Anda di halaman 1dari 11

INKUBATOR BAKTERI DILENGKAPI DENGAN COLONY COUNTER

(Inkubator Bakteri)
( Arya Bondan Permadi, Hj. Her Gumiwang Ariswati,ST,MT, Triwiyanto, ST,MT)

Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya


Jl. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya

ABSTRAK

Inkubator adalah peralatan yang dilengkapi dengan sistem untuk mempertahankan suhu dan
kelembaban selama masa inkubasi sehingga mikroba dapat tumbuh secara baik.Mikroba yang telah diinkubasi,
maka akan membentuk suatu koloni bakteri.
Koloni bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sama yang mengelompok menjadi
satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Untuk mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat dilakukan
dengan menghitung jumlah koloni bakteri. Penghitungan suatu koloni dapat dilakukan dengan metode
pour plate (hitung cawan). Untuk mempermudah penghitungan jumlah koloni bakteri digunakan alat
yang biasa disebut Colony Counter.
Pada alat Colony Counter, penghitungan jumlah koloni bakteri dipermudah dengan adanya
counter electronic. Dengan adanya counter tersebut peneliti tinggal menandai koloni bakteri yang dihitung
dengan menggunakan pen yang terhubung dengan counter. Setiap koloni yang ditandai maka counter akan
menghitung. Pada tugas akhir ini akan dibuat suatu alat untuk inkubasi bakteri dilengkapi dengan colony
counter dilengkapi dengan pengaturan suhu dan waktu.

===============================================================================
Kata Kunci :Inkubator , Bakteri, Colony Counter

PENDAHULUAN dan timer, serta tampilan jumlah koloni yang


dihitung.
Latar Belakang
Bakteri adalah suatu organisme yang Indentifikasi Masalah
jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
bumi.Bakteri umumnya merupakan organisme maka penulis ingin membuat alat ”Inkubator
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, Bakteri dilengkapi dengan Colony Counter”.
tidak mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil). Bakteri tidak hanya
merugikan bagi manusia, ada juga yang memiliki Batasan Masalah
manfaat, antara lain : Escherichia coli, Acetobacter Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi
xylinum, Streptococcus termophylus dll. (Senutyo pelebaran masalah dalam penyajiannya, penulis
Kukuh, 2010). membatasi pokok- pokok batasan yang akan
Bakteri yang bermanfaat biasanya dibahas yaitu :
dikembangbiakkan.Untuk mengembang- 1.2.1. Menggunakan sensor suhu LM 35
biakkannya membutuhkan suatu medium dalam 1.2.2. Setting suhu pada 36° C – 38° C
cawan petri yang berisi nutrient agar ( NA ). 1.2.3.Tampilan suhu dan timer pada Seven
Bakteri yang sudah ditanam harus diinkubasi dalam Segment
waktu tertentu dan dalam suhu tertentu pula.
Setelah diinkubasi, maka bakteri tersebut akan Rumusan Masalah
membentuk suatu koloni bakteri. Kemudian koloni Dapatkah dibuat Inkubator bakteri dan Colony
bakteri akan dihitung menggunakan colony counter. Counter ?
Oleh karena itu penulis akan membuat
alat “ Inkubator Bakteri dilengkapi dengan Colony Tujuan Penelitian
Counter”. Inkubator Bakteri dilengkapi dengan
Colony Counter merupakan alat yang digunakan Tujuan Umum
untuk menginkubasi bakteri dan bisa juga Dibuatnya Inkubator Bakteri dan
digunakan untuk menghitung koloni bakteri karena Colony Counter dengan tampilan suhu,
merupakan gabungan 2 alat yaitu Incubator Bakteri timer up down, dan jumlah koloni pada
dan Colony Counter. Alat ini memiliki range suhu seven segment
antara 36oC – 38oC dan memiliki tampilan suhu .

1
Tujuan Khusus akan memberi tanda pada objek agar objek yang
1.4.2.1 Membuat rangkaian kontrol suhu telah terhitung tidak dihitung ulang. Selain itu
1.4.2.2 Membuat tampilan suhu dan timer switch tertekan sehingga akan memberikan counter
dengan seven segment kepada tampilan seven segment dari jumlah koloni
1.4.2.3 Membuat rangkaian driver heater tersebut.
1.4.2.4 Membuat rangkaian mikrokontroler
1.4.2.5 Melakukan kalibrasi LM35
1.4.2.6 Melakukan uji fungsi alat
Sensor suhu LM35 adalah komponen
Manfaat elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk
Manfaat Teoritis tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
Menambah wawasan dan ilmu kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan
pengetahuan bagi mahasiswa Politeknik sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai
Kesehatan Surabaya Jurusan Teknik keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang
Elektromedik khususnya peralatan tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan
laboratorium dan alat inkubator bakteri serta dengan rangkaian kendali khusus serta tidak
colony counter. memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai
Manfaat Praktis 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah
Dengan adanya Incubator bakteri sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan
dilengkapi Colony Counter ini diharapkan catu daya tunggal
memudahkan user dalam melakukan
pekerjaannya dengan cepat, efisien dan
akurat.

TINJAUAN PUSTAKA

Inkubator Bakteri dilengkapi dengan Colony


Counter sensor suhu LM 35
Inkubator Bakteri dengan Colony Counter
merupakan penggabungan dari 2 alat. Alat ini Gambar diatas menunjukan bentuk dari LM35
berfungsi untuk mengkondisikan suhu bakteri tampak depan dan tampak bawah. 3 pin LM35
antara 36°C – 38°C dan juga dapat digunakan menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya,
untuk menghitung koloni bakteri yang telah pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari
terbentuk. Bakteri yang akan di kembangbiakkan LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai
harus diinkubasi terlebih dahulu, hal ini dilakukan tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan
agar bakteri dapat hidup dan membentuk suatu kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan
koloni. tegangan operasi sensor LM35 yang dapat
Prinsip kerja alat ini yaitu mengontrol suhu digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran
optimum bakteri secara stabil agar dapat sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad
berkembangbiak dan membentuk suatu koloni. celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai
Pesawat ini menggunakan pemanasan elemen ( berikut :
heater ) yang dikontrol oleh suatu rangkaian kontrol
suhu agar suhu tetap stabil. Heater akan bekerja = Suhu* 10 mV
pada saat sensor suhu kurang dari setting suhu yang
telah ditentukan, dan sebaliknya apabila sensor Secara prinsip sensor akan melakukan
suhu lebih besar dari setting suhu, maka secara penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu
otomatis heater akan mati. Selain itu pesawat ini 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV.
juga dapat digunakan untuk menghitung koloni Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan
bakteri.Cawan petri yang berisi dengan koloni dengan perekat atau dapat pula disemen pada
bakteri diletakkan pada ruang hitung yang berada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit
diatas inkubator bakteri. Pada ruang hitung berisi berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu
LED yang berfungsi sebagai sumber cahaya agar permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini
objek yang akan dihitung lebih terlihat jelas. Diatas diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu
ruang hitung terdapat LUP yang berguna untuk permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama
memperbesar penghilatan terhadap objek. dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara
Untuk menghitung koloni menggunakan pen disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah
elektrik dimana pen elektrik tersebut merupakan dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada
modifikasi spidol yang didalamnya terdapat switch. suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya.
Pada saat pen elektrik ditekan pada objek maka

2
IC Mikrocontroller ATMega8535 9. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu
daya untuk ADC.
ATMega8535 merupakan salah satu 10. REF untuk pin tegangan referensi ADC.
mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk keluarga
AVR yang diproduksi secara masal pada tahun Untuk melakukan pemrograman dalam
2006. Karena merupakan keluarga AVR, maka mikrokontroler AVR, Atmel telah menyediakan
ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC. software khusus yang dapat diunduh dari website
Secara singkat, ATMega8535 memiliki resmi Atmel. Software tersebut adalah AVRStudio.
beberapa kemampuan: Software ini menggunakan bahasa assembly
1. Sistem mikrokontroler 8 bit berbasis RISC sebagai bahasa perantaranya. Selain AVRStudio,
dengan kecepatan maksimal 16 MHz. ada beberapa software pihak ketiga yang dapat
2. Memiliki memori flash 8 KB, SRAM sebesar digunakan untuk membuat program pada AVR.
512 byte dan EEPROM (Electrically Erasable Software dari pihak ketiga ini menggunakan bahasa
Programmable Read Only Memory) sebesar 512 pemrograman tingkat tinggi seperti bahasa C, Java,
byte. atau Basic. Untuk melakukan pemindahan dari
3. Memiliki ADC (Pengubah analog-ke-digital) komputer ke dalam chip, dapat digunakan beberapa
internal dengan ketelitian 10 bit sebanyak 8 cara seperti menggunakan kabel JTAG atau
saluran. menggunakan STNK buatan Atmel.
4. Memiliki PWM (Pulse Width Modulation)
internal sebanyak 4 saluran.
5. Portal komunikasi serial (USART) dengan Seven Segment
kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
6. Enam pilihan mode sleep, untuk menghemat
penggunaan daya listrik.

Konfigurasi pin Mikrokontroler AVR


ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP,
dan 44 pin untuk model TQFP dan PLCC. Nama-
nama pin pada mikrokontroler ini adalah

Seven Segmant

Kebanyakan tampilan angka menggunakan


konfigurasi sebuah seven segment untuk
membentuk karakter desimal dari 0 sampai 9, dan
kadang-kadang karakter heksa desimal A sampai F.
Tampilan seven segment ini terdiri dari tujuh buah
segment yang disusun sedemikian rupa membentuk
angka delapan Tiap-tiap segment tersebut diberi
tanda dengan huruf a, b, c, d, e, f, dan g. Sebagai
contoh bila segment b dan e yang mati maka
decimal 5 yang menyala / ditampilkan dan bila
segment dari a sampai g nyala maka akan
ditampilkan desimal 8.
1. VCC untuk tegangan pencatu daya positif. Seven Segment merupakan gabungan dari 7
2. GND untuk tegangan pencatu daya negatif. buah LED (Light Emitting Diode) yang
3. PortA (PA0 - PA7) sebagai port Input/Output dirangkaikan membentuk suatu tampilan angka.
dan memiliki kemampuan lain yaitu sebagai Terdapat dua macam seven segment display, yaitu
input untuk ADC common anoda dan common catoda. Pada common
4. PortB (PB0 – PB7) sebagai port Input/Output anoda dari ketujuh LED dijadikan satu dan Vcc
dan juga memiliki kemampuan yang lain. pada common catoda kaki katoda ketujuh LED
5. PortC (PC0 – PC7) sebagai port Input/Output dihubungkan menjadi satu kebumi atau ground.
untuk ATMega8535. Atau dengan kata lain Seven Segment terdiri dari 2
6. PortD (PD0 – PD7) sebagai port Input/Output jenis, yaitu Common Katode (kaki katoda
dan juga memiliki kemampuan yang lain. dihubungkan bersama) dan Common Anode (kaki
7. RESET untuk melakukan reset program dalam anoda dihubungkan bersama).
mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit
sinyal clock.

3
Triac
Triac juga merupakan suatu komponen
yang dapat digunakan dalam pensaklaran arus
AC. Triac dirancang untuk menghantarkan pada
kedua tengahan dari bentuk gelombang output.
Oleh karena itu, output dari triac adalah arus bolak
balik, bukan arus searah. Triac dibuat untuk
menyediakan cara agar control daya AC
Konfigurasi Pin Seven Segment ditingkatkan.

Heater

Heater atau sering disebut pemanas yang


digunakan pada pesawat ini mendapat supply dari
tegangan AC. Pemanas ini akan bekerja terus sesuai
settingan dari sistem dimmer hingga mencapai
Simbol Triac
panas yang dibutuhkan. Dalam pencapaian panas
ini dikontrol oleh sebuah sistem kontrol driver Triac beroperasi sebagai 2 SCR
heater dalam satu bungkus yang terhubung parallel.
Triac memiliki 3 terminal: anoda 1 (T1) , anoda 2
(T2) , dan gate. Terminal anoda dan anoda 2
dirancang demikian sebab aliran arus adalah 2
arah. Karena aliran berinteraksi dengan gerbang,
anoda 2 digunakan sebagai pengukuran terminal
referen. Arus dapat mengalir antara anoda 1 dan
anoda 2 dan juga antara gerbang dan anoda triac
dapat dipicu agar konduksi pada salah satu arah
.
dengan arus gerbang bergerak masuk atau keluar
Heater
dari gerbang. Apabila aliran arah arus terminal
utama ditentukan.
Panas yang dihasilkan oleh heater ini
merupakan salah satu bentuk dari energi kalor. MOC 3041 / TRIAC Optoisolators
Makin besar tegangan dan arus serta waktu pada
Triode Alternating Current (TRIAC)
heater yang dipergunakan, maka akan semakin
Optoisolators merupakan jenis TRIAC yang
banyak kalor yang diberikan kepada ruangan dan
mempunyai prinsip kerja seperti saklar
akan menghasilkan kenaikan suhu yang lebih besar
elektronik yang diaktifkan oleh cahaya (LED).
dan begitu pula sebaliknya, jadi dapat diketahui
TRIAC ini tertanam bersama sebuah LED
banyak kalor yang diberikan oleh heater ruangan
dalam sebuah rangkaian terintegrasi (Integrated
ditentukan oleh faktor tegangan, arus dan waktu.
Circuit). Perbedaan TRIAC Optoisolators dengan
Usaha atau W yang dilakukan untuk
TRIAC biasa yaitu terletak dari cara
memanaskan ruangan atau suhu oleh heater dapat
pengaktifannya. TRIAC pada umumnya
dirumuskan sebagai berikut :
diaktifkan dengan cara memberi arus listrik
secara langsung pada terminal gate TRIAC
W=V.I.T
tersebut, sehingga mengakibatkan arus pada
Dimana :
terminal M1 dan terminal M2 terhubung. Pada
W = Usaha ( Joule )
TRIAC Optoisolators, terminal gate tidak diberi
V = Tegangan ( Volt )
arus listrik secara langsung, akan tetapi terminal
I = Arus ( Ampere )
gate yang berupa optik terisolasi diaktifkan oleh
T = Waktu ( Detik )
cahaya dari sebuah LED. Salah satu contoh
dari IC TRIAC Optoisolators adalah IC tipe
Bisa juga energi panas yang diberikan ( W )
MOC3041 yang mempunyai konfigurasi seperti
dibuat dalam satuan kalori, dimana satu joule sama
gambar dibawah ini.
dengan 0,24 Kalori.
Pada rumus diatas dapat diketahui bahwa panas
yang dihasilkan sebanding dengan daya dan waktu
pemanasan yang digunakan. Dari daya itu sendiri
akan sebanding dengan perkalian tegangan arus.

4
Diagram Blok Keseluruhan

Display Seven
Segment

Sensor Driver
Suhu LM35 Heater Heater

AT Indikator
Konfigurasi IC MOC 3041
Setting timer
Meg Heater
a
8535 Driver
TRIAC akan mengalirkan arus pada
M1 dan M2 (pin 4 dan 6) apabila tidak ada arus Setting Suhu Blower
yang mengalir pada pin 1 dan 2 (LED padam).
Apabila pada pin 1dan 2 diberi arus (LED Blower
menyala), maka TRIAC tidak akan engalirkan arus
pada M1 dan M2 (pin 4 dan 6). Pen Elektrik
Berdasarkan tegangan kerjanya, TRIAC Buzzer
Optoisolators ini mempunyai daerah tegangan
kerja yang berbeda-beda, contohnya TRIAC tipe
MOC3041 di atas, mempunyai daerah tegangan
kerja maksimal sebesar 250VAC. Berbeda
halnya dengan TRIAC tipe MOC3041, TRIAC
ini memiliki fitur lain. Selain kerja dapat Program Mikrokontroller
bekerja pada level tegangan 400VAC, Atmega8535
MOC3041 memiliki rangkaian zero crossing.
Rangkaian zero crossing ini berfungsi untuk
mendeteksi perpotongan gelombang sinus pada Gambar 7.Blok diagram keseluruhan
tegangan AC dengan titik nol pada tegangan
tersebut (zero point), sehingga dapat Pada saat tombol ON ditekan, maka tegangan
memberikan acuan untuk memulai waktu pen- dari PLN akan masuk ke rangkaian power supply,
trigger-an. tegangan AC akan diubah menjadi tegangan DC.
Pada saat kita melakukan setting suhu, dan timer
akan ditampilkan pada tampilan seven segment
KONFIGURAS SISTEM
oleh mikrokontroller. Saat tombol start ditekan
Diagram mekanis
maka heater akan aktif dan dikontrol oleh driver
heater. Suhu disensor oleh LM35, apabila suhu
melebihi settingan maka LM35 akan memutus
tegangan pada heater dan heater akan mati. Dan
sebaliknya apabila suhu kurang dari settingan,
maka heater akan aktif.

30
cm

50 cm
Gambar 6. Diagram mekanis modul

5
Diagram Blok Inkubator Bakteri mengaktifkan heater setelah pemilihan suhu dan
tombol Start ditekan.
Driver Blower : Akan mengaktifkan
blower ketika heater aktif dan pemilihan suhu
Driver telah dilakukan serta tombol Start ditekan.
Heater Display 7 Segment : Berjumlah 7 buah. 3
Heater untuk display suhu dan 4 untuk display timer.
Setting Atme
Sensor Timer
LM35 ga
Diagram Alir
8535 Indikator
heater
Display 7 Mulai
segment
Driver Blower
Blower
Setting Suhu
Setting
Suhu Setting timer

no
Start
Gambar 8. Diagram Blok Inkubator Bakteri
yes

Pada saat tombol ON ditekan, tegangan Pembacaan sensor suhu


dari jala-jala PLN akan masuk ke power supply
untuk menyuplai seluruh rangkaian dan Display Suhu
merubah tegangan AC menjadi DC. Pertama
lakukan setting suhu, dan timer akan
ditampilkan pada tampilan seven segment oleh Pembacaan sensor suhu
mikrokontroller. Saat tombol start ditekan maka
driver heater akan aktif dan mengontrol heater.
Begitu juga dengan driver blower akan aktif yes
setelah heater aktif dan akan mengontrol ADC<SET
blower. Suhu disensor oleh LM35, apabila suhu Heater
melebihi settingan maka LM35 akan memutus ON
tegangan pada heater dan heater akan mati. Dan
sebaliknya apabila suhu kurang dari settingan,
maka heater akan aktif. yes
ADC>SET Heat
Setting Timer : Setting timer berupa
tombol up down dengan rentang waktu 12-24 er
jam. Pemilihan ini akan mengaktifkan timer OFF
melalui IC Mikrokonteroller yang akan bekerja no
sesuai dengan setting timer setelah menekan Waktu
tombol Start. Dan apabila ingin mengulang habis yes
kembali pemilihan tersebut tekan tombol reset
terlebih dahulu. Selesai
Setting Suhu : Untuk setting suhu
menggunakan rotari yang akan memilih suhu
36°C-38°C. Melalui pemilihan ini akan Gambar 9. Diagram Alir
memberi interupsi pada IC Mikrokontroller
untuk mengaktifkan pembacaan suhu pada Saat alat dinyalakan kita melakukan setting
LM35. suhu dan timer. Setting Timer akan ditampilkan
Driver Heater : Berupa Triac sebagai pada seven segment. Pada saat tombol start ditekan,
saklar untuk tegangan AC. Triac ini akan aktif maka heater akan on dan sensor suhu akan bekerja
menyaklar ketika mendapat logika dari IC dan ditampilkan di display seven segment. Apabila
Mikrokontroller dan kemudian mensaturasikan ADC lebih besar dari setting, maka heater akan
transistor BD139 maka tegangan AC dari jala mati, sedangkan bila ADC lebih kecil dari suhu
jala PLN akan masuk dan driver heater akan setting, maka heater akan bekerja kembali.

6
METODOLOGI PENELITIAN Hasil Pengukuran dan Analisa

Metode Penelitian Kalibrasi Suhu


Dalam penelitian dan pembuatan modul ini,
penulis terlebih dahulu mengadakan urutan Tabel 6 hasil pengukuran suhu
kegiatan persiapan untuk kelancaran jalannya
proses pembuatan dan pengamatan yang meliputi di
bawah ini :

1) Mempelajari alat yang telahdibuat


sebelumnya kemudian merancangnya
kembali.
2) Mempelajari teori-teori dan mencari
referensi yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas.
3) Mempelajari dan merancang teknis  Error = 0
pembuatan modul tersebut.  % Error= 0 %
4) Penentuan judul.
5) Membuat blok diagram dengan Pengukuran waktu
perancangan secermat mungkin.
6) Menyiapkan bahan berupa komponen Tabel 7 hasil pengukuran waktu
dan peralatan yang dibutuhkan dalam
pembuatan modul.
7) Membuat jadwal kegiatan untuk
mengatur waktu pembuatan modul.
8) Penyusunan proposal.
9) Menyiapkan komponen dan peralatan
yang dibutuhkan.
10) Melakukan percobaan-percobaan
sementara pada project board.
11) Me-layout wiring diagram ke papan
PCb tersebut.  Error = 0
12) Memasang rangkaian pada box  % Error = 0 %
modul.
13) Menguji dan melakukan kalibrasi.
14) Seminar awal.
15) Ujian sidang dan pengumpulan Karya Analisa tabel hasil perhitungan :
Tulis Ilmiah (KTI). Dari tabel perhitungan yang diambil dari hasil
pengukuran perbandingan
Tempat dan Waktu Pembuatan Modul
Tempat pelaksanaan pembuatanmodul
dilakukan di lingkungan kampus Jurusan Teknik
Elektromedik POLTEKKES
KEMENKESSurabaya..
Waktu pengerjaan atau pembuatan
November 2013 – Juni 2014.

HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA

Pengujian dan Pengukuran Modul


Setelah pembuatan modul maka perlu
diadakan pengujian dan pengukuran, untuk itu
penulis melakukan pendataan melalui proses
pengukuran dan pengujian.

7
PEMBAHASAN Sub Program driver blower
Penjelasan program pembacaan suhu tubuh
Gambar rangkaian driver heater
12v 5v
12v 5v

J12
5V Driver Buzer
J1
1 5V
2
3
R1 12v
CON3 220 1/4W TP5
J2 12v J11

1
J7 R2
TP3 D1 U1
1 6 1 1
2
1K 1/2W
HEATER1 2
LED 5MM
Q1
TRIAC CON AC
1

2
2 4 J14 R5 buz
2

J8 R3
2 3 Q2 ZERO C1 2 3 Q4
1 BDC01B CROSS 1 BDC01B

1
2
CIRCUIT
220 MOC3041 J9
1

1k

1
MIKRO 104 1
buz

TP4

Buzer akan bekerja jika mendapat tegangan +


Ketika output mikro yang terhubung dengan 12 VDC dan ground. Sedangkan pada rangkaian ini
basis transistor NPN mendapat logika 1 atau high buzer hanya akan bekerja jika output mikro atau
maka transistor akan saturasi, dan menyebabkan basis dari transistor mendapat logika 1 atau high.
MOC mendapat ground dan menyebabkan MOC Transistor disini bekerja sebagai saklar pengaktifan
aktif dan mengeluarkan tegangan ac. Selanjutnya buzer.
kaki gate triac mendapat triger dari MOC sehingga Sub Program driver buzer
menyebabkan Triac Pun beerja Yang selanjutnya
bisa memberi aliran arus ke heater yang Penjelasan Subprogram driver buzer
menyebabkan heater akan menyala.
Rangkaian Display Suhu
Sub Program heater
Program display suhu
if(suhu_i>=set_suhu)
{
PORTA.7=0;
delay_ms(1);
}
if(suhu_i<set_suhu)
{
PORTA.7=1;
delay_ms(1);
}

Penjelasan program heater


Jika suhu LM 35 melebihi suhu yang telat
disetting maka heater akan mati,sebaliknya jika void ubah_ke_format7segment()
suhu LM 35 kurang dari suhu yang disetting maka //fungsi untuk mengubah kedalam format
Heater diberi logika 1 atau higt yang menandakan 7segment
heater akan bekerja. {
if (ubah==0){ubah=0xc0;}
Driver blower if (ubah==1){ubah=0xf9;}
12v if (ubah==2){ubah=0xa4;}
J10
12v
if (ubah==3){ubah=0xb0;}
1
2 if (ubah==4){ubah=0x99;}
if (ubah==5){ubah=0x92;}
2

J13 R4 blower
2 3 Q3
1 BDC01B if (ubah==6){ubah=0x82;}
1k if (ubah==7){ubah=0xf8;}
1

blower
if (ubah==8){ubah=0x80;}
if (ubah==9){ubah=0x90;}
Blower akan bekerja jika mendapat tegangan }
+12 VDC dan ground. Sedangkan pada rangkaian
ini blower hanya akan bekerja jika output mikro void tampil_7segment()
atau basis dari transistor mendapat logika 1 atau {
high. Transistor disini bekerja sebagai saklar PORTC=rate_sat; //menampilkan suhu
pengaktifan blower. satuan
PORTD.5=0;
PORTD.6=1;

8
PORTD.7=1; sebaiknya disetting terlebih dahulu untuk display
delay_ms(1); satuan puluhan dan ratusannya.
Jika PINB.3 dipilih maka suhu yang diilih
PORTC=rate_pul; //menampilkan suhu adalah suhu 36 derajat.Untuk suhu 37 derajat pilih
puluhan sambungan pada PINB.4, sedangkan umtuk suhu
38 derajat pilihan terakir adalah PINB.5.
PORTD.5=0; Data suhu yang terbaca pada adc masih blum
PORTD.6=0; bisa ditampilkan secara jelas ke segment jika belum
PORTD.7=1; diolah terlebih dahulu.
PORTC.7=0;
delay_ms(1); Subprogram timer

PORTC=rate_rat; //menampilkan suhu if(PINB.0==0)


ratusan {
PORTD.5=1;
PORTD.6=0; data3_pul=1;data3_sat=2;data2_pul=0;data2_sat=0;
PORTD.7=1; jam=11;menit=59;detik=59;
delay_ms(1); }

PORTC=data2_pul; //menampilkan jam if(PINB.1==0){data3_pul=2;data3_sat=4;data2_pul


puluhan =0;data2_sat=0;jam=23;menit=59;detik=59;}
PORTD.5=0; suhu_i=suhu_a;
PORTD.6=1; if(jam>=24){TCCR0=0x00;}
PORTD.7=0;
delay_ms(1); Penjelasan sub program timer
Jika pemilihan waktu pertama dipilih maka
PORTC=data2_sat; //menampilkan jam waktu yang akan digunakan proses inkubasi adalah
satuan 12 jam.
PORTD.5=1; Sedangkan untuk tombol kedua maka waktu
PORTD.6=1; inkubasi adalah 24 jam.Namun jika proses inkubasi
PORTD.7=0; selesai atau waktu lebih dari 24 jam maka TCCR0
delay_ms(1); =0 menandakan waktu berhenti.

while(1)
{
for(i=0;i<100;i++) PENUTUP
{ //pengambilan data rata rata
sebanyak 150 kali Kesimpulan
baca_adc(); Kesimpulan
Secara menyeluruh penelitian ini dapat
rate_sat=suhu_i%10; menyimpulkan bahwa:
rate_pul=suhu_i/10;
Alat Inkubator bakteri dilengkapi dengan
rate_pul=rate_pul%10;
rate_rat=suhu_i/100; Colony Counter ini merupakan alat
rate_rat=rate_rat%10; laboratory yang digunakan untuk
menginkubasi bakteri dan dilengkapi
suhu_i=suhu_a; dengan penghitungan jumlah Koloni. Hal
if(suhu_a>=set_suhu) ini akan memudahkan operator untuk
{ menjaga kondisi bakteri agar tidak mati
goto tahap2;
serta menghitung jumlah koloni .
}
} Hasil pengaturan Suhu dan jumlah bakteri
tahap2: yang dihitung akan ditampilkan pada
TCCR0=0x05; Seven Segment.
Pada alat ini menggunakan rangkaian
sensor suhu LM35, rangkaian driver
Penjelasan subprogram display blower, rangkaian penampil waktu,
Untuk merubah angka biner pada seven segment
rangkaian driver buzer, rangkaian driver
maka sebuah program dibuatlah fungsi
mengkonversi data segment. Sedangkan untuk heater dan rangkaian mikrokontroller
display yang masuk pada ic dekoder maka ATMEGA8535 dan bekerja dengan baik.

9
Dari pengukuran diperoleh tingkat 6. ------.------.ESCHERICHIA_COLI.
kesalahan (error) pada timer 12 jam adalah http://www.academia.edu/1752810/
0,38 % dan timer 24 jam 0,16%. ESCHERICHIA_COLI (diakses pada 28
Sedangkan untuk suhu pada pemilihan /08/2013)
36°C diperoleh error 1,83% pada seven 7. ------.------.metode-pembiakan-bakteri
segment dan pada pemilihan 37°C http://www.slideshare.net/guest22b003/me
diperoleh error 0,48% pada seven segment tode-pembiakan-bakteri (diakses pada
serta pemilihan 38°C diperoleh error pada 02/09/2013)
seven segment sebesar 1,105%. 8. ------.------.artikel-inkubator-bakteri.html.
Terdapat control suhu dan waktu untuk http://www.dokteranak.net/arsip/ artikel-
proses inkubasi yaitu suhu 36, 37, dan 38 inkubator-bakteri.html (diakses pada
derajat . Serta waktu 12 & 24 jam untuk 02/09/2013)
waktu inkubasi. 9. senutyokukuh.wordpress.com/2010/.../fun
gsi-dari-peralatan-inokulasi/ (diakses pada
5.2 Saran 02/09/2013)
Setelah dilakukan pembuatan 10. ----------
modul dan pengujian hasil modul yang ,2007,Elektronikaelaktronika.blogspot.co
dibuat, agar lebih sempurna maka penulis m, http://elektronika-
memberikan saran sebagai berikut: elektronika.blogspot.com/
5.2.1 Perancangan mekanik harus tepat 2007/04/buzzer.html (diakses pada
dan baik, serta peletakannya juga 15/09/2013)
harus diperhatikan. 11. ------,2010,Teknik Membuat Biakan
Penambahan kecepatan, agar dapat Murni, http://feni-
difungsikan secara lebih, tidak hanya dua mikrobiologi.blogspot.com/2010/12/desin-
kecepatan fektan.html (diakses pada minggu, 15
Penambahan system error september 2013)
Menggunakan design yang lebih menarik. 12. ------.------.269-pengaruh-suhu-dan-lama-
inkubasi-terhadap-ketahanan-panas-dan-
komposisi-asam-lemak-membran-sel-
DAFTAR PUSTAKA streptococcus-thermophilus-dan-
lactobacillus-bulgaricus
1. Hendrawan Soebhakti, S.T.2007 .”Basic
http://widyatan.com/index.php/arsip/artike
AVR Microcontroller Tutorial ATMEL
l/pengolahan-hasil-pertanian/ (diakses
ATMEGA 8535”. Batam
pada 05/07/2014)
:PoliteknikBatam
13. ------. ----. Spesifikasi LM35,
2. Malvino, Paul Albert. 1996. Prinsip-
http://www.ti.com/ lit/ds/ symlink/lm35
Prinsip Elektronika, Edisi Ketiga, Jilid
(diakses pada rabu, 23 Oktober 2013)
1.Erlangga, Jakarta
14. ------.------.2012, MOC3041,
3. nurzaman.2013.cara-membuat-biakan-
http://elektronika-
murni-bakteri.http://nurzaman69.blogspot.
dasar.web.id/komponen/optoisolator-
com/2013/08/cara-membuat-biakan-
moc30/ (diakses pada minggu, 2 Maret
murni-bakteri.html (diakses pada
2014)
30/08/2013)
15. ------.------.2005,SpesifikasiHeater,
4. Triwiyanto. 2013. Praktikum Matakuliah
http://tehnikheatercentralindo.com/page8.p
Mikrokontroller.tutorialelectronic.com,
hp (diakses pada rabu, 23 Oktober 2013)
Surabaya
16. ------.-----.TRIAC,http://id.wikipedia.org/
5. ------.------.definisi-pengertian-bakteri-ciri-
wiki/ TRIAC (diakses pada 20 april 2014)
ciri-dan-peranan-bakteri-bagi-kehidupan-
17. -----.-------.http://elektronika-
manusia. http://organisasi.org/definisi-
dasar.web.id/komponen/display-7-
pengertian-bakteri-ciri-ciri-dan-peranan-
segment/ (diakses pada rabu, 23 Oktober
bakteri-bagi-kehidupan-manusia (diakses
2013)
pada 28/08/2013)
18. ------.------.http://e-
belajarelektronika.com/bentuk-dan-

10
karakteristik-sensor-suhu-lm35/ (diakses
pada sabtu, 20 Desember 2014)
19. ------.------.http://e-
belajarelektronika.com/arsitektur-
mikrokontroler-avr-atmega-8535/ (diakses
pada rabu, 24 Desember 2014)

11

Anda mungkin juga menyukai