Anda di halaman 1dari 8

P21331118041 – Kelas B – Hasna Kurnia Galuh Puteri

Anorexia Nervosa pada Remaja serta Pengaruhnya terhadap Kondisi Psikologis dan Kesehatan

BAB I

IDENTIFIKASI MASALAH

A. Identitas Subjek

Nama : Nancy Walsh


Usia : ± 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi
Pendidikan : SMA (baru masuk kuliah)
Status pernikahan : Belum menikah
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Warga Negara Asing (WNA)

B. Gambaran Permasalahan
1. Apa saja gejala/permasalahan yang dihadapi?
Gejala :
 Nancy tidak ingin makan, selalu membuang atau menyembunyikan makanan nya tanpa
dimakan sedikitpun
 Mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis dan tubuhnya sangat kurus
 Berolahraga secara berlebihan
 Takut berat badan naik
 Bercermin untuk melihat bentuk tubuh
 Berbohong dengan mengatakan sudah makan, padahal belum
 Menarik diri dari lingkungan sosial

Permasalahan :
 Nancy tidak mau mendapatkan pengobatan dan selalu menolak, berbohong, atau
menyembunyikan makanan nya
 Kenaikan berat badan membuat Nancy pergi dari rumah sakit
 Nancy menolak semua bantuan yang diberikan orang tuanya agar ia sembuh
 Orang tua Nancy melakukan berbagai cara agar Nancy mau mendapatkan pengobatan
 Hanya mau makan selada

2. Apa yang menyebabkan permasalahan tersebut terjadi?


Pada awalnya, Nancy pergi ke dokter gigi untuk menghilangkan wisdom teeth nya. Namun
ternyata itu menyebabkan rahang nya sakit setiap kali ia makan. Akhirnya ia menjadi jarang
makan dan ia memanfaatkan waktu tersebut untuk menurunkan berat badannya. Ia berolahraga
secara rutin dan mengurangi makan, sampai akhirnya berat badannya berhasil berkurang. Namun
dengan hal itu, ia menjadi terobsesi dengan penampilan fisiknya dan ingin mengurangi berat
badannya lagi. Karena hal inilah, ia menjadi pengidap gangguan anoreksia nervosa.
3. Apa dampaknya bagi diri, keluarga, dan lingkungan sosial?
Dampaknya adalah Nancy menjadi sangat sakit karena kekurangan gizi. Pada suatu hari ia
menjadi sangat kedinginan dan pada akhirnya ia dibawa ke rumah sakit. Dan ternyata ia
mengalami penyakit ginjal, yang mengharuskan nya dirawat di rumah sakit. Orang tua dan
saudara laki-lakinya sudah tidak tahu harus berbuat apa. Pada akhirnya Sally (ibu Nancy) pergi
menemui Dr. Partana untuk meminta bantuan. Dokter memberitahu Sally bahwa Nancy harus
memiliki seseorang yang menjadi Pelindung Medisnya. Jadi Tom (ayah Nancy) memutuskan untuk
pergi ke pengadilan melawan Nancy untuk perwalian. Dampak untuk lingkungan sosial adalah
Nancy yang menjaga jarak dari teman-temannya, tidak mau berinteraksi dengan orang lain, dan
cenderung menyendiri.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori Psikologis

American Psychiatric Assosiation (1994), anorexia nervosa adalah kesalahan memandang


berat badan atau bentuk badan. Individu yang mengalami gangguan ini mengalami ketakutan yang
amat sangat terhadap kenaikan berat badan, sehingga cenderung melakukan penolakan berat badan
normal sesuai umur dan berat badan.

Menurut Townsend (1998) anorexia nervosa adalah sindrom klinis dimana seseorang
mengalami rasa takut yang tidak wajar terhadap kegemukan. Hal ini dicirikan oleh distorsi yang kasar
dari bayangan tubuh, memikirkan secara berlebihan tentang makanan dan penolakan untuk makan.
Anorexia Nervosa berarti kekurangan nafsu makan, tetapi sebenarnya penderita anorexia nervosa
merasakan lapar dan juga berselera terhadap makanan, mempelajari tentang makanan dan kalori;
menimbun; menyembunyikan dan sengaja membuang makanan.

Kriteria anorexia nervosa menurut Diagnostic and Statistical Manual of (DSM-IV: American Psychiatric
Assosiation, 1994) ada 4 kriteria diagnostik untuk anorexia nervosa, yaitu :
1) Sangat takut menjadi gemuk walaupun sebenarnya berat badan telah berada dibawah
normal.
2) Mengalami gangguan dalam menerima berat badan atau bentuk tubuhnya yang pada
akhirnya mempengaruhi penilaian terhadap berat badan atau bentuk badannya. Gangguan
dalam menerima berat badan atau bentuk badan juga mempengaruhi penilaian penderita
anorexia nervosa terhadap resiko yang akan muncul apabila berat badannya tetap berada
dibawah normal (keseriusan penyakitnya).
3) Menolak untuk mempertahankan berat badan sesuai dengan umur dan tinggi badannya.
4) Perempuan mengalami gangguan pada siklus menstruasinya yang biasanya terjadi sebelum
adanya penurunan berat badan drastis. Gangguan ini ditandai dengan tidak hadirnya
menstruasi minimal 3 kali sesuai siklusnya.

Membatasi makan hanyalah salah satu aspek yang digunakan untuk menurunkan berat
badan. Banyak orang pengidap anoreksia berolahraga secara berlebihan dan terlalu aktif membakar
kalori. Mereka lebih sering memilih berdiri daripada duduk, aktif secara fisik, tertarik pada berbagai
macam kegiatan olahraga. Penderita anoreksia juga sering melakukan pemeriksaan tubuh yang
melibatkan penimbangan berulang, mengukur, memandang cermin, dan perilaku lainnya untuk
meyakinkan bahwa diri mereka masih dalam keadaan kurus.

Adapun faktor penyebab gangguan makan anorexia nervosa sebagai berikut :

1) Faktor sosio-kultural
Tekanan yang berlebihan pada wanita muda untuk mencapai standar kurus yang tidak
realistis
2) Faktor psikologis
 Diet yang kaku atau sangat membatasi dapat mengakibatkan berkurangnya kontrol
yang diikuti dengan pelanggaran diet dan menghasilkan makan berlebihan yang
bersifat bulimik.
 Ketidakpuasan pada tubuh memicu dilakukannya cara-cara yang tidak sehat untuk
mencapai berat badan yang diinginkan.
 Merasa kurang memiliki kontrol atas berbagai aspek kehidupan selain diet.
 Kesulitan berpisah dari keluarga dan membangun identitas individual
 Kebutuhan psikologis untuk kesempurnaan dan kecenderungan untuk berfikir
secara dikotomis/ hitam putih
3) Faktor keluarga
 Keluarga dari pasien gangguan makan seringkali memiliki karakteristik yang sama
yaitu adanya konflik, kurang kedekatan dan pengasuhan, serta gagal dalam
membangun kemandirian dan otonomi pada diri anak perempuan mereka.
 Dari perspektif sistem keluarga, gangguan makan pada anak perempuan dapat
memberi keseimbangan pada keluarga yang disfungsional dengan mengalihkan
perhatian dari masalah keluarga ataupun masalah pernikahan.
4) Faktor biologis
 Ketidakseimbangan yang mungkin terjadi pada sistem neurotransmitter di otak yang
mengatur mood dan nafsu makan.
 Kemungkinan pengaruh genetis.

Ada beberapa gejala awal anoreksia yang perlu kita waspadai, salah satu diantaranya
adalah berat berat badan yang tidak stabil dan tidak seimbang dengan umur, postur, serta tinggi
tubuh (biasanya mencapai 15% di bawah berat normal). Berikut ini adalah gejala-gejala lain
seseorang menderita anorexia :

1. Tidak mau dan menolak makan di depan umum


2. Sering merasa gelisah
3. Lemah
4. Kulit kusam
5. Nafas pendek-pendek
6. Khawatir berlebih terhadap asupan kalori
7. Sering mengeluh pusing
8. Kedinginan
9. Pembengkakan sendi

Anorexia nervosa adalah gangguan dari berbagai sudut pandang yang membutuhkan
penanganan fisiologis, psikologis, dan fungsi sosial secara luas (Brownell dalam Thorpe & Olson,
1990). Di bawah ini adalah penanganan yang disarankan untuk penderita anorexia nervosa :

a. Fungsi fisiologis. Dibutuhkan pengecekan medis secara menyeluruh, karena dilihat dari
adanya kemungkinan penyakit komplikasi yang parah dari penderita anorexia nervosa.
Dengan tambahan, berat badan harus ditimbang secara akurat, menggunakan skala yang
sensitif terhadap perubahan berat badan sekecil apapun (Brownell dalam Thorpe & Olson,
1990)
b. Analisis tingkah laku fungsional. Analisis tingkah laku fungsional yang mendetail dibutuhkan
untuk tingkah laku yang ditunjukkan oleh penderita anorexia nervosa, mencakup pola
batasan asupan makanan harian, fitur konsumsi makanan seperti jenis makanan dan kualitas
makanan, pola dan frekuensi serta metode pencucian perut, serta ketakutan tertentu akan
kenaikan berat badan (Harris, Hsu, & Phelps dalam Thorpe & Olson, 1990). Analisis ini
dilakukan dengan bertanya kepada penderita anorexia dan pasien diminta untuk membuat
agenda harian tentang semua hal yang terkait dengan gangguan makan.
c. Psikologis dan fungsi sosial. Masa lalu dan masa kini serta penyesuaian psikologis harus
dilakukan. Bukti akan adanya depresi dan keinginan untuk bunuh diri adalah hal yang paling
serius yang merupakan indikator dari stress psikologis akut. Keluarga juga merupakan peran
penting dalam perkembangan dan pemeliharaan penderita anorexia nervosa (Minuchin,
Rosman, & Baker, dalam Thorpe & Olson, 1990). Terakhir, kemampuan bersosialisasi juga
memiliki peran penting untuk menghindari terjadinya pengucilan.

Untuk penanganan dari segi tingkah laku dalam kebanyakan kasus anorexia nervosa,
prosedur pengkodisian operan (operant conditioning) telah digunakan untuk menaikkan berat badan.
Sedangkan desensitisasi sistematik (systematic desensitization) digunakan untuk menghilangkan rasa
takut akan kenaikan berat badan, dan pelatihan kemampuan bersosialisasi juga sudah diterapkan
untuk meningkatkan kesesuaian bagi sebagian penderita anorexia nervosa. Penanganan dari segi
tingkah laku yang baru adalah dengan penstrukturan kembali kognitif (cognitive restructuring) yang
digunakan untuk memodifikasi kepercayaan yang berlebihan dari penderita anorexia dan anggapan
yang biasanya diderita oleh pasien anorexia nervosa.

B. Keterkaitan dengan Kesehatan

Nancy Walsh, seorang remaja putri yang berusia ± 19 tahun. Ia mulai terobsesi untuk
mempunyai badan yang kurus. Ia mulai berolahraga secara berlebihan, selalu membuang atau
menyembunyikan makanan, bercermin untuk melihat bentuk tubuhnya, menarik diri dari lingkungan
sosial, dan ketika ia sedang ingin makan yang ia hanya makan daun selada. Pada akhirnya, keadaan
Nancy semakin memburuk. Ia kedinginan, serta tubuhnya merasa sangat sakit. Akhirnya ia dibawa ke
rumah sakit dan ternyata dia mengalami penyakit ginjal

Dari gejala dan permasalahan yang ada pada kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Nancy menderita gangguan makan yaitu anorexia nervosa. Anorexia nervosa adalah suatu gangguan
makan karena adanya keinginan yang keras untuk mendapatkan tubuh yang kurus dengan cara
melaparkan diri. Anorexia nervosa merupakan cara yang tidak sehat untuk mengatasi masalah
emosional bagi seseorang yang sangat terobsesi terhadap kekurusan tubuhnya. Dengan menderita
anorexia nervosa, dapat mempengaruhi psikologis dan emosi Nancy. Sebagai contoh, Nancy yang
mudah marah ketika diminta untuk makan dan ia selalu menolak atau menyembunyikan makanan
tersebut. Selain itu, Nancy juga menarik diri dari lingkungan sosial dan jarang berinteraksi dengan
orang lain. Ia hanya asik dengan kehidupannya sendiri. Hal itu bisa terjadi karena ia merasa rendah
diri terhadap penampilannya.

Karena menderita anorexia nervosa, Nancy menjadi kekurangan banyak nutrisi di dalam
tubuhnya. Akibat kekurangan nutrisi ini, kesehatannya pun menjadi terganggu. Seperti yang telah
disebutkan bahwa Nancy hanya ingin makan daun selada, itu pun hanya jika ia ingin karena merasa
sangat lapar. Sebanyak apapun daun selada yang ia makan, itu tidak akan dapat memenuhi berbagai
macam gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Sedangkan dinding lambung terus berkontraksi dan usus
terus melakukan gerakan menggiling. Jika asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak
mencukupi, sedangkan dinding lambung dan usus terus bekerja, ini juga dapat mengakibatkan tukak
lambung dan radang usus di kemudian hari.
Disebutkan pula bahwa Nancy merasa kedinginan. Hal ini dikarenakan Nancy kehilangan
banyak lemak di tubuhnya karena tubuhnya tidak memiliki asupan nutrisi yang cukup. Selain itu,
dengan Nancy melakukan olahraga yang berlebihan, ini akan mempengaruhi kesehatannya juga.
Olahraga yang berlebihan dapat menguras banyak energi nya sedangkan ia tidak mendapat nutrisi
yang cukup terutama makanan penghasil energi. Hal ini dapat membuat ia lemas. Dan pada akhirnya,
dengan keadaan Nancy yang semakin memburuk, Nancy dibawa ke rumah sakit oleh kedua orang
tuanya. Ternyata Nancy mengalami penyakit ginjal yang mengharuskan ia dirawat di rumah sakit dan
diberi makanan melalui feeding tube. Penyakit ginjal yang dialami Nancy dapat terjadi disebabkan
oleh malnutrisi berat pada penderita anorexia. Dengan kekurangan nutrisi, terjadilah pergeseran
cairan dalam tubuh yang disebabkan oleh penurunan albumin. Albumin merupakan serum yang
sangat penting bagi tubuh dimana merupakan penentu utama tekanan osmotik plasma darah.

Anorexia nervosa yang diderita oleh Nancy disebabkan oleh tiga faktor diantaranya adalah
faktor sosio-kultural, faktor psikologis, dan faktor biologis. Faktor sosio-kultural yaitu suatu tekanan
untuk mencapai standar berat badan yang tidak realistis. Faktor psikologis yaitu ketidakpuasan pada
tubuh yang memicu dilakukannya cara-cara yang tidak sehat untuk mencapai berat badan yang
diinginkan. Dan faktor biologis yaitu ketidakseimbangan yang mungkin terjadi pada sistem
neurotransmitter di otak yang mengatur mood dan nafsu makan atau kemungkinan karena
pengaruh genetis.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kasus dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa anorexia nervosa
adalah salah satu gangguan makan yang sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian.
Anorexia nervosa terjadi karena ketidakpuasan seseorang dengan penampilannya dan ketakutan
berlebih terhadap kenaikan berat badan. Sesuai kasus diatas, faktor yang mempengaruhi terjadinya
anorexia pada subjek adalah faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor sosio-kultural. Adanya
gangguan makan ini dapat mempengaruhi kondisi psikologis serta kesehatan bagi penderitanya.

B. Saran bagi Subjek

Sebaiknya Nancy mau menjalankan perawatan di rumah sakit dengan baik dan menerima
segala bantuan yang diberikan oleh orang tuanya. Karena hal itu dapat mencegah anorexia yang
dideritanya semakin parah hingga menimbulkan penyakit lain dalam tubuhnya.
DAFTAR PUSTAKA

American Psychiatric Assosiation. 1994. Diagnostic and statistic manual of mental disorders (DSM-IV)
(4th ed.). Washington D. C.:Author.

Thorpe, G.L., & Olson, S.L. (1990). Behavior Therapy : Concepts, Procedures, and Applications. MA :
Allyn and Bacon.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23140/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed
=y

https://www.researchgate.net/publication/327539284_GANGGUAN_MAKAN_ANOREXIA_NERVOSA_DAN_
BULIMIA_NERVOSA_PADA_REMAJA

Anda mungkin juga menyukai