Anda di halaman 1dari 5

ULANGAN HARIAN KELAS XI

KD 5

1. Jelaskan menurut pengertian anda kenapa unsur utama dan yang pertama dalam teater
adalah lakon?
2. Jelaskan jenis karakter dan teater!
3. Jelaskan yang membuat konflik dalam sebuah lakon menjadi menarik menurut anda?
4. Jelaskan langkah yang dapat dilakukan pemain teater dalam melakukan observasi
peran?
5. Tuliskan dan jelaskan teknik seni peran?

KD 6

1. Jelaskan pengertian drama sesuai dengan pemahaman anda bukan pemahaman dalam
buku!
2. Tuliskan dan jelaskan jenis aliran dalam penyajian drama!
3. Apa tujuan dari lakon satir?
4. Tuliskan bagian-bagian yang terdapat dalam piramida Freytag?
5. Bagaimana pentingnya tema dalam sebuah naskah drama?

KD 7&8

1. Tuliskan dan jelaskan 5 jenis proses casti ng?


2. Apa perbedaan rantrough dengan dress rehearsal?
3. Tuliskan tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk menyelenggarakan pementasan
teater?
4. Apa alasan analisis seni berada di posisi yang rawan?
5. Mengapa casting diperlukan dalam pementasan sebuah teater modern?

Jawaban KD 5
1. Karena dalam lakon, akan dijumpai dua hal yang sangat penting yaitu peran dan konlik.
Perisitiwa atau kejadian yang dibuat oleh penulis dalam naskah teater mendasari
terjadinya suatu lakon yang didalamnya terdapat dua hal tersebut.
2. Jenis jenis teater :
a. Teater boneka : tokoh utama dalam pertunjukkan teater ini adalah boneka. Boneka
sering digunakan untuk menceritakan legenda atau kisah kisah religious. Contoh
boneka yang dimainkan : boneka tangan, boneka tali.
b. Drama Musikal : pertunjukkan teater yang menggabungkan seni menyanyi, menari
dan acting.
c. Teater Gerak : pertunjukkan utamanya gerak dan ekspresi wajah pemainnya.Teater
gerak yang paling popular sampai saat ini adalah pantonim.
d. Teater Dramatik : dramatic adalah istilah digunakan untuk menyebut pertunjukkan
teater yang berdasarkan pada dramatika lakon yang dipentaskan. Teater ini sangat
memperhatikan perubahan karakter secara psikologis.
e. Teatrikalisasi puisi : adalah pertunjukkan teater yang dibuat berdasarkan karya
sastra puisi. Karya puisi yang biasanya dibacakan dicoba untuk diperankan diatas
pentas.Karena bahan dasarnya puisi, teatrikalisasi puisi lebih mengedepankan
estetika puitis di atas pentas.
Jenis jenis karakter :
a. Flat character : jenis karakter tokoh yang ditulis oleh penulis lakon secara datar dan
biasanya bersifat hitam-putih.
b. Round character : jenis karakter tokoh yang ditulis oleh penulis secara sempurna.
c. Teatrikal : jenis karakter tokoh yang tidak wajar, unik, dan lebih bersifat simbolis.
d. Karikatural : karakter tokoh yang tidak wajar, satris dan cenderung menyindir.
Karakter ini sengaja diciptakan oleh penulis lakon untuk penyeimbang anatara
kesedihan dan kelucuan, serta ketegangan dan keriangan suasana.
3. Yang membuat konflik menjadi menarik dalam sebuah lakon adalah jika individu-
individu yang memerankan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut mampu
menerjemahkannya dalam peran yang mereka bawakan.
4. Langkah yang dapat dilakukan adalah untuk memerankan suatu peran dengan baik,
pemain teater perlu melihat dan mengamati cirri fisik, psikis, dan social yang sesuai
dengan peran yang akan dibawakan.
5. A. Melatih konsentrasi : Jika konsentrasi pemain kuat, latihan dapat tetap berjalan
walau dalam keadaan tempat yang hiruk pikuk. Latihan konsentrasi dapatdilaksanakan
melalui latihan fisik seperti, yoga, latihan intelektual dengan menghayati puisi, music,
atau seni lukis, dan latihan sukma dengan melatih kepekaan dalam menanggapi segala
macam situasi.
b. Mendalami emosi : mampu mendalami emosi adalah cara yang efektif untuk
menghayati suasana emosi peran secara hidup
c. Berlaku teateris : bertingkah laku dan bukan berbicara sebagai dirinya sendiri, tetapi
sebagai pemeran. Oleh karena itu, diperlukan enghayatan terhadap tokoh secara
mendalam sehingga dapat diadakan adaptasi sesuai dengan lakon yang dibawakan.
d. Membangun watak : Pemain teater harus membangun wataknya agar sesuai dengan
tuntutan lakon. Pengembangan watak ini didahului dengan menelaah struktur fisik,
kemudian diidentifikasi, dan menghidupkan watak itu seperti wataknya sendiri
e. Melakukan observasi : Pemain teater harus melakukan observasi untuk tokoh yang
sama dengan peran yang dibawakan. Langkah yang dapat dilakukan adalah untuk
memerankan suatu peran dengan baik, pemain teater perlu melihat dan mengamati cirri
fisik, psikis, dan social yang sesuai dengan peran yang akan dibawakan.
f. Mengatur irama : Irama diwujudkan dalam panjang-pendek, keras-lemah, atau tinggi-
rendah dialog serta variasi gerkan, berhubungan dengan timing, penonjolan adegan,
pemberian isi, progress, dan pemberian variasi pentas.

KD 6

1. Drama merupakan salah satu dari bentuk karya sastra yang


menggambarkan atau mengilustrasikan kehidupan dengan
menyampaikan konflik dengan melalui dialog dan penuh daya
emosi yang sengaja disusun untuk pertunjukkan teater.
2. Klasisme : aliran drama yang memiliki aturan yang sangat ketat dibandingkan dnegan drama
yang lain dengan lakon 5 babak.
Neoklasisme : aliran drama yang memiliki bentuk dengan 3 segi mendasar, yakni kebenaran,
kesusilaan, dan kegaiban.
Romantisme : aliran drama yang muncul sekitar abad ke -18 . Bentuk drama yang lahir pada
abad ini diwarnai oleh sikap dan pandangan bahwa manusa dapat menemukan berbagai berkat
keampuhan analisis akalnya dan tindakan apa pun bentuknya dapat dituntut oleh sifat alamnya.
Simbolisme : draa yang umumnya menampilkan temta tema terkait dengan kehiudan bersejarah
seseorang / beberapa tokoh
Ekspresionisme : aliran pada abad ke 20 yang menantang keampuhan realism.
Epik teater : bentuk drama dari sekitar perang dunia II yang dibenahi oleh Bertolt
Brecht.
Absurdisme : aliran yg muncul sekitar tahu 1950-an. Muncul karena adanya
ketidakpuasan terhadap aliran sebelumnya.

3. Tujuannya adalah tidak hanya sebagai humor biasa, tetapi lebih sebagai kritik terhadap

seseorang / kelompok masyarakat dengan cara sangat cerdik

4. A. Exposition

b. Rising action
c. climax
d. falling action
e. denouement

5. Tema penting dalam sebuah naskah drama karena tema berisi ide-ide, pesan atau pandangan
terhadap suatu persoalan yang dijadikan ide sentral atau tema dalam menulis sebuah lakon

KD 7&8

1. A. Casting by ablity : pemilihan pemeran berdasarkan kecakapan.


b. Casting to type : merupakan pemilihan pemeran berdasarkan kecocokan fisik ataupun
watak si pemain.
c.Antitype castin : pemilihan pemeran yang bertentangan dengan fisik si pemain.
d. casting to emotional temperament : pemilihan pemeran berdasarkan hasil observasi
hidup pribadi pemain karna mempunyai kesamaan dengan peran yang dimainkan.
e. Therapeutic casting : pemilihan pemeran karena dianggap peran yang akan dimainkan
bertentangan dengan watak asli si pemain.

2. Run through adalah latihan hasilan naskah lakon secara keseluruhan. Para actor berlatih
memnainkanperan dari awal sampai akhir cerita tanpa melihat naskah lagi. Dress rehearsal :
pada proses ini dilakukan dengan latihan secara lengkap dan menyeluruh , mulai dari latihan
acting, property, tata busana, tata cahaya, dsb.

3. 1. Mengadaptasi naskah

b. konsep pementasan teater modern

c. casting

d.proses latihan dan pementasan

e. pementasan

4. aktanya, tidak ada seorang pun yang suka menerima analisis yang sempit yaitu hanya
mengungkap berbagai kelemhansaja, bahkan cenderung, menjatuhkan . oleh karena itu,
memberikan analisis dalam arti luas sangatlah dibutuhkan.

5. agar para pemeran mendapatkan kenyamanan psikologis dalam diri pemeran. JIka pemeran
merasa nyaman secara psikologis, peran yang akan dimainkan akan dapat dapat ditampilkan
secara maksimal

Anda mungkin juga menyukai