Anda di halaman 1dari 16

Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan

Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERGANTI DAN


PENGULANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN GROUNSTROKE
BACKHAND TENIS LAPANGAN DITINJAU DARI
KOORDINASI MATA-TANGAN

(Studi Eksperimen pada Siswa Putra SMA Negeri 1 Sragen Tahun 2017)

Risa Agus Teguh Wibowo

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara model
pembelajaran berganti dan pengulangan terhadap kemampuan pukulan grounstroke backhand
tenis lapangan, (2) Perbedaan kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis lapangan
antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi, sedang dan rendah, (3) Pengaruh
interaksi antara model pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan pukulan
grounstroke backhand tenis lapangan.
Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra SMA Negeri 1 Plupuh Sragen Tahun 2017.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling, besarnya sampel yang
diambil yaitu sebanyak 60 siswa. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan
ANAVA. Sebelum diuji dengan ANAVA, terlebih dulu menggunakan uji prasyarat analisis
data dengan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 %) dan Uji homogenitas
varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05 %).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ada perbedaan
pengaruh antara model pembelajaran berganti dan pengulangan terhadap kemampuan pukulan
grounstroke backhand tenis lapangan. Pengaruh model pembelajaran berganti lebih baik dari
pada pengulangan, (2) ada perbedaan kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis
lapangan antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi, sedang dan rendah.
Kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis lapangan pada siswa yang memiliki
koordinasi mata-tangan tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki koordinasi mata-
tangan sedang, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan sedang lebih baik dari pada siswa
yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah, (3) terdapat pengaruh interaksi antara model
pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan pukulan grounstroke backhand
tenis lapangan. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih cocok jika diberikan
berganti. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan sedang lebih cocok jika diberikan
pengulangan. Sedangkan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih cocok jika
diberikan berganti.
Kata Kunci: Berganti, Pengulangan, Koordinasi Mata-Tangan, Groundstroke Forehand,
Tenis Lapangan.

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

11
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

PENDAHULUAN
Setelah berselang waktu Indonesia volley, smash (over head), lob, drop shot,
merdeka, permainan tenis lapangan dan half volley.
berkembang cukup pesat sampai sekarang
Permainan tenis lapangan merupakan
dan digemari dibanyak kalangan masyarakat.
salah satu kegiatan yang memerlukan
Munculnya klub-klub tenis lapangan di
keterampilan dari setiap individu yang mana
berbagai daerah menunjukkan bahwa
di dalamnya terkandung beberapa unsur
perkembangan tenis lapangan di Indonesia
komponen fisik yang dibutuhkan dalam
sangat pesat. Di Sekolah-sekolah permainan
permainan ini. Seperti kecepatan,
ini merupakan salah satu ekstra yang
kelincahan, kekuatan, daya tahan,
diajarkan kepada siswa. Menurut Lardner
koordinasi, keseimbangan, daya ledak, dan
(1996: 1) mengatakan bahwa “tenis
lain-lain. Mochamad Sajoto (1995: 10)
mengajarkan etika, sikap mental positif,
“komponen kondisi fisik meliputi: kekuatan
serta penghargaan terhadap aturan-aturan”.
(strength), kecepatan (speed), daya tahan
Disamping itu juga dengan banyaknya even-
(endurance), daya ledak otot (muscular
even yang secara tidak langsung ikut
explosive power), kelincahan (agility),
mempengaruhi dan meningkatkan
keseimbangan (balance), kelentukan
perkembangan cabang olahraga tenis
(flexibility), dan koordinasi (coordination)”.
lapangan khususnya di Indonesia.
Semua komponen kondisi fisik harus dapat
Untuk penguasaan teknik dasar tenis
ditingkatkan guna menunjang prestasi
lapangan sangat diutamakan dalam rangka
pemain.
pencapaian prestasi yang optimal.
Kemampuan pukulan grounstroke backhand Groundstroke backhand merupakan
adalah salah satu teknik dasar yang harus jenis pukulan tenis lapangan yang dilakukan
dikuasai oleh setiap pemain tenis lapangan, terhadap bola yang berada di sebelah kiri
disamping teknik-teknik lain seperti service, pemain, jika pemain kidal bola berada di
return service, forehand, approach shot, sebelah kanan pemain. Groundstroke
backhand paling sering dilakukan dalam

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

12
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

permainan tenis lapangan, jika dibandingkan dibutuhkan. Permasalahan ini tentunya salah
dengan groundstroke lainnya. Pukulan satu disebabkan keterbatasan kemampuan
backhand ini apabila dilatih dengan baik dan kualitas pelatih tenis lapangan dalam
dapat menjadi senjata simpanan yang mengelola dan memodifikasi model
bermanfaat, maka pukulan ini sangat pembelajaran. Kemampuan pukulan
penting. Jika backhand anda kuat dapat grounstroke backhand tenis lapangan secara
menggunakannya sebagai alternatif untuk optimal, dibutuhkan bentuk latihan yang
mendapatkan point”. Pemain yang baik sesuai dengan kondisi para pemain.
adalah pemain yang memiliki skill dasar Prestasi olahraga tidak terlepas dari
yang baik. Dari setiap pertandingan masih unsur kondisi fisik. Peningkatan kondisi fisik
banyak yang melakukan kesalahan dalam pemain bertujuan agar kemampuan fisik
grounstroke backhand sehingga akan mudah menjadi prima dan berguna menunjang
dikalahkan oleh lawan. Dengan adanya aktivitas olahraga dalam rangka mencapai
kelemahan tersebut, siswa putra SMA prestasi prima (Suharno HP., 1993: 38).
Negeri 1 Plupuh Sragen Tahun 2017 Latihan fisik setiap cabang olahraga
berusaha berbenah diri dalam penguasaan merupakan pondasi utama dalam melatih
teknik dasar grounstroke backhand tenis teknik, taktik dan mental pemain. Untuk
lapangan dengan baik dan benar. Selama ini mendapatkan prestasi yang tinggi,
model pembelajaran yang digunakan masih hendaknya ditunjang kondisi fisik seperti
belum maksimal untuk peningkatan kelincahan, kecepatan, kekuatan, koordinasi,
kemampuan pemain dalam penguasaan daya tahan, waktu reaksi, kelentukan, power
teknik keterampilan tenis lapangan. Inovasi yang sangat dibutuhkan oleh pemain dalam
dan kreasi dari pelatih tenis lapangan sangat permainan tenis lapangan.
diperlukan terutama dalam menentukan dan Model pembelajaran adalah salah satu
memilih model pembelajaran yang tepat cara untuk meningkatkan prestasi olahraga.
sesuai dengan karakteristik dan esensi dari Inovasi dan kreasi dari pembina maupun
materi yang akan disuguhkan. Penggunaan pelatih tenis lapangan sangat diperlukan
pembelajaran harus mempertimbangkan terutama dalam menentukan dan memilih
waktu ketersediaan fasilitas dan alat yang model pembelajaran yang tepat sesuai

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

13
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

dengan karakteristik dan esensi dari materi pelatih seharusnya mengetahui dan
yang akan dilatih. Pemilihan model memahami ilmu-ilmu pengetahuan yang
pembelajaran harus mempertimbangkan terkait. Menurut Nossek (1982: 1) “Berbagai
waktu ketersediaan fasilitas dan alat yang ilmu yang berkaitan dengan olahraga antara
dibutuhkan. Kebutuhan akan model lain adalah fisiologi latihan, biomekanika
pembelajaran yang efisien dalam latihan olahraga, pedagogi di bidang olahraga,
grounstroke backhand tenis lapangan sosiolagi olahraga, psikolagi olahraga dan
dilandasi oleh beberapa alasan yaitu kesehatan olahraga”. Hal ini penting karena
pertama, efisiensi akan menghemat waktu, pengetahuan-pengetahuan tersebut dapat
energi, atau biaya; kedua, metode efisien diacu sebagai konsep yang mendasari dalam
akan memungkinkan para pemain untuk penetapan suatu program latihan fisik yang
menguasai tingkat keterampilan yang lebih efektif.
tinggi (Rusli Lutan, 1988: 26). Penentuan model pembelajaran yang
Model pembelajaran adalah suatu cara tepat sangat berhubungan dengan situasi
penyajian materi pembelajaran yang latihan. Pertimbangan penggunaan model
dilakukan secara sistematis untuk pembelajaran tertentu harus memperhatikan
mendorong tercapainya tujuan pengajaran kondisi bagaimana dan di mana proses
dalam suatu proses membuat orang belajar. latihan tersebut dilaksanakan. Kondisi
Penerapan model pembelajaran yang tepat latihan juga berhubungan dengan
dalam proses latihan grounstroke backhand karakteristik dari materi yang akan dilatih.
tenis lapangan juga akan memberikan Dengan demikian karakteristik dari materi
peluang bagi pembina maupun pelatih dalam latihan juga harus dipertimbangkan dalam
memanfaatkan fasilitas yang tersedia secara memilih model pembelajaran.
maksimal sehingga tidak ada alasan bagi Jenis model pembelajaran yang dapat
pembina maupun pelatih tenis lapangan digunakan untuk meningkatkan kemampuan
karena terhambatnya proses latihan pukulan grounstroke backhand tenis
permainan tenis lapangan dan faktor kurang lapangan diantaranya adalah model
memadainya fasilitas tenis lapangan yang pembelajaran berganti dan pengulangan.
tersedia. Sebagai seorang pembina maupun Agar model pembelajaran yang akan

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

14
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

diterapkan dapat dirancang dengan baik, teknik pukulan. Grounstroke backhand tenis
terlebih dahulu ditelusuri faktor-faktor yang lapangan merupakan teknik dasar dalam
mempengaruhi keterampilan teknik dasar permainan tenis lapangan namun sulit
tenis lapangan. dipelajari, lebih-lebih untuk siswa yang
Model pembelajaran berganti belum terampil. Upaya meningkatkan
dilakukan dengan peragaan yang diberikan kemampuan pukulan grounstroke backhand
secara langsung dari gerakan pukulan tenis lapangan harus dilakukan latihan
grounstroke backhand tenis lapangan dengan menerapkan model pembelajaran
diuraikan dengan tahapan jarak pukulan, yang baik dan tepat. Karenanya perlu
tahap pukulan yang sederhana dan berganti dirancang sebuah model pembelajaran yang
ke gerakan lain yang lebih sulit. Jarak sesuai supaya siswa mudah mempelajarinya,
pukulan dibagi menjadi tiga bagian yaitu: mengelola siswa dan mengemas model
jarak pukulan pertama daerah serangan pembelajaran dengan bahan ajar secara
terletak di antara net dan garis servis, jarak menarik yang bisa merangsang minat belajar
pukulan kedua persiapan serangan terletak di siswa dan siswa tidak merasa jenuh. Agar
tengah garis servis dan garis belakang, jarak model pembelajaran yang akan diterapkan
pukulan ketiga adalah daerah pertahanan dapat dirancang dengan baik, terlebih dahulu
terletak di daerah garis belakang. Sedangkan perlu dikaji faktor-faktor yang
model pembelajaran pengulangan dilakukan mempengaruhi grounstroke backhand tenis
dengan cara model pembelajaran yang lapangan perlu ditelusuri faktor
diberikan secara grafis kinematis melalui penyebabnya. Dimana faktor-faktor yang
komputer dari gerakan pukulan grounstroke mempengaruhi grounstroke backhand tenis
backhand tenis lapangan diuraikan dengan lapangan diperlukan unsur-unsur kondisi
tahapan jarak pukulan. fisik seperti: kekuatan, kecepatan,
Secara teknis gerakan grounstroke kelenturan, keseimbangan, ketepatan, daya
backhand adalah gerakan yang lebih sulit tahan, kelincahan, dan koordinasi.
dilakukan, karena pukulan terdiri dari Keberhasilan dalam keterampilan
beberapa tahap atau fase gerakan, antara lain bermain tenis lapangan adalah faktor
pada pegangan raket, teknik gerak kaki dan pemain. Senada dengan hal tersebut Rusli

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

15
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

Lutan (1988: 322) mengatakan bahwa mengontrol secara tertutup dan penting
faktor-faktor yang mempengaruhi proses dilakukan ketika di lapangan permainan atau
belajar gerak adalah: (1) kondisi internal; pertandingan. Tinggi, sedang dan rendahnya
dan (2) kondisi eksternal. Kondisi internal koordinasi mata-tangan ini akan berpengaruh
mencakup faktor-faktor yang terdapat pada pada keberhasilan dalam menguasai teknik
individu, atau atribut lain yang membedakan tertentu.
pemain satu dengan pemain yang lainnya. Oleh karena adanya keraguan pembina
Salah satu faktor kondisi internal adalah atau pelatih dan belum adanya jawaban yang
kemampuan fisik. Kemampuan fisik jelas melalui hasil penelitian dalam
berhubungan dengan koordinasi mata-tangan pengaturan pelatihan berurutan atau
yang mempengaruhi penampilan pemain pelatihan terus menerus untuk peningkatan
baik dalam latihan gerakan-gerakan grounstroke backhand dan pengaruh dari
keterampilan maupun dalam pertandingan. kapasitas seseorang yang berkaitan dengan
Dengan demikian dapat dikatakan koordinasi pelaksanaan dan peragaan suatu
mata-tangan yang baik adalah suatu keterampilan yang relatif melekat, maka
persyaratan dalam usaha pencapaian prestasi muncul gagasan dari peneliti untuk mengkaji
maksimal bagi pemain dalam kemampuan lebih mendalam tentang penerapan pelatihan
pukulan grounstroke backhand tenis berurutan, pelatihan terus menerus dalam
lapangan. kaitannya dengan tingkat koordinasi mata-
Perbedaan kemampuan terutama terjadi tangan untuk meningkatkan gerakan
karena kualitas fisik yang berbeda grounstroke backhand tenis lapangan.
(Sugiyanto, 1997: 353). Faktor lain yang Dengan demikian dapat dikatakan koordinasi
perlu dicermati dari potensi siswa, yaitu mata-tangan yang baik adalah suatu
kemampuan untuk menyadari posisi dan persyaratan dalam usaha mencapai prestasi
gerakan yang telah dilakukan. Siswa yang maksimal bagi seseorang dalam latihan
dapat menyadari posisi dan gerakan grounstroke backhand tenis lapangan.
grounstroke backhand yang telah dilakukan Perbedaan koordinasi mata-tangan dapat
akan cenderung untuk dapat mengoreksi dibedakan menjadi tiga yaitu koordinasi
gerakan sendiri yang sekaligus dapat mata-tangan tinggi, koordinasi mata-tangan

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

16
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

sedang, serta koordinasi mata-tangan rendah.


Perbedaan koordinasi mata-tangan yang ada TINJUAN PUSTAKA
pada pemain tenis lapangan harus menjadi Permainan Tenis Lapangan
pertimbangan sebagai suatu faktor yang Permainan tenis lapangan
menentukan dalam gerakan grounstroke merupakan permainan yang banyak
backhand tenis lapangan. Perbedaan pemain digemari dikalangan masyarakat. Tenis
tenis lapangan dalam hal koordinasi mata- lapangan mengajarkan sportifitas, sikap
tangan akan menjadi pertimbangan yang mental yang positif, serta penghargaan
sangat penting dalam menentukan model terhadap aturan-aturan (Lardner, 1996:
pembelajaran yang sesuai dengan karakter 7). Tenis merupakan suatu cabang
dari masing-masing pemain sehingga bisa olahraga yang sifatnya sangat individu,
mencapai hasil latihan yang optimal sesuai maka rasa percaya diri mendapat
dengan potensi yang dimiliki. penekanan. Permainan tenis
Berdasarkan uraian di atas diketahui menggunakan alat khusus yaitu raket,
bahwa model pembelajaran memiliki dalam permainan ini ada dua gerakan
peranan yang sangat penting serta bola yaitu bola di atas kepala dan bola
berpengaruh terhadap pencapaian prestasi disamping badan. Bentuk pukulan bola
seorang pemain. Program-program model di atas kepala adalah overhead dan
pembelajaran untuk peningkatan kondisi service. Sedangkan bola disamping
fisik seperti itu belum diterapkan khususnya badan adalah backhand dan backhand.
di siswa putra SMA Negeri 1 Plupuh Sragen Bila anda kalah (paling tidak dalam
Tahun 2017. Oleh karena itu, penelitian ini permainan tunggal), tidak ada yang
berjudul “Perbedaan Pengaruh Model dapat anda persalahkan selain diri anda
Pembelajaran Berganti dan Pengulangan sendiri. Kalau anda menang, anda
Terhadap Kemampuan Pukulan Grounstroke merasakan suatu kepuasan yang besar.
backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Permainan ini dapat dilakukan oleh dua
Koordinasi Mata-Tangan (Studi Eksperimen orang atau disebut permainan tunggal
pada Siswa Putra SMA Negeri 1 Plupuh dan dapat dilakukan empat orang atau
Sragen Tahun 2017)”. disebut permainan ganda. Lapangan

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

17
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

permainan yang digunakan dapat berupa tangan untuk tidak bermain dari leher
lapangan berumput, tanah, gravel atau wajah raket.
beton. Permainan ini dapat dimainkan c) Ambil raket kembali, putar bahu. Siku
diluar gedung (outdoor) atau di dalam rileks dan pukulan membentuk lingkaran
gedung (indoor). Pelaksanaan permainan (loop) dengan kepala raket.
tenis lapangan yaitu setiap pemain d) Melangkah dengan kaki kanan depan
berusaha melakukan pukulan-pukulan saat ayunan kepala raket untuk
pada sasaran yang sulit dijangkau lawan memenuhi bola. Kencangkan pegangan
atau lawan mampu mengembalikan untuk menjaga pergelangan tangan dan
namun tidak sempurna, menyangkut di tingkat raket kepala dengan pergelangan
net atau ke luar lapangan. tangan.
e) Memukul bola di depan pinggul kiri dan
Grounstroke backhand Tenis Lapangan memindahkan berat badan bergerak
Gerakan dasar dari backhand yang maju ke lutut kanan. Jauhkan kepala ke
mudah untuk dipelajari bagi pemula. Bagi bawah dan melihat bola.
yang masih pemula, siswa dapat f) Angkat kepala raket melalui arah
menggunakan grip continental atau eastern tembakan.
dalam memegang raket tenis dan stance g) Selesaikan pukulan pada kepala raket
yang digunakan adalah closed stance dimana yang tinggi dengan lengan lurus. Ayunan
posisi badan tegak lurus terhadap garis kaki kiri memungkinkan tubuh berubah
baseline atau net. Menurut Douglas (1982: menjadi netral karena mendapatkan
46-47) bahwa teknik pukulan groundstroke kembali posisi siap.
backhand drive adalah sebagai berikut:
a) Ambil posisi siap di belakang tanda Model Pembelajaran
pusat baseline. Menurut M. Furqon Hidayatullah
b) Mulai untuk mengaktifkan kaki kanan, (2009: 161), agar pembelajaran dapat
pindahkan berat badan di atasnya. menyenangkan bagi peserta didik, maka
Biarkan lutut dilenturkan, melepaskan pengajar harus pandai mengemas sehingga
peserta didik tertarik pada pembelajaran

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

18
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

tersebut, salah satu upayanya adalah seorang stimuli yang organisme mungkin akan hadir.
pengajar memiliki model pembelajaran yang Tantangan dalam memfasilitasi belajar
bervariasi. Oleh karena itu seorang pengajar adalah untuk mengetahui berganti dengan
harus mampu memilih model pembelajaran cara yang diinginkan dan hasil terbaik
yang tepat sehingga bisa memberikan terpenuhi. Masing-masing cara, baik yang
peluang terjadinya proses pembelajaran yang menggunakan alat bantu maupun yang tanpa
efektif sehingga bisa memberikan peluang alat bantu atau secara langsung memiliki
terjadinya proses pembelajaran yang efektif kelebihan dan kekurangan masing-masing.
dan juga efisien. Seperti yang dikatakan Pemilihan model pembelajaran tentu harus
Nadisah (1992: 96) menyatakan bahwa mempertimbangkan faktor-faktor lain
model pembelajaran akan dirasa cocok, seperti: ketersediaan fasilitas pendukung,
apabila mampu meningkatkan efektivitas sumber daya munusia, kompleksitas dan
dan efesiensi. tingkat kesulitan gerakan yang sedang
dipelajari.
Model Pembelajaran Berganti Model Pembelajaran Pengulangan
Dalam menentukan strategi belajar, Model latihan pengulangan saat ini
pelatih dapat memilih atau menerapkan cara sudah sangat sering dilakukan, terutama di
atau model tertentu untuk menyampaikan bidang kepelatihan. Pemberian materi ini
materi latihan dan mengatur kegiatan belajar, dilakukan secara kontinyu dengan materi
sehingga proses belajar berjalan baik dan yang sama dalam satu sesi latihan atau
tujuannya tercapai. Menurut Singer (1975: pemberian satu materi yang dilakukan secara
43) “Spesifik belajar situasi, atau tugas berulang-ulang guna mencapai
individu tersebut dihadapkan dengan kesempurnaan tehnik. Cara pemberian
peragaan (berganti)”. Berganti adalah materi ini dapat bersifat klasikal atau
pemberian materi yang dilaksanakan secara individual (kepada subyek tertentu).
meningkat dengan materi bertambah dalam Pengulangan sangatlah berguna untuk
satu sesi latihan yang dihadapi oleh subjek. memahirkan seorang atlit dengan bisa sangat
Informasi luar dalam situasi tertentu, terkait menguasai tehnik tertentu dengan baik
atau tidak terkait untuk tugas, mewakili dengan didukung kemampuan tehnik dan

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

19
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

fisik yang mumpuni akan menjadikan METODE PENELITIAN


penguasaan tehnik tersebut semakin mahir. Metode penelitian yang digunakan
Dengan itu siswa lebih bisa mengontrol dalam penelitian ini adalah metode
kemampuan untuk pemberian tenaga baik itu eksperimen dengan menggunakan rancangan
pelan, sadang atau keras. faktorial 2 x 3. Menurut Sudjana (2002: 148)
Koordinasi Mata-Tangan eksperimen faktorial adalah eksperimen
Pengertian dari koordinasi menurut yang hampir atau semua taraf sebuah faktor
beberapa ahli seperti menurut Suharno HP. dikombinasikan atau disilangkan dengan
(1993: 61) bahwa “koordinasi adalah semua taraf tiap faktor lainnya yang ada
kemampuan atlet untuk merangkaikan dalam eksperimen. Populasi yang
beberapa gerak menjadi satu gerakan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
utuh dan selaras”. Barrow dan McGee yang siswa putra SMA Negeri 1 Plupuh Sragen
dikutip oleh Harsono (1988: 220) Tahun 2017. Besar sampel yang digunakan
memberikan batasan mengenai koordinasi dalam penelitian ini adalah 60 siswa, yang
yaitu “kemampuan untuk memadukan diperoleh dengan teknik purposive random
berbagai macam gerakan kedalam satu atau sampling. Menurut Sudjana (2002: 148)
lebih pola gerak khusus”. Dengan demikian teknik purposive random sampling yaitu dari
kesimpulan dan pendapat-pendapat tersebut jumlah populasi yang ada untuk menjadi
ialah koordinasi merupakan kemampuan dari sampel harus memenuhi ketentuan-ketentuan
dua atau lebih organ tubuh yang bergerak untuk memenuhi tujuan penelitian.
dengan suatu pola gerakan tertentu. Dan HASIL PENELITIAN DAN
koordinasi yang digunakan dalam penelitian PEMBAHASAN
ini adalah koordinasi mata-tangan. Jadi yang Deskripsi Data
dimaksudkan dengan kordinasi mata-tangan Deskripsi data hasil analisis tes
dalam penelitian ini adalah kordinasi antara kemampuan pukulan grounstroke backhand
mata (penglihatan) dengan gerakan tangan tenis lapangan yang dilakukan sesuai dengan
dalam melakukan pukulan grounstroke kelompok yang dibandingkan, berdasarkan
backhand tenis lapangan. model pembelajaran (berganti dan
pengulangan) serta tingkat koordinasi mata-

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

20
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

tangan (tinggi, sedang dan rendah) yang


disajikan sebagai berikut:

Tabel. 1. Deskripsi Data Hasil Tes


Kemampuan Pukulan Grounstroke backhand
Tenis Lapangan Tiap Kelompok
Berdasarkan Penggunaan Model
Pembelajaran dan Tingkat Koordinasi Mata-
Tangan

Perlakuan Tingkat Statistik Hasil Hasil Pening


Koordin Tes Tes katan
asi Mata- Awal Akhir
Tangan Keterangan:
Jumlah 107 161 LM 52 = Kelompok model pembelajaran life
Tinggi Rerata 10,800 16,200 5,400
model
SD 1,225 0,877 1,347
Model
Jumlah 89 129 MV 40 = Kelompok model pembelajaran
pembelaja
Sedang Rerata 8,600 12,700 4,100 pengulangan
ran
SD 1,180 0,775 KMTR
0,775 = Kelompok koordinasi mata-tangan
berganti
Jumlah 85 124 39 rendah
Rendah Rerata 8,400 12,500 3,900 = Kelompok koordinasi mata-tangan
KMTT
SD 2,495 1,889 0,700 tinggi
Jumlah 91 130 39
Tinggi Rerata 9,100 13,000
KMTS
4,000
= Kelompok koordinasi mata-tangan
Model SD 1,640 1,549 0,700 sedang
pembelaja Jumlah 98 139 41 = Hasil tes awal
ran Sedang Rerata 9,700 13,900 4,200 = Hasil tes akhir
pengulang SD 0,980 0,831 0,831
an Jumlah 81 111 30
Tabel.2. Nilai Kemampuan Pukulan
Rendah Rerata 8,100 11,400 3,300
Grounstroke backhand Tenis Lapangan
SD 1,446 0,831 0,775
Masing-Masing Sel (Kelompok Perlakuan)
Nilai Kemampuan
Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata
Kelompok Pukulan
kemampuan pukulan grounstroke backhand
No Perlakuan Grounstroke
tenis lapangan maka dapat dibuat histogram
(Sel) backhand Tenis
perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:
Lapangan
1 a1b1 (KP1) 5,30
2 a1b2 (KP2) 4,00
3 a2b1 (KP3) 3,90
4 a2b2 (KP4) 4,10
5 a1b3 (KP5) 3,90
6 a2b3 (KP6) 3,00

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

21
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

Nilai rata-rata kemampuan pukulan Tabel.3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas


grounstroke backhand tenis lapangan yang Distribusi Frekuensi Populasi
dicapai tiap kelompok perlakuan disajikan
dalam bentuk histogram sebagai berikut:
Kelompok N M SD Lhitung Ltabel Kesimpulan
Perlakuan 5%
Berdistribusi
KP1 10 5,300 1,345 0,2323 0,258
Normal
Berdistribusi
KP2 10 4,000 0,775 0,2075 0,258
Normal
Berdistribusi
KP3 10 3,900 0,700 0,2406 0,258
Normal
Berdistribusi
KP4 10 3,900 0,700 0,2457 0,258
Normal
Berdistribusi
KP5 10 4,100 0,831 0,2130 0,258
Normal
Berdistribusi
KP6 10 3,000 0,775 0,2037 0,258
Normal

Keterangan :
KP1 = Kelompok model pembelajaran life Tabel.4 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas
model pada tingkat koordinasi mata- Varians Populasi
tangan tinggi
KP2 = Kelompok model pembelajaran life ∑ Ni SD2gab χ2o χ2tabel Kesimpul
Kelompok 5% an
model pada tingkat koordinasi mata- 6 10 0,78 6,62 11,07 Varians
tangan sedang homogen
KP3 = Kelompok model pembelajaran model
video pada tingkat koordinasi mata-
tangan tinggi
KP4 = Kelompok model pembelajaran model
video pada tingkat koordinasi mata-
tangan sedang
KP5 = Kelompok model pembelajaran life
model pada tingkat koordinasi mata-
tangan rendah
KP6 = Kelompok model pembelajaran model
video pada tingkat koordinasi mata-
tangan rendah

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

22
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

Tabel.5 Ringkasan Nilai Rata-Rata Pembahasan Hasil Penelitian


Kemampuan Pukulan Grounstroke backhand 1. Perbedaan Pengaruh Antara Model
Tenis Lapangan Berdasarkan Penggunaan Pembelajaran Berganti dan
Model Pembelajaran dan Tingkat Koordinasi Pengulangan Terhadap Kemampuan
Mata-Tangan Pukulan Grounstroke backhand Tenis
Lapangan.
A1 A2 Berdasarkan pengujian hipotesis
Variabel pertama ternyata ada perbedaan pengaruh
Rerata yang nyata antara kelompok siswa yang
Kemampuan mendapatkan model pembelajaran berganti
Pukulan dan kelompok siswa yang mendapatkan
Grounstroke
backhand model pembelajaran pengulangan terhadap
B1 B2 B3 B1 B2 B3
Tenis kemampuan pukulan grounstroke backhand
Lapangan tenis lapangan. Pada kelompok siswa yang
Hasil tes
awal
10,90 8,70 8,30 9,10 9,80 8,10 mendapat model pembelajaran berganti
Hasil tes mempunyai kemampuan pukulan
16,20 12,70 12,20 13,00 13,90 11,10
akhir grounstroke backhand tenis lapangan yang
Peningkatan 5,30 4,00 3,90 3,90 4,10 3,00
lebih baik dibandingkan dengan kelompok
siswa yang mendapat model pembelajaran
Keterangan : pengulangan.
A1 = Model pembelajaran berganti. Dari angka-angka yang dihasilkan
A2 = Model pembelajaran pengulangan. dalam analisis data menunjukkan bahwa
B1 = Kelompok siswa yang memiliki perbandingan rata-rata kemampuan pukulan
koordinasi mata-tangan tinggi. grounstroke backhand tenis lapangan yang
B2 = Kelompok siswa yang memiliki dihasilkan oleh model pembelajaran berganti
koordinasi mata-tangan sedang. lebih tinggi 0,83 dari pada model
B3 = Kelompok siswa yang memiliki pembelajaran pengulangan.
koordinasi mata-tangan rendah. 2. Perbedaan Kemampuan Pukulan
Tabel.6 Ringkasan Hasil Analisis Varians Grounstroke backhand Tenis Lapangan
Dua Faktor Antara Siswa yang Memiliki
Koordinasi Mata-Tangan Tinggi,
Sumber
Variasi
Dk JK RJK Fo Ft Sedang dan Rendah.
Berdasarkan pengujian hipotesis kedua
Rata-rata ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata
Perlakuan 1 976,07 976,07 antara kelompok siswa yang memiliki
A 1 8,07 8,07 9,31 * 4,17 koordinasi mata-tangan tinggi, koordinasi
B 2 13,23 6,62 7,63 * 3,32 mata-tangan sedang dan koordinasi mata-
AB 2 5,83 2,92 3,37 * 3,32 tangan rendah terhadap kemampuan pukulan
grounstroke backhand tenis lapangan. Pada
Kekeliruan 54 46,80 0,87
kelompok siswa yang memiliki koordinasi
Total 60 1050,00 mata-tangan tinggi mempunyai kemampuan
pukulan grounstroke backhand tenis

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

23
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

lapangan lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi 0,69 yang lebih tinggi dari pada
kelompok siswa yang memiliki koordinasi kelompok siswa yang memiliki koordinasi
mata-tangan sedang. Pada kelompok siswa mata-tangan sedang, perbandingan rata-rata
yang memiliki koordinasi mata-tangan kemampuan pukulan grounstroke backhand
sedang mempunyai kemampuan pukulan tenis lapangan pada siswa yang memiliki
grounstroke backhand tenis lapangan lebih koordinasi mata-tangan sedang 0,23 yang
tinggi dibanding kelompok siswa yang lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang
memiliki koordinasi mata-tangan rendah. memiliki koordinasi mata-tangan rendah.
Koordinasi mata-tangan sebagai modal 3. Pengaruh Interaksi Antara Model
utama untuk melakukan pukulan Pembelajaran dan Koordinasi Mata-
grounstroke backhand tenis lapangan. Tangan Terhadap Kemampuan
Koordinasi mata-tangan merupakan Pukulan Grounstroke backhand Tenis
kemampuan yang mendasari dari gerak yang Lapangan.
dilakukan seseorang. Koordinasi mata- Keefektifan penggunaan model
tangan merupakan unsur yang sangat penting pembelajaran terhadap kemampuan pukulan
bagi siswa, sebab koordinasi mata-tangan grounstroke backhand tenis lapangan
siswa merupakan dasar dalam pembentukan dipengaruhi oleh tinggi, sedang dan
keterampilan siswa. koordinasi mata-tangan rendahnya koordinasi mata-tangan yang
dapat menunjang keberhasilan pencapaian dimiliki siswa. Berdasarkan hasil penelitian,
pukulan grounstroke backhand tenis ternyata siswa yang memiliki koordinasi
lapangan dengan cara mengontrol gerakan- mata-tangan tinggi dengan model
gerakan teknik yang dilakukan menjadi lebih pembelajaran berganti memiliki kemampuan
akurat. Siswa yang memiliki koordinasi pukulan grounstroke backhand tenis
mata-tangan tinggi memiliki kemampuan lapangan sebesar 5,500 lebih baik
untuk lebih cepat menguasai pukulan dibandingkan siswa dengan koordinasi mata-
grounstroke backhand tenis lapangan dari tangan tinggi dan mendapat perlakuan model
pada siswa yang memiliki koordinasi mata- pembelajaran pengulangan sebesar 4,100.
tangan sedang. Siswa yang memiliki Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan
koordinasi mata-tangan sedang memiliki sedang dengan model pembelajaran
kemampuan untuk menguasai pukulan pengulangan memiliki kemampuan pukulan
grounstroke backhand tenis lapangan lebih grounstroke backhand tenis lapangan
baik dari pada siswa yang memiliki sebesar 4,300 lebih baik dibandingkan siswa
koordinasi mata-tangan rendah sebelum dengan koordinasi mata-tangan sedang dan
diberikan perlakuan model pembelajaran. mendapat perlakuan model pembelajaran
Keberhasilan pencapaian pukulan berganti sebesar 4,200. Sedangkan siswa
grounstroke backhand tenis lapangan yang memiliki koordinasi mata-tangan
dipengaruhi oleh kemampuan siswa untuk rendah dengan model pembelajaran berganti
melakukan gerakan secara terpadu dan memiliki kemampuan pukulan grounstroke
selaras. backhand tenis lapangan sebesar 3,900 lebih
Dari angka-angka yang dihasilkan baik dibandingkan siswa dengan koordinasi
dalam analisis data menunjukkan bahwa mata-tangan rendah dan mendapat perlakuan
perbandingan rata-rata kemampuan pukulan model pembelajaran pengulangan sebesar
grounstroke backhand tenis lapangan pada 3,400.
siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

24
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

SIMPILAN, IMPLIKASI DAN SARAN khususnya dalam menentukan model


pembelajaran yang akan digunakan untuk
Simpulan
meningkatkan pukulan grounstroke
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil
backhand tenis lapangan, para pembina
analisis data yang telah dilakukan, dapat
maupun pelatih perlu memperhatikan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
pilihan-pilihan metode, teknik dan strategi
1. Ada perbedaan pengaruh antara model
secara tepat. Metode atau bentuk latihan
pembelajaran berganti dan pengulangan
yang digunakan dalam proses latihan harus
terhadap kemampuan pukulan
dipertimbangkan efektifitas dan efisiensi dari
grounstroke backhand tenis lapangan.
metode tersebut dalam mencapai hasil
Pengaruh model pembelajaran berganti
latihan yang maksimal. Hal tersebut juga
lebih baik dari pada pengulangan.
harus disesuaikan dengan karakteristik siswa
2. Ada perbedaan kemampuan pukulan
dan karakteristik latihan yang akan
grounstroke backhand tenis lapangan
diajarkan. Hasil penelitian ini menunjukkan
antara siswa yang memiliki koordinasi
bahwa model pembelajaran berganti
mata-tangan tinggi, koordinasi mata-
memperoleh hasil yang lebih baik dan
tangan sedang dan koordinasi mata-
optimal dari pada model pembelajaran
tangan rendah. Kemampuan pukulan
pengulangan dalam latihan. Kebaikan model
grounstroke backhand tenis lapangan
pembelajaran berganti ini dapat
pada siswa yang memiliki koordinasi
dipergunakan sebagai solusi bagi pembina
mata-tangan tinggi lebih baik dari pada
maupun pelatih dalam upaya meningkatkan
siswa yang memiliki koordinasi mata-
pukulan grounstroke backhand tenis
tangan sedang, siswa yang memiliki
lapangan.
koordinasi mata-tangan sedang lebih
Dalam proses latihan pukulan
baik dari pada siswa yang memiliki
grounstroke backhand tenis lapangan,
koordinasi mata-tangan rendah sebelum
karakteristik siswa yang perlu diperhatikan
diberikan model pembelajaran.
dan menjadi dasar untuk menentukan model
3. Terdapat pengaruh interaksi antara
pembelajaran yang akan digunakan adalah
model pembelajaran dan koordinasi
koordinasi mata-tangan. Siswa yang
mata-tangan terhadap kemampuan
memiliki koordinasi mata-tangan tinggi akan
pukulan grounstroke backhand tenis
lebih mudah menguasai gerakan pukulan
lapangan. Siswa yang memiliki
grounstroke backhand tenis lapangan,
koordinasi mata-tangan tinggi lebih
sehingga kualitas siswa yang memiliki
cocok jika diberikan berganti. Siswa
koordinasi mata-tangan tinggi menjadi lebih
yang memiliki koordinasi mata-tangan
baik dari pada siswa yang memiliki
sedang lebih cocok jika diberikan
koordinasi mata-tangan sedang, dan siswa
pengulangan. Siswa yang memiliki
yang memiliki koordinasi mata-tangan
koordinasi mata-tangan rendah lebih
sedang menjadi lebih baik dari pada siswa
cocok jika diberikan berganti.
yang memiliki koordinasi mata-tangan
rendah.
Implikasi
Dalam penjelasan di atas maka
Berdasarkan kesimpulan dalam
perbedaan siswa dalam hal koordinasi mata-
penelitian ini, memberikan implikasi bahwa
tangan akan membawa implikasi bagi pelatih
dalam merancang model pembelajaran,
maupun pembina dalam menentukan model

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

25
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Berganti dan Pengulangan Terhadap Kemampuan Pukulan
Groudstroke Backhand Tenis Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi Mata- Tangan

(Risa Agus Teguh Wibowo)

pembelajaran yang tepat dalam proses Singer, Robert N. 1975. Motor Learning and
latihan pukulan grounstroke backhand tenis Human Performance An Application to
lapangan. Physical Education Skills. Second
Edition. Florida State University:
Macmillan Publishing Co., Inc.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 2002. Desain dan Analisis
Douglas, Paul. 1982. The Handbook of
Eksperimen. Bandung: Tarsito.
Tennis. London: Dorling Kindersley
Limited.
Sugiyanto. 1997. Perkembangan Gerak.
Surakarta: UNS Press.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek
Psikologis Dalam Coaching. Jakarta:
Suharno HP. 1993. Ilmu Coaching Umum.
Dikti P2LPTK.
Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press.
Lardner. 1996. Teknik Dasar Tenis. Strategi
dan Taktik yang Akurat. Semarang:
Dahara Prize. Effhar Offset.

Mochamad Sajoto. 1995. Peningkatan dan


Pembinaan Kondisi Fisik Dalam
Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Mulyono Biyakto Atmojo. 1999. Tes dan


Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani
Olahraga. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret Press.

M. Furqon Hidayatullah. 2009. Guru Sejati:


Membangun Insan Berkarakter Kuat
dan Cerdas. Cetakan Pertama.
Surakarta: Yuma Pustaka.

Nadisah. 1992. Pengembangan Kurikulum


Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud.

Nossek, Josef. 1982. General Theory of


Training. Logos: Pan African Press.

Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan


Motorik. Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta: Depdikbud.

Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2 Oktober 2017

26

Anda mungkin juga menyukai