Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 4.

2 BAHAN TEKNIK

Nama : Rio Pandu

Priambudi Notar : 20021053

Prodi : TRO ,Kelas : B

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

(PKTJ TEGAL) 2020


Buatlah persyaratan fungsional dalam desain pada 3 jenis peralatan teknik!

Persyaratan fungsional mungkin melibatkan perhitungan, detail teknis, manipulasi dan

pemrosesan data, dan fungsionalitas spesifik lainnya yang menentukan apa yang

seharusnya dicapai oleh sistem. Persyaratan perilaku menjelaskan semua kasus di

mana sistem menggunakan persyaratan fungsional, ini ditangkap dalam kasus

penggunaan. Persyaratan fungsional didukung oleh persyaratan non-fungsional (juga

dikenal sebagai "persyaratan kualitas", yang memberikan batasan pada desain atau

implementasi (seperti persyaratan kinerja, keamanan, atau keandalan). Umumnya,

persyaratan fungsional dinyatakan dalam bentuk "sistem harus melakukan

persyaratan," sedangkan persyaratan non-fungsional mengambil bentuk "sistem harus

persyaratan." Sebagaimana didefinisikan dalam rekayasa persyaratan , persyaratan

fungsional menentukan hasil tertentu dari suatu sistem. Ini harus dikontraskan dengan

persyaratan non-fungsional, yang menentukan karakteristik keseluruhan seperti biaya

dan keandalan . Persyaratan fungsional menggerakkan arsitektur aplikasi suatu

sistem, sedangkan persyaratan non-fungsional mengarahkan arsitektur teknis suatu

sistem.

Dalam beberapa kasus, seorang analis persyaratan menghasilkan kasus penggunaan

setelah mengumpulkan dan memvalidasi satu set persyaratan fungsional. Hierarki

pengumpulan dan perubahan persyaratan fungsional, secara umum, adalah: permintaan

pengguna / pemangku kepentingan → analisis → kasus penggunaan → gabungkan.

Pemangku kepentingan membuat permintaan; insinyur sistem berusaha untuk

mendiskusikan, mengamati, dan memahami aspek persyaratan; kasus penggunaan,

diagram hubungan entitas, dan model lain dibuat untuk memvalidasi persyaratan dan,

jika didokumentasikan dan disetujui, persyaratan tersebut diimplementasikan /


digabungkan.
Berikut di bawah ini diberikan penjelasan atas persyaratan faktor tersebut sebagai
berikut:

1. Produktivitas Mesin Perkakas yang Optimal

Produktivitas dalam operasi penggunaan mesin perkakas terkait dengan kecepatan


kerja pemotongan yang dapat dilakukan dan rata-rata kemampuan pembentukan
geram/metal (rake of metal removal). Oleh karena suatu mesin perkakas harus
mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini:
Kemampuan dalam kecepatan potong (cutting speed) dan juga gerak pemakanan
(feed rate) yang dimiliki oleh mesin perkakas harus dapat mencapai persyaratan
dan mampu mengantisipasi kemungkinan adanya pahat dengan performa yang
baik dari HSS, carbide, ceramic, cast non ferrous dan intan.Tingkat kekuatan dan
kekakuan dari bagian
-bagian mesin secara menyeluruh harus dapat memenuhi syarat untuk suatu operasi
yang dapat menanggulangi chip section yang besar. Selain itu juga harus mampu
meredam getaran yang ditimbulkan akibat pengoperasian mesin perkakas
tersebut.Komponen penggerak mesin perkakas (motor, gears dan sebagainya), bearing,
slide ways harus memenuhi syarat untuk dapat memperoleh gaya potong (cutting force)
yang besar pada saat operasi penggunaan mesin.Mesin perkakas harus memiliki
perlengkapan untuk proses pelumasan dan juga pendinginan baik untuk bagian-bagian
mesin maupun tools dan juga benda kerja saat pengoperasian mesin.

2. Konsistensi Ketelitian Mesin

Kualitas produk yang dihasilkan pada proses pemotongan benda kerja tidak hanya
tergantung pada mesinnya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor yang lain
diantaranya yaitu:
Alat potong (cutting tool) yang digunakan dalam proses pemesinan. Hal ini meliputi
jenis material alat potong, bentuk/geometri alat potong, sudut punggung dan kualitas
hasil pemotongan.Pembawa alat potong (tool carrier) yang mencakup kekakuan dari
milling arbor, batang bor, kualitas dari pemegang pahat.Benda kerja dan pemegangnya
(misalnya machineability dari material, kehalusan benda kerja dan pemegangnya misal
: clamping fixture, ketelitian dari center).Kondisi pemotongan yang dipilih : kecepatan
potong, kedalaman potong, kecepatan makan dan seterusnya.
3. Efisiensi Teknis dan Ekonomis

Efisiensi yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah efisiensi teknis yang diperlukan
untuk menentukan daya yang dipakai pada motor penggerak mesin perkakas. Efisiensi
teknis diperhitungkan berdasarkan daya masukan (input power) sama dengan net
power dibagi dengan daya keluaran sama dengan efisiensi, jadi penting sekali untuk
dapat mengetahui efisiensi dari mesin penggerak.
Namun demikian efisiensi ini tidak hanya tergantung pada pembebanan mesin tetapi
juga pada output speednya. Daya netto (net power) untuk penggerak feeding (feed
drive) menentukan feed rate dan cutting force yang bekerja pada garis gerak ingsut
(feed movement).

Anda mungkin juga menyukai