Anda di halaman 1dari 14

Cinta dan sahabat

Part 1

Aku dan Anggi bersahabat baik, kami tinggal di komplek yang sama, sejak TK.
Kami sudah bersahabat. SD, SMP, hingga sekarang SMA, kami tak terpisahkan.
Persahabatan ku dengan Anggi begitu indah, kami tak pernah bertengkar, kami
saling mengerti dan juga memahami sifat masing-masing.

Nama ku Diandra, aku anak tunggal, jadi aku menganggap Anggi seperti saudara
kandung ku sendiri. Sejak SMP, kami tak pernah mengenal Cinta, Aku dan Anggi
tak pernah membuang-buang waktu hanya untuk mengurusi yang nama nya cinta,
di samping usia yang memang masih sangat muda, aku dan Anggi lebih suka
bermain bersama.

Kini kami telah duduk di bangku SMA. Kami masih tetap bersahabat baik, kami
tak pernah menyimpan rahasia, apapun yang terjadi kami selalu bercerita. Aku dan
Anggi berbeda kelas, Anggi IPA 1,sedangkan aku IPA 2. Setiap hari kami
berangkat dan pulang sekolah bersama.

Suatu hari saat aku sedang olah raga, kaki ku terkilir, dan saat itu Farel menolong
ku. Farel adalah ketua OSIS, dia juga sosok cowo yang pintar. Farel orang nya
sederhana dan sangat baik pada siapapun. Terkadang kebaikan nya ini di salah
artikan.

Banyak teman-teman wanita ku yang akhir nya harus kecewa karena Farel hanya
menganggap mereka sebatas teman, tidak lebih dari itu. Farel membawa ku ke
ruang UKS, dia juga mengompres kaki ku. Karena luka memar yang cukup parah,
akhir nya aku di antar Farel pulang.

Dua hari aku tak masuk sekolah, dan dua hari itu pula Farel datang ke rumah untuk
melihat kondisi ku. Hari ke dua, saat Farel ke rumah, kebetulan ada Anggi di sana.
Kami bertiga mengobrol. Saat Farel akan pulang, Anggi mengantar sampai depan
Rumah, sedangkan aku masih sulit berjalan. Entah mengapa, aku merasa Farel
sangat perhatian padaku, bahkan saat ia di rumah, ia masih sempat menelpon ku
dan menanyakan kondisi ku.

Baru kali ini aku mendapat perhatian dari seorang cowo. Dan aku merasa jika Farel
ini sangat tulus,tapi aku tak mau berspekulasi.
Part 2
Dua minggu kemudian, Farel menyatakan perasaan nya padaku, sudah sejak lama
ia ingin mengatakan, tapi ia merasa ragu karena aku memang seorang pribadi yang
cukup tertutup.

Entah apa yang ada dipikiran ku, aku suka sama Farel, tapi itu hanya sebatas
teman, aku kagum pada nya, tapi aku belum merasakan adanya rasa cinta di dalam
hatiku. Tapi aku tak mungkin langsung menolak Farel, aku hanya meminta waktu
pada nya.

Farel tak masalah, ia akan sabar menunggu jawaban dariku. Untuk sementara ini
aku ingin Farel menjadi sahabat baik ku, karena aku belum pernah punya sahabat
pria, aku ingin tau juga sebatas mana keseriusan Farel padaku.

Ternyata Farel memang sangat sabar, sikap nya tetap baik padaku, padahal ia
adalah type cowo yang banyak di sukai cewe, tapi dia tetap rendah hati dan tak
sombong. Biasanya seorang cowo akan merasa tidak di hargai bila ungkapan
perasaan nya di abaikan.

Aku merasa Farel memang layak untuk diberi kesempatan. Setelah 1 bulan, sikap
nya tetap tak berubah. Hari itu Anggi ke rumah ku karena ia ingin mengatakan
sesuatu padaku. Ini kebetulan sekali, karena aku juga ingin mengatakan pada
Anggi tentang Farel.

Anggi sangat bersemangat saat itu, ia menceritakan tentang Farel, dan ia


mengatakan padaku bahwa ia menyukai Farel, Anggi ingin agar ia bisa
mendapatkan cinta Farel. Jantung ku langsung berdegup kencang, aku tak
menyangka bila ternyata Anggi mencintai Farel, lalu bagaimana dengan
kesempatan yang ingin aku berikan pada Farel..?.

Dari raut wajah nya, Anggi terlihat sangat serius, ia memang benar-benar
mencintai Farel. Aku tak tau harus berbuat apa, aku tak mungkin mengecewakan
Anggi, ia adalah sahabat baik ku, tapi aku juga tak bisa membohongi perasaan ku
terhadap Farel. Ini menjadi dilema bagiku, antara cinta dan sahabat baik.

Aku tentu tak ingin kehilangan sahabat baik ku, untuk itu aku akan mengalah demi
keutuhan persahabatan kami dan juga demi kebahagiaan Anggi. Biarlah, mungkin
inilah jalan yang terbaik.
Part 3
Dari wajah Anggi kelihatan jelas jika ia sangat menyukai Farel, aku tak mungkin
tega membuat pupus harapan nya. Anggi begitu bersemangat saat menceritakan
semua tentang Farel padaku hari itu. Anggi telah lama menaruh hati pada Farel,
dan saat kaki ku terkilir adalah moment dimana Anggi akhir nya bisa mengobrol
dengan Farel.

Anggi punya harapan yang begitu besar, dan ia meminta padaku agar membantu
nya. Anggi adalah sahabat baik ku, tentu aku tak akan pernah bisa untuk menolak
keinginan nya. Dan baru kali ini aku melihat Anggi begitu sangat serius.

Farel menemui ku, dengan sopan ia menayakan apakah aku sudah punya jawaban
atas perasaan nya. Pikiran ku langsung kacau saat itu, aku bingung harus
menjawab apa, tapi aku sudah berjanji pada Anggi akan membantu nya, tak
mungkin aku menghianati kepercayaan Anggi.

Aku menarik nafas panjang, aku katakan pada Farel bahwa sebaik nya kita
berteman saja, berteman akan lebih nyaman dari pada pacaran. Sebab saat ini aku
sama sekali belum terlintas untuk berpacaran. Aku minta maaf pada Farel bila aku
telah membuat nya kecewa.

Farel memang tampak kecewa, tapi ia masih tetap tersenyum pada ku dan
menerima persahabatan ini. Aku hanya mengatakan pada Farel, bila memang
berjodoh, tak ada seorang pun yang dapat menghalangi.

Farel sangat dewasa, ia tetap bisa memahami situasi ini, dan ia juga mengamini apa
yang aku katakan tadi, " bila memang berjodoh...,tak akan ada seorang pun yang
bisa menghalangi. Kami langsung mengganti topik pembicaraan, setelah itu Anggi
menghampiri kami dan ikut mengobrol.

Hati ku cukup terluka saat harus membohongi Farel, tapi aku tak bisa berbuat apa-
apa, aku berada dalam posisi dilematis antara seorang sahabat dan seseorang yang
ingin mengisi hati ku.

Ku tinggalkan Farel dan Anggi berdua, aku memberikan waktu bagi mereka
berdua agar bisa lebih dekat. Dan aku berharap agar Farel bisa menjadi kekasih
Anggi. Aku akan tetap berusaha merelakan nya.
Part 4
Aku mulai sedikit menjaga jarak dengan Farel, ini ku lakukan agar Farel bisa
menerima Anggi, aku juga tak mau nanti nya Anggi jadi salah paham pada ku.
Rupanya Farel mulai sadar bila aku mulai menjauhi nya. Ia kemudian menemuiku
dan menanyakan hal ini.

Bagi Farel tak mengapa bila memang aku belum bisa menerima nya, tapi ia
meminta agar aku tidak menjauhi nya. Ini semakin membuatku merasa tak enak
hati. Bila aku dan Farel terlalu akrab, maka rasa itu akan semakin besar, dan
kesempatan bagi Anggi akan tertutup. Aku hanya ingin berusaha mendekatkan
Farel dan Anggi, tapi aku tak mungkin mengatakan hal yang sebenar nya.

Semakin aku menjauhi Farel, Farel malah terus berusaha mendekati ku, akhir nya
aku pun angkat bicara. Aku mengatakan pada Farel bahwa Anggi menyukai nya,
aku tak enak dengan Anggi karena ia adalah sahabat baik ku, jadi aku mohon pada
Farel agar mengerti keadaan ku saat ini. Farel merasa ini tak adil, tapi dia juga
sangat menghargai arti sebuah persahabatan.

Farel mengatakan padaku bahwa ia tak pernah membuka hati selain padaku, jadi
cinta itu tak akan pernah bisa di paksakan. Ia mengatakan tak mempunyai perasaan
apa-apa pada Anggi, ia hanya ingin bersahabat. Itu pun karena Anggi adalah
sahabat ku.

Ini semakin rumit, persahabatan ku dengan Anggi akan hancur bila Anggi
mengetahui hal ini. Aku selama ini selalu jujur pada Anggi, tapi tidak untuk kali
ini. Aku sangat menjaga perasaan nya, dia begitu tulus menyayangi Farel.

Pernah suatu hari aku ingin membicarakan masalah ini, tapi aku tak pernah mampu
untuk mengatakan nya, lidah ku terasa kelu, jadi akhirnya kami membicarakan hal
lain. Aku sangat menyayangi Anggi, tak ingin melukai hati nya.

Hari itu Anggi datang padaku dan menangis, aku memeluk nya, aku berusaha
menenangkan nya, aku tanyakan pada nya apa yang telah terjadi hingga ia
menangis. Anggi menceritakan bahwa ia baru saja bertemu dengan Farel.
Part 5
Farel mengatakan pada Anggi bahwa ia hanya menganggap Anggi sebagai teman
biasa, tidak lebih dari itu. Hal ini yang membuat Anggi sangat sedih. Anggi punya
harapan yang besar terhadap Farel.

Aku peluk Anggi dan aku terus memberikan semangat pada nya. Aku mengatakan
bahwa cinta itu butuh proses, mungkin saat ini Farel menganggap sebagai sahabat,
tapi suatu hari nanti mungkin bisa lebih dari itu. Anggi masih saja menangis, dan
aku memeluk nya. Aku tau, ini adalah cinta pertama Anggi, dan ia belum siap
untuk merasakan kekecewaan.

Esok nya aku menemui Farel, aku menanyakan pada Farel mengapa ia mengatakan
hal itu pada Anggi. Farel mengatakan bahwa Anggi kemarin menemui nya dan
menyatakan perasaan nya pada Farel, jadi Farel hanya mengatakan apa yang saat
itu ia rasakan.

Aku tak bisa juga menyalahkan Farel, tapi aku juga tak tega melihat Anggi seperti
ini. Farel menatap ku, kemudian dia bertanya padaku. " Aku mau kamu jawab
pertanyaan ku dengan jujur, aku juga mau kamu bersumpah. Katakan padaku
bahwa kamu tak punya perasaan apa-apa padaku " ucap Farel.

Pertanyaan itu membuat wajah ku memerah, aku menjadi gugup, aku bisa
berbohong tapi tidak bisa bila harus dengan sumpah. Farel terus memaksa ku, akhir
nya aku pun meninggalkan nya.

Perasaan ku semakin tidak nyaman, tentu aku tak akan bisa menjawab pertanyaan
yang di ajukan Farel padaku. Belum lagi aku harus memikirkan perasaan Anggi,
ini membuat aku semakin pusing dan tak tau harus berbuat apalagi.

Aku terus menghindar saat bertemu dengan Farel, aku tak ingin ia terus memaksa
agar aku menjawab pertanyaan nya dengan bersumpah. Dengan aku menghindar,
Farel semakin berusaha terus mendapatkan jawaban dari ku.

Satu bulan berlalu, Farel ingin bicara empat mata dengan ku, tapi aku menolak
nya. Aku tau, pasti ia akan terus menanyakan hal yang sama. Aku belum bisa
untuk menjawab pertanyaan nya, dan mungkin tak akan pernah bisa.
Part 6
Kembali aku merasakan dilema, Farel terus saja mendesak ku agar aku mau
berkata jujur pada nya, ini hal yang sangat sulit bagi ku, apalagi Farel telah
membuat Anggi kecewa, bila Anggi tau bahwa Farel menolak nya karena memilih
aku, entahlah apa yang akan terjadi nanti.

Malam minggu, Farel datang ke rumah ku, aku sebenarnya tak ingin menemui nya,
tapi mama berkata bahwa tak baik bila menolak tamu yang sudah datang ke rumah.
Dengan berat hati, akupun menemui nya.

"Diandra...,maaf aku udah ganggu kamu, tapi aku butuh kejelasan, ini tentang
perasaan, bila memang kamu gak ada perasaan apapun sama aku, aku juga gak apa
-apa, yang terpenting adalah kejujuran. Jangan kamu membohongi hati kamu
sendiri..".

Aku diam sejenak, kemudian aku berkata. " Farel....,kamu gak tau perasaan
aku..,kamu gak berada di posisi ku, kamu enak bisa ngomong gitu, sedangkan aku
harus memikirkan perasaan orang lain. Dia sahabat baik ku, dan aku tak ingin
membuat nya terluka ".

" Berarti inti nya benar kalo kamu ada perasaan sama aku...",?, tanya Farel. Aku
cuma butuh jawaban itu, tidak lebih, aku hanya ingin kamu jujur, aku gak
menuntut yang lain, Farel melanjutkan omongan nya.

"Ok...,sekarang kamu puas..., kamu udah tau jawaban nya, sekarang kamu mau
apalagi..?, aku berbalik tanya pada Farel. Farel terlihat diam, sedangkan aku mulai
meneteskan airmata. Aku tak ingin persahabatan ku dengan Anggi akan hancur,
aku mengenal nya sejak lama, sedangkan dengan Farel, masih bisa terhitung oleh
jari.

Farel kembali meminta maaf padaku, dan ia berjanji akan mencari solusi untuk
permasalahan ini. Semua pasti ada jalan keluar nya, semoga saja tak ada pihak
yang akan merasa di kecewakan lagi. Farel pamit padaku dan kembali ia meminta
maaf, Sedangkan Aku langsung masuk kamar. Aku tak ingin masalah ini terus saja
mengganggu pikiran ku.

Anggi masih terlihat sedih, bahkan kini ia jadi membenci Farel, padahal dulu ia
sangat mengagumi nya. Inilah cinta, semua bisa berubah.
Part 7
Cinta Anggi yang begitu besar, kini berubah menjadi kebencian yang besar juga.
Seperti nya Anggi belum siap untuk merasakan sakit nya cinta. Ia belum bisa
menerima. Kembali aku katakan padanya bahwa cinta itu tak akan pernah bisa di
paksa, dan seandainya pun bisa, maka tak akan pernah bisa merasa bahagia.

Aku bisa mengerti apa yang Anggi rasakan saat ini, tapi sebagai sahabat, aku tak
ingin ia terus seperti ini. Aku ingin agar ia lebih realistis. Mengharapkan orang
yang tak menginginkan kita itu sangat sakit, dan itu yang saat ini terjadi pada
Anggi.

Liburan sekolah telah tiba, aku ingin sekali ke rumah nenek ku yang berada di
Jogja, aku kangen dan juga ingin refreshing. Aku ingin suasana baru untuk
melupakan sejenak beban pikiran yang selama ini mengganggu kebahagiaan ku.

Mama dan papa telah mengijinkan ku, Papa akan memesankan tiket pesawat, tapi
aku memilih naik kereta. Aku ingin puas melihat pemandangan di perjalanan.

Rencana nya sekitar 1 minggu aku akan berada di jogja. Saat aku masuk dan
duduk, aku benar-benar terkejut, Farel sudah ada di bangku sebelah ku. Ia
tersenyum padaku. " Farel....,kok kamu ada disini...?, tanyaku. " Iya
Diandara...,aku mau nemenin kamu ke jogja, jawab Farel dengan wajah seperti tak
berdosa. "Tapi...,kamu tau dari mana kalo aku mau ke jogja...?. " ada deh..., pokok
nya aku akan temenin kamu dan jagain kamu selama ada di jogja, jawab Farel pada
ku.

Farel benar-benar nekat, tapi sebenarnya aku merasa senang karena ada yang
menemaniku dalam perjalanan, tapi bagaimana nanti di jogja, Farel tak mungkin
menginap di rumah nenek ku. Seolah tau akan kerisauan ku, Farel mengatakan
padaku bahwa ia punya kerabat di jogja, jadi aku tak perlu merasa risau.

Aku cukup tenang mendengar penjelasan dari Farel, jadi ia tak perlu menginap di
rumah nenek ku nanti. Di perjalanan, kami saling mengobrol, Farel terus
meyakinkan bahwa ia sangat mencintai ku, ia sangat menyayangi ku, dan ia tak
ingin kehilangan ku.
Part 8
Walaupun perjalanan cukup jauh, tapi aku merasa nyaman karena ada nya Farel di
sampingku, Farel banyak bercerita hal yang lucu padaku, sehingga aku tak berhenti
untuk tersenyum dan tertawa. Farel memang sosok yang berbeda, ia mampu
merubah suasana dalam hitungan detik.

Karena merasa lelah, akupun tertidur di kereta. Selama aku tidur, Farel menjaga ku
dan menyelimuti ku. Perhatian Farel begitu besar padaku, bahkan saat aku
terbangun, ia sudah menyiapakan coklat hangat untuk ku. Ia juga membuka bekal
yang ia bawa dari rumah. Berbagai varian snack ia bawa untuk bekal perjalanan,
dan itu semua di persiapkan untuk ku. Aku benar-benar kagum pada perhatian
Farel.

Farel begitu perhatian dan sabar, hal ini sudah jelas membuktikan keseriusan cinta
nya padaku, bahkan ia juga menemaniku berlibur ke jogja tanpa sepengetahuan ku.
Farel memang terlihat begitu tulus.

Perjalanan di perkirakan memakan waktu 10 sampai 12 jam, aku memang sengaja


ingin menikmati perjalanan ini, bila menggunakan pesawat, tak sampai 2 jam.
Apalagi kini ada Farel di samping ku, perjalanan ini terasa semakin indah.

Selama perjalanan aku selalu di manjakan oleh nya hingga kami tiba di jogja. Farel
mengantar ku sampai rumah nenek, setelah itu ia pamit untuk menemui kerabat
nya yang berjarak sekitar 10 km dari rumah nenek ku. Malam nya Farel datang
dengan sepeda motor, dan kami pun kembali mengobrol. Rencana nya besok, Farel
akan mengajak ku jalan-jalan di kota jogja. Kata Farel, pemandangan di jogja
sangat bagus dan banyak tempat kuliner yang enak dan pasti nya murah.

Aku sedikit heran, Farel bisa begitu hafal kota Jogja, dan yang lebih mengherankan
adalah mengapa ia juga punya kerabat di jogja, dan jarak rumah nya pun tak jauh
dari rumah nenek ku.
Part 9
Esok nya, aku dan Farel berjalan-jalan di kota jogja, kami ke alun-alun dan juga
mencicipi berbagai macam kuliner disana. Kota jogja sangat indah, kota ini tak
kalah ramai dengan jakarta, aku sangat menikmati berada di kota ini.

Sudah seharian kami berputar-putar, karena sudah sore, Farel mengajak ku pulang.
Farel mengantar ku sampai ke rumah, kemudian ia pamit pada nenek ku dan
padaku. Hari ini begitu indah, aku belum pernah merasakan keindahan seperti ini
sebelum nya.

Selama satu minggu aku dan Farel selalu bersama, aku bahagia bisa dekat dengan
nya, dan tak bisa ku pungkiri bahwa aku menyukai nya. Tapi ketika aku ingat
Anggi, aku kembali menepis rasa itu. Jika saja Anggi tau sekarang aku bersama
Farel, entah apa yang akan terjadi. Mungkin Anggi akan membenci ku selama nya.

Anggi akan menganggap ku sebagai penghianat, aku tak sanggup membayangkan


bila hal itu akan terjadi. Farel meminta ku untuk tenang dan jangan risau. Bila
Anggi memang sahabat baik, tentu ia akan mengerti keadaan ini. Ia akan
merelakan sahabat nya agar bisa bahagia.

Tetap saja bagiku ini hal yang sangat sulit dan mengganggu pikiran. Setiap orang
memiliki pandangan yang berbeda, dan hal ini yang aku takutkan bila terjadi pada
sahabat ku Anggi, sahabat yang aku kenal sejak kecil, orang yang begitu berarti
dalam kehidupan ku.

Besok kami sudah harus kembali ke jakarta, tapi malam itu aku tak bisa tidur. Aku
terus saja memikirkan Anggi, semoga saja ketakutan ku tak akan pernah terjadi,
dan semoga saja semua akan baik-baik saja.

Aku dan Farel kembali ke jakarta dengan kereta, nenek mengingatkan ku agar aku
sering-sering mengunjungi nya jika ada waktu. Aku berjanji pada nenek akan
datang lagi. Nenek ku seorang diri karena kakek sudah meninggal satu tahun yang
lalu.

Aku dan Farel telah tiba di jakarta, aku meminta Farel tak usah mengantar sampai
rumah, aku takut bila nanti Anggi akan melihat nya. Kami berpisah di stasiun, aku
terlebih dahulu naik taxi.
part 10
Aku tiba di rumah, kedua orang tua ku sudah menunggu. "Gimana liburan nya
Diandra..?, tanya mama padaku. " asik kok mah...,aku seneng banget. " Oh
ya...,gimana kabar nenek...?, tanya papa ku. "Nenek sehat pah, nenek titip salam
buat mamah dan papah, jawab ku.

"Mah...,pah..,aku istirahat dulu yah... , " Iya...kamu mandi terus makan ,jawab
mama. Aku langsung masuk sambil menarik tas ransel ku. Hari ini begitu sangat
melelahkan, setelah mandi dan makan, aku langsung masuk kamar dan tidur.

Aku terbangun saat mendengar ponsel ku berdering, ku lihat siapa yang menelpon.
Ternyata itu dari Anggi, Anggi ingin main ke rumah ku. Hari ini aku begitu lelah,
jadi ku katakan pada Anggi agar besok saja bila mau main ke rumah ku.

Besok nya Anggi datang, aku melihat ada yang sedikit aneh pada dirinya, apa
mungkin ia tau bila aku ke jogja bersama Farel...?, tapi menurut ku tak ada yang
tau selain aku, Farel dan Nenek. Lalu ada apa dengan Anggi...?. Anggi mengajak
ku agar bicara di kamar, aku menuruti nya.

"Diandra...,gue mau tanya sama lo, tapi gue minta lo jawab yang jujur" , terlihat
Wajah Anggi begitu serius. " Ok...Nggi, gue bakal jawab jujur. " Di...,sebenernya
lo ada perasaan gak sama Farel...?, pertanyaan yang sangat menyudutkan untuk ku.
" Kok lo tanya gitu sih Nggi, memang nya ada apa sih...?, aku balik bertanya. "
Udah...,lo jawab jujur aja, soal nya, gue lihat Farel kaya nya suka sama lo" .

Jujur...,aku bingung harus jawab apa, bila aku salah bicara, maka persahabatan ku
akan selesai sampai di sini, tapi bila aku berbohong, dan Anggi sampai tau, justru
malah akan lebih menyakitkan. Aku diam sejenak, kemudian aku berkata pada
Anggi. " Nggi...,kita temenan udah lama banget, dan kita selalu saling terbuka.
Gue sayang sama elo, lo adalah sahabat terbaik gue, dan gue gak mau kehilangan
elo. Itu lo harus tau .

"Iya...,gue ngerti..." jawab Anggi. "Gue mau ngomong dari hati ke hati sama lo,
tapi lo harus janji gak akan marah.
part 11
Sebenar nya ini sulit bagiku, tapi aku juga gak mau merahasiakan hal ini terlalu
lama dari Anggi, Anggi juga berhak tau, dan aku harus siap dengan segala
resikonya. Aku tak ingin terus tersisa dengan keadaan ini.

"Nggi...,lo inget waktu lo dateng nemuin gue dan bilang kalo lo suka sama
Farel...?, " iya...,gue inget, jawab Anggi. Jauh hari sebelum lo dateng dan bilang
suka sama Farel, Farel udah nyatain perasaan nya ke gue, gue udah mau ngomong
sama lo waktu itu, tapi lo udah keduluan ngomong kalo lo suka sama Farel. Gue
lihat lo saat itu berharap banget, jadi gue gak tega buat cerita ke elo.

Beberapa hari gue gak bisa tidur mikirin masalah ini, akhirnya gue putusin buat
ngasih kesempatan lo deket sama Farel. Sumpah Nggi...,gue bener-bener ikhlas
kalo lo jadian sama Farel.

Gue tolak cinta Farel secara halus supaya dia gak tersinggung, dan gue mulai
ngejauhin dia. Gue berharap dengan gue ngejauhin Farel, Farel bisa deket sama lo.
Lo juga pasti tau kalo selama itu gue berusaha buat ngebantuin lo biar jadian sama
Farel.

Tapi semakin gue ngejauhin Farel, Farel semakin terus berusaha ngedeketin gue.
Ending nya, Farel bilang sama gue kalo dia gak punya perasaan cinta sama lo. Gue
sedih banget saat itu, tapi mau gimana lagi, Farel bilang ke gue bahwa cinta itu gak
pernah bisa dipaksa, semua harus berjalan alami sesuai kehendak hati.

Aku lihat mata Anggi mulai berkaca-kaca. "Nggi...,gue gak pernah mau kehilangan
elo, karena lo adalah sahabat baik gue , tapi Farel terus maksa ke gue supaya jujur
sama perasaan gue, gue udah berusaha menolak dengan sekuat tenaga, tapi Farel
juga dengan sekuat tenaga terus ngeyakinin gue. Maafin gue Nggi...,gue gak ada
maksud sedikitpun buat nyakitin hati lo dan memecah persahabatan kita. Gue rela
kehilangan Farel asal gak kehilangan lo.

Sekali lagi maafin gue, sekarang gue udah ceritain semua ke elo, dan saat liburan
kemarin, gue gak tau kalo Farel ngikutin gue sampai ke jogja, kita satu kereta.
part 12
Ini diluar dari rencana gue, gue gak tau kalo dia ternyata udah ada didalam kereta.
kata nya Farel, dia juga mau liburan ke jogja, kebetulan dia juga punya kerabat di
sana. Gue gak tau ini alesan Farel atau apa, tapi memang di jogja, dia gak nginep di
rumah nenek gue.

Airmata Anggi terlihat mulai deras,mengalir, ia lalu berdiri dan langsung


meninggalkan ku sendiri di kamar. Ia pergi sambil menangis. Aku berusaha
mengejar nya, tapi dia udah udah naik taxi. Saat itu aku merasa sangat bersalah
pada Anggi, tapi aku juga sudah sedikit merasa lega karena telah menceritakan
semua pada Anggi.

Entahlah...,kini aku pasrah, andai Anggi akan membenci ku, aku akan menerima
nya. Aku tak ingin membohongi nya, aku ingin dia tau semua walaupun pada
akhirnya seperti ini jadi nya. Aku telah siap dengan semua resiko yang akan
terjadi.

Sudah 3 hari Anggi selalu menghindar dari ku, bahkan hari ini ia tak masuk
sekolah. Aku sangat sedih melihat sikap Anggi seperti ini. Farel tetap memberi ku
semangat dan mengatakan padaku agar bersabar. Biarkan Anggi sendiri untuk saat
ini. Percuma saja menemui nya jika ia masih belum bisa menerima kenyataan. Tapi
Farel yakin bahwa Anggi akan terbuka pintu hatinya dan akan sadar bahwa ia telah
salah selama ini.

Farel selalu berusaha membuatku tenang, tapi tetap saja aku tak bisa terus begini.
Aku tak ingin kehilangan Anggi, aku ingin agar persahabatan ku dan Anggi
kembali seperti dulu lagi. Aku berharap agar Anggi dapat memaafkan ku,
walaupun tak sepenuh nya aku bersalah.
Part 13
Waktu terus berlalu, aku mendengar bahwa Anggi jatuh sakit, aku segera ke rumah
nya untuk menjenguk. Farel juga mau ikut menjenguk Anggi, tapi aku melarang
nya. Anggi akan lebih merasa sakit hati bila melihat aku dan Farel datang bersama.

Sampai di rumah Anggi, ternyata Anggi tak mau bertemu dengan ku. Mama nya
Anggi bertanya pada ku sebenarnya apa yang terjadi antara aku dan Anggi. "
Diandra...,kamu sama Anggi sudah lama bersahabat, kenapa sekarang jadi
begini...?, tanya mama nya Anggi ke aku.

"Maaf tante..,ini cuma salah paham, Diandra yakik kok suatu hari nanti Anggi akan
mengerti dan Diandra sama Anggi bisa seperti dulu lagi, jawab ku. " Ya
sudah...,tante gak mau lihat kalian bertengkar, kalian adalah sahabat baik. " iya
tante...,maafin Diandra yan tante.., sekalian Diandra pamit pulang.

Anggi benar-benar marah padaku, bahkan ia sama sekali tak mau menemui ku.
Anggi sepertinya memendam kekecewaan yang amat besar, aku kenal Anggi, ia
tak pernah marah padaku, tapi berbeda dengan kali ini. Aku juga tak tega melihat
nya sakit. Aku hanya bisa berdoa bagi kesembuhan Anggi dan agar ia cepat
mengerti keadan ini.

Farel menemuiku dan menanyakan kondisi Anggi, aku mengatakan pada nya
bahwa Anggi tak mau menemui ku. Farel terlihat sangat sedih. " Diandra..., semua
ini karena kesalahan ku, aku yang membuat hubungan persahabatan kalian retak,
dan aku juga yang menyebabkan Anggi sakit, maafin aku Diandra. Ku lihat Farel
terlihat sangat menyesal.

Sudahlah Farel...,semua sudah terjadi, dan gak ada seorang pun yang
menginginkan hal seperti ini, ini adalah ujian, dan kita harus kuat menghadapi nya,
aku mencoba menenangkan Farel, meskipun saat ini hati ku pun sedang hancur.

" Lalu apa rencana kamu selanjutnya...?, tanya Farel ke aku. "Aku belum tau...,aku
hanya bisa berdoa dan menunggu, menunggu Anggi mau memaafkan aku, dan
semoga Anggi cepat sembuh. Aku kangen sama Anggi yang dulu, Anggi yang
ceria dan selalu ada di dekat ku di situasi apapun
Part 14
Siang itu sepulang sekolah, aku gak langsung pulang. Aku duduk-duduk di taman
belakang sekolah. Disini adalah tempat favorit aku dan Anggi, kini aku duduk
sendiri.

Tak lama kemudian Farel nenghampiri ku dan duduk di sampingku, "


Diandra...,kamu jangan sedih lagi, aku gak tega lihat kamu kaya gini, kata Farel.
"Rel...,saat ini aku gak tau harus berbuat apalagi, aku bener-bingung".

Saat aku dan Farel sedang mengobrol, Anggi datang menghampi kami, seperti nya
Anggi akan marah besar, tapi tak mengapa jika itu bisa membuat nya tak lagi
membenci ku. Aku sudah siap menerima semua ini.

Anggi menatap ku dengan tajam, kemudian ia memeluk ku, Anggi meminta maaf
padaku karena ia merasa sangat egois, ia hanya mementingkan perasaan nya
sendiri, ia benar-benar menyesal.

Aku sangat bersyukur karena ternyata Anggi tak marah padaku, aku juga meminta
maaf pada Anggi karena telah mengecewakan nya. Suasana begitu haru, sampai
kami berdua tak menghiraukan keberadaan Farel. Anggi menangis, dan akupun
juga menangis.

Aku kembali merasakan Anggi yang dulu, Anggi sahabat baik ku,setelah sekian
lama kami tak bertegur sapa. Anggi lalu memegang tangan ku dan menyatukan nya
denga tangan Farel, Anggi sadar bahwa cinta tak akan pernah bisa di paksakan.
Anggi berharap agar aku dan Farel akan bahagia selama nya.

Sahabat adalah orang yang bahagia saat sahabat nya bahagia, dan akan ikut merasa
sedih bila sahabat nya merasa sedih. Sahabat adalah segalanya, hanya saja
terkadang rasa cinta bisa merusak sebuah persahabatan. Dewasa lah dalam
berpikir, dan bijak lah dalam memutuskan.

Selesai.

Anda mungkin juga menyukai