Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Latar Belakang

Diuretik adalah obat-obat yang meningkatkan laju aliran urin, namun secara klinis diuretik juga
bermanfaat untuk meningkatkan laju ekskresi Na+ (natriuresis) dan anion yang menyertainya,
biasanya Cl- (Hardman, 2012). Diuretik juga menurunkan absorpsi kembali elektrolit di tubulus
renalis dengan melibatkan proses pengangkutan aktif. Diuretik terutama digunakan untuk
mengurangi sembab (edema) yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah cairan luar sel, pada
keadaan yang berhubungan dengan kegagalan jantung kongestif, kegagalan ginjal, oligourik, si
rosis hepatik, keracunan kehamilan, glaukoma, hiperkalasemi, diabetes insipidus, dan sembab
yang disebabkan oleh penggunaan jangka panjang kortikosteroid atau estrogen. Diuretik juga
digunakan sebagai penunjang pada pengobatan hipertensi (Siswandono & Bambang, 2008).
Diuretik dipercaya menjadi salah satu cara yang efektif untuk menangani penyakit hipertensi dan
merupakan salah satu rekomendasi antihipertensi dari JNC 8 (Eight Joint National Committee)
dan ASH (American Society of Hypertension). Diuretik menyebabkan penurunan volume plasma
yang akan menurunkan curah jantung dan akhirnya menurunkan tekanan darah (Latuconsina
dkk, 2014).

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati berupa ratusan jenis tanaman obat dan telah banyak
dimanfaatkan dalam proses penyembuhan berbagai penyakit. Namun sampai sekarang baru
sejumlah kecil obat tradisional yang dapat dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro,
1992).

Indonesia merupakan Negara terbesar nomor dua setelah Brazil yang memiliki keanekaragaman
hayati. Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang membahas semua bentuk kehidupan
mencakup gen, spesies tumbuhan, hewaan dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-
proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Keanekaragaman hayati
telah dimanfaatkan menjadi bahan makanan dan bahan obat hingga kini mengalami
perkembangan terus-menerus.
Salah satu tanaman yang banyak digunakan didunia adalah temu mangga. Tanaman temu
mangga merupakan salah satu dari banyak jenis temu temuan yang dimanfaatkan sebagai bahan
baku obat-obatan (Hadad, 2001). Tanaman ini banyak digunakan mulai dari bagian akar, batang,
daun, dan buah. Rimpang dan daun temu mangga mengandung saponin, flavonoid dan polifenol
(Hutapea, 1993), juga mengandung antioksidan alamiah, yaitu kurkuminoid (Sudewo, 2004),
minyak atsiri, tanin, amilum, gula dan damar (Anonim, 1988). Minyak atsiri temu mangga terdiri
dari 4 komponen utama yang teridentifikasi sebagai Į-pirene (1,71%), ßmyrcene (19,74%),
geranil alcohol (76,24%), dan bicyclo 3,1,1 heptan 3-ol (2,31%) (Khasanah dan Wahyuono,
2002). Rimpang temu mangga berkhasiat untuk mengecilkan rahim dan untuk penambah nafsu
makan (Hutapea, 1993), mengatasi nyeri lambung dan menghambat pertumbuhan sel kanker
(Sudewo, 2004).

Pada penggunaan secara tradisional, temu mangga yang diekstrak dengan air panas dapat
menghasilkan efek diuretik (Hashmi et al, 2015). Penelitian terdahulu menyatakan bahwa
ekstrak metanol dan petroleum eter daun zaitun (Olea europaea L.) dengan dosis 500 mg/kgBB,
600 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB berpotensi sebagai diuretik pada tikus putih jantan galur
Sprague-Dawley (Al-Okbi et al, 2016). CARI PENELITIAN SEBELUMNYA YANG
RELEVAN ?
Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini akan dilakukan pengujian aktivitas diuretik
dari ekstrak temu manggga pada tikus putih jantan galur Sprague-Dawley dengan metode uji
Lipschitz. Parameter pengujian diuretik yang dilakukan meliputi volume urin, pH urin,
konsentrasi Na+, K+, dan Cl- pada urin serta kadar asam urat dan bersihan kreatinin untuk
mengetahui pengaruh ekstrak temu mangga tersebut terhadap fungsi ginjal secara in vivo.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah ekstrak temu mangga (Olea europaea L.) memiliki aktivitas diuretik pada
tikus putih jantan galur Sprague-Dawley.
b. Apakah ekstrak temu mangga (Olea europaea L.) mempengaruhi kadar asam urat
dan bersihan kreatinin pada tikus putih jantan galur Sprague-Dawley.

1.3 Hipotesa
a. Ekstrak temu mangga (Olea europaea L.) memiliki aktivitas diuretik pada tikus putih
jantan galur Sprague-Dawley.
b. Ekstrak temu mangga (Olea europaea L.) mempengaruhi kadar asam urat dan
bersihan kreatinin pada tikus putih jantan galur Sprague-Dawley.

1.4 Tujuan Penelitian


Menguji aktivitas ekstrak temu mangga (Olea euorpaea L.) sebagai diuretik pada tikus
putih jantan galur Sprague-Dawley serta pengaruhnya terhadap kadar asam urat dan bersihan
kreatinin.

1.5 Manfaat Penelitian


Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi
aktivitas diuretik ektrak asam urat (Olea europaea L.) untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai