Anda di halaman 1dari 10

Cerdas Sifa, Edisi No.1.

Mei – Agustus 2012

PENGARUH METODE LATIHAN ELEMENTER TERHADAP AKURASI GROUND


STROKE FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS

Palmizal. A
Pendidikan olahraga dan kesehatan FKIP UNJA
palmizalsiulak@yahoo.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh latihan ground stroke
forehand dalam permainan tenis dengan menggunakan metode latihan elementer. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas
Jambi yang mengikuti perkuliahan tenis, yaitu berjumlah 78 orang. Sampel penelitian ini adalah
berjumlah 25 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportional
random sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Hipotesis
penelitian adalah (1) Metode latihan elementer dapat meningkatkan akurasi ground stroke forehand
dalam permainan tenis. Teknik analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji t. Berdasarkan
analisis data yang dilakukan diketahui terjadi peningkatan antara tes awal dan tes akhir pada metode
latihan, yaitu untuk metode latihan elementer sebesar 8.58. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis
ketiga dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis statistik uji t tes. Setelah dilakukan
pengujian hipotesis diketahui nilai t-hitung adalah sebesar didapat t hitung = 17.17 lebih besar dari t tabel
(ά=0.05:24) = 2.06. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa metode latihan elementer efektif dalam
meningkatkan akurasi ground stroke forehand dalam permainan tenis mahasiswa Prodi Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan FKIP Universitas Jambi.

Kata kunci: Tenis, groundstroke forehand, metode latihan elementer

PENDAHULUAN untuk rekreasi, tapi juga sudah dijadikan sebagai


alat untuk mencapai prestasi.
Olahraga merupakan bagian dari aktivitas Tenis merupakan permainan yang
sehari-hari yang penting dan sudah merupakan menggunakan alat-alat seperti raket, net, bola
kebutuhan bagi manusia dan berguna untuk tenis, dengan teknik pukulan yang bervariasi
membentuk jasmani dan rohani yang sehat. Hal mulai dari yang relatif lambat hingga yang sangat
ini terbukti bahwa sepadat apapun kegiatan yang cepat. Sementara itu permainan tenis merupakan
dilakukan masih disempatkan untuk melakukan permainan yang bersifat individual yang dapat
kegiatan olahraga. Perkembangan olahraga dilakukan dengan cara satu lawan satu atau dua
sampai saat ini telah memberikan kontribusi yang lawan dua, dengan menggunakan raket sebagai
positif dan nyata bagi bagi peningkatan alat pemukul dan bola tenis sebagai objek pukul.
kebugaran, kesegaran dan kesehatan masyarakat. Sampai saat ini, tenis mempertandingkan
Di samping itu olahraga juga turut berperan besar berbagai nomor yaitu tunggal putra, tunggal
terhadap peningkatan kemampuan bangsa dalam putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda
melaksanakan sistem pembangunan yang campuran.
berkelanjutan. Beberapa teknik dasar dalam permainan tenis
Salah satu jenis olahraga yang sangat dikenal diantaranya adalah serve, volley dan ground
dan memasyarakat saat ini salah satunya adalah stroke. Hal senada juga diungkapkan oleh Brown
tenis. Pada masa sekarang tenis sudah mendapat (2001:32) bahwa, untuk dapat melakukan
perhatian yang cukup besar dari masyarakat. Hal permainan tenis secara dasar, maka pemain
ini dapat dilihat dari tingginya animo dan paling tidak harus mengenal teknik dasar yaitu
banyaknya minat masyarakat yang bermain tenis ground stroke, volley dan service. Ketiga teknik
mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, ini merupakan gabungan yang harus dilatih
bahkan orang tua ikut juga berperan dalam secara proporsional. Ground stroke merupakan
permainan tenis tersebut. Sekarang, tenis bukan memukul bola dengan melewati net dan bola
lagi hanya sekedar untuk mencari kebugaran atau masuk ke daerah lawan. Pada saat melakukan

Jurnal Cerdas Sifa 1


Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012

pukulan diharapkan bisa mencapai sasaran yang pemain di samping menguasai teknik pukulan
diharapkan, karena ini merupakan kunci dari lainnya, khususnya bagi atlet pemula. Oleh
permainan. karena itu, sangat penting memasukkan materi ini
Begitu banyak teknik dasar dalam permainan dalam program latihan. Salah satu karakteristik
tenis, salah satunya adalah teknik pukulan dari Ground stroke forehand adalah posisi
(stroke) atau lebih dikenal dengan nama Ground perkenaan raket dengan bola tepat di tengah
stroke. Ground stroke diartikan sebagai memukul raket. Selain itu diperlukan perhitungan (timing)
bola setelah menyentuh lapangan/ lantai. yang tepat dalam mengayunkan raket. Ini artinya,
Menurut Jones (2008: 33) secara garis besar melalui latihan Ground stroke forehand begitu
Ground stroke dibedakan menjadi tiga, yaitu: banyak hal-hal yang dapat dilatih. Dengan
“Ground stroke dari bawah, drive, dan half demikian apabila Ground stroke forehand sudah
volley”. Kemudian lebih lengkap diuraikan oleh dikuasai dengan baik maka paling tidak pemain
Chu (2000:1) bahwa drive adalah “pukulan yang sudah bisa melakukan permainan walaupun
dilakukan setelah bola menyentuh lapangan hanya dalam bentuk yang sederhana.
dengan jalannya bola mendatar. Sedangkan half Berdasarkan pengamatan yang penulis
volley adalah setelah bola menyentuh lantai bola lakukan selama ini, terlihat bahawa kemampuan
langsung dipukul tanpa menunggu bola mencapai mahasiswa dalam melakukan teknik Ground
titik tertinggi”. Uraian di atas menggambarkan stroke forehand tergolong dibawah rata-rata. Hal
bahwa drive dan half volley adalah bagian dari ini dapat dilihat dari seringnya mahasiswa yang
Ground stroke yaitu sama-sama memukul bola gagal mengembalikan bola dengan baik dan
setelah memantul ke lapangan benar. Selain itu, bila dilihat dari proses
Bagi pemain pemula, salah satu jenis pelaksanaan Ground stroke forehand, banyak
pukulan yang harus dikuasai adalah Ground mahasiswa yang kurang baik melakukannya
stroke. Hal ini dikarenakan, Ground stroke yang pengaturan posisi kaki, membaca arah datangnya
sangat penting yang harus dikuasai oleh pemain, bola dan ayunan raket (dari backswing sampai
sebab dalam melakukan permainan atau follow strough), merupakan kesalahan-kesalahan
pertandingan Ground stroke merupakan yang yang juga sering dilakukan oleh mahasiswa yang
paling banyak dilakukan. seperti yang mengambil mata kuliah tenis. Selain itu,
dikemukakan oleh Kriese (1988:33) bahwa berdasarkan evaluasi yang dilakukan (ujian
“rata-rata pemain melakukan Ground stroke semester), banyak mahasiswa yang mendapatkan
dalam permainan 35 – 45% dari keseluruhan nilai yang rendah. Permasalahan ini menjadi
pukulan selama permainan atau pertandingan”. perhatian bagi tenaga pengajar (dosen). Hal ini
Artinya, karena banyaknya pukulan ini yang harus diatasi, sebab, apabila tidak, maka lama-
dilakukan dalam pertandingan, oleh sebab itu kelamaan para mahasiswa tidak akan mampu
maka sangat perlu pemain untuk menguasai melakukan Ground stroke forehand dengan baik
Ground stroke ini. dan benar, dan tujuan perkuliahan tidak akan
Ground stroke dapat dilakukan dengan tercapai
forehand atau sering juga disebut dengan Salah satu faktor yang berperan dalam
forehand drive dan dapat pula dilakukan dengan tercapainya tujuan latihan adalah bagaimana
backhand atau sering disebut dengan backhand memberikan materi latihan yang akan dilatih. Hal
drive, tergantung dari mana dan dimana bola itu ini dikarenakan melalui metode latihan yang
dipukul. tepat dimungkinkan dapat tercapainya tujuan
Ground stroke forehand adalah “mengarah latihan. Khususnya dalam latihan/belajar Ground
ke samping tubuh dimana tangan memegang stroke forehand, dapat dilakukan dengan
raket, Ground stroke forehand dilakukan di menggunkan metode elementer.
samping kanan, kalau pemain memukul bola Menurut Sneyers (1988: 257) metode bagian
dengan tangan kanan. Penelitian ini khusus adalah “suatu cara latihan yang bertitik tolak dari
membahas tentang Ground stroke forehand, pandangan bahwa suatu latihan dapat diberikan
karena pukulan ini dianggap yang paling sering menurut bagian-bagiannya”. Artinya, Metode
dan banyak dilakukan dalam permainan dan latihan elementer merupakan metode latihan yang
dianggap pukulan yang mudah dikuasai oleh mana dalam penyampaian materi latihan
pemain pemula. dilakukan setahap demi setahap, atau dengan kata
Ground stroke forehand adalah pondasi dan lain adalah penyajian materi latihan berdasarkan
hal yang sangat penting yang harus dikuasai oleh fase-fase yang ada. Salah satu keuntungan yang

Jurnal Cerdas Sifa 2


Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012

diperoleh dari metode latihan ini adalah atlet stroke. Ground berarti tanah, dan stroke berarti
(mahasiswa) mampu menganalisis setiap fase pukulan. Berarti Ground stroke dapat diartikan
yang terdapat dalam Ground stroke. Selain sebagai pukulan yang dilakukan setelah bola
keuntungan, kelemahan dari metode ini adalah menyentuh tanah.
mahasiswa sedikit lambat menguasi secara Menurut Brown (2001:31) Ground stroke
keselurahan suatu teknik (Ground stroke adalah pukulan setelah bola memantul ke
forehand ). Adapun permasalahan yang muncul lapangan. Sementara itu menurut pendapat
adalah sejauh mana pengaruh metode latihan Yudoprasetio (1981:40) Ground stroke adalah
elementer dalam meningkatkan hasil belajar pukulan yang dilakukan terhadap bola yang
tenis. menyentuh tanah (lapangan). Berdasarkan
pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat
KAJIAN PUSTAKA disimpulkan bahwa Ground stroke adalah teknik
memukul bola yang dilakukan setelah bola jatuh
1. Hakikat Permainan Tenis ke tanah atau lapangan permainan sendiri.
Setelah memahami hal yang harus dilakukan
Tenis adalah sebuah permainan yang dalam melakukan Ground stroke maka sebagai
memerlukan raket untuk memukul bola, yang di pemain tenis harus juga mengetahui teknik dari
pukul bolak-balik melewati net dan masuk ke forehand. Adapun teknik forehand menurut
dalam lapangan. Tenis dimainkan pada arena Brown (2002:32) adalah: (a) tahap persiapan, (b)
lapangan berbentuk empat persegi pelasanaan, dan (c) gerakan lanjutan. Tahap
panjang.seperti yang dikemukakan oleh Jones persiapan terdiri dari (1) pegangan dengan cara
(2006:12) bahwa; forehand eastern, (2) ayunkan raket terlebih
“lebar lapangan untuk permainan tunggal 27 dahulu ke belakang, (3) berputarlah menyamping
kaki (8.22 meter), sedangkan lebar lapangan terhadap net dan melangkah ke arah sasaran.
untuk permainan ganda 36 kaki (10.97 Tahap pelaksanaan, urutan kegiatannya antara
meter) dan panjang 78 kaki (23.77 meter), lain, (1) pindahkan berat badan/tubuh ke depan,
sebuah net dari tali dengan tiang setinggi (2) mengayun raket sejajr dengan lapangan, (3)
0.915 cm pada kedua tiang net. Net (jaring) jangan gerakkan pergelangan tangan, (4) fokus
dipasang di tengah-tengah sehingga pada bola dan pukul secepatnya. Untuk tahap
lapangan terbagi menjadi dua sama besar gerakan lanjutan urutan kegiatannya, (1)
yang menyerupai empat persegi panjang. lanjutkan ayunan setelah memukul, (2) ayunlah
Permainan tunggal (single), ganda (double) raket menyilang dan naik, serta arahkan raket
atau campuran (mixed) di mainkan dengan menuju ke sasaran
menggunakan garis batas yang berbeda, Dari proses pelaksanaan teknik di atas,
lapangan tenis lapangan di batasi pada pegangan forehand eastern, merupakan
masing-masing sisinya oleh dua buah garis pegangan seperti bersalaman, setelah tahu ke
pinggir” . arah forehand, segeralah melakukan backswing,
Tujuan permainan tenis adalah berusaha bersamaan dengan itu atur langkah berada pada
untuk mendapatkan angka/point untuk mencapai posisi siap untuk memukul. Saat perkenaan bola
kemenangan.. Jones (2006:10) mengemukakan tangan jangan terlalu rapat dengan badan dan
bahwa, sasaran permainan adalah memukul bola tangan jangan terlalu jauh sehingga tangan lurus.
dalam garis sehingga lawan tidak dapat a) Hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan
mencapainya, atau b) mengembalikan ke daerah serta keseimbangan dalam melakukan pukulan,
permainan sendiri. Artinya, dalam permainan pengaruh langsung adalah tenaga akan berkurang
berlangsung, dengan cara memukul atau dan bola sulit untuk dikontrol.
menempatkan bola pada posisi yang sulit ke Kegunaan Ground stroke menurut Lardner
daerah permainan lawan sehingg tidak bisa (2003:32) adalah awal untuk memulai suatu
dikembalikan dan berusaha agar bola tidak mati permainan, untuk mengembangkan koordinasi
di daerah sendiri. antara raket dan mata dan merupakan senjata
yang ampuh untuk menguras tenaga lawan.
2. Hakikat Ground stroke Forehand dalam Sementara itu menurut Brown (2002: 31)
Permainan Tenis kegunaan Ground stroke adalah “senjata
Menurut Echols dan Sadili (1996:96) Ground simpanan yang dapat digunakan untuk
stroke terdiri dari dua kata yaitu Ground dan mematikan bola”

Jurnal Cerdas Sifa 3


Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012

Begitu pentingnya ground stroke maka dalam dicapai. Apa bila semua elemen yang mendukung
program latihan yang dibuat perlu sekali memuat forehand drive dilakukan dengan benar maka
latihan ground stroke. Untuk itu ground stroke boleh dikatakan bahwa gerakan forehand drive
perlu mendapat porsi latihan yang banyak, sudah benar
apalagi untuk pemula. Untuk pemain pemula di Menurut pendapat yang dikemukakan oleh
samping diperkenalkan bentuk pukulan lain Gerhard (1990:119), apabila metode bagian
seperti Voli dan Servis, maka diharapkan digunakan pada pelajaran keterampilan motorik
mengenal ground stroke lebih banyak. Hal ini maka prosedur pengajaran yang digunakan
dikarenakan di dalam ground stroke terdapat sebagai berikut: siswa menerima instruksi
latihan memukul bola pada posisi tepat dan juga mengenai tugas gerakan pertama (posisi siap
terdapat latihan memukul bola dengan timing gerakan kaki), setelah gerakan pertama dikuasai
yang tepat. kemudian menerima instruksi latihan gerakan
Melakukan latihan ground stroke dengan yang kedua (backswing dan ayunan ke depan),
arahan dari pelatih merupakan salah satu kunci kemudian dilanjutkan dengan memberikan
keberhasilan pemain tenis. Dalam melakukan instruksi berikutnya yaitu perkenaan bola dengan
latihan ground stroke bisa dilakukan dengan raket serta gerakan lanjutan (follow strough).
metode global dan bisa dengan metode Masing-masing elemen gerakan harus diadakan
elementer. Metode global dilakukan dengan hubungan sehingga gerakan yang dilakukan
melakukan gerakan Ground stroke secara nantinya tidak ada hambatan terhadap salah satu
keseluruhan gerakan mulai dari fase awal sampai gerakan yang dipisahkan.
pada fase akhir yaitu follow strough. Metode Metode elementer memiliki beberapa
elementer merupakan bentuk latihan yang keuntungan, seperti yang dikemukakan oleh
diberikan dipilah-pilah menjadi beberapa bagian. Ibrahim (1991:42) bahwa kebaikan metode
latihan bagian adalah (a) anak betul-betul
3. Hakikat Metode Latihan Elementer menghayati serta bagaimana pelaksanaan dari
setiap elemen gerakan dalam satu teknik, (b) jika
Metode latihan bagian atau elementer adalah struktur gerakan kompleks, maka dimungkinkan
cara melakukan latihan teknik dalam olahraga memperoleh hasil yang maksimal. Kemudian
yang dilakukan secara bagian demi bagian atau ditambahkan oleh Harsono (1997:42) bahwa
latihan yang dilakukan dipilah menjadi setiap metode bagian lebih mudah dan lebih cepat
bagian yang ada dalam latihan teknik. Sneyers dipelajari dan anak akan merasa lebih puas bila
(1988: 257) mengatakan bahwa metode bagian nanti harus melakukan gerakan secara
adalah suatu cara latihan yang bertitik tolak dari keseluruhan.
pandangan bahwa suatu latihan dapat diberikan Kosasih (2003:172) menjelaskan secara
menurut bagian-bagiannya. detail tentang keuntungan latihan dengan
Latihan ini merupakan suatu kesatuan yang menggunakan metode bagian, yaitu:
saling melengkapi dalam bentuk urutan gerak “(a) siswa akan lebih menguasai fase-fase
yang sederhana, latihan gerakan yang diberikan dari suatu teknik yang ada, (b) siswa akan
dari yang mudah sampai ke tingkat yang lebih mendapatkan kualitas gerakan yang lebih
sulit dan kompleks. Setiap elemen-elemen baik, (c) memberikan kemudahan kepada
gerakan harus dikuasai terlebih dahulu sebelum siswa untuk memahami konsep dari seluruh
dilanjutkan pada gerakan berikutnya. Dapat teknik, (d) kesalahan dalam melakukan
dijelaskan misalnya saat melakukan gerakan gerakan akan lebih mudah diperbaiki”.
forehand drive diperlukan teknik gerakan yang Beberapa pendapat tentang keuntungan
benar, makanya harus dilihat posisi kakinya, metode elementer atau bagian yang dikemukakan
posisi badan posisi kedua tangan saat memegang oleh beberapa ahli, maka dapat ditarik suatu
raket, posisi bola yang akan di pukul, perkenaan kesimpulan bahwa metode elementer atau bagian
bola terhadap raket (contac point), dan follow merupakan metode latihan teknik yang diberikan
stroughnya. Bagian-bagian inilah yang harus dengan membagi setiap unsur gerakan ke dalam
dipelajari secara terpisah-pisah dan akhirnya anak bentuk latihan. Artinya, latihan yang diberikan
dapat melakukan gerakan dengan koordinasi sudah dipisahkan setiap bagian sehingga latihan
gerakan yang benar. Artinya, sebaiknya anak tidak dilakukan sekaligus. Pada akhirnya setelah
terlebih dahulu diberikan gerakan-gerakan yang mempelajari setiap bagian teknik, anak didik
mengarah kepada gerakan yang dituju atau

Jurnal Cerdas Sifa 4


Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012

mampu melakukan suatu teknik tersebut secara leher raket kaki sedikit dibuka, lutut sedikit
keseluruhan dengan baik dan benar. ditekuk, tubuh menghadap ke depan dan dengan
Setelah di ketahui aspek positif dari metode posisi agak membungkuk, dan berat tubuh
elementer, maka perlu juga diketahui apa saja menumpu pada telapak kaki bagian depan.
aspek negatif dari metode elementer ini. Menurut Footwork merupakan gerakan kaki menuju
Kiram (2001:26) aspek negatifnya adalah: titik tempat memukul bola, footwork menurut
a) Memerlukan waktu yang cukup panjang Brown (2001:21) dengan menggerakkan kaki ke
untuk mempelajari suatu rangkaian gerakan. kiri dan kekanan untuk mendekati bola ketitik
Hal ini dikarenakan setelah memberikan pukul sehingga bola bisa di pukul sesuai dengan
latihan secara bagian tentu akhirnya harus sasaran yang dikehendaki. Pelaksanaan footwork
digabungkan supaya menjadi suatu rangkaian dimulai dari dengan posisi menghadap ke depan,
gerakan yang bisa menjadi gerakan yang menolakkan kaki kiri (kalau bergerak ke kanan)
kompleks, dan ini tentu membutuhkan atau kaki kanan (kalau bergerak ke kiri) ke
waktu yang cukup lama, apalagi kalau samping, dan berhenti bergerak saat akan
jumlah anak cukup banyak. memukul bola.
b) Anak cendrung mengalami kejenuhan atau Menurut Magethi (1999:12) Backsiwng
kebosanan, terutama anak usia sekolah adalah ayunan dengan daun raket setinggi bahu,
dasar. Karena setiap bagian gerakan lebih tinggi dari bola yang dipukul, dalam posisi
membutuhkan waktu untuk melatih gerakan terbuka. Pelaksanaan backswing pertama adalah
apalagi dengan variasi latihan yang kurang dengan memusatkan perhatian kepada bola, tarik
maka akan menyebabkan anak mudah raket secepat mungkin ke belakang sampai
menjadi jenuh dan bosan dalam melakukan berada dibelakang badan dengan posisi raket
gerakan yang diberikan. sedikit di atas bola.
Khusus dalam latihan tenis, metode ini dapat Pelaksanaan perkenaan bola (impact) yaitu
diterapkan. Metode ini diberikan dengan cara pada posisi tengah raket, dimana pada saat
membagi teknik melakukan Ground stroke perkenaan bola dengan raket posisi raket lurus
menjadi tiga bagian yaitu fase awal, inti dan sejajar agak ke depan di samping badan. Artinya
akhir. Pada fase awal terdapat latihan melakukan titik pukul bola berada sedikit ke depan karena
posisi siap (ready position), gerakan kaki apabila bola dipukul terlalu ke depan maka akan
(footwork), ayunan ke belakang (backswing). menyebabkan bola akan melenceng ke luar
Fase inti terdiri atas ayunan raket ke depan, lapangan (kiri badan) dan apa bila dipukul di
perkenaan bola dengan raket (impact). Fase akhir belakang badan maka akan menyebabkan bola ke
terdiri atas gerak lanjutan (follow strough) dan kanan badan.
kembali pada posisi siap (ready position). Menurut Loman (1993:76) follow strough
Menurut Brown (2001:16) posisi siap berarti merupakan ayunan raket terus kemuka atas, ke
menghadap ke net, memutuskan bagaimana cara arah bola hingga berhenti di atas bahu. Artinya
memegang raket, menekukkan lutut, dan tubuh gerakannya dilakukan dengan tidak terputus-
dibungkukkan ke depan. Sementara itu menurut putus. Setelah perkenaan bola dengan raket maka
Magethi (1999:40) posisi siap pelaksanaannya akan terjadi gerakan lanjutan setelah memukul
adalah kepala raket menghadap jaring, tangan (follow strough).
kiri di letakkan dileher raket (jika memukul bola Bila dilihat pembagian fase tersebut, maka
dengan tangan kanan), kaki sedikit renggang, terlihat dalam melatih ground stroke forehand
lutut ditekuk sedikit, tubuh sedikit menghadap ke dilakukan dengan memisah-misahkan antara
depan dan membungkuk, dan berat tubuh bagian-bagian teknik yang ada. Dalam
menumpu pada ibu jari. kesempatan ini, penulis mencoba melihat sejauh
Berdasar pengertian di atas maka dapat mana pengaruh latihan dengan menggunakan
ditarik kesimpulan bahwa posisi siap adalah metode latihan elementer terhadap akurasi
posisi yang dilakukan apabila keadaan pemain Ground stroke forehand pada cabang olahraga
siap untuk menerima bola atau Stroke yang tenis.
datang dari lawan dengan pelaksanaannya
dimulai dari posisi badan menghadap net, 5. Hakikat Akurasi Ground Stroke Forehand
memegang raket dengan tangan kanan
memegang grip (kalau melakukan pukulan Akurasi atau sering juga diartikan sebagai
dengan tangan kanan) dan tangan kiri memegang ketepatan merupakan hal yang sangat penting

Jurnal Cerdas Sifa 5


Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012

dimiliki oleh atlet tenis atau atlet cabang dengan latihan yang tekun, rajin dan
olahraga lain, untuk itu perlu bagi kita untuk mendapatkan bimbingan dari pelatih yang
memahami pengertian akurasi atau ketepatan dari berkualitas.
beberapa ahli. Menurut Wahjoedi (2001:61)
akurasi adalah kemampuan tubuh atau anggota METODOLOGI PENELITIAN
tubuh untuk mengarahkan sesuatu sesuai dengan
sasaran yang dikehendaki. Artinya saat tubuh Penelitian ini adalah eksperimen, populasi
melakukan suatu gerakan seperti memukul bola dalam penelitian ini adalah mahasiswa
dalam tenis atau shooting dalam sepak bola tentu pendidikan olahraga dan kesehatan Universitas
sangat membutuhkan akurasi sebab kalau tidak Jambi yang berjumlah 78 orang dan sampel
akurat maka hasilnya tentu tidak sesuai dengan berjumlah 25 orang dengan teknik pengambilan
yang diharapkan. sampel menggunakan proportional random
Sementara itu menurut Sikumbang, dkk sampling. Sebelum dilakukan perlakuan (latihan)
(1982:11) mengemukakan bahwa ketepatan diberikan pre-test. Latihan diberikan selama 6
(accuracy) adalah kemampuan seseorang minggu dengan frekuensi latihan 3 kali
mengontrol gerakan-gerakan volunter untuk perminggu sehingga total perlakuan diberikan
tujuan. Seperti dalam pelaksanaan shooting bola berjumlah 18 kali pertemuan. Pengumpulan data
basket, menendang bola kearah gawang, hasil latihan Ground stroke forehand baik pre-
panahan, golf dan lain-lain. Hal senada test maupun post-test menggunakan tes hasil
diungkapkan oleh Moeslim (1986) mengatakan latihan Ground stroke forehand. Latihan Ground
bahwa ketepatan (accuracy) diartikan sebagai stroke forehand dengan metode elementer
kemampuan seseorang melakukan gerakan- merupakan suatu kesatuan yang saling
gerakan volunter untuk suatu tujuan. Gerakan melengkapi dalam bentuk urutan gerak yang
volunter dimaksudkan disini adalah gerakan sederhana, latihan gerakan yang diberikan dari
merubah arah untuk menempatkan posisi yang yang mudah sampai ke tingkat yang lebih sulit
pas sehingga sasaran yang diharapkan tercapai. dan kompleks. Setiap elemen-elemen gerakan
Berdasarkan urain di atas maka dapat ditarik harus dikuasai terlebih dahulu sebelum
kesimpulan bahwa akurasi adalah kemampuan dilanjutkan pada gerakan berikutnya. Dapat
anggota tubuh untuk mengarahkan sesuatu dijelaskan misalnya saat melakukan gerakan
dengan melakukan dan mengontrol gerakan yang forehand drive diperlukan teknik gerakan yang
bersifat mengubah arah sehingga mencapai benar, makanya harus dilihat posisi kakinya,
sasaran yang dikehendaki. Artinya untuk posisi badan posisi kedua tangan saat memegang
mencapai sasaran yang dikehendaki maka raket, posisi bola yang akan di pukul, perkenaan
seseorang harus menempatkan dirinya pada bola terhadap raket (contac point), dan follow
posisi yang pas yang kira-kira hasil dari apa yang stroughnya. Bagian-bagian inilah yang harus
dilakukan akan tepat pada tujuannya. dipelajari secara terpisah-pisah dan akhirnya anak
Akurasi dalam permainan tenis sangat dapat melakukan gerakan dengan koordinasi
penting peranannya. Secara umum, pukulan apa gerakan yang benar. Menurut pendapat yang
saja yang kita lakukan dalam tenis sangat dikemukakan oleh Gerhard (1990:119), apabila
membutuhkan akurasi atau ketepatan. Sebab metode bagian digunakan pada pelajaran
kalau tidak mempunyai akurasi pukulan dalam keterampilan motorik maka prosedur pengajaran
tenis maka akan sangat merugikan bagi atlet itu yang digunakan sebagai berikut: siswa menerima
sendiri sebab dalam permainan tenis cara instruksi mengenai tugas gerakan pertama
perolehan point melalui relly point. Artinya (posisi siap gerakan kaki), setelah gerakan
setiap kesalahan yang dilakukan akan terjadi pertama dikuasai kemudian menerima instruksi
point. Artinya apapun jenis pukulan yang latihan gerakan yang kedua (backswing dan
dilakukan, apakah itu service, volley, maupun ayunan ke depan), kemudian dilanjutkan dengan
jenis pukulan lain yang ada dalam permainan memberikan instruksi berikutnya yaitu perkenaan
tenis harus betul-betul dilakukan dengan akurasi bola dengan raket serta gerakan lanjutan (follow
pukulan yang tinggi. Oleh sebab itu akurasi strough). Masing-masing elemen gerakan harus
pukulan merupakan faktor yang dominan dalam diadakan hubungan sehingga gerakan yang
Ground stroke untuk memperoleh kemenangan dilakukan nantinya tidak ada hambatan terhadap
dalam suatu pertandingan. Untuk mendapatkan salah satu gerakan yang dipisahkan.
akurasi pukulan yang baik itu harus dilakukan

Jurnal Cerdas Sifa 6


Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012

Metode elementer memiliki beberapa membutuhkan waktu untuk melatih gerakan


keuntungan, seperti yang dikemukakan oleh apalagi dengan variasi latihan yang kurang
Ibrahim (1991:42) bahwa kebaikan metode maka akan menyebabkan anak mudah
latihan bagian adalah (a) anak betul-betul menjadi jenuh dan bosan dalam melakukan
menghayati serta bagaimana pelaksanaan dari gerakan yang diberikan.
setiap elemen gerakan dalam satu teknik, (b) jika Khusus dalam latihan tenis, metode ini dapat
struktur gerakan kompleks, maka dimungkinkan diterapkan. Metode ini diberikan dengan cara
memperoleh hasil yang maksimal. Kemudian membagi teknik melakukan Ground stroke
ditambahkan oleh Harsono (1997:42) bahwa menjadi tiga bagian yaitu fase awal, inti dan
metode bagian lebih mudah dan lebih cepat akhir. Pada fase awal terdapat latihan melakukan
dipelajari dan anak akan merasa lebih puas bila posisi siap (ready position), gerakan kaki
nanti harus melakukan gerakan secara (footwork), ayunan ke belakang (backswing).
keseluruhan. Fase inti terdiri atas ayunan raket ke depan,
Kosasih (2003:172) menjelaskan secara perkenaan bola dengan raket (impact). Fase akhir
detail tentang keuntungan latihan dengan terdiri atas gerak lanjutan (follow strough) dan
menggunakan metode bagian, yaitu: kembali pada posisi siap (ready position).
“(a) siswa akan lebih menguasai fase-fase Menurut Brown (2001:16) posisi siap berarti
dari suatu teknik yang ada, (b) siswa akan menghadap ke net, memutuskan bagaimana cara
mendapatkan kualitas gerakan yang lebih memegang raket, menekukkan lutut, dan tubuh
baik, (c) memberikan kemudahan kepada dibungkukkan ke depan. Sementara itu menurut
siswa untuk memahami konsep dari seluruh Magethi (1999:40) posisi siap pelaksanaannya
teknik, (d) kesalahan dalam melakukan adalah kepala raket menghadap jaring, tangan
gerakan akan lebih mudah diperbaiki”. kiri di letakkan dileher raket (jika memukul bola
dengan tangan kanan), kaki sedikit renggang,
Beberapa pendapat tentang keuntungan lutut ditekuk sedikit, tubuh sedikit menghadap ke
metode elementer atau bagian yang depan dan membungkuk, dan berat tubuh
dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat menumpu pada ibu jari.
ditarik suatu kesimpulan bahwa metode Footwork merupakan gerakan kaki menuju
elementer atau bagian merupakan metode latihan titik tempat memukul bola, footwork menurut
teknik yang diberikan dengan membagi setiap Brown (2001:21) dengan menggerakkan kaki ke
unsur gerakan ke dalam bentuk latihan. Artinya, kiri dan kekanan untuk mendekati bola ketitik
latihan yang diberikan sudah dipisahkan setiap pukul sehingga bola bisa di pukul sesuai dengan
bagian sehingga latihan tidak dilakukan sasaran yang dikehendaki. Pelaksanaan footwork
sekaligus. Pada akhirnya setelah mempelajari dimulai dari dengan posisi menghadap ke depan,
setiap bagian teknik, anak didik mampu menolakkan kaki kiri (kalau bergerak ke kanan)
melakukan suatu teknik tersebut secara atau kaki kanan (kalau bergerak ke kiri) ke
keseluruhan dengan baik dan benar. samping, dan berhenti bergerak saat akan
Setelah di ketahui aspek positif dari metode memukul bola.
elementer, maka perlu juga diketahui apa saja Menurut Magethi (1999:12) Backsiwng
aspek negatif dari metode elementer ini. adalah ayunan dengan daun raket setinggi bahu,
Menurut Kiram (2001:26) aspek negatifnya lebih tinggi dari bola yang dipukul, dalam posisi
adalah: terbuka. Pelaksanaan backswing pertama adalah
a) Memerlukan waktu yang cukup panjang dengan memusatkan perhatian kepada bola, tarik
untuk mempelajari suatu rangkaian gerakan. raket secepat mungkin ke belakang sampai
Hal ini dikarenakan setelah memberikan berada dibelakang badan dengan posisi raket
latihan secara bagian tentu akhirnya harus sedikit di atas bola.
digabungkan supaya menjadi suatu rangkaian Pelaksanaan perkenaan bola (impact) yaitu
gerakan yang bisa menjadi gerakan yang pada posisi tengah raket, dimana pada saat
kompleks, dan ini tentu membutuhkan perkenaan bola dengan raket posisi raket lurus
waktu yang cukup lama, apalagi kalau sejajar agak ke depan di samping badan. Artinya
jumlah anak cukup banyak. titik pukul bola berada sedikit ke depan karena
b) Anak cendrung mengalami kejenuhan atau apabila bola dipukul terlalu ke depan maka akan
kebosanan, terutama anak usia sekolah menyebabkan bola akan melenceng ke luar
dasar. Karena setiap bagian gerakan lapangan (kiri badan) dan apa bila dipukul di

Jurnal Cerdas Sifa 7


Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012

belakang badan maka akan menyebabkan bola ke 13


14
Pengki Ariyadi
Trisno Ardiansyah
15
15
22
23
kanan badan. 15 Helmi 14 21
Menurut Loman (1993:76) follow strough 16
17
Muhammad Efendi
Feri Cahyadi
14
13
20
23
merupakan ayunan raket terus kemuka atas, ke 18 Mahfut 13 20
arah bola hingga berhenti di atas bahu. Artinya 19 Andi Wibowo 11 19
20 Gigih Darma Permadi 10 17
gerakannya dilakukan dengan tidak terputus- 21 Nopan Harayuda 7 16
putus. Setelah perkenaan bola dengan raket maka 22 Septio wibowo 6 15
23 Agyvo Junius 5 13
akan terjadi gerakan lanjutan setelah memukul 24 Supriyono 5 15
(follow strough). 25 Alfajri 5 13

Bila dilihat pembagian fase tersebut, maka


terlihat dalam melatih ground stroke forehand 1. Uji Persyaratan Analisis Data Penelitian
Setelah data terkumpul, sebelum dilakukan
dilakukan dengan memisah-misahkan antara
pengujian hipótesis terlebih dahulu uji persyaratan:
bagian-bagian teknik yang ada. Dalam 1. Uji Normalitas
kesempatan ini, penulis mencoba melihat sejauh Uji normalitas berfungsi untuk menguji apakah
mana pengaruh latihan dengan menggunakan distribusi yang diobservasi tidak menyimpang atau
metode latihan elementer terhadap akurasi berbeda secara signifikan dari frekwensi yang
Ground stroke forehand pada cabang olahraga diharapkan. Uji normalitas dalam penelitian ini
tenis. menggunakan Uji Lilliefors dengan hasil seperti pada
Untuk menganalisis data menggunakan Uji-t table berikut ini:
yaitu dengan membandingkan hasil pre-test
dengan post-test pada kelompok eksperimen. Tabel 2. Rangkuman analisis Uji Normalitas
No Variabel Lo L t (ά=0.05) Ket
Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu 1. Data akhir 0.0349 0.173
dicari normalitas dan homogenitas data. Uji (postest)gruond
stroke metode
normalitas dengan Chi-kuadrat dan uji Elementer
homogenitas dengan uji-F. Keputusan menerima
dan menolak hipotesis pada taraf signifikansi Tabel di atas menampilkan bahwa variabel
5%. postest ground sroke metode elementer mempunyai
Lo 0.0349 sedangkan Lt 0.173. ini berarti bawa Lo
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN lebih kecil dari pada Lt dan ini bertribusi normal.

Penelitian ini dilaksanakan 3 kali per 2. Uji Hipotesis


minggu selama 18 kali latihan dan dilakukan di Hipotesis yang diajukan dirumuskan sebagai
berikut : Metode latihan elementer dapat
lapangan tenis indoor Pendidikan Olahraga dan
meningkatkan akurasi ground stroke forehand.
Kesehatan, FKIP UNJA yaitu pada setiap hari Hipotesis secara statistik dirumuskan sebagai
senin, rabu dan jumat. Sampel penelitian adalah berikut:
mahasiswa putra Prodi PORKES tahun ajaran Ho ; μ1= μ2
2011/2012. Pengambilan data pre-test 7 juni Ha ; μ1≠ μ2
2011 dan post-test 10 Agustus 2011, sedang
proses latihan (perlakuan) dilakukan dimulai Hipotesis Ho yang diajukan yaitu Metode latihan
tanggal 9 juni 2011 sampai dengan 8 agustus elementer tidak dapat meningkatkan akurasi ground
2011. hasil nilai pre-test dan post-test Ground stroke forehand diterima apabila t hitung < t tabel dan
stroke forehand yang telah dilakukan adalah Hipotesis Ha yang diajukan yaitu Metode latihan
elementer dapat meningkatkan akurasi ground stroke
sebagai berikut:
forehand apabila t hitung < t tabel. Data penelitian ini
dianalisis dengan uji t tes sampel berhubungan (paired
Tabel 1: Data awal dan data akhir metode Elementer
No Nama Pre-test Post-est sampel test). Hasil rangkuman uji t tes dapat dilihat
1 Hermanto 30 36 tabel 8 sebagai berikut.
2 Ebit marminto 24 36 Tabel 8. Rangkuman Uji t tes Pretest dan Postest
3 Azharulhalim 23 37
4 Johan hartanto 22 32 Kelompok Elemeneter
5 Budi yanto 21 34
6 Dedi irama 21 31 t hitung t tabel ά =0.5 Kesimpula
7 Triyat moko 20 28 X 1a X 1b n
8 Lani 20 28
9 Darmawan 19 26
10 Hardi Riyantoko 19 29 24.16 20.71 1.71 Signifikan
15.48
11 Sariyono 18 27
12 Satria Gunawan 17 23

Jurnal Cerdas Sifa 8


Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
Untuk melihat ada tidaknya pengaruh (seperti ground stroke forehand), atlit dapat
variabel yang di teliti, maka akan dibandingkan thitung melakukan dengan baik dan benar.
dengan ttabel. Jika nilai thitung lebih besar atau sama
dengan ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis KESIMPULAN
yang diajukan diterima. Sebaliknya, jika nilai thitung
lebih kecil dari nilai ttabel, maka hipotesis yang Berdasarkan kepada analisis data dan pembahasan
diajukan ditolak. Berdasarkan tabel 8. terlihat t hitung = yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan sebagai
20.71, sedangkan nilai t tabel (ά=0.05:24) =1.71. berikut : Metode latihan elementer dapat
Dengan demikian terlihat bahwa thitung lebih besar dari meningkatkan akurasi ground stroke forehand tenis
ttabel. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis nol ditolak mahasiswa prodi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
dan hipotesis alternatif diterima secara empiris. Dan FKIP Universitas Jambi
untuk mengetahui besarnya peningkatan yang terjadi,
maka dapat dilakukan melalui perhitungan sederhana DAFTAR PUSTAKA
(tes awal dikurang tes akhir). Setelah dilakukan
pengurangan, diperoleh angka sebesar 8.68. Angka Brown, Jim. 2002. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta. PT.
tersebut merupakan besarnya peningkatan yang terjadi Raja Grafindo Persada.
terhadap kemampuan sampel setelah diberikan ------------- . 2001. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta. PT.
perlakuan (secara elementer). Raja Grafindo Persada
Chu, Donald. A. 2000. Tenis Tenaga. Jakarta. PT.
PEMBAHASAN Raja Grafindo Persad
Durrwachter, Gerhard. 1990. Bolavoli. Belajar dan
Berdasarkan kepada hasil analis data dan Berlatih Sambil Bermain. Terjemahan Agus
hipotesis diajukan, maka pada bagian ini akan Setiadi. Jakarta; Gramedia
dilakukan pembahasan terhadap temuan penelitian di Echol, Jhon. M, Hasan Sadili. 1996. Kamus Inggris
dapatkan di lapangan. Pembahasan yang dilakukan Indonesia. Jakarta Gramedia
berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan Harsono. 1997. Prinsip-prinsip Pelatihan. Jakarta.
sebelumnya serta perhitungan statistik dan mengacu KONI Pusat
pada kesimpulan terhadap analisis yang telah ----------. 1988. Coaching dan Aspek Psikologis dalam
dilakukan sebelumnya. Selanjutnya pembahasan Coaching. Jakarta. DIKTI
dalam penelitian ini akan merujuk pada hipotesis yang Ibrahim, R. 1991. Perencanaan Pengajaran. Jakarta.
diajukan. Rineka Cipta
Metode latihan elementer dapat meningkatkan Jones,C.M. dan Angela Buxton. 2008. Belajar Tenis
akurasi ground stroke forehand. Dan ini terlihat dari Untuk Pemula. Bandung. Pionir Jaya
peningkatan rata-rata dari skor ground stroke Kiram, Yanuar. 2001. Metode Pembelajaran
forehand. Rata-rata skor awal eksperimen kelompok Keterampilan Motorik DasarBagi Anak-anak
metoda elementer adalah 15.48, kemudian setelah Sekolah dasar. UNP. Padang.
dilakukan perlakuan melalui metode elementer terjadi ---------------- 1994. Kemampuan Koordinasi Gerak
peningkatan secara signifikan yaitu 24.16, dan besar dan Klasifikasi Aktifitas. Padang. FPOK IKIP.
peningkatannya sebesar 8.68. Padang
Selanjutnya dari hasil analisis menyatakan bahwa Kriese, Chuck. 1999. Total Tennis Training.
metode latihan elementer dapat meningkatkan skor Michigan; Master Press Published
ground stroke forehand tenis secara signifikan pada
mahasiswa pada Prodi Pendidikan Olahraga dan Kosasih, Nana. 2003. Pengaruh Metode Pengajaran
Kesehatan FKIP Universitas Jambi dan ini dibuktikan Keseluruhan Bagian dan Bagian Keseluruhan
dengan hasil analisis yang didapat t hitung = 20.71 lebih terhadap Prestasi Belajar Panahan Bagi
besar dari t tabel (ά=0.05:24)= 1.71. Berdasarkan data Mahasiswa yang Mempunyai Kekuatan Otot
terbut, maka dapat disimpulkan bahwa metode latiihan Punggung dan Ketepatan Membidik Berbeda.
elementer dapat meningkatkan akurasi ground stroke Jurnal IPTEK Olahraga. Direktorat Jenderal
forehand. Terjadinya peningkatan secara signifikan ini Olahraga. Depdiknas. Jakarta.
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa latihan
dengan menggunakan metode elementer dapat Loman, Lucas.1993. Petunjuk Praktis Bermain Tenis.
meningkatkan kualitas suatu teknik. Hal ini Bandung. Aksara Bandung
dikarenakan dengan menggunakan metode latihan Magethi, Bey. 1999. Tenis Para Bintang. Bandung.
secara elementer setiap bagian-bagian/elemen-elemen Aksara bandung.
teknik terkuasai dengan baik. Dengan pola latihan Moeslim, Mochamad. 1968. Tes dan Pengukuran
yang dilakukan (elementer), setiap kelemahan serta Keolahragaan, Jilid II. STO. Jogyakarta
kekurangan yang didapat dari mempelajari teknik Rahantoknam, Bernard Edwar. 1988. Belajar Motorik,
dapat diperhatikan dengan seksama. Dan oleh sebab Teori dan Aplikasinya dalam Pendidikan
itu, ketika melakukan suatu teknik secara keseluruhan Jasmani dan Olahraga. Jakarta. Depdikbud

Jurnal Cerdas Sifa 9


Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
Sikumbang, Marjohan. Dkk1982. Kesegaran Jasmani.
Padang.
Sneyers. 1988. Bolavoli Latihan dan Strategi Belajar
Mengajar. Terjemahan Monti. Jakarta; Rosda
Jaya Putra Offset

Jurnal Cerdas Sifa 10

Anda mungkin juga menyukai