Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rosyidatul Mufidah

Prodi : S1-Gizi
NIM : 17051334031
Bahan kajian pertemuan ke 7 : Pengertian komunikasi, teknik-teknik komunikasi
yang baik, alur komunikasi dalam berorganisasi, faktor-faktor penghambat dalam
komunikasi, dan cara-cara mengatasi hambatan dalam komunikasi.

Komunikasi
 Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan
atau informasi dari seseorang atau orang lain.

 Teknik – teknik komunikasi yang baik


 Model proses komunikasi yang sederhana

Pengirim Berita Penerima

 Cara atau proses


komunikasi secara terperinci
a. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran, atau kesan.
b. Diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan simbol-
simbol.
c. Kemudian, disampaikan atau dikirimkan sebagai berita kepada
penerima.
d. Penerima menangkap simbol-simbol.
e. Diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu
gagasan, dan.
f. Mengirim berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim.
 Alur komunikasi dalam berorganisasi

 Komunikasi vertikal
Terdiri atas komunikasi ke atas dan ke bawah sesuai rantai perintah.
a. Komunikasi ke atas (upward communication) adalah untuk
mensuplai informasi kepada tingkatan manajemen atas
tentang apa yang terjadi pada tingkatan bawah. Tipe
komunikasi ini mencakup laporan-laporan periodik,
penjelasan, gagasan, dan permintaan untuk diberikan
keputusan.
b. Keputusan ke bawah (downward communication) adalah
untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat atau
saran, dan penilaian kepada bawahan serta memberikan
informasi kepada para anggota organisasi tentang tujuan dan
kebijaksanaan organisasi.

 Komunikasi lateral atau horizontal


Bentuk komunikasi lateral pada dasarnya bersifat koordinatif dan
merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi sehingga
komunikasi ini dirancang guna mempermudah koordinasi dan
penanganan masalah. Komunikasi lateral, selain membantu
koordinasi kegiatan-kegiatan lateral juga menghindarkan prosedur
pemecahan masalah yang lambat.
 Komunikasi diagonal
Adalah komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal
rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil
hubungan-hubungan departemen lini dan staf.

 Faktor-faktor penghambat dalam komunikasi


 Hambatan-hambatan organisasional
a. Tingkatan hirarki.
Bila suatu organisasi tumbuh, strukturnya berkembang akan
menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Berita harus melalui
tingkatan tambahan yang memerlukan waktu yang lebih lama
unuk mencapai tempat tujuan dan cenderung menjadi berkurang
ketepatannya.
b. Wewenang manajerial
Banyak atasan merasa bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya
menerima berbagai masalah, kondisi, atau hasil yang dapat
membuat mereka tampak lelah. Sebaliknya banyak bawahan
menghindari situasi dimana mereka harus mengungkapkan
informasi yang dapat membuat mereka dalam kedudukan yang
tidak menguntungkan. Sebagai hasilnya ada kesenjangan
“leveling” antara atasan dan bawahan.
c. Spesialisasi
Meskipun spesialisasi adalah prinsip dasar organisasi, namun
dapat menciptakan masalah dalam berkomunikasi. Perbedaan
fungsi, kepentingan, dan istilah-istilah pekerjaan dapat membuat
orang-orang merasa bahwa mereka hidup dalam dunia yang
berbeda. Akibatnya dapat menghalangi perasaan memasyarakat,
membuat sulit memahami, dan mendorong terjadinya kesalahan-
kesalahan.

 Hambatan-hambatan antar pribadi


a. Persepsi selektif
Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana
seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan mengartikan
segala sesuatu di lingkungannya. Diharapkan seseorang
dapat mengarahkan dirinya untuk melihat atau mendengar
kejadian, orang, objek atau situasi, hal ini disebut persepsi
selektif.
b. Status komunikator
Kecenderungan untuk menilai, mempertimbangkan, dan
membentuk pendapat atas dasar karakteristik pengirim
(sumber) terutama kredibilitasnya. Manajer harus dipandang
bawahan sebagai orang yang terpecaya dan dapat dipercaya,
jika tidak usaha untuk memotivasi, memengaruhi, dan
mengarahkan kegiatan bawahan akan terhambat.
c. Keadaan membela diri
Keadaan membela diri seseorang mengakibatkan ekspresi
wajah, gerakan tubuh, pembicaraan tertentu, dan sebaliknya
dapat meningkatkan tingkat pembelaan dipihak lain. Hal ini
dapat membuat keadaan pendengar lebih berkonsentrasi
dengan apa yang dikatakannya daripada apa yang didengar.
d. Pendengaran lemah
Kebiasaan yang mengakibatkan pendengaran lemah yaitu
mendengar informasi hanya sekilas, memberikan pengaruh
melalui perkataan atau tanda-tanda, menunjukkan sikap
kebosanan terhadap topic pembicaraan, dan mendengar
dengan tidak aktif.
e. Ketidaktepatan penggunaan bahasa
Anggapan tentang pengertian yang terletak pada “kata-kata”
yang digunakan dan penggunaan bahasa “non-verbal” yang
tidak konsisten.

 Cara-cara mengatasi hambatan dalam komunikasi


a. Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif
Manajer harus memainkan peranan penting dalam proses
berkomunikasi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Perusahaan
besar menggunakan ahli komunikasi untuk memecahkan masalah
komunikasi internal, seperti penentuan strategi komunikasi perusahaan
sehubungan dengan “layoffs” berupa penutupan pabrik atau relokasi,
dan terminasi serta pengukuran kualitas kegiatan komunikasi melalui
interview atau survey.
b. Penggunaan umpan – balik
Manajer dalam berkomunikasi dengan bawahannya dapat menentukan
umpa balik yang akan diterimanya seperti memberi tugas dan bertanya
kepada bawahannya apakah mereka mengerti dengan apa yang di
tugaskan. Disamping itu manajer harus aktif, partisipatif dan komunikasi
tatap muka merupakan cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi melalui penggunaan umpan balik.
c. Menjadi komunikator yang lebih efektif
Peralatan yang digunakan secara efektif oleh psikolog kepada kliennya
yaitu active lisening yang digunakan dalam mengembangkan dimensi
baru keterampilan manajemen pada manajer. Prinsip dasar peralatan
ini adalah penggunaan reflective statements (pernyataan balik) oleh
pendengar. Posisi manajer dalam proses komunikasi membua
kebutuhan mendesak bagi pengembangan diri untuk menjadi
komunikator yang lebih efektif.
d. Pedoman komunikasi yang baik
American Management Associations (AMA) telah menyusun sejumlah
prinsip-prinsip komunikasi yang disebut “the Ten Commandments of
Good Communication” (sepuluh pedoman komunikasi yang baik).
Adapun pedomannya disusun sebagai berikut :
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum
dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja
komunikasi akan dilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu dalam
perencanaan komunikasi.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar
berita selama berkomunikasi.
6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu
yang membantu atau umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk
dimengerti tetapi untuk mengerti.

Sumber buku : Manajemen Edisi Kedua oleh Drs. T. Hani Handoko, M.B.A.,
Ph.D. , Yogyakarta, BPFE Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai