BY : DEWI SUSILONINGSIH
PENDAHULUAN
Syok bukanlah merupakan suatu diagnosis
syok merujuk suatu keadaan dimana terjadi kehilangan cairan
tubuh dengan cepat sehingga terjadi multiple organ failure akibat
perfusi yang tidak adekuat
Syok merupakan suatu sindrom klinis kompleks yang mencakup
sekelompok keadaan dengan berbagai manifestasi hemodinamik.
Tetapi , petunjuk yang umum adalah tidak memadainya perfusi
jaringan.
Keadan hipoperfusi ini memburuk hantaran oksigen dan nutrisi,
serta pembuangan sisa-sisa metabolik pada tingkat jaringan.
Hipoksia jaringan akan menggeser metabolisme dari jalur oksiditif
ke jalur anaerob yang mengakibatkan pembentukan asam laktat.
DEFENISI
Syok adalah suatu keadaan gawat
yang terjadi jika sistem
kardiovaskuler (jantung dan
pembuluh darah) tidak mampu
mengalirkan darah ke seluruh
tubuh dalam jumlah yang
memadai,
Reaksi hipersensitivitas
Antigen yang bersangkutan terikat pada antibodi dipermukaan sel mast sehingga
terjadi degranulasi, pengeluaran histamin, dan zat vasoaktif lain.
system hematologi berespon kepada perdarahan hebat yag terjadi secara akut dengan
mengaktifkan cascade pembekuan darah dan mengkonstriksikan pembuluh darah (dengan
melepaskan thromboxane A2 lokal) dan membentuk sumbatan immatur pada sumber
perdarahan.
Pembuluh darah yang rusak akan mendedahkan lapisan kolagennya, yang secara subsekuen
akan menyebabkan deposisi fibrin dan stabilisasi dari subatan yang dibentuk. Kurang lebih
24 jam diperlukan untuk pembentukan sumbatan fibrin yang sempurna dan formasi matur.
Patofisiologi Syok Hipovolemi
a. Terjadinya syok septik dapat melalui dua cara yaitu aktivasi lintasan
humoral dan aktivasi cytokines. Lipopolisakarida (LPS) yang terdapat
pada dinding bakteri gram negative dan endotoksinnya serta
komponen dinding sel bakteri gram positif dapat mengaktifkan:
1. Sistem komplemen
Sistem komplemen yang sudah diaktifkan akan meranngsang
netrofil untuk saling mengikat dan dapat menempel ke endotel
vaskuler, akhirnya dilepaskan derivate asam arakhidonat, enzim
lisosom superoksida radikal, sehingga memberikan efek vasoaktif
local padam ikrovaskuler yang mengakibatkan terjadi kebocoran
vaskuler. Di samping itu system komplemen yang sudah aktif dapat
langsung menimbulkan meningkatnya efek kemotaksis,superoksida
radikal,enzim lisosom.
Patofisiologi Syok Septic
Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah putih yang banyak atau sedikit,
dan jumlah faktor pembekuan yang menurun. Jika terjadi gagal ginjal, kadar hasil
buangan metabolic (seperti urea nitrogen) dalam darah akan meningkat.
Analisa gas darah menunjukkan adanya asidosis dan rendahnya konsentrasi oksigen.
Pemeriksaan EKG jantung menunjukkan ketidakteraturan irama jantung,
menunjukkan suplai darah yang tidak memadai ke otot jantung. Bahkan darah
dibuat untuk menentukan bakteri penyebab infeksi.
Patofisiologi
4. Syok Anafilaktik
b. Fase Aktivasi
Yaitu waktu selama terjadinya pemaparan ulang dengan antigen
yang sama. Masstosit dan Basofil melepaskan isinya yang berupa
granula yang menimbulkan reaksi pada pemaparan ulang. Pada
kesempatan lain masuk alergen yang sama ke dalam tubuh. Alergen
yang sama tadi akan diikat oleh Ig E spesifik dan memicu terjadinya
reaksi segera pelepasan mediator vasoaktif antara lain
histamine,serotin,bradikinin dan beberapa bahan vasoaktif lain dari
granula yang disebut dengan istilah preformed mediators.Ikatan
antigen-antibodi merangsang degradasi asam arakidonat
darimembran sel yang akan menghasilkan Leukotrien (LT)
danProstaglandin yang terjadi beberapa waktu setelah degranulasi
yang disebut Newly formed mediators.
Patofisiologi Syok Anafilaktik
c. Fase Efektor
Yaitu waktu terjadinya respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai
efek mediator yang dilepas mastosit atau basofil dengan aktivitas
farmakologik pada organ-organ tertentu. Histamin memberikan
efek bronkokonstriksi, meningkatkan permeabilitas kapiler yang
nantinya menyebabkan edema, sekresi mukus dan vasodilatasi.
Serotonin meningkatkan permeabilitas vaskuler dan bradikinin
menyebabkan kontraksi otot polos. Platelet activating factor (PAF)
berefek bronchospasme dan meningkatkan permeabilitasvaskuler,
agregasi dan aktivasi trombosit. Beberapa faktor kemotaktik
menarik eosinofil dan neutrofil. Prostaglandin yang dihasilkan
menyebabkan bronchokonstriksi, demikian juga dengan Leukotrien.
KOMPLIKASI SYOK
Komplikasi syok meliputi:
1. SIRS ( Sistemik Inflamatory respon
syndrome ), dapat terjadi bola syok tidak
dikoreksi
2. Gagal ginjal akut (ATN/ Nekrosis tubular
akut)
3. Gagal hati
4. Ulserasi akibat stress
Penanggulangan Kegawatan Syok secara
Umum
Penanggulangan syok dimulai dengan tindakan
umum yang bertujuan untuk memperbaiki
perfusi jaringan; memperbaiki oksigenasi
tubuh; dan mempertahankan suhu tubuh.
Tindakan ini tidak bergantung pada penyebab
syok.
Diagnosis harus segera ditegakkan sehingga
dapat diberikan pengobatan kausal.
Penanggulangan Kegawatan Syok secara
Umum
Segera berikan pertolongan pertama sesuai dengan prinsip resusitasi ABC.
1. (A = air way) Jalan nafas harus bebas kalau perlu dengan pemasangan
pipa endotrakeal.
Syok Kardiogenik
1. Pastikan jalan nafas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan intubasi.
2. Berikan oksigen 8 - 15 liter/menit dengan menggunakan masker untuk mempertahankanPO2 70 - 120 mmHg
3. Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperbesar syok yang ada harus diatasidengan pemberian morfin
4. Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan asam basa yang terjadi.
5. Bila mungkin pasang CVP
6. Pemasangan kateter Swans Ganz untuk meneliti hemodinamik.
7. Medikamentosa :
8. Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri
9. Anti ansietas, bila cemas.
10.Digitalis, bila takiaritmi dan atrium fibrilasi
11.Sulfas atropin, bila frekuensi jantung < 50x/menit
12.Dopamin dan dobutamin (inotropik dan kronotropik), bila perfusi jantung tidak adekuat.Dosis dopamin 2-15
mikrogram/kg/m
13. Dobutamin 2,5-10 mikrogram/kg/m.bila ada dapat diberikan amrinon IV
14.Norepinefrin 2-20 mikrogram/kg/m
15.Diuretik/furosemid 40-80 mg untuk kongesti paru dan oksigenasi jaringan
16.Digitalis bila ada fibrilasi atrial atau takikardi supraventrikel.
Penanganan Kegawatan Syok di Rumah Sakit
Syok Septic
Pada saat gejala syok septik timbul:
Circulation support, yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar (a.karotis, atau a.
emoralis), segera lakukan kompresi jantung luar.
• Penilaian A, B, C ini merupakan penilaian terhadap kebutuhan bantuan hidup
dasar yang penatalaksanaannya sesuai dengan protokol resusitasi jantung paru.
3. Segera berikan adrenalin 0.3--0.5 mg larutan 1 : 1000 untuk penderita dewasa
atau 0.01 mk/kg untuk penderita anak-anak, intramuskular. Pemberian ini dapat
diulang tiap 15 menit sampai keadaan membaik. Beberapa penulis
menganjurkan pemberian infus kontinyu adrenalin 2--4 ug/menit.
4. Dalam hal terjadi spasme bronkus di mana pemberian adrenalin kurang
memberi respons, dapat ditambahkan aminofilin 5--6 mg/kgBB intravena dosis
awal yang diteruskan 0.4--0.9 mg/kgBB/menit dalam cairan infus.
5. Dapat diberikan kortikosteroid, misalnya hidrokortison 100 mg atau
deksametason 5--10 mg intravena sebagai terapi penunjang untuk mengatasi
efek lanjut dari syok anafilaktik atau syok yang membandel.
Penanganan Kegawatan Syok di Rumah Sakit
a. Gelisah, ansietas, tekanan darah menurun
b. Tekanan darah sistolik < 90 mmHg (hipotensi)
c. Tekanan ventrikel kiri peningkatan tekanan akhir diastolk
ventrikel kiri, peningkatan tekanan atrium kiri, peningkatan tekanan baji arteri
pulmonal (PCWP)
d. Curah jantung 2,2 l/mnt, penurunan fraksi ejeksi, penurunan indeks jantung
e. Peningkatan tekanan vena sentral 1600 dyne/dtk/cm-5
f. Peningkatan tekanan pengisian ventrikel kanan adanya distensi vena jug
ularis, peningkatan CVP (tekanan > 15 cm H2O, refleks hepatojugularmeningkat
g. Takikardia nadi radialis halus, nadi perifer tidak ada atau berk
urang
h. Terdengar bunyi gallop S3, S4 atau murmur
i. Distress pernafasan takipnea, ortopnea, hipoksia
j. Perubahan tingkat kesadaran apatis, letargi, semicoma, coma
k. Perubahan kulit pucat, dingin, lembab, sianosis
l. Perubahan suhu tubuh subnormal, meningkat
m. Sangat kehausan
n. Mual, muntah
o. Status ginjal haluaran urine di bawah 20 ml/jam, kreatini
n serum meningkat, nitrogen urea serum meningkat
p. Perubahan EKG perubahan iskemi, disritmia, fibrilasi ventrikel
q. Kenyamanan nyeri dada, nyeri abdominal
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan (serebral, kardiopulmo
nal, perifer) berhubungan dengan penurunan curah j
antung.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan fakto
r mekanis (preload,afterload dan kontraktilitas mioka
rd)
3. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan pe
ningkatan permeabilitas kapiler pulmonal
4. Asietas / takut berhubungan dengan ancaman biologi
s yang aktual ataupotensial
IMPLEME
NOC/NOC
N
I
M
P
L
E
M
E
N
T
A
SI
/E
V
A
L
U
A
SI
TERIMAKASIH
IS a NURSE