Anda di halaman 1dari 8

Rahasia Menguasai Ilmu Public

Speaking dengan Teknik NLP


Kesalahan yang Umum dilakukan Seorang Public Speaker
Untuk seorang public speaker pemula, beberapa kesalahan mungkin akan sering
dilakukan, seperti:

1. Memulai public speaking dengan konvensional

Awali public speaking dengan sesuatu yang unik dan menarik perhatian
audiens, karena kesan pertama adalah segalanya. Biasanya audiens akan memiliki
ketertarikan dengan suatu hal yang unik dan menarik serta hal-hal yang
berhubungan dengan kepentingan mereka.

2. Isi public speaking tidak jelas

Kesalahan yang sering dilakukan oleh public speaker pemula adalah isi atau
materi public speaking yang dibawakan tidak jelas. Oleh karena itu, buatlah urutan
materi atau pembicaraan yang mudah di mengerti oleh audiens.

3. Nada suara monoton, datar, dan tanpa intonasi

Rasa gugup dan tidak percaya diri seringkali mempengaruhi penampilan


seseorang saat public speaking. Termasuk mempengaruhi ekspresi wajah dan nada
suara. Untuk menangani itu semua, latihlah nada suara, mimik wajah, serta
kecepatan berbicara. Latihan ini bertujuan, agar seseorang mulai terbiasa dengan
nada suara dan ekspresi wajah saat tampil di depan umum.

4. Bahasa tubuh pasif

Bahasa tubuh yang pasif dan kaku, akan membuat audiens cepat bosan dan
kehilangan fokus mereka. Tetapi, bahasa tubuh yang berlebihan juga tidak baik
untuk sebuah presentasi.

5. Mimik wajar yang datar

Sesuaikan ekspresi wajah dengan materi atau poin-poin yang akan


disampaikan saat public speaking. Ini bertujuan, agar audiens tetap fokus
memperhatikan dan juga memudahkan mereka dalam menerima dan menyerap
informasi.
6. Tidak ada ilustrasi dalam public speaking

Ilustrasi atau contoh yang di masukan akan memperkuat poin-poin utama


yang disampaikan dalam materi public speaking.

Tantangan Seorang Public Speaker


Bagi public speaker pemula, menemukan beberapa kesulitan dan tantangan adalah
hal yang wajar. Malah tantangan dan kesulitan itu akan membuat seseorang untuk bisa
terus belajar dan memperbaiki kemampuan public speaking-nya. Beberapa tantangan yang
mungkin akan dirasakan oleh public speaker pemula yaitu:

1. Mengendalikan rasa takut

Rasa takut seperti gugup, keringat dingin, suara terbata-bata, dan sering
bolak-balik ke toilet merupakan ciri-ciri dari ketakutan yang biasanya dirasakan oleh
seorang public speaker pemula. Itu merupakan hal yang wajar terjadi, dan sebaiknya

2. Membuat audiens antusias dengan materi yang dibawakan

Ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk menangkap antusiasme


audiens, seperti:

- pastikan bahan pembicaraan menarik untuk didengarkan audiens

- Berikan data-data akurat untuk memperkuat poin yang disampaikan

- Lakukan public speaking dengan antusias

3. Membuat audiens mengingat apa yang disampaikan

Untuk mempermudah audiens mengingat materi yang disampaikan,


sebaiknya seorang public speaker membuat singkatan-singkatan lucu agar audiens
mudah mengingatnya.

4. Membuat audiens melakukan apa yang disampaikan

Agar audiens mau dan termotivasi untuk melakukan apa yang disampaikan,
sebaiknya sampaikanlah cerita-cerita yang dapat menginspirasi mereka, atau berikan
kegiatan sederhana yang perlu dilakukan audiens, atau buat audiens memiliki
komitmen.
Tipe-Tipe Audiens
Dalam sebuah acara yang dihadiri oleh banyak penonton, pasti akan ada berbagai
jenis audiens dengan karakter dan kebiasaan yang berbeda-beda.Beberapa tipe audiens
berikut ini, biasanya akan banyak ditemukan dalam sebuah presentasi.

1. The sheep

Merupakan tipe audiens yang hadir dalam sebuah presentasi untuk


mendengarkan isi materi. Audiens tipe ini biasanya sering mencatat apa yang
disampaikan oleh public speaker. Jika ruangan presentasi dipenuhi audiens tipe ini,
maka ruangan akan dipenuhi oleh rasa respect dari audiens. Namun, audiens
cenderung tidak mau melakukan interaksi. Dan cara menangani audiens tipe ini,
yaitu dengan mengajak mereka berdiskusi mengenai suatu hal yang telah dibahas
dalam presentasi.

2. Hot shot

Merupakan tipe audiens yang hadir dalam presentasi dengan dibekali banyak
ilmu pengetahuan. Audiens tipe ini akan cenderung bertanya mengenai detail yang
dibahas dalam presentasi. Jika ruangan dipenuhi oleh audiens tipe ini, maka ruangan
akan hidup karena banyaknya interaksi.

3. Clown

Merupakan tipe audiens yang hadir dalam presentasi dengan kepercayaan


diri yang tinggi, sehingga mudah untuk berinteraksi. Audiens tipe ini tidak segan
untuk bertanya, namun pertanyaan yang dilontarkan hanya sekedar guyon.

4. Sniper

Merupakan tipe audiens yang hadir dalam presentasi dengan tujuan ingin
membidik atau menjatuhkan sang public speaker. Cara menangani audiens tipe ini
yaitu, pada awal presentasi sebaikan jelaskan mengenai sumber dan sudut pandang
yang akan digunakan dalam presentasi. Kemudian pastikan sebelum presentasi,
materi yang akan menjadi poin utama sudah dihafalkan dan dipahami.

5. Mr. And Mrs Cool

Merupakan tipe audiens yang jarang memberikan ekspresi seperti tersenyum


atau berinteraksi dengan audiens lain. Cara menangani audiens tipe ini, yaitu awali
presentasi dengan perkenalan antara satu audiens dengan yang lainnya. Kemudian
pastikanlah audiens ini memiliki teman yang ia kenal.
6. Black cloud

Merupakan tipe audiens yang hadir dalam presentasi dengan penuh aura
negatif serta cenderung merendahkan public speaker. Cara menangani audiens tipe
ini yaitu, pada awal presentasi jelaskan latar belakang, kepakaran yang pernah
didapat, serta manfaat mendengarkan presentasi ini.

7. Unwanted panelist

Merupakan tipe audiens yang “nyasar” dalam presentasi. Audiens tipe ini
juga cenderung menambahkan poin-poin yang dibahas berdasarkan pengalaman
yang mereka miliki. Cara untuk menangani audiens tipe ini yaitu gunakan otoritas
sebagai public speaker untuk menegur mereka, tetapi tegurlah dengan senyum dan
tenang.

Kendalikan Rasa Takut dengan 5P


1. Penyesuaian diri

Penyesuaian diri dapat dilakukan dengan cara:

- Secara fisik

Datanglah lebih awal untuk mengecek segala sesuatu. Jika memungkinkan,


cobalah panggung tempat melakukan public speaking juga mikrofon.

- Secara mental dan pikiran

Tubuh dan pikiran adalah satu paket. Oleh karena itu, buatlah keduanya
nyaman. Jika salah satu dari tubuh atau pikiran tidak merasa nyaman, maka
akan mempengaruhi yang lainnya.

2. Pemanasan

Pemanasan diperlukan untuk mempersiapkan diri sebelum public speaking.


Pemanasan yang dapat dilakukan sebelum public speaking, seperti:

- Menyapa audiens yang telah datang terlebih dahulu.

- Latihan berbicara dengan tim pendamping.

- Latihan berbicara sendiri sebelum tampil membawakan materi public


speaking.

3. Perubahan bahasa tubuh


Perbedaan yang sangat terlihat antara pembicara yang takut dengan
pembicara yang berani adalah dari bahasa tubuh. Oleh karena itu, dengan mengubah
bahasa tubuh maka akan mengurangi rasa takut dalam diri. Cara mangubah bahasa
tubuh, yaitu:

- Ubah nafas (tarik nafas panjang dengan menggunakan pernafasan perut).

- Ubah arah pandangan mata dengan melihat ke arah atas.

- Cobalah untuk tersenyum.

- Cobalah untuk menggunakan bahasa tubuh yang terbuka.

- Busungkan dada.

- Berdiri dengan tegak.

- Lompat-lompat sebelum tampil presentasi.

4. Pernafasan perut

Rasa takut seperti cemas, gemetar, gugup, dan lainnya dapat disebabkan oleh
kurangnya oksigen dalam tubuh. Oleh karena itu, lakukanlah pernafasan perut untuk
membantu tubuh memenuhi kebutuhan oksigen. Langkah-langkah dalam pernafasan
perut, yaitu:

- Taruh tangan diatas perut.

- Tarik nafas dengan dalam hingga perut terasa mengembang.

- Hembuskan nafas perlahan menggunakan mulut, hingga perut terasa


mengempis kembali.

5. Penjangkaran

Lagu, suatu tempat yang pernah dikunjungi, dan juga wangi-wangian seperti
parfum adalah suatu jangkar yang menghubungkan seseorang kepada sebuah
pengalaman atau memory.

9 Teknik Pembukaan Public Speaking yang Membius Audiens


Kesan pertama adalah segalanya. Oleh karena itu, buatlah pembukaan
presentasi yang memukau dan mampu membius audiens. Ada 9 teknik pembukaan
yang dapat diterapkan dalam sebuah presentasi, yaitu:

1. Teknik visual impact


Teknik pembukaan public speaking dengan menampilkan hal menarik
yang dapat dilihat audiens, sekaligus menjadi jembatan untuk masuk ke
dalam topik utama yang akan dibahas.

2. Teknik powerful question

Dalam teknik pembukaan ini, seorang public speaker akan


memberikan suatu permasalahan yang sedang terjadi, dan materi-materi
yang ada dalam presentasi merupakan solusi dari permasalahan tersebut.

3. Teknik audience participation

Dalam teknik pembukaan ini, seorang public speaker akan meminta


partisipasi langsung dari semua audiens yang hadir.

4. Teknik story

Dalam teknik pembukaan ini, seorang public speaker akan membuka


presentasi dengan sebuah cerita.

5. Teknik four statement

Dalam teknik pembukaan ini, seorang public speaker akan membuka


presentasi dengan melontarkan empat pernyataan, dimana ada pernyataan
yang dominan dan ada yang tidak dominan.

6. Teknik pujian

Dalam teknik pembukaan ini, seorang public speaker akan membuka


presentasi dengan memberikan pujian kepada audiens maupun kepada kota
tempat dimana berlangsungnya presentasi.

7. Teknik fakta

Dalam teknik pembukaan ini, seorang public speaker akan membuka


presentasi dengan memberikan sejumlah fakta yang jarang atau belum
diketahui audiens.

8. Teknik kutipan

Dalam teknik pembukaan ini, seorang public speaker akan membuka


presentasi dengan mengambil sebuah kutipan dari tokoh-tokoh terkenal
sebagai jembatan untuk menuju isi materi presentasi.

9. Teknik humor
Jika menggunakan teknik ini, pastikan humor yang akan disampaikan
harus berhubungan dengan topik yang dibahas dan tidak mengandung SARA.

6 Teknik Jitu Menyusun Materi Public Speaking


Permasalahan yang umum dirasakan oleh public speaker pemula yaitu, penyampaian
materi yang tidak terstruktur. Oleh karena itu, pelajari beberapa teknik yang dapat
digunakan untuk menyusun isi materi presentasi, yaitu:

1. 5W + 1H, dalam teknik ini, setidaknya harus ada 2W dan 1H di materi pembahasan
presentasi.

2. Masalah dan solusi, dalam teknik ini seorang public speaker akan menyampaikan
sebuah masalah yang sering dialami oleh audiens. Kemudian tidak lupa juga untuk
memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

3. Segitiga, dalam teknik ini seorang public speaker akan langsung membahas poin-
poin utama yang ingin disampaikan.

4. Versus, dengan teknik ini seorang public speaker akan memberikan dua opini yang
bertolak belakang mengai suatu hal. Masing-masing opini memiliki kelebihan dan
kekurangan serta keuntungan dan kerugian.

5. Fungsional, dengan teknik ini seorang public speaker akan memberikan penjelasan
tentang fungsi atau cara kerja suatu hal.

6. Kronologis, dengan teknik ini seorang public speaker akan menjelaskan suatu
permasalahan berdasarkan rentan waktu (masa lalu, masa kini, dan masa yang akan
datang).

6 Teknik Jitu Penutupan Public Speaking yang Berkesan


Sebelum menutup sebuah public speaking sebaiknya review poin-poin utama
terlebih dahulu, lalu dilanjutkan ke kalimat penutup presentasi. Adapun teknik-teknik
penutupan presentasi ada 6, yaitu:

1. Janji, teknik penutupan ini meminta audiens untuk membuat janji atau komitmen
akan melakukan apa yang sudah dipelajari.

2. Ajakan, teknik penutupan ini menekankan ajakan kepada audiens untuk


melakukan apa yang sudah mereka tahu dan pelajari.
3. Kutipan, pernyataan atau kutipan dari seorang tokoh terkenal dijadikan untuk
membuat penutupan dalam presentasi.

4. Story, teknik penutupan dengan menyampaikan cerita yang berhubungan dengan


materi yang telah disampaikan.

5. Lagu, teknik penutupan ini mengharuskan seorang public speaker untuk menyanyi.
Maka, pastikanlah jika ingin menggunakan teknik ini harus memiliki kemampuan
bernyanyi yang baik.

6. Pantun, teknik penutupan ini menggunakan pantun dimana isi pantun berkaitan
dengan materi yang telah dibahas.

Anda mungkin juga menyukai