ID Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Ekonomi Pasca Ta
ID Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Ekonomi Pasca Ta
Abstract
Corporate Social Responsibility (CSR), is the company's commitment to contribute to sustainable
economic development by taking into account the social aspects and the environment. PT Pertamina
EP as one of the major industrial companies operating internationally and has a fundamental problem
in the implementation of their CSR, namely how the planning and implementation of the CSR
program, as well as through any indicator PT Pertamina EP is able to apply a good CSR refers to the
MDGs documents, regulations regulations and ISO 26000. this study aimed to measure the efficiency
of the implementation as well as the response and participation in the implementation of CSR
programs conducted.
Keywords:
CSR; PT Pertamina EP; Effiscency Program CSR.
Abstrak
Corporate Social Responsibility (CSR), adalah komitmen perusahaan dalam berkontribusi
pada pengembangan ekonomi berkelanjutan dengan memerhatikan aspek sosial dan
lingkungan. PT Pertamina EP sebagai salah satu perusahaan industri besar dan beroperasi
secara internasional memiliki permasalahan mendasar dalam penerapan CSR, yaitu
perencanaan dan pelaksanaan program CSR tersebut, serta indikator yang dipakai PT
Pertamina EP agar mampu menerapkan CSR yang baik mengacu pada dokumen MDGs,
perundang-undangan serta ISO 26000. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur efisiensi
pelaksanaan serta tanggapan dan keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan program
CSR yang dilakukan
Kata Kunci:
CSR; PT Pertamina EP; Efisiensi Program CSR.
1
Staf PT Pertamina EP Field Sanga-Sanga
e-mail: asaria.90@gmail.com
2
Mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Mulawarman
e-mail: dyusuf144@gmail.com
47 JURNALILMUSOSIAL
DANILMUPOLITIK
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 18, Nomor 1, Juli 2014
JURNALILMUSOSIAL
48
DANILMUPOLITIK
Asa Ria Pranoto, Dede Yusuf, Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian
Ekonomi Pasca Tambang di Desa Sarijaya
49 JURNALILMUSOSIAL
DANILMUPOLITIK
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 18, Nomor 1, Juli 2014
JURNALILMUSOSIAL
50
DANILMUPOLITIK
Asa Ria Pranoto, Dede Yusuf, Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian
Ekonomi Pasca Tambang di Desa Sarijaya
51 JURNALILMUSOSIAL
DANILMUPOLITIK
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 18, Nomor 1, Juli 2014
Tabel 1.
Uraian Isu Utama Pelaksanaan CSR/TJSL Pertamina EP
No Main Issue Program CSR/TJSL Uraian Arah Pelaksanaan
1. Kampanye Penghijauan melalui model
tabungan pohon (kontribusi oksigen
untuk dunia)
2. Bina Usaha Mikro (Koperasi dan
pengelolaan limbah)
3. Penguatan program pengolahan limbah
1 Green Village (Perekonomian Mandiri) menjadi bio-energi
4. Usaha produksi bio ethanol sebagai
konversi energi migas
5. Perilaku hemat energi dan pemanfaatan
untuk kegiatan produktif
6. Pemanfaatan lahan tidak terpakai atau
kritis.
1. Pengembangan makanan sehat dan
organik
2 Pertamina SEHATI (Kesehatan)
2. Perbaikan sanitasi lingkungan
3. Kampanye lingkungan dan perilaku rehat
1. Peningkatan kompetensi guru, modul-
modul tematik dan pelatihan teknik
2. Pengembangan media informasi
3 Bright With Pertamina (Pendidikan) pendidikan lingkungan
3. Pendidikan sadar lingkungan bagi
generasi muda
4. Lomba inovasi teknologi hijau
1. Pelatihan kewirausahaan
2. Pengembangan Yong ecoprenieurship.
4 Ecoprenieurship
3. Kemitraan pengembangan usaha
kecil.
JURNALILMUSOSIAL
52
DANILMUPOLITIK
Asa Ria Pranoto, Dede Yusuf, Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian
Ekonomi Pasca Tambang di Desa Sarijaya
implementasi program CSR dimulai pada lainnya yang digunakan untuk kerangka
tahun 2011 melalui beberapa tahapan: keramba, serta kurangnya modal yang
dimiliki untuk membeli bibit ikan dan
1. Tahap Perencanaan Program pakan ikan yang masih relatif mahal.
Berdasarkan hasil social maping yang Masalah ketersediaan sumber daya manusia
dilakukan PT Pertamina EP Field Sanga- yang berkompeten juga menjadi kendala
Sanga, bekerja sama dengan Pusat Studi utama. Hal ini disebabkan mayoritas latar
Pedesaan dan Kawasan Universitas Gajah belakang pekerjaan masyarakatnya adalah
Mada, Desa Sarijaya yang terletak di pekerja ataupun buruh lepas perusahaan
kawasan pesisir Kabupaten Kutai tambang.
Kartanegara memiliki potensi di sektor budi
daya ikan air tawar, peternakan, dan Untuk mengatasi hal tersebut,
perkebunan. Hal tersebut juga didukung langkah pertama yang dilakukan PT
dengan adanya potensi kelompok Karang Pertamina EP Field Sanga-Sanga mulai
Taruna yang berperan aktif dalam menyusun tahapan pelaksanaan dan
pemberdayaan dan kegiatan-kegiatan implementasi dari Program CSR Hati
kemasyarakatan, baik di tingkat kelurahan Kertajaya. Mengacu pada dokumen-
maupun kabupaten. dokumen program CSR seperti MDGs dan
ISO 26000, serta empat pilar utama
Beberapa prestasi telah diraih, serta pelaksanaan CSR/TJSL sebagai main issue,
adanya program kegiatan masyarakat desa maka dilakukan pertemuan secara langsung
oleh Karang Taruna sebagai inisiator. Maka antara pihak korporasi dan masyarakat.
berdasarkan hasil telaah tersebut, PT Pertemuan bertujuan untuk diskusi
Pertamina EP Field Sanga-Sanga mulai mendalam guna mengetahui kebutuhan
merintis program bantuan dan kerja sama awal dari masyarakat Desa Sarijaya, dengan
guna mempersiapkan kehidupan ekonomi diwakili oleh pengurus dan anggota Karang
masyarakat yang mandiri di wilayah Taruna.
kerjanya. Terutama pasca anjloknya
perekonomian masyarakat yang bertumpu Setelah diketahui pasti permasalahan
pada sektor pertambangan, terutama dan kendala yang dihadapi di lapangan,
pertambangan batu bara beberapa periode dilakukan perumusan visi dan misi
lalu, baik yang dikelola perusahaan skala program, serta target dan strategi
nasional maupun perusahaan tambang pelaksanaan program termasuk didalamnya
rakyat. penyesuaian visi dan misi perusahaan,
kebijakan pimpinan, rancangan program,
Kondisi awal usaha budi daya ketersediaan SDM, pemetaan wilayah,
keramba ikan air tawar Karang Taruna Desa alokasi dana, serta strategi implementasi
Sarijaya ini memiliki berbagai kendala dan dan evaluasi.
keterbatasan. Selain kondisi para pelaku
usaha dan anggota yang belum memiliki 2. Tahap Impelentasi Program CSR
kompetensi dalam bidangnya, juga Setelah tahap perencanaan
keterbatasan sarana dan prasarana dilakukan, termasuk didalamnya strategi
penunjang usaha. Sarana dan prasarana implementasi, alokasi dana dan evaluasi
pada kondisi awal ini diantaranya program, PT Pertamina EP Field Sanga-
kurangnya instrumen kayu dan bahan baku Sanga mengirimkan lima warga Sarijaya
53 JURNALILMUSOSIAL
DANILMUPOLITIK
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 18, Nomor 1, Juli 2014
sebagai perwakilan masyarakat, untuk pemicu inisiatif dan pilot reference bagi
mengikuti pelatihan budi daya keramba masyarakat lainnya. Kondisi tersebut
ikan air tawar secara modern. Pelatihan menjadi capaian prestasi tersendiri dari
dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Budi Daya pelaksanaan CSR yang telah dilaksanakan
Ikan Air Tawar Kabupaten Sukabumi, Jawa PT Pertamina EP Field Sanga-Sanga.
Barat tahun 2011. Hal ini dilakukan untuk
memberikan pelatihan dan pembekalan Pada tahun 2013, pendampingan dan
kemampuan (skiil) awal pelaksanaan bantuan terhadap pelaksanaan program
program budi daya yang direncanakan. difokuskan pada pendampingan dan
pelatihan pembuatan pellet pakan ikan
Setelah mengikuti pelatihan tersebut, organik, menggunakan mesin pembuat
sisa modal yang ada dimanfaatkan untuk pakan ikan yang diberikan. Hal ini
membangun keramba awal sebanyak 20 dilakukan untuk menurunkan cost produksi
unit, setiap unit diisi 500 bibit ikan. yang ada karena harga pakan ikan
Masyarakat yang telah memiliki bekal dipasaran relatif tinggi. Hasil analisis
pengetahuan hasil pelatihan tersebut kelayakan industri yang dilakukan juga
berperan aktif dalam mentransfer menunjukan pengurangan biaya produksi
pengetahuan yang telah didapat kepada sebesar 47.82 perse dapat termaksimalkan.
warga lainnya. Kemudian pelaksanaan
program diberikan prioritas kepada Karang Dampak (outcome) lain yang
Taruna Sarijaya, akan tetapi pendampingan, dihasilkan adalah adanya diversifikasi
pengawasan dan bantuan program tetap usaha produksi pakan ikan organik dengan
dilaksanakan PT Pertamina EP Field Sanga- memanfaatkan limbah kepala udang dari
Sanga. pabrik udang di sekitar tambak. Hal ini
juga diharapkan mampu menciptakan unit
Hal ini dilakukan untuk pelaksana program baru yang akan
menciptakan iklim mandiri pada menyerap tenaga kerja baru, serta
masyarakat setempat. Pada tahun 2012, menyediakan pasar kebutuhan pokok usaha
jumlah warga yang mengikuti program keramba budi daya ikan air tawar, serta
tersebut bertambah menjadi 11 orang, dan terciptanya sebuah kesinambungan antara
pada tahun 2013 jumlah anggota aktif program yang ada.
mencapai 20 orang dengan jumlah keramba
ikan sebanyak 135 unit. Positive impact yang 3. Tahap Evaluasi Program
diperoleh dari pelaksanaan program CSR Dalam pelaksanaan CSR tersebut, PT
tersebut adalah masyarakat mulai belajar Pertamina EP Field Sanga-Sanga selalu
dan ikut terlibat pada usaha budi daya ikan memantau hasil capaian program dan
air tawar yang ada. melakukan perbaikan pada beberapa sektor
kerja yang belum termaksimalkan. Tujuan
Hal ini menjadi pemicu terciptanya dari dilakukannya evaluasi tersebut guna
penggerak utama perekonomian mendapatkan data dan informasi terkait
masyarakat di wilayah kerja perusahaan, hambatan dan permasalahan yang ada di
dan mulai bertransisi dengan tidak lagi lapangan, serta solusi mengatasinya agar
semata-mata bersumber dari penghasilan program dapat berjalan maksimal.
sebagai pegawai. Dengan kata lain,
pelaksanaan program CSR mampu menjadi
JURNALILMUSOSIAL
54
DANILMUPOLITIK
Asa Ria Pranoto, Dede Yusuf, Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian
Ekonomi Pasca Tambang di Desa Sarijaya
Tabel 3.
Matrik Kendala dan Solusi Program CSR Keramba Ikan Air Tawar Desa Sarijaya
Sudah Belum Alternatif Solusi
Kendala Uraian Kendala
dilakukan dilakukan
Diperlukannya Menunjuk atau
Belum
minimal satu orang menetapkan satu orang
Pelaksanaan ditetapkan atau
Masih yang fokus dalam fasilitator dan mediator
dan di tunjuknya
terbatasnya pelaksanaan yang memahami
pengawasan satu orang yang
jumlah SDM perkembangan kondisi pada lokasi
dilakukan melakukan
dari pihak pelaksanaan program program, dan mampu
langsung oleh jobdesk seperti
korporasi dengan uraian jobdesk menjembatani
staf Humas yang telah di
sebagai mediator dan kepentingan dari
uraikan.
fasilitator semua stakeholder.
Optimalisasi program
dibutuhkan beberapa Penyediaan alat Menambah unit
sarana dan prasarana pembuat pakan keramba ikan untuk
Papan nama
penunjang seperti ikan dan meningkatkan laba
Sarana & usaha di sekitar
menambah unit tempat yang didapatkan, serta
Prasarana wilayah
keramba, bangunan penyimpanan pembuatan papan
keramba ikan
tambak, tempat dan nama disekitar wilayah
produksi pakan ikan produksinya kerja budi daya ikan.
dan papan nama usaha
Adanya mediasi Publikasi masih Publikasi Pengaktivan publikasi
dengan beberapa dilaksanakan melalui media hasil capaian kerja,
media cetak dan secara internal lokal maupun serta
Publikasi digital untuk melalui media nasional, perkembangannya
menyampaikan internal seperti booklet, majalah sehingga
pelaksanaan program majalah dan dinding di memungkinkan di
dan capaian yang telah tabloid lokasi strategis konsumsi lebih luas.
55 JURNALILMUSOSIAL
DANILMUPOLITIK
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 18, Nomor 1, Juli 2014
di lakukan, tujuan dan Pertamina, serta expo budi Hal tersebut dipandang
perkembangannya serta secara daya ikan dan mampu mengundang
sehingga masyarakat digital melalui perairan yang iklim investasi serta
ataupun pihak lain media portal kontemporer sebagai salah satu cara
dapat ikut perluasan pangsa pasar
berkontribusi hasil produksi
Tanggapan dan Partisipasi dari pada mesin produksi pakan ikan, dan
Masyarakat beberapa program pendampingan pada
anggota masyarakat yang baru memulai
Tanggapan dan partisipasi usaha budi daya.
masyarakat dalam pelaksanaan program
CSR menjadi penentu utama dari indeks Tingginya angka partisipasi juga
keberhasilan program, terutama pada dapat terlihat dari mulainya masa transisi
program yang berbasis pengembangan masyarakat dalam menjadikan usaha budi
ekonomi mandiri dan pemberdayaan daya keramba ikan air tawar sebagai mata
masyarakat. Partisipasi dan inisiatif dari pencaharian utama. Secara garis besar
masyarakat secara penuh dan adanya tingginya tingkat partisipasi masyarakat
sinergi antara dua pihak dapat menjadi dalam pelaksanaan program dibagi menjadi
faktor optimalisasi pelaksanaan program. tiga kuadran kategori, yaitu : tingkat
partisipasi tinggi, tingkat partisipasi sedang,
Menurut Ardianto (2011: 92) adanya dan tingkat partisipasi rendah.
partisipasi masyarakat sebagai pemicu
kemandirian dan proses pemberdayaan Pada tingkat partisipasi tinggi
adalah komponen yang sangat penting. artinya masyarakat secara aktif terlibat
Proses tersebut dilakukan secara akumulatif menjadi pengelola program, tingkat
sehingga semakin banyak keterampilan, partisipasi sedang adalah masyarakat yang
atau semakin tingginya kompetensi yang hanya melakukan pada beberapa sub-sektor
dimiliki seseorang maka semakin tinggi pelaksanaan program seperti membuat unit
kemampuannya berpartisipasi. keramba, pembuatan pakan ikan, dan
pemasaran hasil budi daya. Sedangkan pada
Berdasarkan hasil wawancara dan tingkat partisipasi rendah adalah
studi observasi lapangan, dapat diketahui masyarakat yang bertindak sebagai anggota
respons dan tingkat partisipasi masyarakat pasif dalam arti hanya terlibat pada budi
dalam pelaksanaan program cukup tinggi. daya ikan air tawar, sedangkan untuk unit
Hal ini ditunjukkan oleh semakin dan bibit ikan di adakan sendiri
banyaknya masyarakat yang mulai terlibat menggunakan dana pribadi. Secara lebih
dalam pelaksanaan program. Terlebih jelas disajikan pada gambar berikut ini :
setelah diberikannya bantuan tambahan
JURNALILMUSOSIAL
56
DANILMUPOLITIK
Asa Ria Pranoto, Dede Yusuf, Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian
Ekonomi Pasca Tambang di Desa Sarijaya
Gambar 1.
Persentase Tingkat Partisipasi Masyarakat (persen)
Partisipasi Rendah Partisipasi Sedang Partisipasi Tinggi
100
80 80
75
70
60
40
20 20 20
15
10 10
0 0
2011 2012 2013
57 JURNALILMUSOSIAL
DANILMUPOLITIK
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 18, Nomor 1, Juli 2014
Tabel 4.
Uraian Aspek yang Ingin Diukur
No Aspek yang ingin diukur Uraian
Program bantuan yang diberikan dapat langsung
1 Aspek Manfaat
memberikan dampak pada masyarakat.
2 Aspek Kesesuaian Program bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Program pendampingan yang diberikan kepada
3 Aspek Keberlanjutan peningkatan skill dan kemampuan SDM masyarakat dalam
mengelola usaha yang dijalankan.
Program bantuan yang diberikan dapat membantu
4 Aspek Dampak masyarakat dalam pemberdayaan ekonomi mandiri yang
menunjang kehidupan sehari-hari.
Tabel 5.
Matrik Kerja Pengumpulan Data
Data Primer
Tujuan Data Sekunder
Wawancara Observasi
Alat : Data-data
Alat : pedoman observasi
sekunder seperti
Alat : Pedoman dan dokumentasi
laporan perusahaan
Data yang wawancara Cara kerja : Catatan kecil
dan organisasi.
berhubungan Substansi : seluruh yang berisi ringkasan
Substansi : data-data
dengan program informasi terkait program wawancara yang
penunjang berkenaan
CSR yang yang dijalankan dilakukan
dengan kegiatan CSR
dilakukan Informan : para pelaku Substansi : informasi
yang dilakukan
usaha, tokoh masyarakat yang dianggap relevan
Sumber : Perusahaan,
terhadap penelitian
tokoh masyarakat
JURNALILMUSOSIAL
58
DANILMUPOLITIK
Asa Ria Pranoto, Dede Yusuf, Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian
Ekonomi Pasca Tambang di Desa Sarijaya
Pada aspek manfaat diketahui sebesar 83.75 masyarakat membangun ekonomi mandiri
persen program bantuan yang diberikan yang berkesinambungan.
dapat langsung memberikan manfaat pada
masyarakat. Maka dapat dikatakan bahwa secara
keseluruhan program CSR yang
Pada aspek kesesuaian, indeks dilaksanakan PT Pertamina EP Field Sanga-
capaian program mencapai 80 persen, Sanga telah terlaksana secara proporsional
artinya program bantuan tersebut sesuai pada tiap aspeknya, baik secara manfaat,
dengan kebutuhan masyarakat. Program kesesuaian, keberlanjutan, dan aspek
pendampingan yang dilakukan memiliki dampak yang dihasilkan. Secara garis besar
nilai indeks sebesar 82.5 persen dalam sajian hasil evaluasi dan indeks capaian
meningkatkan kemampuan SDM dan program CSR yang dilakukan adalah
peningkatan teknologi alat kerja. Pada aspek sebagai berikut :
dampak, 95 persen mampu memberdayakan
Tabel 6.
Penetapan Indeks Capaian Program
Aspek Aspek Aspek Aspek
Capaian Rata-Rata
Manfaat Kesesuaian Keberlanjutan Dampak
Program
A B A B A B A B A B
Skor 3.7 3 3.4 3 3.6 3 3.6 4 3.57 3.25
Dalam 92.5 75 85.00 75.00 90.00 75.00 90.00 100 89.38 81.25
(persen)
(A+B)/2 83.75 persen 80 persen 82.5 persen 95 persen 85.32 persen
Ket : A = Nilai dari responden, B = Penilaian dari peneliti (evaluator)
Sumber : Diolah dari data primer
59 JURNALILMUSOSIAL
DANILMUPOLITIK
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 18, Nomor 1, Juli 2014
Adapun saran yang dapat diberikan Siregar, Chairil N. (2007). Analisis Sosiologis
pada penelitian yang dilakukan ini adalah Terhadap Implementasi Corporate
pengembangan penelitian serupa dengan Sosial Responsibility pada Masyarakat
mengukur dimensi yang berbeda, baik Indonesia. Jurnal Sosioteknologi, Edisi 12
secara kuantitatif maupun kualitatif Tahun 6.
sehingga dapat menyempurnakan kerangka
evaluasi yang dilakukan. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Jakarta:
Alfabeta.
Daftar Pustaka
Untung, Budi Hendrik, (2009). Coorporate
Ardianto, Elviaro dkk. (2011). Efek Social Responsibility. Jakarta: Sinar
Kedermawanan Pebisnis dan CSR Berlipat- Grafika.
lipat. Jakarta: Elex Media Komputindo.
JURNALILMUSOSIAL
60
DANILMUPOLITIK