Berbicara mengenai Hipnosis, sepertinya masih menjadi hal yang kontroversial di kebanyakan
masyarakat. Banyak yang mengatakan Hipnosis itu adalah sesuatu hal yang mistis, bohongan
belaka, membuat pikiran kita dikendalikan si hipnotis, dan sejenisnya. Hal ini semakin diperkuat
dengan pertunjukan Hipnosis di televisi yang seakan-akan menunjukkan setiap orang yang
dihipnosis akan dipermalukan di depan banyak orang. Yah, benar.. Hipnosis seperti terliihat
menjadi sesuatu negatif. Belum lagi ditambah maraknya kejahatan berkedok hipnosis.
Seperti pengalaman yang sering saya alami, ketika seseorang mengetahui bahwa saya bisa
melakukan hipnosis, beberapa dari mereka seperti menghindar, atau takut jika berada di dekat
saya. Satu orang berpendapat bahwa mereka takut suatu waktu, saya akan menepuk pundak
mereka dan membuat mereka menjadi tidak sadar...
Untuk memberi pemahaman apakah hipnosis itu perlu dipelajari atau enggak, mungkin mari kita
sejenak merenungkan beberapa kejadian berikut ini yang mungkin saja pernah anda lihat bahkan
alami.
1. Anda sudah memberikan semangat dan motivasi kepada diri anda agar menjadi lebih rajin
bekerja atau belajar, tapi tetap saja anda malas dan malas melulu.. Tahu Kenapa Hal
tersebut bisa terjadi??
2. Anda memiliki seorang anak, tetapi susah banget untuk diajarin, bahkan banyak dari anak
kita yang tidak menghormati orang tuanya. Tahu Kenapa Hal itu bisa terjadi??
3. Anda seorang sales, tetapi anda bingung, kenapa kata-kata saya atau cara saya
menawarkan tidak membuat orang lain tertarik membeli produk saya. Tahu Kenapa Hal
itu bisa terjadi??
4. Anda memiliki kebiasaan merokok, pengen banget berhenti, tapi kenapa sulit banget
untuk berhenti. Tahu Kenapa?
5. Anda memiliki ketakutan untuk berbicara di depan umum. Padahal anda sudah
menguasai topik yang akan dibahas, tetapi saat di depan umum, kaki dan tangan tidak
bisa berhenti gemetaran, dan pikiran tiba-tiba blank. Tahu Kenapa bisa terjadi?
6. Anda heran melihat teman anda mengapa bisa berani berdiri di dekat cacing, padahal
anda melihatnya saja dari kejauhan sudah membuat merinding dan ketakutan. Tahu
Kenapa Hal itu bisa terjadi?
7. Anda memiliki kebencian dengan seseorang, atau ingin melupakan seseorang, tapi
mengapa semakin berusaha dilupakan, ingatan-ingatan tersebut semakin teringat.. Tahu
Kenapa?
Konsep Pikiran Bawah Sadar akan banyak saya jelaskan di dalam training saya dan untuk konsep
awalnya saya akan memberikan penjelasan sederhana dengan contoh berikut ini.
Pernah Berjalan kaki tentunya kan? Nah saat berjalan kaki, siapa yang dari antara kita yang masih
memikirkan yang dilangkahkan duluan itu kaki kiri atau kanan. Trus berapa centimeter langkah
kaki yang harus saya lakukan.
Apakah anda melakukannya?? Tentu Saja tidak. Itu semua seperti cara kerja otomatis di pikiran
kita, tanpa kita sadari sepenuhnya. Hal ini terjadi karena adanya proses pembelajaran atau
informasi yang kemudian diolah menjadi sesuatu yang bersifat otomatis bagi diri kita.
Untuk memudahkan prosesnya, lihat cara kita belajar mengendarai sepeda, motor ataupun mobil
(atau pesawat bagi anda yang pernah mengendarainya). Pada saat percobaan pertama,
bagaimana rasanya? tentu saja, takut jatuh, takut salah, grogi, suka panik (rem mana, gas mana,
kopling mana, dll). Itu semua disebut dengan yang namanya informasi atau pembelajaran.
Kemudian kita melakukannya berulangulang atau disebut dengan repetisi, nah pembelajaran
berulang-ulang (kadang membuat jatuh, sakit, luka, dsb) membuat kita semakin mahir
mengendarainya.
Setelah Mahir? tentu saja anda seperti tidak berpikir keras lagi. Yah mirip bagaimana anda
berjalan. Bagaimana anda berjalan dan bagaimana anda bisa mengendarai motor atau mobil
merupakan suatu pembelajaran dari level conscious (sadar) menuju sub-conscious (bawah
sadar). Jika anda sudah bisa melakukannya secara otomatis, seolah-olah tanpa dipikirkan sama
sekali, artinya, anda telah melakukan kegiatan tersebut dengan menggunakan pikiran bawah
sadar anda.
Hipnosis adalah Cara mempercepatnya atau Akselerasinya. Bahkan bisa dibilang hipnosis adalah
suatu cara untuk berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar serta mempengaruhinya dengan
cepat.
Sebagai perbandingan, Jika anda kecanduan merokok, anda bisa saja berhenti merokok, tapi
anda mungkin akan melakukan penyiksaan batin (seperti menahannahan diri/selera), dan
berusaha terbiasa olehnya. Lihat berapa lama yang anda butuhkan? mungkin satu bulan bahkan
bisa jadi tiga bulan.. Yang Parahnya, gagal melulu.
Tapi dengan Hipnosis (Kita kenal dengan istilah Hipnoterapi jika dimanfaatkan untuk tujuan
terapi), Anda mungkin membutuhkan waktu 1-6x sesi. Dimana 1 kali sesi biasanya 1-2 jam. Wow!!
Kok Bisa?? Tentu Saja Bisa. Karena dengan Belajar Hipnosis, Anda tahu bagaimana cara kerja
pikiran bawah sadar, dan anda diberikan kesempatan dan kemampuan untuk mengendalikannya.
Dr. James Esdaile bahkan pernah menggunakan Hipnosis untuk keperluan anastesi atau
membuat hilangnya rasa sakit. Untuk apa? Beliau menggunakan untuk tujuan operasi
(membedah). Beneran tidak terasa sakit sama sekali? Betul.. dan itu semua dapat dilakukan jika
kita bisa mengakses pikiran bawah sadar dan mengkondisikan pikiran bawah sadar sesuai dengan
keperluan kita.
“hypnotism” karena ia mengira kondisi trance itu sama dengan tidur. Namun akhirnya James
Braid menyadari bahwa kondisi trance tidak sama dengan tidur. Seorang yang mengalami
trance masih sadar dan masih mendengar seperti biasa yang mana hal itu tidak terjadi ketika
seseorang tidur. Untuk itu, James Braid mencoba mengganti nama hypnosis menjadi
monoideaism yang artinya suatu kondisi dimana seseorang sangat fokus pada suatu ide sehingga
mengabaikan sekitarnya. Namun karena nama hypnosis terlanjur populer, maka istilah
monoideaism menjadi tidak terkenal. Jadi, sebenarnya hypnosis atau hypnotism adalah nama
yang kurang tepat untuk ilmu ini.
Jika anda menggunakan kamus bahasa inggris – indonesia, anda akan mendapatkan arti trance
adalah “kesurupan” atau “keadaan tidak sadarkan diri”. Sebenarnya arti tersebut tidak tepat
karena trance sebenarnya suatu kondisi alamiah/natural yang sering kita alami sehari-hari,
seperti kita menangis saat menonton film yang menyedihkan, kita ketakutan saat melewati
kuburan di tengah malam, bahkan saat kita tidak menyadari kecepatan kita terus naik saat melaju
di jalan tol yang sepi lalu kaget saat mengetahui kecepatan kita sudah mendekati 130km/jam!.
Jadi dapat disimpulkan trance adalah fenomena yang terjadi karena pengaruh pikiran bawah
sadar (kesurupan adalah salah satunya saja).
Apakah Hipnosis dapat digunakan untuk menguasai atau mengendalikan Pikiran Orang Lain?
TIDAK. Misalkan saya menghipnosis Anda, meskipun Anda berada dalam kondisi hipnosis, bukan
berarti Anda akan melaksanakan semua perintah saya. Pikiran bawah sadar tetap melindungi
Anda dari sugesti yang merugikan dan melanggar keyakinan yang Anda anut. Misalnya, saya
memerintahkan Anda untuk memotong jari Anda sendiri atau meludahi kitab suci agama Anda,
maka Anda pasti menolak, bahkan Anda langsung terbangun dari hipnosis. Jika saya
menghipnotis Anda, bukan berarti saya menguasai pikiran Anda. Memang benar sugesti akan
sangat kuat pengaruhnya pada pikiran Anda, tetapi hanya sugesti yang tidak merugikan dan tidak
melanggar keyakinan Anda saja yang dapat diterima.
Hipnosis bisa digunakan untuk hiburan, mengubah perilaku, menghilangkan kebiasaan buruk,
motivasi sukses, mengingkatkan kepercayaan diri, mengontrol perasaan, menyembuhkan
penyakit, mengatasi rasa sakit, memaksimalkan kemampuan otak, dan masih banyak lagi. Secara
umum, terapi dengan menggunakan hipnosis disebut dengan Hipnoterapi. Terapi di sini biasanya
menggunakan teknik-teknik terapetik yang dapat memberikan hasil yang maksimal dan lebih
permanen.
Setiap orang yang lahir ke dunia ini, tentunya tidak akan langsung bisa berbicara dengan bahasa
dengan fasih bukan?
Bayangkan saja, jika anda baru memiliki seorang anak, kemudian anda berkata, "Ih, Lucunya..." ,
Terus kemudian dia menjawab, "Emangnya gue badut om?" ; Pasti Anda akan merinding punya
anak seperti itu. hahaha
Yah, Bank Memory harus diisi terlebih dahulu dengan namanya "BELAJAR", Jika sudah punya
bank Data yang cukup, Si anak akan mulai bisa menganalisis. Saat si anak sudah bisa menganalisis,
atau berkata, "bukan seperti itu papa.. harusnya seperti ini.." , pada saat itu lah Faktor Kritis si
anak sudah mulai terbentuk.
Seorang anak akan memulai proses belajar dengan cara meniru. Yah, anak kecil memiliki
kecerdasan yang luar biasa untuk meniru atau memodel dunianya. Saat dia meniru, dia akan
memasukkan semua informasinya ke dalam Pikiran Bawah Sadarnya secara langsung tanpa
mengetahui apakah informasi itu benar atau salah, baik atau buruk.
Dari kasus diatas, sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas pertumbuhan dan
perkembangan mental Pikiran Bawah Sadar atau Faktor Kritis seorang anak adalah orang tua itu
sendiri. Dari berbagai kasus terapi yang saya tangani, 80% kasus anak terjadi karena faktor orang
tuanya sendiri.
Dengan mendapatkan banyak Pembelajaran dari Pengalaman Empiris baik secara visual,
pendengaran, kinestetik, olfaktori dam gustatory, seorang anak akan bertumbuh dengan Bank
Memory yang dianggap cukup disertai dengan Believe System dan Self-Esteemnya. Pada masa ini
Faktor Kritis sudah berkembang dengan baik.
Bagi orang tersebut Faktor Kritis sebenarnya bekerja dengan tujuan baik, untuk menjaga, dan
melindungi setiap data yang dianggap, diyakini, dipikirkan, dipersepsikan, diasumsikan, atau
dirasa benar, yang telah tersimpan di pikiran bawah sadar, agar tidak mudah berubah atau
diubah karena masuknya informasi baru yang berbeda dengan data sebelumnya.
Bayangkan saja apabila Faktor Kritis tidak ada, Saat Anda dikatakan "Manusia Jelek", Anda akan
langsung berkata, "Ohiya ya, saya adalah manusia jelek, terima kasih." . Atau lebih parah lagi,
saat Ada sebuah kemalingan terjadi, kemudian si maling berteriak bahwa andalah pelakunya. Jika
Anda tidak punya Faktor Kritis, Anda akan menjawab, "Oh gitu, jadi saya pencurinya, oke benar
sekali."
Seiringnya waktu, Seseorang yang terlalu sering menganalisis sesuatu, hal itu sebenarnya sama
dengan melatih Faktor Kritis orang tersebut. Sisi positifnya adalah orang tersebut akan akan
berhati-hati dalam mempercayai sesuatu. Sisi negatifnya, apabila orang tersebut adalah orang
yang memiliki self-esteem yang memiliki ego sentris yang tinggi, orang tersebut akan menjadi
sulit menerima kritikan atau masukan, karena orang tersebut menganggap bahwa apa yang
sudah dilakukan adalah sesuatu yang sudah benar (dari hasil analisis bank datanya yang akurat).
Kekuatan faktor kritis dalam melakukan penyaringan informasi yang diijinkan masuk ke pikiran
bawah sadar ditentukan oleh jumlah data yang sudah ada dan seberapa yakin dan percaya
seseorang akan kebenaran data ini. Semakin banyak data, semakin yakin dan percaya, semakin
kuat faktor kritis bekerja melakukan penyaringan informasi.
Bila bentuk pikiran atau data yang akan masuk ternyata tidak sejalan atau bertentangan dengan
data yang telah lebih dulu ada dan diterima sebagai kebenaran maka data ini akan ditolak
sehingga tidak bisa melewati atau menembus faktor kritis.
Sebenarnya arti ditolak bukan berarti hilang begitu saja, namun informasi tersebut tetap masuk
ke dalam sebuah slot memori khusus sebagai data yang tidak benar/ tidak digunakan.
Sedangkan bila data berhasil melewati faktor kritis maka ia akan disimpan di segmen memori
yang khusus digunakan sebagai bagian dari sistem kepercayaan yang memengaruhi dan
menentukan cara berpikir, sikap, perilaku, kebiasaan, dan hidup kita secara keseluruhan. Data
baru ini akan semakin menguatkan kebenaran data lama.
Data yang tadinya dianggap salah, dan tidak berhasil melewati faktor kritis, suatu saat dapat
berpindah ke memori tempat menyimpan data yang dianggap benar bila terjadi perubahan pada
(sistem) kepercayaan yang menjadi dasar kerja faktor kritis. Perubahan ini bisa terjadi karena
upaya yang dilakukan oleh klien sendiri atau dengan bantuan terapis.
Contoh konkritnya seperti ini. Ada banyak orang yang tidak suka atau merasa tidak nyaman
dengan hipnosis atau hipnoterapi. Data lama di pikiran bawah sadar mereka mengatakan bahwa
hipnosis adalah praktik supranatural, menggunakan jin atau makhluk halus, tidak ilmiah, dan
menggunakan kuasa gelap. Dari mana mereka mendapat data ini? Dari informasi yang salah,
pemberitaan di media massa, dan figur otoritas tertentu.
Apapun yang dilakukan untuk meyakinkan orang ini, dengan kata lain memberi sugesti atau data
untuk menembus faktor kritisnya, tidak bisa. Data ini ditolak dengan sangat kuat oleh faktor kritis.
Saat ia mendapat pemahaman yang benar, terjadi perubahan pada data di pikiran bawah
sadarnya, apa yang ia tahu, rasa, dan yakini benar tentang hipnosis dan hipnoterapi juga berubah.
Dan semua informasi yang tadinya tersimpan di segmen memori untuk data yang tidak digunakan
kini berpindah ke segmen memori untuk data yang digunakan.
Kini, bila ada orang yang mengatakan bahwa hipnosis dan hipnoterapi adalah kuasa gelap, klenik,
tidak ilmiah, dan sebagainya, data-data ini justru ditolak oleh faktor kritisnya. Ia akan bersikeras
mengatakan hipnosis dan hipnoterapi sangatlah ilmiah, baik, bermanfaat, dan adalah salah satu
cabang ilmu psikologi. Apalagi bila ia telah mengikuti pelatihan hipnosis dan hipnoterapi,
berpraktik sebagai hipnoterapis klinis yang telah membantu banyak kliennya berubah, berhasil
mengatasi masalah, dan menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sukses, damai, dan bahagia. Dalam
kondisi ini tidak ada siapapun yang bisa mengubah keyakinannya mengenai manfaat hipnosis dan
hipnoterapi.
Inilah proses yang terjadi pada diri seorang yang membenci atau skeptis akan sesuatu dan
akhirnya menjadi fanatik.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menembus faktor kritis
1. Rileksasi
Rileksasi merupakan salah satu cara, dan bukan satu-satunya cara untuk menembus faktor kritis
seseorang. Saat seseorang dalam keadaan rileks, maka orang tersebut akan merasa nyaman
dimana rasa nyaman ini akan menimbulkan faktor kritis seseorang cenderung malas dan tidak
seaktif ketika seseorang dalam keadaan waspada.
2. Fokus
Fokus memungkinkan seseorang untuk mengamati terhadap satu hal saja dan mengabaikan hal
lainnya. Saat fokus terhadap diri kita, maka faktor kritis akan terbuka, dan sugesti akan lebih
mudah masuk ke pikiran bawah sadar.
3. Komunikasi Sugestif
Faktor kritis pada dasarnya bekerja dengan sifatnya menganalisis, tentu saja seorang hipnotis
harus dituntut untuk piawai untuk memilih kata-kata yang mempengaruhi. Salah satu caranya,
adalah membuat kalimat yang kemungkinan besar akan sulit untuk ditolak. Berikut ini adalah
contoh-contoh kalimat sugestif (saat pelatihan, akan disampaikan penjelasan mendetail
mengenai seluruh teknik-teknik komunikasi yang ada):
• Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pilihan yang kita putuskan hari ini akan
mempengaruhi hidup kita di masa depan, karena itu putuskan pilihan yang terbaik hari ini.
(Pacing – Leading)
• Tidak jadi masalah jika ada yang tidak puas dengan pendapat saya ini, karena saya bukanlah
alat pemuas yang bisa memuaskan diri anda. (metafora)
• Steve Jobs pernah berkata bahwa dalam menyajikan materi presentasi (keynote) yang
berkualitas, pastikan tidak terlalu banyak kata-kata dalam sebuah slide, fokus pada gambar dan
inti kata-katanya saja. (presuposition)
Bayangkan saja, kalo seorang direktur menyuruh Office Boy (OB) di kantornya untuk
mengambilkan segelas air putih, maka Faktor Kritis pada diri OB tersebut akan menganalisis, apa
dampaknya jika ditolak, apa untungnya jika diterima. Yah, simplenya, kalo menolak, maka bisa
dimarahi dan bahkan dipecat. So, Faktor Kritis akan berkata, lanjutkan!! Maka OB tersebut pun
akan segera melaksanakan perintah bosnya tersebut.
Jika Anda ingin mempelajari atau mendalami Hipnosis, Pertama-tama Anda harus memahami
Struktur Dasar atau Tahapan melakukan Hipnosis. Secara Umum Step atau Langkah dalam
melakukan Hipnosis dapat disederhanakan dengan diagram sebagai berikut:
Dari Diagram di atas, kita dapat mengetahui bahwa secara umum, terdapat 6 (enam) tahap dalam
melakukan hipnosis:
1. Pre-Induction
Pre-Induction merupakan suatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi & kondisi yang
bersifat kondusif antara seorang Hypnosis & Client.
Agar proses Pre-Induction berlangsung dengan baik, maka sebelumnya Hypnotist harus dapat
mengenali aspek-aspek psikologis dari Client, antara lain : hal yang diminati, hal yang tidak
diminati, apa yang diketahui Client terhadap proses Hypnosis, dsb.
Pre-Induction biasanya digunakan untuk melakukan Building Rapport berupa percakapan ringan,
saling berkenalan, serta hal-hal lain yang bersifat mendekatkan seorang Hypnotist secara mental
terhadap seorang Client dengan tujuan agar klien tersebut merasa nyaman dan percaya kepada
klien sehingga selanjutnya klien akan lebih mudah dalam menerima sugesti dari terapis/hipnotis.
Selain itu, Seorang Hipnotis atau Terapis juga dapat Pre-Induction merupakan tahapan yang
bersifat kritis. Seringkali kegagalan proses Hypnosis diawali dari proses Pre-Induction yang tidak
tepat. Oleh karena itu, tidak salah jika dikatakan bahwa Pre-Induction adalah Tahapan Terpenting
di dalam melakukan Hipnosis. Di dalam Workshop yang biasanya saya adakan, Konsep Pre-
Induction akan diajarkan secara mendalam dengan demontrasi bagaimana melakukan Pre-
Induction dengan baik dan benar.
2. Induction
Induction adalah sarana utama untuk membawa seorang untuk berpindah dari Conscious Mind
ke Sub Conscious Mind. Secara sederhana, Verbal Induction adalah suatu rangkaian sugesti yang
dibawakan secara persuasif, sehingga membawa seorang Client berpindah dari Conscious Mind
ke Sub Conscious Mind (trance).
Ada banyak sekali teknik induksi di dalam melakukan hipnosis, bahkan jika anda sudah betul-
betul memahami konsep hipnosis, anda bisa membuat atau menciptakan teknik induksi sendiri.
Secara Umum terdapat 2 Jenis Induksi, yaitu:
Setelah Melakukan Induction, yang harus dilakukan oleh Terapis atau seorang Hipnotis adalah
melakukan deepening yang bertujuan untuk membimbing client memasuki kondisi trance yang
lebih dalam. Umumnya saat melakukan induction, seorang klien biasanya memasuki trance
ringan. Dalam kondisi ini sebenarnya seorang klien sudah bisa diberian sugesti. Namun, seringkali
seorang terapis membutuhkan kondisi trance yang lebih dalam (medium trance atau deep
trance) untuk kasus-kasus tertentu. Menguasai deepening adalah hal mutlak yang diperlukan
oleh seorang hipnotis, baik untuk tujuan hiburan (stage hypnosis) atau hypnotherapy.
Depth Level Test merupakan test untuk melihat seberapa jauh kesadaran seseorang sudah
berpindah dari Conscious Mind ke Sub-Conscious Mind.
Depth Level berbeda-beda untuk setiap orang, dan sangat tergantung dengan : kondisi Client,
pemahaman Client, waktu, lingkungan, dan keahlian seorang Hypnotist.
Ada beberapa skala kedalaman yang telah digunakan sebagai dasar literatur di dunia
international yaitu :
o Standford Scale. o LeCron-Bordeaux. o Davis – Husband. o Arons Scale.
Berdasarkan Davis-Husband Scale, maka Depth Level manusia dapat dibagi atas 30 tingkatan
kedalaman yang dapat anda lihat pada diagram di halaman berikutnya.
Intinya, Jika ingin masuk ke level trance semakin dalam, lakukan deepening, dan lakukan depth-
level test untuk mengetahui klien sudah berada di level berapa saat ini.
Untuk hal-hal utama dalam Suggestion Therapy, sebaiknya menggunakan aturan umum dalam
Sugesti, yaitu :
(1). Positive (Sebutkan apa yang diinginkan, bukan yang dihindari)
(2). Repetition (Pengulangan)
(3). Present Tense (hindari kata akan)
(4). Pribadi
(5). Tambahkan sentuhan Emosional dan Imajinasi
(6). Progressive (bertahap), jika diperlukan.
Di dalam Hipnoterapi, terdapat berbagai teknik terapi (Therapeutic Procedure), berikut ini
beberapa contoh teknik terapi :
(1) Time Line Therapy
(2) Ego-State Therapy
(3) Age Regression Therapy
(4) Desensitization Therapy
(5) Parts Therapy
(6) Methapor Therapy
(7) Circle Excellence Therapy
(8) Role Model Therapy
(9) Reframe Therapy
(10) The Swish
(11) Anchor
(12) Chair Therapy
4. Termination
Termination adalah suatu tahapan untuk mengakhiri proses Hypnosis.
Konsep dasar Termination adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang Client tidak
mengalami kejutan psikilogis ketika terbangun dari “tidur Hypnosis”.
Standar dari proses Termination adalah membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh
seorang Client lebih segar dan relaks, kemudian diikuti dengan regresi beberapa detik untuk
membawa Client ke kondisi normal kembali.
Dalam Stage Hypnosis seringkali konsep Termination sengaja dipercepat, agar dapat
menghasilkan efek entertaintment. Sedangkan di dalam sesi Hipnoterapi, diperlukan teknik
termination yang baik sehingga saat bangun, Client tidak mengalami pusing, dan hal-hal tidak
ekologis lainnya.
5. Post Hypnotic
Sugesti yang diharapkan tetap berlaku atau dapat menjadi “nilai baru” bagi seorang
Client walaupun telah disadarkan dari “Tidur Hypnosis” disebut dengan Post Hypnotic Suggestion
(PHS).
PHS tidak akan bertahan lama bilamana tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai dasar dari
Client.
Dalam Hypnotherapy, PHS merupakan bagian yang sangat penting, karena merupakan inti dari
tujuan Hypnotherapy, dan seorang Hypnotist harus dibekali pengetahuan mengenai kejiwaan
dan psikosomatis untuk dapat memberikan PHS secara benar. PHS yang salah dalam proses
Hypnotherapy akan berakibat fatal dan dapat menimbulkan traumatik baru.
6. Normal
Klien sudah dalam keadaan segar dan normal kembali.