Public Speaking
Public Speaking
Awali public speaking dengan sesuatu yang unik dan menarik perhatian
audiens, karena kesan pertama adalah segalanya. Biasanya audiens akan memiliki
ketertarikan dengan suatu hal yang unik dan menarik serta hal-hal yang
berhubungan dengan kepentingan mereka.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh public speaker pemula adalah isi atau
materi public speaking yang dibawakan tidak jelas. Oleh karena itu, buatlah urutan
materi atau pembicaraan yang mudah di mengerti oleh audiens.
Bahasa tubuh yang pasif dan kaku, akan membuat audiens cepat bosan dan
kehilangan fokus mereka. Tetapi, bahasa tubuh yang berlebihan juga tidak baik
untuk sebuah presentasi.
Rasa takut seperti gugup, keringat dingin, suara terbata-bata, dan sering
bolak-balik ke toilet merupakan ciri-ciri dari ketakutan yang biasanya dirasakan oleh
seorang public speaker pemula. Itu merupakan hal yang wajar terjadi, dan sebaiknya
Agar audiens mau dan termotivasi untuk melakukan apa yang disampaikan,
sebaiknya sampaikanlah cerita-cerita yang dapat menginspirasi mereka, atau berikan
kegiatan sederhana yang perlu dilakukan audiens, atau buat audiens memiliki
komitmen.
Tipe-Tipe Audiens
Dalam sebuah acara yang dihadiri oleh banyak penonton, pasti akan ada berbagai
jenis audiens dengan karakter dan kebiasaan yang berbeda-beda.Beberapa tipe audiens
berikut ini, biasanya akan banyak ditemukan dalam sebuah presentasi.
1. The sheep
2. Hot shot
Merupakan tipe audiens yang hadir dalam presentasi dengan dibekali banyak
ilmu pengetahuan. Audiens tipe ini akan cenderung bertanya mengenai detail yang
dibahas dalam presentasi. Jika ruangan dipenuhi oleh audiens tipe ini, maka ruangan
akan hidup karena banyaknya interaksi.
3. Clown
4. Sniper
Merupakan tipe audiens yang hadir dalam presentasi dengan tujuan ingin
membidik atau menjatuhkan sang public speaker. Cara menangani audiens tipe ini
yaitu, pada awal presentasi sebaikan jelaskan mengenai sumber dan sudut pandang
yang akan digunakan dalam presentasi. Kemudian pastikan sebelum presentasi,
materi yang akan menjadi poin utama sudah dihafalkan dan dipahami.
Merupakan tipe audiens yang hadir dalam presentasi dengan penuh aura
negatif serta cenderung merendahkan public speaker. Cara menangani audiens tipe
ini yaitu, pada awal presentasi jelaskan latar belakang, kepakaran yang pernah
didapat, serta manfaat mendengarkan presentasi ini.
7. Unwanted panelist
Merupakan tipe audiens yang “nyasar” dalam presentasi. Audiens tipe ini
juga cenderung menambahkan poin-poin yang dibahas berdasarkan pengalaman
yang mereka miliki. Cara untuk menangani audiens tipe ini yaitu gunakan otoritas
sebagai public speaker untuk menegur mereka, tetapi tegurlah dengan senyum dan
tenang.
- Secara fisik
Tubuh dan pikiran adalah satu paket. Oleh karena itu, buatlah keduanya
nyaman. Jika salah satu dari tubuh atau pikiran tidak merasa nyaman, maka
akan mempengaruhi yang lainnya.
2. Pemanasan
- Busungkan dada.
4. Pernafasan perut
Rasa takut seperti cemas, gemetar, gugup, dan lainnya dapat disebabkan oleh
kurangnya oksigen dalam tubuh. Oleh karena itu, lakukanlah pernafasan perut untuk
membantu tubuh memenuhi kebutuhan oksigen. Langkah-langkah dalam pernafasan
perut, yaitu:
5. Penjangkaran
Lagu, suatu tempat yang pernah dikunjungi, dan juga wangi-wangian seperti
parfum adalah suatu jangkar yang menghubungkan seseorang kepada sebuah
pengalaman atau memory.
4. Teknik story
6. Teknik pujian
7. Teknik fakta
8. Teknik kutipan
9. Teknik humor
Jika menggunakan teknik ini, pastikan humor yang akan disampaikan
harus berhubungan dengan topik yang dibahas dan tidak mengandung SARA.
1. 5W + 1H, dalam teknik ini, setidaknya harus ada 2W dan 1H di materi pembahasan
presentasi.
2. Masalah dan solusi, dalam teknik ini seorang public speaker akan menyampaikan
sebuah masalah yang sering dialami oleh audiens. Kemudian tidak lupa juga untuk
memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
3. Segitiga, dalam teknik ini seorang public speaker akan langsung membahas poin-
poin utama yang ingin disampaikan.
4. Versus, dengan teknik ini seorang public speaker akan memberikan dua opini yang
bertolak belakang mengai suatu hal. Masing-masing opini memiliki kelebihan dan
kekurangan serta keuntungan dan kerugian.
5. Fungsional, dengan teknik ini seorang public speaker akan memberikan penjelasan
tentang fungsi atau cara kerja suatu hal.
6. Kronologis, dengan teknik ini seorang public speaker akan menjelaskan suatu
permasalahan berdasarkan rentan waktu (masa lalu, masa kini, dan masa yang akan
datang).
1. Janji, teknik penutupan ini meminta audiens untuk membuat janji atau komitmen
akan melakukan apa yang sudah dipelajari.
5. Lagu, teknik penutupan ini mengharuskan seorang public speaker untuk menyanyi.
Maka, pastikanlah jika ingin menggunakan teknik ini harus memiliki kemampuan
bernyanyi yang baik.
6. Pantun, teknik penutupan ini menggunakan pantun dimana isi pantun berkaitan
dengan materi yang telah dibahas.