Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEPERAWATAN SECARA MANDIRI

OLEH :
Fery Rohman Nuryanto (1811326)

PRODI DIII KEPERAWATAN


AKKES ASIH HUSADA SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Pertama dan utama tiada kata yang lebih indah selain puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha murah atas rahmat dan karunianya sehingga kami bisa mempersembahkan makalah yang
berjudul “Praktek Keperawatan Secara Individu”.Makalah ini ditujukan untuk memenuhi mata
kuliah Antropologi
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memperkaya pendidikan di
Indonesia.Selain itu juga dapat digunakan oleh pembaca sebagai pemicu untuk terus berpikir dan
berkarya.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu,kritik yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi
kemajuan bersama.

Semarang, 27 maret 2019

Penulis
“PRAKTIK MANDIRI PERAWAT”

1. Pengertian Praktik Keperawatan Mandiri


Menurut konsorsium ilmu-ilmu kesehatan (1992) praktek keperawatan adalah tindakan
mandiri perawat profesional atau ners melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan
klien maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang holistic
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan, termasuk praktik
keperawatan individu dan berkelompok.
Sementara pengetahuan teoritik yang mantap dan tindakan mandiri perawat profesional
dengan menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh mencakup ilmu dasar dan
ilmu keperawatan sebagai landasan dan menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan
dalam melakukan asuhan keperawatan (pojok keperawatan CHS, 2002).

2. Tujuan Praktik Keperawatan Mandiri


Tujuan praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) haru diupayakan pada
pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan diri, dan
peningkatan kepercayaan diri.
Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan (kozier & Erb, 1999),
yaitu :
1) Peningkatan kesehatan (Health Promotion)
Peningkatan Kesehatan :
Peningkatan Kesehatan adalah kerangka aktivitas keperawatan. Kesadaran diri klien,
kesadaran kesehatan, keterampilan kesehatan dan penggunaan semua sumber yang
dipertimbangkan sebagai perawatan yang di berikan oleh perawat.
Kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kesehatan memerlukan :
a) Pendidikan untuk publik atau masyarakat dan individu
b) Perundang-undangan atau kebijakan yang mendukung
c) Hubungan interpersonal dengan klien secara langsung

Area keperawatan yang melibatkan perawat meliputi :


1. Mendorong dan mengadakan suatu latihan fisik secara periodik dan pemantauan terhadap
proses penyakit (mis.hipertensi, diabetes militus dan kanker).
2. Memimpin pelaksanaan pendidikan kesehatan masyarakat melalui pameran kesehatan
dan program kesehatan mental.
3. Mendukung undang-undang yang ditujukan untuk pemeliharaan kesehatan dan program
perlindungan anak dan.
4. Peningkatan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja, dll.
Pencegahan Penyakit
Aktivitas pencegahan penyakit secara objektif untuk mengurangi risiko penyakit, untuk
meningkatkan kebiasaan kesehatan yang baik dan untuk mempertahankan fungsi individu secara
optimal.
Aktivitas atau kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
1. Melakukan program pendidikan di rumah sakit, misalnya perawat ibu hamil, program
melarang atau menghindari rokok, seminar ”mengurangi atau mencegah stres” dll.
2. Program umum dan dasar yang dapat meningkatkan gaya hidup sehat, misalnya melakukan
senam aerobik, berenang atau program kebugaran.
3. Memberikan informasi tentang kesehatan, makanan yang sehat, olah raga dan lingkungan
yang sehat melalui liflet, media massa atau media elektronik.
4. Menyediakan pelayanan keperawatan yang dapat menjamin kesehatan ibu hamil dan
kelahiran bayinya dengan sehat.
5. Memantau tumbuh kembang bayi dan balita.
6. Memberikan imunisasi.
7. Melakukan pemeriksaan untuk medeteksi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, dan kanker
8. Melakukan konseling mengenai pencegahan akibat kekurangan nutrisi dan penghentian
rokok.

Peran perawat dalam upaya peningkatan kesehatan meliputi hal-hal berikut :


1. Bertindak sebagai model peran dalam berperilaku serta bergaya hidup sehat.
2. Mengajarkan klien tentang strategi keperawatan dan usaha meningkatkan kesehatan,
misalnya dengan cara perbaikann gizi, pengendalian stres, usaha untuk membina hubungan
yang baik dengan sesama.
3. Memengaruhi klien untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
4. Menunjukkan klien cara pemecahan masalah yang tepat dan mengambil keputusan yang
efektif.
5. Menguatkan perilaku peningkatan kesehatan pribadi dan keluarga.

Pemeliharaan Kesehatan (Health maintenance)


Kegiatan keperawatan dalam pemeliharaan kesehatan adalah kegiatan yang membantu
klien memelihara status kesehatan mereka. Perawat melakukan aktivitas untuk membantu
masyarakat mempertahankan status kesehatannya.
Tiga perkembangan pemeliharaan kesehatan :
1. Mencoba mengidentifikasi gejala penyakit kronis sebelum penderita mengidapnya, misalnya
melakukan pemeriksaan fisik secara teratur, untuk usia di atas 35 tahun
2. Meningkatkan ketertarikan terhadap masalah kesehatan sehubungan dengan perubahan
struktur sosial masyarakat.
3. Ketertarikan pada faktor lingkungan sehubungan dengan penyebab penyakit karena stres.
Pemulihan kesehatan (Health Restoration)
Pemulihan kesehatan berarti perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan setelah
pasien memiliki masalah kesehatan atau penyakit.
Kegiatan yang dilakukan dalam perbaikan kesehatan meliputi hal-hal berikut :
1. Memberikan perawatan secara langsung pada individu yang sedang sakit, misalnya dengan
memberikan perawatan fisik.
2. Memberikan perawatan pada pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental.
3. Melakukan diagnostik dan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit.
4. Merencanakan pengajaran dan rehabilitasi pada pasien-pasien tertentu, misalnya pda pasien
stroke, serangan jantung, artritis.

Unsur-unsur Praktik Keperawatan Mandiri


Walaupun praktik keperawatan itu kompleks, ia juga dinamis, selalu merespon terhadap
perubahan kebutuhan kesehatan, dan terhadap kebutuhan-kebutuhan perubahan sistem pelayanan
kesehatan. Menurut WHO (1996), unsur-unsur inti keperawatan tergambarkan dalam kegiatan-
kegiatan berikut :
1. Mengelola kesehatan fisik dan mental serta kesakitan, kegiatannya meliputi pengkajian,
monitoring, koordinasi dan mengelola status kesehatan setiap saat bekerjasama dengan
individu, keluarga maupun masyarakat. Perawatan mengkaji kesehatan klien, mendeteksi
penyakit yang akut atau kronis, melakukan penelitian dan menginterpretasikannya, memilih
dan memonitor interprensi tarapeutik yang cocok, dan melakukan semua ini dalam hubungan
yang suportif dan carring. Perawat harus bisa memutuskan kapan klien dikelola sendiri dan
kapan harus dirujuk ke profesi lain.
2. Memonitor dan menjamin kualitas praktik pelayanan kesehatan. Tanggung jawab terhadap
kegiatan-kegiatan praktik professional, seperti memonitor kemampuan sendiri, memonitor
efek-efek intervensi medis, mensupervisi pekerjaan-pekerjaan personil yang kurang terampil
dan berkonsultasi dengan orang yang tepat. Karena ruang lingkup dan kompleksitas praktik
keperawatan maka diperlukan keterampilan-keterampilan dan pemecahan masalah, berfikir
kritis serta bertinfak etis dan legal terhadap kualitas pelayanan yang diberikan dan tidak
diskriminatif.
3. Memberikan bantuan dan caring. Caring adalah bagian yang terpenting dalam praktik
keperawatan. Bantuan termasuk menciptakan suasana penyembuhan, memberikan
kenyamanan membangun hubungan dengan klien melalui asuhan keperawatan. Peran
membantu seharusnya menjamin partisipasi penuh dari klien dalam perencanaan asuhan,
pencegahan, dan treatmen dan asuhan yang diberikan. Perawat memberikan informasi
penting mengenai proses penyakit, gejala-gejalanya, dan efek samping pengobatan.
4. Penyuluhan-penyuluhan kepada individu, keluarga maupun masyarakat mengenai masalah-
masalah kesehatan adalah fungsi penting dalam keperawatan.
5. Mengorganisir dan mengola sistem pelayanan kesehatan. Perawat berpartisipasi dalam
membentuk dan mengola sistem pelayanan kesehatan, ini termasuk menjamin kebutuhan
klien terpenuhi, mengatasi kekurangan staf, menghadapi birokrasi, membangun dan
memelihara tim terapeutik, dan mendapatkan asuhan spesialis untuk pasien. Perawat bekerja
intersektoral dengan rumah sakit, puskesmas, institusi pelayanan kesehatan lain, dan sekolah.
Profesi keperawatan harus mempengaruhi strategi kebijaksanaan kesehatan, baik tingkat
local, regional maupun internasional, aktif terlibat dalam program perencanaan,
pengalokasian dana, mengumpulkan, menganalisis dan memberikan informasi kepada semua
level.

Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperwatan di rumah dapat merupakan
rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas. Namun pasien
atau klien dapat langsung menghubungi agensi pelayanan keperawatan di rumah atau praktik
keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pasien atau klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh
dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah, maka di
lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola atau agensi
perawatan kesehatan dirumah, kemudia bersama-sama klien dan keluarga, akan menentukan
masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan
mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis
pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksanaan keperawatan dirumah baik dari
pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan
di rumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan
yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.

Persayaratan pasien atau klien yang menerima pelayanan perawatan dirumah :


1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau menjadi pendamping bagi
klien dalam berinteraksi dengan pengelola.
2. Bersedia menandatangai persetujuan setelah diberikan informasi (Informed Consent).
3. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan dirumah untuk
memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan haknya dalam menerima pelayanan.

Lingkup Praktik Keperawatan Di Rumah.


Lingkup praktik keperawatan mendiri meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan
keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, dan asuhan
keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya. Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :
1. Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio-psiko-sosio-
spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara
langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan
tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia yang menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-
tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan penyuluhan dan konseling
kesehatan dan melakukan evaluasi.
2. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien, dokumentasi
ini diperlukan sebagai pertanggungjawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan
sebagai bukti untuk jasa pelayanan keperawatan yang diberikan.
3. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara berkelompok.
4. Sebagai pembela atau pendukung (advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan
keperawatan klien di rumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit dan
memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap
klien sesuai dengan pelayanan atau asuhan yang diterima oleh klien.
5. Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan, mencakup
berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.

Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah


Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :
1. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak di laksanakan
pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu di rawat di rumah.
Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatan dan
mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit.
2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada pomosi dan prevensi.
Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana bayinya setelah melahirkan,
pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses
menua, serta tentang diit mereka.
3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit
terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabet, stroke, hipertensi,
masalah-masalah kejiwaan, dan asuhan pada anak.
PENUTUP

KESIMPULAN

Praktek keperawatan mandiri adalah tindakan mandiri perawat profesional atau ners
melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain
dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya pada berbagai tatanan, termasuk praktik keperawatan individu dan
berkelompok. Tujuan Praktik Keperawatan Mandiri
Tujuan praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) haru diupayakan pada
pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan diri, dan
peningkatan kepercayaan diri. Sehingga tingkat kesehatan diindonesia menjadi lebih baik jikalau
keperawatan mandiri dilaksanakan secara baik dan benar. Oleh karena itu sebenarnya
keperawatan mandiri menjadi pendukung meningkatnya pelayanan kesehatan yang perlu
dilindungi oleh pemerintah.

SARAN

1. Pemerintah seharusnya melindungi praktek keperawatan mandiri karena mampu


meningkatkan derajat kesehatan.
2. Praktek keperawatan mandiri seharusnya diberi pelatihan pelatihan supaya dapat
meningkatkan ketrampilan dan skill.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. 1996. Menjaga mutu pelayanan kesehatan, pustaka sinar harapan,


jakarta
Zen. M. 2007. Home care peluang profesi keperawatan. Poltekes kemenkes
. malang
Depkes, RI. 2002. Pengembangan model praktek pelayanan mandiri
keperawatan. Pusgunakes. Jakarta
Tribowo, C. 2012. Home care konsep kessehatan masa kini. Jogjakarta :
nuha medika

Anda mungkin juga menyukai