RENCANA POLA
RUANG
5.1. Konsep Pengembangan
5.2. Rencana Pola Ruang Kawasan Inti
5.3. Rencana Pola Ruang Kawasan Penyangga
Dalam merencanakan kawasan strategis kabupaten, berdasarkan Pedoman
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis dalam pembagian ruangnya terbagi menjadi
kawasan inti dan kawasan penyangga. Kawasan inti dapat ditetapkan dengan kriteria
kawasan tersebut merupakan objek utama perencanaan atau pembangunan dan/atau
berada di wilayah daratan dan/atau wilayah perairan. Sedangkan, kawasan penyangga
ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut :
a. Kawasan tersebut merupkan kawasan yang memiliki pengaruh, pelindung, dan
berdampak langsung terhadap kawasan inti
b. Memiliki radius tertentu dari batas terluar kawasan inti
c. Berada di wilayah daratan dan/atau wilayah perairan
Pengembangan Kawasan
Agropolitan Sembalun
Rencana Rencana
Sub Sistem Sub Sistem
Pasca Produksi Penunjang
Tabel 5.1. Rencana Pengembangan Sub Sistem Pra Produksi di Kawasan Agropolitan
Sembalun
NO ASPEK RENCANA
.
1. Benih - Balai penelitian dan pembenihan
- Informasi benih terbaru dengan kualitas dan
harga yang terjangkau dari PPL kepada petani.
- Penyediaan benih tanaman pada Koperasi Unit
Desa (KUD).
- Pengoptimalan fungsi kios pertanian dalam
penyediaan benih tanaman.
2. Pupuk - Pemanfaatan dan pengusahaan pupuk organik
untuk meningkatkan nilai tambah produksi
pertanian.
- Pembuatan gudang pupuk.
3. Mesin dan Alat - Pengusahaan alat-alat pertanian modern yang
Pertanian mempermudah dalam proses pengolahan tanah
dan tanaman
Sumber: Hasil Rencana, 2018
Tabel 5.3. Rencana Pengembangan Sub Sistem Pasca Produksi di Kawasan Agropolitan
Sembalun
NO ASPEK RENCANA
.
1. Pengembangan Industri - Pengembangan industri kecil pengolah hasil
Kecil Pengolah Hasil produksi pertanian, khususnya hortikultura
Pertanian (sayuran, buah-buahan).
- Pengadaan teknologi pengolahan hasil pertanian.
- Pengadaan permodalan yang lunak dan ringan
dalam rangka mengembangkan industri kecil.
- Strategi pemasaran hasil industri kecil yang tepat
melalui pembentukan jaringan pemasaran.
- Peningkatan sumberdaya masyarakat dalam
mengolah hasil pertanian.
Sumber: Hasil Rencana, 2018
Tabel 5.4. Rencana Pengembangan Sub Sistem Penunjang di Kawasan Agropolitan Sembalun
NO ASPEK RENCANA
.
1. Informasi - Perencanaan pusat informasi agribisnis dan pariwisata
(tourism information)
2. Kredit - Penyiapan lembaga keuangan yang membantu
permodalan bagi masyarakat petani dan bagi
pengembangan industri kecil (KUD, KSP, dll)
- Permodalan bagi petani dan masyarakat dengan sistem
ringan dan lunak.
3. Kebijakan pemerintah - Rencana makro pengembangan agribis
kota - Dukungan Pemerintah dalam mencari investor baik yang
berskala nasional maupun investor asing khususnya
untuk pengembangan potensi pertanian dan agribisnis,
sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan
pendapatan daerah
4. Pendidikan, pelatihan - Pelatihan staf perintis, pembimbing, dan pengawas
pelaksanaan industri kecil pengolah hasil pertanian.
- Pelatihan pada masyarakat terkait dengan
pengembangan industry kecil di kawasan agropolitan.
Sumber: Hasil Rencana, 2018
5.2 RENCANA POLA RUANG PADA KAWASAN INTI
Kawasan inti dalam rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten agropolitan
Sembalun berada di Desa Sembalun Lawang, Desa Sembalun Bumbung, Desa Sembalun
Timba Gading, dan Desa Sembalun. Desa-desa tersebut akan dijadikan pusat kegiatan
agropolitan Sembalun yang terdiri dari kegiatan produksi/panen dan pengolahan hasil panen
serta kegiatan-kegiatan lain yang direncanakan berada di kawasan inti. Komoditas unggulan
di Kawasan Agropolitan Sembalun terdiri dari komoditas bawang putih, padi, kopi, vanili, dan
mente.
Berikut merupakan peta rencana pola ruang, kawasan inti dan penyangga
Agropolitan Sembalun.
A. ZONA LINDUNG
Zona lindung yang terdapat di kawasan inti yaitu hutan lindung, sempadan sungai,
sempadan waduk, RTH (taman), suaka alam, dan cagar budaya. Luasan peruntukan zona
lindung pada kawasan inti BWP KSK Agropolitan Sembalun dapat dilihat pada tabel berikut:
Keterangan:
A : Kawasan yang Diperkenankan Untuk Bangunan.
B : Kawasan Konservasi Sungai Pada Kawasan Terbangun, diantaranya :
- Konservasi Sungai diarahkan sekitar 3-5 meter (harus ditanggul)
- Diupayakan ada jalan yang berfungsi sebagai pembatas antara kawasan konservasi dengan
kawasan terbangun.
- Diberikan jalan inspeksi, dan diusahakan orientasi rumah menghadap ke sungai.
- Jika tidak ada jalan inspeksi, maka perlu diberi tanda khusus pada batas sempadan sungai.
- Jenis tanaman yang dikembangkan pada kawasan sempadan, sungai yaitu tanaman keras
dengan jenis pengakaran yang kuat dan mampu mengingkat tanah sehingga dapat
mengurangi erosi sungai.
Gambar 5.3. Garis Sempadan Sungai Pada Luar Kawasan Terbangun
Keterangan:
A : Kawasan yang diperkenankan untuk budidaya pertanian
B : Merupakan kawasan bantaran sungai yang harus dikonservasi untuk menghindari erosi,
longsor dll dan tidak diperkenankan untuk bangunan, dengan sempadan sungai sekitar
10 – 30 meter tergantung kedalaman sungai.
Tabel 5.7. Sub Zona Sempadan Sungai di Kawasan Inti Agropolitan Sembalun
SBWP BLOK LUAS (HA) LOKASI
A A-2 0,42 Desa Sembalun Bumbung
A A-3 0,22 Desa Sembalun Bumbung
A A-1 0,25 Desa Sembalun Bumbung
A A-2 1,30 Desa Sembalun Bumbung
A A-3 0,49 Desa Sembalun Bumbung
B B-5 0,34 Desa Sembalun Lawang
B B-1 0,94 Desa Sembalun Lawang
B B-2 0,50 Desa Sembalun Lawang
B B-3 0,63 Desa Sembalun Lawang
B B-4 0,11 Desa Sembalun Lawang
B B-5 0,33 Desa Sembalun Lawang
C C-1 0,47 Desa Sembalun Timba Gading
C C-2 0,45 Desa Sembalun Timba Gading
C C-3 1,09 Desa Sembalun Timba Gading
C C-4 0,76 Desa Sembalun Timba Gading
C C-2 2,09 Desa Sembalun Timba Gading
D D-1 4,37 Desa Sembalun
D D-2 0,01 Desa Sembalun
D D-3 1,07 Desa Sembalun
D D-1 3,44 Desa Sembalun
TOTAL LUAS 2318,96
Sumber: Hasil Rencana, 2018
5.2.3 PERLINDUNGAN SETEMPAT (SEMPADAN WADUK)
Daerah sempadan waduk adalah kawasan tertentu di sekeliling waduk yang dibatasi
oleh garis sempadan waduk. Garis sempadan waduk adalah garis maya batas luar
perlindungan waduk.
Tabel 5.8. Sub Zona Sempadan Waduk di Kawasan Inti Agropolitan Sembalun
SBWP BLOK LUAS (HA) LOKASI
B B-5 3,55 Desa Sembalun Lawang
B B-5 0,00004 Desa Sembalun Lawang
TOTAL LUAS 3,55004
Sumber : Hasil Rencana, 2018
Pemanfaatan ruang pada daerah sempadan waduk hanya dapat dilakukan untuk
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan penelitian
b. Kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan
c. Upaya mempertahankan fungsi daerah sempadan waduk
Tabel 5.9. Zona Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) KSK Agropolitan Sembalun
SBWP BLOK LUAS (HA) LOKASI
A A-2 1,31 Desa Sembalun Bumbung
A A-2 3,27 Desa Sembalun Bumbung
D D-1 1,03 Desa Sembalun
TOTAL LUAS 5,61
Sumber : Hasil Rencana, 2018
Gambar 5.4. Taman Nasional Rinjani sebagai Zona Suaka Alam di Wilayah KSK
Agropolitan Sembalun
Sumber: Survei Sekunder, 2018
B. ZONA BUDIDAYA
Peruntukan kawasan budidaya pada Kawasan Inti BWP KSK Agropolitan Sembalun
terbagi ke dalam beberapa peruntukan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.12. Rencana Luasan Zona Budidaya Kawasan Inti Agropolitan Sembalun
KODE SUB ZONA LUAS (HA) LOKASI
R-3 Perumahan Kepadatan Sedang 45,45 Desa Sembalun Bumbung
R-3 Perumahan Kepadatan Sedang 49,81 Desa Sembalun Lawang
R-3 Perumahan Kepadatan Sedang 23,06 Desa Sembalun Timba Gading
R-3 Perumahan Kepadatan Sedang 21,77 Desa Sembalun
K-2 Perdagangan dan Jasa 1,59 Desa Sembalun Bumbung
K-2 Perdagangan dan Jasa 3,65 Desa Sembalun Lawang
K-2 Perdagangan dan Jasa 2,71 Desa Sembalun Timba Gading
K-2 Perdagangan dan Jasa 63,44 Desa Sembalun
SPU-1 Sarana Pendidikan 1,26 Desa Sembalun Bumbung
SPU-1 Sarana Pendidikan 0,34 Desa Sembalun Lawang
SPU-1 Sarana Pendidikan 1,04 Desa Sembalun Timba Gading
SPU-1 Sarana Pendidikan 1,93 Desa Sembalun
SPU-3 Sarana Kesehatan 0,23 Desa Sembalun Bumbung
SPU-6 Sarana Peribadatan 0,43 Desa Sembalun Bumbung
SPU-6 Sarana Peribadatan 0,52 Desa Sembalun Lawang
SPU-6 Sarana Peribadatan 0,12 Desa Sembalun Timba Gading
SPU-6 Sarana Peribadatan 0,11 Desa Sembalun
KT-1 Perkantoran Pemerintah 0,20 Desa Sembalun Bumbung
KT-1 Perkantoran Pemerintah 0,06 Desa Sembalun Lawang
KT-1 Perkantoran Pemerintah 0,73 Desa Sembalun
KH-1 Pertahanan dan Keamanan 2,1 Desa Sembalun
KH-2 TPA 3,27 Desa Sembalun
PL-1 Pertanian 288,88 Desa Sembalun Bumbung
PL-1 Pertanian 276,44 Desa Sembalun Lawang
PL-1 Pertanian 51,73 Desa Sembalun Timba Gading
PL-1 Pertanian 124,81 Desa Sembalun
PL-3 Pariwisata 0,14 Desa Sembalun Bumbung
PL-4 Perkebunan 523,9 Desa Sembalun Bumbung
PL-4 Perkebunan 469,48 Desa Sembalun Lawang
KODE SUB ZONA LUAS (HA) LOKASI
PL-4 Perkebunan 279,14 Desa Sembalun Timba Gading
PL-4 Perkebunan 313,85 Desa Sembalun
Sumber : Hasil Rencana, 2018
Total luas lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan fasilitas perumahan adalah
seluas 169,72 Ha. Untuk peruntukan pemanfaatan ruang bagi zona perumahan yang bersifat
eksisting, pendekatan penanganan kawasan dilakukan melalui penataan dan pengendalian
berupa :
Penataan perumahan dengan kategori kepadatan tinggi dengan
program revitalisasi yang khusus menangani penataan sempadan bangunan (jarak
antar bangunan maupun jarak bangunan dengan jalan lingkungan sebagai upaya
peningkatan akses jalan lingkungan).
Penataan jalan lingkungan dimaksudkan untuk peningkatan kualitas
dan keasrian lingkungan permukiman, melalui rehabilitasi perkerasan jalan
lingkungan (rehab paving blok), peningkatan perkerasan jalan lingkungan (dari jalan
tanah ditingkatkan menjadi perkerasan paving atau rabat), penyediaan penerang
jalan, gapura, RTH koridor jalan & jaringan drainase.
Diperlukan kesepakatan bersama tentang reorientasi bangunan
rumah dan lebar jalan gang sebagai bentuk kepentingan bersama.
Pemberlakuan pola insentif dan disentif dalam pengaturan jarak
bangunan dengan jalan gang sebagai acuan. Salah satu bentuk insentif bagi rumah
tidak layak huni yang terlalu menjorok ke jalan akan diprioritaskan untuk dilakukan
renovasi sebagai bentuk kepentingan bersama. Sedangkan pola disentif adalah
pemberlakuan sanksi sosial bagi masyarakat yang tidak mau menerima kesepakatan
bersama masyarakat.
Sedangkan bagi pengembangan kawasan zonasi untuk perumahan baru, diarahkan
pada pembangunan perumahan yang tumbuh secara alami berupa :
Perkembangan perumahan direncanakan pada lahan-lahan kosong yang
membentuk kantong-kantong dan penyatuan permukiman antar blok-blok yang ada,
sehingga permukiman tidak hanya berkembang secara linier.
Pengembangan perumahan dibatasi dan tidak sampai masuk pada zona kawasan
lindung dan kawasan pertanian hortikultura sebagai salah satu objek yang
berkembang untuk kegiatan pariwisata.
Peningkatan jaringan jalan, terutama jalan yang menghubungkan antar
permukiman, agar aktivitas masyarakat baik aktivitas sehari-hari maupun aktivitas
hubungan sosial masyarakat (interaksi) menjadi lebih lancar dan terus tetap terjaga.
Langkah selanjutnya adalah penanaman tanaman hijau di pinggir jalan gang
maupun tanah kosong yang berlebih dipinggir jalan selain untuk memperindah
lingkungan juga menghindari pelanggaran terhadap aturan jarak bangunan di
permukiman.
Adanya pengendalian dan kontrol sosial agar kawasan tidak semakin padat melalui
penerapan awiq-awiq (aturan bersama).
Pengembangan dan pembangunan rumah harus memperhatikan bangunan yang
ada di sekitarnya, minimal terdapat ruang antar bangunan.
Pengembangan dan pembangunan fisik rumah dapat dilakukan minimal secara
sederhana dengan melihat kelayakan standar kesehatan, seperti sirkulasi udara dan
penyinaran.
Tabel 5.14. Sub Zona Perdagangan dan Jasa di Kawasan Inti Agropolitan Sembalun
SBWP BLOK LUAS (HA) LOKASI
A A-2 1,59 Desa Sembalun Bumbung
B B-2 0,74 Desa Sembalun Lawang
B B-2 1,25 Desa Sembalun Lawang
B B-2 0,27 Desa Sembalun Lawang
B B-2 1,00 Desa Sembalun Lawang
B B-2 0,39 Desa Sembalun Lawang
B B-2 0,00 Desa Sembalun Lawang
C C-1 0,01 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,07 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,34 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,03 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,05 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,23 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,23 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,83 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,46 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,46 Desa Sembalun Timba Gading
C C-1 0,0001 Desa Sembalun Timba Gading
SBWP BLOK LUAS (HA) LOKASI
C C-1 0,02 Desa Sembalun Timba Gading
D D-1 2,26 Desa Sembalun
D D-1 1,49 Desa Sembalun
D D-1 4,82 Desa Sembalun
D D-1 8,55 Desa Sembalun
D D-1 1,19 Desa Sembalun
D D-1 0,26 Desa Sembalun
D D-1 9,38 Desa Sembalun
D D-1 1,08 Desa Sembalun
D D-1 1,22 Desa Sembalun
D D-1 1,15 Desa Sembalun
D D-1 1,00 Desa Sembalun
D D-1 9,66 Desa Sembalun
D D-1 4,23 Desa Sembalun
D D-1 17,14 Desa Sembalun
TOTAL LUAS 688,22
Sumber: Hasil Rencana, 2018
A. ZONA LINDUNG
Kawasan zona lindung yang terdapat di kawasan penyangga yaitu hutan lindung dan
sempadan pantai. Luasan peruntukan zona lindung pada kawasan penyangga BWP KSK
Agropolitan Sembalun dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.23. Peruntukan Zona Lindung di Kawasan Penyangga Agropolitan Sembalun
KODE Sub Zona Luas (Ha) Lokasi
SC-1 Suaka Alam 2392,66 Desa Sajang
SC-1 Suaka Alam 11,08 Desa Sajang
PS-1 Sempadan Pantai 15,10 Desa Bilok Petung
HL Hutan Lindung 73,64 Desa Bilok Petung
HL Hutan Lindung 899,49 Desa Sajang
HL Hutan Lindung 10,54 Desa Sajang
PS-2 Sempadan Sungai 0,0004 Desa Sajang
PS-2 Sempadan Sungai 0,12 Desa Sajang
PS-2 Sempadan Sungai 0,19 Desa Sajang
PS-2 Sempadan Sungai 0,68 Desa Sajang
PS-2 Sempadan Sungai 2,07 Desa Bilok Petung
PS-2 Sempadan Sungai 0,75 Desa Bilok Petung
PS-2 Sempadan Sungai 1,23 Desa Bilok Petung
PS-3 Sempadan Waduk 6,02 Desa Sajang
Sumber: Hasil Rencana, 2018
Keterangan:
A : Kawasan yang Diperkenankan Untuk Bangunan.
B : Kawasan Konservasi Sungai Pada Kawasan Terbangun, diantaranya :
- Konservasi Sungai diarahkan sekitar 3-5 meter (harus ditanggul)
- Diupayakan ada jalan yang berfungsi sebagai pembatas antara kawasan konservasi dengan
kawasan terbangun.
- Diberikan jalan inspeksi, dan diusahakan orientasi rumah menghadap ke sungai.
- Jika tidak ada jalan inspeksi, maka perlu diberi tanda khusus pada batas sempadan sungai.
- Jenis tanaman yang dikembangkan pada kawasan sempadan, sungai yaitu tanaman keras
dengan jenis pengakaran yang kuat dan mampu mengingkat tanah sehingga dapat
mengurangi erosi sungai.
Tabel 5.26. Sub Zona Sempadan Sungai di Kawasan Penyangga Agropolitan Sembalun
SBWP BLOK LUAS (HA) LOKASI
E E-2 0,0004 Desa Sajang
E E-3 0,12 Desa Sajang
E E-2 0,19 Desa Sajang
E E-3 0,68 Desa Sajang
F F-2 2,07 Desa Bilok Petung
F F-1 0,75 Desa Bilok Petung
F F-3 1,23 Desa Bilok Petung
TOTAL LUAS 5,04
Sumber: Hasil Rencana, 2018
Tabel 5.27. Sub Zona Sempadan Waduk di Kawasan Penyangga Agropolitan Sembalun
SBWP BLOK LUAS (HA) LOKASI
E E-3 6,02 Desa Sajang
Sumber: Hasil Rencana, 2018
Pemanfaatan ruang pada daerah sempadan waduk hanya dapat dilakukan untuk
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan penelitian
b. Kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan
c. Upaya mempertahankan fungsi daerah sempadan waduk
B. ZONA BUDIDAYA
Peruntukan kawasan budidaya pada Kawasan Penyangga BWP KSK Agropolitan
Sembalun terbagi ke dalam beberapa peruntukan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut.