Disusun oleh :
Arshal Furqoni Widodo (20650202)
A. Pengertian
oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala
sensitif terhadap perdarahan, dan kerusakan dapat terjadi dengan sangat cepat.
terjadinya stroke hemoragik adalah :
1. Aneurisma, yang membuat titik lemah dalam dinding arteri, yang akhirnya
dapat pecah.
besar.
dan jumlah jaringan otak yang terkena. Gejala biasanya muncul tiba-tiba,
tanpa peringatan, dan sering selama aktivitas. Gejala mungkin sering muncul
3. Kesulitan menelan.
6. Kehilangan koordinasi.
7. Kehilangan keseimbangan.
motorik.
9. Mual atau muntah.
10. Kejang.
11. Sensasi perubahan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti penurunan
13. Perubahan visi (penurunan visi, atau kehilangan semua atau salah satu
C. Patofisiologi
otak) dan embolisme serebral (bekuan darah atau material lain). Stroke infark
yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan disuatu atau lebih arteri besar pada
didalam suatu pembuluh otak atau pembuluh organ distal. Pada trombus
vaskular distal, bekuan dapat terlepas atau mungkin terbentuk dalam suatu
organ seperti jantung dan kemudian dibawa melalui sistem arteri ke otak
klien dengan stroke yaitu kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya
stupor, atau koma), afasia (bicara tidak lancar, kurang ucapan atau kesulitan
serebral dan luasnya area cedera yang dapat mengakibatkan perubahan pada
D. Pathways :
STROKE
Hemoragik
ISKEMIA
Immobilisasi
Saraf sensorik
Gangguan Pola
Intoleransi Aktivitas Interaksi
E. Faktor-Faktor Resiko
1. Hipertensi
4. Obesitas
9. konsumsi alkohol
F. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan
2. Angiografi serebral
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti
perdarahan atau obstruksi arteri
3. Pungsi Lumbal
- menunjukan adanya tekanan normal
- tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukan
adanya perdarahan
4. MRI : Menunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
5. EEG: Memperlihatkan daerah lesi yang spesifik
6. Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi penyakit arteriovena
7. Sinar X Tengkorak : Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal
G. Penatalaksaan Medis
Untuk mengetahui permasalahan yang ada pada klien dengan stroke infark
berbagai aspek yang ada sehingga dapat ditemukan masalah-masalah yang ada
pada klien dengan stroke infark. Pengkajian pada klien stroke infark menurut
Tuti Pharia, dkk (1996), Doenges (1999) dan Lynda Juall (2006) adalah
sebagai berikut :
1. Aktivitas / istirahat
kehilangan
untuk beristirahat.
gangguan
2. Sirkulasi
perubahan
EKG
3. Integritas Ego
Tanda : emosi yang labil, ketidaksiapan untuk marah , sedih, gembira dan
kesulitan
untuk mengekspresikan diri.
4. Eliminasi
5. Makan / Minum
Gejala : nafsu makan hilang, mual muntah, kehilangan sensasi pada lidah,
pipi dan
lemak
dalam darah.
6. Neurosensori
menurun,
pendengaran,
7. Nyeri / Kenyamanan
Tanda : tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot
8. Pernafasan
Gejala : merokok
Tanda : ketidak mampuan menelan / batuk / tambatan jalan nafas,
pernafasan sulit,
9. Keamanan
gangguan
terhadap
keamanan.
untuk mencegah keadaan yang lebih buruk dan komplikasi yang dapat
ditimbulkan. Untuk itu dalam merawat pasien stroke perlu diperhatikan faktor-
edema serebral.
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler,
kelemahan, paralisis.
Pendidikan
Smelltzer C, dkk,. Buku ajar keperawatan medikal bedah, jakarta, EGC, 2012
Salemba
Volume 2,