BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik. Pada dasarnya bahwa semua teknik pukulan yang ada dalam
pukulan forehand dan backhand, baik servis, smash, drive, top spin,
dan sebagainya.
dilakukan efisen.
oleh lawan. Perlu diketahui bahwa bola yang dipukul oleh lawan
baik agar bola yang datang dapat dikembalikan dengan tepat dan
baik maka harus didukung oleh beberapa faktor, dan salah satunya
sempurna.
menghasilkan laju bola yang cepat pula. Hal ini penting karena
dengan tepat.
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
7
meja.
sebagai berikut:
tenis meja.
8
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
penelitian ini.
sebagai berikut:
pada sebuah meja, setiap hasil pukulan harus terpantul pada papan
meja. Apabila bola yang dipukul tidak masuk atau tidak memantul
pada papan daerah sebelah net akan tidak memperoleh nilai atau
melewati atas net yang dipukul oleh dua pemain secara bergantian.
yang memadai.
sebagai berikut:
1) Grip (pegangan)
2) Stance (posisi kaki, tubuh/badan dan tangan pada saat
menunggu bola atau pada saat memukul bola).
3) Stroke (pukulan)
4) Footwork (gerakan kaki)
a. Grip
tiga cara dalam memegang bet seperti yang dikemukakan oleh Lary
1) Shakehands Grip
2) Penhold Grip
terkenal di kalangan pemain tenis meja. Cara ini paling baik untuk
b. Menekuk ketiga jari yang lainnya pada sisi bet yang lainnya atau
meluruskannya mengarah ke bagian bawah bet dengan jari yang
dirapatkan.
3) Seemiller Grip
satu sisi meja, sehingga sisi yang lainnya kosong. Yang dapat
ini sangat tepat untuk pemain yang mempunyai tangan yang dapat
Dengan gaya ini, bet dipegang dengan dua penahan. Jari telunjuk dan ibu jari
memegang bet itu sendiri dan tiga jari yang lainnya memegang pegangan bet. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat gambar 3 cara memegang bet dengan gaya semiller
b. Stance
posisi siap atau sikap sedia. Seperti halnya pada cabang olahraga
permainan. Karena bukan hanya pada saat menerima bola tapi juga
pada saat bermain tenis meja, karena stance yang baik akan dapat
sikap siap sedia untuk melakukan pukulan top spin, smash, block
dan sebagainya.
c. Stroke
1) Servis
- Top spin servis
- Side spin servis
- Shop servis
2) Pengembalian bola servis atau return servis
18
3) Smash
4) Chop biasa atau under drop ball
5) Lob ball
6) Drive
hanya berfokus pada satu teknik pukulan saja yaitu pukulan drive
d. Footwork
pemain pada saat itu. Di samping itu, gerakan kaki ini dipengaruhi
pula oleh posisi siap sedia (stance) baik ketika akan menerima bola
olahraga anggar.
sebagai berikut :
bergerak dan berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
lain-lain.
istilah lain seperti refleks dan kecepatan gerak. Lebih lanjut Harsono
ransangan.
23
cepat pula laju bola yang dipukul dan hal ini tentu saja membuat
24
3. Koordinasi mata-tangan
pendapatnya bahwa:
kelincahan.
saraf anak usia muda lebih baik dari system saraf pada orang
c. Kecepatan, dimana
kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan
koordinasi berkesinambungan secara efektif dan efisien.
d. Daya ledak, dimana
seseorang manpu menggunakan kekuatan maksimal dan
waktu yang singkat.
e. Keseimbangan
(balance), merupakan kemampuan seseorang
mengendalikan organ-organ syaraf otot dalam melakukan
aktivitas.
f. Fleksibilitas,
efektifitas seseorang dalam penyesuaian gerak terhadap
aktivitas dengan penguluran tubuh ditandai dengan
tingkat kelentukan persendian pada seluruh tubuh.
dalam ruang gerak sendi, dan juga ditentukan oleh elastis tidaknya
bahwa:
sistematis.
tenaga yang kecil bila ia memiliki kelentukan yang baik, serta tidak
sempurna.
tenis meja akan dapat melakukan gerakan secara elastis dan luwes
mendapatkan hasil pukulan yang cepat, keras dan tajam dan dapat
secara optimal.
B. Kerangka Berpikir
tenis meja.
33
C. Hipotesis
1. H0 : x1y = 0
H1 : x1y 0
2. H0 : x2 y = 0
H1 : x2 y 0
3. H0 : x3 y = 0
H1 : x3 y 0
4. H0 : R 1,2,3 Y =0
5. H1 : R 1,2,3 Y0
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Variabel penelitian
berikut:
2. Desain penelitian
X1
X2 Y
X3
Keterangan:
X1 = Kecepatan reaksi tangan
X2 = Koordinasi mata-tangan
X3 = Kelentukan pergelangan tangan
Y = Kemampuan bermain tenis meja
sesingkat-singkatnya.
maksimal.
1. Populasi
2. Sampel.
Bone.
b. Pelaksanaan tes:
meja.
c. Penilaian:
pada tongkat reaksi dari tiga kali melakukan tes merupakan nilai
a. Alat dan
b. Pelaksanaan tes:
c. Penilaian:
lempar tangkap bola dengan tangan yang sama dan tangan yang
berbeda.
b. Pelaksanaan tes:
c. Penilaian:
15 cm
b. Pelaksanaan tes:
bola.
43
detik.
kali.
c. Penilaian:
Hasil yang dicatat adalah jumlah bola rally yang sah selama 30
pelaksanaan.
program SPSS.
45
BAB IV
1. Analisis deskriptif
tangan dan data kemampuan bermain tenis meja siswa SMP Negeri
3. Analisis korelasi
Variabel ro P Keteranga
n
Kecepatan reaksi tangan (X1)
-0,596 0,000 Signifikan
Kemampuan bermain tenis meja
(Y)
Variabel ro P Keterangan
Koordinasi mata-tangan (X2)
0,543 0,000 Signifikan
Kemampuan bermain tenis meja
(Y)
Variabel ro P Keterangan
Kelentukan Pergelangan tangan
(X3) 0,605 0,000 Signifikan
Variabel R R2 F P Ket.
KRT (X1), KMT (X2), KPT (X3)
0,74 0,55 23,1 0,00 Signifika
Kemp. bermain tenis meja 4 4 60 0 n
(Y)
Keterangan:
KRT = Kecepatan reaksi tangan
KMT = Koordinasi mata-tangan
KPT = Kelentukan pergelangan tangan
4. Pengujian hipotesis
H0 : x1y = 0
H1 : x1y 0
Hasil pengujian:
H0 : x2y = 0
H1 : x2y 0
Hasil pengujian:
H0 : x2y = 0
H1 : x2y 0
56
Hasil pengujian:
pula.
H0 : Rx123y = 0
H1 : Rx123y 0
Hasil pengujian:
nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 (P < 0,05),
57
B. Pembahasan
pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Hal
dipukul.
59
tenis meja.
pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Hal
dan arah bola yang tajam dan tepat, kesemuanya ini menyebabkan
dengan terampil.
teori yang ada. Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila pemain
maka pemain tersebut dapat bermain tenis meja dengan baik dan
61
pada bola pada saat bermain. Sebab dalam permainan tenis meja
baik sehingga perkenaan bola dengan bat serta arah pukulan yang
BAB V
A. Kesimpulan
Kabupaten Bone.
Kabupaten Bone.
B. Saran
tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Hodges, Larry. 1996. Tenis Meja Tingkat Pemula. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Rani, Adib, Abd. 1992. Ilmu Jiwa Gerak. Bahan kuliah FPOK IKIP
Ujung Pandang.