Baca Orto (BAB 7)
Baca Orto (BAB 7)
K3 merupakan piranti yang paling kaku dalam seri K, dan dibentuk dari
polyurethane. Piranti yang lebih kaku ini ditujukan untuk alignment dan retensi
gigi yang lebih baik, namun, konsep retensi ini lebih mengacu pada retensi dari
fungsi otot yang tepat, dibandingkan retensi posisi langsung pada gigi. Tongue tag
K3 juga berongga (hollow), untuk memudahkan kontak langsung antara ujung
lidah dan posisi istirahat yang tepat pada palatum.
The Myobrace® for Teens merupakan seri piranti tahap empat yang
didesain untuk periode gigi masa bercampur akhir. T1 dibuat dari silikon fleksibel
, lembut [serupa dengan K1] untuk menunjang koreksi kebiasaan dan susunan gigi
awal, namun, T1 lebih panjang ke posterior dari K1. T2 melibatkan Dynamicore TM
dengan Frankel Cage untuk menunjang perkembangan lengkung tambahan. Hal
ini serupa dengan K2, namun, lebih panjang dan peningkatan jumlah dan
ketebalan ribs pada Frankel Cage menunjang kekakuan yang lebih, dan dengan
demikian lebih baik dalam mengurangi aksi retraksi dari otot wajah peri-oral yang
hipertonus.
The Myobrace untuk Klas III Interseptif merupakan sistem piranti tahap
tiga yang didesain khusus untuk merawat maloklusi Klas III. I3n ditujukan untuk
koreksi kebiasaan dan terbuat dari slikon fleksibel, lembut, untuk 1. Menunjang
kenyamanan dan kepatuhan pasien selama tahap awal perawatan, 2. Memberikan
retensi waktu malam piranti yang lebih baik, khususnya pada tahap awal
perawatan, 3. Lebih mudah pas (cocok) pada sekitar lengkung yang mengalami
konstriksi atau mengalami deformasi. I3n menggabungkan DynamiCoreTM dengan
Frankel Cage untuk memberikan kekakuan dan dengan demikian membantu
perkembangan rahang dalam dimensi sagital dan transveral. Hal ini khususnya
penting untuk perawatan interseptif Klas III untuk pengembangan maksila, karena
semua maloklusi Klas III dimulai dari defisiensi maksila.
i-3H merupakan piranti terkaku dalam seri ini, dan terbuat dari
polyurethane. Piranti yang lebih kaku ini dibuat untuk penyelarasan (alignment)
gigi dan retensi yang lebih baik, namun, konsep retensi ini lebih mengarah pada
retensi fungsi otot yang tepat, dibandingkan dengan retensi langsung, retensi
posisi gigi. Tongue tag piranti ini juga berongga, yang memungkinkan kontak
langsung antara ujung lidah dan posisi istirahat yang tepat pada palatum. Postur
lidah penting dalam perkembangan dan perawatan semua maloklusi, namun upaya
untuk mengoreksi postur lidah secara khusus penting dalam kasus Klas III untuk
mengurangi prospek bedah ortognati.
Seperti yang ditunjukkan dalam beberapa kasus di bawah ini, hasil yang
lebih cepat pada pasien dengan crossbite anterior dan posterior dicapai melalui
penggabungan i-3®dengan Planas Direct Tracks atau MyolayTM. Teknik pertama
didesain untuk menggerakan mandibula ke relasi sentris dan desain selanjutnya
untuk meningkatkan dimensi vertikal.
Gambar 2. The Myobrace System untuk Klas III Interseptif (i-3) A) Tampakan
depan, (B) Tampakan atas, (C) Tampakan samping, (D) Tampakan atas
menunjukkan lingual tag (panah besar) dan (E) bagian inferior menunjukkan
tonjolan pada tepi inferior (panah kecil). (F) tampilan penampang melintang
menunjukkan relasi yang normal antara insisivus atas dan bawah
Gambar 3. Ketinggian wajah bagian bawah yang rendah terkoreksi dengan cara
deaktivasi otot mentalis yang hiperaktif, menghasilkan perpindahan vertical dan
sagittal mandibular menuju posisi yang lebih baik.
Gambar 4. Progres 12 bulan menggunakan The Myobrace System untuk Klas III
Interseptif, dengan Myolay dan Farrel Bent Wire System. Tampak peningkatan
pada perkembangan wajah bagian tengah.
Gambar 5. Pasien diatas telah melepaskan piranti retensi selama 4 tahun,
menunjukkan stabilitas jangka panjang yang sangat baik
Gambar 6. Anak perempuan usia 6 tahun dirawat menggunakan piranti
preorthodontik Trainer untuk kelas II Divisi 1, maloklusi dihubungkan dengan
kurangnya pertumbuhan transversal pada lengkung gigi. Sebelum perawatan (foto
kiri), tampak bentuk triangular dari maksilla dengan kurangnya ruang untuk
erupsi insisivus pada lengkung. Setelah 2 tahun perawatan menggunakan piranti
preorthodontik Trainer (foto kanan). Diperoleh ruang yang cukup untuk
mengakomodasi pertumbuhan insisivus rahang atas dan rahang bawah. Sebagai
tambahan tampak peningkatan hubungan sagittal dan vertical setelah perawatan.
Kasus ini di rawat oleh Dr. Rosa Rojas di Venezuela.
Gambar 7. Anak laki-laki usia 8 tahun di rawat menggunakan The Trainer for
Kids (T4K) untuk kelas II Divisi 2, maloklusi disertai deep bite (B). Bibir bawah
eversi dengan peningkatan aktivitas pada region mentalis (A). Setelah perawatan,
penutupan bibir secara natural terbentuk tanpa aktivitas otot mentalis (C). dan
hubungan oklusal dijaga dengan followup 2 tahun setelah perawatan (D). Kasus
ini di rawat oleh Dr. Deepak Gupta di India.
Gambar 8. Anak laki-laki usia 7 tahun dirawat menggunakan The Trainer for
Kids (T4K) untuk maloklusi klas I disertai crossbite posterior unilateral dan gigi
berjejal (foto kiri). Setelah 2 tahun perawatan mengkombinasikan The Trainer
dengan Planas’ direct tracks pada sisi crossbite, maloklusi terkoreksi (foto
tengah). Setelah 2 tahun followup, oklusi terus berkembang pada pola fisiologis
(foto kanan). Foto cephalogram (bawah) menunjukkan perubahan kecil pada
postur mandibular yang distimulasi oleh perawatan, menempatkan mandibular
pada hubungan normal setelah perawatan (sisi kiri). Kasus ini di rawat oleh Dr.
Alecia Louzada di Brazil.
Gambar 9. Anak perempuan usia 7 tahun dirawat menggunakan pre orthodontic
Trainer untuk maloklusi klas I disertai open bite (foto kiri). Setelah perawatan 20
bulan, open bite tertutup (foto tengah), yang secara klinis berhubungan dengan
peningkatan postur menelan dan postur lidah. Pada followup 18 bulan, oklusi
terus berkembang pada pola fisiologis. Dari cephalogram menunjukkan
bagaimana arah rotasi mandibula yang berlawanan arah jarum jam dapat diamati
sebelum perawatan (sisi kanan) terkontrol dan menjadi rotasi normal pada akhir
perawatan (sisi kiri). Kasus ini di rawat oleh Dr. Alecia Louzada di Brazil.
Gambar 10. Anak perempuan usia 7 tahun dirawat menggunakan pre orthodontic
Trainer untuk maloklusi klas I disertai open bite (foto kiri). Setelah perawatan 22
bulan, open bite tertutup (foto tengah), yang secara klinis berhubungan dengan
peningkatan postur menelan dan postur lidah. Pada folloup 20 bulan, oklusi terus
berkembang pada pola fisiologis. Dari cephalogram menunjukkan bagaimana arah
rotasi mandibula yang berlawanan arah jarum jam dapat diamati sebelum
perawatan (sisi kanan) terkontrol dan menjadi rotasi normal pada akhir perawatan
(sisi kiri). Kasus ini di rawat oleh Dr. Alecia Louzada di Brazil.
Gambar 11. Anak Laki-laki usia 6 tahun dirawat menggunakan pre orthodontic
Trainer untuk maloklusi klas I disertai deep bite (foto kiri). Setelah 6 bulan
perawatan, tampak peningkatan dimensi vertical (foto tengah), Pada usia 8 tahun,
terjadi peningkatan hubungan dimensi vertical dan perkembangan hubungan
transversal. (foto kanan). Tampak perubahan postur tubuh pada akhir perawatan.
Pada cephalogram tampak peningkatan pada dimensi vertical. Kasus ini di rawat
oleh Dr. Alecia Louzada di Brazil.