Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS PENGARUH SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP MINAT BELI BELANJA ONLINE DI PERUSAHAAN


ZALORA

FINAL PROJECT BUSINESS STATISTICS II

Nama Kelompok Anggota Kelompok NIM

Nabila Ailsa Rachmadianti 2201832300

Tanti Robiah Adawiyah 2201837831

Aris Adi Setiawan 2201828745

Tasca Maverick T. 2201834786


Kelompok 8
Dhafia Rakhanahda Anhar 2201839824

Daffa Arianda 2201842806

Amarthya Kayla P. 2201833442

Ratu Annisa Oktavia 2201846161

Kelas: LK21

Universitas Bina Nusantara


2020
ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH SIKAP DAN


KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI BELANJA
ONLINE DI PERUSAHAAN ZALORA” ini merupakan hasil penelitian
kuantitatif yang dibuat bertujuan untuk:

a) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen


terhadap minat untuk membeli produk di Zalora
b) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan konsumen
terhadap minat untuk membeli produk di Zalora
c) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen dan
kepuasan konsumen terhadap pengaruh jumlah konsumen yang
melakukan pembelian online di Zalora.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian regresi
linear berganda dengan menggunakan program SPSS sehingga peneliti dapat
mengetahui bagaimana hasil dari tingkat signifikansi pengaruh sikap
konsumen dan kepuasan konsumen terhadap minat belanja konsumen di
perusahaan Zalora. Teknik pengambilan data yang dilakukan peneliti adalah
menggunakan probability sampling dengan random sampling sebanyak
sebanyak 54 responden. Metode ini menggunakan tingkat significance level
5% atau nilai alpha sebesar 0.05.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara sikap konsumen terhadap minat belanja online di Zalora,
serta tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan konsumen
terhadap minat belanja online di Zalora. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap konsumen dan kepuasan
konsumen terhadap minat belanja online di Zalora,

Kata Kunci: Sikap konsumen, kepuasan konsumen, minat beli konsumen


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di
Indonesia semakin berkembang dan persaingan bisnis semakin
kompetitif. Perusahaan memanfaatkan sarana teknologi internet untuk
memudahkan berinteraksi, transaksi, dan komunikasi dengan
konsumen. Contoh teknologi internet yaitu E-Commerce. Menurut
Wong (dalam Mulyadi.A & Sutanto, Eddy Madiono, 2018)
mengatakan E-Commerce adalah pembelian, penjualan, dan
pemasaran barang melalui sistem elektronik. Dengan menggunakan
internet dan website dapat memudahkan transaksi E-Commerce.
Zalora merupakan salah satu perusahaan E-Commerce di Indonesia
yang menjual kebutuhan mode pakaian dari berbagai produk lokal
maupun internasional.
Pasar ritel online di Asia Tenggara dan tempat lain di kawasan
ini semakin matang, tetapi memiliki potensi yang sangat besar yang
belum terpenuhi. Zalora memiliki posisi yang kuat untuk menuai hasil
dari ledakan ritel online di Asia Tenggara dan pasar terdekat.
Didirikan pada tahun 2012, bisnis ini menjual fashion, alas kaki, dan
aksesori kepada pelanggan di Hong Kong, Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Taiwan melalui situs web dan aplikasi
seluler. Berkantor pusat di Singapura, Zalora adalah bagian dari
Zalora Group dengan The Iconic, pengecer online yang menjual mode
kepada pelanggan di Australia dan Selandia Baru. Pada akhir 2017,
Zalora tumbuh untuk mendukung sekitar 26 juta pengguna di seluruh
pasar yang dilayaninya.
Diminati dan semakin disukai oleh pengguna internet di
Indonesia karena kemudahan layanan yang ditawarkan oleh toko
online, karena pelanggan tidak perlu datang secara fisik ke toko untuk
melihat dan membeli yang mereka butuhkan. Berbekal komputer,
laptop, dan perangkat lain yang terkoneksi dengan akses internet,
siapapun dapat dengan cepat mengambil keputusan tentang
pembelian melalui transaksi yang mudah dan cepat. Toko online hadir
dengan berbagai macam produk, antara lain produk fashion, kado,
elektronik, dan beragam jenis makanan olahan. Sistem e-commerce,
atau toko online, kini lebih aman berkat kemajuan sistem transaksi.

Tabel 1. Top Brand Index 2020 Fase 2


Online Shop Fashion (Pakaian, Sepatu, dan Aksesoris)

Brand Top Brand Index 2020 TOP

Zalora.co.id 23,9% TOP

Berrybenka.com 14,1%

Brandclozet.com 3,3%

Cottonink-shop.com 2,6%

8wood.id 2,2%

(Sumber: Top Brand Award, 2020)

Tabel 1 menunjukkan bahwa Zalora mendapat peringkat


pertama pada tahun 2020 untuk kategori online shop fashion (pakaian,
sepatu, dan aksesoris) dengan persentase Top Brand Index sebesar
23,9%. Zalora telah berhasil melakukan strategi bisnis perusahaan.
Banyak perusahaan E-commerce yang bersaing untuk menjadi nomor
satu dengan menawarkan produk yang berkualitas dan harga yang
rendah. Sikap dapat menjadi faktor dalam pengambilan keputusan
pembelian (Iwan, 2013 dalam Adinata, K., & Yasa, N. (2018)).
Motivasi untuk membeli suatu produk berawal dari sikap positif jika
ingin membeli suatu barang atau jasa (Maima, 2012 dalam Adinata,
K., & Yasa, N. (2018)). ). Sikap ialah untuk merespon suatu objek
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan (Suprapti, 2010:136).
Menurut Imam B, J (2011 dalam Adinata, K., & Yasa, N. (2018))
terdapat faktor yang dapat mempengaruhi sikap konsumen dalam
belanja online yaitu perceived website reputation, relative advantage
(manfaat produk atau layanan), perceived website image, trust
(kepercayaan).
Kepuasan pelanggan ialah penilaian atau perasaan dari
pelanggan pada penggunaan produk atau jasa dimana harapan
pelanggan dan kebutuhan terpenuhi (Kotler, 1996 dalam Norhermaya,
Y., & Soesanto, H. (2016)). Menurut Setyawan dan Ihwan (2014
dalam Norhermaya, Y., & Soesanto, H. (2016)) kepuasan pelanggan
akan menciptakan minat bagi pelanggan untuk melakukan pembelian
pada toko. Kepuasan pelanggan adalah sikap pada pengalaman
seseorang, dalam pengalaman tersebut dapat mendukung kepercayaan
dan loyalitas pelanggan agar tetap membeli di perusahaan tersebut.
Menurut Widiyanto (2003 dalam Norhermaya, Y., & Soesanto, H.
(2016)) kepercayaan adalah suatu bentuk kepercayaan dari pelanggan
untuk mempertahankan pelanggan Kepuasan pelanggan adalah
perasaan senang atau kecewa yang muncul pada seseorang setelah
membandingkan hasil produk yang dipilih kepada hasil yang
diharapkan (Kotler & Keller, 2009. P.177 dalam Mulyadi.A &
Sutanto, Eddy Madiono, 2018)
Menurut Thamizhvanan dan Xavier (2013 dalam Binalay, A.,
Mandey, S., & Mintardjo, C. (2016)) minat belanja online adalah
keinginan konsumen untuk melakukan transaksi secara online. Teori
minat memiliki perkembangan yaitu theory of reasoned action (sikap
dan norma), planned behavior theory (sikap, norma, subjektif, dan
persepsi kontrol perilaku). Memahami bagaimana pelanggan
melakukan perjalanan melalui corong konversi e-niaga transisi dari
interaksi awal dengan properti digitalnya ke menyelesaikan transaksi
adalah kunci model bisnis Zalora. Zalora juga ingin mengidentifikasi
tren ritel online sejak dini untuk menangkap peluang baru dan
beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi pasar yang berubah.
Berdasarkan analisis dan uraian yang dijelaskan diatas, dapat
disimpulkan bahwa peneliti akan melakukan dengan judul “Analisis
Pengaruh Sikap dan Kepuasan Konsumen Terhadap Minat Beli
Belanja Online di Perusahaan Zalora”.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sikap Konsumen


2.1.1. Pengertian Sikap Konsumen
Sikap merupakan tindakan yang dilakukan seseorang
secara individual untuk merespon suatu objek atau hal-hal
yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan, suka
atau tidak suka, setuju atau tidak setuju sehingga emosional
pada diri seseorang akan timbul dan membentuk perilaku
seseorang. Sikap konsumen memiliki peranan yang sangat
penting karena berkaitan erat dengan proses pembelian dan
penjualan. Setiap individu memiliki sikap yang berbeda, maka
dari itu setiap konsumen pun memiliki sikap yang berbeda.
Ketika sebuah perusahaan telah mengetahui dan
mengidentifikasi setiap sikap konsumennya, akan
memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi setiap
kebutuhan dan perilaku konsumen.

2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Sikap Konsumen

Pembentukan sikap seorang konsumen dapat


dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang datang dari dalam dirinya sendiri
dan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen. Faktor
eksternal adalah sikap konsumen yang muncul atau timbul
karena ada dorongan dari lingkungan sekitar.

Faktor internal dalam pembentukan sikap konsumen:


- Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang harus diwujudkan demi
kelangsungan hidup seseorang guna mencapai di tahap
kemakmuran seseorang. Setiap masing-masing individu tentunya
memiliki kebutuhan yang berbeda. Sikap seorang konsumen akan
sesuai dengan kebutuhan dirinya sendiri.

- Kepribadian dan Karakteristik Konsumen


Kepribadian menggambarkan sikap, perasaan, ekspresi, mental
dan tempramen seseorang secara keseluruhan. Adapun
karakteristik merupakan ciri khas yang dapat dijelaskan secara
verbal. Dalam hal kepribadian dan karakteristik, sikap konsumen
dapat dilihat dari seberapa agresif atau bahkan pasif seseorang,
seberapa introvert, introvert atau ambivert, yang nantinya dapat
mempengaruhi sikap yang dibentuk.

Faktor eksternal dalam pembentukan sikap konsumen:

- Pengaruh Sosial
Pengaruh sosial didapatkan dari koneksi atau kerabat terdekat
seperti teman, keluarga, dan masyarakat di lingkungan sekitar.
Faktor sosial ini menjadi faktor eksternal utama yang
mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk atau layanan
melalui perkataan, perbuatan, dan teladan.

- Adanya Pemasaran
Dengan adanya pemasaran, konsumen akan mengetahui produk
atau layanan yang ditawarkan apakah sesuai dengan
kebutuhannya atau tidak. Karena kedekatan spesifik produk
dengan kebutuhan pelanggan yang unik, maka pelanggan
membentuk sikap favorable terhadap produk.

- Keluarga
Keluarga merupakan kelompok inti yang paling kecil dalam
kehidupan masyarakat. Keluarga meliputi seorang ayah, ibu, dan
anak. Dengan kelompok kecil ini dalam kehidupan masyarakat,
dapat diketahui perspektif yang mirip ataupun berbeda dalam
menentukan suatu produk yang dibeli.
- Kelompok Sosial
Dengan adanya kelompok sosial yang terdiri dari beberapa orang
yang lebih banyak dan memiliki perspektif yang lebih bervarian
kelompok ini akan menjadi sebuah ukuran untuk membentuk
kepribadian dan sikap setiap individu. Hal ini termasuk dengan
penentuan pembelian sebuah produk yang direferensikan oleh
individu lain atau dari kelompok sosial tersebut.

- Kebudayaan
Setiap orang memiliki kebudayaan yang beragam dan berbeda.
Dalam hal ini, yang dapat dijadikan sebuah faktor adalah suatu
kebiasaan atau hasil implementasi budaya setiap individu untuk
membentuk sikap konsumen. Karena setiap faktor budaya
memiliki banyak pengaruh yang termasuk luas dalam pemilihan
produk dengan alasan mengikuti budaya tempat asalnya.

2.2. Kepuasan Konsumen


2.2.1. Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah situasi dimana saat


konsumen merasa puas dengan hasil produk dan merasa
senang karena kinerja kerja produsen tersebut memenuhi
ekspektasi mereka. Menurut DA Apriyani (2017), Kepuasan
konsumen adalah situasi dimana seseorang atau konsumen
tersebut merasa bahwa keinginannya sudah terpenuhi dan
merasa puas akan kinerja yang telah diberikan oleh produsen.
Kepuasan konsumen sangat penting bagi sebuah perusahaan,
karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur nilai dari
kinerja para pekerja dalam perusahaan tersebut. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah
kualitas produk. Menurut Marlina (2018), kualitas produk
harus berdasarkan dengan persepsi pelanggan. Karena
konsumen adalah pihak yang berhak menilai suatu kualitas
produk tersebut.

2.3. Minat Beli


2.3.1. Pengertian Minat Beli

Minat beli atau willingness to buy adalah sebuah


bagian dari perilaku masyarakat terhadap kemampuan untuk
mengkonsumsi suatu produk.. Minat beli merupakan tahapan
akhir dari proses keputusan untuk mengkonsumsi atau
membeli barang. Proses minat beli muncul dari kebutuhan
akan suatu produk, lalu dilanjutkan dengan proses informasi
mengenai suatu produk dan proses akhirnya adalah
menentukan produk mana yang harus dibeli. Meldarianda dan
Lisan (2010) menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
minat beli konsumen adalah suatu proses perencanaan
pembelian suatu produk yang akan dilakukan oleh konsumen
dengan mempertimbangakan beberapa hal, diantaranya adalah
banyak unit produk yang dibutuhkan dalam periode waktu
tertentu, merek, dan sikap konsumen dalam mengkonsumsi
produk tersebut. Pada zaman digital sekarang minat beli
masyarakat umumnya lebih tertartik kepada situs online,
karena situs online dapat memudahkan kita untuk mencari
suatu barang yang kita cari. Di situs online juga kita hanya
perlu mengetik produk yang kita inginkan, dan tampilan
produk yang diinginkan langsung muncul beserta rincian
harga produk tersebut. Minat membeli yang dilakukan dengan
media online adalah keinginan seseorang untuk membeli suatu
produk yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen
melalui media online (Rubianti, 2014)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Material
3.1.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yaitu objek atau
subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas untuk peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan. Populasi tidak hanya
jumlah pada subjek atau objek yang dipelajari, tetapi termasuk
karakteristik yang dimiliki oleh subjek atau objek tertentu
(Sugiyono, 2013). Menurut iprice.com, total pengunjung
website Zalora pada tahun 2020 sebanyak 1,828,500 orang.

3.1.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah sifat yang dimiliki
oleh suatu populasi. Jika populasi berjumlah besar
dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan tenaga, maka
perlunya sampel untuk digunakan untuk mewakili populasi
tersebut untuk diteliti (Sugiyono, 2013). Teknik sampling atau
teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian
ialah non probability sampling. Menurut Sugiyono (2013) non
probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk menjadi sampel. non probability sampling
terdiri dari sampling sistematis, sampling kuota, sampling
incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball
sampling. Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik
purposive sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel
dengan suatu pertimbangan. Sampel yang digunakan adalah
sebanyak 54 responden dengan meneliti pelanggan Zalora.
3.2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji regresi linear
berganda sebagai alat analisis data dari variabel-variabel yang ikut
terlibat. Analisis regresi merupakan bagian integral dalam
peramalan. Maksud dari peramalan ini ialah berdasarkan data yang
diolah dengan cara statistik yang kemudian menarik sebuah
kesimpulan. Analisis regresi sendiri digunakan untuk mengetahui
sampai sejauh mana suatu variabel berpengaruh pada variabel
lainnya atau beberapa variabel lainnya, (Sunyoto, 2007). Uji regresi
linear berganda digunakan pada penelitian yang memiliki variabel
bebas lebih dari satu yang akan mempengaruhi variabel terikat.
Metode ini melalui beberapa tahapan yaitu uji signifikansi (uji-t, uji-
F), ANOVA dan penentuan hipotesis. Hasil yang disajikan dari uji
regresi linear berganda dituliskan dalam bentuk persamaan regresi.
Fungsi persamaan regresi di dalam penelitian adalah sebagai alat
yang memprediksi variabel satu dengan variabel yang lainnya.
Persamaan uji regresi linear berganda dituliskan dengan formulasi
seperti di bawah ini:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 +. . . +𝑏𝑛 𝑋𝑛

Keterangan:
Y = Variabel dependen/terikat (Response)
X = Variabel independen (Predictor)
a = Nilai konstanta
b = Koefisien Regresi (Slope)
Nilai konstanta (a) dan koefisien-koefisien dari setiap variabel (b)
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

(𝛴𝑌) − (𝑏1 × 𝛴𝑥1 ) − (𝑏2 × 𝛴𝑥2 )


𝑎=
𝑛

[(𝛴𝑥2 2 × 𝛴𝑥1 𝑦) − (𝛴𝑥2 𝑦 × 𝛴𝑥1 𝑥2 )]


𝑏1 =
[(𝛴𝑥1 2 × 𝛴𝑥2 2 ) − (𝛴𝑥1 × 𝑥2 )²]

[(𝛴𝑥1 2 × 𝛴𝑥2 𝑦) − (𝛴𝑥1 𝑦 × 𝛴𝑥1 𝑥2 )]


𝑏2 =
[(𝛴𝑥1 2 × 𝛴𝑥2 2 ) − (𝛴𝑥1 × 𝑥2 )²]
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Uji Validitas

4.1.1. Variabel Sikap Konsumen

Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

SK1 7.9074 2.010 .428 .138

SK2 7.2778 3.110 .278 .437

SK3 7.5185 2.669 .232 .515

1. Hipotesis
Ho: Skor butir pertanyaan varibel Sikap Konsumen valid
Ha: Skor butir pertanyaan varibel Sikap Konsumen tidak valid.

2. Dasar Pengambilan Keputusan

R hitung ≥ R table  Ho diterima


R hitung < R table  Ho ditolak
3. Keputusan

Butir pertanyaan R hitung Tanda R tabel Keputusan


Sikap Konsumen 1 0.428 > 0.230 Ho diterima
Sikap Konsumen 2 0.278 > 0.230 Ho diterima
Sikap Konsumen 3 0.232 > 0.230 Ho diterima
4. Kesimpulan
Jadi, Skor butir perntanyaan varibel Sikap Konsumen 1, Sikap
Konsumen 2, dan Sikap Konsumen 3 adalah valid.

5. Interpretasi Hasil
Berdasarkan hasil output SPSS, menunjukan bahwa indikator Sikap
Konsumen 1 sampai dengan Sikap Konsumen 3 adalah valid. Dengan
R hitung masing masing sebesar 0.428, 0.278, dan 0.232 lebih besar
daripada R tabel sebesar 0.230. Maka dari itu disimpulkan bahwa skor
butir pertanyaan varibel Sikap Konsumen 1, Sikap Konsumen 2, dan
Sikap Konsumen 3 adalah valid.

4.1.2. Variabel Keputusan Konsumen

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

KK1 6.5192 4.176 .333 .486

KK2 6.3846 3.888 .470 .264

KK3 6.5577 4.644 .281 .561

1. Hipotesis
Ho: Skor butir pertanyaan varibel Keputusan Konsumen valid
Ha: Skor butir pertanyaan varibel Keputusan Konsumen tidak valid.

2. Dasar Pengambilan Keputusan

R hitung ≥ R table  Ho diterima


R hitung < R table  Ho ditolak
3. Keputusan

Butir pertanyaan R hitung Tanda R tabel Keputusan


Keputusan Konsumen 1 0.333 > 0.230 Ho diterima
Keputusan Konsumen 2 0.470 > 0.230 Ho diterima
Keputusan Konsumen 3 0.281 > 0.230 Ho diterima

4. Kesimpulan
Jadi, Skor butir perntanyaan varibel Keputusan Konsumen 1,
Keputusan Konsumen 2, dan Keputusan Konsumen 3 adalah valid.

5. Interpretasi Hasil
Berdasarkan hasil output SPSS, menunjukan bahwa indikator
Keputusan Konsumen 1 sampai dengan Keputusan Konsumen 3 adalah
valid. Dengan R hitung masing masing sebesar 0.333, 0.470, dan 0.281
lebih besar daripada R tabel sebesar 0.230. Maka dari itu disimpulkan
bahwa skor butir pertanyaan varibel Keputusan Konsumen 1,
Keputusan Konsumen 2, dan Keputusan Konsumen 3 adalah valid.

4.2. Uji Reabilitas


4.2.1. Variabel Sikap Konsumen

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.786 3

1. Hipotesis
Ho: Skor butir pertanyaan varibel Sikap Konsumen valid
Ha: Skor butir pertanyaan varibel Sikap Konsumen tidak valid

2. Dasar Pengambilan Keputusan

R α ≥ 0.7  Ho diterima
R α < 0.7  Ho ditolak
3. Keputusan
R α: 0.786 > 0.7  Ho diterima

4. Kesimpulan
Jadi, Skor butir pertanyaan varibel Sikap Konsumen 1, Sikap
Konsumen 2, Sikap Konsumen 3 adalah reliable.

5. Interpreasi Hasil
Berdasarkan hasil output SPSS, didapatkan nilai R alpha sebesar
0,786 lebih besar dari 0.7. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
skor butir pertanyaan varibel Sikap Konsumen 1, Sikap Konsumen 2,
Sikap Konsumen3 adalah reliabel.

4.2.2. Variabel Keputusan Konsumen

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.746 3

1. Hipotesis
Ho: Skor butir pertanyaan varibel Keputusan Konsumen reliabel
Ha: Skor butir pertanyaan varibel Keputusan Konsumen tidak reliabel

2. Dasar Pengambilan Keputusan

R α ≥ 0.7  Ho diterima
R α < 0.7  Ho ditolak
3. Keputusan
R α: 0.746 > 0.7  Ho diterima

4. Kesimpulan
Jadi, Skor butir pertanyaan varibel Keputusan Konsumen 1, Keputusan
Konsumen 2, Keputusan Konsumen 3 adalah reliabel.
5. Interpretasi Hasil
Berdasarkan hasil output SPSS, didapatkan nilai R alpha sebesar 0.746
lebih besar dari 0.7. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa skor butir
pertanyaan varibel Keputusan Konsumen 1, Keputusan Konsumen 2,
Keputusan Konsumen3 adalah reliabel.

4.3. Uji Asumsi Klasik


4.3.1. Uji Multikolinearitas

1. Hipotesis
Ho: Tidak terjadi multikolinearitas
Ha: Terjadi multikolinearitas
2. Dasar Pengambilan Keputusan
Nilai Tolerance ≥ 0.10  Ho diterima VIF ≤ 10  Ho diterima
Nilai Tolerance < 0.10  Ho ditolak VIF > 10  Ho ditolak
3. Keputusan
VARIABEL TOLERANCE TANDA 0,10 KEPUTUSAN
Sikap Konsumen 0.989 > 0.10 Ho diterima
Kepuasan Konsumen 0.989 > 0.10 Ho diterima

VARIABEL VIF TANDA 0,10 KEPUTUSAN


Sikap Konsumen 1.011 < 10 Ho diterima
Kepuasan Konsumen 1.011 < 10 Ho diterima
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil output SPSS, dari variabel Sikap Konsumen dan
Kepuasan Konsumen, diperoleh nilai tolerance masing-masing
sebesar 0.989 yang lebih besar dari 0.10 dan diduking oleh nilai VIF
masing-masing sebesar 1.011 yang lebih kecil dari 10. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

4.3.2. Uji Normalitas

1. Hipotesis
Ho: Data residual berdistribusi normal
Ha: Data residual berdistribusi bebas
2. Dasar Pengambilan Keputusan
Sig ≥ α  Ho diterima
Sig < α  Ho ditolak
3. Keputusan
Sig: 0.319 > 0.05 → Ho diterima
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil output SPSS, diperoleh nilai sig sebesar 0.635 yang
lebih besar dari nilai alpha sebesar 0.05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data residual berdistribusi normal.
4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

1. Hipotesis
Ho: Tidak terjadi heteroskedastisitas
Ha: Terjadi heteroskedastisitas
2. Dasar Pengambilan Keputusan
Sig ≥ α  Ho diterima
Sig < α  Ho ditolak
3. Keputusan
VARIABEL Sig TANDA α KEPUTUSAN
Sikap Konsumen 0.864 > 0,05 Ho diterima
Kepuasan Konsumen 0.998 > 0,05 Ho diterima

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil output SPSS, diperoleh nilai sig dari variabel Sikap
Konsumen dan Kepuasan Konsumen masing-masing sebesar 0.864
dan 0.998 yang lebih besar dari nilai alpha sebesar 0.05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3.4. Uji Autokorelasi

1. Hipotesis
Ho: Tidak terjadi autokorelasi
Ha: Terjadi autokorelasi
2. Dasar Pengambilan Keputusan
Sig ≥ α  Ho diterima
Sig < α  Ho ditolak
3. Keputusan
Sig: 0.169 > 0.05  Ho diterima
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil output SPSS, diperoleh nilai sig dari data residual
sebesar 0.169 yang lebih besar dari nilai alpha sebesar 0.05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
4.4. Uji Regresi Linear Berganda

4.4.1. Koefisien Determinasi

Berdasarkan tampilan output SPSS didapatkan hasil R²


sebesar 0.035, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebesar
3.5% variabel Sikap Konsumen dan Kepuasan Konsumen
dapat menjelaskan perubahan variasi variabel Minat Beli, dan
sisanya sebesar 96.5% dijelaskan oleh variable lainnya.

4.4.2. Uji Signifikan Simultan (uji statistik F)


Interpretasi hasil analisis:

1. Hipotesis

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Sikap Konsumen


dan Kepuasan Konsumen terhadap Minat Beli

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sikap Konsumen dan


Kepuasan Konsumen terhadap Minat Beli

2. Dasar Pengambilan Keputusan

Sig ≥ α  Ho diterima
Sig < α  Ho ditolak
F hitung ≤ F tabel  Ho diterima
F hitung > F table  Ho ditolak
3. Keputusan

Sig 0.400 > 0.05  Ho diterima


F 0.933 < 3.18  Ho diterima
4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil output SPSS, diperoleh nilai f hitung sebesar 0.933


yang lebih kecil dari f table sebesar 3.18 dan didukung dengan nilai
sig sebesar 0.400 yang lebih besar dari nilai alpha sebesar 0.05 maka
didapatkan kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara Sikap Konsumen dan Kepuasan Konsumen terhadap
Minat Beli.
4.4.3. Persamaan Regresi

y = 3,277 - 0,059x₁ + 0,188x₂

Keterangan :
y = Minat Beli
x₁ = Sikap Konsumen
x₂ = Kepuasan Konsumen

 Jika x₁ (Sikap Konsumen) dan x₂ (Kepuasan Konsumen) naik sebesar


1 point maka y (Minat Beli) akan mengalami kenaikan sebesar 0,059
point.
 Jika x₁ (Sikap Konsumen) dan x₂ (Kepuasan Konsumen) nurun
sebesar 1 point maka y (Minat Beli) akan mengalami penurunan
sebesar 0,188 point
 Jika x₁ (Sikap Konsumen) dan x₂ (Kepuasan Konsumen) = 0 maka y
(Minat Beli adalah sebesar 3,277 point.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil output SPSS yang diperoleh dalam uji
regresi berganda dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara sikap konsumen dan kepuasan konsumen
terhadap minat beli. Sehingga disimpulkan bahwa untuk Zalora sikap
konsumen tidak terlalu mempengaruhi daya beli terhadap konsumen
Zalora sehingga hal tersebut merupakan hal yang tidak terlalu Zalora
khawatirkan untuk mendapatkan minat beli. Temuan menunjukkan
bahwa hipotesis-hipotesis didukung hubungan antara niat beli dan
perilaku belanja online menunjukkan hubungan yang tidak terlalu
kuat

5.2. Saran
Zalora dapat mengubah seorang pembelanja menjadi pembeli
dan jika aplikasi tersebut menyediakan informasi produk yang
bervariasi dan berguna, layanan pelanggan yang baik, dan situs web
yang mudah diakses. Berdasarkan analisa diatas maka keinginan
untuk membeli secara online akan rendah jika toko online kurang
kemudahan dalam mencari dan membandingkan barang belanjaan,
dan update produk. Zalora harus membuat websitenya menjadi
mudah bagi konsumen untuk mencari produk dan jasa. Membuat
desain web dan portal baru dan canggih serta ramah atmosfer web
adalah kunci untuk menarik pengunjung.
Selain itu, Zalora disarankan untuk mengubah pengunjung
menjadi pembeli dengan meningkatkan situs web mereka dengan
menawarkan proses yang nyaman, logis, menarik, dan tidak
merepotkan pelanggan serta bahasa yang mudah dengan membuat
situs web cepat dengan desain fungsional sehalus mungkin seperti
Layanan Online: Layanan pelanggan sama pentingnya dengan
kualitas konsumen online mengungkapkan bahwa layanan pelanggan
merupakan faktor utama dalam kepuasan belanja online yang
sehingga bisa mempengaruhi minat membeli suatu pelanggan.
Penelitian ini menunjukkan peningkatan daya penjelas dari niat
membeli dan perilaku belanja online dibandingkan penelitian
sebelumnya. Ini juga memberikan pedoman untuk penelitian masa
depan untuk berkonsentrasi pada kekuatan dan menghilangkan
kelemahannya
REFERENCES

Adinata, K., & Yasa, N. (2018). Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Harga,


dan Siap terhadap Niat Beli Kembali di Situs Lazada. E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana, 7(8), 4153. doi: 10.24843/ejmunud.2018.v07.i08.p05

Binalay, A., Mandey, S., & Mintardjo, C. (2016). Pengaruh Sikkap, Norma
Subjektif, dan Motivasi terhadap Minat Beli Secara Online pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Manado. Jurnal EMBA, 4(1), 396 - 405.

Larasati, T., & Zuliestiana, D. (2019). Analisis pengaruh sikap konsumen


terhadap belanja online (Studi pada perusahaan sociolla di Indonesia). E-
Proceeding Telkom University, 6(1), 200 - 207.

Mulyadi, A., & Sutanto, E. (2018). Analisis Faktor Kepuasan Pelanggan


Toko Fashion Online Zallora di Indonesia. Agora Jurnal Mahasiswa
Manajemen Bisnis, 6(2).

Mubarok, M. M. (2018). Pengaruh Brand Image dan Sikap Konsumen


terhadap Keputusan Pembelian Batik Jetis Sidoarjo dimediasi oleh Minat
Beli.

Norhermaya, Y., & Soesanto, H. (2016). Analisis Pengaruh Kepuasan


Pelanggan terhadap Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan untuk
Meningkatkan Minat Beli Ulang (Studi pada Online Store Lazada.co.id).
Diponegoro Journal Of Management, 5(3), 1-13.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,


kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Tarmizi, A. (2017). Analisis Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian


Produk Sepeda Motor Honda Merek Vario pada Pd. Daya Motor Sungai
Bahar Muaro Jambi. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 1(1),
18-31.
Indriasari, D. P. (2018). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
Konsumen terhadap Layanan Taksi Online Go-Car di Kota Makassar. Jurnal
Bisnis & Kewirausahaan, 7(1).

Apriyani, D. A., & Sunarti, S. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan


Terhadap Kepuasan Konsumen (Survei Pada Konsumen the Little a Coffee
Shop Sidoarjo). Jurnal Administrasi Bisnis, 51(2), 1-7.

Kurnia, M., & Suwiknyo, M. (2018). Kepuasan Konsumen: Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi. BALANCE: Economic, Business, Management and
Accounting Journal, 15(01).

Anwar, R., & Adidarma, W. (2016). Pengaruh kepercayaan dan risiko pada
minat beli belanja online. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 14(2),
155-168.

Lapian, S. J., & Roring, F. (2018). Pengaruh Kepercayaan, dan Motivasi


terhadap Minat Beli Pengguna Shoppe secara Online Pada Anggota Pemuda
GMIM Zaitun Mahakeret. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis dan Akuntansi, 6(4).
Lampiran 1

Berikut dibawah ini merupakan data kuesioner yang telah dikumpulkan oleh
peneliti melalui 54 responden. Terdapat dua jenis indikator untuk mengetahui
validitas dan reabilitas pertanyaan dalam kuesioner, diantara lain sebagai
berikut:

SK 1, SK 2, SK 3 : Indikator Sikap Konsumen


KK 1, KK 2, KK 3 : Indikator Kepuasan Konsumen
Responden SK 1 SK 2 SK 3 KK 1 KK 2 KK 3
1 4 5 3 2 3 3
2 3 4 5 3 3 5
3 4 2 4 4 4 4
4 3 3 3 4 5 2
5 3 3 3 5 3 4
6 5 5 2 3 4 2
7 2 5 3 4 4 3
8 2 2 4 5 5 5
9 5 3 5 5 3 4
10 4 5 3 5 4 4
11 2 4 2 3 4 2
12 5 4 4 2 5 3
13 3 3 5 2 4 2
14 2 3 4 3 5 4
15 3 3 5 4 5 3
16 3 5 5 5 5 5
17 4 5 5 4 4 4
18 2 2 3 3 5 4
19 5 3 4 3 3 3
20 5 4 4 2 2 2
21 5 3 3 3 3 4
22 3 5 2 4 3 4
23 3 5 2 5 3 3
24 2 3 3 4 2 3
25 4 2 4 2 2 5
26 5 2 5 3 4 4
27 4 3 5 4 4 3
28 4 2 3 4 5 2
29 2 3 2 3 3 4
30 2 3 2 2 4 3
31 3 2 3 3 4 2
32 5 4 4 4 5 4
33 4 4 5 4 5 3
34 4 3 5 3 5 3
35 4 2 3 3 4 5
36 5 3 2 2 3 5
37 3 5 4 3 4 5
38 2 3 4 4 3 4
39 2 3 3 5 3 3
40 3 4 3 5 4 4
41 3 4 2 3 2 3
42 4 5 5 3 3 3
43 4 4 5 4 3 4
44 3 3 3 5 2 3
45 2 5 4 3 4 2
46 3 4 4 4 5 2
47 5 4 4 5 5 3
48 5 3 4 4 4 4
49 4 2 3 3 3 5
50 4 4 2 3 2 4
51 2 5 2 4 3 3
52 2 3 4 5 4 4
53 3 3 5 3 5 2
54 5 5 5 4 3 2
Lampiran 2

Pengaruh antara Sikap Konsumen dan Kepuasan Konsumen terhadap


Minat Beli belanja online pada Perusahaan Zalora. Berikut ini merupakan
data yang diperoleh:

Sikap Kepuasan Minat


Konsumen Konsumen Beli
4.60 4.90 4.60
4.40 4.30 4.00
3.80 2.30 4.60
3.40 4.90 4.60
3.00 3.80 4.20
4.20 4.20 3.20
3.80 3.60 2.80
3.40 2.60 4.75
3.20 3.60 3.75
4.00 3.40 3.50
4.00 3.80 3.25
3.20 3.40 3.25
3.80 3.00 3.80
3.20 4.00 3.40
4.00 3.60 3.40
3.60 4.60 4.40
2.60 4.20 3.00
3.20 4.20 2.75
3.40 2.80 3.50
3.20 2.40 3.25
3.40 3.20 3.80
4.40 4.00 4.40
3.80 4.00 3.60
4.40 4.60 3.40
3.60 3.60 2.40
3.40 3.00 4.20
3.60 3.60 4.00
4.00 2.60 4.00
3.80 3.20 3.00
3.40 3.40 4.00
4.00 3.80 3.60
3.60 3.40 4.00
3.00 3.40 3.00
3.00 4.40 4.00
3.40 3.80 3.50
3.00 4.40 2.25
3.00 3.60 4.60
4.00 3.40 2.75
3.20 2.40 2.25
3.20 3.20 3.00
4.60 3.00 3.00
3.60 3.00 4.60
4.80 4.50 3.25
3.40 3.25 4.00
4.25 3.20 4.75
2.50 3.80 4.75
3.25 4.75 5.00
3.75 4.00 4.80
4.00 4.50 4.20
2.00 4.80 5.00
4.00 5.00 3.50
4.80 4.50 4.50
3.20 3.20 4.00
3.80 5.00 4.25
(Data Residual berdistribusi normal)

Anda mungkin juga menyukai