Disusun oleh :
Lailatul Fitriyah 201410440211007
Lutfiatul Naimah
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah ditentukan pada Bab I, pada Bab II Isi
Pembahasan ini, penulis akan menguraikan keempat rumusan masalah secara sistematis
dengan rincian subjek pembahasan sebagai berikut : 1) Judul, Baris Kepemilikan, Abstrak,
dan Kata Kunci ; 2) Pendahuluan, Materal, Pendekatan, dan Metode ; 3) Bagian Hasil,
Pembahasan, dan Simpulan ; dan 4) Bagian Teknik Ilustrasi. Masing masing subjek tersebut
akan dijelaskan dengan rincial penjelasan definisi, ciri-ciri, problem, dan solusi. Secara
umum, bagian-bagian anatomi karya ilmiah terbagi dalam tiga kelompok bagian besar yaitu
pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pendahuluan mengisi 20% bagian teks. Pembahasan
mengisi 65% sampai 70% bagian teks. Sedangkan penutup pengisi 10% dampai 15% bagian
teks.
c) Problem
Problematika yang muncul dalam pembahasan muncul dalam beberapa bentuk
diantaranya :
- Kecenderungan penulis sebagai peneliti untuk tidak bersikap objektif atas kesalahan-
kesalahan dalam proses penafsiran yang diakibatkan oleh hasil analisis yang salah.
- Kecenderungan penulis untuk menutupi setiap kesalahan dalam proses penafsiran
yang diakibatkan oleh hasil analisis yang salah dengan cara memberikan interpretasi
yang dibuat-buat atau dengan sengaja menghilangkan beberapa hasil interpretasi
yang mendatangkan kerancuan atau penyimpangan.
- Kesalahan dalam menyusun penjelasan-penjelasan yang sistematis dan menyeluruh
terhadap permasalahan yang sedang diulas hingga menyebabkan tidak tercapainya
tujuan pembahasan sesuai dengan perumusan masalah yang telah ditetapkan.
- Kesalahan dalam menarik kesimpulan yang sistematis dan spesifik untuk menjawab
apa yang sedang dipermasalahkan. Terkadang, apa yang disimpulkan penulis secara
bertele-tele bahkan menimbulkan pertanyaan baru, sehingga membingungkan
pembaca. Sebaiknya, kesimpulan menjadi jawaban dan keputusan akhir atas
interpretasi penulis.
d) Solusi
Terkait problem di atas, maka penulis artikel atau tulisan keilmuan / ilmiah secara
umum disarankan untuk :
- Menghindari keenderungan untuk tidak bersikap objektif atas kesalaha-kesalahan
dalam proses penafsiran dengan menyempurnakan dan mempersiapkan hasil analisis
yang baik sebelum masuk pada pembahasan
- Menghindari kecenderungan penulis untuk menutupi setiap kesalahan dalam proses
penafsiran dengan merancang tabel penafsiran yang berisi setap penafsiran akuran
pada setiap hasil analisis. Tetunya, cara ini mempersyaratkan kebenaran hasil
analisis.
- Menghindari kesalahan dalam menyusun penjelasan-penjelasan yang sistematis dan
menyeluruh dengan menyusun tabel penjelasan untuk setiap kasus, mulai dari yang
sederhana hingga kompleks dan dari yang konkret hingga abstrak.
- Menghindari kesalahan dalam menarik kesimpulan yang sistematis dan spesifik
dengan menyusun tabel kesimpulan dari setiap kasus yang dibahas, mulai dari yang
sederhana hingga kompleks dan dari yang konkret hingga abstrak.
Berikut contoh tabel yang dapat digunakan :
TOPIK UTAMA SUBTOPIK / KASUS PEMBAHASAN KESIMPULAN
(dalam RM)
RM 1 Subtopik 1 RM 1 Pembahasan subtopik 1 RM 1 Kesimpulan subtopik 1 RM 1
Subtopik 2 RM 1 Pembahasan subtopik 2 RM 1 Kesimpulan subtopik 2 RM 1
RM 2 Subtopik 1 RM 2 Pembahasan subtopik 1 RM 2 Kesimpulan subtopik 1 RM 2
Subtopik 2 RM 2 Pembahasan subtopik 2 RM 2 Kesimpulan subtopik 2 RM 2
RM 3 Subtopik 1 RM 3 Pembahasan subtopik 1 RM 3 Kesimpulan subtopik 1 RM 3
Subtopik 2 RM 3 Pembahasan subtopik 2 RM 3 Kesimpulan subtopik 2 RM 3
Ringkasan Kesimpulan umum
Saran
Daftar pustaka
American Psychological Association. 2010. Publication Manual of the American
Psythological Association. : Washington, DC.
Suwignyo, heri. 2013. Bahasa Indonesia Keilmuan Perguruan Tinggi. Aditya Media: Malang
Pedoman Penulisan Karya Ilmia Edisi Kelima. 2000. UM Press: Malang