungan Konsumen 1987. Amandemen tersebut berupa:
• tugas tersebut kini mencakup semua bahan dan peralatan lapangan;
• informasi keselamatan harus tersedia dan terus up to date;
• undang-undang tidak hanya meliputi bahan tetapi juga ketika sebuah artikel sedang
diatur, digunakan, dibersihkan atau dipelihara oleh orang di tempat kerja.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

8.7. Uraikan siapa saja yang paling mungkin akan terpengaruh dengan implikasi serius jka
mengikuti Environment Act 1995.

Jawaban yang disarankan:


• Pemilik lahan.
• Bank dan perusahaan pemberi pinjaman.
• Mantan pemilik dan operator situs.
• Pemerintah setempat terlibat dalam pengelolaan Undang-Undang.

8.8. Uraikan prinsip-prinsip kunci dari EU Liability for Defective Products Rights Directive
1985 dan Undang-Undang mana yang menjadi tanggapan Inggris.

Jawaban yang disarankan:


a) kewajiban ketat.
 Kewajiban terkait dengan penyebab.
 Kewajiban terbatas dalam waktu.
 Tanggung jawab hukum disclaimer.
88
 Kewajiban relatif / pengetahuan.
 bersama / beberapa kewajiban.
b) Undang-Undang Perlindungan Konsumen tahun 1987.

8.9. Berkaitan dengan polis product liability, jelaskan:

a. 8 (delapan) faktor underwriting yang perlu dipertimbangkan dalam penutupan asuransi


tsb
b. Perbedaan jaminan polis product liability dengan product guarantee

Jawaban yang disarankan:


a. Faktor yang perlu dipertimbangkan 8 dari (Bobot 8 x 8) :
1) product/service yang dihasilkan
2) volume penjualan (sales)
3) volume produk yang diekspor dan negara tujuan ekspor

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
4) scope of cover dan perluasan
5) policy exclusions
6) deductible/excess/franchise
7) policy limits (any one occurrence/aggregate)
8) pengalaman dan skill pegawai ybs
9) loss record (penanggung, pemohon, market)
10) beberapa typical hazards (food/caravan manufacturer, coal merchants, concrete
product manufacturer, electrical appliances, fireworks, gases and chemicals
supplier, etc)

b. product liability: menjamin manufacturer, repairer ataupun retailers terhadap


tanggungjawab hukum akibat luka badan atau kerusakan harta-benda akibat products/
goods/service yang diberikan, umumnya berdasarkan claims made basis (Bobot 18)

product guarantee: menjamin claim efficacy risk akibat gagal/tidak berfungsinya produk
sesuai maksud pembuatannya, umumnya claims made basis atau claims first made selama
periode polis (Bobot 18)

silakan diuraikan lebih comprehensive


89

8.10. Uraikan apa yang dimaksud dengan kewenangan bedasarkan undang-undang


[statutory authority] sebagai effectual defenses (Mar 2010, No. 6)

Jawaban yang disarankan:


Statutory authority: Otoritas perundang-undangan – jika terdapat kewajiban atau kekuasaan
berdasarkan perundang- undangan diberikan kepada suatu organisasi, maka pihak tersebut
tidak bertanggung jawab dalam hal gangguan untuk aktivitas yang dilakukan semata-mata
sebagai akibat dari pelaksanaan kewajiban atau kekuasaan tersebut.

Statutory authority: Beberapa undang-undang memberikan wewenang kepada beberapa


aktivitas yang seharusnya merupakan pelanggaran tort, terutama dalam hal gangguan. Akan
tetapi, ada dua prinsip dasar dalam penerapan umum:
o Kekebalan hanya akan diperluas pada tort yang relevan secara khusus. Kekebalan
terhadap gangguan tidak mengijinkan akivitas dilakukan secara lalai.
o Kecuali ditentukan secara khusus, undang-undang tidak dapat mengambil hak
pribadi individu tanpa kompensasi, dan tergugat yang menggunakan kekebalan
tersebut yang harus membuktikan maksud ini.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

8.11. Mengapa operator tur tidak hanya sekedar memiliki risiko kantor dan uraikan kewajiban
tambahan telah diberlakukan.

Jawaban yang disarankan:


Mereka sekarang secara hukum bertanggung jawab atas pelaksanaan yang tepat dari
semua bagian dari paket liburan bahkan bertanggung jawab atas kesalahan sub-kontraktor
independen yang digunakan. Hal ini termasuk cedera atau kerusakan properti.

8.12. Uraikan alasan mengapa penting untuk memiliki gambaran bisnis yang jelas dan tepat
pada proposal form.

Jawaban yang disarankan:


Hal ini memungkinkan underwriter untuk memahami risiko yang disajikan atau pertanyaan
tambahan apa yang mungkin diperlukan untuk menghargai kompleksitas risiko.

8.13. Terlepas dari warehousemen, removers dan depot penyimpanan dan pemilik rumah gadai,
uraikan siapa saja yang mungkin memiliki properti pihak ketiga dalam pemeliharaan
90
mereka, hak asuh atau kontrol?

Jawaban yang disarankan:


• agen estate dan pelepasan.
• juru lelang dan penilai.
• perhiasan atau barang lain yang sedang diperbaiki.
• Penyewa aula atau tempat-tempat lain.

8.14. Uraikan pengertian process management.

Jawaban yang disarankan:


Process management adalah proses kontrol dan manajemen risiko, yaitu kontrol kualitas,
pencatatan, pengujian bahan baku dan produk akhir, pelabelan dan prosedur penarikan
kembali produk.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

8.15. Terkait pengaruh sistem hukum, uraikan apa yang dimaksud dengan discharge of liability,
dalam polis public and product liability. (Mar 2014, No. 8)

Jawaban yang disarankan:

Penanggung dapat sewaktu-waktu membayar kepada Tertanggung sehubungan dengan


setiap klaim atau serangkaian klaim sejumlah batas ganti rugi (setelah dikurangi jumlah yang
telah dibayar sebagai kompensasi sehubungan dengan klaim atau klaim lain yang relevan)
atau jumlah yang klaim lebih rendah atau jika klaim tersebut dapat diselesaikan dan setelah
pembayaran tersebut yang dibuat Penanggung melepaskan pelaksanaan dan pengendalian
dan berada di bawah tanggung jawab lebih lanjut sehubungan dengan klaim atau klaim selain
pembayaran biaya dan biaya yang dikeluarkan tersebut sebelum dengan waktu pembayaran
tersebut.
(The Insurer may at any time pay to the Insured in connection with any claim or series
of claims the amount of the limit(s) of indemnity (after deduction of sums already paid
as compensation in respect of such claim or claims or other relevant claims) or any lesser
amount for which such claim or claims can be settled and upon such payment being made the
Insurer relinquish the conduct and control of and be under no further liability in connection
with such claim or claims other than the payment of costs and expenses incurred prior to the
time of such payment.)

91
8.16. Uraikan apa saja basis rating untuk asuransi public liability.

Jawaban yang disarankan:


 Turnover.
 Wage roll.
 Jumlah tempat tidur.
 Jumlah murid / siswa.
 Kapasitas tempat duduk.

8.17. Berkaitan dengan public and product liability, jelaskan:


a) alasan operative clause polis public liability selalu men-syaratkan adanya accident
b) perbedaan indemnify the Insured dan pay on behalf
c) 5 (lima) risiko yang dikecualikan dalam polis public and product liability karena
lebih sesuai dijamin dalm polis lain.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

Jawaban yang disarankan:


a. Alasan operative clause public liability selalu mensyaratkan adanya accident

The intention of a public liability is to cover only unexpected events, it is not nended to cover
events or gradually operating causes.
Ada 2 jenis klausul penjaminan, yaitu kebetulan (accidental) atau tidak kebetulan (non-
accidental)

Perbedaan keduanya adalah:


1. Wording kebetulan (accidental wording) menempatkan beban pembuktian bahwa
kejadian tersebut tidak sengaja oleh tertanggung karena kualifikasi dimasukkan sebagai
bagian klausul penjaminan
2. Wording tidak kebetulan (non-accidental wording) menempatkan beban pembuktian
pada penanggung untuk membuktikan pengecualian

Kejadian yang dijamin adalah kejadian yang ditunjukkan dengan adanya cedera atau
kerusakan.
o Cedera (Injury)
Cedera ini tidak hanya berupa cedera badan, tetapi saat ini sudah meluas untuk
termasuk cedera psikologi seperti stres, kesedihan yang mendalam, dsb. Ada juga 92
yang menyediakan penjaminan untuk salah tangkap, penuntutan dengan maksud
jahat, pencemaran nama baik, atau diskriminasi.

o Kerusakan (Damage)
Penjaminan dibatasi hanya atas kerusakan harta benda nyata, dan dapat juga
untuk kerugian konsekuensialnya, seperti kehilangan keuntungan. Ada juga yang
menyediakan jaminan untuk harta benda tidak nyata, seperti paten, hak cipta, merk
dagang, dsb yang dimiliki dan dapat ditukarkan dengan uang.

b. Perbedaan indemnity the insured dan pay on behalf

Ada 2 mekanisme Ganti rugi (Indemnity)


1. Indemnify the insured
Setelah tanggung gugat tertanggung ditetapkan dan tanggung jawab penanggung berdasarkan
polis ditentukan, penanggung membayar kepada tertanggung. Tertanggung kemudian
membayarkannya kepada pihak ketiga, walaupun lebih umum penanggung langsung
membayarkan kepada pihak ketiga.

2. Pay on behalf

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
Ini merupakan bentuk yang umum di AS. Dalam hal ini penanggung akan menawarkan
pembelaan untuk tanggung gugat sebelum suatu ganti rugi dikonfirmasikan berdasarkan
polis. Jika dalam penyelidikan kemudian penanggung bertanggung jawab, maka mereka
akan membayar langsung kepada pihak ketiga.

c. 5 (lima) risiko yang dikecualikan dalam polis public and products liability karena lebih
sesuai dijamin dalam polis lain

Pengecualian dapat dibagi menjadi dua kelompok umum:

1. Area penjaminan yang dipertanggungkan dalam polis asuransi yang lain


1) cedera pada pegawai: asuransi tanggung gugat majikan
2) kepemilikan, penguasaan atau penggunaan kendaraan bermotor. Pesawat udara
atau kapal laut: asuransi kendaraan bermotor, penerbangan dan marine
3) kerusakan pada harta benda yang berada dalam pengendalian atau pengawasan
tertanggung: asuransi harta benda
4) produk pesawat terbang: asuransi penerbangan
5) penuntutan profesi akibat kegagalan dalam menghasilkan produk yang
sesuai dengan fungsinya: asuransi tanggunggugat profesi 93

Banyak penanggung yang dapat merubah standarnya untuk memenuhi kebutuhan


tertanggung, dengan memberikan penjaminan dengan syarat adanya:
a. excess yang terpisah
b. inner limit, yaitu batas tanggung gugat yang lebih rendah daripada batas sisa
penjaminan dalam polis yang lebih khusus
c. premi tambahan
d. kombinasi dari ketiga hal tersebut.

2. area penjaminan yang penanggung tidak menginginkan menyediakan ganti rugi

1. asbes
alasannya adalah eksposur terlalu besar bagi penanggung untuk mengkuantifikasi
atau mengevaluasi risiko

2. polusi
memiliki alasan yang sama dengan asbes, jika memang dapat dievaluasi maka

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

sejumlah kecil penanggung menawarkan penjaminan yang spesifik untuk lokasi


tertentu atau polutan tertentu dengan ‘claims made basis’, ‘cost inclusive’ dan adanya
batas agregat tahunan.

3. kerusakan pada produk yang disuplai


menghilangkan jaminan untuk kerusakan produk jika disebabkan oleh cacat atau
ketidaksesuaian produk I dijamin dalam polis jaminan produk

4. tanggung gugat kontrak


penanggung tidak dapat mengkuantifikasi atau mengevaluasi eksposur karena tiap
kontrak memiliki akan berbeda, kecuali jika tanggung gugat itu tetap ada dengan
atau tanpa kontrak

5. liquidated damages
ini untuk berjaga-jaga jika pengecualian tanggung gugat kontrak diubah

6. perang dan kontaminasi radioaktif


merupakan pengecualian pasar karena merupakan area untuk kompensasi
pemerintah
94

8.18. Terkait luas jaminan polis Public and Product Liability, uraikan pengertian bodily injury
yang telah diperluas di dalam praktek (Sept 2014, No. 7)

Jawaban yang disarankan:


Cedera (Injury) = Cedera ini tidak hanya berupa cedera badan, tetapi saat ini sudah meluas
untuk termasuk cedera psikologi seperti stres, kesedihan yang mendalam, dsb. Ada juga
yang menyediakan penjaminan untuk salah tangkap, penuntutan dengan maksud jahat,
pencemaran nama baik, atau diskriminasi.

8.19. Mengapa operative clause dari polis public liability mengacu pada ‘kecelakaan’.

Jawaban yang disarankan:


Tujuan dari polis public liability adalah untuk mengkover hanya kejadian tak terduga. Hal ini
tidak dimaksudkan untuk mencakup peristiwa tak terelakkan atau penyebab yang beroperasi
secara bertahap / gradual.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

8.20. Uraikan sejauh mana polis public liability mengkover tanggung jawab hukum atas
kerusakan properti.

Jawaban yang disarankan:


Sebuah polis public liability meliputi tanggung jawab hukum untuk kematian akibat
kecelakaan atau kerusakan harta benda. Hal ini hanya dimaksudkan untuk mengkover
properti fisik maupun material. Tidak ada cover atas kerugian ekonomi tidak langsung (yang
tidak timbul dari kerusakan fisik) atau cover untuk barang tak berwujud seperti goodwill,
hak cipta, merek dagang dan hak desain.

8.21. Uraikan perbedaan antara claims made basis dan loss occurring basis (Mar 2010, No. 8;
Sept 2011, No. 4)

Jawaban yang disarankan:


Claims made basis: Polis bertanggung jawab terhadap klaim yang dilakukan terhadap
tertanggung (claim made) dalam jangka waktu pertanggungan. Kejadian yang
menimbulkan klaim tersebut dapat terjadi jauh sebelumnya, walaupun seringkali
dibatasi dengan tanggal retroaktif (retroactive date). Biasanya digunakan apabila terdapat
eksposur laten yang parah, seperti produk obat-obatan untuk tanggung gugat produk, dan
professional indemnity.
95

Loss occurrring basis: Polis akan menjamin tanggung jawab hukum pihak ketiga akibat
suatu peristiwa / kejadian (occurrence) yang terjadi selama periode polis, walaupun tuntutan
klaim pihak ketiga dilakukan setelah periode polis berakhir tentunya dengan batasan hukum
daluwarsa.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

batasan daluwarsanya berapa tahun? KUHPerdata Pasal daluwarsa (1-20 tahun)


Hukum Inggris (Chapter 4.C2A – C2D) -7 Cedera Badan, kematian (Personal Injury) : 3
tahun; Property Damage : 6-15 tahun

8.22. Uraikan perbedaan antara wording ‘occurrence’ dan ‘claims made’.

Jawaban yang disarankan:


Dengan wordings ‘’occurence’ kecelakaan atau peristiwa yang menyebabkan Cedera atau
96
kerugian harus terjadi selama periode asuransi. Dengan wording ‘claims made’, tanggal
tindakan lalai tidaklah relevan, klaim harus dibuat pada Tertanggung selama periode asuransi.

8.23. Uraikan masalah yang dihadapi oleh perusahaan asuransi dalam menutup risiko polusi.

Jawaban yang disarankan:


Polusi mungkin peristiwa yang terjadi secara bertahap (gradual) dan penanggung memiliki
masalah untuk memutuskan apakah telah terjadi kecelakaan untuk memicu cover polis
bekerja. Mungkin terdapat kerugian finansial tanpa terjadi kerugian fisik.

8.24. Uraikan apa yang tercakup dalam perluasan kerugian finansial untuk polis standar
umum contractor liability?

Jawaban yang disarankan:


Kerugian finansial yang tidak disengaja yang disebabkan oleh kerugian fisik atau kerusakan
harta benda.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

8.25. Uraikan komponen umum apa saja yang terdapat dalam polis publik dan produk liability.

Jawaban yang disarankan:


 Klausa Operative (operative clause).
 klausa Perselisihan (dispute clause).
 Pengecualian (exclusion).
 Kondisi (conditions).
 Perluasan (extensions).

8.26. Uraikan perbedaan antara a) ‘Indemnify the Insured’ dan b) Pay on behalf.

Jawaban yang disarankan:


a) Sekali liability telah dibangun di bawah polis maka Penanggung akan membayar ganti
rugi kepada Tertanggung dan setuju untuk melepaskan liability mereka kepada pihak
ketiga. 97
b) Ini biasanya berformat Amerika. Di sini Penanggung akan menawarkan pembelaan
atas tanggung jawab sebelum indemnity dikonfirmasi di bawah polis ini. Jika dalam
penyelidikan selanjutnya ternyata klaim liable, maka perusahaan asuransi akan
membayar langsung ke pihak ketiga.

8.27. Uraikan pengecualian dalam polis public dan produc liability, yang dibuat karena
pengecualian tersebut lebih tepat ditutupi oleh polis yang lebih spesifik.

Jawaban yang disarankan:


• Cedera pada karyawan.
• Ownership, pemilikan atau penggunaan kendaraan bermotor, pesawat atau perahu.
• Saran yang diberikan mengenai biaya.
• Kerusakan properti di asuransi perawatan, pengawasan atau kontrol.
• produk Aircraft.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk

8.28. Uraikan kondisi yang harus ada dalam polis produk recall untuk dapat bekerja.

Jawaban yang disarankan:


Produk tersebut harus telah menyebabkan atau dapat menyebabkan cedera atau kerugian.

8.29. Bagaimana polis produk recall standar beroperasi pada saat terjadi:
a) kecelakaan dan
b) kontaminasi berbahaya.

Jawaban yang disarankan:


a) A products recall policy would cover the costs of recalling products that had been or were
believed to be contaminated accidentally.
b) The costs of recalling products that have been or are believed to be contaminated
maliciously- e.g. by a disaffected employee, an extortionist etc. - are excluded. (Cover is
available under specialist extortion/product tamper policies).

c) Polis produk recall akan mencakup biaya recall produk yang telah atau diduga
terkontaminasi secara tidak sengaja.
98
d) Biaya recall produk yang telah atau diyakini terkontaminasi secara sengaja – misalnya
oleh seorang karyawan yang tidak puas, seorang pemeras dll - dikecualikan. (Jaminan
tersedia di bawah polis khusus pemerasan / polis produk tamper).

8.30. Terkait luas jaminan polis Advertising Lability, sebutkan 3 (tiga) jaminan dalam polis
tersebut (Sept 2014, No. 6)

Jawaban yang disarankan:


Suatu jaminan general liability yang dikombinasikan dalam polis Comprehensive General
Liability (CGL) dan jaminan Personal Indemnity (PI) yang menjamin pelanggaran-
pelanggaran sehubungan dengan iklan tertanggung akan barang atau jasa: libel (fitnah
secara tertulis), slander (fitnah secara lisan), pencemaran nama baik, pelanggaran privasi,
pelanggaran hak cipta , dan penyalahgunaan ide iklan.

8.31. Untuk memberikan ganti rugi apakah perluasan advertising injury tersebut.

Jawaban yang disarankan:

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
Sesuai dengan pengecualian tertentu, perluasan itu berkomitmen untuk cedera yang
dilakukan dalam rangka iklan tertanggung atas barang-barang, produk atau jasa mereka.
Cedera ini dapat berupa publikasi lisan atau tertulis atau penyalahgunaan iklan, ide, atau
gaya dalam melakukan bisnis atau pelanggaran hak privasi seseorang.

99

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 9: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek professional indemnity

BAB 9:
Memahami risiko-risiko, jaminan dan prak-
tek professional indemnity

9.1. Berkaitan dengan professional indemnity sebutkan 2 (dua) tindakan yang dapat menim-
bulkan gugagaan hukum terhadap broker asuransi (Sept 2011, No. 8; Mar 2014, No. 5)

Jawaban yang disarankan:


Broker asuransi memiliki kewajiban berhati-hati kepada nasabah mereka dan juga kepada
penanggung dalam menyusun asuransi. Mereka harus melaksanakan instruksi nasabah mer-
eka dan memberikan mereka saran yang layak. Setiap pelanggaran kewajiban ini dapat mel-
ibatkan mereka dalam suatu tanggung gugat hukum. Pertanyaan kunci yang menjadi dasar
semua aktivitas broker dan penempatan langsung adalah dalam menetapkan ‘fakta material’.

1. Failure to advice terms and conditions of the policy (salah dalam menyampaikan
jaminan polis)
2. Failure to arrange adequate insurance (sum insured tidak adequate)
100
3. Error and omission to advice material facts to underwriters (tidak menyampaikan
fakta material)
4. Salah dalam membatalkan polis (Cherry Ltd v Allied Insurance Brokers Ltd (1978))
5. Failure to disclose correct claims information (salah dalam memproses klaim)
6. menempatkan program reasuransi yang salah (failure in arranging reinsurance)

silakan diuraikan lebih comprehensive beserta contohnya

9.2. Uraikan apa yang dimaksud dengan professional indemnity / errors and omissions insur-
ance (Mar 2010, No. 5)

Jawaban yang disarankan:


Asuransi tanggung gugat profesi (professional indemnity / errors and omissions insurance)
adalah untuk melindungi profesional terhadap tanggung gugat hukum untuk membayar
damages kepada orang-orang yang menderita kerugian finansial yang timbul dari kelalaian
profesional mereka sendiri atau pegawainya dalam melakukan suatu bisnis.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving
Broker asuransi memiliki kewajiban berhati-hati kepada nasabah mereka dan juga kepada
penanggung dalam menyusun asuransi. Mereka harus melaksanakan instruksi nasabah mer-
eka dan memberikan mereka saran yang layak. Setiap pelanggaran kewajiban ini dapat mel-
ibatkan mereka dalam suatu tanggung gugat hukum. Pertanyaan kunci yang menjadi dasar
semua aktivitas broker dan penempatan langsung adalah dalam menetapkan ‘fakta material’.

Personal PI Insurance ini biasanya dicover dalam Error & Ommission Insurance (E&O), up
to minimum of 250.000 pounds atau 3 kali brokerage, yang mana ini adalah yang terbaik.
Juga sebagai syarat yang terpisah untuk menjadi Broker di Llyod.

Arsitek dan insinyur : Arsitek dan insinyur dapat memiliki tanggung gugat hukum untuk sa-
ran yang tidak tepat, pembuatan rancangan yang tidak tepat dan kesalahan dalam spesifikasi,
disain, tender atau kuantitas dan juga pengawasan yang lalai dalam pekerjaan struktur atau
yang lainnya.

9.3. Dalam kaitan dengan Polis Professional Indemnity, jelaskan: (Sept 2011, No.12)
a) 4 (empat) alasan untuk memberlakukan deductible dalam polis
b) 3 (tiga) cara/metode untuk menurunkan premi yang harus dibayar tertanggung
c) 3 (tiga) alasan bahwa tertanggung terikat oleh ketentuan polis padahal polis hanya
ditandatangani oleh penanggung

101
Jawaban yang disarankan:
Tujuan pengenaan Deductible, Excess and Coinsurance
• to make the insured participate in the risk (agar tertanggung turut menangung sebagian
kerugian)
• to encourage better risk management from the insured (agar tertanggung meningkatkan
housekeeping dan manajemen risiko)
• remove an element of the risk that is not fortuitous (menghindari unsur kesengajaan
dalam klaim)
• remove high frequency low value claims (mengurangi administrasi klaim, frekuensi
klaim kecil yang dapat memperburuk loss ratio)

silakan diuraikan lebih comprehensive

3 (tiga) cara/metode untuk menurunkan premi yang harus dibayar tertanggung


• Risk management : (Housekeeping, Labour relations, Loss control audit) -7 5.D (5/18)
• Increase deductible, excess, co-insurance
• Restrict terms and conditions, no optional covers, etc

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 9: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek professional indemnity

silakan diuraikan lebih comprehensive

3 (tiga) alasan bahwa tertanggung terikat oleh ketentuan polis padahal polis hanya ditan-
datangani oleh penanggung
• Proposal form (declaration)
• Concensus and Acceptance of policy
• Payment of Premium

silakan diuraikan lebih comprehensive

9.4. Berkaitan dengan professional indemnity, jelaskan alasan: (Mar 2010, No. 14)
a) Hedley Byrne dianggap sebagai kasus klasik yang mempengaruhi Professional In-
demnity
b) Waktu tenaga professinal yang dipertanggungkan memperoleh kualifikasinya mer-
upakan hal yang penting dalam underwriting Professional Indemnity
c) Penjaminan Professinal Indemnity dilakukan dengan claim-made basis
d) Bagaimana umumnya defence cost dijamin dalam Professional Indemnity
e) Polis Professional Indemnity selalu mencantumkan QC (Queen’s Counsel) Clause
102
Jawaban yang disarankan:
Jawaban: a. Hedley Byrne dianggap sebagai kasus klasik yang mempengaruhi profession-
al indemnity

Question No.5 (Chapter 12/27)


Answer: A professional person cannot escape liability for the consequences of their negligent
advice to third parties just because there is no contractual or fiduciary relationship. Where it
is clear that hey arebeing trusted or that their skill or judgment is beng reliied on, they must
exercuse such care as the circumstances require.

Dalam kasus Hedley Byrne & Co. v. Heller and Ptnrs (1963), House of Lord menyatakan
bahwa terdapat suatu kewajiban untuk menghindari kesalahpernyataan yang lalai walaupun
pihak yang terpengaruh tidak memiliki hubungan kontrak dengan pihak yang menyediakan
saran.

Walaupun demikian kemudian konsep foreseeability dan proksimasi yang ada dalam kasus
tersebut diaplikasikan dengan lebih terbatas. Seseorang yang memberikan saran, baik lisan
maupun tertulis, hanya memiliki sedikit pengendalian terhadap apa jadinya saran mereka
dan siapa yang menggunakannya. Oleh karena itu perlu membatasi ‘prinsip tetangga’ dalam
kasus seperti ini.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving

Dalam hal saran yang lalai, suatu kewajiban untuk menjaga ada dalam keadaan sebagai be-
rikut:
• Harus ada suatu hubungan khusus antar pihak, semacam kontrak tetapilebih dekat
daripada uji proksimasi untuk tindakan lalai.
• Saran tersebut harus diberikan oleh orang yang memiliki keahlian dan pengetahuan
yang diperlukan untuk memberikan saran dalam suatu situasi dimana pemberi saran
dapat secara wajar melihat bahwa penerima akan bergantung sedemikian sehingga
mengalami kerugian apabila saran tersebut tidak akurat.
• Pelepasan tanggung jawab sesuai dengan Unfair Contract Terms Act 1977 (Undang-un-
dang Perlindungan Konsumen No. 2 tahun 1999) harus tunduk pada uji kewajaran.
• Saran sambil lalu yang diberikan dalam keadaan pergaulan sosial tidak menimbulkan
kewajiban.

Kasus lain yang mengikuti prinsip ini adalah Caparo Industries v. Dickman and Ors (1990),
yang di dalamnya House of Lord manyatakan bahwa firma auditor tidak memiliki kewajiban
menjaga terhadap pemegang saham yang ada atau potensial dalam menyiapkan laporan audit.
Hal ini dikarenakan tidak cukup adanya proksimasi antara auditor dan masyarakat umum.
Tujuan dari aduit perusahaan publik adalah untuk perlindungan umum dari pemegang sa-
ham sebagai suatu badan bukan sebagai suatu individu.

Dalam Yianni v. Edwin Evans and Sons (1981) dinyatakan bahwa seorang surveyor yang
melakukan survey terhadap suatu building society memiliki kewajiban menjaga terhadap
pembeli bangunan. Pelepasan tanggung jawab yang digunakan dalam kasus seperti ini tidak 103
berlaku karena tidak memenuhi uji kewajaran seperti dalam kasus Smith v. Bush and Harris
v. Wyre Forest UDC (1989).

Dalam Spring v. Guardian Assurance plc (1994) House of Lord menyatakan bahwa majikan
memiliki suatu kewajiban untuk menjaga kepada seorang pegawai ketika memberikan suatu
referensi kepada calon majikan.

Dalam kasus Cattle v. Stockton Waterworks Co. (1875) suatu kontraktor kehilangan uang
dalam suatu kontrak untuk menggali suatu terowongan pada suatu lahan yang dirusak oleh
pihak ketiga. High Court memutuskan bahwa kerugian penggugat murni ekonomi dan ia
tidak mempunyai kepentingan sebagai pemilik terhadap lahan tersebut dan kerugiannya ter-
jadi semata-mata berasal dari hubungan kontraknya dengan korban dari pihak yang lalai.

Dalam kasus Electrochrome Ltd v. Welsh Plastics Ltd (1968) tergugat secara lalai merusak
suatu hidran kebakaran, menyebabkan suplai air ke pabrik penggugat menjadi terhenti. Din-
yatakan bahwa, walaupun kewajiban menjaga terhadap pemilik hidran tersebut ada karena
merupakan kerusakan fisik, kehilangan keuntungan yang diderita oleh tergugat merupakan
kerugian ekonomi murni dan tidak mendapatkan penggantian.

Pengadilan membedakan antara kerugian ekonomi murni dan kerugian konsekuensial, yaitu
kerugian keuangan yang berasal langsung dari kerusakan fisik. Dalam Spartan Steel & Alloys
Ltd v. Martin and Co. Ltd (1973) kontraktor tergugat merusak kable listrik yang menyebab-

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 9: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek professional indemnity

kan logam cair milik penggugat menjadi memadat. Penggugat mendapatkan penggantian
untuk nilai logam cair di dapur ditambah kehilangan keuntungan yang timbul daripadanya.
Akan tetapi, mereka gagal untuk mendapatkan kehilangan kerugian karena adanya jeda wak-
tu sebelum tenaga listrik dipulihkan karena dianggap sebagai kerugian ekonomi murni.

Dalam Murphy v. Brentwood District Council (1990), rumah penggugat dibangun di lokasi
yang telah diisi dan diratakan. Kehati-hatian yang khusus harus dilakukan terhadap pondasi,
tetapi bahkan sebuah pondasi rakit beton akhirnya gagal dan menyebabkan rumah mengala-
mi turun permukaan tanah. Tuntutan terhadap dewan berdasarkan kewajiban mereka dalam
Public Health Act 1936 untuk meluluskan rencana tersebut. Dewan gagal mendeteksi cacat
dalam pondasi.

Dalam kasus tersebut House of Lord menyatakan:


• Kerusakan yang ada murni kerugian ekonomi, dan bukan kerusakan fisik. Tidak ada
harta benda yang telah rusak. Bangunan itu sendiri cacat.
• Tidak boleh ada perbedaan antara barang dan bangunan. Tanggung gugat tort harus
dibatasi pada kerusakan pada harta benda atau cedera pada orang yang disebabkan oleh
cacat pada barang atau bangunan tetapi bukan cacat yang sudah menjadi sifat.
• Gagasan bahwa satu bagian harta benda dapat merusak bagian yang lain tidak dapat
dipertahankan. Pengecualian dapat diberikan untuk mesi yang kompleks dimana satu
komponen yang terpisah merusak komponen yang lain, tetapi hal ini merupakan situasi
yang berbeda sama sekali.

Sebagai kesimpulan kerugian ekonomi hanya dapat mendapatkan penggantian dalam hal: 104
• apabila ada suatu kontrak antar pihak
• dalam hal kesalahpernyataan atau saran yang lalai berdasarkan prinsip Hedley Byrne
• dalam beberapa kasus melibatkan mesin yang kompleks Jadi dalam asuransi ini dijamin:

1) Pelanggaran kewajiban profesional (Breach of Professional Duty) dengan alasan kelalaian


atau kesalahan yang terjadi atau dilakukan dengan maksud baik oleh tertanggung, pegawai,
agen, pendahulu, orang, firma, atau perusahaan lain yang bertindak secara bersama dengan
tertanggung
Tanggung gugat tertanggung berdasarkan tanggung gugat dalam hukum, yaitu kegagalan
untuk melakukan suatu tingkat keahlian yang cukup, wajar dan kompeten daripada ketida-
kjujuran atau penipuan. Kesalahan dijamin dengan atau tanpa kelalaian, dengan syarat tidak
disengaja dan pada prinsipnya menimbulkan tanggung gugat. Tanggung gugat yang dijamin
juga dapat berasal dari partner terdahulu, karena partner bertanggung jawab secara bersama
dan terpisah. Demikian juga dengan perbuatan dari pegawai.

2) Ketidakjujuran (Dishonesty), yang timbul dari ketidakjujuran atau tindakan penipuan


atau kesalahan pada pihak pegawai atau agen
Tanggung gugat dapat timbul dalam hukum kasus karena kurangnya keahlian dan kehati-ha-
tian seorang professional dalam hal ini menjalani profesi direktur, dalam melakukan kewaji-
bannya. Misalkan:
• saran yang atau pernyataan salah yang lalai, khususnya dalam konteks merger atau ta-

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving
ke-over ketika kegagalan untuk memahami tren ekonomi dapat menyebabkan suatu
perkiraan yang salahmengenai kinerja perusahaan;
• setiap tindakan yang melebihi batas konstitusi perusahaan (seperti peminjaman yang
berlebihan) dan pembayaran yang tidak diotorisasi, apapun alasannya;
• kegagalan untuk mengungkapkan tingkat kepentingan direktur secara penuh;
• kesalahan dalam keputusan, misalkan mengijinkan perusahaan untuk terus melakukan
perdagangan ketika bisnis harus berhenti;
• pengawasan yang lalai terhadap tanggung jawab yang didelegasikan;
• investasi yang tidak bijaksana.

Jawaban: b. Waktu tenaga profesional yang dipertanggungkan memperoleh kualifikasin-


ya merupakan hal yang penting dalam underwriting profesional indemnity

Question No.1 (Chapter 12/27)


Answer: Examination success demontrates the professional’sknowledge of the theory of their
subject at a certain date. Insurrs are also interested in he extent of the atual professional ex-
perience since qualification. Note CPD (Continuing Professional Development is required to
keep their knowledge up to date).

Dalam formulir permohonan asuransi tanggunggugat profesi diminta rincian setiap partner
dan direktur, meliputi:
1. kualifikasi profesional: penanggung harus memastikan bahwa pemohon berkompe-
105
ten untuk profesi tersebut dan ukuran terbaiknya adalah standar yang ditetapkan oleh
badan profesional dalam bentuk ujian kualifikasi
2. tanggal diperolehnya kualifikasi dan usia: untuk menentukan tingkat pengalaman
profesional sesungguhnya sejak kualifikasi diperoleh
3. periode praktek sebagai seorang partner: untuk menilai pengalaman pemohon
4. rincian partner sebelumnya: harus disediakan jika termasuk untuk dijamin

Jawaban: c. Penjaminan profesional indemnity dilakukan dengan claims made basis

Question No.7 (Chapter 12/28)


Answer: Insurers wish to control their exposre to the long tail risk inherent in PI business.

Apakah pemohon saat ini atau pernah diasuransikan terhadap risiko tanggung gugat profesi?

Fakta bahwa pemohon belum pernah diasuransikan dapat mempengaruhi penanggung, ten-
tunya tergantung, seberapa lama bisnis telah didirikan dan seberapa lama bisnis tersebut tan-
pa penjaminan.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 9: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek professional indemnity

Polis diterbitkan dengan dasar ‘claims made’ dan dapat memberikan penjaminan retroactive
secara penuh. Penanggung harus memastikan bahwa tidak ada dasar untuk curiga mengenai
pembelian asuransi karena adanya kemungkinan klaim telah dilakukan untuk tindakan ke-
lalaian yang dilakukan di masa lalu. Dalam beberapa kasus polis dapat diubah untuk mengec-
ualikan atau membatasi penjaminan retroactive.

Claim Made Basis: Polis akan memberikan jaminan atas tuntutan pihak ketiga yang terjadi
pada periode asuransi. Tidak mempersoalkan kapan terjadinya the trigger event Umum di-
pakai di Professional Indemnity. Tidak akan menjamin tuntutan yang terjadi setelah periode
polis berakhir – menjadi short tail & bisa menghitung IBNR dengan lebih akurat. Karena
tidak run-off, banyak dilarang untuk digunakan di EEC.
Polis bertanggung jawab terhadap klaim yang dilakukan terhadap tertanggung dalam jangka
waktu pertanggungan. Kejadian yang menimbulkan klaim tersebut dapat terjadi jauh sebel-
umnya, walaupun seringkali dibatasi dengan tanggal retroaktif. Biasanya digunakan apabila
terdapat eksposur laten yang parah, seperti produk obat-obatan untuk tanggung gugat pro-
duk.

Permasalahan dengan claims made trigger (tertanggung)


1) Polis memiliki kondisi yang mengharuskan tertanggung melaporkan semua kejadian
yang mungkin menimbulkan klaim. Hal ini merugikan tertanggung karena penanggu-
ng, dengan mengetahui potensi klaim, dapat menolak memperpanjang polis. Atau jika
pelaporan tersebut dianggap klaim, diberikan batas waktu sampai klaim yang sebenarn-
ya diajukan, misalkan tiga atau lima tahun.
2) Jika tertanggung menghentikan operasinya, maka ia harus selalu membeli polis asuransi
untuk melindunginya dari kemungkinan klaim dari aktivitasnya dahulu. 106
Kelebihan claims made trigger
1) Bagi penanggung, menghilangkan secara efektif permasalahan eksposur laten dengan
adanya kepastian jumlah klaim pada akhir jangka waktu pertanggungan
2) Bagi tertanggung, polis merefleksikan penjaminan pada saat klaim dan bukan wording
polis pada 10 atau 15 tahun lalu
3) Bagi tertanggung, batas ganti rugi yang ditetapkan merefleksikan tingkat kompensasi
pengadilan pada saat klaim dan tentunya akan mencukupi

Jawaban: d. Bagaimana umumnya defence costs dijamin dalam profesional indemnity

Question No.8 (Chapter 12/28)


Answer: Defence cost are normally included within the limit of liability and are not paid in
addition.

Biaya pembelaan (defence cost) Merupakan biaya yang timbul dalam menyelidiki kecelakaan
dan untuk membela klaim atas nama tertanggung, biasanya harus dengan persetujuan pen-
anggung. Walaupun demikian, umumnya dalam praktek penanggung terlibat langsung da-
lam penyelidikan ini termasuk dalam menentukan ahli, pengacara dan penyelidik.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving

Asuransi tanggung gugat profesi biasanya berlaku risiko sendiri dengan tujuan untuk meng-
hilangkan klaim-klaim kecil dan memberikan tertanggung keterlibatan finansial dalam klaim.

Biaya investigasi klaim tanggung gugat profesi seringkali tinggi, khususnya jika dibutuhkan
untuk mendapatkan laporan independen dari ahli dalam bidang tertentu. Oleh karena itu
biasanya penanggung mempersyaratkan biaya-biaya ini juga dikenakan risiko sendiri.

Jawaban: e. Polis profesional indemnity selalu mencantumkan QC (Queen’s Councel)


clause

Answer: A professional person will not want their name associated with an action for profes-
sional negligence and are likely to do all they can to meet the wishes of a claimant in order to
keep the case out of court. There can, therefore, sometimes be a conflict of interest between
the insured – wh wants to settle a claim – and their insurers – who believe that the case should
be contested.

Pada umumnya memiliki kondisi-kondisi yang serupa dengan polis tanggung gugat yang
lain, hanya ada satu klausul khusus yaitu Queen’s Counsel. Klausul ini mengakui adanya posi-
si khusus dari seorang profesional yang dihadapkan dengan suatu klaim atau ancaman proses
hukum, karena proses hukum seringkali merusak reputasi profesional mereka.

Seorang profesional tidak ingin nama mereka dihubungkan dengan suatu tuntutan kelalaian
107
profesional dan akan melakukan apa saja yang dapat mereka lakukan untuk memenuhi
keinginan si penuntut dalam rangka untuk mencegah kasus tersebut masuk pengadilan. Hal
ini menyebabkan pertentangan kepentingan antara penanggung dan tertanggung.

9.5. Uraikan mengapa asuransi disebut sebagai perjanjian konsensual (Sept 2011, No. 1)

Jawaban yang disarankan:


Dalam hukum perjanjian berlaku asas konsensualisme, yang berasal dari perkataan latin
concensus yang berarti sepakat.

Arti kata konsensualisme pada dasarnya menegaskan bahwa perjanjian atau perikatan yang
timbul karenanya sudah dilahirkan sejak detik tercapainya kesepakatan. Perjanjian ini sudah
sah apabila sudah sepakat mengenai hal-hal yang pokok walaupun belum ada perjanjian ter-
tulisnya sebagai suatu formalitas.

Syarat sah-nya perjanjian berdasarkan pasal 1320 KUH Perdata


1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 9: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek professional indemnity

3. Suatu hal yang tertentu.


4. Suatu sebab yang halal

Perjanjian asuransi terjadi atau telah ada sejak tercapainya kata sepakat (consensus atau
agreement) antara kedua belah pihak, yakni tertanggung dan penanggung tentang hal-hal
pokok dari perjanjian tersebut seperti obyek pertanggungan, total sum insured, periode per-
tanggungan, kondisi pertanggungan dan rate premium. Dengan kata lain, perjanjian asuransi
sudah syah dan mempunyai akibat hukum bagi penanggungnya dan tertanggung sejak kata
sepakat mengenai pokok perjanjian itu tercapai diantara kedua pihak tersebut, walaupun po-
lis asuransi untuk itu baru akan diterbitkan beberapa waktu setelah kata sepakat itu tercapai.

Pembuktian: hal-hal apa yang bisa dijadikan pembuktian bahwa ”perjanjian asuransi sudah
terjadi” sedangkan polis belum diterbikan?

9.6. Mengapa asuransi meminta informasi tentang tanggal ketika ketika persyaratan/kuali-
fikasi diperoleh.

Jawaban yang disarankan:


Pemeriksaan berhasil menunjukkan pengetahuan profesional mereka dari teori subjek pada
tanggal tertentu. Penanggung juga tertarik pada sejauh mana pengalaman profesional sebe-
narnya sejak kualifikasi. (Banyak badan-badan profesional sekarang memiliki CPO - pen- 108
gembangan profesional - persyaratan untuk memastikan bahwa anggota menjaga agar pen-
getahuan mereka tetap up to date.)

9.7. Uraikan prosedur perpanjangan harus diikuti dan jelaskan alasannya.

Jawaban yang disarankan:


Tertanggung akan diminta untuk memberikan secara rinci mengenai kondisi apapun yang
mungkin dapat menimbulkan klaim. Karena polis berdasar pada claim-made basis, penting
bagi Penanggung untuk menyadari semua potensi klaim.

9.8. Uraikan yang akan menjadi beberapa penyebab umum dari klaim kelalaian professional
(professional negligence) terhadap:
a) pengacara.
b) seorang pejabat serikat buruh.
c) seorang konsultan komputer.
d) agen perjalanan.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving

Jawaban yang disarankan:


Penyebab umum dari klaim kelalaian profesional adalah:
• pengacara - kegagalan untuk menerbitkan atau menyajikan suatu dokumen dalam jang-
ka waktu yang ditentukan;
• seorang pejabat serikat buruh – kelalaian waktu dalam mengejar klaim di pengadilan
industrial atau pengadilan;
• seorang konsultan komputer - ‘software’ dianggap sebagai layanan berbasis pengetahuan,
bukan produk, ini berarti bahwa seorang konsultan komputer bisa bertanggung jawab
atas kegagalan software mereka karena tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan;
• agen perjalanan - terganggunya liburan atau terganggunya pengaturan perjalanan karena
kesalahan pengaturan oleh operator tur atau perusahaan penerbangan.

9.9. Uraikan tingkat keterampilan yang dibutuhkan dari orang yang profesional sebagaimana
didefinisikan dalam Bolam v. Friem Hospital Management Committee (1957).

Jawaban yang disarankan:


Seseorang profesional harus berlatih suatu keterampilan umum dari seorang yang punya
kompetensi umum sebagai suatu seni khusus.
109

9.10. ‘Hedley Byrne’ adalah kasus klasik mempengaruhi professional indemnity.’ Mengapa de-
mikian?

Jawaban yang disarankan:


Seorang profesional tidak bisa lari dari tanggung jawab atas konsekuensi dari kelalaian nasi-
hat mereka kepada pihak ketiga hanya karena mereasa tidak ada hubungan kontrak atau fidu-
sia. Dimana jelas bahwa mereka sedang dipercaya atau keterampilan atau penilaian mereka
sedang diandalkan, mereka harus berhati-hati sebagaimana keadaan sangat membutuhkan.

9.11. Uraikankah pengertian Clinical Negligence Scheme for Trusts (CNST).

Jawaban yang disarankan:


CNST adalah skema yang menyediakan mekanisme pendanaan untuk malpraktik medis dan
klaim kelalaian terhadap National Health Service Trusts dan karyawan mereka.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 9: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek professional indemnity

9.12. Mengapa jaminan PI ada pada claims-made basis.

Jawaban yang disarankan:


Penanggung ingin mengendalikan eksposur mereka ke risiko long-tall inheren dalam bisnis
PI.

9.13. Bagaimana biaya pembelaan (defence costs) biasanya diobati di bawah polis PI.

Jawaban yang disarankan:


Defense costs normalnya sudah termasuk ke dalam limit liability dan tidak dibayar sebagai
biaya tambahan.

9.14. Mengapa polis PI mengandung klausul QC.

Jawaban yang disarankan:


Orang professional cenderung tidak ingin nama mereka dikaitkan dengan tindakan kelalaian
profesional (professional negligence) dan cenderung untuk melakukan semua yang mere-
110
ka bisa untuk memenuhi keinginan penggugat agar tetap menjaga kasus ini di luar penga-
dilan. Karena itu, kadang-kadang terjadi konflik kepentingan antara tertanggung - yang ingin
menyelesaikan klaim – dan perusahaan asuransi mereka - yang percaya bahwa kasus ini har-
us dipermasalahkan dan diselesaikan.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 10: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability

BAB 10:
Memahami risiko-risiko, jaminan dan
praktek directors’ and officers’ liability

10.1. Berkaitan dengan Directors & Officers Liability Insurance (Sept 2011, No. 11)
a) Jelaskan apa yang dmaksud dengan shadow directors
b) Jelaskan apa yang dmaksud dengan outside directorship
c) Sebutkan 9 (sembilan) pengecualian yang spesifik untuk polis D&O

Jawaban yang disarankan:

Siapa direktur?

Suatu perusahaan adalah suatu entitas hukum dan terpisah serta berbeda dari pemiliknya
– pemegang saham – dan manajemennya. Direktur terdiri dari direktur yang ditunjuk dan
111
orang lain (apa pun jabatan atau posisinya yang terlihat). Ini dapat termasuk direktur de
facto (konstruktif) yang bertindak meskipun kurang memiliki penunjukkan resmi. Misalkan
general manager yang menjalankan perusahaan untuk direktur yang tidak hadir, dan shadow
directors, seperti pemegang saham mayoritas yang menjaga jarak dengan perusahaan tetapi
secara efektif mengarahkan direktur yang ditunjuk.

• Direktur de facto dan direktur bayangan (11B6A)


Direktur de facto adalah seseorang yang menyatakan untuk bertindak dan mengakui
untuk bertindak sebagai seorang direktur, walaupun tidak diangkat secara sah. Direktur
bayangan, sebaliknya, tidak menyatakan atau mengakui untuk
bertindak sebagai seorang direktur. Ia bersembunyi dalam bayangan berlindung di
belakang orang lain, yang ia nyatakan,
adalah direktur perusahaan dengan mengecualikan dirinya.

• Kedirekturan dari luar (outside directorship) (11B6C)


Banyak perusahaan yang membutuhkan seorang direktur untuk duduk dalam dewan
yang berasal dari luar perusahaan, misalkan suatu bank dapat menominasikan seorang
individu untuk bertindak sebagai seorang direktur untuk perusahaan
dimana bank memiliki investasi.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 10: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability

D&O Policy Exclusions:


• improper personal gain dan fraud and dishonesty (keuntungan pribadi yang tidak
layak atau penipuan dan ketidak jujuran)
• prior notification (claim circumstances yang sudah ada sebelum inception)
• prior and pending litigation (proses hukum yang sudah berjalan atau ditunda
sebelumnya inception)
• gugatan di antara sesama Tertanggung (insured v insured)
• pension fund trustees
• gugatan akibat polusi (pollution)
• outside directorship (optional cover)
• kerugian akibat luka badan dan kerusakan harta benda (bodily injury and property
damage)
• jurisdiction clause

10.2. Dalam kaitan dengan juas jaminan operative clause, polis liability standar tidak akan
menjamin tanggungjawab yang dibebankan oleh regulasi karena dianggap bertentangan
dengan public interest: (Sept 2014, No. 13; Mar 2013, No. 14)
a. jelaskan 2 (dua) alasan yang melatar-belakangi hal ini.
b. jelaskan jaminan yang diberikan polis D&O Liability berkaitan dengan 112
tanggungjawab polusi.

Jawaban yang disarankan:


Mohon maaf, soal ini belum dapat terjawab.

10.3. Mengapa komentar yang dibuat oleh Norman and Another v. Theodore Goddard and
Others (1991) mengenai tugas-tugas direktur penting bagi orang profesional yang
bertindak sebagai seorang direktur.

Jawaban yang disarankan:


Suatu tindakan direktur tidak hanya dinilai berdasarkan pengetahuan umum, keterampilan
dan pengalaman dapat diharapkan dari orang yang melaksanakan fungsi yang sama seperti
yang dilakukan oleh seorang direktur sehubungan dengan perusahaan. Tindakan ini juga
akan dinilai berdasarkan pengetahuan umum, keterampilan dan pengalaman yang memang
dimiliki oleh direktur tertentu.
Ini berarti bahwa kualifikasi akuntan / pengacara / surveyor dll bertindak sebagai direktur
pada yang diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka sebagai
akuntan / pengacara / surveyor dll untuk tugas directorial mereka.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 10: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability

10.4. Uraikan apa yang dimaksud dengan direktur bayangan.

Jawaban yang disarankan:


Seorang direktur bayangan didefinisikan dalam Companies Act 1985 sebagai ‘seorang menurut
arahan atau instruksi para direktur yang sudah terbiasa untuk bertindak’ tapi ‘seseorang tidak
dianggap sebagai direktur bayangan dengan alasan hanya bahwa direksi bertindak atas saran
yang diberikan olehnya dalam kapasitasnya sebagai seorang professional.’

10.5. Mengapa komisaris/pengurus dari perusahaan dana pensiun harus memiliki jaminan D
& O yang terpisah dari perusahaan.

Jawaban yang disarankan:


Tertanggung v pengecualian tertanggung akan berarti bahwa, misalnya, klaim dari
pengurus dari dana pensiun terhadap direktur dari perusahaan induk, atau sebaliknya, akan
dikecualikan.

113
10.6. Uraikan pengecualian khusus dalam polis D & O.

Jawaban yang disarankan:


Berikut ini adalah pengecualian khusus:
• ‘keuntungan pribadi yang tidak benar’ dan penipuan atau ketidakjujuran;
• Tertanggung v Tertanggung;
• pengurus dana pensiun;
• polusi;
• direktur luar (perlu persetujuan khusus).

Pengecualian berikut ini muncul dari sifat dasar polis ‘claim made’:
• keadaan sebelumnya yang belum diberitahu;
• tuntutan hukum sebelumnya atau yang dan masih tertunda.

10.7. Uraikan mengapa lebih sulit untuk mendapatkan jaminan polis D & O bagi sebuah

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 10: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability

perusahaan baru dan uraikan informasi tambahan yang mungkin diperlukan oleh
asuransi untuk penutupan tersebut.

Jawaban yang disarankan:


Karena tidak ada track record (rekening yang telah diaudit) yang menunjukkan bagaimana
perusahaan telah dijalankan / dikelola pada masa lalu. Perusahaan baru akan perlu
memberikan salinan rencana bisnis dan rincian lebih lanjut dari background dan pengalaman
sebelumnya dari para direktur yang bersangkutan.

10.8. Uaikan mengapa jaminan legal costs atau biaya hukum sangat penting bagi seorang
direktur.
Jawaban yang disarankan:
Biaya pembelaan gugatan hukum seringkali dapat lebih besar daripada kerugian yang
mungkin dialami. Selain itu, reputasi direktur akan dipertaruhkan. The DTI memiliki
kekuasaan di bawah Company Directors Disqualification Act 1986 untuk mendiskualifikasi
seseorang dari bertindak sebagai direktur. Individu dengan sejumlah direktur non-eksekutif
dapat kehilangan sumber pendapatan utama jika mereka kalah dan didiskualifikasi.

10.9. Uraikan akibat bagi direktur dalam Insolvency Act 1986. 114

Jawaban yang disarankan:


Insolvency Act 1986 permits the liquidator of an insolvent company to seek a personal
contribution from any director who knew or ought to have known there was no reasonable
prospect that the company would avoid going into insolvent liquidation, and who failed to
take reasonable steps to protect the company’s creditors. The director’s contribution will be
towards the deficiency of assets in the liquidation.

Insolvency Act 1986 memungkinkan likuidator dari sebuah perusahaan yang bangkrut
untuk mencari kontribusi pribadi dari setiap direktur yang mengetahui atau yang seharusnya
mengetahui bawaha tidak ada prospek yang masuk akal bahwa perusahaan akan menghindari
likuidasi atau kebangkrutan, dan gagal untuk mengambil langkah-langkah yang wajar untuk
melindungi kreditur perusahaan. Kontribusi direktur akan membantu defisiensi aset dalam
likuidasi.

10.10. Mengapa ada dua bagian terpisah dalam polis D & O – yang satu mengkover direksi itu
sendiri dan yang lain mengkover perusahaan.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 10: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability
Jawaban yang disarankan:
Bagian 310 dari Companies Act 1985 memberlakukan pembatasan pemberian ganti rugi dari
sebuah perusahaan untuk direkturnya. Cover untuk para direktur individu diberikan kecuali
untuk dan sejauh bahwa perusahaan telah memberikan ganti rugi bagi mereka.
Cover bagi perusahaan diberikan tetapi hanya bila dan sejauh bahwa perusahaan tersebut
telah memberikan ganti rugi atas kerugian direktur.

10.11. Siapa yang harus menandatangani proposal form?

Jawaban yang disarankan:


Pimpinan atau chief executive dari perusahaan.

115

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

BAB 11:
Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko
tanggunggugat

11.1. Uraikan apa yang dimaksud dengan remotenees of damage sebagai pembelaan dalam
gugatan tanggungjawab hukum (Mar 2010, No. 3)

Jawaban yang disarankan:


Remotenees of damage: Walaupun penggugat dapat menunjukkan bahwa kerusakan yang
dideritanya secara kausa proksima disebabkan oleh aktivitas tergugat, ia belum tentu
mendapatkan penggantian yang penuh terhadap seluruh kerugiannya, karena beberapa
di antaranya dapat dianggap sebagai terlalu terpisah dari tindakan penyebab untuk dapat
diganti.

Contoh kasusnya adalah Re Polemis (1921) dan Tankship (UK) Ltd v. Mort’s Dock and
Engineering Co. Ltd (1961)
Pengecualian
116
o Aturan ‘eggshell skull’, merupakan aturan dalam kasus cedera perseorangan, yaitu
anda membawa korban pada saat anda menemukannya.
o Cedera badan, walau tidak dapat diperkirakan, bukan merupakan jenis tersebut.
o Dalam klaim yang berdasarkan tanggung gugat tegas baik dalam hukum kasus
maupun undang-undang, tergugat biasanya tidak bertanggung jawab terhadap
semua kerusakan langsung.
o Dalam klaim yang dituntut oleh ahli waris berdasarkan Fatal Accidents Act 1976.
tanggung gugat tidak dibatasi oleh dapat dilihatnya tingkat ketergantungan.
o Dalam kasus melukai yang disengaja, bukan merupakan pembelaan bagi seorang
pelaku dengan mengatakan bahwa tingkat kerusakan tidak dapat diperkirakan.

11.2. Sebutkan tiga sumber utama Hukum Perdata di Inggris.

Jawaban yang disarankan:


• Custom (kebiasaan),
• common law (hukum adat), dan
• undang-undang

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

11.3. Uraikan kapan dimulainya hak untuk menuntut dalam


a) contract,
b) tort.

Jawaban yang disarankan:


a) Pada tanggal pelanggaran.
b) Pada tanggal kerusakan.

11.4. Sebutkan empat hal penting dari torts.

Jawaban yang disarankan:


• negligence – kelalaian,
• nuisance – gangguan,
• pelanggaran kewajiban hukum,
• aturan dalam Rylands v Fletcher,
• strict liability, 117
• defamation – pencemaran nama baik..

11.5. Berkaitan dengan tort, jelaskan: (Sept 2011, No. 10)


a) perbedaan contract dengan tort
b) apa yang dimaksud dengan tortuous liability
c) kaitan breach of contract, tort dan crimes

Jawaban yang disarankan:

a. Perbedaan contract dengan tort

Contract is an agreement giving rise to obligations which are enforced or recognized by law
(Suatu kontrak adalah suatu perjanjian yang menimbulkan kewajiban yang dapat dilaksanakan
atau diakui secara hukum)

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

Tort is a civil wrong. Suatu tort adalah kesalahan sipil yang mengatur tingkah laku manusia
satu sama lain tanpa adanya suatu hubungan kontraktual atau hubungan hukum lain. Tort
harus dapat menimbulkan suatu tuntutan untuk unliquidated damage, yaitu kerugian yang
tidak dapat dinilai dengan merujuk pada bukti nilai. Sedangkan kerugian dalam kontrak
biasanya adalah liquidated damage.

Tort tidak bersifat sukarela, tetapi dipaksakan dengan hukum sedangkan untuk masuk ke
dalam kontrak bersifat sukarela

Perbedaan Tort dengan Breach of contract adalah:

1. Breach of contract adalah pelanggaran kewajiban yang ada dalam kontrak di


mana akibatnya hanya diderita oleh pihak yang berada dalam kontrak, sementara
dalam Tort adalah pelanggaran kewajiban terhadap semua orang yang merupakan
tetangganya (neighbour) dalam pengertian yang luas.

2. Ganti rugi dalam Tort hanya dalam bentuk unliquidated damages sementara dalam
Breach of contract bisa dalam Unliquidated damages atau liquidated damages atau
kedua-duanya.

3. Liability dalam kontrak sangat ketat (strict) artinya jika ada penyimpangan dalam
kontrak,maka itu sudah merupakan breach of contract dan mengakibatkan si
118
pelanggar bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi tanpa memandang siapa
pelaku dari penyimpangan tersebut. Sementara dalam tort, tanggung jawabnya akan
tergantung dari seberapa besar kesalahan yang dilakukannya, misalnya seorang telah
melakukan perbuatan tort atau mengakui perbuatan secara sengaja (intentionally)
atau secara lalai (negeligence), maka dia tidak akan dituntut untuk bertanggung
jawab atas kejadian yang disebabkan oleh perbuatannya itu, kecuali ada pihak yang
menderita kerugian harta benda atau luka badan.

4. Namun adakalanya dalam beberapa kasus dalam tort yang tidak memerlukan
kerusakan harta benda atau luka badan tetapi si pelaku dalam tort tetap dituntut
(akan dibicarakan secara rinci dalam strict liability).

5. Proses pengadilan dalam Tort umumnya diajukan oleh penggugat. Bisa ditarik
kapan saja atas permintaan penggugat dan bisa terjadi sudah diselesaikan di luar
pengadilan. Sedangkan dalam breach of contract, dibawa ke pengadilan oleh yang
terlibat dalam perjanjian.

6. Tanpa mengabaikan perbedaan tersebut di atas, maka dalam situasi atau kasus
tertentu bisa terjadi kedua-duanya dalam satu kejadian yang melibatkan tort dan
breach of contract.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
Damages yang diberikan untuk pelanggaran kontrak berusaha untuk menempatkan pihak
yang dirugikan dalam posisi yang seharusnya mereka nikmati apabila kontrak tersebut
dilakukan. Dalam tort, tujuannya adalah untuk menempatkan penggugat dalam posisi yang
mereka nikmati sesaat sebelum kerugian terjadi. Lebih jauh, damages dalam kontrak diatur
oleh aturan Hadley v. Baxendale (1854) yang termasuk tidak hanya kerugian yang secara
alami timbul dari pelanggaran, tetapi juga kerugian yang telah dipikirkan oleh pihak-pihak.
Dalam tort, damages dapat dibatasi dengan kerugian yang dapat diperkirakan tergugat
(Wagon Mound No. 1 (1961)).

Misalnya:

Seorang yang menyewa taksi untuk pergi ke suatu tempat yang telah direncanakan. Dalam
perjalanan sopir melakukan kelalaian (negligence) yang mengakibatkan kecelakaan dan
melukai penumpangnya.

Dalam kasus ini penumpang dapat menuntut sopir baik (1) berdasarkan kontrak yang
tidak tertulis (implied contractual conditions) yaitu pelanggaran terhadap kewajiban untuk
mengantar penumpangnya sampai ke tempat tujuan yang telah direncanakan, atau (2)
berdasarkan tort atas kelalaian (negligence) dari sopir.

Unliquidated Damages dan Liquidated Damagas :


Unliquidated damages. Besarnya ganti rugi (damages) tidak / belum dapat diketahui 119
segera setelah pristiwa yang
menimbulkan kerugian itu terjadi, melainkan baru dapat diketahui setelah ada keputusan
Hakim / Pengadilan. Jika perkara yang berkaitan dengan kerugian itu diselesaikan di luar
pengadilan secara musyawarah antara pihak-pihak yang terkait, jumlah ganti rugi baru akan
diketahui setelah adanya hasil musyawarah itu.

Damages dalam Tort adalah unliquidated damages.


Liquidated Damages. Besarnya ganti rugi (damages) sudah dapat diketahui segera setelah
peristiwa yang menimbulkan kerugian itu terjaedi.

Contohnya :
Dalam hal breach of conract dimana besarnya ganti rugi atau rumusan besarnya ganti rugi
sudah diperjanjikan antara pihak- pihak dalam kontrak itu dan ditetapkan dalam kontrak
tersebut.

Pengugat (the plaintif) harus dapat membuktikan :


1. Bahwa tergugat (the defendent) mempunyai suatu duty of care (kewajiban
mengindahkan) kepada pengugat pada saat peristiwa yang dikatakan oleh
pengugat sebagai negligence (kelalaian) tergugat terjadi.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

2. Bahwa tergugat melanggar kewajibannya untuk mengindahkan penggugat pada


saat itu.
3. Bahwa pelangaran oleh tergugat itu telah menyebabkan kerugian pada penggugat.
4. Damage tersebut benar-benar disebabkan oleh pelanggaran.

b. Apa yang dimaksud dengan tortuous liability

Tortious Liability: legal obligation (liability) imposed by law to an individual or organisation


to compensate a victim as a result of civil wrong doing (tort)

Tort dapat berupa: negligence, nuisance, breach of statutory duty, strict liability, defamation
(libel and slander), others

Dalam arti yang sangat luas, dapat dikatakan bahwa seseorang mempunyai hak untuk
melindungi dirinya, harta bendanya dan reputasinya. Sesuatu yang mengganggu/mengusik
hal-hal yang dilindunginya tersebut disebut dengan Tort.

Torts adalah penyimpangan atau pelanggaran atas kewajiban seseorang sebagai seorang yang
berada di masyarakat sipil yang menyebabkan orang lain dapat menuntut untuk memperoleh
ganti rugi karena: 120
o kerusakan harta benda
o luka badan/injury

Namun dia mempunyai hak termaksud hanya apabila dapat dibenarkan dan diakui oleh
pengadilan (court), jadi misalnya: Seseorang mempunyai hak untuk menuntut apabila
dia dianiaya atau dipukul, tetapi English Law (Hukum Inggris) tidak mengakui hak yang
menyangkut masalah pribadi, sehingga kasus semacam ini akan diselesaikan dalam kasus
tort yang berbeda yaitu dalam a heterogenous collection of torts ketimbang dalam general
principle of tortious. Hargreaves vs. Bretherton (1858). Penggugat mengemukakan ke
pengadilan bahwa tergugat berkata bohong dalam kesaksian (perjury) yang menyebabkan
penggugat dihukum dalam penjara. Dalam kasus ini diputuskan bahwa penggugat tidak
punya hak untuk membawa kasus tersebut ke pengadilan karena hukum tidak mengenal
perjury dalam tort (walalupun perjury adalah tindakan kriminal).

Tort tidak bersifat sukarela, tetapi dipaksakan dengan hukum sedangkan untuk masuk ke
dalam kontrak bersifat sukarela.

c. Kaitan breach of contract, tort dan crimes


Suatu tort adalah kesalahan sipil yang mengatur tingkah laku manusia satu sama lain
tanpa adanya suatu hubungan kontraktual atau hubungan hukum lain. Tort harus dapat

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
menimbulkan suatu tuntutan untuk unliquidated damage, yaitu kerugian yang tidak dapat
dinilai dengan merujuk pada bukti nilai.

The Law of Tort (Hukum Tort) mengenakan kepada orang-orang atau kelompok-kelompok
dari orang-orang yang di dalam masyarakat kewajiban untuk tidak mengganggu hak orang-
orang atau kelompok-kelompok dari orang lain dalam melindungi diri, harta benda dan
nama baik mereka.

Pelanggaran terhadap kewajiban-kewajiban tersebut dinamanakan Tort.

Dengan demikan, melakukan suatu tindakan secara lalai (negligently) sehingga menyebabkan
orang lain menderita luka-luka badan atau menderita kerugian / kerusakan atas harta
bendanya, melakukan perbuatan yang menyebabkan kenyamanan orang lain tergangu atau
reputasi orang lain tercemar, dan memasuki tanah milik orang lain tanpa izin dari pemiliknya
adalah Tort. Perbuatan seperti itu pada umumnya menyebabkan orang lain dapat menuntut
ganti rugi yang jumlahnya tidak dapat diketahui segera pada saat perbuatan itu dilakukan
(unliquidated damages).

The Law of Tort (Hukum Tort) mengenakan kepada orang-orang atau kelompok-kelompok
dari orang-orang yang di dalam masyarakat kewajiban untuk tidak mengganggu hak orang-
orang atau kelompok-kelompok dari orang lain dalam melindungi diri, harta benda dan
nama baik mereka.
121
The Nature of Tortious Liability

Tort harus secara jelas dibedakan dengan tindakan kriminal dan dengan pelanggaran
dari suatu kontrak (breach of contract). Namun satu tindakan atau satu perlakuan dapat
menimbulkan baik tindakan kriminal maupun tindakan tort.

Suatu tort (menurut hukum Inggris) merupakan suatu kesalahan perdata (a civil wrong).
Dalam hukum Inggris, hingga saat ini belum ada definisi pasti untuk “torts”. Namun secara
sederhana dan umum, torts dapat didefinisikan sebagai:
“Breaches fo rights owed to people as a whole, as distinct from breaches of contract, which
can affect onley parties to the agreement”

Torts adalah penyimpangan atau pelanggaran atas kewajiban seseorang sebagai seorang yang
berada di masyarakat sipil yang menyebabkan orang lain dapat menuntut untuk memperoleh
ganti rugi karena:
o kerusakan harta benda
o luka badan/injury

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

Ganti rugi dalam tort biasanya dalam bentuk uang yang besarnya ditetapkan oleh pengadilan
(court).

Besarnya ganti rugi ditetapkan dengan maksud untuk menempatkan pihak yang menderita
pada posisi sebagaimana sebelum tindakan tort tersebut terjadi yang umumnya diukur secara
murni dengan nilai uang.

Sangat jarang yang dalam bentuk exemplary damages, yaitu ganti rugi yang bersifat punishment
terhadap pelanggar, yaitu dimaksudkan bahwa beban ganti rugi yang dibebankan kepada
pelanggar bersifat hukuman sebagai tambahan dari compenstory damages yang bersifat
penggantian, agar pelanggar tidak mengulang perbuatannya yang salah tersebut.

Perbedaan lainnya dengan kriminal adalah bahwa untuk kriminal, proses pengadilan
dilakukan atau dibawa atas nama Crown (negara) tanpa memandang apakah pihak yang
dirugikan menuntut atau tidak, dan apabila setelah diproses maka satu-satunya yang dapat
menghentikan adalah Attorney General (Pengacara dari pemerintah) yang sangat jarang
dilakukan. Sementara dalam tort proses pengadilan seluruhnya tergantung dari pihak yang
menderita apakah dia ingin menuntut atau tidak, dan proses pengadilan dapat dihentikan
dari pencabutan gugatan dari penggugat yang bisa disebabkan oleh suatu penyelesaian di luar
pengadilan, misalnya secara kompromi.

Perbedaan TORT dengan Kriminal :


122
1. Dalam kriminal, proses pengadilan dilakukan atau dibawa atas nama Crown
(Negara) tanpa memandang apakah pihak yang dirugikan menuntut atau tidak,
dan apabila setelah diproses maka satu-satunya yang dapat menghentikan adalah
Attoney General (Pengacara dari Pemerintah) yang sangat jarang dilakukan.

2. Dalam TORT, proses pengadilan seluruhnya tergantung dari pihak yang


menderita, apakah ia ingin menuntut atau tidak, dan proses pengadilan dapat
dihentikan dari pencabutan gugatan dari penggugat yang dapat disebabkan oleh
suatu penyelesaian di luar pengadilan, misalnya secara kompromi.

11.6. Berkaitan dengan social attitude terhadap tortious liability yang harus diantisipasi
liability underwriter, jelaskan: (Mar 2010, No. 11; Mar 2014, No. 12)
a. apa yang dimaksud dengan tortious liability.
b. 2 (dua) hal yang membuat masyarakat menjadi litigious (melek hukum).
c. 2 (dua) gugatan dimana penggugat tidak perlu lagi mengidentifikasikan pihak
yang akan digugat.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
Jawaban yang disarankan:

a. Apa yang dimaksud dengan tortious liability

Tortious Liability: legal obligation (liability) imposed by law to an individual or organisation


to compensate a victim as a result of civil wrong doing (tort)

Tort dapat berupa: negligence, nuisance, breach of statutory duty, strict liability, defamation
(libel and slander), others

Dalam arti yang sangat luas, dapat dikatakan bahwa seseorang mempunyai hak untuk
melindungi dirinya, harta bendanya dan reputasinya. Sesuatu yang mengganggu/mengusik
hal-hal yang dilindunginya tersebut disebut dengan Tort.

Torts adalah penyimpangan atau pelanggaran atas kewajiban seseorang sebagai seorang yang
berada di masyarakat sipil yang menyebabkan orang lain dapat menuntut untuk memperoleh
ganti rugi karena:
• kerusakan harta benda
• luka badan/injury
Namun dia mempunyai hak termaksud hanya apabila dapat dibenarkan dan diakui oleh
123
pengadilan (court), jadi misalnya: Seseorang mempunyai hak untuk menuntut apabila
dia dianiaya atau dipukul, tetapi English Law (Hukum Inggris) tidak mengakui hak yang
menyangkut masalah pribadi, sehingga kasus semacam ini akan diselesaikan dalam kasus
tort yang berbeda yaitu dalam a heterogenous collection of torts ketimbang dalam general
principle of tortious.

Hargreaves vs. Bretherton (1858)

Penggugat mengemukakan ke pengadilan bahwa tergugat berkata bohong dalam kesaksian


(perjury) yang menyebabkan penggugat dihukum dalam penjara. Dalam kasus ini diputuskan
bahwa penggugat tidak punya hak untuk membawa kasus tersebut ke pengadilan karena
hukum tidak mengenal perjury dalam tort (walalupun perjury adalah tindakan kriminal).

Tort tidak bersifat sukarela, tetapi dipaksakan dengan hukum sedangkan untuk masuk ke
dalam kontrak bersifat sukarela.

b. 2 hal yang membuat masyarakat menjadi litigious (Chapter 5E3(5/16))

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

1. Adanya sistem peradilan yang menggunakan juri (di AS) sehingga


cenderung sangat bersimpati kepada penggugat.
2. Adanya ’no win no fee basis’ atau ’contingent fee system’ dimana pengacara
tidak mengenakan pembayaran atas jasa mereka apabila bantuan yang
mereka berikan kepada penggugat dalam suatu kasus tidak menghasilkan
kemenangan, jasa pengacara hanya dibayar jika mereka menang dan
biaya itu umumnya dalam bentuk prosentase dari kompensasi (damages)
yang diberikan pengadilan kepada penggugat

c. 2 hal dimana penggugat tidak perlu lagi mengidentifikasikan pihak yang akan
digugat

1. Class actions, semua penggugat potensial dengan dasar tuntutan yang sama
bersatu untuk melakukan gugatan kepada pelanggar tort Mereka memilih
perwakilan dari mereka untuk menetapkan prinsip tanggung gugat. Setelah
ini ditetapkan, penggugat yang lain tidak perlu membuktikan penyebab,
mereka hanya harus menegosiasikan jumlahnya
2. Industrial liability, menyatakan bahwa jika seorang penggugat memiliki
dasar gugatan, tetapi tidak dapat mengidentifikasi pelanggar tort, semua
perusahaan yang melakukan bisnis atau praktek yang menimbulkan dasar
gugatan membagi kerugian, biasanya berdasarkan pangsa pasar

124
11.7. Berkaitan dengan luas jaminan asuransi tanggung-gugat terhadap pencemaran nama
baik (defamation), uraikan apa yang dimaksud dengan innuendo (Sept 2014, No. 8)

Jawaban yang disarankan:


Innuendo adalah sindiran atau isyarat tentang seseorang atau sesuatu, terutama yang bersifat
meremehkan atau bersifat menghina. Hal ini juga dapat berupa komentar atau pertanyaan,
biasanya meremehkan (juga disebut sindiran) dalam bentuk kiasan. Dalam arti yang terakhir
maksudnya adalah menghina atau menuduh seseorang sedemikian rupa bahwa kata-kata
seseorang, secara harfiah, tidak bersalah.

Menurut Kamus Oxford Learner, sebuah innuendo/sindiran adalah “pernyataan tidak


langsung tentang seseorang atau sesuatu, biasanya menunjukkan sesuatu yang buruk, berarti
atau kasar, penggunaan pernyataan seperti ini: sindiran tentang kehidupan pribadinya atau
lagu ini penuh dengan sindiran seksual. “Kata ini sering digunakan untuk mengekspresikan
ketidaksetujuan.

Dalam konteks hukum pencemaran nama baik, makna sindiran adalah salah satu yang tidak
langsung yang terkandung dalam kata-kata keluhan/komplain, tapi akan dipahami oleh
orang-orang membacanya berdasarkan pengetahuan khusus.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
11.8. Uraikan perbuatan melaggar hukum menurut Hukum Perdata Indonesia (Mar 2010, No.
1)

Jawaban yang disarankan:


Perbuatan melawan hukum merupakan suatu perbuatan atau kealpaan, yang bertentangan
dengan hak orang lain atau bertentangan dengan hak orang lain atau bertentangan dengan
kewajiban hukum si pelaku sendiri atau bertentangan baik dengan kesusilaan maupun
dengan sikap hati-hati yang harus diindahkan dalam pergaulan hidup terhadap orang lain
atau benda”

Pasal 1365:
Tiap perbuatan melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan kergian itu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian
tersebut

Pasal 1366: akibat kelalaian atau kesembronoannya


Pasal 1367: Vicarious Liability (bertanggung jawab terhadap perbuatan orangorang yang
menjadi tanggungannya) atau barang-barang yang berada dalam pengawasannya (Care,
Custody and Control)
Pasal 1368: binatang peliharaan Pasal 1369: pemeliharaan gedung
Pasal 1370: kematian 125
Pasal 1371: bodily injury and disablement (luka dan cacat angota badan) Pasal 1372:
defamation (penghinaan)

11.9. Uraikan bilamana hak untuk mengugat (right to action) timbul dalam kontrak dan tort
(Mar 2010, No. 2)

Jawaban yang disarankan:


Hukum Tort di Inggris memberikan kepada seseorang hak untuk menuntut / menggugat
(right of action) suatu jumlah nommal dalam hal haknya telah dilanggar, meskipun ia sendiri
tidak menderita kerugian financial. Kasus seperti ini disebut kasus injuria sine damnun. Hal
seperti ini dapat terjadi dalam tort of nuisance, tort of trespass dan tort of defamation.

Contohnya : Seseorang dalam acara wawancara langsung dalam televisi melancarkan


pernyataan-pernyataan yang bersifat mencemarkan nama baik seseorang yang lain, baik
secara sengaja maupun secara lalai. Pernyataan-pernyataan seperti itu menyebabkan (juga
menyebabkan perusahaan penyiaran itu) bertangung jawab kepada orang yang nama baiknya
telah dicemarkan itu.
Suatu kontrak adalah suatu perjanjian yang menimbulkan kewajiban yang dapat dilaksanakan
atau diakui secara hukum. Liability dalam kontrak sangat ketat (strict) artinya jika ada
penyimpangan dalam kontrak, maka itu sudah merupakan breach

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

of contract dan mengakibatkan si pelanggar bertanggung jawab untuk memberikan ganti


rugi tanpa memandang siapa pelaku dari penyimpangan tersebut. seseorang atau pihak yang
dilanggar mempunyai hak untuk menuntut / menggugat (right of action) kepada pihak yang
melanggar kontrak.

11.10. Uraikan pengertian kapasitas berkontrak (contractual capacity) (Sept 2011, No. 2)

Jawaban yang disarankan:


Contractual capacity : adalah kemampuan seseorang atau badan hukum untuk melakukan
suatu kontrak (syarat kecakapan berkontrak)

Natural person
1. Dewasa, sehat, merdeka --> 18 tahun
2. Infancy, minor --> orang tua, wali
3. Insanity, mental injury --> pengampuan (legal guardian)
4. Drunkeness or drug abuse --> legal guardian
5. Bankruptcy --> tidak cakap
6. Enemy, aliens and/or terrorist --> tidak cakap
7. Married women --> persetujuan suami
126

Business entity
1. Corporation --> Directors, Power of Attorney
2. General and limited`partnership --> Partners
3. Trade Union --> Kemampuan terbatas (limited rights)
4. Insolvency --> administrator, receiver (kurator)

11.11. Uraikan arti dari istilah ‘overriding objective’ yang terdapat pada Civil Procedure Rules
yang baru. Bagaimana tujuan ini dapat tercapai.

Jawaban yang disarankan:


Istilah “Overriding Objektif ” berarti bahwa pengadilan harus mengurus setiap perkara secara
adil. Hal ini dapat dicapai dengan:
• memastikan bahwa para pihak berpijak pada hukum yang sama;
• penghematan biaya;
• menangani kasus-kasus secara proporsional dalam:

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
 nilai uang yang dibutuhkan,
 pentingnya kasus ini,
 kompleksitas masalah,
 posisi keuangan masing-masing pihak;
• memastikan bahwa kasus diselesaikan dengan baik dan adil;
• mengalokasikan bagian-bagian kasus sesuai sumber daya yang dimiliki oleh
pengadilan untuk menangani kasus-kasus tertentu.

11.12. Uraikan tiga tingkatan prosedural yang telah dibentuk oleh pengadilan untuk memastikan
bahwa klaim yang ditangani ada pada tingkat yang tepat. Uraikan batasan moneter dari
tiga tingkatan tersebut.

Jawaban yang disarankan:


a) Klaim kecil = sampai dengan £5,000 (£1,000 personal injury).
b) Fast Track = £15,000 atau kurang.
c) Multi Track = lebih dari £15,000.

11.13. Uraikan apa yang dimaksud dengan Statement of Case. 127


Jawaban yang disarankan:
Adalah sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh penuntut dan disajikan pada pihak tertuntut
secara rinci mengenai fakta-fakta yang mendasari tuntutan beserta nilai pemulihan yang
diminta.

11.14. Berapa lama seorang yang tergugat (defendant) harus mengajukan pembelaan setelah
diterimanya Formulir Klaim.

Jawaban yang disarankan:


28 hari, meskipun dapat diperpanjang hingga lebih dari 28 hari dalam suatu perjanjian.

11.15. Uraikan perbedaan antara expressions ratio decidendi dan obiter dicta.

Jawaban yang disarankan:

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

• Ratio decidendi adalah landasan hukum dari suatu keputusan, dan salah satu yang akan
menciptakan sebuah preseden.
• Dicta obiter adalah ungkapan ‘by the way’ di dalam pengadilan dan tidak mengikat
pengadilan di tingkat yang lebih rendah --- sementara mereka mungkin menyebabkan
otoritas persuasif.

11.1. Uraikan apa yang dimaksud dengan ‘pendekatan purposive’ pada interpretasi undang-
undang dalam konteks EU Directive.

Jawaban yang disarankan:


Pengadilan harus melihat pada objek dan tujuan dari ketentuan tertentu sebaik instrumen
secara keseluruhan.

11.2. Uraikan efek dari kasus Francovitch v Italian Republic (1992).

Jawaban yang disarankan:


Perorangan pada sektor swasta dapat menuntut negara jika mereka dicegah untuk
mendapatkan penggantian dari kerugian yang terjadi karena kegagalan negara dalam
128
memberikan efek yang memadai ke Directive Uni Eropa.

11.3. Uraikankah tiga prasyarat utama untuk suatu tindakan Negligence.

Jawaban yang disarankan:


• Duty of care diakui oleh hukum yang berlaku.
• Pihak tergugat harus dalam pelanggaran kewajiban tersebut.
• Pelanggaran tersebut harus telah menyebabkan kerusakan atau kerugian kepada
penggugat.

11.4. Uraikan yang dimaksud dengan ‘narrow rule’ dalam Donoghue v Stevenson (1932).

Jawaban yang disarankan:


Para produsen barang memiliki duty of care untuk seluruh konsumen berikutnya untuk
memastikan bahwa barang-barang mereka yang cukup aman, dengan asumsi bahwa tidak

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
ada kemungkinan yang wajar untuk perlu diuji/diperiksa.

11.5. Uraikanlah tes tiga-tahap bagi duty of care yang diusulkan dalam keputusan House of
Lords dari Caparo Industries v. Dickman and Ors (1990).

Jawaban yang disarankan:


Selain untuk tes yang dapat diduga wajar dan dekat, ada kriteria ketiga bahwa itu harus adil
dan masuk akal untuk membebankan tanggung jawab.

11.6. Uraikan secara mendalam tiga faktor pertimbangan pengadilan ketika menilai apakah
terdakwa telah melanggar kewajiban mereka atas duty of care terhadap penggugat.

Jawaban yang disarankan:


a) Standar pengetahuan dan praktek yang tersedia pada saat itu.
b) Potensi keparahan dari cedera atau kerugian tersebut.
c) Biaya untuk menghilangkan atau mengurangi risiko.
129

11.7. Uraikan arti dari istilah novus actus interveniens.

Jawaban yang disarankan:


Penyebab intervensi baru yang mengganggu rantai sebab-akibat, dan memungkinkan pihak
tergugat untuk melarikan diri dari tanggung jawab.

11.8. Uraikan tiga pengecualian yang ditetapkan dalam The Wagon Mound No 1, bahwa
manusia hanya bertanggung jawab atas konsekuensi yang akan datang dari tindakannya.

Jawaban yang disarankan:


• aturan ‘eggshell skull’ (tengkorak cangkang) yang menyebutkan bahwa Anda mengambil
korban Anda saat Anda menemukannya;
• cedera, meskipun tidak diduga, adalah dari bagian tersebut;
• klaim berdasarkan strict liability;
• klaim untuk ketergantungan berdasarkan Fatal Accidents Act 1976 tidak akan dibatasi

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

oleh foreseeability dari tingkat dependensi;


• kerusakan disengaja atau tindakan jahat.

11.9. Uraikan perubahan dalam hukum yang dibawa oleh Law Reform (Contributory
Negligence) Act 1945.

Jawaban yang disarankan:


Sebelum adanya UU tersebut, contributory negligence menjadi suatu pembelaan penuh
untuk suatu tindakan negligence (kelalaian). Sejak adanya Undang-Undang Law Reform
(Contributory Negligence) Act 1945, kerugian penggugat akan berkurang sebanding dengan
tingkat tanggung jawab mereka atas kerugian yang juga telah dibuatnya itu.

11.10. Berkaitan dengan pengaruh sistem hukum terhadap tanggungjawab hukum, uraikan apa
yang dimaksud contributory negligence. (Mar 2014, No. 7)

Jawaban yang disarankan:


• contributory negligence = kelalaian kontributif
130
• Kelalaian kontributif adalah kelalaian di pihak penggugat yg ikut berperan atas terjadinya
kerugian di pihak penggugat.
• Dg kata lain, kerugian yg diderita penggugat tidak sepenuhnya disebabkan oleh kelalaian
tergugat.
• Contoh sederhana:
Sepeda motor A menabrak bagian belakang mobil B sehingga kaca spionnya pecah.
Dalam proses persidangan diketahui ternyata pecahnya kaca spion tsb tidak sepenuhnya
disebabkan oleh A. B ikut berperan atas terjadinya tabrakan tsb karena B mengerem
mobilnya dg tiba2 tanpa menghidupkan lampu isyarat rem belakang.
Dg pertimbangan ini, hukuman yg ditimpakan kepada A bisa lebih ringan dibandingkan
dg bila kecelakaan tsb sepenunya disebabkan oleh kelalaian si A.

11.11. Uraikan prinsip hukum yang dibangun dari kasus Hedley Byrne v Heller dan Partners
(1963).

Jawaban yang disarankan:


Merupakan duty of care yang dimiliki untuk menghindari negligence (kelalaian) atas penyajian
dan saran.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

11.12. Uraikan alasan utama mengapa pengadilan enggan untuk mengimpor suatu liability
Negligence atas kerugian ekonomi murni.

Jawaban yang disarankan:


Argumen ‘floodgates’ (‘pintu air’), merupakan istilah bahwa jumlah potensial tuntuan dari
penuntut dan besarnya total klaim yang mungkin akan muncul dihitung secara proporsional
dari suatu tindakan negligent / lalai.

11.13. Mengapa pengadilan membatasi kelas orang yang bisa mengklaim nervous shock.

Jawaban yang disarankan:


Argumen ‘floodgates’ (‘pintu air’), berpendapat bahwa jumlah kemungkinan tuntutan
penggugat akan keluar dari proporsi tindakan negligent / kelalaian. Selanjutnya, pihak
tergugat seharusnya tidak diharapkan untuk meramalkan kerugian jiwa untuk orang-orang
yang jauh dari lokasi kecelakaan.

11.14. Uraikankah pengertian dari ‘onus of proof ’ dalam suatu tindakan Negligence.
131

Jawaban yang disarankan:


Penggugat harus membuktikan bahwa pihak tergugat secara liable bertanggung jawab kepada
mereka dalam keseimbangan probabilitas.

11.15. Uraikankah dua kriteria utama dalam mana maxim res IPSA loquitur didasarkan.

Jawaban yang disarankan:


a) Objek yang telah menyebabkan kerusakan atau cedera berada di bawah kontrol langsung
dari tergugat, dan
b) Kecelakaan itu harus sedemikian rupa sehingga dalam kegiatan hal itu tidak mungkin
terjadi tanpa Negligence.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

11.16. Uraikan definisi Sir Frederick Pollock mengenai nuisance.

Jawaban yang disarankan:


Nuisance adalah seebuah kesalahan yang dilakukan oleh seorang yang secara tidak sah
mengganggu orang-orang untuk menikmati hartanya, atau, dalam beberapa kasus, dalam
melaksanakan hak umumnya.

11.17. Uraikan dua prinsip penting dari hukum yang berkaitan dengan nuisance yang terkandung
dalam keputusan House of Lords Hunter dan Ors v. Canary Wharf Ltd (1997).

Jawaban yang disarankan:


 Mendirikan sebuah bangunan yang menghambat saluran televisi bukan merupakan suatu
nuisance.
 Tidak ada seorangpun yang bisa menuntut suatu nuisance/gangguan kecuali mereka
memiliki kepentingan berupa kepemilikan tanah, atau kepemilikan eksklusif atas tanah
itu.

11.18. Apa undang-undang Parlemen yang menciptakan sejumlah berbagai nuisance hokum 132
dengan tujuan mengatur insiden polusi.

Jawaban yang disarankan:


The Environment Protection Act 1990.

11.19. Uraikan tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap pihak diyakini
menyebabkan nuisances hukum.

Jawaban yang disarankan:


Mereka dapat memproses secara pidana di pengadilan Magistrates, yang mungkin
dapat menyebabkan hukuman denda. Mereka juga dapat mengeluarkan pemberitahuan
pengurangan (Abatement Notices) yang meminta penerima pemberitahuan itu untuk
mengurangi gangguan/nuisance tersebut dalam jangka waktu tertentu.

11.20. Uraikan enam contoh strict liability.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
Jawaban yang disarankan:
• otoritas jalan raya,
• hewan berbahaya dan lainnya,
• bailees,
• angkutan umum,
• pelaku bisnis perhotelan,
• aturan di Rylands v Fletcher,
• melarikan diri dari api.

11.21. Uraikan aturan dalam Rylands v. Fletcher.

Jawaban yang disarankan:


Seorang penghuni yang membawa dan menjaga peliharaan apapun di pekarangan mereka,
jika peliharaan itu keluar kemungkinan akan menyebabkan kerusakan, berada di bawah
kewajiban yang ketat untuk mencegah peliharaannya itu melarikan diri, dan pemilik/
penghuni bertanggung jawab atas segala kerusakan yang disebabkan sebagai akibat jika
peliharaannya itu melarikan diri.
133

11.22. Uraikan pengujian strict liability untuk melarikan diri dari kebakaran sebagaimana
tercantum dalam Mason v Levy Auto Parts of England Ltd (1967).

Jawaban yang disarankan:


• Pihak tergugat harus membawanya menuju tanahnya yang kemungkinan akan terbakar,
yang jika terbakar, api kemungkinan besar akan menyebar ke tanah penggugat.
• Penggunaannya harus non-alami.
• Sesuatu itu harus benar-benar tersulut dan menyebar.

11.23. Sebutkan 6 (enam) contoh Vicarious liability untuk mengadukan prinsipal atas tindakan
kontraktor independen.

Jawaban yang disarankan:


• tindakan melanggar hukum,
• kewajiban hukum yang tidak dapat didelegasikan,

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

• tugas yang tidak dapat didelegasikan untuk keselamatan karyawan,


• kewajiban ketat/strict liability,
• pekerjaan yang sangat berbahaya,
• penarikan dukungan,
• interferensi yang diperlukan,
• kerja yang dilakukan pada atau dekat jalan raya,
• Bailee.

11.24. Uraikan definisi Occupiers Liability Act 1957 mengenai ‘common duty of care’.

Jawaban yang disarankan:


Common duty of care adalah tugas untuk menjaga dalam setiap keadaan yang masuk akal,
misalnya, untuk melihat bahwa pengunjung akan cukup aman dalam menggunakan tempat
untuk tujuan yang diminta atau diizinkan oleh penghuni untuk berada di sana.

11.25. Uraikan tiga faktor utama yang harus ada sebelum occupier menuntut duty of care
terhadap seorang pelanggar/ trespasser.
134

Jawaban yang disarankan:


• Mereka menyadari atau seharusnya menyadari bahaya itu.
• Mereka tahu atau seharusnya tahu trespasser atau kecenderungan bahaya di sekitarnya.
• Risiko tersebut adalah seseorang yang harus memberikan perlindungan terhadap mereka.

11.26. Bagaimana ketentuan Unfair Contract Terms Act 1977 membedakan antara tanggung
jawab liability atas
(a) kematian atau cedera dan
(b) kerusakan harta benda.

Jawaban yang disarankan:


Bagian 2 (1) mengatur bahwa setiap disclaimer (penyanggahan) dari tanggung jawab atas
kematian atau cedera tidak akan berpengaruh.
Bagian 2 (2) menetapkan bahwa disclaimer liabilitas untuk kerusakan properti hanya akan
mujarab jika memenuhi persyaratan kewajaran.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat

11.27. Uraikan, secara singkat, kriteria dasar dari ‘persyaratan kewajaran’ (‘requirement of
reasonableness’) sebagaimana tercantum dalam semua Unfair Contract Terms Act 1977.

Jawaban yang disarankan:


kriteria dasar dari ‘persyaratan kewajaran’ seharusnya menjadi suatu hal yang adil dan wajar
untuk dimasukkan dalam kotrak, dengan memperhatikan keadaan yang (atau seharusnya)
cukup telah dikenal atau ada dalam pertimbangan dari para pihak pada saat kontrak dibuat.

11.28. Bagaimana Contracts (Applicable Law) Act 1990 melindungi konsumen dari kontrak
tertulis yang tunduk pada hukum asing.

Jawaban yang disarankan:


Dengan asumsi bahwa penandatanganan kontrak dilakukan terutama di negara di mana
konsumen biasa bertempat tinggal, pilihan hukum tidak akan mencabut manfaat bagi
konsumen dari ‘aturan wajib’ dari hukum dari negara mereka sendiri. Sebuah ‘aturan wajib’
adalah salah satu yang tidak dapat diganti dengan istilah kontrak.

135

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

BAB 12:
Memahami pertimbangan-pertimbangan
utama asuransi tanggunggugat

12.1. Berkaitan dengan liability insurance, uraikan apa yang dimaksud dengan umbrella
policy. (Mar 2013, No. 8)

Jawaban yang disarankan:


Polis liability multi-class yang menyediakan penambahan jaminan di luar polis standar atas
polis yang dijadwalkan yang mendasarinya dan jaminan yang berdiri sendiri di mana tidak
ada polis yang berlaku yang mendasarinya.
Umbrella policy ini memberikan lapisan tambahan keamanan bagi mereka yang beresiko
untuk dituntut atas kerusakan properti atau cedera yang menyebabkan orang lain kecelakaan.
Umbrella policy ini juga melindungi terhadap fitnah, vandalisme, fitnah dan pelanggaran
privasi. Sebuah polis Umbrella policy sangat membantu ketika pemilik asuransi digugat dan
batas limit dari polis telah habis. Jaminan tambahan yang diberikan oleh asuransi liabilitu
sangat berguna untuk individu yang memiliki banyak aset atau memiliki aset yang sangat 136
mahal dan berada pada risiko yang signifikan untuk digugat.

12.2. Uraikan apa yang dimaksud dengan Different in Conditions / Different in Limits (DIC/
DIL) cover dalam polis tangung gugat (Mar 1010, No. 7)

Jawaban yang disarankan:


Uraikan mengenai Non-admitted v Admitted Policy

•DIC / DIL pada umumnya mempunyai luas jaminan yang lebih luas dan besar LOL yang
lebih besar dibanding dengan local / admitted policy

•DIC : polis akan bersifat FGU (From Ground Up) – artinya : jika terjadi suatu tuntutan
dimana admitted policy tidak menjamin – maka DIC akan menjamin tuntutan tsb sebesar
tuntutan yang diajukan

•DIL : polis akan bekerja sebagaimana XoL (tidak FGU) –polis hanya akan mengganti selisih
tuntutan dengan ganti rugi yang diberikan pada admitted policy

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
Pasar lokal hanya dapat memberikan penjaminan lebih terbatas atau batas ganti rugi yang
lebih sedikit daripada yang dibutuhkan tertanggung. Dalam situasi ini tertanggung dapat
membeli penjaminan tambahan, biasanya di negara asalnya untuk menjamin di atas polis
lokal. Polis-polis ini dikenal sebagai difference in conditions atau difference in limits (DIC /
DIL).

DIC / DIL seringkali digunakan untuk membawa penjaminan dalam suatu pogram seluruh
dunia hingga pada suatu standar dan batas penjaminan yang tersedia di negara asal
tertanggung. Penjaminan DIC / DIL berlaku apabila penjaminan dalam polis utama lebih luas
atau batasnya lebih besar daripada yang disediakan dalam polis lokal. Sehingga penanggung
dari polis utama akan berurusan dengan semua klaim dari bawah ke atas apabila polis utama
lebih luas (DIC) atau di atas polis lokal jika batasnya lebih tinggi (DIL).

Normalnya polis DIC / DIL adalah polis yang berdiri sendiri, kecuali dalam:
• Reverse DIC, ini jika salah satu polis lokal memiliki penjaminan yang lebihluas daripada
polis utama dan ini kemudian dimasukkan dalam polis utama sebagai endorsemen
• Follow form, ini secara efektif menghilangkan penjaminan DIC sehingga mengikuti
polis lokal, biasanya untuk AS

12.3. Uraikan posisi dalam tanggung gugat untuk minors menurut hukum perdata Inggris

Jawaban yang disarankan:


137
Seorang minor adalah seseorang yang berusia di bawah 18 tahun. Seorang minor hanya
dapat menuntut dan dituntut melalui seseorang yang mewakili mereka sebagai tergugat atau
penggugat, biasanya orang tua atau wali hukum. Pengecualian penting adalah seorang minor
tidak dapat dituntut untuk pelanggaran kontrak (Minors Contracts Act 1987).

Berdasarkan Congenital Disabilities (Civil Liability) Act 1976 seorang anak yang cedera pada
saat berada dalam kandungan dapat melakukan tuntutan setelah dilahirkan.

12.4. Uraikan apa yang dimaksud dengan class action dalam industry liability (Mar 2013, No.
5)

Jawaban yang disarankan:


Gugatan kelompok atau lebih dikenal dengan nama class action atau class representative
adalah pranata hukum yang berasal dari sistem common law. Walaupun demikian, banyak
juga negara-negara yang menganut sistem civil law (seperti Indonesia) prinsip tersebut
diadopsi, seperti yang ada dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen yang baru.

Class action adalah suatu cara yang diberikan kepada sekelompok orang yang mempunyai
kepentingan dalam suatu masalah, baik seorang atau lebih anggotanya menggugat atau

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

digugat sebagai perwakilan kelompok tanpa harus turut serta dari setiap anggota kelompok.
Persyaratan umum yang perlu ada mencakup banyak orangnya, tuntutan kelompok lebih
praktis, dan perwakilannya harus jujur dan adequate (layak). Dapat diterima oleh kelompok,
dan mempunyai kepentingan hukum dan fakta dari pihak yang diwakili.

Class action bisa merupakan suatu metode bagi orang perorangan yang mempunyai tuntutan
sejenis untuk bergabung bersama mengajukan tuntutan agar lebih efisien, dan seseorang
yang akan turut serta dalam class action harus memberikan persetujuan kepada perwakilan.

Peran pengadilan sangat besar karena setiap perwakilan untuk maju beracara di peradilan harus
mendapat persetujuan dari pengadilan, dimana pengadilan akan menilai/memperhatikan:
a. Class action merupakan tindakan yang paling baik untuk mengajukan gugatan;
b. mempunyai kesamaan tipe tuntutan yang sama;
c. penggugatnya sangat banyak; dan
d. perwakilannya layak atau patut.

Kegunaan class action secara mendasar antara lain adalah efisiensi perkara, proses berperkara
yang ekonomis, menghindari putusan yang berulang-ulang yang dapat berisiko adanya
putusan inkonsistensi dalam perkara yang sama.

Gugatan class action ini sudah diatur Pasal 46 ayat (1) UU No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (“UU Perlindungan Konsumen”) sebagai berikut: 138

Gugatan atas pelanggaran pelaku usaha dapat dilakukan oleh:


1. seorang konsumen yang dirugikan atau ahli waris yang bersangkutan;
2. kelompok konsumen yang mempunyai kepentingan yang sama;
3. lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang memenuhi syarat, yaitu
berbentuk badan hukum atau yayasan, yang dalam anggaran dasarnya menyebutkan
dengan tegas bahwa tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah untuk kepentingan
perlindungan konsumen dan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran
dasarnya;
4. pemerintah dan/atau instansi terkait apabila barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau
dimanfaatkan mengakibatkan kerugian materi yang besar dan/atau korban yang tidak
sedikit.

Kemudian, penjelasan Pasal 46 ayat (1) huruf b UU Perlindungan Konsumen berbunyi:

“Undang-undang ini mengakui gugatan kelompok atau class action. Gugatan kelompok atau
class action harus diajukan oleh konsumen yang benar-benar dirugikan dan dapat dibuktikan
secara hukum, salah satu diantaranya adalah adanya bukti transaksi.”

Atas dasar pengaturan di atas, bila produk pelaku usaha mengakibatkan kerugian terhadap

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
sekelompok konsumen, kelompok konsumen tersebut dapat melakukan gugatan perwakilan
kelompok atau class action. Pengaturan lebih lanjut mengenai tata cara beracara dalam
gugatan class action dapat ditemui pada Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2002
tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.

12.5. Uraikan pembelaan umum untuk suatu tindakan tort. Sebutkan 8 (delapan).

Jawaban yang disarankan:


• inevitable accident - kecelakaan tak terelakkan,
• act of God,
• emergency/necessity,
• volenti non fit injuria,
• ex turpi causa,
• mistake,
• private defence,
• duress - paksaan,
• statutory authority – kewenangan hukum,
• accord and satisfaction – kesepakatan dan kepuasan, 139
• res judicata.

12.6. Uraikan persamaan tag Inggris dengan tag Latin Volenti non fit Injuria.

Jawaban yang disarankan:


No injury is done to a willing person – Tidak ada cidera yang dikehendaki oleh setiap orang

12.7. Berapakah batasan waktu klaim untuk:


a. klaim yang melibatkan cedera pribadi, dan
b. semua kasus lain.

Jawaban yang disarankan:


a) Tiga tahun;
b) Enam tahun,

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

Keduanya dimulai dari tanggal akrual tindakan

12.8. Sebutkan empat kriteria yang ditetapkan dalam s.14 dari Limitation Act 1980 dalam
menentukan ‘date of knowledge’.

Jawaban yang disarankan:


• Bahwa cedera tersebut signifikan.
• Bahwa hal itu disebabkan oleh suatu tindakan atau kelalaian yang merupakan kelalaian,
gangguan atau pelanggaran kewajiban lainnya.
• Identitas pihak tergugat.
• Identitas orang yang kepada siapa tergugat bertanggung jawab dan mengapa.

12.9. Uraikan kekuatan yang disediakan untuk pengadilan oleh s.33 dari Act 1980.

Jawaban yang disarankan:


S.33 dari Act 1980 menyediakan pengadilan dengan kebijaksanaan tak terbatas untuk
mengabaikan batas waktu sehubungan dengan klaim cedera pribadi jika penggugat ikut
140
berprasangka batas pengoperasian yang ditetapkan dalam s.11 dari Undang-Undang tersebut.

12.10. Uraikan tambahan periode pembatasan yang diperkenalkan oleh Latent Damage Act
1986.

Jawaban yang disarankan:


Tambahan tiga tahun sejak tanggal kerugian, dengan suatu long-stop selama 15 tahun dari
tanggal tindakan lalai tersebut.

12.11. Uraikankah dua remedies at law yang paling umum untuk suatu tindakan kerusakan
dan uraikan apa hak yang diberikan bagi mereka.

Jawaban yang disarankan:


Kerusakan dan Injunction. Injunction adalah penyelesaian yang adil dan tidak diberikan
sebagai hak. Injunction diberikan atas kebijaksanaan suatu pengadilan hukum.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

12.12. Uraikan 4 (empat) kategori kerugian yang ada dalam klaim personal injury.

Jawaban yang disarankan:


• umum,
• khusus,
• nyata,
• nominal dan exemplary.

12.13. Uraikan 5 (lima) kategori kerugian umum dalam klaim personal injury.

Jawaban yang disarankan:


• rasa sakit dan penderitaan,
• hilangnya fasilitas,
• kehilangan pendapatan di masa mendatang,
• kehilangan kemampuan menghasilkan,
141
• pengeluaran tambahan di masa depan.

12.14. Bagaimana pengadilan biasanya menilai multiplicand dalam menilai ganti rugi atas
kehilangan penghasilan masa depan.

Jawaban yang disarankan:


Mereka mengambil laba bersih tahunan saat ini milik penggugat (yaitu setelah pajak dan
NI kontribusi). Hal ini dapat disesuaikan untuk memungkinkan fakta bahwa pendapatan
mungkin tidak selalu stabil dan kemungkinan adanya kenaikan upah riil di masa depan.

12.15. Berkaitan dengan tuntutan gantirugi dalam perbuatan melawan hukum:


a) Jelaskan 4 (empat) kategori damages
b) Uraikan 8 (delapan) pembelaan dalam gugatan perbuatan melawan hukum

Jawaban yang disarankan:

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

Klasifikasi Damages

1) General damages
Ini adalah damages yang hukum anggap akan timbul yang tidak perlu dibuktikan secara
khusus oleh penggugat.
Biasanya adalah unliquidated damages, yaitu damages yang tidak bisa dinilai secara matematis
akurat, atau dibuktikan dengan dokumentasi. Jenis yang paling umum adalah kompensasi
untuk kesakitan, penderitaan dan kehilangan kesenangan. Akan tetapi, ini juga temasuk
kerugian masa mendatang yang sebagian besar bersifat spekulatif.

1. Special damages
Ini adalah damages yang tidak timbul secara alami sejak perbuatan tort dan penggugat
harus membuktikan kerugiannya. Special damages termasuk seperti kehilangan
pendapatan yang sudah terjadi dan kerusakan pada harta benda, kedua-
duanya dapat dinilai dengan keakuratan matematis dan didukung oleh bukti
dokumen. Special damage biasanya liquidated, yaitu kerugian yang diketahui dan
dapat dibuktikan.

2. Nominal damages
Damages ini tidak dimaksudkan untuk mengkompensasi dan biasanya kecil. Ini
merupakan suatu pengakuan bahwa suatu tort telah dilakukan terhadap penggugat, 142
walaupun tidak ada kerugian riil yang timbul. Damages ini diberikan sebagai
penghargaan atas hak hukum penggugat.

3. Exemplary or punitive damages


Ini diberikan sebagai tambahan damages yang sebenarnya untuk menyatakan
pandangan pengadilan bahwa tingkah laku tergugat menyesalkan atau keterlaluan.
Damages ini bersifat menghukum, bukan mengkompensasi. Damages ini jarang
diberikan, dan dalam Rookes v. Barnard (1964) pengadilan membatasi aplikasinya
untuk beberapa kategori.

4. Contemptuous damages
Damages ini biasanya berupa pecahan terkecil mata uang yang berlaku. Ini dberikan
untuk mengakui bahwa walaupun penggugat memiliki dasar yang kuat untuk
menuntut, mereka tidak perlu membawanya ke pengadilan karena itu sembrono
atau menjengkelkan. Dalam kasus-kasus ini biasanya penggugat harus membayar
biaya mereka sendiri, yang membuat mereka secara keseluruhan menderita kerugian.

General defences (Chapter 4.A (4/2))

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

1) Kecelakaan yang tidak dapat dihindari (inevitable accident)

Ini hanyalah dalil bahwa semua cedera yang terjadi bukan merupakan kesalahan siapa
pun. Dalam Stanley v. Powell (1891) tergugat, dalam usahanya menembak seekor
burung, secara tidak sengaja menembak penggugat karena pelurunya memantul dari
pohon. Dinyatakan bahwa tergugat tidak memiliki tanggung gugat.

2) Vis major – act of God

Didefinisikan sebagai ‘penyebab alam yang secara langsung dan di luar campur tangan
manusia serta tidak dapat dicegah dengan sejumlah kehati-hatian, perkiraan dan
pengorbanan yang secara wajar telah diperhitungkan. Ini termasuk tonado dan badai
yang tidak diperkirakan tetapi tidak melindungi individu yang gagal merawat harta
bendanya terhadap pengaruh suatu badai yang normal atau keadaan alami lain yang
biasa terjadi di daerah tersebut.

3) Darurat / keharusan (Emergency / Necessity)

Dalam situasi tertentu tindakan seseorang tidak dapat dianggapsebagai kelalaian,


karena ia bertindak secara cepat dalam usaha untuk mencegah suatu peristiwa yang 143
membahayakan. Standar kehati-hatian tergugat diadili dengan mempertimbangkan apa
yang akan dilakukan manusia yang normal dalam keadaan yang sama. Dalam The Bywell
Castle (1879) sebuah kapal, terancam oleh kelalaian navigasi dari kapal lain, bertabrakan
dengan kapal ketiga. Dinyatakan bahwa , walaupun Bywell Castle dapat ditinjau telah
mengambil arah yang salah, tidak ada tanggung gugat yang melekat karena kapten kapal
telah bertindak dengan wajar dalam keadaan tersebut.

4) Volenti non fit injuria

Doktrin ini berarti ’tidak ada cedera bagi orang yang besedia melakukannya’. Ini
merupakan pembelaan untuk menunjukkan bahwa tergugat baik secara tersurat
maupun tersirat telah menerima risiko cedera atau kerusakan. Penerimaan ini tentunya
harus nyata dan tanpa paksaan, tidak cukup dengan pengetahuan mengenai situasi yang
berbahaya, penerimaan ini tidak berlaku jika untuk keadaan darurat atau keharusan.

Olahragawan/wati menerima risiko yang berkaitan dengan olahraga mereka. Seorang


petinju tidak dapat mengeluh jika hidungnya patah. Akan tetapi, dalam Condo v. Basi
(1985) dinyatakan bahwa volenti tidak akan dapat berfungsi sebagai pembelaan apabila
salah satu peserta menderita cedera sebagai akibat dari suatu pelanggaran berbahaya
atau pelanggaran peraturan yang lain.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

Jika seseorang menolong orang lain yang terancam bahaya karena tindakan kelalaian
pihak ketiga dan mengalami cedera, volenti tidak berlaku. Pelanggar tort itu juga
memiliki tanggung gugat terhadap si penolong. Dalam Haynes v. Harwood (1935),
seorang polisi yang sedang bertugas di pos polisi melihat seekor kuda yang berlari lepas.
Dalam usahanya untuk menghentikan kuda itu ia mengalami cedera. Pembelaan volenti
ditolak. Dalam Baker v. Hopkins (1959), dua pekerja tergugat menjadi tidak sadar
karena menghirup bau pada saat bekerja dalam sebuah sumur. Seorang dokter, yang
sepenuhnya menyadai bahaya tersebut, turun ke dalam sumur, tetapi juga menjadi tidak
sadar karena bau tersebut dan meninggal. Sekali lagi, pembelaan volenti ditolak.

Jika seseorang menerima tumpangan dalam sebuah mobil dengan mengetahui bahwa
pengemudi itu mabuk, volenti tidak berlaku karena hal tersebut dilarang sebagai
pembelaan dalam Road Traffic Act 1988.

5) Ex turpi causa

Prinsip ini berarti tidak ada hak menuntut dengan berdasarkan pada suatu perkara yang
buruk. Ini berlaku dalam kontrak dan tort.

Dalam Pitts v. Hunt (1990) penggugat dan tergugat mabuk dan kemudian mengendarai
sebuah sepeda motor. Hunt, sebagai pengendara, tetapi penggugat , sebagai penumpang,
memainkan peranan penuh dan aktif dalam mendorong tergugat melakukan pelanggaran
peraturan. Tabrakan terjadi dan penggugat mengalami cedera serius. Pengadilan
144
menyatakan bahwa prinsip tersebut berlaku.

Prinsip ini memiliki batas seperti yang terjadi dalam kasus Revill v. Newberry (1996).
Tergugat yang berusia lanjut sedang tidur di bangsal bagiannya ketika ia terbangun
oleh penggugat yang memaksa masuk, yang diasumsikannya berusaha mencuri. Ia
mengambil senapannya dan menembak ke pintu yang menyebabkan penggugat terluka.
Pengadilan menolak pembelaan ex turpi causa dengan alasan bahwa kekuatan yang
digunakan tergugat terlalu berlebihan dalam keadaan tersebut.

6) Pembelaan pribadi (Private defence)

Pembelaan ini tidak hanya termasuk pembelaan diri, tetapi juga termasuk perlindungan
harta bendanya, keluarganya dan mungkin orang asing yang dalam kesulitan. Seperti
dalam hukum kriminal, cara yang digunakan harus berhubungan dengan kejahatan
yang dilakukan atau diancam. Sekalipun langkah-langkah yang wajar harus diambil
dalam berjaga dari trespasser, tidak diperbolehkan untuk memasang perangkap dengan
sengaja.

Dalam Scott v. Shepherd (1773), A melempar petasan yang menyala ke sebuah pasar.
Petasan tersebut jatuh di dekat B yang kemudian memungutnya dan melempakannya

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
dalam rangka melindungi dirinya. Kemudian mendarat dekat C, yang juga melakukan
hal yang sama. Petasan itu kemudian mengenai D dan meledak. A dinyatakan memiliki
tanggung gugat, tetapi B dan C dianggap telah belaku wajar.

7) Wewenang perundang-undangan (Statutory authority)

Beberapa undang-undang memberikan wewenang kepada beberapa aktivitas yang


seharusnya merupakan pelanggaran tort, terutama dalam hal gangguan. Akan tetapi,
ada dua prinsip dasar dalam penerapan umum:
• Kekebalan hanya akan diperluas pada tort yang relevan secara khusus.
Kekebalan terhadap gangguan tidak mengijinkan akivitas dilakukan secara lalai.
• Kecuali ditentukan secara khusus, undang-undang tidak dapat mengambil hak
pribadi individu tanpa kompensasi, dan tergugat yang menggunakan kekebalan tersebut
yang harus membuktikan maksud ini.

8) Pesetujuan dan kepuasan (Accord and satisfaction)

Untuk kasus pelanggaran tort yang diselesaikan di luar pengadilan, ‘persetujuan dan
kepuasan’ ini membebaskan tergugat dari tanggung gugat lebih lanjut dan, jika proses
pengadilan dimulai dapat digunakan sebagai pembelaan.. Dalam kasus yang melibatkan 145
minor, persetujuan pengadilan biasanya dibutuhkan.

9) Res judicata

Doktrin ini berarti penggugat tidak dapat menuntut dengan dasar tuntutan yang sama
lebih dari sekali. Sekali penggugat telah mendapatkan keputusan pengadilan, ia tidak
dapat menuntut orang yang sama dua kali untuk cedera yang sama walaupun cedera
itu bertambah parah. Penggugat tetap dapat menuntut tergugat yang lain untuk cedera
yang sama dan akan berdasarkan hukum yang berhubungan dengan pelanggaran tort
bersama.

12.16. Uraikan kerugian apa saja yang termasuk dalam special damages.

Jawaban yang disarankan:


Kerugian yang terjadi antara kecelakaan dan percobaan, misalnya kerusakan harta benda
dan pakaian, biaya obat dan perawatan medis, dan kehilangan pendapatan.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

12.17. Uraikan tiga pokok kompensasi yang tunduk pada hak ganti rugi di bawah Social
Security (Recovery of Benefits) Act 1997.

Jawaban yang disarankan:


• hilangnya pendapatan,
• biaya perawatan,
• kehilangan mobilitas.

12.18. Uraikan pokok kerugian yang dapat dijamin dalam Law Reform (Miscellaneous
Provisions) Act 1934.

Jawaban yang disarankan:


• hilangnya pendapatan dari kecelakaan sampai mati.
• kerugian khusus bagi kerusakan properti.
• rasa sakit dan penderitaan dan hilangnya fasilitas dari kecelakaan sampai mati.
• kesadaran terhadap harapan hidup berkurang.
146
• biaya pemakaman.

12.19. Dalam kondisi bagaimana common law sesuai dengan ketentuan Fatal Accidents Act
1976.

Jawaban yang disarankan:


Orang tersebut harus telah tinggal di rumah yang sama dengan almarhum sebagai suami istri
untuk jangka waktu setidaknya dua tahun sebelum tanggal kematian.

12.20. Uraikan kategori orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan remidies di bawah
1976 Act.

Jawaban yang disarankan:


Istri atau suami yang meninggal, dan orang tua dari minor yang belum menikah.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

12.21. Uraikan pengertian manajemen risiko.

Jawaban yang disarankan:


Manajemen risiko adalah identifikasi, analisis dan kontrol ekonomi risiko-risiko yang dapat
mengancam aset produktif atau kapasitas perusahaan.

12.22. Bagaimana karakteristik kita sendiri dapat mempengaruhi persepsi kita.

Jawaban yang disarankan:


Dengan membuat stereotip informasi, sehingga kita cenderung untuk menerima pengaruh
positif yang kita dirasakan, sementara kita menolak yang negatif.

12.23. Jelaskan 5 (lima) aspek yang perlu dianalisa dan dievaluasi underwriter dalam akseptasi
suatu risiko tanggung-gugat (Sept 2014, No. 14; Mar 2010, No. 10)

Jawaban yang disarankan:


147
Setelah diidentifikasi, semua risiko ini harus dianalisa dan dievaluasi. Ini sebagian merupakan
suatu proses kuantitatif dan sebagian merupakan penilaian subyektif. Dalam kedua proses
kita berusaha mengukur pengaruh yang dimiliki risiko jika terjadi.

o Kemungkinan (Likelihood)
Kemungkinan dapat bervariasi dari kepastian yang absolut – sepeti pajak – ke
ketidakmungkinan total, begitu kecil sehingga dapat diabaikan – misalkan diculik
mahkluk asing dari luar angkasa. Di antara kedua ekstrim ini kemungkinan
kejadian yang sebagian besar melibatkan penilaian subyektif daripada analisa aktuaria.
Setelah menilai kemungkinan setiap risiko, kemudian ditabulasi dari yang paling
mungkin hingga yang paling tidak mungkin.

o Severitas (Severity)
Severitas dapat digambarkan sebagai risiko kejadian normal dari suatu peristiwa parah
yang abnormal, atau dalam kata lain bencana.

o Frekuensi (Frequency)
Frekuensi adalah seberapa sering suatu jenis peristiwa akan terjadi.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

o Sifat laten (Latency)


Digunakan untuk mengidentifikasi celah dalam waktu antara awal suatu rantai peristiwa
dan akhirnya.

o Data histories (Historical data)


Data historis dapat memberikan gambaran yang baik mengenai semua fitur di atas. Suatu
analisa mengenai pengalaman kerugian untuk mengidentifikasi kerugian pabrik demi
pabrik, proses demi proses, atau produk demi produk akan menyoroti area masalah
yang mungkin dimana tindakan koreksi dapat mengurangi kerugian. Tren jugadapat
dideteksi baik dalam jumlah kerugian yang timbul dari suatu sebab tertentu atau dalam
ukuran kerugian. Latency juga dapat dinilai dengan melihat keterlambatan antara
terjadinya suatu peristiwa dan klaim yang diajukan.

12.24. Uraikankah identifikasi risiko bagi seorang underwriter.

Jawaban yang disarankan:


Sebuah tugas yang terus-menerus menilai dan menilai kembali kemungkinan terjadinya
risiko yang dipertanggungkan.
148

12.25. Uraikan kekhawatiran utama seorang underwriter liability dalam tahap awal identifikasi
risiko.

Jawaban yang disarankan:


Mengidentifikasi semua kemungkinan dari suatu peristiwa awal yang tercakup dalam
operative clause yang dapat menimbulkan tanggung jawab hukum.

12.26. Uraikan pengertian ‘latency’.

Jawaban yang disarankan:


Keterlambatan antara mulainya dan berakhirnya rangkaian kejadian, atau penundaan antara
penyebab kewajiban dan klaim yang dibuat.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

12.27. Uraikan cara di mana tertanggung dapat mengontrol paparan risiko.

Jawaban yang disarankan:


• Eliminasi
• Minimisasi
• Transfer

12.28. Uraikan tahapan dalam suatu proses evaluasi risiko oleh seorang underwriter liability.

Jawaban yang disarankan:


• Berapa probabilitas aktivitas Tertanggung yang menyebabkan risiko yang
dipertanggungkan?
• Jika hal itu terjadi, bisakah Tertanggung tersebut bertanggung jawab secara hukum
kepada pihak ketiga?
• Jika demikian, adalah pemulihan kerugian?
• Jika tertanggung bisa bertanggung jawab dalam kerusakan, siapa yang bisa menuntut? 149
• Apa kemungkinan bagi mereka untuk menggugat?
• Berapa biaya yang mungkin untuk membela tindakan atau perbuatan yang seperti itu?

12.29. Uraikan informasi apa yang underwriter pertimbangkan mengenai suatu risiko.

Jawaban yang disarankan:


• Detail identitas yang meminta asuransi:
 Nama lengkap proposer;
 Alamat bisnis.
• Bisnis yang hendak dicover Asuransi.
• Liability claim sebelumnya.
• Riwayat asuransi sebelumnya dan rincian dari setiap penuntutan yang berkaitan dengan
risiko yang diminta, pada masa lalu atau yang sedang diproses tersebut.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

12.30. Uraikan apa yang underwriter cari dalam suatu loss record.

Jawaban yang disarankan:


Kecenderungan/trend selama periode waktu.

12.31. Uraikan tujuan loss control auditor.

Jawaban yang disarankan:


• pertama, untuk mengevaluasi risiko fisik dan menginformasikan kepada underwriter
setiap karakteristik yang tidak umum, dan,
• kedua, untuk menginformasikan kepada underwriter tentang sikap tertanggung untuk
tindakan pengendalian kerugian.

12.32. Uraikan peran loss control auditor.

Jawaban yang disarankan: 150


Untuk menjaga dan mengawal secara penuh semua perkembangan hukum dan teknologi
dan proses perdagangan; dan, ketika mengunjungi suatu risiko, harus diwaspadai beberapa
fitur atau karakteristik perusahaan yang mungkin akan menyebabkan peristiwa yang
diasuransikan.

12.33. Uraikan manfaat dari loss control auditor.

Jawaban yang disarankan:


• memperbaiki catatan keamanan (safety records),
• tindakan pencegahan oleh Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan atau pemeriksa
peraturan lainnya, dan
• menghindari publisitas negatif dan aib keuangan.

12.34. Uraikan yang disebut dengan forum shopping.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
Jawaban yang disarankan:
Forum shopping adalah pemilihan antara pihak penggugat dari suatu yurisdiksi untuk
gugatan mereka yang lebih menguntungkan bagi mereka daripada yurisdiksi natural atau
yurisdiksi yang diharapkan untuk tindakan mereka.

12.35. Uraikan pengertian IBNR.

Jawaban yang disarankan:


Klaim yang telah ‘terjadi’, tetapi belum dilaporkan kepada Tertanggung. Hal ini mencerminkan
latensi yang berhubungan dengan risiko.

12.36. Uraikan pengertian suatu triangulasi.

Jawaban yang disarankan:


Sebuah histogram yang dimaksudkan untuk menunjukkan perkembangan catatan klaim
untuk tahun underwriting yang diberikan selama beberapa tahun berturut-turut.
151

12.37. Uraikan trigger events yang digunakan dalam polis liability.

Jawaban yang disarankan:


• Causation occurrence (penyebab kejadian),
• Manifestation (manifestasi),
• losses discovered (kerugian yang ditemukan),
• claims made.

12.38. Uraikan jaminan umum yang disediakan sebagai bagian dari suatu polis liability.

Jawaban yang disarankan:


Biaya penggugat yang diberikan terhadap pihak tergugat dan biaya yang dikeluarkan untuk
membela tindakan tersebut.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

12.39. Uraikan varian yang dengan mana biaya jaminan tersedia.

Jawaban yang disarankan:


Biaya sebagai tambahan terhadap limit atau biaya dalam limit ganti rugi.

12.40. Uraikankah kondisi pokok yang diharapkan ada dalam suatu polis liability.

Jawaban yang disarankan:


• Langkah yang sewajarnya,
• kondisi pelaporan yang dapat menimbulkan tuntutan,
• penanganan klaim,
• hak Penanggung untuk membayar limit dan melepaskan kontrol dari klaim,
• penyesuaian premi,
• arbitrase / perselisihan.

152
12.41. Uraikan perbedaan antara polis admitted dan non-admitted.

Jawaban yang disarankan:


• Suatu polis admitted akan melindungi tertanggung di dalam wilayah di mana tindakan
itu dibawa.
• Suatu polis non-admitted tidak akan membela tertanggung di wilayah tersebut.
Polis tersebut akan mengganti kerugian tertanggung sehubungan dengan klaim
yang diselesaikan pada wilayah tersebut, tetapi hanya di wilayah di mana polis itu
dipertanggungkan.

12.42. Uraikan apa yang dimaksud dengan jaminan cover DJC / DIL.

Jawaban yang disarankan:


Suatu polis atau perluasan polis yang beroperasi ketika cakupan dari polis tersebut lebih luas
atau limit indemnity dari polis tersebut lebih tinggi dari polis di bawahnya.

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

12.43. Jelaskan kualitas utama yang harus ada pada sebuah media rating.

Jawaban yang disarankan:


Untuk memberikan dasar penilaian yang konsisten selama beberapa tahun sehingga nilai
premi yang didasarkan dari penilaian itu mempertahankan nilai yang sebenarnya.

12.44. Mekanisme apa yang digunakan oleh pasar liability untuk menyediakan batas indemnity
yang sangat besar bagi sebuah perusahaan asuransi.

Jawaban yang disarankan:


• co-insurance,
• reinsurance,
• layered programme.

12.45. Uraikan apa yang dimaksud dengan “layered programme” atau program yang berlapis. 153
Jawaban yang disarankan:
Suatu program di mana satu penanggung mengambil lapisan primer dan kemudian
penanggung yang lain mengambil jaminan cover untuk lapisan lebih dari ‘atau melebihi’ dari
asuransi utama.

12.46. Uraikan apa yang dimaksud dengan excess of loss liability insurance (Sept 2011, No. 7)

Jawaban yang disarankan:


Operation of Excess of Loss Covers.

XoL cover bisa dalam bentuk :


• Stand Alone atau ‘follow form’ cover
• Bisa berlaku prinsip ‘Drop Down’
• Bisa berbentuk Admitted atau Non Admitted policy

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat

Satu hal yang hampir pasti adalah terms & conditions pada XoL akan mengikuti T&C yang
ada pada Primary Layer Ada 2 jenis layer didalam XoL : Working layer & Catastrophe layer
1. Working Layer : layer yang akan ‘bekerja’ pada klaim yang bersifat particular risk /
any one risk.
Klaim yang bersifat anyone risk , memiliki frequency klaim yang tinggi – layer akan sering
‘bekerja’ – oleh karena itu dinamakan “Working Layer’.

2. Catastrophe Layer : layer yang hanya akan bekerja jika proxima cause bersifat AOG
/ Fundamental Risk
Frequency low but high severity, bencana alam, berlaku the ‘2 risks warranty’ : minimum 2 x
UR ‘terkena’ klaim from any one event, baru XoL akan bekerja

XoL adalah bagian dari Treaty Non Proportional , karena perbandingan antara resiko dan
premi yang diterima tidak berbanding secara proportional.

Struktur XoL , Periode 1/1/2011 – 31/12/12

154

• Primary layer : $1m


• 1st layer : $4m x/s $1m
• 2nd layer : $15m x/s $5m
• 3rd layer : $30m x/s $20m
• 4th layer : $50m x/s $50m
• 1st layer akan ‘bekerja’ jika terdapat loss dengan nilai lebih besar dari $1m

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
• 2nd layer akan ‘bekerja’ jika terdapat loss dengan nilai lebih besar dari $5m
• Bagi 2nd layer, attachment point adalah $5m

Frequency claim yang memiliki jumlah kecil , relatif tinggi – high risk – terdapat di 1st layer.
Oleh karena itu premi u/ 1st layer akan lebih besar daripada 2nd layer. Premi 2nd layer akan
juga lebih besar dari 3rd layer , dan seterusnya.
Premi yang akan di ‘charge’ ke setiap layer akan berdasar pada limit yang diberikan x
ROL (Rate on Line) dari layer tsb.

12.47. Uraikan variabel utama yang meliputi operasi excess of loss.

Jawaban yang disarankan:


• berdiri sendiri atau mengikuti dari (stand-alone or follow from);
• mungkin atau tidak mungkin drop down (may or may not drop down);
• dapat diterima atau tidak diterima (may be admitted or non-admitted).

155

12.48. Uraikan metode untuk mengembalikan limits pada polis liability.

Jawaban yang disarankan:


Layer by layer dan ‘round the clock’.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


Soal LSPP AAMAI, September 2014

Soal LSPP AAMAI 104, September 2014

1. Terkait luas jaminan polis PSAKBI, uraikan ketentuan klausul kereta gandeng.

2. Terkait luas jaminan polis PSAKBI, uraikan apa yang dimaksud dengan perlengkapan
standar dan perlengkapan tambahan.

3. Terkait luas jaminan polis, uraikan jaminan selama kendaraan berada di atas kapal
penyeberangan sesuai PSAKBI.

4. Terkait luas jaminan polis, uraikan persyaratan untuk dijaminnya tanggungjawab


hukum terhadap pihak ketiga, sesuai PSAKBI

5. Terkait pengelolaan risiko tanggunggugat, uraikan 3 (tiga) alasan perusahaan asuransi


menerapkan pengenaan risiko sendiri pada asuransi tanggung gugat.

6. Terkait luas jaminan polis Advertising Lability, sebutkan 3 (tiga) jaminan dalam polis
tersebut. 156

7. Terkait luas jaminan polis Public and Product Liability, uraikan pengertian bodily injury
yang telah diperluas di dalam praktek.

8. Berkaitan dengan luas jaminan asuransi tanggung-gugat terhadap pencemaran nama


baik (defamation), uraikan apa yang dimaksud dengan innuendo.

9. Dalam kaitan dengan polis kendaraan bermotor, jelaskan :


a. cara dan akibat pembatalan perluasan jaminan huru-hara di dalam Polis
Standar Kendaraan Bermotor Indonesia.
b. ketentuan pasal 24 PSAKBI berkaitan dengan pemulihan harga pertanggungan.

10. Dalam kaitan dengan ganti rugi asuransi, jelaskan 4 (empat) kewajiban Tertanggung,
dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia berkaitan dengan tuntutan pihak
ketiga atas kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan.

11. Dalam kaitan dengan luas jaminan polis, jelaskan pengecualian isi Pasal 3 Polis Standar
Asuransi Kendaraan bermotor Indonesia (PSAKBI) yang disebabkan oleh atau

Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Soal LSPP AAMAI, September 2014
berkaitan dengan:
a. kelebihan muatan/barang yang diangkut
b. risiko katastropi
c. kelalaian pengemudi

12. Dalam kaitan dengan penanganan klaim berdasarkan Polis Standar Kendaraan Bermotor
Indonesia mengenai penentuan nilai dalam hal kerugian, jelaskan:
a. 3 (tiga) ketentuan dalam hal terjadinya kerugian sebagian.
b. ketentuan dalam hal tel)adtnya kerugtan total.
c. kewajiban tertanggung, dalam PSAKBI terkait pertanggungan lain.

13. Dalam kaitan dengan juas jaminan operative clause, polis liability standar tidak akan
menjamin tanggungjawab yang dibebankan oleh regulasi karena dianggap bertentangan
dengan public interest:
a. jelaskan 2 (dua) alasan yang melatar-belakangi hal ini.
b. jelaskan jaminan yang diberikan polis D&O Liability berkaitan dengan
tanggungjawab polusi.

14. Dalam kaitan dengan penilaian risiko tanggungjawab hukum, jelaskan 5 (lima) aspek yang
perlu dianalisa dan dievaluasi underwriter dalam akseptasi suatu risiko tanggung-gugat.

157

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.AkademiAsuransi.org


LAMPIRAN:
PEDOMAN STANDAR ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA
POLIS STANDAR INDONESIAN MOTOR VEHICLE INSURANCE
ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA STANDARD POLICY

Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis Whereas the Insured has submitted a written proposal which
yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari constitutes the basis of and incorporated in this Policy, the Insurer
Polis ini, Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada will indemnify the Insured against loss of and or damage to the
Tertanggung terhadap kerugian atas dan atau kerusakan pada property and or interests insured, subject to the terms and
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, conditions printed, stated, attached and or endorsed to this Policy.
berdasarkan pada syarat dan kondisi yang dicetak, dicantumkan,
dilekatkan dan atau dibuatkan endorsemen pada Polis ini.

BAB I CHAPTER I
JAMINAN COVERAGE

PASAL 1 ARTICLE 1
JAMINAN TERHADAP KENDARAAN BERMOTOR COVERAGE FOR MOTOR VEHICLE

Pertanggungan ini menjamin : This insurance covers:


1. Kerugian dan atau kerusakan pada Kendaraan Bermotor dan atau 1. Any loss and or damage to Motor Vehicle and or insured
kepentingan yang dipertanggungkan yang secara langsung interest directly caused by:
disebabkan oleh : 1.1. collision, impact, overturning, skidding or falling into;
1.1. tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau terperosok; 1.2. malicious act;
1.2. perbuatan jahat; 1.3. theft, including theft preceded or accompanied or
1.3. pencurian, termasuk pencurian yang didahului atau disertai followed by violence or threat of violence as provided
atau diikuti dengan kekerasan ataupun ancaman kekerasan in Articles 362, 363 paragraphs (3), (4), (5) and Article
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 362, 363 ayat (3), (4), 365 of Criminal Code;
(5) dan Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana; 1.4. fire, including:
1.4. kebakaran, termasuk : 1.4.1. fires due to the burning of other nearby objects
1.4.1. kebakaran akibat kebakaran benda lain yang or Motor Vehicle garage;
berdekatan atau tempat penyimpanan Kendaraan 1.4.2. fires due to lightning;
Bermotor; 1.4.3. damage due to water and or other appliances
1.4.2. kebakaran akibat sambaran petir; used to prevent the spread of or extinguishing
1.4.3. kerusakan karena air dan atau alat-alat lain yang of fires;
dipergunakan untuk mencegah atau memadamkan 1.4.4. Total or partial destruction of Motor Vehicle by
kebakaran; the order of the Authorities in attempt to
1.4.4. dimusnahkannya seluruh atau sebagian Kendaraan prevent further spreading of the fire.
Bermotor atas perintah pihak yang berwenang
dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran 2. Any loss and or damage caused by those incidents above in
itu. paragraph (1) of this Article while the insured Motor Vehicle is
on board of a vessel for crossing purpose which is under the
2. Kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa supervision of Directorate General of Land Transportation,
yang tersebut dalam ayat (1) Pasal ini selama Kendaraan including any loss and or damage resulting from accident of
Bermotor yang bersangkutan berada diatas kapal untuk the vessel.
penyeberangan yang berada di bawah pengawasan Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat, termasuk kerugian dan atau
kerusakan yang diakibatkan kapal bersangkutan mengalami
kecelakaan.

PASAL 2 ARTICLE 2
JAMINAN TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP PIHAK THIRD PARTY LEGAL LIABILITY
KETIGA

Penanggung memberikan ganti rugi atas : Insurer shall indemnify for:


1. Tanggung jawab hukum Tertanggung terhadap kerugian yang 1. Legal liability of the Insured against loss suffered by third party,
diderita pihak ketiga, yang secara langsung disebabkan oleh directly caused by Motor Vehicle arising out of risks covered by
Kendaraan Bermotor sebagai akibat risiko yang dijamin Pasal 1 Article 1 paragraph (1) items 1.1. and 1.4, whether the
ayat (1) butir 1.1. dan 1.4, baik penyelesaiannya melalui proses settlement thereof is by compromise, mediation, arbitration or
musyawarah, mediasi, arbitrase atau pengadilan, dengan syarat through court subject to prior written consent of the Insurer,
telah mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari namely :
Penanggung, yaitu: 1.1. damage to property;
1.1. kerusakan atas harta benda; 1.2. medical expenses, bodily injury and or death;
1.2. biaya pengobatan, cidera badan dan atau kematian; a maximum of sum insured for Legal Liability coverage against
maksimum sebesar harga pertanggungan untuk jaminan any Third Party as set forth in the Policy.
Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga sebagaimana
yang dicantumkan dalam Polis.

2. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan 2. Legal fees or professional service fees in relation to legal liability
dengan tanggung jawab hukum Tertanggung dengan syarat of the Insured subject to prior written consent of the Insurer.
mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penanggung. Liability of the Insurer for such fees, shall be at a maximum 10%
Tanggung jawab Penanggung atas biaya tersebut, setinggi- (ten percent) of the limit of Legal Liability coverage against any
tingginya 10% (sepuluh persen) dari limit pertanggungan Third Party as specified in paragraph (1) of this Article.
Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga sebagaimana This indemnification shall constitute an addition of indemnity
dimaksud pada ayat (1) Pasal ini. governed in paragraph (1) of this Article.
Ganti rugi ini merupakan tambahan dari ganti rugi yang diatur
pada ayat (1) Pasal ini.

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 1
BAB II CHAPTER I I
PENGECUALIAN EXCLUSION

PASAL 3 ARTICLE 3

1. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan, biaya 1. This insurance shall not cover any loss, damage, expense
atas Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hukum incurred in Motor Vehicle and or third party legal liability, caused
terhadap pihak ketiga, yang disebabkan oleh : by:
1.1. kendaraan digunakan untuk : 1.1. the Motor Vehicle used for:
1.1.1. menarik atau mendorong kendaraan atau benda 1.1.1. towing or pushing other vehicles or objects,
lain, memberi pelajaran mengemudi; giving driving lesson;
1.1.2. turut serta dalam perlombaan, latihan, penyaluran 1.1.2. participating in contests, trainings, channeling of
hobi kecakapan atau kecepatan, karnaval, pawai, skill or speed hobby, carnivals, parades,
kampanye, unjuk rasa; campaigns, demonstrations;
1.1.3. melakukan tindak kejahatan; 1.1.3. committing crimes;
1.1.4. penggunaan selain dari yang dicantumkan dalam 1.1.4. uses other than those mentioned in this Policy;
Polis; 1.2. embezzlement, fraud, hypnotic and the like;
1.2. penggelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya; 1.3. malicious acts committed by:
1.3. perbuatan jahat yang dilakukan oleh : 1.3.1. the Insured;
1.3.1. Tertanggung sendiri; 1.3.2. spouses, children, parents or siblings of the
1.3.2. suami atau istri, anak, orang tua atau saudara Insured;
sekandung Tertanggung; 1.3.3. people instructed by the Insured, working for the
1.3.3. orang yang disuruh Tertanggung, bekerja pada Insured, people with the knowledge or with the
Tertanggung, orang yang sepengetahuan atau consent of the Insured;
seizin Tertanggung; 1.3.4. people living with the Insured;
1.3.4. orang yang tinggal bersama Tertanggung; 1.3.5. management, share holders, commissioners or
1.3.5. pengurus, pemegang saham, komisaris atau employees, if the Insured is a legal entity;
pegawai, jika Tertanggung merupakan badan 1.4. overload of vehicle capacity set out by the manufacturer.
hukum;
1.4. kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah
ditetapkan pabrikan.

2. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan atau kerusakan 2. This insurance shall not cover any loss and or damage to Motor
Kendaraan Bermotor atau biaya yang langsung maupun tidak Vehicle or expenses directly or indirectly caused by, as a
langsung disebabkan oleh, akibat dari, ditimbulkan oleh : consequences of, resulting from:
2.1. barang dan atau hewan yang sedang berada di dalam, 2.1. goods and or animals inside, loaded to, piled in,
dimuat pada, ditumpuk di, dibongkar dari atau diangkut unloaded from or transported by Motor Vehicle;
oleh Kendaraan Bermotor; 2.2. chemicals, water or other liquids; residing inside the
2.2. zat kimia, air atau benda cair lainnya, yang berada di Motor Vehicle except as a consequence of the risk
dalam Kendaraan Bermotor kecuali merupakan akibat covered by the Policy;
dari risiko yang dijamin Polis;

3. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau 3. This insurance shall not cover any loss, damage to and or
biaya atas Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hukum expense incurred in Motor Vehicle and or legal liability against
terhadap pihak ketiga yang langsung maupun tidak langsung any third party directly or indirectly caused by, as a
disebabkan oleh, akibat dari, ditimbulkan oleh : consequence of, resulting from:
3.1. kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, tawuran, 3.1. riot, strike, lock-out, brawling, civil commotion,
huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambil-alihan insurrection, usurped power, revolution, rebellion,
kekuasan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, military power, invasion, civil war, war and hostilities,
invasi, perang saudara, perang dan permusuhan, makar, subversive act, terrorism, sabotage, looting;
terorisme, sabotase, penjarahan; 3.2. earthquake, volcanic eruption, windstorm, tempest,
3.2. gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hail, flood, inundation, landslide or other
tsunami, hujan es, banjir, genangan air, tanah longsor geological or meteorological symptoms;
atau gejala geologi atau meteorologi lainnya; 3.3. nuclear reaction, including but not limited to nuclear
3.3. reaksi nuklir, termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi radiation, ionization, fusion, fission or radioactive
nuklir, ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio aktif, tanpa contamination, irrespective of whether or not it occurs
memandang apakah itu terjadi di dalam atau di luar inside or outside Motor Vehicle and or the insured
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang interest.
dipertanggungkan.

4. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau 4. This insurance shall not cover any loss, damage to and or
biaya atas Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hukum expense incurred in Motor Vehicle and or legal liability against
terhadap pihak ketiga jika: any third party when:
4.1. disebabkan oleh tindakan sengaja Tertanggung dan atau 4.1. cause by deliberate action of the Insured and or driver:
pengemudi; 4.2. in the event of any loss or damage, Motor Vehicle is
4.2. pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan, Kendaraan driven by a person who has no Driving License (SIM) in
Bermotor dikemudikan oleh seseorang yang tidak memiliki accordance with prevailing laws and regulations;
Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai dengan peraturan 4.3. driven by someone under the influence of alcohol, drugs
perundang-undangan yang berlaku; or any some other hazardous substances;
4.3. dikemudikan oleh seorang yang berada di bawah 4.4. driven forcibly even though the condition of vehicle is
pengaruh minuman keras, obat terlarang atau sesuatu technically out of order or not roadworthy;
bahan lain yang membahayakan; 4.5. entering or going across roads that are closed,
4.4. dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi forbidden, not allocated for Motor Vehicle or violating
kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan; traffic rules.
4.5. memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, tidak
diperuntukkan untuk Kendaraan Bermotor atau melanggar
rambu-rambu lalu-lintas.
5. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan atau kerusakan 5. This insurance shall not cover any loss and or damage to:
atas : 5.1. non standard equipments which are not mentioned in the
5.1. perlengkapan tambahan yang tidak disebutkan pada Polis; Policy:
5.2. ban, velg, dop yang tidak disertai kerusakan pada bagian 5.2. tires, rims, rim cover not accompanied by damage to

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 2
lain Kendaraan Bermotor kecuali yang disebabkan oleh other parts of Motor Vehicle except for those caused by
risiko yang dijamin pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.2, 1.3, risks covered in Article 1 paragraph (1) items 1.2, 1.3,
1.4; 1.4;
5.3. kunci dan atau bagian lainnya dari Kendaraan Bermotor 5.3. key and or other parts of Motor Vehicle when not
pada saat tidak melekat atau berada di dalam kendaraan attached or inside the vehicle;
tersebut; 5.4. parts or materials of Motor Vehicle worn out due to wear
5.4. bagian atau material Kendaraan Bermotor yang aus and tear, inherent vice or its improper use;
karena pemakaian, sifat kekurangan material sendiri atau 5.5. Motor Vehicle License (STNK), Certificate of Ownership
salah dalam menggunakannya; of Motor Vehicle (BPKB) and or other Motor Vehicle
5.5. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku Pemilik documents.
Kendaraan Bermotor (BPKB) dan atau surat-surat lain
Kendaraan Bermotor.

6. Pertanggungan ini tidak menjamin tanggung jawab hukum 6. This insurance shall not cover legal liability against any third
terhadap pihak ketiga yang secara langsung atau tidak langsung party directly or indirectly caused by Motor Vehicle for:
disebabkan oleh Kendaraan Bermotor atas :
6.1. kerusakan atau kehilangan harta benda yang diangkut, 6.1. damage to or loss of property, transported, loaded or
dimuat atau dibongkar dari Kendaraan Bermotor; unloaded from Motor Vehicle;
6.2. kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan yang 6.2. damage to roads, bridges, viaducts, structures located
terdapat di bawah, di atas, di samping jalan sebagai akibat under, above, alongside the roads in consequence of
dari getaran, berat Kendaraan Bermotor atau muatannya. vibration, weight of Motor Vehicle or its load.

7. Pertanggungan ini tidak menjamin kehilangan keuntungan, upah, 7. This insurance shall not cover any loss of profit, salary,
berkurangnya harga atau kerugian keuangan lainnya yang decrease in price or other financial losses suffered by the
diderita Tertanggung. Insured.

BAB III CHAPTER I I I


DEFINISI DEFINITION

PASAL 4 ARTICLE 4

Menyimpang dari arti yang berbeda yang mungkin diberikan oleh Notwithstanding anything which may be defined in any laws or
peraturan hukum yang berlaku, untuk keperluan Polis ini semua istilah regulations to the contrary, for the purpose of this Policy, all
yang dicetak miring diartikan sebagaimana diuraikan berikut ini: terminology printed in italics shall be defined as follows:
1. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan roda dua atau lebih 1. Motor Vehicle shall mean two wheel drive or more vehicle
yang digerakkan oleh motor atau mekanik lain dan memiliki izin driven by motor or other mechanism and is licensed for use in
untuk digunakan di jalan umum yang menjadi obyek the public road that becomes the insured object
pertanggungan
2. Collision or Impact shall mean any physical contact
2. Tabrakan atau Benturan adalah kontak fisik antara Kendaraan between Motor Vehicle and other objects, located outside
Bermotor dengan benda lain, yang berada di luar Kendaraan Motor Vehicle.
Bermotor.
3. Third Party shall mean every party not being the Insured,
3. Pihak Ketiga adalah semua pihak yang bukan Tertanggung, spouses, children, parents, and siblings of the Insured,
suami atau istri, anak, orang tua, dan saudara sekandung dari people working for and people under the supervision of the
Tertanggung, orang-orang yang bekerja pada dan orang-orang Insured.
yang berada di bawah pengawasan Tertanggung.
In case that the Insured is a Legal Entity, then Management,
Jika Tertanggung adalah Badan Hukum maka Pengurus, Shareholders, Commissioners and Employees shall not be
Pemegang Saham, Komisaris dan Karyawan/wati tidak termasuk included in the definition of Third Party.
dalam pengertian Pihak Ketiga.

4. Kelebihan muatan adalah suatu keadaan dimana Kendaraan


Bermotor mengangkut barang dan atau penumpang melebihi 4. Overloading shall mean a condition in which Motor Vehicle
kapasitas yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. transport goods and or passengers exceeding the capacity
set out by the competent party.
Kapasitas yang dimaksud adalah jumlah berat barang, volume,
dan jumlah orang. The said capacity shall mean total weight of goods, volume,
and number of people.
5. Perlengkapan standar adalah perlengkapan yang disediakan
dan dilekatkan oleh pabrik Kendaraan Bermotor bersangkutan. 5. Standard equipment shall mean equipment provided and
attached by the relevant manufacturer of Motor Vehicle.
6. Perlengkapan tambahan adalah perlengkapan pada kendaraan
bersangkutan yang bukan merupakan perlengkapan standar 6. Non Standard Equipment shall mean equipment in the
pabrik. relevant vehicle not being manufacturer's standard
equipment.
7. Harga sebenarnya adalah nilai hasil penjualan yang dapat
diperoleh atas Kendaraan Bermotor dengan merk, tipe, model 7. Actual value shall mean the value of the Motor Vehicle’s
dan tahun yang sama sebagaimana tercantum pada Polis di sales amount that may be obtained the same brand, type,
pasar bebas sesaat sebelum terjadinya kerugian dan atau model and manufacturing year as stated in the Policy in the
kerusakan. free market immediately prior to occurrence of loss and or
damage.
8. Risiko Sendiri adalah jumlah tertentu yang menjadi tanggungan
Tertanggung untuk setiap kejadian. 8. Own Risk shall mean a specified amount should be borne by
the Insured for each incident.
9. Penggunaan Pribadi adalah penggunaan atas Kendaraan
Bermotor tersebut untuk kepentingan angkutan pribadi pengguna 9. Personal Use shall mean the use of such Motor Vehicle for
kendaraan. personal purposes.

10. Penggunaan Komersial adalah penggunaan atas Kendaraan 10. Commercial Use shall mean the use of such Motor Vehicle
Bermotor tersebut untuk disewakan atau menerima balas jasa. for rent or receiving retribution.

11. Official Use shall mean the use of Motor Vehicle other than
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 3
11. Penggunaan Dinas adalah penggunaan Kendaraan Bermotor Personal Use or Commercial Use.
selain dari Penggunaan Pribadi atau Penggunaan Komersial.
12. Hypnotic shall mean a trick that makes someone lose his
12. Hipnotis adalah perbuatan tipu muslihat yang membuat consciousness and become submissive and follow the desire
seseorang diluar kesadarannya menjadi tunduk dan mengikuti of the hypnotist to surrender Motor Vehicle in part or in whole
keinginan si pelaku hipnotis untuk menyerahkan sebagian atau to the hypnotist or any other unrightfully person.
seluruh Kendaraan Bermotor kepada si pelaku hipnotis atau
orang lain yang tidak berhak. 13. Riot shall mean an act of a group of at least 12 (twelve)
persons, who in the execution of their common purpose
13. Kerusuhan adalah tindakan suatu kelompok orang minimal cause public disturbance tumultuously with violence and
sebanyak 12 (dua belas) orang yang dalam melaksanakan suatu damage to the property of others, not amounting to Civil
tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban Commotions.
umum dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta 14. Strikes is a deliberate act of damage, by a group of workers
pengrusakan harta benda orang lain, yang belum dianggap
of at least 12 (twelve) persons or one half of the entire
sebagai suatu Huru-hara.
workforce (if the total number of workforce is less than 24
14. Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang disengaja oleh persons), refusing to work as usual in an attempt to force the
sekelompok pekerja, minimal sebanyak 12 (dua belas) pekerja employer to accept their demands or to protest against any
atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh terms of employment enforced by the employer.
pekerja kurang dari dua puluh empat orang), yang menolak 15. Locked-out Workers is a deliberate act of damage, by a
bekerja sebagaimana biasanya dalam usaha untuk memaksa group of workers of at least 12 (twelve) persons or one half of
majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam melakukan the entire workforce (if the total number of workforce is less
protes terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang than twenty-four persons), to protest against the termination
diberlakukan oleh majikan. or suspension of a fellow employee by the employer.
15. Penghalangan Bekerja adalah tindakan pengrusakan yang 16. Malicious Acts is an act of any person(s) deliberately
sengaja dilakukan oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak causing damage to the property of others driven by
12 (dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam vengeance, hatred , anger or vandalistic, except such
hal jumlah seluruh pekerja kurang dari dua puluh empat orang), acts done by the employee(s) of the Insured, or any
akibat dari adanya pekerja yang diberhentikan atau dihalangi person(s) on behalf of the Insured, or by person(s) entrusted
bekerja oleh majikan. by the Insured to maintain or keep such property, or by
thieves/robbers/looters.
16. Perbuatan Jahat adalah tindakan seseorang yang dengan
sengaja merusak harta benda orang lain karena dendam, 17. Brawling is the fight between groups of persons involving
dengki, amarah atau vandalistis, kecuali tindakan yang dilakukan minimum of 5 (five) persons causing disturbances to public
oleh seseorang yang berada di bawah pengawasan atau atas order and use violence and destruction to the property of
perintah Tertanggung atau yang mengawasi atau menguasai others not amounting to Riot.
harta benda tersebut, atau oleh pencuri/ perampok/ penjarah.
18. Preventive Acts is an act of any lawfully constituted authority
17. Tawuran adalah perkelahian antar kelompok orang yang or body in an attempt to prevent or suppress the occurrence
melibatkan minimal sebanyak 5 (lima) orang menimbulkan of any of insured perils or to minimize the consequences of
suasana gangguan ketertiban umum dengan kegaduhan dan any such perils.
menggunakan kekerasan serta pengrusakan harta benda orang
lain yang belum dianggap sebagai Kerusuhan.
19. Civil Commotions is an act of a large number of people
acting together disrupting public peace and disturbance
18. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam tumultuously with violence and a chain of destruction of a
usaha menghalangi, menghentikan atau mengurangi dampak large number of properties, indicated by the cessation of
atau akibat dari terjadinya risiko-risiko yang dijamin. more than one half of the normal activity of
commercial/shopping or business areas or schools or public
19. Huru-hara adalah keadaan di satu kota di mana sejumlah besar transportation in one city for at least 24 (twenty-four) hours
massa secara bersama-sama atau dalam kelompok-kelompok consecutively commencing immediately before, during or
kecil menimbulkan suasana gangguan ketertiban dan keamanan after the event.
masyarakat dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan
serta rentetan pengrusakan sejumlah besar harta benda, 20. Insurrection/Popular Rising is an uprising of a majority of
sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai the people in the capital city of the country, or in three or
dengan terhentinya lebih dari separuh kegiatan normal pusat more capital cities of the provinces within 12 (twelve) days,
perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau demanding a change in the government de jure or de facto, or
transportasi umum di kota tersebut selama minimal 24 (duapuluh open resistance against the government de jure or de facto,
empat) jam secara terus-menerus yang dimulai sebelum, selama not amounting to a Rebellion.
atau setelah kejadian tersebut.
21. Usurped Power is a situation where the established
20. Pembangkitan Rakyat adalah gerakan sebagian besar rakyat di government de jure or de facto has been overthrown and
Ibukota Negara, atau di tiga atau lebih Ibukota Propinsi dalam replaced by another power that impose and or enforce their
kurun waktu 12 (duabelas) hari, yang menuntut penggantian own rules.
Pemerintah yang sah de jure atau de facto, atau melakukan
penolakan secara terbuka terhadap Pemerintah yang sah de jure
22. Revolution is an uprising of the people with force to make a
radical change to the current public administration system of
atau de facto, yang belum dianggap sebagai suatu
the country or to overthrow the established government de
Pemberontakan.
jure or de facto, not amounting to a Rebellion.
21. Pengambilalihan Kekuasaan adalah keadaan yang
23. Rebellion is a state of organized resistance against the
memperlihatkan bahwa Pemerintah yang sah de jure atau de
established authority de jure or de facto with the objective to
facto telah digulingkan dan digantikan oleh suatu kekuatan yang
supplant or overthrow it with force using fire arms which
memberlakukan dan atau memaksakan pemberlakuan peraturan-
threatens the existence of such authority.
peraturan mereka sendiri.

22. Revolusi adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk 24. Military Power is an act by a group of home or foreign
armed forces personnel consisting of at least 30 (thirty)
melakukan perubahan radikal terhadap sistem ketatanegaraan
persons using force with the intention to overthrow the
(pemerintahan atau keadaan sosial) atau menggulingkan
established authority or to cause public disorder and
Pemerintah yang sah de jure atau de facto, yang belum dianggap
disturbance.
sebagai suatu Pemberontakan.

23. Pemberontakan adalah tindakan terorganisasi dari suatu 25. Invasion is an act by the military power of one country to
penetrate or invade the territory of another with the objective
kelompok orang yang melakukan pembangkangan dan atau

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 4
penentangan terhadap Pemerintah yang sah de jure atau de to permanently or temporarily occupy and take control over
facto dengan kekerasan yang menggunakan senjata api, yang such territory.
dapat menimbulkan ancaman terhadap kelangsungan
Pemerintah yang sah de jure atau de facto. 26. Civil War is an armed conflict between regions or political
factions within the territorial limits of a country with the
24. Kekuatan Militer adalah kelompok angkatan bersenjata baik objective to gain legitimate power.
dalam maupun luar negeri minimal sebanyak 30 (tiga puluh)
orang yang menggunakan kekerasan untuk menggulingkan 27. War and Hostilities is a widespread armed conflict (whether
Pemerintah yang sah de jure atau de facto atau menimbulkan or not war has been declared) or a warlike situation between
suasana gangguan ketertiban dan keamanan umum. two or more countries, including military exercises of a
country or joint-military exercises between countries.
25. Invasi adalah tindakan kekuatan militer suatu negara memasuki
wilayah negara lain dengan maksud menduduki atau
menguasainya secara sementara atau tetap.
28. Subversive is an act by any person on behalf of or in
connection with any organization with activities directed
26. Perang Saudara adalah konflik bersenjata antardaerah atau towards the overthrow by force of the government de jure or
antarfaksi politik dalam batas teritorial suatu negara dengan de facto, or influencing it by Terrorism or Sabotage or
tujuan memperebutkan legitimasi kekuasaan. violence.

27. Perang dan Permusuhan adalah konflik bersenjata secara luas 29. Terrorism is an act, including but not limited to the use of
(baik dengan atau tanpa pernyataan perang) atau suasana force or violence and/or the threat thereof, of any person or
perang antara dua negara atau lebih, termasuk latihan perang group(s) of persons whether acting alone or on behalf of or in
suatu negara atau latihan perang gabungan antar negara. connection with any organization(s) or government(s),
committed for political, religious, ideological or similar
28. Makar adalah tindakan seseorang yang bertindak atas nama purposes including the intention to influence any government
atau sehubungan dengan suatu organisasi atau sekelompok and/or to put the public, or any section of the public, in fear.
orang dengan kegiatan yang diarahkan pada penggulingan
dengan kekerasan Pemerintah yang sah de jure atau de facto 30. Sabotage is a destructive act against property or the
atau mempengaruhinya dengan Terorisme atau Sabotase atau obstruction of work process or causing the reduction in value
kekerasan. of work, by any person or group(s) of persons whether
acting alone or on behalf of or in connection with any
29. Terorisme adalah suatu tindakan, termasuk tetapi tidak terbatas organization(s) or government(s) in an attempt to achieve a
pada penggunaan pemaksaan atau kekerasan dan atau political, religious, ideological or similar goals including the
ancaman dengan menggunakan pemaksaan atau kekerasan, intention to influence any government and/or to put the public,
oleh seseorang atau sekelompok orang, baik bertindak sendiri or any section of the public, in fear.
atau atas nama atau berkaitan dengan sesuatu organisasi atau
pemerintah, dengan tujuan politik, agama, ideologi atau yang 31. Looting is the appropriation of property belonging to another
sejenisnya termasuk intensi untuk memengaruhi pemerintahan by any person (including those employed by or under the
dan/atau membuat publik atau bagian dari publik dalam control of the Insured), with the intention of permanently
ketakutan. depriving that other of it.

30. Sabotase adalah tindakan pengrusakan harta benda atau


penghalangan kelancaran pekerjaan atau yang berakibat
turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang, baik bertindak sendiri atau atas nama
atau berkaitan dengan sesuatu organisasi atau pemerintah
dalam usaha mencapai tujuan politik, agama, ideologi atau yang
sejenisnya termasuk intensi untuk memengaruhi pemerintahan
dan/atau membuat publik atau bagian dari publik dalam
ketakutan.

31. Penjarahan adalah pengambilan atau perampasan harta benda


orang lain oleh seseorang (termasuk oleh orang-orang di bawah
pengawasan Tertanggung), untuk dikuasai atau dimiliki secara
melawan hukum.

B A B IV CHAPTER IV
SYARAT UMUM CONDITIONS

PASAL 5 ARTICLE 5
WILAYAH JURISDICTION

Pertanggungan ini berlaku di seluruh wilayah Negara Republik This insurance shall prevail throughout the territory of the State of
Indonesia. the Republic of Indonesia.

PASAL 6 ARTICLE 6
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA DUTY OF DISCLOSURE

1. Tertanggung wajib : 1. The Insured is obliged to :


1.1. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, 1.1. disclose any material fact, i.e. any information,
keadaan dan fakta yang mempengaruhi pertimbangan description, circumstances and fact which may influence
Penanggung dalam menerima atau menolak suatu the Insurer’s decision in accepting or declining an
permohonan penutupan asuransi dan dalam menetapkan insurance proposal and in charging a premium rate on it
suku premi apabila permohonan dimaksud diterima; should the proposal be accepted;
1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang 1.2. make true statements regarding the matters relating to
berkaitan dengan penutupan asuransi; insurance contract;
yang disampaikan baik pada waktu pembuatan perjanjian to be declared at the time of entering into the insurance contract
asuransi maupun selama jangka waktu pertanggungan. as well as during the insurance period.

2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana 2. Should the Insured fail to fulfill his duties as described in
diatur dalam ayat (1) diatas, Penanggung tidak wajib membayar paragraph (1) above, the Insurer shall not be liable to indemnify

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 5
kerugian yang terjadi dan berhak menghentikan pertanggungan any loss and shall be entitled to terminate this insurance and
serta tidak wajib mengembalikan premi. shall not be liable to refund the premium.

3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal fakta 3. Provisions under Paragraph (2) above shall not be applied to
material yang tidak diungkapkan atau yang dinyatakan dengan those undisclosed or untruly stated material facts which has
tidak benar tersebut telah diketahui oleh Penanggung, namun already been known to the Insurer, but the Insurer does not
Penanggung tidak mempergunakan haknya untuk menghentikan exercise his rights to terminate the insurance within 30 (thirty)
pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah calendar days after the Insurer becomes aware of such breach.
Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.

PASAL 7 ARTICLE 7
PEMBAYARAN PREMI PREMIUM PAYMENT

1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas 1. It is a condition precedent to liability under this policy, that any
jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi terhutang premium payable shall have been paid off and actually received
harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah diterima in full by the Insurer, in the event of:
seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal: 1.1. insurance period of 30 (thirty) days or more, then
1.1. jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari atau settlement of premium payment shall be conducted
lebih, maka pelunasan pembayaran premi harus dilakukan within a period of 14 (fourteen) calendar days as of the
dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kalender date of inception of this Policy;
terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis; 1.2. such insurance period is less than 30 (thirty) days,
1.2. jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga settlement of premium payment shall be conducted at
puluh) hari, pelunasan pembayaran premi harus dilakukan the time of issuance of Policy.
pada saat Polis diterbitkan.
2. Premium payment can be made by cash, cheque, bilyet giro,
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet transfer or by any other means agreed upon between the
giro, transfer atau dengan cara lain yang disepakati antara Insurer and the Insured.
Penanggung dan Tertanggung. The Insurer is deemed to have received premium payment, at
Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada the time of:
saat : 2.1. receipt of cash payment, or
2.1. diterimanya pembayaran tunai, atau 2.2. the relevant premium has already been deposited to the
2.2. premi bersangkutan sudah masuk ke rekening bank Insurer's bank account, or
Penanggung, atau 2.3. The Insurer has agreed the settlement of relevant premium
2.3. Penanggung telah menyepakati pelunasan premi in writing.
bersangkutan secara tertulis.
3. In case the Insured fails to fulfill the liabilities as referred to in
3. Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana paragraph (1) above, this Policy shall be automatically
dimaksud ayat (1) diatas, Polis ini berakhir dengan sendirinya terminated without issuing cancellation endorsement starting
sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut tanpa kewajiban bagi from the expiry of the grace period and the Insurer shall be
Penanggung untuk menerbitkan endosemen dan Penanggung discharged from any liability there from.
dibebaskan dari semua tanggung jawab berdasarkan polis. However the Insured shall remain obliged to pay the time on risk
Namun demikian Tertanggung tetap berkewajiban membayar premium for the insurance period already lapsed amounting to
premi untuk jaminan selama tenggang waktu pembayaran premi, 20% (twenty percent) of the annual premium.
sebesar 20% (dua puluh persen) dari premi satu tahun.
4. In the event of any loss covered by the Policy within time frame
4. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam tenggang as referred to in paragraph (1) above, the Insurer will be held
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, responsible for such loss if the Insured pays off premium within
Penanggung akan bertanggung jawab terhadap kerugian the relevant time frame.
tersebut apabila Tertanggung melunasi premi dalam tengggang
waktu bersangkutan.
ARTICLE 8
PASAL 8 ALTERATION
PERUBAHAN RISIKO
1. The Insured shall be obliged to notify the Insurer of any
1. Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung setiap circumstance that increases the risks covered by the Policy,
keadaan yang memperbesar risiko yang dijamin Polis, selambat- not later than 7 (seven) calendar days if changes occur in
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender apabila terjadi parts and or use of Motor Vehicle.
perubahan pada bagian dan atau penggunaan Kendaraan
Bermotor. 2. In connection with the risk changes in paragraph (1) above,
the Insurer is entitled:
2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) di atas, 2.1. to determine this insurance be continued with existing
Penanggung berhak : premium rate or with higher premium rate, or
2.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan suku 2.2. to terminate insurance by returning premium as stipulated
premi yang sudah ada atau dengan suku premi yang in Article 27 paragraph (2).
lebih tinggi, atau
2.2. menghentikan pertanggungan dengan pengembalian
premi sebagaimana diatur pada Pasal 27 ayat (2).

PASAL 9 ARTICLE 9
PEMERIKSAAN INSPECTION

Penanggung berhak melakukan pemeriksaan atas Kendaraan The Insurer shall be entitled to perform inspection on Motor Vehicle
Bermotor setiap saat selama jangka waktu pertanggungan. at any time during insurance period.

PASAL 10 ARTICLE 10
PENGALIHAN KEPEMILIKAN CHANGE OF OWNERSHIP

Apabila Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang In the event of Motor Vehicle and or the insured interest has
dipertanggungkan beralih kepemilikannya dengan cara apapun, Polis changed its ownership in any way, this Policy shall terminate
ini berakhir dengan sendirinya setelah 10 (sepuluh) hari kalender automatically after 10 (ten) calendar days as of the date of transfer
sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut, kecuali apabila of such ownership, unless the Insurer gives approval in writing to

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 6
Penanggung memberikan persetujuan secara tertulis untuk continue the insurance.
melanjutkan pertanggungan.

PASAL 11 ARTICLE 11
KEWAJIBAN TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KERUGIAN OBLIGATIONS OF THE INSURED IN THE EVENT OF LOSS AND
DAN ATAU KERUSAKAN OR DAMAGE

1. Tertanggung, setelah mengetahui atau seharusnya mengetahui 1. The Insured, after knowing or should have known the
adanya kerugian dan atau kerusakan atas Kendaraan Bermotor existence of loss and damage to Motor Vehicle and or insured
dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, wajib : interest, shall be obliged :
1.1. memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan 1.1. to notify the Insurer in writing or verbally followed by
yang diikuti dengan tertulis kepada Penanggung selambat- written notice to the Insurer not later than 5 (five)
lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak terjadinya kerugian calendar days as of the occurrence of loss and or
dan atau kerusakan; damage;
1.2. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari 1.2. to report to and obtain record from Sector Police at
serendah-rendahnya Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat minimum in the scene of incident, in the event of
kejadian, jika terjadi kerugian dan atau kerusakan sebagian partial loss and or damage occasioned by theft or that
yang disebabkan oleh pencurian atau melibatkan pihak involves any third party, which may be made the
ketiga, yang dapat dijadikan dasar untuk menuntut ganti rugi basisor claim for damages to or from any third party;
kepada atau dari pihak ketiga; 1.3. to report to and obtain record from Regional Police in
1.3. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari the scene of incident in the event of total loss due to
Kepolisian Daerah (Polda) di tempat kejadian dalam hal theft.
kerugian total akibat pencurian.
2. In the event of any third party files a claim against the Insured
2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan in relation to any loss and or damage occasioned by Motor
kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan oleh Kendaraan Vehicle, the Insured shall be obliged:
Bermotor, maka Tertanggung wajib: 2.1. to notify the Insurer of the existence of such claim not
2.1. memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan tersebut later than 5 (five) calendar days since the claim is
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak tuntutan accepted;
tersebut diterima; 2.2. to deliver documents of third party's claim and deliver
2.2. menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan report of Sector Police in the scene of incident;
menyerahkan surat laporan Kepolisian Sektor (Polsek) di 2.3. to deliver authorization letter to the Insurer to handle
tempat kejadian; claim for damages from the third party, if the Insurer
2.3. memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk desire so;
mengurus tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga, jika 2.4. not to give any promise, remarks or take actions
Penanggung menghendaki; giving the impression that the Insured acknowledges a
2.4. tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan responsibility.
tindakan yang menimbulkan kesan bahwa Tertanggung
mengakui suatu tanggung jawab. 3. At the time of loss and or damage, the Insured shall be
obliged :
3. Pada waktu terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung 3.1. to make every reasonable effort to protect, maintain,
wajib : save Motor Vehicle and or insured interest and allow
3.1. melakukan segala usaha yang patut guna menjaga, for another party to save Motor Vehicle and or such
memelihara, menyelamatkan Kendaraan Bermotor dan atau interest;
kepentingan yang dipertanggungkan serta mengizinkan 3.2. to provide full assistance and opportunity for the
pihak lain untuk menyelamatkan Kendaraan Bermotor dan Insurer or Insurer's Representative or another party
atau kepentingan tersebut; appointed by the Insurer to conduct investigation over
3.2. memberikan bantuan dan kesempatan sepenuhnya kepada loss and or damage occurring to Motor Vehicle prior
Penanggung atau Kuasa Penanggung atau pihak lain yang making any repair or replacement;
ditunjuk oleh Penanggung untuk melakukan penelitian atas 3.3. to secure Motor Vehicle and or insured interest that
kerugian dan atau kerusakan yang terjadi atas Kendaraan may be saved.
Bermotor sebelum dilakukan perbaikan atau penggantian;
3.3. mengamankan Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan All rights for claim shall be forfeited if the Insured fails to fulfill the
yang dipertanggungkan yang dapat diselamatkan. provisions in this Article.
Segala hak ganti-rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak memenuhi
ketentuan dalam Pasal ini.

PASAL 12 ARTICLE 12
SISA BARANG SALVAGES

1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung 1. In the event of any loss and or damage, the Insured shall be
bertanggung jawab untuk menjaga dan menyimpan sisa barang held responsible to protect and keep the salvage and parts of
dan bagian Kendaraan Bermotor yang dapat diselamatkan. Motor Vehicle that may be saved.
2. Ketentuan pada ayat (1) di atas tidak dapat diartikan sebagai 2. Provision in paragraph (1) above shall not be construed as an
pengakuan tanggung jawab Penanggung berdasarkan polis ini. acknowledgement of the Insurer's liability hereunder.
3. Sisa barang dan bagian Kendaraan Bermotor yang telah 3. The salvage and parts of Motor Vehicle that have been
mendapatkan ganti rugi menjadi hak Penanggung. indemnified shall become due to the Insurer.

PASAL 13 ARTICLE 13
LAPORAN TIDAK BENAR FRAUDULENT REPORT

Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan The Insured with the intention of taking benefit from this Policy shall
Polis ini tidak berhak mendapatkan ganti rugi apabila dengan sengaja not be entitled to get indemnification if the Insured deliberately:
: 1. discloses facts and or makes statements which are untrue
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak regarding circumstances relating to the proposal submitted at
benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan permohonan yang the time of effecting this Policy and relating to the loss and or
disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini dan yang berkaitan damage that occurred;
dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi; 2. exaggerates the amount of loss suffered;
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita; 3. declares items which did not exist as being existent at the
3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai barang- time of incident and states such items as had been destroyed;
barang yang ada pada saat peristiwa dan menyatakan barang- 4. hides saved items or their salvage and declares those items

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 7
barang tersebut musnah; as had been destroyed;
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau 5. uses any letter or evidence which is fake, falsehood or deceit.
barang-barang sisanya dan menyatakan sebagai barang -
barang yang hilang;
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan.

PASAL 14 ARTICLE 14
DOKUMEN PENDUKUNG KLAIM SUPPORTING DOCUMENTS FOR CLAIM

Jika terjadi peristiwa yang mungkin akan menimbulkan tuntutan ganti In case of an incident occurs that would possibly gives rise to any
rugi, Tertanggung wajib menyampaikan dokumen-dokumen claim for damages, the Insured shall be obliged to deliver the
pendukung klaim sebagai berikut : following claim supporting documents :
I Dalam hal Kerugian Sebagian I In Case of Partial Loss
1. Laporan kerugian termasuk kronologis kejadian. 1. Report of loss including chronology of incident.
2. Fotocopy : 2. copy of :
2.1. Polis, Sertifikat, Lampiran / Endosemen. 2.1. Policy, Certificate, Attachment/ Endorsement.
2.2. Surat Izin Mengemudi milik Pengemudi pada saat 2.2. Driving License of the Driver at the time of incident,
kejadian, Surat Tanda Nomor Kendaraan, Kartu Motor Vehicle Number, Resident Identification Card
Tanda Penduduk Tertanggung. of the Insured.

II In Case of Total Loss


II Dalam hal Kerugian Total 1. Report of loss including chronology of incident.
1. Laporan kerugian termasuk kronologis kejadian. 2. Original documents :
2. Dokumen asli : 2.1. Policy, Certificate, Attachment/ Endorsement.
2.1. Polis, Sertifikat, Lampiran / Endosemen. 2.2. Motor Vehicle License, Certificate of Ownership of
2.2. Surat Tanda Nomor Kendaraan, Buku Pemilik Motor Vehicle, Sales invoice, receipt and letter of
Kendaraan Bermotor, Faktur pembelian, blanko ownership assignment signed by the Insured.
kwitansi dan surat penyerahan hak milik yang sudah 2.3. Documents required in accordance with the regulation
ditanda-tangani Tertanggung. applicable to diplomatic Motor Vehicle or that of
2.3. Dokumen yang diperlukan sesuai ketentuan yang international agency.
berlaku untuk Kendaraan Bermotor diplomatik atau 2.4. Motor Vehicle Inspection Book for types of vehicle that
badan internasional. are required by regulation.
2.4. Buku Kir untuk jenis kendaraan yang wajib Kir. 2.5. Regional Police Record, in case of Total loss.
2.5. Surat Keterangan Kepolisian Daerah, dalam hal 2.6. Document of Motor Vehicle License blockage, in case
kehilangan keseluruhan. of Total loss.
2.6. Bukti pemblokiran Surat Tanda Nomor Kendaraan, 3. copy of the Driver's Driving License at the time of incident,
dalam hal kehilangan keseluruhan. Resident Identification Number of the Insured.
3. Fotocopy Surat Izin Mengemudi milik Pengemudi pada saat
kejadian, Kartu Tanda Penduduk Tertanggung. III Applicable to paragraph I and II above:
1. Photos of damage, estimation of reparation cost, if
III Berlaku untuk ayat I dan II diatas : requested by the Insurer.
1. Foto kerusakan, estimasi biaya perbaikan, jika diminta oleh 2. Local Police Report, if such loss and or damage involve
Penanggung. a third party or in case of partial loss due to theft.
2. Surat Laporan Kepolisian setempat, jika kerugian dan atau 3. Letter of claim from the third party if such loss and or
kerusakan melibatkan pihak ketiga atau dalam hal damage involve a third party.
kehilangan sebagian akibat pencurian. 4. Other relevant documents requested by the Insurer in
3. Surat tuntutan dari pihak ketiga jika kerugian dan atau connection with settlement of claim.
kerusakan melibatkan pihak ketiga.
4. Dokumen lain yang relevan yang diminta Penanggung
sehubungan dengan penyelesaian klaim.

PASAL 15 ARTICLE 15
PENENTUAN NILAI GANTI RUGI BASIS OF INDEMNITY

Kecuali disetujui lain di dalam Polis, penentuan nilai ganti rugi dalam Unless otherwise provided in the Policy, basis of indemnity in case
hal : of:
1. Kerugian sebagian : 1. Partial damage:
1.1. jika kerusakan tersebut dapat diperbaiki, didasarkan pada 1.1. if such damage is repairable, based on reasonable
biaya perbaikan yang layak; repair cost;
1.2. jika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki, didasarkan 1.2. if such damage is irreparable, based on acquisition price
pada harga perolehan suku cadang di pasar bebas of spare parts in the free market plus reasonable
ditambah biaya pemasangan yang layak; installation cost;
1.3. jika suatu suku cadang tidak diperjual-belikan di pasar 1.3. if a spare part is no longer traded in the free market, the
bebas, penentuan harga didasarkan pada harga yang price shall be based on the latest recorded price in
tercatat terakhir di Indonesia atau Tertanggung Indonesia or the Insured provides the relevant spare part
menyediakan suku cadang bersangkutan dan and the Insurer shall reimburse the actual value of such
Penanggung mengganti harga perolehan suku cadang spare part including reasonable installation cost;
tersebut termasuk biaya pemasangan yang layak;
2. Total loss shall be based on the actual value.
2. Kerugian total adalah berdasarkan harga sebenarnya. 2.1. Total Loss occurs when:
2.1. Kerugian Total terjadi jika : 2.1.1. any damage and or loss due to an incident
2.1.1. kerusakan dan atau kerugian karena suatu covered by the Policy in which cost of repair,
peristiwa yang dijamin oleh Polis dimana biaya replacement or reinstatement to original
perbaikan, penggantian atau pemulihan ke condition immediately prior to occurrence of
keadaan semula sesaat sebelum terjadinya such loss and or damage shall be equal or
kerugian dan atau kerusakan sama dengan atau higher than 75% (seventy five percent) of the
lebih tinggi dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari actual price; or
harga sebenarnya; atau 2.1.2. lost due to theft as referred to in Article 1
2.1.2. hilang karena pencurian sebagaimana dimaksud paragraph (1) item 1.3. and is not found within
pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.3. dan tidak 60 (sixty) days since the occurrence of theft;
diketemukan dalam waktu 60 (enam puluh) hari

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 8
sejak terjadinya pencurian; 2.2. In the event of under-insurance as referred to in Article
17 and the Insured has received payment of indemnity
2.2. Jika terjadi Pertanggungan di bawah harga sebagaimana from the Insurer as much as the Sum Insured, the
dimaksud Pasal 17 dan Tertanggung telah menerima Insured shall be entitled to have some portion of selling
pembayaran ganti rugi dari Penanggung sebesar Harga value of salvage calculated proportionally between
Pertanggungan, Tertanggung berhak atas sebagian nilai difference of the actual value and Sum Insured to the
jual sisa barang yang dihitung secara proporsional antara actual value.
selisih harga sebenarnya dengan Harga Pertanggungan
terhadap harga sebenarnya. 2.3. In case of a loss does not meet the requirements as
referred to in paragraph (2) item 2.1. of this Article , such
2.3. Jika suatu kerugian tidak memenuhi persyaratan loss shall be deemed to be a partial Loss.
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir 2.1. Pasal ini,
kerugian tersebut dianggap sebagai Kerugian sebagian.

PASAL 16 ARTICLE 16
CARA PENYELESAIAN DAN PENETAPAN GANTI RUGI ASSESMENT AND SETTLEMENT OF CLAIM

1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan atas Kendaraan 1. In the event of any loss and or damage to Motor Vehicle and
Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, or insured interest, the Insurer shall have the right to take
Penanggung berhak menentukan pilihannya atas cara option to indemnify as follows:
melakukan ganti rugi sebagai berikut: 1.1. repair at the workshop appointed or approved by the
1.1. perbaikan di bengkel yang ditunjuk atau disetujui oleh Insurer;
Penanggung; 1.2. cash payment;
1.2. pembayaran uang tunai; 1.3. replacement of spare parts or vehicle corresponding to
1.3. penggantian suku cadang atau kendaraan sesuai dengan the same brand, type, model and year as set forth in
merk, tipe, model dan tahun yang sama sebagaimana the Policy
tercantum pada Polis
2. The Insurer's liability for any loss and or damage to vehicle
2. Tanggung jawab Penanggung atas kerugian dan atau kerusakan and or insured interest shall not exceed the Sum Insured.
terhadap kendaraan dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan setinggi-tingginya adalah sebesar Harga
Pertanggungan. 3. Calculation of the amount of loss shall not exceed the
difference of the actual value immediately prior to and after
3. Perhitungan besarnya kerugian setinggi-tingginya adalah the incident of loss and or damage.
sebesar selisih antara harga sebenarnya sesaat sebelum
dengan harga sebenarnya sesaat setelah terjadinya kerugian 4. In the event of any loss, the Insured shall be obliged to pay off
dan atau kerusakan. premium payable for the current insurance period.

4. Dalam hal terjadi kerugian, Tertanggung wajib melunasi premi


yang masih terhutang untuk masa pertanggungan yang masih
berjalan.
ARTICLE 17
PASAL 17 UNDER INSURANCE
PERTANGGUNGAN DI BAWAH HARGA
If at the time of the loss or damage caused by perils covered by this
Jika pada saat terjadinya kerugian dan atau kerusakan yang Policy, the total sum insured is less than actual value of the motor
disebabkan oleh risiko yang dijamin Polis ini, harga pertanggungan vehicle insured immediately prior to the loss or damage, then the
Kendaraan Bermotor lebih kecil daripada harga sebenarnya dari Insured shall be considered as being his own insurer for the
Kendaraan Bermotor sesaat sebelum terjadinya kerugian dan atau difference and shall bear in proportion of the loss accordingly.
kerusakan, maka Tertanggung dianggap sebagai penanggungnya These conditions shall be applied before the application of
sendiri atas selisihnya dan menanggung sebagian kerugian yang deductible as stated in this Policy
dihitung secara proporsional.
Perhitungan ini dilakukan sebelum pengurangan risiko sendiri yang
terdapat dalam polis.
ARTICLE 18
PASAL 18 REIMBURSED EXPENSES
BIAYA YANG DIGANTI
Reasonable expenses incurred by the Insured, in the event of any
Biaya wajar yang dikeluarkan oleh Tertanggung, jika terjadi kerugian loss and or damage due to risks covered for protection, transport or
dan atau kerusakan akibat risiko yang dijamin untuk penjagaan, towing to the workshop or another place to prevent or minimize
pengangkutan atau penarikan ke bengkel atau tempat lain untuk such loss and or damage.
menghindari atau mengurangi kerugian dan atau kerusakan tersebut. Reimbursement for such expenses shall not exceed 0,5% (half
Ganti rugi atas biaya tersebut setinggi-tingginya sebesar 0,5% percent) of the Sum Insured. This reimbursement shall not be
(setengah persen) dari Harga Pertanggungan Kendaraan Bermotor. deducted by Own Risk.
Ganti rugi ini tidak dikurangi dengan Risiko Sendiri.
ARTICLE 19
PASAL 19 OTHER INSURANCE
PERTANGGUNGAN LAIN
1. At the time of the attachment of this insurance, the Insured is
1. Pada waktu pertanggungan ini dibuat, Tertanggung wajib obliged to notify the Insurer of any other insurances already
memberitahukan kepada Penanggung pertanggungan- effected on the same vehicle and or interest, if any.
pertanggungan lain atas Kendaraan Bermotor dan atau
kepentingan yang sama, jika ada. 2. If subsequent to the attachment of this Insurance, the Insured
effected other insurance on the same vehicle and or interest,
2. Jika setelah pertanggungan ini dibuat, Tertanggung kemudian such other insurance should be notified to the Insurer.
menutup pertanggungan lainnya atas Kendaraan Bermotor dan
atau kepentingan yang sama, maka hal itupun wajib diberitahukan
kepada Penanggung.
ARTICLE 20
PASAL 20 INDEMNIFICATION OF MULTIPLE INSURANCES
GANTI RUGI PERTANGGUNGAN RANGKAP

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 9
1. In the event of loss of or damage to the vehicle and or interest
1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan atas Kendaraan insured by this Policy, where such vehicle and or interest has
Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, apabila also been insured by one or more other policies and the sum of
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan tersebut sudah the total sum insured under all policies (in force) is higher than
dijamin pula oleh satu atau lebih pertanggungan lain dan jumlah the actual value of the vehicle and or interest immediately before
seluruh harga pertanggungan polis yang ada (berlaku) lebih besar the occurrence of loss, the maximum amount recoverable under
dari harga sebenarnya dari Kendaraan Bermotor dan atau this Policy shall be reduced proportionately based on the
kepentingan yang dimaksud itu sesaat sebelum terjadinya proportion of the total sum insured of this Policy to the sum of
kerugian, maka jumlah ganti rugi maksimum yang dapat diperoleh the total sum insured of all policies (in force), but the premium
berdasarkan Polis ini berkurang secara proporsional menurut shall not be reduced or refunded.
perbandingan antara harga pertanggungan polis ini dengan
jumlah seluruh harga pertanggungan polis yang ada (berlaku), 2. The provision stated in paragraph (1) shall remain in effect, even
tetapi premi tidak dikurangi atau dikembalikan. though said insurances are made up of several policies effected
on various different dates, if the date of the policy or all policies
2. Ketentuan ayat (1) di atas akan dijalankan, biarpun segala precede the date of this Policy and they do not contain provision
pertanggungan yang dimaksud itu dibuat dengan beberapa polis as stipulated in paragraph (1) above.
yang diterbitkan pada tanggal yang berlainan, jika pertanggungan
atau semua pertanggungan itu tanggalnya lebih dahulu daripada 3. In the event of loss or damage, the Insured is obliged to notify in
tanggal Polis ini dan tidak berisi ketentuan sebagaimana tersebut writing of any other insurance in force covering the same vehicle
pada ayat (1) di atas. and or interest.

3. Pada saat terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung Should the Insured fail to comply with these requirements his rights
wajib memberitahukan secara tertulis pertanggungan- to indemnification shall be forfeited.
pertanggungan lain yang sedang berlaku atas Kendaraan
Bermotor dan atau kepentingan yang sama pada saat terjadinya
kerugian dan atau kerusakan.

Jika Tertanggung tidak memenuhi persyaratan ini maka haknya


atas ganti rugi menjadi hilang.

PASAL 21 ARTICLE 21
RISIKO SENDIRI DEDUCTIBLE

Untuk setiap kerugian dan atau kerusakan yang terjadi, Tertanggung For each and every loss, the Insured shall bear the amount of the
menanggung terlebih dahulu jumlah risiko sendiri yang tercantum deductible as stated in the Policy.
dalam Polis. In case of under insurance as stated in Article 17, the calculation of
Apabila terdapat pertanggungan di bawah harga sebagaimana diatur the deductible will be applied after the calculation of under
pada Pasal 17, maka perhitungan risiko sendiri dilakukan setelah insurance.
perhitungan ganti rugi berdasarkan pertanggungan di bawah harga.

PASAL 22 ARTICLE 22
SUBROGASI SUBROGATION

1. Setelah pembayaran ganti rugi atas Kendaraan Bermotor dan 1. Upon payment of indemnity on the vehicle and or interest
atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam Polis ini, insured by this Policy, the Insurer shall replace the Insured as
Penanggung menggantikan Tertanggung dalam hal hak regard to any rights that the Insured has against third party
penuntutan terhadap pihak ketiga sehubungan dengan kerugian concerning the loss. The rights of subrogation set out above
tersebut. Hak Subrogasi termaksud dalam ayat ini berlaku shall be in force automatically without requiring any Power of
dengan sendirinya tanpa memerlukan suatu surat kuasa khusus attorney from the Insured.
dari Tertanggung.
2. Tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap perbuatan 2. The Insured remains responsible for any action that could
yang mungkin dapat merugikan hak Penanggung terhadap possibly prejudice the rights of the Insurer against third party.
pihak ketiga tersebut.
3. The failure of the Insured to carry out his responsibilities
3. Kelalaian Tertanggung dalam melaksanakan kewajibannya under paragraph (2) above may remove or reduce the rights
tersebut pada ayat (2) di atas dapat menghilangkan atau of the Insured to indemnification under this Policy.
mengurangi hak Tertanggung untuk mendapatkan ganti-rugi.

PASAL 23 ARTICLE 23
PEMBAYARAN GANTI RUGI INDEMNIFICATION

Penanggung wajib menyelesaikan pembayaran ganti rugi dalam The Insurer is obliged to settle the payment of indemnity within 30
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak adanya kesepakatan tertulis (thirty) calendar days after a written agreement between the Insurer
antara Penanggung dan Tertanggung mengenai jumlah ganti rugi and the Insured on the amount of the indemnity.
yang harus dibayar.

PASAL 24 ARTICLE 24
PEMULIHAN HARGA PERTANGGUNGAN REINSTATEMENT OF THE SUM INSURED

Setelah terjadi kerugian sebagian pada Kendaraan Bermotor dan atau After the occurrence of loss of or damage to the vehicle and or
kepentingan yang dipertanggungkan, Harga Pertanggungan akan interest insured, the Sum Insured will be reduced by the amount of
berkurang sebesar jumlah ganti rugi. such loss or damage.
Setelah pemulihan suatu kerusakan atau kerugian, Tertanggung dapat After the reinstatement of the damage, the Insured may request
meminta pemulihan Harga Pertanggungan dengan membayar reinstatement of the Sum Insured by paying additional premium on
tambahan premi yang dihitung secara prorata untuk sisa jangka waktu prorate basis for the unexpired period of insurance. However, the
pertanggungan yang belum dijalani. Namun demikian Penanggung Insurer has the rights to decline such request.
berhak untuk menolak permintaan tersebut.

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 10
PASAL 25 ARTICLE 25
HILANGNYA HAK GANTI RUGI FORFEITURE OF RIGHTS TO INDEMNIFICATION

1. Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini hilang 1. The rights of the Insured to indemnification will be
dengan sendirinya apabila: automatically forfeited if the Insured:
1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 (dua 1.1. fails to submit claim within 12 (twelve) month from the
belas) bulan sejak terjadinya kerugian dan atau time of loss and or damages although the notice of the
kerusakan, walaupun pemberitahuan tentang adanya event already submit;
kejadian telah disampaikan; 1.2. fails to file an objection nor request for settlement by
1.2. tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya arbitration or other legal proceeding within 6 (six)
penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum months from the time the Insurer declares in writing
lainnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak Penanggung that the Insured does not have any rights for
memberitahukan secara tertulis bahwa Tertanggung indemnification;
tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi; 1.3. fails to comply with obligations under this Policy;
1.3. tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini.
2. The rights of the Insured to claim for an indemnification which
2. Hak Tertanggung untuk menuntut ganti rugi dalam jumlah yang is greater than that has been agreed by the Insurer will be
lebih besar daripada yang telah disetujui Penanggung akan forfeited if within 3 (three) months from the time the Insurer
hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak Penanggung notifies in writing, the Insured does not submit any written
memberitahukan secara tertulis, Tertanggung tidak mengajukan objection or does not take settlement by arbitration or other
keberatan secara tertulis atau tidak menempuh upaya legal proceeding.
penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum lainnya.

PASAL 26 ARTICLE 26
MATA UANG CURRENCY

Dalam hal premi dan atau klaim berdasarkan polis ini ditetapkan In case of premium and or claim under this Policy is denominated in
dalam mata uang asing tetapi pembayarannya dilakukan dengan mata foreign currency but the payment will be settled in Rupiah currency,
uang rupiah, maka pembayaran tersebut dilakukan dengan such payment shall be executed based on the selling rate of Bank
menggunakan kurs jual Bank Indonesia pada saat pembayaran. Indonesia at the time of payment.

PASAL 27 ARTICLE 27
PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN TERMINATION OF INSURANCE

1. Selain dari hal-hal yang diatur pada Pasal 6 ayat (2), 1. Other than those stipulated in article 6 paragraph (2), the Insurer
Penanggung dan Tertanggung masing-masing berhak setiap and the Insured are respectively entitled to terminate this
waktu menghentikan pertanggungan ini dengan memberitahukan Insurance at any time and are obliged to state the reasons
alasannya. Such notification of termination shall be made in writing by
Pemberitahuan penghentian dimaksud dilakukan secara tertulis registered letter by the party who wants the termination to the
melalui surat tercatat oleh pihak yang menghendaki penghentian other party at their latest known address. The Insurer is released
pertanggungan kepada pihak lainnya di alamat terakhir yang from all liabilities under this Policy within 5 (five) calendar days
diketahui. Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan from the dispatch date of their notification.
Polis ini, 5 (lima) hari kalender terhitung sejak tanggal pengiriman
surat tercatatnya untuk pemberitahuan tersebut. 2. Should there be any termination of insurance as stated in
paragraph (1) above, a refund premium shall be made on pro
2. Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana rata basis for the unexpired insurance period, after being
dimaksud pada ayat (1) di atas, premi akan dikembalikan secara deducted by the Insurer’s acquisition cost. However, in case this
prorata untuk jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani, insurance is terminated by the Insured whereas during the
setelah dikurangi biaya akuisisi Penanggung. Namun demikian, insurance period already lapsed there were claims with amounts
dalam hal penghentian pertanggungan dilakukan oleh exceeding the premium stated in the Schedule, the Insured shall
Tertanggung dan selama jangka waktu pertanggungan yang not be entitled to any refund premium for the unexpired
telah dijalani, telah terjadi klaim yang jumlahnya melebihi jumlah insurance period.
premi yang tercantum dalam Ikhtisar Pertanggungan, maka
Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi untuk jangka 3. Insurance shall terminate automatically after the occurrence of
waktu pertanggungan yang belum dijalani. incident that causes the vehicle sustain Total Loss. The Insured
shall not be entitled to any premium return for the period not yet
3. Pertanggungan berakhir secara otomatis setelah terjadi peristiwa taken, whether for insurance period of less or more than 12
yang menyebabkan kendaraan mengalami Kerugian Total. (twelve) months
Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi untuk jangka
waktu yang belum dijalani, baik untuk jangka waktu
pertanggungan kurang ataupun lebih dari 12 (dua belas) bulan.

PASAL 28 ARTICLE 28
PENGEMBALIAN PREMI REFUND OF PREMIUM

Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi, kecuali dalam The Insured shall not be entitled to any refund of premium other
hal sebagaimana diatur pada Pasal 8, 10, dan 27. than as stipulated in Articles 8, 10 and 27.

PASAL 29 ARTICLE 29
PERSELISIHAN DISPUTE

Apabila timbul perselisihan antara Penanggung dan Tertanggung In the event of any dispute arising between the Insurer and the
sebagai akibat dari penafsiran atas tanggung jawab atau besarnya Insured as consequence of the interpretation of liability or amount of
ganti rugi dari Polis ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan indemnity of this Policy, the dispute shall be settled amicably within
melalui perdamaian atau musyawarah dalam waktu paling lama 60 60 (sixty) calendar days from the dispute arose. The dispute arises
(enam puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan. Perselisihan since the Insured or the Insurer has expressed in writing his
timbul sejak Tertanggung atau Penanggung menyatakan secara disagreement on the subject matter of the dispute. If the dispute
tertulis ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan. Apabila could not be settled amicably, the Insurer shall give the option to the
penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah tidak Insured to elect either one of the following dispute clauses as stated
dapat dicapai, Penanggung memberikan kebebasan kepada below, and such choice could not be withdrawn or revoked. The

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 11
Tertanggung untuk memilih salah satu dari klausul penyelesaian Insured must notify his choice in writing to the Insurer within 30
sengketa sebagaimana diatur di bawah ini, untuk selanjutnya tidak (thirty) calendar days from the disagreement. If the Insured fails to
dapat dicabut atau dibatalkan. Tertanggung wajib untuk notify his choice within such period, the Insurer shall have the rights
memberitahukan pilihannya tersebut secara tertulis kepada to elect either one of the following dispute clauses.
Penanggung dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tidak
tercapainya kesepakatan tersebut. Apabila Tertanggung tidak
memberitahukan pilihannya dalam kurun waktu tersebut, maka A. Settlement of Dispute through Arbitration Clause
Penanggung berhak memilih salah satu klausul penyelesaian
sengketa dimaksud. It is hereby declared and agreed that the Insured and the Insurer
shall settle the dispute through Arbitration Ad Hoc as follows :
A. Klausul Penyelesaian Sengketa melalui Arbitrase 1. The Arbitration Ad Hoc consists of 3 (three) Arbitrators. The
Insured and the Insurer shall each appoint one Arbitrator within
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan 30 (thirty) calendar days from the date of the receipt of the
Penanggung akan melakukan usaha penyelesaian sengketa melalui written notification, then the two Arbitrators shall choose and
Majelis Arbitrase Ad Hoc sebagai berikut: appoint the third Arbitrator within 14 (fourteen) calendar days
1. Majelis Arbitrase Ad Hoc terdiri dari 3 (tiga) orang Arbiter. from the date of appointment of the second Arbitrator. The third
Tertanggung dan Penanggung masing-masing menunjuk Arbitrator shall act as Umpire of the Arbitration Ad Hoc.
seorang Arbiter dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
diterimanya pemberitahuan, yang kemudian kedua Arbiter 2. Should there be any failure as to the appointment of the third
tersebut memilih dan menunjuk Arbiter ketiga dalam waktu 14 Arbitrator, the Insured and or the Insurer could request the
(empat belas) hari kalender setelah Arbiter yang kedua ditunjuk. Chairman of the court (Ketua Pengadilan Negeri) where the
Arbiter ketiga menjadi ketua Majelis Arbitrase Ad Hoc. defendant domiciles to appoint the Arbitrators and or the
Umpire.
2. Dalam hal terjadi ketidaksepakatan dalam penunjukkan Arbiter
ketiga, Tertanggung dan atau Penanggung dapat mengajukan
permohonan kepada ketua Pengadilan Negeri yang daerah 3. The examination of the dispute shall be settled within 180 (one
hukumnya di mana termohon bertempat tinggal untuk menunjuk hundred and eighty) calendar days from the date of the
para Arbiter dan atau ketua Arbiter. formation of the Arbitration Ad Hoc. The period of examination of
the case could be extended. Upon the agreement of both parties
3. Pemeriksaan atas sengketa harus diselesaikan dalam waktu and if it is deemed necessary by the Arbitration Ad Hoc, the
paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Majelis period of examination of the dispute could be extended.
Arbitrase Ad Hoc terbentuk. Dengan persetujuan para pihak dan 4. The Arbitration award is final and enforceable at law and binding
apabila dianggap perlu oleh Majelis Arbitrase Ad Hoc, jangka the Insured and the Insurer. Should the Insured and or the
waktu pemeriksaan sengketa dapat diperpanjang. Insurer fail to comply with the arbitration award, then the award
shall be executed under the order of the Chairman of the court
4. Putusan Arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum (Ketua Pengadilan Negeri) where the defendant domiciles at the
tetap dan mengikat Tertanggung dan Penanggung. Dalam hal request of the other party in dispute.
Tertanggung dan atau Penanggung tidak melaksanakan putusan 5. Other matters which are not provided under this clause shall be
Arbitrase secara sukarela, putusan dilaksanakan berdasarkan subject to the provisions of laws on arbitration, which currently
perintah ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya di be the Act of the Republic of Indonesia Nr. 30 year 1999 dated
mana termohon bertempat tinggal atas permohonan salah satu August 12, 1999 regarding Arbitration and Alternative Dispute
pihak yang bersengketa. Resolution.
5. Untuk hal-hal yang belum diatur dalam Pasal ini berlaku
ketentuan yang diatur dalam undang-undang tentang arbitrase, B. Settlement of Dispute through Court Clause
yang untuk saat ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia
No. 30 Tahun 1999 tanggal 12 Agustus 1999 tentang Arbitrase It is hereby declared and agreed that the Insured and the Insurer
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. shall settle the dispute through the Court (Pengadilan Negeri) where
the defendant domiciles.
B. Klausul Penyelesaian Sengketa melalui Pengadilan

Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan


Penanggung akan melakukan usaha penyelesaian sengketa melalui
Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya di mana termohon
bertempat tinggal.

PASAL 30 ARTICLE 30
PENUTUP CONCLUSION

1. Apabila terdapat perbedaan pada naskah antara yang tertera 1. Should there be any difference in the wordings contained in
pada Polis ini dengan yang telah diedarkan melalui Surat this Policy and that circulated under a decree of the Board of
Keputusan Pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia kepada Executives of General Insurance Association of Indonesia to
segenap anggota Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) yang all members of the General Insurance Association of
aslinya disimpan di Kantor Sekretariat AAUI, maka yang berlaku Indonesia (AAUI), the original of which is filed at the
adalah yang disebut terakhir. Secretariat of AAUI, then the valid version shall be the latter.

2. Other matters which may have not been sufficiently stipulated


2. Untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Polis ini, in this Policy shall be subject to the provisions of the
berlaku ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan Commercial Code (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang)
atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. and or prevailing Laws and Regulations.

P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 12

Anda mungkin juga menyukai