Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS TEKNIK PUKULAN FOREHAND DAN

BACKHAND PADA PERMAINAN TENIS MEJA


Rachmad Fariz Furrochman
rfariz1539@gmail.com
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Abstrak: Tujuan review artikel ini adalah untuk mengaji dan


menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan teknik pukulan forehand
dan backhand pada permainan tenis meja yang ada di Indonesia,
khususnya di kota Malang. Penelusuran artikel ini dilakukan melalui
google schooler dengan kata kunci teknik permainan tenis meja.
Artikel yang dipilih adalah yang memiliki tahun terbit antara tahun
2014 hingga 2019. Hasil yang diperoleh adalah terdapat 9 artikel yang
membahas mengenai teknik forehand dan backhand serta 1 artikel
yang fokus membahas smash. Kesimpulan yang didapat adalah kedua
jenis pukulan tersebut memiliki ciri yang berbeda yaitu dari segi
tenaga jenis pukulan forehand lebih ringan karena gerakan tidak
dihalangi oleh tubuh. Sedangkan pukulan backhand membutuhkan
tenaGa yang lebih berat karena pada dasarnya pukulan ini hanya
mengandalkan kekuatan ayunan lengan tangan. Walaupun demikian,
kedua teknik tersebut tidak bisa dipilih hanya salah satu oleh pemain
karena sama-sama dibutuhkan saat bermain tenis meja.
Keyword: backhand, forehand, teknik pukulan, permainan tenis meja

PENDAHULUAN
Olahraga tenis meja merupakan salah satu permainan yang peminatnya
cukup banyak dari berbagai kalangan [ CITATION Put15 \l 1057 ] . Olahraga ini dapat
dimainkan minimal 2 orang. Peraturan terbaru menjelaskan bahwa permainan
akan berakhir jika salah satu pemain mengumpulkan poin sebanyak 11 [ CITATION
Ney19 \l 1057 ]. Dengan demikian dibutuhkan beberapa teknik oleh setiap pemain
untuk dapat memperoleh poin 11 paling cepat.
Teknik pukulan merupakan salah satu teknik dasar utama yang harus
dimiliki dan dikuasai oleh setiap pemain[ CITATION Asr17 \l 1057 ]. Teknik dasar
pukulan dalam permainan tenis meja adalah forehand, backhand, block, dan chop.
Keempat jenis teknik sering diteliti oleh beberapa orang. Penelitian yang sering
dilakukan biasanya berkenaan dengan cara peningkatan kualitas pukulan dan
pengembangannya. Selain kemampuan dan penguasaan teknik dasar yang kuat,
seorang pemain tenis meja juga harus memiliki konsentrasi yang tinggi. Hal ini
dikarenakan permainan tenis meja memiliki tempo yang sangat cepat [ CITATION
Asr17 \l 1057 ]. Untuk dapat memainkan dalam tempo yang cepat ini maka
dibutuhkan kecepatan reaksi serta koordinasi anggota tubuh dengan baik saat
bermain [ CITATION Asr17 \l 1057 ].
Tenis meja saat ini banyak dijadikan oleh berapa sekolah sebagai salah
satu pilihan ekstrakurikuler. Hal ini bertujuan untuk dapat mewadahi minat dan
bakat para siswa terhadap tenis meja. Selain itu, juga dapat dijumpai beberapa
klub tenis meja atau yang biasa disebut dengan Persatuan Tenis Meja (PTM) di
Malang contohnya adalah PTM Makota dan PTM Gajayana. Para atlet yang
berada di klub tersebut dilatih oleh orang-orang yang profesional. Tujuannya
adalah agar semua pemain atau atlet tenis meja pada klub tersebut benar-benar
menguasai semua teknik dengan baik.
Banyaknya teknik dan kemampuan yang harus dimiliki oleh pemain
menjadikan dasar penulis mengambil permainan tenis meja sebagai topik dalam
melakukan review terhadap beberapa artikel yang berkaitan. Berikut ini adalah
reveiw beberapa artikel yang berkaitan dengan permainan tenis meja.

METODE
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan artikel ini adalah studi
literatur dengan data yang digunakan adalah berdasarkan penelusuran google
schooler. Kata kunci yang digunakan adalah tenik ermaian tenis meja dengan
artikel jurnal yang memiliki tahun terbit antara 2010 hingga 2019.

HASIL
Berdasarkan hasil review artikel yang dilakukan, maka dapat disajikan
dalam tabel berikut.
Tabel 4.1 Data hasil review 10 artikel teknik permainan tenis meja
Penulis,
N Tujuan Hasil
Tahun, Metode Sampel
o Penelitan Penelitian
Judul
1. Novri Asri, Menganalisi Penelitian Sampel 20 (1) ada
Soegiyanto s perbedaan eksperimen atlet dibagi perbedaan
dan Siti pengaruh ini faktorial menjadi pengaruh
Baitul antara 2x2. 2 antara metode
Mukarromah, metode kelompok, latihan
2017, latihan setiap multiball
Pengaruh multiball kelompok massed
Metode massed terdiri dari practice dan
Latihan practice dan 10 atlet, multiball
Multiball dan multiball pengambil distributed
Koordinasi distributed an sampel practice
Mata Tangan practice, dengan Fhitung
terhadap pengaruh purposive (65,346) >
Peningkatan dan random Ftabel (4,49);
Keterampilan perbedaan sampling. (2) ada
Forehand antara perbedaan
Drive Tenis atlet yang pengaruh
Meja. memiliki antara atlet
koordinasi yang memiliki
mata tangan koordinasi
tinggi dan mata tangan
rendah dan tinggi dan
interaksi rendah Fhitung
antara (6,901) >
metode Ftabel (4,49);
latihan dan (3) ada
koordinasi interaksi
mata tangan antara metode
terhadap latihan dan
peningkatan koordinasi
keterampilan mata tangan
forehand terhadap
drive tenis peningkatan
meja keterampilan
forehand
drive tenis
meja Fhitung
(40,552) >
Ftabel (4,49).
Simpulan: (1)
metode latihan
multiball
distributed
practice
memberikan
pengaruh
yang lebih
baik daripada
multiball
massed
practice; (2)
Atlet dengan
koordinasi
mata tangan
tinggi lebih
mudah
mempelajari
forehand drive
tenis meja
daripada atlet
koordinasi
mata tangan
rendah; (3)
ada interaksi
antara metode
latihan dan
koordinasi
mata tangan
atlet.
2. Nadhif Mengetahui Penelitian ini Seluruh Hasil dari
Jamilatun perbandinga menggunaka siswa penelitian
Neysya dan n bola n jenis yang perbandingan
Dwi Cahyo celluloid penelitian mengikuti bola celluloid
Kartiko, dengan bola Eksperimen etrakulikul dengan bola
2019, plastik semu er di plastik
Perbandingan terhadap pendekatan SMA terhadap hasil
Bola hasil kuantitatif Negeri 1 pukulan
Celluloid pukulan dengan Gresik forehand dan
Dengan Bola forehand desain yang backhand
Plastik dan penelitian berjumlah tenis meja
Terhadap backhand yang 22 siswa, pada siswa
Hasil tenis meja digunakan yaitu 10 ekstrakurikuler
Pukulan adalah putra dan SMAN 1
Forehand Randomized 12 putri. Gresik pada
Dan Group kelompok
Backhand PretestPostte kontrol
Tenis Meja. st Design. memiliki rata-
rata sebesar
8,8000 dengan
tingkat
signifikansi
0,96.> 0,05
dan
peningkatan
sebesar
16,05%
sedangkan
pada
kelompok
eksperimen
memiliki rata-
rata sebesar
8,4000 dengan
tingkat
signifikansi
0,621>
0,05 dan
peningkatan
sebesar
14,14%.
3. Puji Lestari Mengetahui Korelasional Populasi Kemampuan
dan Ari berapa dalam backhand
Sutisyana, besar penelitian drive (X1)
2017, sumbangsih ini adalah terhadap
Kontribusi kemampun mahasiswa kemampuan
Kemampuan backhand PJKR. bermain (Y)
Backhand drive Sampel = 0,42.
Dan terhadap penelitian Kemampuan
Forehand kemampuan sebanyak forehand
Drivekedindi bermain, 40 orang drive (X2)
ng kemampuan diambil terhadap
Terhadap forehand 10 orang kemampuan
Kemampuan drive tiap bermain (Y)
Bermain terhadap masing 0,46 dan
Tenis Meja kemampuan kelas Kemampuan
Mahasiswa bermain dan backhand
Pjkr Fkip kontribusi (X1) dan
Universitas kemampuan forehand
Bengkulu. backhandda drive
n forehand (X2)terhadap
Drive kemampuan
terhadap bermain (Y)
kemampuan 0,46
bermain Kontribusi
tenis meja. Kemampuan
Backhand dan
Forehand
drivedengan
kemampuan
bermain
sebesar (21,16
%).
4. Subakti dan Mengetahui Korelasi Populasi Berdasarkan
Muhamad apakah ada linear penelitian hasil analisis
Ikhsan, 2018, hubungan berganda ini adalah data yang
Hubungan koordinasi seluruh dihasilkan
Koordinasi mata tangan atlet bahwa r
Mata Tangan dan Persatuan hitung
Dan kekuatan Tenis > rtabel
Kekuatan otot lengan Meja (0,634 >
Otot Lengan terhadap Pade 0,514) maka
Terhadap kemampuan Angen dari itu
Kemampuan forehand Mataram hipotesis
Forehand drive pada Tahun alternative
Drive Pada persatuan 2018, (Ha) diterima
Persatuan tenis meja dengan dan hipotesis
Tenis Meja Pade Angen jumlah nihil (Ho)
Pade Angen Mataram sampel ditolak, yang
Mataram Tahun 2018 penelitian berarti ada
Tahun 2018. 15 orang hubungan
yang
signifikan
antara
koordinasi
mata tangan
dan kekuatan
otot lengan
terhadap
kemampuan
forehand
drive Pada
Persatuan
Tenis Meja
Pade Angen
Mataram
Tahun 2018.
5. Julian Putra, Mengetahui Deskriptif 20 atlet Hasil
Nuzuli dan hubungan klub tenis penelitian
Masri, 2015, power otot meja menunjukkan
Hubungan lengan indonesia bahwa terdapat
Power Otot dengan muda hubungan
Lengan keterampilan tahun yang positif
Dengan bermain 2013 dan
Keterampilan tenis meja signifikan
Bermain pada klub antara power
Tenis Meja atlet otot lengan
Pada Klub Indonesia dengan
Atlet muda tahun keterampilan
Indonesia 2013. bermain tenis
Muda Tahun meja pada
2013. atlet klub
indonesia
muda (rxy =
0.80). Power
otot lengan
memberi
sumbangan
sebesar 64%
terhadap
keterampilan
bermain tenis
meja.
Sedangkan
nilai t hitung =
5,65 lebih
besar dari t-
tabel pada
derajat
kebebasan 20-
2 (dk =18)
pada taraf
signifikan α =
0,05 adalah
sebesar 1,734.
Artinya nilai t-
hitung
= 5.65 > dari
nilai t-tabel =
1,734. Maka
Ho ditolak,
artinya
terdapat
hubungan
yang positif
dan
signifikan
antara power
otot lengan
dengan
keterampilan
bermain tenis
meja pada
klub atlet
indonesia
muda tahun
2013.
6. Jotok Adam Membuat Pengembang Atlet PTM Hasil uji coba
Harmono, Sri model an Tri kelompok
Purnami dan latihan Dharma kecil adalah
Imam pukulan Malang. 90,54 % dan
Hariadi, loop drive uji coba
2015, forehand kelompok
Pengembang tenis meja besar 94,14%.
an Model di PTM Tri Sehingga
Latihan Dharma. model latihan
Pukulan pukulan loop
Loop drive
Drive forehand
Forehand dapat
Tenis Meja digunakan di
Di Ptm Tri PTM Tri
Dharma Dharma
Malang. Malang.
7. Risang Membuat Pengembang Atlet PTM Hasil uji coba
Bhirawan, model an Tri kelompok
Sri Purnami latihan Dharma kecil adalah
dan Mulyani servis Malang. 84,0 - 84,3%
Surendra, forehand dan uji coba
2015, Model tenis meja di kelompok
Latihan PTM besar 86,8-
Servis Tri Dharma. 87,4%.
Forehand Sehingga
Tenis Meja model latihan
Untuk Atlet servis
Pemula Usia forehand pada
12 Tahun Ke atlet pemula
Bawah. dapat
digunakan di
PTM Tri
Dharma
Malang.
8. Didik Mengetahui Penelitian 41 Hasil
Yulianto, Edi peningkatan Tindakan Siswa penelitian dan
Purnomo dan teknik Kelas kelas x a analisis data
Wiwik dasar SMAN 1 yang diperoleh
Yunitaningru forehandteni Rasau jaya hasil deskriptif
m, s meja Kabupaten tindakan dari
Peningkatan menggunaka Kubu pre-
Teknik Dasar n modifikasi Raya implementasi,
Forehand meja pada Provinsi siklus I dan
tenis Meja kelas x a Kalimanta Siklus II
Menggunaka SMAN 1 n Barat. menunjukan
n Modifikasi Rasau jaya perubahan
Meja Pada Kabupaten yang
Kelas X A. Kubu Raya signifikan, dari
Provinsi ketuntasan
Kalimantan pada pre
Barat. -implementasi
14,34%
meningkat
pada sikus I
sebesar
21,94%.
Sedangakn
pada
siklus II
meningkat
signifikan
menjadi
73,17%.
Dengan
demikian
modifikasi
pembelajaran
ini dapat
dikatakan
berhasil
karena
ketuntasan
peserta didik
telah
mencapai
lebih dari
70% dari
jumlah
peserta didik.
Berdasarkan
hasil tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
penigkatan
teknik dasar
forehandberha
sil.
9. Billy Shadat Meningkatk Penelitian 20 siswa Hasil
Karta an Tindakan SD penelitian
Sasmita, keterampilan Negeri menunjukan
2018, smash tenis Pasirmuly bahwa setelah
Meningkatka meja siswa a II dilakukan
n ekstrakulikul Kabupaten tindakan
Keterampilan er tenis meja Karawang menggunakan
Smash Tenis SD Negeri pendekatan
Meja Dengan Pasirmulya taktis pada
Pendekatan II siklus I
Taktis. Kabupaten diperoleh hasil
Karawang, 70% dengan
dengan jumlah 14
jumlah 20 siswa yang
siswa. mencapai
criteria
ketuntasan
minimal
(KKM) dan
30% dengan
jumlah 6
siswa yang
belum
mencapai
criteria
ketuntasan
minimal
dengan nilai
rata-rata
mencapai 74
untuk
forehand
smash; dan
65% dengan
jumlah 13
siswa yang
mencapai
kriteria
ketuntasan
minimal dan
35% dengan
jumlah 7 siswa
yang belum
mencapai
ketuntasan
minimal
dengan nilai
rata-rata 73
untuk
backhand
smash. Pada
siklus II
diperoleh hasil
85% dengan
jumlah 17
siswa yang
mencapai
criteria
ketuntasan
minimal dan
15% dengan
jumlah 3 siswa
yang belum
mencapai
criteria
ketuntasan
minimal
dengan nilai
rata-rata
mencapai 80
untuk forehand
smash; dan
80%
dengan jumlah
16 siswa yang
mencapai
criteria
ketuntasan
minimum dan
20% dengan
jumlah 4 siswa
yang belum
mencapai
ketuntasan
minimal
dengan nilai
rata-rata 76
untuk
backhand
smash.
Berdasarkan
hasil
penelitian,
dapat
disimpulkan
bahwa
penerapan
pendekatan
taktis dapat
meningkatan
keterampilan
smash tenis
meja siswa
ekstrakulikuler
tenis meja SD
Pasirmulya II
Kabupaten
Karawang.
10 Ibnu Fatkhu, Menciptakan penelitian peserta Hasil
. Utvi Hinda pengembang pengembang UKM penelitian
Zhannisa, an media an tenis meja menunjukkan
dan Tubagus latihan UPGRIS bahwa
Herlambang, pukulan pengembangan
2019, Roll forehand media roll
Spin: Media spin untuk spin terbukti
Latihan mengetahui efektif
Pukulan tingkat sebagai media
Forehand efektivitas latihan untuk
Spin Dalam media meningkatkan
Tenis Meja. pengembang pukulan
an latihan forehand spin
pukulan dalam tenis
forehand meja di UKM
spin pada tenis meja
cabang UPGRIS
olahraga dengan hasil
tenis meja efektivitas dari
ahli media
dengan rerata
skor 4,5
dengan
kriteria
“sangat baik”,
hasil
efektivitas
dari ahli
materi dengan
rerata skor
4,7
dengan kriteria
“sangat baik”,
dan hasil uji
coba dengan
peserta UKM
tenis meja
UPGRIS
dengan jumlah
rerata 3,84
dengan
kategori
“baik”.
DISKUSI/PEMBAHASAN
Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan pada 10 artikel tekik tenis
meja, di dapatkan bahwa terdapat 5 jenis penelitian yang berbeda diantaranya
penelitian korelasi sebanyak 2, eksperimental sebanyak 2, deskriptif sebanyak 1,
pengembangan sebanyak 3, dan tindakan kelas sebanyak 2. Perbedaan pemilihan
metode penelitian didasarkan pada tujuan masing-masing peneliti. Sampel yang
dipilihpun juga beragam, dari siswa sekolah menengah, mahasiswa, bahkan umum
yaitu atlet yang berada pada satu klub di Kota Malang. Perbedaan tujuan, metode
penelitian, dan sampel pada masing-masing penelitian adalah hal yang wajar.
Akan tetapi dari sepuluh artikel yang terpilih, hampir semua yang diteliti adalah
mengenai teknik dasar pukulan permainan tenis meja. Dari 10 artikel terdapat
sebanyak 9 artikel yang memilih untuk membahas teknik forehand serta
backhand dan 1 artikel yang memilih untuk membahas tentang smash.
Forehand merupakan jenis pukulan dengan posisi pegangan telapak
tangan menghadap ke depan dan posisi memukul dari arah kanan badan,
pukulan forehand mempunyai kekuatan yang besar dibandingkan dengan
pukulan backhand karena posisi memukul tidak terhalangi oleh tubuh (Asri,
Soegiyanto, & Mukarromah, 2017). Hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh
teknik pukulan forehand. Pukulan forehand menjadi teknik yang paling sering
digunakan dalam pukulan serangan tenis meja[ CITATION Roy19 \l 1057 ].
Pukulan forehand didukung oleh beberapa komponen kondisi fisik seperti
kekuatan, power, kelincahan dan fleksibilitas [ CITATION Her19 \l 1057 ].
Pukulan backhand adalah pukulan bola dengan posisi telapak tangan
yang memegang bet atau raket menghadap kebelakang, atau posisi punggung
tangan yang memegang bet atau raket menghadap ke depan [ CITATION Les17 \l
1057 ]. Pukulan backhand ini pada dasarnya memiliki kesulitan yang lebih jika
dibandingkan dengan forehand karena hanya mengandalkan ayunan tangan saja
hal ini disebabkan saat melakukan pukulan backhand posisinya terhalangi oleh
badan. Baik forehand dan backhand dapat dilakukan untuk melakukan blocking,
service, dan chop. Kedua teknik dasar ini harus benar-benar dikuasai oleh setiap
pemain tenis meja.
SIMPULAN
Teknik dasar pukulan dalam permainan tenis meja terdiri dari dua jenis
yaitu forehand dan backhand. Kedua jenis pukulan tersebut selalu digunakan
pemain dalam melakukan pertandingan atau permainan tenis meja ketika
melakukan service, block, dan chop. Kedua jenis pukulan tersebut memiliki ciri
yang berbeda yaitu dari segi tenaga jenis pukulan forehand lebih ringan karena
gerakan tidak dihalangi oleh tubuh. Sedangkan pukulan backhand membutuhkan
tenaGa yang lebih berat karena pada dasarnya pukulan ini hanya mengandalkan
kekuatan ayunan lengan tangan. Walaupun demikian, kedua teknik tersebut tidak
bisa dipilih hanya salah satu oleh pemain karena sama-sama dibutuhkan saat
bermain tenis meja.

DAFTAR RUJUKAN

Asri, N., Soegianto, & Mukarromah, S. B. (2017). Pegaruh Metode Latihan


Multyball dan Koordinasi Mata Tangan terhadap Peningkatan
Keterampilan Forehand Drive Tenis Meja. Journal of Physical Education
and Sports, 2(6), 179-185.
Bhirawan, R., Purnami, S., & Surendra, M. (2015). Model Latihan Servis
Forehand Tenis Meja untuk Atlet Pemula Usia 12 Tahun Ke Bawah.
Pendidikan Jasmani, 25(1), 39-47.
Harmono, J. A., Purnami, S., & Hariadi, I. (2015). Pengembangan Model Latihan
Pukulan Loop Drive Forehand Tenis Meja di PTM Tri Dharma Malang.
Pendidikan Jasmani, 25(1), 11-19.
Herliana, M. N. (2019). Pengaruh Bentuk Latihan Menggunakan Dua Meja
Terhadap Ketepatan Forehand dalam Permainan Tenis Meja. Journal of
S.P.O.R.T, 3(2), 93-97.
Lestari, P. (2017). Kontribusi Kemampuan Backhand dan Forehand Drive
Kedinding Terhadap Kemampuan Bermain Tenis Meja Mahasiswa PJKR
FKIP Universitas Bengkulu. KINESTETIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Jasmani, 1(1), 40-43.
Neysya, N. J., & Kartiko, D. C. (2019). Perbandingan Bola Celluloid Dengan
Bola Plastik Terhadap Hasil Pukulan Forehand Dan Backhand Tenis Meja.
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 7(2), 161-164.
Putra, J., Nuzuli, & Masri. (2015). Hubungan Power Otot Lengan Dengan
Keterampilan Bermain Tenis Meja Pada Klub Atlet Indonesia Muda
Tahun 2013. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan
dan Rekreasi, 1(2), 91-101.
Royana, I. F., Zhannisa, U. H., & Herlambang, T. (2019). Roll spin: media latihan
pukulan forehand spin dalam tenis meja. SPORTIF: Jurnal Penelitian
Pembelajaran, 5(1), 113-123.
Sasmita, B. S. (2018). Meningkatkan Keterampilan Smash Teknik Meja dengan
Pendekatan Taktis. Speed, 21, 1-6.
Subakti; Ikhsan, Muhamad. (2018). Hubungan Koordinasi Mata Tangan dan
Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada
Persatuan tenis Meja PADE ANGEN Mataram Tahun 2018. JISIP, 2(3),
253-263.
Yulianto, D., Purnomo, E., & Yunitaningrum, W. (n.d.). Peningkatan Teknik
Dasar Forehand Tenis Meja Menggunakan Modifikasi Meja pada Kelas X
A. 1-14.

Anda mungkin juga menyukai