I.1. Definisi/deskripsi kebutuhan Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau biasa juga keadaan aman dan tentram (Potter & Perry, 2006) Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Ali mulhidayat, 2007) I.2. Fisiologi sistem /fungsi normal sistem a. Keamanan Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen, kelembapan yang optimum, nutrisi. dan suhu yang optimum akan mempengaruhi kemampuang seseorang. 1. Oksigen : Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem pemanasan yang tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem pembuangan akan menyebabkan penumpukan karbondioksida. 2. Kelembaban : Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien jika kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat. 3. Nutrisi : Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda yang dapat menyebabkan kondisi-kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan resiko infeksi dan keracunan makanan. b. Kenyamanan 1. Nyeri Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh yang timbul bilamana jaringan mengalami kerusakan dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan tersebut. a. Nyeri akut : Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang melaporkan adanya ketidaknyamanan yang hebat. Awitan nyeri akut biasanya mendadak, durasi singkat kurang dari 6 bulan. b. Nyeri kronik : Nyeri kronik adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami nyeri yang berlangsung terus menerus. Akibat keganasan dan non keganasan atau intermiten selama 6 bulan atau lebih (Potter & Perry, 2006). I.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sistem a. Emosi : Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan kenyamanan b. Status mobilisasi : Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun memudahkan terjadi resiko injury c. Tingkat kesadaran : Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur d. Usia : Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri e. Jenis kelamin : Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya (Potter & Perry, 2006). I.4. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem a. Cedera b. Kecelakaan c. Trauma II. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebutuhan II.1. Pengkajian Nama : Nn “A” Umur : 19 Tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Belopa Pekerjaan :- Diagnosa : Fraktur mandibula Tanggal masuk : 17 Januari 2019 Tanggal pengkajian : 18 Januari 2019 II.1.1. Riwayat keperawatan - Keluhan utama: Bengkak pipi kiri sejak 2 hari yang lalu dan luka telapak tangan kiri akibat kecelakaan dari motor - Riwayat penyakit sekarang: Pasien masih mengalami bengkak pipi kiri dan merasa lemah Klien mengatakan sulit mengunyah dan menelan makanan - Riwayat penyakit terdahulu: Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah masuk ke rumah sakit - Riwayat penyakit keluarga: Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang sakit sama seperti klien II.1.2. Pemeriksaan fisik: data focus - DS : - Klien mengatakan nyeri dan bengkak pada pipi kiri - Klien mengatakan sulit mengunyah dan menelan makanan - DO : - klien nampak lemah dan gelisah - Tanda-tanda vital TD : 100/60 mmHg S : 36,7oC N : 72 x/i P : 22 x/i II.1.3. Pemeriksaan penunjang: - CT Scan II.2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul - Nyeri akut - Defisit perawatan diri: makan Diagnosa I: Nyeri akut I.1.1. Definisi : Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai kerusakan. II.2.1. Batasan karakteristik - Perubahan posisi untuk menghindari nyeri - Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri - Ekspresi wajah nyeri misalnya meringis II.2.2. Faktor yang berhubungan - Agen cedera fisik Diagnosa II: Defisit perawatan diri: makan II.2.3. Definisi : Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktifitas makan sendiri II.2.4. Batasan karakteristik - Ketidakmampuan mengunyah makanan - Ketidakmampuan menelan makanan - Ketidakmampuan memakan makanan dalam jumlah memadai II.2.5. Faktor yang berhubungan - Ketidaknyamanan II.3. Perencanaan (Berdasarkan dua diagnosa pada 2.2.) Diagnosa I: Nyeri akut II.3.1. Tujuan dan kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC Tingkat nyeri - Ekspresi nyeri wajah - Panjangnya episode nyeri II.3.2. Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC Manajemen nyeri - Dorong pasien untuk mengunakan obat-obatan penurunan nyeri yang adekuat - Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan - Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya dengan cepat - Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri berapa lama akan dirasakan dan antisipasi dari ketidaknyamanan akibat prosedur Diagnosa II: Defisit perawatan diri: makan II.3.3. Tujuan dan kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC Status menelan - Kemampuan mengunyah - Mempertahankan makanan di mulut - Mempelajari temuan (akan) menelan II.3.4. Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC Bantuan perawatan diri: pemberian makanan - Monitor kemampuan pasien untuk menelan - Berikan penurunan nyeri yang cukup sebelum makan, dengan tepat - Posisikan pasien dalam posisi makan yang nyaman - Pastikan posisi pasien yang tepat untuk memfasilitasi mengunyah dan menelan DAFTAR PUSTAKA
Ali mulhidayat. 2007, Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta : EGC
Potter, Perry. 2006, Fundamental Keperawatan Volume 2, Jakarta : EGC NANDA. 2015, Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 editor T Heather Herdman, Shigemi Komisuru. Jakarta : EGC Nursing Intervensions Classification (NOC) Edisi Bahasa Indonesia 2015. Jakarta: ELSEVIER Nursing Outcomes Classification (NIC) Pengukuran Ourcomes kesehatan. 2015. Jakarta: ELSEVIER