Anda di halaman 1dari 2

KHOTBAH IBADAH MINGGU

PEMBACAAN ALKITAB: Kisah Para Rasul 16:13-18

TEMA: Kewirausahaan Kristen Yang Menopang Pelayanan

Ada kalimat bijak mengatakan doakan apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang
didoakan. Mendoakan apa yang dikerjakan membuat kita memiliki kesadaran bahwa tanpa
campur tangan dari Tuhan upaya yang dilakukan tidak akan maksimal dan sia-sia belaka. Tapi
saat kita mengerjakan apa yang didoakan maka sesungguhnya itu adalah bukti tanggung jawab
sebagai manusia yang bersedia berkolaborasi dengan Tuhan. Intinya segala sesuatu yang
dikerjakan, diusahakan manusia mengutamakan Tuhan, sehingga mendatangkan kesaksian
dan keteladanan bagi banyak orang. Apa yang dikerjakan manusia diberikan hikmat dan
petunjuk dari Tuhan, maka ada terobosan-terobosan menciptakan karyanya tanpa
mengabaikan nilai kekristenan. Kewirausahaan merupakan bagian dari dunia usaha yang juga
mengandung nilai-nilai Teologis. Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan. Visi tersebut bisa merupakan ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dan menjalankan sesuatu. Menurut KBBI Kewirausahaan
berassal dua kata: wira dan usaha, wira artinya pejuang, kesatria, berani dan berwatak agung,
dan usaha artinya bekerja, melakukan sesuatu, berbuat amal. Dengan demikian kewirausahaan
dikatakan sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan penuh perjuangan bermodalkan
keberanian dan karakter yang ingin berbuat sesuatu tidak hanya mengejar keuntungan diri
sendiri tapi juga bagi orang lain. Melalui tema ini warga gereja terdorong untuk bersemangat
beruasaha bekerja sebagai bagian memanfaatkan berkat Tuhan, dan mendayagunakan berkat
Tuhan bagi kita lewat kekuatan, kemampuan, kesehatan dan akal budi untuk memperoleh
penghasilan secara mandiri.

Pelayanan Injil Paulus tidak didasari pada keinginan sendiri, selalu bergantung pada
petunjuk kuasa Roh Kudus. Roh Kudus menuntun Paulus bersama dengan teman
pelayanannya Silas berada di Filipi untuk memberitakan Injil. Filipi adalah kota pertama di
bagian Makedonia. Ditepi sungai ada tempat sembahyang orang Yahudi, Paulus dan Silas
berjumpa dan berbicara dengan mereka, ia bertemu seorang perempuan bernama Lidia, yang
berasal dari Tiatira, seorang penjual kain ungu. Kain ungu harganya sangat mahal, hanya
dipakai oleh orang kaya dan bangsawan. Sebagai orang yang berasal dari daerah penghasil
kain ungu, maka tidak salah kalau Lidia yang adalah pedagang dan penjual kain tersebut
(pebisnis/business women). Meskipun Lidia seorang pebisnis Lidia tidak melupakan
kewajibannya pada hari sabat untuk beribadah kepada Tuhan. Dan atas tuntunan Tuhan Lidia
memperhatikan pemberitaan Paulus, sehingga akhirnya dia dapat menerima Injil dan percaya
kepada Tuhan kemudian memberi diri untuk dibaptis bersama seisi rumahnya (16). Wujud
ucapan syukurnya, Lidia meminta Paulus dan silas untuk menumpang dirumahnya.
Kehadiran Paulus diFilipi bukan saja diterima dengan sukacita iman seperti yang
dilakukan oleh Lidia, tapi juga harus berhadapan dengan tantangan dari seorang perempuan
lain, seorang perempuan yang mempunyai roh tenung (Yun. Pythoon, nama seekor naga,
roh-roh peramal masa depan)). Kemampuan dari perempuan ini rupanya dimanfaatkan untuk
hal-hal yang tidak baik, tuan-tuannya memanfaatkannya untuk mencari uang dan kesuksesan
besar. Perempuan ini mengikuti dari belakang (17)mengganggu pelayanan Paulus dan Silas.
Dengan Kuasa dari Tuhan Paulus mengeluarkan roh jahat dari perempuan itu (19). Berbeda
denga Lidia yang digambarkan sebagai perempuan kaya (kemampuan secara ekonomi) ulet
dan rajin memiliki jaringan usaha/bisnis yang luar biasa bahkan berkedudukan tinggi serta yang
beribadah kepada Allah.

Kehidupan di era sekarang ini, tidak membuat hidup berputus asa, selagi masih diberi
waktu/kesempatan, nafas, kesehatan dan kekuatan kita dapat melakukan setiap pekerjaan.
Wirausaha bukan hanya tertuju pada usaha yang besar, tapi hal yang kecil (usaha mikro)
misalnya jual jajanan, kue (kukis), makanan, yang sehat. Berkreasi dari setiap menu makanan
dan memiliki service self yang menjadi daya tarik orang. Tapi diingatkan setiap menjalankan
kewirausahaan jangan melibatkan hal “pelaris” dengan kekuatan gaib, menggunakan roh-roh
jahat (seperti orang-rang yang bersama perempuan mempunyai roh tenun). Bahkan juga untuk
medapatkan sesuatu yang cepat dan penghasilan besar tidak berdasarkan pada firman Tuhan,
seperti pencurian, togel, judi dsb. Padahal Tuhan sudah berfirman; “mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu” (Mat.7:7).

Keteladanan perempuan yang bernama Lidia mengingatkan dan mendorong kehidupan


kita sebagai orang percaya pada beberapa hal, yaitu: pertama, jadilah berkat bagi orang lain
sebab kita sudah diberkati oleh Tuhan. berperan secara aktif membantu dan menopang kerja
dalam pelayanan gereja, membantu kepada orang lain yang ada disekitar kita maupun jauh
dari kita (mereka yang terkena bencana alam). Kedua, muliakan Tuhan dari setiap pekerjaan
dan penghasilan kita . Ketiga, sesibuk apapun dalam pekerjaan kita jangan melupakan hari
sabat/hari minggu beribadah kepada Tuhan.

Moto Ora Et Labora, Berdoa dan Bekerja menjadi bagian kehidupan beriman, Berdoa
dan bekerja merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Artinya menjalani kedua hal ini
secara berimbang. Lakukanlah bagian kita dengan sepenuh hati dan biar Tuhan yang akan
memutuskan bagaimana hasilnya. Jangan lelah untuk berdoa dan untuk berusaha dengan
keras sampai rencana indah Tuhan nyata didalam hidup kita. Tuhan memberkati kita semua .
Amin

Anda mungkin juga menyukai