org
K.651210.104.01
Asuransi Kendaraan Bermotor
dan Tanggung Gugat
Disusun oleh:
Afrianto Budi P, SS MM
(dari berbagai sumber)
Disusun oleh:
Afrianto Budi Purnomo, SS, MM
Kata Pengantar
Syukur kepada Tuhan karena di sela-sela kesibukan kantor, saya dapat menyelesaikan buku saya yang
kelima, yaitu tutorial soal-jawab LSPP AAMAI 104 / K.651210.104.01: Melaksanakan pengelolaan risiko
dan akseptasi lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan tanggunggugat. Soal-soal dalam tutorial ini
berasal dari soal-soal ujian AAMAI sejak tahun 2006 hingga September 2014. Tentu belum sepenuhnya
terjawab dengan baik. Namun saya yakin akan sangat membantu Anda dalam mempersiapkan ujian
LSPP AAMAI 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat ini.
Kita tahu bahwa di tutorial sebelumnya, sangat sedikit pembahasan mengenai asuransi kendaraan
bermotor dan tanggung gungat. Dalam soal-soal AAMAI 2006 hingga 2011 pun sangat sedikit soal
mengenai asuransi tanggung gugat. Baru pada tahun 2012 hingga 2014 mulai banyak muncul pertanyaan
mengenai asuransi tanggung gugat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya memperdalam
pembahasan asuransi tanggung-gugat atau liability.
Terimakasih untuk semua pihak yang telah mendukung dengan menyediakan banyak bahan dan materi
untuk melengkapi buku ini. Terimakasih pula untuk pendampingku Paulina Sukmana Puti yang selalu
mendukung dan menyemangati. 2
Semoga tutorial ini membantu Anda untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menempuh ujian
LSPP AAMAI 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat atau dengan nama baru:
K.651210.104.01: Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi kendaraan
bermotor dan tanggunggugat. Selamat belajar.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Daftar Isi
Daftar Isi
Silabus ................................................................................................................................................ 4
BAB II: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor, sepeda
dokumentasi ..................................................................................................................................... 32
BAB IV: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting asuransi kendaraan
bermotor ............................................................................................................................................. 39
BAB VII: Memahami jaminan dan praktek asuransi tanggunggugat pemberi kerja .............. 84
BAB IX: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek professional indemnity .................... 100
BAB X: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability ........ 111
BAB XI: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat ...................................... 116
SILABUS
104: ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR DAN
LIABILITY (TANGGUNG GUGAT)
SASARAN
Agar kandidat mengetahui dan memahami risiko-risiko dan pertimbangan hukum yang berkaitan
dengan asuransi kendaraan bermotor; luas jaminan asuransi kendaraan bermotor pribadi, sepeda
motor dan kendaraan komersial; aspek utama bisnis asuransi kendaraan bermotor; pertimbangan
utama underwriting; praktek klaim yang berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor.
4
Agar kandidat mengetahui dan memahami risiko-risiko yang berkaitan dengan asuransi tanggung-
gugat pemberi kerja (employers’ liability), tanggunggugat publik dan produk (public and product
liability), professional indemnity dan directors’ and officers’ liability; luas jaminan polis dan market
practices yang berkaitan dengan seluruh asuransi tersebut di atas; pengelolaan dan evaluasi risiko
tanggunggugat.
PENGETAHUAN DASAR
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Silabus
RINGKASAN HASIL BELAJAR
1. Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi asuransi kendaraan ber-
motor;
2. Memahami luas jaminan yang diberikan untuk kendaraan bermotor pribadi, sepeda motor
dan kendaraan komersial serta risiko-risiko kendaraan lainnya;
3. Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor, termasuk dokumentasi;
4. Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting asuransi kendaraan bermotor;
5. Memahami pertimbangan dan prosedur klaim asuransi kendaraan bermotor;
BAB 1:
Mengetahui hakekat dan faktor-faktor
utama yang mempengaruhi asuransi
kendaraan bermotor
1.1. Uraikan definisi Pihak Ketiga menurut PSAKBI. (Sept 2013, No. 2)
Jawaban yang disarankan:
Pihak Ketiga adalah semua pihak yang bukan Tertanggung, suami atau istri, anak, orang tua,
dan saudara sekandung dari Tertanggung, orang-orang yang bekerja pada dan orang-orang
yang berada di bawah pengawasan Tertanggung.
Jika Tertanggung adalah Badan Hukum maka Pengurus, Pemegang Saham, Komisaris dan
Karyawan/wati tidak termasuk dalam pengertian Pihak Ketiga.
1.2. Terkait luas jaminan polis, uraikan persyaratan untuk dijaminnya tanggungjawab
hukum terhadap pihak ketiga, sesuai PSAKBI. (Sept 2014, No. 4)
6
Jawaban yang disarankan:
Pihak Ketiga adalah semua pihak yang bukan Tertanggung, suami atau istri, anak, orang tua,
dan saudara sekandung dari Tertanggung, orang-orang yang bekerja pada dan orang-orang
yang berada di bawah pengawasan Tertanggung.
Jika Tertanggung adalah Badan Hukum maka Pengurus, Pemegang Saham, Komisaris dan
Karyawan/wati tidak termasuk dalam pengertian Pihak Ketiga.
Tanggung jawab hukum Tertanggung terhadap kerugian yang diderita pihak ketiga, yang
secara langsung disebabkan oleh Kendaraan Bermotor sebagai akibat risiko yang dijamin
Pasal 1 ayat (1) butir 1.1. dan 1.4, baik penyelesaiannya melalui proses musyawarah, mediasi,
arbitrase atau pengadilan, dengan syarat telah mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Penanggung, yaitu:
1.1. kerusakan atas harta benda;
1.2. biaya pengobatan, cidera badan dan atau kematian; maksimum sebesar harga
pertanggungan untuk jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga
sebagaimana yang dicantumkan dalam Polis.
1.3. Uraikan definisi Pihak Ketiga menurut Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI). (Okt 2010, No. 2)
Jawaban yang disarankan: Lihat di atas
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...
1.4. Uraikan definisi terorisme dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI) (Sept 2007, No. 2).
1.5. Uraikan pengertian pemogokan menurut definisi Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Mar 2009, No. 3)
1.6. Terkait luas jaminan polis PSAKBI, uraikan apa yang dimaksud dengan perlengkapan
standar dan perlengkapan tambahan.(Sept 2014, No. 2)
1.7. Uraikan apa yang dimaksud dengan penghalangan bekerja dalam PSAKBI. (Sept 2013,
No. 4; Mar 2014, No. 3)
1.8. Uraikan definisi Hipnotis dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI). (Mar 2010, No. 2)
1.9. Berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor, uraikan : (Mar 2010, No. 11)
a. Excess, deductible dan franchise.
b. Perbedaan antara Kerusuhan dengan Huru-Hara dalam Polis Standai Asuransi
Kendaraan Bermotor Indonesia.
c. Kewajiban Tertanggung dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan menurut
Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.
Jawaban yang disarankan:
Excess
8
• Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor pengurang
dalam pembayaran klaim
• Biasanya diperjanjikan dalam polis sebagai kesepakatan jumlah
• Secara teori berarti tertanggung menahan sebagai risiko sendiri sendiri
yang konsekuensinya dia akan menerima penggantian kurang dari indemnity
Franchise
• Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara penanggung dan
tertanggung di mana apabila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka
klaim tidak dibayar.
• Tapi apabila jumlah mencapai jumlah minimum maka klaim akan diganti
seluruhnya.
Deductible
• Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk jumlah yang
cukup besar. Seperti dalam marine insurance, deductible 1% of SI, dalam
pabrik Rp 150 juta.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...
Huru-hara adalah keadaan di satu kota di mana sejumlah besar massa secara bersama-
sama atau dalam kelompok-kelompok kecil menimbulkan suasana gangguan
ketertiban dan keamanan masyarakat dengan kegaduhan dan menggunakan
kekerasan serta rentetan pengrusakan sejumlah besar harta benda, sedemikian
rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai dengan terhentinya lebih
dari separuh kegiatan normal pusat perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau
sekolah atau transportasi umum di kota tersebut selama minimal 24 (duapuluh
empat) jam secara terus-menerus yang dimulai sebelum, selama atau setelah kejadian
tersebut.
c. Kewajiban Tertanggung dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan menurut
Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.
1.1. memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan yang diikuti 9
dengan tertulis kepada Penanggung selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kalender sejak terjadinya kerugian dan atau kerusakan;
1.2. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari serendah-
rendahnya Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian, jika terjadi
kerugian dan atau kerusakan sebagian yang disebabkan oleh pencurian
atau melibatkan pihak ketiga, yang dapat dijadikan dasar untuk menuntut
ganti rugi kepada atau dari pihak ketiga;
1.3. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari Kepolisian
Daerah (Polda) di tempat kejadian dalam hal kerugian total akibat
pencurian.
2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian dan
atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, maka Tertanggung
wajib:
Segala hak ganti-rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak memenuhi ketentuan
dalam Pasal ini.
1.10. Berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor, uraikan disertai contoh hal-hal berikut.
(Sept 2008, No. 14)
10
a. excess,deductible dan franchise.
b. 3 (tiga) definisi penggunaan kendaraan bermotor menurut Polis Standar
Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.
c. physical hazard dan moral hazard.
Franchise
• Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara penanggung dan
tertanggung di mana apabila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...
Deductible
• Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk jumlah yang
cukup besar. Seperti dalam marine insurance, deductible 1% of SI, dalam
pabrik Rp 150 juta.
Moral hazard adalah suatu karakter dan tingkah laku individu tertanggung yang
dapat menambah atau menimbulkan kemungkinan kerugian
Misalnya:
Sikap tendensi untuk memperoleh keuntungan dalam asuransi Sikap sembrono
(mengendari ugal-ugalan)
1.11. Uraikan apa yang dimaksud dengan green card dalam asuransi kendaraan bermotor
yang berlaku di Inggris. (Mar 2006, No. 5)
• Green card = International Certificate of Insurance yang masih lazim di Inggris dan
mulai ditinggalkan di Negara-negara EU lain.
• Green Card merupakan uniform certificate of Insurance yang diterbitkan oleh salah satu
Negara EU dan berlaku di wilayah Negara-negara EU.
• Dengan Green Card, pemilik kendaraan yang berkunjung ke Negara-negara EU tidak
perlu membeli jaminan tambahan agar sesuai dengan aturan suatu Negara EU yang
akan dikunjungi.
• Selain itu korban dari kendaraan pemilik Green Card akan terjamin karena asuransi
akan memberikan ganti rugi.
1.12. Uraikan pengertian sister car clause dalam asuransi kendaraan bermotor. (Sept 2009, No.
7)
12
1.13. Uraikan ketentuan Sister Car Clause dalam asuransi kendaraan bermotor. (Mar 2013,
No. 1)
1.14. Uraikan 4 (empat) kondisi penutupan asuransi kendaraan bermotor di Inggris. (Mar
2006, No. 7)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 1: Mengetahui hakekat dan faktor-faktor utama...
1.15. Sebutkan 5 (lima) kondisi penutupan dengan menggunakan PSAKBI. (Sept 2013, No. 3)
1.16. Terkait luas jaminan polis, uraikan jaminan selama kendaraan berada di atas kapal
penyeberangan sesuai PSAKBI. (Mar 2014, No. 3)
13
Jawaban yang disarankan:
Kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa yang tersebut dalam ayat
(1) Pasal ini selama Kendaraan Bermotor yang bersangkutan berada diatas kapal untuk
penyeberangan yang berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
termasuk kerugian dan atau kerusakan yang diakibatkan kapal bersangkutan mengalami
kecelakaan.
1.18. Perusahaan Anda merupakan perusahaan asuransi umum dengan jumlah penutupan
asuransi kendaraan mencapai 75% dari total portofolio bisnis. Perusahaan memiliki
cabang di seluruh ibukota provinsi Indonesia. Jelaskan masing-masing 3 (tiga)
kekurangan dan kelebihan penanganan bisnis asuransi kendaraan secara sentralisasi dan
desentralisasi. (Sept 2009, No. 14)
Kekurangan
- time consuming / decision tidak bisa cepat
- perlu konsistensi dan standarisasi kelengkapan informasi
- membutuhkan sistim IT yang baik (on line)
Desentralisasi
Kelebihan
- Quick desicion (tidak perlu dacision dari kantor pusat)
14
- Kantor pusat tidak perlu menangani semua hal (delegated authority)
- Cabang bisa memberikan pelayanan yang lebih baik (customer services)
Kekurangan
- Sulit mengontrol (perlu audit secara teratur)
- Dibutuhkan banyak SDM / staf di kantor cabang
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...
BAB 2:
Memahami luas jaminan asuransi untuk
kendaraan bermotor, sepeda motor dan
kendaraan komersial serta risiko-risiko
kendaraan lainnya
2.1. Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia adalah ‘all risks policy’.
Uraikan pendapat saudara atas pernyataan tersebut. (Mar 2013, No. 2)
2.2. Dalam kaitan dengan luas jaminan polis, jelaskan pengecualian isi Pasal 3 Polis Standar
Asuransi Kendaraan bermotor Indonesia (PSAKBI) yang disebabkan oleh atau
berkaitan dengan: (Sept 2014, No. 11). 15
a. kelebihan muatan/barang yang diangkut
b. risiko katastropi
c. kelalaian pengemudi
b. Risiko Katastropi
Risiko katastropik merupakan risiko yang terjadi karena bencana yang tidak dapat
dihindari dan diluar kemampuan manusia. Keparahan akibat yang ditimbulkan
sangat luas bahkan nyaris tak terbatas sehingga sulit di kalkulasi. Contoh: gempa
bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hujan es, banjir, genangan
air, tanah longsor atau gejala geologi atau meteorologi lainnya.
c. Kelalaian pengemudi
Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau biaya atas
Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga jika:
4.1. disebabkan oleh tindakan sengaja Tertanggung dan atau pengemudi;
4.2. pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan, Kendaraan Bermotor dikemudikan
oleh seseorang yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4.3. dikemudikan oleh seorang yang berada di bawah pengaruh minuman keras,
obat terlarang atau sesuatu bahan lain yang membahayakan;
4.4. dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi kendaraan dalam
keadaan rusak atau tidak laik jalan;
4.5. memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, tidak diperuntukkan untuk
Kendaraan
2.3. Uraikan jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga dalam Polis Standar
Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) (Sept 2007, No. 5).
maksimum sebesar harga pertanggungan untuk jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap
Pihak Ketiga sebagaimana yang dicantumkan dalam Polis.
Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan tanggung jawab hukum
Tertanggung dengan syarat mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penanggung.
Tanggung jawab Penanggung atas biaya tersebut, setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen)
dari limit pertanggungan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga
2.4. Uraikan apa yang dimaksud dengan legal liability (Mar 2013, No. 6)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...
Dalam kebanyakan kasus, pertanyaan tentang tanggung jawab hukum adalah masalah
hukum perdata, bukan hukum pidana. Jika seseorang gagal dalam kewajiban kontraktualnya,
mereka yang telah dirugikan dapat memutuskan untuk mendapatkan penyelesaian hukum.
Dalam kasus tersebut, pengadilan harus setuju bahwa tanggung jawab atas situasi secara
hukum berada di tangan terdakwa. Setelah ini dilakukan, jumlah ganti rugi akan ditetapkan,
kemungkinan besar didasarkan pada kerugian aktual dan mungkin berdasarkan ganti rugi
juga.
Untuk menumbuhkan tanggung jawab, beberapa hal harus dibuktikan. Pertama, harus
dibuktikan bahwa orang penggugat menginginkan pihak dalam kontrak bertanggung
jawab. Kedua, harus dibuktikan bahwa individu tidak memenuhi sebagian dari kontrak.
Kegagalan ini mungkin atau mungkin tidak didasarkan pada kemampuan, tergantung pada
situasi. Dalam kebanyakan kasus, orang dengan tanggung jawab harus setidaknya memiliki
kemampuan untuk memenuhi syarat-syarat kontrak.
2.5. Uraikan 3 (tiga) perluasan jaminan yang dapat dilekatkan dalam Polis Standar Asuransi
Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Sept 2008, No. 8)
2.6. Uraikan 3 (tiga) perluasan jaminan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI ). (Mar 2009, No. 2)
Jawaban yang disarankan:
o Bencana alam seperti banjir, gempa dsb
o RSMD
o RSCC
o Terorisme
o Perang
o Gangguan usaha
o Kecelakaan diri
o Kerusakan/kehilangan barang pribadi di dalam kendaraan
2.7. Uraikan 3 (tiga) jaminan perluasan pada PSAKBI. (Mar 2010, No. 4)
2.9. Jelaskan cara dan akibat pembatalan perluasan jaminan huru-hara di dalam Polis
Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia. (Mar 2013, No. 9)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...
perusahaan asuransi.
• Maka, penanggung dapat mengajukan pembatalan jaminan tersebut ke perusahaan
asuransi dan dengan demikian mendapatkan pengembalian premium secara pro-rata.
• Dengan membatalkan jaminan tambahan ini, asuransi tidak lagi mengkover kerusakan
atau kehilangan yang disebabkan karena huru-hara.
2.10. Dalam kaitan dengan polis kendaraan bermotor, jelaskan: (Sept 2014, No. 9)
a. cara dan akibat pembatalan perluasan jaminan huru-hara di dalam Polis
Standar Kendaraan Bermotor Indonesia.
b. ketentuan pasal 24 PSAKBI berkaitan dengan pemulihan harga pertanggungan.
19
2.11. Uraikan tanggung jawab Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia
(PSAKBI) dengan kondisi penutupan Jaminan A atas peristiwa klaim di bawah ini : (Sept
2008, No. 11)
a. Kendaraan menabrak pagar rumah akibat tidak berfungsinya rem.
b. Sebuah laptop Tertanggung dicuri dari kendaraan bak terbuka.
c. Tertanggung menuntut ganti rugi karena nilai kendaraannya terdepresiasi setelah
teradi klaim yang dijamin polis.
d. Ketika kendaraan akan dijual, Tertanggung menyerahkan kunci kendaraan kepada
calon pembeli untuk diuji coba dan calon pembeli melarikan kendaraan tersebut
e. Kendaraan mengalami kerusakan akibat benturan dalam per)alanan dengan feri
dari Merak - Bakaheum
f. Penumpang membuka pintu kendaraan yang dipertanggungkan dan pintu
tersebut membentur pejalan kaki.
g. Ketika sedang berwisata di Taman Safari, pintu kendaraan diseruduk seekor banteng.
h. Kendaraan mengalami pecah ban saat sedang dikemudikan
a. Kendaraan menabrak rumah atas tidak berfungsinya rem (REM BLONG ditengah
perjalannan DIGANTI, Rem blong sudah diketahui sebelum kendaraan dijalankan
Tidak diganti))
b. Sebuah laptop tertanggung dicuri dari kendaraan bak terbuka (TIDAK DIGANTI)
c. Tertanggung menuntut ganti rugi karena nilai kendraannya terdepresiasi setelah terjadi
klaim yang dijamin polis (TIDAK DIGANTI)
d. Ketika kendaraan akan dijual, tertanggung menyerahkan kunci kendraan pada calon
pembeli untuk diuji coba dan calon pembeli melarikan kendraan tersebut (TIDAK
DIGANTI - penggelapan)
e. Kendaraan mengalami kerusakan akibat benturan dalam perjalan dengan feri dari
merak ke bakahuni (TIDAK DIGANTI)
f. Penumpang membuka pintu kendaraan yang dipertanggungkan dan pintu tersebut
membentur pejalan kaki.(kalau kendaraan rusak atau pejalan kaki luka diganti)
g. Ketika sedang berwisata ke taman safari, pintu kendaraan diseruduk banteng(DIGANTI)
h. Kendaraan pecah ban saat sedang dikemudikan (BAN TIDAK DIGANTI karena tidak
ada benturan)
2.12. Uraikan 3 (tiga) jenis penggunaan kendaraan menurut PSAKBI. (Sept 2009, No. 6)
2.13. Dalam kaitan dengan certificate of motor insurance di Inggris, sebutkan 6 (enam)
pengecualian yang terdapat di dalamnya. (Sept 2006, No. 1)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...
2.14. Sebutkan 6 (enam) pengecualian yang terdapat dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Sept 2007, No. 7).
Jawaban yang disarankan:
1. pemakaian dengan system sewa, bayaran atau imbalan
2. untuk kompetisi, reli atau percobaan
3. untuk disewa, perlombaan atau tujuan bisnis tertentu
4. membawa penumpang dengan cara sewa atau imbalan
5. untuk disewa, perjalanan atau perlombaan komersial
6. untuk perlombaan,pace making,reliability trial or speed testing
7. untuk membawa sampel dagang
8. pemakaian dengan radio dua arah, radio telephone, bleeper atau radio-paging system
9. untuk eksperimen, tes, latihan mengemudi dan demonstrasi 21
2.15. Sebutkan 6 (enam) jenis penggunaan kendaraan yang pada umumnya tidak dapat dijamin
oleh perusahaan asuransi di Indonesia. (Sept 2008, No. 6)
2.16. Berkaitan dengan luas jaminan Pasal 3 Polis Standar Asuransi Kendaraan bermotor
Indonesia (PSAKBI), uraikan pengecualian kerugian yang disebabkan oleh atau
berkaitan dengan: (Mar 2014, No. 11)
a. penggunaan kendaraan.
2.17. Uraikan 6 (enam) jenis kendaraan yang digolongkan dalam non standard risks. (Mar
2010, No. 9)
2.18. Sebutkan 6 (enam) pengecualian yang terdapat dalam PSAKBI. (Sept 2009, No. 4)
Jawaban yang disarankan:
1. pemakaian dengan system sewa, bayaran atau imbalan
2. untuk kompetisi, reli atau percobaan
3. untuk disewa, perlombaan atau tujuan bisnis tertentu
4. membawa penumpang dengan cara sewa atau imbalan
5. untuk disewa, perjalanan atau perlombaan komersial
6. untuk perlombaan,pace making,reliability trial or speed testing
7. untuk membawa sampel dagang
8. pemakaian dengan radio dua arah, radio telephone, bleeper atau radio-paging system
9. untuk eksperimen, tes, latihan mengemudi dan demonstrasi
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...
2.19. Uraikan tanggung jawab polis kendaraan bermotor dengan kondisi penutupan gabungan
dalam hal klaim kerusakan kendaraan yang yang digunakan untuk menarik (towing)
kendaraan lain yang sedang mogok. (Mar 2006, No. 3)
2.20. Terkait luas jaminan polis PSAKBI, uraikan ketentuan klausul kereta gandeng. (Sept
2014, No. 1)
2.21. Uraikan apa yang dimaksud dengan Act of God dan apakah risiko-risiko tersebut dijamin
dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia. (Mar 2006, No. 4)
23
Jawaban yang disarankan :
Lihat Bab II Risiko yang tidak dijamin, pasal 3 ayat 6.1
Act of God adalah peristiwa alam yang merupakan kehendak Yang Maha Kuasa seperti
antara lain Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, banjir, genangan air
atau gejala geologi atau meteorologi lainnya.
Kerugian atau kerusakan atas kendaraan yang dipertanggungkan karena bencana alam
TIDAK DIJAMIN
2.22. Uraikan pengertian Kerugian Total menurut Polis Standar Kendaraan Bermotor
Indonesia. (Mar 2006, No. 8)
2.23. Sebuah perusahaan transportasi yang memiliki armada kendaraan yang terdiri dari
berbagai jenis antara lain sedan, minibus, jip, truk, kendaraan bak terbuka, kendaraan
boks dan bis,meminta penawaran penutupan asuransi. Jelaskan butir-butir pertanyaan
maupun informasi yang terdapat dalam Surat Permohonan Penutupan Asuransi (SPPA)
untuk armada kendaraan tersebut dan informasi underwriting lainnya yang diperlukan
untuk penilaian risiko. (Sept 2008, No. 12)
Jawaban yang disarankan:
o tipe/jenis merek kendaraan
o jumlah armada
o pemakaian
o jaminan asuransi apakah sama pada semua armada atau tidak
o apakah ada supir, detil data supir
o loss ratio armada
o perluasan jaminan
o apakah armada kendaraan khusus
2.24. Sebuah perusahaan yang memiliki sejumlah kendaraan di seluruh kantornya yang berada
di tiap ibukota propinsi di Indonesia, menginginkan penutupan Asuransi Kendaraan
atas armada kendaraannya. Perusahaan tersebut ingin agar kendaraan perusahaan yang
dijual maupun dibeli pasti telah dijamin atau dikeluarkan dalam daftar pertanggungan.
Selain itu, perusahaan tidak ingin direpotkan dengan masalah pertanggungan di bawah 24
harga dan tuntutan tanggung jawab hukum apabila kendaraan yang diasuransikan
ditabrak oleh kendaraan dari perusahaan afiliasinya.
Sebagai Underwriter, Anda diminta atasan saudara untuk menganalisis risiko tersebut.
Jelaskan informasi apa saja yang saudara perlukan dan buatkan surat penawaran
asuransinya. (Mar 2010, No. 10)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...
Salam Sejahtera Selalu, semoga Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada Bapak/Ibu dan Staf dalam men-
jalankan aktivitas sehari-hari, AMIN.
Pertama-tama kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin dengan baik selama ini.
Selanjutnya pada kesempatan yang baik ini, kami mengajukan penawaran produk Jasindo Takaful, yaitu Asuransi
Kendaraan Bermotor Roda Empat, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jenis Polis : Polis OTOMATE
2. Kondisi Pertanggungan : Comprehensive / All Risks (Subject to Risk Survey)
3. Perluasan Jaminan : - Tanggung Jawab Hukum Pihak III Rp. 20.000.000,00
- Kecelakaan Diri Pengemudi Rp. 7.500.000,00
- Kecelakaan Diri Penumpang @ Rp. 7.500.000,00 (max 3 orang)
- Huru-hara, Terorisme, Sabotase (Endorsement 3B)
- Bencana Alam (Act of God)
- Biaya Derek Rp. 500.000,00 per kejadian
- Biaya Ambulans Rp. 500.000,00
- Biaya Transportasi (hari ke 16 - 22) @ Rp. 100.000,00
25
kejadian
- Actual Total Loss = 5% dari Harga Pertanggungan
- Bencana Alam = 10% dari klaim, minimum Rp 500.000,00 per kejadian
- Endorsement 3B (Huru-hara, Terorisme, Sabotase) = 5% dari Harga
Pertanggungan minimum Rp. 500.000,00 per kejadian
9. Luas Jaminan :
Menjamin kerugian/kerusakan obyek pertanggungan yang disebabkan oleh:
a. tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, perbuatan jahat orang lain, pencurian yang termasuk
didahului oleh kekerasan, kebakaran termasuk kebakaran benda/kendaraan bermotor lainnya yang
berdekatan dengan obyek pertanggungan, kerugian selama dalam penyeberangan (kapal feri),
kerusakan roda bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula kerusakan kendaraan bermotor itu yang
disebabkan oleh kecelakaan.
b. Tanggung Jawab Hukum terhadap pihak ketiga sebesar Rp. 20.000.000,00 per kejadian.
c. Kecelakaan Diri Pengemudi sebesar Rp. 7.500.000,00 per kejadian.
d. Kecelakaan Diri Penumpang sebesar Rp. 7.500.000,00 per orang per kejadian, maksimal 4 orang.
e. Kerusuhan, Pemogokan, Penghalangan Bekerja, Perbuatan Jahat, Tawuran, Huru-hara, Pembangkitan
Rakyat tanpa penggunaan senjata api, Revolusi tanpa penggunaan senjata api, Makar, Terorisme,
Sabotase, Pencegahan selama terjadi Kerusuhan dan Huru-hara.
f. Bencana Alam: Gempa Bumi, Tsunami, Letusan Gunung Berapi, Angin Topan, Badai, Hujan Es, Banjir,
dan Tanah Longsor.
g. Biaya Derek Rp. 500.000,00 per kejadian
h. Biaya Ambulans Rp. 500.000,00
i. Biaya Transportasi (hari ke 16 - 22) @ Rp. 100.000,00
-
10. Ilustrasi perhitungan Premi :
* Premi: Rp. 130.000.000,00 x 2.40% = Rp. 3.120.000,00
Rp. 3.162.000,00
Demikian kami sampaikan, dan apabila diperlukan penjelasan lebih lanjut, dengan senang hati kami bersedia
untuk menyampaikannya.
Kami juga bisa memberikan Rate di bawah Rate standar, untuk informasi lebih jelas silahkan email ke afrianto@
akademiasuransi.org. Terima kasih.
2.25. Sebuah perusahaan jasa penyewaan kendaraan memiliki sejumlah kendaraan di tiap
propinsi di Indonesia. Perusahaan ini menginginkan penutupan Asuransi kendaraan
atas armada kendaraannya. Sebagai Underwriter, Anda diminta untuk menganalisis
risiko tersebut. (Mar 2009, No. 10)
a. Jelaskan 6 (enam) informasi underwriting yang saudara perfukan berkaitan dengan
penutupan tersebut
26
b. buatkan contoh slip penawaran asuransi yang akan dikirimkan kepada perusahaan
tersebut
a. Enam dari berikut ini: (detail of proposer, detail of vehicle, cover required, terms &
conditions, loss record, detail of driver, purpose of use)
o Informasi mengenai tertanggung
o detil kendaraan (tipe/jenis, merek, tahun pembuatan, harga, peralatan
tambahan, modifikasi)
o digunakan untuk apa saja
o jangka waktu sewa
o dengan atau tanpa supir dari perusahaan penyewaan
o jaminan asuransi
o jangka waktu pertanggungan
o perluasan tambahan
o rincian tentang supir dan pengalaman
o loss record/history
o area bisnis (penyewaan)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...
b. buatkan contoh slip penawaran asuransi yang akan dikirimkan kepada perusahaan
tersebut
Kandidat harus membuat contoh penawaran asuransi (bobot nilai 30)
2.26. Jelaskan masing-masing 3 (tiga) faktor underwriting dalam menganalisis risiko satu
kendaraan milik perorangan dan armada kendaraan (fleet) milik sebuah perusahaan.
(Mar 2010, No. 12)
Perbedaan utama terletak pada jenis aktivitas bisnis tertanggung (tujuan utama penggunaan
kendaraan), jumlah unit kendaraan berserta tipe/jenis-merek-tahun dan harga kendaraan,
(bila ada) informasi mengenai pengemudi/supir serta apakah ada modifikasi khusus terhadap
kendaraan.
1.2. jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga puluh) hari,
pelunasan pembayaran premi harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan.
Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet giro,
transfer atau dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan
Tertanggung.
28
diterimanya pembayaran tunai, atau premi bersangkutan sudah masuk
ke rekening bank Penanggung, atau Penanggung telah menyepakati
pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.
2. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam tenggang waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, Penanggung akan bertanggung
jawab terhadap kerugian tersebut apabila Tertanggung melunasi premi
dalam tengggang waktu bersangkutan.
Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud diatas, Polis ini
berakhir dengan sendirinya sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut tanpa kewajiban
bagi Penanggung untuk menerbitkan endosemen dan Penanggung dibebaskan dari
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...
c. pengembalian premi.
2.28. Uraikan ketentuan pembayaran premi dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Mar 2009, No. 7)
1.2. jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga puluh) hari, pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan.
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet giro, transfer atau
dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan Tertanggung.
30
3. Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas,
Polis ini berakhir dengan sendirinya sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut
tanpa kewajiban bagi Penanggung untuk menerbitkan endosemen dan Penanggung
dibebaskan dari semua tanggung jawab berdasarkan polis.
Namun demikian Tertanggung tetap berkewajiban membayar premi untuk jaminan
selama tenggang waktu pembayaran premi, sebesar 20% (dua puluh persen) dari premi
satu tahun.
4. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam tenggang waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) di atas, Penanggung akan bertanggung jawab terhadap kerugian
tersebut apabila Tertanggung melunasi premi dalam tengggang waktu bersangkutan.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 2: Memahami luas jaminan asuransi untuk kendaraan bermotor...
a. Premi asuransi belum dibayar oleh pak Wawan pada waktu terjadi kecelakaan
b. Pak Wawan telah membayar premi asuransi melalui broker sebelum tanggal 12
Maret 2009 tetapi premi baru dibayarkan oleh broker asuransi tersebut kepada
asuransi pada tanggal 3 April 2009
c. Premi asuransi dibayarkan dengan bilyet giro pada 3 Maret 2009, dan Bagian
Keuangan Anda belum mencairkannya sampai terjadi klaim.
b. Pak Wawan telah membayar premi asuransi melalui broker sebelum tanggal 12 Maret
2009 tetapi premi baru dibayarkan oleh broker asuransi tersebut kepada asuransi pada
tanggal 3 April 2009 Kecuali terdapat perjanjian khusus antara perusahaan asuransi
31
dengan broker, klaim dapat ditolak karena premi baru dibayar setelah melewati masa 14
hari dan setelah terjadi klaim.
c. Premi asuransi dibayarkan dengan bilyet giro pada 3 Maret 2009, dan Bagian Keuangan
Anda belum mencairkannya sampai terjadi klaim. Klaim dapat ditolak karena Premi
belum masuk ke dalam rekening bank Penanggung. Klaim dapat diterima apabila pada
saat pembayaran dengan bilyet Giro, Penanggung menyatakan premi telah dibayar.
BAB 3:
Memahami praktek pasar asuransi
kendaraan bermotor, termasuk dokumentasi
3.1. Berdasarkan praktek asuransi kendaraan bermotor di lnggris, jelaskan: (Sept 2007, No.
10).
a) Tujuan dari temporary cover note
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor
3.2. Berdasarkan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, jelaskan hal-hal
berikut: (Mar 2006, No. 10)
a. Pemberitahuan Kecelakaan
b. Tuntutan dari pihak ketiga
c. Pembatalan polis oleh tertanggung
d. Pembatalan polis karena premi belum dibayar.
(4) Khusus untuk kerugian total (total loss) akibat pencurian, Tertanggung diwajibkan
melaporkannya kepada dan mendapat surat keterangan dari Polisi Daerah (Polda) setempat.
Apabila Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian atau kerusakan
yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan tersebut, maka :
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor
Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan polis ini, 3 (tiga) hari kerja terhitung
sejak tanggal pengiriman surat pemberi-tahuan tersebut, pukul 12.00 siang waktu setempat.
Dalam hal Tertanggung yang membatalkan, Tertanggung wajib membayar Premi untuk
jangka waktu yang sudah dijalani, yang diperhitungkan menurut skala premi pertanggungan
jangka pendek; bila hal Penanggung yang membatalkan, Penanggung wajib mengembalikan
premi secara prorata untuk waktu pertanggungan yang belum berjalan.
Kecuali diperjanjikan lain, maka uang premi harus dibayar lunas terlebih dahulu.
Jika premi tidak dibayar dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja terhitung mulai tanggal
permulaan pertanggungan atau tanggal perpanjangan pertanggungan, berlakunya
pertanggungan ini ditunda oleh Penanggung tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan
jika sewaktu-waktu terjadi suatu kerugian/kerusakan atas Kendaraan Bermotor yang
dipertanggungkan, Tertanggung tidak berhak atas suatu penggantian kerugian. Penundaaan
tersebut akan berakhir 24 (dua puluh empat) jam sesudah premi diterima oleh Penanggung
atau pertanggungan ini menjadi batal demi hukum apabila premi tidak dibayar setelah lewat
90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal mulai berlakunya pertanggungan.
Atas pembatalan ini Penanggung berhak atas premi untuk jangka waktu yang sudah berjalan
sebesar 20% (dua puluh persen) dari premi setahun.
3.3. Dalam kaitan dengan ganti rugi asuransi, jelaskan 4 (empat) kewajiban Tertanggung,
dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia berkaitan dengan tuntutan pihak
ketiga atas kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan. (Sept 2014, No. 10)
3.4. Dengan mengacu pada Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI),
uraikan kewajiban yang harus dipenuhi oleh tertanggung apabila terjadi perubahan
risiko. (Sept 2008, No. 5)
3.5. Uraikan 3 (tiga) ketentuan PSAKBI yang menyebabkan premi dikembalikan kepada
Tertanggung. (Okt 2010, No. 8)
Pasal 8
Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung setiap keadaan yang memperbesar
risiko yang dijamin Polis, selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender apabila
terjadi perubahan pada bagian dan atau penggunaan Kendaraan Bermotor.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 3: Memahami praktek pasar asuransi kendaraan bermotor
Pasal 10
Apabila Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan beralih
kepemilikannya dengan cara apapun, Polis ini berakhir dengan sendirinya setelah 10
(sepuluh) hari kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut, kecuali apabila
Penanggung memberikan persetujuan secara tertulis untuk melanjutkan pertanggungan.
Pasal 27
Penanggung dan Tertanggung masing-masing berhak setiap waktu menghentikan
pertanggungan ini dengan memberitahukan alasannya.
Pemberitahuan penghentian dimaksud dilakukan secara tertulis melalui surat tercatat oleh
pihak yang menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya di alamat terakhir
yang diketahui. Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan Polis ini, 5 (lima) hari
kalender terhitung sejak tanggal pengiriman surat tercatatnya untuk pemberitahuan tersebut.
Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, premi
akan dikembalikan secara prorata untuk jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani,
setelah dikurangi biaya akuisisi Penanggung. Namun demikian, dalam hal penghentian
pertanggungan dilakukan oleh Tertanggung dan selama jangka waktu pertanggungan yang
telah dijalani, telah terjadi klaim yang jumlahnya melebihi jumlah premi yang tercantum
dalam Ikhtisar Pertanggungan, maka Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi
untuk jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani.
3.6. Uraikan 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan Penanggung agar Tertanggung mau
memperpanjang polis asuransi kendaraannya. (Sept 2007, No. 8). 37
3.7. Uraikan 2 (dua) ketentuan mengenai Berakhimya Pertanggungan dalam Polis Standar
Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Sept 2007, No. 6).
penghentian demikian dilakukan secara tertulis yang dikirim melalui pos tercatat oleh pihak
yang menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya di alamat terakhir
yang diketahui.
Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan polis ini, 3 (tiga) hari kerja terhitung
sejak tanggal pengiriman surat pemberi-tahuan tersebut, pukul 12.00 siang waktu setempat.
Dalam hal Tertanggung yang membatalkan, Tertanggung wajib membayar Premi untuk
jangka waktu yang sudah dijalani, yang diperhitungkan menurut skala premi pertanggungan
jangka pendek; bila hal Penanggung yang membatalkan, Penanggung wajib mengembalikan
premi secara prorata untuk waktu pertanggungan yang belum berjalan.
38
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...
BAB 4:
Memahami persepsi risiko, evaluasi dan
underwriting asuransi kendaraan bermotor
4.1. Uraikan 3 (tiga) physical hazards pada penutupan asuransi kendaraan. (Okt 2010, No. 1)
4.2. Jelaskan perbedaan underwriting risiko satu kendaraan milik perorangan dengan
armada kendaraan milik sebuah perusahaan . (Mar 2009, No. 13)
39
Jawaban yang disarankan:
Secara umum perbedaan underwriting terletak pada:
Underwriting mobil perorangan:
- Kendaraan (tipe,/jenis, merek, tahun pembuatan, harga, peralatan tambahan,
modifikasi)
- penggunaan / pemakaian utama untuk apa
- daerah pemakaian
- jaminan asuransi yang diinginkan
- loss record
- perluasan jaminan
- apakah armada kendaraan khusus
Perbedaan utama terletak pada jenis aktivitas bisnis tertanggung (tujuan utama penggunaan
kendaraan), jumlah unit kendaraan berserta tipe/jenis-merek-tahun dan harga kendaraan,
(bila ada) informasi mengenai pengemudi/supir serta apakah ada modifikasi khusus terhadap
kendaraan.
4.4. Uraikan 3 (tiga) rating factor pada private motor insurance di lnggris. (Sept 2007, No. 4).
4.5. Uraikan ketentuan grace period dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI) (Sept 2007, No. 3).
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...
Dalam PSAKBI, pembayaran premi erupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas
jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi terhutang harus sudah dibayar lunas
dan secara nyata telah diterima seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal:
• Jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari atau lebih, maka pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis;
• jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga puluh) hari, pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan.
• Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet giro, transfer atau
dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan Tertanggung.
• Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada saat: diterimanya
pembayaran tunai, atau
• premi bersangkutan sudah masuk ke rekening bank Penanggung, atau
• Penanggung telah menyepakati pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.
41
4.6. Uraikan pengertian grace period dan ketentuannya dalam PSAKBI. (Mar 2010, No. 7)
Dalam PSAKBI, pembayaran premi erupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas
jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi terhutang harus sudah dibayar lunas
dan secara nyata telah diterima seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal:
• Jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari atau lebih, maka pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis;
• jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga puluh) hari, pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan.
• Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet giro, transfer atau
dengan cara lain yang disepakati antara Penanggung dan Tertanggung.
• Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada saat : diterimanya
4.7. Uraikan 3 (tiga) rating factor pada private motor insurance di lnggris. (Sept 2007, No. 4).
4.8. Dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, uraikan apa yang
dimaksud dengan Harga Sebenarnya. (Mar 2006, No. 2)
42
Jawaban yang disarankan:
Pasal 17. Harga Sebenarnya
(1) Harga sebenarnya dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan adalah hasil
penjualan yang dapat diperoleh Tertanggung secara penjualan bebas atas kendaraan
bermotor tersebut atau kendaraan bermotor yang sama sesaat sebelum terjadi kehilangan
atau kerusakan.
(2) Harga perlengkapan atau peralatan kendaraan bermotor adalah harga pembelian di
pasar bebas.
(3) Harga perlengkapan atau peralatan yang sudah tidak diperjualbelikan di pasar bebas,
dasar penggantiannya adalah harga yang tercatat terakhir dari pabriknya untuk
Indonesia.
4.9. Uraikan ketentuan risiko sendiri dalam PSAKBI. (Okt 2010, No. 7)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...
Apabila terdapat pertanggungan di bawah harga sebagaimana diatur pada Pasal 17,
maka perhitungan risiko sendiri dilakukan setelah perhitungan ganti rugi berdasarkan
pertanggungan di bawah harga.
4.10. Uraikan 3 (tiga) kemungkinan dalam hal tidak diterapkannya risiko sendiri dalam polis
kendaraan bermotor. (Mar 2006, No. 6)
4.11. Terkait pengelolaan risiko tanggunggugat, uraikan 3 (tiga) alasan perusahaan asuransi
menerapkan pengenaan risiko sendiri pada asuransi tanggung gugat. (Sept 2014, No. 5) 43
Jawaban yang disarankan :
- Agar Tertanggung bersikap lebih berhati-hati atas objek pertanggungan/TPL
tersebut.
- Untuk menghindari kerugian yang kecil-kecil, dimana dalam pengurusan kerugian
tersebut dapat lebih besar dari nilai kerugian yang terjadi.
- Mengurangi pembebanan kontribusi premi yang harus dibayar oleh tertanggung.
4.12. Dalam penutupan asuransi kendaraan bermotor, (Mar 2006, No. 13)
a. Jelaskan mengapa penanggung lazimnya mendasarkan penentuan Harga
Pertanggungan dengan berpatokan pada harga sebenarnya.
b. Sehubungan dengan pertanyaan a) di atas kaitkan jawaban saudara dengan 2 (dua)
cara/metoda lain dalam penentuan harga pertanggungan.
4.13. Uraikan apa yang dimaksud dengan Pertanggungan di bawah harga dalam Polis
Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia
4.14. Uraikan pengertian underinsurance dalam asuransi kendaraan bermotor. (Mar 2009,
44
No. 1)
4.15. Uraikan dengan contoh penerapan agreed value dalam asuransi kendaraan bermotor.
(Sept 2008, No. 2)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...
Impilkasi dari penetapan Harga Pertanggungan berdasarkan basis ini adalah bahwa pada
saat klaim, hampir pasti proses klaim lebih cepat karena tidak perlu dilakukan pengecekan
haraga sebenarnya dan relatif tidak ada sengketa (dispute) atas nilai yang diganti karena tidak
ada under insurance. Ketika terjadi kerugian total (total loss), nilai ganti rugi adalah Harga
Pertanggungan.
Kesulitan akan timbul jika terjadi betterment maupun tidak ada part untuk penggantian part
yang hilang/rusak.
PSKBI tidak menerapkan Harga Pertanggungan secara agreed valued basis karena telah
diatur mengenai Harga Sebenarnya dan Pertanggungan di Bawah Harga. Sehingga diperlukan
modifikasi polis baik di ikhtisar pertanggungan maupun di wording polis atau di klausul
yang mengatur Agreed Valued Basis of Sum Insured.
Biasanya diterapkan dalam penutupan mobil antik, kendaraan khusus, mobil langka,
kendaraan bernilai seni tinggi, kendaraan modifikasi maupun kendaraan built up.
Impilkasi dari penetapan Harga Pertanggungan berdasarkan basis ini adalah bahwa pada
saat klaim, hampir pasti proses klaim lebih cepat karena tidak perlu dilakukan pengecekan
haraga sebenarnya dan relatif tidak ada sengketa (dispute) atas nilai yang diganti karena tidak
ada under insurance. Ketika terjadi kerugian total (total loss), nilai ganti rugi adalah Harga
Pertanggungan.
Kesulitan akan timbul jika terjadi betterment maupun tidak ada part untuk penggantian part
yang hilang/rusak.
PSKBI tidak menerapkan Harga Pertanggungan secara agreed valued basis karena telah
diatur mengenai Harga Sebenarnya dan Pertanggungan di Bawah Harga. Sehingga diperlukan
modifikasi polis baik di ikhtisar pertanggungan maupun di wording polis atau di klausul
yang mengatur Agreed Valued Basis of Sum Insured.
4.17. Jelaskan syarat umum PSAKBI berikut ini : (Sept 2009, No. 10)
a. Pemulihan harga pertanggungan.
b. Penghentian pertanggungan.
c. Pengalihan kepemilikan.
Setelah terjadi kerugian sebagian pada kendaraan bermotor dan atau kepentingan
yang dipertanggungkan, Harga Pertanggungan akan berkurang sebesar jumlah
ganti rugi.
Setelah pemulihan suatu kerusakan atau kerugian, Tertanggung dapat meminta
pemulihan Harga Pertanggungan dengan membayar tambahan premi yang
dihitung secara prorata untuk sisa jangka waktu pertanggungan yang belum
dijalani. Namun demikian Penanggung berhak untuk menolak permintaan
46
tersebut.
1. Selain dari hal-hal yang diatur pada Pasal 6 ayat (2), Penanggung
dan Tertanggung masing-masing berhak setiap waktu menghentikan
pertanggungan ini dengan mem-beritahukan alasannya. Pemberitahuan
penghentian dimaksud dilakukan secara tertulis melalui surat tercatat
oleh pihak yang menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak
lainnya di alamat terakhir yang diketahui. Penanggung bebas dari segala
kewajiban berdasar-kan Polis ini, 5 (lima) hari kalender terhitung sejak
tanggal pengiriman surat tercatat-nya untuk pemberitahuan tersebut
2. Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) di atas, premi akan dikembalikan secara prorata untuk jangka
waktu pertanggungan yang belum dijalani, setelah dikurangi biaya akuisisi
Penanggung. Namun demikian, dalam hal penghentian pertanggungan
dilakukan oleh Tertanggung dan selama jangka waktu pertanggungan yang
telah dijalani, telah terjadi klaim yang jumlahnya melebihi jumlah premi
yang tercantum dalam Ikhtisar Pertanggungan, maka Tertang-gung tidak
berhak atas pengembalian premi untuk jangka waktu pertanggungan yang
belum dijalani.
3. Pertanggungan berakhir secara otomatis setelah terjadi peristiwa yang
menyebabkan kendaraan mengalami Kerugian Total. Tertanggung tidak
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...
berhak atas pengembalian premi untuk jangka waktu yang belum dijalani,
baik untuk jangka waktu pertang-gungan kurang ataupun lebih dari 12
(dua belas) bulan.
4.18. Uraikan ketentuan Pengalihan Kepemilikan dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia. (Mar 2013, No. 3; Mar 2014, No. 2)
4.19. Jelaskan perbedaan underwriting risiko satu kendaraan milik perorangan dengan
armada kendaraan milik sebuah perusahaan. (Mar 2009, No. 13)
- pemakaian
- jaminan asuransi apakah sama pada semua armada atau tidak
- apakah ada supir, detil data supir
- loss ratio armada
- perluasan jaminan
- apakah armada kendaraan khusus
Perbedaan utama terletak pada jenis aktivitas bisnis tertanggung (tujuan utama penggunaan
kendaraan), jumlah unit kendaraan berserta tipe/jenis-merek-tahun dan harga kendaraan,
(bila ada) informasi mengenai pengemudi/supir serta apakah ada modifikasi khusus terhadap
kendaraan.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...
4.21. Berdasarkan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI), uraikan
ketentuan mengenai (Sept 2007, No. 13).
a) Kewajiban Pengungkapan Fakta
1. tertanggung wajib :
1.1. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan
dan fakta yang mempengaruhi pertimbangan Penanggung dalam
menerima atau menolak suatu permohonan penutupan asuransi dan
dalam menetapkan suku premi apabila permohonan dimaksud diterima;
1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan
penutupan asuransi; yang disampaikan baik pada waktu pembuatan
perjanjian asuransi maupun selama jangka waktu pertanggungan.
2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam ayat
(1) diatas, Penanggung tidak wajib membayar kerugian yang terjadi dan berhak
menghentikan pertanggungan serta tidak wajib mengembalikan premi.
3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal fakta material yang
tidak diungkapkan atau yang dinyatakan dengan tidak benar tersebut telah
diketahui oleh Penanggung, namun Penanggung tidak mempergunakan haknya
untuk menghentikan pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.
Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan Polis ini tidak
berhak mendapatkan ganti rugi apabila dengan sengaja :
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-
hal yang berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan
Polis ini dan yang berkaitan dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita
1.1. memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan yang diikuti dengan
tertulis kepada Penanggung selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak
terjadinya kerugian dan atau kerusakan;
1.2. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari serendah-rendahnya
Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian, jika terjadi kerugian dan atau
kerusakan sebagian yang disebabkan oleh pencurian atau melibatkan pihak
ketiga, yang dapat dijadikan dasar untuk menuntut ganti rugi kepada atau dari
pihak ketiga;
1.3. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari Kepolisian Daerah
(Polda) di tempat kejadian dalam hal kerugian total akibat pencurian.
1. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian dan
atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, maka Tertanggung
wajib:
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...
1.3. Memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk mengurus tuntutan ganti
rugi dari pihak ketiga, jika Penanggung menghendaki;
1.4. Tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan yang menimbulkan
kesan bahwa Tertanggung mengakui suatu tanggung jawab.
4.22. Berkaitan dengan kewajiban pengungkapan fakta material (material fact), uraikan hal
hal berikut: (Okt 2010, No. 9)
a. ketentuan dalam PSAKBI tentang kewajiban tersebut.
51
b. 3 (tiga) contoh pelanggaran ketentuan di atas.
c. 6 (enam) informasi fakta yang tidak wajib diungkapkan oleh Tertanggung kepada
Penanggung.
1. tertanggung wajib :
1.1. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan
dan fakta yang mempengaruhi pertimbangan Penanggung dalam
menerima atau menolak suatu permohonan penutupan asuransi
dan dalam menetapkan suku premi apabila permohonan dimaksud
diterima;
1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan
dengan penutupan asuransi; yang disampaikan baik pada waktu
pembuatan perjanjian asuransi maupun selama jangka waktu
pertanggungan.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...
4.24. Uraikan ketentuan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI)
tentang laporan tidak benar. (Mar 2009, No. 8)
Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan Polis ini tidak berhak
mendapatkan ganti rugi apabila dengan sengaja :
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-hal
yang berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini
dan yang berkaitan dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita
3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai barang-barang yang ada pada
saat peristiwa dan menyatakan barang-barang tersebut musnah
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau barang-barang sisanya
dan menyatakan sebagai barang - barang yang hilang
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan
4.25. Sebutkan 3 (tiga) tindakan Tertanggung yang berhubungan dengan laporan tidak
benar yang menyebabkan hilangnya hak ganti rugi menurut PSAKBI. (Okt 2010, No. 3)
PASAL 13
LAPORAN TIDAK BENAR
Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan Polis ini tidak berhak
mendapatkan ganti rugi apabila dengan sengaja :
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-hal
yang berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini
dan yang berkaitan dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita
3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai barang-barang yang ada pada
saat peristiwa dan menyatakan barang-barang tersebut musnah
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau barang-barang sisanya
dan menyatakan sebagai barang - barang yang hilang
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan
4.26. Sebutkan 6 (enam) material fact dalam penutupan asuransi kendaraan bermotor. (Mar
2009, No. 5)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 4: Memahami persepsi risiko, evaluasi dan underwriting...
4.27. Dalam kaitan dengan underwriting asuransi kendaraan bermotor, jelaskan 10 (sepuluh)
fakta material pada underwriting kendaraan bermotor sehubungan dengan penutupan
asuransi kendaraan bermotor. (Mar 2014, No. 9)
4.28. Dalam kaitan dengan asuransi kendaraan bermotor, jelaskan: (Mar 2009, No. 14)
a. 2 (dua) implied conditions
b. 4 (empat) expressed conditions yang terdapat dalam Polis Standar Asuransi
Kendaraan Bermotor Indonesia.
BAB 5:
Memahami pertimbangan dan prosedur
klaim asuransi kendaraan bermotor
5.1. Jelaskan syarat umum PSAKBI mengenai : (Sept 2009, No. 13)
a. Kewajiban Tertanggung apabila kendaraan yang dipertanggungkan mengalami
kerugian atau kerusakan.
b. Penentuan nilai ganti rugi.
2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian dan
atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, maka Tertanggung
wajib:
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
ganti rugi dari pihak ketiga, jika Penanggung menghendaki;
2.4. Tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan yang
menimbulkan kesan bahwa Tertanggung mengakui suatu tanggung
jawab.
Segala hak ganti-rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak memenuhi ketentuan dalam
Pasal ini.
1. Kerugian sebagian :
1.1. jika kerusakan tersebut dapat diperbaiki, didasarkan pada biaya perbaikan
yang layak;
1.2. jika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki, didasarkan pada harga
perolehan suku cadang di pasar bebas ditambah biaya pemasangan yang
layak;
1.3. jika suatu suku cadang tidak diperjual-belikan di pasar bebas, penentuan harga
didasarkan pada harga yang tercatat terakhir di Indonesia atau Tertanggung
menyediakan suku cadang bersangkutan dan Penanggung mengganti harga
perolehan suku cadang tersebut termasuk biaya pemasangan yang layak;
butir 1.3. dan tidak diketemukan dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak
terjadinya pencurian;
2.2. Jika terjadi Pertanggungan di bawah harga sebagaimana dimaksud Pasal 17 dan
Tertanggung telah menerima pembayaran ganti rugi dari Penanggung sebesar Harga
Pertanggungan, Tertanggung berhak atas sebagian nilai jual sisa barang yang dihitung
secara proporsional antara selisih harga sebenarnya dengan Harga Pertanggungan
terhadap harga sebenarnya.
2.3. Jika suatu kerugian tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) butir 2.1. Pasal ini, kerugian tersebut dianggap sebagai Kerugian sebagian.
5.1. Dalam kaitan dengan penanganan klaim berdasarkan Polis Standar Kendaraan Bermotor
Indonesia mengenai penentuan nilai dalam hal kerugian, jelaskan: (Sept 2014, No. 12)
a. 3 (tiga) ketentuan dalam hal terjadinya kerugian sebagian.
b. ketentuan dalam hal terjadinya kerugian total.
c. kewajiban tertanggung, dalam PSAKBI terkait pertanggungan lain.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
kepada Penanggung pertanggunganpertanggungan lain atas Kendaraan
Bermotor dan atau kepentingan yang sama, jika ada.
2. Jika setelah pertanggungan ini dibuat, Tertanggung kemudian menutup
pertanggungan lainnya atas Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
sama, maka hal itupun wajib diberitahukan kepada Penanggung.
5.2. Uraikan pengertian kerugian total dalam PSAKBI. (Okt 2010, No. 4)
5.3. Uraikan 3 (tiga) cara penyelesaian ganti rugi klaim kerugian sebagian menurut Polis
Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Mar 2009, No. 6)
59
Jawaban yang disarankan:
5.4. Sebagai praktisi asuransi, Anda diminta memberikan presentasi mengenai klaim
kendaraan bermotor. Jelaskan susunan presentasi yang mencakup hal berikut : (Mar
2009, No. 9)
a. Peran departemen klaim.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
yang mengalami kerugian sebagian yang memerlukan penggantian bagian
kendaraan maka akan diberikan penggantian bagian (part) baru. Untuk
kerugian total akan diganti dengan kendaraan baru yang jenis/tipe merek
sama. Penggantian tersebut tanpa memperhitungkan faktor depresiasi atau
harga pasar.
Umumnya berlaku syarat (tergantung perjanjian): maksimum kerugian
terjadi 6 bulan sejak tanggal penutupan. Tertanggung hanya dikenakan
risiko sendiri (deductible) dan maksimum penggantian adalah harga
pertanggungan.
5.5. Dalam kaitan dengan klaim kendaraan berrnotor: (Sept 2009, No. 9)
a. Buatlah diagram alur proses klaim.
b. Uraikan hal-hal yang harus disampaikan dalam surat penolakan klaim karena
pelanggaran terhadap kewajiban mengungkapkan fakta dalam PSAKBI.
c. Uraikan 3 (tiga) cara yang dapat ditempuh dalam menyelesaikan sengketa.
2. Mediasi (BMAI)
3. Arbitrase
4. Pengadilan
5.6. Uraikan 3 (tiga) cara penyelesaian sengketa klaim dalam asuransi kendaraan bermotor.
(Mar 2010, No. 8)
2. Mediasi (BMAI)
3. Arbitrase
4. Pengadilan
5.7. Uraikan 4 (empat) cara penyelesaian sengketa klaim asuransi kendaraan bermotor. (Sept
2013, No. 1)
2. Mediasi (BMAI) 62
3. Arbitrase
4. Pengadilan
5.8. Berkaitan asuransi kendaraan bermotor, jelaskan : (Okt 2010, No. 11)
a. 5 (lima) informasi yang harus dimuat dalam formulir klaim.
b. pengertian bengkel rekanan (panels of approved repairers) serta kelebihan dan
kekurangannya.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
4. Data Kendaraan: jenis, tipe, besar CC, no. polisi, garasi,
5. Data penggunaan kendaraan (use: private/commersial)
6. Data kerugian yang dialami kendaraan tertanggung: jenis kerusakan, perbaikan,
survey
7. Data / detail terjadinya kerugian (kronologis kejadian klaim): Tanggal, jam,
dimana, bagaimana, laporan polisi,
8. Data pihak ketiga yang terlibat didalam kerugian tsb: kendaraan, pengemudi,
asuransi, cidera badan, kerusakan harta benda, saksi-saksi,
9. Deklarasi dan tanda tangan
Bengkel Rekanan adalah bengkel kendaraan yang diajak kerjasama oleh perusahaan
asuransi sebagai tempat perbaikan kerusakan atas klaim kendaraan nasabah
Kelebihan:
o Ada beberapa bengkel rekanan yang diberi kewenangan untuk melakukan
survey dan adjuster, sehingga mempermudah tertanggung dan mempercepat
dalam mengajukan klaim.
o Biasanya bengkel rekanan adalah bengkel terbaik di antara yang lain
(sekalipun tidak selalu bengkel resmi).
63
o Bagi perusahaan asuransi, perusahaan asuransi mendapatkan diskon khusus
sehingga klaim yang harus dibayar tidak sebesar bengkel non rekanan.
Kekurangan:
o Karena biasanya bengel bagus, biasanya antriannya banyak sehingga
pengerjaan perbaikan cukup lama.
o Jarang berupa bengkel authorised
5.9. Berkaitan dengan penyelesaian klaim asuransi kendaraan bermotor, jelaskan: (Sept 2013,
No. 10)
a. Pengertian bengkel rekanan (panels of approved repairers)
b. Masing-masing 5 (lima) kelebihan dan kekurangan penggunaan bengkel
rekanan.
Kelebihan:
o Ada beberapa bengkel rekanan yang diberi kewenangan untuk melakukan
survey dan adjuster, sehingga mempermudah tertanggung dan mempercepat
dalam mengajukan klaim.
o Biasanya bengkel rekanan adalah bengkel terbaik di antara yang lain
(sekalipun tidak selalu bengkel resmi).
o Bagi perusahaan asuransi, perusahaan asuransi mendapatkan diskon khusus
sehingga klaim yang harus dibayar tidak sebesar bengkel non rekanan.
o Banyak pilihan bengkel, tergantung letak geografis atau jenis kerusakan
o Kendaraan bisa diambil di rumah tertanggung (beberapa bengkel rekanan)
Kekurangan:
o Karena biasanya bengel bagus, biasanya antriannya banyak sehingga
pengerjaan perbaikan cukup lama.
o Jarang berupa bengkel authorised
5.10. Sebutkan 6 (enam) pertanyaan dalam formulir klaim asuransi kendaraan bermotor yang
berkaitan dengan peristiwa dan kerugian yang dialami. (Sept 2008, No. 7)
64
Jawaban yang disarankan:
1. No polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Jenis / merek kendaraan
4. Nomor Polisi
5. No mesin
6. No Chasis
7. Tahun pembuatan
8. Nama pengemudi
5.11. Sebutkan 8 (delapan) informasi yang diminta Penanggung dalam formulir klaim asuransi
kendaraan bermotor. (Sept 2009, No. 2)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
3. Data Pengemudi: nama, alamat, usia, okupasi, SIM
4. Data Kendaraan: jenis, tipe, besar CC, no. polisi, garasi,
5. Data penggunaan kendaraan (use: private/commersial)
6. Data kerugian yang dialami kendaraan tertanggung: jenis kerusakan, perbaikan,
survey
7. Data / detail terjadinya kerugian (kronologis kejadian klaim): Tanggal, jam, dimana,
bagaimana, laporan polisi,
8. Data pihak ketiga yang terlibat didalam kerugian tsb: kendaraan, pengemudi,
asuransi, cidera badan, kerusakan harta benda, saksi-saksi,
9. Deklarasi dan tanda tangan
5.12. Sebutkan 5 (lima) tujuan pengisian formulir laporan klaim. (Sept 2009, No. 5)
5.13. Uraikan cara penyelesaian klaim apabila sebuah kendaraan diasuransikan di dua
perusahaan asuransi. (Mar 2009, No. 4)
5.14. Uraikan penerapan non-contribution clause dalam asuransi kendaraan bermotor. (Mar
2010, No. 6; Mar 2014, No 1)
Non contribution Condition menyatakan bahwa bila satu resiko ditutup oleh 2 polis, maka
bila polis A mengandung kondisi tersebut, polis tersebut tidak akan berkontribusi dengan
polis lain dalam Non contribution menyatakan bahwa bila satu resiko ditutup oleh 2 polis,
maka bila polis A mengandung kondisi non-kontribusi tersebut, polis tersebut tidak akan
berkontribusi dengan polis lain dalam penggantian klaim (dalam arti polis A tidak akan
mengganti kerugian bila polis lain tidak mengandung kondisi yang sama). Bila polis lain juga
mengandung kondisi yang sama, maka kedua polis sama-sama berkontribusi
5.15. Sebutkan 3 (tiga) ketentuan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia
(PSAKBI) mengenai Sisa Barang. (Mar 2010, No. 3)
66
5.16. Kendaraan Tertanggung Anda - yang diasuransikan dengan kondisi penutupan Jaminan
A yaitu Kerugian Total, Kerugian Sebagian dan Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga
(TJH) - mengalami kecelakaan tunggal yaitu menabrak sebuah pohon. (Sept 2008, No.
13)
• Harga Pertanggungan kendaraan tersebut adalah Rp. 200.000.000.
• Limit TJH sebesar Rp. 10.000.000 setiap kejadian.
• Risiko sendiri sebesar Rp. 200.000 setiap kejadian.
• Harga sebenarnya kendaraan adalah Rp.250.000.000.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
Jelaskan perhitungan ganti-rugi masing-masing polis.
Menurut peraturan yang berlaku kerugian total adalah apabila biaya untuk memperbaiki
pada kondisi seperti sebelum terjadi kerugian adalah > 75%
Tetapi dalam hal polis komprehensif penanggung dapat mengambil kebijakan mengganti
keseluruhan
Polis 1 :
Total kerugian = biaya perbaikan – salvage
= Rp 150,000,000 – 25,000,000 = Rp 125,000,000
67
Ganti rugi = Hp polis 1 / (hp polis 1 + hp polis 2) x total kerugian
Polis 2:
Ganti rugi = Hp polis 1 / (hp polis 1 + hp polis 2) x total kerugian
5.17. Kendaraan Tertanggung Anda - yang diasuransikan dengan polis PSAKBI (polis
pertama) dengan kondisi penutupan Jaminan A yaitu Kerugian Total, Kerugian Sebagian
dan Tanggung jawab Hukum Pihak Ketiga (TJH) - mengalami kecelakaan tunggal yaitu
menabrak sebuah pohon pada tanggal1 September 2010. (Okt 2010, No. 13)
a. jumlah ganti-rugi.
b. Pengembalian premi apabila setelah dilakukan ganti-rugi klaim, polis
dibatalkan pada 2 Oktober 2010.
68
Jawaban yang disarankan:
Jumlah ganti rugi Polis I
HP = Rp 200,000,000 TJH = Rp 10,000,000 OR = Rp 200,000
Harga sebenarnya = Rp 250,000,000
Ganti Rugi = HP polis I / Harga sebenarnya X Loss - OR
= Rp 200,000,000 / Rp 250,000,000 x Rp 5,000,000 – Rp 200,000
= Rp 3,800,000
Polis II
Hp = Rp 50,000,000
Pengembalian premi setelah dilakukan ganti rugi klaim, polis dibatalkan pada 2 oktober
2010
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
Polis I
Premi 1 tahun = HP x rate
= Rp 200,000,000 x 3%
= Rp 6,000,000
Periode pertangungan 2 january 2010 - 2 January 2011 (12 bulan)
Periode pertangungan yang telah berjalan = 2 january 2010 - 2 Oktober 2010 (10 bulan)
Pengembalian premi = (12 – 10) / 12 x Rp 6,000,000 = Rp 1,000,000
Polis II
Premi 1 tahun = HP x rate
= Rp 50,000,000 x 3%
= Rp 1,500,000
Periode pertangungan 2 juni 2010 - 2 Juni 2011 (12 bulan)
Periode pertangungan yang telah berjalan = 2 juni 2010 à 2 Oktober 2010 (4 bulan)
Pengembalian premi = (12 – 4) / 12 x Rp 1,500,000 = Rp 1,000,000
5.18. Uraikan apa yang dimaksud dengan knock for knock agreement. (Sept 2008, No. 1)
69
Jawaban yang disarankan:
Adalah kesepakatan antar perusahaan asuransi yang berisi bahwa apabila terjadi peristiwa
kerugian yang melibatkan kendaraan-kendaraan yang diasuransi didua atau lebih perusahaan
asuransi, sepanjang jaminannya Gabungan, maka masing-masing perusahaan asuransi akan
menyelesaikan klaim nasabahnya.
5.19. Jelaskan perbandingan penerapan Knock for Knock Agreement yang berlaku di Indonesia
dan di Inggris. (Mar 2006, No. 9)
Di Indonesia tidak secara jelas atau tegas diatur apa saja yang masuk dalam Agreement
ini kecuali kerugian/kerusakan karena peristiwa kecelakaan yang melibatkan kendaraan-
kendaraan yang diasuransikan oleh perusahaan asuransi yang berbeda.
Di Inggris, agreement berlaku untuk kerusakan terhadap kendaraan sebagai akibat dari:
- tabrakan atau upaya menghindari tabrakan
- bongkar muat
- sesuatu yang jatuh dari kendaraan atau sesuatu yang terlempar oleh roda kendaraan
*) Kandidat harus menjelaskan perubahan standar agreement, settlement for vehicles held by
motor trader,emergency treatment fee dan efek terhadap No Claim Discount yang berlaku di
Inggris.
*) Kandidat mendapat nilai tambah (full mark) bila dapat menjelaskan alasan berkurangnya
peserta Knock for Knock agreement seperti
a) kesenjangan protofolio cover yaitu satu perusahaan asuransi banyak menutup
dengan kondisi komprehensif (Gabungan) sementara yang lain banyak menutup
dengan kondisi non-komprehensif,
b) meningkatnya uninsured loss claim dan sebagai akibatnya deductibleuntuk kondisi
komprehensif naik serta tertanggung semakin pintar dalam klaim loss uf use,
c) meningkatnya popularitas legal expense insurance yang kaitannya denganmotor
insurance adalah menyediakan jasa uninsured loss recovery d) Knock for knock
agreement menyebabkan menyebarnya biaya ke seluruh claimant yang tidak sesuai
dengan prinsip underwriting dan analisis statistic terhadap rating factor.
*) Selain itu nilai tambah juga diberikan bila kandidat menjelaskan alternative agreement yaitu 70
Memorandum of Understanding.
5.20. Salah salu kesepakatan antar perusahaan asuransi dalam hal klaim kendaraan berrnotor
yang melibatkan dua atau lebih perusahaan asuransi adalah knock for knock agreement.
Jelaskan serta bandingkan praktik knock for knock agreement di Indonesia dengan
lnggris. (Sept 2009, No. 12)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
held by motor trader,emergency treatment fee dan efek terhadap No Claim Discount yang
berlaku di Inggris. Kandidat mendapat nilai tambah (full mark) bila dapat menjelaskan
alasan berkurangnya peserta Knock for Knock agreement seperti :
kesenjangan protofolio cover yaitu satu perusahaan asuransi banyak menutup
dengan kondisi komprehensif (Gabungan) sementara yang lain banyak menutup
dengan kondisi non- komprehensif,
meningkatnya uninsured loss claim dan sebagai akibatnya deductibleuntuk kondisi
komprehensif naik serta tertanggung semakin pintar dalam klaim loss uf use,
meningkatnya popularitas legal expense insurance yang kaitannya denganmotor
insurance adalah menyediakan jasa uninsured loss recovery
Knock for knock agreement menyebabkan menyebarnya biaya ke seluruh claimant
yang tidak sesuai dengan prinsip underwriting dan analisis statistic terhadap rating
factor. Selain itu nilai tambah juga diberikan bila kandidat menjelaskan alternative
agreement yaitu Memorandum of Understanding.
5.21. Jelaskan bagaimana penyelesaian sengketa diatur dalam Polis Standar Asuransi
Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) (Sept 2007, No. 12).
5.22. Berdasarkan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, jelaskan: (Mar
2013, No. 10; Mar 2014, No. 10)
a. 3 (hal) yang dapat menyebabkan hak Tertanggung atas ganti rugi hilang dengan
sendirinya.
b. Upaya yang dapat dilakukan tertanggung bila yang bersangkutan keberatan dengan
ganti rugi yang disetujui penanggung yang lebih kecil dari keruian yang dialami.
apabila:
1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 (dua belas) bulan
sejak terjadinya kerugian dan atau kerusakan, walaupun pemberitahuan
tentang ada-nya kejadian telah disampaikan;
1.2. tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya penyelesaian melalui
arbitrase atau upaya hukum lainnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak
Penang-gung memberitahukan secara tertulis bahwa Tertanggung tidak
berhak untuk mendapatkan ganti rugi;
1.3. tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini.
2. Hak Tertanggung untuk menuntut ganti rugi dalam jumlah yang lebih besar
daripada yang telah disetujui Penanggung akan hilang apabila dalam waktu 3
(tiga) bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis, Tertanggung
tidak mengajukan keberatan secara tertulis atau tidak menempuh upaya
penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum lainnya.
5.23. Tertanggung Anda meminta informasi mengenai penyelesaian sengketa melalui jalur
arbitrase. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bentuk penyelesaian dengan cara arbitrase.
(Mar 2006, No. 11)
72
Jawaban yang disarankan:
a. Kelebihan
- cepat
- tertutup
- relatif tidak mahal
- ditangani pakar asuransi
b. Kekurangan
- tidak mengikat
- tidak dapat dijadikan jurisprudensi
- bila tidak puas dengan keputusan arbitrase, tidak ada banding dan tidak dapat
berpindah menggunakan upaya hukum lain misalnya lewat pengadilan (penerapan
dispute clause “C”).
5.24. Uraikan peran Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI) dalam penyelesaian
sengketa asuransi kendaraan bermotor. (Sept 2008, No. 4)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
Jawaban yang disarankan:
Pengertian Mediasi Asuransi:
Adalah badan yang memberikan pelayanan untuk penyelesaian perselisihan antara
Perusahaan Asuransi dengan Tertanggung .
2(dua) Sikap yang selalu wajib menjadi pegangan (rambu-rambu) dari para Mediator dalam
menjalankan mediasi di BMAI:
5.25. Dalam kaitan dengan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, jelaskan
ketentuan mengenai: (Mar 2006, No. 12)
a. Hilangnya hak ganti rugi
b. subrogasi.
73
Jawaban yang disarankan:
a. Hilangnya hak ganti rugi
(1) Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini hilang dengan sendirinya apabila :
(1.1) tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini;
(1.2) tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak terjadinya
kerugian atau kerusakan;
(1.3) tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya hukum dalam
waktu 6 (enam) bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis bahwa Tertanggung
tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi.
(2) Hak Tertanggung atas ganti rugi yang lebih besar dari yang disetujui Penanggung akan
hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis,
Tertanggung tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya
hukum.
b. subrogasi.
5.26. Kendaraan Tertanggung Anda yang diasuransikan dengan PSAKBI dengan kondisi
Jaminan A menabrak papan nama sebuah pabrik, PT. XYZ. Harga Pertanggungan
kendaraan tersebut adalah Rp. 200.000.000,- Limit TJH sebesar Rp. 10.000.000,- setiap
kejadian. Risiko sendiri sebesar Rp. 200.000,- setiap kejadian . (Okt 2010, No. 12)
PT. XYZ mengajukan tuntutan ganti-rugi sebesar Rp. 19.400.000,- yang terdiri dari :
Tertanggung mengajukan klaim sebesar Rp. 2.000.000,- untuk biaya perbaikan kendaraan
dan Rp. 5.000.000,- sebagai ganti kehilangan pendapatan selama kendaraan Tertanggung
diperbaiki di bengkel.
Jelaskan tanggung jawab polis yang dimiliki Tertanggung dan hitunglah ganti rugi yang
dijamin oleh polis tersebut.
PT XYZ
Pendapatan hilang Rp 15,000,000 (tidak Diganti)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
Total loss = Rp 2,000,000 + Rp 2,400,000 = Rp 4,400,000 lebih kecil TJH
Tertanggung
Kehilangan pendapatan Rp 5,000,000 (tidak diganti) Perbaikan kendaraan Rp 2,000,000
5.27. Uraikan dengan contoh penerapan prinsip subrogasi dalam klaim asuransi kendaraan.
(Mar 2010, No. 5)
75
2. Tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang mungkin dapat
merugikan hak Penanggung terhadap pihak ketiga tersebut. Contoh: tertanggung
harus menjaga dan mengusahakan kendaraan yang kecelakaan itu aman, sekalipun
sudah melaporkan ke perusahaan asuransi.
3. Kelalaian Tertanggung dalam melaksanakan kewajibannya tersebut pada ayat (2) di atas
dapat menghilangkan atau mengurangi hak Tertanggung untuk mendapatkan ganti-
rugi. Contoh: tertanggung dianggap sengaja/lalai dalam hal klaim kendaraan tersebut
sehingga perusahaan asuransi dapat menolak pembayaran klaim tersebut.
5.28. Uraikan kewajiban Tertanggung dalam klaim tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga sebagaimana diatur dalam pasal 11 ayat 2 Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia (PSAKBI). (Sept 2009, No. 3)
3. Memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk mengurus tuntutan ganti rugi
dari pihak ketiga, jika Penanggung menghendaki;
4. Tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan yang menimbulkan
kesan bahwa Tertanggung mengakui suatu tanggung jawab.
5.29. Jelaskan 4 (empat) kewajiban Tertanggung, dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan
Bermotor Indonesia berkaitan dengan tuntutan pihak ketiga atas kerugian atau kerusakan
yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan. (Mar 2013, No. 11)
5.30. Uraikan syarat yang terdapat dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI) mengenai pemulihan harga pertanggungan setelah terjadi klaim.
(Sept 2008, No. 3)
5.31. Uraikan 2 (dua) peran utama engineer dalam klaim asuransi kendaraan bermotor. (Okt
2010, No. 5)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 5: Memahami pertimbangan dan prosedur klaim...
5.32. Berkaitan dengan klaim asuransi kendaraan bermotor, jelaskan: (Sept 2013, No. 11)
yang mengalami wear and tear seperti ban, exhaust maka memperhitungkan
umur part dan secara pro rata berapa sisa usia part tersebut pada saat terjadi
kecelakaan/kerugian dibandingkan harga baru.
Pada kenyataan PSKBI tidak mengatur masalah betterment ini.
5.33. Uraikan pengertian betterment dalam asuransi kendaraan bermotor. (Okt 2010, No. 6)
5.34. Uraikan pengertian betterment dalam asuransi kendaraan bermotor. (Mar 2013, No. 4) 78
5.35. Uraikan apa yang dimaksud dengan Fraudulent Exaggeration. (Mar 2010, No. 1)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 6: Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja
BAB 6:
Memahami hakekat risiko tanggunggugat
pemberi kerja
6.2. Uraikan 4 (empat) kondisi yang dilarang dalam polis employers’ liability.
6.5. Jelaskan: (Mar 2010, No. 12; Sept 2011, No. 14)
2. Sifat jaminan
a. Asuransi Employers’ Liability: Asuransi ini di Inggris di wajibkan karena untuk
memenuhi UU yang dikeluarkan pemerintah seperti Employer liability Act bagi
perusahaan yang menjalankan usaha bisnis.
b. Workmen’s compensation: Asuransi ini menawarkan sejumlah nilai kepada
tertanggung/ karyawan sebagai kompensasi atas kecelakaan yang dialami sewaktu
bekerja, dimana ini merupakan pilihan dari tertanggung. Tujuannya adalah
meningkatkan kesejahteraan tertanggung dan ini sifatnya suka rela, artinya apabila
tertanggung menginginkan jaminan untuk kecelakaan, maka ia memilih jaminan
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 6: Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja
dengan nilai yang karyawan pilih.
2 (dua) bentuk perluasan yang dapat diberikan oleh penanggung dalam polis employers’
liability
Tanggung gugat kontraktual dan ganti rugi terhadap prinsipal (Conractual liability and
Indemnity to principals)
Merupakan hal yang umum untuk juga menyediakan ganti rugi bagi prinsipal, dengan catatan:
• ganti rugi hanya berlaku apabila kontrak atau perjanjian mempersyaratkannya
• ganti rugi hanya beroperasi sehubungan dengan tanggung gugat yang berkaitan dengan
pegawai majikan
• tanggung gugat kontrak yang dijamin hanya yang berhubungan dengan penjaminan dasar
yang diberikan polis.
Tambahan penjaminan ini berarti memasukkan sebagian risiko tanggung gugat publik prinsipal
dalam polis tanggung gugat majikan tertanggung, sehingga perlu memasukkan pengecualian
ionisasi radiasi, pencemaran radioaktif atau rancangan peledak nuklir, sepanjang tanggung
81
gugat itu timbul karena perjanjian tertanggung dalam kontrak untuk mengganti rugi prinsipal.
Penanggung membayar semua biaya dan pengeluaran yang timbul dengan persetujuan
tertulisnya, dan biaya perwakilan hukum yang menjadi subyek ganti rugi berdasarkan polis.
Ganti rugi apabila tertanggung meninggal dunia akan diberikan kepada perwakilan pribadi
tertanggung atau direktur, partner, pegawai dan pihak-pihak lain yang diminta tertanggung.
4 (empat) kriteria employee yang umumnya diterapkan dalam polis employers’ liability
Pekerja sukarela (voluntary workers) dapat termasuk kategori pekerja langsung. Sehubungan
dengan skema pengalaman kerja, penanggung secara umum menyetujui bahwa peserta latihan
dianggap sebagai pekerja dengan syarat tertanggung memasukkan dalam deklarasi gaji suatu
jumlah yang sama dengan tunjangan keseluruhan yang diterima oleh semua peserta latihan di
bawah skema yang disponsori mereka.
6.6. Uraikan perubahan hukum yang ada dalam Employers’ Liability (Defective Equipment)
Act 1969.
82
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 6: Memahami hakekat risiko tanggunggugat pemberi kerja
Kode praktek yang dirancang untuk melengkapi dan memperluas tugas umum dan peraturan
khusus yang dikenakan oleh Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dll. Kode ini
tidak akan memiliki kekuatan hukum dan akan menjadi panduan praktis saja, dalam upaya
untuk mendorong praktek kerja yang aman. Kode dapat digunakan sebagai bukti dalam
proses pidana berdasarkan Undang-Undang, untuk menunjukkan bahwa UU, atau peraturan
yang dibuat di bawahnya, belum dipenuhi.
6.9. Uraikan apa yang termuat dalam s.22 dari Factories Act 1961.
83
6.10. Uraikan 5 (lima) tugas umum seorang pengusaha berdasarkan Pasal 2 (2) dari Health
and Safety at Work etc. Act 1974.
BAB 7:
Memahami jaminan dan praktek asuransi
tanggunggugat pemberi kerja
7.1. Uraikan kategori-kategori orang yang dianggap sebagai karyawan dalam polis employers’
liability policy.
7.2. Uraikan batas teritorial yang biasanya berlaku untuk polis employers’ liability policy.
7.3. Uraikan apa yang dijamin dari klausul “legal costs and expenses clause”.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 7: Memahami jaminan dan praktek asuransi tanggunggugat pemberi kerja
7.4. Uraikan istilah dari ‘upah (wages), gaji (salaries) dan pendapatan lain (other earnings)’.
7.5. Dalam kondisi apa transaksi pneumoconiosis memperlihatkan suatu special hazard.
85
7.6. Dapatkah seorang karyawan mengajukan gugatan klaim untuk paparan kebisingan yang
berlebihan? Jelaskan pendapat Anda.
BAB 8:
Memahami risiko-risiko, jaminan dan
praktek asuransi tanggunggugat publik dan
produk
8.1. Uraikan apa yang dimaksud dengan jurisdiction clause dalam polis liability insurance
(Sept 2011, No. 5)
8.2. Uraikan bagaimana faulty design dijamin dalam polis liability (Sept 2011, No. 6) 86
Jawaban yang disarankan:
Arsitek dan insinyur dapat memiliki tanggung gugat hukum untuk saran yang tidak tepat,
pembuatan rancangan yang tidak tepat dan kesalahan dalam spesifikasi, disain, tender atau
kuantitas dan juga pengawasan yang lalai dalam pekerjaan struktur atau yang lainnya.
Faulty design --> non-compliance with standard building code --> Professional Indemnity
(PI)
8.3. Terkait luas jaminan polis, uraikan bagaimana faulty design dijamin dalam polis liability.
(Mar 2014, No. 4)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
Jawaban yang disarankan:
Hotel : Dalam hukum kasus, seorang penjaga penginapan memiliki tanggung gugat tegas
terhadap keselamatan barang- barang tamunya. Tingkat tanggung gugat ini sekarang
didefinisikan dalam Hotel Proprietors Act 1956. Harus diingat bahwa undang-undang ini
tidak menerapkan tanggung gugat tegas, melainkan hanya mendefinisikan persyaratan dan
menetapkan limit keuangan.
Pembelaan standar terhadap tanggung gugat tegas juga berlaku, yaitu Act of God, musuh
kerajaan, dan kelalaian atau kesalahan dari tamu.
Limit yang berlaku adalah £50 untuk setiap barang dan £100 untuk keseluruhan. Limit ini
hanya berlaku jika pihak penginapan mencantumkan pengumuman ketentuan ini di tempat
yang menarik perhatian. Limit ini tidak berlaku jika:
o harta benda hilang karena kelalaian, kesalahan atau tindakan yang disengaja dari
pihak penginapan atau pegawainya
o harta benda tersebut disimpan dalam lemari penyimpanan hotel
o harta benda tersebut ditawarkan untuk disimpan dalam lemari penyimpanan tetapi
ditolak, atau karena kesalahan tamu hotel yang tidak dapat menyimpan harta benda
itu
8.6. Uraikan undang-undang mana yang berubah dari Health & Safety at Work Act 1974 dan
Uraikan perubahannya.
8.7. Uraikan siapa saja yang paling mungkin akan terpengaruh dengan implikasi serius jka
mengikuti Environment Act 1995.
8.8. Uraikan prinsip-prinsip kunci dari EU Liability for Defective Products Rights Directive
1985 dan Undang-Undang mana yang menjadi tanggapan Inggris.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
4) scope of cover dan perluasan
5) policy exclusions
6) deductible/excess/franchise
7) policy limits (any one occurrence/aggregate)
8) pengalaman dan skill pegawai ybs
9) loss record (penanggung, pemohon, market)
10) beberapa typical hazards (food/caravan manufacturer, coal merchants, concrete
product manufacturer, electrical appliances, fireworks, gases and chemicals
supplier, etc)
product guarantee: menjamin claim efficacy risk akibat gagal/tidak berfungsinya produk
sesuai maksud pembuatannya, umumnya claims made basis atau claims first made selama
periode polis (Bobot 18)
8.11. Mengapa operator tur tidak hanya sekedar memiliki risiko kantor dan uraikan kewajiban
tambahan telah diberlakukan.
8.12. Uraikan alasan mengapa penting untuk memiliki gambaran bisnis yang jelas dan tepat
pada proposal form.
8.13. Terlepas dari warehousemen, removers dan depot penyimpanan dan pemilik rumah gadai,
uraikan siapa saja yang mungkin memiliki properti pihak ketiga dalam pemeliharaan
90
mereka, hak asuh atau kontrol?
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
8.15. Terkait pengaruh sistem hukum, uraikan apa yang dimaksud dengan discharge of liability,
dalam polis public and product liability. (Mar 2014, No. 8)
91
8.16. Uraikan apa saja basis rating untuk asuransi public liability.
The intention of a public liability is to cover only unexpected events, it is not nended to cover
events or gradually operating causes.
Ada 2 jenis klausul penjaminan, yaitu kebetulan (accidental) atau tidak kebetulan (non-
accidental)
Kejadian yang dijamin adalah kejadian yang ditunjukkan dengan adanya cedera atau
kerusakan.
o Cedera (Injury)
Cedera ini tidak hanya berupa cedera badan, tetapi saat ini sudah meluas untuk
termasuk cedera psikologi seperti stres, kesedihan yang mendalam, dsb. Ada juga 92
yang menyediakan penjaminan untuk salah tangkap, penuntutan dengan maksud
jahat, pencemaran nama baik, atau diskriminasi.
o Kerusakan (Damage)
Penjaminan dibatasi hanya atas kerusakan harta benda nyata, dan dapat juga
untuk kerugian konsekuensialnya, seperti kehilangan keuntungan. Ada juga yang
menyediakan jaminan untuk harta benda tidak nyata, seperti paten, hak cipta, merk
dagang, dsb yang dimiliki dan dapat ditukarkan dengan uang.
2. Pay on behalf
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
Ini merupakan bentuk yang umum di AS. Dalam hal ini penanggung akan menawarkan
pembelaan untuk tanggung gugat sebelum suatu ganti rugi dikonfirmasikan berdasarkan
polis. Jika dalam penyelidikan kemudian penanggung bertanggung jawab, maka mereka
akan membayar langsung kepada pihak ketiga.
c. 5 (lima) risiko yang dikecualikan dalam polis public and products liability karena lebih
sesuai dijamin dalam polis lain
1. asbes
alasannya adalah eksposur terlalu besar bagi penanggung untuk mengkuantifikasi
atau mengevaluasi risiko
2. polusi
memiliki alasan yang sama dengan asbes, jika memang dapat dievaluasi maka
5. liquidated damages
ini untuk berjaga-jaga jika pengecualian tanggung gugat kontrak diubah
8.18. Terkait luas jaminan polis Public and Product Liability, uraikan pengertian bodily injury
yang telah diperluas di dalam praktek (Sept 2014, No. 7)
8.19. Mengapa operative clause dari polis public liability mengacu pada ‘kecelakaan’.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
8.20. Uraikan sejauh mana polis public liability mengkover tanggung jawab hukum atas
kerusakan properti.
8.21. Uraikan perbedaan antara claims made basis dan loss occurring basis (Mar 2010, No. 8;
Sept 2011, No. 4)
Loss occurrring basis: Polis akan menjamin tanggung jawab hukum pihak ketiga akibat
suatu peristiwa / kejadian (occurrence) yang terjadi selama periode polis, walaupun tuntutan
klaim pihak ketiga dilakukan setelah periode polis berakhir tentunya dengan batasan hukum
daluwarsa.
8.23. Uraikan masalah yang dihadapi oleh perusahaan asuransi dalam menutup risiko polusi.
8.24. Uraikan apa yang tercakup dalam perluasan kerugian finansial untuk polis standar
umum contractor liability?
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
8.25. Uraikan komponen umum apa saja yang terdapat dalam polis publik dan produk liability.
8.26. Uraikan perbedaan antara a) ‘Indemnify the Insured’ dan b) Pay on behalf.
8.27. Uraikan pengecualian dalam polis public dan produc liability, yang dibuat karena
pengecualian tersebut lebih tepat ditutupi oleh polis yang lebih spesifik.
8.28. Uraikan kondisi yang harus ada dalam polis produk recall untuk dapat bekerja.
8.29. Bagaimana polis produk recall standar beroperasi pada saat terjadi:
a) kecelakaan dan
b) kontaminasi berbahaya.
c) Polis produk recall akan mencakup biaya recall produk yang telah atau diduga
terkontaminasi secara tidak sengaja.
98
d) Biaya recall produk yang telah atau diyakini terkontaminasi secara sengaja – misalnya
oleh seorang karyawan yang tidak puas, seorang pemeras dll - dikecualikan. (Jaminan
tersedia di bawah polis khusus pemerasan / polis produk tamper).
8.30. Terkait luas jaminan polis Advertising Lability, sebutkan 3 (tiga) jaminan dalam polis
tersebut (Sept 2014, No. 6)
8.31. Untuk memberikan ganti rugi apakah perluasan advertising injury tersebut.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 8: Memahami ... asuransi tanggunggugat publik dan produk
Sesuai dengan pengecualian tertentu, perluasan itu berkomitmen untuk cedera yang
dilakukan dalam rangka iklan tertanggung atas barang-barang, produk atau jasa mereka.
Cedera ini dapat berupa publikasi lisan atau tertulis atau penyalahgunaan iklan, ide, atau
gaya dalam melakukan bisnis atau pelanggaran hak privasi seseorang.
99
BAB 9:
Memahami risiko-risiko, jaminan dan prak-
tek professional indemnity
9.1. Berkaitan dengan professional indemnity sebutkan 2 (dua) tindakan yang dapat menim-
bulkan gugagaan hukum terhadap broker asuransi (Sept 2011, No. 8; Mar 2014, No. 5)
1. Failure to advice terms and conditions of the policy (salah dalam menyampaikan
jaminan polis)
2. Failure to arrange adequate insurance (sum insured tidak adequate)
100
3. Error and omission to advice material facts to underwriters (tidak menyampaikan
fakta material)
4. Salah dalam membatalkan polis (Cherry Ltd v Allied Insurance Brokers Ltd (1978))
5. Failure to disclose correct claims information (salah dalam memproses klaim)
6. menempatkan program reasuransi yang salah (failure in arranging reinsurance)
9.2. Uraikan apa yang dimaksud dengan professional indemnity / errors and omissions insur-
ance (Mar 2010, No. 5)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving
Broker asuransi memiliki kewajiban berhati-hati kepada nasabah mereka dan juga kepada
penanggung dalam menyusun asuransi. Mereka harus melaksanakan instruksi nasabah mer-
eka dan memberikan mereka saran yang layak. Setiap pelanggaran kewajiban ini dapat mel-
ibatkan mereka dalam suatu tanggung gugat hukum. Pertanyaan kunci yang menjadi dasar
semua aktivitas broker dan penempatan langsung adalah dalam menetapkan ‘fakta material’.
Personal PI Insurance ini biasanya dicover dalam Error & Ommission Insurance (E&O), up
to minimum of 250.000 pounds atau 3 kali brokerage, yang mana ini adalah yang terbaik.
Juga sebagai syarat yang terpisah untuk menjadi Broker di Llyod.
Arsitek dan insinyur : Arsitek dan insinyur dapat memiliki tanggung gugat hukum untuk sa-
ran yang tidak tepat, pembuatan rancangan yang tidak tepat dan kesalahan dalam spesifikasi,
disain, tender atau kuantitas dan juga pengawasan yang lalai dalam pekerjaan struktur atau
yang lainnya.
9.3. Dalam kaitan dengan Polis Professional Indemnity, jelaskan: (Sept 2011, No.12)
a) 4 (empat) alasan untuk memberlakukan deductible dalam polis
b) 3 (tiga) cara/metode untuk menurunkan premi yang harus dibayar tertanggung
c) 3 (tiga) alasan bahwa tertanggung terikat oleh ketentuan polis padahal polis hanya
ditandatangani oleh penanggung
101
Jawaban yang disarankan:
Tujuan pengenaan Deductible, Excess and Coinsurance
• to make the insured participate in the risk (agar tertanggung turut menangung sebagian
kerugian)
• to encourage better risk management from the insured (agar tertanggung meningkatkan
housekeeping dan manajemen risiko)
• remove an element of the risk that is not fortuitous (menghindari unsur kesengajaan
dalam klaim)
• remove high frequency low value claims (mengurangi administrasi klaim, frekuensi
klaim kecil yang dapat memperburuk loss ratio)
3 (tiga) alasan bahwa tertanggung terikat oleh ketentuan polis padahal polis hanya ditan-
datangani oleh penanggung
• Proposal form (declaration)
• Concensus and Acceptance of policy
• Payment of Premium
9.4. Berkaitan dengan professional indemnity, jelaskan alasan: (Mar 2010, No. 14)
a) Hedley Byrne dianggap sebagai kasus klasik yang mempengaruhi Professional In-
demnity
b) Waktu tenaga professinal yang dipertanggungkan memperoleh kualifikasinya mer-
upakan hal yang penting dalam underwriting Professional Indemnity
c) Penjaminan Professinal Indemnity dilakukan dengan claim-made basis
d) Bagaimana umumnya defence cost dijamin dalam Professional Indemnity
e) Polis Professional Indemnity selalu mencantumkan QC (Queen’s Counsel) Clause
102
Jawaban yang disarankan:
Jawaban: a. Hedley Byrne dianggap sebagai kasus klasik yang mempengaruhi profession-
al indemnity
Dalam kasus Hedley Byrne & Co. v. Heller and Ptnrs (1963), House of Lord menyatakan
bahwa terdapat suatu kewajiban untuk menghindari kesalahpernyataan yang lalai walaupun
pihak yang terpengaruh tidak memiliki hubungan kontrak dengan pihak yang menyediakan
saran.
Walaupun demikian kemudian konsep foreseeability dan proksimasi yang ada dalam kasus
tersebut diaplikasikan dengan lebih terbatas. Seseorang yang memberikan saran, baik lisan
maupun tertulis, hanya memiliki sedikit pengendalian terhadap apa jadinya saran mereka
dan siapa yang menggunakannya. Oleh karena itu perlu membatasi ‘prinsip tetangga’ dalam
kasus seperti ini.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving
Dalam hal saran yang lalai, suatu kewajiban untuk menjaga ada dalam keadaan sebagai be-
rikut:
• Harus ada suatu hubungan khusus antar pihak, semacam kontrak tetapilebih dekat
daripada uji proksimasi untuk tindakan lalai.
• Saran tersebut harus diberikan oleh orang yang memiliki keahlian dan pengetahuan
yang diperlukan untuk memberikan saran dalam suatu situasi dimana pemberi saran
dapat secara wajar melihat bahwa penerima akan bergantung sedemikian sehingga
mengalami kerugian apabila saran tersebut tidak akurat.
• Pelepasan tanggung jawab sesuai dengan Unfair Contract Terms Act 1977 (Undang-un-
dang Perlindungan Konsumen No. 2 tahun 1999) harus tunduk pada uji kewajaran.
• Saran sambil lalu yang diberikan dalam keadaan pergaulan sosial tidak menimbulkan
kewajiban.
Kasus lain yang mengikuti prinsip ini adalah Caparo Industries v. Dickman and Ors (1990),
yang di dalamnya House of Lord manyatakan bahwa firma auditor tidak memiliki kewajiban
menjaga terhadap pemegang saham yang ada atau potensial dalam menyiapkan laporan audit.
Hal ini dikarenakan tidak cukup adanya proksimasi antara auditor dan masyarakat umum.
Tujuan dari aduit perusahaan publik adalah untuk perlindungan umum dari pemegang sa-
ham sebagai suatu badan bukan sebagai suatu individu.
Dalam Yianni v. Edwin Evans and Sons (1981) dinyatakan bahwa seorang surveyor yang
melakukan survey terhadap suatu building society memiliki kewajiban menjaga terhadap
pembeli bangunan. Pelepasan tanggung jawab yang digunakan dalam kasus seperti ini tidak 103
berlaku karena tidak memenuhi uji kewajaran seperti dalam kasus Smith v. Bush and Harris
v. Wyre Forest UDC (1989).
Dalam Spring v. Guardian Assurance plc (1994) House of Lord menyatakan bahwa majikan
memiliki suatu kewajiban untuk menjaga kepada seorang pegawai ketika memberikan suatu
referensi kepada calon majikan.
Dalam kasus Cattle v. Stockton Waterworks Co. (1875) suatu kontraktor kehilangan uang
dalam suatu kontrak untuk menggali suatu terowongan pada suatu lahan yang dirusak oleh
pihak ketiga. High Court memutuskan bahwa kerugian penggugat murni ekonomi dan ia
tidak mempunyai kepentingan sebagai pemilik terhadap lahan tersebut dan kerugiannya ter-
jadi semata-mata berasal dari hubungan kontraknya dengan korban dari pihak yang lalai.
Dalam kasus Electrochrome Ltd v. Welsh Plastics Ltd (1968) tergugat secara lalai merusak
suatu hidran kebakaran, menyebabkan suplai air ke pabrik penggugat menjadi terhenti. Din-
yatakan bahwa, walaupun kewajiban menjaga terhadap pemilik hidran tersebut ada karena
merupakan kerusakan fisik, kehilangan keuntungan yang diderita oleh tergugat merupakan
kerugian ekonomi murni dan tidak mendapatkan penggantian.
Pengadilan membedakan antara kerugian ekonomi murni dan kerugian konsekuensial, yaitu
kerugian keuangan yang berasal langsung dari kerusakan fisik. Dalam Spartan Steel & Alloys
Ltd v. Martin and Co. Ltd (1973) kontraktor tergugat merusak kable listrik yang menyebab-
kan logam cair milik penggugat menjadi memadat. Penggugat mendapatkan penggantian
untuk nilai logam cair di dapur ditambah kehilangan keuntungan yang timbul daripadanya.
Akan tetapi, mereka gagal untuk mendapatkan kehilangan kerugian karena adanya jeda wak-
tu sebelum tenaga listrik dipulihkan karena dianggap sebagai kerugian ekonomi murni.
Dalam Murphy v. Brentwood District Council (1990), rumah penggugat dibangun di lokasi
yang telah diisi dan diratakan. Kehati-hatian yang khusus harus dilakukan terhadap pondasi,
tetapi bahkan sebuah pondasi rakit beton akhirnya gagal dan menyebabkan rumah mengala-
mi turun permukaan tanah. Tuntutan terhadap dewan berdasarkan kewajiban mereka dalam
Public Health Act 1936 untuk meluluskan rencana tersebut. Dewan gagal mendeteksi cacat
dalam pondasi.
Sebagai kesimpulan kerugian ekonomi hanya dapat mendapatkan penggantian dalam hal: 104
• apabila ada suatu kontrak antar pihak
• dalam hal kesalahpernyataan atau saran yang lalai berdasarkan prinsip Hedley Byrne
• dalam beberapa kasus melibatkan mesin yang kompleks Jadi dalam asuransi ini dijamin:
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving
ke-over ketika kegagalan untuk memahami tren ekonomi dapat menyebabkan suatu
perkiraan yang salahmengenai kinerja perusahaan;
• setiap tindakan yang melebihi batas konstitusi perusahaan (seperti peminjaman yang
berlebihan) dan pembayaran yang tidak diotorisasi, apapun alasannya;
• kegagalan untuk mengungkapkan tingkat kepentingan direktur secara penuh;
• kesalahan dalam keputusan, misalkan mengijinkan perusahaan untuk terus melakukan
perdagangan ketika bisnis harus berhenti;
• pengawasan yang lalai terhadap tanggung jawab yang didelegasikan;
• investasi yang tidak bijaksana.
Dalam formulir permohonan asuransi tanggunggugat profesi diminta rincian setiap partner
dan direktur, meliputi:
1. kualifikasi profesional: penanggung harus memastikan bahwa pemohon berkompe-
105
ten untuk profesi tersebut dan ukuran terbaiknya adalah standar yang ditetapkan oleh
badan profesional dalam bentuk ujian kualifikasi
2. tanggal diperolehnya kualifikasi dan usia: untuk menentukan tingkat pengalaman
profesional sesungguhnya sejak kualifikasi diperoleh
3. periode praktek sebagai seorang partner: untuk menilai pengalaman pemohon
4. rincian partner sebelumnya: harus disediakan jika termasuk untuk dijamin
Apakah pemohon saat ini atau pernah diasuransikan terhadap risiko tanggung gugat profesi?
Fakta bahwa pemohon belum pernah diasuransikan dapat mempengaruhi penanggung, ten-
tunya tergantung, seberapa lama bisnis telah didirikan dan seberapa lama bisnis tersebut tan-
pa penjaminan.
Polis diterbitkan dengan dasar ‘claims made’ dan dapat memberikan penjaminan retroactive
secara penuh. Penanggung harus memastikan bahwa tidak ada dasar untuk curiga mengenai
pembelian asuransi karena adanya kemungkinan klaim telah dilakukan untuk tindakan ke-
lalaian yang dilakukan di masa lalu. Dalam beberapa kasus polis dapat diubah untuk mengec-
ualikan atau membatasi penjaminan retroactive.
Claim Made Basis: Polis akan memberikan jaminan atas tuntutan pihak ketiga yang terjadi
pada periode asuransi. Tidak mempersoalkan kapan terjadinya the trigger event Umum di-
pakai di Professional Indemnity. Tidak akan menjamin tuntutan yang terjadi setelah periode
polis berakhir – menjadi short tail & bisa menghitung IBNR dengan lebih akurat. Karena
tidak run-off, banyak dilarang untuk digunakan di EEC.
Polis bertanggung jawab terhadap klaim yang dilakukan terhadap tertanggung dalam jangka
waktu pertanggungan. Kejadian yang menimbulkan klaim tersebut dapat terjadi jauh sebel-
umnya, walaupun seringkali dibatasi dengan tanggal retroaktif. Biasanya digunakan apabila
terdapat eksposur laten yang parah, seperti produk obat-obatan untuk tanggung gugat pro-
duk.
Biaya pembelaan (defence cost) Merupakan biaya yang timbul dalam menyelidiki kecelakaan
dan untuk membela klaim atas nama tertanggung, biasanya harus dengan persetujuan pen-
anggung. Walaupun demikian, umumnya dalam praktek penanggung terlibat langsung da-
lam penyelidikan ini termasuk dalam menentukan ahli, pengacara dan penyelidik.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving
Asuransi tanggung gugat profesi biasanya berlaku risiko sendiri dengan tujuan untuk meng-
hilangkan klaim-klaim kecil dan memberikan tertanggung keterlibatan finansial dalam klaim.
Biaya investigasi klaim tanggung gugat profesi seringkali tinggi, khususnya jika dibutuhkan
untuk mendapatkan laporan independen dari ahli dalam bidang tertentu. Oleh karena itu
biasanya penanggung mempersyaratkan biaya-biaya ini juga dikenakan risiko sendiri.
Answer: A professional person will not want their name associated with an action for profes-
sional negligence and are likely to do all they can to meet the wishes of a claimant in order to
keep the case out of court. There can, therefore, sometimes be a conflict of interest between
the insured – wh wants to settle a claim – and their insurers – who believe that the case should
be contested.
Pada umumnya memiliki kondisi-kondisi yang serupa dengan polis tanggung gugat yang
lain, hanya ada satu klausul khusus yaitu Queen’s Counsel. Klausul ini mengakui adanya posi-
si khusus dari seorang profesional yang dihadapkan dengan suatu klaim atau ancaman proses
hukum, karena proses hukum seringkali merusak reputasi profesional mereka.
Seorang profesional tidak ingin nama mereka dihubungkan dengan suatu tuntutan kelalaian
107
profesional dan akan melakukan apa saja yang dapat mereka lakukan untuk memenuhi
keinginan si penuntut dalam rangka untuk mencegah kasus tersebut masuk pengadilan. Hal
ini menyebabkan pertentangan kepentingan antara penanggung dan tertanggung.
9.5. Uraikan mengapa asuransi disebut sebagai perjanjian konsensual (Sept 2011, No. 1)
Arti kata konsensualisme pada dasarnya menegaskan bahwa perjanjian atau perikatan yang
timbul karenanya sudah dilahirkan sejak detik tercapainya kesepakatan. Perjanjian ini sudah
sah apabila sudah sepakat mengenai hal-hal yang pokok walaupun belum ada perjanjian ter-
tulisnya sebagai suatu formalitas.
Perjanjian asuransi terjadi atau telah ada sejak tercapainya kata sepakat (consensus atau
agreement) antara kedua belah pihak, yakni tertanggung dan penanggung tentang hal-hal
pokok dari perjanjian tersebut seperti obyek pertanggungan, total sum insured, periode per-
tanggungan, kondisi pertanggungan dan rate premium. Dengan kata lain, perjanjian asuransi
sudah syah dan mempunyai akibat hukum bagi penanggungnya dan tertanggung sejak kata
sepakat mengenai pokok perjanjian itu tercapai diantara kedua pihak tersebut, walaupun po-
lis asuransi untuk itu baru akan diterbitkan beberapa waktu setelah kata sepakat itu tercapai.
Pembuktian: hal-hal apa yang bisa dijadikan pembuktian bahwa ”perjanjian asuransi sudah
terjadi” sedangkan polis belum diterbikan?
9.6. Mengapa asuransi meminta informasi tentang tanggal ketika ketika persyaratan/kuali-
fikasi diperoleh.
9.8. Uraikan yang akan menjadi beberapa penyebab umum dari klaim kelalaian professional
(professional negligence) terhadap:
a) pengacara.
b) seorang pejabat serikat buruh.
c) seorang konsultan komputer.
d) agen perjalanan.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 9: Claim Reserving
9.9. Uraikan tingkat keterampilan yang dibutuhkan dari orang yang profesional sebagaimana
didefinisikan dalam Bolam v. Friem Hospital Management Committee (1957).
9.10. ‘Hedley Byrne’ adalah kasus klasik mempengaruhi professional indemnity.’ Mengapa de-
mikian?
9.13. Bagaimana biaya pembelaan (defence costs) biasanya diobati di bawah polis PI.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 10: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability
BAB 10:
Memahami risiko-risiko, jaminan dan
praktek directors’ and officers’ liability
10.1. Berkaitan dengan Directors & Officers Liability Insurance (Sept 2011, No. 11)
a) Jelaskan apa yang dmaksud dengan shadow directors
b) Jelaskan apa yang dmaksud dengan outside directorship
c) Sebutkan 9 (sembilan) pengecualian yang spesifik untuk polis D&O
Siapa direktur?
Suatu perusahaan adalah suatu entitas hukum dan terpisah serta berbeda dari pemiliknya
– pemegang saham – dan manajemennya. Direktur terdiri dari direktur yang ditunjuk dan
111
orang lain (apa pun jabatan atau posisinya yang terlihat). Ini dapat termasuk direktur de
facto (konstruktif) yang bertindak meskipun kurang memiliki penunjukkan resmi. Misalkan
general manager yang menjalankan perusahaan untuk direktur yang tidak hadir, dan shadow
directors, seperti pemegang saham mayoritas yang menjaga jarak dengan perusahaan tetapi
secara efektif mengarahkan direktur yang ditunjuk.
10.2. Dalam kaitan dengan juas jaminan operative clause, polis liability standar tidak akan
menjamin tanggungjawab yang dibebankan oleh regulasi karena dianggap bertentangan
dengan public interest: (Sept 2014, No. 13; Mar 2013, No. 14)
a. jelaskan 2 (dua) alasan yang melatar-belakangi hal ini.
b. jelaskan jaminan yang diberikan polis D&O Liability berkaitan dengan 112
tanggungjawab polusi.
10.3. Mengapa komentar yang dibuat oleh Norman and Another v. Theodore Goddard and
Others (1991) mengenai tugas-tugas direktur penting bagi orang profesional yang
bertindak sebagai seorang direktur.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 10: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability
10.5. Mengapa komisaris/pengurus dari perusahaan dana pensiun harus memiliki jaminan D
& O yang terpisah dari perusahaan.
113
10.6. Uraikan pengecualian khusus dalam polis D & O.
Pengecualian berikut ini muncul dari sifat dasar polis ‘claim made’:
• keadaan sebelumnya yang belum diberitahu;
• tuntutan hukum sebelumnya atau yang dan masih tertunda.
10.7. Uraikan mengapa lebih sulit untuk mendapatkan jaminan polis D & O bagi sebuah
perusahaan baru dan uraikan informasi tambahan yang mungkin diperlukan oleh
asuransi untuk penutupan tersebut.
10.8. Uaikan mengapa jaminan legal costs atau biaya hukum sangat penting bagi seorang
direktur.
Jawaban yang disarankan:
Biaya pembelaan gugatan hukum seringkali dapat lebih besar daripada kerugian yang
mungkin dialami. Selain itu, reputasi direktur akan dipertaruhkan. The DTI memiliki
kekuasaan di bawah Company Directors Disqualification Act 1986 untuk mendiskualifikasi
seseorang dari bertindak sebagai direktur. Individu dengan sejumlah direktur non-eksekutif
dapat kehilangan sumber pendapatan utama jika mereka kalah dan didiskualifikasi.
10.9. Uraikan akibat bagi direktur dalam Insolvency Act 1986. 114
Insolvency Act 1986 memungkinkan likuidator dari sebuah perusahaan yang bangkrut
untuk mencari kontribusi pribadi dari setiap direktur yang mengetahui atau yang seharusnya
mengetahui bawaha tidak ada prospek yang masuk akal bahwa perusahaan akan menghindari
likuidasi atau kebangkrutan, dan gagal untuk mengambil langkah-langkah yang wajar untuk
melindungi kreditur perusahaan. Kontribusi direktur akan membantu defisiensi aset dalam
likuidasi.
10.10. Mengapa ada dua bagian terpisah dalam polis D & O – yang satu mengkover direksi itu
sendiri dan yang lain mengkover perusahaan.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 10: Memahami risiko-risiko, jaminan dan praktek directors’ and officers’ liability
Jawaban yang disarankan:
Bagian 310 dari Companies Act 1985 memberlakukan pembatasan pemberian ganti rugi dari
sebuah perusahaan untuk direkturnya. Cover untuk para direktur individu diberikan kecuali
untuk dan sejauh bahwa perusahaan telah memberikan ganti rugi bagi mereka.
Cover bagi perusahaan diberikan tetapi hanya bila dan sejauh bahwa perusahaan tersebut
telah memberikan ganti rugi atas kerugian direktur.
115
BAB 11:
Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko
tanggunggugat
11.1. Uraikan apa yang dimaksud dengan remotenees of damage sebagai pembelaan dalam
gugatan tanggungjawab hukum (Mar 2010, No. 3)
Contoh kasusnya adalah Re Polemis (1921) dan Tankship (UK) Ltd v. Mort’s Dock and
Engineering Co. Ltd (1961)
Pengecualian
116
o Aturan ‘eggshell skull’, merupakan aturan dalam kasus cedera perseorangan, yaitu
anda membawa korban pada saat anda menemukannya.
o Cedera badan, walau tidak dapat diperkirakan, bukan merupakan jenis tersebut.
o Dalam klaim yang berdasarkan tanggung gugat tegas baik dalam hukum kasus
maupun undang-undang, tergugat biasanya tidak bertanggung jawab terhadap
semua kerusakan langsung.
o Dalam klaim yang dituntut oleh ahli waris berdasarkan Fatal Accidents Act 1976.
tanggung gugat tidak dibatasi oleh dapat dilihatnya tingkat ketergantungan.
o Dalam kasus melukai yang disengaja, bukan merupakan pembelaan bagi seorang
pelaku dengan mengatakan bahwa tingkat kerusakan tidak dapat diperkirakan.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
Contract is an agreement giving rise to obligations which are enforced or recognized by law
(Suatu kontrak adalah suatu perjanjian yang menimbulkan kewajiban yang dapat dilaksanakan
atau diakui secara hukum)
Tort is a civil wrong. Suatu tort adalah kesalahan sipil yang mengatur tingkah laku manusia
satu sama lain tanpa adanya suatu hubungan kontraktual atau hubungan hukum lain. Tort
harus dapat menimbulkan suatu tuntutan untuk unliquidated damage, yaitu kerugian yang
tidak dapat dinilai dengan merujuk pada bukti nilai. Sedangkan kerugian dalam kontrak
biasanya adalah liquidated damage.
Tort tidak bersifat sukarela, tetapi dipaksakan dengan hukum sedangkan untuk masuk ke
dalam kontrak bersifat sukarela
2. Ganti rugi dalam Tort hanya dalam bentuk unliquidated damages sementara dalam
Breach of contract bisa dalam Unliquidated damages atau liquidated damages atau
kedua-duanya.
3. Liability dalam kontrak sangat ketat (strict) artinya jika ada penyimpangan dalam
kontrak,maka itu sudah merupakan breach of contract dan mengakibatkan si
118
pelanggar bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi tanpa memandang siapa
pelaku dari penyimpangan tersebut. Sementara dalam tort, tanggung jawabnya akan
tergantung dari seberapa besar kesalahan yang dilakukannya, misalnya seorang telah
melakukan perbuatan tort atau mengakui perbuatan secara sengaja (intentionally)
atau secara lalai (negeligence), maka dia tidak akan dituntut untuk bertanggung
jawab atas kejadian yang disebabkan oleh perbuatannya itu, kecuali ada pihak yang
menderita kerugian harta benda atau luka badan.
4. Namun adakalanya dalam beberapa kasus dalam tort yang tidak memerlukan
kerusakan harta benda atau luka badan tetapi si pelaku dalam tort tetap dituntut
(akan dibicarakan secara rinci dalam strict liability).
5. Proses pengadilan dalam Tort umumnya diajukan oleh penggugat. Bisa ditarik
kapan saja atas permintaan penggugat dan bisa terjadi sudah diselesaikan di luar
pengadilan. Sedangkan dalam breach of contract, dibawa ke pengadilan oleh yang
terlibat dalam perjanjian.
6. Tanpa mengabaikan perbedaan tersebut di atas, maka dalam situasi atau kasus
tertentu bisa terjadi kedua-duanya dalam satu kejadian yang melibatkan tort dan
breach of contract.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
Damages yang diberikan untuk pelanggaran kontrak berusaha untuk menempatkan pihak
yang dirugikan dalam posisi yang seharusnya mereka nikmati apabila kontrak tersebut
dilakukan. Dalam tort, tujuannya adalah untuk menempatkan penggugat dalam posisi yang
mereka nikmati sesaat sebelum kerugian terjadi. Lebih jauh, damages dalam kontrak diatur
oleh aturan Hadley v. Baxendale (1854) yang termasuk tidak hanya kerugian yang secara
alami timbul dari pelanggaran, tetapi juga kerugian yang telah dipikirkan oleh pihak-pihak.
Dalam tort, damages dapat dibatasi dengan kerugian yang dapat diperkirakan tergugat
(Wagon Mound No. 1 (1961)).
Misalnya:
Seorang yang menyewa taksi untuk pergi ke suatu tempat yang telah direncanakan. Dalam
perjalanan sopir melakukan kelalaian (negligence) yang mengakibatkan kecelakaan dan
melukai penumpangnya.
Dalam kasus ini penumpang dapat menuntut sopir baik (1) berdasarkan kontrak yang
tidak tertulis (implied contractual conditions) yaitu pelanggaran terhadap kewajiban untuk
mengantar penumpangnya sampai ke tempat tujuan yang telah direncanakan, atau (2)
berdasarkan tort atas kelalaian (negligence) dari sopir.
Contohnya :
Dalam hal breach of conract dimana besarnya ganti rugi atau rumusan besarnya ganti rugi
sudah diperjanjikan antara pihak- pihak dalam kontrak itu dan ditetapkan dalam kontrak
tersebut.
Tort dapat berupa: negligence, nuisance, breach of statutory duty, strict liability, defamation
(libel and slander), others
Dalam arti yang sangat luas, dapat dikatakan bahwa seseorang mempunyai hak untuk
melindungi dirinya, harta bendanya dan reputasinya. Sesuatu yang mengganggu/mengusik
hal-hal yang dilindunginya tersebut disebut dengan Tort.
Torts adalah penyimpangan atau pelanggaran atas kewajiban seseorang sebagai seorang yang
berada di masyarakat sipil yang menyebabkan orang lain dapat menuntut untuk memperoleh
ganti rugi karena: 120
o kerusakan harta benda
o luka badan/injury
Namun dia mempunyai hak termaksud hanya apabila dapat dibenarkan dan diakui oleh
pengadilan (court), jadi misalnya: Seseorang mempunyai hak untuk menuntut apabila
dia dianiaya atau dipukul, tetapi English Law (Hukum Inggris) tidak mengakui hak yang
menyangkut masalah pribadi, sehingga kasus semacam ini akan diselesaikan dalam kasus
tort yang berbeda yaitu dalam a heterogenous collection of torts ketimbang dalam general
principle of tortious. Hargreaves vs. Bretherton (1858). Penggugat mengemukakan ke
pengadilan bahwa tergugat berkata bohong dalam kesaksian (perjury) yang menyebabkan
penggugat dihukum dalam penjara. Dalam kasus ini diputuskan bahwa penggugat tidak
punya hak untuk membawa kasus tersebut ke pengadilan karena hukum tidak mengenal
perjury dalam tort (walalupun perjury adalah tindakan kriminal).
Tort tidak bersifat sukarela, tetapi dipaksakan dengan hukum sedangkan untuk masuk ke
dalam kontrak bersifat sukarela.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
menimbulkan suatu tuntutan untuk unliquidated damage, yaitu kerugian yang tidak dapat
dinilai dengan merujuk pada bukti nilai.
The Law of Tort (Hukum Tort) mengenakan kepada orang-orang atau kelompok-kelompok
dari orang-orang yang di dalam masyarakat kewajiban untuk tidak mengganggu hak orang-
orang atau kelompok-kelompok dari orang lain dalam melindungi diri, harta benda dan
nama baik mereka.
Dengan demikan, melakukan suatu tindakan secara lalai (negligently) sehingga menyebabkan
orang lain menderita luka-luka badan atau menderita kerugian / kerusakan atas harta
bendanya, melakukan perbuatan yang menyebabkan kenyamanan orang lain tergangu atau
reputasi orang lain tercemar, dan memasuki tanah milik orang lain tanpa izin dari pemiliknya
adalah Tort. Perbuatan seperti itu pada umumnya menyebabkan orang lain dapat menuntut
ganti rugi yang jumlahnya tidak dapat diketahui segera pada saat perbuatan itu dilakukan
(unliquidated damages).
The Law of Tort (Hukum Tort) mengenakan kepada orang-orang atau kelompok-kelompok
dari orang-orang yang di dalam masyarakat kewajiban untuk tidak mengganggu hak orang-
orang atau kelompok-kelompok dari orang lain dalam melindungi diri, harta benda dan
nama baik mereka.
121
The Nature of Tortious Liability
Tort harus secara jelas dibedakan dengan tindakan kriminal dan dengan pelanggaran
dari suatu kontrak (breach of contract). Namun satu tindakan atau satu perlakuan dapat
menimbulkan baik tindakan kriminal maupun tindakan tort.
Suatu tort (menurut hukum Inggris) merupakan suatu kesalahan perdata (a civil wrong).
Dalam hukum Inggris, hingga saat ini belum ada definisi pasti untuk “torts”. Namun secara
sederhana dan umum, torts dapat didefinisikan sebagai:
“Breaches fo rights owed to people as a whole, as distinct from breaches of contract, which
can affect onley parties to the agreement”
Torts adalah penyimpangan atau pelanggaran atas kewajiban seseorang sebagai seorang yang
berada di masyarakat sipil yang menyebabkan orang lain dapat menuntut untuk memperoleh
ganti rugi karena:
o kerusakan harta benda
o luka badan/injury
Ganti rugi dalam tort biasanya dalam bentuk uang yang besarnya ditetapkan oleh pengadilan
(court).
Besarnya ganti rugi ditetapkan dengan maksud untuk menempatkan pihak yang menderita
pada posisi sebagaimana sebelum tindakan tort tersebut terjadi yang umumnya diukur secara
murni dengan nilai uang.
Sangat jarang yang dalam bentuk exemplary damages, yaitu ganti rugi yang bersifat punishment
terhadap pelanggar, yaitu dimaksudkan bahwa beban ganti rugi yang dibebankan kepada
pelanggar bersifat hukuman sebagai tambahan dari compenstory damages yang bersifat
penggantian, agar pelanggar tidak mengulang perbuatannya yang salah tersebut.
Perbedaan lainnya dengan kriminal adalah bahwa untuk kriminal, proses pengadilan
dilakukan atau dibawa atas nama Crown (negara) tanpa memandang apakah pihak yang
dirugikan menuntut atau tidak, dan apabila setelah diproses maka satu-satunya yang dapat
menghentikan adalah Attorney General (Pengacara dari pemerintah) yang sangat jarang
dilakukan. Sementara dalam tort proses pengadilan seluruhnya tergantung dari pihak yang
menderita apakah dia ingin menuntut atau tidak, dan proses pengadilan dapat dihentikan
dari pencabutan gugatan dari penggugat yang bisa disebabkan oleh suatu penyelesaian di luar
pengadilan, misalnya secara kompromi.
11.6. Berkaitan dengan social attitude terhadap tortious liability yang harus diantisipasi
liability underwriter, jelaskan: (Mar 2010, No. 11; Mar 2014, No. 12)
a. apa yang dimaksud dengan tortious liability.
b. 2 (dua) hal yang membuat masyarakat menjadi litigious (melek hukum).
c. 2 (dua) gugatan dimana penggugat tidak perlu lagi mengidentifikasikan pihak
yang akan digugat.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
Jawaban yang disarankan:
Tort dapat berupa: negligence, nuisance, breach of statutory duty, strict liability, defamation
(libel and slander), others
Dalam arti yang sangat luas, dapat dikatakan bahwa seseorang mempunyai hak untuk
melindungi dirinya, harta bendanya dan reputasinya. Sesuatu yang mengganggu/mengusik
hal-hal yang dilindunginya tersebut disebut dengan Tort.
Torts adalah penyimpangan atau pelanggaran atas kewajiban seseorang sebagai seorang yang
berada di masyarakat sipil yang menyebabkan orang lain dapat menuntut untuk memperoleh
ganti rugi karena:
• kerusakan harta benda
• luka badan/injury
Namun dia mempunyai hak termaksud hanya apabila dapat dibenarkan dan diakui oleh
123
pengadilan (court), jadi misalnya: Seseorang mempunyai hak untuk menuntut apabila
dia dianiaya atau dipukul, tetapi English Law (Hukum Inggris) tidak mengakui hak yang
menyangkut masalah pribadi, sehingga kasus semacam ini akan diselesaikan dalam kasus
tort yang berbeda yaitu dalam a heterogenous collection of torts ketimbang dalam general
principle of tortious.
Tort tidak bersifat sukarela, tetapi dipaksakan dengan hukum sedangkan untuk masuk ke
dalam kontrak bersifat sukarela.
c. 2 hal dimana penggugat tidak perlu lagi mengidentifikasikan pihak yang akan
digugat
1. Class actions, semua penggugat potensial dengan dasar tuntutan yang sama
bersatu untuk melakukan gugatan kepada pelanggar tort Mereka memilih
perwakilan dari mereka untuk menetapkan prinsip tanggung gugat. Setelah
ini ditetapkan, penggugat yang lain tidak perlu membuktikan penyebab,
mereka hanya harus menegosiasikan jumlahnya
2. Industrial liability, menyatakan bahwa jika seorang penggugat memiliki
dasar gugatan, tetapi tidak dapat mengidentifikasi pelanggar tort, semua
perusahaan yang melakukan bisnis atau praktek yang menimbulkan dasar
gugatan membagi kerugian, biasanya berdasarkan pangsa pasar
124
11.7. Berkaitan dengan luas jaminan asuransi tanggung-gugat terhadap pencemaran nama
baik (defamation), uraikan apa yang dimaksud dengan innuendo (Sept 2014, No. 8)
Dalam konteks hukum pencemaran nama baik, makna sindiran adalah salah satu yang tidak
langsung yang terkandung dalam kata-kata keluhan/komplain, tapi akan dipahami oleh
orang-orang membacanya berdasarkan pengetahuan khusus.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
11.8. Uraikan perbuatan melaggar hukum menurut Hukum Perdata Indonesia (Mar 2010, No.
1)
Pasal 1365:
Tiap perbuatan melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan kergian itu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian
tersebut
11.9. Uraikan bilamana hak untuk mengugat (right to action) timbul dalam kontrak dan tort
(Mar 2010, No. 2)
11.10. Uraikan pengertian kapasitas berkontrak (contractual capacity) (Sept 2011, No. 2)
Natural person
1. Dewasa, sehat, merdeka --> 18 tahun
2. Infancy, minor --> orang tua, wali
3. Insanity, mental injury --> pengampuan (legal guardian)
4. Drunkeness or drug abuse --> legal guardian
5. Bankruptcy --> tidak cakap
6. Enemy, aliens and/or terrorist --> tidak cakap
7. Married women --> persetujuan suami
126
Business entity
1. Corporation --> Directors, Power of Attorney
2. General and limited`partnership --> Partners
3. Trade Union --> Kemampuan terbatas (limited rights)
4. Insolvency --> administrator, receiver (kurator)
11.11. Uraikan arti dari istilah ‘overriding objective’ yang terdapat pada Civil Procedure Rules
yang baru. Bagaimana tujuan ini dapat tercapai.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
nilai uang yang dibutuhkan,
pentingnya kasus ini,
kompleksitas masalah,
posisi keuangan masing-masing pihak;
• memastikan bahwa kasus diselesaikan dengan baik dan adil;
• mengalokasikan bagian-bagian kasus sesuai sumber daya yang dimiliki oleh
pengadilan untuk menangani kasus-kasus tertentu.
11.12. Uraikan tiga tingkatan prosedural yang telah dibentuk oleh pengadilan untuk memastikan
bahwa klaim yang ditangani ada pada tingkat yang tepat. Uraikan batasan moneter dari
tiga tingkatan tersebut.
11.14. Berapa lama seorang yang tergugat (defendant) harus mengajukan pembelaan setelah
diterimanya Formulir Klaim.
11.15. Uraikan perbedaan antara expressions ratio decidendi dan obiter dicta.
• Ratio decidendi adalah landasan hukum dari suatu keputusan, dan salah satu yang akan
menciptakan sebuah preseden.
• Dicta obiter adalah ungkapan ‘by the way’ di dalam pengadilan dan tidak mengikat
pengadilan di tingkat yang lebih rendah --- sementara mereka mungkin menyebabkan
otoritas persuasif.
11.1. Uraikan apa yang dimaksud dengan ‘pendekatan purposive’ pada interpretasi undang-
undang dalam konteks EU Directive.
11.4. Uraikan yang dimaksud dengan ‘narrow rule’ dalam Donoghue v Stevenson (1932).
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
ada kemungkinan yang wajar untuk perlu diuji/diperiksa.
11.5. Uraikanlah tes tiga-tahap bagi duty of care yang diusulkan dalam keputusan House of
Lords dari Caparo Industries v. Dickman and Ors (1990).
11.6. Uraikan secara mendalam tiga faktor pertimbangan pengadilan ketika menilai apakah
terdakwa telah melanggar kewajiban mereka atas duty of care terhadap penggugat.
11.8. Uraikan tiga pengecualian yang ditetapkan dalam The Wagon Mound No 1, bahwa
manusia hanya bertanggung jawab atas konsekuensi yang akan datang dari tindakannya.
11.9. Uraikan perubahan dalam hukum yang dibawa oleh Law Reform (Contributory
Negligence) Act 1945.
11.10. Berkaitan dengan pengaruh sistem hukum terhadap tanggungjawab hukum, uraikan apa
yang dimaksud contributory negligence. (Mar 2014, No. 7)
11.11. Uraikan prinsip hukum yang dibangun dari kasus Hedley Byrne v Heller dan Partners
(1963).
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
11.12. Uraikan alasan utama mengapa pengadilan enggan untuk mengimpor suatu liability
Negligence atas kerugian ekonomi murni.
11.13. Mengapa pengadilan membatasi kelas orang yang bisa mengklaim nervous shock.
11.14. Uraikankah pengertian dari ‘onus of proof ’ dalam suatu tindakan Negligence.
131
11.15. Uraikankah dua kriteria utama dalam mana maxim res IPSA loquitur didasarkan.
11.17. Uraikan dua prinsip penting dari hukum yang berkaitan dengan nuisance yang terkandung
dalam keputusan House of Lords Hunter dan Ors v. Canary Wharf Ltd (1997).
11.18. Apa undang-undang Parlemen yang menciptakan sejumlah berbagai nuisance hokum 132
dengan tujuan mengatur insiden polusi.
11.19. Uraikan tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap pihak diyakini
menyebabkan nuisances hukum.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
Jawaban yang disarankan:
• otoritas jalan raya,
• hewan berbahaya dan lainnya,
• bailees,
• angkutan umum,
• pelaku bisnis perhotelan,
• aturan di Rylands v Fletcher,
• melarikan diri dari api.
11.22. Uraikan pengujian strict liability untuk melarikan diri dari kebakaran sebagaimana
tercantum dalam Mason v Levy Auto Parts of England Ltd (1967).
11.23. Sebutkan 6 (enam) contoh Vicarious liability untuk mengadukan prinsipal atas tindakan
kontraktor independen.
11.24. Uraikan definisi Occupiers Liability Act 1957 mengenai ‘common duty of care’.
11.25. Uraikan tiga faktor utama yang harus ada sebelum occupier menuntut duty of care
terhadap seorang pelanggar/ trespasser.
134
11.26. Bagaimana ketentuan Unfair Contract Terms Act 1977 membedakan antara tanggung
jawab liability atas
(a) kematian atau cedera dan
(b) kerusakan harta benda.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 11: Memahami pengelolaan dan evaluasi risiko tanggunggugat
11.27. Uraikan, secara singkat, kriteria dasar dari ‘persyaratan kewajaran’ (‘requirement of
reasonableness’) sebagaimana tercantum dalam semua Unfair Contract Terms Act 1977.
11.28. Bagaimana Contracts (Applicable Law) Act 1990 melindungi konsumen dari kontrak
tertulis yang tunduk pada hukum asing.
135
BAB 12:
Memahami pertimbangan-pertimbangan
utama asuransi tanggunggugat
12.1. Berkaitan dengan liability insurance, uraikan apa yang dimaksud dengan umbrella
policy. (Mar 2013, No. 8)
12.2. Uraikan apa yang dimaksud dengan Different in Conditions / Different in Limits (DIC/
DIL) cover dalam polis tangung gugat (Mar 1010, No. 7)
•DIC / DIL pada umumnya mempunyai luas jaminan yang lebih luas dan besar LOL yang
lebih besar dibanding dengan local / admitted policy
•DIC : polis akan bersifat FGU (From Ground Up) – artinya : jika terjadi suatu tuntutan
dimana admitted policy tidak menjamin – maka DIC akan menjamin tuntutan tsb sebesar
tuntutan yang diajukan
•DIL : polis akan bekerja sebagaimana XoL (tidak FGU) –polis hanya akan mengganti selisih
tuntutan dengan ganti rugi yang diberikan pada admitted policy
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
Pasar lokal hanya dapat memberikan penjaminan lebih terbatas atau batas ganti rugi yang
lebih sedikit daripada yang dibutuhkan tertanggung. Dalam situasi ini tertanggung dapat
membeli penjaminan tambahan, biasanya di negara asalnya untuk menjamin di atas polis
lokal. Polis-polis ini dikenal sebagai difference in conditions atau difference in limits (DIC /
DIL).
DIC / DIL seringkali digunakan untuk membawa penjaminan dalam suatu pogram seluruh
dunia hingga pada suatu standar dan batas penjaminan yang tersedia di negara asal
tertanggung. Penjaminan DIC / DIL berlaku apabila penjaminan dalam polis utama lebih luas
atau batasnya lebih besar daripada yang disediakan dalam polis lokal. Sehingga penanggung
dari polis utama akan berurusan dengan semua klaim dari bawah ke atas apabila polis utama
lebih luas (DIC) atau di atas polis lokal jika batasnya lebih tinggi (DIL).
Normalnya polis DIC / DIL adalah polis yang berdiri sendiri, kecuali dalam:
• Reverse DIC, ini jika salah satu polis lokal memiliki penjaminan yang lebihluas daripada
polis utama dan ini kemudian dimasukkan dalam polis utama sebagai endorsemen
• Follow form, ini secara efektif menghilangkan penjaminan DIC sehingga mengikuti
polis lokal, biasanya untuk AS
12.3. Uraikan posisi dalam tanggung gugat untuk minors menurut hukum perdata Inggris
Berdasarkan Congenital Disabilities (Civil Liability) Act 1976 seorang anak yang cedera pada
saat berada dalam kandungan dapat melakukan tuntutan setelah dilahirkan.
12.4. Uraikan apa yang dimaksud dengan class action dalam industry liability (Mar 2013, No.
5)
Class action adalah suatu cara yang diberikan kepada sekelompok orang yang mempunyai
kepentingan dalam suatu masalah, baik seorang atau lebih anggotanya menggugat atau
digugat sebagai perwakilan kelompok tanpa harus turut serta dari setiap anggota kelompok.
Persyaratan umum yang perlu ada mencakup banyak orangnya, tuntutan kelompok lebih
praktis, dan perwakilannya harus jujur dan adequate (layak). Dapat diterima oleh kelompok,
dan mempunyai kepentingan hukum dan fakta dari pihak yang diwakili.
Class action bisa merupakan suatu metode bagi orang perorangan yang mempunyai tuntutan
sejenis untuk bergabung bersama mengajukan tuntutan agar lebih efisien, dan seseorang
yang akan turut serta dalam class action harus memberikan persetujuan kepada perwakilan.
Peran pengadilan sangat besar karena setiap perwakilan untuk maju beracara di peradilan harus
mendapat persetujuan dari pengadilan, dimana pengadilan akan menilai/memperhatikan:
a. Class action merupakan tindakan yang paling baik untuk mengajukan gugatan;
b. mempunyai kesamaan tipe tuntutan yang sama;
c. penggugatnya sangat banyak; dan
d. perwakilannya layak atau patut.
Kegunaan class action secara mendasar antara lain adalah efisiensi perkara, proses berperkara
yang ekonomis, menghindari putusan yang berulang-ulang yang dapat berisiko adanya
putusan inkonsistensi dalam perkara yang sama.
Gugatan class action ini sudah diatur Pasal 46 ayat (1) UU No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (“UU Perlindungan Konsumen”) sebagai berikut: 138
“Undang-undang ini mengakui gugatan kelompok atau class action. Gugatan kelompok atau
class action harus diajukan oleh konsumen yang benar-benar dirugikan dan dapat dibuktikan
secara hukum, salah satu diantaranya adalah adanya bukti transaksi.”
Atas dasar pengaturan di atas, bila produk pelaku usaha mengakibatkan kerugian terhadap
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
sekelompok konsumen, kelompok konsumen tersebut dapat melakukan gugatan perwakilan
kelompok atau class action. Pengaturan lebih lanjut mengenai tata cara beracara dalam
gugatan class action dapat ditemui pada Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2002
tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.
12.5. Uraikan pembelaan umum untuk suatu tindakan tort. Sebutkan 8 (delapan).
12.6. Uraikan persamaan tag Inggris dengan tag Latin Volenti non fit Injuria.
12.8. Sebutkan empat kriteria yang ditetapkan dalam s.14 dari Limitation Act 1980 dalam
menentukan ‘date of knowledge’.
12.9. Uraikan kekuatan yang disediakan untuk pengadilan oleh s.33 dari Act 1980.
12.10. Uraikan tambahan periode pembatasan yang diperkenalkan oleh Latent Damage Act
1986.
12.11. Uraikankah dua remedies at law yang paling umum untuk suatu tindakan kerusakan
dan uraikan apa hak yang diberikan bagi mereka.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
12.12. Uraikan 4 (empat) kategori kerugian yang ada dalam klaim personal injury.
12.13. Uraikan 5 (lima) kategori kerugian umum dalam klaim personal injury.
12.14. Bagaimana pengadilan biasanya menilai multiplicand dalam menilai ganti rugi atas
kehilangan penghasilan masa depan.
Klasifikasi Damages
1) General damages
Ini adalah damages yang hukum anggap akan timbul yang tidak perlu dibuktikan secara
khusus oleh penggugat.
Biasanya adalah unliquidated damages, yaitu damages yang tidak bisa dinilai secara matematis
akurat, atau dibuktikan dengan dokumentasi. Jenis yang paling umum adalah kompensasi
untuk kesakitan, penderitaan dan kehilangan kesenangan. Akan tetapi, ini juga temasuk
kerugian masa mendatang yang sebagian besar bersifat spekulatif.
1. Special damages
Ini adalah damages yang tidak timbul secara alami sejak perbuatan tort dan penggugat
harus membuktikan kerugiannya. Special damages termasuk seperti kehilangan
pendapatan yang sudah terjadi dan kerusakan pada harta benda, kedua-
duanya dapat dinilai dengan keakuratan matematis dan didukung oleh bukti
dokumen. Special damage biasanya liquidated, yaitu kerugian yang diketahui dan
dapat dibuktikan.
2. Nominal damages
Damages ini tidak dimaksudkan untuk mengkompensasi dan biasanya kecil. Ini
merupakan suatu pengakuan bahwa suatu tort telah dilakukan terhadap penggugat, 142
walaupun tidak ada kerugian riil yang timbul. Damages ini diberikan sebagai
penghargaan atas hak hukum penggugat.
4. Contemptuous damages
Damages ini biasanya berupa pecahan terkecil mata uang yang berlaku. Ini dberikan
untuk mengakui bahwa walaupun penggugat memiliki dasar yang kuat untuk
menuntut, mereka tidak perlu membawanya ke pengadilan karena itu sembrono
atau menjengkelkan. Dalam kasus-kasus ini biasanya penggugat harus membayar
biaya mereka sendiri, yang membuat mereka secara keseluruhan menderita kerugian.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
Ini hanyalah dalil bahwa semua cedera yang terjadi bukan merupakan kesalahan siapa
pun. Dalam Stanley v. Powell (1891) tergugat, dalam usahanya menembak seekor
burung, secara tidak sengaja menembak penggugat karena pelurunya memantul dari
pohon. Dinyatakan bahwa tergugat tidak memiliki tanggung gugat.
Didefinisikan sebagai ‘penyebab alam yang secara langsung dan di luar campur tangan
manusia serta tidak dapat dicegah dengan sejumlah kehati-hatian, perkiraan dan
pengorbanan yang secara wajar telah diperhitungkan. Ini termasuk tonado dan badai
yang tidak diperkirakan tetapi tidak melindungi individu yang gagal merawat harta
bendanya terhadap pengaruh suatu badai yang normal atau keadaan alami lain yang
biasa terjadi di daerah tersebut.
Doktrin ini berarti ’tidak ada cedera bagi orang yang besedia melakukannya’. Ini
merupakan pembelaan untuk menunjukkan bahwa tergugat baik secara tersurat
maupun tersirat telah menerima risiko cedera atau kerusakan. Penerimaan ini tentunya
harus nyata dan tanpa paksaan, tidak cukup dengan pengetahuan mengenai situasi yang
berbahaya, penerimaan ini tidak berlaku jika untuk keadaan darurat atau keharusan.
Jika seseorang menolong orang lain yang terancam bahaya karena tindakan kelalaian
pihak ketiga dan mengalami cedera, volenti tidak berlaku. Pelanggar tort itu juga
memiliki tanggung gugat terhadap si penolong. Dalam Haynes v. Harwood (1935),
seorang polisi yang sedang bertugas di pos polisi melihat seekor kuda yang berlari lepas.
Dalam usahanya untuk menghentikan kuda itu ia mengalami cedera. Pembelaan volenti
ditolak. Dalam Baker v. Hopkins (1959), dua pekerja tergugat menjadi tidak sadar
karena menghirup bau pada saat bekerja dalam sebuah sumur. Seorang dokter, yang
sepenuhnya menyadai bahaya tersebut, turun ke dalam sumur, tetapi juga menjadi tidak
sadar karena bau tersebut dan meninggal. Sekali lagi, pembelaan volenti ditolak.
Jika seseorang menerima tumpangan dalam sebuah mobil dengan mengetahui bahwa
pengemudi itu mabuk, volenti tidak berlaku karena hal tersebut dilarang sebagai
pembelaan dalam Road Traffic Act 1988.
5) Ex turpi causa
Prinsip ini berarti tidak ada hak menuntut dengan berdasarkan pada suatu perkara yang
buruk. Ini berlaku dalam kontrak dan tort.
Dalam Pitts v. Hunt (1990) penggugat dan tergugat mabuk dan kemudian mengendarai
sebuah sepeda motor. Hunt, sebagai pengendara, tetapi penggugat , sebagai penumpang,
memainkan peranan penuh dan aktif dalam mendorong tergugat melakukan pelanggaran
peraturan. Tabrakan terjadi dan penggugat mengalami cedera serius. Pengadilan
144
menyatakan bahwa prinsip tersebut berlaku.
Prinsip ini memiliki batas seperti yang terjadi dalam kasus Revill v. Newberry (1996).
Tergugat yang berusia lanjut sedang tidur di bangsal bagiannya ketika ia terbangun
oleh penggugat yang memaksa masuk, yang diasumsikannya berusaha mencuri. Ia
mengambil senapannya dan menembak ke pintu yang menyebabkan penggugat terluka.
Pengadilan menolak pembelaan ex turpi causa dengan alasan bahwa kekuatan yang
digunakan tergugat terlalu berlebihan dalam keadaan tersebut.
Pembelaan ini tidak hanya termasuk pembelaan diri, tetapi juga termasuk perlindungan
harta bendanya, keluarganya dan mungkin orang asing yang dalam kesulitan. Seperti
dalam hukum kriminal, cara yang digunakan harus berhubungan dengan kejahatan
yang dilakukan atau diancam. Sekalipun langkah-langkah yang wajar harus diambil
dalam berjaga dari trespasser, tidak diperbolehkan untuk memasang perangkap dengan
sengaja.
Dalam Scott v. Shepherd (1773), A melempar petasan yang menyala ke sebuah pasar.
Petasan tersebut jatuh di dekat B yang kemudian memungutnya dan melempakannya
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
dalam rangka melindungi dirinya. Kemudian mendarat dekat C, yang juga melakukan
hal yang sama. Petasan itu kemudian mengenai D dan meledak. A dinyatakan memiliki
tanggung gugat, tetapi B dan C dianggap telah belaku wajar.
Untuk kasus pelanggaran tort yang diselesaikan di luar pengadilan, ‘persetujuan dan
kepuasan’ ini membebaskan tergugat dari tanggung gugat lebih lanjut dan, jika proses
pengadilan dimulai dapat digunakan sebagai pembelaan.. Dalam kasus yang melibatkan 145
minor, persetujuan pengadilan biasanya dibutuhkan.
9) Res judicata
Doktrin ini berarti penggugat tidak dapat menuntut dengan dasar tuntutan yang sama
lebih dari sekali. Sekali penggugat telah mendapatkan keputusan pengadilan, ia tidak
dapat menuntut orang yang sama dua kali untuk cedera yang sama walaupun cedera
itu bertambah parah. Penggugat tetap dapat menuntut tergugat yang lain untuk cedera
yang sama dan akan berdasarkan hukum yang berhubungan dengan pelanggaran tort
bersama.
12.16. Uraikan kerugian apa saja yang termasuk dalam special damages.
12.17. Uraikan tiga pokok kompensasi yang tunduk pada hak ganti rugi di bawah Social
Security (Recovery of Benefits) Act 1997.
12.18. Uraikan pokok kerugian yang dapat dijamin dalam Law Reform (Miscellaneous
Provisions) Act 1934.
12.19. Dalam kondisi bagaimana common law sesuai dengan ketentuan Fatal Accidents Act
1976.
12.20. Uraikan kategori orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan remidies di bawah
1976 Act.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
12.23. Jelaskan 5 (lima) aspek yang perlu dianalisa dan dievaluasi underwriter dalam akseptasi
suatu risiko tanggung-gugat (Sept 2014, No. 14; Mar 2010, No. 10)
o Kemungkinan (Likelihood)
Kemungkinan dapat bervariasi dari kepastian yang absolut – sepeti pajak – ke
ketidakmungkinan total, begitu kecil sehingga dapat diabaikan – misalkan diculik
mahkluk asing dari luar angkasa. Di antara kedua ekstrim ini kemungkinan
kejadian yang sebagian besar melibatkan penilaian subyektif daripada analisa aktuaria.
Setelah menilai kemungkinan setiap risiko, kemudian ditabulasi dari yang paling
mungkin hingga yang paling tidak mungkin.
o Severitas (Severity)
Severitas dapat digambarkan sebagai risiko kejadian normal dari suatu peristiwa parah
yang abnormal, atau dalam kata lain bencana.
o Frekuensi (Frequency)
Frekuensi adalah seberapa sering suatu jenis peristiwa akan terjadi.
12.25. Uraikan kekhawatiran utama seorang underwriter liability dalam tahap awal identifikasi
risiko.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
12.28. Uraikan tahapan dalam suatu proses evaluasi risiko oleh seorang underwriter liability.
12.29. Uraikan informasi apa yang underwriter pertimbangkan mengenai suatu risiko.
12.30. Uraikan apa yang underwriter cari dalam suatu loss record.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
Jawaban yang disarankan:
Forum shopping adalah pemilihan antara pihak penggugat dari suatu yurisdiksi untuk
gugatan mereka yang lebih menguntungkan bagi mereka daripada yurisdiksi natural atau
yurisdiksi yang diharapkan untuk tindakan mereka.
12.38. Uraikan jaminan umum yang disediakan sebagai bagian dari suatu polis liability.
12.40. Uraikankah kondisi pokok yang diharapkan ada dalam suatu polis liability.
152
12.41. Uraikan perbedaan antara polis admitted dan non-admitted.
12.42. Uraikan apa yang dimaksud dengan jaminan cover DJC / DIL.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
12.43. Jelaskan kualitas utama yang harus ada pada sebuah media rating.
12.44. Mekanisme apa yang digunakan oleh pasar liability untuk menyediakan batas indemnity
yang sangat besar bagi sebuah perusahaan asuransi.
12.45. Uraikan apa yang dimaksud dengan “layered programme” atau program yang berlapis. 153
Jawaban yang disarankan:
Suatu program di mana satu penanggung mengambil lapisan primer dan kemudian
penanggung yang lain mengambil jaminan cover untuk lapisan lebih dari ‘atau melebihi’ dari
asuransi utama.
12.46. Uraikan apa yang dimaksud dengan excess of loss liability insurance (Sept 2011, No. 7)
Satu hal yang hampir pasti adalah terms & conditions pada XoL akan mengikuti T&C yang
ada pada Primary Layer Ada 2 jenis layer didalam XoL : Working layer & Catastrophe layer
1. Working Layer : layer yang akan ‘bekerja’ pada klaim yang bersifat particular risk /
any one risk.
Klaim yang bersifat anyone risk , memiliki frequency klaim yang tinggi – layer akan sering
‘bekerja’ – oleh karena itu dinamakan “Working Layer’.
2. Catastrophe Layer : layer yang hanya akan bekerja jika proxima cause bersifat AOG
/ Fundamental Risk
Frequency low but high severity, bencana alam, berlaku the ‘2 risks warranty’ : minimum 2 x
UR ‘terkena’ klaim from any one event, baru XoL akan bekerja
XoL adalah bagian dari Treaty Non Proportional , karena perbandingan antara resiko dan
premi yang diterima tidak berbanding secara proportional.
154
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Bab 12: Memahami pertimbangan-pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
• 2nd layer akan ‘bekerja’ jika terdapat loss dengan nilai lebih besar dari $5m
• Bagi 2nd layer, attachment point adalah $5m
Frequency claim yang memiliki jumlah kecil , relatif tinggi – high risk – terdapat di 1st layer.
Oleh karena itu premi u/ 1st layer akan lebih besar daripada 2nd layer. Premi 2nd layer akan
juga lebih besar dari 3rd layer , dan seterusnya.
Premi yang akan di ‘charge’ ke setiap layer akan berdasar pada limit yang diberikan x
ROL (Rate on Line) dari layer tsb.
155
1. Terkait luas jaminan polis PSAKBI, uraikan ketentuan klausul kereta gandeng.
2. Terkait luas jaminan polis PSAKBI, uraikan apa yang dimaksud dengan perlengkapan
standar dan perlengkapan tambahan.
3. Terkait luas jaminan polis, uraikan jaminan selama kendaraan berada di atas kapal
penyeberangan sesuai PSAKBI.
6. Terkait luas jaminan polis Advertising Lability, sebutkan 3 (tiga) jaminan dalam polis
tersebut. 156
7. Terkait luas jaminan polis Public and Product Liability, uraikan pengertian bodily injury
yang telah diperluas di dalam praktek.
10. Dalam kaitan dengan ganti rugi asuransi, jelaskan 4 (empat) kewajiban Tertanggung,
dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia berkaitan dengan tuntutan pihak
ketiga atas kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan.
11. Dalam kaitan dengan luas jaminan polis, jelaskan pengecualian isi Pasal 3 Polis Standar
Asuransi Kendaraan bermotor Indonesia (PSAKBI) yang disebabkan oleh atau
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
Soal LSPP AAMAI, September 2014
berkaitan dengan:
a. kelebihan muatan/barang yang diangkut
b. risiko katastropi
c. kelalaian pengemudi
12. Dalam kaitan dengan penanganan klaim berdasarkan Polis Standar Kendaraan Bermotor
Indonesia mengenai penentuan nilai dalam hal kerugian, jelaskan:
a. 3 (tiga) ketentuan dalam hal terjadinya kerugian sebagian.
b. ketentuan dalam hal tel)adtnya kerugtan total.
c. kewajiban tertanggung, dalam PSAKBI terkait pertanggungan lain.
13. Dalam kaitan dengan juas jaminan operative clause, polis liability standar tidak akan
menjamin tanggungjawab yang dibebankan oleh regulasi karena dianggap bertentangan
dengan public interest:
a. jelaskan 2 (dua) alasan yang melatar-belakangi hal ini.
b. jelaskan jaminan yang diberikan polis D&O Liability berkaitan dengan
tanggungjawab polusi.
14. Dalam kaitan dengan penilaian risiko tanggungjawab hukum, jelaskan 5 (lima) aspek yang
perlu dianalisa dan dievaluasi underwriter dalam akseptasi suatu risiko tanggung-gugat.
157
Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis Whereas the Insured has submitted a written proposal which
yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari constitutes the basis of and incorporated in this Policy, the Insurer
Polis ini, Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada will indemnify the Insured against loss of and or damage to the
Tertanggung terhadap kerugian atas dan atau kerusakan pada property and or interests insured, subject to the terms and
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, conditions printed, stated, attached and or endorsed to this Policy.
berdasarkan pada syarat dan kondisi yang dicetak, dicantumkan,
dilekatkan dan atau dibuatkan endorsemen pada Polis ini.
BAB I CHAPTER I
JAMINAN COVERAGE
PASAL 1 ARTICLE 1
JAMINAN TERHADAP KENDARAAN BERMOTOR COVERAGE FOR MOTOR VEHICLE
PASAL 2 ARTICLE 2
JAMINAN TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP PIHAK THIRD PARTY LEGAL LIABILITY
KETIGA
2. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan 2. Legal fees or professional service fees in relation to legal liability
dengan tanggung jawab hukum Tertanggung dengan syarat of the Insured subject to prior written consent of the Insurer.
mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penanggung. Liability of the Insurer for such fees, shall be at a maximum 10%
Tanggung jawab Penanggung atas biaya tersebut, setinggi- (ten percent) of the limit of Legal Liability coverage against any
tingginya 10% (sepuluh persen) dari limit pertanggungan Third Party as specified in paragraph (1) of this Article.
Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga sebagaimana This indemnification shall constitute an addition of indemnity
dimaksud pada ayat (1) Pasal ini. governed in paragraph (1) of this Article.
Ganti rugi ini merupakan tambahan dari ganti rugi yang diatur
pada ayat (1) Pasal ini.
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 1
BAB II CHAPTER I I
PENGECUALIAN EXCLUSION
PASAL 3 ARTICLE 3
1. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan, biaya 1. This insurance shall not cover any loss, damage, expense
atas Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hukum incurred in Motor Vehicle and or third party legal liability, caused
terhadap pihak ketiga, yang disebabkan oleh : by:
1.1. kendaraan digunakan untuk : 1.1. the Motor Vehicle used for:
1.1.1. menarik atau mendorong kendaraan atau benda 1.1.1. towing or pushing other vehicles or objects,
lain, memberi pelajaran mengemudi; giving driving lesson;
1.1.2. turut serta dalam perlombaan, latihan, penyaluran 1.1.2. participating in contests, trainings, channeling of
hobi kecakapan atau kecepatan, karnaval, pawai, skill or speed hobby, carnivals, parades,
kampanye, unjuk rasa; campaigns, demonstrations;
1.1.3. melakukan tindak kejahatan; 1.1.3. committing crimes;
1.1.4. penggunaan selain dari yang dicantumkan dalam 1.1.4. uses other than those mentioned in this Policy;
Polis; 1.2. embezzlement, fraud, hypnotic and the like;
1.2. penggelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya; 1.3. malicious acts committed by:
1.3. perbuatan jahat yang dilakukan oleh : 1.3.1. the Insured;
1.3.1. Tertanggung sendiri; 1.3.2. spouses, children, parents or siblings of the
1.3.2. suami atau istri, anak, orang tua atau saudara Insured;
sekandung Tertanggung; 1.3.3. people instructed by the Insured, working for the
1.3.3. orang yang disuruh Tertanggung, bekerja pada Insured, people with the knowledge or with the
Tertanggung, orang yang sepengetahuan atau consent of the Insured;
seizin Tertanggung; 1.3.4. people living with the Insured;
1.3.4. orang yang tinggal bersama Tertanggung; 1.3.5. management, share holders, commissioners or
1.3.5. pengurus, pemegang saham, komisaris atau employees, if the Insured is a legal entity;
pegawai, jika Tertanggung merupakan badan 1.4. overload of vehicle capacity set out by the manufacturer.
hukum;
1.4. kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah
ditetapkan pabrikan.
2. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan atau kerusakan 2. This insurance shall not cover any loss and or damage to Motor
Kendaraan Bermotor atau biaya yang langsung maupun tidak Vehicle or expenses directly or indirectly caused by, as a
langsung disebabkan oleh, akibat dari, ditimbulkan oleh : consequences of, resulting from:
2.1. barang dan atau hewan yang sedang berada di dalam, 2.1. goods and or animals inside, loaded to, piled in,
dimuat pada, ditumpuk di, dibongkar dari atau diangkut unloaded from or transported by Motor Vehicle;
oleh Kendaraan Bermotor; 2.2. chemicals, water or other liquids; residing inside the
2.2. zat kimia, air atau benda cair lainnya, yang berada di Motor Vehicle except as a consequence of the risk
dalam Kendaraan Bermotor kecuali merupakan akibat covered by the Policy;
dari risiko yang dijamin Polis;
3. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau 3. This insurance shall not cover any loss, damage to and or
biaya atas Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hukum expense incurred in Motor Vehicle and or legal liability against
terhadap pihak ketiga yang langsung maupun tidak langsung any third party directly or indirectly caused by, as a
disebabkan oleh, akibat dari, ditimbulkan oleh : consequence of, resulting from:
3.1. kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, tawuran, 3.1. riot, strike, lock-out, brawling, civil commotion,
huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambil-alihan insurrection, usurped power, revolution, rebellion,
kekuasan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, military power, invasion, civil war, war and hostilities,
invasi, perang saudara, perang dan permusuhan, makar, subversive act, terrorism, sabotage, looting;
terorisme, sabotase, penjarahan; 3.2. earthquake, volcanic eruption, windstorm, tempest,
3.2. gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hail, flood, inundation, landslide or other
tsunami, hujan es, banjir, genangan air, tanah longsor geological or meteorological symptoms;
atau gejala geologi atau meteorologi lainnya; 3.3. nuclear reaction, including but not limited to nuclear
3.3. reaksi nuklir, termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi radiation, ionization, fusion, fission or radioactive
nuklir, ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio aktif, tanpa contamination, irrespective of whether or not it occurs
memandang apakah itu terjadi di dalam atau di luar inside or outside Motor Vehicle and or the insured
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang interest.
dipertanggungkan.
4. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau 4. This insurance shall not cover any loss, damage to and or
biaya atas Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hukum expense incurred in Motor Vehicle and or legal liability against
terhadap pihak ketiga jika: any third party when:
4.1. disebabkan oleh tindakan sengaja Tertanggung dan atau 4.1. cause by deliberate action of the Insured and or driver:
pengemudi; 4.2. in the event of any loss or damage, Motor Vehicle is
4.2. pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan, Kendaraan driven by a person who has no Driving License (SIM) in
Bermotor dikemudikan oleh seseorang yang tidak memiliki accordance with prevailing laws and regulations;
Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai dengan peraturan 4.3. driven by someone under the influence of alcohol, drugs
perundang-undangan yang berlaku; or any some other hazardous substances;
4.3. dikemudikan oleh seorang yang berada di bawah 4.4. driven forcibly even though the condition of vehicle is
pengaruh minuman keras, obat terlarang atau sesuatu technically out of order or not roadworthy;
bahan lain yang membahayakan; 4.5. entering or going across roads that are closed,
4.4. dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi forbidden, not allocated for Motor Vehicle or violating
kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan; traffic rules.
4.5. memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, tidak
diperuntukkan untuk Kendaraan Bermotor atau melanggar
rambu-rambu lalu-lintas.
5. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan atau kerusakan 5. This insurance shall not cover any loss and or damage to:
atas : 5.1. non standard equipments which are not mentioned in the
5.1. perlengkapan tambahan yang tidak disebutkan pada Polis; Policy:
5.2. ban, velg, dop yang tidak disertai kerusakan pada bagian 5.2. tires, rims, rim cover not accompanied by damage to
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 2
lain Kendaraan Bermotor kecuali yang disebabkan oleh other parts of Motor Vehicle except for those caused by
risiko yang dijamin pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.2, 1.3, risks covered in Article 1 paragraph (1) items 1.2, 1.3,
1.4; 1.4;
5.3. kunci dan atau bagian lainnya dari Kendaraan Bermotor 5.3. key and or other parts of Motor Vehicle when not
pada saat tidak melekat atau berada di dalam kendaraan attached or inside the vehicle;
tersebut; 5.4. parts or materials of Motor Vehicle worn out due to wear
5.4. bagian atau material Kendaraan Bermotor yang aus and tear, inherent vice or its improper use;
karena pemakaian, sifat kekurangan material sendiri atau 5.5. Motor Vehicle License (STNK), Certificate of Ownership
salah dalam menggunakannya; of Motor Vehicle (BPKB) and or other Motor Vehicle
5.5. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku Pemilik documents.
Kendaraan Bermotor (BPKB) dan atau surat-surat lain
Kendaraan Bermotor.
6. Pertanggungan ini tidak menjamin tanggung jawab hukum 6. This insurance shall not cover legal liability against any third
terhadap pihak ketiga yang secara langsung atau tidak langsung party directly or indirectly caused by Motor Vehicle for:
disebabkan oleh Kendaraan Bermotor atas :
6.1. kerusakan atau kehilangan harta benda yang diangkut, 6.1. damage to or loss of property, transported, loaded or
dimuat atau dibongkar dari Kendaraan Bermotor; unloaded from Motor Vehicle;
6.2. kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan yang 6.2. damage to roads, bridges, viaducts, structures located
terdapat di bawah, di atas, di samping jalan sebagai akibat under, above, alongside the roads in consequence of
dari getaran, berat Kendaraan Bermotor atau muatannya. vibration, weight of Motor Vehicle or its load.
7. Pertanggungan ini tidak menjamin kehilangan keuntungan, upah, 7. This insurance shall not cover any loss of profit, salary,
berkurangnya harga atau kerugian keuangan lainnya yang decrease in price or other financial losses suffered by the
diderita Tertanggung. Insured.
PASAL 4 ARTICLE 4
Menyimpang dari arti yang berbeda yang mungkin diberikan oleh Notwithstanding anything which may be defined in any laws or
peraturan hukum yang berlaku, untuk keperluan Polis ini semua istilah regulations to the contrary, for the purpose of this Policy, all
yang dicetak miring diartikan sebagaimana diuraikan berikut ini: terminology printed in italics shall be defined as follows:
1. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan roda dua atau lebih 1. Motor Vehicle shall mean two wheel drive or more vehicle
yang digerakkan oleh motor atau mekanik lain dan memiliki izin driven by motor or other mechanism and is licensed for use in
untuk digunakan di jalan umum yang menjadi obyek the public road that becomes the insured object
pertanggungan
2. Collision or Impact shall mean any physical contact
2. Tabrakan atau Benturan adalah kontak fisik antara Kendaraan between Motor Vehicle and other objects, located outside
Bermotor dengan benda lain, yang berada di luar Kendaraan Motor Vehicle.
Bermotor.
3. Third Party shall mean every party not being the Insured,
3. Pihak Ketiga adalah semua pihak yang bukan Tertanggung, spouses, children, parents, and siblings of the Insured,
suami atau istri, anak, orang tua, dan saudara sekandung dari people working for and people under the supervision of the
Tertanggung, orang-orang yang bekerja pada dan orang-orang Insured.
yang berada di bawah pengawasan Tertanggung.
In case that the Insured is a Legal Entity, then Management,
Jika Tertanggung adalah Badan Hukum maka Pengurus, Shareholders, Commissioners and Employees shall not be
Pemegang Saham, Komisaris dan Karyawan/wati tidak termasuk included in the definition of Third Party.
dalam pengertian Pihak Ketiga.
10. Penggunaan Komersial adalah penggunaan atas Kendaraan 10. Commercial Use shall mean the use of such Motor Vehicle
Bermotor tersebut untuk disewakan atau menerima balas jasa. for rent or receiving retribution.
11. Official Use shall mean the use of Motor Vehicle other than
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 3
11. Penggunaan Dinas adalah penggunaan Kendaraan Bermotor Personal Use or Commercial Use.
selain dari Penggunaan Pribadi atau Penggunaan Komersial.
12. Hypnotic shall mean a trick that makes someone lose his
12. Hipnotis adalah perbuatan tipu muslihat yang membuat consciousness and become submissive and follow the desire
seseorang diluar kesadarannya menjadi tunduk dan mengikuti of the hypnotist to surrender Motor Vehicle in part or in whole
keinginan si pelaku hipnotis untuk menyerahkan sebagian atau to the hypnotist or any other unrightfully person.
seluruh Kendaraan Bermotor kepada si pelaku hipnotis atau
orang lain yang tidak berhak. 13. Riot shall mean an act of a group of at least 12 (twelve)
persons, who in the execution of their common purpose
13. Kerusuhan adalah tindakan suatu kelompok orang minimal cause public disturbance tumultuously with violence and
sebanyak 12 (dua belas) orang yang dalam melaksanakan suatu damage to the property of others, not amounting to Civil
tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban Commotions.
umum dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta 14. Strikes is a deliberate act of damage, by a group of workers
pengrusakan harta benda orang lain, yang belum dianggap
of at least 12 (twelve) persons or one half of the entire
sebagai suatu Huru-hara.
workforce (if the total number of workforce is less than 24
14. Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang disengaja oleh persons), refusing to work as usual in an attempt to force the
sekelompok pekerja, minimal sebanyak 12 (dua belas) pekerja employer to accept their demands or to protest against any
atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh terms of employment enforced by the employer.
pekerja kurang dari dua puluh empat orang), yang menolak 15. Locked-out Workers is a deliberate act of damage, by a
bekerja sebagaimana biasanya dalam usaha untuk memaksa group of workers of at least 12 (twelve) persons or one half of
majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam melakukan the entire workforce (if the total number of workforce is less
protes terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang than twenty-four persons), to protest against the termination
diberlakukan oleh majikan. or suspension of a fellow employee by the employer.
15. Penghalangan Bekerja adalah tindakan pengrusakan yang 16. Malicious Acts is an act of any person(s) deliberately
sengaja dilakukan oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak causing damage to the property of others driven by
12 (dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam vengeance, hatred , anger or vandalistic, except such
hal jumlah seluruh pekerja kurang dari dua puluh empat orang), acts done by the employee(s) of the Insured, or any
akibat dari adanya pekerja yang diberhentikan atau dihalangi person(s) on behalf of the Insured, or by person(s) entrusted
bekerja oleh majikan. by the Insured to maintain or keep such property, or by
thieves/robbers/looters.
16. Perbuatan Jahat adalah tindakan seseorang yang dengan
sengaja merusak harta benda orang lain karena dendam, 17. Brawling is the fight between groups of persons involving
dengki, amarah atau vandalistis, kecuali tindakan yang dilakukan minimum of 5 (five) persons causing disturbances to public
oleh seseorang yang berada di bawah pengawasan atau atas order and use violence and destruction to the property of
perintah Tertanggung atau yang mengawasi atau menguasai others not amounting to Riot.
harta benda tersebut, atau oleh pencuri/ perampok/ penjarah.
18. Preventive Acts is an act of any lawfully constituted authority
17. Tawuran adalah perkelahian antar kelompok orang yang or body in an attempt to prevent or suppress the occurrence
melibatkan minimal sebanyak 5 (lima) orang menimbulkan of any of insured perils or to minimize the consequences of
suasana gangguan ketertiban umum dengan kegaduhan dan any such perils.
menggunakan kekerasan serta pengrusakan harta benda orang
lain yang belum dianggap sebagai Kerusuhan.
19. Civil Commotions is an act of a large number of people
acting together disrupting public peace and disturbance
18. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam tumultuously with violence and a chain of destruction of a
usaha menghalangi, menghentikan atau mengurangi dampak large number of properties, indicated by the cessation of
atau akibat dari terjadinya risiko-risiko yang dijamin. more than one half of the normal activity of
commercial/shopping or business areas or schools or public
19. Huru-hara adalah keadaan di satu kota di mana sejumlah besar transportation in one city for at least 24 (twenty-four) hours
massa secara bersama-sama atau dalam kelompok-kelompok consecutively commencing immediately before, during or
kecil menimbulkan suasana gangguan ketertiban dan keamanan after the event.
masyarakat dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan
serta rentetan pengrusakan sejumlah besar harta benda, 20. Insurrection/Popular Rising is an uprising of a majority of
sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai the people in the capital city of the country, or in three or
dengan terhentinya lebih dari separuh kegiatan normal pusat more capital cities of the provinces within 12 (twelve) days,
perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau demanding a change in the government de jure or de facto, or
transportasi umum di kota tersebut selama minimal 24 (duapuluh open resistance against the government de jure or de facto,
empat) jam secara terus-menerus yang dimulai sebelum, selama not amounting to a Rebellion.
atau setelah kejadian tersebut.
21. Usurped Power is a situation where the established
20. Pembangkitan Rakyat adalah gerakan sebagian besar rakyat di government de jure or de facto has been overthrown and
Ibukota Negara, atau di tiga atau lebih Ibukota Propinsi dalam replaced by another power that impose and or enforce their
kurun waktu 12 (duabelas) hari, yang menuntut penggantian own rules.
Pemerintah yang sah de jure atau de facto, atau melakukan
penolakan secara terbuka terhadap Pemerintah yang sah de jure
22. Revolution is an uprising of the people with force to make a
radical change to the current public administration system of
atau de facto, yang belum dianggap sebagai suatu
the country or to overthrow the established government de
Pemberontakan.
jure or de facto, not amounting to a Rebellion.
21. Pengambilalihan Kekuasaan adalah keadaan yang
23. Rebellion is a state of organized resistance against the
memperlihatkan bahwa Pemerintah yang sah de jure atau de
established authority de jure or de facto with the objective to
facto telah digulingkan dan digantikan oleh suatu kekuatan yang
supplant or overthrow it with force using fire arms which
memberlakukan dan atau memaksakan pemberlakuan peraturan-
threatens the existence of such authority.
peraturan mereka sendiri.
22. Revolusi adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk 24. Military Power is an act by a group of home or foreign
armed forces personnel consisting of at least 30 (thirty)
melakukan perubahan radikal terhadap sistem ketatanegaraan
persons using force with the intention to overthrow the
(pemerintahan atau keadaan sosial) atau menggulingkan
established authority or to cause public disorder and
Pemerintah yang sah de jure atau de facto, yang belum dianggap
disturbance.
sebagai suatu Pemberontakan.
23. Pemberontakan adalah tindakan terorganisasi dari suatu 25. Invasion is an act by the military power of one country to
penetrate or invade the territory of another with the objective
kelompok orang yang melakukan pembangkangan dan atau
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 4
penentangan terhadap Pemerintah yang sah de jure atau de to permanently or temporarily occupy and take control over
facto dengan kekerasan yang menggunakan senjata api, yang such territory.
dapat menimbulkan ancaman terhadap kelangsungan
Pemerintah yang sah de jure atau de facto. 26. Civil War is an armed conflict between regions or political
factions within the territorial limits of a country with the
24. Kekuatan Militer adalah kelompok angkatan bersenjata baik objective to gain legitimate power.
dalam maupun luar negeri minimal sebanyak 30 (tiga puluh)
orang yang menggunakan kekerasan untuk menggulingkan 27. War and Hostilities is a widespread armed conflict (whether
Pemerintah yang sah de jure atau de facto atau menimbulkan or not war has been declared) or a warlike situation between
suasana gangguan ketertiban dan keamanan umum. two or more countries, including military exercises of a
country or joint-military exercises between countries.
25. Invasi adalah tindakan kekuatan militer suatu negara memasuki
wilayah negara lain dengan maksud menduduki atau
menguasainya secara sementara atau tetap.
28. Subversive is an act by any person on behalf of or in
connection with any organization with activities directed
26. Perang Saudara adalah konflik bersenjata antardaerah atau towards the overthrow by force of the government de jure or
antarfaksi politik dalam batas teritorial suatu negara dengan de facto, or influencing it by Terrorism or Sabotage or
tujuan memperebutkan legitimasi kekuasaan. violence.
27. Perang dan Permusuhan adalah konflik bersenjata secara luas 29. Terrorism is an act, including but not limited to the use of
(baik dengan atau tanpa pernyataan perang) atau suasana force or violence and/or the threat thereof, of any person or
perang antara dua negara atau lebih, termasuk latihan perang group(s) of persons whether acting alone or on behalf of or in
suatu negara atau latihan perang gabungan antar negara. connection with any organization(s) or government(s),
committed for political, religious, ideological or similar
28. Makar adalah tindakan seseorang yang bertindak atas nama purposes including the intention to influence any government
atau sehubungan dengan suatu organisasi atau sekelompok and/or to put the public, or any section of the public, in fear.
orang dengan kegiatan yang diarahkan pada penggulingan
dengan kekerasan Pemerintah yang sah de jure atau de facto 30. Sabotage is a destructive act against property or the
atau mempengaruhinya dengan Terorisme atau Sabotase atau obstruction of work process or causing the reduction in value
kekerasan. of work, by any person or group(s) of persons whether
acting alone or on behalf of or in connection with any
29. Terorisme adalah suatu tindakan, termasuk tetapi tidak terbatas organization(s) or government(s) in an attempt to achieve a
pada penggunaan pemaksaan atau kekerasan dan atau political, religious, ideological or similar goals including the
ancaman dengan menggunakan pemaksaan atau kekerasan, intention to influence any government and/or to put the public,
oleh seseorang atau sekelompok orang, baik bertindak sendiri or any section of the public, in fear.
atau atas nama atau berkaitan dengan sesuatu organisasi atau
pemerintah, dengan tujuan politik, agama, ideologi atau yang 31. Looting is the appropriation of property belonging to another
sejenisnya termasuk intensi untuk memengaruhi pemerintahan by any person (including those employed by or under the
dan/atau membuat publik atau bagian dari publik dalam control of the Insured), with the intention of permanently
ketakutan. depriving that other of it.
B A B IV CHAPTER IV
SYARAT UMUM CONDITIONS
PASAL 5 ARTICLE 5
WILAYAH JURISDICTION
Pertanggungan ini berlaku di seluruh wilayah Negara Republik This insurance shall prevail throughout the territory of the State of
Indonesia. the Republic of Indonesia.
PASAL 6 ARTICLE 6
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA DUTY OF DISCLOSURE
2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana 2. Should the Insured fail to fulfill his duties as described in
diatur dalam ayat (1) diatas, Penanggung tidak wajib membayar paragraph (1) above, the Insurer shall not be liable to indemnify
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 5
kerugian yang terjadi dan berhak menghentikan pertanggungan any loss and shall be entitled to terminate this insurance and
serta tidak wajib mengembalikan premi. shall not be liable to refund the premium.
3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal fakta 3. Provisions under Paragraph (2) above shall not be applied to
material yang tidak diungkapkan atau yang dinyatakan dengan those undisclosed or untruly stated material facts which has
tidak benar tersebut telah diketahui oleh Penanggung, namun already been known to the Insurer, but the Insurer does not
Penanggung tidak mempergunakan haknya untuk menghentikan exercise his rights to terminate the insurance within 30 (thirty)
pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah calendar days after the Insurer becomes aware of such breach.
Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.
PASAL 7 ARTICLE 7
PEMBAYARAN PREMI PREMIUM PAYMENT
1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas 1. It is a condition precedent to liability under this policy, that any
jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi terhutang premium payable shall have been paid off and actually received
harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah diterima in full by the Insurer, in the event of:
seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal: 1.1. insurance period of 30 (thirty) days or more, then
1.1. jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari atau settlement of premium payment shall be conducted
lebih, maka pelunasan pembayaran premi harus dilakukan within a period of 14 (fourteen) calendar days as of the
dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kalender date of inception of this Policy;
terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis; 1.2. such insurance period is less than 30 (thirty) days,
1.2. jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 (tiga settlement of premium payment shall be conducted at
puluh) hari, pelunasan pembayaran premi harus dilakukan the time of issuance of Policy.
pada saat Polis diterbitkan.
2. Premium payment can be made by cash, cheque, bilyet giro,
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet transfer or by any other means agreed upon between the
giro, transfer atau dengan cara lain yang disepakati antara Insurer and the Insured.
Penanggung dan Tertanggung. The Insurer is deemed to have received premium payment, at
Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada the time of:
saat : 2.1. receipt of cash payment, or
2.1. diterimanya pembayaran tunai, atau 2.2. the relevant premium has already been deposited to the
2.2. premi bersangkutan sudah masuk ke rekening bank Insurer's bank account, or
Penanggung, atau 2.3. The Insurer has agreed the settlement of relevant premium
2.3. Penanggung telah menyepakati pelunasan premi in writing.
bersangkutan secara tertulis.
3. In case the Insured fails to fulfill the liabilities as referred to in
3. Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana paragraph (1) above, this Policy shall be automatically
dimaksud ayat (1) diatas, Polis ini berakhir dengan sendirinya terminated without issuing cancellation endorsement starting
sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut tanpa kewajiban bagi from the expiry of the grace period and the Insurer shall be
Penanggung untuk menerbitkan endosemen dan Penanggung discharged from any liability there from.
dibebaskan dari semua tanggung jawab berdasarkan polis. However the Insured shall remain obliged to pay the time on risk
Namun demikian Tertanggung tetap berkewajiban membayar premium for the insurance period already lapsed amounting to
premi untuk jaminan selama tenggang waktu pembayaran premi, 20% (twenty percent) of the annual premium.
sebesar 20% (dua puluh persen) dari premi satu tahun.
4. In the event of any loss covered by the Policy within time frame
4. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam tenggang as referred to in paragraph (1) above, the Insurer will be held
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, responsible for such loss if the Insured pays off premium within
Penanggung akan bertanggung jawab terhadap kerugian the relevant time frame.
tersebut apabila Tertanggung melunasi premi dalam tengggang
waktu bersangkutan.
ARTICLE 8
PASAL 8 ALTERATION
PERUBAHAN RISIKO
1. The Insured shall be obliged to notify the Insurer of any
1. Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung setiap circumstance that increases the risks covered by the Policy,
keadaan yang memperbesar risiko yang dijamin Polis, selambat- not later than 7 (seven) calendar days if changes occur in
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender apabila terjadi parts and or use of Motor Vehicle.
perubahan pada bagian dan atau penggunaan Kendaraan
Bermotor. 2. In connection with the risk changes in paragraph (1) above,
the Insurer is entitled:
2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) di atas, 2.1. to determine this insurance be continued with existing
Penanggung berhak : premium rate or with higher premium rate, or
2.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan suku 2.2. to terminate insurance by returning premium as stipulated
premi yang sudah ada atau dengan suku premi yang in Article 27 paragraph (2).
lebih tinggi, atau
2.2. menghentikan pertanggungan dengan pengembalian
premi sebagaimana diatur pada Pasal 27 ayat (2).
PASAL 9 ARTICLE 9
PEMERIKSAAN INSPECTION
Penanggung berhak melakukan pemeriksaan atas Kendaraan The Insurer shall be entitled to perform inspection on Motor Vehicle
Bermotor setiap saat selama jangka waktu pertanggungan. at any time during insurance period.
PASAL 10 ARTICLE 10
PENGALIHAN KEPEMILIKAN CHANGE OF OWNERSHIP
Apabila Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang In the event of Motor Vehicle and or the insured interest has
dipertanggungkan beralih kepemilikannya dengan cara apapun, Polis changed its ownership in any way, this Policy shall terminate
ini berakhir dengan sendirinya setelah 10 (sepuluh) hari kalender automatically after 10 (ten) calendar days as of the date of transfer
sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut, kecuali apabila of such ownership, unless the Insurer gives approval in writing to
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 6
Penanggung memberikan persetujuan secara tertulis untuk continue the insurance.
melanjutkan pertanggungan.
PASAL 11 ARTICLE 11
KEWAJIBAN TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KERUGIAN OBLIGATIONS OF THE INSURED IN THE EVENT OF LOSS AND
DAN ATAU KERUSAKAN OR DAMAGE
1. Tertanggung, setelah mengetahui atau seharusnya mengetahui 1. The Insured, after knowing or should have known the
adanya kerugian dan atau kerusakan atas Kendaraan Bermotor existence of loss and damage to Motor Vehicle and or insured
dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, wajib : interest, shall be obliged :
1.1. memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan 1.1. to notify the Insurer in writing or verbally followed by
yang diikuti dengan tertulis kepada Penanggung selambat- written notice to the Insurer not later than 5 (five)
lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak terjadinya kerugian calendar days as of the occurrence of loss and or
dan atau kerusakan; damage;
1.2. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari 1.2. to report to and obtain record from Sector Police at
serendah-rendahnya Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat minimum in the scene of incident, in the event of
kejadian, jika terjadi kerugian dan atau kerusakan sebagian partial loss and or damage occasioned by theft or that
yang disebabkan oleh pencurian atau melibatkan pihak involves any third party, which may be made the
ketiga, yang dapat dijadikan dasar untuk menuntut ganti rugi basisor claim for damages to or from any third party;
kepada atau dari pihak ketiga; 1.3. to report to and obtain record from Regional Police in
1.3. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari the scene of incident in the event of total loss due to
Kepolisian Daerah (Polda) di tempat kejadian dalam hal theft.
kerugian total akibat pencurian.
2. In the event of any third party files a claim against the Insured
2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan in relation to any loss and or damage occasioned by Motor
kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan oleh Kendaraan Vehicle, the Insured shall be obliged:
Bermotor, maka Tertanggung wajib: 2.1. to notify the Insurer of the existence of such claim not
2.1. memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan tersebut later than 5 (five) calendar days since the claim is
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak tuntutan accepted;
tersebut diterima; 2.2. to deliver documents of third party's claim and deliver
2.2. menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan report of Sector Police in the scene of incident;
menyerahkan surat laporan Kepolisian Sektor (Polsek) di 2.3. to deliver authorization letter to the Insurer to handle
tempat kejadian; claim for damages from the third party, if the Insurer
2.3. memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk desire so;
mengurus tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga, jika 2.4. not to give any promise, remarks or take actions
Penanggung menghendaki; giving the impression that the Insured acknowledges a
2.4. tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan responsibility.
tindakan yang menimbulkan kesan bahwa Tertanggung
mengakui suatu tanggung jawab. 3. At the time of loss and or damage, the Insured shall be
obliged :
3. Pada waktu terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung 3.1. to make every reasonable effort to protect, maintain,
wajib : save Motor Vehicle and or insured interest and allow
3.1. melakukan segala usaha yang patut guna menjaga, for another party to save Motor Vehicle and or such
memelihara, menyelamatkan Kendaraan Bermotor dan atau interest;
kepentingan yang dipertanggungkan serta mengizinkan 3.2. to provide full assistance and opportunity for the
pihak lain untuk menyelamatkan Kendaraan Bermotor dan Insurer or Insurer's Representative or another party
atau kepentingan tersebut; appointed by the Insurer to conduct investigation over
3.2. memberikan bantuan dan kesempatan sepenuhnya kepada loss and or damage occurring to Motor Vehicle prior
Penanggung atau Kuasa Penanggung atau pihak lain yang making any repair or replacement;
ditunjuk oleh Penanggung untuk melakukan penelitian atas 3.3. to secure Motor Vehicle and or insured interest that
kerugian dan atau kerusakan yang terjadi atas Kendaraan may be saved.
Bermotor sebelum dilakukan perbaikan atau penggantian;
3.3. mengamankan Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan All rights for claim shall be forfeited if the Insured fails to fulfill the
yang dipertanggungkan yang dapat diselamatkan. provisions in this Article.
Segala hak ganti-rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak memenuhi
ketentuan dalam Pasal ini.
PASAL 12 ARTICLE 12
SISA BARANG SALVAGES
1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung 1. In the event of any loss and or damage, the Insured shall be
bertanggung jawab untuk menjaga dan menyimpan sisa barang held responsible to protect and keep the salvage and parts of
dan bagian Kendaraan Bermotor yang dapat diselamatkan. Motor Vehicle that may be saved.
2. Ketentuan pada ayat (1) di atas tidak dapat diartikan sebagai 2. Provision in paragraph (1) above shall not be construed as an
pengakuan tanggung jawab Penanggung berdasarkan polis ini. acknowledgement of the Insurer's liability hereunder.
3. Sisa barang dan bagian Kendaraan Bermotor yang telah 3. The salvage and parts of Motor Vehicle that have been
mendapatkan ganti rugi menjadi hak Penanggung. indemnified shall become due to the Insurer.
PASAL 13 ARTICLE 13
LAPORAN TIDAK BENAR FRAUDULENT REPORT
Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan The Insured with the intention of taking benefit from this Policy shall
Polis ini tidak berhak mendapatkan ganti rugi apabila dengan sengaja not be entitled to get indemnification if the Insured deliberately:
: 1. discloses facts and or makes statements which are untrue
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak regarding circumstances relating to the proposal submitted at
benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan permohonan yang the time of effecting this Policy and relating to the loss and or
disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini dan yang berkaitan damage that occurred;
dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi; 2. exaggerates the amount of loss suffered;
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita; 3. declares items which did not exist as being existent at the
3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai barang- time of incident and states such items as had been destroyed;
barang yang ada pada saat peristiwa dan menyatakan barang- 4. hides saved items or their salvage and declares those items
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 7
barang tersebut musnah; as had been destroyed;
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau 5. uses any letter or evidence which is fake, falsehood or deceit.
barang-barang sisanya dan menyatakan sebagai barang -
barang yang hilang;
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan.
PASAL 14 ARTICLE 14
DOKUMEN PENDUKUNG KLAIM SUPPORTING DOCUMENTS FOR CLAIM
Jika terjadi peristiwa yang mungkin akan menimbulkan tuntutan ganti In case of an incident occurs that would possibly gives rise to any
rugi, Tertanggung wajib menyampaikan dokumen-dokumen claim for damages, the Insured shall be obliged to deliver the
pendukung klaim sebagai berikut : following claim supporting documents :
I Dalam hal Kerugian Sebagian I In Case of Partial Loss
1. Laporan kerugian termasuk kronologis kejadian. 1. Report of loss including chronology of incident.
2. Fotocopy : 2. copy of :
2.1. Polis, Sertifikat, Lampiran / Endosemen. 2.1. Policy, Certificate, Attachment/ Endorsement.
2.2. Surat Izin Mengemudi milik Pengemudi pada saat 2.2. Driving License of the Driver at the time of incident,
kejadian, Surat Tanda Nomor Kendaraan, Kartu Motor Vehicle Number, Resident Identification Card
Tanda Penduduk Tertanggung. of the Insured.
PASAL 15 ARTICLE 15
PENENTUAN NILAI GANTI RUGI BASIS OF INDEMNITY
Kecuali disetujui lain di dalam Polis, penentuan nilai ganti rugi dalam Unless otherwise provided in the Policy, basis of indemnity in case
hal : of:
1. Kerugian sebagian : 1. Partial damage:
1.1. jika kerusakan tersebut dapat diperbaiki, didasarkan pada 1.1. if such damage is repairable, based on reasonable
biaya perbaikan yang layak; repair cost;
1.2. jika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki, didasarkan 1.2. if such damage is irreparable, based on acquisition price
pada harga perolehan suku cadang di pasar bebas of spare parts in the free market plus reasonable
ditambah biaya pemasangan yang layak; installation cost;
1.3. jika suatu suku cadang tidak diperjual-belikan di pasar 1.3. if a spare part is no longer traded in the free market, the
bebas, penentuan harga didasarkan pada harga yang price shall be based on the latest recorded price in
tercatat terakhir di Indonesia atau Tertanggung Indonesia or the Insured provides the relevant spare part
menyediakan suku cadang bersangkutan dan and the Insurer shall reimburse the actual value of such
Penanggung mengganti harga perolehan suku cadang spare part including reasonable installation cost;
tersebut termasuk biaya pemasangan yang layak;
2. Total loss shall be based on the actual value.
2. Kerugian total adalah berdasarkan harga sebenarnya. 2.1. Total Loss occurs when:
2.1. Kerugian Total terjadi jika : 2.1.1. any damage and or loss due to an incident
2.1.1. kerusakan dan atau kerugian karena suatu covered by the Policy in which cost of repair,
peristiwa yang dijamin oleh Polis dimana biaya replacement or reinstatement to original
perbaikan, penggantian atau pemulihan ke condition immediately prior to occurrence of
keadaan semula sesaat sebelum terjadinya such loss and or damage shall be equal or
kerugian dan atau kerusakan sama dengan atau higher than 75% (seventy five percent) of the
lebih tinggi dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari actual price; or
harga sebenarnya; atau 2.1.2. lost due to theft as referred to in Article 1
2.1.2. hilang karena pencurian sebagaimana dimaksud paragraph (1) item 1.3. and is not found within
pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.3. dan tidak 60 (sixty) days since the occurrence of theft;
diketemukan dalam waktu 60 (enam puluh) hari
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 8
sejak terjadinya pencurian; 2.2. In the event of under-insurance as referred to in Article
17 and the Insured has received payment of indemnity
2.2. Jika terjadi Pertanggungan di bawah harga sebagaimana from the Insurer as much as the Sum Insured, the
dimaksud Pasal 17 dan Tertanggung telah menerima Insured shall be entitled to have some portion of selling
pembayaran ganti rugi dari Penanggung sebesar Harga value of salvage calculated proportionally between
Pertanggungan, Tertanggung berhak atas sebagian nilai difference of the actual value and Sum Insured to the
jual sisa barang yang dihitung secara proporsional antara actual value.
selisih harga sebenarnya dengan Harga Pertanggungan
terhadap harga sebenarnya. 2.3. In case of a loss does not meet the requirements as
referred to in paragraph (2) item 2.1. of this Article , such
2.3. Jika suatu kerugian tidak memenuhi persyaratan loss shall be deemed to be a partial Loss.
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir 2.1. Pasal ini,
kerugian tersebut dianggap sebagai Kerugian sebagian.
PASAL 16 ARTICLE 16
CARA PENYELESAIAN DAN PENETAPAN GANTI RUGI ASSESMENT AND SETTLEMENT OF CLAIM
1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan atas Kendaraan 1. In the event of any loss and or damage to Motor Vehicle and
Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, or insured interest, the Insurer shall have the right to take
Penanggung berhak menentukan pilihannya atas cara option to indemnify as follows:
melakukan ganti rugi sebagai berikut: 1.1. repair at the workshop appointed or approved by the
1.1. perbaikan di bengkel yang ditunjuk atau disetujui oleh Insurer;
Penanggung; 1.2. cash payment;
1.2. pembayaran uang tunai; 1.3. replacement of spare parts or vehicle corresponding to
1.3. penggantian suku cadang atau kendaraan sesuai dengan the same brand, type, model and year as set forth in
merk, tipe, model dan tahun yang sama sebagaimana the Policy
tercantum pada Polis
2. The Insurer's liability for any loss and or damage to vehicle
2. Tanggung jawab Penanggung atas kerugian dan atau kerusakan and or insured interest shall not exceed the Sum Insured.
terhadap kendaraan dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan setinggi-tingginya adalah sebesar Harga
Pertanggungan. 3. Calculation of the amount of loss shall not exceed the
difference of the actual value immediately prior to and after
3. Perhitungan besarnya kerugian setinggi-tingginya adalah the incident of loss and or damage.
sebesar selisih antara harga sebenarnya sesaat sebelum
dengan harga sebenarnya sesaat setelah terjadinya kerugian 4. In the event of any loss, the Insured shall be obliged to pay off
dan atau kerusakan. premium payable for the current insurance period.
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 9
1. In the event of loss of or damage to the vehicle and or interest
1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan atas Kendaraan insured by this Policy, where such vehicle and or interest has
Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, apabila also been insured by one or more other policies and the sum of
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan tersebut sudah the total sum insured under all policies (in force) is higher than
dijamin pula oleh satu atau lebih pertanggungan lain dan jumlah the actual value of the vehicle and or interest immediately before
seluruh harga pertanggungan polis yang ada (berlaku) lebih besar the occurrence of loss, the maximum amount recoverable under
dari harga sebenarnya dari Kendaraan Bermotor dan atau this Policy shall be reduced proportionately based on the
kepentingan yang dimaksud itu sesaat sebelum terjadinya proportion of the total sum insured of this Policy to the sum of
kerugian, maka jumlah ganti rugi maksimum yang dapat diperoleh the total sum insured of all policies (in force), but the premium
berdasarkan Polis ini berkurang secara proporsional menurut shall not be reduced or refunded.
perbandingan antara harga pertanggungan polis ini dengan
jumlah seluruh harga pertanggungan polis yang ada (berlaku), 2. The provision stated in paragraph (1) shall remain in effect, even
tetapi premi tidak dikurangi atau dikembalikan. though said insurances are made up of several policies effected
on various different dates, if the date of the policy or all policies
2. Ketentuan ayat (1) di atas akan dijalankan, biarpun segala precede the date of this Policy and they do not contain provision
pertanggungan yang dimaksud itu dibuat dengan beberapa polis as stipulated in paragraph (1) above.
yang diterbitkan pada tanggal yang berlainan, jika pertanggungan
atau semua pertanggungan itu tanggalnya lebih dahulu daripada 3. In the event of loss or damage, the Insured is obliged to notify in
tanggal Polis ini dan tidak berisi ketentuan sebagaimana tersebut writing of any other insurance in force covering the same vehicle
pada ayat (1) di atas. and or interest.
3. Pada saat terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung Should the Insured fail to comply with these requirements his rights
wajib memberitahukan secara tertulis pertanggungan- to indemnification shall be forfeited.
pertanggungan lain yang sedang berlaku atas Kendaraan
Bermotor dan atau kepentingan yang sama pada saat terjadinya
kerugian dan atau kerusakan.
PASAL 21 ARTICLE 21
RISIKO SENDIRI DEDUCTIBLE
Untuk setiap kerugian dan atau kerusakan yang terjadi, Tertanggung For each and every loss, the Insured shall bear the amount of the
menanggung terlebih dahulu jumlah risiko sendiri yang tercantum deductible as stated in the Policy.
dalam Polis. In case of under insurance as stated in Article 17, the calculation of
Apabila terdapat pertanggungan di bawah harga sebagaimana diatur the deductible will be applied after the calculation of under
pada Pasal 17, maka perhitungan risiko sendiri dilakukan setelah insurance.
perhitungan ganti rugi berdasarkan pertanggungan di bawah harga.
PASAL 22 ARTICLE 22
SUBROGASI SUBROGATION
1. Setelah pembayaran ganti rugi atas Kendaraan Bermotor dan 1. Upon payment of indemnity on the vehicle and or interest
atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam Polis ini, insured by this Policy, the Insurer shall replace the Insured as
Penanggung menggantikan Tertanggung dalam hal hak regard to any rights that the Insured has against third party
penuntutan terhadap pihak ketiga sehubungan dengan kerugian concerning the loss. The rights of subrogation set out above
tersebut. Hak Subrogasi termaksud dalam ayat ini berlaku shall be in force automatically without requiring any Power of
dengan sendirinya tanpa memerlukan suatu surat kuasa khusus attorney from the Insured.
dari Tertanggung.
2. Tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap perbuatan 2. The Insured remains responsible for any action that could
yang mungkin dapat merugikan hak Penanggung terhadap possibly prejudice the rights of the Insurer against third party.
pihak ketiga tersebut.
3. The failure of the Insured to carry out his responsibilities
3. Kelalaian Tertanggung dalam melaksanakan kewajibannya under paragraph (2) above may remove or reduce the rights
tersebut pada ayat (2) di atas dapat menghilangkan atau of the Insured to indemnification under this Policy.
mengurangi hak Tertanggung untuk mendapatkan ganti-rugi.
PASAL 23 ARTICLE 23
PEMBAYARAN GANTI RUGI INDEMNIFICATION
Penanggung wajib menyelesaikan pembayaran ganti rugi dalam The Insurer is obliged to settle the payment of indemnity within 30
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak adanya kesepakatan tertulis (thirty) calendar days after a written agreement between the Insurer
antara Penanggung dan Tertanggung mengenai jumlah ganti rugi and the Insured on the amount of the indemnity.
yang harus dibayar.
PASAL 24 ARTICLE 24
PEMULIHAN HARGA PERTANGGUNGAN REINSTATEMENT OF THE SUM INSURED
Setelah terjadi kerugian sebagian pada Kendaraan Bermotor dan atau After the occurrence of loss of or damage to the vehicle and or
kepentingan yang dipertanggungkan, Harga Pertanggungan akan interest insured, the Sum Insured will be reduced by the amount of
berkurang sebesar jumlah ganti rugi. such loss or damage.
Setelah pemulihan suatu kerusakan atau kerugian, Tertanggung dapat After the reinstatement of the damage, the Insured may request
meminta pemulihan Harga Pertanggungan dengan membayar reinstatement of the Sum Insured by paying additional premium on
tambahan premi yang dihitung secara prorata untuk sisa jangka waktu prorate basis for the unexpired period of insurance. However, the
pertanggungan yang belum dijalani. Namun demikian Penanggung Insurer has the rights to decline such request.
berhak untuk menolak permintaan tersebut.
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 10
PASAL 25 ARTICLE 25
HILANGNYA HAK GANTI RUGI FORFEITURE OF RIGHTS TO INDEMNIFICATION
1. Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini hilang 1. The rights of the Insured to indemnification will be
dengan sendirinya apabila: automatically forfeited if the Insured:
1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 (dua 1.1. fails to submit claim within 12 (twelve) month from the
belas) bulan sejak terjadinya kerugian dan atau time of loss and or damages although the notice of the
kerusakan, walaupun pemberitahuan tentang adanya event already submit;
kejadian telah disampaikan; 1.2. fails to file an objection nor request for settlement by
1.2. tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya arbitration or other legal proceeding within 6 (six)
penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum months from the time the Insurer declares in writing
lainnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak Penanggung that the Insured does not have any rights for
memberitahukan secara tertulis bahwa Tertanggung indemnification;
tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi; 1.3. fails to comply with obligations under this Policy;
1.3. tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini.
2. The rights of the Insured to claim for an indemnification which
2. Hak Tertanggung untuk menuntut ganti rugi dalam jumlah yang is greater than that has been agreed by the Insurer will be
lebih besar daripada yang telah disetujui Penanggung akan forfeited if within 3 (three) months from the time the Insurer
hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak Penanggung notifies in writing, the Insured does not submit any written
memberitahukan secara tertulis, Tertanggung tidak mengajukan objection or does not take settlement by arbitration or other
keberatan secara tertulis atau tidak menempuh upaya legal proceeding.
penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum lainnya.
PASAL 26 ARTICLE 26
MATA UANG CURRENCY
Dalam hal premi dan atau klaim berdasarkan polis ini ditetapkan In case of premium and or claim under this Policy is denominated in
dalam mata uang asing tetapi pembayarannya dilakukan dengan mata foreign currency but the payment will be settled in Rupiah currency,
uang rupiah, maka pembayaran tersebut dilakukan dengan such payment shall be executed based on the selling rate of Bank
menggunakan kurs jual Bank Indonesia pada saat pembayaran. Indonesia at the time of payment.
PASAL 27 ARTICLE 27
PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN TERMINATION OF INSURANCE
1. Selain dari hal-hal yang diatur pada Pasal 6 ayat (2), 1. Other than those stipulated in article 6 paragraph (2), the Insurer
Penanggung dan Tertanggung masing-masing berhak setiap and the Insured are respectively entitled to terminate this
waktu menghentikan pertanggungan ini dengan memberitahukan Insurance at any time and are obliged to state the reasons
alasannya. Such notification of termination shall be made in writing by
Pemberitahuan penghentian dimaksud dilakukan secara tertulis registered letter by the party who wants the termination to the
melalui surat tercatat oleh pihak yang menghendaki penghentian other party at their latest known address. The Insurer is released
pertanggungan kepada pihak lainnya di alamat terakhir yang from all liabilities under this Policy within 5 (five) calendar days
diketahui. Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan from the dispatch date of their notification.
Polis ini, 5 (lima) hari kalender terhitung sejak tanggal pengiriman
surat tercatatnya untuk pemberitahuan tersebut. 2. Should there be any termination of insurance as stated in
paragraph (1) above, a refund premium shall be made on pro
2. Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana rata basis for the unexpired insurance period, after being
dimaksud pada ayat (1) di atas, premi akan dikembalikan secara deducted by the Insurer’s acquisition cost. However, in case this
prorata untuk jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani, insurance is terminated by the Insured whereas during the
setelah dikurangi biaya akuisisi Penanggung. Namun demikian, insurance period already lapsed there were claims with amounts
dalam hal penghentian pertanggungan dilakukan oleh exceeding the premium stated in the Schedule, the Insured shall
Tertanggung dan selama jangka waktu pertanggungan yang not be entitled to any refund premium for the unexpired
telah dijalani, telah terjadi klaim yang jumlahnya melebihi jumlah insurance period.
premi yang tercantum dalam Ikhtisar Pertanggungan, maka
Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi untuk jangka 3. Insurance shall terminate automatically after the occurrence of
waktu pertanggungan yang belum dijalani. incident that causes the vehicle sustain Total Loss. The Insured
shall not be entitled to any premium return for the period not yet
3. Pertanggungan berakhir secara otomatis setelah terjadi peristiwa taken, whether for insurance period of less or more than 12
yang menyebabkan kendaraan mengalami Kerugian Total. (twelve) months
Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi untuk jangka
waktu yang belum dijalani, baik untuk jangka waktu
pertanggungan kurang ataupun lebih dari 12 (dua belas) bulan.
PASAL 28 ARTICLE 28
PENGEMBALIAN PREMI REFUND OF PREMIUM
Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi, kecuali dalam The Insured shall not be entitled to any refund of premium other
hal sebagaimana diatur pada Pasal 8, 10, dan 27. than as stipulated in Articles 8, 10 and 27.
PASAL 29 ARTICLE 29
PERSELISIHAN DISPUTE
Apabila timbul perselisihan antara Penanggung dan Tertanggung In the event of any dispute arising between the Insurer and the
sebagai akibat dari penafsiran atas tanggung jawab atau besarnya Insured as consequence of the interpretation of liability or amount of
ganti rugi dari Polis ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan indemnity of this Policy, the dispute shall be settled amicably within
melalui perdamaian atau musyawarah dalam waktu paling lama 60 60 (sixty) calendar days from the dispute arose. The dispute arises
(enam puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan. Perselisihan since the Insured or the Insurer has expressed in writing his
timbul sejak Tertanggung atau Penanggung menyatakan secara disagreement on the subject matter of the dispute. If the dispute
tertulis ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan. Apabila could not be settled amicably, the Insurer shall give the option to the
penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah tidak Insured to elect either one of the following dispute clauses as stated
dapat dicapai, Penanggung memberikan kebebasan kepada below, and such choice could not be withdrawn or revoked. The
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 11
Tertanggung untuk memilih salah satu dari klausul penyelesaian Insured must notify his choice in writing to the Insurer within 30
sengketa sebagaimana diatur di bawah ini, untuk selanjutnya tidak (thirty) calendar days from the disagreement. If the Insured fails to
dapat dicabut atau dibatalkan. Tertanggung wajib untuk notify his choice within such period, the Insurer shall have the rights
memberitahukan pilihannya tersebut secara tertulis kepada to elect either one of the following dispute clauses.
Penanggung dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tidak
tercapainya kesepakatan tersebut. Apabila Tertanggung tidak
memberitahukan pilihannya dalam kurun waktu tersebut, maka A. Settlement of Dispute through Arbitration Clause
Penanggung berhak memilih salah satu klausul penyelesaian
sengketa dimaksud. It is hereby declared and agreed that the Insured and the Insurer
shall settle the dispute through Arbitration Ad Hoc as follows :
A. Klausul Penyelesaian Sengketa melalui Arbitrase 1. The Arbitration Ad Hoc consists of 3 (three) Arbitrators. The
Insured and the Insurer shall each appoint one Arbitrator within
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan 30 (thirty) calendar days from the date of the receipt of the
Penanggung akan melakukan usaha penyelesaian sengketa melalui written notification, then the two Arbitrators shall choose and
Majelis Arbitrase Ad Hoc sebagai berikut: appoint the third Arbitrator within 14 (fourteen) calendar days
1. Majelis Arbitrase Ad Hoc terdiri dari 3 (tiga) orang Arbiter. from the date of appointment of the second Arbitrator. The third
Tertanggung dan Penanggung masing-masing menunjuk Arbitrator shall act as Umpire of the Arbitration Ad Hoc.
seorang Arbiter dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
diterimanya pemberitahuan, yang kemudian kedua Arbiter 2. Should there be any failure as to the appointment of the third
tersebut memilih dan menunjuk Arbiter ketiga dalam waktu 14 Arbitrator, the Insured and or the Insurer could request the
(empat belas) hari kalender setelah Arbiter yang kedua ditunjuk. Chairman of the court (Ketua Pengadilan Negeri) where the
Arbiter ketiga menjadi ketua Majelis Arbitrase Ad Hoc. defendant domiciles to appoint the Arbitrators and or the
Umpire.
2. Dalam hal terjadi ketidaksepakatan dalam penunjukkan Arbiter
ketiga, Tertanggung dan atau Penanggung dapat mengajukan
permohonan kepada ketua Pengadilan Negeri yang daerah 3. The examination of the dispute shall be settled within 180 (one
hukumnya di mana termohon bertempat tinggal untuk menunjuk hundred and eighty) calendar days from the date of the
para Arbiter dan atau ketua Arbiter. formation of the Arbitration Ad Hoc. The period of examination of
the case could be extended. Upon the agreement of both parties
3. Pemeriksaan atas sengketa harus diselesaikan dalam waktu and if it is deemed necessary by the Arbitration Ad Hoc, the
paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Majelis period of examination of the dispute could be extended.
Arbitrase Ad Hoc terbentuk. Dengan persetujuan para pihak dan 4. The Arbitration award is final and enforceable at law and binding
apabila dianggap perlu oleh Majelis Arbitrase Ad Hoc, jangka the Insured and the Insurer. Should the Insured and or the
waktu pemeriksaan sengketa dapat diperpanjang. Insurer fail to comply with the arbitration award, then the award
shall be executed under the order of the Chairman of the court
4. Putusan Arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum (Ketua Pengadilan Negeri) where the defendant domiciles at the
tetap dan mengikat Tertanggung dan Penanggung. Dalam hal request of the other party in dispute.
Tertanggung dan atau Penanggung tidak melaksanakan putusan 5. Other matters which are not provided under this clause shall be
Arbitrase secara sukarela, putusan dilaksanakan berdasarkan subject to the provisions of laws on arbitration, which currently
perintah ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya di be the Act of the Republic of Indonesia Nr. 30 year 1999 dated
mana termohon bertempat tinggal atas permohonan salah satu August 12, 1999 regarding Arbitration and Alternative Dispute
pihak yang bersengketa. Resolution.
5. Untuk hal-hal yang belum diatur dalam Pasal ini berlaku
ketentuan yang diatur dalam undang-undang tentang arbitrase, B. Settlement of Dispute through Court Clause
yang untuk saat ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia
No. 30 Tahun 1999 tanggal 12 Agustus 1999 tentang Arbitrase It is hereby declared and agreed that the Insured and the Insurer
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. shall settle the dispute through the Court (Pengadilan Negeri) where
the defendant domiciles.
B. Klausul Penyelesaian Sengketa melalui Pengadilan
PASAL 30 ARTICLE 30
PENUTUP CONCLUSION
1. Apabila terdapat perbedaan pada naskah antara yang tertera 1. Should there be any difference in the wordings contained in
pada Polis ini dengan yang telah diedarkan melalui Surat this Policy and that circulated under a decree of the Board of
Keputusan Pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia kepada Executives of General Insurance Association of Indonesia to
segenap anggota Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) yang all members of the General Insurance Association of
aslinya disimpan di Kantor Sekretariat AAUI, maka yang berlaku Indonesia (AAUI), the original of which is filed at the
adalah yang disebut terakhir. Secretariat of AAUI, then the valid version shall be the latter.
P001.B/PL-PSAKBI-BL/29042010 12