Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

DI SUSUN OLEH :
Abdul Hadi Fitri Yanti
Abdul Khair Nisfi Hidayati
Agus Rizky Maulana Nissa Wildan
Aan Suhardiyani Sisi Marsilawati
Agni Wahyuni Siska Rani Sapitru
Farihah Febia

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHAP PROFESI NERS
TAHUN 2019-2020
LAPORAN PENDAHULUAN
UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

A. Pengertian  (UKS)
UKS adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup
sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan
pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang
dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di
lingkungan sekolah. Sedangkan menurut Departemen Kesehatan Usaha
Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai
sasaran utama.
UKS merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada
gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal. Usaha Kesehatan
Sekolah merupakan bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi
beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan
anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan
kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi
belajar anak sekolah setinggi-tingginya (Kemdikbud, 2012).

B. Tujuan UKS
Tujuan diselenggarakannya program UKS, secara umum untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Sedangkan tujuan
khusus untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik yang mencakup :
1. Penurunan angka kesakitan anak sekolah.
2. Peningkatan kesehatan peserta didik (fisik, mental, sosial)
3. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan
untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi
aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah.
4. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah.
5. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk
narkotika, rokok, alkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya.
Sedangkan sasaran program UKS meliputi seluruh peserta baik pada
tingkat sekolah taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, maupun pendidikan
khusus (sekolah luar biasa). Sementara pada tingkat Sekolah Dasar
program UKS lebih diprioritaskan pada kelas 1, 3, 6, antara lain dengan
pertimbangan, pada kelas 1, merupakan fase penyesuaian pada lingkungan
sekolah baru, juga terkait imunisasi ulangan.  dan lepas dari pengawasan
orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih
besar, saat yang baik untuk diimunisasi ulangan. Pada kelas 3, dengan
tujuan evaluasi hasil pelaksanaan UKS pada kelas, sementara pada kelas 6
sebagai persiapan kesehatan pada peserta didik ke jenjang pendidikan
selanjutnya (Budi, Agustrianto. 2011).
C. Dasar Kebijaksanaan
Dasar kebijaksanaan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah
Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang Pembinaan Anak Sekolah.
D. Program UKS
Berikut beberapa hal terkait program UKS yang perlu kita ketahui:
Berdasarkan aspek definisi, Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah antara
sebagai berikut (Sujiono, 2009):
1. Menurut Departemen Pendidikan & Kebudayaan,     UKS adalah
upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang
dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan yankes di
sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam
rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan dilin program
Lingkungan sekolah
2. Menurut Depkes RI: UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan
hidupnya sebagai sasaran utama.UKS merupakan wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk
perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat
kesehatan yang optimal
3. Menurut Azrul Azwar: UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok
yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-
sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka
mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus
meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya
E. Alasan Perlunya Upaya Kesehatan Sekolah
1. Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap
masalah
2. Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan
hidup sehat.
3. Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan
baik.
4. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar yang dicapai.
5. Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak-
anak yang menerapkan wajib belajar.
6. Pendidikan kesehatan melalui anak-anak Sekolah sangat efektif untuk
merubah perilaku dan kebisaan ibu sehat umumnya (Sujiono, 2009).
F. Prinsip-prinsip pengelolaan UKS
1. Mengikutsertakan peran serta masyarakat sekolah, yang antara lain
meliputi  guru, peserta didik, karyawan sekolah, Komite Sekolah
(orang tua murid).
2. Kegiatan yang terintegrasi, dengan pelayanan kesehatan menyeluruh
yang menyangkut segala upaya kesehatan pokok puskesmas sebagai
satu kesatuan yang utuh dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
peserta didik.
3. Melaksanakan rujukan, dengan mengatasi masalah kesehatan yang tak
dapat diatasi di sekolah ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas atau
rumah sakit.
4. Kolaborasi tim, dengan melibatkan kerja sama lintas sektoral dengan
pembagian tugas pokok dan fungsi yang jelas (Sujiono, 2009)
G. Pola Pembinaan
Pembinaan Kesehatan Anak, dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Pembinaan bayi, balita dan anak pra sekolah (umur 0 – 6 tahun)
2. Pembinaan kesehatan anak usia sekolah (umur 7 – 21 tahun), yang
dibagi menjadi 3 kelompok :
a. Pra remaja (umur 7 – 12 tahun)
b. Remaja (13 — 21 tahun)
c. Dewasa muda (19 – 21 tahun)
Pola pembinaan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan kesehatan
sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak
H. Kegiatan UKS
Kegiatan UKS meliputi antara lain :
1. Pemeriksaan kesehatan (kehatan gigi dan mulut, mata telinga dan
tenggerokan, kulit dan rambut),
2. Pemeriksaan perkembangan kecerdasan,
3. Pemberian imunisasi,
4. Penemuan kasus-kasus dini,
5. Pengobatan sederhana,
6. Pertolongan pertama.
7. Rujukan (Sujiono, 2009)
I. Peran sekolah dalam meningkatkan kesehatan
Pada era globalisasi ini banyak tantangan bagi peserta didik yang dapat
mengancam kesehatan fisik dan jiwanya. Tidak sedikit anak yang
menunjukkan perilaku tidak sehat, seperti lebih suka mengkonsumsi
makanan tidak sehat yang tinggi lemak, gula, garam, rendah serat,
meningkatkan risiko hipertensi, diabetes melitus dan obesitas, dan
sebagainya. Apalagi sebelum makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu,
sehingga memungkinkan masukkan bibit penyakit ke dalam tubuh. Selain
itu meningkatnya perokok pemula, usia muda, atau usia peserta didik
sekolah sehingga risikonya akan mengakibatkan penyakit degeneratif.
Perilaku tidak sehat lainnya yang mengkhawatirkan adalah melakukan
pergaulan bebas, sehingga terjerumus ke dalam penyakit masyarakat
seperti penggunaan narkoba atau tindakan kriminal. Apalagi perilaku tidak
sehat ini, disebabkan lingkungan yang tidak sehat, seperti kurang
bersihnya rumah, sekolah, atau lingkungan masyarakatnya.
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam kesehatan
fisik dan jiwanya tersebut sekolah memilkki peran yang penting untuk
menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik. Upaya yang
dilakukan antara lain dengan menciptakan lingkungan “Sekolah Sehat”
(Health Promoting School/HPS) melalui UKS. Konsep inilah yang oleh
Badan Kesehatan Dunia WHO disebut HPS (Health Promoting Schools)
atau Sekolah Promosi Kesehatan sehingga “a health setting for living,
learning and working” dengan tujuan (goal) “Help School Become Health
Promoting Schools.” Program UKS ini hendaknya dilaksanakan dengan
baik sehingga sekolah menjadi tempat yang dapat meningkatkan atau
mempromosikan derajat kesehatan peserta didiknya.
Menurut WHO (Depkes, 2008) ada enam ciri utama sekolah yang dapat
mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu
1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan
sekolah, yaitu peserta didik, orang tua, dan para tokoh masyarakat
maupun organisasi-organisasi di masyarakat.
2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman,
meliputi sanitasi dan air yang cukup, bebas dari segala macam bentuk
kekerasan, bebas dari pengaruh negatif dan penyalahgunaan zat-zat
berbahaya, suasana yang mempedulikan pola asuh, rasa hormat dan
percaya. Diciptakannya pekarangan sekolah yang aman, adanya
dukungan masyarakat sepenuhnya.
3. Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan
kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik
yang positif terhadap kesehatan, serta dapat mengembangkan berbagai
keterampailan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan
sosial. Selain itu, memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan
untuk guru maupun orang tua.
4. Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan
kesehatan di sekolah, yaitu penyaringan, diagnose dini, pemantauan
dan perkembangan, imunisasi, serta pengobatan sederhana. Selain itu,
mengadakan kerja sama dengan puskesmas setempat, dan mengadakan
program-program makanan begizi dengan memperhatikan ‘keamanan’
makanan.
5. Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya di sekolah untuk
mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu kebijakan yang
didukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses
pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang
sehat bagi seluruh masyarakat sekolah. Kebijakan berikutnya
memberikan pelayanan yang ada untuk seluruh peserta didik. Terakhir.
kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan
narkotika termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk
kekerasan/pelecehan.
6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan
masyarakat, dengan cara memperhatikan masalah kesehatan yang
terjadi di masyarakat. Cara lainnya berpartisipasi dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan masyarakat.
Upaya mengembangkan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS)
melalui program UKS perlu disosialisasikan dan dilakukan dengan baik.
melalui pelayanan kesehatan (yankes) yang didukung secara mantap dan
memadai oleh sektor terkait lainnya, seperti partisipasi masyarakat, dunia
usaha, dan media massa. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses
pembelajaran harus menjadi HPS, yaitu sekolah yang dapat meningkatkan
derajat kesehatan warga sekolahnya. Upaya ini dilakukan karena sekolah
memiliki lingkungan kehidupan yang mencerminkan hidup sehat. Selain
itu, mengupayakan pelayanan kesehatan yang optimal, sehingga terjamin
berlangsungnya proses pembelajaran dengan baik dan terciptanya kondisi
yang mendukung tercapainya kemampuan peserta didik untuk beperilaku
hidup sehat. Semua upaya ini akan tercapai bila sekolah dan lingkungan
dibina dan dikembangkan. Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilakukan
melalui pemeliharaan sarana fisik dan lingkungan sekolah, melakukan
pengadaan sarana sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan yang
bersih dan sehat, melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar sekolah
yang mengandung lingkungan besih dan sehat, dan melakukan penataan
halaman, pekarangan, apotik hidup dan pasar sekolah yang aman (Budi,
2011)
J. Kebijakan dalam peningkatan implementasi dalam peningkatan uks
Untuk mendukung peningkatan proses pembelajaran yang lebih baik,
maka program peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah
sehat akan terus dilaksanakan. Sehingga dapat terbentuk peserta didik yang
sehat dan bugar serta sekolah yang memenuhi standar sekolah sehat. Cara
yang dilakukan adalah mengoptimalkan berbagai upaya pengembangan
sekolah sehat antara lain dilakukan upaya peningkatan kemampuan
profesionalisme guru dan tenaga pendidik melalui berbagai pelatihan,
bimbingan dan penyuluhan, serta upaya-upaya sosialisasi dan
implementasi di bidang UKS, pendidikan kesehatan, pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan jasmani dan kebugaran jasmani.
Mengefektifkan pengkajian dan pengembangan pendidikan antara lain
dengan lebih memfokuskan upaya pengkajian dalam rangka meningkatkan
kemampuan hidup sehat, melaksanakan evaluasi yang sesuai dengan upaya
peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat.
Mengintensifkan pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi antara lain dengan memantapkan pengembangan program dalam
rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan melaksanakan pengkajian
dan pengembangan bidang pengukuran, standarisasi, evaluasi dalam
rangka upaya peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah
sehat. Meningkatkan kegiatan analisis kajian kesegaran jasmani,
pendidikan jasmani dan pendidikan rekreasi yang dapat bermanfaat
langsung bagi peserta didik, tenaga kependikan dan masyarakat serta
menunjang peningkatan mutu pendidikan (Kemdikbud. 2012)
K. Cara melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah
Pendidikan kesehatan memiliki beberapa tujuan, yaitu memiliki
pengetahuan tentang isu kesehatan, memiliki nilai dan sikap positif
terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehat,
mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang
secara harmonis, menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit,
memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar, memiliki
kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal Tujuan pendidikan
kesehatan tersebut akan tercapai dengan melakukan berbagai cara
pelaksanaannya.
Cara melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah dilakukan melalui
penyajian dan penanaman kebiasaan. Cara penyajian pendidikan lebih
menekankan peran aktif peserta didik melalui kegiatan ceramah, diskusi,
demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan. Cara penanaman
kebiasaan dilakukan melalui penugasan untuk melalukan cara hidup sehat
sehari-hari dan pengamatan terus menerus oleh guru dan kepala sekolah.
Keberhasilan pendidikan kesehatan ditentukan dengan adanya keteladanan
dan dorongan dari kepala sekolah, guru, pegawai sekolah, dan orang tua.
Keberhasilan itu juga ditentukan adanya hubungan guru dengan orang tua
peserta didik, apa yang diberikan oleh guru di sekolah hendaknya juga
didukung oleh orang tua di rumah. Materi pendidikan kesehatan yang
diajarkan di sekolah berbeda-beda disesuaikan dengan jenjang
pendidikannya. Materi pendidikan itu antara lain demam berdarah, flu
burung, pelayanan gizi, kesehatan gigi dan mulut, pengelolaan sampah,
pengelolaan tinja, sarana pembuangan limbah, pengelolaan air bersih,
penyediaan air bersih, air dan sanitasinya, pegenalan pada penyakit
menular dan pencegahannya. Khusus untuk peserta didik SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA ditambah dengan kesehatan reproduksi, bahaya rokok dan
deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan
bahan-bahan yang berbahaya serta zat adiktif (NAPZA) dan HIV/AIDS.
UKS dilaksanakan mulai dari TK/RA sampai SLTA/MA, serta
dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/madrasah sampai pusat secara
terkoordinasi baik antara sekolah dengan Tim Pembina, Tim Pembina
UKS di bawahnya dengan yang di atasnya maupun antar sesama Tim
Pembina UKS yang sejajar. Kegiatan UKS di lingkungan sekolah meliputi
beberapa kegiatan, yang pertama adalah rapat koordinasi baik di tingkat
pusat, propinsi, kabupaten serta tim Pembina. Semua dilakukan dengan
mengundang para anggota tim Pembina UKS baik dari bidang kesehatan
dalam negeri maupun dari pendidikan nasional. Kedua, memberikan
bantuan peningkatan kualitas kesehatan madrasah, kemudian orientasi
dokter kecil untuk MI, dan kader kesehatan remaja untuk MTs dan MA.
Pembinaan UKS oleh TPUKS (Tim Pembina UKS) masih rendah dan
belum merata. Pendidikan kesehatan berbasis kesehatan dengan program
usaha kesehatan sekolah atau pelaksanaan sekolah sehat ini, diharapkan
menjadi bagian dari pelaksanaan pendidikan, bukan hanya di madrasah
tetapi juga di sekolah (Sujiono, 2009)

DAFTAR PUSTAKA
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT   Mancana Jaya Cemerlang.
Kemdikbud. 2012. Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Budi, Agustrianto. 2011. Perilaku Hidup Sehat Siswa SMK PIRI
Yogyakarta. Skripsi: FIK: Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai