Aswaja KeNUan SMA MA Kelas 11
Aswaja KeNUan SMA MA Kelas 11
Ke-NU-an
Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyyah
Pengurus Wilayah NU
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama DIY
Jln. Ibu Ruswo 60 Yudonegaran Yogyakarta 55121,
Tlp./Fax. (0274) 484391, 382865, 7481399.
LP MA’ARIF NU Email : maarif_jogja@yahoo.com http://www.maarifdiy.com
Disklaimer:
Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif
Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka implementasi Kurikulum
2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak yang tergabung dalam tim
penyusunan buku Ke-NU-An Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyyah LP Ma’arif NU
DIY. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui,
dan dimutakhirkan sesuai dengan manhaj Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyyah.
Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
S
yukur Alhamdulillah, kita panjatkan kepada Ilahi Robbil Izzati,
Dzat yang Maha Tinggi yang menuntun hati kami untuk
meniti, menggali, dan menyusuri inti kehidupan duniawi dan
ukhrowi guna menggapai kebahagiaan sejati dengan limpahan
rohmah dan maghfiroh Illahi. Sholawat serta salam juga kita haturkan
kepada Nabi Agung Muhammad Saw sebagai panutan dan penerang
kehidupan menuju jalan kebijaksanaan sepanjang zaman.
Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan salah satu
referensi wajib bagi guru dan siswa di lingkungan sekolah yang
bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Daerah Istimewa
Yogyakarta. Buku ini berisi tentang nilai keyakinan dan ajaran aqidah
Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyyah (Aswaja An-Nahdliyah)
beserta praktik amaliyah ibadah yang dimiliki oleh jamaah Nahdlatul
Ulama. Buku ini merupakan rangkuman dari aneka pemikiran para
ulama salaf dan kholaf dalam madzhab Ahlussunnah Wal Jama’ah An-
A
lhamdulillaah wa syukrulillaah alaa ni’matillah... kami
panjatkan syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas
limpahan berkah, rahmah, hidayah, maunah, dan inayah-
Nya semoga tercurah melimpah kepada kita semua, aamin.
Buku ke-NU-an (Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyyah) yang
ada di tangan pembaca ini merupakan buku yang sudah disiapkan
oleh Pengurus Wilayah LP Maarif NU Daerah Istimewa Yogyakarta,
buku ini selanjutnya kita tetapkan sebagai buku yang amat penting
sebagai salah satu referensi wajib bagi guru dan siswa di lingkungan
sekolah-sekolah Ma’arif NU di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Secara strategis buku ini dirancang mampu memuat tentang nilai
keyakinan, prinsip, karakteristik, dan ajaran aqidah Ahlussunnah Wal
Ahlussunnah
Ke-NU-an Ke-NU-an Waljama’ah
Ahlussunnah
vii An-Nahdliyyah
An-Nahdliyyah
Waljama’ah ~ Kelas 11~MA/SMA/SMK
Kelas XI MA/SMA ix ix
MARS MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA (NU)
Mengembangkan Islam
yang berhaluan Ahlussunah Wal Jama’ah
Jayalah Ma’arif Nahdhatul Ulama’
x viii
Ke-NU-an Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyyah ~ Kelas 11 MA/SMA/SMK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ v
KATA SAMBUTAN PWNU DIY................................................................. vii
MARS SUBBANUL WATHON.................................................................... ix
MARS MA’ARIF NU....................................................................................... x
DAFTAR ISI....................................................................................................... xi
SEMESTER 1
xv
xvi Ke-NU-an Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyyah ~ Kelas 11 MA/SMA/SMK
BAB
1
Mengenal
Ahlussunnah Waljama’ah
Kompetensi Inti:
1. Meyakini, menghayati, dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah
WalJamaah Annahdliyyah
2. menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dan menunjukkan sikap tawasuth, tawazun, ta’adul dan
tasammuh dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan, factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perdaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajiannya spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dalam
persepektif Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrfak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di madrasah/sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan
metode sesuai dengan kaidah keilmuan dalam persepektif
Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
ِا ْف َ َت َق ِت ْال َ ُي ْو ُد ع ََل إ�حْ َدى َو َ�س ْب ِع ْ َي ِف ْر َق ٍة َف َو ِاح َد ٌة ِف ْالجَ َّن ِة
َو َ�س ْبع ُْو َن ِف ال َّنا ِر َوا ْف َ َت َق ِت ال َّنصَ ا َرى ع ََل ثَ َن َت ْ ِي َو َ�س ْب ِع ْ َي ِف ْر َق ًة
َف إ�حْ َدى َو َ�س ْبع ُْو َن ِف ال َّنا ِر َو َو ِاح َد ٌُة ِف ْالجَ َّن ِة َو َّ ِالي نَ ْف ُس
مُحَ َّم ٍد بِ َي ِد ِه لَ َت ْف َ ِت َقنَّ أ�م َِّت ع ََل ثَ َال ِث َو َ�س ْب ِع ْ َي ِف ْر َق ٍة َف َو ِاح َد ٌة
م َْن،هللا ِ ِف ْالجَ َّن ِة َوثَ َن َت ِان َو َ�س ْبع ُْو َن ِف ال َّنا ِر ِق ْي َل َي رَسُ ْو َل
ُ ْه؟ َق َال ْالجَ َماع َُة
Artinya: “Umat Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh
satu golongan. Tujupuluh golongan masuk neraka dan satu
golongan yang masuk surga. Umat Nasrani telah terpecah
menjadi tujupuluh dua golongan. Tujupuluh satu golongan
َوتَ َف َّر َق ِت ال َّنصَ ا َرى،ِا ْف َ َت َق ِت ْال َ ُي ْو ُد ع ََل إ�حْ َدى َو َ�س ْب ِع ْ َي ِف ْر َق ًة
ع ََل ا ْث َن ْ ِي َو َ�س ْب ِع ْ َي ِف ْر َق ًة َو َ�س َت َف َ ِت ُق أ�م َِّت ع ََل ثَ َال ٍث َو َ�س ْب ِع ْ َي
هللا؟ أ� ْه ُل َ َ َ َّ إ ُّ ُ
ِ ل وْ ر
َُس ي ةِ ِ ِ ِ ِ ِ .ِف ْر َق ًة
ي
َ ج ا ّ
ن ال َن م . ً
ة َ َ
د احوَ ال � را َّ
ن ال ف مْ هُ ك
صايب َ ْ � مَا ال ُّ�س َّن ُة َو ْالجَ َماع َُة؟ مَا أ� َن ع ََل ْي ِه َو أ.ال ُّ�س َّن ِة َو ْالجَ َما َع ِة
Artinya: ”Orang-orang Yahudi terpecah menjadi tujupuluh satu
golongan. Orang-orang nasrani terpecah menjadi tujupuluh
dua golongan. Dan umatku akan terpecah menjadi tujupuluh
tiga golongan. Semua masuk neraka kecuali satu. Siapakah
yang selamat, Rasulullah? Ahlussunnah Waljama’ahj. Siapakah
ahlussunnah Waljama’ah itu? Mereka adalah yang berpegang
padaku dan para sahabatku”
ل ُشه ََدا َء ِب ْل ِق ْس ِط َوال َِّ ِ َي أ� ُّ َيا َّ ِال َين � آ َم ُنوا ُكو ُنوا َق َّوا ِم َني
َ ْي ِر َم َّن ُ ْك َ�ش َن� آ ُن َق ْو ٍم ع ََل أ�ال تَع ِْد ُلوا اع ِْد ُلوا ُه َو أ� ْق َر ُب لِل َّت ْق َوى
﴾٨﴿ ون َ الل َخ ِب ٌري بِ َما تَ ْع َم ُل
َ َّ َّالل إ�ن
َ َّ َواتَّ ُقوا
اب َو ْال ِم َزي َان َ ات َو أ� ْنزَْل َنا َم َع ُه ُم ْال ِك َتِ لَ َق ْد أ� ْر َس ْل َنا ُرسُ َل َنا ِب ْل َب ِّي َن
اس ِب ْل ِق ْس ِط َو أ� ْنزَْل َنا ْالحَ ِد َيد ِفي ِه بَ أ� ٌس َش ِد ٌيد َو َم َنا ِف ُع ُ لِ َي ُقو َم ال َّن
الل َق ِو ٌّي َ َّ َّص ُه َو ُرسُ َ ُل ِب ْل َغ ْي ِب إ�ن ُ ُ الل م َْن َي ْن ُ َّ اس َولِ َيع َ َْل ِ لِل َّن
﴾٢٥﴿ َع ِزي ٌز
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami
dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami
turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan.” (QS Al-Hadid: 25)
Tasamuh artinya Toleran atau mau memahami perbedaan.
Tawasuth, i’tidal, tawazun dan Tasamuhdi atas bukanlah serba
kompromistis dengan mencampuradukkan semua unsur (sinkretisme).
Juga bukan mengucilkan diri dan menolak pertemuan dengan unsur
apa-apa. Karakter tawasuth dalam Islam adalah karena memang
sudah semula Allah meletakkan dalam Islam segala kebaikan, dan
Ahlussunnah Waljama’ah
memiliki empat prinsip, yaitu
tawasuth (pertengahan/jalan
tengah), i’tidal (tegak), tawazun
(seimbang), dan Tasamuh
(Toleran)
Akidah Ahlussunnah
Waljama’ah adalah akidah yang
moderat. Tidak terlalu ekstrim
ke kanan seperti Jabbariyah
tidak terlalu ekstrim ke kiri
(Qadariyah).
G. TASAWUF
Dalam Agama Islam dikenal istilah iman, islam, dan ihsan. Tasawuf
adalah cerminan dari ihsan. Menurut Rasulullah dalam hadits yang
diriwayatkan dari Umar bin Khathab, ihsan adalah:
Imam Ghazali
2
AKIDAH AHLUSSUNNAH
WALJAMA’AH NU
Kompetensi Inti:
1. Meyakini, menghayati, dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah
WalJamaah Annahdliyyah
2. menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dan menunjukkan sikap tawasuth, tawazun, ta’adul dan
tasammuh dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan, factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perdaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajiannya spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dalam
persepektif Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrfak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di madrasah/sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan
metode sesuai dengan kaidah keilmuan dalam persepektif
Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
Kegiatan-Kegiatan NU
Sumber: http://bangkitmedia.com
E. LATIHAN SOAL
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang baik dan
benar!
1. Bagaimanakah urutan generasi yang menerima ajaran
Ahlussunnah Waljama’ah?
2. Sebutkan beberapa tantangan dari dalam dan dari luar dalam
menyebarkan akidah Islamiyah!
3. Jelaskan peranan ulama dalam menjaga akidah Islamiyah!
4. Jelaskan strategi NU dalam melestarikan ajaran Ahlussunnah
Waljama’ah!
3
FIRQAH-FIRQAH YANG
BERKEMBANG DALAM ISLAM
Kompetensi Inti:
1. Meyakini, menghayati, dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah
WalJamaah Annahdliyyah
2. menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dan menunjukkan sikap tawasuth, tawazun, ta’adul dan
tasammuh dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan, factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perdaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajiannya spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dalam
persepektif Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrfak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di madrasah/sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan
metode sesuai dengan kaidah keilmuan dalam persepektif
Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
E. LATIHAN SOAL
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah yang Anda ketahui tentang firqah?
2. Bagaimanakah sebab-sebab timbulnya berbagai firqah dalam
agama Islam?
3. Firqah-firqah di bawah ini termasuk firqah yang berpengaruh.
Kemukakanlah prinsip-prinsip ajarannaya!
a. Syi’ah
b. Khawarij
c. Mu’tazilah
d. Ahlussunnah Waljama’ah
e. Qadariyah
f. Jabbariyah
4. Sebutkan beberapa prinsip ajaran Mu’tazilah dan jelaskan secara
ringkas!
5. Jelaskan prinsip-prinsip ajaran Ahlussunnah Waljama’ah!
4
POSISI DAN HUBUNGAN
AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH
DI ANTARA FIRQAH-FIRQAH
YANG ADA
Kompetensi Inti:
1. Meyakini, menghayati, dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah
WalJamaah Annahdliyyah
2. menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dan menunjukkan sikap tawasuth, tawazun, ta’adul dan
tasammuh dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan, factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perdaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajiannya spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dalam
persepektif Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan perbedaan dan persamaan paham firqah-firqah dalam
masalah status mukmin dan kafir
2. Menjelaskan perbedaan dan persamaan paham firqah-firqah dalam
masalah kebaikan dan keburukan
3. Menjelaskan perbedaan dan persamaan paham firqah-firqah dalam
masalah ikhtiar manusia
4. Menjelaskan perbedaan dan persamaan paham firqah-firqah dalam
masalah kekuasaan Allah
5. Menjelaskan perbedaan dan persamaan paham firqah-firqah dalam
masalah sifat Allah
D. LATIHAN SOAL
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan status mukmin dan kafir menurut: (a) Ahlussunnah
Waljama’ah, (b) Khawarij dan (c) Muktazilah!
2. Jelaskan tentang ikhtiar manusia menurut: (a) Jabbariyah, (b)
Qadariyah dan (c) Ahlussnnyah wal Jama’ah!
3. Jelaskan tentang Sifat Allah menurut: (a) Ahlussunnah dan (b)
Muktazilah
5
IJTIHAD DAN TAKLID
BESERTA BATASAN-BATASAN
DAN SUMBER HUKUMNYA
Kompetensi Inti:
1. Meyakini, menghayati, dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah
WalJamaah Annahdliyyah
2. menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dan
menunjukkan sikap tawasuth, tawazun, ta’adul dan tasammuh
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan, factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perdaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajiannya spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dalam
persepektif Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian ijtihad menurut para tokoh
2. Menyebutkan dasar hokum ijtihad
3. Menyebutkan dalil yang menjelaskan tentang sumber hukum Islam.
4. menyebutkan cara ijtihad dalam masalah yang tidak disebutkan
secara harfiyah dalam Al-Qur’an dan Sunnah
Bahtsul Masail
Sumbar: http://www.satuharapan.com
2. Menurut As-Subki:
ْ َّ ش ٍء ِم َن ْا َألحْ َك ِم ال
ش ِع َّي ِة َّ ِا ْ�س ِت ْف َر ُاغ ْال ُو ْسع ف َط َل ِب
ْ َ ِالظ ِنّ ب ِ ِ
ع ََل وَجْ ٍه ُ ِي ُّس ِم َن ال َّن ْف ِس ْالعَجْ ِز َع ِن ْال َم ِزي ِْد ِف ْي ِه
Mencurahkan kemampuan dalam mendapatkan hukum-hukum
syara’ yang bersifat zhanni, sehingga ia tidak mampu lagi
mengusahakan yang lebih dari itu.
Ali Hasballah melihat bahwa ada dua cara ulama ushul dalam
melakukan istinbath, yakni:
1. Pendekatan melalui kaidah kebahasaan
2. Pendekatan melalui pengenalan makna atau maksud syari’at
(maqashidusy syari’ah).
1. Dasar Al-Qur’an
Dasar hukum ijtihad adalah Al-Qur’an, hadits, dan ijmak. Adapun
dasar hukum ijtihad yang berasal dari Al-Qur’an adalah firman Allah:
Dalam ayat di atas, ada tiga komponen yang harus ditaati, yaitu
Allah, Rasulullah, dan Ulil Amir (pemegang urusan). Taat kepada
Allah berarti taat adalah dengan melaksanakan isi dari Al-Qur’an.
Taat kepada Rasulullah adalah dengan melaksanakan sunnah-sunnah
beliau. Sedangkat taan kepada ulil amri adalah mengikuti hasil dari
ijtihad para ulama yang memang memiliki otoritas untuk berijtihad.
Dalam ayat lain Allah berfirman:
2. Hadits
Dasar hukum ijtihad yang kedua adalah hadits, yaitu percakapan
Rasulullah pada saat beliau mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman.
Petikan dari percakapan beliau adalah sebagai berikut:
،هللا
ِ اب َ
ت ك ِ ب ض ْ
ق أ
� : َ
ال قَ ٌ؟ ء ا َ
ض َ
ق َ
ل َ ض َ ر
َ َ
ع اذَ إ
� ض ْ
ق َ ت فَ ي
ْ َ
ك
ِ ِ ِ ِ
هللا َف إ� ْن لَ ْم أ� ِج ْد أ�جْ َ ِت ُد َر أ� ِي َو َال
ِ َف إ� ْن لَ ْم أ� ِج ْد َف ِب ُس َّن ِت رَسُ ْو ِل
Ke-NU-an Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyyah ~ Kelas 11 MA/SMA/SMK 59
هلل َّ ِالي َو َّف َق ِ ض َب رَسُ ْو ُل
ِ ِ َا ْلحَ ْم ُد:هللا صَ ْد َر ُه َو َق َال َ َ أ� ُل ْوا َف
ِ هللا لِ َما يَ ْر َض رَسُ ْو ُل
هللا ِ رَسُ ْو َل
Artinya: Bagaimana kamu memutuskan jika ada suatu masalah?
Muadz menjawab, «Aku akan memutuskannya berdasarkan
kitab Allah. Jika aku tidak mendapatkannya maka aku akan
memutuskannya berdasarkan sunah Rasulullah dan jika aku
tidak mendapatkannya maka aku akan berijtihad dengan
pengetahuanku dan aku tidak akan gegabah dalam berijtihad.
Lalu Rasulullah menepuk dada Mu’adz seraya bersabda, «Segala
puji bagi Allah yang telah memberi taufik kepada utusan
Rasulullah.
3. Ijmak
Kita mengakui bahwa Al-Qur’an adalah sumber hukum yang
lengkap. Akan tetapi, hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur’an
bersifat global, belum terperinci. Selain itu, ada banyak masalah yang
diperselisihkan oleh para ulama dan masalah baru yang pada masa
Rasulullah belum ada terjadi. Oleh karena itu, umat Islam sepakat
menerima ijtihad sebagai salah satu sumber hukum.
ول َو أ� ِول ْ َأال ْم ِر َ ُالل َو أ� ِطي ُعوا ال َّرس َ َّ َي أ� ُّ َيا َّ ِال َين � آ َم ُنوا أ� ِطي ُعوا
ول إ� ْن ُك ْن ُ ْت
ِ ُسرَّ الوَ ِ َّ
الل ل َ إ
� ه
ُ و ُّ
د ر
ُ َ
ف ء
ٍ ْ
ش َ فِ ْ
ت ُ ع ْ َ
ز ا َ
ن َ ت ْ
ن إ
� َ
ف ۖ ْ
ك ُ ِم ْن
ل َخ ْ ٌي َو أ�حْ َس ُن تَ أ� ِو ًيل َ ِ لل َو ْال َي ْوم ْال آ ِخ ِر ۚ ٰ َذ
ِ ِ َّ ون ِب َ ُت ْؤ ِم ُن
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika
kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(QS An-Nisa: 59)
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan oleh Malaikat Jibril
ke dalam hati Rasulullah dengan lafal bahasa Arab dan isinya adalah
haq, agar menjadi hujjah bagi Rasul bahwa beliau adalah benar utusan
Allah, juga menjadi undang-undang bagi manusia yang mengikuti
hidayah beliau, dan membacanya termasuk mendekatkan diri kepada
Allah dan beribadah kepadanya.
2. Sunnah
Menurut istilah sunnah adalah segala yang berasal dari Nabi, baik
itu berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan beliau.
ول َو أ� ِول ْ َأال ْم ِر َ ُالل َو أ� ِطي ُعوا ال َّرس َ َّ َي أ� ُّ َيا َّ ِال َين � آ َم ُنوا أ� ِطي ُعوا
ول إ� ْن ُك ْن ُ ْت
ِ ُسرَّ الوَ ِ َّ
الل ل َ إ
� ه
ُ و ُّ
د ر
ُ َ
ف ء
ٍ ْ
ش َ فِ ْ
ت ُ ع ْ َ
ز ا َ
ن َ ت ْ
ن إ
� َ
ف ۖ ْ
ك ُ ِم ْن
ل َخ ْ ٌي َو أ�حْ َس ُن تَ أ� ِو ًيل َ ِ لل َو ْال َي ْوم ْال آ ِخ ِر ۚ ٰ َذ
ِ ِ َّ ون ِب َ ُت ْؤ ِم ُن
6
KETENTUAN-
KETENTUAN
BAGI SEORANG MUJTAHID
Kompetensi Inti:
1. Meyakini, menghayati, dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah
WalJamaah Annahdliyyah
2. menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dan menunjukkan sikap tawasuth, tawazun, ta’adul dan
tasammuh dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan, factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perdaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajiannya spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dalam
persepektif Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
Kompetensi dasar
1. Menyebutkan syarat-syarat menjadi mujtahid
2. Menyebutkan tingkatan mujtahid
3. Menjelaskan pandangan ahlusunnah waljama’ah tentang mujtahid
B. TINGKATAN-TINGKATAN MUJTAHID
Mujtahid memiliki tingkatan yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Para ulama berbeda-beda dalam menentukan
derajat atau tingkatan mujtahid. Imam Al-Ghazali dan Ibnul Hammam
membagi mujtahid menjadi dua yaitu:
1. Mujtahid Muthlak Artinya mujtahid yang memenuhi semua
kriteria syarat-syarat ijtihad
2. Mujtahid Muntashib Artinya mujtahid yang hanya berijtihad
dalam bidang-bidang tertentu saja karena
keterbatasan ilmunya.
C. LATIHAN SOAL
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan
benar!
1. Jelaskan pengertian Mujtahid muqayyad!
2. Sebutkan dan jelaskan 2 tingkatan mujtahid menurut Imam Al-
Ghazali dan Ibnul Hammam!
3. Jelaskan pengertian Mujtahid Muthlaq Mustaqill!
4. Sebutkan syarat-syarat mujtahid!
5. Jelaskan mengapa mujtahid harus memahami setting soio-historis
umat dan ciri umum budaya bangsa!
7
TAQLID, ITTIBA’,
TARJIH DAN TALFIQ
Kompetensi Inti:
1. Meyakini, menghayati, dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah
WalJamaah Annahdliyyah
2. menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dan
menunjukkan sikap tawasuth, tawazun, ta’adul dan tasammuh
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan, factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perdaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajiannya spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dalam
persepektif Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrfak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di madrasah/sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan
metode sesuai dengan kaidah keilmuan dalam persepektif
Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
Jadi, ada taklid yang diharamkan dan ada taklid yang dibolehkan.
Adapun taklid yang diharamkan adalah sebagai berikut:
1. Ittiba’
Menurut bahasa Ittiba’ berasal dari bahasa arab:
Kata Artinya
ittaba’a ( )اتَ َب َع Berarti mengikuti
َ َّ َومَا َ� آ َت ُ ُك ال َّرسُ ُول َف ُخ ُذو ُه َومَا َ َن ُ ْاك َع ْن ُه َفا ْن َ ُتوا َواتَّ ُقوا
َّالل إ�ن
ِ الل َش ِد ُيد ْال ِع َق
اب َ َّ
Artinya: Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka
terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkan
lah. dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah amat
keras hukumnya. (Al hasr:7)
8
MADZHAB-MADZHAB ISLAM
Kompetensi Inti:
1. Meyakini, menghayati, dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah
WalJamaah Annahdliyyah
2. menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dan menunjukkan sikap tawasuth, tawazun, ta’adul dan
tasammuh dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan, factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perdaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajiannya spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dalam
persepektif Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrfak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di madrasah/sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan
metode sesuai dengan kaidah keilmuan dalam persepektif
Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah
َو إ�نَّ ْالع َُل َما َء َو َرثَ ُة ْا َأل ْن ِب َيا َء َو إ�نَّ ْا َأل ْن ِب َيا َء لَ ْم ُي َو ِّر ُث ْوا ِد ْي َنا ًرا َو َال
ِد ْر َهامًا َو إ�ن َّ َما َو َّر ُث ْوا ْال ِع ْ َل َف َم ْن أ� َخ َذ ُه أ� َخ َذ ِ َب ٍّظ َوا ِف ٍر (رواه أ�بو
)داود
Artinya: Sesungguhnya para ulama adalah ahli waris para Nabi
dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak
pula mewariskan dirham. Sesungguhnya mereka mewariskan
ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil
bagian yang banyak.
C. CARA BERADZHAB
Ada dua cara bermadzhab, yaitu bermadzhab secara qauli dan
bermadzhab secara manhaji.
D. MANFAAT BERMADZHAB
Berijtihad bukanlah sesuatu yang mudah. Di depan telah
dikemukakan berbagai syarat yang harus dimiliki oleh seorang
mujtahid. Hafal Al-Qur’an tigapuluh juz dengan mengetahui ilmu
qira’at, asbabun nuzul, nasikh dan mansukh, ‘am dan khash, tafsir
para mufassirin adalah sesuatu yang sulit dicapai oleh orang zaman
sekarang.
Belum lagi pengetahuannya tentang hadits, mushthalahul hadits,
rijalul hadits, asbabul wurud dan sebagainya. Dan masih banyak lagi
syarat-syarat ijtihad yang harus dipenuhi oleh seseorang.
Dengan bermadzhab, berarti seseorang telah meletakkan
keshahihan pendapat kepada imam mujtahid yang kredibelitasnya
diakui. Seorang mujtahid apabila benar dalam ijtihadnya, maka ia akan
memperoleh dua pahala dan jika salah dalam ijtihadnya maka akan
memperoleh satu pahala. Sebaliknya, seseorang yang bukan mujtahid
jika berijtihad, maka ijtihadnya tidak diakui.
Oleh karena itu, bermadzhab adalah salah satu upaya penyelamatan
seseorang dalam ibadahnya. Bermadzhab bukan berarti meninggalkan
Al-Qur’an dan Al-Hadits seperti yang disangka oleh sebagian orang.
Akan tetapi, bermadzhab sebenarnya juga berpegang kepada Al-
Qur’an dan hadits. Hanya saja, pemahamannya itu disandarkan kepada
para ahli tafsir, ahli hadits, dan ahli fikih yang memang memiliki otoritas
untuk itu. Jadi, bukan setiap orang memiliki penafsiran sendiri-sendiri
terhadap Al-Qur’an.
ول َو أ� ِول ْ َأال ْم ِر َ َّ َي أ� ُّ َيا َّ ِال َين َ� آ َم ُنوا أ� ِطي ُعوا
َ ُالل َو أ� ِطي ُعوا ال َّرس
ول إ� ْن ُك ْن ُ ْت
ِ ُالل َوال َّرس ْ َ ِم ْن ُ ْك َف إ� ْن تَ َنا َز ْع ُ ْت ِف
ِ َّ ش ٍء َف ُر ُّدو ُه إ� َل
ل َخ ْ ٌي َو أ�حْ َس ُن تَ أ� ِو ًيل َ ِ لل َو ْال َي ْوم ْ َال آ ِخ ِر َذ
ِ ِ َّ ون ِب َ ُت ْؤ ِم ُن
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika
kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.