A
DI RUANGAN POLI OBGYN{ANC} RS. BHAYANGKARA MAKASSAR
OLEH :
NIRMA YULAN
O1.2016.015
CI LAHAN CI INSTITUSI
(.......................................) (......................................)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFENISI
yang gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
tempat yang normal, yakni di luar rongga rahim Sedangkan yang disebut
di luar endometrium kavum uteri. (Yusuf B dkk, 2008). Dari ketiga definisi
yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal yakni
B. LOKASI KEHAMILAN
1. Tuba fallopi
terjadi ruptur, makan akan terjadi perdarahan yang hebat karena tempat
ini banyak pembuluh darah. Sehingga dalam waktu yang singkat dapat
2. Uterus
Kanalis servikalis
Divertikulum.
Kornua.
Tanduk rudimenter.
3. Ovarium
berikut:
proprium.
4. Intraligamentar
Abdominal :
rongga perut.
Sekunder, berasal dari kehamilan tuba dan setelah ruptur baru
5. Servikal
abortus spontan sangat besar. Jika kehamilan lebih besar perdarahan atau
amenore tanpa disertai nyeri serviks lunak, membesar, dapat lebih besar
daripada fundus.
C. Etiologi
a. Faktor tuba
tuba menyempit atau buntu. Faktor tuba yang lain adanya kelainan
Adanya tumor di sekitar saluran tuba, misalnya mioma uteri atau mioma
maka zigot akan tersendat dalam perjalanan pada saat melalui tuba,
c. Faktor ovarium
besar.
d. Faktor hormonal
e. Faktor lain
kehamilan ektopik.
perbedaan tanda dan gejala pada kehamilan ektopik dan pada kehamilan
intrauteri, yaitu:
a. Keluhan gastrointestinal
khususnya dengan menggerakkan servik, dijumpai pada lebih dari tiga per
c. Amenore
pervaginam yang lazim pada kehamilan ektopik sebagai periode haid yang
e. Perubahan Uterus
kavum uteri.
pada denyut nadi dan tekanan darah, atau reaksinya kadang-kadang sama
seperti yang terlihat pada tindakan flebotomi untuk menjadi donor darah
yaitu kenaikan ringan tekanan darah atau respon vaso vagal disertai
g. Hipovolemi
h. Suhu tubuh
Setelah terjadi perdarahan akut, suhu tubuh dapat tetap normal atau
bahkan menurun. Suhu yang lebih tinggi jarang dijumpai dalam keadaan
tanpa adanya infeksi. Karena itu panas merupakan gambaran yang penting
dengan salpingitis akut, dimana pada keadaan ini suhu tubuh umumnya
diatas 38oC.
i. Masa pelvis
dengan terjadinya infiltrasi dinding tuba yang luas oleh darah masa
sebelah posterior atau lateral uterus. Keluhan nyeri dan nyeri tekan kerap
j. Hematokel pelvik
terdapat dan bahkan keluhan yang ringan dapat mereda, namun darah yang
E. Patofisiologi
tepat pada sel kolumnar tuba maupun secara interkolumnar. Pada keadaan
yang pertama, zigot melekat pada ujung atau sisi jonjot endosalping yang
relatif sedikit mendapat suplai darah, sehingga zigot mati dan kemudian
sitoplasmanya bervakuol.
ektopik adalah:
Abortus ke dalam lumen tuba lebih sering terjadi pada kehamilan pars
isthmica. Pada abortus tuba, bila pelepasan hasil konsepsi tidak sempurna
atau tuntas, maka perdarahan akan terus berlangsung. Bila perdarahan terjadi
sedikit demi sedikit, terbentuklah mola kruenta. Tuba akan membesar dan
hematokel retrouterina.
awal, karena pars isthmica adalah bagian tuba yang paling sempit. Pada
karena lokasi tersebut berada di dalam kavum uteri yang lebih akomodatif,
cepat berakibat fatal karena suplai darah berasal dari arteri uterina dan
ovarika. Oleh sebab itu kehamilan pars interstitialis adalah kehamilan ektopik
maupun akibat trauma ringan, seperti koitus dan pemeriksaan vaginal. Bila
setelah ruptur janin terekspulsi ke luar lumen tuba, masih terbungkus selaput
amnion dan dengan plasenta yang masih utuh, maka kehamilan dapat
F. Pemeriksaan Penunjang
dan hipovolemia.
fundektomi, bila usia masih muda, atau hanya insisi dan reparasi bila
d. Tingkat kewenangan
G. Komplikasi
pengobatan konservatif, yaitu jika rupture tuba telah lama berlangsung (4-6
tindakan operasi.