Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KINERJA

PERAWAT WANITA DI PUSKESMAS DAMPEK KABUPATEN


MANGGARAI TIMUR TAHUN 2019

Lusia Henny Mariati, Eufrasia Rambing


Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng.Jl. Jend. Ahmad Yani,No.10, Ruteng Flores
86508 Email: lusiahenny87@gmail.com

Abstract:
The Relations Of Doble Role Conflict With Female Nurse Perfomance In Health Center Dampek, East
Manggarai District In 2019. This study aims to determine wheter there is a dual role conflict relationship
with the perfomance of female nurses at the Dampek Health Center. This research is a cros sectional
study and the sampling method uses purposive sampling. The sample in this study were 32 female nurses at
Dampek Community Health Center. The results of bivariate analysis using the chi- square test showed
that the significance value of the multiple role conflict variable with the perfomance of female nurses
was 0,000 (p< 0,05). As suggestion, it is expected that the healt center, especially to head of health
center, should be sensitive to female nurses who experience multiple role conflicts, namely making
polices that can facilitate the needsof female nurses. Female nurses must balance the demands of work
and familly responsibilities.

Keywords : conflict, multiple roles, work perfomance, female nurses

Abstrak:
Hubungan Konflik Peran Ganda Dengan Kinerja Perawat Wanita Di Puskesmas Dampek Kabupaten
Manggarai Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan konflik peran ganda
dengan kinerja perawat wanita di Puskesmas Dampek. Penelitian ini merupakan cross sectional study
dan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini perawat
wanita Puskesmas Dampek yang berjumlah 32 orang. Hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji chi-
square diperoleh nilai signifikansi variabel konflik peran ganda dengan kinerja perawat wanita adalah
0,000 (p < 0,05). Kesimpulannya terdapat hubungan antara konflik peran ganda dengan kinerja perawat
wanita di Puskesmas Dampek. Sebagai saran diharapkan kepada pihak puskesmas khususnya pimpinan
puskesmas agar peka terhadap perawat wanita yang mengalami konflik peran ganda dengan membuat
kebijakan -kebijakan yang dapat memfasilitasi kebutuhan perawat wanita. Bagi perawat wanita harus
menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab terhadap keluarga.

Kata kunci : Konflik, peran ganda, kinerja kerja, perawat wanita.

PENDAHULUAN orang, naik 2,39 juta orang dibanding Februari


2017. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi perbedaan tingkat partisipasi angkatan kerja
dan meningkatnya kebutuhan akan sandang, antara laki laki dan perempuan. Tingkat
pangan dan papan, mendorong perempuan partisipasi angkatan kerja laki-laki sebesar
berperan aktif dalam sektor publik. Sumbangan
83,01% sedangkan tingkat partisipasi angkatan
wanita dalam pembangunan ekonomi dapat kerja wanita sebesar 55,44 % ( Berita Resmi
dilihat dari partisipasi wanita dalam angkatan Statistik, 2018). Data jumlah tenaga perawat
kerja. Di Indonesia, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun 2017 sebanyak 345.276
wanita yang aktif meningkat. Jumlah angkatan orang dan di NTT sebanyak 6.498 yaitu
kerja Februari 2018 sebanyak 133,94 juta
laki laki berjumlah 1416 dan perempuan

41
42 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 4, Nomor 1, Juni 2019

berjumlah 2831. Kabupaten Manggarai Timur waktu, tenaga dan perhatian (Alfi, 2017).
jumlah perawat laki laki 269 dan perawat
Intensitas peran ganda yang tinggi
perempuan 414 (Data dan Informasi Profil
dari seorang wanita yang bekerja dapat
Kesehatan NTT, 2017). Dengan data yang
menyebabkan penurunan terhadap kinerjanya.
ada ini menunjukkan bahwa perawat wanita
Perawat dituntut memiliki kinerja yang
merupakan salah satu penyumbang tenaga
tinggi dalam rangka memberikan pelayanan
kerja yang sangat potensial.
kesehatan yang maksimal bagi masyarakat.
Wanita pekerja tidak hanya berperan Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
sebagai pekerja tetapi berperan sebagai stri, dibutuhkan kinerja yang baik. Apabila
ibu dan pengelola rumah tangga. Keterlibatan kinerja baik maka mutu pelayanan di dalam
wanita pada beberapa peran khususnya sebagai puskesmas juga akan meningkat (Nurul,
pekerja dan sebagai istri, ibu dan pengelola 2013).
rumah tangga sering kali menjadi sebuah Permasalahan kinerja merupakan
konflik tersendiri dimana akan sulit untuk permasalahan mendasar yang akan selalu
memenuhi tuntutan pekerjaan dan keluarga dijumpai dalam manajemen Puskesmas,
yang sering bertentangan ( Wulandari, 2012). maka dari itu Puskesmas harus mengetahui
Konflik peran ganda menimbulkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
berbagai masalah yang mempengaruhi kinerja perawat tidak dapat maksimal.
kehidupan keluarga dan pekerjaan wanita Menurut Gibson dalam Ilyas (2001), kinerja
karir tersebut (Nurul,2013). Disatu sisi mereka dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya
dituntut untuk bertanggung jawab dalam adalah faktor psikologis yang terdiri dari
mengurus dan membina keluarga secara baik, persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi,
di sisi lain sebagai pekerja, mereka dituntut dan kepuasan kerja. Faktor psikologis
pula untuk bekerja sesuai dengan standar didalamnya tercakup pula konflik peran,
kinerja dengan menunjukan performa kerja dalam hal ini peran ganda pada perawat wanita
yang baik. Namun tak semua dari mereka yang sudah menikah. Berdasarkan fakta yang
sukses membangun keduanya, karena belum diperoleh dari Puskesmas Dampek melalui
berhasil menyelaraskan peran dalam pekerjaan wawancara dengan Kepala Puskesmas
dengan peran dalam keluarga, yang berujung Dampek dan perawat wanita,maka peneliti
pada terjadinya konflik peran ganda. tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul: “Hubungan Konflik Peran Ganda
Perawat merupahkan tenaga profesional
dengan Kinerja Perawat Wanita di Puskesmas
yangperannya tidak dapat dikesampingkan dari
Dampek”.
semua bentuk pelayanan. Peran ini disebabkan
karena tugas perawat mengharuskan untuk
mendampingi dan kontak paling lama dengan METODE PENELITIAN
pasien yaitu selama 24 jam (Alfi, 2017). Jenis penelitian ini menggunakan
Seorang perawat yang mempunyai penelitian deskripsi kuantitatif dengan
peran ganda,tentunya merupahkan hal yang pendekatan Cross sectional study. Populasi dari
sangat berat, karena dibutuhkan konsentrasi penelitian ini adalah seluruh perawat wanita
tinggi serta tingkat emosional yang tinggi pula di Puskesmas Dampek, yang sudah menikah.
(Nurul, 2013). Tuntutan pekerjaan dibidang Jumlah perawat wanita yang sudah menikah
keperawatan menuntut perawat untuk memiliki sebanyak 35 orang. Teknik pengambilan
profesionalitas yang tinggi. Hal tersebut sampel yang digunakan pada penelitian ini
terkadang membuat perawat yang sudah yaitu menggunakan teknik non- probability
menikah menomorduakan masalah keluarga sampling dengan jenis purposive sampling
dan lebih fokus pada pekerjaan mereka, dengan kriteria inklusi yaitu bersedia untuk
padahal disisi lain masalah dalam kehidupan menjadi responden dan mengisi lembar
keluarga juga sama-sama membutuhkan
Mariati & Rambing, Hubungan Konflik Peran Ganda Dengan Kinerja Perawat Wanita di …. 43

infom concen penelitian, perawat wanita sebanyak 12 orang ( 37,5%) dan responden
yang sudah menikah dan memiliki anak, yang paling sedikit adalah responden dengan
perawat wanita pelaksana yang melaksanakan umur 36-40 tahun sebanyak 3 orang ( 9,4% ).
asuhan keperawatan, perawat wanita PNS dan
Karakteristik responden berdasarkan
THL Kriteria eksklusi yaitu perawat yang pendidikan
sedang cuti, perawat yang sedang melakukan Tabel 4.2
tugas belajar, perawat yang memiliki asisten Distribusi responden berdasarkan pendidikan
rumah tangga, perawat sukarela. Penelitian di Puskesmas Dampek tahun 2019
telah dilaksanakan pada tanggal 28 Februari
Frekuensi Persentase
sampai tanggal 28 Maret 2019. Pengumpulan Pendidikan
(f) (%)
data diperoleh melalui data primer berupa D3 Keperawatan 23 71,9
kuisioner, wawancara peneliti dengan perawat S1 Keperawatan 9 28,1
wanita yang sudah menikah dan mempunyai Total 32 100,0
anak di Puskesmas Dampek. Data sekunder Sumber : Data Primer 2019
diperoleh dari Puskesmas Dampek mengenai Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan
data ketenagaan di Puskesmas Dampek. bahwa jumlah responden yang paling banyak
adalah responden dengan pendidikan D3
HASIL PENELITIAN Keperawatan sebanyak 23 orang (71,9%)
Penelitian ini dilakukan di Puskemas dibandingkan dengan jumlah responden
Dampek. Penelitian ini dilakukan untuk dengan pendidikan S1 Keperawatan yaitu
mendeskripsikan hubungan konflik peran yang berjumlah 9 orang (28,1%).
ganda dengan kinerja perawat wanita di Karakteristik responden berdasarkan
Puskesmas Dampek. Analisis univariat masa kerja
dilakukan untuk mendapatkan gambaran Tabel 4.3
distribusi frekuensi atau besarnya proporsi Distribusi responden berdasarkan masa
ganda maupun variabel terikat (kinerja kerja di Puskesmas Dampek tahun 2019
perawat). Adapun distribusi frekuensi dari Frekuensi Persentase
masing- masing variabel dalam penelitian, Masa kerja
(f) (%)
yaitu sebagai berikut: Baru 0 0
Karakteristik responden berdasarkan Lama 32 100
umur Total 32 100,0
Tabel 4.1 Sumber : Data Primer 2019
Distribusi responden berdasarkan umur di Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan
Puskesmas Dampek tahun 2019
bahwa semua responden yaitu 32 responden
n=32 (100%) semuanya dalam masa kerja lama.
Frekuensi Persentase
Umur Karakteristik responden berdasarkan
(f) (%) jumlah anak
20-25 tahun 12 37,5
Tabel 4.4
26-30 tahun 9 28,1 Distribusi responden berdasarkan jumlah
31-35 tahun 8 25,0 anak di Puskesmas Dampek tahun 2019
36-40 tahun 3 9,4
Frekuensi Persentase
Total 32 100,0 Jumlah anak
Sumber : Data Primer 2019
(f) (%)
1 anak 11 34,4
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan 2 anak 18 56,2
3 anak 3 9,4
bahwa jumlah responden paling banyak
Total 32 100,0
adalah responden dengan umur 20-25 tahun Sumber : Data Primer 2019
44 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 4, Nomor 1, Juni 2019

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan orang (53,1%) dibandingkan dengan jumlah


bahwa jumlah responden yang paling banyak responden yang kinerja baik yaitu 15 orang
adalah responden dengan jumlah anak 2 (46,9%)
orang yaitu 18 orang (56,2%) dan yang paling
sedikit adalah responden dengan jumlah anak Hasil Analisis Bivariat
3 orang yaitu sebanyak 3 orang (9,4%).
Analisis bivariat dilakukan untuk
Distribusi frekuensi karakteristik variabel mengetahui hubungan konflik peran ganda
konflik peran ganda di Puskesmas dengan kinerja perawat wanita dengan
Dampek tahun 2019
menggunakan uji statistik dengan tingakat
derajat kesalahan ɑ = 0,05. Uji statistik yang
Tabel 4.5 digunakan adalah chi- square. Adapun hasil
Distribusi frekuensi karakteristik variabel anlisis yang telah dilakukan adalah sebagai
konflik peran ganda di Puskesmas berikut:
Dampek tahun 2019
Dari hasil penelitian juga diketahui
Konflik peran Frekuensi Persentase bahwa perawat wanita yang tidak mengalami
ganda (f) (%) konflik peran ganda sebanyak 13 orang (41%)
Mengalami konflik 19 59,4 dimana yang berkinerja baik terdapat 12
Tidak mengalami orang (38%) dan yang berkinerja kurang baik
13 46,6 1 orang (13%).
konflik
Total 32 100,0 Hasil uji statistik dengan menggunakan
Sumber : Data Primer 2019 uji chi square, didapatkan nilai p = 0,00 < ɑ
= 0,05 yang berarti ada hubungan yang
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan signifikan antara konflik peran ganda dengan
bahwa jumlah responden yang paling banyak kinerja perawat wanita di Puskesmas Dampek
adalah responden yang mengalami konflik tahun 2019.
yaitu 19 orang ( 59,4%) dibandingkan
jumlah responden yang tidak mengalami PEMBAHASAN
konflik sebanyak 13 orang ( 40,6%). Karakteristik responden berdasarkan
umur
Distribusi frekuensi karakteristik variabel
kinerja perawat wanita di Puskesmas Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan
Dampek tahun 2019.
sebagian besar responden berusia 20-25
tahun yaitu sebanyak 12 orang ( 37,5%).
Tabel 4.6 Umur dewasa awal merupahkan periode
Distribusi frekuensi karakteristik variabel
kinerja perawat wanita di Puskesmas penyesuaian terhadap pola- pola kehidupan
Dampek tahun 2019. baru. Pada masa ini merupahkan usia produktif,
masa bermasalah, ketegangan emosi, masa
Frekuensi Persentase ketergantungan dan masa perubahan nialai
Kinerja perawat
(f) (%) ( Notoadmojo, 2013). Penelitian ini sejalan
Kinerja baik 15 46,9 dengan penelitian yang dilaakukan oleh Nurul
Kinerja kurang baik 17 53,1
( 2013) yang mengatakan bahwa ibu muda
Total 32 100,0
atau ibu yang memiliki anak balita cenderung
Sumber : Data Primer 2019
memilihkeluargasebagaiprioritasdiataskarier.
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan Asumsi peneliti bahwa seseorang pada usia
bahwa jumlah responden yang kinerja dewasa awal memiliki karateristik psikologis
kurang baik lebih banyak dengan jumlah 17 berupa memiliki kematangan dalam berfikir
Mariati & Rambing, Hubungan Konflik Peran Ganda Dengan Kinerja Perawat Wanita di …. 45

yang masih kurang, , kurang berfikir rasional, Karakteristik responden berdasarkan


belum mampu menyelesaikan masalah secara masa kerja
teoritis, manajemen kontrol emosi yang Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan
kurang baik.. Usia 20-25 tahun dikategorikan bahwa semua responden dengan masa kerja
sebagai tahap dewasa dan merupahkan usia lama yaitu 32 orang (100%). Masa kerja
produktif. Dimana responden memiliki anak adalah lamanya seseorang bekerja pada
balita dan responden cendrung memilih suatu organisasi ( Subakti, 2008). Masa kerja
keluarga sebagai prioritas diatas karir. yang lama otomatis akan mengkondisikan
seseorang beradaptasi dengan kondisi kerja
Karakteristik responden berdasarkan
pendidikan (Christine, 2010).

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan Hal ini sejalan dengan peelitian


bahwa jumlah responden dengan pendidikan yang dilakukan oleh Andriati, 2015) yang
D3 Keperawatan lebih banyak dengan jumlah mengatakan bahwa masa kerja yang lebih
23 orang (71,9%) dibandingkan dengan lama otomatis memiliki pengalaman tentang
jumlah responden dengan pendidikan S1 suatu tujuan organisasi. Pengalaman tersebut
Keperawatan yaitu 9 orang (28,1%). akan mengkondisikan seseorang beradaptasi
dengan kondisi kerja sehingga tujuan suatu
Pendidikan merupakan beberapa faktor
organisasi tercapai dengan baik.
yang menjadi dasar untuk melaksanakan
tindakan pelayanan keperawatan yang Asumsi peneliti mengatakan bahwa
professional (Nurul, 2013). Pendidikan bahwa masa kerja memberikan pengalaman
seseorang mempengaruhi kinerja dimana sehingga makin lama orang bekerja
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang dapat makin cakap dan teampil di bidang
maka tujuan suatu organisasi tercapai (Sariputra pekerjaannya, jadi pengalaman yang diperoleh
, 2016). Hal ini sejalan dengan penelitian yang selama masa bekerja besar artinya dalam
dilakukan oleh Alfi ( 2017 ) yang mengatakan peningkatan kemampuan kerja pegawai.
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan Karakteristik responden berdasarkan
seorang wanita maka semakin tinggi pula jumlah anak
tuntutan / standar mengenai pekerjaan yang
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan
dilakukanny. Seorang yang memiliki tingkat
bahwa jumlah responden yang memiliki anak
pendidikan yang tinggi cenderung juga
2 orang lebih banyak dengan jumlah 18 orang
memiliki standar kerja yang tinggi .
(56,2%). Korabik ( 2017) menyatakan bahwa
Menurut peneliti semakin tinggi family size dapat mempengaruhi konflik
pendidikan maka semakin luas pengetahuan peran ganda dimana semakin banyak jumlah
dan informasi yang diterima. Tingkat anak atau jumlah anggota keluarga yang
pendidikan yang dimiliki seseorang akan dimiliki maka semakin tinggi tingkat konflik
dapat meningkatkan kemampuan dalam peran ganda. Hal ini sejalan dengan penelitian
melaksanakan standar asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Alfi ( 2017) yang
pengetahuannya dan akan memperluas mengatakan konflik peran ganda semakin
pandangan terhadap nilai-nilai yang baru meningkat dengan meningkatnya tanggung
yang dapat mengubah sikapnya terhadap jawab orangtua untuk mengurus anak.
pembaharuan. Disamping itu dengan
Menurut peneliti seorang wanita yang
pendidikan yang diperoleh akan dapat
memiliki jumlah anak yang banyak tentu
meningkatkan kemampuan untuk menerima
memiliki tanggung jawab yang lebih besar
dan memahami informasi yang selanjutnya
karena adalah tugas seorang wanita dalam
membawa perubahan yang semakin besar.
keluarga untuk dapat mengurus anggota
46 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 4, Nomor 1, Juni 2019

keluarganya salah satunya yaitu anak. Ketika orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
seorang wanita terlalu mencurahkan seluruh wewenang dan tanggung jawab masing –
waktu dan perhatian untuk mengurus anak masing , dalm rangka upaya mencapai tujuan
maka urusan dalam pekerjaan akan menjadi organisasi bersangkutan secara legal, tidak
terganggu. melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika (Sedarmayanti, 2010).
Konflik peran ganda
Ini sejalan dengan penelitian yang
Berdasarkan tabel 4.5 perawat wanita
dilakukan oleh Fallen dan Dwi ( 2011)
yang mengalami konflik peran ganda yang
yang mengatakan bahwa keperawatan adalah
paling banyak yaitu 19 responden ( 59,4%)
suatu bentuk pelayanan profesional yang
dibandingkan yang tidak mengalami konflik
merupakan bagian integral dari pelayanan
peran ganda yaitu 13 responden (40,6%).
kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
Menurut Raymond (2017) konflik dapat
keperawatan, berbentuk pelayanan biopsiko-
terjadi pada saat muncul dua kebutuhan atau
sosio-spiritual yang ditujukan kepada individu,
lebih secara bersamaan atau bertemunya dua
keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik
kepentingan yang berbeda dalam waktu yang
sehat, maupun sakit yang mencakup proses
bersamaan dan dapat menimbulkan efek
kehidupan manusia. Pelayanan kesehatan yang
yang negatif.
bermutu harus berusaha untuk meningkatakan
Hasil penelitian ini memperkuat efisiensi dan efektifitasnya. Keberhasilan
penelitian sebelumnya yang dilakukan yang dicapai dapat meningkatkan mutu
oleh Frone et al dalam Rindah (2017) yang pelayanan dan memenuhi persyaratan yang
menyatakan bahwa konflik pekerjaan-keluarga ditetapkan dengan memperhatikan nilai nilai
menjelaskan terjadinya benturan antara sosial yang ada di masyarakat. Disiplin waktu
tanggung jawab pekerjaan di tempat kerja atau menentukan kualitas kerja dalam prioritas
kehidupan pekerjaan dengan tanggung jawab pelayanan kesehatan. Hal ini akan menjadi
pekerjaan dirumah. Semakin banyak waktu masalah jika penggunaaan waktu yang kurang
yang digunakan untuk bekerja maka semakin tepat tentunya pelayanan akan tertunda dan
sedikit waktu untuk keluarga. mencerminkan tenaga kesehatan belum
Menurut asumsi peneliti perawat semaksimal mungkin membantu dalam
wanita yang mengalami konflik peran ganda proses penyembuhan klien bahkan sebaliknya
dikarenakan adanya kesulitan-kesulitan yang dapat menjadi masalah bagi kita sebagai
dirasakan dalam menjalankan kewajiban profesi kesehatan dimata masyarakat ( Fallen
atau tuntutan peran yang berbeda secara dan Dwi, 2011).
bersamaan. Para perawat wanita tersebut Menurut asumsi peneliti perawat wanita
dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas- berkinerja kurang baik apabila seorang perawat
tugasnya baik didalam keluarga dan dikantor. tidak dapat menerapkan asuhan keperawatan
Sementara disisi lain juga dituntut untuk dapat yang diberikan pada pasien. Tenaga perawat
memberikan unjuk kerja (performance) yang merupakan tenaga yang paling banyak dan
maksimal. paling lama kontak dengan pasien, maka
kinerja perawat harus selalu ditingkatkan
Kinerja perawat wanita
dengan pemberian asuhan keperawatan.
Berdasarkan tabel 4.6 perawat wanita Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau
yang memilik kinerja kurang baik paling kegiatan praktik keperawatan yang diberikan
banyak yaitu 17 orang (53,1%) dibandingkan oleh perawat pada pasien di berbagai tatanan
perawat wanita yang berkinerja baik sebanyak pelayanan kesehatan dengan menggunakan
15 orang ( 46,9%). Kinerja adalah hasil kerja proses keperawatan, berpedoman pada standar
yang dapat dicapai seseorang atau kelompok keperawatan dalam lingkup wewenang serta
Mariati & Rambing, Hubungan Konflik Peran Ganda Dengan Kinerja Perawat Wanita di …. 47

tanggung jawab keperawatan. Agar nantinya Hasil penelitian menunjukan bahwa dari
didapatkan mutu pelayanan yang baik serta 19 responden,yang mengalami konflik peran
pasien merasa puas terhadap kinerja perawat. ganda yang berkinerja kurang baik bejumlah
16 orang (50%).
Hubungan Konfik peran ganda dengan
kinerja perawat wanita Frone et al (1994) dalm Indah ( 2017)
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan yang menyatakan bahwa karyawan yang
bahwa dari 19 responden,yang mengalami mengalami tingkat konflik pekerjaan-
konflik peran ganda yang berkinerja baik keluarga tinggi melaporkan menurunnya
bejumlah 3 orang (9,37%). Seseorang akan kinerja karena merasa lebih dikuasai oleh
mengalami konflik peran jika ia memiliki pekerjaannya yang mengakibatkan karyawan
dua tekanan atau lebih yang terjadi secara tidak bisa memenuhi tanggung jawab
bersamaan dan jika ia berusaha mematuhi keluarganya, karena mengurangi kualitas
satu diantaranya, maka ia akan mengalami kehidupan keluarganya.
kesulitan. Konflik yang terjadi antara Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pekerjaan dan keluarga membuat perawat yang dilakukan oleh Indriyani (2009) dalam
tidak dapat menyeimbangkan waktu dan penelitiannya mengemukakan hipotesis
tenaganya sehingga menyebabkan perawat “konflik pekerjaan keluarga berpengaruh
tersebut mengalami penurunan kinerja. Tetapi negatif terhadap kinerja perawat wanita rumah
tidak semua perawat yang mengalami konflik sakit” dapat diterima. Semakin tinggi konflik
mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan-keluarga maka akan mengurangi
pekerjaannya, ia dapat menyeimbangkan kinerja perawat wanita rumah sakit. Adapun
waktu dan tenaganya sehingga kinerja konflik peran ganda ini bisa menurunkan
perawat tersebut tidak mengalami penurunan kinerja karyawan
(Luthans, 2010 ).
Menurut asumsi peneliti hal ini
Hal ini sesuai dengan pendapat dikarenakan perawat wanita merasa dikuasi
Habibullah Jimad (2010) dan Maherani (2008) oleh pekerjaannya yang mengakibatkan
yang menunjukkan bahwa konflik peran ganda perawat wanita tidak dapat memenuhi
tidak memiliki pengaruh yang signifikan tanggung jawabnya terhadap keluarga dan
terhadap kinerja. Pendapat van Dyne (2002) akan berdampak terhadap kinerja, karena
dalam Yavas (2008) yang menyatakan bahwa saat seorang wanita mengalami konflik peran
orang yang mengalami konflik interpersonal ganda dapat mengakibatkan berbagai faktor
dan ketegangan di tempat kerja cenderung yang dapat menyebabkan kinerja karyawan
fokus pada aktivitas kerja mereka untuk tersebut menurun .
melindungi diri dari ketegangan lebih lanjut
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari
dan untuk mampu mencapai tingkat kinerja
13 responden yang tidak mengalami konflik
yang lebih tinggi.
peran ganda yang berkinerja baik sejumlah 12
Menurut asumsi peneliti hal ini orang (37,5%).
terjadi karena perawat wanita telah dapat
Aminuddin et al (2013), menyatakan
meminimalisir konflik peran ganda yang terjadi
variabel konflik keluarga pekerjaan
dan dapat bersikap professional dengan tidak
mempunyai pengaruh signifikan negatif
mencampuradukan kepentingan pekerjaan
terhadap kinerja perawat wanita, semakin
dengan kepentingan keluarga. Selain itu,
rendah tingkat konflik keluarga-pekerjaan,
toleransi yang diberikan oleh pasangan dan
maka semakin tinggi tingkat kinerja begitu
keluarga telah membantu meminimalisir
juga sebaliknya.
terjadinya konflik peran ganda.
48 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 4, Nomor 1, Juni 2019

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan berkurang. Hasil penelitian ini sejalan
penelitian Indriyani(2009) yang menyimpulkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul
bahwa hipotesis “konflik keluarga-pekerjaan Priyatnasari ( 2013 ) yang menyimpulkan
berpengaruh negatif terhadap kinerja perawat bahwa ada hubungan antara konflik pekerjaan
wanita rumah sakit” dapat diterima. Indriyani keluarga dengan kinerja perawat wanita
mengemukakan indikator campur tangan dangan nilai ɑ = 0,01 dan hubungan antara
pekerjaan merupakan indikator yang paling konflik keluarga pekerjaan dengan kinerja
dominan dari konflik pekerjaan-keluarga. perawat wanita dengan nilai ɑ = 0,04.
Menurut asumsi peneliti hal ini
KESIMPULAN
dikarenakan perawat wanita sudah mampu
menyeimbangakan waktu antara kedua peran Berdasarkan hasil penelitian yang
yang dijalankan yaitu mampu menjalankan dilaksanakan di Puskesmas Dampek tahun
dengan baik peran sebagai ibu rumah tangga 2019 tentang hubungan konflik peran ganda
atau peran didalam keluarga sepulang dari dengan kinerja perawat wanita disimpulkan
bekerja dengan sebagai tenaga perawat di bahwa : Karakteristik responden berdasarkan
Puskesmas. umur paling banyak adalah golongan umur
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 20-25 tahun berjumlah 12 orang ( 37,5%).
13 responden yang tidak mengalami konflik Karakteristik responden berdasarkan
peran ganda yang berkinerja kurang baik pendidikan paling banyak adalah dengan
sebanyak 1 orang (3,12%). pendidikan D3 Keperawatan berjumlah 23
orang (71,9%). Karakteristik responden
Menurut Gibson dalam Ilyas (2001) berdasarkan masa kerja menunjukan bahwa
ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap semua responden yaitu 32 orang (100%) dalam
kinerja, selain faktor psikologis terdapat masa kerja lama. Karakteristik responden
faktor individu dan faktor organisasi. Hasil berdasarkan jumlah anak paling banyak adalah
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang jumlah anak 2 orang yaitu berjumlah 18
dilakukan oleh Alfi ( 2017 ) yang mengatakan orang (56,2%). Gambaran konflik peran ganda
bahwa perawat yang tidak mengalami konflik perawat wanita menunjukan bahwa paling
peran ganda tetapi kinerja berkurang. Hal ini banyak responden yang mengalami konflik
disebabkan selain faktor psikologi maasih yang berjumlah 19 orang ( 59,4% ) Gambaran
ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja kinerja perawat wanita menunjukan bahwa
seorang perawat diantaranya faktor individu paling banyak responden yang berkinerja
dan faktor organisasi. kurang baik yang berjumlah 17 orang (53,1%)
Menurut asumsi peneliti faktor lain Ada hubungan yang signifikan antara konflik
yang menyebabkan kinerja perawat menurun peran ganda dengan kinerja perawat wanita di
Puskesmas Dampek dengan ρ = 0,000 < ɑ
yaitu faktor individu menyangkut kemampuan
dan keterampilan dan faktor organisasi yaitu = 0,005.
kepemimpinan, sistem penghargaan dan
REFERENSI
motivasi .
Setelah dilakukan uji statistik dengan Alfi Sabella Rosyad. 2017. Hubungan Konflik
menggunakan uji Chi Square didapatkan Peran Ganda (Work Family Confict)
nilai p = 0,000 < 0.05, yang berarti terdapat Terhadap Stres Kerja Perawat Wanita
hubungan yang signifikan antara konflik Di Ruang Rawat Inap,Inetnsive Care
peran ganda dengan kinerja perawat wanita Dan Igd Rsud Tugurejo Semarang.
di Puskesmas Dampek, sehingga dapat Http://Eprints.Undip.Ac.Id/55034/2/
disimpulkan bahwa adanya konflik peran Skripsi.Pdf. Diakses 18 Desember
ganda dapat menyebabkan kinerja perawat 2018.
Mariati & Rambing, Hubungan Konflik Peran Ganda Dengan Kinerja Perawat Wanita di …. 49

Andriati Noor. 2016. Pengaruh Tata Kelola emosional%20dan%20komitmen%20


Perusahaan dan Kinerja Lingkungan or ga ni sa s i % 2 0t er h a da p % 20
terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal kinerja%20peraw.pdf. Diakses 23
Akuntansi dan Keuangan Daerah. Vol Desember 2018.
11,Nomor 2, November 2016.hal: 52- Gibson,Ivancevich,Donnelly. 2011
59.
Organisasi Prilaku,Struktur,Proses .
Ariana, I Wayan Jendra dan Riana, I Gede. Jilid 2. Jakarta. EGC.
2016. Pengaruh Work-Family Conflict,
Habibullah Jimad. 2010. Konflik Pekerjaan-
Keterlibatan Kerja Dan Stres Kerja Keluarga, Stress Dan Kinerja. Jurnal
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. E-
Bisnis Dan Manajemen, Vol. 7 No.1,
Jurnal Manajemen Unud, Vol 5, No.7,
September 2010.hal: 33-46
2016 :ISSN: 2302-8912. hal:4630-
4659. https://ojs.unud.ac.id/index. Indri Ramadini, Erni Jasmita. 2015. Hubungan
php/Manaje men/article/view/22246. Motivasi Dengan Kinerja Perawat
Diakses 08 Januari 2019. Pelaksana Di Ruangan Rawat Inap
Rsud Dr. Rasidin Padang. Ners Jurnal
Azazah Indriyani. 2009. Pengaruh Konflik
Keperawatan, Volume 11, No 1, Maret
Peran Ganda Dan Stress Kerja
Terhadap Kinerja Perawat Wanita 2015 : 86-101 ISSN 1907-686X 87. hal: 86-
Rumah Sakit. Https://core.ac.uk/ 101 http://ners.fkep.unand.ac.id/index.
download/pdf/11716497.pdf. Diakses php/n ers/article/view/22/19.Diakses
18 Desember 2018. 08 Januari 2019.

Christine, W.S., Oktorina, M., & Mula, I. 2010. Jimad, Habibullah. 2010. Pengaruh Konflik
Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Peran Ganda dan Komitmen Organisasi
Keluarga Terhadap Kinerja dengan Terhadap Kinerja Karyawati Perbankan
Konflik Pekerjaan Keluarga Sebagai di Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah
Intervening Variabel (Studi pada Dual Berkala Empat Bulanan, Vol.6
Career Couple di Jabodetabek). Jurnal No.3.hal:33-46.
Manajemen dan Kewirausahaan,Vol 12 Notoatmodjo. 2013. Konsep Perilaku dan
No. 2, Septermber : hal 121-132 Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Data dan Informasi Profil Kesehatan Cipta
Indonesia.2017. www.pusdatin. Nurul Priyatnasari1,Indar1, Balqis1.2013.
kemenkes.go.id. Diakses 8 Januari Hubungan Konflik Peran Ganda
2019. Dengan Kinerja Perawat Rsud
Data dan Informasi Profil Kesehatan NTT. Daya Kota Makassar . Jurnal
2017. www.depkes.go.id/resources/ Universitas Hasanudin. hal:1-
download/PROFI 18. http://repository. unhas.ac.id/
bitstream/h andle/123456789/9511/
L KES.PROVINSI 2017/19 NTT 2017.pdf.
NURUL%20PR IYATNASARI%20
Diakses 8 Januari 2019.
K11110323%20.pdf ?sequence=1.
Endah Meidah. 2013. Pengaruh Konflik Peran Diakses 5 Januari 2019.
Ganda, Kecerdasan Emosional Dan
Rindah Sawiji. 2017. Pengaruh Konflik Peran
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Ganda Dan Kecerdasan Emosional
Perawat http://repository. uinjkt.ac.id/
Terhadap Kinerja Perawat Wanita Di
dspace/bitst ream/123456789/23867/1/
Rsud Dr. Soedirman Kebumen. https://
pengaruh%20konflik%20peran%20
eprints.uny.ac.id/54158/1/Rindah
ga nd a% 2 C % 20 ke ce r da s a n% 20
50 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 4, Nomor 1, Juni 2019

%20Sawiji_10408141008.pdf. Diakses 4 Simanora, Raymondh. 2017. Buku Ajar


Januari 2019. Manajemen Keperawatan. Jakarta EGC
Roboth, Jane Y. 2015. Work Family Conflict, Sry Rosita.2012. Pengaruh Konflik Peran
Stres Kerja dan Kineja Wanita Beran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Ganda Pada Yayasan Compassion Dosen Wanita di Fakultas Ekonomi
East Indonesia. Jurnal Riset Bisnis dan Universitas Jambi, Jurnal Manajemen
Manajemen, Vol.3, No.1, hal 33- 46. Bisnis, Vol.2. No.2, ,Oktober 2012.
Sariputra.2016.PengaruhGayaKepemimpinan, hal:185-193.
Komunikasi Organisasi, dan Motivasi Yavas, U & Babakus, E. 2008. Attitudinal
teerhadap Kinerja Tenaga Akademik And Behavioral Consequences of
pada Akademik Keperawatan Rumah WorkFamily Conflict And Family-
Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto Work Conflict: Does Gender Matter?‟,
.Jakarta. Jurnal Universitas Guna International Journal of Service
Darma. hal:614-622 Industry Management, Vol. 19 No. 1.
hal: 61-73
Sari, Ratna Kartika., Nasir, Aziz., Amri.
2014. Pengaruh Konflik Peran Ganda
dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi
Aceh. Jurnal Manajemen, Vol 3, No 2,
hal: 29- 34.

Anda mungkin juga menyukai