PENDAHULUAN BAB I
PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
KABUPATEN MAGETAN
BAB I
PENDAHULUAN
(SKPD) yang bertanggung jawab untuk bidang AMPL dan menjadi acuan bagi Pemda
dalam pengembangan program AMPL dalam periode 5 (lima) tahun.
(1) Penyusunan kebijakan / program prioritas Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
(AMPL) daerah jangka menengah dalam bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD)
Bidang AMPL sebagai dokumen pendukung RPJMD (dan menjadi substansi
RPJMD bidang air minum dan penyehatan lingkungan. Implementasinya
dilakukan melalui integrasi RAD-AMPL ke dalam RKPD (Rencana Kerja
Pemerintah Daerah), Renstra SKPD terkait, dan Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten/kota.
(2) Peningkatan kapasitas pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi
berbasis masyarakat melalui :
RAD-AMPL karena memuat sinergi kebijakan pusat dan daerah menjadi dokumen
yang harus diperhatikan daerah dalam penyusunan Renja SKPD, RKPD, Renstra SKPD
dan RPJMD. Untuk itu Bappeda Kabupaten Propinsi Jawa Timur, sesuai dengan Tugas
Pokok dan Fungsinya, menyelenggarakan Penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL) Kabupaten.
1.2.2 Tujuan
1.2.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai terkait penyusunan menyelenggarakan Penyusunan
Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL)
Kabupaten Magetan adalah:
a. Tersedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi
persyaratan air minum di kabupaten.
Sumber air minum yang layak meliputi air minum perpipaan dan air minum non-
perpipaan terlindung yang berasal dari sumber air berkualitas dan berjarak sama dengan
atau lebih dari 10 meter dari tempat pembuangan kotoran dan/atau terlindung dari
kontaminasi lainnya. Sumber air minum layak meliputi air ledeng, keran umum, sumur bor
atau pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung, serta air hujan;
Sumber air minum tak layak didefinisikan sebagai sumber air di mana jarak antara
sumber air dan tempat pembuangan kotoran kurang dari 10 meter dan/atau tidak
terlindung dari kontaminasi lainnya. Sumber tersebut antara lain mencakup sumur galian
yang tak terlindung, mata air tak terlindung, air yang diangkut dengan tangki/drum kecil,
dan air permukaan dari sungai, danau, kolam, dan saluran irigasi/drainase;
Fasilitas sanitasi yang layak didefinisikan sebagai sarana yang aman, higienis,
dan nyaman, yang dapat menjauhkan pengguna dan lingkungan di sekitarnya dari kontak
dengan kotoran manusia.
Fasilitas sanitasi yang layak mencakup kloset dengan leher angsa, toilet guyur
(flushtoilet) yang terhubung dengan sistem pipa saluran pembuangan atau tangki septik,
termasuk jamban cemplung (pitlatrine) terlindung dengan segel slab dan ventilasi; serta
toilet kompos; Fasilitas sanitasi yang tidak layak antara lain meliputi toilet yang mengalir ke
selokan, saluran terbuka, sungai, atau lapangan terbuka, jamban cemplung tanpa segel
slab, wadah ember, dan toilet gantung.
7. Sumur terlindungi, adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali dimana
lingkar sumur/perigi tersebut dilindungi oleh tembok paling sedikit 0.8 meter di atas
tanah dan 3 meter ke bawah tanah, serta ada lantai semen sejauh 1 meter
melingkari lingkar sumur atau perigi.
8. Mata air terlindungi, adalah sumber air permukaan tanah dimana air timbul dengan
sendirinya. Digolongkan berasal dari sumber mata air terlindungi hanya jika
sumber air bersih yang digunakan berasal hanya dari mata air tanpa sistem
perpipaan/pompa dan tanpa melalui proses penyaringan/pengolahan dimana
penduduk harus pergi ke mata air tersebut untuk mendapatkan air bersih.
9. Air tadah hujan, adalah air yang didapat dengan menampung air hujan. Jika air
tersebut ditampung, disaring dan didistribusikan ke rumah-rumah maka sumber air
tersebut digolongkan ke dalam poin b.
10. Air dalam kemasan, yaitu semua merk dan standar, asal berupa air yang dijual
setelah mengalami proses pengolahan dan pengemasan baik gelas, botol maupun
galon.
11. Sumur tak terlindungi, adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali dan
sumur tersebut sama sekali tidak dilindungi oleh tembok, atau sumur yang tidak
memenuhi ketentuan sumur terlindung.
12. Mata air tak terlindungi, penjelasan sama seperti poin f hanya saja mata air
tersebut masih alami dan belum ada upaya khusus untuk melindunginya.
13. Air yang didapatkan dengan membeli ke pedagang air, yaitu air yang dibeli oleh
konsumen dari penjaja (penjualan dari pintu ke pintu) maupun air yang dipesan
kemudian diantar dengan tanki seperti yang biasa dilakukan penduduk di daerah
kapur/daerah kering/daerah payau. Asal air ini bisa dari mana saja (rumah penjual,
hidran umum, maupun hidran swasta).
14. Air permukaan (sungai, danau, situ), yaitu bila air diperoleh dengan cara
mengambil langsung ke sungai, danau, atau situ tanpa sistem perpipaan/pompa
dan tanpa melalui proses penyaringan/pengolahan
Definisi istilah dalam pengelolaan air limbah domestik adalah sebagai berikut:
1. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan/atau kegiatan
pemukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen, dan asrama.
LAPORAN PENDAHULUAN I - 10
PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
KABUPATEN MAGETAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lokasi kegiatan dan
lingkup materi serta dasar hukum
BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN
Berisi tentang kebijakan terkait sektor air minum dan penyehatan
lingkungan yang meliputi kebijakan RTRW Kabupaten Magetan dan
RPJMD Kabupaten Magetan serta dokumen perencanaan sektoral lainnya
yang terkait dengan air minum dan penyehatan lingkungan.
BAB III METODE PENDEKATAN
Berisi tentang metode-metode yang digunakan untuk menyusun Rencana
Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan.
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
Berisi tentang karakteristik wilayah Kabupaten Magetan yang meliputi
gambaran umum wilayah administratif, karakteristik fisik dasar,
karakteristik fisik binaan serta karakteristik kependudukan.
BAB V KERANGKA KERJA
Berisi tentang uraian komposisi pelaksana kegiatan, tahapan dan jadwal
pelaksanaan kegiatan, dan sistematika pelaporan kegiatan Penyusunan
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD-
AMPL) Kabupaten Magetan.
LAPORAN PENDAHULUAN I - 11