RENCANA
STRUKTUR
RUANG
4.1. Rencana Struktur Ruang
4.2. Rencana Sistem Kegiatan
4.3. Rencana Sistem Pusat Agropolitan
4.4. Rencana Jaringan Prasarana
4.1. RENCANA STRUKTUR RUANG
4.1.1. PENETAPAN KAWASAN INTI DAN PENUNJANG
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan Sembalun merupakan kawasan
strategis koridor ekonomi dengan tipologi kegiatan pertanian dan perkebunan di Kabupaten
Lombok Timur. Kawasan ini dikembangkan berdasarkan potensi ekonomi yang
menjadikannya sebagai obyek strategis wilayah pertanian, yang mencakup kegiatan
pertanian beserta sarana pendukungnya. Berdasarkan obyek strategisnya, wilayah
perencanaan dibagi menjadi dua mintakat, yaitu kawasan inti dan kawasan penyangga.
Gambar 4.1. Ilustrasi Penyediaan Fasilitas Desa Wisata (1. Gerbang, 2. Kandang
Komunal, 3. Gedung Serbaguna, 4. Kios)
Sumber: Survei Literatur, 2018
4.4. RENCANA JARINGAN PRASARANA
Rencana jaringan prasarana merupakan pengembangan hierarki sistem jaringan
prasarana yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang yang termuat dalam RTRW
Kabupaten Lombok Timur. Rencana jaringan prasarana ini berfungsi sebagai:
a. Pembentuk sistem pelayanan, terutama pergerakan, di dalam wilayah;
b. Dasar perletakan jaringan serta rencana pembangunan prasarana dan utilitas dalam
wilayah sesuai dengan fungsi pelayanannya; dan
c. Dasar rencana sistem pergerakan dan aksesibilitas lingkungan dalam RTBL dan
rencana teknis sektoral.
Rencana jaringan prasarana dirumuskan berdasarkan :
a. Rencana struktur ruang wilayah yang termuat dalam RTRW Kabupaten Lombok
Timur;
b. Kebutuhan pelayanan dan pengembangan bagi wilayah;
c. Rencana pola ruang wilayah yang termuat dalam RDTR;
d. Sistem pelayanan, terutama pergerakan, sesuai fungsi dan peran wilayah; dan
e. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Rencana jaringan prasarana dirumuskan dengan kriteria :
a. Memperhatikan rencana struktur ruang bagian wilayah lainnya dalam wilayah kota
(internal) dan/atau wilayah administrasi kabupaten/kota sekitarnya (eksternal) yang
berbatasan langsung dengan wilayah perencanaan;
b. Menjamin keterpaduan dan prioritas pelaksanaan pembangunan prasarana dan
utilitas pada wilayah perencanaan;
c. Mengakomodasi kebutuhan pelayanan prasarana dan utilitas wilayah; dan
d. Mengakomodasi kebutuhan fungsi dan peran pelayanan kawasan di dalam struktur
ruang wilayah.
Jaringan distribusi yang sudah ada di wilayah KSK Agropolitan Sembalun adalah
jaringan tegangan menengah dan pengembangan jaringan listrik ini nantinya
disesuaikan dengan kebutuhan daya listrik tahun 2038. Untuk menyalurkan daya listrik
jaringan tegangan menengah ke tegangan rendah dibutuhkan gardu distribusi. Jika tiap
gardu listrik diasumsikan memiliki kapasitas sebesar 50 – 100 KVA atau melayani 30 –
70 unit bangunan dengan daya listrik minimal 1.300 VA/unit bangunan, maka jumlah
gardu listrik yang dibutuhkan sampai dengan tahun 2037 adalah sebesar 97 Unit.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka rencana pengembangan jaringan
energi/kelistrikan di kawasan wilayah KSK Agropolitan Sembalun, meliputi:
1. Pengembangan distribusi listrik, yang terdiri atas :
a. Rencana gardu 50-100 KVA tersebar di sekitar permukiman yang berada di
seluruh wilayah perencanaan.
b. Rencana Transformator Distribusi, tersebar di sekitar jaringan jalan utama yang
berada di seluruh wilayah perencanaan.
2. Pengembangan jaringan pendistribusian kelistrikan, terdiri atas :
a. Jaringan Saluran Umum Tegangan Menengah (SUTM) yang tersebar di
seluruh wilayah perencanaan.
b. Jaringan Saluran Umum Tegangan Rendah (SUTR) yang tersebar di seluruh
wilayah perencanaan.
Untuk lebih jelasnya mengenai rencana pengembangan jaringan energi/kelistrikan dapat
dilihat pada Peta Rencana Jaringan Energi dan Kelistrikan.
4.4.1.5. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Telekomunikasi terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi
informasi. Sistem jaringan telekomunikasi di wilayah KSK Agropolitan Sembalun
diarahkan pada kawasan perumahan dan non perumahan. Sistem jaringan
telekomunikasi terbagi menjadi sistem jaringan telepon kabel dan sistem jaringan
nirkabel untuk pelayanan telepon selular.
Kebutuhan telepon kabel diperkirakan tidak terlalu meningkat secara signifikan
karena penggunaan telepon selular yang begitu pesat, sehingga Rencana
pengembangan jaringan telekomunikasi di wilayah KSK Agropolitan Sembalun
diarahkan menggunakan sistem jaringan nirkabel. Adapun rencana pengembangan
sistem jaringan nirkabel untuk telepon selular, mobile fixphone, fiber optic, dan teknologi
informasi berbasis internet adalah :
1. Menata lokasi menara telekomunikasi dan BTS (Base Transceiven Station) terpadu
secara kolektif antaroperator yang lokasinya ditetapkan dengan Peraturan Bupati;
2. Mengembangkan teknologi telematika berbasis teknologi modern pada wilayah-
wilayah pusat pertumbuhan;
3. Membentuk jaringan telekomunikasi dan informasi yang menghubungkan setiap
wilayah pertumbuhan antarpusat kegiatan;
4. Peningkatan sistem informasi telekomunikasi pembangunan yang berbasis
teknologi internet; dan
5. Pengembangan jaringan internet nirkabel (wi-fi) pada kawasan-kawasan strategis
tertentu.
Pengembangan stasiun-stasiun komunikasi nirkabel atau menara telekomunikasi
dengan arahan pengembangan sebagai berikut:
1. Penggunaan tanah sekitar menara telekomunikasi difungsikan sebagai kawasan
RTH dan jauh dari permukiman;
2. Pemagaran yang rapat di sekeliling kaki tower dengan jarak yang cukup jauh demi
keamanan, karena mempunyai tegangan tinggi;
3. Menerapkan konsep menara bersama yang dapat digunakan untuk penempatan
beberapa antena dari beberapa penyelenggara telekomunikasi (telecommunication
vendor) dan/atau penyiaran dengan isolasi antar pemancar 30 dB atau dengan
jarak antar antena 3 meter; dan
4. Pendirian menara di sekitar kawasan cagar budaya harus menyesuaikan ketentuan
estetika lingkungan kawasan setempat.
Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi di BWP KSK Agropolitan
Sembalun, meliputi:
1. Penyediaan Jaringan Telekomunikasi Telepon Nirkabel
Rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon nirkabel (wireless), terdiri
atas:
a. Penetapan menara telekomunikasi/menara Base Transciever System (BTS)
yang dimanfaatkan secara bersama yang tersebar di semua wilayah dengan
ketentuan khusus antara lain :
Tidak berada pada kawasan permukiman padat penduduk;
Tidak berada pada kawasan yang dimanfaatkan secara publik yang
aktifitasnya terus menerus (fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas
ibadah); dan
Tidak mengganggu pemanfaatan kawasan lindung, yang berdampak pada
penurunan degradasi lingkungan dan alih fungsi lahan.
b. Penyediaan jaringan internet untuk masyarakat atau wifi, dengan penempatan
pada:
Kawasan bagi pelayanan sosial masyarakat, seperti perkantoran
pemerintah, gedung pertemuan dan lain-lain yang tersebar di wilayah
perencanaan.
Kawasan pendidikan yang ada di wilayah perencanaan.
2. Pengembangan Sistem Jaringan telekomunikasi
Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi dengan memanfaatkan jaringan
kabel udara dan kabel tanam yang berserat optic, untuk meningkatkan system
telekomunikasi yang baik dan lancar, tersebar diseluruh wilayah perencanaan.
Untuk lebih jelasnya mengenai rencana pengembangan jaringan telekomunikasi dapat
dilihat pada Peta Rencana Prasarana Telekomunikasi.
4.4.1.6. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN AIR BERSIH
Secara umum letak Kecamatan Sembalun yang berada di ketinggian dan jarak
yang cukup jauh dengan kecamatan-kecamatan lainnya sehingga menyebabkan
Kecamatan Sembalun tidak mendapat layanan air bersih dari PDAM. Demikian juga
bagi masyarakat yang berada di wilayah KSK Agropolitan Sembalun, dimana untuk
dapat memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat di wilayah perencanaan tersebut
memanfaatkan air sumur maupun mata air sebagai sumber air bersihnya.
Namun berdasarkan kondisi saat ini, secara umum masyarakat mengalami
kekurangan air bersih terutama pada musim kemarau. Kebutuhan air bersih untuk
penduduk di wilayah KSK Agropolitan Sembalun sampai dengan tahun 2038 dapat
dihitung berdasarkan standar kebutuhan yang ada, yaitu seperti yang tertera pada tabel
berikut:
Tabel 4.6. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih di Kawasan Perencanaan
KONTAINER TPS
MASA ANGKUT 3X SEMINGGU
PENGANGKUTAN SAMPAH
KE TPA