Anda di halaman 1dari 147

PENGARUH ASEAN CORPORATE GOVERNANCE SCORECARD

DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP ASIMETRI


INFORMASI PADA PERUSAHAAN KELOMPOK KOMPAS 100
DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mencapai S-1
Jurusan Akuntansi

Diajukan kepada :
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

OLEH
PORMAWATI SIRINGO
BCA 115 115

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2019
SKRIPSI
PENGARUH ASEAN CORPORATE GOVERNANCE SCORECARD DAN STRUKTUR
KEPEMILIKAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
PADA PERUSAHAAN KELOMPOK KOMPAS 100 DI BURSA EFEK
INDONESIA
Dipersiapkan dan Disusun Oleh :

PORMAWATI SIRINGO
NIM BCA 115 115

Dipertahankan di Depan Tim Penguji


Pada Tanggal 1 Maret 2018
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat
Susunan Tim Penguji
Ketua
Pembimbing I

TATIK ZULAIKA, SE., M.Sc TATIK ZULAIKA, SE., M.Sc


NIP. 19680919 199512 2 002 NIP. 19680919 199512 2 002

Pembimbing II Anggota-anggota

M. ICHSAN DIARSYAD, SE., M.Si M. ICHSAN DIARSYAD, SE., M.Si


NIP. 19810905 200604 1 002 NIP. 19810905 200604 1 002

Dr. YOHANES JONI PAMBELUM, SE. M.Si


NIP. 19760603 200112 1 001

RINI OKTAVIA, SE, M.Si


NIP. 19751025 200112 12 2 002

YESIKA YANUARISA, SE, MSA, Ak, CA


NIP. 19870128 201504 2 002

Palangka Raya, 17 April 2018

Universitas Palangkaraya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
Dekan Ketua

Dr. MIAR, M.Si Dr. AGUS SATRYA WIBOWO, SE., M.Si


NIP. 19620904 198803 01 002 NIP. 19770817 200212 1 003
MOTTO & PERSEMBAHAN

MOTTO

Hidup itu belajar dan proses.


We only life once, do what you want to do and what must you do.
Change for Changing.
Pray, Hope and be Merry

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Orangtua tercinta, Bapak Pontas Siringo, S. Pd dan Ibu Rita Lomoria


Marbun Terimakasih Telah Mengantarku Sampai ke Tahap ini.
&
Abangku tersayang Alisandro Siringo dan kakaku tersayang Nani Pestaria
Siringo, Am. Keb ; Raisah Siringo, Am. Keb
Serta semua Keluarga, Saudara dan Sahabat.

3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, hingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul

“PENGARUH ASEAN CORPORATE GOVERNANCE SCORECARD DAN

STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI PADA

PERUSAHAAN KELOMPOK KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA.

Skripsi ini diajukan sebagai syarat menyelesaiakan Program Sarjana (S1)

pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangkaraya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

dukungan dan doa dari beberapa pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses dan

penyelesaian skripsi ini kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Miar, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Palangkaraya.

2. Bapak Dr. Agus Satrya Wibowo, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangkaraya.

3. Bapak Drs. Ec. Rapel, Ak, MM, M. Ak selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan.

4. Ibu Tatik Zulaika, SE, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan serta perhatiannya dalam penulisan skripsi

ini hingga selesai.


5. Bapak M. Ichsan Diarsyad, SE, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi II yang

telah memberikan bimbingan, pengarahan serta perhatiannya dalam penulisan

skripsi ini hingga selesai.

6. Staf Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangkaraya yang telah

membekali penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan sampai

akhir penulisan skripsi ini.

7. Staf tata usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangkaraya yang telah

banyak membantu penulis selama mengikuti perkuliahan hingga penulisan skripsi

ini.

8. Orangtua, abang, kakak yang telah memberikan doa, motivasi dan dukungan baik

secara moral maupun material.

9. Ibu asuh Dra. Merilyn Simbolon, M.Pd yang senantiasa mendukung dan

membantu sejak awal perkuliahan hingga penulis menyelesaikan pendidikan di

Palangkaraya.

10. Ibu Dr. Fitria Husnatarina, SE., M.Si., Ak., CA., CSRS., CSRA., ACPA Direktur

Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Palangkaraya (GIBEI UPR)

dan teman-teman serta komisaris KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) yang

telah memberikan dukungan kepada penulis.

11. Sahabat dan teman-teman penulis yang membantu memberikan motivasi dan doa.

12. Semua pihak yang mebantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, yang tidak

dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

penulis menerima kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap

semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat.

Palangkaraya, April 2018

Penulis
ABSTRAK

NAMA : PORMAWATI SIRINGO


NIM : BCA 115 115

PENGARUH ASEAN CORPORATE GOVERNANCE SCORECARD


DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP ASIMETRI
INFORMASI PADA PERUSAHAAN KELOMPOK KOMPAS 100 DI
BURSA EFEK INDONESIA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) dan profitabilitas yang diwakili oleh Return on Equity (ROE)
dan Return on Investment (ROI) terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini
menggunakan sampel indeks SRI-KEHATI di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2012-2016. Berdasarkan metode purposive sampling jumlah perusahaan dari
indeks SRI-KEHATI yang dijadikan sampel penelitian adalah 19 perusahaan dengan
pengamatan 5 tahun.
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode analisis
regresi berganda, yang terlebih dahulu dalam pengujian statistik menggunakan uji
asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan
variabel CSR dan profitabilitas yang diwakili dengan ROE dan ROI berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Return on Equity (ROE),


Return on Investment (ROI), Nilai Perusahaan

vii
ABSTRACK

NAME : PORMAWATI SIRINGO


NIM : BCA 115 115

INFLUENCE OF ASEAN CORPORATE GOVERNANCE SCORECARD


AND PROFITABILITY ON THE ASYMMETRIC INFORMATION ON
KOMPAS 100 INDEX ON INDONESIAN CAPITAL MARKET

This research purposes is to analyze the influence of Corporate Social


Responsibility (CSR) and profitability as represented by Return on Equity (ROE) and
Return on Investment (ROI) on value of the company. This research uses sample of
SRI-KEHATI index in Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2012-2016 period.
Based on purposive sampling method, the total of research sample are 19
companies with 5 year observation.
This research is a quantitative research using multiple regression analysis
method. In the practice, statistic test is preceded by classical assumption test. The
result of research show that partially and simultaneously the effect of CSR and
profitability as represented by ROE and ROI on value of company is positif and
significant.

Keywords : Corporate Social Responsibility (CSR), Return on Equity (ROE), Return


on Investment (ROI), Value of the Company

8
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... I

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... II

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... III

KATA PENGANTAR ....................................................................................... IV

ABSTRAK ......................................................................................................... VII

ABSTRACK ........................................................................................................ VIII

DAFTAR ISI ....................................................................................................... IX

DAFTAR TABEL .............................................................................................. XIII

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... XIV

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 10

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 11

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 14

2.1 Teori Stakeholders .................................................................................. 14

2.2 Corporate Social Responsibility (CSR) .................................................. 17

2.3 Pengungkapan CSR (CSRD) ................................................................. 21

2.4 Global Reporting Initiative (GRI) .......................................................... 23

2.5 Profitabilitas ............................................................................................ 28

9
2.5.1 Return on Equity (ROE) ................................................................ 29

2.5.2 Return on Investment (ROI) ......................................................... 30

2.6 Nilai Perusahaan .................................................................................... 31

2.7 Indeks SRI-KEHATI ............................................................................. 33

2.8 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 36

2.9 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 40

2.10 Pengembangan Hipotesis ...................................................................... 40

2.10.1 Pengaruh CSR terhadap Nilai Perusahaan .................................. 40

2.10.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ..................... 42

2.10.3 Pengaruh CSR dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ..... 43

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 45

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 45

3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 45

3.2.1 Jenis Data ...................................................................................... 45

3.2.2 Sumber Data .................................................................................. 46

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 46

3.3.1 Populasi Penelitian ....................................................................... 46

3.3.2 Sampel Penelitian .......................................................................... 47

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel ........................ 48

3.4.1 Variabel Penelitian ........................................................................ 48

3.4.2 Defenisi Operasional Variabel ...................................................... 49

3.4.2.1 Pengungkapan CSR (CSRD) ............................................ 49


3.4.2.2 Profitabilitas (Diproksikan dengan ROE dan ROI) .......... 50

3.4.2.3 Nilai Perusahaan ............................................................... 51

3.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 53

3.6 Metode Analisis ..................................................................................... 54

3.6.1 Statistik Deskriptif ........................................................................ 54

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 54

3.6.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 55

3.6.2.2 Uji Multikolonieritas ........................................................ 55

3.6.2.3 Uji Autokorelasi ............................................................... 56

3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 56

3.6.3 Uji Hipotesis ................................................................................. 57

3.6.3.1 Uji Koefisien Determinasi (Adujusted R2)...................... 58

3.6.3.2 Uji Signifikansi Parsial (Statistik t) .................................. 58

3.6.3.3 Uji Signifikansi Simultan (Statistik F) ............................. 59

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 60

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 60

4.2 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ................................................... 62

4.2.1 Statistik Deskriptif ........................................................................ 62

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 65

4.2.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 66

4.2.2.2 Uji Multikolonieritas ........................................................ 68


4.2.2.3 Uji Autokorelasi ............................................................... 69

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 71

4.2.3 Uji Hipotesis ................................................................................. 70

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi Adj R2 ................................... 73

4.2.3.2 Uji Signifikansi Parsial (Statistik t) .................................. 74

4.2.3.3 Uji Signifikansi Simultan (Statistik F) ............................ 79

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 81

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 81

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 82

5.3 Saran ....................................................................................................... 82

LAMPIRAN ........................................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... XV

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori dan Aspek dalam Pedoman GRI-G4 .................................... 27

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 36

Tabel 3.1 Kriteria Sampel Penelitian ................................................................... 48

Tabel 3.2 Ringkasan Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ................... 52

Tabel 4.1 Konstituen indeks SRI-KEHATI yang Menjadi Sampel ..................... 61

Tabel 4.2 Deskriptif Variabel Penelitian .............................................................. 62

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data ............................................................................. 65

Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas ............................................................................ 66

Tabel 4.5 Interval Pengujian Durbin Watson ....................................................... 69

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ................................................................................... 70

Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi Adj R2 ....................................................... 74

Tabel 4.8 Uji Signifikansi Parsial (Statistik t) ..................................................... 75

Tabel 4.9 Uji Signifikansi Simultan (Statistik F) ............................................... 79

13
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pandangan Stakeholders terhadap Perusahaan ............................... 16

Gambar 2.2 Triple Bottom Line (3P) ................................................................... 21

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................... 40

Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot ....................................................................... 67

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas (Data Asli) .................................................. 71

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas (Data Transformasi) ................................... 72


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi perdagangan bebas, perusahaan dituntut selalu

berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya dan meningkatkan nilai

perusahaan. Perdagangan bebas membantu masyarakat semakin mudah untuk

memenuhi kebutuhannya dalam segala bidang, dan mendorong perkembangan

dunia binis. Perkembangan dunia bisnis saait ini ditandai dengan semakin

berkembangnya perusahaan di Indonesia. Hal ini sangat berpengaruh besar

terhadap iklim bisnis di Indonesia. Namun disisi lain, hal ini akan menyebabkan

terjadinya persaingan diantara pelaku bisnis. Persaingan bisnis yang ketat akan

mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan operasionalnya demi mencapai

keuntungan yang maksimal. Menurut Nahda dan Marjito (2011) ketika

perusahaan semakin berkembang, maka pada saat itu pula tingkat kesenjangan

sosial dan kerusakan lingkungan semakin tinggi yang disebabkan adanya

eksploitasi perusahaan yang tidak terkendali terhadap berbagai sumber daya untuk

meningkatkan laba yang dapat mengganggu keseimbangan kehidupan. Oleh sebab

itu, perusahaan tidak hanya dituntut dalam mencari keuntungan atau laba semata

tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan.

Menurut Wibisono (2007; 4) keputusan bisnis hanya didasarkan pada

analisis cost benefit semata. Sumbangsih korporasi cukup diberikan dalam bentuk

penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui produknya

1
dan membayar pajak kepada negara. Tetapi menurut Beth Stephens dalam Fajar

(2009; 96) mencari keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan, namun

hanya sebagai bisnis utamanya. Selebihnya korporasi harus memperhatikan

kepentingan sosial dan lingkungan sebagai bagian dari tujuan perusahaan. Perihal

ini didasarkan pada dua alasan, yaitu : (1) dampak negatif dari operasional

korporasi dan; (2) hubungan antara korporasi dengan masayarakat yang semakin

komplek, sehingga diperlukannya intervensi negara dalam mengatur aktivitas

korporasi.

Perusahaan tidak hanya mengacu pada tanggung jawab yang berorientasi

pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang

direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tetapi tanggung jawab

perusahaan harus melihat pada triple bottom lines yang berarti bahwa perusahaan

tidak hanya berorientasi pada finansial namun juga harus memperhatikan dimensi

sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai

perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Hal ini menunjukan bahwa

adanya perubahan paradigma dunia usaha untuk tidak semata-mata mencari

keuntungan tetapi harus pula bersikap etis melalui kebijakan tanggung jawab

sosial perusahaan sebagai bentuk penciptaan investasi sosial. Kebijakan tanggung

jawab sosial perusahaan atau sering dikenal CSR (Corporate Social

Responsibility) menunjukkan adanya kesadaran bahwa terdapat potensi timbulnya

dampak buruk dari kegiatan usaha dan dampak tersebut harus direduksi agar tidak

membahayakan keselamatan masyarakat sekaligus tetap ramah terhadap iklim

usaha.
Konsep CSR pada dasarnya merupakan konsep dimana perusahaan

mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis dan

interaksi mereka terhadap para pemangku kepentingan (stakeholders). Sejalan

dengan perkembangan tersebut, pemerintah juga ikut berperan aktif dalam

menyikapi dampak buruk yang timbul dari kegiatan bisnis di Indonesia yaitu

dengan menerbitkan regulasi yang mewajibkan setiap perusahaan melaksanakan

kegiatan tanggung jawab sosial di atur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas

No.40 Pasal 74 tahun 2007 yang diberlakukan sejak 16 Agustus 2007 yaitu

dengan mewajibkan perseroan yang bidang usahanya di bidang atau terkait

dengan bidang sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan. Pasal 66 ayat 2c Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 tahun

2007 juga dinyatakan bahwa semua perusahaan wajib untuk melaporkan

pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan

(Untung, 2008). Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan dalam melaksanakan

kegiatannya harus sesuai dengan hukum yang berlaku, yaitu salah satunya siap

untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate

Social Responsibility).

Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility)

merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan

semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan atau customers,

pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga

competitor (Kusumadilaga, 2010). Global Compact Initiative (2002) menyebut

pemahaman ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya
mencari laba (profit), tetapi juga mensejahterakan orang (people), dan menjamin

keberlanjutan hidup planet ini (Nugroho, 2007 dalam Dahli dan Siregar, 2008).

Banyak perusahaan yang menjadikan CSR sebagai bagian dari bisnis dengan

mengembangkan program-program sosial yang dikemas secara menarik. Hal ini

dapat menjadi investasi sosial bagi perusahaan. Pengembangan program-program

sosial perusahaan dapat berupa bantuan fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan

masyarakat (community development), beasiswa, pengembangan komunitas dan

sebagainya. Sehingga, perusahaan dituntut tidak hanya bertanggungjawab

menghasilkan profit namun juga bertanggungjawab menghasilkan manfaaat bagi

masyarakat sekitar.

Melakukan kegiatan CSR selain memberikan manfaat kepada stakeholders

juga diharapkan mampu memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan yaitu

dengan mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta brand-image

perusahaan yang menimbulkan citra positif perusahaan. Peningkatan nilai

perusahaan merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai oleh

perusahaan yang akan tercermin dari harga sahamnya karena penilaian investor

terhadap suatu perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham yang

ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Semakin tinggi

harga saham, semakin tinggi pula nilai perusahaan yang menunjukan prospek

perusahaan dimasa yang akan datang.

Nurlela dan Ishaluddin (2008) dalam Kusumadilaga (2010) menyebutkan

bahwa nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli

apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan dapat menggambarkan


keadaan perusahaan. Dengan baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan

dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula sebaliknya. Nilai

perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Profitabilitas

adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Amirya dan

Atmini, 2007) dalam Lifessy (2011). Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan

modal tertentu (Hanafi, 2003 : 8). Salah satu indikator penting bagi investor dalam

menilai prospek perusahaan di masa depan adalah dengan melihat sejauh mana

pertumbuhan profitabilitas perusahaan (Tandelilin, 2001:240). Semakin baik

pertumbuhan profitabilitas perusahaan berarti prospek perusahaan di masa depan

dinilai semakin baik, artinya nilai perusahaan juga akan dinilai semakin baik di

mata investor.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba. Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan

laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan

penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan lain sebagainya.

Tingginya profitabilitas perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan dan itu

tergantung dari bagaimana persepsi investor terhadap peningkatan profitabilitas

perusahaan. Profitabilitas merupakan indikator yang sering digunakan investor

untuk melihat nilai dari sebuah perusahaan.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas

adalah Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return

On Investement, Return On Equity, Return On Common Stock Equity, Earning


Per Share, dan Basic Earning Power [(Lukman Syamsuddin, 2009:61-69),

(Kasmir, 2016:199), dan (Hanafi dan Halim, 2016:160)].

Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diproksikan dengan retutn on

equity (ROE) dan return on investment (ROI). Laba atas ekuitas atau return on

equity, atau ROE merupakan rasio keuangan yang dapat menunjukkan besarnya

laba bersih yang diperoleh dari ekuitas yang dimiliki perusahaan. Semakin besar

hasil ROE maka kinerja perusahaan semakin baik. Rasio yang meningkat

menunjukkan bahwa kinerja manajemen meningkat dalam mengelola sumber

dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih

sehingga profitabilitas meningkat. Sehingga selain memperhatikan kinerja

manjemen dalam mengelola investasi yang dimiliki perusahaan, investor juga

memperhatikan kinerja manajemen yang mampu mengelola sumber dana

pembiayaan secara efektif untuk menciptakan laba bersih. ROE menunjukkan

keuntungan yang akan dinikmati oleh pemilik saham. Adanya pertumbuhan ROE

menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya

potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini ditangkap

oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan sehingga akan meningkatkan

kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk

menarik modal dalam bentuk saham. Apabila terdap kenaikkan permintaan saham

suatu perusahaan, maka secara tidak langsung akan menaikkan harga saham

tersebut di pasar modal Hermuningsih, 2013).

Return on Investment (ROI) merupakan rasio profitabilitas yang

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana


yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya dalam

menghasilkan keuntungan. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh

dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan

untuk menghasilkan keuntungan. Dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan,

laba akuntansi selalu menjadi fokus utama yang diperhatikan. Alat ukur finansial

yang sering digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah Return on Investment

(ROI). Menurut Munawir (2000), analisis ROI dalam analisis rasio keuangan

memiliki arti yang penting sebagai salah satu teknik analisis rasio keuangan yang

bersifat menyeluruh (komprehensif). Nilai sebuah perusahaan itu sendiri

merupakan acuan bagi para investor dalam melakukan investasi pada perusahaan

karena penting bagi investor untuk melihat seberapa besar nilai perusahaan, yang

nanti akan menjadi bahan pertimbangan bagi investor dalam pengambilan

keputusan untuk melakukan investasi.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pratiwi (2015) menyimpulkan

bahwa corporate governance dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap asimetri informasi pada perusahaan yang memiliki skor dari ASEAN

Corporate Governance Scorecard pada tahun 2010 dan 2011, sedangkan

variabel kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh terhadap asimetri informasi.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Purwanti (2013) menyimpulkan

bahwa variabel yang mempengaruhi asimetri informasi adalah adalah variabel

corporate governance kepemilikan manajerial sedangkan yang tidak

mempengaruhi asimetri informasi adalah kepemilikan institusional, proporsi

dewan komisaris independen, dan ukuran dewan komisaris. Penelitian yang

dilakukan oleh Zavara (2015) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial


memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap asimetri informasi, variabel

voluntary disclosure memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap asimetri

informasi. Sedangkan kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap asimetri informasi. Namun hasil penelitian yang dilakukan

oleh A y u O k t o r i z a (2018), menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap asimetri informasi sedangkan variabel kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap asimetri informasi. Wulandari ( )

membuktikan secara parsial bahwa kepemilikan institusional berpengaruh

signifikan terhadap asimetri informasi, sedangkan mekanisme corporate

governance dan kebijakan pembagian dividen tidak berpengaruh terhadap asimetri

informasi. Namun penelitian yang dilakukan oleh Soni Raharjo (2014) bahwa

hasil penelitian diketahui struktur kepemilikan yang dipresentasikan dengan

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

asimetri informasi sedangkan indeks corporate governance berpengaruh negatif

signifikan.

Indeks yang digunakan sebagai bahan penelitian yaitu indeks SRI-

KEHATI. Peneliti sekarang menggunakan sampel perusahaan yang masuk dalam

indeks saham SRI-KEHATI pada tahun 2012-2016. Indeks SRI-KEHATI

merupakan indeks yang dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia

dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). Indeks saham

Sustainable and Responsible Investment (SRI)-KEHATI merupakan salah satu


indeks yang menjadi indikator pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Saham-saham yang terdaftar di indeks SRI-KEHATI mendukung

keberlanjutan (sustainability) lewat cara-cara peduli terhadap lingkungan, sosial

dan tata kelola korporasi yang baik (good corporate governance). Melalui

peluncuran indeks SRI KEHATI masyarakat mengenal adanya indeks yang

menggambarkan perusahaan-perusahaan yang menguntungkan secara ekonomi

dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Indeks ini

menggunakan prinsip keberlanjutan, keuangan, dan tata kelola yang baik, serta

kepedulian terhadap lingkungan hidup sebagai tolak ukurnya. Dengan indeks ini

akan meningkatkan keterbukaan saham-saham yang tercatat di bursa yang

bertanggungjawab lingkungan dan sosial dan melakukan tata kelola korporat

yang baik. Peneliti melakukan penelitian pada indeks SRI-KEHATI karena pada

dasarya perusahaan-perusahaan pada indeks SRI-KEHATI erat hubungannya

dengan kegiatan sosial dan lingkungan sekitar atau perusahaan yang memiliki

hubungan baik dengan stakeholders, sehingga tidak jarang perusahaan yang

menjadi konstituen pada indeks SRI-KEHATI ini melakukan pengungkapan

CSR.

Berdasarkan paparan tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan mengambil judul “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Indeks SRI-

KEHATI yang Listing di BEI Periode 2012-2016)”


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan bahwa tanggung jawab

sosial perusahaan merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang dilakukan

perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan-kerusakan

lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari aktivitas operasional yang dilakukan

perusahaan. Semakin banyaknya bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan

perusahaan terhadap lingkungannya, maka image perusahaan menurut pandangan

masyarakat menjadi meningkat atau citra perusahaan semakin baik. Investor lebih

berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena

semakin baiknya citra perusahaan akan berpengaruh terhadap pergerakan saham

yang akan berdampak terhadap nilai perusahaan.

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Nilai perusahaan

dinilai baik apabila kinerja perusahaan juga baik. Kinerja yang dilakukan

perusahaan dapat berupa kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial di dalam

memperbaiki kerusakan lingkungan dan kesenjangan sosial di lingkungan

sekitarnya. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan apabila dilakukan

secara berkelanjutan (sustainable).

Menurut Bowman, et.al. dalam Rimba Kusumadilaga (2010) semakin

tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka pengungkapan informasi sosial

yang dilakukan perusahaan juga semakin besar/banyak. Semakin tinggi tingkat

profitabilitas suatu perusahaan maka pengungkapan informasi sosial yang

dilakukan perusahaan juga semakin besar/banyak. Pada tanggal 20 Juli 2007

10
pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas yang mengatur kewajiban perusahaan untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal Corporate Social

Responsibility (CSR). Dengan berlakunya UU PT ini diharapkan dapat

meningkatkan luas pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan karena CSR

yang semula bersifat voluntary menjadi bersifat mandatory bagi perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah corporate social responsibility (CSR) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan ?

2. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity

(ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan return on investment

(ROI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah CSR dan profitabilitas yang diproksikan dengan ROE dan

ROI secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui pengaruh corporate social responsibility (CSR) terhadap

nilai perusahaan.
2. Mengetahui pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan rasio

return on equity (ROE) terhadap nilai perusahaan.

3. Mengetahui pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan rasio

return on investment (ROI) terhadap nilai perusahaan.

4. Mengetahui pengaruh CSR dan profitabilitas yang diproksikan dengan

ROE dan ROI secara simultan terhadap nilai perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan implikasi dari hasil penelitian yang

dilakukan, diharapkan akan dapat memberi kegunaan kepada berbagai pihak.

Pihak tersebut antara lain:

1. Akademisi, untuk pemahaman mengenai pengembangan ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan sustainable reporting dan

corporate social responsibility serta penelitian ini juga sebagai bahan

referensi untuk pengembangan pengetahuan mengenai karakteristik

perusahaan yang berpengaruh dalam publikasi sustainable reporting

di Indonesia.

2. Perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang

pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan yang diungkapkan

di dalam laporan yang disebut sustainability reporting dan sebagai

pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk lebih

meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial.


3. Investor, untuk informasi bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki potensi

sustainability yang baik dan akan memberikan wacana baru dalam

mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam

investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter.

4. Masyarakat, untuk stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas

perilaku-perilaku perusahaan dan penelitian ini juga meemberikan

informasi yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak

yang harus diperoleh.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Stakeholder

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal

1970-an, yang secara umum dikenal dengan stakeholder theory artinya sebagai

kumpulan kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-

nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan,

serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara

berkelanjutan. Stakeholder theory dimulai dengan asumsi bahwa nilai (value)

secara eksplisit dan tak dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan usaha.

(Freeman, et al.,2002 dalam Waryanti, 2009).

Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat

bagi stakeholder-nya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat

dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007 dalam Kusumadilaga, 2010).

Solihin, (2009) mendefinisikan pemangku kepentingan (stakeholders)

sebagai orang atau kelompok yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh

berbagai keputusan, kebijakan, maupun operasi perusahaan. Selanjutnya

stakeholders dapat diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu:

1. Inside stakeholders, terdiri atas orang-orang yang memiliki

kepentingan dan tuntutan terhadap sumber daya perusahaan serta


berada di dalam organisasi perusahaan. Kategori inside stakeholders

adalah pemegang saham (stokeholders), para manajer (managers), dan

karyawan (employers);

2. Outside stakeholders, terdiri atas orang-orang maupun pihak-pihak

(constituencies) yang bukan milik perusahaan, bukan pemilik

perusahaan, bukan pemimpin perusahaan, dan bukan pula karyawan

perusahaan, namun memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan

dipengarui oleh keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan. Kategori outside stakeholders adalah pelanggan

(customers), pemasok (suppliers), pemerintah (goverment),

masyarakat lokal (local communities) dan masyarakat secara umum

(general public).

Perusahaan memliki hubungan timbal balik yang erat dengan stakeholder.

Stakeholders mengharapkan imbalan dari perusahaan tergantung kepentingan dan

tumtutan stakeholders tersebut. Imbalan yang diharapkan dapa berupa deviden

bagi para pemegang saham, gaji yang memadai bagi para karyawan dan manajer,

produk yang berkulitas bagi para konsumen, pembayaran pajak bagi pemerintah

dan pasokan bahan baku secara continue serta keberadaan perusahaan yang dapat

menguntungkan masyarakat. Dan sebaliknya perusahaan juga mengaharapkan

kontribusi dari para stakeholder kepada perusahaan seperti penyertaan modal,

pembelian barang dan jasa, peraturan atau regulasi serta sumbangsih ilmu

pengetahuan, kemampuan dan keahlian. Hubungan saling keterkaitan antara


stakeholders dan perusahaan (corporation) dapat diilustrasikan dalam gambar

berikut :

Gambar 2.1

Pandangan Stakeholder terhadap Perusahaan

Debitor

Employees Money Customer


Money Money
Labor
Good, Servives & Control
Corporation

Money
Money Good Services & Control
Go od & Services
Suppliers Government
Money Money

Investors and
leanders

Sumber : Collins dan Marry (1992) dalam Fahmi (2013:301)

Berman, et.al dalam Solihin, 2009 mengkaitkan antara teori stakeholder

dengan kinerja sosial dan kinerja keuangan. Teori ini mengasumsikan bahwa

eksistensi perusahaan ditentukan oleh para stakeholder. Oleh karena itu

perusahaan akan mempertimbangkan kepentingan pemangku kepentingan karena

adanya komitmen moral dari manajemen perusahaan terhadap para pemangku

kepentingan, komitmen moral ini akan mendorong perusahaan untuk merumuskan

strategi perusahaan (yang memperhatikan kepentingan para pemangku

kepentingan) di mana strategi perusahaan akan berpengaruh terhadap pencapaian

keuangan perusahaan. Salah satu strategi yang dipilih perusahaan adalah publikasi

sustainability reporting yang mempertimbangkan kepentingan stakeholders.


Perbedaan bisnis perusahaan akan menjadikan perusahaan memiliki

prioritas stakeholders yang berbeda. Sebagai contoh, masyarakat dan lingkungan

sekitar adalah stakeholders dalam skala prioritas pertama bagi perusahaan

pertambangan. Sementara itu, konsumen adalah stakeholders prioritas pertama

bagi perusahaan consumers goods (Iryanie, 2009 dalam Cessilia 2017). Tujuan

utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajer korporasi mengerti

lingkungan stakeholder mereka dan melakukan pengelolaan lebih efektif di

anatara keberadaan hubungan-hubungan di lingkungan perusahaan mereka.

Namun demikian, tujuan yang lebih luas dari teori stakeholder adalah untuk

menolong manajer korporasi dalam meningkatkan nilai dari dampak aktivitas-

aktivitas mereka, dan meminimalkan kerugian-kerugian bagi stakeholder. Pada

kenyataannya, inti keseluruhan teori stakeholder terletak pada apa yang akan

terjadi ketika korporasi dan stakeholder menjalankan hubungan mereka.

Berdasarkan asumsi stakeholder theory, maka perusahaan tidak dapat terlepaskan

dari lingkungan sosial. Perusahaan perlu menjaga legitimasi stakeholder serta

mendudukannya dalam kerangka kebijakan dan pengambilan keputusan, sehingga

dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan (Ardianto dan Machfudz, 2011:

75-76).

2.2 Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurut Fahmi (2013; 293) Corporate Social Responsibility adalah

komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan

ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial


perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap

aspek ekonomis, sosial dan lingkungan. CSR atau tanggungjawab sosial

perusahaan dipandang sebagai suatu kewajiban yang disetujui antara perusahaan

dengan masyarakat, dimana masyarakat memberikan ijin kepada perusahaan

untuk mengelola sumber daya alam dan manusianya dalam menjalankan

operasinya. Perusahaan yang menerapkan CSR tetap akan mendapatkan

keuntungan positif yaitu mendapatkan legitimasi dari masyarakat yang pada

akhirnya akan berdampak meningkatnya keuntungan perusahaan dimasa yang

akan datang.

Menurut The World Business Council for Sustainable Development

(WBCSD) dalam Ratnasari (2012), yang merupakan lembaga internasional

mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

perusahaan yaitu komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi

pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan

serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun

masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang

bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.

Disiplin akuntansi juga merespon perkembangan pertanggungjawaban

sosial perusahaan yaitu dengan melahirkan wacana baru (Belkaoui dalam Yuliana,

et.al., 2008), yaitu (1) Social Responsibility Accounting (SRA) yang bertujuan

untuk mengungkapkan item-item individual yang mempunyai dampak sosial, (2)

Total Impact Accounting (TIA) yang meliputi pengaruh seluruh biaya yang

ditanggung oleh perusahaan sebagai akibat operasi usaha yang dijalankan, baik
biaya privat maupun biaya publik, dan (3) Sosio Economic Accounting (SEA)

yang didefinisikan oleh Linowes sebagai penerapan akuntansi di bidang ilmu

sosial yang meliputi ilmu pengetahuan masyarakat, ilmu pengetahuan politik, dan

ilmu pengetahuan ekonomi.

Fontaine (2013 dalam Ariwendha dan Hasyir 2016) memiliki pandangan

jika CSR adalah mengenai bagaimana bisnis menyelaraskan nila-nilai dan

perilaku bisnis dengan ekspektasi dan kebutuhan stakeholders, bukan hanya para

pelanggan dan investor tapi juga para karyawan, pemasok, komunitas, regulator,

kelompok kepentingan tertentu dan masyarakat secara keseluruhan. CSR

mendeskripsikan komitmen perusahaan untuk menjadi akuntabel kepada para

stakeholder-nya. CSR menuntut bisnis mengelola dampak ekonomi, sosial, dan

lingkungan dari operasi bisnis untuk memaksimalkan benefits dan meminimalisir

downsides. Galan (dalam Ariwendha dan Hasyir 2016) mendefinisikan CSR

sebagai model bisnis komprehensif yang dirancang untuk memenuhi ketentuan

dan ekspektasi beragam stakeholders dalam sebuah perusahaan serta memelihara

dan melestarikan lingkungan.

Salah satu model awal yang digunakan oleh perusahaan dalam menyusun

CSR adalah mengadopsi metode akuntansi baru yang dinamakan triple bottom

line. Elkington (dikutip dari Hadianto, 2012) mengembangkan konsep triple

bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality dan social

justice. Perusahaan yang ingin berkelanjutan harus memperhatikan “3P”.

Perusahaan harus mampu memenuhi kesejahteraan masyarakat (people), turut


berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet), serta mengejar

profit. triple-p bottom line (3P) dijelaskan sebagai berikut :

1. Profit (keuntungan)

Profit merupakan tambahan pendapatan yang dapat digunakan untuk

menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Aktivitas yang dapat

digunakan untuk meraih profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya, sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin. Peningkatan produktivitas dilakukan

dengan memperbaiki manajemen kerja melalui penyederhanaan

proses, mengurangi aktivitas yang tidak efisien, menghemat waktu

proses dan pelayanan. Termasuk juga menggunakan material sehemat

mungkin dan biaya serendah mungkin.

2. People (manusia)

Masyarakat merupakan stakeholder penting bagi perusahaan, karena

dukungan mereka sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan

hidup dan perkembangan perusahaan. Masyarakat tidak dapat

dipungkiri menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perusahaan.

Perusahaan jika ingin tetap bertahan dan diterima, maka perlu

berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya

kepada masyarakat sekitar. Operasi perusahaan berpotensi

memberikan dampak kepada masyarakat.

20
3. Planet (bumi)

Lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang

kehidupan manusia. Semua kegiatan yang manusia lakukan

berhubungan dengan lingkungan. Lingkungan dapat menjadi teman

atau musuh manusia tergantung bagaimana memperlakukannya.

Hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan sebab akibat,

dimana jika manusia merawat lingkungan, maka lingkungan pun akan

memberikan manfaat kepada manusia. Sebaliknya, jika lingkungan

dirusak, maka akan mendapat akibatnya.

Konsep “3P” ini kemudian diilustrasikan dalam bentuk segi tiga sebagai

berikut :

Gambar 2.2

Triple Bottom Line


Sosial (People)

Lingkungan (Planet) Ekonomi (Profit)


Sumber : Hadianto (2012)

2.3 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSRD)

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering juga disebut

sebagai social disclosure, corporate social reporting, social accounting,ataupun

corporate social responsibility disclosure (CSRD) merupakan cara


mengkomunikasikan informasi sosial kepada stakeholders (M. Luthfi Handianto,

2013). Dengan adanya hal ini maka akan dapat diketahui apa saja aktivitas sosial

yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini sangat penting mengingat dampak-

dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas perusahaan.

Ada dua jenis pengungkapan menurut Suhardjanto dan Miranti (2009),

yaitu pengungkapan yang bersifat wajib dengan didasarkan pada ketentuan atau

standar (mandatory disclosure), dan pengungkapan sukarela (voluntary

disclosure) yang merupakan pengungkapan informasi melebihi persyaratan

minimum dari peraturan yang berlaku.

Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin menyadari

pentingnya CSR sebagai bagian dari strategi bisnis. Menurut Utomo (2000 dalam

Nahda et.al., 2011) praktik dan pengungkapan CSR di Indonesia mulai

berkembang seiring dengan meningkatnya perhatian masyarakat terhadap

perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Wacana mengenai CSR

mengemuka pada tahun 2001. Namun sebelum wacana ini mengemukan juga

telah banyak perusahaan yang menjalankan CSR, namun sangat sedikit yang

mengungkapkannya dalam sebuah laporan karena ketiadaan aturan yang baku

terkait dengan sarana pendukung, seperti standar dan penyusunan laporan,

maupun auditornya.

Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang

disebut sustainability reporting, adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi,

lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam

konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Sustainability


reporting meliputi pelaporan mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial

terhadap kinerja organisasi (ACCA, 2004 dalam Anggraini, 2006). Sustainability

reporting harus menjadi dokumen strategik yang berlevel tinggi yang

menempatkan isu, tantangan dan peluang sustainability development yang

membawanya menuju kepada core business dan sektor industrinya.

Tujuan pengungkapan menurut Securities Exchange Commision (SEC)

dikategorikan menjadi dua. yaitu (dalam Utomo 2000) :

1. Protective disclosure, yang dimaksudkan sebagai upaya perlindungan

terhadap investor.

2. Informative disclosure, yang bertujuan memberikan informasi yang

layak kepada pengguna laporan.

2.4 Global Reporting Initiative (GRI)

CSR berkaitan erat dengan sustainability reporting. GRI merupakan salah

satu dari lembaga yang serius menangani permasalahan yang berhubungan dengan

sustainability. Sustainability reporting merupakan praktik pengukuran,

pengungkapan, dan pertanggungjawaban kepada stakeholder perusahaan terkait

dengan kinerja pencapaian tujuan keberlangsungan perusahaan.

Global Reporting Initiative (GRI) adalah sebuah jaringan berbasis

organisasi yang telah mempelopori perkembangan dunia, paling banyak

menggunakan kerangka laporan keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus-

menerus melakukann perbaikan dan penerapan di seluruh dunia

(www.globalreporting.org). Daftar pengungkapan sosial yang berdasarkan


standar GRI juga pernah digunakan oleh Dahli dan Siregar (2008). GRI

merupakan pedoman penyusunan laporan berkelanjuan (sustainability report)

yang diakui secara global. Versi terbaru dari GRI saat ini merupakan generasi

keempat atau disebut juga GRI-G4.

Daftar pengungkapan sosial yang berdasarkan standar GRI juga pernah

digunakan oleh Dahli dan Siregar (2008), peneliti ini menggunakan 6 indikator

pengungkapan yaitu : ekonomi, lingkungan, tenaga kerja, hak asasi manusia,

sosial dan produk. Indikator-indikator yang terdapat di dalam GRI yang

digunakan dalam penelitian yaitu :

1. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator)

2. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator)

3. Indikator Kinerja Tenaga Kerja (labor practices performance

indicator)

4. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia (human rights performance

indicator)

5. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator)

6. Indikator Kinerja Produk (product responsibility performance

indicator)

Untuk penelitian ini indikator yang digunakan tiga kategori yaitu indikator

kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Indikator kinerja sosial mencakup empat

indikator yang terdiri dari : indikator kinerja tenaga kerja, hak asasi manusia,

sosial/kemasyarakatan, dan produk. Sehingga terdapat 3 fokus pengungkapan,

yaitu sebagai berikut :


1. Ekonomi

Ekonomi menyangkut keberlanjutan organisasi berdampak pada kondisi

ekonomi dari stakeholder dan sistem ekonomi pada tingkat lokal, nasional, dan

tingkat global. Indikator ekonomi menggambarkan: (1) arus modal di antara

berbagai pemangku kepentingan; dan (2) dampak ekonomi utama dari organisasi

seluruh masyarakat.

Kinerja keuangan merupakan hal yang mendasar untuk memahami

organisasi dan keberlanjutannya. Akan tetapi, informasi ini biasanya sudah

dilaporkan dalam laporan keuangan.

2. Lingkungan

Dimensi lingkungan menyangkut keberlanjutan organisasi berdampak pada

kehidupan, di dalam sistem alam, termasuk ekosistem, tanah, udara, dan air.

Indikator kinerja lingkungan terkait dengan input (bahan, energi, air) dan output

(emisi/gas, limbah sungai, limbah kering/sampah). Selain itu, kinerja mereka

mencakup kinerja yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati, kepatuhan

lingkungan, dan informasi yang berkaitan lainnya seperti limbah lingkungan dan

dampak dari produk dan jasa.

3. Sosial

Dimensi sosial menyangkut keberlanjutan sebuah organisasi yang telah

berdampak di dalam sistem sosial yang beroperasi. Indikator kinerja sosial GRI

mengidentifikasikan kunci aspek kinerja yang meliputi praktek perburuhan/tenaga

kerja, hak asasi manusia, masyarakat/sosial, dan tanggung jawab produk.


Berikut tabel indikator / kategori dan aspek untuk mengukur

pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang dilaksanakan perusahaan

berdasarkan pedoman GRI-G4 pada tabel 2.2 berikut:


Tabel 2.1

Kategori dan Aspek dalam Pedoman GRI-G4

Sumber : www.globalreporting.org (2018)

27
2.5 Profitabilitas

Tujuan akhir terpenting yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah

memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam

upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Menurut Heinze (1976, dalam

Mahdiyah 2008) profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen

menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial

kepada pemegang saham. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas

perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial. Profitabilitas

digunakan sebagai alat pengukur atas kemampuan perusahaan untuk memperoleh

keuntungan. Dengan demikian pengukuran profitabilitas suatu perusahaan

menunjukkan tingkat efektifitas manajemen secara menyeluruh dan secara tidak

langsung para investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan

analisis ini. Selain itu keuntungan (profitabilitas) sangat penting bagi perusahaan

bukan saja untuk terus mempertahankan pertumbuhan bisnisnya namun juga

memperkuat kondisi keuangan perusahaan.

Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan

pengaruh dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi

(Brigham & Houston, 2006 dalam Kusumadilaga 2010). Analisis profitabilitas

menekankan pada kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan kekayaan

yang ada untuk menghasilkan laba selang periode tertentu yang diukur melalui

rasio-rasio profitabilitas.

28
Pada penelitian ini profitabilitas perusahaan diproksikan dengan rasio

return on equity (ROE) dan return on investment (ROI) yang diambil dari data

keuangan perusahaan indeks Sri-Kehati yang menjadi objek penelitian, yang

listing pada Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 sampai dengan

tahun 2016.

2.5.1 Return on Equity (ROE)

ROE yang sering disebut rentabilitas modal sendiri digunakan untuk

mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) atau rentabilitas modal

merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio

ini, semakin baik yang artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian

sebaliknya (Kasmir, 2016;205).

Dengan semakin tingginya ROE maka harga saham juga cenderung akan

tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan

meningkatkan harga saham. Hal ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan

oleh Hartono dan Sihotang (2008) dalam Laurensia (2015) yang memperoleh

hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio ROE memberikan pengaruh yang

cukup signifikan terhadap pergerakan harga saham. Dengan adanya pergerakan

saham yang semakin meningkat maka akan berdampak terhadap nilai perusahaan

sebab nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh pergerakan saham yang

ditransaksikan di bursa.
Laurensia (2015) juga berpendapat bahwa return on equity (ROE)

merupakan rasio antara laba bersih terhadap total equity. Semakin tinggi ROE

menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk

menghasilkan laba atau keuntungan bersih. ROE digunakan untuk mengukur

tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan didalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholders equity)

yang dimiliki oleh perusahaan.

Dengan demikian return on equity (ROE) yang tinggi berarti bahwa

perusahaan tersebut memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar

bagi para pemegang saham dan berpengaruh juga terhadap perusahaan yaitu

perusahaan akan menghasilkan laba yang tinggi. Dengan meningkatnya laba maka

kondisi perusahaan juga akan semakin baik.

2.5.2 Return on Investment (ROI)

Menurut Syamsuddin (2011:63), return on investment (ROI) atau yang

sering juga disebut dengan “Return on Total Assets” merupakan pengukuran

kemampuan perusahaan secara keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam

perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan”.

Menurut Simamora (2002:280) dalam Annisa et.al. (2014), “Return on Investment

merupakan suatu persentase, dan apabila semakin tinggi (besar) persentasenya

maka semakin baik. Berdasarkan pengertian tersebut return on investment et.al

merupakan rasio yang menunjukan pengembalian atas aktiva yang diinvestasikan

30
oleh perusahaan dimana persentase yang semakin tinggi menunjukan semakin

baik keadaan suatu perusahaan.

ROI menunjukkan rasio laba setelah pajak terhadap total aktiva. Kasmir

(2016;202) juga mengatakan hasil pengembalian investasi atau return on

investment (ROI) atau return on assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga

merupakan sutu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola

investasinya. Di samping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan

produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal

sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula

sebaliknya. Artinya, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari

keseluruhan operasi perusahaan.

2.6 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar,

seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh Nurlela dan Islahuddin

(2008), karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham

secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi

harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai

nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada

para profesional. Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris

(Nurlela dan Islahuddin, 2008).


Samuel (2000) dalam Nurlela dan Islahuddin (2008) menjelaskan bahwa

enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan)

merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar

menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan Wahyudi (2005) dalam

Nurlela dan Islahuddin (2008) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan

harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut dijual.

Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan dapat

tercermin dari harga sahamnya. Harga saham yang tinggi membuat nilai

perusahaan juga tinggi. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik

jika kinerja perusahaan juga baik. Jika nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai

perusahaannya juga baik. Karena tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan

nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang.

Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q sebagai variabel dari nilai

perusahaan. Tobin’s Q atau Q ratio atau Q Teori adalah rasio atau teori yang pada

tahun 1967 diperkenalkan pertama kali oleh James Tobin. James Tobin adalah

seorang ekonom Amerika yang sukses mendapatkan nobel dalam bidang ekonomi

dengan hipotesisnya, nilai pasar dari suatu perusahaan seharusnya sama dengan

biaya ganti aktiva perusahaan tersebut sehingga terciptalah keadaan yang

ekuilibrium (Hanafi, 2013:31).

Tobin’s Q juga menjelaskan bahwa nilai dari suatu perusahaan merupakan

nilai kombinasi dari aktiva berwujud dengan aktiva tak berwujudnya. Nilai

Tobin’s Q untuk perusahaan yang rendah yaitu antara 0 sampai 1menunjukkan


bahwa biaya penggantian aktiva perusahaan lebih besar dibandingkan dengan

nilai pasar perusahaan tersebut yang berarti pasar menilai kurang perusahaan

tersebut. Nilai Tobin’s Q untuk perusahaan yang tinggi yaitu lebih dari

1menunjukkan bahwa nilai perusahaan lebih besar dibandingkan dengan nilai

aktiva perusahaan yang tercatat yang berarti masih ada beberapa aktiva

perusahaan yang tidak terukur atau tercatat.

Perusahaan yang operasionalnya berlangsung dengan baik umumnya

mempunyai nilai Tobin’s Q di atas 1, yang berarti bahwa nilai pasar perusahaan

lebih besar dari nilai buku total aset. Semakin tinggi nilai Tobin’s Q perusahaan

berarti semakin berhasil menciptakan nilai bagi pemegang saham. Tingginya nilai

Tobin’s Q juga mencerminkan kinerja pasar perusahaan semakin baik, dan hal ini

mencerminkan bagaimana prospek perusahaan di masa yang akan datang,

sehingga perusahaan akan lebih mudah untuk mendapatkan pendanaan dari pihak

eksternal (Brigham dan Gapesky,1996).

2.7 Indeks SRI-KEHATI

Indeks SRI-KEHATI merupakan indeks yang dibentuk atas kerja sama

antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia

(KEHATI). Indeks saham Sustainable and Responsible Investment (SRI)-

KEHATI merupakan salah satu indeks yang menjadi indikator pergerakan harga

saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham-saham yang terdaftar di BEI

mendukung keberlanjutan (sustainability) lewat cara-cara peduli terhadap

lingkungan, sosial dan tata kelola korporasi yang baik (good corporate
governance). Dengan indeks ini akan meningkatkan keterbukaan saham-saham

yang tercatat di bursa yang bertanggungjawab lingkungan dan sosial dan

melakukan tata kelola korporat yang baik.

SRI-KEHATI memiliki prinsip dasar berusaha untuk menyediakan

benchmark indeks yang memenuhi penilaian yang baik dalam kategori pelestarian

lingkungan, pembangunan sosial, tata kelola perusahaan, prinsip ketenagakerjaan,

prinsip tata usaha dan hak asasi disertai dengan data ekonomi emiten. Untuk

saham SRI-KEHATI mengacu pada prinsip penerapan metodologi yang relevan

untuk menjadikan SRI indeks harga 25 saham emiten SRI yang memiliki kinerja

yang baik juga memiliki kinerja likuiditas dan keuangan yang baik juga

kepemilikan publik yang cukup tinggi. Tujuan yang akan dicapai dalam SRI-

KEHATI adalah:

1. Untuk mendorong usaha-usaha berkelanjutan bagi para emiten-emiten

di bursa. Adanya indeks SRI-KEHATI diharapkan perhatian investor

tak lagi hanya mengacu pada aspek finansial namun juga secara

fundamental bagi perusahaan untuk tujuan investasi jangka panjang

dan menengah.

2. Menjadi acuan untuk membentuk portfolio investasi di saham-saham

emiten memiliki penilaian baik dalam SRI-KEHATI maupun bagi

investor jangka panjang dan menengah dalam membentuk portofolio

saham emiten SRI-KEHATI. Indeks SRI-KEHATI ini ditargetkan

akan menjadi tambahan pendoman bagi investor untuk berinvestasi di

saham.
3. Berpotensi untuk digunakan oleh pihak lain sebagai benchmark bagi

produk-produk derivatif seperti ETF Saham emiten SRI-KEHATI.

SRI-KEHATI dikelola untuk memastikan penerapan metodologi yang

sama seiring sejalannya waktu. Ini terutama terjadi jika ada pengurangan emiten

lama dan penambahan emiten baru ke dalam SRI-KEHATI. Tujuannya adalah

agar SRI-KEHATI ini tetap dapat mewakili kinerja saham emiten yang ada di

Bursa Efek Indonesia. SRI-KEHATI dibangun dan dikelola dengan menjaga

transparansi dalam menentukan tujuan membentuk indeks ini, prinsip dasar, dan

metodologi kepada masyarakat.

Indeks ini menggunakan prinsip keberlanjutan, keuangan, dan tata kelola

yang baik, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup sebagai tolok ukurnya.

Indeks yang diluncurkan pada 8 Juni 2009 oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati

Indonesia (KEHATI) bekerja sama dengan PT BEI, dapat menjadi benchmark

bagi investor ataupun manajer investasi dalam menentukan perusahaan publik

mana yang memiliki kinerja baik dalam menjalankan usahanya dari sisi tata kelola

finansial, sosial, sekaligus lingkungan secara berkelanjutan. Ada 25 emiten yang

menjadi konstituen indeks SRI-KEHATI, yang diseleksi setiap dua periode dalam

setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Setelah terpilih, nama-nama dari 25

emiten tersebut akan dipublikasikan oleh BEI. Peneliti melakukan penelitian pada

indeks SRI-KEHATI karena pada dasarnya perusahaan-perusahaan pada indeks

SRI-KEHATI erat hubungannya dengan kegiatan sosial dan lingkungan sekitar

atau perusahaan yang memiliki hubungan baik dengan stakeholders, sehingga


tidak jarang perusahaan yang menjadi konstituen pada indeks SRI-KEHATI ini

melakukan pengungkapan CSR.

2.8 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti & Judul Variabel Metode Hasil Penelitian


1 Rimba Kusumadilaga Dependen: Analisis Regresi Hasil penelitian
(2010) Nilai Berganda dan Uji menunjukkan
Pengaruh CSR Terhadap Perusahaan Interaksi bahwa
Nilai Perusahaan dengan Independen : (Moderated pengungkapan
Profitabilitas Sebagai CSR Regression CSR berpengaruh
Variabel Moderating Moderasi: Analysis/ MRA) signifikan
Profitabilitas terhadap nilai
perusahaan .
Profitabilitas
sebagai variabel
moderating tidak
dapat
mempengaruhi
hubungan
pengungkapan
CSR dan nilai
perusahaan.
2 Wien Ika Permanasari Dependen : Analisis Regresi Hasil penelitian
(2010) Nilai Linier Berganda menunjukkan
Pengaruh Kepemilikan Perusahaan bahwa variabel
Manajemen, Kepemilikan Independen : yang
Institusional dan CSR Kepemilikan mempengaruhi
terhadap Nilai Perusahaan. Manajemen, nilai perusahaan
Kepemilikan adalah variabel
Institusional CSR. Sedangkan
dan CSR variabel yang
tidak
mempengaruhi
nilai perusahaan
adalah
kepemilikan
manajemen dan
kepemilikan
institusional.
3 Helmy Fahrizal (2013) Dependen : Analisis Regresi Hasil penelitian
Pengaruh Return on Assets Nilai Berganda ini menunjukkan
(ROA), Return on Equity Perusahaan return on assets
(ROE) dan Investment Independen: dan investment
Opportunity Set (IOS) ROA, ROE opportunity set
Terhadap Nilai Perusahaan. dan IOS berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Sedangkan return
om equity
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
4 Lantri Triagustina, Edi Dependen: Analisis Regresi Secara simultan
Sukarmanto dan Helliana Nilai Linier Bergnda ROA dan ROE
(2014) Perusahaan berpengaruh
Pengaruh ROA dan ROE Independen: signifikan
Terhadap Nilai Perusahaan ROA dan terhadap nilai
pada Perusahaan ROE perusahaan dan
Manufaktur Periode 2010- secara parsial
2012 ROA
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan dan
ROE
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
5 Ellya Hartanty (2013) Dependen : Regresi Linier Hasil penelitian
Pengaruh Struktur Modal, Nilai Berganda ini membuktikan
Pertumbuhan Perusahaan Perusahaan secara parsial
dan Return on Investment Independen : bahwa struktur
(ROI) terhadap Nilai Struktur modal dan

37
Perusahaan. Modal, pertumbuhan
Pertumbuhan perusahaan tidak
Perusahaan berpengaruh
dan ROI signifikan
terhadap nilai
perusahaan,
sedangkan ROI
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Secara simultan
membuktikan
bahwa struktur
modal,
pertumbuhan
perusahaan, dan
ROI berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
6 Farlen Timbuleng, Sientje Dependen : Analisis Asosiatif Hasil penelitian
C. Nangoy dan Ivonne Nilai dengan Regresi diketahui
(2015) Perusahaan Linier Berganda likuiditas,
Pengaruh Faktor Independen: leverage NPM
Likuiditas, Leverage, NPM Likuiditas, dan ROI
Dan ROI Terhadap Nilai Leverage, berpengaruh
Perusahaan NPM Dan Negatif tidak
ROI signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
7 Setiawan Ari Cahyanto, Dependen : Analisis uji asumsi Hasil penelitian
Darminto dan Topowijono Nilai klasik dan regresi menjelaskan
(2014) Perusahaan linier berganda. bahwa terdapat
Pengaruh Struktur Modal Independen: pengaruh
dan Profitabilitas Terhadap Struktur signifikan secara
Nilai Perusahaan Modal dan simultan variabel
Profitabilitas bebas DER,
LDER, DAR,
ROE, ROI, dan
EPS terhadap
variabel terikat
Tobin’s Q.
Terdapat

38
pengaruh
signifikan secara
parsial variabel
bebas DER,
LDER, DAR, dan
ROE terhadap
Tobin’s Q.
Variabel yang
berpengaruh
dominan terhadap
Tobin’s Q adalah
variabel bebas
LDER.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah :

1. Penelitian ini menggunakan CSR dan Profitabilitas (yang diproksikan

dengan ROE dan ROI) sebagai variabel independen dan nilai

perusahaan yang dihitung dengan Tobin’s Q sebagai variabel

dependen. Dalam penelitian ini tidak menggunakan variabel moderasi.

2. Penelitian ini menggunakan standar GRI-G4 (Global Reporting

Inisiative) untuk mengukur pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan (corporate social responsibility disclosure) yang terdiri

dari 91 item pengungkapan.

3. Penelitian ini menggunakan indeks SRI-KEHATI sebagai objek

penelitian karena indeks ini berkaitan erat dengan kebijakan tanggung

jawab sosial perusahaan dengan periode pengamatan tahun 2012 –

2016.

39
2.9 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dan telaah

pustaka, maka variabel independen yang terdiri dari CSR (X1) dan Profitabilitas

yang diproksikan dengan ROE (X2a) dan ROI (X2b) dan Nilai Perusahaan yang

diproksikan dengan Tobin’s Q sebagai variabel depenen. Variabel-variabel yang

terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka pemikiran

sebagai berikut:

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran Teoritis

CSR (X1)

Profita
bilitas : HAAN (Y)
NILAI PERUSA
- ROE
(X2a)
- ROI (
X2b)

2.10 Pengembangan Hipotesis

2.10.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan

Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan antara lain di dalam

laporan yang disebut Sustainability Reporting (laporan keberlanjutan). CSR dapat

menjadi berkelanjutan apabila program yang dibuat oleh suatu perusahaan benar-

benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam

perusahaan itu sendiri. Tentunya tanpa adanya komitmen dan dukungan dengan

40
penuh antusias dari karyawan akan menjadikan program-program tersebut

bagaikan program penebusan dosa dari pemegang saham belaka. Dengan

melibatkan karyawan secara intensif, maka nilai dari program-program tersebut

akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi perusahaan.

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaaan. Nilai

perusahaan akan terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila

perusahaan memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup karena

keberlanjutan merupakan keseimbangan antara kepentingankepentingan ekonomi,

lingkungan dan masyarakat. Dimensi tersebut terdapat di dalam penerapan

Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk

pertanggungjawaban dan kepedulian terhadap lingkungan di sekitar perusahaan.

Survei yang dilakukan Booth-Harris Trust Monitor pada tahun 2001 dalam

Sutopoyudo (2009) menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan

suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Banyak

manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social

responsibility, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan

diminati investor.

Pelaksanaan CSR akan meningkatkan nilai perusahaan dilihat dari harga

saham dan laba perusahaan (earning) sebagai akibat dari para investor yang

menanamkan saham di perusahaan. Nurlela dan Islahuddin (2008) menyatakan

bahwa dengan adanya praktik CSR yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan

dinilai dengan baik oleh investor.


Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1: Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

2.10.2 Pengaruh Profitabilitas yang Diproksikan dengan ROE dan ROI

terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi.

Profitabilitas dapat menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam keputusan

investasinya, karena semakin besar dividen (dividend payout) akan semakin

menghemat biaya modal, di sisi lain para manajer (insider) menjadi meningkat

powernya bahkan bisa meningkatkan kepemilikannya akibat penerimaan deviden

sebagai hasil keuntungan yang tinggi. Dengan tawaran mendapatkan hasil

keuntungan yang tinggi, diharapkan dapat menarik minat investor didalam

berinvestasi.

Dalam penelitian ini profitabilitas yang diproksikan dengan ROE dan ROI.

ROE merupakan suatu pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi para

pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.

Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh

semakin baik kedudukan pemilik perusahaan. ROI merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak. Rasio yang semakin tinggi
menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan investasi yang berarti semakin

baik.

Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H2a: Profitabilitas yang diproksikan dengan ROE berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

H2b: Profitabilitas yang diproksikan dengan ROI berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

2.10.3 Pengaruh CSR dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan melalui program-program

yang dikemas dengan menarik dapat dapat digunakan sebagai salah strategi

perusahaan untuk mendongkrak brand image atau citra perusahaan. Melalui

program-program ini diharapkan citra perusahaan semakin baik dihadapan para

stakeholders yang tentunya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan

melalui pergerakan saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa. Menurut

Gray et.al, (1995) dalam Nistantya (2010) profitabilitas merupakan faktor yang

membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan

pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham.

Terdapat hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan dengan

profitabilitas seperti yang disebutkan Herremans (1993) dalam Nistantya (2010)

antara lain : (a) Pokok pikiran yang menggambarkan kebijakan konvensional,

berpendapat bahwa terdapat biaya tambahan yang signifikan dan akan


menghilangkan peluang perolehan laba untuk melaksanakan tanggung jawab

sosial, sehingga akan menurunkan profitabilitas, (b) biaya tambahan khusus untuk

melaksanakan tanggung jawab sosial akan mengahasilakan dampak sentral

terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan tambahan biaya yang dikeluarkan akan

ditutupi keuntungan efisiensi yang ditimbulkan oleh pengeluaran biaya tersebut,

(c) Pokok pikiran yang memprediksi bahwa tanggung jawab sosial perusahaan

berdampak positif terhadap profitabilitas. Sehingga semakin tinggi tingkat

profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial

yang tentunya dapat mendongrak reputasi atau nilai perusahaan.

Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H3 : CSR dan Profitabilitas yang diproksikan dengan ROE dan ROI secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2012:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan data yang sumbernya diperoleh secara tidak langsung yang

dapat berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun dalam arsip, baik

yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Data sekunder yang

digunakan dalam penilitian adalah laporan keuangan, laporan tahunan (annual

report), laporan berkelanjutan (sustainability reporting), data item pengungkapan

CSR menurut GRI-G4 serta data penutupan harga saham emiten yang termasuk

dalam indeks SRI-KEHATI.


3.2.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dalam periode

pengamatan antara tahun 2012-2016 yang diperoleh dari situs resmi:

a. Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id

b. Yahoo Finance, www.finance.yahoo.com

c. Global Reporting Initiative,www.globalreporting.org

d. Situs-situs resmi perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Ferdinand (2011:215) populasi adalah gabungan dari seluruh

elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang memiliki karakteristik yang

serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang

sebagai sebuah semesta penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan yang listing dan aktif di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI)

yang pernah terdaftar dalam kelompok saham indeks SRI-KEHATI selama

periode penelitian yaitu tahun 2012-2016.

Peneliti melakukan penelitian pada indeks SRI-KEHATI karena pada

dasarnya perusahaan-perusahaan pada indeks SRI-KEHATI erat hubungannya

dengan kegiatan sosial dan lingkungan sekitar atau perusahaan yang memiliki

hubungan baik dengan stakeholders, sehingga tidak jarang perusahaan yang

menjadi konstituen pada indeks SRI-KEHATI ini melakukan pengungkapan CSR.


Saham-saham yang terdaftar di BEI mendukung keberlanjutan (sustainability)

lewat cara-cara peduli terhadap lingkungan, sosial dan taanggung jawab sosial

perusahaan (CSR). Dengan indeks ini akan meningkatkan keterbukaan saham-

saham yang tercatat di bursa yang bertanggungjawab lingkungan dan sosial dan

melakukan tata kelola korporat yang baik.

3.3.2 Sampel Penelitian

Kelompok saham indeks SRI-KEHATI ditinjau dua kali dalam setahun

dan terdiri dari 25 emiten yang menjadi konstituante indeks SRI-KEHATI. Tidak

semua perusahaan tersebut akan dijadikan objek penelitian. Oleh karena itu

dilakukan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, yaitu

pemilihan anggota sampel dengan mendasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menjadi konstituen

indeks SRI-KEHATI selama periode penelitian 2012-2016.

2. Perusahaan secara konsisten menerbitkan annual report dan ataupun

sustainability report serta laporan keuangan selama periode penelitian

tahun 2012-2016.

3. Perusahaan secara konsisten masuk ke dalam indeks saham SRI-

KEHATI selama periode pengamatan tahun 2012 – 2016.

Berdasarkan kriteria sampel diatas, maka terdapat sebanyak 19 perusahaan

yang sesuai dengan kriterianya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1

Kriteria Sampel Penelitian

No Kriteria Sampel Jumlah


1 Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menjadi 40
konstituen indeks SRI-KEHATI selama periode penelitian
2012-2016.
2 Perusahaan tidak secara konsisten menerbitkan annual (0)
report dan ataupun sustainability report serta laporan
keuangan selama periode penelitian tahun 2012-2016.

3 Perusahaan tidak secara konsisten masuk ke dalam indeks (21)


saham SRI-KEHATI selama periode pengamatan tahun
2012 – 2016.

Total Sampel 19

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel

3.4.1 Variabel Penelitian

Menurut Widayat (2002:22) variabel adalah sebagai suatu karakteristik,

ciri, sifat, watak, atau keadaan yang melekat pada seseorang atau objek. Penelitian

ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel dependen dan variabel

independen.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel

dependen dan variabel independen.

1. Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel


CSR dan profitabilitas (yang diproksikan dengan ROE dan ROI) sebagai

variabel independen.

2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah nilai

perusahaan.

3.4.2 Defenisi Operasional Variabel

3.4.2.1 Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSRD)

Pengungkapan CSR (CSRD) yang disimbolkan dengan (X1) adalah

pengungkapan informasi yang terkaitan dengan tanggung jawab perusahaan di

dalam laporan keuangan. Informasi mengenai pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) berdasarkan standar GRI-G4 (Global Reporting Initiative) .

Total item pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari 91 item

(www.globalreporting.org). GRI terdiri dari 3 fokus indikator pengungkapan,

yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Indikator kinerja sosial mencakup empat

indikator yang terdiri dari : indikator kinerja tenaga kerja, hak asasi manusia,

sosial/kemasyarakatan, dan produk.

Perhitungan CSR dilakukan dengan menggunakan variabel dummy, yaitu :

Score 0 : jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada daftar pertanyaan

Score 1 :jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar indikator

pengungkapan CSR berdasarkan GRI-G4


Haniffa et.al. dalam Sayekti dan Wondabio (2007), menyatakan bahwa

rumus perhitungan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah

CSRDI, dengan rumus sebagai berikut :

Ʃxij
CSRDIj =
Nj

Keterangan :

CSRDIj : CSRDisclosure Indeks Perusahaan j

Nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj = 91

X ij : dummy variabel, 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak

diungkapkan.

Dengan demikian, 0 ≤ CSRI j ≤

3.4.2.2 Profitabilitas (Diproksikan dengan ROE dan ROI)

Profitabilitas sebagai variabel independen dalam penelitian ini diproksikan

dengan ROE yang disimbolkan dengan (X2) dan ROI yang disimbolkan dengan

(X3). Profitabilitas adalah ROE dan ROI yang didapatkan dari laporan keuangan

tahunan perusahaan yang tergolong indeks SRI-KEHATI, selama periode

penelitian. ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan meghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu dan ROE dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut (Martono dan Harjito, 2010):

( )
= %

50
ROI merupakan rasio yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang

digunkan untuk operasinya dalam menghasilkan keuntungan. ROI dapat dihitung

dengan formula sebgai berikut : (Martono dan Harjito, 2010) :

= %

3.4.2.3 Nilai Perusahaan

Variabel dependen dalam penelitian adalah nilai perusahaan yang

disimbolkan dengan (Y) dan diproksikan dengan rasio Tobin’s Q. Salah satu

alternative yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan adalah dengan

menggunakan Tobin’s Q.

Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi

pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap investasi. Jika

rasio Q di atas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan

laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal

ini akan merangsang investasi baru. Jika rasio Q di bawah satu, investasi dalam

aktiva tidaklah menarik (Herawaty, 2008).

Perhitungan Tobin’s Q diperoleh dari penjumlahan dari MVS (Market

Value Share) dan Debt (hutang) dibagi dengan TA (total asset) dimana MVS

bisa dicari dengan mengkalikan jumlah saham biasa perusahaan yang beredar di

akhir tahun dengan harga penutupan saham (closing price). Harga penutupan
saham yang digunakan yaitu rata-rata harga penutupan saham akhir tahun yang

dihitung dengan total harga penutupan saham dalam setahun dibagi dengan

jumlah hari perdagangan saham dalam setahun, Debt (hutang) dihitung dengan

cara (Total Utang + Persediaan – Aktiva Lancar) dan TA merupakan nilai buku

total aktiva perusahaan.

Menurut Alghifari, et.al. (2013) menyebutkan bahwa nilai perusahaan


diukur melalui Tobin’s Q, yang diformulasikan dengan satuan persentase sebagai
berikut :
+
=

Keterangan :

Tobin’s Q = nilai perusahaan

MVS (Market Value Shares) = closing price x jumlah saham beredar

D (Debt) = Total Hutang

TA = Total Assets

Untuk mempermudah menjelaskan variabel dan definisi operasional dalam

penelitian ini maka peneliti membuat tabel 3.2 seperti berikut ini.

Tabel 3.2

Ringkasan Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

VARIABEL DEFINISI UKURAN SKALA

CSR CSR yang di


(X1) ungkapkan
dibandingkan dengan Ʃxij
CSRDIj =
jumlah pengungkapan Nj
yang di tetapkan. Rasio
Jumlah pengungkapan
yang ditetapkan
berdasarkan GRI
sebanyak 91 item.
Profitabilitas ROE sebagai proksi
(X2a) profitabilitas . Return
on equity didefinisikan
sebagai laba bersih ROE = Laba Bersih Setelah pajak Rasio
setelah pajak Total Ekuitas
dibandingkan dengan
total ekuitas.
Profitabilitas ROI sebagai proksi
(X2b) profitabilitas. Return
on investment
didefinisikan sebagai
ROI =
laba bersih setelah
pajak dibandingkan
dengan total asset.
Nilai TOBIN’S Q sebagai
Perusahaan proksi nilai
(Y) perusahaan. TOBIN’S + Rasio
=
Q dihitung dengan
Ket :
membandingkan nilai
MVS =Harga saham penutupan akhir
pasar saham dengan
tahun X Jumlah saham beredar)
total hutang terhadap
D = Total Hutang
total aset.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik

dokumentasi dikarenakan data berupa data sekunder yang terdapat di dalam

annual report perusahaan yang menjadi sampel penelitian seperti informasi ROE,
ROI, dan pengungkapan CSR.. Menurut Suharsimi (2002:206) teknik

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, buku, surat kabar, majalah, atau data-data yang berkaitan dengan obyek

penelitian.

Sedangkan untuk data pengukuran kinerja CSR menggunakan metode

content analysis yang merupakan suatu cara pemberian skor pada pengungkapan

sosial pada laporan tahunan maupun laporan berkelanjutan (sustainability

reporting) yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item

informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan atau laporan berkelanjutan.

Apabila item informasi tidak ada dalam laporan keuangan atau dalam laporan

berkelanjutan maka diberi skor 0, dan jika item informasi yang ditentukan ada

dalam laporan keuangan atau dalam laporan berkelanjutan maka diberi skor 1.

3.6 Metode Analisis

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2006:19).

Statistik deskriptif digunkan untuk mengetahui tingkat pengungkapan CSR,

profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan indeks SRI-KEHATI.

Pengukuran yang digunkan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, nilai

maximum, mean dan standar deviasi.


3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Tujuan dari uji asumsi klasik untuk memberikan kepastian bahwa

persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias

dan konsisten yang artinya pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk

mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini. Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka

peneliti melakukan uji normalitas, uji multikoloniearitas, uji autokorelasi, dan uji

heteroskedastisitas.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali,

2006:147).

Untuk mendeteksi uji normalitas yaitu dengan uji one sample kolomogorov

smirnov. Analisis uji one sample kolomogorov smirnov digunakan untuk

mengetahui distribusi data apakah mengikuti distribusi normal, posson, uniform,

atau exponensial. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual

terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat kriteria residual berdistribusi

normal jika signifikansi lebih dari 0.05 (Ghozali, 2006:147).


3.6.2.2 Uji Multikoloniearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,

2006:95).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama

dengan VIF ≥ 10, nilai tersebut menunjukkan adanya multikolonieritas (Ghozali,

2006:95).

3.6.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terdapat korelasi maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006:99). Untuk mendeteksi

ada tidaknya autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin Watson (DW test),

dimana hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin-Watson (DW).


3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Ghozali, 2006:125).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat

dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu

maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang

jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:125).

3.6.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan model persamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk

menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen

dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier.

Persamaan regresi linier berganda yang diinterprestasikan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Y = α + β1CSR + β2ROE + β3ROI + Ɛ

Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan
α = Intercept atau konstanta
β = Koefisien regresi
CSR = Corporate Social Responsibility

ROE = Return on equity

ROI = Return on investment

Ɛ = Error term

Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji koefisien determinan Adjusted R

2
Square (Adj R ), uji F, dan uji t.

2
3.6.3.1 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R )
2
Koefisien determinasi (Adjusted R ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien adjusted square menunjukkan bahwa besarnya kontribusi variabel

inedpenden terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

2
nol dan 1 atau (0 < x < 1). Nilai adjusted R yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Secara umum, koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah

karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtun waktu (time series) biasanya memiliki nilai koefisien

determinasi yang tinggi (Ghozali, 2006:87).


3.6.3.2 Uji Signifikansi Parsial (Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas

atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2006:59).

Menurut Ghozali (2006:59) jika nilai statistik t hitung lebih tinggi

dibandingkan t tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini menyatakan

bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen. Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial. Patokan yang digunkan

adalah dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan alpha (α)

sebesar 0,05.

3.6.3.3 Uji Signifikansi Simultan (Statistik F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2006:62).

Menurut Ghozali (2006:62) jika nilai F hitung lebih besar daripada F tabel,

maka Ho ditolak atau Ha diterima menyatakan bahwa semua variabel independen

secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Sehingga dalam

melakukan uji F digunakan kriteria pengujian sebagai berikut : Jika F hitung > F

tabel atau Sig < 0,05 maka hal ini berarti variabel independen mampu

menjelaskan variabel dependen secara serentak (simultan).


BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi perusahaan yang

terdaftar dalam kelompok indeks saham SRI-KEHATI yang selalu diperbaharui

setiap enam bulan. Indeks SRI-KEHATI merupakan salah satu kelompok saham

yang mempengaruhi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

terdiri dari perusahaan yang menggunakan prinsip keberlanjutan, keuangan, dan

tata kelola yang baik, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup sebagai tolak

ukurnya. Periode pengamatan dalam penelitian ini yaitu tahun 2012 sampai 2016.

Berdasarkan populasi yang diperoleh dari situs resmi Yayasan Kehati atau

www.kehati.or.id periode tahun 2012 sampai dengan periode 2016, penelitin ini

menggunakan beberapa sampel perusahaan yang ditentukan berdasarkan metode

purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

Adapun data yang digunkan adalah data sekunder yang berasal dari laporan

keuangan tahunan (annual report) tahun 2012, 2013,2014, 2015 dan 2016 melalui

situs resmi Bursa Efek Indonesia pada website www.idx.co.id. dan laporan

keberlanjutan dari situs resmi masing-masing perusahaan yang menjadi sampel

penelitian serta harga saham dan jumlah saham beredar dari situs resmi Yahoo

Finance pada website www.finance.yahoo.com.

60
Adapun kriteria sampel yang digunakan adalah :

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menjadi konstituen

indeks SRI-KEHATI selama periode penelitian 2012-2016.

2. Perusahaan secara konsisten menerbitkan annual report dan ataupun

sustainability report serta laporan keuangan selama periode

penelitian tahun 2012-2016.

3. Perusahaan secara konsisten masuk ke dalam indeks saham SRI-

KEHATI selama periode pengamatan tahun 2012 – 2016.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan jumlah sampel pada penelitian yaitu

19 perusahaan selama periode pengamatan tahun 2012 sampai dengan tahun

2014. Data penelitian sebanyak 95 data (19 perusahaan selama 5 tahun

pengamatan). Adapun nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel pada

penelitian disajikan dalam tabel 4.1.

TABEL 4.1
KONSTITUEN INDEKS SRI-KEHATI YANG MENJADI
SAMPEL
PERIODE 2012-2016

N0 KODE PERUSAHAAN
1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk
2 ADHI PT. Astra Agro Lestari Tbk
3 ANTM PT. Aneka Tambang Tbk
4 ASII PT. Astra International Tbk
5 BBNI PT. Bank Negara Indonesia Tbk
6 BBRI PT. Bank Republik Indonesia Tbk
7 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
8 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
9 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
10 JSMR PT. Jasa Marga Tbk
11 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
12 PGAS PT. Perusahaam Gas Negara (Persero) Tbk
13 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
14 SMGR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
15 TINS PT. Timah Tbk
16 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
17 UNTR PT. United Tractors Tbk
18 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk
19 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
Sumber : Data sekunder diolah 2018

4.2 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan

informasi mengenai variabel-variabel penelitian seperti pengungkapan tanggung

jawab sosial (CSR), return on equity (ROE), return in investment (ROI) dan nilai

perusahaan (TOBINSQ). Statistik deskriptif untuk variabel-variabel penelitian

tersebut dapat kita dilihat pada table 4.2 berikut:

Tabel 4.2
Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 95 9.89 97.80 42.9615 21.72516

ROE 95 -7.87 135.85 21.9680 26.02042

ROI 95 -4.75 71.51 9.5552 10.87341


TOBINSQ 95 64.52 2771.77 275.2242 421.74131

Valid N 95
(listwise)
Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018

Tabel 4.2 menggambarkan deskripsi variabel-variabel secara statistik

dalam penelitian ini. Minimum adalah nilai terkecil dari suatu rangkaian

pengamatan, maksimum adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian pengamatan,

mean (rata-rata) adalah hasil penjumlahan nilai seluruh data dibagi dengan

banyaknya data, sementara standar deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat dari

selisih nilai data dengan rata-rata dibagi dengan banyaknya data. Semakin rendah

nilai standar deviasi (SD) maka nilai data mendekati mean (mean < SD ) yang

artinya data stabil atau semakin rendah tingkat penyimpangan dan sebaliknya jika

nilai mean lebih besar dari nilai SD maka data tidak stabil atau terjadi

penyimpangan (Priyatmono, 2010). Tabel 4.2 menunjukkan deskriptif variabel

penelitian dengan jumlah data setiap variabel yang valid sebanyak 95 data.

Rata-rata skor pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan sampel

adalah sebesar 42,9615% dengan standar deviasi sebesar 21,72516% yang artinya

jarak atau rentang variasi pengungkapan CSR data satu dengan yang lainnya

sebesar 21,72516%, sehingga dapat diartikan bahwa nilai standar deviasi tersebut

lebih kecil dari nilai rata-rata, yang artinya nilai rata-rata pengungkapan CSR

memiliki tingkat penyimpangan atau data tidak stabil. Rata-rata skor

pengungkapan CSR yang kecil ini diduga disebabkan beberapa kemungkinan.

Perusahaan masih mengungkapkan CSR secara sederhana dalam annual report,

karena belum adanya peraturan yang jelas serta item CSR yang diungkapkan
selama ini masih bersifat sukarela. Sehingga, banyak perusahaan yang

melaporkan aktivitas tanggung jawab sosialnya hanya sebagai bagian dari laporan

tahunan, bukan dalam bentuk sustainability reporting. Di samping itu, karena

penelitian ini menggunakan indeks atau kelompok saham yang bidang usaha atau

aktivitas perusahaan yang berbeda-beda. Nilai maksimum pengungkapan CSR

selama periode pengamatan yaitu sebesar 97,80% yang merupakan pengungkapan

CSR dari PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk (PTBA) pada tahun 2015. Hal

ini disebabkan karena aktivitas PTBA secara langsung berkenaan dengan

lingkungan dan masyarakat. Dan nilai pengungkapan CSR terendah (minimum)

sebesar 9,89% yaitu pada PT. Bank Republik Indonesia (BBRI) pada tahun 2016.

Hal ini disebabkan karena perusahaan dengan bidang usaha perbankan atau

keuangan, pengungkapan CSR lebih berfokus pada sektor keuangan.

Profitabilitas yang diproksikan dengan ROE (return on equity)

mempunyai nilai minimum sebesar -7,87 % yang merupakan nilai ROE dari PT.

Aneka Tambang, Tbk (ANTM) tahun 2015, karena pada tahun ini perusahaan

mengalami kerugian. Nilai ROE tertinggi (maksimum) sebesar 135,85% yang

merupakan ROE dari PT. Unilever Indonesia, Tbk (UNVR). Mean (rata-rata)

ROE adalah 21,9680% dengan standar deviasi sebesar 26,02042%. Hal ini

menunjukkan nilai rata-rata lebih kecil dari nilai standar deviasi yang artinya

tingkat penyimpangan data lebih kecil atau data stabil.

Profitabilitas yang diproksikan dengan ROI (return on investment)

mempunyai nilai minimum sebesar -4,75% yang merupakan nilai ROI dari

PT.Aneka Tambang, Tbk (ANTM) tahun 2015, hal ini disebabkan karena pada
tahun 2015 ANTM mengalami kerugian sehingga tingkat investasinya pun

mengalami penurunan. Dan nilai maksimum sebesar 71,51% yang merupakan

ROI dari PT. Unilever Indonesia, Tbk (UNVR). Mean (rata-rata) ROI adalah

9,5552 dengan standar deviasi sebesar 10,87341. Hal ini berarti nilai rata-rata

lebih kecil dari nilai standar deviasi yang artinya tingkat penyimpangan data lebih

kecil atau data stabil.

Nilai perusahaan (Tobins Q) mempunyai nilai minimum sebesar 64,52%

yaitu pada PT.Aneka Tambang, Tbk (ANTM) tahun 2015 hal ini disebabkan

karena pada tahun 2015 ANTM mengalami kerugian yang berdampak pada

penuruan harga saham dan berdampak pada menurunnya nilai perusahaan dan

nilai maksimum 2771,77% yang merupakan nilai dari PT. Unilever Indonesia,

Tbk (UNVR). Peningkatan nilai Tobins dari UNVR didukung oleh semakin

meningkatnya harga saham setiap tahunnya selama periode pengamatan. Mean

(rata-rata) Tobins Q adalah 275,2242% dengan standar deviasi sebesar

421,74131%. Hal ini berarti nilai rata-rata lebih kecil dari nilai standar deviasi

yang artinya tingkat penyimpangan data lebih kecil atau data stabil.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk melihat apakah asumsi-asumsi yang

diperlukan dalam analisis regresi linear terpenuhi. Uji asumsi klasik dalam

penelitian ini menguji normalitas data secara statistik, uji heteroskedastisitas, uji

multikolinearitas serta uji autokorelasi.


4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal

atau mendekati normal. Uji normalitas menggunakan uji One Sample

Kolomogorov Smirnov Test dengan membandingkan asymptotic significance

dengan α = 0,05. Dasar penarikan kesimpulan adalah data dikatakan berdistribusi

normal apabila asymptotic significance lebih besar dari 0,050. Hasil uji One

Sample Kolomogorov Smirnov Test dapat dilihat dalam table 4.3 berikut :

Table 4.3

Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardize
d Residual
N 95
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. 141.15297610
Deviation
Most Extreme Absolute .088
Differences Positive .088
Negative -.076
Test Statistic .088
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .066
Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.3 menunjukkan nilai

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,088 dengan tingkat asymptotic significance

sebesar 0,066. Karena nilai α lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
residual terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model regresi yang

digunakan memenuhi asumsi normalitas.

Hasil ini juga didukung dengan grafik normal P-Plot (Normal Probability

Plot) menunjukkan bahwa grafik memberikan pola distribusi normal yaitu pada

grafik terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya

ada di sekitar garis diagonal atau pola mengikuti arah garis diagonal yang

ditunjukkan pada gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1

Grafik Normal P-Plot

Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018


4.2.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka terdapat

multikolonieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas adalah

dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel bebas. Jika antara variabel

bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 10), maka hal ini

merupakan indikasi adanya Multikolonieritas (Ghozali, 2009). Selain itu untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan

nilai Variance Inflation Factor (VIF). Syarat bebas uji multikolonieritas adalah

jika nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

Hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa ketiga

variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance ≥ 0.1

atau nilai VIF ≤ 10. Dengan demikian kedua variabel independen (pengungkapan

CSR dan profitabilitas yang diproksikan dengan ROE dan ROI) dapat digunakan

untuk memprediksi nilai perusahaan (Tobins Q).

Tabel 4.4

Uji Multikolonieritas
a
Coefficients

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
CSR .968 1.033
ROE .237 4.220
ROI .240 4.173
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018
4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian diuji Durbin-Watson (DW-

test) dengan nilai hasil regresi dengan level of significance 0,05 (α=0,05). Dalam

penelitian ini menggunakan 3 variabel independen dengan 95 data pengamatan

sehingga diperoleh k = 3, dan n = 95. Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan k

= 3, n = 95 diperoleh DL (batas bawah) = 1,6015 dan DU (batas atas) = 1,7316,

sehingga 4- DL = 4 – 1,6015= 2,3985 dan 4 – DU = 4 – 1,7316 = 2,2684. Interval

pengujian Durbin Watson akan dijelaskan dalam tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5

Interval Pengujian Durbin Watson

Interval Nilai Keterangan


0 < DW < DL 0 < DW < 1,6015 Terdapat autokorelasi Positif
DL < DW < DU 1,6015 < DW < 1,7316 Tidak ada kesimpulan
DU < DW < 4-DU 1,7316 < DW < 2,2684 Tidak Terdapat Autokorelasi
Posistif
4-DU < DW< 4-DL 2,2684 < DW < 2,3985 Tidak ada kesimpulan
4-DL < DW < 4 2,3985 < DW < 4 Terdapat Autokorelasi Positif
Sumber: Imam Ghozali. (2011 : 101)
Tabel 4.6

Uji Autokorelasi
b
Model Summary

Std. Error of Durbin-

Model R R Square Adjusted R Square the Estimate Watson


a
1 .742 .550 .535 288.77966 1.609

a. Predictors: (Constant), ROI, CSR, ROE

b. Dependent Variable: TOBINSQ

Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018

Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1,609, dengan

demikian nilai DW berada diantara DL dan DU atau berada di interval

DL<DW<DU (tabel 4.5). Dengan demikian bahwa model regresi tidak dapat

diketahui apakah terjadi autokorelasi atau tidak.

Namun menurut Santoso (2010:215), untuk mendeteksi ada atau tidaknya

autokorelasi, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson. Regresi

yang bebas dari autokorelasi memiliki nilai Durbin-Watson diantara -2 sampai +2.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi

pada nilai Durbin-Watson adalah 1,609. Nilai yang dihasilkan tersebut berada

diantara angka -2 dan +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan

dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi.

70
4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka terjadi heteroskedastis. Sebaliknya jika tidak terdapat pola

yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun hasil uji

heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut :

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas (Data Asli)

Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018


Berdasarkan gambar 4.1 scatter plot tersebut titik – titik membentuk pola

menyempit disekitar angka nol, sehingga dengan demikian hasil ini menunjukan

telah terjadi heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil tersebut maka uji heteroskedastisitas dilakukan

transformasi ke bentuk logaritma natural untuk masing – masing variabel

dependen maupun variabel independen. Setelah dilakukan transformasi ke bentuk

logaritma natural maka diketahui titik-titik yang terbentuk menyebar secara acak,

tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hasil ini

menunjukan tidak terjadi heteroskedastisitas dan model regresi layak digunakan

memprediksi nilai perusahaan berdasarkan masukan variabel independen

pengungkapan CSR, ROE dan ROI. Hasil setelah ditransformasi ditunjukan pada

gambar 4.2 sebagai berikut :

Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas (Data Transformasi)

Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018


4.2.3 Uji Hipotesis

Analisis data dengan menggunakan pengujian regresi linier berganda

untuk mengetahui secara serempak dan secara parsial antara pengungkapan CSR,

dan profitabilitas (yang diproksikan dengan ROE dan ROI) terhadap nilai

perusahaan (TOBINSQ). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

tiga metode, yakni metode berdasarkan uji t statistik, uji F statistik dan koefisien

determinasi.

Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi

yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak.

Atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan sebesar nilai signifikansi

5% (0,05) diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = α + β1CSR + β2ROE + β3ROI + Ɛ

Analisis regresi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian

statistik yang dilakukan adalah:

2
4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R )

Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai adjusted R

Square. Nilai adjusted R-Square dari model regresi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel bebas (independen) dalam menerangkan

2
variabel terikat (dependen). Hasil uji Adj R dalam penelitian dimuat dalam tabel

4.7 berikut :
Tabel 4.7
2
Uji Koefisien Determinasi Adj R
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 .742 .550 .535 288.77966 1.609
a. Predictors: (Constant), ROI, CSR, ROE
b. Dependent Variable: TOBINSQ
Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,535. Hal

ini berarti bahwa 53,5% nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi variabel

independen yaitu pengungkapan CSR dan profitabilitas (yang diproksikan dengan

ROE dan ROI), sedangkan sisanya sebesar 46,5% (100% - 53,5%) dijelaskan

oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini seperti

return on asset (ROA), investment opportunity set (IOS), likuiditas, leverage, Net

Profit Margin (NPM) maupun struktur modal, yang telah digunakan oleh peneliti

terdahulu dan telah menguji bahwa faktor-faktor ini juga mempengaruhi nilai

perusahan (Tobins Q).

4.2.3.2 Uji Signifikansi Parsial (Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual/parsial terhadap variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji t dalam penelitian ini

ditunjukkan dalam tabel 4.8 berikut :


Tabel 4.8
Uji Signifikansi Parsial (Statistik t)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) -159.535 37.520 -4.252 .000
CSR 1.836 .692 .095 2.653 .009
ROE 9.811 1.168 .605 8.399 .000
ROI 14.687 2.780 .379 5.284 .000
Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018

Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa koefisien model regresi

memiliki nilai konstanta sebesar -159,535 dengan nilai t hitung -4,252 dan nilai

signifikan sebesar 0,000. Konstanta sebesar -159,535 menandakan bahwa jika

variabel independen konstan maka rata-rata nilai perusahaan adalah sebesar -

159,535.

Pengungkapan CSR mempunyai t hitung sebesar 2,653 dengan

probabilitas signifikansi adalah 0,009 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif

sebesar 0,95. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di

bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengungkapan CSR mempengaruhi

nilai perusahaan secara positif dan signifikan. Sehingga dengan demikian H1

diterima. Hasil penelitian ini konsisten mendukung penelitian yang telah

dilakukan oleh Kusumadilaga (2010) dan Wien Ika Permanasari (2010) yang

menyatakan bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Ini menunjukkan bahwa semakin baik pengungkapan tanggungjawab

sosial perusahaan (CSR) maka semakin tinggi nilai perusahaan. Hasil ini

konsisten dengan teori dan pendapat Fahmi (2013; 293) Corporate Social
Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi

dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan

tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara

perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan. Perusahaan yang

menerapkan CSR tetap akan mendapatkan keuntungan positif yaitu mendapatkan

legitimasi dari masyarakat yang pada akhirnya akan berdampak meningkatnya

keuntungan perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini lah yang menjadi

maanfaat bagi perusahaan yaitu dengan semakin meningkatnya pengungkapan

CSR maka akan semakin meningkatkan nilai perusahaan. Didukung juga dengan

teori dan pendapat Matteww Brine (2008) dalam Ika Permanasari (2010) bahwa

corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan dapat

memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan dalam

pengambilan keputusan, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai masalah

sosial dan lingkungan jika perusahaan ingin memaksimalkan hasil keuangan

jangka panjang yang nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan

ROE mempunyai t hitung sebesar 8,399 dengan probabilitas signifikansi

0,000 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,605. Hal tersebut

menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan ROE mempengaruhi

nilai perusahaan secara positif dan signifikan. Dengan demikian hipotesis H2a

diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh

Ari Cahyanto, et.al. (2014) yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa manajemen


perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan

sesuai dengan tujuan manajemen keuangan memaksimumkan nilai perusahaan

karena semakin tinggi nilai ROE maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan

dan ROE yang tinggi juga menunjukkan bahwa perusahaan dikelola dengan

efisien dan efektif. Return on Equity (ROE) juga diasumsikan sebagai informasi

yang positif bagi investor bahwa perusahaan dalam kondisi yang

menguntungkan. Hal ini akan mendorong peningkatan harga saham perusahaan.

Kenaikan harga saham mencerminkan bahwa nilai perusahaan juga naik. Artinya

meningkatnya Return on Equity (ROE) perusahaan akan mampu meningkatkan

nilai perusahaan tersebut.

Akan tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan Fahrizal (2013) menyatakan bahwa ROE berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan serta Sasongko dan Wulandari (2006) juga

menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

ROI mempunyai t hitung sebesar 5,284 dengan probabilitas signifikansi

0,000 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,379. Hal tersebut

menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan ROI mempengaruhi

nilai perusahaan secara positif dan signifikan. Hal ini berarti hipotesis H2b

diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh

Hartanty (2013) yang menyatakan bahwa ROI berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan. Menurut Fahmi (2011) dalam Hartanty (2013) profitabilitas

merupakan indikator untuk mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan


yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin tinggi rasio

profitabilitas maka dapat menggambarkan semakin tinggi kemampuan perusahaan

dalam memperoleh keuntungan. Pada penelitian ini rasio dengan menggunakan

Return on Investment (ROI) atau pengembalian investasi maka dapat

membuktikan bahwa semakin tinggi nilai ROI perusahaan maka semakin tinggi

pula nilai perusahaan. Return on Investment (ROI) juga diasumsikan sebagai

informasi yang positif bagi investor bahwa perusahaan dalam kondisi yang

menguntungkan. Hal ini akan mendorong peningkatan harga saham perusahaan.

Kenaikan harga saham mencerminkan bahwa nilai perusahaan juga naik. Artinya

meningkatnya tingkat Return on Investment (ROI) maka perusahaan mampu

meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Tingginya tingkat ROI menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari prospek

pertumbuhan investasi perusahaan dan prospek perusahaan merupakan suatu

harapan yang diinginkan oleh manajemen dan investor serta kreditur ataupun

pihak lain. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan Timbuleng, et.al. (2015) bahwa hasil penelitian diketahui likuiditas,

leverage NPM dan ROI berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai

Perusahaan.

Sehingga berdasarkan tabel 4.8 di atas, maka dapat diperoleh model

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -159,535 + 1,836 CSR + 9,811ROE + 14,687 ROI + 37,520


Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan (TOBINS Q)

CSR = Corporate Social Responsibility

ROE = Return on equity

ROI = Return on investment

4.2.3.3 Uji Signifikansi Simultan (Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel independen. Berikut ini adalah tabel 4.8 yang menunjukkan

hasil uji statistik F.

Tabel 4.9

Uji Signifikansi Simultan (Statistik F)


a
ANOVA
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
b
Regression
1 14846507.370 3 4948835.789 240.456 .000
Residual 1872871.290 91 20581.003
Total 16719378.660 94
a. Dependent Variable: TOBINSQ
b. Predictors: (Constant), ROI, CSR, ROE
Sumber : Data sekunder diolah SPSS 24, 2018

Tabel 4.9 di atas menunjukkan hasil uji statistik F dengan nilai F hitung

sebesar 240,456 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi

tersebut lebih kecil dari 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa variabel

pengungkapan corporate social responsibility (CSR), dan profitabilitas yang


diproksikan dengan return on equity (ROE), dan return on investmen (ROI)

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga

dengan demikian hipotesis H3 diterima.

Hasil uji signifikansi secara simultan ini didukung dengan teori dan

pendapat Herremans (1993) dalan Nistantya (2010), yang menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara CSR dan profitabilitas yaitu : (a) Pokok pikiran yang

menggambarkan kebijakan konvensional, berpendapat bahwa terdapat biaya

tambahan yang signifikan dan akan menghilangkan peluang perolehan laba untuk

melaksanakan tanggung jawab sosial, sehingga akan menurunkan profitabilitas,

(b) biaya tambahan khusus untuk melaksanakan tanggung jawab sosial akan

mengahasilakan dampak sentral terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan

tambahan biaya yang dikeluarkan akan ditutupi keuntungan efisiensi yang

ditimbulkan oleh pengeluaran biaya tersebut, (c) Pokok pikiran yang memprediksi

bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berdampak positif terhadap

profitabilitas.

Perusahaan melakukan kegiatan tanggungjawab sosial sebagai bentuk

kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan sosial. Perusahaan menyadari

bahwa aktivitas operasional perusahaan dapat memberikan dampak negatif bagi

lingkungan dan masyarakat sekitar. Namun meskipun perusahaan mengeluarkan

biaya untuk program CSR akan ditutupi oleh keuntungan (profit) yang akan

diterima perusahaan. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan

maka semakin besar pengungkapan informasi sosial yang tentunya dapat

mendongrak reputasi atau nilai perusahaan.

80
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan corporate social

responsibility (CSR) dan profitabilitas (yang diproksikan dengan ROE dan ROI)

terhadap nilai perusahaan. Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian ini:

1. Variabel pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan yang terdaftar dalam indeks saham SRI-

KEHATI.

2. Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity

(ROE) dan return on investment (ROI) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar dalam indeks

saham SRI-KEHATI.

3. Variabel pengungkapan CSR dan profitabilitas (yang diproksikan

dengan return on equity (ROE) dan return on investment (ROI))

secara simultan atau bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan yang terdaftar dalam indeks saham SRI-

KEHATI.
5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih

baik lagi. Keterbatasan dalam penelitian ini meliputi :

1. Penelitian ini hanya mengambil sampel dari indeks SRI-KEHATI

periode 2012 – 2016, sehingga dirasa belum mencerminkan keadaan

pasar modal secara keseluruhan.

2. Penelitian ini hanya menggunakan pengungkapan CSR dan

Profitabilitas yang di proksikan dengan ROE dan ROI sebagai

variabel bebas dalam pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

3. Periode pengamatan terbatas yaitu hanya 5 tahun (Periode 2012-2016)

sehingga sampel yang dihasilkan dirasa belum mewakili keseluruhan

keadaan perusahaan. Keterbatasan ini terjadi karena sulitnya peneliti

dalam memperoleh data pengungkapan CSR yang dipublikasikan

dalam situs internet maupun dalam situs resmi perusahaan.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat ditarik

beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya menambah jumlah sampel

penelitian dan juga melibatkan sektor lain agar menghasilkan cakupan

kesimpulan yang lebih luas.


2. Penelitian selanjutnya dapat diganti dengan proksi lain ataupun

ditambah dengan variabel lain seperti tingkat likuiditas, investment

opportunity set (IOS), leverage, struktur modal dan lain sebagainya.

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunkan rentang periode penelitian

yang lebih lama agar dapat memprediksi hasil penelitian jangka

panjang.
LAMPIRAN
84
LAMPIRAN 1
91 INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR BERDASARKAN GRI-G4

KATEGORI EKONOMI
KINERJA EKONOMI EC 1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan
didistribusikan.
EC 2 Implikasi Finansial dan risiko serta peluang lainnya
kepada kegiatan organisasi karena perubahan iklim
EC 3 Cakupan Kewajiban organissasi atas imbalan pasti.
EC 4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah
KEBERADAAN PASAR EC 5 Rasio upah standard pegawai pemula (entry level) menurut
genfer dibandingkan dengan upah minimum regional di
lokasi-lokasi operasional yang signifikan.
EC 6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari
masyarakat local di operasi yang signifikan.
DAMPAK EKONOMI TIDAK EC 7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan
LANGSUNG jasa yang diberikan
EC 8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan
termasuk besarnya dampak
EC9 Perbandingan dari pemasok lokal di operasional yang
signifikan
KATEGORI LINGKUNGAN
BAHAN EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat dan volume
EN2 Presentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan
input daur ulang
ENERGI EN3 Konsumsi energi diluar organisasi
EN4 Konsumsi energi di dalam organisasi
EN5 Intensitas energi
EN6 Pengurangan konsumsi energi
AIR EN7 Konsumsi energi diluar organisasi
EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber
EN9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh
pengambilan air
EN10 Presentase dan total volume air yang didaur ulang dan
digunkan kembali
KEANEKARAGAMAN HAYATI EN11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola
didalam, atau yang berdekatan dengan kawasan lindung
dan kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi diluar
kawasan lindung
EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa
terhadap keanekaragaman hayati tinggi diluar kawasan
lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati
tinggi dikawasan lindung
EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan
EN14 Jumlah total spesies dalam IUCN RED LIST dan spesies
dalam daftar spesies yang dilindungi nasional dengan
habitat ditempat yang dipengaruhi operasional,
berdasarkan tingkat resiko kepunahan
EMISI EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung (Cakupan 1)
EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung (cakupan 2)
EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung lainnya
(cakupan 3)
EN18 Intentitas emisi gas rumah kaca (GRK)
EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)
EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)
EN21 NOX2 SOx dan emisi udara signifikan lainnya
EFLUEN DAN LIMBAH EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan
EN23 Bobot totak berdasarkan jenis dan metode pembuangan
EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan

85
EN25berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah
yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi
Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang
diangkut secara internasional.
EN26 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai
keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang
secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan
limpasan air organisasi pelapor.
PRODUK DAN JASA EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingkungan
produk dan jasa
EN28 Presentase produk yang terjual dan kemasannya yang
direklemasi menurut kategori
KEPATUHAN EN29 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi
nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi
lingkungan.
TRANSPORTASI EN30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk
dan barang lain serta bahan untuk operasional organisasi
dan pengangkutan tenaga kerja.
LAIN-LAIN EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan
berdasarkan jenis
ASESMEN PEMASOK ATAS EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
LINGKUNGAN lingkungan
EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan
potensial dalam rantai pasukan dan tindakan yang diambil.
MEKANISME PENGADUAN EN34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang
MASALAH LINGKUNGAN diajukan, ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme
pengaduan resmi.
KATEGORI SOSIAL
Sub Kategori : Praktek Ketenagakerjaan dan Kenyaman Bekerja
KEPEGAWAIAN LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan
turnover karyawan menurut kelompok umur, gender dan
wilayah
LA2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu
yang tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paruh
waktu, berdasarkan lokasi operasi yang signifikan.
LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat resistensi setelah cuti
melahirkan
HUBUNGAN INDUSTRIAL LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai
perubahan operasinal, termasuk apakah hal tersebut
tercantum dalam perjanjian bersama.
KESEHATAN DAN LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite
KESELAMATAN KERJA bersama formal manajemen pekerja yang membantu
mengawasi dan memberikan saran program kesehatan dan
keselamatan kerja.
LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang
dan kemangkiran serta jumlah total kematian akibat kerja,
menurut daerah dan gender.
LA7 Pekerjaan yang sering terkena atau beresiko tinggi terkena
penyakit yang terkait dengan pekejaan mereka.
LA8 Topik kesehatan dan keselamatan tercakup dalam
perjanjian formal serikat pekerja.
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN LA9 Jam pelatihan rata-rata pertahun perkaryawan menurut
gender dan menurut kategori karyawan
LA10 Program untuk manajemen keterampilan dan
pembelajaran seumur hidup yang mendukung
keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka
mengelola purna bakti
LA11 Persentase karyawan yang menerima review kinrja dan
pengembangan karier secara reguler menurut gender dan
kategori karyawan.
KEBERAGAMAN DAN LA12 Kompososisi badan tata kelola dan pembagian karyawan

86
KESETARAAN PELUANG perkategori karyawan menurut gender, kelompok usia,
keanggotaan kelompok minoritas dan indikator
keberagaman lainnya.

KESETARAAN REMUNERASI LA13


Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap
PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI laki-laki menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi
operasional yang signifikan.
ASESMEN PEMASOK TERKAIT LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunkan praktik
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN ketenagakerjaan
LA15 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap praktik ketenagakerjaan rantai pasokan dan
tindakan yang diambil.
LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik ketengakerjaan yang
diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui pengaduan
resmi.
KATEGORI SOSIAL
Sub Kategori : Hak Asasi Manusia
INVESTASI HR1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak
investasi yang signifikan yang menyertakan klausal terkait
hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan hak asasi
manusia.
HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang
kebijakan/prosedur HAM terkait dengan aspek HAM yang
relevan dengan operasi.
NON DISKRIMINASI HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan korektif
yang diambil.
KEBEBASAN BERSERIKAT DAN HR4 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko tinggi
PERJANJIAN KERJA BERSAMA melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan berserikat
dan perjanjian kerja bersama, dan tindakan yang diambil
untuk mendukung hak-hak tersebut.
PEKERJA ANAK HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko tinggi
melakukan ekploitasi pekerja anak dan tindakan yang
diambil untuk berkontribusi dalam penghapusan pekerja
anak yang efektif.
PEKERJA PAKSA ATAU WAJIB HR6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko tinggi
KERJA melakukan pekrja paksa atau wajib kerja dan tindakan
untuk berkontribusi dalam penghapusan segala bentuk
pekerja paksa atau wajib kerja.
PRAKTIK PENGAMANAN HR7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam
kebijakan atau prosedur hak asasi manusia di organisasi
yang relevan dengan operasi.
HAK ADAT HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak
masyarakat adat dan tindakan yng diambil.
ASESMEN HR9 Jumlah total dan persentasi operasi yang telah melakukan
review atau asesmen dampak HAM.
ASESMEN PEMASOK ATAS HAM HR10 Persentase penapisan pemsok baru menggunkan kriteria
HAM
HR11 Dampak negative actual dan potensial yang signifikan
terhadap HAM dalam rantai pasokan dan tindakan yang
diambil.
MEKANISME PENGADUAN HR12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap HAM yang
MASALAH HAM diajukan, ditangani dan diselesaikan melalui pengaduan
formal.
KATEGORI SOSIAL Sub
Kategori : Masyarakat
MASYARAKAT LOKAL SO1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat local,
dampak & pengembangan
SO2 Operasi dengan dampak negative actual dan potensial
yang signifikan terhadap masyarakat local
ANTI KORUPSI SO3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap
resiko terkait dengan korupsi dan resiko signifikan yang

87
teridentifikasi
SO4
Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan
prosedur anti korupsi
SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil
KEBIJAKAN POLITIK SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan Negara dan
penerima / penerima manfaat
ANTI PERSAINGAN SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-
trust serta praktik monopoli dan hasilnya.
KEPATUHAN SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total
sanksi non moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-
undang dan peratuan.
ASESMEN PEMASOK ATAS SO9 Persentase penapisan pemasok menggunkan kriteria untuk
DAMPAK TEHADAP dampak terhadap masyarakat
MASYARAKAT SO10 Dampak negative actual dan Potensial yang signifikan
terhadap terhadap masyarakat dalam rantai pesaokan dan
tindakan yang diamil.
MEKANISME PENGADUAN SO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat
DAMPAK TERHADAP yang diajukan, ditangani dan diselesaikan melalui
MASYARAKAT mekanisme pengaduan resmi.
KATEGORI SOSIAL
SUB KATEGORI : TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUK
KESEHATAN KESELAMATAN PR1 Persentase kategori pokok dan jasa yang signifikan
PELANGGAN dampaknya tehadap kesehatan dan keselamatan yang
dinilai untuk peningkatan.
PR2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan tehadap peraturan
dan koda sukarela terkait dampak kesehatan dan
keselamatan dari produk dan jasa sepanjang daur hidup,
menurut jenis hasil.
PEMBELAAN PRODUK DAN JASA PR3 Jenis informas produk dan jasa yang diharuskan oleh
prosedur organisasi terkait dengan informasi dan
pelebelan produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti
informasi sejenis.
PR4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan
dan kota sukarela terkait dengan informasi dan pelabelan
produk dan jasa, menurut jenis hasil.
PR5 Hasil survey untuk mengukur kepuasan pelanggan
KOMUNIKASI PEMASARAN PR6 Penjulan produk yang dilarang atau disengketakan
PR7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan
dan koda sukarela tentang komunikasi pemsaran, termasuk
iklan, promosi dan sponsor menurut jenis hasil.
PRIVASI PELANGGAN PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan
pelanggaran privasi pelanggan dan hilangnya data
pelanggan.
KEPATUHAN PR9 Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan
terhadap undang-undang dan peraturan terkait penyediaan
dan penggunaan produk dan jasa.

Sumber : www.globalreporting.org

88
LAMPIRAN 2

KONSTITUEN INDEKS SRI-KEHATI YANG


MENJADI SAMPEL
PERIODE 2012-2016

N0 KODE PERUSAHAAN
1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk
2 ADHI PT. Astra Agro Lestari Tbk
3 ANTM PT. Aneka Tambang Tbk
4 ASII PT. Astra International Tbk
5 BBNI PT. Bank Negara Indonesia Tbk
6 BBRI PT. Bank Republik Indonesia Tbk
7 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
8 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
9 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
10 JSMR PT. Jasa Marga Tbk
11 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
12 PGAS PT. Perusahaam Gas Negara (Persero) Tbk
13 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
14 SMGR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
15 TINS PT. Timah Tbk
16 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
17 UNTR PT. United Tractors Tbk
18 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk
19 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

89
LAMPIRAN 3
DUMMY VARIABLE PENGUNGKAPAN CSR PERIODE 2012-2016

INDEKS PENGUNGKAPAN CSR TAHUN 2012


Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G4

Indeks Perusahaan
No GRI-G4 AALI ADHI ANTM ASII BBNI BBRI BDMN BMRI INDF JSMR KLBF PGAS PTBA SMGR TINS TLKM UNTR UNVR WIKA
1 G4-EC1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
2 G4-EC2 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
3 G4-EC3 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
4 G4-EC4 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
5 G4-EC5 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
6 G4-EC6 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
7 G4-EC7 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
8 G4-EC8 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
9 G4-EC9 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
10 G4-EN1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
11 G4-EN2 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
12 G4-EN3 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
13 G4-EN4 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
14 G4-EN5 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
15 G4-EN6 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
16 G4-EN7 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 G4-EN8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 G4-EN9 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 G4-EN10 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 G4-EN11 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
21 G4-EN12 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
22 G4-EN13 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0
23 G4-EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 G4-EN15 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
25 G4-EN16 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

90
26 G4-EN17 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
27 G4-EN18 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
28 G4-EN19 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
29 G4-EN20 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 G4-EN21 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
31 G4-EN22 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
32 G4-EN23 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
33 G4-EN24 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
34 G4-EN25 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
35 G4-EN26 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
36 G4-EN27 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
37 G4-EN28 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
38 G4-EN29 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
39 G4-EN30 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
40 G4-EN31 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
41 G4-EN32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
42 G4-EN33 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
43 G4-EN34 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
44 G4-LA1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
45 G4-LA2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 G4-LA3 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
47 G4-LA4 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48 G4-LA5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
49 G4-LA6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
50 G4-LA7 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
51 G4-LA8 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52 G4-LA9 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
53 G4-LA10 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
54 G4-LA11 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
55 G4-LA12 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
56 G4-LA13 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
57 G4-LA14 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
58 G4-LA15 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1

91
59 G4-LA16 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
60 G4-HR1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
61 G4-HR2 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
62 G4-HR3 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
63 G4-HR4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
64 G4-HR5 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
65 G4-HR6 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
66 G4-HR7 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
67 G4-HR8 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
68 G4-HR9 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
69 G4-HR10 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
70 G4-HR11 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
71 G4-HR12 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
72 G4-SO1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
73 G4-SO2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
74 G4-SO3 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
75 G4-SO4 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
76 G4-SO5 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
77 G4-SO6 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
78 G4-SO7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
79 G4-SO8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
80 G4-SO9 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
81 G4-SO10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
82 G4-SO11 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
83 G4-PR1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
84 G4-PR2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
85 G4-PR3 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
86 G4-PR4 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
87 G4-PR5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
88 G4-PR6 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
89 G4-PR7 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
90 G4-PR8 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
91 G4-PR9 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1

92
31 84
TOTAL 60 47 50 74 51 17 28 74 31 77 84 84 84 64 19 58 81
CSRDIj 0.52 0.34 0.92 0.66 0.55 0.81 0.56 0.19 0.31 0.81 0.34 0.85 0.92 0.92 0.92 0.70 0.21 0.64 0.89

INDEKS PENGUNGKAPAN CSR TAHUN 2013


Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G4

Indeks Perusahaan
No
GRI-G4 AALI ADHI ANTM ASII BBNI BBRI BDMN BMRI INDF JSMR KLBF PGAS PTBA SMGR TINS TLKM UNTR UNVR WIKA
1 G4-EC1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 G4-EC2 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1
3 G4-EC3 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
4 G4-EC4 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1
5 G4-EC5 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
6 G4-EC6 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
7 G4-EC7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
8 G4-EC8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9 G4-EC9 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
10 G4-EN1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
11 G4-EN2 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
12 G4-EN3 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0
13 G4-EN4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
14 G4-EN5 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
15 G4-EN6 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
16 G4-EN7 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
17 G4-EN8 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
18 G4-EN9 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1
19 G4-EN10 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0
20 G4-EN11 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
21 G4-EN12 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
22 G4-EN13 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0
23 G4-EN14 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
24 G4-EN15 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
25 G4-EN16 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0

93
26 G4-EN17 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
27 G4-EN18 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
28 G4-EN19 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
29 G4-EN20 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
30 G4-EN21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0
31 G4-EN22 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
32 G4-EN23 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0
33 G4-EN24 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
34 G4-EN25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
35 G4-EN26 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
36 G4-EN27 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
37 G4-EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
38 G4-EN29 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
39 G4-EN30 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
40 G4-EN31 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0
41 G4-EN32 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 G4-EN33 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
43 G4-EN34 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 G4-LA1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
45 G4-LA2 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
46 G4-LA3 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
47 G4-LA4 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1
48 G4-LA5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
49 G4-LA6 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 G4-LA7 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1
51 G4-LA8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
52 G4-LA9 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
53 G4-LA10 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
54 G4-LA11 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
55 G4-LA12 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0
56 G4-LA13 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0
57 G4-LA14 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
58 G4-LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

94
59 G4-LA16 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 G4-HR1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
61 G4-HR2 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0
62 G4-HR3 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
63 G4-HR4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
64 G4-HR5 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
65 G4-HR6 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
66 G4-HR7 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
67 G4-HR8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
68 G4-HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
69 G4-HR10 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
70 G4-HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
71 G4-HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 G4-SO1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
73 G4-SO2 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
74 G4-SO3 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1
75 G4-SO4 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
76 G4-SO5 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1
77 G4-SO6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
78 G4-SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
79 G4-SO8 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
80 G4-SO9 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 G4-SO10 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 G4-SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
83 G4-PR1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0
84 G4-PR2 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
85 G4-PR3 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0
86 G4-PR4 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
87 G4-PR5 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0
88 G4-PR6 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
89 G4-PR7 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
90 G4-PR8 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
91 G4-PR9 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

95
30 48
TOTAL 26 48 18 52 22 15 24 25 31 40 46 49 82 32 31 35 24
CSRDIj 0.53 0.33 0.53 0.29 0.20 0.57 0.24 0.16 0.26 0.27 0.34 0.44 0.51 0.54 0.90 0.35 0.34 0.38 0.26

INDEKS PENGUNGKAPAN CSR TAHUN 2013


Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G4

Indeks Perusahaan
No
GRI-G4 AALI ADHI ANTM ASII BBNI BBRI BDMN BMRI INDF JSMR KLBF PGAS PTBA SMGR TINS TLKM UNTR UNVR WIKA
1 G4-EC1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 G4-EC2 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1
3 G4-EC3 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
4 G4-EC4 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1
5 G4-EC5 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
6 G4-EC6 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
7 G4-EC7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
8 G4-EC8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9 G4-EC9 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
10 G4-EN1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
11 G4-EN2 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
12 G4-EN3 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0
13 G4-EN4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
14 G4-EN5 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
15 G4-EN6 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
16 G4-EN7 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
17 G4-EN8 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
18 G4-EN9 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1
19 G4-EN10 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0
20 G4-EN11 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
21 G4-EN12 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
22 G4-EN13 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0
23 G4-EN14 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
24 G4-EN15 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
25 G4-EN16 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0

96
26 G4-EN17 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
27 G4-EN18 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
28 G4-EN19 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
29 G4-EN20 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
30 G4-EN21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0
31 G4-EN22 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
32 G4-EN23 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0
33 G4-EN24 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
34 G4-EN25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
35 G4-EN26 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
36 G4-EN27 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
37 G4-EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
38 G4-EN29 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
39 G4-EN30 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
40 G4-EN31 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0
41 G4-EN32 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 G4-EN33 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
43 G4-EN34 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 G4-LA1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
45 G4-LA2 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
46 G4-LA3 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
47 G4-LA4 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1
48 G4-LA5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
49 G4-LA6 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 G4-LA7 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1
51 G4-LA8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
52 G4-LA9 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
53 G4-LA10 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
54 G4-LA11 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
55 G4-LA12 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0
56 G4-LA13 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0
57 G4-LA14 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
58 G4-LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

97
59 G4-LA16 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 G4-HR1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
61 G4-HR2 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0
62 G4-HR3 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
63 G4-HR4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
64 G4-HR5 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
65 G4-HR6 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
66 G4-HR7 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
67 G4-HR8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
68 G4-HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
69 G4-HR10 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
70 G4-HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
71 G4-HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 G4-SO1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
73 G4-SO2 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
74 G4-SO3 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1
75 G4-SO4 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
76 G4-SO5 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1
77 G4-SO6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
78 G4-SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
79 G4-SO8 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
80 G4-SO9 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 G4-SO10 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 G4-SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
83 G4-PR1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0
84 G4-PR2 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
85 G4-PR3 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0
86 G4-PR4 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
87 G4-PR5 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0
88 G4-PR6 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
89 G4-PR7 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
90 G4-PR8 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
91 G4-PR9 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

98
30 48
TOTAL 26 48 18 52 22 15 24 25 31 40 46 49 82 32 31 35 24
CSRDIj 0.53 0.33 0.53 0.29 0.20 0.57 0.24 0.16 0.26 0.27 0.34 0.44 0.51 0.54 0.90 0.35 0.34 0.38 0.26

INDEKS PENGUNGKAPAN CSR TAHUN 2014


Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G4

Indeks Perusahaan
No
GRI-G4 AALI ADHI ANTM ASII BBNI BBRI BDMN BMRI INDF JSMR KLBF PGAS PTBA SMGR TINS TLKM UNTR UNVR WIKA
1 G4-EC1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
2 G4-EC2 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1
3 G4-EC3 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
4 G4-EC4 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 G4-EC5 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
6 G4-EC6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
7 G4-EC7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
8 G4-EC8 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9 G4-EC9 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
10 G4-EN1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0
11 G4-EN2 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
12 G4-EN3 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0
13 G4-EN4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0
14 G4-EN5 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
15 G4-EN6 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
16 G4-EN7 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1
17 G4-EN8 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0
18 G4-EN9 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
19 G4-EN10 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
20 G4-EN11 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
21 G4-EN12 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
22 G4-EN14 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
23 G4-EN15 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
24 G4-EN15 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
25 G4-EN16 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

99
26 G4-EN17 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 G4-EN18 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
28 G4-EN19 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1
29 G4-EN20 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
30 G4-EN21 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
31 G4-EN22 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
32 G4-EN23 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0
33 G4-EN24 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
34 G4-EN25 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
35 G4-EN26 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
36 G4-EN27 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1
37 G4-EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 G4-EN29 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
39 G4-EN30 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
40 G4-EN31 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0
41 G4-EN32 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
42 G4-EN33 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
43 G4-EN34 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
44 G4-LA1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
45 G4-LA2 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
46 G4-LA3 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
47 G4-LA4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
48 G4-LA5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
49 G4-LA6 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 G4-LA7 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1
51 G4-LA8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52 G4-LA9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
53 G4-LA10 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
54 G4-LA11 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
55 G4-LA12 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
56 G4-LA13 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
57 G4-LA14 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1
58 G4-LA15 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

100
59 G4-LA16 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
60 G4-HR1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
61 G4-HR2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
62 G4-HR3 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
63 G4-HR4 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
64 G4-HR5 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
65 G4-HR6 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
66 G4-HR7 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
67 G4-HR8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
68 G4-HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 G4-HR10 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0
70 G4-HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 G4-HR12 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
72 G4-SO1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
73 G4-SO2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
74 G4-SO3 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0
75 G4-SO4 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0
76 G4-SO5 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0
77 G4-SO6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
78 G4-SO7 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
79 G4-SO8 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
80 G4-SO9 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
81 G4-SO10 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 G4-SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 G4-PR1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1
84 G4-PR2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 G4-PR3 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1
86 G4-PR4 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
87 G4-PR5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
88 G4-PR6 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
89 G4-PR7 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
90 G4-PR8 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0
91 G4-PR9 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

101
45 46
TOTAL 23 52 24 34 26 42 40 22 29 41 14 29 51 31 33 34 36
CSRDIj 0.57 0.49 0.51 0.25 0.26 0.37 0.29 0.46 0.44 0.24 0.32 0.45 0.15 0.32 0.56 0.34 0.36 0.37 0.40

INDEKS PENGUNGKAPAN CSR TAHUN 2015


Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G4

Indeks Perusahaan
No
GRI-G4 AALI ADHI ANTM ASII BBNI BBRI BDMN BMRI INDF JSMR KLBF PGAS PTBA SMGR TINS TLKM UNTR UNVR WIKA
1 G4-EC1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 G4-EC2 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
3 G4-EC3 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
4 G4-EC4 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
5 G4-EC5 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
6 G4-EC6 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
7 G4-EC7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
8 G4-EC8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 G4-EC9 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0
10 G4-EN1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0
11 G4-EN2 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
12 G4-EN3 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
13 G4-EN4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
14 G4-EN5 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0
15 G4-EN6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
16 G4-EN7 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
17 G4-EN8 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0
18 G4-EN9 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
19 G4-EN10 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
20 G4-EN11 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
21 G4-EN12 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
22 G4-EN14 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
23 G4-EN15 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0
24 G4-EN15 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1
25 G4-EN16 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0

102
26 G4-EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
27 G4-EN18 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
28 G4-EN19 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
29 G4-EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
30 G4-EN21 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
31 G4-EN22 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0
32 G4-EN23 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
33 G4-EN24 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
34 G4-EN25 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1
35 G4-EN26 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
36 G4-EN27 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
37 G4-EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 G4-EN29 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
39 G4-EN30 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
40 G4-EN31 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
41 G4-EN32 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
42 G4-EN33 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
43 G4-EN34 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
44 G4-LA1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
45 G4-LA2 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
46 G4-LA3 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
47 G4-LA4 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0
48 G4-LA5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
49 G4-LA6 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 G4-LA7 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1
51 G4-LA8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
52 G4-LA9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
53 G4-LA10 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
54 G4-LA11 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
55 G4-LA12 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0
56 G4-LA13 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
57 G4-LA14 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
58 G4-LA15 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

103
59 G4-LA16 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
60 G4-HR1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
61 G4-HR2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
62 G4-HR3 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
63 G4-HR4 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0
64 G4-HR5 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
65 G4-HR6 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
66 G4-HR7 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
67 G4-HR8 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
68 G4-HR9 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
69 G4-HR10 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
70 G4-HR11 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
71 G4-HR12 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
72 G4-SO1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
73 G4-SO2 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
74 G4-SO3 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
75 G4-SO4 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
76 G4-SO5 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
77 G4-SO6 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
78 G4-SO7 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
79 G4-SO8 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
80 G4-SO9 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
81 G4-SO10 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
82 G4-SO11 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
83 G4-PR1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
84 G4-PR2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
85 G4-PR3 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0
86 G4-PR4 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
87 G4-PR5 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
88 G4-PR6 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
89 G4-PR7 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
90 G4-PR8 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
91 G4-PR9 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

104
33 77
TOTAL 24 64 22 32 17 41 35 21 37 40 89 31 45 26 34 17 21
CSRDIj 0.70 0.36 0.85 0.26 0.24 0.35 0.19 0.45 0.38 0.23 0.41 0.44 0.98 0.34 0.49 0.29 0.37 0.19 0.23

INDEKS PENGUNGKAPAN CSR TAHUN 2016


Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G4

Indeks Perusahaan
No
GRI-G4 AALI ADHI ASII ANTM BBNI BBRI BDMN BMRI INDF JSMR KLBF PGAS PTBA SMGR TINS TLKM UNTR UNVR WIKA
1 G4-EC1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 G4-EC2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
3 G4-EC3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0
4 G4-EC4 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
5 G4-EC5 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
6 G4-EC6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
7 G4-EC7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
8 G4-EC8 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
9 G4-EC9 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
10 G4-EN1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
11 G4-EN2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
12 G4-EN3 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
13 G4-EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
14 G4-EN5 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0
15 G4-EN6 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
16 G4-EN7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
17 G4-EN8 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0
18 G4-EN9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
19 G4-EN10 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
20 G4-EN11 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
21 G4-EN12 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
22 G4-EN14 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
23 G4-EN15 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
24 G4-EN15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0
25 G4-EN16 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0

105
26 G4-EN17 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 G4-EN18 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0
28 G4-EN19 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
29 G4-EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
30 G4-EN21 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
31 G4-EN22 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0
32 G4-EN23 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
33 G4-EN24 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1
34 G4-EN25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1
35 G4-EN26 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 G4-EN27 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
37 G4-EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 G4-EN29 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
39 G4-EN30 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
40 G4-EN31 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
41 G4-EN32 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
42 G4-EN33 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 G4-EN34 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
44 G4-LA1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
45 G4-LA2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
46 G4-LA3 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
47 G4-LA4 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
48 G4-LA5 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
49 G4-LA6 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
50 G4-LA7 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1
51 G4-LA8 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
52 G4-LA9 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
53 G4-LA10 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0
54 G4-LA11 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
55 G4-LA12 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1
56 G4-LA13 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1
57 G4-LA14 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
58 G4-LA15 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

106
59 G4-LA16 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
60 G4-HR1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
61 G4-HR2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
62 G4-HR3 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
63 G4-HR4 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
64 G4-HR5 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
65 G4-HR6 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
66 G4-HR7 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
67 G4-HR8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
68 G4-HR9 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 G4-HR10 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 G4-HR11 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 G4-HR12 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
72 G4-SO1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
73 G4-SO2 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
74 G4-SO3 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
75 G4-SO4 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
76 G4-SO5 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
77 G4-SO6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
78 G4-SO7 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
79 G4-SO8 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
80 G4-SO9 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
81 G4-SO10 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
82 G4-SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
83 G4-PR1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
84 G4-PR2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
85 G4-PR3 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0
86 G4-PR4 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
87 G4-PR5 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
88 G4-PR6 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
89 G4-PR7 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
90 G4-PR8 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
91 G4-PR9 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1

107
31 23
TOTAL 30 64 11 9 19 57 35 21 50 30 50 18 28 13 32 16 43
CSRDIj 0.70 0.34 0.25 0.33 0.12 0.10 0.21 0.63 0.38 0.23 0.55 0.33 0.55 0.20 0.31 0.14 0.35 0.18 0.47

108
LAMPIRAN 4

PENGUNGKAPAN CSR
PERIODE 2012-2016

CSR (%) RATA-


NO KODE
2012 2013 2014 2015 2016 RATA
1 AALI 51.65 52.75 57.14 70.33 70.33 60.44
2 ADHI 34.07 32.97 49.45 36.26 34.07 37.36
3 ANTM 92.31 52.75 50.55 84.62 25.27 61.10
4 ASII 65.93 28.57 25.27 26.37 32.97 35.82
5 BBNI 54.95 19.78 26.37 24.18 12.09 27.47
6 BBRI 81.32 57.14 37.36 35.16 9.89 44.18
7 BDMN 56.04 24.18 28.57 18.68 20.88 29.67
8 BMRI 18.68 16.48 46.15 45.05 62.64 37.80
9 INDF 30.77 26.37 43.96 38.46 38.46 35.60
10 JSMR 81.32 27.47 24.18 23.08 23.08 35.82
11 KLBF 34.07 34.07 31.87 40.66 54.95 39.12
12 PGAS 84.62 43.96 45.05 43.96 32.97 50.11
13 PTBA 92.31 50.55 15.38 97.80 54.95 62.20
14 SMGR 92.31 53.85 31.87 34.07 19.78 46.37
15 TINS 92.31 90.11 56.04 49.45 30.77 63.74
16 TLKM 70.33 35.16 34.07 28.57 14.29 36.48
17 UNTR 20.88 34.07 36.26 37.36 35.16 32.75
18 UNVR 63.74 38.46 37.36 18.68 17.58 35.16
19 WIKA 89.01 26.37 39.56 23.08 47.25 45.05

109
LAMPIRAN 5

TABEL
DATA TOTAL ASET, TOTAL EKUITAS, DEBT DAN LABA BERSIH PERUSAHAAN
PERIODE 2012-2016
(Dalam Jutaan Rupiah)

KODE TOTAL ASET TOTAL EKUITAS DEBT LABA BERSIH


NO TAHUN
EMITEN (RP) (RP) (RP) (RP)
1 AALI 2012 12,419,820 9,365,411 3,054,409 2,520,266
2 AALI 2013 14,964,431 10,263,354 4,701,077 1,903,884
3 AALI 2014 18,559,354 11,833,778 6,725,576 2,622,072
4 AALI 2015 21,512,371 11,698,787 9,813,584 695,684
5 AALI 2016 24,226,122 17,593,482 6,632,640 2,114,299
6 ADHI 2012 7,872,074 1,180,919 6,691,155 213,318
7 ADHI 2013 9,720,962 1,548,463 8,172,499 408,438
8 ADHI 2014 10,458,882 1,751,543 8,707,338 331,661
9 ADHI 2015 16,761,064 5,162,132 11,598,932 465,026
10 ADHI 2016 20,095,436 5,442,780 14,652,656 315,108
11 ANTM 2012 19,708,541 12,832,316 6,876,225 2,993,116
12 ANTM 2013 21,865,117 12,793,488 9,071,630 409,947
13 ANTM 2014 22,044,202 11,929,561 10,114,641 -775,286
14 ANTM 2015 30,356,851 18,316,719 12,040,132 -1,440,853
15 ANTM 2016 29,981,536 18,408,796 11,572,740 64,806
16 ASII 2012 182,274,000 89,814,000 92,460,000 22,742,000
17 ASII 2013 213,994,000 106,188,000 107,806,000 22,297,000
18 ASII 2014 236,029,000 120,324,000 115,705,000 22,125,000
19 ASII 2015 245,435,000 126,533,000 118,902,000 15,613,000
20 ASII 2016 261,855,000 131,803,000 121,949,000 18,302,000
21 BBNI 2012 333,303,506 43,525,291 289,778,215 7,048,362
22 BBNI 2013 386,654,815 47,683,505 338,971,310 9,057,941
23 BBNI 2014 416,573,708 61,021,308 341,148,654 10,829,379
24 BBNI 2015 508,595,288 78,438,222 412,727,677 9,140,532
25 BBNI 2016 603,031,880 89,254,000 492,701,125 11,410,196
26 BBRI 2012 551,336,790 64,881,779 486,455,011 18,687,380
27 BBRI 2013 626,182,926 79,327,422 546,855,504 21,354,330
28 BBRI 2014 801,955,021 97,737,429 704,217,592 24,253,845
29 BBRI 2015 878,426,312 113,127,179 765,299,133 25,410,788
30 BBRI 2016 551,336,790 146,812,590 856,831,836 26,227,991
31 BDMN 2012 155,791,308 28,733,311 122,282,171 4,117,148
32 BDMN 2013 184,237,348 31,552,983 152,684,365 4,159,320

110
33 BDMN 2014 195,708,593 33,017,524 162,691,069 2,682,662
34 BDMN 2015 188,057,412 34,214,849 153,842,563 2,469,157
35 BDMN 2016 174,685,800 36,377,972 137,708,758 2,792,722
36 BMRI 2012 635,618,708 76,532,865 559,085,843 16,043,618
37 BMRI 2013 733,099,762 88,790,596 644,309,166 18,829,934
38 BMRI 2014 855,039,673 104,844,562 750,195,111 20,654,783
39 BMRI 2015 910,063,409 119,491,841 736,198,705 21,152,398
40 BMRI 2016 1,038,706,009 153,369,723 824,559,898 14,650,163
41 INDF 2012 59,324,207 34,142,674 25,181,533 4,779,446
42 INDF 2013 78,092,789 38,373,129 39,719,660 3,416,635
43 INDF 2014 85,938,885 41,228,376 44,710,509 5,146,323
44 INDF 2015 91,831,526 43,121,593 48,709,933 3,709,501
45 INDF 2016 92,429,827 44,905,785 47,524,042 4,099,756
46 JSMR 2012 24,753,551 9,787,786 14,965,766 1,535,812
47 JSMR 2013 28,366,345 10,866,980 17,499,365 1,237,821
48 JSMR 2014 31,857,948 11,424,996 20,432,952 1,215,332
49 JSMR 2015 36,724,982 12,368,664 24,356,318 1,319,201
50 JSMR 2016 53,500,323 16,338,840 37,161,483 1,803,054
51 KLBF 2012 9,417,957 7,371,644 2,046,314 1,775,099
52 KLBF 2013 11,315,061 8,499,958 2,815,103 1,970,452
53 KLBF 2014 12,425,032 9,817,476 2,607,557 2,121,091
54 KLBF 2015 13,696,417 10,938,286 2,758,131 2,057,694
55 KLBF 2016 14,688,501 11,813,485 2,875,016 1,736,689
56 PGAS 2012 37,791,930 22,770,838 15,021,091 8,850,528
57 PGAS 2013 53,536,157 33,463,069 20,073,088 10,967,963
58 PGAS 2014 77,295,913 36,848,736 40,447,177 9,298,043
59 PGAS 2015 95,197,541 44,305,239 50,892,302 5,903,237
60 PGAS 2016 91,823,679 42,594,718 49,228,962 4,146,133
61 PTBA 2012 12,728,981 8,505,169 4,223,812 2,909,421
62 PTBA 2013 11,677,155 7,551,569 4,125,586 1,854,281
63 PTBA 2014 14,812,023 8,670,842 6,141,181 2,019,214
64 PTBA 2015 16,894,043 9,287,547 7,606,496 2,037,111
65 PTBA 2016 17,250,630 9,588,526 7,662,104 1,055,212
66 SMGR 2012 26,579,084 18,164,855 8,414,229 4,926,640
67 SMGR 2013 30,792,884 21,803,976 8,988,908 5,354,299
68 SMGR 2014 34,314,666 25,002,452 9,312,214 5,573,577
69 SMGR 2015 38,153,119 27,440,798 10,712,321 4,525,441
70 SMGR 2016 44,226,896 30,574,391 13,652,505 4,535,037
71 TINS 2012 6,101,007 4,558,200 1,542,807 431,588
72 TINS 2013 7,883,294 4,892,111 2,991,184 515,102
73 TINS 2014 9,752,477 5,608,242 4,144,235 637,954

111
74 TINS 2015 9,279,683 5,371,068 3,908,615 101,561
75 TINS 2016 9,548,631 5,656,685 3,894,946 251,969
76 TLKM 2012 111,369,000 66,978,000 44,391,000 18,362,000
77 TLKM 2013 127,951,000 77,424,000 50,527,000 20,290,000
78 TLKM 2014 140,895,000 86,125,000 54,770,000 21,446,000
79 TLKM 2015 166,173,000 93,428,000 72,745,000 23,317,000
80 TLKM 2016 179,611,000 105,544,000 74,067,000 29,172,000
81 UNTR 2012 50,300,633 32,300,557 18,000,076 5,753,342
82 UNTR 2013 57,362,244 35,648,898 21,713,346 4,798,778
83 UNTR 2014 60,292,031 38,576,734 21,715,297 4,839,970
84 UNTR 2015 61,715,399 39,250,325 22,465,074 2,792,439
85 UNTR 2016 63,991,229 42,621,943 21,369,286 5,104,477
86 UNVR 2012 11,984,979 3,968,365 8,016,614 4,839,145
87 UNVR 2013 7,485,249 4,254,670 9,093,518 5,352,625
88 UNVR 2014 14,280,670 4,598,782 9,681,888 5,738,523
89 UNVR 2015 15,729,945 4,827,360 10,902,585 5,851,805
90 UNVR 2016 16,745,695 4,704,258 12,041,437 6,390,672
91 WIKA 2012 10,945,209 2,814,006 8,131,204 505,125
92 WIKA 2013 12,594,963 3,226,959 9,368,004 624,372
93 WIKA 2014 15,915,162 4,978,758 10,936,403 750,796
94 WIKA 2015 19,602,406 5,438,101 14,164,305 703,005
95 WIKA 2016 31,096,539 12,498,715 18,597,824 1,147,145

112
LAMPIRAN 6
TABEL
DATA RETURN ON EQUTY PERUSAHAAN
PERIODE 2012-2016
(Dalam Jutaan Rupiah)

KODE LABA BERSIH TOTAL EKUITAS R0E


NO TAHUN
EMITEN (RP) (RP) (%)
1 AALI 2012 2,520,266 9,365,411 26.91
2 AALI 2013 1,903,884 10,263,354 18.55
3 AALI 2014 2,622,072 11,833,778 22.16
4 AALI 2015 695,684 11,698,787 5.95
5 AALI 2016 2,114,299 17,593,482 12.02
6 ADHI 2012 213,318 1,180,919 18.06
7 ADHI 2013 408,438 1,548,463 26.38
8 ADHI 2014 331,661 1,751,543 18.94
9 ADHI 2015 465,026 5,162,132 9.01
10 ADHI 2016 315,108 5,442,780 5.79
11 ANTM 2012 2,993,116 12,832,316 23.32
12 ANTM 2013 409,947 12,793,488 3.20
13 ANTM 2014 -775,286 11,929,561 -6.50
14 ANTM 2015 -1,440,853 18,316,719 -7.87
15 ANTM 2016 64,806 18,408,796 0.35
16 ASII 2012 22,742,000 89,814,000 25.32
17 ASII 2013 22,297,000 106,188,000 21.00
18 ASII 2014 22,125,000 120,324,000 18.39
19 ASII 2015 15,613,000 126,533,000 12.34
20 ASII 2016 18,302,000 131,803,000 13.89
21 BBNI 2012 7,048,362 43,525,291 16.19
22 BBNI 2013 9,057,941 47,683,505 19.00
23 BBNI 2014 10,829,379 61,021,308 17.75
24 BBNI 2015 9,140,532 78,438,222 11.65
25 BBNI 2016 11,410,196 89,254,000 12.78
26 BBRI 2012 18,687,380 64,881,779 28.80
27 BBRI 2013 21,354,330 79,327,422 26.92
28 BBRI 2014 24,253,845 97,737,429 24.82
29 BBRI 2015 25,410,788 113,127,179 22.46
30 BBRI 2016 26,227,991 146,812,590 17.86
31 BDMN 2012 4,117,148 28,733,311 14.33
32 BDMN 2013 4,159,320 31,552,983 13.18
33 BDMN 2014 2,682,662 33,017,524 8.12

113
34 BDMN 2015 2,469,157 34,214,849 7.22
35 BDMN 2016 2,792,722 36,377,972 7.68
36 BMRI 2012 16,043,618 76,532,865 20.96
37 BMRI 2013 18,829,934 88,790,596 21.21
38 BMRI 2014 20,654,783 104,844,562 19.70
39 BMRI 2015 21,152,398 119,491,841 17.70
40 BMRI 2016 14,650,163 153,369,723 9.55
41 INDF 2012 4,779,446 34,142,674 14.00
42 INDF 2013 3,416,635 38,373,129 8.90
43 INDF 2014 5,146,323 41,228,376 12.48
44 INDF 2015 3,709,501 43,121,593 8.60
45 INDF 2016 4,099,756 44,905,785 9.13
46 JSMR 2012 1,535,812 9,787,786 15.69
47 JSMR 2013 1,237,821 10,866,980 11.39
48 JSMR 2014 1,215,332 11,424,996 10.64
49 JSMR 2015 1,319,201 12,368,664 10.67
50 JSMR 2016 1,803,054 16,338,840 11.04
51 KLBF 2012 1,775,099 7,371,644 24.08
52 KLBF 2013 1,970,452 8,499,958 23.18
53 KLBF 2014 2,121,091 9,817,476 21.61
54 KLBF 2015 2,057,694 10,938,286 18.81
55 KLBF 2016 1,736,689 11,813,485 14.70
56 PGAS 2012 8,850,528 22,770,838 38.87
57 PGAS 2013 10,967,963 33,463,069 32.78
58 PGAS 2014 9,298,043 36,848,736 25.23
59 PGAS 2015 5,903,237 44,305,239 13.32
60 PGAS 2016 4,146,133 42,594,718 9.73
61 PTBA 2012 2,909,421 8,505,169 34.21
62 PTBA 2013 1,854,281 7,551,569 24.55
63 PTBA 2014 2,019,214 8,670,842 23.29
64 PTBA 2015 2,037,111 9,287,547 21.93
65 PTBA 2016 1,055,212 9,588,526 11.00
66 SMGR 2012 4,926,640 18,164,855 27.12
67 SMGR 2013 5,354,299 21,803,976 24.56
68 SMGR 2014 5,573,577 25,002,452 22.29
69 SMGR 2015 4,525,441 27,440,798 16.49
70 SMGR 2016 4,535,037 30,574,391 14.83
71 TINS 2012 431,588 4,558,200 9.47
72 TINS 2013 515,102 4,892,111 10.53
73 TINS 2014 637,954 5,608,242 11.38
74 TINS 2015 101,561 5,371,068 1.89

114
75 TINS 2016 251,969 5,656,685 4.45
76 TLKM 2012 18,362,000 66,978,000 27.41
77 TLKM 2013 20,290,000 77,424,000 26.21
78 TLKM 2014 21,446,000 86,125,000 24.90
79 TLKM 2015 23,317,000 93,428,000 24.96
80 TLKM 2016 29,172,000 105,544,000 27.64
81 UNTR 2012 5,753,342 32,300,557 17.81
82 UNTR 2013 4,798,778 35,648,898 13.46
83 UNTR 2014 4,839,970 38,576,734 12.55
84 UNTR 2015 2,792,439 39,250,325 7.11
85 UNTR 2016 5,104,477 42,621,943 11.98
86 UNVR 2012 4,839,145 3,968,365 121.94
87 UNVR 2013 5,352,625 4,254,670 125.81
88 UNVR 2014 5,738,523 4,598,782 124.78
89 UNVR 2015 5,851,805 4,827,360 121.22
90 UNVR 2016 6,390,672 4,704,258 135.85
91 WIKA 2012 505,125 2,814,006 17.95
92 WIKA 2013 624,372 3,226,959 19.35
93 WIKA 2014 750,796 4,978,758 15.08
94 WIKA 2015 703,005 5,438,101 12.93
95 WIKA 2016 1,147,145 12,498,715 0.09

115
LAMPIRAN 7
TABEL
DATA RETURN ON INVESTMENT PERUSAHAAN
PERIODE 2012-2016
(Dalam Jutaan Rupiah)

KODE LABA BERSIH TOTAL ASET ROI


NO TAHUN
EMITEN (RP) (RP) (%)
1 AALI 2012 2,520,266 12,419,820 20.29
2 AALI 2013 1,903,884 14,964,431 12.72
3 AALI 2014 2,622,072 18,559,354 14.13
4 AALI 2015 695,684 21,512,371 3.23
5 AALI 2016 2,114,299 24,226,122 8.73
6 ADHI 2012 213,318 7,872,074 2.71
7 ADHI 2013 408,438 9,720,962 4.20
8 ADHI 2014 331,661 10,458,882 3.17
9 ADHI 2015 465,026 16,761,064 2.77
10 ADHI 2016 315,108 20,095,436 1.57
11 ANTM 2012 2,993,116 19,708,541 15.19
12 ANTM 2013 409,947 21,865,117 1.87
13 ANTM 2014 -775,286 22,044,202 -3.52
14 ANTM 2015 -1,440,853 30,356,851 -4.75
15 ANTM 2016 64,806 29,981,536 0.22
16 ASII 2012 22,742,000 182,274,000 12.48
17 ASII 2013 22,297,000 213,994,000 10.42
18 ASII 2014 22,125,000 236,029,000 9.37
19 ASII 2015 15,613,000 245,435,000 6.36
20 ASII 2016 18,302,000 261,855,000 6.99
21 BBNI 2012 7,048,362 333,303,506 2.11
22 BBNI 2013 9,057,941 386,654,815 2.34
23 BBNI 2014 10,829,379 416,573,708 2.60
24 BBNI 2015 9,140,532 508,595,288 1.80
25 BBNI 2016 11,410,196 603,031,880 1.89
26 BBRI 2012 18,687,380 551,336,790 3.39
27 BBRI 2013 21,354,330 626,182,926 3.41
28 BBRI 2014 24,253,845 801,955,021 3.02
29 BBRI 2015 25,410,788 878,426,312 2.89
30 BBRI 2016 26,227,991 551,336,790 4.76
31 BDMN 2012 4,117,148 155,791,308 2.64
32 BDMN 2013 4,159,320 184,237,348 2.26
33 BDMN 2014 2,682,662 195,708,593 1.37

116
34 BDMN 2015 2,469,157 188,057,412 1.31
35 BDMN 2016 2,792,722 174,685,800 1.60
36 BMRI 2012 16,043,618 635,618,708 2.52
37 BMRI 2013 18,829,934 733,099,762 2.57
38 BMRI 2014 20,654,783 855,039,673 2.42
39 BMRI 2015 21,152,398 910,063,409 2.32
40 BMRI 2016 14,650,163 1,038,706,009 1.41
41 INDF 2012 4,779,446 59,324,207 8.06
42 INDF 2013 3,416,635 78,092,789 4.38
43 INDF 2014 5,146,323 85,938,885 5.99
44 INDF 2015 3,709,501 91,831,526 4.04
45 INDF 2016 4,099,756 92,429,827 4.44
46 JSMR 2012 1,535,812 24,753,551 6.20
47 JSMR 2013 1,237,821 28,366,345 4.36
48 JSMR 2014 1,215,332 31,857,948 3.81
49 JSMR 2015 1,319,201 36,724,982 3.59
50 JSMR 2016 1,803,054 53,500,323 3.37
51 KLBF 2012 1,775,099 9,417,957 18.85
52 KLBF 2013 1,970,452 11,315,061 17.41
53 KLBF 2014 2,121,091 12,425,032 17.07
54 KLBF 2015 2,057,694 13,696,417 15.02
55 KLBF 2016 1,736,689 14,688,501 11.82
56 PGAS 2012 8,850,528 37,791,930 23.42
57 PGAS 2013 10,967,963 53,536,157 20.49
58 PGAS 2014 9,298,043 77,295,913 12.03
59 PGAS 2015 5,903,237 95,197,541 6.20
60 PGAS 2016 4,146,133 91,823,679 4.52
61 PTBA 2012 2,909,421 12,728,981 22.86
62 PTBA 2013 1,854,281 11,677,155 15.88
63 PTBA 2014 2,019,214 14,812,023 13.63
64 PTBA 2015 2,037,111 16,894,043 12.06
65 PTBA 2016 1,055,212 17,250,630 6.12
66 SMGR 2012 4,926,640 26,579,084 18.54
67 SMGR 2013 5,354,299 30,792,884 17.39
68 SMGR 2014 5,573,577 34,314,666 16.24
69 SMGR 2015 4,525,441 38,153,119 11.86
70 SMGR 2016 4,535,037 44,226,896 10.25
71 TINS 2012 431,588 6,101,007 7.07
72 TINS 2013 515,102 7,883,294 6.53
73 TINS 2014 637,954 9,752,477 6.54
74 TINS 2015 101,561 9,279,683 1.09

117
75 TINS 2016 251,969 9,548,631 2.64
76 TLKM 2012 18,362,000 111,369,000 16.49
77 TLKM 2013 20,290,000 127,951,000 15.86
78 TLKM 2014 21,446,000 140,895,000 15.22
79 TLKM 2015 23,317,000 166,173,000 14.03
80 TLKM 2016 29,172,000 179,611,000 16.24
81 UNTR 2012 5,753,342 50,300,633 11.44
82 UNTR 2013 4,798,778 57,362,244 8.37
83 UNTR 2014 4,839,970 60,292,031 8.03
84 UNTR 2015 2,792,439 61,715,399 4.52
85 UNTR 2016 5,104,477 63,991,229 7.98
86 UNVR 2012 4,839,145 11,984,979 40.38
87 UNVR 2013 5,352,625 7,485,249 71.51
88 UNVR 2014 5,738,523 14,280,670 40.18
89 UNVR 2015 5,851,805 15,729,945 37.20
90 UNVR 2016 6,390,672 16,745,695 38.16
91 WIKA 2012 505,125 10,945,209 4.62
92 WIKA 2013 624,372 12,594,963 4.96
93 WIKA 2014 750,796 15,915,162 4.72
94 WIKA 2015 703,005 19,602,406 3.59
95 WIKA 2016 1,147,145 31,096,539 3.69

118
LAMPIRAN 8
ROE DAN ROI PERUSAHAAN
PERIODE 2012-2016
KODE ROE (%) ROI (%)
NO TAHUN RATA- TAHUN RATA-
EMITEN
2012 2013 2014 2015 2016 RATA 2012 2013 2014 2015 2016
1 AALI 26.91 18.55 22.16 5.95 12.02 17.12 20.29 12.72 14.13 3.23 8.73 11.82
2 ADHI 18.06 26.38 18.94 9.01 5.79 15.63 2.71 4.20 3.17 2.77 1.57 2.89
3 ANTM 23.32 3.20 -6.50 -7.87 0.35 2.50 15.19 1.87 -3.52 -4.75 0.22 1.80
4 ASII 25.32 21.00 18.39 12.34 13.89 18.19 12.48 10.42 9.37 6.36 6.99 9.12
5 BBNI 16.19 19.00 17.75 11.65 12.78 15.47 2.11 2.34 2.60 1.80 1.89 2.15
6 BBRI 28.80 26.92 24.82 22.46 17.86 24.17 3.39 3.41 3.02 2.89 4.76 3.49
7 BDMN 14.33 13.18 8.12 7.22 7.68 10.11 2.64 2.26 1.37 1.31 1.60 1.84
8 BMRI 20.96 21.21 19.70 17.70 9.55 17.82 2.52 2.57 2.42 2.32 1.41 2.25
9 INDF 14.00 8.90 12.48 8.60 9.13 10.62 8.06 4.38 5.99 4.04 4.44 5.38
10 JSMR 15.69 11.39 10.64 10.67 11.04 11.88 6.20 4.36 3.81 3.59 3.37 4.27
11 KLBF 24.08 23.18 21.61 18.81 14.70 20.48 18.85 17.41 17.07 15.02 11.82 16.04
12 PGAS 38.87 32.78 25.23 13.32 9.73 23.99 23.42 20.49 12.03 6.20 4.52 13.33
13 PTBA 34.21 24.55 23.29 21.93 11.00 23.00 22.86 15.88 13.63 12.06 6.12 14.11
14 SMGR 27.12 24.56 22.29 16.49 14.83 21.06 18.54 17.39 16.24 11.86 10.25 14.86
15 TINS 9.47 10.53 11.38 1.89 4.45 7.54 7.07 6.53 6.54 1.09 2.64 4.78
16 TLKM 27.41 26.21 24.90 24.96 27.64 26.22 16.49 15.86 15.22 14.03 16.24 15.57
17 UNTR 17.81 13.46 12.55 7.11 11.98 12.58 11.44 8.37 8.03 4.52 7.98 8.07
18 UNVR 121.94 125.81 124.78 121.22 135.85 125.92 40.38 71.51 40.18 37.20 38.16 45.49
19 WIKA 17.95 19.35 15.08 12.93 0.09 13.08 4.62 4.96 4.72 3.59 3.69 4.31

119
LAMPIRAN 9
DATA PERHITUNGAN NILAI PERUSAHAAN (TOBINS Q)
PERIODE 2012-2016

KODE MVS D TA TOBINS Q


NO TAHUN (RP) (RP) (RP) (%)
EMITEN
a b c (a+b)/c*100%
1 AALI 2012 31,080,168 3,054,409 12,419,820 274.84
2 AALI 2013 39,599,605 4,701,077 14,964,431 296.04
3 AALI 2014 38,258,582 6,725,576 18,559,354 242.38
4 AALI 2015 25,006,125 9,813,584 21,512,371 161.86
5 AALI 2016 26,465,473 6,632,640 24,226,122 136.62
6 ADHI 2012 2,471,272 6,691,155 7,872,074 116.39
7 ADHI 2013 2,120,239 8,172,499 9,720,962 105.88
8 ADHI 2014 4,886,379 8,707,338 10,458,882 129.97
9 ADHI 2015 3,004,843 11,598,932 16,761,064 87.13
10 ADHI 2016 2,920,595 14,652,656 20,095,436 87.45
11 ANTM 2012 12,209,228 6,876,225 19,708,541 96.84
12 ANTM 2013 10,396,921 9,071,630 21,865,117 89.04
13 ANTM 2014 25,592,764 10,114,641 22,044,202 161.98
14 ANTM 2015 7,545,660 12,040,132 30,356,851 64.52
15 ANTM 2016 21,507,534 11,572,740 29,981,536 110.34
16 ASII 2012 307,675,004 92,460,000 182,274,000 219.52
17 ASII 2013 275,288,161 107,806,000 213,994,000 179.02
18 ASII 2014 300,590,382 115,705,000 236,029,000 176.37
19 ASII 2015 242,901,319 118,902,000 245,435,000 147.41
20 ASII 2016 335,001,402 121,949,000 261,855,000 174.51
21 BBNI 2012 68,310,029 289,778,215 333,303,506 107.44
22 BBNI 2013 72,925,571 338,971,310 386,654,815 106.53
23 BBNI 2014 112,619,236 341,148,654 416,573,708 108.93
24 BBNI 2015 92,126,228 412,727,677 508,595,288 99.26
25 BBNI 2016 102,003,489 492,701,125 603,031,880 98.62
26 BBRI 2012 183,066,737 486,455,011 551,336,790 121.44
27 BBRI 2013 190,968,898 546,855,504 626,182,926 117.83
28 BBRI 2014 306,867,264 704,217,592 801,955,021 126.08
29 BBRI 2015 300,940,643 765,299,133 878,426,312 121.38
30 BBRI 2016 307,525,777 856,831,836 551,336,790 211.19
31 BDMN 2012 62,232,375 122,282,171 155,791,308 118.44
32 BDMN 2013 41,580,038 152,684,365 184,237,348 105.44
33 BDMN 2014 49,840,973 162,691,069 195,708,593 108.60
34 BDMN 2015 35,246,655 153,842,563 188,057,412 100.55

120
35 BDMN 2016 40,864,090 137,708,758 174,685,800 102.23
36 BMRI 2012 249,425,017 559,085,843 635,618,708 127.20
37 BMRI 2013 241,726,714 644,309,166 733,099,762 120.86
38 BMRI 2014 331,796,859 750,195,111 855,039,673 126.54
39 BMRI 2015 284,837,211 736,198,705 910,063,409 112.19
40 BMRI 2016 356,431,428 824,559,898 1,038,706,009 113.70
41 INDF 2012 51,365,495 25,181,533 59,324,207 129.03
42 INDF 2013 57,950,815 39,719,660 78,092,789 125.07
43 INDF 2014 59,267,879 44,710,509 85,938,885 120.99
44 INDF 2015 45,438,707 48,709,933 91,831,526 102.52
45 INDF 2016 69,584,880 47,524,042 92,429,827 126.70
46 JSMR 2012 37,060,000 14,965,766 24,753,551 210.17
47 JSMR 2013 32,130,000 17,499,365 28,366,345 174.96
48 JSMR 2014 47,940,000 20,432,952 31,857,948 214.62
49 JSMR 2015 35,530,000 24,356,318 36,724,982 163.07
50 JSMR 2016 29,376,000 37,161,483 53,500,323 124.37
51 KLBF 2012 53,826,876 2,046,314 9,417,957 593.26
52 KLBF 2013 63,475,090 2,815,103 11,315,061 585.86
53 KLBF 2014 85,781,473 2,607,557 12,425,032 711.38
54 KLBF 2015 61,875,161 2,758,131 13,696,417 471.90
55 KLBF 2016 71,015,810 2,875,016 14,688,501 503.05
56 PGAS 2012 112,490,078 15,021,091 37,791,930 337.40
57 PGAS 2013 109,433,282 20,073,088 53,536,157 241.90
58 PGAS 2014 146,726,188 40,447,177 77,295,913 242.15
59 PGAS 2015 67,127,231 50,892,302 95,197,541 123.97
60 PGAS 2016 66,026,785 49,228,962 91,823,679 125.52
61 PTBA 2012 34,792,391 4,223,812 12,728,981 306.51
62 PTBA 2013 23,502,145 4,125,586 11,677,155 236.60
63 PTBA 2014 28,801,648 6,141,181 14,812,023 235.91
64 PTBA 2015 10,426,197 7,606,496 16,894,043 106.74
65 PTBA 2016 28,801,648 7,662,104 17,250,630 211.38
66 SMGR 2012 94,014,592 8,414,229 26,579,084 385.37
67 SMGR 2013 83,931,008 8,988,908 30,792,884 301.76
68 SMGR 2014 96,090,624 9,312,214 34,314,666 307.17
69 SMGR 2015 67,619,328 10,712,321 38,153,119 205.31
70 SMGR 2016 54,421,696 13,652,505 44,226,896 153.92
71 TINS 2012 7,750,851 1,542,807 6,101,007 152.33
72 TINS 2013 8,052,832 2,991,184 7,883,294 140.09
73 TINS 2014 9,160,737 4,144,235 9,752,477 136.43
74 TINS 2015 3,761,116 3,908,615 9,279,683 82.65
75 TINS 2016 8,006,335 3,894,946 9,548,631 124.64

121
76 TLKM 2012 91,223,997 44,391,000 111,369,000 121.77
77 TLKM 2013 195,047,993 50,527,000 127,951,000 191.93
78 TLKM 2014 259,912,791 54,770,000 140,895,000 223.35
79 TLKM 2015 281,685,590 72,745,000 166,173,000 213.29
80 TLKM 2016 361,065,587 74,067,000 179,611,000 242.26
81 UNTR 2012 73,475,552 18,000,076 50,300,633 181.86
82 UNTR 2013 70,864,745 21,713,346 57,362,244 161.39
83 UNTR 2014 64,710,702 21,715,297 60,292,031 143.35
84 UNTR 2015 63,218,812 22,465,074 61,715,399 138.84
85 UNTR 2016 79,256,623 21,369,286 63,991,229 157.25
86 UNVR 2012 159,085,500 8,016,614 11,984,979 1,394.26
87 UNVR 2013 198,380,000 9,093,518 7,485,249 2,771.77
88 UNVR 2014 246,449,000 9,681,888 14,280,670 1,793.55
89 UNVR 2015 282,310,000 10,902,585 15,729,945 1,864.04
90 UNVR 2016 296,044,000 12,041,437 16,745,695 1,839.79
91 WIKA 2012 9,031,465 8,131,204 10,945,209 156.81
92 WIKA 2013 9,700,369 9,368,004 12,594,963 151.40
93 WIKA 2014 22,602,087 10,936,403 15,915,162 210.73
94 WIKA 2015 16,214,541 14,164,305 19,602,406 154.98
95 WIKA 2016 14,494,817 18,597,824 31,096,539 106.42

122
LAMPIRAN 10
NILAI PERUSAHAAN (TOBINS Q)
PERIODE 2012-2016

KODE TOBINS Q (%)


NO TAHUN RATA-
EMITEN
2012 2013 2014 2015 2016 RATA
1 AALI 274.84 296.04 242.38 161.86 136.62 222.35
2 ADHI 116.39 105.88 129.97 87.13 87.45 105.36
3 ANTM 96.84 89.04 161.98 64.52 110.34 104.54
4 ASII 219.52 179.02 176.37 147.41 174.51 179.37
5 BBNI 107.44 106.53 108.93 99.26 98.62 104.16
6 BBRI 121.44 117.83 126.08 121.38 211.19 139.58
7 BDMN 118.44 105.44 108.60 100.55 102.23 107.05
8 BMRI 127.20 120.86 126.54 112.19 113.70 120.10
9 INDF 129.03 125.07 120.99 102.52 126.70 120.86
10 JSMR 210.17 174.96 214.62 163.07 124.37 177.44
11 KLBF 593.26 585.86 711.38 471.90 503.05 573.09
12 PGAS 337.40 241.90 242.15 123.97 125.52 214.19
13 PTBA 306.51 236.60 235.91 106.74 211.38 219.43
14 SMGR 385.37 301.76 307.17 205.31 153.92 270.71
15 TINS 152.33 140.09 136.43 82.65 124.64 127.23
16 TLKM 121.77 191.93 223.35 213.29 242.26 198.52
17 UNTR 181.86 161.39 143.35 138.84 157.25 156.54
18 UNVR 1,394.26 2,771.77 1,793.55 1,864.04 1,839.79 1,932.68
19 WIKA 156.81 151.40 210.73 154.98 106.42 156.07

123
DAFTAR PUSTAKA

Alghifari, et.al. 2013. “Effect of Return on Assets (ROA) Against Tobin's Q: Studies

in Food and Beverage Company in Indonesia Stock Exchange Years 2007-

2011”. International Journal Of Science and Research (IJSR). Vol 2.

Amirullah, Widayat. 2002. “Metode Penelitian Pemasaran”. Malang : CV. Cahaya

Press.

Anggraini, Reni Retno. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan

Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi 9

Annisa, Nur Rachma, ed.al. 2014. “Analisis Return on Investmen (ROI) dan

Residual Income (RI) untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.: Studi Pada

PT Mayora Indah, Tbk yang Listing di BEI Periode 2010-2013)”. Malang :

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 13, No. 2.

Ardianto, et.al. 2011. “Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR”. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Ari Cahyanto, Setiawan. ed.al. 2014. “Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan, Studi pada Perusahaan Otomotif dan

Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-

201”. Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 11 No 1.

14
Arikunto, Suharsimi. 2002. “Metodologi Penelitian”. Jakarta. Penerbit PT. Rineka

Cipta.

Ariwendha, Ezra dan Hasyir, Dede Abdul. 2016. “Analisis Pengukuran Kinerja CSR

Berdasarkan Evaluasi Laporan Berkelanjutan Studi Kasus Pada PT. Antam

(Persero) Tbk”. Bandung. Jurnal FEB UNPAD. Diakses pada 20 Januari 2018

http://journal.feb.unpad.ac.id/index.php/jak/article/download/98/59

Basamalah, Anies S., and Johnny Jermias, 2005. “Social and Environmental

Reporting and Auditing in Indonesia: Maintaining Organizational

Legitimacy?”, Gadjah Mada International Journal of Business. Vol. 7, No. 1.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006.”Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”.

Jakarta : Elex Media Komputindo.

Cessilia Hutabarat, Ance. 2017. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai

Variabel Pemoderasi”. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Atmajaya

Yogyakarta.

Dahlia, D. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi.

Program S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang.

Dewi, Inggi Rovita, ed.al. 2014. “Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai

Perusahaan : Studi Pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode

2009-2012)”. Malang : Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 17, No. 1


Fajar, Mukti. 2009. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia (Studi Tentang

Penerapan Ketentuan Corporate Social Resposibility pada Perusahaan

Nasional, Swasta dan BUMN)”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fahrizal, Helmy. 2013. “Pengaruh ROA, ROE dan IOS Terhadap Nilai Perusahaan :

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang

Terdaftar di BEI”. Skripsi : FEB. Akuntansi, Universitas Hidayataullah Jakarta.

Fahmi, Ismail. 2013. “Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi”. Bandung : Alfabeta.

Ferdinand, Augusty. 2002. “Structural Equation Modeling Dalam Penelitian

Manajemen”. BP UNDIP. Semarang.

Ghozali, I. 2006. “Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi 4)”. Semarang

: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi dan Halim. 2016. “Analisis Laporan Keuangan (Edisi 5)”. Yogyakarta : UPP

STIM YKPN.

Hanafi, Mahmud M. 2013. “Analisis Laporan Keuangan”. Yogyakarta : UPPAMP-

YKPN.

Hartanty, Ellya. 2013. “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan

Return on Investment (ROI) terhadap Nilai Perusahaan Periode 2008 – 2012”.

Tanjungpinang : Jurnal Umrah (Universitas Maritim Raja Aki Haji). Diakses 22

Januari 2018

http://jurnal.umrah.ac.id/wpcontent/uploads/gravity_forms/1ec61c9cb232a03a9

6d0947c6478e525e/2014/05/JURNAL.pdf.
Herawaty, V. 2008. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating

Variabel dari Pengaruh Earning Management terhadap Nilai Perusahaan”.

Pontianak. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Hermuningsih, Sri. 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Sruktur

Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia”.

Yogyakarta. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.

Kasmir. 2016. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Kasmir, 2010. “Pengantar Manajemen Keuangan, (Edisi 1)”. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.

Kusumadilaga, Rimba. 2010. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap

Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating: Studi

Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI”. Skripsi. Fakultas

Ekonomi Program Sarjana Reguler II, Universitas Diponegoro.

Laurensia, Stefanny. 2015. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham

Melalui Pengungkapan CSR Pada Perusahaan Konstituen Indeks SRI-KEHATI

: Studi pada Indeks SRI-KEHATI”. Surabaya : Jurnal AGORA. Vol. 3, No. 2.

Lukman Syamsudin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Luthfi Hadianto, Muhammad. 2013. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhdap

Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan CSR dan GCG sebagai Variabel

Pemoderasi : Studi Empiris pada Perudahaan Consumer Goods yang Terdaftar

xvii
di BEI 2008-2011). Skripsi. FE. Ekonomi dan Bisnis Manajemen, Universitas

Diponegoro.

Mahdiyah, Fathimatul.2008. “Analisis Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan serta Pengaruhnya

pada Reaksi Investor”. Skripsi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro.

Martono., & D. Agus Harjito. 2010. “Manajemen Keuangan”. Yogyakarta:

EKONISIA.

Munawir S. 2000. “Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Nahda,K., & Harjito, D. A. 2011. “Pengaruh Corporate Social Responsibility

terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance sebagai Variabel

Moderasi”. Jurnal Siasat Bisnis. Vol 15, No.1, Hal 1-12.

Nistantya, Dewa Sancahya. 2010. “Pengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Profitabilitas Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan

yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2009”. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.

Nurlela dan Islahudin. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap

Nilai Perusahaan dengan Persentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel

Moderating”. Pontianak: Simposium Nasional Akuntansi XI.

Permanasari, Wien Ika. 2010. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan

Institusional dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan”.

Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.

18
Priyatmono, Duwi. 2010. “SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis”. Yogyakarta : Start

Up.

Ratnasari, Ratri. 2015. “Corporate Social Responsibility, Tanggungjawab Sosial atau

Strategi Perusahaan”. Surabaya : Jurnal Universitas Negeri Surabaya.

Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS.

Jakarta: PT. Elex media Komputindo.

Sayekti, Y. dan L. S. Wondabio. 2007. ”Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earning

Response Coefficient”. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Sigit dan Aflyah. 2014. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

dengan Pengungkapan Corporate Socail Responsibility sebagai Variabel

Pemoderasi”. Semarang : Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 6, No. 2

Solihin, Ismail. 2009. “Manajemen Strategik”. Bandung : Penerbit

Erlangga. Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta.

Suhardjanto, Djoko dan Miranti, Wardhani,.(2010). “ Praktik Intellectual Capital

Disclousure Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. JAAI

Volume 14 No 1, Surakarta; Universitas Sebelas Maret

Suharto, Edi. 2010. “CSR & COMDEV (Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi)”. Bandung : Alfabeta.

Sunardi, Harjono. 2010. “Pengaruh Penlaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap

Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ45 di

BEI”. Bandung : Jurnal Akuntansi Univ. Kristen Maranatha. Vol.2. No. 1.

19
Sutopoyudo. 2009. “Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)

terhadap Profitabilitas Perusahaan”. http://www.wordpress.com. Diakses

tanggal 15 Januari 2018.

Syamsuddin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Timbuleng, ed.al. 2015. “Pengaruh Faktor Likuiditas, Leverage, NPM Dan ROI

Terhadap Nilai Perusahaan”. Manado. Jurnal EMBA. Vol. 3 No. 2

Triagustina, ed.al. 2014. “Pengaruh Return On Assets (ROA) dan Return On Equity

(ROE) Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan

Minuman yang Tardaftar di BEI Periode 2010-2012”. Bandung :Prosiding

Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora).

Untung, Hendrik Budi. 2008. “Corporate Social Responsibility”. Jakarta: Grafika

Offset.

Utomo, Budi. 2002. “Menentukan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja dan Tingkat

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan”. .Jurnal Manajemen

& Kewirausahaan, Vol. 7 No. 2.

Waryanti, 2009. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sosial

pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. S1 Akuntansi

UNDIP.

Wibisono, Yusuf. 2007. “Membedah Konsep & Aplikasi CSR”. Gresik: Fascho

Publishing.

Widayat. 2004. “Metode Penelitian Pemasaran”. Malang : CV. Cahaya Press.


www.adhi.co.id ;diakses 15 Maret 2018

www.astra-agro.co.id ;diakses 15 Maret 2018

www.bankmandiri.co.id ;diakses 15 Maret 2018

www.bni.co.id ;diakses 15 Maret 2018

www.bri.co.id ;diakses 15 Maret 2018

www.danamon.co.id/;diakses 15 Maret 2018

www.finance.yahoo.com.; 15 Maret 2018

www.globalreporting.org ; diakses 20 Januari 2018

www.idx.co.id ; diakses 15 Maret 2018

www.indofood.com ;diakses 15 Maret 2018

www.jasamarga.com ;diakses 15 Maret 2018

www.kalbe.co.id ;diakses 15 Maret 2018

www.pgn.co.id ;diakses 15 Maret 2018

www.srikehati.org ; diakses 20 Januari 2018

www.telkom.co.id ;diakses 15 Maret 2018

www.timah.com ;diakses 15 Maret 2018

www.unilever.com ;diakses 15 Maret 2018

www.unitedtractors.com ;diakses 15 Maret 2018

Yuliana, ed.al. (2008). “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dan Dampaknya Terhadap Reaksi

Investor”. Malang. Jurnal Akuntansu dan Keuangan Indonesia. Vol. 5 No. 2.


xxii

Anda mungkin juga menyukai