Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rosyidatul Mufidah

Prodi : S1-Gizi
NIM : 17051334031
Bahan kajian pertemuan ke 9 : pengertian pengorganisasian, pembagian
pekerjaan dalam organisasi, departementalisasi, dan bagian-bagian dalam
struktur organisasi.

Pengorganisasian
 Pengertian pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber
daya yang dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya.

 Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur


berikut ini :
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan – kegiatan yang
secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja
sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau
terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi
biaya yang tidak perlu.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk
mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi
kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini
akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada
tujuan prganisasi dan mengurangi ketidakefisienan dan konflik – konflik
yang merusak.

 Aspek aspek penting organisasi dan pengorganisasian, yaitu :


1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi
3. Bagan organisasi formal
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang menejemen dan kelompok kelompok informal yang tak dapat
dihindarkan

 Departementalisasi
 Pengertian departementalisasi
Deparementementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-
kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis
dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.

 Beberapa bentuk departementalisasi yang akan dibicarakan berikut


ini, adalah atas dasar :
1. Fungsi : Pemasaran, akutansi, produksi, atau keuangan.
2. Produk atau jasa : Divisi mesin cuci, lemari es, televisi atau radio.
3. Wilayah : divisi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, atau
Indonesia Timur dan Operasi Internasional.
4. Langganan : Penjualan industry, pedagang eceran, pemerintah,
militer atau konsumen.
5. Proses atau peralatan : Departemen pemotongan, kelompok
perakitan, bagian pembungkusan atau bagian finishing.
6. Waktu : Kelompok kerja bisa diibagi menjadi shift pertama, shift
kedua, dan shift ketiga.
7. Pelayanan : Bisa mencerminkan kelas bisnis, kelas ekonomi, dan
kelas turis dalam pelayanan di pesawat terbang.
8. Alpha-numerical : Bisa digunakan pada pelayanan telepon
dimana, missal, nomer 00000 – 50.000 ditempatkan dalam satu
departemen dan nomer 50.001 – 99.999 dalam departemen lain.
9. Proyek dan Matriks : Digunakan oleh perusahaan-perusahan
konstruksi dengan teknologi tinggi, perusahaan konsultan atau
orientasi-energi.

 Pendekatan yang digunakan sebagai dasar departementalisasi :


a. Departementalisasi fungsional
- Kebaikan pendekatan fungsional
Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa
pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-
fungsi utama, menciptakan efesiensi melalui spesialisasi,
memusatkan keahlian organisasi, dan memungkinkan
pengawasan manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-
fungsi.
- Kelemahan struktur fungsional
Struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-
fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan
tugas yang berurutan, memberikan tanggapan lebih lambat
terhadap perubahan, hanya memusatkan pada kepentingan
tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota
berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
b. Departementalisasi divisional
- Kebaikan struktur divisional
a) Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan
pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan
yang cepat.
b) Menempatkan pengembangan dan implementasi
strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
c) Merumuskan tanggung jawab secara jelas dan
memusatkan perhatian pada pertanggung jawaban atas
prestasi kerja, yang biasanya diukur dengan laba atau
rugi divisi.
d) Membebaskan para kepala eksekutif untuk pembuatan
keputusan strategik lebih luas dan memungkinkan
konsentrasi penuh pada tugas-tugas.
e) Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
f) Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap
divisi.
g) Tempat latihan yang baik bagi para manajer yang
strategik
- Kelemahan struktur divisional
a) Menyebabkan berkembangnya persaingan “dysfunctional”
potensial antar sumber daya-sumber daya perusahaan dan
konflik antara tugas-tugas dan prioritas-prioritas.
b) Masalah seberapa besar delegasi wewenang yang
diberikan kepada manajer-manajer divisi.
c) Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan
distribusi biaya-biaya overhead perusahaan.
d) Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijaksanaan
antara divisi-divisi.
e) Masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak
perlu.
c. Organisasi proyek dan matriks
 Struktur organisasi proyek
Menyangkut pembentukan tim-tim, spesialis, yang
diperlukan untuk mencapai suatu tujuan khusus.
 Struktur organisasi matriks
Para karyawan mempunyai dua atasan sehingga mereka
berada dibawah dua wewenang. Rantai perintah pertama
adalah fungsional atau divisional.

 Bagian-bagian dalam struktur organisasi


 Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.

 Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan organisasi :


a. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya
b. Teknologi yang digunakan
c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam
organisasi
d. Ukuran organisasi

 Unsur-unsur struktur organisasi


a. Spesialisasi kegiatan, berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas
individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian
kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-
satuan kerja (departementalisasi).
b. Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan
seperti yang direncanakan.
c. Koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam
organisasi.
d. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang
menunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
e. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam
satuan kelompok kerja.

Anda mungkin juga menyukai